Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah/Satuan Pendidikan      :

Mata Pelajaran                          : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester                         : XI/4

Pertemuan Ke                           : 2, 3, dan 4

Alokasi Waktu                           : 3 Pertemuan (3 X 4 Jam Pelajaran x 45 menit)

Materi Pokok                             : Teks Proposal

         A.   Kompetensi Inti

       Tujuan pembelajaran sebagaimana dinyatakan dalam kurikulum, berbentuk kompe-


                 tensi yang terdiri atas (1) kompetensi sikap spiritual, (2) kompetensi sikap sosial, (3)
                 kompetensi pengetahuan pengetahuan, dan (4) kompetensi keterampilan. Rumusan
                 kompetensi sikap spiritual, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dia-
                 nutnya”; kompetensi sikap sosial, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disi-
                 plin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)santun, res-
                 ponsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
                 permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
                 serta  dalam menempatkan diri  sebagai cerminan bangsa  dalam pergaulan dunia”,
                 dicapai melalui  pembelajaran tidak langsung  (indirect teaching), yakn keteladanan,
                 pembiasaan,  dan budaya sekolah,  dengan memperhatikan karakteristik mata pela- 
                 jaran serta  kebutuhan dan kondisi peserta didik.  Penumbuhan dan pengembangan
                 kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan digu-
                 nakan sebagai dasar bagi gurudalam menumbuhkan dan mengembangkan karakter
                 peserta didik lebih lanjut.

                     KI 1 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,


                             prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya  tentang ilmu pengetahuan, tek-   
                             nologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,kebangsaan, kenegaraan,
                             dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pro-
                             sedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecah-
                             kan masalah
                     KI 2 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
                             dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak se-
                             cara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

       B.  Kompetensi Dasar dan Indikator 

Kompetensi Dasar Indikator


3.12   Menentukan informasi penting yang  ada        Mengidentifiksiisi tiap-tiap unsur proposal.
dalam proposal kegiatan atau        Menyunting proposal yang dibaca dengan
          penelitian yang dibaca. cara melengkapi informasi yang kurang
4.12   Melengkapi informasi dalam proposal secara lengkap.
lisan supaya lebih efektif.        Mempresentasikan hasil kerja dalam diskusi
kelas.
3.13   Menganalisis isi, sistematika, dan
          kebahasaan  suatu proposal.
•   Mengidentifikasi isi, sistematika, dan
4.13   Merancang sebuah proposal karya      kebahasaan proposal.
          ilmiah dengan memerhatikan •  Membuat proposal berdasarkan unsur-
informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah      unsur proposal, pendahuluan, latar
yang diperlukan.      belakang masalah, metode, pelaksanaan
     (tempat, waktu, biaya, dan pelaksana) 
     dengan memperhati-kan isi dan
     kebahasaannya.
•  Mempresentasikan,menanggapi, dan
     merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.

   C.    Materi Pembelajaran

Proposal:

      informasi dalam proposal


      unsur-unsur proposal.

Proposal:

      isi proposal;
      sistematika proposal
      unsur kebahasaan proposal.

  D.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran     

Pendahuluan: 3 X 10 menit
( Membangun Konteks)

1.  Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan. (PPK)
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru     berhubungan dengan  pembelajaran sebelumnya.
3. Peserta didik menerima informasi dengan proaktif     tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya
    dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4. Peserta didik menerima informasi tenting hal-hal     yang akan dipelajari dan dikuasai khususnya
    tentang pembelajaran teks proposal.

          Kegiatan Inti: 3 X 150 menit


          (Menelaah Model )

1.  Peserta didik membaca 2 atau 3 teks proposal yang bertema sama. (literasi)


2.  Peserta didik mencermati struktur teks dari 2 atau 3 teks roposal yang telah dibacanya.
3.  Peserta didik mencermati ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks proposal.
4.  Peserta didik mencermati isi pokok dalam 2 atau 3 teks proposal.
5.  Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang  variasi struktur teks dari 2 atau 3 teks proposal.
6.  Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang ciri kebahasaan yang digunakan dalam 2 atau 3 teks
     proposal.
7.  Peserta didik mengajukan pertanyaan isi pokok dari 2 atau 3 teks proposal.
 8.  Peserta didik mengumpulkan informasi melalui telaah model teks eksplanasi.
 9.  Peserta didik melakukan klasifikasi dan deskripsi hubungan antarkomponen yang ditemukan
      berdasarkan telaah model teks
         10. Peserta didik menyimpulkan struktur teks proposal.        
         11. Peserta didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks proposal.
         12. Peserta didik menyimpulkan isi pokok dari 2 atau teks proposal.
         13. Peserta didik mempresentasikan hasil  pengamatan tentang struktur, ciri   bahasa, dan isi   pokok dari
2 atau 3 teks proposal.
          (Mengonstruksi Terbimbing)

14. Peserta didik mengerjakan latihan dan tugas yang diberikan guru untuk mengembangkan kompetensi (seperti
latihan kata, kalimat, dan paragraf) yang sesuai dengan jenis teks proposal: (HOTS)
a. latihan kosa kata teknis, sinonim
b. latihan penulisan unsur serapan
c. latihan pengembangan teks proposal: klasifikasi-deskripsi
d. latihan pengembangan kekohesian
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku atau berpasangan untuk menentukan topik dan menyusun
kerangka karangan. Latihan pengembangan topik dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-
web) atau teknik lain yang dapat digunakan. (4C)
    (Mengonstruksi Mandiri)

 Peserta didik menentukan topik teks proposal dengan peta pikiran (mindmap) atau jaring laba-laba (spider-web).
 Peserta didik menyusun kerangka teks proposal.
 Peserta didik mengumpulkan informasi yang sesuai dengan topik yang telah dipilih.
 Peserta didik menyusun teks proposal. berdasarkan kerangka yang telah disusun dengan memperhatikan struktur
teks, ciri kebahasaan, dan EBI.
 Peserta didik mempresentasikan teks proposal yang telah disusun.
 Peserta didik menanggapi teks proposal.
 Peserta didik merevisi teks proposal berdasarkan masukan dari teman.
 Peserta didik memasukkan lembar coretan kerja dan semua draf hingga draf final ke  bendel portofolio masing-
masing.

Penutup: 3 X 20 menit

 1. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.


 2. Peserta didik melaksanakan penilaian pembelajaran yang diberikan pendidik.
 3. Peserta didik saling memberikan umpan balik/refleksi hasil pembelajaran yang telah dicapai.
 4. Pendidik menutup pembelajaran dengan ucapan salam

         E.   Penilaian 

      KD dan Indikator (KD-3: Pengetahuan)

Kompetensi Dasar Indikator


3.12   Menentukan informasi penting yang        Mengidentifiksi isi tiap-tiap unsur proposal.
          ada dalam proposal kegiatan atau
          penelitian yang dibaca.
3.13   Menganalisis isi, sistematika, dan •    Mengidentifikasi isi, sistematika, dan
          kebahasaan  suatu proposal.       kebahasaan proposal.

Penilain Proses Penilaian Hasil


Penilaian proses aspek pengetahuan Jenis    : Tulis
dapat dilakukan sejak kegiatan Bentuk : Uraian
menelaah Model dan
mengonstruksi terbimbing. Contoh instrumen:
a. Tuliskanlah unsur-unsur proposal  yang Anda
Catatan terhadap peserta didik pada     baca!
kegiatan tersebut dapat dijadikan b. Tuliskanlah pelaksanaan kegiatan proposal
penilaian sikap selama mengikuti     yang Anda baca!
pembelajaran: ketekunan, kerja c. Tuliskanlah isi pokok proposal yang Anda
sama, semangat, ketelitian,     baca!
kerapihan, kebersihan, keseriusan.

       KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)

Kompetensi Dasar Indikator


4.12   Melengkapi informasi dalam        Menyunting proposal yang dibaca dengan cara
          proposal secara lisan supaya lebih efektif. melengkapi informasi yang kurang lengkap.
       Mempresentasikan hasil kerja dalam diskusi kelas.

