Anda di halaman 1dari 9

PERTEMUAN 1

Pertemuan 1

Perencanaan Hidup Berkeluarga dan Harapan


Orangtua Terhadap Masa Depan Anak.

28 pertemuan 1 pertemuan 1
29
Tujuan:
• Meningkatkan pemahaman orangtua tentang tahapan perencanaan hidup berkeluarga.
• Menumbuhkan kesadaran orangtua akan peran dan fungsi keluarga.
• Menumbuhkan harapan yang positif terhadap masa depan anak.
• Mendorong orangtua untuk melakukan pengasuhan yang positif dalam mendukung
keberhasilan anak.

Hasil yang diharapkan:


• Orangtua dapat membuat perencanaan hidup berkeluarga.
• Orangtua dapat menerapkan delapan fungsi keluarga dalam kehidupan sehari-hari.
• Orangtua memiliki harapan yang positif terhadap masa depan anak.

Durasi:
120 menit.

“Siapa saja bisa memiliki anak dan menyebut diri mereka


“orangtua”. Orangtua sejati adalah seseorang yang
menempatkan kebutuhan anak diatas kebutuhan dan
keinginan pribadinya”
-anonymous-
Bahan dan Alat:
“Untuk berada dalam memori indah anak di masa yang akan
datang, anda harus sepenuhnya hadir dalam kehidupannya
saat ini” Kantong Wasiat Kartu Kembang Anak
-Barbara Johnson k.- Lembar Balik 1. Buku 1 Menjadi Orangtua Hebat
Bersiap-siap Menjadi Keluarga. Alat Tulis (kertas dan pulpen, atau kertas plano dan spidol)

30 pertemuan pertemuan 1
31
1
Tahapan Kegiatan:
“Bapak/Ibu yang belum ber-KB dapat melakukan diskusi dengan bidan untuk mengetahui
metode KB apa yang cocok dan jangka panjang manfaatnya”.

I. Pembukaan (10 menit)

I.1 Kader mengucapkan salam, menanyakan kabar peserta dengan ramah sambil
Catatan bagi kader : Berbagai metode KB yang bisa digunakan adalah sebagai berikut
mengucapkan terima kasih atas kesediaan untuk menghadiri pertemuan kali ini.

I.2 Kader menyampaikan tujuan dari pertemuan;


“Bapak/Ibu, tujuan kita berada di sini untuk saling berbagi informasi dan bertukar
pikiran tentang pola pengasuhan anak melalui kegiatan Bina Keluarga Balita Holistik
Integratif. Yang menjadi peserta di kegiatan BKB HI adalah orangtua dengan anak balita
atau anggota keluarga lain yang terlibat dalam pengasuhan anak”.

“Tujuan dari pertemuan ini adalah meningkatkan pemahaman orangtua tentang


tahapan perencanaan hidup berkeluarga sehingga akan timbul kesadaran kita tentang IUD/SPIRAL
peran dan fungsi keluarga. Dengan demikian, diharapkan kita memiliki pengetahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku positif yang bisa menjadi pedoman dalam pengasuhan
sehingga mendukung keberhasilan anak”.

“Bapak/Ibu, untuk membantu kita mengetahui tumbuh kembang anak di setiap periode
usia, kita menggunakan Kartu Kembang Anak (KKA). Kartu Kembang Anak adalah media
atau alat bantu bagi kita untuk memantau perkembangan anak dan memberikan stimulasi
agar anak berkembang sesuai dengan usianya. Untuk penggunaan KKA, akan dijelaskan (100)
SUNTIK
lebih lanjut nantinya”.

“Apakah Bapak/Ibu sudah siap untuk melanjutkan diskusi ini?. Diharapkan nantinya
Bapak/Ibu terlibat aktif dalam pertemuan ini. Mari kita awali pertemuan kita dengan
berdoa terlebih dahulu”.
Di akhir pertemuan ini kader juga dapat mendata jumlah peserta/pasangan yang telah
I.3 Kader meminta kesediaan salah satu peserta untuk memimpin doa pembukaan sesuai menggunakan alat kontrasepsi dan metode yang digunakan. Lakukan pencatatan secara
dengan doa keagamaan mayoritas peserta. berkala, bisa di setiap awal atau akhir pertemuan BKB selanjutnya.

