Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan bukti
untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan
dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten
Paser dalam rangka mencapai tujuan pembangunan daerah yang dicita-citakan.
Berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 7 Tahun 2017
tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2021.
Adapun pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator sasaran untuk periode tahun
2021 adalah sebagai berikut :
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Letak, Batas, dan Luas Kabupaten Paser ............................................ 4
Tabel 1.2 Luas Daerah PerKecamatan di Kabupaten Paser .................................... 5
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur ....................................... 7
Tabel 1.4 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan ............. 9
Tabel 1.5 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu .. 9
Tabel 1.6 Jumlah pegawai Negeri Sipil .............................................................. 18
Tabel 1.7 Jumlah PNS Menurut Tingkat Pangkat ............................................... 18
Tabel 1.8 Nilai indeks Reformasi Birokrasi.......................................................... 20
Tabel 3.1 Pengukuran Ordinal ........................................................................ 51
Tabel 3.2 Pencapaian Indikator Tujuan ........................................................... 51
Tabel 3.3 Pencapaian Indikator Sasaran.......................................................... 53
Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1 dengan Tahun n-1 54
Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 55
Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 dengan Tahun n-1 63
Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 63
Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan Tahun n-1 66
Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 66
A. LATAR BELAKANG
Letak/Location Antara/Between 0⁰ 48’ 29,44’’- -2⁰ 37’ 24,21’’ Lintang Selatan/South Latitude
115⁰ 37’ 0,77’’ - 118⁰ 1’ 19,82’’ Bujur Timur/East Longitude
Luas Wilayah/
Total Land Area 11 603,94 km2
Gambar 1.2
Luas Wilayah menurut Kecamatan (%) di KabupatenPaser, 2021
Tabel 1.2
Luas Daerah PerKecamatan di Kabupaten Paser
Grafik 1.1
Banyaknya Desa/Kelurahan di Kabupaten Paser menurut Kecamatan,
Tahun 2021
2. IKLIM
Keadaan iklim di Kabupaten Paser banyak dipengaruhi oleh lintang dan topografi
wilayahnya. Dalam setahun, rata-rata jumlah hari hujan Kabupaten Paser adalah 204
hari, dengan Kecamatan Long Ikis sebagai kecamatan dengan hari hujan terbanyak
selama tahun 2021, yaitu 294 hari hujan. Sedangkan rata-rata curah hujan Kabupaten
Paser selama tahun 2021 adalah 171,45 milimeter, lebih rendah dari tahun sebelumnya,
yaitu 206,82 milimeter.
Grafik 1.2
Rata-Rata Curah Hujan di Kabupaten Paser (mili meter), 2016-2021
3. KONDISI DEMOGRAFI
Jumlah penduduk Kabupaten Paser mencapai 275.452 jiwa. Laju pertumbuhan
penduduknya mencapai 1,75% dibandingkan jumlah penduduk pada Sensus
Penduduk 2010. Jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki
masih lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Adapun rasio jenis
kelamin kabupaten Paser tahun 2020 adalah 108,98, yang artinya dari 100 penduduk
perempuan terdapat 109 penduduk laki-laki. Jika dilihat berdasarkan kelompok umur,
penduduk di Kabupaten Paser didominasi oleh penduduk usia muda.
TABEL : 1.3
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Paser, 2021
Jenis Kelamin
Sex
Kelompok Umur
Age Groups
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
4. KETENAGAKERJAAN
Gambar 1.3
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu yang
Lalu Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Paser, 2021
Tabel 1.4:
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
Selama Seminggu yang Lalu dan Jenis Kelamin di K0061bupaten Paser, 2021
Jenis Kelamin
Sex
Kegiatan Utama
Main Activity Laki-Laki +
Laki-Laki Perempuan Perempuan
Male Female
Male + Female
(1) (2) (3) (4)
Angkatan Kerja/Economically Active 91 850 44 790 136 640
Bekerja/Working 88 759 42 725 131 484
Pengangguran Terbuka/Unemployment 3 091 2 065 5 156
Bukan Angkatan Kerja/Not Economically 19 972 54 996 74 968
Inactive
Sekolah/Attending School 9 047 8 016 17 063
Mengurus Rumah Tangga/Housekeeping 4 199 45 836 50 035
Lainnya/Others 6 726 1 144 7 870
Jumlah/Total 111 822 99 786 211 608
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
82,14 44,89 64,57
Economically Active Participation Rate
Tingkat Pengangguran
3,37 4,61 3,77
Unemployment Rate
Tabel 1.5:
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu
yang Lalu Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten
Paser, 2021
Jenis Kelamin
Kelompok Umur Sex
Age Groups Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
15−19 2 546 1 135 3 681
20−24 7 911 3 979 11 890
25−29 10 097 4 256 14 353
30−34 11 500 4 812 16 312
35−39 11 367 5 692 17 059
40−44 10 943 4 747 15 690
45−49 10 991 4 887 15 878
50−54 9 070 4 444 13 514