•  Membuat proposal berdasarkan unsur-


4.13   Merancang sebuah proposal karya  ilmiah      unsur proposal, pendahuluan, latar
dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan      belakang masalah, metode, pelaksanaan
esensi karya ilmiah yang diperlukan.      (tempat, waktu, biaya, dan pelaksana) 
     dengan memperhatikan isi dan
     kebahasaannya.
•  Mempresentasikan,menanggapi, dan
     merevisi hasil kerja dalam diskusi kelas.

Penilain Proses Penilaian Hasil


Penilaian proses aspek Jenis   :  Menulis
pengetahuan dapat dilakukan Bentuk:  Uraian
sejak kegiatan Mengonstruksi
Terbimbing dan Mengonstruksi Contoh Instrumen
Mandiri. Susunlah proposal berdasarkan jenis proposal yang Anda
baca dengan memerhatikan hal di bawah ini!
Catatan terhadap peserta didik a.  Tentukan jenis teks proposal!
pada kegiatan tersebut dapat b.        Buatlah kerangka sesuai dengan unsur-unsur teks proposal!
dijadikan penilaian sikap selamac.       Kembangkan kerangka tersebut menjadi teks proposal dengan
mengikuti pembelajaran dan memerhatikan struktur teks, ciri kebahasaan, dan EBI!
mengerjakan tugas (bendel
portofolio): ketekunan,
kerjasama, semangat, ketelitian,
kerapihan, kebersihan,
keseriusan.

Portofolio

Khusus untuk kompetensi menulis, penilaian meliputi proses dan produk yang tercakup
dalam penilaian portofolio. Dokumen portofolio berisi:

(a)   draf final (produk) berbobot 40%;


(b)   bukti draf sedikitnya 3 draf berbobot 25%;

(c)  bukti catatan tentang apa yang akan ditulis dan sumber penulisan berbobot 10%; dan

(d)   catatan reflektif berbobot 25%. 

Sikap

     Penilaian sikap dilakukan selama proses pembelajaran atau di luar pembelajaran dengan melalui observasi dengan
mengisi jurnal.

Contoh format dan pengisian lembar pengamatan guru mata pelajaran

Nama Satuan pendidikan         :

Tahun pelajaran                       :

Kelas/Semester                        :

Mata Pelajaran                        : Bahasa Indonesia 

No Waktu Nama Kejadian/ Butir Positif/ Tindak Lanjut


. Perilaku sikap Negatif
1. 13 Februari 2018 Zuhri Memainkan HP disiplin - Dipanggil dan
ketika disuruh
berdiskusi  tentang menganalisis teks
struktur teks proposal yang lain
proposal
2. 14 Februari Endah Mengerjakan Tanggung + Diberi pujian atau
2018 tugas dengan jawab apresiasi
serius, tepat
waktu, dan
hasilnya sangat
baik

Pedoman Penskoran

a.      Pengetahuan

Soa Aspek yang Dinilai Skor


l
1a.       Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal  dengan sangat tepat 4
b.      Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal  dengan tepat 3
c.       Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal  dengan kurang tepat 2
d.      Peserta didik menuliskan unsur-unsur teks proposal  dengan tidak tepat 1
Soa Aspek yang Dinilai Skor
l
2a.       Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal  dengan sangat 4
tepat
b.      Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal  dengan tepat 3
c.       Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal  dengan kurang 2
tepat
d.      Peserta didik menuliskan pelaksanaan kegiatan proposal  dengan tidak tepat 1

Soal Aspek yang Dinilai Skor


3a.       Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan sangat tepat 4
b.      Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan tepat 3
c.       Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan kurang tepat 2
d.      Peserta didik menuliskan isi pokok proposal dengan tidak tepat 1

         Keterangan

         Nilai = Perolehan skor     

                    Jumlah soal

     Contoh
     Nilai =  10  x 100 = 83,33

                   12

b. Keterampilan

Bait Aspek yang Dinilai Skor


1 a.       Peserta didik menentukan jenis teks proposal sangat sesuai isi teks 4
b.      Peserta didik menentukan jenis teks proposal sesuai isi teks 3
c.       Peserta didik menentukan jenis teks proposal kurang sesuai isi teks 2
d.      Peserta didik menentukan jenis teks proposal tidak sesuai isi teks 1
2 e.       Peserta didik menyusun kerangka teks proposal sangat lengkap dan 4
sangat sesuai dengan topik
f.       Peserta didik menyusun kerangka  teks  proposal lengkap dan sesuai 3
dengan topik
g.      Peserta didik menyusun kerangka teks proposal kurang lengkap dan 2
kurang dengan topik
h.      Peserta didik menyusun kerangka teks proposal tidak lengkap dan 1
tidak sesuai isi teks
3 i.        Peserta didik menulis teks proposal sangat sesuai dengan 4
kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
j.        Peserta didik menulis teks proposal sesuai dengan kerangka,  struktur, 3
ciri kebahasaan, dan EBI
k.      Peserta didik menulis teks proposal kurang  sesuai dengan 2
kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI
l.        Peserta didik menulis teks proposal tidak sesuai dengan 1
kerangka,  struktur, ciri kebahasaan, dan EBI

          
Nilai = Perolehan skor                     

                     Jumlah kreteria/soal
            

Contoh:

          Nilai  =  11   x 100  = 91,66

                        12

F.   Pendukung Pembelajaran (Alat, Media, Bahan, Sumber)

      1. Penyajian komputer (laptop) dengan program powerpoint.

2. Bahan ajar otentik teks proposal (hasil penelitian atau media massa).

3. Buku teks dan buku ensiklopedia.

4. Arsip dokumen proposal kegiatan sekolah.

5. Internet. 

Mengetahui,                                                                     ....................., .........

Kepala................                                                              Guru Mata Pelajaran,

.............                                                                             ..............        

RPP DAN MATERI PEMBELAJARAN SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI (SMA/SMK)

1.       RPP TEKS PROPOSAL (KD 3.12, 4.12, 3.13, 4.13)


KLIK https://zuhriindonesia.blogspot.co.id/2017/12/rpp-teks-proposal-kelas-xi-kd-312-412.html
2.       RPP TEKS KARYA ILMIAH (KD 3.14, 4.14, 3.15, 4.15)
KLIK https://zuhriindonesia.blogspot.co.id/2017/12/rpp-teks-karya-ilmiah-kelas-xi-semester.html
3.       RPP TEKS RESENSI (KD 3.16, 4.16, 3.17, 4.17)
KLIK https://zuhriindonesia.blogspot.co.id/2017/12/rpp-teks-resensi-kelas-xi-semester-2-kd.html
4.       RPP TEKS DRAMA (KD 3.18, 4.18, 3.19, 4.19)
KLIK https://zuhriindonesia.blogspot.co.id/2017/12/rpp-teks-drama-kelas-xi-semester-2-kd.html
5.       RPP TEKS ULASAN BUKU FIKSI (KD 3.20, 4.20)
KLIK https://zuhriindonesia.blogspot.co.id/2017/12/rpp-teks-ulasan-buku-fiksi-kelas-xi.html

LAMPIRAN MATERI TEKS PROPOSAL

PROPOSAL

Kompetensi Dasar

Pengetahuan Keterampilan
3.12 Mengidentifikasi informasi penting4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara
yang ada dalam proposal kegiatan lisan supaya lebih efektif
atau penelitian yang dibaca
3.13  Menganalisis isi, sistematika, dan 4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan
kebahasaan suatu proposal memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya
ilmiah yang diperlukan

A. Contoh Teks ( fakta)

Judul              : pelaksanaan pentas seni (PENSI) dalm rangkan perpisahan siwa-


siswi  

                          kelas XII SMA Kartini

I.       PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seni adalah salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan salah
satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS SMA Kartini akan mengadakan pentas
drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk meningkatkan
apreasiasi siswa dalam dunia peran dan melatih rasa percaya diri yang hingga saat ini masih
sangat kurang.

Selain itu, dance modern juga mampu mengembangkan kreatifitas siswa dalam hal
tarian. Dan adapula kontes band maupun penyanyi yang akan menambah kesan semangat
dalam suasana. Pentas Seni ini pula diadakan untuk menghibur siswa yang sebentar lagi akan
siap menjalani ujian.

