Anda di halaman 1dari 21

PELAYANAN PEMBERIAN OBAT DARI DEPO OK KE

KAMAR OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO.FARM-042 00 1/2
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Pelayanan pemberian obat pasien di kamar operasi adalah


pelayanan pemberian obat bagi pasien yang menjalani
tindakan operasi dan pasien di ruang bersalin.
TUJUAN Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kepada pasien di
ruang operasi dan ruang bersalin.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih

PROSEDUR Sebelum tindakan dimulai :


1. Perawat Kamar Operasi : Buat permintaan obat tertulis
meliputi nama tindakan, nama dokter, jenis pasien
(umum/BPJS/IKS/DD) dan identitas pasien.
2. Berikan permintaan kepada Asisten Apoteker Depo OK
3. Asisten Apoteker Depo OK : Siapkan set obat yang diminta
sesuai dengan tipe pasien (umum, IKS, BPJS atau DD).
4. Print Barcode pasien
5. Tempelkan pada Form Pemakaian
6. Cek kebenaran obat yang disiapkan meliputi :
 Benar pasien
 Benar obat
 Benar dosis obat
 Benar jumlah obat
 Benar expired date
7. Apabila pada set awal ada penambahan, tulis di kolom
kosong pada baris set awal.
8. Paraf dan isi nama terang pada bagian “Diberikan oleh”
9. Berikan set obat dan lembar pemakaian ke Perawat Kamar
Operasi.
10. Perawat Kamar Operasi : Cek obat yang diberikan oleh
Asisten Apoteker Depo OK meliputi :
 Benar pasien
 Benar obat
 Benar dosis obat
 Benar jumlah obat
 Benar expired date
11. Beri tanda “ √ “ pada kolom Verif.
12. Paraf dan beri nama terang pada bagian “Diterima oleh”.
13. Berikan lembar pemakaian berwarna merah pada Asisten
Apoteker Depo OK.
PELAYANAN PEMBERIAN OBAT DARI DEPO OK KE
KAMAR OPERASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO.FARM-042 00 2/2
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

Penambahan Obat Saat Tindakan Berlangsung


1. Perawat Kamar Operasi meminta obat yang diperlukan dan
menulis pada kolom penambahan berupa nama barang dan
jumlah yang diminta
2. Asisten Apoteker Depo OK : berikan obat/alkes yang
diminta, catat pada form pemakaian berwarna merah.
3. Paraf pada bagian “Diberikan Oleh”
4. Perawat kamar operasi : terima obat dari Asisten Apoteker
Depo OK, paraf dan beri nama terang pada kolom “Diterima
Oleh”.

Setelah selesai tindakan operasi :


1. Perawat kamar operasi : tulis retur obat pada kolom
retur.
2. Paraf dan beri nama terang pada bagian “ Diberikan
Oleh”
3. Minta resep pemakaian obat golongan narkotika dan
psikotropika ke dokter yang menggunakan
4. Menuju Depo OK dan berikan sisa obat ke Asisten
Apoteker Depo OK
5. Asisten Apoteker Depo OK : Cek kembali retur yang
diberikan oleh perawat kamar operasi.
6. Paraf dan beri nama terang pada bagian “Diterima Oleh”
7. Buat nota penjualan dan print
8. Cek kembali nota penjualan yang dibuat
9. Minta tanda tangan pemakaian obat ke pasien/keluarga
pasien
10. Berikan nota berwarna merah ke pasien
11. Nota berwarna putih beserta bukti pemakaian disimpan
di Farmasi.
12. Siapkan set-set pengganti
13. Bersihkan ruangan

