USULAN PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Oleh:
NAMA : RONI GUSTIWA
NPM : 41204720122042
Halaman
DAFTAR ISI ……………………………………………………. i
DAFTAR TABEL ……………………………………………… ii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………… iii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………… iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………. 2
C. Tujuan Penelitian ………………………..…………........ 2
D. Ruang Lingkup ………………………………………… 2
E Kerangka Pemikiran …………………...………………. 3
F. Hipotesis ………...............................………………….. 3
G. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………… 3
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pokok bahasan ……………………………………..…… 4
1. Sub bab ……………………………………….……. 4
2. Sub bab ………………………………….…………. 5
B. Pokok bahasan ……………………………………..…… 6
1. Sub bab ……………………………..……….……… 6
2. Sub bab ………………………………….…………. 7
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
A. Bahan dan Alat …………..……………….….......………. 9
B. Metode Penelitian …….........….......….………………….. 9
C. Cara Kerja ……………………………………………….. 11
D. Analisis Data …………………………………………… 16
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
DAFTAR TABEL
Halaman
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Hasil Uji Hidrogen Peroksida Benih D. latifolia Roxb. ……………….. 60
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asam urat (uric acid) merupakan produk akhir dari katabolisme purin, atau
pemecahan asam nukleat dalam sisa makanan. Purin adalah sekelompok struktur
kimia yang membentuk DNA. Ketika DNA dihancurkan, purin dipecah menjadi
asam urat. Sebagian besar asam urat diekskresikan melalui ginjal dan sisanya
diekskresikan melalui saluran cerna. Peningkatan kadar asam urat disebut
hiperurisemia, penderita akan mengalami asam urat (gout). Diet seperti makanan
Kadar purin yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam
darah, yang pada akhirnya akan menyebabkan penumpukan kristal asam urat.
Kadar normal asam urat dalam tubuh adalah 3,5-7 mg/dL untuk pria dan 2,6-6
mg/dL dL untuk wanita.
Gout adalah bentuk radang sendi kronis, pembengkakan dan nyeri pada
persendian. Gout terjadi karena adanya endapan monosodium urate atau asam urat
yang menumpuk di persendian akibat tingginya kadar asam urat
darah/hiperurisemia. Obat yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat
dalam darah adalah penghambat xanthine oxidase, seperti allopurinol atau
febuxostat. Selain dengan obat-obatan, menurunkan kadar asam urat dalam darah
dapat dilakukan dengan cara; penurunan berat badan, menghindari makanan yang
berpotensi meningkatkan kadar asam urat, menghindari konsumsi alkohol,
menghindari obat-obatan yang berefek meningkatkan kadar asam urat, dan
memperbanyak asupan cairan.
Banyak tumbuhan asli Indonesia yang dipercaya dapat menurunkan kadar
asam urat, seperti sidaguri, seledri, dan jahe merah. Dipercayai bahwa
kemampuan tumbuhan tersebut dalam menurunkan konsentrasi asam urat
disebabkan oleh adanya senyawa flavonoid.
Sirsak (Annona muricata L.) merupakan tanaman yang mengandung
flavonoid, tanin, fitosterol, kalsium oksalat dan alkaloid. Banyak orang
mengkonsumsi sirsak karena banyaknya manfaat buah atau daun sirsak. Daun dan
buah sirsak mengandung fruktosa, lemak, protein, kalsium, fosfor, zat besi,
vitamin A dan vitamin B.
v
B. Identifikasi Masalah
Allopurinol merupakan obat asam urat golongan urikostatik yang
merupakan inhibitor kuat dari XO yang dapat menurunkan kadar asam urat, tetapi
allopurinol memiliki efek samping seperti hepatitis, nefropati dan alergi sehingga
perlu adanya pencarian inhibitor XO yang baru dari sumber alam sebagai
pengganti alternatif dari allopurinol (Haidari et al., 2009). Salah satu tanaman
yang memiliki potensi sebagai pengganti alternatif dari allopurinol adalah daun
kumis kucing.
C. Tujuan
Untuk mengetahui bahwa ekstrak daun, bunga dan batang Kumis Kucing
(Orthosiphon mineus Bth.) dapat menurunkan kadar asam urat darah tikus putih
jantan, dan untuk mengetahui hubungan peningkatan dosis ekstrak daun Kumis
Kucing (Orthosiphon mineus Bth.) dengan pertumbuhan sebagai efek reduksi
terhadap penurunan konsentrasi asam urat darah pada tikus putih jantan.
..
D. Ruang Lingkup
E. Kerangka Pemikiran
F. Hipotesis
Hipotesis dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak gum catnip (Orthosiphon
stamineus .Bth) yang diberikan secara oral mengurangi kadar asam urat darah
pada tikus putih jantan, dan ada korelasi dengan peningkatan efek catnip
vi
(Orthosiphon stamineus .Bth) pada darah. keasaman asam urat pada tikus putih
jantan
Kegiatan Minggu 1
Persiapan 05
Alat dan
Bahan
vii
II. TINJAUAN PUSTAKA
viii
satu gugus amino aspartat ke karbon enam cincin purin membentuk AMP.
Guanosinemonophosphat (GMP) berasal dari IMP melalui pemindahan satu gugus
amino dari amino glutamin ke karbon dua cincin purin.