I.4 Kader mengucapkan terima kasih kepada peserta atau relawan yang sudah memimpin
doa.

I.5 Kader mengingatkan tentang KB, dengan bertanya dan menyampaikan hal berikut:

Apakah Bapak/Ibu sudah ber-KB?”. (Tunggu jawaban peserta, lalu kader menanggapi)
Terima kasih bagi yang sudah ber-KB. Semoga dapat terus dilakukan, karena ber-KB
membawa banyak manfaat bagi ibu, anak dan keluarga”.

“Akan lebih baik dan sangat dianjurkan untuk menggunakan metode KB yang jangka
panjang, seperti spiral dan implant/susuk”.

3 pertemuan pertemuan
3
I.6 Kader mengajak peserta untuk melihat tanyangan film animasi 1. Keluarga BKB. Jika film tidak 7. 8.
dapat di tanyangkan maka kader dapat menunjukan potongan gambar yang ada di bawah
ini (atau yang ada pada kartu di kantong wasiat) kepada peserta, sambil menceritakan isi
film atau gambar tersebut.

1. 2.

Bu Asih dan Pak Iman periksa ke Stimulasi selama hamil dapat


bidan. dilakukan dengan membelai perut
ibu hamil dan mengajak bicara
janin dalam perut.
pembukaan. Iman dan Asih baru saja menikah.
9.

3. 4.

10.

bidan menjelaskan pentingnya


makanan bergizi selama
kehamilan, stimulasi saat
kehamilan.

agar otak janin dapat tumbuh


dengan baik.

11. 12.

5. mendapatkan wejangan dari Ibu


Pada suatu hari orangtua iman mengenai pengasuhan anak
datang berkunjung. Sambil duduk-
duduk, bapaknya Iman
memberikan wejangan mengenai 8
fungsi keluarga.

sambil makan siang Asih dan Iman

3 pertemuan . pertemuan
3
bangun harapan bersama terhadap
anak. Sepakati bersama aturan dalam
rumah tangga & dalam mengasuh anak.
Selalu berbicara dengan lembut dan
positif. Dua tahun berikutnya.. Bu Asih mendapat penjelasan
6. dari tetangganya tentang
Beberapa bulan kemudian Bu manfaat stimulasi dan gizi
Asih hamil. seimbang bagi tumbuh
kembang anak.

Bu Rini, tetangga Bu Asih


mengajak Bu Asih ikut program
BKB.
Bu Asih dan Pak Iman sudah
memiliki anak bernama Rangga.

Selesai. 13.

