Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN SAGANGGAM

LATAR BELAKANG

Saganggam adalah sebuah makna dari kegiatan falsafah bahwa dengan satu langkah
kegiatan dalam memberi informasi, saran dan tidak lanjut dari semua keluhan
pasien/keluarga/pasien.
DASAR HUKUM :
a. Undang – Undang No. 14 Tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi Publik
memberikan kewajiban kepada setiap badan public membuka akses bagi setiap
pemohon untuk mendapatkan informasi public kecuali informasi tertentu yang
dikecualikan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2010 tentang pelaksanaan Undang Undang
Keterbukaan Informasi
c. Peraturan Komisi Informasi Pusat Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur
Penyelesaian Sengketa Informasi public.
d. Peraturan Komisi Informasi Pusat Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengklasifikasian
Informasi public.
PERMASALAHAN :
a. Persoalan Makro
Menurut Undang – Undang No. 14 Tahun 2018 tentang Keterbukaan Informasi
Publik , untuk mencapai keterbukaan informasi di layanan publik berbentuk jasa
dapat diupayakan dari beberapa kriteria, yaitu dari fasilitas informasi, sdm yang
tersedia dan kemampuan penegmbangan layanan itu sendiri
Adanya instalasi atau fasilitas untuk melaksanakan kegiatan informasi yang
berbentuk digitalisasi akan mempermudah masyarakat mendapatkan informasi yang
dibutuhkan serta mendapartkan layanan yang baik jika ada keluhan dari penerima jasa
layanan tersebut.

b. Persoalan Mikro
Sejak pertengahan tahun 2022, RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi telah
melakukan pelaksanaan sisitim digitalisasi dalam member pelayanan pada pasien baik
rawat inap dan rawat jalan serta igd. Hal ini telah berdampak pada menurunnya
keluhan penerima jasa layanan RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Upaya lanjutan
untuk mencapai rumah sakit yang zero complain dilakukan dengan merencanakan
manajemen pemberian informasi secara teres menerus baik kepada pemberi jasa atau
penerima jasa layanan .Untuk itu dilakukan pencanangan inovasi digitalisasi sebagai
upaya pengembangan dari inovasi melalui pembangunan dan pengembangan fasilitas.
ISU STRATEGIS :
a. Global : Meningkatnya penggunaan teknologi digitalisasi dalam informasi
b. Nasional : Munculnya tuntutan kebutuhan layanan dan pelayanan paripurna serta mudah,
cepat dan tepat
c. Lokal : Belum semua Rumah Sakit menggunakan sisitim digitalisasi dalam media informasi
seperti media tv dan media social lainnya

METODE PEMBAHARUAN :
a. Kondisi Sebelum adanya Inovasi
· Kualitas layanan informasi masih rendah
· Keluhan pengguna jasa layanan tinggi

b. Kondisi Sesudah Inovasi


· Kualitas layanan informasi baik
· Keluhan pengguna jasa layanan menurun

KEUNGGULAN/KEBAHARUAN :
Inovasi SAGANGGAM dimulai dengan melakukan perencanaan pengembangan
instalasi PKRS yang bekerjasama dengan TIM SIM RS untuk kebutuhan jenis informasi
public yang di butuhkan dan penambahan sdm di unit tersebut agar memenuhi
kebutuhan .Proses renovasi ruang studio dan ruang UPM/PPID dilakukan dalam 30 hari
kerja. Renovasi dan pengembangan instalasi telah berdampak terhadap kualitas informasi
yang dihasilkan. Berdasarkan hasil IKM ( Indek Kepuasan Masyarakat ,.Dengan upaya-
upaya yang dilakukan tersebut, diharapkan RSUD Dr Achmad Mochtar dapat menjadi
rumah sakit zero complain dimasa mendatang.
CARA KERJA INOVASI :
a. Merencanakan pengembangan program PKRS dan renovasi ruang
b. Mengkoordinasikan, cek lapangan dan menyetujui kegiatan pengembangan yang
dilakukan
c. Melakukan proses renovasi dan pengembangan PKRS
d. Melakukan serah terima studio PKRS dan Ruang
e. Menyusun jadwal kegiatan /program dan petugas harian
f. Melakukan pengolahan informasi sesuai dengan undang undang keterbukaan
informasi publik

