Lampiran Buku Panduan
Lampiran Buku Panduan
25
IPK Aloka
si Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Wakt Belajar
u
3.12. Mengidentifika Proposal: Mengidentifiksi isi tiap- 3.12.1. Mengidentifiksi isi tiap- 6 x Suherli,
si formasi informasi tiap unsur proposal. tiap unsur proposal. 45‟ dkk.
penting yang dalam Menyunting proposal 3.12.2. Menyunting proposal
Tes tertulis (uraian),
2018.
ada dalam proposal; yang dibaca dengan cara yang dibaca dengan cara Buku
Penugasan (Lembar
proposal dan melengkapi informasi melengkapi informasi Siswa
kerja)
kegiatan atau unsur- yang kurang lengkap. yang kurang lengkap. Bahasa
penelitian yang unsur Mempresentasikan hasil Indonesi
dibaca proposal. kerja dalam diskusi kelas. a Kelas
4.12. Melengkapi 4.12.1. Mempresentasikan hasil XI
informasi kerja dalam diskusi Revisi
dalam proposal kelas. Produk, Praktik Tahun
secara lisan (Penilaian Praktik) 2018.
supaya lebih Jakarta:
efektif Pusat
3.13. Menganalisis Proposal: Mengidentifikasi isi, 3.13.1. Mengidentifikasi isi, 6 x Kurikul
isi, sistematika, isi sistematika, dan sistematika, dan Tes tertulis (uraian), 45‟ um dan
dan proposal; kebahasaan proposal. kebahasaan proposal. Penugasan (Lembar Perbuku
kebahasaan sistematika Membuat proposal kerja) an,
suatu proposal proposal; berdasarkan unsur-unsur Balitban
4.13. Merancang dan proposal, pendahuluan, 4.13.1. Membuat proposal Produk, Praktik g,
sebuah unsur latar belakang masalah, berdasarkan unsur-unsur
(PenilaianPraktik)
Kemend
proposal karya kebahasaan metode, pelaksanaan proposal, pendahuluan, ikbud.
ilmiah dengan proposal. (tempat, waktu, biaya, latar belakang masalah, Suherli,
memerhatikan dan pelaksana) dengan metode, pelaksanaan dkk.
informasi, memperhati-kan isi dan (tempat, waktu, biaya, Buku
tujuan, dan kebahasaannya. dan pelaksana) dengan Guru
esensi karya Mempresentasikan,mena memperhati-kan isi dan Bahasa
ilmiah yang nggapi, dan merevisi kebahasaannya. Indonesi
diperlukan hasil kerja dalam diskusi 4.13.2. Mempresentasikan,mena a Kelas
kelas. nggapi, dan merevisi XI
hasil kerja dalam diskusi Revisi
kelas. Tahun
26
IPK Aloka
si Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Wakt Belajar
u
3.14. Mengidentifika Karya Ilmiah: Menentukaninformasi, 3.14.1. Menentukaninformasi, Testertulis (uraian), 6 x 2018.
si informasi, unsur- tujuan dan esensi sebuah tujuan dan esensi sebuah
Penugasan
45‟ Jakarta:
tujuan dan unsur karya ilmiah yang dibaca. karya ilmiah yang Pusat
esensi sebuah karya Merancang karya ilmiah dibaca. (Lembarkerja) Kurikul
karya ilmiah ilmiah; sesuai dengan unsur-unsur 3.14.2. Merancang karya ilmiah um dan
yang dibaca isi dan isi karya ilmiah. sesuai dengan unsur- Perbuku
dankebaha Mempresentasikanmenang unsur dan isi karya an,
saan dalam gapi, dan merevisi hasil ilmiah. Balitban
4.14. Merancang karya kerja dalam diskusi kelas. 4.14.1. Mempresentasikanmenan Proyek, Praktik g,
informasi, ilmiah; ggapi, dan merevisi hasil Kemend
tujuan, dan tujuan dan kerja dalam diskusi ikbud.
esensi yang esensi kelas. Kosasih,
harus disajikan karya E. 2014.
dalam karya ilmiah; dan Jenis-
ilmiah membuat Jenis
karya Teks
ilmiah. dalam
3.15. Menganalisis Karya Ilmiah: Mengumpulkan dan 3.15.1. Mengumpulkan dan Testertulis (uraian), 6 x Mata
sistematika dan kebahasaan mengidentifikasi data mengidentifikasi data 45‟ Pelajara
Penugasan n
kebahasaan karya berkenaan dengan berkenaan dengan
karya ilmiah ilmiah; informasi yang akan informasi yang akan (Lembarkerja) Bahasa
kalimat disusun dalam bentuk disusun dalam bentuk Indoneis
baku; karya ilmiah. karya ilmiah. a
4.15. Mengonstruksi penggunaa Menulis karya ilmiah 4.15.1. Menulis karya ilmiah Proyek, Praktik SMA/M
sebuah karya dengan memerhatikan isi, dengan memerhatikan A/SMK.
