Perkembangan ini ternyata merupakan titik balik karena meningkatnya teknologi dan
industrialisasi menjadi masyarakat terstruktur, yang menurut sejumlah pengamat
menyebabkan menurunnya martabat manusia. Ini terutama disebabkan oleh kedudukan
manusia yang seolah-olah hanya sebagai noktah dalam susunan lapangan kerja atau
pengabdian tertentu.
Selama ini keadaan di sekolah atau khususnya di kelas sering dipandang sebagai
sesuatu yang abstrak yang berarti kurang memenuhi tinjauan menurut sosiologi. Michael W.
Apple dan Lois Weis menunjukkan bahwamateri kurikulum sekarang umumnya kurang
mencerminkan kebutuhan siswa karena berorientasi pada kepentingan kelompok pemegang
peran dalam pengembangan masyarakat, yaitu kelas menengah atas dan tinggi. Mereka lebih
bersifat menerima dari pada mengarbsorsikan pengetahuan-pengetahuan itu secara kritis dan
sadar. Malaha, selalu dapat diperkirakan sebagian siswa terpaksa menerima materi-materi
pelajaran dengan sikap yang kurang serasi atau malahan menolaknya secara batiniah.