Anda di halaman 1dari 17

1

MODUL PERKULIAHAN

W042100014 –
Metode
Penelitian
Kuantitatif
Jenis Penelitian Kuantitatif

Abstrak Sub-CPMK

Sub-CPMK 1
Pembahasan mengenai Mampu menjelaskan jenis penelitian
pembagian jenis-jenis kuantitatif.
penelitian.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si


Fakultas Ilmu Komunikasi
Periklanan dan
Komunikasi Pemasaran 04
Bagian Isi
Pada pertemuan ke 4 ini akan dibahas mengenai jenis-jenis penelitian kuantitatif.
Pembahasan mengenai jenis penelitian kuantitatif menjadi salah satu bagian yang penting
dalam kegiatan penelitian. Mengapa ? Karena dengan mengetahui terlebih dahulu pilihan
jenis penelitian kuantitatiif maka dengan mudah, dapat pula menentukan metode yang
terbaik untuk melakukan kegiatan penelitian.
Seperti kita tahu bahwa penelitian kuantitatif secara metodologi lebih banyak
berkutat dengan angka-angka. Untuk itu tujuan metode penelitian kuatitatf adalah untuk
melakukan verifikasi suatu teori atau kebenaran, membangun fakta, membangun fakta,
menunjukkan deskripsi statistik dan terkahir adalah melakukan analisis atas hasil yang
didapat dengan prosedur yang sistematis berupa data-data berbentuk numerical, angka
atau grafik.
Pembagian atas jenis-jenis penelitian banyak pembagiannya, ada pembagian
berdasarkan tujuan, pendekatan dan fungsi. Dibawah ini akan dijelaskan pembagian
jenis-jenis penelitian berdasarkan tujuan, pendekatan dan fungsi.

Jenis-jenis Penelitian berdasarkan tujuan

Pembagian jenis penelitian berdasarkan tujuan dapat dibagi sbb :


 Penelitian deskriptif
 Penelitian eksplanatif
 Penelitian prediktif

Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan keadaan atau fenomena apa adanya, atau lebih mudahnya adalah
mendeskripsikan apa yang dilihat, dirasakan dan dilakukan. Dalam studi ini para peneliti
tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan tertentu terhadap
objek penelitian, semua kegiatan atau peristiwa berjalan seperti apa adanya. Penelitian
deskriptif dapat berkenaan dengan kasus-kasus tertentu atau sesuatu populasi yang
cukup luas. Dalam penelitian deskriptif dapat digunakan pendekatan kuantitatif,
pendekatan kualitatif, penggambaran keadaan secara naratif kualitatif.
Jenis penelitian deskriptif dapat dilakukan pada saat ini atau dalam kurun waktu
yang singkat, tetapi dapat juga dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Penelitian

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
2 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang berlangsung saat ini disebut penelitian deskriptif, sedang penelitian yang dilakukan
dalam kurun waktu yang panjang disebut penelitian longitudinal. Contoh : penelitian
mengenai gambaran SSE orang tua murid-murid di SDN 1.

Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif (predictive research). Studi ini ditujukan untuk memprediksi
atau memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang
berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini. Jenis penelitian prediktif juga dapat dilakukan
melalui studi kecenderungan. Dengan melihat perkembangan selama jangka waktu
tertentu, pada saat ini atau saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada masa
yang akan datang. Prediksi tentang jumlah penduduk lima atau sepuluh tahun yang akan
datang bisa dihitung berdasarkan perkembangan penduduk selama lima sampai sepuluh
tahun yang lalu.

Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatori ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang hubungan
antara fenomena atau variabel. Dalam kehidupan kita menghadapi banyak hal, fakta,
kegiatan, peristiwa, perkembangan, konflik, dan lain sebagainya, yang dalam penelitian
kita sebut sebagai variabel.
Variabel dalam teknologi informasi bisa berupa dosen mengajar, membimbing,
mengevaluasi, mahasiswa belajar, mengerjakan tugas, bolos, lulus ujian, buku kurang,
kelas sempit, penguasaan teknologi informasi, penggunaan internet, dan lain sebagainya.
Pada suatu saat mungkin kita memandang variabel-variabel tersebut tidak punya arti apa-
apa, tetapi pada saat lain kita melihatnya sebagai hal yang membingungkan, tidak jelas
atau semrawut. Jenis penelitian eksplanatif mencoba mencari kejelasan hubungan antara
hal tersebut.
Penjelasan hubungan tersebut dapat dilakukandengan melakukan penelitian
hubungan. Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau saling
hubungan, sumbangan atau kontribusi satu variabel terhadap variabel lainnya ataupun
hubungan sebab akibat. Hubungan-hubungan tersebut dikaji dalam penelitian
korelasional, dan penelitian eksperimental. Hubungan juga dapat dilihat dari perbedaan
yang melatarbelakanginya, yang dapat diungkap melalui penelitian kausal komparatif.

