Anda di halaman 1dari 13

FREE TEST TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN

KELOMPOK 1

Disusun Oleh :
Dede Triadi (2113201002)
Sakut Putra (2113201047)
Suci Tiara Ningtias (2113201002)

Dosen Pengampuh :
Agus Ramon,Ir.M.Kes

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AJARAN 2023/2024
1. Toksikologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang sifat, pengaruh, dan cara
mendeteksi agen toksik. Toksikologi berasal dari bahasa yunani, yakni toxicon berarti
racun dan logos berarti ilmu. Sehingga, Truhaut (1974) mendefinisikan toksikologi
sebagai ilmu pengetahuan mengenai substansi beracun (toksik), yang dapat menyebabkan
perubahan atau gangguan pada fungsi-fungsi suatu organisme sehingga bisa memberi
dampak serius dan berbahaya bagi organisme target, seperti kematian.

2. Efek toksik karena suatu senyawa asing (xenobiotik) dapat memberi akibat/dampak
variatif pada makhluk hidup, tergantung target organ, mekanisme aksi, serta besarnya
dosis. Efek toksik dapat berupa lokal maupun sistemik. Efek toksik lokal adalah akibat
kontak pertama kali dengan bagian tubuh, misalnya pada saluran pencernaan, bahan
korosif pada kulit, serta iritasi gas atau uap pada saluran napas. Berikut manusia terpapar
zat zat toksik melalui , Kulit , Pernapahsan, dan Paparan makanan minuman

3. Ada berbagai sumber zat toksik di lingkungan sehari-hari. Beberapa sumber utama zat
toksik adalah sebagai berikut:
- Pencernaan Udara Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya,
polutan (unsur-unsur berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) menyebabkan
perubahan susunan atau komposisi normal udara tersebut sehingga mengakibatkan
menurunnya kualitas udara di lingkungan.
- Pencernaan Air
Air memegang peranan penting di dalam kehidupan manusia dan juga makhluk hidup
lainnya. Air dipergunakan untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu
air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Air di alam semesta ini tidak terdapat dalam bentuk murni, namun bukan berarti bahwa
semua air sudah tercemar.
- Pencernaan Tanah
Pencemaran pada tanah adalah keadaan di mana senyawa, zat, energi, dan komponen lain
masuk dan merubah lingkungan alami tanah sehingga kualitas tanah turun sampai ke
tingkat tertentu menyebabkan tanah tidak berfungsi sesuai peruntukannya. Pencemaran
pada tanah ini biasanya terjadi karena produk buangan limbah bahan kimia industri, sisa
pestisida, kebocoran minyak, air limbah dari tempat pembuangan sampah, dan berbagai
penyebab lainnya.
- Pencemaran Negara Indonesia
Permasalahan lingkungan di Indonesia dinilai sudah cukup kompleks dan semakin
memprihatinkan. Berbagai pencemaran terjadi baik di darat, laut, dan di udara.
Pencemaran ini sebagian besar diakibatkan oleh kegiatan dan aktivitas manusia yang
meninggalkan limbah baik limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah industri, dan
lainnya secara sembarangan.
4. Toksisitas merupakan derajat atau potensi kerusakan akibat suatu zat/senyawa asing yang
dipejani ke dalam organisme. Terdapat berbagai macam tingkatan toksisitas suatu
senyawa antara lain: toksisitas akut (terjadi dalam waktu cepat), subakut (terjadi dalam
waktu sedang), kronik (terjadi dalam waktu lama) ataupun letal (terjadi pada konsentrasi
yang dapat menimbulkan kematian secara langsung) dan subletal (terjadi di bawah
konsentrasi yang menyebabkan kematian secara langsung). Berikut contoh dari toksikan :
Toksikan Tubuh, toksikan mikroorganisme, toksikan hewan, Toksikn Lingkungan

5. Xenobiotik berasal dari bahasa Yunani: Xenos yang artinya asing dan biotik yang artinya
makhluk hidup. Jadi Xenobiotik adalah zat asing yang masuk dalam tubuh manusia.
Contohnya: obat obatan, insektisida, zat kimia tambahan pada makanan (pemanis, pewarna,
pengawet) dan zat karsinogen lainya.Xenobiotik umumnya tidak larut air, sehingga kalau
masuk tubuh tidak dapat diekskresi. Untuk dapat diekskresi xenobiotik harus dimetabolisme
menjadi zat yang larut, sehingga bisa diekskresi.