n EYD
ilmiah dengan sistematika, dan isi, sistematika, dan Bandun
(penomora
memerhatikan kebahasaan. kebahasaan. g:
n bab,
Yrama
isi, sistematika, penulisan Mempresentasikan, 4.15.2. Mempresentasikan,
dan judul); dan menanggapi, menanggapi, Widya
Internet
kebahasaan menyusun merevisi,menilaikarya merevisi,menilaikarya
karya ilmiah hasil kerja dalam ilmiah hasil kerja dalam Alam
ilmiah. diskusi kelas. diskusi kelas. sekitar
27
IPK Aloka
si Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Wakt Belajar
u
dan
3.16. Membandingk Resensi: Menentukan persamaan 3.16.1. Menentukan persamaan Testertulis (uraian), 6 x sumber
an isi berbagai isi dan dan perbedaan isi dan dan perbedaan isi dan 45‟ lain
Penugasan
resensi untuk kebahasaan sistematika beberapa sistematika beberapa yang
menemukan dalam resensi. resensi. (Lembarkerja) relevan
sistematika resensi; Menyusun sebuah resensi
sebuah resensi membuat buku dengan
4.16. Menyusun resensi; memperhatikan 4.16.1. Menyusun sebuah Produk, Praktik
sebuah resensi unsur- kelengkapan unsur- resensi buku dengan
dengan unsur unsurnya. memperhatikan
memerhatikan resensi; Mempresentasikan, kelengkapan unsur-
hasil dan menanggapi, dan merevisi unsurnya.
perbandingan sistematika resensi hasil kerja dalam 4.16.2. Mempresentasikan,
beberapa teks resensi. diskusi kelas. menanggapi, dan
resensi merevisi resensi hasil
kerja dalam diskusi
kelas.
3.17. Menganalisis Resensi: Mengidentifikasi 3.17.1. Mengidentifikasi Testertulis (uraian), 6 x
kebahasaan unsur- kebahasaan resensi kebahasaan resensi
Penugasan
45‟
resensi unsur Mengonstruksi sebuah
setidaknya dua kebahasaan resensi dari buku (Lembarkerja)
karya yang resensi; kumpulan cerpen atau
berbeda dan novel.
merekonstr Mempresentasikan,
4.17. Mengkonstruks uksi menanggapi, dan 4.17.1. Mengonstruksi sebuah Portofolio, praktik
i sebuah resensi. merevisi resensi hasil resensi dari buku
resensi dari kerja dalam diskusi kelas. kumpulan cerpen atau
buku kumpulan novel.
cerita pendek 4.17.2. Mempresentasikan,
atau novel menanggapi, dan
yang sudah merevisi resensi hasil
dibaca kerja dalam diskusi
28
IPK Aloka
si Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Wakt Belajar
u
kelas.
29
IPK Aloka
si Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Wakt Belajar
u
kebahasaan panggung, kostum, tata dan mendemonstrasikan
musik, dan sebagainya. drama sebagai seni
Memberikan tanggapan pertunjukan dengan
terhadap pementasan drama memperhatikan tata
kelompok lain. panggung, kostum, tata
musik, dan sebagainya.
4.19.3. Memberikan tanggapan
terhadap pementasan
drama kelompok lain.
3.20. Menganalisis Unsur- Mengidentifikasi pesan 3.20.1. Mengidentifikasi pesan 6 x
pesan dari dua unsur dari dua buku fiksi (novel dari dua buku fiksi 45‟
buku fiksi novel atau dan buku kumpulan puisi) (novel dan buku Tes tertulis (uraian),
(novel dan kumpulan yang dibaca. kumpulan puisi) yang Penugasan (Lembar
buku kumpulan puisi. Menyusun ulasan terhadap dibaca. kerja)
puisi) yang Ulasan pesan dari dua buku fiksi
dibaca terhadap yang dikaitkan dengan
4.20. Menyusun novel atau kondisi sekarang. 4.20.1. Menyusun ulasan Produk,
ulasan terhadap kumpulan Mempresentasikan, terhadap pesan dari dua
Praktik(PenilaianPra
pesan dari dua puisi. menanggapi, memperbaiki buku fiksi yang dikaitkan
buku kumpulan hasil kerja dalam diskusi dengan kondisi sekarang. ktik)
puisi yang kelas. 4.20.2. Mempresentasikan,
dikaitkan menanggapi,
dengan situasi memperbaiki hasil kerja
kekinian dalam diskusi kelas.
30
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Kelas/Semester : XI / 2
Pembelajaran Ke- :1
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
31
Kompetensi Dasar IPK
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik melalui kegiatan Menulis terbimbing dan bermain peran (role playing) mampu
menelaah karakterikstik unsur dan kaidah kebahasaan dalam teks cerpen. Serta menyajikan
naskah drama naskah berdasarkan cerpen yang telah dibaca dengan menjunjung tinggi nilai
jujur, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, dan kreatif.
D. Materi Pembelajaran
(Terlampir)
E. Model dan Metode Pembelajaran
1. Model : Menulis Terbimbing, Role Playing
2. Metode : Diskusi, tanya-jawab
F. Alat dan Media Pembelajaran
Cerpen (Terlampir)
G. Sumber Belajar
1. Buku
Kemdikbud. 2017. Buku Peserta didik Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK
Kelas XI. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
32
Kemdikbud. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI.
Jakarta:Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Internet
a. Video pementasan drama : https://www.youtube.com/watch?v=vJsf8g-
LXio
b. Cerpen :
c. Contoh naskah drama yang diadaptasi dari cerpen :
https://ejournal.unp.ac.id/index.php/humanus/article/downloadSuppFile/11
3189/4071
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
33
menambahkan karakter baru,
atau mengembangkan prolog
dan epilog cerita sesuai
dengan ide kreatif mereka.
2. Tahap Menerangkan tentang konsep tokoh dalam Mengidentifikasi karakter-
Karakter sebuah naskah drama karakter utama dan
Membantu siswa untuk mengidentifikasi pendukung dalam cerita
karakter-karakter utama dan pendukung mereka.
dalam cerita mereka. Menganalisis karakter yang
Memberikan panduan tentang cara telah dipilih dengan
mengembangkan karakter-karakter tersebut mempertimbangkan
dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepribadian, latar belakang,
seperti "Bagaimana watak tokoh X?" atau hubungan antar tokoh, dan
"Apa hubungan tokoh X dan Y dalam peran tokoh dalam cerita.
cerita?"