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
3 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
Jenis-jenis Penelitian berdasarkan pendekatan

Jenis penelitian berdasarkan pendekatan dapat diklasifikasikan 2 adalah penelitian


kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Pembagian ini akan membawa implikasi kepada metode dan teknik pengumpulan data
yang akan dipakai.
Dibawah ini beberapa perbedaan pendekatan kuantitaif dan kualitatitf :

Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Kuanlitatif


enological

Pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif adalah komplementer dan bukan


alternatif atau pilihan.
Sering disalah-artikan sebagai suatu pilihan, yang satu menjadi alternatif dari yang lain,
dan bahkan dipertentangkan.
Dalam prakteknya, kedua pendekatan ini dapat dikombinasikan dan dipakai secara
bersamaan.
PENDEKATAN KUALITATIF
APAKAH PENELITIAN KUALITATIF ITU ?
Penelitian kualitatif adalah salah satu bentuk penelitian formatif yang
menggunakan teknik tertentu untuk mendapatkan jawaban mendalam tentang apa yang
dipikirkan dan dirasakan khalayak sasaran. Penelitian ini memungkinkan pengelola
program memperoleh pemahaman mendalam tentang sikap, kepercayaan, motif, dan
perilaku khalayak sasaran. Kalau digunakan secara tepat, teknik kualitatif dan teknik

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
4 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
kuantitatif bisa saling melengkapi. Sebagai contoh, pendekatan kualitatif memungkinkan
pemahaman mendalam tentang tenggapan konsumen, sedangkan pendekatan kuantitatif
memungkinkan pengukuran atas tanggapan tersebut. Pada hakekatnya, peneliti menggali
aspek kontekstual dan emosional tanggapan manusia bukan melihat perilaku dan sikap
yang secara obyektif dapat diukur. Penelitian kualitatif menambah “rasa”, “takstur” dan
nuansa pada temuan kuantitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk menjawab
pertanyaan “mengapa”, seadangkan penelitian kuantitatif untuk menjawab pertanyaan
“berapa banyak” dan “berapa kali”. Proses penelitian kualitatif merupakan upaya
“menemukan”, sedangkan penelitian kuantitatif “mencari bukti”.
Lagi pula, sifat kualitatif penelitian ini bukan hanya pada teknik penggalian
jawaban, tetapi juga pada analisanya. Penelitian kualitatif lebih bersifat interpretatif
daripada deskriptif, Penelitian kualitatif dilakukan pada sejumlah kecil responden yang
sampelnya tidak dipilih berdasarkan prinsip probabilitas. Tidak ada upaya untuk menarik
kesimpulan secara pasti atau menggeneralisasikan hasil yang diperoleh pada populasi
yang besar.
Dua teknik penelitian kualitatif utama adalah: 1) Wawancara Perorangan Secara
Mendalam (in-depth interview), 2) Diskusi Kelompok Terarah (focus group discussion).

DIMANA PENELITIAN KUALITATIF BERAKAR ?


Secara historis penelitian kualitatif berkembang dari berbagai disiplin: kritik sastra,
ilmu-ilmu sosial, dan teori psikoanalisa. Sifat penelitian kualitatif sangat berkaitan dengan
kritik sastra dan ilmu-ilmu sosial. Interpretasi dan sintesa gagasan serta konsep
merupakan bagian kritik sastra, dan bentuk analisa kualitatif yang membutuhkan
pemahaman dan pengertian merupakan tradisi sosiologi. Teknik wawancara yang
digunakan dalam penelitian kualitatif tumbuh dari teori psikoanalisa. Teknik-teknik itu
kemudian juga diterapkan dalam bidang pemasaran yang dikenal sebagai penelitian
motivasional, riset yang menggunakan wawancara secara sangat intensif, mandalam dan
perorangan yang dilengkapi uji proyektif dan uji psikologi lain. Teknik-teknik demikian
diarahkan untuk memahami motivasi dan alasan yang ada dibalik jawaban lisan yang
diberikan, sehingga menuntut keahlian profesional yang tinggi dalam implementasi dan
evaluasinya.
Penelitian motivasional seperti yang digunakan dalam tahun 1930-an kini tidak lagi
dipakai. Namun demikian, bagaimanapun, penelitian kualitatif tetap memainkan peranan
penting dalam bidang pemasaran, dan teknik kualitatif yang digunakan terus mengalami
perkembangan dan pembaruan. Lepas dari evolusi ini, sangat penting mengetahui akar
penelitian kualitatif untuk memahami pemikiran yang menjadi dasar. Jika seorang peneliti

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
5 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
tidak menerapkan berbagai aspek disiplin induk tersebut, dia tidak melaksanakan
penelitian kualitatif yang sesungguhnya.