55−59 6 036 3 893 9 929
60+ 8 298 4 880 13 178
Jumlah/Total 88 759 42 725 131 484
5. PENDIDIKAN
2. PERANGKAT DAERAH
A. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan Sekretariat Daerah Tipe A,
terdiri dari 3 (tiga) Asisten;
1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
a. Bagian Tata Pemerintahan
b. Bagian Kesejahteraan Rakyat
c. Bagian Hukum
d. Bagian Kerja Sama
Tabel 1.7
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten Paser
Menurut Tingkat Kepangkatan dan Jenis Kelamin
2020
Pangkat/Golongan/Ruan
Laki-Laki Perempuan Jumlah
g
Male Female Total
Hierarchy
(1) (5) (6) (7)
1. I/A (Juru Muda) 0 0 0
2. I/B (Juru Muda Tingkat I) 3 0 3
3. I/C (Juru) 9 0 9
4. I/D (Juru Tingkat I) 33 0 33
Golongan I/Range I 45 0 45
5. II/A (Pengatur Muda) 39 4 43
6. II/B (Pengatur Muda Tingkat I) 92 45 137
7. II/C (Pengatur) 192 151 343
8. II/D (Pengatur Tingkat I) 231 104 335
Golongan II/Range II 554 304 858
9. III/A (Penata Muda) 101 124 225
10. III/B (Penata Muda Tingkat I) 335 521 856
11. III/C (Penata) 287 348 635
12. III/D (Penata Tingkat I) 425 348 773
Golongan III/Range III 1 148 1 341 2 489
13. IV/A (Pembina) 376 247 623
Tabel 1.8:
Nilai indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten Paser pada tahun 2020
B. PROGRAM PRIORITAS
1. Program Pengelolaan Pendidikan
2. Program Pengembangan Kurikulum
3. Program Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
4. Program Pengendalian Perizinan Pendidikan
5. Program Pengembangan Bahasa Dan Sastra
6. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
7. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
8. Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Makanan Minuman
9. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
10. Program Penyelenggaraan Jalan
11. Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase
12. Program Penataan Bangunan Gedung
13. Program Pengembangan Jasa Konstruksi
14. Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
15. Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
16. Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah
17. Program Pengembangan Sistem Dan Pengelolaan Persampahan Regional
18. Program Penyelenggaraan Penataan Ruang
19. Program Pengembangan Perumahan
20. Program Kawasan Permukiman
Peningkatan peran
serta masyarakat
dalam pengelolaan
sumber daya air
Meningkatkan Melaksanakan
sarana dan pengadaan
prasaranan pembangunan
penunjang sarana dan
komunikasi prasarana
penunjang
komunikasi
Meningkatkan Pembuatan
pengaturan jasa kebijakan dalam
konstruksi pelaksanaan jasa
konstruksi
Memperketak Melakukan
pengawasan monitoring dan
pelaksanaan jasa evaluasi
konstruksi penyelenggaraan
jasa konstruksi
secara kontinyu
dan berkelanjutan
Peningkatan Meningkatkan
kualitas sarana dan akses dan kualitas
prasarana publik sarana prasana
publik
Pengadaan tanah
bagi kepentingan
pembangunan dan
penyelesaian
konflik pertanahan
Meningkatkan Meningkatnya Peningkatan Penanganan
kualitas kawasan sanitasi pemukiman sampah dan limbah
kawasan dan pemukiman rakyat pemukiman
lingkungan yang berwawasan perkotaan,
pemukiman lingkungan pemukiman
pedesaan dan
pusat ekonomi
Penataan areal Penataan sarana
pemakaman dan dan prasarana
terbuka hijau areal pemakaman
umum dan ruang
terbuka hijau
Peningkatan
sumber pangan
alternatif secara
berkelanjutan
Melaksanakan
administrasi
kependudukan yang
berkualitas
Pelibatan
perempuan dalam
partai politik dan
jabatan publik
Meningkatkan Meningkatnya Penguatan forum adat Pengembangan
stabilitas sosial kerukunan, kemanan dan forum keagamaan wawasan
dan ketertiban kebangsaan bagi
masyarakat kelompok adat
dan kelompok
keagamaan
Pengarusutamaan Pengembangan
sistem keamanan kelompok-
berbasis masyarakat kelompok
E. PERJANJIAN KINERJA
terukur dalam rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan
A
kuntabilitas kinerja dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Kabupaten Paser tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan
yang dilaksanakan, mulai Perencanaan Strategis (RPJMD), Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) dan Perjanjian Kinerja Pemerintah KabupatenPaser. Dari
perencanaan yang sudah dibuat ke mudian dikukuhkan dalam Perjanjian Kinerja
selanjutnya setelah tahun anggaran berakhir, maka apa yang sudah direncanakan dan
diperjanjikan harus diukur dan dilaporkan sebagai bentuk pertanggung jawaban publik.
Secara umum Pemerintah Kabupaten Paser telah dapat melaksanakan tugas dalam
rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Paser Tahun 2016-2021.
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 12 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016 – 2021 terdapat
5 (lima) Misi, 10 (sepuluh) Tujuan dan 22 (dua puluh dua) Sasaran, dengan 52 (lima
puluh dua) indikator sasaran. Misi I terdapat 2 tujuan, 2 sasaran dan 10 indikator kinerja,
Misi II terdapat 1 tujuan, 2 sasaran dan 10 indikator kinerja, Misi III terdapat 3 tujuan, 7
sasaran dan 14 indikator kinerja, Misi IV terdapat 2 tujuan, 3 sasaran dan 7 indikator
kinerja dan Misi V terdapat 2 tujuan, 8 Sasaran dan 11 indikator kinerja.