3 pertemuan pertemuan
3
I.7 Sampaikan kepada peserta bahwa tayangan film tadi menggambarkan informasi apa III. Kegiatan Inti (60 menit)
saja yang akan peserta diskusikan dalam 13 pertemuan BKB.
III.1 Kader membagi peserta menjadi 2 kelompok. Pembagian kelompok dilakukan dengan
I.8 Kader mengajak peserta melakukan salam BKB meminta peserta berhitung secara berurutan satu (peserta 1), dua (peserta 2), satu (peserta
3), dua (peserta 4), satu (peserta 5), dua (peserta 6), dan seterusnya.
Salam BKB
Kader mengatakan “Salam BKB!” III.2 Setiap kelompok diberikan satu set kartu dari kantong wasiat yang sudah dituliskan dengan
Peserta dan kader menjawab dengan: tahapan perencanaan hidup berkeluarga. Satu set kartu berisi 6 tahapan perencanaan
“Orangtua hebat” (sambil gerakan mengacungkan dua ibu jari) hidup berkeluarga.
“Balita cerdas” (sambil menunjuk ke kening dengan dua jari telunjuk)
“Keluarga Bahagia” (sambil membuat gerakan tangan membuat simbol hati (♥)) III.3 Tugas setiap kelompok adalah menyusun tahapan perencanaan hidup berkeluarga
sesuai dengan urutan yang benar. Berikan waktu selama 5 menit untuk setiap kelompok
berdiskusi. Selanjutnya minta setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
II. Pengenalan Topik (10 menit)
III.4 Ucapkan terima kasih atas kerja/diskusi kelompok dan presentasi yang dilakukan.
II.1 Kader mengatakan :
“Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas tentang Perencanaan Hidup Berkeluarga III.5 Kader mengatakan;
dan Harapan Orangtua Terhadap Masa Depan Anak. Saya sangat yakin Bapak/Ibu semua “Setiap orang yang ingin hidup berkeluarga atau memasuki jenjang perkawinan perlu
memiliki maksud dan tujuan untuk hidup berkeluarga dan menginginkan agar keluarga melakukan sejumlah persiapan. Persiapan itu terkait dengan tahapan perencanaan hidup
yang dibangun bisa bahagia dan sejahtera”. berkeluarga”.
Tahapan yang benar adalah; 1). merencanakan usia pernikahan; 2). Membina hubungan
“Bapak/Ibu, membangun keluarga merupakan awal lahirnya generasi mendatang antar pasangan; 3). Merencanakan kelahiran anak pertama; 4). Mengatur jarak kelahiran;
dimana keluarga merupakan tempat untuk mendidik dan membentuk watak, moral serta 5). Berhenti melahirkan anak di usia 35 tahun; 6). Merawat dan mengasuh anak usia
melatih kebersamaan sebagai bekal kehidupan bermasyarakat”. balita)”.

“Dalam hal ini, calon ayah dan ibu perlu menentukan keluarga seperti apa yang
menjadi impian, pilihan dan harapannya serta perlu memiliki pengetahuan yang cukup
untuk menjadi ayah dan ibu bagi anak yang berkualitas. Untuk itulah kita hadir di sini
untuk berdiskusi seperti apa model keluarga yang diinginkan dan apa yang harus kita Merencanakan usia Membina hubungan antar
persiapkan”. pernikahan (20-30thn) pasangan, dengan keluarga
lain dan kelompok sosial

“Untuk memudahkan kita memahami bagaimana merencanakan hidup berkeluarga,


saya akan membagi kita dalam dua kelompok”. Merencanakan kelahiran Mengatur jarak kelahiran
anak pertama persiapan dengan mengunakan alat
menjadi orangtua kontrasepsi

Berhenti melahirkan di usia Merawat dan mengasuh


35 tahun agar dapat anak usia balita memenuhi
merawat balita secara kebutuhan mendasar anak
optimal (kebutuhan fisik, kasih sayang
dan stmulasi)

( Sumber: Buku 1 Menjadi Orangtua Hebat tahun 2015 halaman 5 )

3 pertemuan pertemuan
3
III.7 Kader mengambil satu set kartu fungsi keluarga di kantong wasiat dan
III.6 Selanjutnya Kader memperkenalkan fungsi keluarga. menempelkan pada papan tulis atau dinding (8 Fungsi Keluarga; 1). Keagamaan,
”Ketika membentuk sebuah keluarga, setiap kita berkeinginan agar keluarga yang 2). Sosial budaya. 3). Cinta kasih. 4). Perlindungan. 5). Reproduksi. 6). Sosialisasi dan
dibangun bisa bahagia dan sejahtera. Kebahagiaan itu bila fungsi keluarga terjalani pendidikan. 7). Ekonomi. 8) pembinaan lingkungan).
dengan baik. Nah, apa saja fungsi keluarga”.
III.8 Kader menjelaskan secara singkat setiap fungsi keluarga. Sampaikan juga bahwa
fungsi keluarga ini sama seperti yang telah disampaikan pada film/cerita animasi
Fungsi Keagamaan Fungsi Sosialisasi & Pendidikan tentang Menjadi Orangtua Hebat. Untuk lebih memudahkan dapat juga menggunakan
lembar balik 1. Menjadi Orangtua Hebat khusus halaman fungsi keluarga.
Orangtua menjadi contoh panutan bagi Orangtua mampu mendorong anak-
anak-anaknya dalam beribadah termasuk anaknya untuk bersosialisasi dengan
sikap dan perilaku sehari-hari sesuai lingkungannya serta mengenyam III.9 Kader meminta peserta untuk tetap duduk berkelompok dan mendiskusikan harapan
dengan norma agama pendidikan untuk masa depannya orangtua terhadap masa depan anak.