MENGAPA MENGGUNAKAN PENELITIAN KUALITATIF ?


Penelitian kualitatif digunakan karena alasan konseptual dan praktis. Alasan
konseptual pokok untuk menggunakan penelitian kualitatif adalah karena bisa didapat
jawaban mendalam, sehingga diperoleh pemahaman yang lebih dalam dibanding melalui
teknik kuantitatif. Tambahan lagi, teknik kualitatif, khususnya wawancara perorangan,
memungkinkan peneliti melihat hubungan antara kelompok perilaku dan keputusan serta
tindakan konsumen tertentu. Misalnya pengelola program ingin memahami lebih rinci
rangkaian keputusan yang mengarah pada percobaan oralit. Melalui penelitian kualitatif,
pengelola program dapat melihat berbagai keputusan di tingkat individu, sehinggga di
peroleh gambaran lengkap proses adopsi. Sedangkan studi kuantitatif memberi data
tentang tiap langkah yang dilalui dalam proses tersebut-misalnya, jumlah tempat distribusi
yang dikunjungi, tingkat kesadaran produk, dan lain-lain.
Alasan konseptual lain untuk menggunakan penelitian kualitatif berkaitan dengan
sifat penelitian kualitatif itu sendiri, dan bagaimana hubungannya dengan dengan proses
pengambilan keputusan dalam penelitian. Bisa diperdebatkan, bahwa proses penelitian
dan secara lebih luas proses penelitian formatif mengandung unsur subjektif atau intuitif.
Langkah awal dalam proses penelitian formatif –yaitu, merumuskan masalah dan
manentukan kebutuhan informasi, menyusun hipotesa dan menentukan variabel – pada
dasarnya intuitif dan karena itu kualitatif sifatnya.
Disamping itu ada beberapa alasan pragmatis untuk menggunakan metoda
penelitian kualitatif:
1. Biaya. Umumnya penelitian kualitatif lebih hemat daripada penelitian kuantitatif.
2. Waktu. Beberapa teknik kualitatif, khususnya Diskusi Kelompok Terarah, dapat
dilaksanakan dan dianalisa secepatnya tanpa kemampuan pengolahan data.
3. Luwes. Rancangan studi ini dapat dimodifikasi, meskipun sedang dilaksanakan.
4. Berhubungan langsung dengan khalayak sasaran. Teknik kualitatif
memberikesempatan pada pengelola program untuk mengamati dan berhubungan
langsung dengan khalayak sasaran.
5. Tidak memerlukan fasilitas teknis.
Penelitian kualitatif dapat diadakan di tempat yang tidak mempunyai fasilitas
komputer atau fasilitas teknis lain.
BERBAGAI MASALAH DALAM PENELITIAN KUALITATIF

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
6 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
Salah satu masalah utama adalah bahwa penelitian kualitatif sering digunakan
secara tidak tepat. Dengan kata lain penelitian ini kadang kala digunakan untuk sesuatu
yang lebih tepat bagi penelitian kuantitatif. Atau, penelitian kualitatif dianalisa seperti
penelitian kuantitatif dengan menarik kesimpulan secara cepat dan ketat, bukannya
mengembangkan hipotesa dan memperdalam pemahaman.
Masalah lain dalam penelitian kualitatif adalah subjektifitas. Karena hasilnya
sangat tergantung pada pemahaman dan penafsiran, penelitian kualitatif sangat rawan
terhadap bias subjektifitas peneliti atau pengamat. Tidak adanya proses analisa yang
baku menimbulkan kesulitan untuk menentukan apakah analisa data memang betul. Dan,
sifat penelitian itu sendiri membuat kita sulit untuk menentukan apakah pelaksanaannya
dilakukan secara benar. Sehingga banyak peneliti kualitatif dewasa ini yang pengalaman
dan pemahamannya sangat dangkal. Kecuali itu, karena penelitian kualitatif sangat luwes
dan tidak memerlukan kuesioner yang sangat berstruktur, mungkin sekali peneliti atau
pengelola program bertindak semaunya dan tidak sepenuh hati memikirkan pokok
masalah penelitian.
Banyak sekali kontroversi tentang penelitian kualitatif karena berbagai
kelemahannya. Diskusi tentang bagaimana menjaga mutu penelitian kualitatif telah
banyak dilakukan, namun para pengguna dan praktisi masih banyak yang belum sepakat
tentang berbagai unsur untuk menentukan penelitian kualitatif yang baik.

BAGAIMANA PENELITIAN KUALITATIF DIGUNAKAN ?


