Anda di halaman 1dari 5

Berikut ini adalah contoh modul praktikum untuk membuat model sederhana menggunakan sumber

energi terbarukan, yaitu turbin angin mini:

Judul: Pembuatan Turbin Angin Mini

Tujuan: Membuat model turbin angin mini sederhana untuk menghasilkan energi listrik dari sumber
energi terbarukan.

Bahan-bahan:

1. Potongan kertas karton

2. Pensil atau pulpen

3. Gunting

4. Lem

5. Jarum pentul

6. Kertas berwarna atau tisu berwarna (opsional)

7. Kipas kecil atau kipas angin baterai (opsional)

8. Baterai kecil atau sumber daya listrik lainnya (opsional)

Langkah-langkah:

1. Siapkan potongan kertas karton yang cukup besar untuk dijadikan baling-baling turbin. Potongan
kertas ini akan berfungsi sebagai rotor turbin angin mini kita.

2. Gambar atau cetak pola baling-baling pada potongan kertas karton menggunakan pensil atau pulpen.
Pola baling-baling ini harus berbentuk seperti sayap pesawat yang melengkung. Buatlah dua pola baling-
baling yang sama.

3. Gunting pola baling-baling yang telah digambar. Pastikan bahwa kedua baling-baling memiliki ukuran
yang sama dan simetris.
4. Ambil satu baling-baling dan berikan warna menggunakan kertas berwarna atau tisu berwarna. Ini
bertujuan untuk membuat turbin angin mini tampak menarik.

5. Tempelkan dua baling-baling pada sisi-sisi yang berlawanan dari jarum pentul. Pastikan baling-baling
terpasang dengan kuat pada jarum pentul.

6. Jika Anda memiliki kipas kecil atau kipas angin baterai, letakkan turbin angin mini di depan kipas
tersebut. Anda juga bisa menggunakan sumber daya listrik lainnya seperti baterai kecil untuk
menggerakkan kipas angin. Perhatikan bagaimana turbin angin mini berputar ketika terkena angin dari
kipas atau sumber daya listrik.

7. Amati dan catat hasilnya. Berapa banyak putaran yang dihasilkan oleh turbin angin mini saat terkena
angin dari kipas atau sumber daya listrik? Apakah turbin angin mini dapat menghasilkan energi listrik
yang cukup untuk menghidupkan lampu kecil?

8. Diskusikan temuan dan kesimpulan Anda. Apakah turbin angin mini efektif dalam menghasilkan
energi listrik? Apa kelebihan dan kekurangan dari turbin angin mini tersebut sebagai sumber energi
terbarukan?

Catatan: Modul praktikum ini dirancang untuk memberikan pengalaman praktis dan pemahaman dasar
tentang sumber energi terbarukan, khususnya turbin angin mini. Selain itu, pastikan untuk menjalankan
percobaan ini dengan pengawasan yang tepat dan berhati-hati.

Berikut adalah contoh modul ajar untuk proyek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) di SMK:

Modul Ajar: Penerapan Teknologi Lingkungan dalam Proyek IPAS

Tujuan: Menerapkan pengetahuan ilmu pengetahuan alam dan sosial dalam proyek berbasis teknologi
lingkungan, serta mempromosikan kesadaran akan keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.

Durasi: 6 minggu
Materi Pembelajaran:

1. Minggu Pertama: Pengenalan Lingkungan dan Keberlanjutan

- Definisi dan komponen lingkungan

- Menjelaskan konsep keberlanjutan

- Diskusi tentang tantangan lingkungan global

2. Minggu Kedua: Konservasi Sumber Daya Alam

- Pentingnya konservasi sumber daya alam

- Penjelasan tentang air, udara, dan tanah sebagai sumber daya alam

- Studi kasus: Kerusakan dan degradasi lingkungan

3. Minggu Ketiga: Energi Terbarukan

- Pemahaman tentang energi terbarukan dan keberlanjutan energi

- Jenis-jenis energi terbarukan (surya, angin, air, biomassa)

- Kegiatan praktikum: Membuat model sederhana dari sumber energi terbarukan

4. Minggu Keempat: Pengelolaan Limbah

- Mengenal jenis-jenis limbah dan dampaknya terhadap lingkungan

- Prinsip-prinsip pengelolaan limbah yang baik

- Diskusi: Upaya pengurangan dan daur ulang limbah

5. Minggu Kelima: Perlindungan Biodiversitas

- Pentingnya keanekaragaman hayati dan perlindungannya

- Studi kasus: Hutan hujan dan spesies terancam punah

- Kegiatan lapangan: Observasi dan identifikasi spesies di sekitar lingkungan sekolah