III.10 Kader mengatakan :


“Semua orangtua memiliki harapan terhadap masa depan anak. Harapan-
Fungsi Cinta Kasih Fungsi Perlindungan harapan apa saja yang dimiliki orangtua? Apakah cara-cara pengasuhan yang kita
Orangtua mempunyai kewajiban lakukan dapat membantu anak mencapai harapan-harapan tersebut? Hal inilah
Orangtua selalu berusaha menumbuhkan
memberikan cinta kasih kepada anak- rasa aman, nyaman dan kehangatan bagi yang akan kita diskusikan saat ini”.
anak, anggota keluarga lain sehingga seluruh anggota keluarganya sehingga
keluarga menjadi wadah utama anak-anak merasa nyaman berada di
berseminya kehidupan yang penuh cinta rumah III.11 Kader meminta peserta menutup mata dan membayangkan harapan terhadap
kasih anak ketika anak sudah berusia 25 tahun. Berikan waktu sekitar 5 menit.

III.12 Kader meminta peserta menyampaikan pendapat secara bergiliran dalam


kelompok masing-masing mengenai harapan orangtua terhadap anak mereka
masing-masing setelah 25 tahun dan apa yang akan dicapai anak kelak.
Fungsi Reproduksi
Fungsi Sosial Budaya
Orangtua sepakat untuk mengatur III.13 Kader mendengarkan hasil yang didiskusikan dan secara ringkas mencatat harapan-
Orangtua menjadi contoh perilaku sosial
jumlah anak serta jarak kelahiran dan budaya dengan cara bertutur kata, bersikap harapan yang dikemukakan.
menjaga anak-anaknya terutama yang dan bertindak sesuai dengan budaya timur
sudah remaja menjaga kesehatan agar anak-anak bisa melestarikan dan
reproduksinya secara sehat, menghindari III.14 Kader meminta setiap kelompok memilih 2 harapan untuk didiskusikan lebih lanjut.
mengembangkan budaya dengan rasa
kehamilan sebelum menikah bangga Hanya sebagai contoh harapan yang dipilih: anak menjadi orang yang berguna bagi
bangsa atau anak sukses dalam pekerjaan.

III.15 Tiap kelompok mendapat tugas mendiskusikan praktik-praktik pengasuhan sehari-


hari yang baik dan menurut peserta berguna untuk membantu mencapai harapan
Fungsi Ekonomi Fungsi Lingkungan tersebut.
Orangtua bertanggung jawab untuk Orangtua selalu mengajarkan kepada
memenuhi kebutuhan keluarganya anak-anak untuk menjaga dan memelihara
lingkungan,keharmonisan keluarga dan
lingkungan sekitar
Catatan bagi kader: jika diperlukan Kader dapat menekankan:

“Bila Bapak/Ibu tidak melakukan apapun di rumah, anak tidak akan mewujudkan
harapan Bapak/ Ibu tersebut.”
( Sumber: Buku 1 Menjadi Orangtua Hebat tahun 2015 halaman 10 )

3 pertemuan pertemuan
3
III.16 Masing-masing kader mendampingi satu kelompok dan mencatat pendapat-pendapat
IV. Kesimpulan (10 menit)
yang dikemukakan. Kelompok kemudian diminta menunjuk satu anggota yang akan
mempresentasikan (menyampaikan) hasil diskusi.
IV.1 Kader meminta minimal 3 orang peserta untuk memberikan pendapat tentang:
III.17 Presentasi (menyampaikan) hasil kelompok. Setelah setiap kelompok presentasi
“ Apa yang sudah dipelajari hari ini?”. (Tunggu jawaban peserta, dorong peserta untuk
kader bertanya apakah ada tambahan dari kelompok lain atau apakah ada yang ingin
mau menyampaikan pendapatnya)”.
memberikan komentar terhadap apa yang telah disampaikan.