UNIT TERKAIT OK
PELAYANAN PERBEKALAN FARMASI TANPA RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-043 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Pelayanan tanpa resep adalah pelayanan pemberian obat bagi


pasien tanpa menggunakan resep dokter.
TUJUAN Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan pemberian obat
tanpa mengunakan resep dokter
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Cek apakah obat yang diminta termasuk dalam daftar
PROSEDUR Narkotika, Psikotropika atau Obat Keras, Obat Bebas, Obat
Bebas Terbatas, atau Obat Wajib Apotek.
2. Jika Obat yang diminta termasuk dalam Obat Narkotika,
Psikotropika dan Obat keras, minta pasien melakukan
registrasi dan periksa ke poliklinik terkait untuk
mendapatkan resep.
3. Jika obat yang diminta termasuk dalam obat bebas, siapkan
obat yang diminta dan buat nota Penjualan.
4. Pasien bayar di kasir
5. Serahkan obat ke pasien.

UNIT TERKAIT
PELAYANAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-048 00 1/2
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO) dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya
rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
TUJUAN Menjamin terselenggaranya pelayanan obat khususnya
narkotika dan psikotropika yang berkesinambungan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
serta untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Unit Farmasi hanya melayani resep obat golongan
PROSEDUR narkotika dan psikotropika dengan resep yang berasal dari
rumah sakit Bhakti Kasih Denpasar
2. Pemberian harus menggunakan resep asli tulisan tangan
dari dokter penulis resep atau e-resep yang berasal dari
rumah sakit Bhakti Kasih Denpasar
3. Resep dilengkapi nama pasien, alamat dan nomer telepon,
serta nama dokter, no ijin dan tanda-tangan atau paraf
dokter penulis resep.
4. Untuk e-resep tanda tangan atau paraf diwakilkan oleh hak
akes dokter penulis resep.
5. Resep narkotika injeksi untuk rawat inap hanya diresepkan
untuk pemakaian satu kali 24 jam dan langsung diberikan
kepada pasien serta tidak boleh disimpan di ruang
perawatan.
6. Dilarang mengulangi penyerahan obat atas dasar resep
yang diulang (iter) apabila resep aslinya mengandung
Narkotika.
7. Dilarang menyerahkan Narkotika dan psikotropika
berdasarkan salinan resep yang baru dilayani sebagian
atau belum dilayani sama sekali apabila tidak menyimpan
resep asli.
8. Saat resep masuk lakukan telaah resep dan
memperhatikan kelengkapan resep tersebut.
9. Lakukan verifikasi obat berdasarkan 8B + 1W sebelum
obat diserahkan ke pasien atau ke petugas ruangan.
PELAYANAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-048 00 2/2
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO) dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

10. Simpan resep narkotika dan psikotropika terpisah dengan


resep lainnya.
11. Resep disimpan sekurang-kurangnya selama 5 (lima)
tahun

Dokter, Dokter gigi, UGD, Cathlab, ICU/ICCU, HD, VK, OK, X-


UNIT TERKAIT ray, Ranap, R. Bayi dan NICU.
RETUR OBAT PASIEN DARI RUANG PERAWATAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-050 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih
PENGERTIAN Merupakan kegiatan pengembalian perbekalan farmasi (obat
dan alat kesehatan) dari ruang perawatan ke unit farmasi
karena tidak digunakan lagi untuk terapi pasien dan atau pasien
pulang.
TUJUAN Mengurangi biaya pengobatan pasien dan untuk menjaga
keseimbangan stok perbekalan farmasi di unit farmasi.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Retur obat pasien dari ruang perawatan hanya dapat
PROSEDUR dilakukan jika pasien masih dirawat di RS, retur tidak dapat
diterima jika pasien telah pulang dan menyelesaikan
administrasi.
2. Perawat, kumpulkan obat yang akan diretur ke Farmasi.
3. Cek obat yang akan diretur
4. isi formulir retur obat pasien yang terdiri dari :
a. nama pasien,
b. nomer kamar,
c. nama perbekalan farmasi yang di retur,
d. jumlah perbekalan farmasi yang di retur, tanda-tangan
perawat jaga, dan
e. tanda tangan pasien.
5. Pasien, tandatangani form retur.
6. Perawat berikan form retur warna merah ke pasien
7. bawa obat yang akan diretur dan form retur warna putih ke
Farmasi
8. Petugas Farmasi, cek kembali perbekalan farmasi yang di
retur meliputi :
a. Nama obat,
b. Jenis dan dosis,
c. Jumlah,
d. keadaan fisik (Apakah segel atau kemasan telah dibuka
atau rusak) dan
e. expired date obat/alkes
9. input nota retur penjualan ke billing system
10. Simpan obat sesuai tempatnya.
UNIT TERKAIT ICU/ICCU, Canigara, Cempaka, Cendana, R.bayi dan NICU
PENYERAHAN PERBEKALAN FARMASI KE PASIEN
RAWAT INAP NON BPJS MURNI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-051 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Suatu proses penyerahan perbekalan kefarmasian rutin oleh