Tujuan Inovasi
1. Mewujudkan RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi menuju rumah sakit zero
komplain
2. Meminimalisir keluhan pelanggan di rumah sakit
3. Meningkatkan pengetahuan petugas rumah sakit, khususnya PKRS dalam
mengelola informasi yang diberikan
4. Meningkatkan BOR rumah sakit.
5. Dapat menambah penghasilan bagi rumah sakit dan petugas yang terlibat langsung
melakukannya.

A. Bagi Rumah Sakit


1. Memperbaiki sasaran informasi yang tepat guna di RSUD Dr Achmad Mochtar
Bukittinggi
2. Mendorong rumah sakit untuk menuju zero komplain
3. Meningkatkan kinerja rumah sakit dalam pengelolaan informasi rumah sakit
4. Menurunkan rata rata keluhan penerima jasa layanan rumah sakit
5. Memperbaiki tingkat informasi yang diberikan

B. Bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kota Bukittinggi


1. Sebagai alat untuk memberikan pelayanan publik yang aman dan nyaman
melalui pengelolaan informasi yang benar, tepat dan berdaya guna
2. Memberikan kontribusi yang postif dalam penilaian keterbukaan informasi
publik
C. Bagi masyarakat
1. Mendapaatkan pelayanan di rumah sakit dengan mendapatkan informasi yang
di butuhkan dengan segera
2. Terhindar dari informasi yang kurang tepat dan atau salah

Hasil Infovasi
Pengolahan informasi public melalui pembangunan dan pengembangan fasilitas
pengelolaan PKRS di RSUD Dr Achmad Mochtar Bukittinggi telah menghasilkan :

A. Pengelolaan media social (Renovasi dan Pengembangan PKRS)


Renovasi dan pengembangan Instalasi Promosi dan Kesehatan Rumah Sakit (PKRS ) telah
berdampak terhadap kualitas layanan yang diberikan sehingga dapat menurunkan angka
keluhan yang terjadi di rumah sakit. Pada periode juli agustus 2022 di bandingkan dengan
periode januari - juni 2023 terdapat penurunan laporan keluhan pasien terhadap layanan
rumah sakit dan terjadi peningkatan data informasi public yang diberikan.
Dari pengembangan dan renovasi saat ini, ruang instalasi PKRS menjadi lebih asri dan
sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku dimana tersedia SDM Khusus untuk
Pengaduan, WA, IG, FB dan Telepon, ruangan khusus unit pengaduan, ruang konsultasi dan
kebijkan-kebijakan serta form pengisian informasi yang dibutuhkan, dimana dapat
menjaga rahasia pasien jika ada keluhan yang disampaikan.

B. Pengelolaan Media Informasi


Media informasi di RSUD Dr Achmad Mochtar terdiri dari media online, dan media
elektronika yang sumber informasi di dapat dari sdm yang ada di lingkungan rumah sakit
dengan melibatkan bagian terkait.

MEDIA SOSIAL
Media soisal yang dimiliki oleh rumah sakit berupa fb, wathshap, instagram, twiter,
yuotube menyajikan berita informatif, edukatif yang dibutuhkan oleh pasien,
pendamping/keluarga, termasuk dalam penyampaian keluhan saran untuk mencapai
kepuasan pasien/keluarga. Tampilan yang menarik dengan pengikut yang sudah di atas
10.000 sangat mempengaruhi kualitas layanan rumah sakit.Kritik dan saran yang
membangun untuk kebaikan rumah dan petugas yang bertanggungjawab dalam proses
penetimaan keluhan sangat cepat memberikan tanggapan terhadap saran, masukan serta
keluhan yang disampaikan sehingga masalah yang dikeluhkan dapat diatasi dengan
segera.

Anda mungkin juga menyukai