Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN AKHIR TAHUN

PENELITIAN TERAPAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

REKAYASA FORMULASI ANTIKANKER SENYAWA AKTIF


EKSTRAK TUMBUHAN ETNIS MAMBI SULAWESI BARAT

Tahun ke-1 dari rencana 2 tahun

Tim Pengusul:
Dr. Pince Salempa, M.Si (0020125707)
Prof. Dr. Rer. Nat. H. Muharram, M.Si (0007056103)
Prof. Oslan Jumadi, M.Phil.Ph.D (0016107002)

Dibiayai oleh:
Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan Kontrak Penelitian Tahun Anggaran 2018
Nomor: 128/UN36.9/PL/2018

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


NOVEMBER 2018

1
HALAMAN PENGESAHAN

2
RINGKASAN

Tumbuhan Belajang Susu (Scindapsus pictus Hassk.) adalah salah satu spesies
dari genus Scindapsus termasuk famil Araceae yang telah lama digunakan oleh
masyarakat secara tradisional untuk pengobatan dan makanan. Penelitian Tumbuhan
Belajang Susu dan famil ini terkandung berbagai senyawa bioaktif yang dapat
dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi senyawa metabolit
sekunder dan yang berpotensi sebagai antikanker dalam batang Scindapsus pictus
Hassk.
Metode penelitian adalah eksperimen yang dilakukan di laboratorium meliputi
ekstraksi (maserasi), Fraksinasi, purifikasi dan penentuan struktur, senyawa yang
diperoleh melalui berbagai alat spektroskopi FTIR, 1H dan 13
C NMR, serta in vitro,
uji bioaktivitas ekstrak dan senyawa murni dengan Uji Brine Shirmp Lethality (BST)
dan uji aktivitas kanker dilakukan dengan metode bioassay dengan menggunakan sel
Murin P-388.
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah untuk memperoleh senyawa
metabolit skunder dari tumbuhan S. Pictus Hassk yng berfungsi sebagai obat
antikanker, dalam pengembangannya dapat dijadikan sebagai obat paten. Pada Tahun
kedua target yang ingin dicapai adalah melanjutkan proses isolasi metabolit sekunder
Ekstrak Metanol dalam batang Belajang Susu serta uji antikanker secara in-vitro
dengan sel Murin P-388.

3
PRAKATA

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat
kasih dan pertolongan, sehingga Laporan Penelitian Terapan Unggulan Perguruan
Tinggi tahun 2018 dengan judul Rekayasa Formulasi antikanker Senyawa aktif
ekstrak Tumbuhan etnis Mambi Sulawesi Barat.
Penulis telah berusaha dengan sekuat tenaga, namun demikian dengan segala
kekurangan ada hal-hal yang belum sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
tujuannya untuk mempebaiki laporan ini kami akan pertimbangkan.
Sehubungan dengan terlaksananya penelitian ini, maka kami tak lupa
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Direktorat Riset dan pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset
dan Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang
telah membiayai kegiatan penelitian ini.
2. Lembaga penelitian Universitas Negeri Makassar atas segala dukungan yang telah
diberikan kepada peneliti, sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik
pada akhirnya semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat baik terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan dan penanggulangan kasus penyebab kegagalan
pengobatan kanker.

Makassar, November 2018

Penulis

4
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………… 1
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… 2
RINGKASAN……………………………………………………… ……… 3
PRAKATA …………………………………………………………………. 4
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. 5
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. 6
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. 7
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. 8
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………….. 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………….. 12
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN………………………. 16
BAB IV. METODE PENELITIAN …………………………………………. 17
BAB V. HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI……………………….. 21
BAB VI. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA………...……………… 28
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….. 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

5
DAFTAR TABEL

Data hasil pengamatan kematian larva udang air asin (Artemia salin Leach.) setelah
24 jamperlakuan…………………................................................................. 23
Interpretasi Spektrum Inframerah dari Isolat C3……………………………... 25

6
DAFTAR GAMBAR

Tumbuhan Belajang Susu (Scindapsus pictus Hassk.) dan Batang Belajang Susu
(Scindapsus pictus Hassk.)………………………………………………….. 13
Grafik Hubungan antara Log (Sampel) dengan Nilai Probit Ekstrak Metanol
Tumbuhan S. pictus Hassk………………………………………………….. 22
Spektrum Inframerah Isolat C3……………………………………………… 25
Spektrum H-NMR Isolat C3………………………………………………… 26
Spektrum C- NMR Isolat C3………………………………………………… 26

Spektrum HMBC Isolat C3…………………………………………………. 27

7
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Bagan Kerja Ekstraksi Batang Scindapsus pictus Hassk………. 32


Lampiran II. Uji Toksisitas terhadap larva udang Artemia salina atau BSLT (Brine
Shrimp letality Test), ekstrak metanol batang Belajang Susu…………….... 35
Lampiran III. Curriculum Vitae Peneliti…………………………………….. 37
Lampiran IV. Susunan Organisasi & Pembagian Tugas Tim Peneliti............. 52
Lampiran V. Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian (Kontrak Penelitian)... 53
Lampiran VI. Surat Izin Penelitian................................................................ 59
Lampiran VII. Surat Keterangan Selesai melaksanakan Penelitian................ 61
Lampiran VIII. Draf Makalah Internasional………………………………... 62
LAMPIRAN IX. Setifikat ICAMR…………………………………………. 67

8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Obat tradisional adalah kelompok obat yang digunakan oleh masyarakat
berdasarkan pengalaman secara turun menurun dan sangat erat hubungannya dengan
tradisi dan budaya kelompok etnik masyarakat bersangkutan. Bahan obat tradisional
berasal dari bahan alam dan sebagian besar bahan tersebut berasal dari bahan alam
nabati yang mempunyai manfaat dan berkhasiat karena mengandung senyawa alami
memiliki khasiat untuk pengobatan.
Di negara-negara berkembang lebih dari 80% masyarakatnya bergantung
secara langsung pada tumbuhan-tumbuhan untuk keperluan medis (WHO, 2002). Ini
disebabkan karena biaya pengobatan modern cukup mahal dan oleh karena itu
masyarakat lebih memilih menggunakan obat-obat tradisional. Diantaranya Indonesia
dikenal sebagai salah Negara pemilik hutan tropis yang terdapat di dunia dengan luas
119,7 juta hektar atau lebih 65% dari seluruh daratan dan menempati urutan ke 3
setelah Brazil dan Zaire (Zuhud, 1994). Sekitar 250.000 spesies tumbuhan tropis yang
terdapat di dunia, 30.000 spesies diperkirakan tumbuh diseluruh kepulauan yang ada
di Indonesia. Bahan baku obat tradisional berasal dari tanaman baik tumbuhan tingkat
tinggi maupun tingkat rendah. Salah satu contoh klasik ialah kinina yang terdapat
dalam kulit kina sebagai obat antimalaria. Kulit kina sebagai obat demam dan
antimalaria sudah digunakan selama berabad-abad oleh bangsa Indian di benua
Amerika jauh sebelum bangsa-bangsa Eropa datang di Amerika pada abad XV.
Dimana penyelidikan kimia terhadap pohon kina pertama kali dilaporkan oleh
peneliti Perancis Caventou dan Pelletier (Cragg, dalam Achmad, 2007) dan
penyelidikan-penyelidikan selanjutnya berhasil ditemukan lebih dari 30 senyawa
kimia golongan alkaloid yang berbeda-beda termasuk kuinin kuinidin yang masing-
masing telah digunakan untuk penyakit malaria dan gangguan jantung (Achmad,
2007).

9
Senyawa fitokimia sebagai senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman
mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan termasuk fungsinya dalam
pencegahan terhadap bergagai penyakit degeneratif dan infeksi. Beberapa senyawa
fitokimia yang dikenal mempunyai fungsi fisiologis adalah karatenoid, fitosterol,
saponin, glikosinolat, polifenol, monoterpen, fitoestrogen, turunan senyawa flavonoid
dan alkaloid. Penelitian fitokimia yang berdasarkan etnobotani dan etnofarmakologi
juga dapat dilakukan penelitian dengan landasan kemotaksonomi yang berdasar
pendapat Linnaeus bahwa tumbuhan yang mempunyai ciri-ciri (morfologi) yang
mirip mempunyai kandungan kimia yang sama atau mirip (Linne, C. Philosophia
Botani, dalam Hegnauer,1962).
Banyak tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai anti kanker. Berdasarkan hasil
riset khusus eksplorasi pengetahuan lokal etnomedisin dan tumbuhan obat di
Indonesia berbasis komunitas, etnis Mambi dari Kec. Mambi, Kab. Polman Sulawesi
Barat memanfaatkan tumbuhan Belajeng Keissi, dan Belajeng Susu sebagai
antikanker (Oslan, dkk 2012).
Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan penelitian yang meliputi identifikasi
beberapa tumbuhan dan skrining bioaktivitas terhadap senyawa metabolit sekunder
anti kanker secara in vitro dan in vivo.
B. Urgensi (keutamaan) Penelitian
Penyakit kanker merupakan penyakit yang menjadi salah satu ancaman utama
terhadap kesehatan karena merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit
jantung. Di Indonesia dilaporkan kematian akibat kanker meningkat setiap tahunnya
mulai 1,4 % pada tahun 1972 sampai 4,4 % pada tahun 1994 (Atta ur Rahman et al
2001). Untuk mengatasi penyakit kanker berbagai upaya telah dilakukan di antaranya
mencari senyawa antikanker dari tumbuh-tumbuhan. Adanya kemampuan besar
tumbuhan yang dapat menghasilkan senyawa kimia alami yang berpotensi sebagai
antikanker.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan beberapa hal yang dapat
menjelaskan pentingnya penelitian yang dilaksanakan yaitu:

10
1. Sebagai usaha dalam rangka eksplorasi/ pencarian senyawa metabolit sekunder
dalam tumbuhan obat yang berpotensi sebagai antikanker.
2. Dengan ditemukannya senyawa metabolit sekunder baru, yang dapat digunakan
sebagai obat antikanker, maka dapat dikembangkan menjadi obat paten yang
memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi melalui uji klinis.
3. Selain dari pada itu, penemuan obat baru, ini dapat mmperbanyak
keanekaragaman atau jenis antikanker.

