Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn. A ( 55 TAHUN) DENGAN HEMOROID


DI RT 1 RW 8 KELURAHAN NGESREP
KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komprehensif

Dosen Pembimbing:

Pembimbing Klinik:

Disusun oleh:

Jefri Adimas Nugroho


22020116210041

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXVIII


JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn. A ( 55 TAHUN) DENGAN HEMOROID
DI RT 1 RW 8 KELURAHAN NGESREP
KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, 7 Juli 2017 dan Sabtu, 8 Juli 2017 di
rumah Tn. A pukul 12.00-13.00 WIB
1. DATA UMUM
1) Identitas Keluarga
1) Nama Kepala Keluarga : Tn. Asroh
2) Alamat : RT 1 RW 8 Kel. Jrobang
3) No. Telp (Hp) : 085321708 7xxx
4) Pekerjaan : Buruh
5) Pendidikan Terakhir : SD
6) Genogram

: Laki-laki
Ny. S
: Perempuan (50Th)

Tn A (55Th) : Meninggal
hemoroid
: Tinggal serumah
Nn
: Haris perkawinan (16Th)

: Haris keturunan Tn B
Tn R (23Th)
(27Th)
: Klien yang identifikasi
Tipe Keluarga

Keluarga Tn.R merupakan Keluarga Tradisional (Nuclear Family)