Tabel 3.2
Pencapaian Indikator Tujuan Tahun 2021
Meningkatkan Persentase 90 90 90
kualitas Rumah
kawasan dan Tangga
lingkungan Memiliki
pemukiman Hunian Layak
dan
Terjangkau
2 Meningkatkan Meningkatkan IPM (Indeks 73 72,93 99,9
Pelayanan akses dan Pembangunan
Dasar di kualitas Manusia)
Bidang pendidikan
Pendidikan dan
dan kesehatan
Kesehatan
3 Memperkuat Meningkatkan Angka 2,50 5,41 216,40**
Fondasi produktifitas Pertumbuhan
Perekonomia perekonomian Ekonomi
n yang sektor non PDRB per 70 Jt 56,51 jt 80,73
Berbasis tambang Kapita (non-
Potensi Lokal batubara)
dan Pertumbuhan 13 12,02 92,46
Berkelanjutan PDRB
(pertanian,
kehutanan,
perikanan)
Meningkatkan TPT (Tingkat 4,00 3,77 94,25
kesempatan Pengangguran
dan lapangan Terbuka)
pekerjaan
Meningkatkan Penghargaan ADIPURA ADIPURA -
kualitas ADIPURA A (2019)
lingkungan
hidup
4 Meningkatkan Mewujudkan Indeks 70 55,81 79,73
Kualitas Tata Tata Kelola Reformasi
Kelola Pemerintahan Birokrasi
Pemerintahan Yang Efektif
dan Bersih
serta Layanan
Publik yang
Berkualitas
Meningkatkan Indeks 74 N/A N/A
Partisipasi Demokrasi
Publik Dalam Indonesia
Proses (skala
Pembangunan kabupaten)
, Hukum dan
HAM
Tabel 3.3
Pencapaian Indikator Sasaran
1 Misi 1 2 2 10 BS = 5, B = 1 C= 1, K= 3
2 Misi 2 1 2 10 BS = 3, B = 4, C= 2 , K= 0
(1 Indikator Kinerja = N/A)
3 Misi 3 3 7 14 BS = 2 , B = 7 , C= 3, K= 0
(1 Indikator = N/A)
4 Misi 4 2 3 7 BS = 2 , B = 3 , C= 2 , K=
5 Misi 5 2 8 11 BS = -, B = 6, C = 4, K= 1
Hasil analisis pencapaian indikator sasaran terhadap 22 (dua puluh dua) sasaran
dengan 51 (lima puluh satu) indikator kinerja, diketahui bahwa 11 Indikator Sasaran
atau 22% dengan kategori Baik Sekali, 21 Indikator Sasaran atau 41 % dengan
kategori Baik, 6 Indikator Sasaran atau 12% dengan kategori Cukup, dan 7
Indikator Sasaran atau 14 % dengan kategori Kurang.
SASARAN STRATEGIS 1 :
Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Dasar Pembangunan,
Jaringan Komunikasi dan Internet
Tabel 3.4
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1 dengan
Tahun n-1
Tabel 3.5
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1 dengan Akhir
Periode RPJMD
1. Indikator kinerja : Panjang jalan dalam kondisi mantap, dengan capaian kinerja
124,67% ( Baik Sekali ); dan
kondisi mantap yang diharapkan pada akhir periode RPJMD mencapai 124,67 %
artinya target Periode akhir RPJMD tahun 2021 terlampaui dari penetapan target
sebesar 470 km dan berhasil direalisasikan sebesar 595,94 km.
Dalam menuntaskan permasalahan ini, pemerintah Kabupaten Paser
menemukan beberapa kendala diantaranya:
- Pembebasan lahan seringkali masih menjadi kendala lambatnya proses
pembangunan jalan / jembatan.
- Rusaknya badan jalan baru disebabkan oleh muatan kendaraan yang over kapasitas
sehingga jalan tidak mampu dan kuat saat menerima adanya tekanan, beban
yang berlebihan dari kendaraan yang melintas.
- Masih minimnya tanggung jawab sosial (CSR) pihak swasta/perusahaan
terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar untuk perbaikan jalan.
- Kejadian bencana banjir dan tanah longsor masih seringkali menjadi penyebab
kerusakan jalan dan jembatan
- Melakukan advokasi ke Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk mendapatkan
dukungan pembiayaan pembangunan dan perbaikan jalan/jembatan.
- Menempatkan pembangunan/perbaikan jalan dan jembatan sebagai prioritas
pembangunan daerah.
- Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam melakukan pengawasan serta
penegakan hukum secara konsisten terhadap pelanggaran penggunaan kendaraan
yang beroperasi tidak sesuai dengan kelas jalan yang dilalui.
- Mendorong keterlibatan pihak swasta/perusahaan dalam menyalurkan dana CSR
untuk memperbaiki jalan.
- Membentuk Satgas PU dalam menangani kerusakan jalan akibat bencana.
3. Indikator Kinerja : Tingkat Kepatuhan terhadap dokumen RTRW, dengan
capaian kinerja 45,18 % (Kurang)
a. Keberadaan ruang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia, oleh
sebab itu dalam melakukan perencanaan wilayah pemanfaatan dan pengelolaan
ruang harus sebijaksana mungkin sehingga keharmonisan dapat terwujud guna
Keberhasilan indikator kinerja ini adalah regulasi yang sudah ada yakni
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Paser Tahun 2015-2035, pengawasan seperti pemantauan dan
evaluasi terhadap penyelenggaraan penataan ruang dengan ketentuan Undang-
Undang.
:
Hambatan yang dihadapi adalah cepatnya pertumbuhan berbagai
bidang seperti masalah ekonomi, masalah sosial, masalah daya dukung
lingkungan dan masalah tata ruang, infrastruktur seperti permasalahan
Solusi :
Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut di atas maka Pemerintah Kabupaten
Paser fokus pada pembenahan saluran irigasi tertier oleh karena pembangunan irigasi
tersier ini sangat penting terutama dalam upaya mendukung optimalisasi
produktivitas tanaman misalnya setahun sekali panen diupayakan meningkat menjadi
dua kali panen dengan produksi yang maksimal.