Selain itu, Pentas Seni ini juga dapat menjadi hiburan dalam rangka Perpisahan
Siswa-Siswi kelas XII. Untuk itulah, OSIS merasa perlu untuk mengadakan acara ini dengan
tema “Taburan Bintang”

B.  Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan kegiatan dilaksanakannya acara ini adalah :


1. Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Negeri 8 Bulukumba
2. Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.
3. Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni
4. Sebagai sarana hiburan bagi siswa.

II. ISI PROPOSAL

Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam
dunia peran.

Macam-macam Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance, Band

Peserta
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-masing siswa
kelas X dari tiap kelas SMA Kartini

a. Tema
Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam
dunia peran.

b. Macam-macam Kegiatan
Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :
1) Pentas Drama
2) Modern Dance
3) Band
c. Peserta
Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-masing siswa
kelas X dari tiap kelas SMA Kartini

d. Peralatan yang Dibutuhkan


1) Panggung
2) Microfon
3) Speaker/pengeras suara
4) Kostum
5) Atribut
6) Spanduk

e. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini adalah :

Tanggal           : Sabtu , 25 Juli 2017


Waktu             : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat            : Gedung Serbaguna SMA Kartini

1. Pentas Drama :
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini

2. Modern dance :
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 13.00 WIB – 14.00 WIB
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini

3. Band
Tanggal: Minggu, 16 Juli 2016
Waktu: Pukul 14.00 WITA – 16.00 WITA
Tempat: Gedung Serbaguna SMA Kartini

III. SUSUNAN ACARA

1.        08.00 – 08.30       : Gedung Serbaguna SMA Kartini Kodinator            : Hendra Utama

2.      09.00 – 09.30       : Pembukaan di Panggung PENSI. Kordinator          : M.Rizki

3.      09.30-10.00         : Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS, Kepala Sekolah di

                                         Panggung    Pensi.    Kordinator                : Golla Kraf


4.      10.00-16.00         : Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern, Dance Band.

                                         Kordinator                                                 : Luftisia
Nadisya                              

5.      16.30-17.00         : Istirahat di Aula. Kordinator                                    : Safii

6.      6. 17.00-sd Selesai           : Penutup. Kordinator                                     : Herna Dayana

IV. SUSUNAN KEPANITIAN

Pelindung                    : Asri Vival M.pd (Kepala Sekolah)


Pengarah                     : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab     : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia              : Anila Zulfiana
Sekretaris                    : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara                   : Rohani
Seksi acara                  : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha       : Sudurinnas
Seksi Humas               : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan          : Irfan
Seksi Dokumentasi     : Zainal
Seksi peralatan            : Mujazin

V. ANGGARAN DANA

Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun
yang dikeluarkan agar pensi ini berjalan dengan baik.

Kegiatan ini diperoleh dari dana:


1. Dana kas sekolah                : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa         : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS            : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS               : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru          : Rp. 500.000-
Total: Rp, 10.300.000-

Biaya pengeluaran:
1. Sewa Tempat                      : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung         : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik       : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung  : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi                            : Rp. 500.000,-
6. Spanduk                              : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain                          : Rp. 250.000,-
Total: Rp. 7.750.000-
VI. PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari
sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian
dan kerjasama, kami mengucapkan terima kasih.

B.  Pengertian Proposal

Pernahkah kamu melaksanakan suatu kegiatan di sekolah? Untuk melancarkan


kegiatan tersebut kamu harus terlebih dahulu membuat sebuah proposal. Proposal adalah
sebuah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancagan kerja, yang akan dilaksanakan.
Rencana tersebut harus dituliskan agar pihak yang berkepentingan dapat memahami dengan
baik, memberikan izin, dan menyumbangkan dana supaya kegiatan tersebut bisa terlaksana.

C.  Ciri-ciri Teks Proposal

1.     Fungsi Proposal

Berdasarkan contoh  di atas bahwa teks proposal merupakan teks yang berfungsi
untuk menyampaikan informasi (faktual) kepada pihak yang berkepentingan. Dengan
demikian pihak  yang berkepentingan menjadi tahu rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam rangka perpisahan siswa kelas XII SMA Kartini.

Adapun kegiatan yang akan ditampilkan berkenaan dengan kreatifitas siswa yaitu
pentas drama, Modern Dance dan Band.

2.   Struktur Proposal

Perhatikan kembali teks proposal di atas ataupun teks proposal lainnya yang pernah
dibaca dari sumber lain. Berdasarkan struktur atau susunannya. Teks tersebut dapat kita tulis
sistematiaka penulisanya.

I. pendahuluan

a. latar Belakang

     b.Tujuan kegiatan

1)        Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Kartini

2)        Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.


3)        Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni

4)        Sebagai sarana hiburan bagi siswa.

II.    Isi Proposal

1.       Tema

2.       Macam-macam kegiatan

3.         Peserta

4.         Peralatan yang dibutuhkan

5.         Waktu dan tempat pelaksanaan

III. Susunan Acara

VI. Susunan Kepanitiaan

 V. Angaran Dana

IV. Penutup

3.   Kaidah-kaidah kebahasaan

Perhatikankembali teks proposal yang telah disajikan pada bagian sebelumya.


Tampak bahwa teks tersebut dibentuk oleh banyak kata dan sejumlah kalimat. Di dalam tesk
proposal kata-kata dan kalimat itu ternyata memiliki kaidah atau aturan tersendiri. Kaidah-
kaidah tersebut dapat dijadikan sebagai ciri ataupun pembea dengan jenis teks lainnya.

a.    Penggunaan bahasa yang bersifat standar (baku). Hal ini untuk menjembatani pemahaman
banyak kalangan karena bahasa standar lebih mudah dipahami oleh umum. Bahasa-bahasa
yang bersifat populer ataupun yang kedaerahan akan dihindari oleh media-media nasional.
b.    Penggunaan konjungsi sebagai penerang kata/keterangan waktu dan tempat. Hal itu terkait
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan

    Contoh:

1)   Adapula kontes band maupun penyanyi yang akan menambah kesan semangat dalam


suasana.

2)   Pentas Seni ini pula diadakan untuk menghibur siswa yang sebentar lagi akan siap menjalani
ujian.

3)   Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Pentas Seni ini adalah :


Tanggal              : Sabtu , 25 Juli 2017
Waktu                : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
Tempat               : Gedung Serbaguna SMA Kartini

4)   Mengungkapkan kata yang bersifat “keakanan” seperti akan diharapkan, direncanaka. Hal itu
sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan, recana atau rancangan program
kegiatan.

5)   Menggunakan kata bermakna lugas ( denotatif). Hal ini pentig guna menghindari kesalahan
pemahaman antara pihak pengusul dan pihak penerima proposal

6)   Mengunakan kalmat harapan yang menyatakan harapan atau kalimat ang mengungkapkan
keinginan terjadinya sesuatu. Kalimat ini biasanya dahului oelh kata ungkapan seperti saya
harap, saya berharap, mudah-mudahan, dan semoga,

Contoh

Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini dapat
terlaksana sebagaimana yang kita harapkan.

D.  Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)

1. Mengidentifikasi informasi penting yang ada dalam proposal kegiatan atau penelitian yang
dibaca. Berdasarkan teks proposal di atas dapat diketahui dengan mengajukan enam
pertanyaan berikut:

Stuktur  proposal Pokok-pokok Informasi


I.        Pendahuluan Pentas Seni ini juga dapat menjadi hiburan
dalam rangka Perpisahan Siswa-Siswi kelas
XII. Untuk itulah, OSIS merasa perlu untuk
mengadakan acara ini dengan tema “Jadi
Artis Sehari”
II.     Isi kegiatan kali ini tema yang akan kami
angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk
merasakan bagaimana rasanya bermain
dalam dunia peran.
III.  Penutup Kami mengharapkan dukungan dan
partisipasi dari sekolah. Semoga acara ini
dapat terlaksana sebagaimana yang kita
harapkan.