a. Suku Bangsa
1) Asal Suku Bangsa
Tn. A berkata,”Saya sekeluarga asli jawa mas.”
2) Kebiasaan Diet Terkait Budaya
Tn. A berkata, “Kalau saya sekeluarga tidak ada makanan yang jadi
pantanagan mas.”
3) Bahasa yang Digunakan
Tn. A berkata “Campuran mas, Bahasa Indonesia sama Jawa.”
d. Agama
1) Agama yang Dianut Keluarga
Tn. A berkata,”Semuanya Islam mas.”
2) Kegiatan Rutin Keagamaan
Tn. A berkata,”Kegiatan rutinnya ya solat mas, terkadang berjamaah
di mushola terkadang juga sholat di rumah bersama keluarga.”
3) Persepsi Keluarga tentang Agama
Tn. A berkata,”Agama itu yang paling utama mas, kita itu harus
selalu ingat kepada Allah apalagi kalau sudah tua seperti saya ini.”
e. Tingkat Kesejahteraan Keluarga
1) Rata-Rata Penghasilan Seluruh Anggota Keluarga
Tn. A berkata, “Kalau saya itu per bulan 1,3 juta an mas, istri tidak
bekerja dan anak saya penghasilannya sekitar 1,5 juta an.”
2) Jenis Pengeluaran Keluarga Tiap Bulan
Tn. A berkata, “Pengeluaran buat sehari-hari, sekolah anak, bayar
utang, bayar air, listrik.”
3) Tabungan Khusus Kesehatan
Tn. A berkata, “Tabungannya paling saya masukkan buat iuran BPJS
sih mas.”
4) Barang yang Dimiliki Keluarga
Tn. A berkata, “Rumah, TV, DVD player, kulkas, motor, blender,
kompor gas, radio.”
5) Tahapan Keluarga Sejahtera
Keluarga Tn.S menurut indikator tahapan keluarga sejahtera berada
tahapan keluarga sejahtera tahap 1.
f. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Tn. A berkata, ”Rekreasi jarang ya mas, tapi kalo bosan paling Cuma
nonton tv, denger radio atau ngobrol-ngobrol dengan keluarga atau
tetangga.”
B. RIWAYAT- DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan kelurga Tn.A pada tahap keluarga dengan anak
usia dewasa.
2. Tahapan Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tn. A berkata, “Alhamdulillah mas, sampai sekarang kebutuhan
keluarga bisa terpenuhi meskipun dengan kehidupan yang bisa di bilang
kurang seperti ini.”
b. Riwayat Keluarga Inti
1) Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
Tn. A berkata “Tahun 2014 yang lalu saya sempat terkena TBC mas,
sempat di rawat di RS Banyumanik dan alhamdulillah sekarang sudah
sembuh. Setelah terkena TBC malah menderita ambien.”
c. Riwayat Keluarga Sebelumnya
1) Riwayat Penyakit Keturunan dan Menular di Keluarga
Tn. A berkata, “Keluarga tidak ada yang terkena TBC dan ambien
mas. Keluarga juga tidak ada yang menderita hipertensi, diabetes
ataupun asma.”
2) Riwayat Kebiasaan atau Gaya Hidup yang Mempengaruhi Kesehatan
Tn. A berkata, “Sebelum terkena ambien saya kurang makan sayur
mas dan saya juga merokok..”
C. LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
1) Ukuran Rumah
Tn. A berkata, “Luas tanahnya 12x7 m2 dan ukuran bangunan 7x6,5m
2
.”
2) Kondisi Dalam dan Luar Rumah
Kondisi lingkungan rumah bersih, Rak buku dan TV kurang tertata
rapi. Peralatan masak berada di samping rumah tertata rapi. Terdapat
jentik nyamuk di penampungan air. Di samping rumah terdapat
pekarang yang cukup bersih.
3) Ventilasi Rumah
Ventilasi terdapat di setiap ruangan. Ukuran ventilasi rata-rata 1,5 x 1
cm2 dan 3 x 2 cm2 pada ruang tamu. Sirkulasi udara di dalam rumah
baik, tidak pengap dan tidak panas.
4) Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Tn. A berkata, “Pengelolaan air limbah tidak ada. Tapi nanti
pembuangannya disalurin ke selokan mba, ada di belakang rumah,
terbuka mbak selokannya”
5) Air Bersih
Tn. A berkata, “PDAM.”
6) Pengelolaan Sampah
Tn. A berkata “Sampah biasanya saya bakar mas..”
7) Kepemilikan Rumah
Tn. A berkata, “Rumah dan tanahnya milik saya sendiri mas.”
8) Kamar Mandi
Kondisi kamar mandi bersih, tidak licin, ukuran bak 1x2 meter dengan
sudut luar tumpul, closet dan keran.
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas Tempat Tinggal
1) Aturan dan Kesepakatan Penduduk Setempat
Tn. A berkata, ”Aturan RW ada jadwal giliran ronda buat keamanan,
ada iuran buat keamanan.”
2) Budaya Setempat yang Mempengaruhi Kesehatan
Tn. A berkata, “Kebersihan lingkungan dijaga baik. Kalo sakit
langsung berobat ke puskemas, kerena deket puskesmas.”
c. Mobilitas Geografis Keluarga
Tn. A berkata, “Dulu belum punya rumah sendiri tinggal dirumah ibu
saya di RT 8, lima tahun nikah udah pindah kesini, rumah sudah jadi
sampai sekarang. Adaptasinya gak susah mbak apalagi dari kecil tinggal
dilingkungan sini.”
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
1) Perkumpulan/Organisasi yang Diikuti
Tn. A berkata, ”Suami gak ikut perkumpulan mbak, sekarang saya
gak bisa lihat gini gak pernah ikut kumpul, dulu ya ikut arisan,
pengajian, kalo ada tetangga yang hajatan dateng, 3 tahun ini
dirumah aja.”
2) Sistem Pendukung Keluarga
Tn. A berkata,”Kalo suami orangnya tidak tanggungjawab, menikah
lagi, kalo ada masalah keluarga ekonomi critanya sama bapak saya,
minta bantuan sama bapak, adik kakak saya. Saya sendiri seringnya
crita sama mbah Lasmi, setiap hari ditemenin mbah lasmi, pinjam
uang minta makanan kadang gitu. Cek kesehatan saya di Puskesmas.
Mba nur bantu saya banyak banget, bantu uang bantu ngerawat mbak
linda.”
D. STRUKTUR KELUARGA
a. Komunikasi Keluarga
Tn. A berkata, “Kalau ada masalah ya di bicarakan secara baik-baik
dalam keluarga mas, kita mengadakan musyawarah keluarga. Dalam
berkomunikasi kita harus menghormati yang lebih tua.”
b. Struktur Kekuatan Keluarga
1) Respon Keluarga Bila Ada Anggota Keluarga yang Mengalami
Masalah
Tn. A berkata, “Apabila ada anggota yang bermasalah kita tanya
dulu mas ada masalah apa, sebisa mungkin kita membantu
menyelesaikan masalah yang sedang di hadapi salah satu anggota
keluarga.”
2) Power yang Digunakan Keluarga
Tn. A berkata, “Komunikasi, apa-apa harus dibicarakan dulu, karna
akan jadi tanggungjawab satu keluarga.”
c. Struktur Peran (Formal dan Informal)
1) Peran formal
a) Pencari nafkah
Tn. A berkata, “Saya yang mencari nafkah mas.”
2) Peran Informal
a) Pendorong
Tn. A berkata, “Suami orangnya pendiam, terutama kalo anak
punya masalah ya lebih ke saya mbak critanya mbak, saya yang
ngasih motivasi.”
b) Pendamai
Tn. A berkata, “Kita saling mengingatkan saja mas, kalau ada
masalah dalam keluarga kita harus saling melerai.”
c) Penghibur
Tn. A berkata, “Dengan kita bercanda sekeluarga mas, nonton tv
bersama.”
d) Perawat Keluarga
Tn. A berkata, “Biasanya istri saya yang lebih perhatian dengan
keluarga.”
e) Nilai dan Norma Keluarga
Tn. A berkata, “Agama jadi yang paling penting, tua harus
menyayangi melindungi yang muda, anak menghormati orang tua,
makan kalo bisa sama-sama, sopan santun dipake lah mas yang
penting walaupun sama keluarga sendiri.”
E. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif
1) Bagaimana Keluarga Mengapresiasikan Perasaan Kasih Sayang
Tn. A berkata, “ Ngasih perhatian, nyari nafkah, ngerawat kalo sakit
itu bentuk kasih sayangnya mas.”
2) Perasaan Saling Memiliki
Tn. A berkata, “Tentu mas, semua anggota keluarga saya selalu
mengingatkan saya untuk makan sayur dan tidak makan pedas.”
3) Dukungan Terhadap Anggota Keluarga
Tn. A berkata, “Tentu mas, kita sebagai keluarga selalu mendukung
selama apa yang dilakukan itu baik.”
b. Fungsi Sosialisasi
Tn. A berkata, ”Saya mengikuti kegiatan sosialisasi dalam masyarakat
mas, seperti ronda malam atau sekedar ngobrol-ngobrol dengan
tetangga di pos ronda.”
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
1. Stress Jangka Panjang dan Jangka Pendek Serta Kekuatan Keluarga
Tn. A berkata, “Banyak yang dipikir mas, mikir mencari uang untuk
biaya keluarga, di tambah punya penyakit ambien kalau mau BAB susah,
pola makan harus di jaga, ngejan sedikit dubur terasa sakit.”

