Anda di halaman 1dari 70

Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat

First Aid Training

HSOR Training and Competency


HSOR Department
PT. Vale Indonesia
Aturan Pelatihan

Prosedur Emergency, Muster Harap agar mulai, istirahat dan Matikan Telepon. Bisa di aktifkan dengan Gunakan pakaian yang rapi
Point, Rute Evakuasi selesai sesuai waktu (on time) mode silent/diam. Terima telepon anda di (baju kemeja/ berkerah) dan
luar ruangan. sepatu

Tetap fokus pada materi Tanyakan jika kurang jelas Dengarkan dengan baik, hindari Berpartisipasi! Enjoy the
diskusi kecil lainnya. training!
Agenda
1. Pendahuluan
2. Konsep Dasar Pertolongan Pertama Gawat Darurat
3. Review Sistem Peredaran Darah dan Pernapasan
manusia
4. Rantai Keselamatan (Chain of Survival)
5. Bantuan Hidup Dasar (CPR) dan Penggunaan Automatic
External Defibrillator (AED)
6. Posisi Pemulihan (Recovery Position)
7. Penanganan korban dengan sumbatan jalan napas
(Choking)
8. Syok
9. Luka dan Perdarahan
Pendahuluan
Suspension Trauma pada saat jatuh dari ketinggian
Working with elektricity dan Loto

Seorang karyawan yang mengenakan baju basah, sedang melakukan pelepasan


chain block. Tanpa ia sadari lengan bajunya menyentuh kabel lampu yang tidak
terisolasi sehingga ia tersengat aliran listrik
First Aid Case – 03 Nov 2011 – Furnace #2
Insiden yang pernah terjadi
Area Kerja - Moving Electrical
Cabinet (1988) – Seorang foreman
electrical maintenance menderita
kelumpuhan saat tersengat listrik
33KVA ketika hendak
memindahkan cabinet.

Kecelakaan yang nyaris


mengakibatkan kematian (serious
injury) telah terjadi di area switch
yard ketika seorang pekerja
tersengat aliran listrik tegangan
tinggi (33 kV) saat sedang
memasang perancah/ scaffolding.
Ruang Terbatas

Kecelakaan fatal di Kapal Tongkang batu bara


Empat pekerja meninggal saat mencoba memperbaiki kebocoran
di kapal tongkang. Awalnya, seorang dari mereka masuk ke palka
namun tidak pernah keluar. Tragisnya, pekerja kedua, ketiga,
keempat selanjutnya masuk untuk memeriksa namun tidak ada
yang keluar dalam keadaan hidup.

Ruang Terbatas adalah tempat kerja yang sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian.
Pekerja wajib mengetahui jenis bahaya dan bagaimana bekerja dengan aman di tempat tersebut.

7
Kecelakaan

Tahun 2010 seorang karyawan kontraktor PT.Vale Indonesia


melompat ke dalam sungai. Korban sempat berenang sebelum
hanyut terbawa arus. Tidak diketahui motivasi korban untuk
melompat ke sungai

Tahun 2005 seorang karyawan PT.Vale Indonesia tenggelam dan


meninggal saat bekerja di pintu air Petea
PENTING !!!!!
• Perlu di ingat beberapa pekerjaan Memiliki potensi hazard yang
bisa mengancam nyawa dan keselamatan para pekerja. Yaitu :
1. Working at Hight ( WAH )
2. Loto
3. Working with Electricity
4. Confined Space
5. Working near or In Water
Untuk itu diperlukan kompetensi mengenai Pertolongan pertama /
First Aid untuk menghindari resiko memperparah keadaan korban
dan mencegah terjadinya kecacatan,serta mengurangi resiko
kematian
Bagaimana dengan Fakta di Indonesia?

Kemungkinan 75 – 85%
hidup akan Cardiac
berkurang arrest terjadi
10% setiap di rumah &
menit area umum

Kematian
dapat 35 – 55%
dihindarkan, disaksikan
jika makin anggota
banyak orang keluarga,
mampu rekan atau
melakukan teman.
RJP
Survival
rates 6.4%
95% pasien
after out of
henti jantung
hospital
meninggal
arrest &
sebelum tiba
17.6% after
di RS
in-hospital
arrest
Tujuan Pelatihan
• Memahami prinsip Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD)
• Mengetahui anatomi dasar sistem peredaran darah dan system
pernapasan
• Memahami rantai keselamatan dan melakukannya
• Memahami dan mampu melakukan bantuan hidup dasar pada
korban dewasa
• Memahami dan mampu mengoperasikan Automatic External
Defibrilation (AED)
• Memahami dan mampu melakukan posisi sisi mantap / posisi
pemulihan (recovery position)
• Memahami dan mampu memberikan pertolongan pertama pada
choking (tersedak), luka dan perdarahan, syok.
Aturan dan Standar
Aturan Pemerintah