5. Indikator Kinerja Persentase Desa Blankspot, dengan capaian kinerja 50%
(Kurang)
Kabupaten Paser merupakan wilayah yang spesifik yang memiliki kontur pegunungan,
berbukit bukit dan pesisir pantai menyebabkan adanya beberapa wilayah yang sulit
terjangkau sinyal. Beberapa wilayah di Kabupaten Paser masih mengalami blank
spot area atau tidak terjangkau sinyal khususnya yang berada di daerah pedalaman
dan pesisir. Menara telekomunikasi adalah syarat mutlak penghubung jaringan
telekomunikasi antar wilayah yang terhalang oleh pegunungan atau bukit wilayah
tersebut.
Potensi perekonomian masyarakat pedesaan dapat dikembangkan jika sudah
terjamah oleh teknologi telekomunikasi khususnya telepon seluler dan internet
karena dapat memudahkan komunikasi masyarakat pedesaan dalam menjalankan
roda kehidupan.
Potensi perekonomian masyarakat pedesaan dapat dikembangkan jika sudah
terjamah oleh teknologi telekomunikasi khususnya telepon seluler dan internet
karena dapat memudahkan komunikasi masyarakat pedesaan dalam menjalankan
roda kehidupan Saat ini akses internet di Kabupaten Paser umumnya hanya bisa
dinikmati di wilayah kota, ibukota kecamatan dan desa di sekitarnya. Pembangunan
menara telekomunikasi umumnya dilakukan oleh provider telekomunikasi yang
beroperasi di Kabupaten Paser dimana orientasi bisnis yang kuat menyebabkan desa-
desa yang ada di pedalaman masih belum dijangkau
Adapun kendalan atau permasalahan yang dihadapai antara lain yaitu :
a. Perusahaan telekomunikasi kurang ikut berpartisipasi karena pertimbangan
bisnis.
Evaluasi terhadap berbagai kasus kecelakaan konstruksi yang terjadi akhir-akhir ini
menunjukkan bahwa diperlukan pemutakhiran standar-standar terkait konstruksi.
Selain itu juga perlu memastikan penerapan standar tersebut di lapangan melalui
sistem penilaian kesesuaian sesuai amanat Undang- Undang Nomor 20 Tahun
2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dan Undang-Undang No. 2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Standarisasi industri konstruksi menjadi isu strategis. Sebab industri konstruksi bukan
sebatas industri bahan bangunan. Namun industri yang menghasilkan bangunan, baik
infrastruktur maupun properti seperti jalan, jembatan, bandara, bendung,
bendungan, pelabuhan, jalan rel, pembangkit listrik, offshore structure, gedung
perkantoran, gedung hunian, rumah tinggal, pabrik, dan gedung khusus lainnya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan terhadap pencapaian kinerja ini berupa evaluasi,
monitoring, pembinaan, pelatihan aparat, konsultasi dan koordinasi pengaturan jasa
konstruksi dalam rangka pemenuhan standar keamanan, keselamatan.
8. Sarana dan Prasarana Publik yang memadai, dengan capaian kinerja
“149,51%”(Sangat Baik).
Sarana prasarana publik yang memadai telah melebihi target tahun 2021 yang
ditetapkan di RPJMD sebesar 65% dengan realisasi mencapai 97,18%.
Jika dilihat dari aspek kualitas meningkat karena luas areal bertambah dan
ditingkatkan estetikanya untuk mempercantik kota. Sarana publik yang diperbaiki
umumnya adalah taman-taman yang ada di kota dan ibukota kecamatan.
Pada areal taman kota ditingkatkan kualitasnya untuk mengantisipasi dampak-
dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan kota dan dapat dinikmati oleh seluruh
warga kota di samping itu juga untuk meningkatkan fungsi ekologis dan fungsi
sosialnya. Secara ekologis taman kota dapat menjadi paru-paru kota dan tempat
penyimpanan air tanah, sehingga mencegah datangnya banjir dan erosi serta
menjamin pasokan air tanah. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten
Paser dalam meningkatkan proporsi ruang terbuka hijau dalam mendukung “Kaltim
Green”.
Secara sosial, upaya ini dilakukan karena mengingat taman merupakan tempat
komunikasi sosial masyarakat, sarana olah raga dan rekreasi. Hal ini sejalan dengan
misi kelima Kabupaten Paser “Memperkuat Kohesivitas Sosial, Budaya, dan Adat
Istiadat Lokal”
SASARAN STRATEGIS 2 :
Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 dengan Tahun n-1
Rata-rata : 103,04
Tabel 3.7
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 dengan Akhir
Periode RPJMD
Sasaran Strategis 2 memiliki 2 (dua) indikator kinerja yaitu Luas Kawasan Kumuh dan
kawasan berpotensi kumuh dengan Capaian : 104,58 % (Baik Sekali) dan Persentase
akses air bersih dengan capaian : 101,49 % (Baik Sekali).
1. Indikator Kinerja Luas Kawasan Kumuh dan kawasan berpotensi kumuh dengan
Capaian 104,58 % (Baik sekali).
Pada Tahun 2020, luas kawasan kumuh dan kawasan berpotensi kumuh adalah 345,1
Ha, turun menjadi 235,20Ha pada tahun 2021 atau mengalami penurunan 109,9 Ha.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Paser Nomor 653/KEP-116/2021 tentang
Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di kawasan Perkotaan
Tana Paser, luas kawasan kumuh di Kabupaten Paser adalah hanya seluas 224,52 Ha.
2. Indikator Kinerja Persentase Akses Air Bersih dengan capaian 101,49 % (Baik Sekali).
Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Paser menggunakan air isi ulang (42,65%)
sebagai sumber air minum, PDAM sebesar 21,41%. dari sumur tak terlindung, air hujan
dan air sungai yang masing-masing sebesar 14,82%, 6,88 persen dan 2,34 persen.