IV.2 Kader merangkum semua pendapat peserta. Dan menyampaikan kesimpulan:


“ Setiap orang yang ingin hidup berkeluarga perlu memahami apa saja tahapan
Catatan bagi kader: kader sebaiknya tidak menggiring jawaban peserta tetapi menggali perencanaan hidup berkeluarga guna mewujudkan keluarga yang berkualitas yang
jawaban peserta. Jika ada peserta yang memberikan komentar, gunakan metode pendampingan ditentukan dengan menerapkan delapan fungsi keluarga untuk mendukung keberhasilan
yang sama seperti yang digunakan pada Pertemuan sebelumnya. Gunakan contoh pertanyaan- anak di masa depan”.
pertanyaan berikut ini:
• 8 Fungsi Keluarga;
“Jelaskan lebih lanjut mengenai maksud Bapak/Ibu”.
1). Keagamaan, 2). Sosial budaya. 3). Cinta kasih. 4). Perlindungan. 5). Reproduksi. 6).
“Apakah ada peserta lain yang ingin memberikan tanggapan terhadap apa yang Sosialisasi dan pendidikan. 7). Ekonomi. 8) Pembinaan lingkungan.
sudah disampaikan?”. • Orangtua perlu memiliki harapan yang baik terhadap anak dan menggunakan
“Apakah ada tanggapan lain?“. harapan tersebut sebagai panduan dalam kegiatan pengasuhan sehari-hari.

V. Pengisian KKA (20 menit)


III.18 Kader menyimpulkan proses diskusi:
V.1 Kader mengatakan;
“Bapak/Ibu, kita perlu memiliki harapan masa depan yang baik terhadap anak dan
“KKA adalah alat bantu bagi kita untuk mengetahui tumbuh kembang anak sehingga
memastikan bahwa kegiatan untuk membantu anak mencapai harapan tersebut telah kita
kita bisa mengetahui lebih dini apabila ditemukan permasalahan dalam perkembangan
lakukan dalam hidup sehari-hari. Siapa yang mau mempraktikkan hal ini, mohon angkat
anak”.
tangan!”.
“Sebelum pertemuan ini diakhiri, saya akan memberikan gambaran sedikit tentang
III.19 Kader menyampaikan cara untuk menciptakan keluarga yang berkualitas, yaitu;
penggunaan Kartu Kembang Anak”.
1). Menumbuhkembangkan harapan positif dalam keluarga.
2). Memberi teladan yang baik.
V.2 Kader menjelaskan secara singkat tentang kartu KKA (mengacu pada buku pedoman
3). Senantiasa memberikan nasihat kebaikan.
KKA).
4). Mencari dan membentuk lingkungan kondusif.
5). Membantu pembiasaan dan pengulangan.
V.3 Kader meminta peserta duduk berkelompok sesuai kelompok umur anak.
6). Memberi hadiah berupa pujian.
( Sumber: Buku 1 Menjadi Orangtua Hebat tahun 2015, halaman 9 )
V.4 Para kader membantu setiap peserta mengisi kartu KKA.

III.20 Kader mengajak peserta melakukan yel-yel orangtua hebat.


V.5 Jika kader menemukan ada anak yang belum dapat melaksanakan tugas perkembangan
Yel-yel Orangtua Hebat
tertentu, yang ditunjukkan oleh titik perpotongan antara garis datar (merupakan tugas
Kader mengatakan “mau jadi orangtua hebat?”
perkembangan) dan garis tegak (merupakan umur anak dalam hitungan bulan) yang
Peserta dan kader menjawab dengan:
berada di bawah garis merah. Maka kader memberikan tugas rumah kepada orangtua
“Ayo ke BKB!” (sambil gerakan kedua tangan gaya mengajak orang ikut serta)
untuk melakukan rangsangan (stimulasi) kepada anak yang sesuai dengan yang
disarankan di KKA. Sampaikan kepada orangtua dari anak tersebut untuk tidak merasa
malu jika anaknya belum mampu melakukan tugas perkembangan, karena kecepatan
perkembangan setiap anak berbeda-beda.