6. Toksisitas merupakan derajat atau potensi kerusakan akibat suatu zat/senyawa asing yang
dipejani ke dalam organisme. Terdapat berbagai macam tingkatan toksisitas suatu senyawa
antara lain: toksisitas akut (terjadi dalam waktu cepat), subakut (terjadi dalam waktu sedang),
kronik (terjadi dalam waktu lama) ataupun letal (terjadi pada konsentrasi yang dapat
menimbulkan kematian secara langsung) dan subletal (terjadi di bawah konsentrasi yang
menyebabkan kematian secara langsung).
7. LD50 adalah dosis suatu zat pada LD50 dapat memberikan respons kematian sebanyak
50% dari total orang yang mengonsumsinya. Sedangkan LC50 adalah konsentrasi dari suatu
senyawa kimia di udara atau dalam air yang dapat menyebabkan 50% kematian pada suatu
populasi hewan uji atau makhluk hidup tertentu

8. ADI (Acceptance Daily Intake) atau asupan harian yang dapat diterima, NOEL (No
Observed Effect Level) atau dosis dimana tidak ada efek terlihat, dan NOAEL (No Observed
Adverse Effect Level) atau dosis dimana tidak ada efek toksik terlihat. Ada juga istilah MTD
(Maximum Tolerated Dose) yaitu dosis tertinggi yang dapat ditoleransi tanpa adanya
kematian signifikan pada hewan uji dari penyebab selain tumor

9. Efek toksik lokal adalah akibat kontak pertama kali dengan bagian tubuh, misalnya pada
saluran pencernaan, bahan korosif pada kulit, serta iritasi gas atau uap pada saluran napas.
Beberapa contoh efek toksik lokal:
a. Luka Bakar Kimia: Paparan langsung terhadap asam, basa, atau bahan kimia
korosif lainnya dapat menyebabkan luka bakar pada kulit atau membran mukosa. Ini dapat
terjadi di tempat kerja, laboratorium, atau dalam kecelakaan rumah tangga.
b. Iritasi Kulit: Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan iritasi kulit yang
menyebabkan kemerahan, gatal-gatal, kering, dan terkelupasnya kulit. Contohnya adalah
deterjen yang kuat, pewarna sintetis, atau bahan kimia industri tertentu.
Sedangkan, efek toksik sistemik adalah apabila xenobiotik terabsorpsi dan masuk ke
sirkulasi sistemik kemudian terdistribusi ke target organ sasaran dan akan menimbulkan
efek. Beberapa contoh efek toksik yang umum terjadi:
a. Keracunan Akut: Paparan langsung terhadap bahan kimia tertentu dapat
menyebabkan keracunan akut. Contohnya adalah keracunan alkohol, yang dapat
mengganggu sistem saraf pusat, menyebabkan muntah, kesulitan bernapas, dan dalam
kasus yang parah, koma atau kematian.
b. Karsinogenik: Bahan kimia tertentu, seperti asbes, benzena, dan formaldehida,
dapat menjadi karsinogenik, artinya mereka dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Paparan jangka panjang terhadap bahan-bahan ini dapat meningkatkan risiko kanker
tertentu, seperti kanker paru-paru, leukemia, atau kanker hati.
10.-Fase Eksposisi
Dalam fase ini terjadi kotak atau paparan antara xenobiotika dengan organisme. Paparan
ini dapat terjadi melalui kulit, saluran pernafasan (inhalasi) ataupun oral. Pada umumnya,
efek toksik ataupun efek farmakologi hanya dapat terjadi setelah xenobiotika terabsorpsi.
-Fase Toksokinetik
Fase ini disebut juga dengan fase farmakokinetik. Setelah xenobiotika berada dalam
ketersediaan farmasetika, pada mana keadaan xenobiotika siap untuk diabsorpsi menuju
aliran darah atau pembuluh limfa, maka xenobiotika tersebut akan bersama aliran darah
atau limfa didistribusikan ke seluruh tubuh dan ke tempat kerja toksik (reseptor).
-Fase Toksodinamik
Fase ini merupakan interaksi antara xenobiotik dengan reseptor (tempat mekanisme
spesifik) sehingga terjadi proses-proses terkait dimana pada akhirnya muncul efek toksik.
Konsentrasi xenobiotik akan menentukan kekuatan efek biologi yang ditimbulkan.

