Anda di halaman 1dari 10

Metode Penelitian Kuantitatif:

Pengertian, Tujuan, Ciri, Jenis &


Contohnya 
Salsabila Nanda
November 11, 2022 • 6 minutes read

Metode penelitian kuantitatif dianggap lebih mudah dan perlu waktu yang relatif singkat untuk
meneliti sebuah masalah. Apa benar demikian?

Kalau kamu lagi meneliti sesuatu atau membuat skripsi, pasti butuh yang namanya metode
penelitian. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi
dengan tujuan memecahkan masalah serta memperoleh kesimpulan. Nah, ngambil datanya
itu nggak boleh sembarangan, alias harus pakai metode.

Di artikel ini, kita bakal belajar tentang penelitian kuantitatif beserta metode yang digunakan di
dalamnya. Kira-kira apa ya alasan peneliti untuk memakai jenis penelitian kuantitatif?

Yuk, kita bahas bersama!

 
Pengertian Kuantitatif
Menurut KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya. Penelitian
Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Bisa puluhan,
ratusan, atau mungkin ribuan. Hal ini dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif
sangat luas.

Kapan Menggunakan Metode Kuantitatif?


Penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk meneliti masalah yang sudah jelas, memiliki
populasi luas, dan bermaksud untuk menguji hipotesis.

Contoh:

Judul penelitian kamu adalah “Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat
Jakarta“.  Di sini, kamu akan mengumpulkan data dari jutaan pengguna Tiktok yang disebut
sebagai populasi. Nantinya, populasi tadi dipilih secara acak menjadi sebuah sampel penelitian.

“Terus, kalau hipotesis itu apa?”

Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Dalam
metode kuantitatif, terdapat dua jenis hipotesis, yaitu Ha dan Ho. 

Ha: Aplikasi Tiktok berpengaruh terhadap minat belanja masyarakat Jakarta.

Ho: Aplikasi Tiktok tidak berpengaruh terhadap minat belanja masyarakat Jakarta.

Dari judul penelitian di atas, terlihat bahwa masalah penelitian ini cukup jelas, yaitu tentang
adanya pengaruh aplikasi Tiktok terhadap minat belanja. Akan tetapi, karena datanya belum
diuji, kamu perlu menggunakan metode kuantitatif untuk membuktikan hipotesis tersebut.

Gimana? Sampai sini paham kan?


Baca juga: Tahapan Menyusun Skripsi untuk Mahasiswa Akhir, Pasti Bisa!

Tujuan Penelitian Kuantitatif


Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis
dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Jadi, penelitiannya cenderung objektif dan
tidak mendalam. 

Kalau kualitatif, penelitiannya bertujuan untuk menemukan hipotesis hingga teori baru. Itu
sebabnya, kualitatif memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya.

Contoh Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu alam maupun ilmu sosial. Beberapa contoh
judul penelitiannya bisa kamu lihat sebagai berikut:

 Hubungan antara Stres dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Universitas ABC


 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Berobat Penderita Diabetes pada
Masyarakat Desa XYZ
 Hubungan Kinerja Customer Service dengan Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Alta
 Hubungan Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Karyawan Perusahaan PT Ruang
Raya
 Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Pencegahan COVID-19 Warga
Kelurahan Tebet Utara
 Pengaruh Media Sosial Instagram terhadap Kesehatan Mental Pelajar SMA Ruang Raya
 Pengaruh Kepemimpinan Walikota terhadap Efektivitas Kinerja Pemda Kota ABC
 Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi terhadap Minat Belajar Siswa
 Pengaruh Peternakan Ayam terhadap Peningkatan Pendapatan Warga Kecamatan ABC
 Pengaruh Pemasaran Online via Live Streaming Tiktok terhadap Peningkatan Omzet
Penjualan Toko ABC

Ciri – Ciri Penelitian Kuantitatif


Metode penelitian kuantitatif mempunyai karakteristik atau ciri sebagai berikut:

1. Memiliki dua atau lebih variabel yang diukur pengaruhnya.

Pada penelitian di atas, variabelnya adalah Aplikasi Tiktok dan Minat Belanja Masyarakat
Jakarta.

2. Masalah penelitiannya menanyakan tentang ada atau tidaknya pengaruh antar variabel.

Bisa kita lihat bahwa penelitian tadi bertujuan untuk melihat pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap
Minat Belanja Masyarakat Jakarta.

3. Menggunakan sampel dan prinsip keterwakilan

Artinya, metode kuantitatif tidak mengambil data dari seluruh populasi, melainkan dari sampel
dengan menggunakan rumus tertentu. Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang
memiliki sifat dan karakteristik yang sama.
4. Bersifat objektif

Penelitian kuantitatif bersifat objektif. Data yang disajikan bersifat sebenarnya, tidak
ditambahkan atau dikurangi dengan opini pribadi peneliti.