11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Belajang Susu Scindapsus pictus Hassk.


Tumbuhan Belajang Susu (Scindapsus pictus Hassk.) adalah salah satu spesies
tumbuhan yang termasuk dalam famili Araceae dan marga Scindapsus. Umumnya
anggota marga ini digunakan sebagai tanaman hias daun yang merambat baik indoor
maupun outdoor. Namun, ada juga jenis Scindapsus yang dimanfaatkan sebagai
tanaman obat (Yuzammi, 2015).
Tumbuhan Belajang Susu dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Sumber:
www.theplantlist.org):
Kingdom : Plantae
Ordo : Alismatales
Family : Araceae
Subfamily : Monsteroideae
Genus : Scindapsus
Species : Scindapsu pictus
Spesies Scindapsus pictus Hassk. memiliki 3 variasi yaitu Scindapsus pictus
Hassk. yang berwarna daun hijau muda dan memiliki bercak warna abu-abu,
Scindapsus pictus Hassk. yang berwarna daun hijau tua dan memiliki bercak warna
abu-abu dan Scindapsus pictus Hassk. yang berwarna daun hijau tua dan tidak
memiliki bercak pada permukaan daun (Sari, 2015).
Scindapsus pictus memiliki batang yang panjang, daun banyak dengan tangkai
daun sepanjang 2 cm. Helaian daunnya sepanjang 8-12 cm x 2-2,5 cm. Memiliki
perbungaan tunggal, gagang lebih pendek dari tangkai daun yaitu sepanjang 0,5
hingga 1 cm. Seludang sepanjang 4-8 cm, tongkol gemuk sepanjang 2 cm berwarna
putih. Memiliki bunga biseksual. Bunga betina, ovarium kadang pendek. Memiliki 4
benang sari, filamen lonjong, pipih dan melebar. Tanaman ini terdistribusi di daerah

12
Semenanjung Malaysia, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Filipina dan Sulawesi (Yeng,
2016).

(a) (b)
Gambar 2.1 (a) tumbuhan Belajang Susu (Scindapsus pictus Hassk.) (b) Batang
Belajang Susu (Scindapsus pictus Hassk.)
Tumbuhan Belajang Susu (Scindapsus pictus Hassk.) terbukti dapat
memurnikan formaldehid udara yang tercemar. Selain itu, tumbuhan ini mengandung
oksalat yang biasanya dalam bentuk kalsium oksalat, flavonoid sulfat dan campuran
flavon dan flavonol sulfat (Kaur, 2016).
B. Senyawa Metabolit Sekunder
Senyawa metabolit sekunder umumnya digunakan oleh tumbuhan yang
bersangkutan untuk mempertahankan diri agar tetap tumbuh pada lingkungannya,
biasanya bersifat toksit atau beracun bagi makhluk hidup lainnya tetapi aman
terhadap dirinya, dan merupakan senyawa kimia spesifik pada tumbuhan tersebut.
Tiap-tiap tumbuhan tumbuh sebagai jenis atau spesis tertentu, maka senyawa
metabolit yang disintesisnya akan spesifik pula. Beberapa senyawa kimia organik
bahan alam yang lazim ditemukan dalam jaringan tumbuhan tingkat tinggi
merupakan golongan senyawa: terpenoid, triterpenoid, steroid, fenil propanoid,
poliktida, flavonoid dan alkaloid (Ahmad, 1986).

13
C. Studi Pendahuluan yang Telah Dilaksanakan
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan isolasi metabolit sekunder dan
uji bakteri yang telah dilakukan antara lain:
1. Pengaruh oksidator hidrogenperoksida terhadap kualitas dan kuantitas isolate
alginate dari alga sargassum sp, 2001. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin
lama waktu perendaman dan semakin tinggi konsentrasi hydrogen peroksida, maka
alginate yang diperoleh semakin kecil dan kadar alginate yang diperoleh sebanyak
70,85 % pada perendaman 0,5 % selama 30 menit.(ketua)
2. Isolasi senyawa alkaloid jenis skopolamina dan atropine dari daun kecubung
(Datura fastuosa Linn) Hasil penelitian menunjukkan bahwa alkaloid
skopolamina dan atropine positif pada pengujian reaksi warna dan pengelusi
benzene : metanol 4 : 1 diperoleh Rf = 0,63
3. Identifikasi senyawa fitosterol dari akar, rhizome dan daun lamun (Enhalus
acoroides) 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat senyawa fitosterol
yang diduga merupakan jenis stigmasterol dan sitosterol pada akar, rhizome dan
daun E. acoroides
4. Uji daya hambat ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica val) terhadap
pertumbuhan Staphylococcus aureus. (Salempa, P., 2004). Berdasarkan hasil
penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak semakin besar
zona hambatannya.
5. Seleksi A,Deleoni dengan ekstrak kasar azadiracta indica 2003. Hasil penelitian
menunjukkan cukup efektif membasmi hama tikus untuk A, Deleoni didapatkan
resisten pada 450 ppm pada generasi yang ke 45.(anggota)
6. Isolasi dan karakterisasi bioaktivitas senyawa metabolit sekunder dalam tumbuhan
bayur (Pterospermum subpeltatum C.B.Rob) 2009. Senyawa β-sitosterol dan
senyawa 3-O-β-glukopiranosil –β-sitosterol yang berpotensi sebagai antijamur
7. Isolasi Senyawa Olean-12-en-2,3,23-triol-28-oat berpotensi sebagai antibakteri
terhadap Shigelle boydii dengan daya hambat 8,3 mm dengan LC50 = 46,06
µg/mL.th 2010.

14
8. Karakterisasi senyawa metabolit sekunder dalam kulit batang sirsak (A. muricata .
Linn) berpotensi sebagai anti kanker secara in vitri dengan sel Murin P-388. Th
2015.
9. Senyawa 17,18 dihidroksi montekristin dari kulit batang sirsak (Annona muriccata
Linn). Th 2016.

15
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui jenis spesies apakah dari tumbuhan yang diidentifikasi.
2. Untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder terkandung dalam tumbuhan yang
bersifat anti kanker.
3. Untuk mengetahui bioaktivitas senyawa metabolit sekunder dari tumbuhan yang
diidentifikasi.
B. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang jenis dan struktur kimia senyawa metabolit
sekunder yang terkandung dalam batang Belajang Susu (Scindapsus pictus
Hassk).
2. Memberikan informasi ilmiah tentang keaktifan senyawa anti kanker yang
terdapat pada batang Belajang Susu sehingga dapat dikembangkan menjadi obat
paten.

16
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Tahun Pertama
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang meliputi penyiapan bahan
tumbuhan, reparasi sampel, isolasi dan identifikasi. Isolasi senyawa metabolit
sekunder eksrak dari tumbuhan yang terdiri dari ekstraksi, fraksinasi, pemurnian dan
identifikasi.
2. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan melalui tahapan pengumpulan sampel tumbuhan,
penelitian di Laboratorium dan pengukuran dengan instrument mulai bulan Mei
sampai November 2018. Isolasi dan uji bioaktivitas dilakukan di Laboratorium
Kimia Organik Jurusan Kimia FMIPA UNM dan uji anti kanker di Laboratorium
1 13
Farmasi UGM, dan data spektroskopi IR, UV-Vis, H-NMR, C-NMR di
Laboratorium KOBA ITB Bandung.
3. Alat dan Bahan
a. Bahan
Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah batang Belajang
Susu (Scindapsus pictus Hassk.). Ekstraksi dan kromatografi digunakan pelarut
berkualitas p.a dan teknis yang didestilasi terlebih dahulu, yaitu: n-heksan, kloroform,
etil asetat, aseton dan metanol. Kromatografi kolom vakum (KKV) dilakukan dengan
menggunakan Si gel 60 GF 254, kromatografi kolom tekan (KKT) / kromatografi
kolom gravitasi (KKG) dengan silika gel Merck 60 (230-400 mesh), silica gel kasar
untuk impregnasi Merck 60 (35-70 mesh), dan analisis kromatografi lapis tipis (KLT)
dilakukan dengan pelat berlapis Si gel Merck Kieselgel 60 F254 0,25 mm. Larutan
serium sulfat 1,5% dalam asam sulfat 2N digunakan untuk penampak noda. Untuk uji
BST digunakan dimetil sulfoksida (DMSO), dan benur udang A.salina, sedangkan

