Metode penelitian kuantitatif dianggap lebih mudah dan perlu waktu yang relatif singkat untuk
meneliti sebuah masalah. Apa benar demikian?
Kalau kamu lagi meneliti sesuatu atau membuat skripsi, pasti butuh yang namanya metode
penelitian. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi
dengan tujuan memecahkan masalah serta memperoleh kesimpulan. Nah, ngambil datanya
itu nggak boleh sembarangan, alias harus pakai metode.
Di artikel ini, kita bakal belajar tentang penelitian kuantitatif beserta metode yang digunakan di
dalamnya. Kira-kira apa ya alasan peneliti untuk memakai jenis penelitian kuantitatif?
Pengertian Kuantitatif
Menurut KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya. Penelitian
Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Bisa puluhan,
ratusan, atau mungkin ribuan. Hal ini dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif
sangat luas.
Contoh:
Judul penelitian kamu adalah “Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat
Jakarta“. Di sini, kamu akan mengumpulkan data dari jutaan pengguna Tiktok yang disebut
sebagai populasi. Nantinya, populasi tadi dipilih secara acak menjadi sebuah sampel penelitian.
Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Dalam
metode kuantitatif, terdapat dua jenis hipotesis, yaitu Ha dan Ho.
Dari judul penelitian di atas, terlihat bahwa masalah penelitian ini cukup jelas, yaitu tentang
adanya pengaruh aplikasi Tiktok terhadap minat belanja. Akan tetapi, karena datanya belum
diuji, kamu perlu menggunakan metode kuantitatif untuk membuktikan hipotesis tersebut.
Kalau kualitatif, penelitiannya bertujuan untuk menemukan hipotesis hingga teori baru. Itu
sebabnya, kualitatif memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya.
Pada penelitian di atas, variabelnya adalah Aplikasi Tiktok dan Minat Belanja Masyarakat
Jakarta.
2. Masalah penelitiannya menanyakan tentang ada atau tidaknya pengaruh antar variabel.
Bisa kita lihat bahwa penelitian tadi bertujuan untuk melihat pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap
Minat Belanja Masyarakat Jakarta.
Artinya, metode kuantitatif tidak mengambil data dari seluruh populasi, melainkan dari sampel
dengan menggunakan rumus tertentu. Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang
memiliki sifat dan karakteristik yang sama.
4. Bersifat objektif
Penelitian kuantitatif bersifat objektif. Data yang disajikan bersifat sebenarnya, tidak
ditambahkan atau dikurangi dengan opini pribadi peneliti.
5. Relatif singkat
Penelitian kuantitatif sering dipilih karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk menarik
dan menyajikan data.
Selain survei, terdapat pula jenis metode eksperimen dan analisis isi. Eksperimen adalah
penelitian untuk mencari pengaruh antar variabel dalam kondisi yang terkontrol. Sedangkan
analisis isi bertujuan untuk melihat isi pesan dalam kategori tertentu.
Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau yang disebut
sebagai instrumen penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif
juga bisa dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, atau studi kepustakaan.
Semuanya tergantung dari kebutuhan masing-masing peneliti.
Pertanyaannya, berapa sih jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian kuantitatif? Hal ini
bisa dihitung dengan Rumus Slovin atau Yamane.
1. Rumus Slovin
Rumus Slovin digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah kurang dari 1000 orang.
n= sampel
N= populasi
Contoh:
Nanda ingin meneliti Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi dengan Minat
Belajar Siswa. Jumlah seluruh siswa bimbel Brain Academy Cabang Bekasi adalah 550 orang.
Berapa sampel yang diperlukan untuk penelitian?
Jawab:
2. Rumus Yamane
Rumus Yamane digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah lebih dari 1000 orang.
n= sampel
N= populasi
Contoh:
Nanda ingin meneliti Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta.
Jumlah seluruh pengguna Tiktok di Jakarta adalah 3285 orang. Berapa sampel yang diperlukan
untuk penelitian?
Jawab:
Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 767 responden.
Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri, tak terkecuali penelitian
kuantitatif. Berikut hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum memilih metode penelitian ini!
Peneliti bisa memperoleh informasi dari banyak responden sekaligus dengan menggunakan
kuesioner yang disebarkan via internet. Peneliti tidak perlu mewawancarai atau mendatangi
tempat tinggal responden.
2. Hasil akurat
Informasi atau data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS,
sehingga hasilnya lebih valid dan reliabel, tanpa melibatkan opini pribadi peneliti.
Peneliti sudah menyiapkan opsi jawaban yang bisa dipilih responden pada kuesioner, sehingga
informasi yang diperoleh cenderung singkat dan tidak mendalam.
Itu dia penjelasan lengkap tentang metode, ciri, kelebihan, kekurangan, dan alasan menggunakan
penelitian kuantitatif. Semoga bermanfaat untuk kamu yang sedang menyusun karya ilmiah
maupun skripsi di perguruan tinggi. Semangat!
Referensi:
FIKOM UPI YAI. 2020. Pedoman Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Universitas Persada
Indonesia YAI.
https://fia.ub.ac.id/katalog/index.php?p=show_detail&id=643#:~:text=Metode%20kuantitatif
%20cocok%20digunakan%20untuk,dan%20peneliti%20bermaksud%20menguji%20hipotesis.