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan


Undang-undang
No. 15 tahun 2008
No.1 tahun1970
tentang Pertolongan Pertama pada
tentang Keselamatan Kerja
Kecelakaan di Tempat Kerja

bm
Keputusan Menteri ESDM
No. 1827/K30/MEM/2018
Peraturan Menteri ESDM tentang Pedoman Pelaksanaan
No.26 tahun 2018 Kaidah Teknik Pertambangan yang
tentang Pelaksanaan Kaidah Baik
Pertambangan yang Baik dan
Pengawasan Pertambangan Minerba Keputusan Dirjen Minerba ESDM
No.185.K/37.04/DJB/2019
tentang Juknis Pelaksanaan
Keselamatan Pertambangan &
Pelaksanaan, Penilaian, dan
Pelaporan SMKP Minerba
Konsep Dasar
Pertolongan Pertama Gawat Darurat
Apa yang dimaksud dengan PPGD

• Merupakan perawatan / penanganan pertama terhadap orang yang


sakit / terluka yang memerlukan penanganan medis dasar

• Medis dasar adalah tindakan perawatan berdasarkan ilmu


kedokteran yang dapat dimiliki oleh paramedis dan orang awam
yang terlatih secara khusus.
Siapa yang melakukan PPGD

• Saksi yang menemukan korban


• Orang yang kompeten dalam melakukan penanganan medis dasar
seperti:
– Paramedis
– orang awam yang dilatih melakukan pertolongan pertama
Tujuan PPGD

• Mencegah agar orang yang ditolong keadaannya tidak menjadi


parah

• Mengurangi resiko kematian

• Mencegah terjadinya kecacatan


Review Sistem Peredaran Darah
dan Pernapasan Manusia
Sistem Pernapasan Manusia
• Terdiri dari:
– Saluran napas:
• Saluran napas bagian atas: hidung,
tenggorokan, faring, laring
• Saluran nafas bagian bawah: trakea,
bronkus, bronkiolus
– Paru-paru, alveoli

• Fungsi:
– Tempat pertukaran gas, oksigen (O2) masuk dan
karbondioksida (CO2) keluar, menyaring,
menghangatkan dan melembabkan udara
Sistem Peredaran Darah Manusia
Terdiri dari:
• Jantung: berfungsi memompa darah ke seluruh
tubuh, mengangkut sisa-sisa metabolism dari
seluruh tubuh, mendistribusikan oksigen ke seluruh
tubuh
– Terdiri dari 4 ruangan; bilik kiri & bilik kanan,
serambi kiri & serambi kanan
• Pembuluh darah: berfungsi menyalurkan darah
ke/dari seluruh tubuh
– Arteri: membawa darah “bersih” dari jantung
ke seluruh tubuh
– Vena: membawa darah “kotor” dari seluruh
tubuh ke jantung
Kebutuhan Oksigen Otak Manusia

Tidak dapat suplai


MATI
oksigen

3 – 8 menit
Peluang Keberhasilan Pertolongan

Keterlambatan Peluang Berhasil

1 menit 98 %
3 menit 50 %
10 menit 1%
Rantai Keselamatan
(Chain of Survival)
Rantai Keselamatan (Chain of Survival)

Kondisi kegawat daruratan medis

Pertolongan pertama gawat darurat

Bantuan Kejut Bantuan Penanganan Masa


Akses dini hidup jantung hidup lanjut pasca Pemulihan
dasar dini dini dini resusitasi