17
untuk uji aktivitas antikanker dengan menggunakan sel murine P-388, larutan
penghenti pertumbuhan dan bahan pewarna.
b. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: seperangkat alat destilasi,
corong Buchner, chamber KLT, pipa kapiler, alat untuk fraksinasi meliputi
kromatografi kolom vakum (KKV), kromatografi kolom tekan (KKT) dan
kromatografi kolom gravitasi (KKG). Kemudian beberapa peralatan seperti: neraca
analitik, evaporator dan alat penentuan titik leleh ditentukan dengan “micro melting
point apparatus”. Spektrum inframerah diperoleh dengan spektrofotometer Shimadzu
type Prestige-21FT-IR, sedangkan 1H (500 MHz) dan 13C (125 MHz) NMR
ditentukan dengan spektrofotometer Jeol ECA 500 serta pelarut terdeuterasi sebagai
standar. Selain itu uji bioaktivitas ekstrak dan senyawa murni yang diperoleh,
digunakan alat-alat seperti: mikropipet, mikroplate, lampu untuk pencahayaan, dan
wadah penetasan benur udang. Serta alat-alat dan media yang mendukung uji biologi
toksisitas terhadap A. salina dan uji aktivitas antikanker.
4. Objek
Objek pada penelitian ini adalah kulit batang dari beberapa tumbuhan antara
lain Belajang Susu, Tullubulang, Patterangka anitu, dan Tirandan dan umbi dari
tumbuhan Belajang Keissi, yang diperoleh dari Kec. Mambi Kab. Polman Sulawesi
Barat. Detrminasi tumbuhan di ‘Herbarium Bogoriense” Bidang botani Pusat
Penelitian Biologi-LIPI Bogor.
5. Prosedur Kerja
a. Pengambilan Sampel
Sampel tumbuhan dikumpulkan selanjutnya dideterminasi atau diidentifikasi
untuk menentukan spesies tumbuhan dan juga penyiapan sampel untuk uji
bioaktivitas serta isolasi senyawa metabolit sekunder.
b. Uji Pendahuluan
Sampel tumbuhan masing-masing sebanyak 50 gram dikeringkan kemudian
digiling, sehingga diperoleh sampel yang halus (80-100 mesh). Selanjutnya masing-

18
masing bagian tumbuhan ini dimaserasi dengan metanol 200 mL selama 24 jam,
disaring dan filtrat yang diperoleh diuapkan. Ekstrak tumbuhan yang dihasilkan
kemudian diuji bioaktivitas terhadap Artemia salina untuk mengetahui bagian mana
yang paling aktif.
c. Uji Bioaktivitas Ekstrak dengan BST
Uji Brine Shirmp Lethality Test (BST) ekstrak terhadap benur udang A. salina
dengan prosedur sebagai berikut:
Satu mg sampel dalam tabung Ependorf dilarutkan dengan DMSO sebanyak
100 µL kemudian diencerkan dengan 150 µL aquabides. Pengenceran tersebut
diambil 200 µL diencerkan kembali dengan 600 µL aquabides sehingga konsentrasi
sampel menjadi 1000 μg/mL. Selanjutnya pengenceran dilakukan dalam mikroplate
dengan konsentrasi yang bervariasi dan volume sampel tiap lubang 100 µL secara
triplo. Benur udang yang berumur 48 jam dipipet sebanyak 100 µL dengan jumlah
benur 7-15 ekor, dimasukkan dalam mikroplate yang berisi sampel kemudian
diinkubasi selama 24 jam. Untuk control perlakuan sama tanpa menggunakan sampel.
Selanjutnya dihitung udang yang mati dan yang hidup serta ditentukan LC50 (Meyer,
1982).
Nilai LC50 yang menyatakan toksisitas dari ekstrak dan senyawa murni
masing-masing adalah kurang dari 500 μg/mL dan 200 μg/mL. Nilai toksisitas ini
terbagi menjadi dua kategori, yaitu toksisitas tinggi (high toxic) untuk LC50 < 100
μg/mL dan toksisitas rendah (low toxic) untuk LC50 >100 μg/mL (Anderson et al,
1990).
d. Isolasi dan Pemurnian
Sebanyak 3 kg tumbuhan dihaluskan dan dimaserasi dengan metanol.
Maserat dianalisis KLT untuk mengetahui sampai berapa kali maserasi harus
dilakukan. Maserat yang diperoleh disaring menggunakan penyaring Buchner dengan
kertas Whatman lalu diuapkan menggunakan rotary evaporator hingga diperoleh
ekstrak metanol kemudian ditentukan beratnya.

19
Sebelum ekstrak difraksinasi, terlebih dahulu dianalisis KLT dan dideteksi
dengan lampu UV dan penyemprotan larutan serium sulfat 1,5 % lalu dipanaskan
sehingga tampak spot untuk menentukan eluen yang sesuai dalam proses fraksinasi.
Fraksinasi dilakukan dengan menggunakan KKV, dan KKT dengan eluen yang sesuai
berdasarkan analisis KLT, nilai Rf yang sama digabung kemudian dievaporasi sampai
kering. Uji kemurnian isolat dilakukan dengan 3 sistem eluen yang berbeda dan
penentuan titik leleh isolat. Kemudian isolate diidentifikasi dengan menggunakan
spektrofotometer FTIR dan NMR.

20
BAB V
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI

A. Hasil Penelitian
1. Ekstraksi
Maserat yang diperoleh berwarna coklat disaring menggunakan penyaring
Buchner dengan kertas saring Whatman lalu diuapkan menggunakan rotary
evaporator hingga diperoleh ekstrak metanol berupa residu berwarna coklat seberat
33,7097 gr. Ekstrak metanol kemudian diuji toksisitas atau BSLT (Brine Shrimp
Letality Test), selanjutnya difraksinasi dengan kolom KKV dan kolom KKT serta
diidentifikasi. Bagan maserasi dan Fraksinasi dapat dilihat lampiran 1.
2. Fraksinasi dan Identifikasi
Ekstrak kental metanol (33,7097 gr) difraksinasi awal melalui KKV dengan
eluen n-heksan, EtOAc, aseton dan methanol dengan urutan kepolaran yang
ditingkatkan sehingga diperoleh 37 fraksi. Penggabungan fraksi-fraksi yang diperoleh
yang dimonitor dengan KLT, menghasilkan delapan fraksi utama (A-H). Fraksi
utama ‘C’ (1,7452 g) difraksinasi lebih lanjut menggunakan cara KKT dengan eluen
n-Heksan, EtOAc, aseton dan methanol menghasilkan 7 fraksi utama (C1-C7). Fraksi
yang terbentuk kristal yaitu fraksi C3 dengan berat 0,4039 g. Namun, setelah
kristalisasi/direkristalisasi berat fraksi tersebut berkurang menjadi 0,1841 g. Setelah
itu dilakukan KLT sistem 3 eluen dan uji titik leleh sehingga diperoleh hasil titik
leleh kristal fraksi C3 yaitu 132-134oC. Kristal kemudian diuji dengan
spektrofotomete FT-IR dan NMR.
B. Hasil Penelitian
1. Ekstraksi
Sampel tumbuhan S. pictus Hassk. yang diperoleh, dibersihkan, dikeringkan
dan dihaluskan sehingga diperoleh 3,0 Kg serbuk tumbuhan S. pictus Hassk. Setelah
diekstraksi dengan cara maserasi, diperoleh maserat sebanyak 10 L. Setelah proses
penyaringan, dipisahkan dengan pelarutnya dengan menggunakan rotary evaporator

21
dan menghasilkan estrak kental metanol sebanyak 63 mL. Ekstrak metanol yang
diperoleh diuapkan pada suhu ruang sehingga diperoleh ekstrak kental metanol
dengan bobot sebesar 33,7097 g.
2. Uji Toksisitas atau BSLT (Brine Shrimp Letality Test)
Uji Toksisitas terhadap larva udang Artemia salina atau BSLT (Brine Shrimp
letality Test), ekstrak metanol batang Belajang Susu sebagai berikut:
Kurva Regresi log [sampel] vs nilai probit:

Log [sampel] Nilai Probit 6

0,00 4,39 5

1,00 4,39 4
nilai probit

y = -2.195x + 5.122
2,00 0 3 R² = 0.750
2

0
0.00 1.00 2.00 3.00

log [sampel]

Gambar 5. 1. Grafik Hubungan antara Log (Sampel) dengan Nilai Probit Ekstrak Metanol
Tumbuhan S. pictus Hassk

Berdasarkan gambar, untuk LC50 (X), nilai probit adalah 5 (y), dimasukkan
kepersamaan regresi y = -1,760 x + 4,173.