2.   Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal

I.    Pendahuluan

a.    Latar Belakang

Seni adalah salah satu kreatifitas yang patutnya kita kembangkan semakin besar. Dan
salah satu cara pegembangannya melalui Pentas Seni.OSIS SMA Kartini akan mengadakan
pentas drama bagi siswa disetiap kelasnya. Pentas drama tersebut dilakukan untuk
meningkatkan apreasiasi siswa dalam dunia peran dan melatih rasa percaya diri yang hingga
saat ini masih sangat kurang.

b.   Tujuan Kegiatan

1)   Mempererat tali silaturahmi antar sesama siswa dan siswi SMA Kartini

2)   Memupuk semangat untuk bekerja sama dalam satu tujuan.

3)   Meningkatkan kreatifitas siswa dalam bidang seni

4)   Sebagai sarana hiburan bagi siswa.

II.  Isi Proposal

1.    Tema

     Dalam kegiatan kali ini tema yang akan kami angkat adalah “Jadi Artis Sehari’ yang
memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan bagaimana rasanya bermain dalam
dunia peran.

2.    Macam-macam kegiatan
     Adapun kegiatan yang akan kami laksanakan yaitu :Pentas Drama, Modern Dance,  

     Band

3.    Peserta

     Peserta kali ini yang dapat mengikuti Pentas Seni adalah perwakilan masing-

     masing siswa kelas X dari tiap kelas SMA Kartini

4.  Peralatan yang dibutuhkan

     Panggung, Microfon, Speaker/pengeras suara, Kostum, Atribut, Spanduk

5.  Waktu dan tempat pelaksanaan

      Tanggal                 : Sabtu , 25 Juli 2017


 Waktu                    : Pukul 10.00 WIB –12.00 WIB
 Tempat                  : Gedung Serbaguna SMA Kartini

III.             Susunan Acara

1. 08.00 - 08.30                       : Gedung Serbaguna SMA Kartini Kodinator            :


Hendra Utama

2. 09.00 - 09.30                       : Pembukaan di Panggung PENSI. Kordinator          : M.Rizki

3. 09.30 - 10.00                       : Sambutan oleh Ketua Panitia, Ketua OSIS, Kepala Sekolah di

                                         Panggung    Pensi.    Kordinator                : Golla Kraf

4.   10.00 - 16.00          : Acara Kegiatan Pentas, Drama Modern, Dance Band.

                                        Kordinator                                                  : Luftisia
Nadisya                               

5. 16.30 - 17.00                       : Istirahat di Aula. Kordinator                                    : Safii

6. 17.00 -sd Selesai     : Penutup. Kordinator                                     : Herna Dayana

IV   Susunan Kepanitiaan
Pelindung                    : Asri Vival M.pd (Kepala Sekolah)
Pengarah                     : Drs.H.Nizar,S.pdi
Penanggung Jawab     : Dedi Saputra (Ketua OSIS)
Ketua Panitia              : Anila Zulfiana
Sekretaris                    : Kurnia Ilahi Putri
Bendahara                   : Rohani
Seksi acara                  : Andri Adriansyah
Seksi Dana Usaha       : Sudurinnas
Seksi Humas               : Nia Zuwanda
Seksi Keamanan          : Irfan
Seksi Dokumentasi     : Zainal
Seksi peralatan            : Mujazin

V. Anggaran Dana

Dalam kegiatan Pensi kali ini, ada beberapa anggaran dana yang didapat maupun
yang dikeluarkan agar pensi ini berjalan dengan baik.

Kegiatan ini diperoleh dari dana:


1. Dana kas sekolah                : Rp. 300.000-
2. Dana partisipasi siswa         : Rp. 1.000.000-
3. Dana sponsor AXIS            : Rp.3.500.000-
4. Dana Sponsor AS               : Rp.5.000.000-
5. Dana pastisipasi guru          : Rp. 500.000-
    Total                                    : Rp, 10.300.000-

Biaya pengeluaran:
1. Sewa Tempat                      : Rp. 3.000.000-
2. Penyewaan Panggung         : Rp. 2.500.000,-
3. Penyewaan Alat Musik       : Rp. 1.000.000,-
4. Biaya Penataan Panggung  : Rp. 200.000,-
5. Konsumsi                            : Rp. 500.000,-
6. Spanduk                              : Rp. 300.000,-
7. Lain – Lain                          : Rp. 250.000,-
    Total                                    : Rp. 7.750.000-

VI. Penutup

Demikian proposal ini kami buat. Kami mengharapkan dukungan dan partisipasi dari
sekolah. Semoga acara ini dapat terlaksana sebagaimana yang kita harapkan. Atas perhatian
dan kerjasama, kami mengucapkan terima kasih.

Sebagai sebuah teks, proposal memiliki kaidah berkaitan kelengkapan isi, sistematika
dan   kaidah kebahasaan sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian ciri teks
proposal.  Menganalisis isi, kesesuaian sistematika proposal sesuai kaidah penulisan dan
aspek kebahasaan suatu proposal

Analisis Sistematika

I.     Pendahuluan

a.    Latar Belakang

b.   Tujuan Kegiatan

II.   Isi Proposal

      III. Susunan Acara

      VI. Susunan Kepanitiaan

      V.  Angaran Dana

      IV. Penutup

3.   Melengkapi informasi dalam proposal

     Jika kita membaca dan mendengarkan penyampaian sebuah proposal dan menenmukan
informasinya tidak lengkap. Maka kita bisa memberikan masukan atau tambahan informasi
untuk melengkapi informasi dalam proposal tersebut. Untuk menyampaikan saran dapat
dilakukan secara lisan maupun tulisan

     Langkah-langkah untuk melengkapi informasi dalam proposal

1.   Mencermati proposal

2.   Menganalisis kelengkapan proposal

3.   Menyampaikan saran untk melengkapi proposal

4.    Merancang sebuah proposal laporan kegiatan

     Sebelum menulis sebuah proposal hendaknya membuat kerangka proposal terlebih dahulu
seperti  menentukan latar belakang, kegiatan, tempat, tujuan, peserta, srana prasarana,
anggaran sehingga ketika dalam menyususn proposal tidak terkendala oleh hal tertentu.
(Oleh Erma Lisni)

Kompetensi Dasar

Pengetahuan Keterampilan
3.12 Mengidentifikasi informasi penting 4.12 Melengkapi informasi dalam proposal secara lisan
yang ada dalam proposal kegiatan atau supaya lebih efektif
penelitian yang dibaca
3.13 Menganalisis isi, sistematika, dan 4.13 Merancang sebuah proposal karya ilmiah dengan
kebahasaan suatu proposal memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya
ilmiah yang diperlukan

A.    Contoh Teks (Fakta)

Judul             : 30 Hari Menjadi Anak Nelayan : Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga
Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Lebak - Banten