Memfasilitasi siswa memilih karakter untuk
memperdalam pemahaman siswa tentang
karakter dalam naskah drama mereka.
3. Tahap Plot Memberikan panduan tentang bagaimana Merancang alur cerita
cara menyusun alur cerita dengan baik dan naskah drama dengan
kohesif dengan memperhatikan pengenalan, memperhatikan pengenalan,
perkembangan konflik, puncak ketegangan, perkembangan konflik,
dan penyelesaian cerita. puncak drama, dan
penyelesaian cerita.
4. Tahap Memberi panduan penulisan dialog Menulis dialog yang sesuai
Dialog Membantu siswa untuk menulis dialog dengan karakter dalam
yang sesuai dengan karakter cerita, cerita, dengan
termasuk gaya berbicara, emosi, dan memperhatikan gaya
interaksi antar karakter. berbicara, emosi dan
interaksi antar karakter
*siswa boleh menggunakan
alat bantu perekaman
5. Tahap Menerangkan tentang pentingnya konflik Berdiskusi dan berbagi ide
Konflik dan bagaimana konflik dalam cerita, baik tentang konflik yang dibuat
itu antar karakter, dengan diri sendiri, atau
karakter dengan lingkungan.
Memfasilitasi diskusi kelompok untuk
membantu siswa dalam mengembangkan
konflik
6. Tahap Menerangkan tentang pentingnya revisi dan Merevisi dan
Finalisasi penyempurnaan naskah drama sebelum menyempurnakan unsur-
dipentaskan unsur dalam naskah drama
(karakter, alur cerita, dan
dialog)
Penutup Mengajak siswa untuk merefleksi proses Melakukan refeleksi proses
(10 menit) pembelajaran yang telah dialakuakan pembelajaran
Mengajak siswa untuk membuat Membuat simpulan proses
34
rangkuman dan simpulan proses pembelajaran
pembelajaran Mengerjakan tugas mandiri
Memberikan tugas mandiri untuk yang diberikan guru
memperkuat hasil belajar
I. Penilaian
a) Penilaian Aspek Pengetahuan dan Keterampilan
(Terlampir)
b) Lembar Kerja Peserta Didik
(Terlampir)
c) Instrumen Penilaian Teks Drama
(Terlampir)
J. Rencana Tindak Lanjut Hasil Pembelajaran
1. Remedial
Aktivitas kegiatan pembelajaran remedial, yang dapat berupa: pembelajaran ulang,
bimbingan perorangan, belajar kelompok atau tutor sebaya dengan merumuskan
kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, alokasi waktu,
sarana dan media pembelajaran. Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
mengulang kembali materi yang sudah dipelajari sesuai dengan yang belum dipahami,
peserta didik mengerjakan soal-soal latihan terkait materi yang belum dipahami dan
memberi tugas yang sesuai dengan karakteristik unsur-unsur dan kaidah kebahasaan
teks drama.
2. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan dirumuskan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, alokasi waktu, sarana dan media pembelajaran. Peserta didik yang
sudah mencapai ketuntasan belajar melakukan aktivitas dalam pembelajaran
pengayaan sebagai berikut.
a. Mengerjakan soal-soal tentang identifikasi unsur-unsur dan kaidah kebahasaan
teksdrama.
b. Membaca contoh-contoh naskah drama dari berbagai sumber
c. Mengevaluasi naskah drama yang dibuat.
Wiradesa, April 2023
Pengajar,
Nama Guru.
NIP.
35
MATERI AJAR
Faktual :
Drama berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti „berbuat, berlaku, bertindak,
beraksi, dan sebagainya‟. Drama juga bisa berarti perbuatan, tindakan atau action.
Jadi, bisa disimpulkan, pengertian drama adalah sebuah lakon atau cerita berupa kisah
kehidupan dalam dialog dan lakuan tokoh yang berisi konflik
Naskah drama adalah sebuah teks yang berisikan dialog dengan gambaran karakter-karakter
tokoh di dalamnya, berfungsi sebagai naskah sastra (untuk dibaca) atau naskah untuk
dipentaskan.
Konseptual:
Nah, selain ciri-ciri, teks drama juga mengandung beberapa unsur di dalamnya. Unsur-unsur
teks drama terbagi menjadi unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Yuk, simak masing-masing
penjelasannya berikut ini!
Unsur intrinsik teks drama adalah unsur-unsur pembentuk drama yang terdapat di dalam teks
drama. Contohnya seperti tema, latar, tokoh dan penokohan, dialog, babak, konflik, hingga
amanat. Mari kita bahas satu per satu!
Tema
Hal pertama dan yang terpenting dari sebuah drama, ialah tema. Tema adalah gagasan utama
yang menjalin struktur isi drama. Tema berkaitan dengan proses jalan cerita sebuah drama.
Beberapa contoh tema drama antara lain, kemanusiaan, nasionalisme, kasih sayang,
persahabatan, dan sebagainya. Bagaimana sebuah drama disampaikan, akan bergantung dari
bagaimana tema drama tersebut dipilih oleh penulisnya.
Latar
Setelah tema sudah ditetapkan, unsur teks drama selanjutnya ialah bagiamana latar dari
drama tersebut. Latar adalah keterangan tentang tempat, waktu, dan suasana dalam drama.