Peran saksi terlatih


Penjelasan Rantai Keselamatan
Adalah sebuah sistem dalam penanganan gawat darurat yang terdiri dari 4 rantai
keselematan yang saling berkaitan satu dengan yang lain yang tidak dapat
dipisahkan:
• Rantai Pertama : Akses dini (mencari bantuan)
• Rantai Kedua : Bantuan Hidup Dasar dini: mengambil alih fungsi jantung &
paru (CPR)
• Rantai Ketiga : Kejut jantung dini menggunakan Automatic External
Defibrillator (AED)
• Rantai Keempat : Bantuan Hidup Lanjut dini yang diberikan oleh tenaga klinis
terlatih di tempat kejadian
• Rantai Kelima : Perawatan pasca resusitasi yang dilakukan di fasilitias
kesehatan
• Rantai Keenam : Proses pemulihan setelah masa perawatan
Bantuan Hidup Dasar (CPR) dan
Penggunaan Automatic External
Defibrillator (AED)
AED (Automatic External Defibrillator)
Alat kejut jantung otomatis
yang memiliki panduan suara
dirancang untuk digunakan
oleh orang awam untuk
menghentikan irama jantung
yang bergetar (ventrikular
fibrilasi) kembali ke irama
normal (irama sinus) dengan
menggunakan energi listrik
sebesar 200 joule
Urutan Bantuan Hidup Dasar

Danger (Bahaya)
Pastikan aman
Periksa kesadaran
Panggil bantuan
Periksa pernapasan
Sebelum memberikan pertolongan pastikan
Kompresi dada
kondisi AMAN untuk:
AED
1. Diri sendiri (gunakan APD)
2. Korban
3. Orang lain / lingkungan sekitar

27
Recognize (Kenali Kondisi Korban)

Pastikan aman
Periksa kesadaran
Panggil bantuan
Periksa pernapasan
Kompresi dada
Periksa kesadaran dengan cara: AED
• Panggil nama
• Tepuk bahu
• Beri ransang nyeri dengan mencubit bahu

28
Recognize (Kenali Kondisi Korban)
021-524 9999
0475-332 9999 Pastikan aman
0811-424 888 Periksa kesadaran
Radio Chanel 1
(Chanel
Panggil bantuan
Emergency )
Periksa pernapasan
Jika korban tidak sadar segera panggil bantuan Kompresi dada
dengan cara:
1. Berteriak AED
2. Telepon Ext. 9999 atau HP 0215249999 dengan
menginformasikan:
✓ Nama penelepon
✓ Lokasi dan jenis kejadian
✓ Jumlah dan kondisi korban
29
Recognize (Kenali Kondisi Korban)

Periksa napas dengan Pastikan aman


cara: Periksa kesadaran
Panggil bantuan
• Melihat pengembangan dada
dan perut Periksa pernapasan
Kompresi dada
• Dilakukan 5-10 detik
AED

30
Protocol COVID - 19

Recognize (Kenali Kondisi Korban)

Pastikan aman
Periksa kesadaran
Panggil bantuan
Periksa pernapasan
Sebelum memberikan pertolongan selama
masa pandemi COVID 19 Kompresi dada
AED
Tutupi mulut dan hidung pasien
menggunakan masker atau kain untuk
mencegah penularan Covid - 19

31
Jika korban tidak bernapas atau napas
megap-megap lakukan kompresi dada / CPR Chest Compression (Kompresi Dada)

Pastikan aman
Periksa kesadaran
Panggil bantuan
Periksa pernapasan
Kompresi dada
AED
Tujuan dilakukannya CPR adalah mengambil alih
fungsi jantung dan paru untuk mendistribusikan
darah dan oksigen seluruh tubuh utamanya otak

32
Kompresi dada dilakukan dengan cara:
Chest Compression (Kompresi Dada)
• Berlutut di samping korban dengan bertumpu pada
kedua lutut
Pastikan aman
• Letakkan kedua telapak tangan bertumpu pada satu titik di
separuh/setengah bagian bawah tulang dada Periksa kesadaran
• Kedua lengan lurus, tegak lurus terhadap tubuh korban
• Kecepatan kompresi 100-120x/menit
• Kedalaman kompresi 5-6 cm
Panggil bantuan
• Biarkan dada mengembang sempurna sebelum
penekanan berikutnya Periksa pernapasan
• Minimalkan interupsi terhadap kompresi
• Periksa nafas setiap setelah ± 2 menit ( Evaluasi )
Kompresi dada
AED
✓ Jika telapak tangan tidak di tengah dada akan terjadi patah
tulang iga.
✓ Jika kompresi dada terlalu dalam akan tejadi patah tulang dada.