11.Bioakumulasi didefinisikan sebagai suatu proses dimana terjadi akumulasi


(penumpukan) senyawa kimia asing (xenobiotik) di dalam suatu organisme baik secara
langsung dari lingkungan abiotik (air, udara, tanah) ataupun dari sumber bahan makanan
(transfer trofik).
Prosesnya:Xenobiotik di lingkungan sebagian besar masuk ke tubuh organisme secara
difusi pasif. Tempat utama terjadinya paparan meliputi membran paru-paru, insang, dan
saluran gastrointestinal. Bahkan pada kulit dan struktur terkaitnya yang memiliki
kemampuan perlindungan terhadap paparan senyawa asing dari lingkungan, dapat terjadi
paparan beberapa xenobiotik secara signifikan. Bioakumulasi xenobiotik berhubungan
positif dengan kelarutan lipid (lipofilisitas), karena xenobiotik harus melintasi lapisan lipid
bilayer dari membran untuk masuk ke dalam tubuh.

12.Dampak pada sistem kesehatan akibat proses bioakumulasi lebih pada sifat kronis
jangka panjang. Penimbunan xenobiotik akan menyebabkan penyakit-penyakit kronis
seperti kanker, gangguan organ, syaraf, dan hormon.
13. Polutan adalah bahan atau zat yang bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.
Jenis jenis polutan Berdasarkan senyawanya, polutan dapat
dibedakan menjadi 3 yakni polutan fisik, polutan kimia, dan polutan biologi

14. limbah B3 adalah limbah dari bahan yang beracun dan berbahaya. contohnya, scrap
besi karat industri, thinner bekas, cat, dan berbagai sampah yang terkontaminasi dengan
zat-zat kimia yang berbahaya.

15. atmosfer terdiri dari campuran gas meliputiketebalan 10 - 16 km dari permukaan bumi.
Terdiri dari oksige (21%), nitrogen (78%), karbon dioksida (0,03%), argon (<1%),
serta gas lainnya dan uap air. Pencemaran udara adalah peristiwamasuknya, atau
tercampurnya, polutan (unsur-unsur berbahaya)ke dalam lapisan udara (atmosfer)
menyebabkan perubahansusunan atau komposisi normal udara tersebut
sehinggamengakibatkan menurunnya kualitas udara di lingkungan.

16. Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain: karbon
monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), hidrokarbon
(HC) ,karbondioksida (CO2), dan partikel

17.1.kerusakan sel-sel tubuh


2.gangguan sistem syaraf
3.keracunan akibat zat co2

18. Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, atau komponen lainnya
kedalam air sehingga unsur, menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang
terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Pencemaran air dapat
menimbulkan masalah pada lingkungan secara regional maupun global, dan sangat
berhubungan dengan pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan.

19. Salah satu parameter yang dapat diukur dalam menentukan kualitas air adalah
parameter fisika. Pengukuran parameter fisika digunakan sebagai langkah awal dalam
menganalisa kualitas air. Sejumlah parameter fisika yang dapat digunakan untuk
menentukan kualitas air yang meliputi suhu, kekeruhan, warna, rasa, bau,
kecerahan,tingkat keasaman, oksigen terlarut,salinitasi, keberadaan mikroorganisme.