Tokoh
36
Masuk ke unsur ketiga yang juga tidak kalah pentingnya, yakni mengenai tokoh. Tokoh
adalah pemegang peran yang ada dalam cerita dan menggambarkan karakter atau watak dari
perannya. Sebuah drama akan bergantung pada tokoh, karena merekalah yang memerankan
setiap karakter dalam cerita disebuah drama. Tokoh-tokoh tersebut juga yang bertanggung
jawab dalam menyampaikan ide atau gagasan dari sebuah drama, agar dapat dicerna oleh
penonton drama.
Penokohan
Selanjutnya, penulis drama juga harus menetapkan penokohan dalam teks drama. Penokohan
adalah proses, cara, atau perbuatan menokohkan, dapat diartikan sebagai proses penciptaan
citra tokoh dalam karya sastra. Ada tiga jenis penokohan dalam drama. Pertama, tokoh
protagonis atau tokoh utama. Kedua, tokoh antagonis, yaitu tokoh penentang protagonis.
Ketiga, tokoh tritagonis, yaitu tokoh pendukung cerita. Penokohan ini yang kemudian penting
untuk menetapkan watak, perilaku, atau sifat utama dari masing-masing tokoh yang
memerankan cerita dalam teks drama.
Amanat
Amanat dalam naskah drama adalah pesan moral atau pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca atau penonton. Amanat drama selalu berhubungan dengan tema
dan ceritanya. Amanat tersebut bisa bersifat tersurat atau tersirat. Pesan moral tersebut sangat
penting dalam membentuk alur cerita yang menarik dan memberikan pengaruh pada
penonton. Contohnya, dalam sebuah drama yang mengangkat tema tentang kejujuran,
amanatnya bisa berupa pentingnya kejujuran dalam hidup dan dampak buruk dari
kebohongan.
1) Adegan
Adegan merupakan bagian dari babak dalam naskah drama. Setiap adegan
menggambarkan satu suasana, satu latar, dan satu waktu yang merupakan bagian dari
rangkaian cerita dalam naskah drama.
Contoh:
Kisah Cinta Abadi
karya Dwi Cahyono
Adegan I
Suasana di sebuah taman. Andi bertemu dengan tokoh wanita yang menjadi cinta
sejatinya, Lila.
2) Tanda petik
37
Tanda petik digunakan untuk menandai dialog atau ucapan tokoh dalam naskah drama.
Tanda petik digunakan untuk membedakan dialog tokoh dengan narasi atau deskripsi
lainnya dalam naskah drama
Contoh:
Malam Minggu
karya Rina Sugiarto,
Dian : "Aku tidak tahu harus berbuat apa lagi."
3) Kata ganti orang
Kata ganti orang digunakan dalam naskah drama untuk menggantikan nama tokoh yang
sudah disebutkan sebelumnya.
Kata ganti orang pertama
tunggal : aku, saya, hamba.
jamak : kami
38
Kata kerja digunakan dalam naskah drama untuk menggambarkan tindakan atau
perbuatan tokoh dalam cerita.
Contoh
Kisah Cinta Abadi
karya Dwi Cahyono
Andi berlari ke arah Lila dan memeluknya erat-erat.
6) Kata sifat
Kata sifat digunakan dalam naskah drama untuk menggambarkan karakter atau
kepribadian tokoh dalam cerita.
Contoh
Malam Minggu
karya Rina Sugiarto,
tokoh dan pemeran:
1. Dian : seorang wanita yang ceria dan ramah
Prosedural :
Dalam kegiatan menulis naskah drama, penulis naskah drama harus mengetahui langkah-
langkah menulis naskah drama dengan baik dan benar. Tarigan (dalam Didah
Nurhamidah, 2011) mengemukakan langkah-langkah dalam menulis naskah drama,
antara lain; (1) mencari dan menentukan tema, (2) membuat garis besar cerita, (3)
menentukan tokoh dan peran, (4) menentukan pola babak dan adegan dan (5)
mengembangkan dialog.
Serupa dengan pendapat Tarigan, Halimah (2017) menyatakan bahwa langkah-langkah
menulis naskah drama meliputi; (1) menentukan tema/ide cerita, (2) menentukan para
pelaku atau tokoh, (3) menentukan adegan-adegan, (4) menulis naskah drama.
Menurut Hesti dkk, (2004) dalam bermain peran langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu
ada empat langkah sebagai berikut:
39
Metakognitif :
Drama memiliki kaitan yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Drama dapat mengajarkan
nilai-nilai moral dan memberikan inspirasi bagi penonton untuk menjalani kehidupan dengan
lebih baik.
Drama "Ayat-Ayat Cinta" karya Habiburrahman El Shirazy mengangkat tema tentang cinta
dan agama. Drama ini menggambarkan kisah cinta seorang mahasiswa Indonesia yang belajar
di Mesir dan jatuh cinta dengan tiga wanita berbeda. Drama ini mengajarkan tentang
pentingnya menjaga hubungan dengan pasangan dan keluarga, serta menjalankan agama
dengan baik.
Drama "Laskar Pelangi" karya Andrea Hirata mengangkat tema tentang pendidikan dan
persahabatan. Drama ini menggambarkan kisah sekelompok anak-anak di Belitung yang
berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Drama ini mengajarkan tentang
pentingnya pendidikan dan persahabatan dalam kehidupan sehari-hari.
Drama "Romeo dan Juliet" karya William Shakespeare mengangkat tema tentang cinta dan
konflik antar keluarga. Drama ini menggambarkan kisah cinta dua remaja dari keluarga yang
berseteru. Drama ini mengajarkan tentang pentingnya toleransi dan perdamaian dalam
kehidupan sehari-hari.