Petugas Farmasi kepada pasien/keluarga pasien rawat inap
Non BPJS Murni.
Obat rutin diserahkan oleh petugas farmasi sedangkan obat cito
diserahkan oleh petugas ruangan.
TUJUAN Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kefarrmasian
kepada pasien rawat inap non BPJS Murni.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri sebagai petugas
farmasi kepada pasien.
2. dentifikasi identitas pasien pada gelang identitas pasien
berdasarkan nama serta tanggal lahir pasien.
3. Pastikan prosedur 8B, 1W telah dilakukan saat penyiapan
obat yaitu dengan mengecek :
a. benar pasien,
b. Benar obat,
c. Benar dosis,
d. Benar aturan pakai,
e. Benar rute pemberian,
f. Benar expired date,
g. Benar informasi,
h. Benar dokumentasi dan
PROSEDUR i. Waspada efek samping obat.
4. Lakukan pengecekan 2 kali oleh petugas yang berbeda
untuk obat high alert sebelum diberikan ke pasien.
5. Berikan informasi obat meliputi :
a. Nama Obat
b. Dosis atau konsentrasi obat
c. Indikasi Obat
d. Cara Pemakaian
6. Tanyakan kembali informasi terkait obat yang telah
disampaikan kepada pasien
7. Minta tanda tangan pasien/keluarga pasien pada nota obat.
8. Berikan lembar nota berwarna merah muda kepada pasien,
sedangkan nota putih disimpan di farmasi sebagai arsip.
9. Simpan obat pasien di loker obat pasien.
UNIT TERKAIT
PENYERAHAN PERBEKALAN FARMASI KE PASIEN
RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-053 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Suatu proses penyerahan perbekalan kefarmasian oleh


Apoteker atau Tenaga Teknis Kefarmasian kepada pasien atau
keluarga pasien rawat jalan.
TUJUAN Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kefarrmasian
kepada pasien rawat jalan.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. panggil nama pasien.
PROSEDUR 2. Ucapkan Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam.
3. Tanyakan nama pasien.
4. Tanyakan tanggal lahir pasien.
5. Pastikan prosedur 8B, 1W telah dilakukan saat penyiapan
obat yaitu dengan mengecek :
a. benar pasien,
b. Benar obat,
c. Benar dosis,
d. Benar aturan pakai,
e. Benar rute pemberian,
f. Benar expired date,
g. Benar informasi,
h. Benar dokumentasi dan
i. Waspada efek samping obat.
6. Lakukan pengecekan 2 kali oleh petugas yang berbeda
untuk obat high alert sebelum diberikan ke pasien.
7. Berikan informasi obat meliputi :
a. Nama Obat
b. Dosis atau konsentrasi obat
c. Indikasi Obat
d. Cara Pemakaian
e. Aturan Pakai
f. Cara Penyimpanan
8. Tanyakan kembali informasi terkait obat yang telah
disampaikan.
9. Ucapkan terimakasih dan semoga lekas sembuh kepada
pasien.

