Gambar 1 Dilatasi pembuluh darah okular dan foamy gelatinous plaque pada
konjungtiva2
Lesi pada rongga mulut bersifat lunak, asimtomatik, ditandai dengan plak
putih dan spongy pada mukosa bukal dan labial, komisura labial, dasar mulut,
lateral lidah, gingiva, dan palatum, namun daerah dorsum lidah biasanya tidak
memiliki lesi.2 Lesi pada rongga mulut terdeteksi pada tahun pertama kehidupan
dengan peningkatan bertahap hingga pertengahan masa remaja.1
Gambar 2 (a) Lesi papula pada bibir bawah, (b) Plak linear spongy pada mukosa bukal2
Pada beberapa pasien, lesi ocular dapat terjadi secara seasonal dengan
spontaneous shedding dari plak konjungtival, pasien mengeluhkan photophobia
dan dapat terjadi kebutaan karena vaskularisasi kornea.1
c. Histopatologi
Terdapat gambaran mikroskopis yang mirip antara lesi konjungtiva dan
lesi oral. Terlihat adanya hyperplasia epitel dan akantosis yang disertai edema
intraselular, keratinosit hyalin mengalami pembesaran (dyskeratotic elements),
terlihat pada setengah lapisan superfisial epitel, sel-sel normal terdapat pada
bagian lower spinous dan lapisan sel basal, infiltrasi sel inflamasi pada lamina
propria minimal, dan pertemuan antara epitel dengan jaringan ikat berbatas jelas.1
d. Perawatan
Penyakit ini bersifat self limiting dan jinak, sehingga tidak dibutuhkan
perawatan. HBID tidak berisiko menjadi suatu keganasan namun konseling
genetik dapat dilakukan.1
Nicotine Stomatitis
a. Etiologi
Nicotine stomatitis merupakan bentuk umum dari keratosis yang berkaitan
dengan penggunaan tembakau. Penyakit ini berhubungan dengan pipe, cigar, dan
cigarrete smoking serta memiliki korelasi yang positif antara intensitas merokok
dengan keparahan penyakit.1
Efek topikal direk dari merokok terlihat pada palatum pasien yang
menggunakan protesa gigi tiruan lepasan, dimana mukosa yang tertutup gigi
tiruan lepasan terlihat normal dan area yang terekspos mengalami hyperkeratosis.
Pada reverse smoker, kombinasi antara karsinogen tembakau dan panas
meningkatkan risiko terjadinya kondisi keganasan.1
b. Tampilan klinis
Mukosa palatal menunjukkan adanya eritema dan hyperkeratosis.
Keratosis pada palatum disertai dengan titik-titik merah yang dikelilingi cicin
keratosis, titik merah ini merupakan inflamasi yang terjadi pada duktus sekretori
kelenjar saliva minor.1
c. Histopatologi
Nicotine stomatitis ditandai dengan adanya hyperplasia epitel dan
hyperkeratosis. Kelenjar saliva minor menunjukkan perubahan sel inflamasi dan
duktus sekretoria menunjukkan adanya metaplasia skuamosa.1
c. Histopatologi
Secara mikroskopis, terlihat gambaran atrofi epitel dan subjacent fibrosis.
Terkadang terlihat adanya dysplasia epitel. Lamina propria tervaskularisasi
dengan rendah dan mengalami hyalinisasi dan disertai sedikit fibroblast.
Infiltrasi ringan-sedang dari sel inflamasi terlihat. Kolagen tipe I mendominasi
bagian submucosa dan kolagen tipe II terlokalisir di pertemuan epitel dengan
jaringan ikat, di sekitar pembuluh darah, kelenjar saliva, dan otot.1
Sumber :
1. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Oral pathology: clinical pathologic
correlations. Elsevier Health Sciences; 2016.
2. Baroni A, Palla M, Aiello FS, Ruocco E, Faccenda F, Vozza A, et al.
Hereditary benign intraepithelial dyskeratosis: Case report. Int J Dermatol
[Internet]. 2009 [cited 2021 Sep 30];48(6):627–9. Available from:
https://moh-it.pure.elsevier.com/en/publications/hereditary-benign-
intraepithelial-dyskeratosis-case-report
3. Müller S. Frictional Keratosis, Contact Keratosis and Smokeless Tobacco
Keratosis: Features of Reactive White Lesions of the Oral Mucosa. Head
Neck Pathol. 2019 Mar 15;13(1):16–24.
4. Duggirala, Marthala M, Gannepalli A, Podduturi SR. Oral submucous
fibrosis in children: Report of three cases and review. J Indian Acad Oral
Med Radiol [Internet]. 2015 Jan 1 [cited 2021 Sep 30];27(1):105. Available
from: https://www.jiaomr.in/article.asp?issn=0972-
1363;year=2015;volume=27;issue=1;spage=105;epage=111;aulast=Duggir
ala
5. Rao NR, Villa A, More CB, Jayasinghe RD, Kerr AR, Johnson NW. Oral
submucous fibrosis: a contemporary narrative review with a proposed inter-
professional approach for an early diagnosis and clinical management. J
Otolaryngol - Head Neck Surg 2020 491 [Internet]. 2020 Jan 8 [cited 2021
Sep 30];49(1):1–11. Available from:
https://journalotohns.biomedcentral.com/articles/10.1186/s40463-020-
0399-7