Penilaian Skor
Perasaan Cemas : firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, 4
mudah tersinggung.
Ketegangan : merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah terganggu 3
dan lesu.
Ketakutan : takut terhadap gelap, terhadap orang asing, bila 0
tinggal sendiri dan takut pada binatang besar.
Gangguan tidur : sukar memulai tidur, terbangun pada malam 3
hari, tidur tidak pulas dan mimpi buruk.
Gangguan kecerdasan : penurunan daya ingat, mudah lupa dan 0
sulit konsentrasi.
Perasaan depresi : hilangnya minat, berkurangnya kesenangan 2
pada hoby, sedih, perasaan tidak menyenangkan sepanjang hari.
Gejala somatik: nyeri pada otot-otot dan kaku, gertakan gigi, 0
suara tidak stabil dan kedutan otot.
Gejala sensorik: perasaan ditusuk-tusuk, penglihatan kabur, 0
muka merah dan pucat serta merasa lemah.
Gejala kardiovaskuler : takikardi, nyeri di dada, denyut nadi 0
mengeras dan detak jantung hilang sekejap.
Gejala pemapasan : rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, 0
sering menarik napas panjang dan merasa napas pendek.
Gejala gastrointestinal: sulit menelan, obstipasi, berat badan 0
menurun, mual dan muntah, nyeri lambung sebelum dan sesudah
makan, perasaan panas di perut.
Gejala urogenital : sering kencing, tidak dapat menahan kencing, 0
aminorea, ereksi lemah atau impotensi.
Gejala vegetatif : mulut kering, mudah berkeringat, muka merah, 1
bulu roma berdiri, pusing atau sakit kepala.
Perilaku sewaktu wawancara : gelisah, jari-jari gemetar, 2
mengkerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot
meningkat dan napas pendek dan cepat.

HARS score 15 = kecemasan ringan


2. Respon Keluarga terhadap Stress
Tn. A berkata, “Keluarga selalu mendukung saya untuk berobat”
3. Strategi Koping yang Digunakan
Tn. A berkata, “Menghibur diri dengan menonton tv, denger radio,
ngobrol dengan keluarga atau tetangga mas.”
.
G. PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA

Kebutuhan Tn. A

Nutrisi dan Tn. A berkata, “Makan biasa nasi sayur mas, terkadang dengan telur
Cairan atau ikan. Tapi akhir-akhir ini saya jarang makan sayur mas. Saya
jarang minum air putih, minum air putih paling cuma 5 gelas/hari.”