UNIT TERKAIT
PENYERAHAN PERBEKALAN FARMASI KE PASIEN
RAWAT INAP BPJS MURNI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
SPO.FARM-055 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Suatu proses penyerahan perbekalan kefarmasian oleh Tenaga


Teknis Kefarmasian atau Perawat ruangan kepada pasien atau
keluarga pasien rawat inap Non BPJS Murni
BPJS Murni yaitu Pasien BPJS non upgrade dan BPJS
Upgrade VIP
Obat rutin diserahkan oleh petugas farmasi sedangkan obat cito
diserahkan oleh petugas ruangan.
TUJUAN Sebagai acuan dalam memberikan pelayanan kefarrmasian
kepada pasien rawat inap non BPJS Murni dan/atau BPJS
Upgrade VIP.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Pastikan prosedur 8B, 1W telah dilakukan saat penyiapan
PROSEDUR obat yaitu dengan mengecek :
a. benar pasien,
b. Benar obat,
c. Benar dosis,
d. Benar aturan pakai,
e. Benar rute pemberian,
f. Benar expired date,
g. Benar informasi,
h. Benar dokumentasi dan
i. Waspada efek samping obat.
2. Lakukan pengecekan 2 kali oleh petugas yang berbeda
untuk obat high alert sebelum diberikan ke pasien.
3. Bawa perbekalan farmasi ke rawat inap.
4. Simpan perbekalan farmasi pasien pada loker obat pasien.

UNIT TERKAIT ICU/ICCU, Canigara, Cempaka, Cendana, R.bayi dan NICU


PENYIAPAN OBAT PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO. FARM-086 00 1/1

Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Penyiapan obat pasien adalah tahapan-tahapan yang dilakukan


dalam menyiapkan obat pasien di Unit Farmasi RS. Bhakti Kasih.
TUJUAN Sebagai acuan dalam menyiapkan obat pasien sehingga
memperlancar proses pelayanan obat serta mencegah
kesalahan pemberian obat pasien.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Terima nampan berisi resep dan nota dari petugas farmasi di
PROSEDUR bagian penerimaan resep.
2. Cek kesesuaian nota dan resep meliputi :
a. Kesesuaian nama pasien
b. Kesesuaian nama obat
c. Dosis obat
d. Benar jumlah obat
e. Benar nota
3. Siapkan obat.
4. Beri etiket atau aturan pakai obat.
5. Isi inisial nama pada Form Checker di kolom prepared by
6. Apoteker atau Petugas Farmasi bagian penyerahan obat,
lakukan pengecekan atau telaah obat dengan cara centang
(√) check list resep, meliputi :
a. Benar pasien
b. Benar nama obat
c. Benar dosis obat
d. Benar aturan pakai
e. Benar rute pemberian
f. Benar expire date
g. Benar Informasi
h. Benar Dokumentasi
i. Waspada Efek Samping
7. Lakukan double cek oleh 2 petugas yang berbeda untuk
obat high alert
8. Tulis inisial nama pada Form Checker di kolom check by
9. Obat non kronis, untuk resep non racikan penyiapan tidak
boleh lebih dari 30 menit dan untuk resep racikan tidak boleh
lebih dari 60 menit.

UNIT TERKAIT
VERIFIKASI PESANAN OBAT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-093 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Merupakan proses pengecekan kesesuaian antara obat yang