Materi Pengayaan
Materi Remedial
a. Mengulang kembali materi yang sudah dipelajari, sesuai dengan materi yang
belum dipahami peserta didik.
b. Memberikan soal-soal latihan terkait materi yang belum dipahami.
c. Memberi tugas untuk menelaah karakteristik unsur-unsur dan kaidah kebahasaan
teks drama.
40
Harapan di Ujung Pena
Hari itu tanggal 28 Febuari 2013 aku dan kedua teman ku tengah mendapatkan tugas
untuk mengajar di suatu daerah yang cukup terpencil. Awalnya kami bertiga merasa
keberatan ditempatkan di daerah tersebut, bukan karena daerahnya yang jauh dan terpencil
tapi karena kemampuan kita bertiga yang kami rasa belum cukup untuk mengajar. Namun
setelah kami renungkan bersama akhirnya kami mau ditempatkan di daerah itu.
Setelah mendapatkan surat keputusan dari kepala dinas kabupaten OKU Timur dan
kepala sekolah kami, kami langsung bergegas untuk bersiap untuk pergi ke daerah itu.
Minggu tanggal 15 Maret 2013 hari pertama kami berada di desa itu, desa Pelita
Indah namanya. Kami sempat bingung apa yang harus kami lakukan di tempat baru kami.
“din kemana kita sekarang?” Tanya ardi pada dina. “aku juga belum tahu kemana?” Jawab
dina. “gimana kalau kita mencari sekolahan?” ajak ku kepada ardi dan dina. “mencari
sekolahan?” Tanya mereka serempak. “Iya, bukannya tujuan kita ke desa ini buat ngajar
anak-anak di desa ini.” “Iya sih ndra, tapi?” Jawab dina dengan sedikit ragu. “Tapi kenapa
Din?” Tanya ku. “Ya kan kita tahu sendiri kemampuan kita masing-masing” jelas Dina pada
kami. “iya sih, kalau dipikir memang benar kalau kemampuan kita masih kurang”, jelas ku
pada mereka. “Sudahlah dari pada kita memikirkan yang tidak-tidak, nanti malah tugas kita
nggak selesai dan kita akan terus di sini”, kata ardi pada kami.
Mendengar kata-kata Ardi membuat kami merasa kalau kami memiliki semangat
lebih untuk melakukan tugas kami, entah karena kami ingin cepat melakukan tugas kami
karena keinginan kami atau karena kami ingin cepat meninggalkan desa ini dan kembali ke
rumah kami. “Sudah lah dari pada kita bertiga bengong mending kita cari sekolahan yang
akan menjadi tempat kita mengajar”, ajak ardi kepada kami berdua. “Ayo kalo begitu dari
pada kita disini malah pusing sendiri semangaaaaat!” Ajak Dina dengan nada penuh
semangat.
Setelah lama kita mencari-cari sekolahan untuk tempat mengajar ternyata yang kami
temukan hanyalah sebuah bangunan kosong yang berwujud sekolahan yang sudah lama tak
digunakan. Kami sempat pesimis ketika melihat bentuk sekolahan yang kini telah menjadi
bangunan kosong tampa fungsi. Tak jauh dari sekolahan itu terlihat seorang bapak yang
tengah melihat ke arah kami dan ke arah bangunan sekolah itu, kami pun berinisiatif untuk
menyapa bapak tua itu. “Selamat siang pak” Sapa Dina terhadap bapak tua itu. “siang nak”,
jawab bapak itu. “Kami lihat dari jauh bapak tampaknya sedang memperhatikan bangunan
sekolahan ini”, tambah Dina. “Iya nak memang dari tadi saya memperhatikan kalian, bapak
liat kalian bukan orang asli desa sini” Jelas bapak tua itu. “iya pak memang kami bukan dari
desa sini”, jawab Ardi. “lalu ada keperluan apa kalian ke desa ini?” Tanya bapak tua itu pada
41
kami. “kami kemari karena kami di utus dari lembaga kami dan juga dinas pendidikan Bumi
ayu untuk memberikan sedikit ilmu kami kepada anak- anak di desa Peita Indah ini”, terang
ku kepada bapak tua itu. “oww jadi begitu, jawab bapak tua itu dengan nada datar.
Kami pun sedikit heran dengan apa yang kami lihat saat ini, kami merasa bahwa ke
datangan kami ke desa ini sia-sia. Namun dengan tekat kami yang tinggi kami pun mulai
untuk mencari tahu kenapa sekolahan di desa ini menjadi bangunan kosong tak terawat.
“Maaf pak boleh kan kami bertanya sesuatu?” Tanya ku pada bapak tua yang ada di hadapan
kami. “kalian pasti bertanya kenapa sekolahan ini kosong dan tak terawat, iya bukan?” Jawab
bapak tua itu. “Iya pak”, jawab ku pendek. “Mari ikut saya”, aja bapak tua. Lalu kami di ajak
ke ruamah bapak tua itu.
“Silahkan masuk”, pintanya. Kami masuk ke dalam rumah bapak tua itu dan di dalam
rumah beliau mulai menceritakan semua kejadian yang telah menimpa desa dan sekolahan
yang ada. Dari cerita bapak tua itulah kami akhirnya bertekat untu kembali menggunakan
sekolahan itu untuk belajar lagi. Mula-mula kami mencari anak-anak yang masih memiliki
keinginan untuk belajar. Walau jalan kami tak selancar yang kami kira, karena begitu banyak
hambatan bagi kami untuk menciptakan semua itu. Namun semangan untuk memajukan desa
Pelita Idah ini lah yang membuat kami tak berhenti untuk mengejarkan sedikit ilmu kami.