Jumlah rumah tangga yang memiliki akses minum dan air bersih menigkat dari 55.964
rumah tangga menjadi 74.865 rumah tangga. Capaian program PAMSIMAS sebenarnya
dapat menjangkau 12 desa di 4 kecamatan pada tahun 2021 diantaranya Desa
Suatang, Lempesu, Keresik Bura, Kertabumi, Munggu, Muara Pias, Sekurau Jaya,
Sebakung, Long Gelang, Suatang Keteban, Belimbing dan Kayungo Sari.
PAMSIMAS merupakan salah satu program nasional dalam penyediaan air minum dan
sanitasi yang berbasis masyarakat dengan dukungan dana dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan kontribusi masyarakat.
Secara khusus, PAMSIMAS bertujuan meningkatkan perilaku higienis di masyarakat
serta meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana air minum dan sanitasi.
Minat masyarakat mengikuti program PAMSIMAS cukup tinggi namun terkendala
dengan kontribusi masyarakat sebesar 20% dan APBDes sebesar %. Kontribusi
Masyarakat terdiri dari kontribusi dalam bentuk uang tunai 4% dan tenaga kerja 16%.
Untuk APBDes dapat dianggarkan pada tahun anggaran berjalan atau tahun anggaran
berikutnya, sepanjang tidak melebihi satu tahun anggaran setelah kegiatan konstruksi
selesai.
Faktor yang mempengaruhi pencapaian indikator ini antara lain adalah:
a. Masih ditemukannya luas kawasan kumuh dan berpotensi kumuh disebabkan
karena tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, perilaku
masyarakat membuang sampah, rendahnya penegakan hukum, serta terbatasnya
akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memenuhi kebutuhan
perumahan yang layak.
b. Masih rendahnya peran serta dalam memelihara sarana air bersih
c. Masih terdapat lokasi potensi sumber air bersih dan kualitas air tidak memenuhi
syarat diikutkan dalam program PAMSIMAS
Dalam rangka meminimalisir meluasnya kawasan kumuh dan sebagai langkah
peningkatan realisasi kinerja pada tahun yang akan datang, Pemerintah Kabupaten
Paser melakukan langkah-langkah:
a. Untuk mencegah meluasnya kawasan kumuh maka diperlukan upaya pengawasan
dan pengendalian alih fungsi lahan untuk pembangunan perumahan dan
permukiman.
b. Pembinaan masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan
c. Peningkatan penegakan hukum terhadap bangunan liar atau pemanfaatan
bangunan yang tidak sesuai perijinannya.
1. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan air minum
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dan pihak swasta dalam penyediaan air
bersih di pedesaan yang belum terjangkau PDAM.
b. mengoptimalkan pembangunan embung pada wilayah wilayah yang
mengalami kesulitan akses air bersih dan memfasilitasi masyarakat
miskin/tidak mampu agar dapat memiliki penampungan air bersih
SASARAN STRATEGIS 3 :
Tabel 3.8
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkat APK PAUD % 37,6 70 34,50 49,29
nya Akses
dan kualitas
dan daya Rasio Rasio - 14 24,33 173,79
saing Ketersediaan
pendidikan Sekolah
APM PAUD % 20 70 N/A N/A
APK SD % 105,58 100 102,42 102,42
APM SD % 97,87 100 95,70 95,70
APK SMP % 94,56 100 97,81 97,81
APM SMP % 81,58 100 83,76 83,76
Rata-rata lama Tahun 8,55 9 8,79 97,67
sekolah
Rata-rata capaian 87,56
Tabel 3.9
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan Akhir
Periode RPJMD
Tabel 3.10
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser
1 2 3 4 5
Meningkatnya APK PAUD 40,17 33,66 34,50
Akses dan APK SD 102,62 106,10 102,42
Kualitas Daya APM SD 92,57 97,14 95,70
Saing APK SMP 101,83 106,22 97,81
Pendidikan APM SMP 75,60 78,98 83,76
Rata-rata lama 8,54 9,84 8,79
sekolah
Kemajuan dunia pendidikan pada suatu wilayah tidak lepas dari campur tangan
pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu wujud peran serta
pemerintah dalam kemajuan dunia pendidikan adalah peningkatan jumlah sekolah dari
tahun ke tahun. Sampai dengan tahun 2021, jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Paser
berdasarkan tingkat pendidikan adalah TK (Taman Kanak-Kanak) sebanyak 149 unit, RA
(Raudatul Athfal) sebanyak 10 unit, SD (Sekolah Dasar) 221 unit, MI (Madrasah Ibtidaiyah)
sebanyak 13 unit, SMP (Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 76 unit, MTs (Madrasah
Tsanawiyah) sebanyak 17 unit.
Angka Partisipasi Kasar (APK) memberikan gambaran tentang banyaknya anak yang
menerima pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Pada tahun 2021, APK pada
tingkat Sekolah Dasar (SD) mencapai 102,42 % dan APK SMP sebesar 97,81%.
Artinya ada anak di luar usia 7-12 tahun dan 12- 15 tahun yang bersekolah di SD atau SMP.
Hal ini bisa terjadi karena ada anak yang terlalu dini masuk SD atau pernah tinggal kelas
sementara umurnya sudah di atas rentang tersebut.
Sementara itu, Angka Partisipasi Murni (APM) mengindikasikan proporsi anak
sekolah yang dapat sekolah tepat waktu. Tahun 2021, APM pada jenjang SD 95,70 %
relatif sama dengan tahun lalu dan APM SMP 83,76% mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten
Paser dengan realisasi 11,75 tahun dari target 9 tahun dengan capaian 130,56%, lebih
tinggi dibandingkan rata – rata lama sekolah Provinsi Kalimantan Timur dan nasional.