akan diberikan ke pasien dengan order obat yang dilakukan
sebelum pemberian obat ke pasien rawat inap maupun rawat
jalan.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah – langkah pemberian obat
kepada pasien untuk mencegah terjadinya medication error.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Cocokkan label obat yang akan diberikan dengan instruksi
PROSEDUR dokter
2. Lakukan verifikasi obat dengan melaksanakan pengecekan
8B, 1W yaitu :
a. Benar pasien : Cocokkan nama pasien pada label obat
dengan yang tertera di resep atau permintaan obat.
b. Benar obat : Pastikan bahwa obat sudah sesuai dengan
yang diresepkan, pasien tidak alergi pada kandungan
obat yang didapat.
c. Benar dosis : Pastikan dosis yang diberikan sesuai
dengan rentang pemberian dosis untuk cara pemberian
tersebut, berat badan dan umur pasien
d. Benar aturan pakai : Periksa waktu pemberian obat
sesuai dengan waktu yang tertera pada resep.
e. Benar rute pemberian : Periksa rute pemberian obat
dengan mencocokkan bentuk sediaan dan instruksi di
resep.
f. Benar expired date : Pastikan bahwa obat yang diterima
pasien belum lewat dari masa expired date obat.
g. Benar informasi : Pastikan informasi yang akan diberikan
ke pasien benar dan sesuai dengan yang diresepkan.
h. Benar dokumentasi : Lakukan pengecekan dokumentasi
pencatatan pengobatan pasien meliputi nota obat yang
sudah terinput dengan resep yang diterima.
i. Waspada efek samping : Pastikan apabila terjadi efek
samping, tindakan apa yang harus dilakukan.
3. Lakukan double check untuk obat-obat High Alert
UNIT TERKAIT
PENYIAPAN OBAT DENGAN SYSTEM UNIT DOSE
DISPENSING (UDD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-098 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Merupakan prosedur yang dilakukan oleh Unit Farmasi dalam


menyiapkan obat oral untuk pasien rawat inap yaitu disiapkan
per 1 kali minum obat.
TUJUAN Terciptanya kepatuhan pasien dalam minum obat sehingga
dapat meningkatkan kesembuhan pasien.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Cek CPO pasien oleh Apoteker
PROSEDUR 2. Tulis nama obat dan dosis di kartu UDD pasien
3. Petugas UDD, ambil obat diloker obat pasien.
4. Bagi obat sesuai dengan aturan minum obat per satu kali
minum yang disiapkan sampai 1 dosis besoknya.
5. Isi etiket obat meliputi tanggal, nama pasien, no kamar,
nama obat, jam minum obat dan aturan khusus apabila
diperlukan.
6. Letakkan obat yang sudah terbagi pada loker obat oral UDD
pasien dan infokan kepada perawat.
7. Kembalikan sisa obat pada loker obat pasien.

UNIT TERKAIT
PEMBUATAN DAN PENGEMASAN PULVERES

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-039 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Pulveres (serbuk terbagi) adalah pulvis/serbuk yang dapat


dibagi dalam bobot yang sama, dibungkus dalam kemasan
sekali pakai, ditujukan untuk pemakaian oral atau untuk
pemakaian luar.
TUJUAN 1. Penyerapan lebih cepat dan lebih sempurna dibanding
sediaan padat lainnya.
2. Dosis lebih sesuai dengan keadaan penderita.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Pastikan mesin pulverizer dan cup dalam keadaan bersih,
PROSEDUR kering dan siap pakai.
2. Pastikan alat press dalam keadaan bersih dan siap pakai.
3. Cuci tangan sesuai dengan 6 langkah cuci tangan
4. Pakai APD (Tutup kepala, masker dan sarung tangan non
steril)
5. Siapkan obat yang akan dibuat serbuk/puyer sesuai dengan
resep dokter.
6. Masukkan obat di dalam cup.
7. Letakkan cup dalam motor.
8. Tekan saklar on off sehingga pulverizer memutar dengan
sendirinya selama 7-9 detik.
9. Bila belum tercampur rata bisa diulang beberapa kali.
10. Bila obat sudah menjadi halus, maka suara motor pulverizer
akan mengecil.
11. Matikan pulverizer, keluarkan obat dari cup.
12. Perhatikan serbuk, pastikan sudah tercampur homogen. Bila
perlu lakukan penyaringan seperti untuk obat-obat yang
disalut.
13. Siapkan kertas pembungkus puyer dan sendok pembagi.
14. Bagi obat sama rata ke dalam sendok pembagi puyer,
masukkan ke dalam pembungkus dan dipress.
15. Obat siap diberi etiket dan diserahkan ke pasien.
UNIT TERKAIT
PEMBUATAN DAN PENGEMASAN SALEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-040 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Salep adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk


pemakaian topikal pada kulit atau selaput lendir
TUJUAN Memenuhi kebutuhan obat pasien.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No. 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
Persiapan :
PROSEDUR 1. Siapkan mortir dan stamper, sudip dan pengaduk.
2. Pastikan alat-alat dalam keadaan bersih, kering dan siappakai.
3. Cuci tangan sesuai dengan 6 langkah cuci tangan
4. Pakai APD (Tutup kepala, masker dan sarung tangan non steril)
5. Siapkan obat yang akan dibuat salep sesuai dengan resepdokter.

Pencampuran sediaan padat ke dalam salep :


1. Gerus bahan padat terlebih dahulu, keluarkan dari mortir.
2. Masukkan bahan dasar salep ke dalam mortar
3. Masukkan serbuk sedikit demi sedikit, aduk dengan stamper.
Lakukan sampai semua tercampur dan homogen.
4. Kemas salep ke dalam pot salep.
5. Beri etiket obat luar.

Pencampuran buah bahan salep atau lebih :


1. Masukkan terlebih dahulu salep dengan bobot yang lebih kecil ke
dalam mortir.
2. Masukkan salep dengan bobot yang lebih besar sama banyak
dengan bobot salep yang lebih kecil, aduk sampai homogeny.
3. Masukkan kembali sisa salep yang lebih besar ke dalam mortir
tersebut.
4. Aduk kembali sampai homogen
5. Kemas salep ke dalam pot salep.
6. Beri etiket obat luar.

UNIT TERKAIT
PELAYANAN FARMASI UNTUK PASIEN DI UNIT
GAWAT DARURAT (UGD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-041 00 1/2
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Merupakan proses yang dilakukan oleh Unit Farmasi dalam


memberikan pelayanan pemberian obat untuk pasien di Unit
Gawat Darurat (UGD)
TUJUAN Memenuhi kebutuhan obat atau alat kesehatan pasien di UGD.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Dokter, lakukan diagnosa pasien.
PROSEDUR 2. Perawat/dokter UGD buat permintaan obat untuk pasien di
system e-resep.
3. Petugas farmasi, klik permintaan obat dari UGD di system
komputer
4. Print nota obat.
5. Siapkan obat yang diminta dan sesuai dengan jaminan
pasien.
6. Cek kembali obat/alkes yang diminta
7. Untuk obat dengan label LASA dan High alert lakukan
double check antara farmasi dengan perawat UGD.
8. Serahkan obat/alkes ke perawat UGD.

Bila Pasien Rawat Inap


9. Untuk pasien umum/IKS, berikan nota obat warna putih dan
merah ke perawat UGD.
10. Perawat UGD minta tanda tangan pasien/keluarga
11. Berikan nota merah ke pasien/keluarga
12. Nota putih kembali ke farmasi
13. Untuk pasien BPJS Murni dan Upgrade VIP, berikan obat
bersama nota warna merah ke perawat UGD.

Bila Pasien Rawat Jalan


9. Dokter membuat resep obat pulang pada system e-resep
10. Perawat meminta pasien/keluarga menunggu obat di
Farmasi
11. Petugas farmasi, klik permintaan obat dari UGD di system
komputer
12. Lakukan telaah resep
13. Print nota obat.
14. Siapkan obat yang diminta dan sesuai dengan jaminan
pasien.
15. Cek kembali obat sesuai dengan prinsip 8B + 1W
16. Untuk obat dengan label LASA dan High alert lakukan
double check.
PELAYANAN FARMASI UNTUK PASIEN DI UNIT
GAWAT DARURAT (UGD)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-041 00 2/2
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

17. Untuk pasien Umum/IKS, bawa nota obat ke kasir


18. Pasien bayar atau tanda tangan di kasir
19. Untuk pasien BPJS, pasien tidak perlu ke kasir.
20. Petugas Farmasi, serahkan obat ke pasien sesuai SPO
penyerahan obat ke pasien.