Sebulan sudah kami berada di Desa Pelita Indah, kami merasa cukup puas dengan
hasil kerja kami untuk mengumpulkan anak-anak desa yang masih memiliki keinginan untuk
belajar. Walau pun tak sedikit dari menreka yang dilarang oelh orangtua mereka karena
belum sadarnya mereka dengan pentingnya pendidikan bagi anak. “Wah nggak terasa ya,
sudah satu bulan kita disni”, kata Dina pada Ardi dan aku yang tengah duduk di ruang guru.
“iya, memang tidak terasa”, sahut ardi. “Aku merasa salut dan bangga dengan anak-
anak di desa ini”, kataku pada Dina dan Ardi. “memangnya kenapa?” tanya Ardi. “Coba
kamu bayangkan di tempat yang seterpencil ini masih ada harapan yang besar untuk maju”,
jelas ku. “Iya benar kata mu ndre, memang masih banyak anak yang memiliki cita-cita yang
tinggi yang harus mereka wujudkan”, tambah Dina. “Iya sih memang masih banyak di antara
mereka yang memiliki cita-cita stinggi langit, tapi tak sedikit dari mereka yang masih takut
untuk mengejar cita-cita”, jelas Ardi pada kami. “Maka dari itu lah tugas kita sekarang adalah
bagai mana cara kita untuk menumbuhkan cita-cita mereka”, tambah ku.
42
Genap enam bulan sudah kami bertiga berada di Desa Pelita Indah perjuangan kami
tak sia-sia, kami berhasil untuk kembali mengaktifkan sekolah yang telah lama tak
digunakan. Berkat semangat dan kerja keras kami, kami mampu melakukan itu semua. Rasa
cinta kami terhadap anak didik kami yang begitu besar membuat kami mampu mengemban
tugas berat ini. Banyak guru-guru yang dulu pergi kini kembai lagi untuk mengajar di
sekolahan SD Bina Bangsa ini.
Malam itu kami tengah berbincang-bincang tentang program kami selanjutnya untuk
desa ini, tiba-tiba kami dikejutkan dengan suara ketuakan pintu. “Assallamuallaikim”, suara
dari luar. “Waallaikumsallam”, jawab ku. Ku buka pintu dengan sedikit terkejut aku melihat
Pak Drs Hariadi selaku ketua dinas pendidikan OKU Timur. “Pak Hariadi?” Sapa ku dengan
sedikit kaget, “mari masuk pak”, ajak ku. “terima kasih”, jawab beliau. Ku persilahkan beliau
untuk duduk. “Wah sepertinya kalian cukup kompak ya?” Kata pak Har. “Iya pak”. Jawab
kami serempak. “Maaf sebelumnya pak, ada apakah gerangan tujuan bapak kemari?” Tanya
ku pada beliau. “Oh iya, maksud kedatangan saya malam-malam kemari karena saya ingin
melihat keadaan kalian sekaligus ingin menyampaikan ini”, jelas pak Hariadi. “Apa ini pak?”
Tanya Dina penasaran. “Ini adalah surat perintah pindah kalian bertiga”, jelas pak Hriadi.
“Apa!? Surat pindah pak?” Tanya ku dengan sedikit kaget. “Iya surat pindah, memangnya
kenapa? Bukanya tugas kalian disini sudah selesai?” kata pak Hariadi. “Surat pindah pak?”
Tanya Ardi dengan nada semangat. “Iya Ardi”, jawab pak Hariadi. “Wah bagus kalau begitu
kita bisa pergi dari desa ini, lagi pula aku juga sudah tidak betah tinggal di sini lama-lam”,
kata Ardi.
Suasana malam itu teras hening hanya terdengar suara nyanyian binatang malam dan
hanya terlihat cahaya lampu teplok. Aku dan Dina terdiam mendengar kata-kat Ardi yang
cukup mengejutkan bagi kami. Memang awalnya niatan kami setelah mampu mengembalikan
sekolahan ini berfungsi lagi kami akan pergi. Tapi semuanya itu kini telah berubah kami
ingin tinggal dan menetap di desa ini untuk terus mengajar dan mendidik anak didik kami
yang sudah terlanjur menyayangi kami. “Ndre, Din kalian kok malah ngelamun sih”, suara
Ardi mengejutkan kami berdua. “Maaf pak kami belum bisa memberi jawabanya sekarang”,
jawab Dina. “iya pak, kami masih membutuhkan waktu untuk menerima tawaran bapak”,
jawab ku. “Baik lah saya akan memberikan waktu pada kalian satu minggu, bagaimana?”
Kata Pak hariadi. “Baiklah pak kami akan merenungkan semuanya”.
Pagi itu seperti biasa kami bertiga berangkat untuk mengajar, hanya saja suasana pagi
itu terasa berbeda bagi ku. Aku merasa bila aku sudah jatuh cinta pada desa ini sehingga
membuat ku sulit untuk meniggalkan desa ini. Sampainya di sekolah kami melihat anak-anak
didik kami yang begitu bersemangat untuk belajar sehingga membuat kami merasa kalau
mereka masih membutuhkan kami di sini. “Selamat pagi pak”, sapaan seorang guru membuat
43
ku terbangun dari lamunan ku. “Ah Iya selamat pagi bu”, jawab ku dengan sedikit kaget.
“Maaf sebelumnya pak, saya lihat bapak hari ini seperti kurang bersemangat ada apakah
gerangan?” tanya Bu Rahma salah satu guru di SD Bina Bangsa. “Ah tidak apa-apa bu
mungkin hanya sedikit kecapeaan saja karena semalam saya begadang”, jelas ku.