A.  PENDAHULUAN
Latar Belakang
Desa Muara-Binuangeun merupakan desa nelayan  yang terletak di pantai selatan pulau Jawa,
tepatnya di Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa ini tidak hanya
memiliki potensi alam, tetapi juga keragaman sosial budaya yang dikembangkan oleh
masyarakat desa tersebut. Kehidupan nelayan di Desa Muara-Binuangeun dapat dikatakan
tidak saja belum berkecukupan, melainkan juga masih terbelakang, termasuk dalam hal
pendidikan. Keterbatasan sosial yang dialami nelayan memang tidak terwujud dalam bentuk
keterasingan, karena secara fisik masyarakat nelayan tidak dapat dikatakan terisolasi atau
terasing. Namun lebih terwujud pada ketidakmampuan mereka dalam mengambil bagian
dalam kegiatan ekonomi pasar secara menguntungkan, yang ditunjukkan oleh lemahnya
mereka mengembangkan organisasii keluar lingkungan kerabat mereka atau komunitas lokal.
Gambaran kondisi kemiskinan nelayan Desa Muara-Binuangeun antara lain secara nyata
dapat dilihat dari kondisi fisik berupa kualitas pemukiman mereka. Umumnya desa nelayan
miskin akan mudah diidentifikasi dari kondisi rumah hunian mereka. Rumah-rumah mereka
yang umumnya sangat sederhana, yaitu berdinding bambu, berlantai tanah, serta dengan
fasilitas dan keterbatasan perabot rumah tangga. Selain gambaran fisik, identifikasi lain yang
menonjol di kalangan nelayan miskin adalah rendahnya tingkat pendidikan anak-anak, pola
konsumsi sehari-hari, dan tingkat pendapatan mereka. Di desa nelayan ini memang ada
beberapa rumah yang tampak megah dengan fasilitas yang memadai, itulah yang merupakan
rumah-rumah pemilik perahu, pedagang perantara atau pedagang ikan. 
Kondisi keterbatasan sosial dan kemiskinan yang diderita masyarakat nelayan Desa Muara-
Binuangeun disebabkan oleh faktor-faktor yang kompleks. Faktor-faktor tersebut tidak hanya
berkaitan dengan fluktuasi musim ikan, keterbatasan sumber daya manusia, keterbatasan
modal, kurangnya akses, dan jaringan perdagangan ikan yang cenderung eksploitatif terhadap
nelayan sebagai produsen, serta dampak negatif modernisasi perikanan yang mendorong
terkurasnya sumber daya laut secara cepat dan berlebihan, serta terbatasnya peluang
dan kesempatan nelayan untuk melakukan diverisifikasi pekerjaan, terutama di luar kegiatan
pencarian ikan di laut.
Hal inilah yang kemudian menjadi menarik untuk dikaji lebih lanjut, yaitu mengenai
bagaimana kehidupan sosial-budaya dan kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan pada
lokasi penelitian yaitu Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak,
Provinsi Banten. Maka dari itu, penulis mencoba memberikan gambaran tersebut dengan
melakukan penelitian yang berjudul “30 Hari Menjadi Anak Nelayan : Kajian Tentang
Kehidupan Sosial Keluarga Nelayan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan
Wanasalam, Lebak – Banten”.
Rumusan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada kajian tentang “kehidupan sosial keluarga nelayan” di
bagian selatan Provinsi Banten, tepatnya pada keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun,
Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Persoalan pokok yang hendak
dikaji di dalam penelitian ini adalah “bagaimanakah konteks dan aspek-aspek sosial-budaya
masyarakat setempat secara resiprokal berkaitan/berpengaruh pada aktivitas ekonomi nelayan
tradisional setempat, serta bagaimanakah struktur perekonomian masyarakat setempat
dibangun dan dikembangkan atas dasar kehidupan sosial-budaya mereka”.
Kemudian dengan mengacu pada persoalan pokok diatas, maka masalah-masalah yang
menarik untuk dikaji lebih lanjut adalah :
1.    Bagaimanakah kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
2.    Bagaimanakah kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka informasi yang akan dicari untuk menjawab
rumusan masalah tersebut antara lain adalah konteks dan aspek-aspek sosial-budaya keluarga
nelayan yang terdapat di wilayah penelitian, dan mengidentifikasi keberkaitan dan atau
keberpengaruhan secara resiprokal dari konteks dan aspek-aspek sosial-budaya setempat
pada aktivitas perekonomian masyarakat nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
Untuk mengetahui hal tersebut, maka tujuan dari mengkaji permasalahan di atas adalah :
1.    Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di
Desa Muara-Binuangeun.
2.    Untuk mengidentifikasi dan mengetahui kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di
Desa Muara-Binuangeun.
Manfaat Penelitian
Kajian tentang kehidupan sosial keluarga nelayan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
semua kalangan masyarakat. Adapun manfaat-manfaat tersebut adalah:
1.    Bagi peneliti : dapat menganalisis bagaimana kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa
Muara-Binuangeun.
2.    Bagi akademisi : dapat dijadikan sebagai sumber informasi ataupun referensi bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya. Disamping itu juga dapat menambah khasanah
ilmu pengetahuan untuk yang membacanya.
3.    Bagi masyarakat : penelitian ini diharapkan akan berkontribusi dalam memberikan
informasi dan pemahaman mengenai kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-
Binuangeun.
4.    Bagi pemerintah : penelitian ini dapat dijadikan informasi yang diharapkan dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan dalam menentukan kebijakan pembangunan.
B.  KAJIAN TEORI
Sistem Sosial dan Ekonomi Masyarakat Nelayan
Sebagaian besar nelayan yang ada di Indonesia tergolong nelayan tradisional dan buruh
nelayan (Kusnadi, 2007:1). Posisi sebagai nelayan tradisonal dan buruh nelayan ini membuat
mereka menjadi sebagai masyarakat yang memiliki akses terbatas terhadap Sumber Daya
Perairan (SDP) dan masih dikendalikan oleh nelayan besar. Misalnya saja nelayan besar yang
memakai teknologi baru membuat nelayan tradisional kesulitan dalam menangkap ikan dan
buruh nelayan yang bekerja pada nelayan besar, seolah dibuat tidak bisa lepas dari kekuasaan
nelayan besar tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadi masalah sosial-ekonomi yang sulit
diselesaikan oleh para nelayan di Indonesia. Salah satu implikasinya adalah kemiskinan.
       Satria (2009b: 25) menggambarkan posisi nelayan di Indonesia dalam sebuah tabel
dibawah ini:
       Tabel 1 Kondisi Umum Masyarakat Pesisir Di Indonesia Tahun 2002.

No. Kondisi Mastarakat Pesisir Jumlah

1. Desa Pesisir 8.090 desa

2. Masyarakat Pesisir 16. 420.000 jiwa


-       Nelayan  4.015.320 jiwa
-       Pembudidaya  2.671.400 jiwa
-       Masyarakat Pesisir Lainnya  9.733.280 jiwa

3. Prosentase yang hidup dibawah garis kemiskinan 5.254.400 jiwa


932,14%)

Sumber : DKP (2007)