Relatif lebih rendahnya rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Paser
menunjukkan prioritas untuk meningkatkan akses bagi penduduk untuk memperoleh
pendidikan masih perlu mendapatkan perhatian yang serius. Untuk meningkatkan rata-
rata lama sekolah adalah dengan meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar ,
meningkatkan partisipasi sekolah jenjang pendidikan dasar yang bermutu, serta
meningkatkan mutu pendidik.
Rendahnya rata-rata lama sekolah menunjukkan bahwa angka putus sekolah pada
jenjang SD dan SMP masih cukup tinggi, hal ini sangat berhubungan dengan angka putus
sekolah dan angka buta huruf. Putus sekolah biasanya disebabkan karena dorongan orang
tua yang kurang optimal akibat desakan ekonomi sehingga anaknya ikut membantu orang
tua bekerja, akses transportasi dari pemukiman menuju sekolah, serta ketidaksiapan
siswa dan orang tua dalam menghadapi metode pembelajaran jarak jauh di masa pandemi
Covid-19.
Adapun upaya untuk meningkatkan partisipasi sekolah di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Paser adalah:
a. Mengintensifkan sosialisasi rintisan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
b. Pemenuhan sarana dan prasaran pendidikan sesuai denganstandar pelayanan minimal
di bidang pendidikan;
SASARAN STRATEGIS 4 :
Tabel 3.11
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatny Presentase % - 26,7 17,17 64,31
a Partisipasi organisasi
dan Peran pemuda yang
Aktif Pemuda aktif
dan Prestasi
Olahraga
Jumlah Prestasi Jumlah - 6 21 350
Olahraga
Rata-rata 207,16
Tabel 3.12
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4 dengan Akhir
Periode RPJMD
Pada tahun 2021 target persentase organisasi pemuda aktif adalah sebesar 26,7%,
sedangkan realisasi kinerjanya sebesar 17,17%. Salah satu factor yang mempengaruhi
adalah adanya Pandemi Covid-19 sehingga tidak dapat melaksanakan sosialisasi maupun
pembinaan terhadap organisasi pemuda karena keterbatasan dalam melaksanakan
kegiatan yang mengumpulkan banyak peserta.
Pada indikator kinerja jumlah prestasi olahraga dengan target pada tahun 2021
adalah 6 prestasi olahraga dengan realisasi sebesar 21 prestasi olahraga yang diraih. Hal
ini diperoleh dari atlet Kabupaten paser yang berlaga di PON Papua dan PAPERNAS
(Pekan Paralimpiade Nasional) Tahun 2021.
SASARAN STRATEGIS 5 :
Tabel 3.14
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5 dengan Akhir
Periode RPJMD
Tabel 3.15
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser
1 2 3 4 5
Meningkatnya Angka Harapan 71,61 74,61 76,93
Akses, Mutu Hidup
dan Daya Saing Persentase 64,50 88,29 95,45
Pelayanan fasilitas kesehatan
Kesehatan terakreditasi
Angka Kematian 3794 92 20
Ibu
Bupati Paser nomor 61 tahun 2018 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ditujukan
untuk mendukung sumber daya manusia yang sehat. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan
upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen dalam memasyarakatkan
paradigma sehat.
Untuk itu kebijakan kesehatan promotif dan preventif perlu dilakukan secara
terstruktur dan masif dengan dukungan dana yang cukup, perlu penggalangan program
kesehatan untuk mencegah mundulnya penyakit- penyakit katastropik tersebut. Salah
satu faktor penting dalam mencegah penyakit kardiovaskular adalah aktifitas fisik secara
rutin. Ini diperlukan sarana publik dan ruang sosial seperti lapangan olah raga dan taman
kota. Selain itu juga perlu adanya kampanye pemeriksaan fisik untuk mendeteksi penyakit
lebih awal.
Jumlah kasus kematian ibu melahirkan pada tahun 2021 sama yaitu 20 kasus,
meningkat dari tahun 2020 yang hanya 5 kasus , sedangkan kasus kematian bayi juga
meningkat dari tahun 2020 sebanyak 9 kasus menjadi 11 kasus pada tahun 2021.
Jika dilihat dari penyebab terjadinya kematian Ibu hamil penyebab terbesar adalah karena
covid – 19, juga dikarenakan pendarahan, Usia ibu pada saat hamil, jarak kehamilan,
penyakit yang diderita ibu pada saat kehamilan, nutrisi ibu selama hamil dan nifas. Nutrisi
selama kehamilan dan nifas, kekurangan nutrisi pada saat kehamilan dapat menyebabkan
anemia ibu hamil yang sangat beresiko menyebabkan terjadinya perdarahan pada saat
persalinan, Penyakit yang diderita ibu selama kehamilan seperti Hipertensi, Diabetes
Milliteus dan lainnya, juga berpengaruh pada kematian ibu dan terhadap perkembangan
janin sehingga dapat menyebabkan kelahiran premature, BBLR dan aspeksia.
Penyebab kematian bayi terbesar karena BBLR, Asfeksia, pneumonia, diare. BBLR
dan Asfeksia dapat disebabkan karena nutrisi ibu hamil yang kurang baik selama
kehamilan, pneumonia sangat di pengaruhi oleh daya tahan tubuh dan status nutrisi, hal
ini disebabkan pada saat kehamilan ibu jarang memeriksakan kehamilannya ke fasilitas
kesehatan, karena adanya pembatasan kegiatan atau takut terpapar Covid-19, sehingga
gejala awal kurang gizi atau adanya kelainan pada janin tidak terdeteksi.