Umumnya penelitian kualitatif digunakan dalam empat cara: (1) sebagai alat untuk
menggali gagasan; (2) sebagai suatu langkah dalam mengembangkan studi kuantitatif;
(3) sebagai alat bantu dalam menilai studi kuantitatif; (4) kadangkala, sebagai metoda
pengumpulan data utama untuk masalah pokok penelitian.
1. Sebagai alat untuk menggali gagasan
 Merangasang gagasan dengan memberi pengalaman pada pengelola program untuk
langsung mengamati dan menyimak khalayak sasaran; mengamati interaksi khalayak
sasaran dengan produk, membicarakan kebiasaan, atau mendengar bahasa mereka
tentang suatu masalah. Perilaku dan bahasa mereka mungkin berbeda dengan apa
yang digunakan atau dibayangkan pengelola program.
 Mengambangkan gagasan baru dalam strategi komunikasi, memberi posisi pada
produk, atau mengembangkan kreatif.
 Menjajagi penerimaan khalayak sasaran terhadap gagasan dan pesan dalam bentuk
visual maupun verbal; seperti iklan, merek, kemasan, dan poster.

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
7 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Menjajagi kategori produk dan perilaku yang secara relatif belum diketahui peneliti
untuk dipelajari melalui penelitian kuantitatif.

2. Sebagai langkah awal pengembangan penelitian kuantitatif.


 Mengembangkan hipotesa tentang pemikiran dan proses pengambilan keputusan
khalayak sasaran mengenai produk, kebiasaan, atau masalah yang sedang diteliti.
 Merinci informasi pokok yang diperlukan penelitian kuantitatif.
 Mengidentifikasi siapa yang perlu diwawancarai dalam penelitian kuantitatif, misalnya,
khalayak sasaran primer dan sekunder sertapara pengambil keputusan yang
berkaitan.
 Membantu penyusunan pertanyaan dan urutannya; misalnya mengidentifikasisemua
ciri produk yang harus dimasukkan dalam kuesioner kuantitatif.
 Mengidentifikasi masalah dan rumusannya; misalnya membuat hipotesa tentang
penyebab turunnya penggunaan produk secara mandadak, atau terhentinya suatu
kebiasaan.
 Memilih dan menyempurnakan bahan penelitian kuantitatif yang lebih besar; misalnya,
penelitian kualitatif dapat digunakan untuk mengurangi jumlah konsep iklan yang akan
dievaluasi atau untuk memperbaiki konsep sebelum dilakukan pengujian kuantitatif.

3. Sebagai cara untuk memahami hasil penelitian kuantitatif.


 Menerangkan, memperluas, dan memperjelas data kuantitatif; misalnya untuk
memahami alasan atas temuan yang tidak terduga.
 Memahami penyebab suatu kecenderungan; misalnya memahami mengapa ibu-ibu
yang telah mencoba oralit tidak menggunakannya lagi.
 Menggambarkan faktor yang mempengaruhi perubahan sikap; misalnya untuk
memperjelas mengapa iklan atau promosi tertentu dapat lebih persuasif daripada
yang lain.

4. Sebagai metoda pengumpulan data utama


 Beberapa masalah mungkin tidak dapat dikuantifikasi, karena itu penelitian kualitatif
menjadi strategi utama pengumpulan data. Misalnya, bila sebuah bank ingin
memahami bagaimana bagian pensiun dan kredit dapat dipasarkan ke perusahaan
besar, teknik kuantitatif akan tidak tepat untuk sampel yang begitu sedikit dengan
permasalahan yang demikian rinci. Pendekatan terbaik untuk itu adalah melakukan
serangkaian wawancara perorangan dengan kepala keuangan dari 20 perusahaan
yang ada.

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
8 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
1.6. TIGA KUNCI KEBERHASILAN PENELITIAN KUALITATIF
Ada tiga kunci keberhasilan dalam melakukan penelitian kualitatif. Pertama,
peneliti harus bisa mengembangkan seni bertanya “mengapa?”. Kedua, peneliti harus
bisa mengembangkan seni mendengar. Ketiga, peneliti harus menganggap pendekatan
yang dipakai sebagai proses kreatif penelitian.

Seni Bertanya “Mengapa?”