Didalam bukunya yang lain, Satria (2009a: 336), menyebutkan bahwa secara sosiologis
karakteristik masyarakat nelayan  berbeda dengan karakteristik masyarakat petani dalam
pengelolaan atau dalam memanfaatkan lahan untuk mencari nafkah. Nelayan menghadapi
sumber daya yang tidak terkontrol dimana pada saat hasil tangakapan berkurang, maka
nelayan tersebut harus mencari lahan baru. Artinya adalah nelayan lebih dipengaruhi oleh
kondisi alam dan produktifitas mereka mencari  nafkah. Sementara masyarakat petani dapat
mengontrol atau berada pada lahan yang terkontrol. Pada saat penghasilan mulai berkurang
petani dapat melakukan usaha peningkatan lahan melalui intensifikasi pertanian, mekanisasi
pertanian, dan sebagainya dalam satu lahan yang sama.
Secara garis besar, merujuk pada penjelasan sebelumnya kemiskinan pada masyarakat
nelayan dapat di klasifikasikan menjadi tiga berdasarkan faktor penyebabnya yaitu
kemiskinan struktural, kemiskinan kultural dan kemiskinan alamiah. Kemiskinan struktural
adalah kemiskinan yang disebabkan oleh struktur sosial, ekonomi dan sistem politik yang
tidak kondusif dan selalu berubah – ubah seiring perubahan yang terjadi pada sistem
pemerintahan. Kemiskinan kultural lebih banyak disebabkan oleh faktor kebudayaan
masyarakat misalnya kemalasan, sifat konsumtif, berfikir fatalistik, dan sebagainya sehingga
kondisi masyarakat cenderung lemah. Sedangkan kemiskinan alamiah adalah kemiskinan
yang disebabkan oleh kondisi alam yang tidak dapat dikontrol  dan sumber daya alam yang
terbatas untuk dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan (Satria, 2009:25). Ketiga jenis
kemiskinan ini saling berkaitan satu sama lain. Ketiga jenis kemisikinan ini pulalah yang
mengakibatkan “sistem  patron-klien” dalam sistem pola nafkah nelayan sampai saat ini
berkembang dengan baik. Dimana sistem patron-klien ini bukan memberikan kesejahteraan,
malah memperburuk keadaan nelayan.
Sistem mata pencaharian masyarakat nelayan yang umumnya tertuju pada sektor perikanan
laut, memaksa mereka selalu selaras dengan alam. Dimana kondisi ini menyebabkan para
nelayan bergantung dan dipengaruhi oleh alam. Karakteristik inilah yang kemudian
berimplikasi pada tingkat pendapatan dan resiko yang mungkin bisa terjadi saat penangkapan
ikan di laut. Untuk mengantisipaasi masalah tersebut, maka jaringan atau relasi patron-klien
yang sangat kuat, beragam, dan mencakup semua segi ekonomi masyarakat tumbuh dan
berkembang dengan baik pada masyarakat nelayan. Relasi patron-klien ini lebih kuat jika
dibandingkan dengan masyarakat lain diluar nelayan (Kusnadi, 2007: 9).
Relasi patron-klien ini juga berkembang karena sampai dengan saat ini nelayan masih belum
menemukan lembaga/institusi yang mampu menjamin dan mampu mengakomodasi
kebutuhan sosial-ekonomi nelayan. Satria (2009a), mengutip kembali legg (1983) dalam
Masyhuri (1999), mengungkapkan bahwa hubungan patron-klien secara umum berkaitan
dengan: 
“ 1.Hubungan diantara pelaku yang menguasai sumber daya tidak sama.
  2.Hubungan yang bersifat khusus merupakan hubungan pribadi yang mengandung
kekerabatan. 
3.Hubungan yang didasarkan atas asas saling menguntungkan.”
Masalah kemiskinan ini menjadi akar permasalah dari berbagai permasalahan yang timbul
pada masyarakat nelayan. Sehingga pembangunan yang dikembangkan pada nelayan
disamping harus menyentuh aspek-aspek kelestarian  lingkungan, juga harus melihat
bagaimana menyelesaikan fenomena kemiskinan masyarakat nelayan. Disamping model
pembangunan itu harus berangkat dari kearifan lokal yang dimiliki masyarakat nelayan.
C.  METODOLOGI  PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian tentang kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun ini
merupakan penelitian sosial dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah
prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/ melukiskan keadaan
subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya (Hadari Namawi, 1998:63).
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pemilihan metode ini didasarkan pada jenis
data yang ingin diperoleh yaitu data kualitatif. Disamping itu, untuk mengetahui gambaran
kehidupan sosial keluarga nelayan baik kehidupan sosial-budaya maupun sosial-ekonomi di
Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan
mengacu pada rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maka metode kualitatif
dianggap paling cocok untuk digunakan dalam penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data 
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data
sekunder yang diperlukan merupakan dokumen yang terkait dengan karakteristik masyarakat
di lokasi penelitian, seperti data dari pemerintah setempat. Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh dari pemerintah desa Muara-Binuangeun berupa data profil
desa, sumber daya yang dimiliki oleh desa, luas dan batas-batas desa, serta sarana yang
dimiliki oleh desa. Sedangkan data primer diperoleh melalui pendekatan kualitatif, yaitu
dengan wawancara mendalam (in depth interview) dengan informan atau narasumber. Teknik
yang kedua adalah observasi partisipasi dimana peneliti tinggal di tiga keluarga yang
merupakan subyek penelitian selama 30 hari dan terlibat dalam setiap kegiatan yang
dilakukan oleh masyarakat nelayan, sehingga dapat melihat dan merasakan apa yang terjadi
di lapangan untuk selanjutnya dapat mendeskripsikan hasil dari observasi yang dilakukan.
Kemudian teknik yang ketiga adalah dokumentasi melalui foto-foto di lapangan. Sementara
teknik yang keempat yaitu teknik triangulasi yang dilakukan/digunakan pada saat data yang
diperoleh terkesan simpang siur atau validitas dan kredibilitasnya diragukan. 
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Muara-Binuangeun, Kecamatan Wanasalam,
Kabupaten Lebak, Banten. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan
secara porposive (sengaja) dengan beberapa pertimbangan diantaranya adalah penelitian ini
merupakan penelitian tentang kehidupan sosial keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun
yang merupakan salah satu desa nelayan di Kabupaten Lebak, Banten. Sedangkan waktu
penelitian dimulai dari minggu kedua Juni 2010 sampai dengan minggu keempat Oktober
2010. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan


1 Juni minggu ke-2
Menentukan judul penelitian
2  Juni minggu ke-2
Menyusun Rumusan Masalah
3  Juni minggu ke-2-3
Mencari Data Pendukung
4  Juni minggu ke-3
Menyusun Metode Penelitian
5 Juni minggu ke-4 – Juli minggu ke-1
Penyusunan Proposal Penelitian
6 Juli minggu ke-1
Evaluasi
7  Juli minggu ke-2
Pengajuan Proposal Penelitian
8  Menyusun panduan pertanyan  untuk Juli minggu ke-3
studi awal
9 Terjun lapangan pertama (Observasi Juli minggu ke-4
Awal)
10 Agustus minggu ke-1-2
Analisis data dan evaluasi
11 Menyusun panduan pertanyaan untuk Agustus minggu ke-3
observasi
12 Persiapan Observasi dan Pengumpulan Agustus minggu ke-4
data
13 September minggu ke-1-3
Observasi dan Pengumpulan Data
14 September minggu ke-4
Analisis Data
15 Oktober minggu ke-1
Evaluasi
16 Oktober minggu ke-2
Pengetikan Karya Tulis
17 Oktober minggu ke-3
Evaluasi
18 Oktober minggu ke-4
Penyempurnaan Karya Tulis

Instrumen Penelitian 
Instrumen penelitian pada awalnya adalah peneliti sendiri kemudian setelah fokus penelitian
menjadi jelas, peneliti mengembangkan instrumen lain seperti foto untuk dokumentasi,
panduan pertanyaan pengarah, catatan harian dan sarana untuk pengetikan. Dengan instrumen
sederhana ini, diharapkan dapat mempertajam dan melengkapi data yang diperoleh di
lapangan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini disesuaikan dengan metode penelitian yang
digunakan, yaitu penelitian kualitatif. Analisis data ini mengikuti konsep Miles and
Huberman dan Spradley. Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009: 91),
mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus dengan selesai sehingga data yang diperoleh bersifat jenuh. Aktifitas
dalam analisis data ini diantaranya adalah data reduction, data display, dan
data conclusion drawing/verification.
Pada saat turun lapang pertama, diperoleh data yang bermacam-macam dan tidak tersusun
dengan benar. Data tersebut tetap dikumpulkan dan dikoleksi sebanyak-banyaknya.
Kemudian data yang beranekaragam dan terkumpul secara tidak beraturan tersebut direduksi.
Setelah dilakukan reduksi data, selanjutnya data tersebut dijabarkan satu persatu menurut
kebutuhan data penelitian dan diurutkan secara sistematis sehingga akan lebih mudah
dipahami dan akan menentukan arah penelitian selanjutnya. Tahap ini biasanya disebut
dengan tahap penentuan fokus penelitian, aktifitasnya adalah dengan mendisplaykan data
sehingga diperoleh gambaran umum fokus penelitian yang akan dikaji lebih dalam. Setelah
fokus penelitian ini menjadi lebih jelas, maka penelitian dilanjutkan berdasarkan fokus
penelitian tadi. Data-datanyapun terfokus pada aspek yang menjadi fokus penelitian. 
Tahap selanjutnya yaitu tahap selection, aktifitas analisis data pada tahap ini membuat suatu
kesimpulan dari data yang diperoleh, memilih data yang diperlukan, membuat kategorisasi
data yang diperlukan dan membuang data yang tidak dipakai. Aktifitasnya biasa disebut
dengan conclusion drawing/veryfying. Berikut ini adalah gambar aktifitas analisis data
menurut Miles and Huberman.
 A.  REFERENSI
Garna, Judistira K. 1999. Metoda Penelitian : Pendekatan Kualitatif. Bandung: Primaco
Akademika 
 Kusnadi. 2007. Strategi Hidup Masyarakat Nelayan. Jember : Tim Pemberdayaan
Masyarakat Pesisir (PSKP).
Masyhuri dan Mochammad Nadjib. 2000. Pemberdayaan Nelayan Tertinggal : Sebuah Uji
Model Penanganan Kemiskinan. Jakarta : Puslitbang Ekonomi dan Pembangunan – LIPI.
Nawawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada
University Press.
Satria, Arif. 2009a. Ekologi Politik Nelayan. Yogyakarta : LKIS.
________. 2009b. Pesisir dan Laut Untuk Rakyat. Bogor : IPB Press.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : CV. Alfabeta.
(http://fendi-wiranata.blogspot.co.id/2012/03/contoh-proposal-penelitian-lkir-dikutip.html)

B.     Pengertian Teks (Konsep)

Teks di atas adalah contoh proposal. Berdasarkan contoh tersebut dapat dirumuskan bahwa


yang dimaksud dengan proposal adalah teks yang berupa permintaan kepada seseorang atau
suatu lembaga untuk melakukan suatu kegiatan (penelitian). Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia proposal diartikan sebuah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja
yang akan dilaksanakan.