4 pertemuan pertemuan
4
V.6 Jika diperlukan kader dapat melakukan kunjungan rumah kepada anak yang belum dapat • Terlalu sering/dekat (perbedaan usia antar anak sangat dekat)
melaksanakan tugas perkembangannya. • Terlalu banyak (memiliki lebih dari empat orang anak)”.

V.7 Kader perlu memastikan orangtua telah melakukan tugas rumah untuk melakukan VII.3 Kader melakukan Salam KB
rangsangan (stimulasi) pada pertemuan selanjutnya. Jika anak masih belum dapat Salam KB
melakukan tugas perkembangannya meskipun sudah dilakukan rangsangan (stimulasi) Kader Mengatakan “Salam KB!”
maka sarankan orangtua untuk merujuk (membawa) anak ke Puskesmas terdekat atau Peserta dan kader menjawab dengan:
tenaga ahli tumbuh kembang lainnya (dokter, psikolog, tenaga pendidik) agar mendapatkan “Dua anak cukup!”
bantuan lebih lanjut.
VII.4 Kader mengatakan;
VI. Penyampaian Tugas Rumah (5 menit) “Pertemuan hari ini cukup sampai di sini. Saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan
bapak/ ibu untuk bisa bergabung dalam Kelompok BKB HI. Mohon maaf apabila dalam
VI.1 Kader mengatakan: pertemuan ini ditemukan adanya kekeliruan dan kekurangan”.
“Bapak/Ibu, kita telah mempelajari hal yang penting hari ini. Bicarakan dan diskusikan
dengan pasangan masing-masing di rumah tentang perencanaan hidup berkeluarga dan VII.5 Minta salah seorang peserta untuk memimpin do’a penutup kegiatan lalu tutup
membuat rencana hidup keluarga yang lebih berkualitas guna mendukung keberhasilan kegiatan dengan yel-yel orangtua hebat atau yel-yel kelompok masing-masing.
anak di kemudian hari”.

VI.2 Kader meminta peserta untuk melakukan tugas rumah sebagai berikut di bawah ini,
sampaikan juga tugas rumah ini akan ditinjau bersama pada pertemuan berikutnya.

1. Menstimulasi perkembangan anak sesuai hasil dari KKA.


2. Menyampaikan harapan tentang masa depan anak (yang tadi telah peserta pikirkan
atau bayangkan kepada pasangan (suami/istri) dan kepada anak. Disampaikan
kepada anak saat sedang santai sambil memeluk anak.
3. Menyepakati dengan pasangan (suami/istri) perencanaan keluarga diantaranya
adalah jarak kelahiran anak.

VII. Penutup (5 menit)

VII.1 `Kader bertanya tentang rencana pertemuan berikutnya (hari, tanggal, waktu dan tempat)
dan meminta relawan dari peserta.

“Siapa yang yang akan secara sukarela menjadi relawan untuk membantu kader di
pertemuan selanjutnya?”.

Relawan akan membantu mengingatkan peserta lainnya untuk hadir pada pertemuan
selanjutnya.

VII.2 Kader mengingatkan tentang KB, dengan menyampaikan hal berikut: “Bapak/Ibu
yang belum ber-KB, ingatlah manfaat KB diantaranya adalah dapat mengurangi resiko
kehamilan pada ibu, yang dikenal dengan sebutan 4T.
4T adalah:
• Terlalu muda (usia di bawah 16 tahun)
• Terlalu tua (usia di atas 35 tahun)

4 pertemuan pertemuan
4

Anda mungkin juga menyukai