6. Minggu Keenam: Proyek Inovatif Lingkungan

- Merencanakan dan melaksanakan proyek inovatif lingkungan berdasarkan konsep yang dipelajari
- Melakukan pemantauan dan evaluasi proyek

- Presentasi proyek: Berbagi hasil proyek dengan siswa dan staf sekolah

Metode Pembelajaran:

1. Ceramah dan diskusi kelompok untuk memperkenalkan dan mendiskusikan materi

2. Kegiatan lapangan dan praktikum untuk melibatkan siswa secara langsung dengan lingkungan

3. Proyek individu atau kelompok untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek
lingkungan

4. Presentasi dan diskusi berbasis proyek untuk berbagi hasil dan pembelajaran

Evaluasi:

1. Penilaian terhadap partisipasi dalam diskusi kelompok dan kegiatan lapangan

2. Evaluasi proyek lingkungan berdasarkan inovasi, efektivitas, dan dampak yang dihasilkan

3. Evaluasi tulisan reflektif tentang pemahaman siswa terhadap konsep keberlanjutan dan lingkungan

Catatan: Modul ini dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan lokal dan kebutuhan siswa. Dalam
pengajaran IPAS di SMK, penting untuk memperkuat pemahaman siswa tentang perlindungan
lingkungan dan keberlanjutan melalui kombinasi pemahaman teoritis dan penerapan praktis. Pastikan
untuk mengadopsi metode pembelajaran yang aktif, termasuk kegiatan lapangan, proyek berbasis
masalah, dan kolaborasi antara siswa dan staf sekolah.

Untuk mempelajari modul ajar proyek IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) energi terbarukan, siswa kelas X di
SMK sebaiknya memiliki beberapa kompetensi awal sebagai dasar pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan. Berikut beberapa kompetensi awal yang diharapkan dimiliki oleh siswa:

1. Pengetahuan Dasar Fisika: Siswa harus memiliki pemahaman dasar tentang konsep-konsep fisika
seperti energi, gaya, gerak, listrik, dan magnetisme. Ini akan membantu mereka memahami prinsip-
prinsip yang terlibat dalam sumber energi terbarukan.
2. Pengetahuan Dasar Kimia: Siswa harus memahami konsep dasar kimia seperti reaksi kimia, sifat-sifat
materi, dan struktur atom. Pengetahuan ini penting untuk memahami cara kerja teknologi energi
terbarukan seperti sel surya atau baterai.

3. Pengetahuan Lingkungan dan Sumber Energi: Siswa harus memiliki pemahaman tentang masalah
lingkungan dan pentingnya beralih ke sumber energi terbarukan. Mereka harus tahu tentang sumber-
sumber energi terbarukan seperti energi matahari, angin, air, biomassa, dan geotermal.

4. Matematika: Pemahaman dasar matematika seperti aljabar, trigonometri, dan perhitungan sederhana
sangat penting dalam menghitung efisiensi dan performa sistem energi terbarukan.

5. Keterampilan Riset: Siswa perlu memiliki keterampilan dalam mencari informasi dari berbagai sumber
seperti buku, artikel, dan sumber daya online untuk mendukung proyek energi terbarukan mereka.

6. Keterampilan Kerja Tim: Dalam proyek IPA energi terbarukan, siswa kemungkinan akan bekerja dalam
kelompok. Oleh karena itu, keterampilan kerja tim, komunikasi, dan kolaborasi adalah hal penting yang
harus dimiliki siswa.

7. Kemauan untuk Belajar: Semangat untuk belajar dan eksplorasi merupakan kompetensi penting yang
harus dimiliki siswa. Energinya merupakan bidang yang terus berkembang, sehingga siswa perlu terbuka
untuk belajar hal baru dan menyesuaikan diri dengan perkembangan terkini.

8. Kreativitas: Energi terbarukan memerlukan inovasi dan kreativitas. Siswa harus mampu berpikir
kreatif untuk merancang solusi energi terbarukan yang efisien dan ramah lingkungan.

Dengan memiliki kompetensi awal yang diuraikan di atas, siswa kelas X SMK akan memiliki landasan
yang kuat untuk memahami dan mengikuti modul ajar proyek IPA energi terbarukan dengan lebih baik.
Penting juga untuk dicatat bahwa peran guru dalam memberikan panduan dan dukungan dalam proses
pembelajaran sangatlah penting.

Anda mungkin juga menyukai