C.  Ciri-Ciri Teks (Prinsip)

1.      Fungsi

Proposal disusun sebelum suatu kegiatan atau penelitian dilaksanakan. Proposal memiliki
fungsi permintaan kepada seseorang atau suatu lembaga untuk melakukan suatu
kegiatan (penelitian). Proposal digunakan juga sebagai panduan seseorang atau lembaga
melaksanakan suatu penelitian atau kegiatan.
2.      Struktur

Sistematika penulisan proposal penelitian adalah sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Pembatasan Masalah

D. Rumusan Masalah

E. Manfaat Penelitian

BAB II. KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESISA.

A. Kajian Teoretis

B. Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN.

A. Tujuan Penelitian

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Metode Penelitian

D. Populasi, Sampel, dan Sampling

E. Teknik Pengumpulan Data

F. Teknik Analisis Data

G. Hipotesis Statistik

DAFTAR PUSTAKA

PENJELASAN SINGKAT ELEMEN DALAM PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

1. Halaman Judul

Judul penelitian hendaknya ditulis secara ringkas tetapi lengkap. Elemen-elemen


yang seyogyanya ada dalam judul adalah nama variabel, hubungan antar variabel, metode
penelitian,lokasi penelitian, dan tahun penelitian. Gaya penulisan judul disesuaikan dengan
selera penulis/pembimbing.

2. Halaman Pengesahan

Halaman ini bersisi persetujuan komisi pembimbing tentang proposal penelitian


yangdiajukan oleh mahasiswa. Persetujuan tersebut diberikan dalam bentuk tanda tangan dari
komisi pembimbing, yang biasanya berjumlah dua orang untuk skripsi/tesis dan tiga orang
untuk disertasi.

3. Daftar Isi

Daftar isi ditulis dengan format sebagaimana daftar isi pada struktur penulisan proposal
diatas. Masing-masing butir/elemen dalam daftar isi diikuti nomor halaman.

4. Latar Belakang Masalah

Bagian ini pada dasarnya berisi alasan yang melatarbelakangi dilaksanakannya


penelitiandengan topik sebagaimana tercermin dalam judul. Untuk itu perlu dikemukakan
beberapa halsebagai berikut: Apa pentingnya masalah tersebut diteliti? Sudah adakah
penelitian serupa yangdilaksanakan? Apabila sudah, apa perbedaan penelitian yang akan
dilaksanakan dengan penelitian yang telah ada?

5. Identifikasi Masalah

Dari uraian dalam Latar Belakang Masalah, diharapkan muncul berbagai persoalan
yangterkait terutama dengan variabel terikat (Y). Oleh karena itu, dalam bagian ini
diidentifikasikan berbagai persoalan/masalah tersebut. Biasanya identifikasi masalah
dirumuskan dalam bentuk  pertanyaan dan ditulis dalam bentuk paragraf. Jumlah masalah
yang diidentifikasi dalam bagianini dapat berkisar antara 5 hingga 10 buah.

6. Pembatasan Masalah

Karena terbatasnya kemampuan peneliti (baik kemampuan metodologis


maupunfinansial/logistik) dan terbatasnya waktu, maka berbagai persoalan yang telah
teridentifikasitidak mungkin dapat ditangani oleh peneliti sekaligus. Oleh karena itu, dalam
bagian ini penelitimembatasi lingkup penelitian yang akan digarap. Pembatasan tersebut
menyangkut penentuan jenis dan jumlah variabel bebas dan variabel terikat serta hubungan
antara keduanya.

7. Rumusan Masalah Atas dasar pembatasan masalah di atas, peneliti merumuskan masalah
penelitiannyasecara jelas. Rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif yang menguji
hipotesis padaumumnya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya ya/tidak (yes/no
question). Pertanyaantersebut hendaknya bersifat jelas, operasional, dan terukur

8. Manfaat Penelitian Dalam bagian ini dikemukakan manfaat yang dapat dipetik apabila
penelitian telahterlaksana. Manfaat tersebut dapat berupa manfaat praktis maupun manfaat
teoretis. Uraiantentang manfaat tersebut hendaknya bersifat spesifik, yang terkait langsung
dengan topik  penelitian. Hendaknya dihindarkan uraian tentang manfaat yang terlalu umum
dan bombastis.

9. Kajian Teori

Bagian ini berisi deskripsi teori yang relevan dengan masalah/variabel yang akan
dikaji.Apabila suatu penelitian melibatkan dua variabel , maka dalam bagian ini perlu
diuraiakan teoritentang masing-masing variabel itu. Proses yang perlu dilalui untuk
melakukan kajian teoretissetiap variabel adalah sebagai berikut: memilih beberapa sumber
teori yang relevan,mendeskripsikan masing-masing teori, melakukan analisis kritis terhadap
masing-masing teori,melakukan komparasi antar teori berdasarkan hasil analisis kritis
tersebut, dan membuat sintesis.Hendaknya dihindari penulisan kajian teoretis yang hanya
berupa kompilasi pendapat orang lain.

10. Kerangka Berpikir

 Apabila dalam Bagian Kajian Teori peneliti hanya mendeskripsikan teori untuk masing-
masing variabel, maka dalam Bagian Kerangka Berpikir peneliti mencoba membuat
kaitanantarvariabel. Kerangka berpikir pada dasarnya berupa uraian yang rasional tentang
hubunganantarvariabel tersebut berdasarkan konsep-konsep yang telah diuraikan dalam
kajian teori.Dengan kekuatan analisis dan style-nya sendiri peneliti membuat kaitan antara
variabel bebasdan variabel terikat. Untuk memperkuat uraiannya itu peneliti dapat mengutip
hasil penelitianorang lain yang relevan. Kerangka berpikir ini digunakan sebagai landasan
untuk merumuskanhipotesis.

11. Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya merupakan jawaban teoretis atas masalah yang diajukan. Olehkarena
itu, hipotesis dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis diajukan berdasarkan
kerangka berpikir yang telah dibuat. Ketepatan hipotesis tergantung padaketajaman kerangka
berpikirnya, dan ketajaman kerangka berpikir sebagian ditentukan olehkedalaman kajian
teorinya

12. Tujuan PenelitianTujuan penelitian dirumuskan secara spesifik berdasarkan masalah yang
dikaji. Dalam beberapa hal tujuan penelitian merupakan parafrase dari rumusan masalah.
Namun demikianrumusan lain dapat digunakan sepanjang relevan dengan masalahnya.
Hendaknya dihindarirumusan tujuan penelitian yang terlalu umum.

13. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam bagian ini dijelaskan tempat dan waktu penelitian. Ketika menjelaskan tempat
penelitian, peneliti belum menyinggung subjek penelitian. Yang dijelaskan hanya
tempatnya.Sementara itu, waktu penelitian mengacu pada rentang waktu yang digunakan
untuk melaksanakan penelitian, dari perencanaan hingga pelaporan

14. Metode Penelitian dalam bagian ini dijelaskan metode penelitian yang digunakan
(misalnya, metode eksperimen) sesuai dengan masalahnya. Yang perlu dijelaskan adalah
konsep motode yangd igunakan itu, rancangan, dan variabelnya. Dalam kaitannya dengan
variabel penelitian, peneliti perlu menjelaskan jenis variabel, definisi operasional variabel,
dan hubungan antar variabel.
15. Populasi, Sampel, dan Sampling

Ketika menjelaskan populasi penelitian seyogyanya peneliti menjelaskan


karakteristik  populasi tersebut berikut alasan pengambilan populasi itu. Ketika menjelaskan
sampel penelitian, peneliti perlu menjelaskan jumlah sampel, alasan pengambilan anggota
sampelsejumlah itu, dan teknik pengambilan sampelnya (sampling). Apabila perlu, peneliti
dapatmenjelaskan prosedur pengambilan sampel untuk meyakinkan pembaca bahwa sampel
yangdiambil dari populasi benar-benar representatif.