UNIT TERKAIT UGD, Kasir


PEMBERIAN LABEL/ETIKET OBAT KE PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-108 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
dr. Mayels I.P. Palangi, Sp.Rad (K)RI
Direktur RS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Pemberian label/etiket obat ke pasien adalah tatacara yang dilakukan


dalam memberikan etiket pada obat yang akan diberikan kepada
pasien baik pasien rawat jalan maupun rawat
inap.
TUJUAN Sebagai acuan dalam memberikan label/etiket pada obat ke
pasien.
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No. 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Baca resep atau permintaan obat
PROSEDUR 2. Input nota obat
3. Input etiket obat meliputi : tgl, identitas pasien, nama obat, dosis
obat, aturan pakai, waktu pemberian, cara pemberian, waktu
pemberian dan expired date obat serta petunjuk khusus atau lain
bila ada.
4. Print etiket obat berwarna biru untuk obat luar
5. Print etiket obat berwarna putih untuk obat oral
6. Etiket hijau untuk UDD waktu minum obat pagi
7. Etiket biru untuk UDD waktu minum obat siang
8. Etiket kuning untuk UDD waktu minum obat sore
9. Etiket merah untuk UDD waktu minum obat malam

UNIT TERKAIT
PEMBUATAN DAN PENGEMASAN RACIKAN
LARUTAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


SPO.FARM-0109 00 1/1
Ditetapkan :
Tanggal terbit
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 10 Januari 2023
(SPO)
drRS Bhakti Kasih

PENGERTIAN Merupakan proses kegiatan mencampur sediaan dalam bentuk


larutan sesuai dengan yang diminta dalam resep.
TUJUAN 1. Dosis lebih sesuai dengan keadaan penderita.
2. Efisiensi biaya
SK Direktur RS. Bhakti Kasih No.
KEBIJAKAN 046/SK/RSBM/INT/XII/2021
Tentang Kebijakan Pelayanan Di RS. Bhakti Kasih
1. Cuci tangan sesuai dengan 6 langkah cuci tangan
PROSEDUR 2. Pakai APD (Tutup kepala, masker dan sarung tangan non
steril)
3. Siapkan obat yang akan dibuat sesuai dengan resep dokter.
4. Lakukan perhitungan pengambilan sediaan sesuai dengan
rumus M1 x V1 = M2 x V2
M1 = Konsentrasi obat yang diminta dalam resep
M2 = Konsentrasi obat yang diketahui (sediaan awal)
V1 = Volume obat yang akan dicari
V2 = Volume total obat yang diminta dalam resep
V1 = M2 x V2
M1
5. Tarra botol sejumlah volume larutan yang diminta dengan
gelas ukur
6. Beri tanda
7. Ambil obat sejumlah yang diminta sesuai perhitungan poin
3.
8. Masukkan ke dalam botol atau wadah
9. Aduk atau dikocok ad homogen
10. Beri etiket obat sesuai dengan resep.

UNIT TERKAIT
Dispensing Sediaan yang Seragam di Rumah Sakit Bhakti Kasih Meliputi :
1. Dispensing Sediaan Non Steril untuk Rawat Jalan di Depo Farmasi

Proses Peracikan Sediaan Puyer Dispensing Sediaan Non Steril untuk pasien rawat
jalan

2. Dispensing Sediaan Non Steril untuk Rawat Inap Secara Unit Dose Dispensing oleh Farmasi
3. Dispensing Sediaan Steril Non Sitostatika di Unit-Unit Pelayanan Pasien

Canigara Cempaka

Cendana NICU
UGD

Anda mungkin juga menyukai