Tak berapa lama datanglah Dina yang menghampiri Aku dan bu Rahma yang tengah
berbincang-bincang. Dina memberi tahu kami untuk mengejar karena anak didik kami sudah
menuggu kami di kelas. Aku pun langsung meniggalkan Dina dan Bu Rahma untuk
mengajar.
Bell tanda istirahat sudah berbunyi ku lihat anak didik ku begitu semangat keluar
meniggalkan ruangan kelas. Aku melihat hanya satu anak yang tetap berada di dalam kelas
dan dia berjalan mendekati ku yang tengah duduk di belakang meja guru. “Maaf pak?”
Katanya. “Iya ada Wid ada apa? Kenapa kamu tidak keluar seperti teman-teman mu”, kata
ku. “Tidak pak, saya ingin di sini menemani bapak, saya lihat bapak sedang ada masalah?”
tanya Widia. “Ah tidak Wid, bapak tidak apa-apa lebih baik kamu istirahat seperti teman-
teman kamu” saran ku pada Widia. “Iya pak maaf saya sudah lencang”, kata Widia. “Tidak
apa-apa”, kata ku.
Aku pun berdiri meniggalkan ruangan kelas dan menuju ruang guru, ku letakan buku
dan alat mengajar ku. Tak berapa lama Ardi dan Dina masuk dan menyapa ku, kami bertiga
kemudian keluar dan bejalan-jalan keliling sekolah. Ku amati anak-anak didik ku mereka
nampak begitu riang sekali di wajah mereka tersirat cita-cita mereka yang begitu tinggi.
“Ndre kamu kenapa?” Tanya Dina. “Coba kalian lihat wajah anak-anak itu”, jawab ku.
“Memang kenapa dengan wajah anak-anak itu?” tanya Ardi. “Dari wajah mereka sudah
tersiratkan begitu banyak harapan dan cita-cita yang telah mereka impikan. Mereka selalu
bersemangat untuk meraih itu semua, mereka tak pernah mengeluh dengan keadaan mereka.
Mereka selalu berjuang dan berusaha untuk mewujudkan semua itu. Apakh kita tega
meniggalkan mereka yang saat ini memiliki cita-cita dan harapan kepada kita untuk
membantu mereka meraih impian mereka. Apakah kalian tega melakukan itu semua?” tanya
ku pada Ardi dan Dina.
“kamu benar Ndre, merekalah yang selama ini membuat kita berjuang dan bertahan di
sini” kata Dina. “Iya kasihan sekali mereka pasti mereka akan sangat kehilangan apa bila kita
pergi meninggalkan mereka”, kata Ardi. “Kalau begitu mulai sekarang aku memutuskan
untuk tinggal dan mengabdi di sekolah ini”, kata ku dengan penuh semangat. “Kalau begitu
kami juga akan mengabdikan diri kami untuk sekolah dan cita-cita mereka”.
Seminggu waktu yang kami butuhkan untuk berfikir telah lewat. Pagi itu kami
melihat pak Hariadi mendatangi kami di sekolah tempat kami mengajar. “Silahkan masuk
pak”, ajak ku. “Iya terima kasih”, jawab pak Hariadi. “Maaf sebelumnya pak, apa maksud
44
kedatangan bapak ke sekolah kami ini?” Tanya ku. “Begini sesuai waktu yang telah kita
sepakati bahwa kalian akan memberikan jawaban tentang apa yang sudah saya tawarkan
beberapa waktu yang lalu”, Kata beliau pada kami. “Sebelumnya Terima kasih atas tawaran
bapak beberapa waktu yang lalu, kami merasa sangat terhormat atas tawaran bapak tapi kami
bertiga sudah sepakat untuk tetap tinggal dan mengabdi di desa ini”, jawab ku. “Ow begitu?
Tidak apa-apa jika itu memang sudah menjadi keputusan kalian saya tidak masalah, malah
saya akan mendukung kalian” jawab pak Hariadi. “Terima kaish atas pengertian yang bapak
berikan kepada kami”, jawab ku. Setelah semua urusan kami dengan Bapak Drs Hariadi,
kami kembali memfokuskan diri untuk membibing anak didik kami.
“Selamat pagi anak-anak”, sapa ku pada mereka. “Selamat pagi pak”, jawab mereka
dengan penuh semangat. “Pelajaran kita hari ini adalah pelajaran sejarah, kita akan mengenal
dan mengetahui nama-nama pahlawan negara kita siapa yang bisa menyebutakan salah satu
nama pahlawan neagar kita?” tanya ku pada mereka. “Saya pak”, jawab Widia. “iya Widia,
siapa nama pahlawan negara kita yang kamu ketahui?” pintaku. “Ir Soekarno pak”, jawab
widia lantang. “Iya bagus, siapa lagi yang tahu?” tanya ku memancing mereka. “Saya pak!”
Jawab Rohmat. “Iya rohmat siapa pahlawan yang kamu ketahui?” tanya ku. “R.A Kartini
pak”, jawabnya dengan penuh semangat. “wah bagus ternyata kalian sudah banyak yang tahu
dan mengenal nama-nama pahlawan negara kita, Sekarang tugas kalian adalah membuat
karangan tentang pahlawan yang kalian sukai dan beriakan alasan kenapa kalian memilih
mereka tugas ini dikumpulkan besok mengerti anak-anak?” Tanya ku. “Mengerti pak!” Jawab
mereka serempak.