16. Teknik Pengambilan Data

Sebelum menjelaskan teknik pengambilan data, seyogyanya peneliti menjelaskan jenisdata


dan ukuran-ukuran yang digunakan. Selanjutnya, penjelasan tentang teknik/instrumen
pengambilan data hendaknya bersifat rinci/spesifik. Misalnya, apabila teknik pengambilan
data berupa tes, maka perlu dijelaskan nama tes, jenis tes, cakupan tes, jumlah butir tes, dan
bobotmasing-masing butir tes. Ada baiknya apabila peneliti juga menjelaskan rancangan
pengujianvaliditas dan reliabilitas instrumen meskipun hanya sekilas.

17. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data ditentukan berdasarkan masalah dan metode penelitiannya.


Apabilarumusan masalahnya lebih dari satu dan masing-masing memerlukan teknik analisis
yang berbeda, maka hal itu perlu dijelaskan. Kiranya juga perlu disadari bahwa masing-
masingteknik analisis data memerlukan persyaratan tertentu; dan oleh karena itu, peneliti
perlumenjelaskan rancangan pengujian persyaratan analisis data, seperti homogenitas varians
populasi (sebelum peneliti membandingkan dua kelompok atau lebih).

18. Hipotesis Statistik

Dalam bagian ini dikemukakan hipotesis statistik, yaitu hipotesis yang siap diuji dilapangan,
yang berisi hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (H1). Bentuknya disesuaikandengan
rumusan masalahnya.

19. Daftar Pustaka

Dalam bagian ini dituliskan seluruh referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian dany ang
disebut langsung dalam tubuh proposal. Rujukan yang tidak disebut tidak perlu
ditulis.Penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan aturan yang ada

3.      Kebahasaan

Fitur-fitur kebahasaan yang menjadi penanda proposal adalah sebagai berikut.

1.      Banyak meggunakan istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegitan itu sendiri ataupun
tentang istilah-istilah berkaitan dengan bidang keilmuannya..

Istilah kegiatan (penelitian) Istilah keilmuan (kelautan)


abstrak pantai
analisis data nelayan
hipotesis
perahu
instrumen
musim ikan
latar belakang
laut
metode penelitian
nelayan tradisional
pegolahan data
buruh nelayan
penelitian lapagan
nelayan besar
pengumpulan data
desa Pesisir
populasi
sistem  patron-klien
sampel
teknik penelitian

2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan


(metode penelitian). Kata-kata yang dimaksud, misalnya, menentukan,  menyusun, mencari ,
mengembangkan, melengkapi

3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefnisan, yang ditandai oleh penggunaan


kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.

4. Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu, pertama, kedua,


ketiga.

5. Menggunakan kata-kata yang bersifat “keakanan”, seperti akan, diharapkan, direncanakan.


Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan
program kegiatan.

6. Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting guna menghindari


kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dengan pihak tertuju/penerima proposal.

D.  Prosedur Pembelajaran (sesuai KD)

1.      Mengidentifikasi informasi penting dalam proposal penelitian

Proposal memuat informasi-informasi penting penelitian atau kegiatan.

Informasi dalam teks proposal di atas dapat diketahui dengan isi informasi setiap bagian atau
struktur proposal.

no bagian Isi informasi


1 Judul Kajian Tentang Kehidupan Sosial Keluarga
Nelayan di Desa Muara-Binuangeun,
Kecamatan Wanasalam, Lebak - Banten
2 Latar Belakang Kondisi keterbatasan sosial dan kemiskinan
yang diderita masyarakat nelayan Desa Muara-
Binuangeun disebabkan oleh faktor-faktor yang
kompleks.
3 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah kehidupan sosial-budaya
keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
2.    Bagaimanakah kehidupan sosial-ekonomi
keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun?
4 Tujuan Penelitian 1.    Untuk mengidentifikasi dan mengetahui
kehidupan sosial-budaya keluarga nelayan di
Desa Muara-Binuangeun.
2.    Untuk mengidentifikasi dan mengetahui
kehidupan sosial-ekonomi keluarga nelayan di
Desa Muara-Binuangeun.

5 Manfaat Penelitian 1.    Bagi peneliti : dapat menganalisis


bagaimana kehidupan sosial keluarga nelayan di
Desa Muara-Binuangeun.
2.    Bagi akademisi : dapat dijadikan sebagai
sumber informasi ataupun referensi bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
Disamping itu juga dapat menambah khasanah
ilmu pengetahuan untuk yang membacanya.
3.    Bagi masyarakat : diharapkan akan
berkontribusi dalam memberikan informasi dan
pemahaman mengenai kehidupan sosial
keluarga nelayan di Desa Muara-Binuangeun.
4.    Bagi pemerintah : dapat dijadikan informasi
yang diharapkan dapat mempengaruhi
pengambilan keputusan dalam menentukan
kebijakan pembangunan.
6 Kajian Teori Sebagaian besar nelayan yang ada di Indonesia
tergolong nelayan tradisional dan buruh nelayan
(Kusnadi, 2007:1). Posisi sebagai nelayan
tradisonal dan buruh nelayan ini membuat
mereka menjadi sebagai masyarakat yang
memiliki akses terbatas terhadap Sumber Daya
Perairan (SDP) dan masih dikendalikan oleh
nelayan besar.
7 Jenis Penelitian Penelitian sosial dengan jenis penelitian
deskriptif
8 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

9 Teknik Pengumpulan Data 1.  wawancara mendalam (in depth interview)


dengan informan atau narasumber.
2.  Observasi partisipasi
3.  teknik yang ketiga adalah dokumentasi melalui
foto-foto di lapangan. Sementara
4.  teknik yang keempat yaitu teknik triangulasi
yang dilakukan/digunakan pada saat data yang
diperoleh terkesan simpang siur atau validitas
dan kredibilitasnya diragukan.
10 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Muara-
Binuangeun, Kecamatan Wanasalam,
Kabupaten Lebak, Banten
minggu kedua Juni 2010 sampai dengan minggu
keempat Oktober 2010.
11 Instrumen Penelitian Panduan pertanyaan pengarah, catatan harian
12 Teknik Analisis Data Data reduction, data display, dan data
conclusion drawing/verification.
13 Referensi Sumber penulisan

2.      Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan suatu proposal

Sebagai sebuah teks, proposal memiliki kaidah berkaitan kelengkapan isi, sistematika, dan
kaidah kebahasaan sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian ciri-ciri teks proposal.
Menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan artinya menganalisis kelengkapan isi,
kesesuaian sistematika proposal sesuai kaidah ilmiah, dan aspek kebahasaan pada suatu
proposal.

3.      Melengkapi informasi dalam proposal

Suatu proposal haruslah memuat informasi yang lengkap. Jika kita membaca atau
mendengarkan penyampaian suatu proposal dan menemukan ketidaklengkapan informasi,
kita dapat memberikan masukan tambahan informasi untuk melengkapi informasi dalam
proposal tersebut. Penyampaian saran untuk melengkapi informasi dalam proposal dapat
dilakukan secara lisan maupun tulisan.

Langkah-langkah melengkapi informasi dalam proposal

1.      Mencermati proposal

2.      Menganalisis kelengkapan informasi proposal berdasarkan rumus 5W + 1H

3.      Menyampaikan saran untuk melengkapi informasi dalam proposal.

4.      Merancang sebuah proposal karya ilmiah

Merancang proposal artinya menyusun proposal. Merancang proposal haruslah


memperhatikan kelengkapan isi, struktur, dan kaidah kebahasaan.

Penyusunan proposal harus diawali dengan analisis masalah ataupun kebutuhan di lapangan.
Untuk itu, terlebih dahulu kita harus mengumpulkan sejumlah fakta yang menjadi dasar
penyusunan proposal itu, yakni melalui observasi langsung ataupun dengan kegiatan
wawancara ataupun penyebaran angket.

Langkah kedua adalah membaca berbagai literatur untuk memperkuat temuan-temuan dari
lapangan itu. Literatur juga berperan sebagai rujukan atas bermasalah atau tidaknya temuan-
temuan di lapangan itu.

Anda mungkin juga menyukai