Para peneliti kualitatif telah mengembangkan seni bertanya “mengapa” selama
bertahun-tahun. Pada tahun 1934, Paul Lazarsfeld, menulis artikel yang mengatakan
bahwa kalau hanya mendengarkan jawaban pertanyaan terbuka dapat mengakibatkan
tumpang tindih dan membingungkan, ciri produk dan motivasi individu. Ia menekankan
beberapa hal:
 Pertanyaan “mengapa?” harus khusus sifatnya agar unsurnya bisa diuraikan
 Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan pengalaman responden
 Menyadari adanya bias atau asumsi peneliti, sehingga hanya menanyakan hal yang
ingin diketahuinya saja.
Untuk mendramatisir ketiga hal diatas, Lazarsfeld mengutip cerita detektif G.K
Chesterton:
Apakah Anda pernah sadar: bahwa orang tidak pernah menjawab apa yang
Anda tanyakan? Mereka menjawab sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Misalnya,
seorang wanita berbincang dengan wanita lain di sebuah rumah desa, “Apakah ada yang
tinggal bersama Anda?”, Wanita itu tidak akan menjawab. “Ada, seorang juru masak, tiga
pelayan dan pembersih kamar”. Walau sang juru masak ada di ruangan itu atau di
belakang kursinya, dia akan menjawab, “Tak ada seorang pun tinggal bersama kita,” yang
berarti tak seorang pun menurut yang Anda maksud. Tapi jika seorang dokter yang
sedang memeriksa suatu wabah bertanya, “Siapa yang tinggal bersama Anda?” wanita itu
pasti akan ingat juru masak, pembersih kamar dan lain-lainnya. Semua bahasa dipakai
seperti itu. Anda tidak akan pernah mendapatkan jawaban yang harfiah, walaupun
jawaban yang diberikan benar.
Dalam bertanya “mengapa?” para peneliti kualitatif yang berpengalaman akan
bersikap hati-hati: (1) Bertanya dengan sikap netral, (2) tidak mengarahkan responden,
(3) hanya mengajukan satu pertanyaan pada suatu waktu, (4) mencatat pertanda
kebingungan responden yang tampak maupun yang tersirat. Karena itu dalam
menetrapkan seni bertanya “mengapa?” sama seperti detektif yang menyelidiki pelaku
kejahatan. Pertanyaan terakhir yang diajukan adalah mengapa tersangka membunuh

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
9 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
korban. Detektif yang baik, seperti juga peneliti yang baik, akan mengajukan pertanyaan
secara tidak langsung, teknik projektif, pengamatan, bahasa tubuh, simbolisme dan
eksperimentasi.

Seni mendengar
Untuk mengembangkan seni mendengar dibutuhkan waktu dan latihan yang terus
menerus. Para peneliti kualitatif harus menyadari bahwa mendengar secara baik tidak
mudah dan tanpa disadari sering membuat kesalahan. Mendengar secara kreatif
membutuhkan kepekaan intuisi dan refleksi yang tinggi serta akurasi. Beberapa hal yang
perlu diingat adalah:
 Mendengar secara aktif sangat berkaitan dengan sikap emphati, yaitu kemampuan
memahami perasaan dan tindakan orang lain.
 Cara mengatakan sesuatu akan bisa mengungkapkan lebih banyak daripada kata
yang diucapkan.
 Mendengar secara baik berarti menangkap makna dan apa yang diucapkan. Jadi,
berarti menangkap apa yang tersirat—pertanda kegundahan dan ketidakpastian,
keyakinan dan kepercayaan diri. Keraguan diam, dan ragam kata yang digunakan
juga erat kaitannya.

Penelitian Sebagai Proses Kreatif Investigasi


Penelitian kualitatif sangat mirip dengan proses investigasi yang dilakukan detektif.
Meskipun teknik khusus dan pertanyaan buku hampir selalu digunakan, kunci untuk
memperoleh jawaban yang benar adalah mengembangkan proses yang cocok uuntuk
masalah yang diteliti. Tidak ada dua kasus kriminal yang persis sama, begitu pula dua
penelitian kualitatif tidak ada yang persis sama. Kemampuan berpikir kreatif yang tinggi
diperlukan untuk setiap situasi baru, agar penelitian kualitatif benar-benar berhasil baik.

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
10 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
TABEL 1-1
PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF
DAN KUANTITATIF
Saling Kait
Kualitatif Kuantitatif

Memberi pengertian mendalam Mengukur tingkat keberadaan


Bertanya “Mengapa?” Bertanya “Berapa banyak?”
Bertanya “Berapa kali?”
Mempelajari motivasi Mempelajari tindakan
Subyektif Obyaktif
Memungkinkan penemuan Memberi bukti
Eksplorasi Definitif
Memungkinkan pemahaman atas perilaku, Mengukur tingkat tindakan,
Kecenderungan, dsb. Kecenderungan, dsb.
Interpretasi Deskripsi

TAYANGAN 1-1
PENELITIAN KUALITATIF MEMPERJELAS
TEMUAN KUANTITATIF
Sebuah Contoh

Sebuah perusahaan kamera 35 mm. Melaksanakan kampanye iklan nasional yang


dirancang untuk menampilkan kesederhanaan produk perusahaan tersebut. Evaluasi
kuantitatif terhadap kampanye itu menunjukkan bahwa kesadaran terhadap produk dan
kampanye yang dilaksanakan cukup tinggi, tapi mereka tidak menggunakan kamera
35mm. masih tetap memiliki persepsi bahwa produk itu terlalu rumit digunakan. Untuk
mengetahui lebih jelas megapa persepsi itu terjadi, perusahaan melakukan beberapa
Diskusi Kelompok Terarah pada mereka yangtelah terpapar iklan dan mengingatnya, tapi
tidak yakin kamera itu cukup mudah digunakan. Diskusi Kelompok Terarah
memungkinkan pihak perusahaan mendengar secara rinci alasan konsumen mempunyai
perasaan demikian terhadap produk.