Indikator Indeks Keluarga Sehat (IKS) merupakan proporsi keluarga sehat dibagi
jumlah keluarga di wilayah tertentu, yang besarannya berkisar antara 0 -1. Ada 12
indikator yang digunakan dalam mengukur IKS 5 indikator terkait dengan ibu melahirkan
dan kesehatan bayi balita, 1 indikator terkait TB Paru, 2 indikator penyakit tidak menular,
3 indikator terkait PHBS dan 1 indikator tentang jaminan kesehatan.
Disadari bahwa pelayanan kesehatan saat pandemi Covid-19 memang sangat
terbatas karena harus dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Disisi
lain sejumlah anggaran yang sebelumnya direncanakan untuk memeuhi sejulah SPM
bidang kesehatan harus di refocusing ke penanganan pandemi Covid-19. Meski kendala
dan tantangan dalam pencapaian khususnya akibat pandemi Covid-19 namun jajaran
Pemerintah Kabupaten Paser berkomitmen untuk mencapai target yang telah ditetapkan
sesuai dengan pedoman dan kebijakan teknis yang ada.
Berdasarkan data capaian tersebut di atas, permasalahan utama dari urusan
kesehatan adalah:
a. Masih ditemukannya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
b. Masih tingginya masalah kesehatan akibat penyakit menular dan tidak menular.
c. Kualitas sarana prasarana pelayanan kesehatan belum memadai.
d. Belum optimalnya pelaksanaan jaminan kesehatan
e. elum meratanya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan.
f. Masih rendahnya pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
Dalam rangka meminimalisir permasalahan tersebut dan sebagai langkah
peningkatan realisasi kinerja pada tahun yang akan datang, Pemerintah Kabupaten Paser
telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Sebagai upaya
meningkatkan Angka Harapan Hidup, untuk mengatasi masih tingginya masalah;
2. kesehatan akibat penyakit menular dan tidak menular akan dilaksanakan upaya
pengendalian Tuberkulosis, penguatan keterlibatan UPT dalam program, peningkatan
keterlibatasan semua stakeholder, penguatan jejaring laboratorium dan
pendampingan RS Sub Rujukan TB MDR, Penguatan kapasitas petugas, deteksi dini
melalui penemuan secara aktif berbasis keluarga, Mengaktifkan Posbindu di
masyarakat, Mengaktifkan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), memastikan kembali
implementasi Perda Kabupaten Paser Nomor 3 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa
Rokok.
3. Menjamin berjalannya protokol kesehatan bagi seluruh masyarakat secara konsisten
dalam rangka menurunkan penyebaran covid-19
4. Mempercepat tercapainya Universal Health Coverage (UHC) melalui pembiayaan
jaminan kesehatan bersumber APBN dan APBD.
SASARAN STRATEGIS 6 :
Meningkatnya Produksi, Produktifitas dan Kualitas Komoditi
Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikana
Tabel 3.16
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatny Kontribusi Sektor % 12,48 15,66 12,02 76,76
a Produksi, Pertanian,
produktifitas Perkebunan,
dan Kualitas Peternakan dan
Komoditi Perikanan
Pertanian, terhadap PDRB
Perkebunan,
Peternakan
dan
Perikanan
Rata -rata 76,76
Tabel 3.17
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 dengan Akhir
Periode RPJMD
Tabel 3.18
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser
1 2 3 4 5
Meningkatnya Kontribusi Sektor N/A 8,48 12,02
Produksi, Pertanian,
produktifitas Perkebunan,
dan Kualitas Peternakan dan
Perikanan terhadap
Komoditi
PDRB
Pertanian,
Perkebunan,
Peternakan dan
Perikanan
SASARAN STRATEGIS 7 :
Meningkatnya Nilai Tukar Petani
Tabel 3.19
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Nilai Tukar Petani % N/A 98,30 N/A N/A
Nilai Tukar
Petani
Rata-rata : N/A
Tabel 3.20
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 dengan Akhir
Periode RPJMD
Tabel 3.21
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser
1 2 3 4 5
Meningkatnya Nilai Tukar Petani 106,67 93,93 N/A
Nilai Tukar
Petani
SASARAN STRATEGIS 8 :
Berkembangnya Sektor Pariwisata
Tabel 3.22
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Rata-rata : 17,73
Tabel 3.23
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 dengan Akhir
Periode RPJMD
Tabel 3.24
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser
1 2 3 4 5
Upaya peningkatan jumlah kunjungan wisata dalam penerapan new normal selain
menerapkan protocol kesehatan dalam setiap objek wisata Pemerintah Kabupaten Paser
secara konsisten melakukan pengembangan pembangunan pariwisata melalui 4 (empat)
aspek, yakni Atraktif, Aminity, Aksesbilitas, dan Kelembagaan.
SASARAN STRATEGIS 9 :
Meningkatnya Peran Pasar Tradisional , Koperasi dan UMKM
dalam Perekonomian Masyarakat
Tabel 3.25
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9 dengan Tahun n-1
Tabel 3.26
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9 dengan Akhir
Periode RPJMD
Kontribusi
Industri % 5,21 5,84 112,09
Pengolahan
terhadap PDRB
Tabel 3.27
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Menurunnya Tingkat % 93,16 93,3 93,21 99,90
Angka Keterserapan
Penganggura Tenaga Kerja
n
Rata-rata : 99,90
Tabel 3.28
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10 dengan
Akhir Periode RPJMD
SASARAN STRATEGIS 11 :
Meningkatnya Investasi
Tabel 3.29
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Jumlah Nilai Rp 657.970,9 671,768 756,794 112,66
Investasi Investasi
Berskala
Nasional
Rata-rata : 112,66
Tabel 3.30
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11 dengan
Akhir Periode RPJMD
saing daerah secara komprehensif, serta mendorong terciptanya iklim yang kondusif bagi
dunia bisnis dan investasi melalui harmonisasi kebijakan pusat dan daerah.