=x

= 0,0556
Jadi log x = 0,0556
x = antilog 0,0556
= 1,1365 ppm
LC 50 sampel BSLT adalah = 1,1365ppm

22
Tabel 5.1. Data hasil pengamatan kematian larva udang air asin (Artemia salin Leach.)
setelah 24 jam perlakuan

[sampel] Sumbu x Jumlah Jumlah Persentas Sumbu


(ppm) (log [sampl] yang mati yang hidup kematian larva y (nilai
udang (%) probit)

1 0.00 8 22 27 4.39

10 1.00 11 19 37 4.39

100 2.00 30 0 100 0

3. Fraksinasi dan Identifikasi


Ekstrak metanol dianalisis terlebih dahulu dengan Kromatografi Lapis Tipis
(KLT) menggunakan beberapa perbandingan eluen untuk pemilihan eluen yang akan
digunakan pada proses Kromatografi Kolom Cair Vakum (KKCV). Pemilihan eluen
dilakukan dengan mengkombinasikan eluen n-heksana : etil asetat. Hasil yang
diperoleh yaitu perbandingan eluen n-heksana : etil asetat (8 : 2) dengan hasil pola
pemisahan noda yang baik dan jelas.
Fraksinasi awal yang dilakukan dengan menggunakan metode KKV.
Sebanyak 33,7097 g ekstrak metanol difraksinasi dengan menggunakan silika gel 60
GF254 sebagai fasa diam dan eluen sebagai fasa gerak yang ditingkatkan kepolarannya
secara bergradien (Step Gradien Polarity), dimulai dari n-heksana 100 %, n-heksana :
etil asetat, etil asetat 100 %, etil asetat : aseton, aseton 100 %, aseton : metanol dan
terakhir metanol 100 %. Hasil KKCV yang diperoleh sebanyak 37 fraksi.
Fraksi 1-37 diidentifikasi dengan KLT dengan menggunakan eluen n-heksana
: etil asetat pada berbagai perbandingan. Fraksi-fraksi yang memiliki pola
kromatogram yang sama digabung dan menghasilkan 8 fraksi gabungan.
Fraksi gabungan C dengan berat 1,7452 g dipilih untuk difraksinasi lebih
lanjut dengan metode Kromatografi Kolom Tekan atau Flash dalam mendapatkan
senyawa murni. Fraksi C terlebih dahulu diKLT untuk menentukan eluen yang akan

23
digunakan pada proses KKT. Dari hasil KLT diperoleh kombinasi eluen n-heksana :
etil asetat (9:1) yang menunjukkan pola pemisahan noda yang baik dan jelas.
Fraksi C difraksinasi menggunakan silika gel G 60 sebagai fasa diam,
sedangakan eluen n-heksana, etil asetat, aseton dan metanol dengan berbagai
perbandingan sebagai fasa geraknya dengan cara meningkatkan kepolarannya secara
bergradien (Step Gradien Polarity), dan diperoleh sebanyak 13 fraksi. Fraksi-fraksi
hasil KKT diidentifikasi dengan KLT untuk mengetahui komponen senyawa yang
terdapat pada fraksi.
Berdasarkan hasil identifikasi KLT, maka fraksi yang memilki pola
kromatogram yang sama digabung, sehingga diperoleh 7 fraksi gabungan. Fraksi-
fraksi diuapkan pada suhu ruang dan fraksi C3 membentuk kristal jarum kuning.
Proses rekristalisasi dilakukan bertujuan untuk melarutkan pengotor dari
isolat untuk memperoleh senyawa murni dengan menggunakan pelarut yang sesuai
yaitu pelarut yang dapat melarutkan pengotor, namun tidak melarutkan kristal atau
senyawa murninya. Fraksi C3 direkristalisasi dengan pelarut n-heksan 100%
menghasilkan isolat berupa kristal jarum berwarna putih dengan berat 184,1 mg.
Berdasarkan analisis KLT Sistem Tiga Eluen memperlihatkan noda tunggal
pada plat KLT yang menunjukkan bahwa, isolat yang diperoleh telah murni secara
KLT. Selanjutnya isolat C3 diidentifikasi dengan uji titik leleh dan diperoleh hasil
pengamatan isolat mulai meleleh pada suhu 132 oC dan meleleh keseluruhan pada
suhu 134 oC. Trayek titik leleh tersebut menunjukkan bahwa isolat yang diperoleh
telah murni.
Isolat yang diperoleh diidentifikasi lebih lanjut dengan menggunakan
spektroskopi FT-IR Prestige-21 SHIMADZU® yang bertujuan untuk
mengidentifikasi gugus-gugus fungsi dari suatu senyawa yang diperoleh. Spektrum
infra merah dari isolat C3 (Gambar 5.2) dan hasil interpretasi berupa data bilangan
gelombang, bentuk pita, gugus fungsi dan intensitas, dapat dilihat pada Tabel 5.2.

24
N-H
=C-H

C-N

CH2
CH3

CH2
CH3

Gambar 5.2 Spektrum Inframerah Isolat C3

Tabel 5.2 Interpretasi Spektrum Inframerah dari Isolat C3


Bilangan Bilangan Bentuk Penempatan Intensitas
Gelombang (v, Gelombang Pita Gugus Terkait
cm-1) Pustaka (v, cm-1)*
3425,58 dan 3000-3700*** Melebar Regang -NH Sedang
3325,28
2956,87; 3000-2850** Tajam Regang C–H Kuat
2935,66; (CH3-) dan –
2893,22 dan (CH2-) alifatik
2866,22
1462,04 dan 1480-1430 dan Tajam Tekuk C–H Sedang
1377,17 1395-1340* (CH3-) dan
–(CH2-) alifatik
964,41 1000-650** Tajam Tekuk =C-H Sedang
(alkena) serapan
keluar bidang
1058,92 1300-1000** Tajam Regang C-N Sedang
Sumber : *mohrig (2010), **sastrohamidjojo (1992) dan ***Fessenden (1986).

25
Isolat yang diperoleh diidentifikasi lebih lanjut dengan menggunakan NMR

Gambar 5.3 Spektrum H-NMR Isolat C3

Gambar 5.4 Spektrum C-NMR Isolat C3

26
Gambar 5.5 Spektrum HMBC Isolat C3
C. Luaran Penelitian
Luaran dari hasil penelitian ini adalah publikasi ilmiah:
1. Senyawa
2. Prosiding yang disajikan dalam seminar Nasional dan International
3. Jurnal
4. Paten/HKI

27
BAB VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

A. Elusidasi Struktur Senyawa


B. Uji Antikanker NCV-7 dan Sl Hela
C. Formulasi Bahan Aktif sebagai Obat

28
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa seyawa
metabolit sekunder yang telah diisolasi dari ekstrak metanol tumbuhan S. pictus
Hassk berupa isolat murni berbentuk kristal jarum berwarna putih dengan titik leleh
132-134oC. Hal tersebut didukung oleh data hasil spektroskopi FT-IR yang
menunjukkan isolat C3 merupakan senyawa golongan steroid. Hasil uji bioaktivitas
menunjukkan ekstrak metanol tumbuhan S. pictus Hassk Lamk memiliki potensi
antikanker dengan nilai LC50 sebesar 1,1365 µg/ mL.

B. Saran
Adapun hal-hal yang disarankan berkaitan dengan penyempurnaan penelitian
ini yaitu perlu dilakukan pengujian bioaktivitas uji pada bakteri untuk mengetahui
apakah dapat dikembangkan menjadi fitofarmaka sebagai usaha pengembangan
antibiotik.

29
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, S.A., 2007. Keanekaragaman Hayati dalam Pembelajaran Ilmu Kimia.


Prosiding Seminar Nasional. Jurusan Kimia Universitas Negeri Makassar.

Anderson,J.E., Goetz, C.M. and Mc Laughlin,J.L., 1990. A Blind Comparison oF


Simple Bench-top Biossays and Human Tumor Cell Cytotoxities as
Antitumor Prescreen. Phytochemical analysis. 6. 107-111.

Cragg, G.M., Newman, D.J., 2002. Drugs From Nature, Present Development and
Future Prospects. Dalam Rauter, A.P. dkk (Ed) Natural Products in the new
Millenium. Prospects and Industrial Application. 285-297.

Fessenden, Ralp J dan Joan S Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.

http://www.theplantlist.org/tpl1.1/record/kew-188574. [diakses pada tanggal 13 Mei


2018].

Jumadi, Oslan. Pince,S. Ramly. Raoda, 2012. Riset khusus Eksplorasi Pengetahuan
Lokal Etnomedisin dan tumbuhan Obat Di Indonesia Berbasis Komunitas.
Kerjasama Antara Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian kesehatan RI dengan Lembaga Penelitoan Universitas Negeri
Makassar.

Kaur, Kuljeet dan Rajiv Gupta. 2016. Ethnobotanical and phytopharmacological


review of Scindapsus officinalis (“Gajapippali”). Asian Pacific Journal of
Tropical Biomedicine.

Meyer, B.N., Ferrigny, N.R., Putnam,J.E., Jacobsen,L.B. Nicols,D.E., Mc


Laughlin,J.L., 1982. Brine Shrimp, A Covenient General Bioassay for Active
Plant Contituent. Journal of Medical Plant Research. 45. 31-34.

Mohrig, J.R. 2010. Techniques in Organic Chemistry. New York : W.H Freeman and
Company.

Sari, Novita., Nursyahra dan Rizki. 2015. Jenis-Jenis Araceae di Kawasan Cagar
Alam Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Padang:
(STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Sastrohamidjojo, H. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta: Liberty.