Inosinemonophosphat (IMP) dan GMP akan menjadi inosin dan guanosin
melalui proses defosforilasi. AMP menjadi inosin dengan deaminasi. Basa
hipoxanthine pada IMP akan mengalami oksidasi dengan bantuan xhantine
oxsidase menjadi xhantine, guanin juga akan mengalami deaminasi menghasilkan
xhantine. Selanjutnya xhantine akan diubah oleh xhantine oxsidase menjadi asam
urat.12
Hiperurisemia adalah keadaan dimana kadar asam urat dalam serum berada
diatas batas normal. Hiperurisemia disebabkan oleh sintesis atau pembentukan
asam urat berlebih yang salah satu penyebabnya adalah terapi sitostatika pada
penderita leukemia. Selain itu dapat juga disebabkan oleh kurangnya pembuangan
asam urat melalui ginjal misalnya pada keadaan glomerulonefritis kronis dan
gagal ginjal kronis. Manifestasi hiperurisemia pada sendi disebut arthritis gout.
ix
Gambar 1. Metabolisme asam urat.2
x
c. Interkritis
Pada tahap ini penderita mendapatkan serangan gout berulang dengan waktu
yang tidak menentu.
d. Kronis
Pada tahap ini penderita mengalami arthritis yang kronis dan terdapat
penumpukan kristal asam urat (tofus) di sekitar sendi. Keadaan ini dapat dipicu
oleh cidera ringan dan konsumsi makanan tinggi purin. Sendi-sendi dapat
mengalami destruksi yang berpotensi menyebabkan cacat sendi.3,12
Tanaman sirsak merupakan tanaman yang kaya akan antioksidan, yaitu
suatu molekul yang dapat memperlambat atau mencegah proses oksidasi dari
molekul lain.1,9 Tanaman Sirsak (annona muricata linn) termasuk tanaman
dengan klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dycotiledoneae
Ordo : Ranunculales
Famili : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona Muricata L.
Daun sirsak memiliki kandungan asetogenin dan senyawa fenolik yang
bertanggung jawab sebagai antioksidan. Senyawa fenolik yang memiliki aktivitas
antioksidan yang tertinggi adalah flavonoid. Sifat antioksidan pada buah sirsak
dapat memperlambat ataupun mencegah pembentukan asam urat dengan cara
menghambat kerja enzim xhantine oxidase yang berperan dalam perubahan
hypoxhantine menjadi xhantine dan kemudian menjadi asam urat.
xi
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
A. Pembuatan ekstrak
B. Skreening Fitokimia
Ekstrak kental dimasukan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan asam
asetat dan H2SO4 pekat, kemudian panaskan dengan api spiritus selama beberapa
menit. Jika ekstrak sudah tidak tercium bau ester maka ekstrak tersebut sudah
tidak mengandung pelarut etanol (Schoorl, 1998).
D. Pembuatan Mikroenkapsulasi
xii
Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, masing masing kelompok berisi 5 hewan
uji. Kelompok negatif diberikan CMC Na 0,5%, kelompok positif diberikan
Allopurinol dosis 12,6 mg/kg BB, kelompok mikroenkapsulasi daun, batang dan
bunga masing dosis 100mg/kgBB, kelompok dosis 200mg/kgBB dan kelompok
dosis 300mg/kgBB. Sebelumnya hewan uji dipuasakan selama kurang lebih 18
jam sebelum pengujian, tetapi tetap diberi minum. Sebelum diberi perlakuan,
semua hewan uji diukur kadar asam urat darah sebagai kadar awal (normal).
Kemudian hewan uji dibuat hiperurisemia dengan memberikan kalium oksonat
300 mg/kg bb secara intraperitonial dan jus hati ayam secara per oral 2,5 mL. Satu
jam kemudian hewan uji diambil darah untuk diukur kadar asam uratnya.
Selanjutnya hewan uji diberi perlakuan sesuai dengan kelompok perlakuan secara
oral. Kadar asam urat dalam darah hewan uji diukur pada jam ke 2 dan 4 setelah
pemberian perlakuan. Pengambilan darah melalui vena mata. Darah yang
diperoleh dibuat serum dan diukur dengan menggunakan alat Microlab®.
Dari data kadar asam urat darah kemudian dihitung persentase penurunan :
Dari persen penurunan dilakukan uji statsitsik SPSS. Dilakukan uji normalitas
dengan Saphiro Wilk. jika data tidak berditribusi normal dilakukan uji non
parameterik kruskal walis dan diuji antar kelompok dengan (Mann Whitney). Jika
data berdistribusi normal dilakukan uji One Way Anova dan Post Hoc.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
Ningtiyas, I. F., & Ramadhian, M. R. (2016). Efektivitas Ekstrak Daun Salam untuk
Menurunkan Kadar Asam Urat pada Penderita Artritis Gout. Jurnal Majority, 5(3),
105-110.
Ohashi, K., Bohgaki, T., & Shibuya, H. (2000). Antihypertensive substance
in the leaves of kumis kucing (Orthosiphon aristatus) in Java island. In
Yakugaku Zasshi(Vol. 120, Issue 5).
xiv
Lampiran 1. Diagram Alir Penelitian