Istirahat dan Tn. A berkata, “Susah tidur mas, tidur siang gak bisa, malem bisa
Tidur tidur diatas jam 12an, jam 5 udah bangun, gak bisa tidur lagi,
bangun-bangun ya gak seger Yang dirasa pusing mas. Tapi kalau
pas capek saya pasti tidurnya cepet, jam 10 an sudah tidur mas.”

Eliminasi Tn. A berkata, “BAB kurang lancar, BAB 3 hari sekali, mengejan
saat BAB. Tapi kalau kurang makan sayur susah BAB dan harus
mengejan.”

Personal Tn. A berkata, “Mandi setiap pagi sore, sikat gigi, ganti baju bisa
Hygiene sendiri, sisiran sendiri, potong kuku. ”

Aktivitas dan Tn. A berkata, “Pagi jam 5 sudah bangun kemudian sholat subuh
Latihan kemudian sekitar jam 8 pergi bekerja. Pulang kerja sekitar jam 5
an.”

H. PEMERIKSAAN PSIKIATRIK
1. Konsep Diri

Pemeriksaa
Tn. A
n
Citra Tn. A berkata, “Ya saya bersyukur dengan keadaan saya yang
Tubuh seperti ini mas.”
Identitas Tn. A berkata, “Umur 55 tahun mbak, anak ke empat dari 7
Diri bersaudara bersaudara mas, punya 3 anak, udah jadi nenek-nenek,
cucunya satu.”
Harga Diri Tn. A berkata, “Alhamdulillah saya bersyukur dengan kondisi saya
sekarang ini mas, saya tidak malu dengan keadaan saya ini.”.
Peran Diri Tn. A berkata, “Saya adalah seorang suami dan juga seorang
kepala rumah tangga mas, dan sejauh ini sudah melakukan peran
dengan baik.”
Ideal Diri Tn. A berkata,”Saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa
selalu ada untuk keluarga saya mas.”

2. Status Kesehatan Mental

Tn. A
Penampilan Penampilan rapi, baju tidak lusuh, rambut tertata rapi

Pembicaraan Volume tidak terlalu keras, tidak terlalu cepat, dapat memulai
pembicaraan,tidak membisu atau gagap, koheren
Aktivitas Lesu (-), Agitasi (-),Grimase (-), Tremor (-), Kompulsif (-)
Motorik
Alam Tn. A berkata, ”Banyak yang dipikir mas, mikir mencari uang
Perasaan untuk biaya keluarga, di tambah punya penyakit ambien kalau
mau BAB susah, pola makan harus di jaga, ngejan sedikit dubur
terasa sakit.” Nilai HARS 15

Afek Tepat (appropriate)


Interaksi Kooperatif.
Persepsi Tidak ada halusinasi
Sensori
Proses Pikir Tidak ada gangguan proses pikir
Isi Pikir Tidak ada waham
Tingkat Komposmentis
Kesadaran
Memori Tidak ada gangguan daya ingat jangka pendek atau panjang
Tingkat Tingkat konsentrasi dan berhitung baik
Konsentrasi
dan Berhitung
Kemampuan Normal
Penilaian
Daya Tilik Tn. A sadar bahwa memiliki penyakit ambien
Diri

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
J. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Tn. A

Tingkat Kesadaran Komposmentis

Tanda-Tanda Vital Tekanan darah : 130/80 mmHg


Frekuensi nadi : 87 kali per meni
Frekuensi napas : 20 kali per menit
Suhu : 36,50 C
Antropometri Berat badan : 57 kg
Tinggi badan : 170 cm