33
1. Sambil menunggu alat AED siap, lakukan prosedur
CPR

Penggunaan AED

Pastikan aman
Periksa kesadaran

2. Buka penutup kotak AED, AED otomatis akan on.


Panggil bantuan
Jika belum on tekan tombol “ON” (warna hijau)
untuk menghidupkan Periksa pernapasan
Kompresi dada
AED

34
3. Pastikan kabel pad terhubung ke mesin. Jika
belum segera hubungkan

Penggunaan AED

Pastikan aman
Periksa kesadaran
Panggil bantuan
4. Buka pad dari bungkusnya Periksa pernapasan
Kompresi dada
AED

35
5. Lepaskan pad perlahan-lahan dari tempatnya, jangan
sampai rusak.

Penggunaan AED

Pastikan aman
Periksa kesadaran

6. Tempelkan pad sesuai gambar. Pastikan permukaan dada Panggil bantuan


kering dan pad menempel sempurna. Jangan sampai posisi
pad tertukar, lihat petunjuk yang tetera pada masing-masing Periksa pernapasan
pad.
Kompresi dada
AED

36
7. Setelah mesin menganalisa irama jantung, jika ada indikasi
tombol shock (lampu orange) akan menyala. Sebelum
menekan tombol shock, berikan peringatan keselamatan
prosedur defibrilasi dengan mengatakan; “I am Clear, You Penggunaan AED
are Clear, Every body’s Clear” (Saya aman, Anda aman,
Semua Aman). Sambil memperhatikan diri sendiri dan orang
lain, tidak ada yang menyentuh korban. Lalu tekan tombol Pastikan aman
shock kemudian lakukan CPR.
Periksa kesadaran
Panggil bantuan
Periksa pernapasan
Kompresi dada
AED

37
8. Jika tidak ada instruksi shock (tombol shock
TIDAK menyala), tidak perlu menekan tombol
shock, lanjutkan kompresi dada selama 2 (dua) Penggunaan AED
menit.
Pastikan aman
Periksa kesadaran
Panggil bantuan
Periksa pernapasan
Kompresi dada
AED

38
CPR

Segera 2 menit

Shock Analyzing

Tunggu instruksi

39
Kompresi Dada

Jika tidak ada AED maka lanjutkan CPR


Lakukan selama ± 2 menit ( Evaluasi )
Periksa napas setiap setelah ± 2 menit ( Evaluasi )
Lakukan bergantian dengan penolong lain sampai bantuan tiba
Hentikan CPR jika korban sudah bernapas spontan atau penolong kelelahan

40
Guideline American Heart Asociation (AHA) 2020

41
Posisi Pemulihan ( Recovery Position )
Posisi Pemulihan (Recovery Position)

• Bertujuan untuk mempertahankan jalan napas tetap bersih dari benda asing
• Korban diletakkan pada posisi pemulihan jika pernapasan sudah spontan dan normal
• Korban tidak dicurigai mengalami cedera leher (bukan korban kecelakaan)

1 2

• Periksa napas tiap 2 menit.


• Jika korban tidak bernapas, balikkan
3 4 korban dan lakukan kompresi dada

43
Penanganan Asma
Pengertian Asma
Pada tahun 2019, Global Initiatives for Asthma (GINA)
mempublikasikan pembaharuan dari pedoman
manajemen asthma. Asthma adalah penyakit inflamasi
kronis yang ditandai dengan peningkatan respons
bronkial serta obstruksi jalan napas.
Tanda dan Gejala Asma

Batuk - batuk Nafas Pendek Sulit bernafas Nyeri dada

Pengguna inhaler Batuk malam mengi Batuk,Flu dan


hari demam
Pertolongan pertama Asma

• Hentikan aktifitas lalu duduk dan ambil napas pelan-pelan dengan


stabil
• Jauhi keramaian, cobalah untuk tetap tenang, karena panik justru
akan semakin memperparah serangan asma
• Panggil bantuan medis ( Emergency Call PTVI )
• Bantulah orang tersebut untuk duduk tegak dengan nyaman, sambil
melonggarkan pakaiannya agar tidak sesak
• Tanyakan faktor pencetus asma dan jauhkan penderita dari
kemungkinan pencetusnya, seperti debu, udara dingin, atau hewan
peliharaan , pindahkan ketempat yang memiliki udara lebih segar
• Jika orang tersebut memiliki obat asma, seperti inhaler, bantu dia
untuk menggunakannya
Syok (Pingsan)
Penyebab Terjadinya Syok

• Kegagalan jantung memompa darah.


• Kehilangan darah dalam jumlah yang besar.
• Pelebaran (dilatasi) pembuluh darah yang luas sehingga darah tidak dapat
mengisinya dengan baik.