30
World Health Oganisation, 2002. WHO Traditional Medicine Strategi 2002-2005.
World Health Organisation. Genewa. WHO/EDM/TRM/2002.1.

Yeng, Wong Sin. 2016. Araceae of Peat Swamp Forests, Biodiversity of Tropical
Peat Swamp Forests of Sarawak. Harvard University.

Yuzammi dan Reza Ramdan Rivai. 2015. Scindapsus splendidus Alderw.: ‘Living
Type’ yang Tersisa Koleksi Kebun Raya Bogor. Warta Kebun Raya. Vol. 13.
No. 2.

Zuhud,E.A.M. dan Haryanto, 1994. Pelestarian Pemanfaatan Keanekaragaman


Tumbuhan Obat Hutan TropikaI Indonesia. Institut Pertania Bogor dan
Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN). Bogor.

31
LAMPIRAN I:
BAGAN KERJA

a. Bagan Kerja Ekstraksi Batang Scindapsus pictus Hassk

Serbuk batang S. pictus


Hassk (3,0 kg)

- Maserasi dengan metanol 3x24 jam


- Disaring Buchner

Residu Ekstrak metanol

Evaporasi

Ekstrak kental metanol


33,7097 gr

b. Bagan kerja fraksinasi Kulit Batang Annona muricata Linn.

Ekstrak kental metanol


33,7097 gr

- Uji pendahuluan
- KLT, pemilihan eluen
- Fraksinasi dengan KKCV

37 Fraksi

32
37 Fraksi

- KLT
- Penggabungan fraksi yang
pola nodanya sama

B= 0,3274 g D= 0,4010 g F= 1,2011 g H= 3,2551 g

A= 1,3362 g C =1,7452 g E= 0,5040 g G= 1,8866 g

- Uji pendahuluan
- KLT, pemilihan eluen
- Fraksinasi dengan KKT

13 fraksi

- KLT
- Penggabungan fraksi yang
pola nodanya sama

C1= 0,3928 g C4= 0,3268 g C6= 0,0517 g

C1= 0,3568 g C3 =0,4039 g C5= 0,0929 g C7= 1,2550 g

Diuapkan

33
Diuapkan

Rekistalisasi

Kristal Murni
(0,1841 g)

- KLT Sistem tiga Eluen


- Uji Titik leleh
- Uji Spektroskopi FT-IRPrestige-21SHIMADZU
- Uji H-NMR dan C-NMR

Senyawa Steroid

34
LAMPIRAN II:
Uji Toksisitas terhadap larva udang Artemia salina atau BSLT (Brine Shrimp
letality Test), ekstrak metanol batang Belajang Susu

Kurva Regresi log [sampel] vs nilai probit

Log [sampel] Nilai Probit 6

0,00 4,39 5

nilai probit
4
1,00 4,39 y = -2.195x + 5.122
3 R² = 0.750
2,00 0
2
1
0
0.00 1.00 2.00 3.00
log [sampel]

Berdasarkan gambar, untuk LC50 (X), nilai probit adalah 5 (y), dimasukkan
kepersamaan regresi y = -1,760 x + 4,173

=x

= 0,0556

Jadi log x = 0,0556


x = antilog 0,0556
= 1,1365 ppm

LC 50 sampel BSLT adalah = 1,1365ppm

35
Data hasil pengamatan kematian larva udang air asin (Artemia salin Leach.) setelah 24
jam perlakuan

[sampel] Sumbu x Jumlah Jumlah Persentas Sumbu


(ppm) (log [sampl] yang mati yang hidup kematian larva y (nilai
udang (%) probit)

1 0.00 8 22 27 4.39

10 1.00 11 19 37 4.39

100 2.00 30 0 100 0

36
LAMPIRAN III. CURRICULUM VITAE PENELITI
A. Ketua Peneliti
1. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Pince Salempa M.Si

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 195712201986022001

5 NIDN 0020125707

6 Tempat dan Tanggal Lahir Ujung Pandang, 20 Desember 1957

7 E-mail pince_salempa@yahoo.com

8 Nomor Telepon/HP 081242824334

9 Alamat Kantor Kampus UNM Parang tambung

10 Nomor Telepon/Faks 0411840295

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 120 orang; S-2 = 25 orang; S-3 = -

1. Kimia Organik

12. Mata Kuliah yg Diampu 2. Biokimia

3. Kimia Dasar

1) Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi IKIP UP UNHAS UNHAS

Bidang Ilmu Pend. Kimia Kimia Organik Bhn Alam

Tahun Masuk-Lulus 1978-1983 1992-1995 2005-2010

37
Pegaruh oksidator
Pengaruh H2O2 terhadap
Beasiswa kualitas dan Bioaktivitas Antibakteri
Terhadap Hasil kuantitas Isolasi Metabolit Sekunder
Judul Skripsi/ Tesis/
Belajar Alginat yang Prospektif Dalam Kayu
Disertasi
Mahasiswa Terkandung Akar Pterospermun
Jurusan Pend Dalam Alga subpeltatum C. B. Rob
KimiaFPMIPA Coklat
(Sarggassum sp)

Nama
Pembimbing/Promotor Drs. Sunarso Prof. Harlim Prof. Alfian Nur

2) Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Jmlh (Juta
Sumber*
Rp)

Fitoekstraksi logam timbal (Pb) DP2M-DIKTI


1 2008 tanah menggunakan tanaman No.030/SP2H/PPDP2M/III/ 30 Juta
sawi hijau (Brassica juncea) 2008, Tgl 16 Juni 2008

Fitoekstraksi logam timbal (Pb) DIPA-UNM No. 0220/023-


2 2009 tanah menggunakan tanaman 04.2/XXXIII/2009, Tgl 24 30 Juta
sawi hijau (Brassica juncea) April 2009

Isolasi dan Karakterisasi


Bioaktivitas Senyawa Metabolit
DIPA-UNM No. 0151/023-
Sekunder dalam Tumbuhan
3 2009 04.2/XXX/2009, Tgl 24 32,5 Juta
Pterospermun subpeltatum C. B.
April 2010
Rob yang Berpotensi sebagai
Anti Diare

Isolasi dan Karakterisasi


Bioaktivitas Senyawa Metabolit
Sekunder dalam Tumbuhan DIPA-UNM No. 0151/023-
4 2010 Pterospermun subpeltatum C. B. 04.2/XXIII/2010, Tgl 6 38 Juta
Rob yang Berpotensi sebagai April 2010
Anti Diare

38
Isolasi dan karakteristik
bioaktivitas senyawa metabolit
DIPA-UNM No. 0762/023-
sekunder dalam tumbuhan
5 2011 04.2.01/XXIII/2011, Tgl 20 24 uta
Pterospermunsubpeltatum C. B.
April 2011
Rob yang berpotensi sebagai
antibakteri

3) Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada
No. Tahun Jml (Juta
Masyarakat Sumber*
Rp)

Meningkatkan kemampuan guru


mengelola proses belajar IPTEKS No:
1 2005 mengajar melalui penerapan 2664/j38.H2/PM/20 3,5 juta
berbagai bentuk formulasi 05 DIKTI
Advance Organizer

IbM Mahasiswa Jurusan Kimia IPNPB No:


2 2011 yang menyusun Proposal dan 453/UN 3 juta
Skripsi 36.10/PM/2011

IbM Pembuatan Arang Aktif PNBP No:


3 2012 bagi Masyarakat dan DIKNAS 464/H36.10/PM/ 3 Juta
Perindustrian Kab. Takalar 2012

IbM Kelompok Tani Tambak PNBP No: 138/UN


4 2013 Kelurahan Segeri Kecamatan 36.10/ PM/2013 8 juta
Segeri Kab. Pangkep

Iptek Ppembuatan Pupuk


Masyarakat Kelompok Tani di
Pantai Bayang, Kecamatan Mandiri No:
5 2015
Tamalate, Kota Madya Makassar
126/UN36.10/PM/2
015

Imb Pada Mahasiswa Program PNBP No:


Studi Jurusan Kimia Fakultas
6 2015 1018/UN36.10/PM/ 7,5 Juta
Matematika Dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNM 2015

39
4) Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

Volume/
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Nomor/T
ahun

1 Nanoteknologi dan Aplikasinya Profiding Chemica Edisi


untuk Ilmu Kedokteran Khusus 2 Jurusan Kimia 2006
FMIPA UNM

2 Rekonstruksi Strategi Chemica vol 8 No. 1 2007


Pembelajaran Kimia Dasar di 2007
Jurusan Kimia FMIPA UNM

3 bioaktivitas fraksi n-heksana dan Marina Chimica Acta Edisi


senyawa sitosterol dari kayu akar Khusus Seminar Nasional
2007
Pterospermum subpeltatum C.B. FK3TI Jurusan Kimia FMIPA
Rob UNHAS

4 Bioaktivitas fraksi n-heksana dan Farmakologi Jurnal Farmasi


senyawa sitosterol dari kayu akar Vol IV, No. 2 2009 STIFA
Pterospermum subpeltatum C.B. Pelita Mas Palu 2009
Rob

5 Current Research Abstracts of Bulletin Pasca Sarjana Plant


Sterculiceae with Focus in Chemistry No.1, Published by 2009
Hasanuddin University Yayasan Mitra Sains

6 Uji Tosisitas Ekstrak Metanol Indonesia Chimica Acta Vol 2,


Beberapa bagian Jaringan No.2. 2009. Departemen of
Tumbuhan (Pterospermum Chemistry Faculty of
2009
subpeltatum C.B. Rob) Mathematics and Natural
Sciences Hasanuddin
University Makassar, Indonesia

7 Aktivitas Anti Bakteri Senyawa Nature Indonesia vol. 13,


Oleanan dalam Kayu Akar No.2,
Pterospermum Subpeltatum Oktober
2010

8 Fitosteroid Dari Fraksi Kloroform Chemica vol 13 No. 2 2012


Kayu akar Bayur (Pterospermum 2012
subpeltatum C.B. Rob)

40
9 The Antibacterial Properties of Jurnal Teknologi (Sciences &
Bayur Tissues’ Extract Engineering) 69:5 (2014), 87-
2014
(Pterospermum subpeltatum C.B. 89
Rob)

5) Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


Waktu dan
No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Tempat

1 Kontribusi Ilmu Kimia pada Uji Toksisitas Ekstrak Metanol


Pembelajaran IPA dan Beberapa bagian Jaringan 2008,
Pengembangna Bioteknologi Tumbuhan (Pterospermum UNHAS
Jurusan Kimia FMIPA UNHAS subpeltatum C.B. Rob)

2 Revitalisasi & Aktualisasi Uji Bioaktivitas Anti Bakteri


penelitian bidang kimia utuk kayu Akar Bayur 2009,
meningkatkan kesejahteraan dan (Pterospermum subpeltatum) UNHAS
kemandirian bangsa

3 Seminar Hasil Penelitian Isolasi dan Karakterisasi


STRANAS, MULTI TAHUN, dan Senyawa Metabolit Sekunder
Hibah Kompetensi tahun 2010 dalam Kayu Akar 2010,
Pterospermum Subpeltatum Makassar
yang Berpotensi sebagai Anti
Diare

4 Seminar Hasil Penelitian Hibah Isolasi dan Karakterisasi


Bersaing tahun 2012 yang Senyawa Metabolit Sekunder
diselenggarakan oleh DIKTI dalam Kayu Akar 2012,
Pterospermum Subpeltatum Makassar
yang Berpotensi sebagai Anti
Diare

5 Technologi, Education, and The Antibacterial Properties of November


Science Internasional Conference Bayur Tissues’ Extract 2013,
(Pterospermum subpeltatum
C.B. Rob) UTM

6 Seminar Nasional Penelitian, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Desember


Pembelajaran Sains, dan Metanol Kayu Akar Tumbuhan 2013,
implementasi Kurikulum 2013 Bayur (Pterospermum
subpeltatum C.B. Rob) UNRAM

41
7 Internasional Conference On Antifugal Potensial Test Of
Research, Implementation and Glycoside Compound from Mei 2014,
Education Of mathematics and Root Woot of Pterospermum Yogyakarta
Sciences subpeltatum C.B. Rob

8 Internasioanal Conference On Isolation and Structure


Mathematics, Science, Elucidation Of β-Sitosterol Agustus
Technology, Education and Their Compound From The n- 2014,
Applications Hexane Fraction Of Root
Woot of Pterospermum UNM
subpeltatum C.B. Rob

6) Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


Jumlah
No Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman

Badan Penerbit
Senyawa Steroid dalam Universitas Negeri
1 Tumbuhan Bayur 2016 71 Makassar

Dst.

7) Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir


No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

Senyawa Olean-12-en-2,3,23-triol-
28- oat dari kayu akar
Pterospermum subpeltatum. C.B.
1 Rob 2014 Paten 2014/03304

Dst.

42
8) Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)

Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan

Presiden Republik
1 Satyalencana Karyasatya XX Thn Indonesia Dr. H. Susilo 2007
Bambang Yudhoyono

Makassar, 10 November 2018

Dr. Pince Salempa M.Si

43
2. Anggota I
1) Identitas Diri
1.1 Nama Lengkap Prof. Dr. rer. nat. Muharram, M.Si
1.2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
1.3 NIP. 19610507 198803 1 002
1.4 Tempat dan Tanggal Pinrang / 07 Mei 1961
Lahir
1.5 Alamat Rumah BTN Saumata Indah Blok F No. 30
Gowa.
1.6 Nomor Telepon/Fax (0411) 889563/-
1.7 Nomor HP. 085216172034
1.8 Alamat kantor Kampus FMIPA Universitas Negeri
Parangtambung Jl. Dg. Tata Raya,
Makassar
1.9 Nomor Telepon/Fax (0411)840295/0411840295
1.10 Alamat e-mail Kimia_unm@yahoo.com
1. Kimia Organik III
2. Kimia Organik IV
3. Kimia Organik Sintetis
4. Kimia Organik Bahan Alam

2) Riwayat Pendidikan
2.1 Program: S1 S2 S3
2.2 Nama PT IKIP Ujung ITB bandung Universitaet
Pandang Magderbug
Jerman
2.3 Bidang Ilmu Pend. Kimia Kimia Kimia Organik
2.4 Tahun Masuk 1982 1991 1998
2.5 Tahun Lulus 1987 1993 204
2.6 Judul Skripsi/ Studi Hubungan Senyawa metabolit Stereochemich
Antara Sikap Sekunder dari e Synthese Zur
Tesis/Disertasi Terhadap Ekstrak n-Heksan Aldolreaktione
Perpustakaan Tumbuhan n fuder
dengan Prestasi Cryptocary Ferea Ephothilone
mahasiswa jurusan B.L. dan
Kimia FMIPA Criptocary
IKIP Ujung Fuscopidra
Pandang Techner
(Lauroceae)
2.7 Nama Drs. Sunarso Prof. Sjamsul A. Prof. Dr. rer.
Pembimbing/Pro Achmad nat. Habil
motor Dieter

44
Sehinzer

3) Pengalaman Penelitian Lima tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Jml
Sumber
(Juta Rp.)
1. 2015 Penapisan senyawa aktif tumbuhan HIBAH 86
lantana camara linn. Dan rekayasa STRANA
formulasi plaster anti luka dan S
infeksi potensial untuk
penanggulangan penyakit
Infeksi pada luka kulit
2. 2014 Penapisan senyawa aktif tumbuhan HIBAH 92
lantana camara linn. Dan rekayasa STRANA
formulasi plaster anti luka dan S
infeksi potensial untuk
penanggulangan penyakit
Infeksi pada luka kulit
3. 2013 Kajian Metabolit Sekunder Sebagai Hibah 62
Sediaan Produksi Obat Tradisional pada Bersaing
Tumbuhan Lantana Camara Linn. untuk DIKTI
penanggulangan penyakit Infeksi pada
Luka Kulit
4. 2010 Penelusuran Senyawa Metabolit DIPA 92
Sekunder Antibakterial Tumbuhan UNM
Lantana Carama Untuk Penanggulangan
Penyakit Infeksi pada Luka.
5. 2009 Pengembangan model Pembelajaran Penelitian 80
berbasis Bahan lingkungan dengan Kabapupat
Pendekatan Experimen starter dalam n Kota
pembelajaran IPA SD di Kabupaten
Enrekang
6. 2008 Pengembangan Paduan Oksida Hibah 50
Nd1(Fe)xBa2-xCu3Oy sebagai Bahan Baru Bersaing
Superkonduktor
7. 2008 Pengembangan Geopolimer sebagai Hibah 50
bahan solidifikasi/stabilisasi limbah Bersaing
Logam berat
8. 2007 Pengembangan Paduan Oksida Hibah 50
Nd1(Fe)xBa2-xCu3Oy sebagai Bahan Baru Bersaing
Superkonduktor

45
4) Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Lima Tahun Terrakhir
Pendanaan
No. Tahun Judul pengabdian Kepada Masyarakat Jml
Sumber
(Juta Rp.)
1. 2015 IbM mahasiswa prodi kimia fmipa unm PNBP UNM 8
yang kesulitan menginterpretasi spektrum
IR, MS, dan NMR dalam menentukan
struktur molekul se nyawa organik
2. 2014 IbM Mahasiswa Kimia Yang Kesulitan PNBP UNM 8
Menggambar Struktur Molekul Senyawa
Organik Metabolit Sekunder Di Komputer
3. 2009 Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK melalui PNBP 3
Pelatihan Pembuatan Kecap Ikan di desa FMIPA
Bontoala Kab. Gowa UNM
4. 2009 Pemberdayaan Perempuan Putus Sekolah PNBP 3
melalui Pelatihan Pembuatan Aneka FMIPA
Olahan Ikan di Desa Bontoala Kab. Gowa UNM
5. 2005 Pemberdayaan Perempuan Putus Sekolah Mandiri 1.5
dengan Pelatihan Pembuatan Dodol
Nangka di Desa Bone Kec. Bajeng Kab.
Gowa
6. 2006 Penerapan Model Cooperatif Learning Mandiri 1.5
Tipe STAD dalam meningkatkan
Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI IPA
SMA Muhammadiyah Limbung
7. 2010 Meningkatkan Wawasan Teknologi PNBP 3
Mahasiswa melalui Pelatihan Analisis dan FMIPA
Interpretasi Data dengan Program SPSS UNM

5) Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Limatahun Terakhir


No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume Nama
Nomor Jurnal
1. 2010 Penelusuraan senyawa metabolit CHEMICH
sekunder ekstrak kloroform daun A
Vol 11 No.
tumbuhan Tembelakan Lantana
2 Desember
Camara Linn dan aktivitasnnya
2010
terhadap bakteri Staphilococcus
Aureus.
2. 2010 Potensi Ekstrak Jaringan BIONATU
Vol. 11 No. RE.
Tumbuhan Tembelekang (Lantana
1 2010.
camara Linn.) Dalam

46
Menghambat Pertumbuhan
Bakteri Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli. (anngota)
3. 2007 Isolasi dan Identifikasi Asam Vol. 8 CHEMICH
Betulinat dari Ekstrak n-Heksana No. 2 A
dari Tumbuhan Artocarpus Des. 2010.
teysmanii Miq (Moraceae)
4. 2005 Asam Betulinat dari Ekstrak Vol. 2 CHEMICH
Diklorometan dari Tumbuhan No. 2 A
Morus macraura Miq (Moraceae) Des. 2005.
5. 2009 Strategi Sintesis Total Senyawa Vol. 10 CHEMICH
Epotilon: Suatu Senyawa Aktif No. 2 A
Baru Yang Potensial Sebagai Des. 2009.
Anti-Kanker
6. 2005 Sintesis Senyawa Epotilon B: - Majalah
Senyawa Antikanker Baru yang Farmasi dan
Efektif. Farmakologi
7. 2006 Pembelajaran kontekstual Vol. 3 CHEMICH
Berbasis Masalah untuk No. 1 A
Meningkatkan relevansi Juni. 2006.
pengajaran Kimia

6) Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) 5 Tahun Terakhir


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah Tempat
1. SimMas KBA

2. ICMSTEA

3.

4. International Develepment of Intractive Student Jokjakarta 16, Mei


Conference Worksheet of Chemistry Learning 2016
(ICRIEMS)
in Senior High School (SMA)

5.

7) Pengalaman Penulisan Buku Lima tahun Terakhir


Jumlah
No Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman

1 2016 71 Badan Penerbit


Senyawa Steroid dalam Universitas Negeri

47
Tumbuhan Bayur Makassar

Dst.

8) Pengalaman Perolehan Hki 5- 10 Tahun Terakhir

No.
No. Tahun Judul/Tema HKI Jenis P/ID

9) Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya


Judul/Tema/Jenis RekayasaSosial Tempat Respons
No. Tahun Lainnya yang Telah Diterbitkan Penerapan Masyarakat

10) Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah, Asosiasi Atau


Institusi Lainnya)

Institusi Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1. Satya Lencana Karya 10 Tahun Presiden RI 2006
2. Satya Lencana Karya 20 Tahun Presiden RI 2008

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Riset Insinas.

Makassar, 10 November 2018

Anggota Peneliti,

Prof. Dr.rer.nat. H. Muharram, M.Si.

NIP. 19610507 198803 1 002


48
Anggota II

1) Identitas Diri Peneliti


1 Nama Lengkap Oslan Jumadi, S.Si., M.Phill., Ph.D

2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala

3 Alamat e-mail oslanj@gmail.com

4 Nomor Telepon/HP 04118213554/081354743230

2) Keahlian
Mikrobiologi Tanah

3) Pendidikan
S-1 S-2 S-3

Chiba University, Chiba University,


Nama PT Univ. Hasanuddin
Jepang Jepang

Advance
Bidang Ilmu Biologi Bioresources
Bioresources

Tahun Masuk-
1989-1995 2004-2006 2006-2009
Lulus

Impact of land
Activity of pectinase management
Greenhouse gases
from Aspergilus niger practices on
and responsible
FNCC 6018 and greenhouse gases
microorganisms in
Rhizopus oligosporus emissions and
Judul Tugas temperate and
FNCC 6010 on microbial
Akhir tropical upland soils.
fermented solid medium communities
2006. Graduate
of soya bean wasted. structure. 2009.
School of Science
1995. Dept.of Biology, Graduate School of
and Technology.
Hasanuddin University. Science and
Technology,

49
4) Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian

Jml (Juta
Sumber*
Rp)

1. 2011- Karakterisasi Bakteri Pengeksresi Hibah 50


2012 Ammonium pada Lahan Sawah dan Jagung Bersaing

2. 2011- Komparasi kompos Azolla pinnata dan Urea FMIPA 4


2012 dalam mendukung pertumbuhan tanaman UNM

3. 2009- Potensi Bahan Penghambat Nitrifikasi Stranas, 200


2011 Organik Neem (Mimba) dalam mengurangai Dikti
emisi gas gas rumah kaca

4. 2003- Impact and mitigation of management on Chiba 300


2006 Green House Gases emission from tropical University,
and temperate agroecosystems.. (Kerjasama
Japan
dengan Chiba University Japan)

5) Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal alam 5 Tahun Terakhir

Volume/
No Tahun Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor

Influence of Azolla (Azolla microphylla


Kaulf.) compost on biogenic gas
Vol. 60: Soil Science and
1. 2014 production, inorganic nitrogen and
1-9 Plant Nutrition
growth of upland Kangkong (Ipomea
aquatica Forsk.) on a silt loam soil

50
Effect of Controlled Water Level on CH4 Vol. Tropical
2012 and N2O Emissions from Rice Fields in 56:4. Agriculture
1
Indonesia &Development.

Methane and Nitrous Oxide Production


and Community Structure of Microbiology
2 2012 Vol. 6:3.
Methanogenic Archaea in Paddy Soil of Indonesia
South Sulawesi, Indonesia

Community structure of ammonia


oxidizing bacteria and their potential to 25:381- Geomicrobiology
3 2008
produce nitrous oxide and carbon 389. Journal.
dioxide in acid tea soils.

Mitigation option for N2O emission from 54:644- Soil Science and
4 2008
a corn field in Kalimantan Indonesia 649 Plant Nutrition

Influences of chemical fertilizers and a


nitification inhibitor on greenhouse gas Microbes and
5 2008 23:29-34
fluxes in a corn (Zea mays L.) field in Envi-ronments
Indonesia.

Makassar, 10 November 2018

Prof. Oslan Jumadi, M.Phil., Ph.D

NIP.197010161997021001

51
LAMPIRAN IV. SUSUNAN ORGANISASI & PEMBAGIAN TUGAS TIM
PENELITI

Bidang Kedudukan
No. Nama Uraian tugas
keahlian dalam tim
Ekstraksi, Isolasi
Ketua
1. Dr. Pince Salempa, M.Si Kimia Pelaksana dan elusidasi
struktur
Ekstraksi, Isolasi
Prof.Dr.rer.nat.
2. Kimia Anggota I dan elusidasi
Muharram,M.Si struktur
Kearifan,
Determinasi,
3. Oslan Jumadi, M.Phil.Ph.D Biologi Anggota II Tumbuhan dan
Bioaktivitas

52
LAMPIRAN V: Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian (Kontrak Penelitian)

53
54
55
56
57
58
LAMPIRAN VI: Surat Izin Penelitian

59
60
LAMPIRAN VII: Surat Keterangan Selesai melaksanakan Penelitian

61
LAMPIRAN VIII: Draf Makalah Internasional

Phytochemical Test and Toxicity Test for Methanol Extract of Belajang Susu
(Scindapsus pictus Hassk.)

Pince Salempa*, Muharram*, Oslan Jumadi**

*Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg. Tata Parang Tambung

**Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg. Tata Parang Tambung

e-mail: pince.salempa57@gmail.com

Abstract. Plant Belajang Susu (Scindapsus pictus Hassk.) is a species of the genus
Scindapsus including Araceae family that has long been used by Mambi traditional
communities as anti-cancer. Plant that include genus Scindapsus are generally used as
ornamental plants, but there are also used as medicinal plants because they contain active
compounds and can be anti-inflammatory, analgesic, antioxidant and anti-tumor. Methods
used included of ekstraction or maseration, phytochemical test, fractionation and bioactivity
test ekstract with Brine Shrimp Lethality by using Artemia salina. From the results of the
phytochemical test it is known that methanol extract of Belajang Susu contain alkaloid and
steroid, while toxicity method Brine shrimp lethality test, showed that activity extract
methanol Belajang Susu with each LC50 value 1,1365 µg mL-1.

Keywords: Scindapsus pictus Hassk, toxicity, Traditional drug and Artemia salina

62
INTRODUCTION (Jumadi, 2012). In addition, this plant is
Indonesia is one of the countries that reported to contain oxalate which is
is rich in biodiversity. Data recorded by usually in the form of calcium oxalate,
Indonesia has around 30,000 species of flavonoid sulfate and a mixture of
plants. Some of these natural resources flavones and flavonol sulfate (Kaur,
have been used in daily life to meet the 2016).
needs of the community as food, Based on the description above, the
medicines and others (Febriansyah, 2018). problem that can be formulated is what
Each plant produces one or more secondary metabolites are contained in
bioactive compounds with certain methanol extract of Belajang Susu stems
activities. Plants contain bioactive (Scindapsus pictus Hassk). In this article
compounds in the form of secondary will be reported about bioactivity test,
metabolites, such as alkaloids, flavonoids, namely the toxicity test of methanol
phenylpropanoids, steroids, terpenoids, extract of Belajang Susu stem with Brine
tannins, and coumarin which are highly Shrimp Lethality Test method.
dependent on plant species. This is what RESEARCH METHODS
causes plants to be used as medicines 1. Extraction and Fractionation
(Atun, 2014). A total of 3.0 kg of Scindapsus pictus
One family of plants that are used as Hassk is mashed and macerated with
medicinal plants is Araceae. Some plants methanol. The maserate obtained was
from this family that are used as filtered using a Buchner filter with
traditional medicine such as Alocasia Whatman paper and then evaporated using
macrorrhiza Schott are used as cough a rotary evaporator until the methanol
medicine, Acorus calamus L is used as a extract was obtained and the weight was
sedative, gastric medicine and spleen determined.
medicine, Pistia Stratiotes L is used as Before extraction was fractionated,
whooping cough medicine, fever and for TLC was first analyzed and detected with
urination, Xanthozoma Violaceum Schott UV light and spraying 10% cerium sulfate
is used as a medicine for boils and solution, then heated so that it looked spot
Zantedeschia Aethiopica (L.) Spreng is to determine the appropriate eluent in the
used as a medicine for dry cough, fractionation process. Fractionation was
influenza cough and also for fever carried out using KKCV with the
medicine (Hutapea, 2000). appropriate eluent based on the TLC
Belajang susu (Scindapsus pictus analysis, the same Rf value was merged
Hassk.) Is one of the plant species and then evaporated to dryness.
belonging to the Araceae family and the 2. Toxicity Test with BSLT (Brine
Scindapsus clan. Generally, members of Shrimp Letality Test)
this clan are used as ornamental plants but One mg of sample in the Ependorf
can also be used as medicinal plants tube was dissolved with DMSO as much
(Yuzammi, 2015). Like Scindapsus as 100 μL then diluted with 150 μL of
officinalis, methanol extract contains aquabides. The dilution was taken 200 μL
active compounds which are anti- diluted again with 600 μL of aquabides so
inflammatory, analgesic, antioxidant and that the sample concentration became
antitumor (Kaur, 2016). 1000 μg / mL.
Belajang Susu (Scindapsus pictus The dilution was then carried out in a
Hassk.) Can be used as an anticancer microplate with varying concentrations

63
and the sample volume of each hole was Methanol extracts which have been
100 μL triploid. Shrimp, 48 hours old, analyzed by TLC for the selection of
pipetted as much as 100 μL with a number eluents to be used in the KKCV process
of 7-15 shrimp fry, put in a microplate are obtained by comparing the n-hexane:
containing samples, then incubated for 24 ethyl acetate (8: 2) eluent with a clear and
hours. For control, treatment is the same good stain separation pattern. Initial
without using a sample. Furthermore, fractionation was carried out using the
calculated dead and living shrimp and KKCV method, obtained by KKCV as
LC50 were determined (Meyer, 1982). many as 37 factions. Fractions 1-37
The LC50 value which states the identified by TLC using n-hexane: ethyl
toxicity of each extract is less than 500 μg acetate eluents in various comparisons
/ mL and 200 μg / mL. This toxicity value were combined and produced 8 combined
is divided into two categories, namely fractions.
high toxic for LC50 <100 μg / mL and low 2. Phytochemical Test
toxic for LC50> 100 μg / mL (Anderson et The initial test results on the
al, 1990). methanol extract obtained were group
RESULTS AND DISCUSSION tests using several types of reagents,
1. Extraction and Fractionation namely Liebermann-Burchard, FeCl3 1%
Methanol extract obtained from reagents, Dragondroff and Wagner. Class
maceration of 3.0 kg of Scindapsus pictus test results can be seen in Table 1.
plant powder weighing 33.7097 g.
Table 1. Test Results of the Methanol Extract Group
No Reactor Observation Information
1 FeCl3 1% Thick green Green (-) Flavonoid

2 Liebermann- Thick green Brownish green (+) Steroid


Burchard
3 Dragondroff Thick green Reddish brown (+) Alkaloid
deposits
4 Wagner Thick green Brown deposits (+) Alkaloid

3. Toxicity with BSLT (Brine Shrimp Test) polar fraction of S. pictus Hassk.
Letality Test) plants can be seen in Table 2.
Toxicity test for Artemia salina shrimp
shrimp or BSLT (Brine Shrimp Letality

Table 2. The result of the test of shrimp larvae (Artemia salin Leach.) on the methanol
extract of Belajang Susu (S. pictus Hassk).
[sample] X Axis (log Number of Number of Percentage of Y Axis
(ppm) [sample] Dead Life Death of Shrimp (Pobit
Larvae (%) Value)
1 0.00 8 22 27 4.39
10 1.00 11 19 37 4.39
100 2.00 30 0 100 0

64
The results of the graph of the relationship <100 μg / mL and low toxic for LC50>
between logs (samples) on the probit 100 μg / mL (Anderson, 1990).
value of methanol extracts of plants S. CONCLUSIONS AND SUGGESTION
pictus Hassk. can be seen in Figure 1. Conclusion
Based on the results, it can be
concluded that the phytochemical test
results extract methanol of belajang susu
contain alkaloid and steroid compounds,
where as from the results of toxicity test
with Brine shrimp lethality test method,
the activity of methanol extract of
Belajang Susu stem with LC50 value is
1.1365 μg / mL .
Suggestion
Further research is needed about
the chemical content and the nature of the
activity of Belajang Susu (S. pictus
Hassk).
Figure 1. Graph of the relationship ACKNOWLEDGEMENT
between log (sample) and the probit This research activity was carried
value of the methanol extracts of plants out through the cooperation of various
S. pictus Hassk. parties. Therefore, we express our
Based on the picture, for LC50 (X), gratitude to:
the probit value is 5 (y), entered the 1. Dirktorat Riset dan Pengabdian
regression equation y = -1,760 x + 4,173 Masyarakat, Direktorat Jenderal
Penguatan Riset dan Pengembangan,
=x Kementrian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi.
2. We thank the staff of Bogor-based,
= 0,0556 Center for Research and Development
and Research Center of Chemical
So, log x = 0,0556 Biology LIPI has identified materials
x = antilog 0,0556 plant.
= 1,1365 ppm 3. UNM research institute for all the
LC50 sample BSLT 1 is = 1,1365ppm support that has been given to
So, LC50 for methanol extract of researchers, so this research is carried
Scindapsus pictus Hassk plant against out well.
Artemia salina Leach shrimp larvae was Finally, we hope that the results of
1.1365 μg / mL which was included in the this research activity can be useful both in
category of high toxic. The LC50 value the development of science and references
which states the toxicity of the extract is for the community so that they can use the
less than 500 μg / mL and 200 μg / mL. S. pictus Hassk plant more.
This toxicity value is divided into two REFERENCE
categories, namely high toxic for LC50
Anderson, J.E., Goetz, C.M. and Mc Comparison of Simple Bench-
Laughlin, J. L. 1990. A Blind top Bioassays and Human

65
Tumor Cell Cytotoxicities as di Indonesia Berbasis Komunitas.
Antitumor Prescreen. Kerjasama Antara Badan
Phitochemical analysis. 6. 107 – Penelitian & Pengembangan
111.
Kesehatan Kementrian Kesehatan
Atun, Sri. 2014. Metode Isolasi dan RI dengan Lembaga Penelitian
Identifikasi Struktur Senyawa Universitas Negeri Makassar.
Organik Bahan Alam. Jurnal
Konservasi Cagar Budaya Kaur, Kuljeet dan Rajiv Gupta. 2016.
Borobudur. Vol. 8. No. 2. Ethnobotanical and
phytopharmacological review of
Febriansyah, R. 2018. Isolasi Senyawa Scindapsus officinalis
Flavonoid Dari Fraksi Polar (“Gajapippali”). Asian Pacific
Kayu Akar Tumbuhan Journal of Tropical Biomedicine.
Kenangkan (Artocarpus rigida)
dan Uji Bioaktivitas. Lampung: Meyer, B.N., Ferrigny, N.R., Putnam, J.E.,
Uuniversitas Lampung. Jacobsen, L.B., Nicols, D.E., Mc
Laughlin, J.L. 1982. Brine
Hutapea, Johnny Ria., dkk. 2000. Shrimp, A Covenient General
Inventaris Tanaman Obat Bioassay for Active Plant
Indonesia (I). Jakarta: Badan Contituent. Journal of Medical
Penelitian dan Pengembangan Plant Research. 45. 31-34
Kesehatan, Departemen
Kesehatan RI. Yuzammi dan Reza Ramdan Rivai. 2015.
Scindapsus splendidus Alderw.:
Jumadi, Oslan., Pince S., Ramly dan ‘Living Type’ yang Tersisa
Raoda. 2012. Riset Khusus Koleksi Kebun Raya Bogor.
Eksplorasi Pengetahuan Lokal Warta Kebun Raya. Vol. 13. No.
2.
Etnomodisin & Tumbuhan Obat

66
LAMPIRAN IX: Setifikat ICAMR

67

Anda mungkin juga menyukai