PENDEKATAN KUANTITATIF

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
11 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pendekatan kuantitatif menekankan/mengutamakan atas dasar asumsi-asumsi
dari pendekatan positivist dalam mengkaji dan menelaan keilmuan. Dalam
pendekatan kuantitatif kita akan menggunakan prinsip-prinsip pendekatan penelitian
kuantitatif,antara lain yaitu; variabel, hiptesis, unit analisis, hubungan sebab akibat.
Kesalahan dalam logika mungkin sekali tejadi ketika peneliti membangun ilustrasi
hubungan sebab akibat, hal inilah yang menyebabkan mengapa komponen-komponen
desain penelitian ini penting untuk diketahui.
Dalam penelitian kuantitatif, peneliti sebelum berangkat ke lapangan / melakukan
observasi telah mempunyai desain penelitian yang mantap. Dalam arti peneliti telah
merumuskan pertanyaan penelitian dengan jelas, mempunyai kerangka teoritis yang
matang dan telah mempunyai sejumlah hipotesia penelitian yang akan diuji
kebenaraanya. Hal ini merupakan hal esensial yang membedakan antara penelitian
kualitaif dengan penellitian kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif mensyaratkan peneliti memahami betul variabel yang akan
diukur dan menentukan alat ukur dan membuat model analisis sehingga terlihat jelas
peta pemikiran dari peneliti terhadap permasalahan penelitiannya.Seorang peneliti
kuantitatif harus cermat dalam menentukan jumplah sampel yang diambil yang dapat
merepresentasikan populasi. Disamping itu peneliti juga sudah harus merumuskan
teknik pengolahan data dan metoda analisa. Biasanya penelitian kuantitatif akan
sangat konsern dengan alat statistik yang digunakan dalam pengolahan data
penelitian. Pendekatan kuantitaif bisa dilakukan dengan penelitian survey,
eksperimen, maupun analisis isi.

KELEMAHAN KEDUA PENDEKATAN


Kritik dari Kualitatif (yang merupakan kelemahan kuantitatif):
1. Hasil penelitian dnegan pendekatan kuantitatif tidak dapat menggambarkan
realitas yang ada.
2. Proses serta kaitan antara unsur tidak dapat diterangkan dgn baik.

Sebaliknya, kritik dari Kuantitatif (kelemahan Kualitatif):


1. Hasil dari penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif tidak ‘reliable’, tidak
‘replicable’ dan tidak dapat dipakai untuk membuat generalisasi.

Kritik-kritik yang dilontarkan oleh masing-masing ‘kubu’ harus dilihat dan disadari sebagai
kelemahan dari masing-masing pendekatan.

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
12 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
TIGA KEPUTUSAN YANG HARUS DIAMBIL OLEH SEORANG PENELITI sebelum
MELAKUKAN PENELITIAN
- Keputusan metodologis, yang intinya berkaitan dnegan rancangan penelitian
(research design).
- Keputusan organisatoris, yakni bagaimana penelitian tersebut akan diorganisasikan.
- Keputusan pendanaan, yang berkaitan dengan masalah keuangan/budget.

PERTIMBANGAN LAIN : MOTIVASI/TUJUAN


- Pengembangan ilmu/penelitian dasar/basic research.
- Penelitian terapan/applied research.
- Penelitian penunjang kebijakan/policy research.
- Tidak ada perbedaan dalam tuntutan tinggi rendahnya mutu hanya berbeda dalam
tujuan.
- Disiplin metodologis, penerapan teori, pengujian data - sama.

Jenis-jenis Penelitian berdasarkan fungsi

Pembagian jenis penelitian berdasarkan fungsi dapat dibagi menjadi :


 basic research
 penelitian terapan
 penelitian evaluasi.

Penelitian Dasar
Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research)
atau penelitian pokok (fundamental research), diarahkan pada pengujian teori, dengan
hanya sedikit atau bahkan tanpa menghubungkan hasilnya untuk kepentingan praktik.
Jenis penelitian ini memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan dan
pengujian teori teori. Bertolak dari suatu teori, prinsip dasar atau generalisasi, penelitian
dasar diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan dan memprediksi fenomena fenomena
alam dan sosial. Teori bisa didukung atau tidak didukung oleh pengalaman. Teori yang
didukung oleh kenyataan-kenyataan empiris disebut hukum ilmu (scientihc law). Hukum
ilmiah merupakan suatu generalisasi yang dapat menjelaskan kasus kasus individual.
Dalam generalisasi terkandung abstraksi yang merupakan salah satu kekuatan dari ilmu,
dan abstraksi ini ditarik dari kenyataan-kenyataan sehari hari.