49
Tanda – tanda Syok (Pingsan)

• Pucat, akral dingin


• Nadi cepat dan lemah
• Pernapasan cepat
• Rasa pusing seperti mau jatuh
• Mual
• Gelisah
• Haus
• Kesadaran menurun

50
Penanganan Syok (Pingsan)

• Tempatkan kepala lebih rendah dari kaki


• Longgarkan setiap ikatan yang ketat
• Tangani penyebabnya
• Jangan diberi makan/minum
• Bawa ke RS

51
Choking / Tersedak
Apa itu Choking / Tersedak

•Adalah suatu keadaan dimana terdapat benda asing (makanan, gigi


palsu, dan lain-lain) di tenggorokan (saluran pernapasan)

• Normal Choking

53
Ciri – Ciri Choking / Tersedak

Choking sebagian
• Batuk
• Memegang leher
• Whezing (Mengi)

Choking total
• Tidak bisa bersuara/tidak bisa batuk
• Memegangi leher
• Sampai tidak sadar

54
1. Penanganan Choking pada korban dewasa

1. Tanya apakah dia sedang tersedak


2. Anjurkan untuk batuk
3. Lakukan:

5x Back Blows 5x Abdominal Thrust


(Heimlich Maneuver)
55
2. Penanganan choking pada Korban Hamil / Gemuk

1. Tanya apakah dia sedang tersedak


2. Anjurkan untuk batuk
3. Lakukan:

5x Chest Thrust
56
3. Penanganan Choking pada korban tidak sadar

Lakukan chest thrust ×


Jangan melakukan Abdominal Thrust (Heimlich
Maneuver)

57
4. Penanganan Choking pada anak - anak

58
5. Penanganan Choking pada bayi

59
Luka dan Perdarahan
Luka dan Perdarahan
Perdarahan adalah hilangnya / keluarnya darah dari pembuluh darah.

Perdarahan dapat berupa :

Perdarahan dalam (di dalam


Perdarahan luar yang dapat
tubuh) yang tidak terlihat
terlihat oleh mata
oleh mata
61
Perdarahan Vena dan Penanganannya :

Penanganan :

• Tekan daerah luka langsung


menggunakan kasa atau kain
• Tempatkan daerah luka lebih
tinggi dari jantung

Mengidetifikasi :
• Darah yang keluar berwarna
merah gelap
• Merembes

62
Perdarahan Arteri dan Penanganannya :

Penanganan :

• Tekan daerah luka langsung


menggunakan kasa atau kain
• Tempatkan daerah luka lebih
tinggi dari jantung
• Gunakan torniquet arteri

Mengidetifikasi :
• Darah yang keluar berwarna
merah terang
• Muncrat sesuai pompaan
jantung

63
Jenis Luka dan Penanganannya

Tujuan penanganan :
Luka Amputasi

➢ Menghentikan
perdarahan

➢ Melindungi bagian
yang teramputasi.

64
Luka Amputasi
Penanganan :

65 Presentation Title – 01/12/2010 (optional)


Penanganan Luka Amputasi

Penanganan pada pasien :


▪ Hentikan perdarahan dengan cara menekan langsung
pada luka, dan meninggikan daerah tersebut dari jantung.
▪ Tutup luka dengan kasa steril, jangan menggunakan
pembalut terlalu tipis, balut dengan pembalut tekan.
▪ Panggil bantuan medis secepatnya.
▪ Tehnik penghentian perdarahan dengan menggunakan
tornikuet dapat diterapkan, jika perdarahan sulit untuk
dihentikan.

66
Penanganan Luka Amputasi

Penanganan pada bagian yang teramputasi:


• Masukkan potongan tubuh ke dalam plastik, jangan
sampai plastik bocor.
• Masukkan es ke dalam plastik yang lain, kemudian
disatukan dengan plastik yang berisi bagian tubuh
tersebut. Dingin akan membantu mempertahankan
bagian tubuh tersebut.
• Tuliskan nama korban dan waktu kejadian pada
bungkusan tersebut.
• Serahkan dan laporkan kepada petugas medis.
67
Penanganan Impaled Object

Penanganan :

• Benda yang menancap jangan


dicabut
• Hentikan perdarahan disekitar benda yang
menancap dengan membuat balutan donat

68 Presentation Title – 01/12/2010 (optional)


Terima Kasih

HSOR Training and Competency

Health, Safety, and Operational Risk Department


PT.Vale Indonesia.Tbk

© 2022

Anda mungkin juga menyukai