5. Relatif singkat

Penelitian kuantitatif sering dipilih karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk menarik
dan menyajikan data.

Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif


Umumnya, penelitian kuantitatif menggunakan metode survei untuk mengambil data dari
populasi yang besar. Survei dilakukan dengan membagikan daftar pertanyaan dalam
bentuk kuesioner kepada para responden.

Selain survei, terdapat pula jenis metode eksperimen dan analisis isi. Eksperimen adalah
penelitian untuk mencari pengaruh antar variabel dalam kondisi yang terkontrol. Sedangkan
analisis isi bertujuan untuk melihat isi pesan dalam kategori tertentu.
Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau yang disebut
sebagai instrumen penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif
juga bisa dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, atau studi kepustakaan.
Semuanya tergantung dari kebutuhan masing-masing peneliti.

Zaman sekarang, kuesioner dapat dibuat dengan Google Form dan disebarkan melalui


internet,  sehingga peneliti tidak perlu mendatangi responden satu persatu. Lebih praktis, kan?

Populasi dan Sampel Penelitian Kuantitatif


Masih banyak yang bingung mengenai perbedaan populasi dan sampel. Populasi adalah jumlah
keseluruhan responden. Sedangkan sampel merupakan sebagian dari populasi yang
diambil datanya.

Pertanyaannya, berapa sih jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian kuantitatif? Hal ini
bisa dihitung dengan Rumus Slovin atau Yamane.

1. Rumus Slovin
Rumus Slovin digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah kurang dari 1000 orang. 

n= sampel

N= populasi

e= tingkat kesalahan, untuk penelitian kuantitatif menggunakan tingkat 10%

Contoh:

Nanda ingin meneliti Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi dengan Minat
Belajar Siswa. Jumlah seluruh siswa bimbel Brain Academy Cabang Bekasi adalah 550 orang.
Berapa sampel yang diperlukan untuk penelitian?

Jawab:

Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 85 responden.


 

2. Rumus Yamane

Rumus Yamane digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah lebih dari 1000 orang.

n= sampel

N= populasi

d= tingkat kesalahan, untuk penelitian kuantitatif menggunakan tingkat 10%

Contoh:

Nanda ingin meneliti Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta.
Jumlah seluruh pengguna Tiktok di Jakarta adalah 3285 orang. Berapa sampel yang diperlukan
untuk penelitian?

Jawab:
Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 767 responden.

Baca juga: Contoh Daftar Pustaka APA Style untuk Berbagai Sumber

Kelebihan dan Kekurangan Desain Penelitian Kuantitatif

Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri, tak terkecuali penelitian
kuantitatif. Berikut hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum memilih metode penelitian ini!

Kelebihan Metode Kuantitatif

1. Hemat waktu, biaya, dan tenaga

Peneliti bisa memperoleh informasi dari banyak responden sekaligus dengan menggunakan
kuesioner yang disebarkan via internet. Peneliti tidak perlu mewawancarai atau mendatangi
tempat tinggal responden.

2. Hasil akurat

Informasi atau data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS,
sehingga hasilnya lebih valid dan reliabel, tanpa melibatkan opini pribadi peneliti.

Kekurangan Metode Kuantitatif


1. Memerlukan populasi besar

Supaya hasil penelitian akurat, peneliti membutuhkan ukuran sampel minimal 30


responden. Populasi yang terlalu sedikit akan membuat hasil penelitian menjadi bias dan
kurang objektif.

2. Jawaban responden tidak mendalam dan detail

Peneliti sudah menyiapkan opsi jawaban yang bisa dipilih responden pada kuesioner, sehingga
informasi yang diperoleh cenderung singkat dan tidak mendalam.

Itu dia penjelasan lengkap tentang metode, ciri, kelebihan, kekurangan, dan alasan menggunakan
penelitian kuantitatif. Semoga bermanfaat untuk kamu yang sedang menyusun karya ilmiah
maupun skripsi di perguruan tinggi. Semangat!

Referensi:

FIKOM UPI YAI. 2020. Pedoman Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Universitas Persada
Indonesia YAI.

Desain Penelitian Kuantitatif [Daring]. Tautan: http://repository.unpas.ac.id/29775/6/BAB


%20III.pdf 

Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RND [Daring]. Tautan:

https://fia.ub.ac.id/katalog/index.php?p=show_detail&id=643#:~:text=Metode%20kuantitatif
%20cocok%20digunakan%20untuk,dan%20peneliti%20bermaksud%20menguji%20hipotesis. 

(Diakses 9-10 November 2022)

Anda mungkin juga menyukai