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
13 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penelitian dasar tidak diarahkan untuk memecahkan masalah masalah sosial.
Para ilmuwan berperan mengembangkan pengetahuan dan tidak perlu selalu memiliki
implikasi praktis. Hasil-hasil penelitian dasar memengaruhi kehidupan praktis setelah
periode waktu tertentu, sebab pengetahuan baru akan memberikan tantangan terhadap
nilai dan dogma dogma yang telah terbentuk. Pengetahuan baru secara tidak langsung
akan memengaruhi pemikiran dan persepsi orang, yang akibatnya bisa memengaruhi
atau tidak memengaruhi perbuatan. Tujuan penelitian dasar adalah: pertama, menambah
pengetahuan kita dengan prinsip-prinsip dasar dan hukum-hukum ilmiah, dan kedua,
meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah.

Penelitian Terapan
Penelitian terapan (applied research) berkenaan dengan kenyataan-kenyataan
praktis, penerapan, dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian
dasar dalam kehidupan nyata. Penelitian dasar berfungsi menghasilkan pengetahuan
untuk mencari solusi tentang masalah-masalah umum, penelitian terapan berfungsi
mencari solusi tentang masalah-masalah dalam bidang tertentu. Jenis penelitian ini
menguji manfaat dari teori teori ilmiah, mengetahui hubungan empiris dan analitis dalam
bidang bidang tertentu. Implikasi dari penelitian terapan dinyatakan dalam rumusan yang
bersifat umum, bukan rekomendasi yang merupakan tindakan langsung.
Penelitian terapan seperti halnya penelitian dasar bersifat abstrak dan umum
dalam bidang tertentu, menggunakan bahasa yang lazim dalam bidang tersebut.
Penelitian ini difokuskan pada pengetahuan teoretis dan praktis dalam bidang tertentu,
bukan pengetahuan yang bersifat universal. Hasil penelitian terapan menambah
pengetahuan yang berbasis penelitian dalam bidang bidang tertentu. Dampak dari
penelitian terapan terasa setelah periode waktu tertentu. Setelah sejumlah hasil studi
dipublikasi kan dan dibicarakan dalam periode waktu tertentu, pengetahuan tersebut akan
memengaruhi cara berpikir dan persepsi para praktisi. Penelitian terapan mendorong
penelitian lebih lanjut, menyarankan teori dan praktik baru serta mendorong
pengembangan metodologi.

Penelitian Evaluasi
Penelitian evaluasi (evaluation research) difokuskan pada suatu kegiatan dalam
suatu unit (site) tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses ataupun
hasil kerja, sedangkan unit dapat be rupa tempat, organisasi, ataupun lembaga. Jenis
penelitian ini dapat menilai manfaat atau kegunaan, sumbangan dan kelayakan dari
sesuatu kegiatan dalam satu unit. Apakah suatu kegiatan, program atau pekerjaan

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
14 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
memberikan manfaat, sumbangan atau hasil seperti yang diharapkan? Apakah sesuatu
kegiatan, program atau pekerjaan layak dilihat dari segi biaya, biaya pengembangan,
implementasi dan penyebaran, biaya untuk bahan bahan, tempat, pengembangan staf,
dukungan masyarakat.
Penelitian evaluasi berbeda dengan evaluasi formal. Evaluasi formal bisa
dilakukan oleh para peneliti atau pelaksana dalam bidangnya, tidak membutuhkan latihan
latihan khusus. Untuk dapat melakukan penelitian evaluasi membutuhkan latihan khusus
dalam beberapa disiplin ilmu, metodologi dan keterampilan berhubungan dan komunikasi
secara interpersonal. Penelitian evaluasi yang bersifat komprehensif membutuhkan data
kuantitatif dan kualitatif dari beberapa studi terkait yang dilaksanakan dalam berbagai
tahapan kegiatan. Pelaksanaan penelitian evaluasi membutuhkan kemampuan
berkomunikasi dengan bahasa praktis sesuai dengan situasi yang diteliti, tetapi juga
terfokus pada segi segi yang berarti bagi para penentu kebijakan. Penelitian evaluasi
membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan. Hasil hasil penelitian evaluasi
kurang bersifat generalisasi, sebab evaluasi lebih terkait dengan kegiatan yang
berlangsung dalam unit tertentu. Penelitian evaluasi dapat menambah pengetahuan
tentang kegiatan tertentu, dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih
lanjut. Sejumlah penelitian evaluasi dalam kegiatan sejenis yang dilaksanakan dalam unit
unit yang berbeda dapat menambah pengetahuan dalam bidang aplikatif.
Ada dua jenis penelitian evaluasi, yaitu penelitian tindakan (action research) dan
penelitian kebijakan (policy study). Penelitian tindakan dilakukan oleh para pelaksana
untuk memecahkan masalah yang dihadapi atau memperbaiki suatu pelaksanaan suatu
kegiatan. Guru melakukan penelitian tindakan untuk memecahkan masalah atau
meningkatkan program pengajarannya (Lexi Moleong, 2004). Para petugas pemasaran
melakukan penelitian tindakan untuk me mecahkan masalah yang memperbaiki layanan
pemasaran. Penelitian tindakan yang dewasa ini banyak dilakukan adalah penelitian
tindakan kolaboratif (collaborative action research). Dalam penelitian ini para pelaksana
bekerja sama dengan konsultan atau peneliti luar untuk merancang dan melaksanakan
penelitiannya. Penelitian tindakan menekan kan, baik pada proses maupun hasil dari
perubahan perubahan strategi dan teknik yang digunakan.
Analisis kebijakan mengevaluasi kebijakan pemerintah untuk membantu para
penentu kebijakan memberi rekomendasi rekomendasi yang praktis. Penelitian kebijakan
memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu atau yang berlaku sekarang, dan
diarahkan untuk: (1) meneliti formulasi kebijakan, sasarannya siap siap saja, (2) menguji
pelaksanaan suatu program terkait dengan sesuatu kebijakan, (3) menguji keefektifan dan
keefisienan kebijakan.