Pagi itu aku sengaja mengumpulkan semua guru yang ada di sekolahan. Aku ingin
mereka membatu untuk mendengarkan dan mengoreksi tugas anak didik kami. “anak-anak
pagi ini bapak meminta kalian untuk membacakan hasih karangan kalian tentang pahlawan di
depan bapak, ibu guru semua kalian mau?” Tanya Ku pada mereka. “Iya pak”, jawab mereka.
“Di mulai dari Rohmat selahkan”, pinta ku pada rohmat. “Pahlawan yang saya sukai adalah
kapitan patimura, karena dia membela negara ini dengan mengorbankan nyawa dan selain itu
dia selalu ada di gambar uang seribuan”. Mendengar cerita Rohmat semua anak di dalam
kelas tertawa. “Bagus Rohmat cerita kamu cukup bagus, berikutnya Widia.” “Iya pak”, jawab
widia. “Pahlawan bagi ku adalah orang yang telah berjuang tanpa pamrih dan rela
mengorbankan apa pun yang mereka miliki demi orang lain. Mereka tidak pernah mengeluh
dan terus berjuang sampai akhir”, jelas Widia. “Lalu siapa pahlwan yang kamu sukai
Widia?”, tanya salah satu guru. “Pahlawan yang saya sukai adalah bapak dan ibu guru yag
berada di sekolah ini”, jawab widia. “Kenapa?” Tanya Dina. “Karena beliau-beliau ini sudah
bersusah payah untuk membimbing kami dan menjadikan kami anak-anak yang baik. Beliau
juga sudah banya berkorban demi kami semua. Beliau tidak pernah mengeluh walau pun
terkadang kami nakal, beliau juga tidak pernah menyerah mengajari kami meski kami
45
terkadang tidak bisa. Bapak dan ibu guru yang ada di sekolah ini adalah pahlawan bagi kami
semua. Karena kalian telah berkorban demi kami anak didik mu. Beliau adalah pahlawan
yang sesungguhnya bagi kami, beliau adalah pahlawan tanpa tanda jasa.”
Mendengar cerita dari Widia kami merasa terharu dan tampa kami sadari kami
meneteskan air mata. Karena bagi kami merekalah pahlawan kami, merekalah yang membuat
kami untuk terus bertahan di sini untuk membimbing mereka meraih cita-cata dan harapan
mereka.
Sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-pendidikan/harapan-di-ujung-pena.html#
46
PEDOMAN PENILAIAN
47
No Aspek yang dinilai Skor Kriteria
2 Kemampuan 16-20 Sangat baik Karakter tokoh dapat
membangun tokoh dan digambarkan dengan peran yang jelas,
perwatakan watak yang hidup, dan tokoh yang
dihadirkan sudah lengkap, yaitu
antagonis, protagonis, dan tritagonis.
11-15 Baik Tokoh sudah lengkap, yaitu
hadirnya tokoh antagonis, protagonis,
dan tritagonis. Peran tokoh sudah jelas,
dan watak dari tokoh hidup.
6-10 Cukup Tokoh sudah lengkap, yaitu
antagonis, tritagonis, dan protagonis.
Namun peran dari tokoh belum jelas.
1-5 Kurang Tokoh tidak lengkap.(antagonis,
protagonis, dan tritagonis)
48
No Aspek yang dinilai Skor Kriteria
7-8 Baik Latar drama dapat dideskripsikan
secara jelas, ringkas dan hidup dengan
penggambaran tempat dan waktu serta
menggambarkan gagasan penulis
5-6 Cukup Latar drama cukup jelas, ringkas
dan hidup dengan penggambaran tempat
dan waktu namun belum
menggambarkan gagasan penulis
3-4 Kurang Latar drama dideskripsikan
kurang jelas, ringkas dan kurang hidup
karena penggambaran tempat, waktu
dan gerak tidak terlalu jelas
5 Kemampuan 16-20 Sangat baik Tema selaras dengan
mengembangkan tema pengembangan dari berbagai pokok
permasalahan yang 11-15 6-10 1-5
terdapat dalam cerita dan kehidupan
sehari-hari
11-15 Baik Tema selaras dengan
pengembangan dari satu pokok
permasalahan yang terdapat dalam cerita
dan kehidupan sehari-hari
6-10 Cukup Tema selaras dengan
pengembangan dari satu pokok
permasalahan yang terdapat dalam cerita
49
No Aspek yang dinilai Skor Kriteria
7 Kemampuan dalam 9-10 Sangat baik Penulisan sudah tepat yaitu
menentukan petunjuk berbeda dengan penulisan dialog
teknis seperti biasanya ditulis dengan huruf besar atau
tokoh,waktu, suasana, miring
jeda antara percakapan
tokoh
7-8 Baik Sudah sebagian petunjuk teknis
menggunakan huruf yang berbeda
dengan penulisan dialog
5-6 Cukup Petunjuk teknis sudah
menggunakan huruf yang dimiringkan
4 Kurang Penulisan petunjuk teknis tidak
dibedakan dengan dialog
Nilai = ( )
50
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :
Kelas :
1. Judul Cerpen :
2. Urutan peristiwa (Alur)
a. Pengenalan (Eksposisi atau Orientasi)
________________________________________________________________________
___
b. Kemunculan konflik (Rising Action)
________________________________________________________________________
___
c. Konflik memuncak (Turning point atau klimaks)
________________________________________________________________________
___
d. Konflik menurun (Antiklimaks)
________________________________________________________________________
___
e. Penyelesaian (Resolusi)
________________________________________________________________________
___
3. Deskripsi tokoh :
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
4. Deskripsi Latar :
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
5. Dialog :
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
6. Naskah Drama :
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
51