IMT : 19,72

Kepala Bentuk kepala messochepal, penyebaran rambut merata, rambut


berwarna hitam, beruban sedikit, tidak ada lesi. Tidak ada nyeri
tekan dan benjolan
Mata Sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, kantung mata besar
warna hitam, bola mata bulat berwarna hitam, pupil isokor, mata
tidak mampu melihat, penyebaran bulu mata dan alis mata
merata, tidak ada lesi.
Telinga Tidak ada lesi, tidak menggunakan alat bantu dengar, telinga
dalam bersih. Tidak ada krepitasi dan nyeri tekan.
Hidung Warna kulit sekitar hidung merata, tidak ada lesi, lubang hidung
simetris. Tidak ada nyeri tekan.
Mulut Mukosa bibir lembab, bibir berwarna coklat muda, tidak ada
pembesaran tonsil, tidak ada perdarahan pada gusi, gigi kotor,
karang gigi tebal, gigis lengkap
Leher Warna kulit merata, haris trakheal terletak di tengah, ROM tidak
mengalami penurunan, tidak ada lesi dan jaringan parut. Tidak
ada nyeri tekan dan benjolan, tidak ada pembengkakan kelenjar
parotis dan tiroid
Abdomen Pembesaran abdomen, Perut terasa keras, perkusi redup, bising
usus 4x/menit
Ekstremitas Atas Tidak ada lesi, tidak ada jari tabuh dan tidak ada sianosis dan
inflamasi. Tidak ada fraktur dan nyeri tekan, CRT 1 detik, tidak
ada edema, akral hangat, kekuatan otot 5ǀ5
Ekstremitas Bawah Tidak ada lesi, ada jaringan parut di betis kanan tidak ada
sianosis. CRT 1 detik, tidak ada fraktur dan nyeri tekan, tidak ada
edema, akral hangat, ROM normal, tidak ada keterbatasan
pergerakan, kekuatan otot 5ǀ5.
II. ANALISA DATA

No Tanggal Data Etiologi Masalah

1 7 Juli 2017 1. Tn. A berkata, “Makan biasa nasi sayur mas, terkadang dengan telur atau Resiko konstipasi Mengabaikan
ikan. Tapi akhir-akhir ini saya jarang makan sayur mas. Saya jarang dorongan untuk
minum air putih, minum air putih paling cuma 5 gelas/hari.”
2. Tn. A berkata, “BAB kurang lancar, BAB 3 hari sekali, mengejan saat
defekasi karena
BAB. Tapi kalau kurang makan sayur susah BAB dan harus mengejan.” nyeri saat
defekasi (00015)
DO:

1. Terdapat benjolan pada dubur


2. Pembesaran abdomen, Perut terasa keras, perkusi redup, bising usus
4x/menit

2 7 Juli 2017 1. Tn. A berkata, “Banyak yang dipikir mas, mikir mencari uang untuk biaya Perubahan status Ansietas (00146)
keluarga, di tambah punya penyakit ambien kalau mau BAB susah, pola kesehatan: hemoroid
makan harus di jaga, ngejan sedikit dubur terasa sakit.”
2. Tn. A berkata, “Menghibur diri dengan menonton tv, denger radio,
ngobrol dengan keluarga atau tetangga mas.”

DO:

1. Hasil skor HARS: 15


2. Wajah terlihat tegang
3. Kontak mata kurang
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko konstipasi berhubungan dengan mengabaikan dorongan untuk
defekasi karena nyeri saat defekasi (00015)
2. Ansietas (00146) berhubungan dengan Perubahan status kesehatan:
hemoroid
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan


Keperawatan
Umum dan kriteria hasil

1 Ansietas (00146) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 Anxiety reduction (NIC 5820)
berhubungan dengan minggu diharapkan kecemasan Tn. A berkurang 1. Ajarkan SEFT + calming technique
stressor jangka panjang dengan kriteria hasil sebagai berikut 2. Anjurkan melakukan SEFT + calming technique menjelang
(penyakit dan masalah a. HARS Score berkurang dari 15 menjadi 7-14 waktu tidur
dengan suami) b. Tn. A melakukan kontak mata dengan lawan 3. Ajarkan teknik relaksasi otot progresif untuk mengurangi
bicara nyeri otot pada malam hari
4. Anjurkan klien melakukan ROP 3 jam menjelang tidur malam
setiap hari.
5. Berikan edukasi sleep higiene yang terdiri dari : olahraga
teratur, mengatur waktu tidur dan bangun, pembatasan
konsumsi kafein, pengaturan tidur siang maksimal 1 jam,
menghindari makanan berat dalam waktu 2 jam sebelum
tidur, ke tempat tidur hanya ketikasudah mengantuk, dan
menggunakan tempat tidur hanya untuk tidur.

2 Resiko konstipasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 Manajemen konstipasi


berhubungan dengan minggu manajemen kesehatan diri Tn. A terkait 1. Identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi
mengabaikan dorongan resiko konstipasi dengan kriteria hasil sebagai 2. Jelaskan penyebab dan rasionalisasi tindakan pada pasien
untuk defekasi karena berikut: 3. Jelaskan pada pasien manfaat diet (cairan dan serat) terhadap
nyeri saat defekasi 1. Pola BAB 1x sehari eliminasi
(00015) 2. Feses lunak

Anda mungkin juga menyukai