20. Berdampak pada Kegiatan tanah persawahan atau ladang dengan pupuk buatan dan
pestisida dapat menimbulkan pencemaran jika masuk ke perairan. Hal tersebut dapat
menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air tidak terkendali atau disebut eutrofikasi atau
blooming.
Penyebaran dari sebuah air yang telah tercemar, bergantung terhadap arus air, bahan yang
mencemari, sifat bahan yang mencemari, serta kualitas dari badan air. Akan tetapi pada
dasarnya air memiliki kemampuan menjernihkan diri, melalui oksigen yang terkandung di
dalam air, serta ekosistem di dalamnya. Akan tetapi akibat pencemaran yang terjadi terus
menerus, menyebabkan air tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Selain itu,
beberapa bahan yang mencemari air, memiliki kandungan yang tidak dapat dibersihkan
oleh air itu sendiri. Sumber- sumber pencemaran air antara lain:
1. Limbah rumah tangga. Rumah atau gedung yang berada di sekitar sungai, selalu
membuang limbah di sungai, seperti air sabun maupun sampah.
2. Industri adalah salah satu sumber pencemaran air tersebar. Pabrik- pabrik akan
membuang hasil limbah ke sungai, sehingga sungai menjadi tercemar.
3. Pertanian yang memakai pupuk kimia dan pestisida, akan membuat tanah menjadi
tercemar. Tanah yang tercemar, juga akan mecemarkan air yang berada di dalam tanah.
4. Peternakan yang membuang limbah darah dari hasil pemotongan hewan, dapat
membuat air tercemar. Tetapi, pencemaran air oleh darah dapat dibersihkan oleh air
sendiri.
5. Transportasi yang membuang limbah oli, limbah bahan bakar ke sungai dapat membuat
air menjadi tercemar.
6. Pengolahan sampah yang buru, juga dapat menyebabkan air menjadi tercemar.
Membuah sampah sembarang ke sungai, atau limbah hasil pengolahan sampah ke sungai
menyebabkan air menjadi tercemar.
7. Penggundulan hutan dapat mencemarkan air. Karena jumlah air bersih yang tersimpan
di tanah akan semakin habis, karena tidak adanya pohon yang mengikat air tanah.
8. Pertambangan juga menyebabkan air menjadi tercemar, dan mengurangi pasokan air
bersih. Pertambangan minyak pasir, menyebabkan tanag dan air tanah menjadi tercemar,
serta pertambangan batu kapur pada pegunungan karst menyebabkan semakin hilangnya
pasokan air bersih.

22.Umumnya indikator yang digunakan pada pemeriksaan pencemaran air adalah tingkat
keasaman (pH), oksigen terlarut (Dissolved Oxygen (DO)), kebutuhan oksigen
biokimia (Biochemical Oxygen Demand (BOD)), dan kebutuhan oksigen kimiawi
(Chemical Oxygen Demand (COD)

23.Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana adanya berbagai bahan substansi kimia
yang masuk ke dalam lapisan tanah sehingga mengubah struktur dan lingkungan di dalam
tanah. Sumber utama dari adanya pencemaran tanah ini adalah adanya kebocoran limbah
kimia yang biasanya ada di pabrik baik itu bahan kimia organic maupun yang kimia tulen.
Biasanya di dalam pabrik tempat pembuangan limbah kimia ini terdapat di dalam bunker
yang terdapat di dalam tanah sehingga sangat rawan terjadi kebocoran. Jika bunker
tersebut sudah bocor maka selanjutnya yang terjadi adalah masuknya berbagai zat kimia
tersebut ke dalam tanah dan merusak struktur tanah itu sendiri.

24. Pencemaran yang terjadi pada tanah, dapat terjadi akibat:


1. Limbah padat seperti sampah yang tidak dapat di urai oleh tanah. Sampah yang tidak
dapat diurai oleh tanah antara lain sampah plastik, sampah karbon, dan sampah metal.
Sampah yang tidak dapat diurai oleh tanah adalah racun bagi tanah.
2. Limbah cair seperti tumpahan minyak, cairan oli, atau cairan kimia yang dibuang
sembarangan ke tanah. Membuat kesuburan tanah menjadi hilang. Selain itu, air tanah
juga ikut tercemar.
3. Pestisida adalah obat yang dipakai untuk membunuh serangga. Akan tetapi, pestisida
yang dipakai terus menerus akan menyababkan tanah menjadi tidak subur. Karena tanah
akan mengandung racun, dari xat pestisida tersebut.
4. Lombah pabrik adalah salah satu masalah dari pencemaran lingkungan. Limbah pabrik
yang dibuang sembarangan, akan menyebabkan tanah dan air menjadi tercemar. Selain itu,
system pengolahan limbah pabrik yang salah, juga dapat menyebabkan tanah menjadi
rusak.
5. Limbah rumah tangga seperti air sabun, atau cairan pembersih lainnya yang di buang ke
tanah, menyebabkan tanah menjadi tercemar. Selain itu, menimbun sampah yang tidak
bisa di daur ulang, akan menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
6. Pertambangan dapat membuat tanah menjadi tercemar. Seperti proses penambangan
minyak memakai system pasir minyak. Proses penambangan ini adalah, gas bumi di
cairkan dan hasil cairan tersebut di biarkan jatuh ke tanah. Lalu tanah yeng terkena
tumpahan minyak akan di peras, dan diambil minyaknya. Hal ini menyebabkan tanah
mengandung minyak dan rusak.
7. Penggundulan hutan juga dapat menyebabkan tanah menjadi rusak. Fungsi akar pohon
adalah menyimpan cadangan air tanah, akibat tidak adanya pohon, tanah menjadi kering,
dan kehilangan kesuburannya.
8. Pembangkit listrik tenaga nuklir juga membuat tanah menjadi rusak. Zat nuklir yang
masuk ke atas, membuat tanah tidak layak untuk dijadikan lahan untuk bercocok taman.
dampak pencemaran tanah antara lain:
1.Polusi tanah
2.Perubahan pola iklim
3.Dampak negatif ke lingkungan
4.Dampak negatif pada kesehatan manusia
5. Di Sebabkan polusi udara

25. Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zatenergiunsuratau komponen lainnya


kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu
ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warnaPencemaran air dapat menimbulkan
masalah pada lingkungan secara regional maupun global, dan sangat berhubungan dengan
pencemaran udara serta penggunaan lahan tanah atau daratan. Pencemaran air dapat
menimbulkan masalah lingkungan secara regional maupun global
Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan (unsur-unsur
berbahaya) ke dalam lapisan udara (atmosfer) menyebabkan perubahan susunan atau
komposisi normal udara tersebut sehingga mengakibatkan menurunnya kualitas udara di
lingkungan. Hal ini mrnimbulkan dampak negatif bagi kehidupan dimuka bumi.
Pencemaran Tanah: Pencemaran tanah terjadi ketika bahan kimia beracun atau limbah
industri meresap ke dalam tanah dan mencapai sumber air tanah. Pencemaran tanah dapat
berasal dari kegiatan industri, pertanian, dan pembuangan limbah tidak teratur.
Dampaknya adalah merusak kesuburan tanah, mengurangi produktivitas pertanian, dan
mengancam kesehatan manusia melalui kontaminasi air tanah yang digunakan untuk
keperluan minum dan irigasi.

26. Bahan toksin dalam makanan merujuk pada zat-zat yang dapat menyebabkan
keracunan atau efek negatif pada tubuh manusia ketika dikonsumsi dalam jumlah yang
cukup besar. Bahan-bahan ini dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk
mikroorganisme patogen, bahan kimia beracun, atau zat alami yang beracun.

27. Mikroba: Bakteri, virus, jamur, dan parasit merupakan jenis mikroorganisme yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia melalui konsumsi makanan yang
terkontaminasi.
Residu Pestisida: Penggunaan pestisida dalam pertanian untuk mengendalikan hama dan
penyakit dapat menyebabkan residu pestisida tertinggal pada bahan pangan.
Bahan Kimia Aditif: Bahan kimia aditif seperti pewarna, pengawet, perasa, dan pemanis
buatan digunakan dalam industri makanan untuk meningkatkan daya tarik visual atau
memperpanjang masa simpan produk.
Zat Alergenik: Beberapa bahan pangan seperti kacang-kacangan, telur, susu, gandum, dan
makanan laut mengandung protein yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada individu
yang rentan.
Polutan Lingkungan: Bahan pangan yang diperoleh dari lingkungan yang terkontaminasi
oleh polutan seperti polutan udara, air, atau tanah dapat mengandung kontaminan
berbahaya seperti logam berat, pestisida, atau bahan kimia industri.