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
15 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
McMillan dan Schumacher (2001) membedakan penelitian dasar, terapan, dan evaluasi
berdasarkan bidang penelitian, tujuan, tingkat generalisasi dan penggunaan hasilnya.
Perbedaan perbedaan tersebut digambarkan dalam tabel di bawah ini.

Penelitian dasar Penelitian terapan Penelitian evaluatif


Bidang bidang perilaku, Bidang aplikasi Pelaksanaan berbagai
penelitian sosial dan fisik seperti kedokteran, kegiatan, program pada
pendidikan, berbagai tempat dan
rekayasas, dll lembaga.
Tujuan Menguji teori, Implementasi Mengukur manfaat,
penelitian dalil, prinsip kegunaan teori sumbangan dan
pokok/dasar. dalam bid tertentu kelayakan
program/kegiatan
tertentu
Penggunaan Menambah Menambah Menambah pengetahua
hasil pengetahuan pengetahuan yang didsakan penelitian
ilmiah dari prinsip- didasarkan tentang praktik tertentu.
prinsip dasar. penelitian dalam
bidang tertentu

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
16 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
W. Lawrence Neuman. (2011). The Social Research Methods: Qualitative and
Quantitative Approaches (3rd ed.). Boston: Allyn and Bacon
Perry, David K. (2002). Theory and Research in Mass Communication: Contexts and
Consequences, Edisi Kedua, Mahwah, New Jersey:Lawrence Erlbaum Associates
Wimmer, Roger and Joseph R. Dominict. (2006) Mass Media Research: An Introduction.
Edisi Kedelapan. Boston:Pearson Education
Babbie, Earl. (2008). The Basic of Social Research. Edisi Keempat. Belmont, California:
Wadsworth Publishing
Baxter, Lelie A., dan Earl Babbie. (2004). The Basic of Communication Research.
Belmont, California: Wadsworth Publishing
Lincoln, Yvonna S., and Egon G. Guba. (2005) Paradigmatic Contfroversies ,
Contradictions and Emerging Confluences, “Handbook of Qualitative Research, ed.
Norman K. Denzin and Yvonna S. Lincoln. Thousand Oaks, California: Sage
Publications
Uma Sekaran. (2000). Research Methods for Business. New York: John Wiley & Sons,Inc.
Andre Hardjana. (2000). Audit Komunikasi. Jakarta: Grasindo
Kriyantono, Rachmat. (2016). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup

Referensi jurnal :
https://www.mendeley.com/catalogue/be24a82a-df3a-329f-9581-a6157ec17cf7/
https://www.mendeley.com/catalogue/eead04f2-42a0-38e5-a061-7ac78aa56f4b/
https://www.mendeley.com/catalogue/0151c5c6-8945-3ff7-a7f3-87ca92865d28/
https://www.mendeley.com/catalogue/7c1894ae-f495-3b62-b372-962616218116/
https://www.mendeley.com/catalogue/e64e627c-b044-3d06-bd66-23208fc92c7c/
https://www.mendeley.com/catalogue/7565166b-21bb-32cc-9037-0ea93868d6fd/
https://www.mendeley.com/catalogue/0c9fda6a-6ce6-3b56-b033-be6a0406cd55/

2021 Metode Penelitian Kuantitatif Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
17 Dr. Santa Margaretha Niken Restaty, M.Si http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai