GOOD GOVERNANCE
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
TAHUN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatnya sehingga makalah yang
berjudul “Paradigma pemerintahan yang berorientasi good Govenance” ini dapat
tersusun hingga selesai.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbang baik materi maupun
pikiran. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu untuk kami
menerima segala saran dan kritik yang membangun agar makalah ini menjadi lebih
baik lagi.
Harapan kami semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan.
DAFATAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dekade awal abad ke-21, Bangsa Indonesia menghadapi gelombang besar pada
masa reformasi berupa meningkatnya tuntutandemokratisasi, desentralisasi, dan
globalisasi. Sekalipun keadaanserupapernah terjadi pada beberapa kurun waktu yang Ialu/
namun tuntutansaat ini mangandung nuansa yang berbeda sesuai dengan kemajuan
zaman.
Dalam upaya menghadapi tantangan tersebut, salah satu prasyarat yang perlu
dikembangkan adalah komitmen yang tsnggi untuk menerapkan nilai luhur dan prinsip
tata kelola (good governance) dalammewujudkan cita-cita dan tujuan negara,
sebagaimana diamanatkandalam Pembukaan UUD 1945.
1 Bidang Pendidikan
Makalah tentang Pemerintahan yang baik dan bebas korupsi bisadijadikan
pembelajaran dalam pendidikan untuk menambah ilmu pengetahuan kita sebagai
mahasiswa, karena makalah ini sangat penting dalam mengetahui pemerintah yang baik
dan bebas korupsi.
2 Bidang Ekonomi
Makalah tentang pemerintahan yang baik dan bebas korupsi jugabisa dijadikan
pembelajaran bagi mahasiswa bagaimana cara mensikapi dan mengambil langkah untuk
menstabilkan pereekonomian masyarakat yang terjadi akibat korupsi di Indonesia.
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
KAJIAN TEORETIK
A. Pegertian Paradigma
Thomas kuhn the structure of scientific revolution (1993)
Paradigma marupakan suatu cara pandang, nilai nilai metode metode, prinsip
dasar atau cara memecahkan suatu masalah yang dianut masyarakat ilmiah
pada suatu masa tertentu.
1. Paradigma sebagai value sistem (sistem nilai), konstruksi, dan evaluasi ilmu
pengetahuan masyarakat komitmen terhadap suatu sistemnilai
yangmemungkinkan kita mengevaluasi reliabilitas dari klaimilmu suatu
ilmupengetahuan
2. Paradigma sebagai research interest (minat penelitian), objek penelitian,
sudut pandang terhadap objek yang dikaji, fenomena yang dianggappenting
atau menarik dan lain lain.
3. Paradigma sebagai suatu models (model) konsepsi umumdari suaturealistis
berdasarkan aturan aturan teoritis yang diformulasi.
4. Paradigma sebagai theorical frameworks (kerangka teori) kosa katayang
berhubungan dengan seperangkat konsep dimana proposisi dasri suatu teori
diformulasi.
5. Paradigam sebagai observational frameworks (kerangka observasi), kosa
kata yang berasosiasi dengan seperangkar konsep dimana proposisi
observasi di formulasi.
Secara umum Paradigma diartikan sebagai :
Cara kita memandang sesuatu (point of view). sudut pandangataukeyakinan
(belief). Cara kita memahami dan menafsirkan suatu realita.Paradigma seperti
“Peta” atau kompas di kepala. Kita melihat ataumemahami segala sesuatu
sebagaimana yang seharusnya.
Pegertian Governance
Kashi Nisjar (1997) dalam Domai (2001) mengemukakan bahwa secara umum
good governance mengandungunsur utama yang terdiri dari akuntablitas,
transparansi, keterbukaandanaturan hukum. B.Kristiadi
berpendapat bahwa Good Governance dicapai melalui pengaturan yangtepat
diantara dua fungsi pasar dan fungsi organisasi termasuk organisasi publik,
sehingga tercapai transaksi transaksi dengan biaya rendah.
Kooiman (1993)
merupakan serangkaian kegiatan (proses) interaksi sosial politik
antarapemerintah dengan masyarakat dalam berbagai bidang yang
berkaitandengan kepentingan masyarakat dan intervensi pemerintah atas
kepentingan-kepentingan tersebut.
1. Participation
Partisipasi oleh pria dan wanita adalah kunci good governance. Partisipasi
dapat langsung maupun melalui institusi perwakilan yang legitimate.
Partisipasi harus informatif dan terorganisir. Ini mensyaratkan adanya
kebebasan berasosiasi dan berekspresi di satusisi dan sebuah civil society
yang kuat dan terorganisir di sisi lain.
2.Rule of law Good governance
memerlukan sebuah kerangka legal atau hukum dan peraturan yang
ditegakkan secara komprehensif. Ia juga memerlukan perlindungan penuh
terhadap HAM, terutama bagi kauminoritas. Proses enforcement hukum yang
imparsial membutuhkan lembaga peradilan yang independen dan kepolisian
yang juga imparsial dan tidak korup.
3.Transparency
Transparansi mengandung arti bahwa pengambilan dan pengimplementasian
keputusan dilakukan dalam tata cara yang mengukuti hukum dan peraturan. Ia
juga berarti bahwa informasi tersedia secara bebas dan dapat diakses langsung
oleh mereka yang akan dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Informasi yang
tersedia haruslah dalam bentuk dan media yang mudah dimengerti.
4.Responsivenes
Good governance memerlukan institusi dan proses di dalam yang mencoba
untuk melayani semua stakeholders dalam kerangka waktu tertentu yang sesuai.
5.Consensus oriented
Ada lebih dari satu aktor dan banyak sudut pandang dalamsuatukomunitas.
Good governance memerlukan mediasi dari kepentingan- kepentingan yang
yang berbeda di masyarakat dalamrangka mencapai sebuah konsensus umum dalam
masyarakat yang merupakankepentingan atau keputusan yang terbaik yang dapat
dicapai untukseluruh masyarakat. Ini memerlukan perspektif luas dan
jangkapanjang mengenai apa yang diperlukan untuk pengembanganmanusia secara
berkesinambungan. Ini hanya dapat dicapai melalui pemahaman yang baik atas
konteks historis, kultural dan sosial di komunitas atau masyarakat tersebut.
6.Equity and inclusiveness
Keberadaan sebuah masyarakat bergantung pada prosesmemastikan bahwa
seluruh anggotanya merasa bahwa merekamemiliki kepentingan didalamnya dan
tidak merasa dikucilkandari mainstream masyarakat tersebut. Ini memerlukan
semua kelompok, terutama yang paling lemah, memiliki kesempatan
untukmeningkatkan atau mempertahankan keberadaan mereka.
7.Effectiveness and efficiency
Good governance berarti bahwa output dari seluruh prosesdaninstitusi tepat
sasaran atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat disamping efisien dalam
pemanfaatan sumber dayauntukmelakukannya. Konsep efisiensi dalam konteks
good governancejuga mencakup penggunaan sumber daya
alamdenganmemperhatikan kesinambungan dan perlindungan lingkungan.
8. Accountability
Akuntabilitas adalah salah satu kebutuhan utama dalamgoodgovernance. Tidak
hanya untuk institusi pemerintahan, melainkanjuga sektor swasta dan organisasi-
organisasi civil society harusbisadiakun oleh publik dan stakeholders-nya. Secara
umum, sebuahorganisasi atau institusi bertanggung jawab pada pihak-pihak
yangdipengaruhi oleh tindakan-tindakan atau keputusan-keputusanmereka.
Akuntabilitas tidak mungkin ditegakkan tanpa adanyatransparansi dan supremasi
Hukum
9. Participation
Partisipasi oleh pria dan wanita adalah kunci good governance. Partisipasi dapat
langsung maupun melalui institusi perwakilanyanglegitimate. Partisipasi harus
informatif dan terorganisir. Ini mensyaratkan adanya kebebasan berasosiasi dan
berekspresi di satusisi dan sebuah civil society yang kuat dan terorganisir di sisi
lain.
10. Rule of law
Good governance memerlukan sebuah kerangka legal atauhukumdan peraturan
yang ditegakkan secara komprehensif. Iajugamemerlukan perlindungan penuh
terhadap HAM, terutama bagi kaumminoritas. Proses enforcement hukum yang
imparsial membutuhkanlembaga peradilan yang independen dan kepolisian yang
juga imparsial dan tidak korup.
11. Transparency
Transparansi mengandung arti bahwa pengambilandanpengimplementasian
keputusan dilakukan dalamtata carayangmengukuti hukum dan peraturan. Ia juga
berarti bahwa informasi tersedia secara bebas dan dapat diakses langsung oleh
merekayangakan dipengaruhi oleh keputusan tersebut. Informasi yang
tersediaharuslah dalam bentuk dan media yang mudah dimengerti.
12. Responsiveness
Good governance memerlukan institusi dan proses didalamnyayang mencoba
untuk melayani semua stakeholders dalamkerangkawaktu tertentu yang sesuai.
13. Consensus oriented
Ada lebih dari satu aktor dan banyak sudut pandang dalamsuatukomunitas. Good
governance memerlukan mediasi dari kepentingan- kepentingan yang berbeda di
masyarakat dalamrangka mencapai sebuah konsensus umum dalam masyarakat
yang merupakankepentingan atau keputusan yang terbaik yang dapat dicapai
untukseluruh masyarakat. Ini memerlukan perspektif luas dan jangkapanjang
mengenai apa yang diperlukan untuk pengembanganmanusia secara
berkesinambungan. Ini hanya dapat dicapai melalui pemahaman yang baik atas
konteks historis, kultural dan sosial di komunitas atau masyarakat tersebut.
14. Equity and inclusiveness
Keberadaan sebuah masyarakat bergantung pada prosesmemastikan bahwa
seluruh anggotanya merasa bahwa merekamemiliki kepentingan didalamnya dan
tidak merasa dikucilkandari mainstream masyarakat tersebut. Ini memerlukan semua
kelompok, terutama yang paling lemah, memiliki kesempatan untukmeningkatkan
atau mempertahankan keberadaan mereka.
15. Effectiveness and efficiency
Good governance berarti bahwa output dari seluruh prosesdaninstitusi tepat
sasaran atau sesuai dengan kebutuhan masyarakat disamping efisien dalam
pemanfaatan sumber dayauntukmelakukannya. Konsep efisiensi dalam konteks good
governancejuga mencakup penggunaan sumber daya alamdenganmemperhatikan
kesinambungan dan perlindungan lingkungan.
16. Accountability
Akuntabilitas adalah salah satu kebutuhan utama dalamgoodgovernance. Tidak
hanya untuk institusi pemerintahan, melainkanjuga sektor swasta dan organisasi-
organisasi civil society harusbisadiakun oleh publik dan stakeholders-nya. Secara
umum, sebuahorganisasi atau institusi bertanggung jawab pada pihak-pihak
yangdipengaruhi oleh tindakan-tindakan atau keputusan-keputusanmereka.
Akuntabilitas tidak mungkin ditegakkan tanpa adanyatransparansi dan supremasi
Hukum.
B. Pengertian Good Governance
Pemerintah atau ''Government" dalam bahasa Inggris diartikansebagai "The
authoritative direction and administration of the affairs of men/women in a nation,
state, city, etc"(pengarahan dan administrasi yangberwenang atas kegiatan orang-
orang dalam sebuah negara, negarabagian, kota, dan sebagainya). Ditinjau dari
sisi semantik, kebahasaangovernance berarti tata kepemerintahan dan good
governance bermaknatata kepemerintahan yang baik.
Di satu sisi istilah good governance dapat dimaknai secaraberlainan,
sedangkan sisi yang lain dapat diartikan sebagai kinerjasuatulembaga, misalnya
kinerja pemerintahan, perusahaan atau organisasi kemasyarakatan, Apabila istilah
ini dirujuk pada asli kata dalambahasaInggris: governingf maka artinya adalah
mengarahkan atau mengendalikan, Karena itu gooc governance dapat diartikan
sebagai tindakanuntukmengarahkan, mengendalikan, atau memengaruhi masalah
publik. Olehkarena itu ranah good governance tidak terbatas pada
negaraataubirokrasi pemerintahan, tetapi jugs pada ranah masyarakat sipil
yangdipresentasikan oleh organisasi nonpe-merintah dan sektor swasta.
Singkatnya, tuntutan terhadap good governance tidak hanya ditujukkankepada
penyelenggara negara atau pemerintah, me-lainkan jugapadamasyarakat di luar
struktur birokrasi pemerintahan.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwapemerintahan
yang baik adalah baik dalam proses maupun hasilnya. Semua unsui dalam
pemerintahan bisa bergerak secara sinergis, tidaksaling berbenturan, memperoleh
dukungan dari rakyat, serta terbebasdari gerakan-gerakan an-arkis yang bisa
menghambat proses danlajupembangunan. Pemerintahan juga bisa dikatakan baik
jika produktif danmemperlihatkan hasil dengan indikator kemampuan ekonomi
rakyat meningkat, baik dalam aspek produk-tivitas maupun dalamdaya belinya;
kesejahteraan spiritualnya meningkal dengan indikator rasa aman, bahagia, dan
memiliki rasa kebangsaan yang tinggi.
Secara umum istilah good governance memiliki pengertianakansegala hal
yang terkait dengan tindakan atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan,
mengendalikan, atau mempengaruhi urusan publik untukmewujudkan nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Andi Faisal Bakti, istilah good
governance memiliki pengertianpengejawantahan nilai-nilai luhur dalam
mengarakan warga Negarakepada masyarakat dan pemerintahan yang
berkeadaban melalui wujudpemerintahan yang suci dan damai.senada dengan
bakti,santosa, menjelaskan bahwa good governance adalah pelaksanaan politik,
ekonomi, dan administrasi dalam mengelola masalah-masalah bangsa.
Pelaksanaan kewenangan tersebut bisa dikatakan baik jika dilakukandengan
efektif dan efisien, responsif terhadap kebutuhan rakyat, dalamsuasana
demokratis, akuntabel serta transparan.Sebagai sebuahparadigm pengelolaan
lembaga Negara, clean and good governancedapat terwujud secara maksimal jika
ditopang oleh dua unsur yangsalingterkait yaitu negara dan masyarakat madani
yang di dalamnya terdapat sektor swasta.
.C. Ciri atau karakteristik dari good governance menurut UNDP sebagai berikut;
Adanya partisipasi masyarakat.
Adanya aturan hukum yang adil tanpa pandang bulu.
Pemerintah bersifat transparan.
Pemerintah mempunyai daya tanggap terhadap berbagai pihak.
Pemerintah berorientasi pada konsesus untuk mencapai kesepakatan.
Menerapkan prinsip keadilan.
Pemerintah bertindak secara efektif dan efisien.
Segala keputusan dapat dipertanggungjawabkan kepada publikatau bersifat
akuntabilitas.
Penyelenggaraan pembangunan bervisi strategis.
Adanya kesalingketerkaitan antarkebijakan
BAB III
PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN PERMASALAHAN
Pengertian Korupsi Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja
corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok)
adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain
yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak
legalmenyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak.
. Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar memenuhi unsur-
unsur sebagai berikut:
Perbuatan melawan hukum,
Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana,
Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi, dan
Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara.
Jenis tindak pidana korupsi di antaranya, namun bukan semuanya, adalah
Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan)
, Penggelapan dalam jabatan,
Pemerasan dalam jabatan,
Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara), dan
Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi
untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam
praktiknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk
penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai
dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah
kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura
bertindak jujur pun tidak ada sama sekali
. Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat,
terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti p
penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas
dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat
penting untuk membedakan antara korupsi dan kejahatan.
Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang
dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di
satu tempat namun ada juga yang tidak legal di tempat lain
Tindak korupsi yang terjadi dalam bidang pendidikan dapat di anatomi menjadi
beberapa aktivtas yang rawan terjadi korupsi yaitu :
1.Pengangkatan jabatan kepala sekolah
2.Pengadaan sarana dan prasarana termasuk (seragam, buku, gedung, peralatan,
laboratorium dsb)
3.Penggunaan dana BOS
4.Penerimaan siswa baru
5.Undangan untuk memasuki PTN melalui Undangan
6.Pengangkatan guru honorer menjadi CPNS
Pembahasan: Semisalnya dana bantuan ”BOS” yang seharusnya dipakai sekolah untuk
membeli buku pelajaran agar tidak membebankan siswa, malah di jadikan bahan untuk
melakukan korupsi,dapat mengakibtkan menurunnya kualitas pendidikan, yang mana
seharusnya meringankan beban ekonomi para siswa tetapi malah memberatkan /
membebankan para siswanya
Misalnya, ketika buku yang seharusnya di pinjamkan dari sekolah secara gratis karena
adanya dana Bantuan Oprasional Sekolah, malah harus di beli sendiri karena bantuan
dana tersebut tidak sampai ke tangan sekolah, karena adanya para pelaku korupsi
PEMBAHASAN
Hubungan antara Clean and Good Governance dengan gerakan Anti Korupsi
Clean and good governance meniscayakan adanya transparansi disegala bidang. Hal
ini untuk mengikis budaya korupsi yang mengakibatkan kebocoran anggaran dalam
penggunaan uang negara untuk kepentingan individu atau golongan bukan untuk
kesejahteraan rakyat
. Dalam menciptakan situasi perang terhadap korupsi Didin S Damanhuri menyusun
grand design:
Pertama, apapun kebijakan antikorupsi yang diambil, haruslah disadari bahwa kebijakan
dan langkah-langkah tersebut hendaknya ditempatkan sebagai ''totok nadi'' yang
strategis, berkelanjutan, dan paling bertanggung jawab di antara semua langkah total
football, estafet dari semua pihak yang peduli terhadap pemberantasan korupsi, baik dari
kaum agamawan, akademisi, parlemen, LSM, pers, dunia internasional, dan seterusnya
Kedua, menghindari politik belah bambu yang menggunakan KPTPK, Kejaksaan, dan
Polri untuk memburu pihak-pihak yang secara politis harus dikalahkan dan membiarkan
pihak-pihak yang dianggap kawan politik.
Ketiga, keseriusan untuk mencari solusi terbebasnya TNI dan Polri dari dunia politik
dan bisnis secara tuntas.
Keempat, euforia elite politik di pusat dan daerah dalam menikmati kebebasan politik,
kebebasan berpendapat, dan kebebasan pers yang seharusnya semakin mendewasakan
kehidupan berdemokrasi yang ujung-ujungnya juga mampu membangkitkan kembali
kehidupan ekonomi dengan ukuran rakyat yang semakin sejahtera
Masalah korupsi di daerah saat ini juga semakin rumit jika dilihat pada sektor swasta
yang tumbuh dan berkembang di daerah, apalagi dengan dibukanya arus penanaman
modal asing untuk langsung masuk ke daerah melalui prosedur yang ditetapkan oleh
pemerintah pusat, maka sudah tentu jika tidak diatur secara ketat akan menimbulkan
efek negatif di lingkungan pergaulan internasional. Pencegahan yang efektif untuk
mencari solusi yang tepat ialah dengan melakukan pembinaan terhadap potensi daerah,
terutama para tenaga ahli dan tenaga profesional dalam bidang masing-masing dengan
mengikutsertakan lembaga-lembaga pendidikan yang kompoten untuk iktu bekerja sama
dalam membangun daerahnya masing-masing.
Oleh karena itu untuk adanya keharmonisan antara pemerintahan pusat dan daerah perlu
diatur dalam satu perangkat perundang-undangan yang memadai baik tingkat tingkat
pusat maupun tingkat daerah yang mendorong terjadinya kemajuan pesat dalam konteks
pengembangan potensi dan kewenangan daerah dan terciptanya ’good governance” di
daerah.
Prinsip Good Governance atau asas umum pemerintahan yang baik merupakan salah
satu solusi yang baik dalam pencegahan korupsi pada lembaga pemerintahan, jika hal ini
telah banyak diterapkan oleh beberapa negara maka Indonesia baru mengemuka sejak
era reformasi.
. Hubungan antara Good and Clean Governance dengan Kinerja Birokrasi Pelayanan
Publik :
Dalam rangka menyelamatkan keuangan negara, banyak upaya pemerintah yang
sudah dilaksanakan diantaranya Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004
tentangPerbendaharaan Negara dan diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 15 tahun
2004 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara.
Kemudian dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah semakin jelas keseriusan pemerintah dalam hal
pembenahan sistem pengelolaan keuangan negara, mengutip pendapat pakar bahwa
selama ini yang diterapkan nampaknya masih lemah dan cenderung membuka peluang
yang sangat besar bagi terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan anggaran.
. Dengan tiga pilar pelayanan public menjadi titik setrategis untuk memulai
pengembangan dan penerapan Clean and good governance di Indonesia. Tiga pilar
tersebut yakni:
1. Pelayanan publik selama ini menjadi tempat dimana negara yang diwakili pemerintah
berinteraksi dengan lembaga non pemerintah.
2. Pelayanan publik tempat dimana berbagai aspek Clean and good governance dapat
diartikulasikan lebih mudah
3. Pelayanan publik melibatkan semua unsur yaitu pemerintah, masyarakat dan
mekanisme pasar
BAB IV. PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Tata kepemerintahan yang baik secara umum ditandai dengan diterapkannya prinsip
transparansi, partisipasi dan akuntabilitas sebagai landasan awalnya. Prinsip
tersebut kini lebih dikenal dengan prinsip Tata Kelola Yang Baik (Good
Governance) yang mengatur hubungan antara pemerintan, masyarakat dan dunia
usaha. Dengan terciptanya Paradigma Governance yang baik di Indonesia maka
diyakini akan dapat mewujudkan pemerintahan yang baik, dan bila telah terciptanya
pemerintahan yang baik maka dengan sendirinya pula tindakan korupsi yang
selama banyak dilakukan oleh pejabat publik atau orang-orang yang bekerja di
bidang pemerintahan akan mampu dicegah bahkan mungkin tindak pidana korupsi
oleh pejabat pemerintahan tidak akan terjadi lagi karena inti dari prinsip good
governance tersebut benar-benar mengedepankan kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi dan golongan, Prinsip good governace membuat keseimbangan
kinerja antara pemerintah sebagai pelayan publik dan masyarakat sebagai yang
dilayani. Good governace mengedepankan kepentingan umum diatas kepentingan
lainnya, kepentingan bangsa dan negara menjadi yang utama dan didalam
mengelola tata pemerintahan ini good governance menyertakan peran masyarakat
dalam turut membangun bangsa, suara dan pendapat masyarakat dijadikan suatu
pertimbangan. Keterbukaan dan pertanggungjawaban pemerintah dalam mengelola
pemerintahan ini juga menjadi sesuatu hal yang wajib dan boleh diketahui oleh
masyarakat, supremasi dan penegakan hukum turut diutamakan dalam mengatur
jalannya roda pemerintahan
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/feriansyach/551f8670a33311253bb6 6120/korupsi-
dalam-bidang-pendidikan
https://indragunawan0605.wordpress.com/2013/11/20/dampak- korupsi-bagi-
perekonomian-indonesia
/ https://id.wikipedia.org/wiki/Korupsi
https://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/03/paradigma-good- governance.html
https://newberkeley.wordpress.com/2010/7/02/good-governancetata-pemerintahan-
yang-baik/
https://www.daftarinformasi.com/pengertian-good-governance/
https://fendygoo.blogspot.com/2015/05/makalah-good- governance.html
https://www.boyyendratamin.com/2015/01/pelaksanaan-good- governance-sebag