28. Bahan tambahan pangan (BTP) merujuk pada zat-zat yang ditambahkan ke bahan
makanan selama proses produksi untuk tujuan tertentu. BTP digunakan dalam industri
makanan untuk berbagai alasan, seperti meningkatkan rasa, tampilan, daya simpan,
tekstur, atau keselamatan makanan.Berikut adalah beberapa hal yang perlu diketahui
tentang bahan tambahan pangan:

Kategori BTP: BTP dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan fungsinya. Beberapa
contoh kategori BTP meliputi:
a. Pewarna: Digunakan untuk memberikan warna pada makanan, seperti pewarna alami
(misalnya, betasianin dari bit) atau pewarna sintetis (misalnya, Tartrazin).
b. Pengawet: Membantu memperpanjang masa simpan makanan dengan mencegah
pertumbuhan mikroorganisme, seperti natrium benzoat atau nitrat.
c. Pengatur rasa: Digunakan untuk meningkatkan atau memperbaiki rasa dan aroma
makanan, seperti penguat rasa seperti monosodium glutamat (MSG).
d. Pemanis: Memberikan rasa manis pada makanan dengan jumlah kalori yang lebih
rendah daripada gula, seperti aspartam atau sukralosa.
e. Pengemulsi: Membantu mencampurkan bahan-bahan yang tidak mudah larut, seperti
lesitin yang digunakan dalam cokelat atau margarin.
2. Persetujuan Penggunaan: Penggunaan BTP diatur oleh otoritas regulasi makanan di
berbagai negara, termasuk di Indonesia. Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) bertanggung jawab untuk meninjau, mengatur, dan memberikan
persetujuan terhadap penggunaan BTP yang aman bagi konsumen.
3.Labelisasi: BTP yang digunakan dalam makanan harus dicantumkan dalam daftar bahan
pada label produk. Ini memungkinkan konsumen untuk mengetahui bahan apa saja yang
ditambahkan ke makanan yang mereka beli.
4.Keamanan dan Efek Samping: Sebelum BTP diizinkan digunakan dalam makanan,
mereka harus melalui serangkaian uji keamanan yang ketat untuk memastikan bahwa
mereka tidak menimbulkan risiko kesehatan yang tidak diinginkan. Namun, beberapa
orang mungkin memiliki sensitivitas atau alergi terhadap beberapa BTP tertentu, dan efek
samping yang jarang juga mungkin terjadi.
5.Penggunaan yang Bijak: Penting untuk menggunakan BTP dengan bijaksana dan sesuai
dengan pedoman penggunaannya. Penggunaan berlebihan atau tidak wajar BTP dapat
berdampak negatif pada kesehatan.
29.1. Zat pengawet
a. Asam Benzoat
b. Asam Sorbat
c. Sulfur dioksida
d. Nitrit – Nitrat
2. Zat Pewarna
a. Rhodamin B
b. Metanil Yellow
3. Bahan berbahaya lain
a. Formalin

30. a. Toksin Mikroba


Beberapa toksin mikroba paling beracun diantaraya toksin tetanus, toksin botulinus, dan
toksin difteri. Racun bakteri bila terdapat dalam bahan pangan akan sangat beracun bagi
mamalia dan mempengaruhi berbagai sistem organ, termasuk sistem saraf dan kardiovaskular
b. Mikotoksin
Cemaran mikotoksin pada bahan pangan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan
bagi manusia, antara lain kontaminasi citrinin pada produk keju dapat menyebabkan penyakit
kronis, seperti toksisitas pada ginjal dan terhambatnya kerja enzim pada proses respirasi.
Cemaran aflatoksin pada susu, daging, atau telur dalam jumlah tertentu dapat menyebabkan
kanker liver. Pada laki-laki, kandungan ochratoxin A terlalu tinggi di dalam tubuh dapat
menyebabkan kanker testis
c. Toksin Alga
Apabila dikonsumsi oleh manusia, dapat menyebabkan keracunan dan gangguan kesehatan,
bahkan dapat membunuh ikan secara langsung.
d. Toksin Tanaman
e. . Toksin Hewan
Toksin ini terkonsentrasi pada gonad, hati, usus, dan kulit, . Racun TTX akan melumpuhkan
otot dan akhirnya menyebabkan kematian karena kehabisan nafas

Anda mungkin juga menyukai