SASARAN STRATEGIS 12 :
Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Tabel 3.31
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 dengan Tahun n-1
Rata-rata : 101,00
Tabel 3.32
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 dengan
Akhir Periode RPJMD
Tabel 3.33
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser
1 2 3 4 5
Meningkatnya Indeks Kulitas 73,97
Indeks Kulitas Lingkungan Hidup
Lingkungan
Hidup
SASARAN STRATEGIS 13 :
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Tabel 3.34
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Opini BPK WTP WTP WTP WTP 100
Akuntabilitas Terhadap
Kinerja Laporan
Birokrasi Keuangan
Daerah
Nilai EKPPD Nilai N/A 3,1 2,69 86,77
Tabel 3.35
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13 dengan
Akhir Periode RPJMD
Keuangan Daerah
Nilai EKPPD Nilai 3,1 2,69 86,77
Perolehan evaluasi SAKIP Kabupaten Paser pada tahun 2021 masih menunggu hasil dari
kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Adapun permasalahan yang harus ditindaklanjuti dan disempurnakan berdasarkan
rekomendasi dari Kementerian PAN dan RB atas hasil Evaluasi terhadap Implementasi
SAKIP Pemerintah Kabupaten Paser Tahun sebelumnya adalah :
1. Menyempurnakan dokumen-dokuken perencanaan kinerja dan memastikan tujuan
dan sasaran strategis telah berorientasi Hasil / Outcome, berupa manfaat
2. Menyempurnakan Indikator-indikator kinerja dalam dokumen perencanaan agar
memenuhi kriteria SMART, sehingga ukuran keberhasilan lebih andal;
3. Memperbaiki penjabaran perencanaan kinerja (cascade down) dari level Pemda
kepada PD hingga level individu;
4. Menyusun Rencana Aksi setiap PD sebagai rincian kegiatan atas Perjanjian Kinerja;
5. Menyajikan analisis terhadap faktor keberhasilan dan hambatan terhadap
pencapaian kinerja yang telah diperjanjikan;
6. Mengoptomalkan evaluasi internal atas implementasi manajemen kinerja PD, serta
meningkatkan kualitas evaluasi dengan meberikan rekomendasi – rekomendasi yang
spesifik dan signifikan untuk mendorong perbaikan SAKIP yang berkelanjutan
terhadap Perangkat Daerah.
Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Perangkat Daerah yang
melakukan Pelayanan Publik
Nilai rata-rata indeks kepuasan masyarakat tahun 2021 sebesar 82,142 dan jika dikonversi
menjadi 3,51, hal ini meningkat jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya
yang hanya 3,11.
SASARAN STRATEGIS 14 :
Meningkatnya Perencanaan Pembangunan, Pengelolaan Data dan
Implementasi Kerjasama Daerah
Tabel 3.36
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14 dengan Tahun n-1
Tabel 3.37
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14 dengan
Akhir Periode RPJMD
Tabel 3.38
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15 dengan Tahun n-1
Tabel 3.39
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15 dengan
Akhir Periode RPJMD
Adapun solusi atau upaya untuk meningkatkan capaian kinerja indikator ‘Tingkat
Partisipasi Pemilihan Umum’’ ini adalah dengan :
Meningkatkan pemahaman terhadap masyarakat tentang Pemilihan Umum melalui
Sosialisasi yang inovatif dgn memanfaatkan teknologi informasi.
Penguatan peran partai politik dalam peningkatan peran masyarakat dalam politik
Tabel 3.40
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 16 dengan Tahun n-1
Tabel 3.41
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17 dengan Tahun n-1
Tabel 3.42
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17 dengan
Akhir Periode RPJMD
Tabel 3.44
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 dengan
Akhir Periode RPJMD
Capaian indikator ini meningkat dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2020
terdapat 1 konflik berbau SARA yang terjadi di Kabupaten Paser.
Pemerintah Kabupaten Paser terus melakukan berbagai kebijakan melalui pendekatan
nilai-nilai kearifan lokal, pendekatan keserasian sosial, serta penguatan kohesivitas
sosial antar warga.
Peran dan sinergitas dari lintas sektoral terkait dengan keagamaan mampu
menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif melalui tindakan deteksi dini dan cegah
dini terhadap permasalahan di masyarakat agar tidak berkembang menjadi konflik
yang berkepanjangan dan sulit diselesaikan.
Pemerintah Kabupaten bekerja sama dengan semua stakeholder terkait selalu
berupaya meningkatkan peran Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam menjalin
komunikasi antar umat beragama, meningkatkan kualitas pelayanan dan pemahaman
agama serta kehidupan berbangsa pada masyarakat Kabupaten Paser, dan
meningkatkan hubungan dan dialog antar kelompok masyarakat yang berdimensi
Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA).
Persentase Penegakan Perda
Perturan Daerah merupakan salah satu jenis Peraturan Perundang - undangan
dan merupakan bagian dari sistem hukum nasional yang berfungsi sebagai instrumen
kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang. Melihat fungsinya yang sangat penting
tersebut, maka penting untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat menaati
dan mematuhinya. Namun faktanya, masih ada sebagian pihak yang tidak mau
tunduk dan patuh terhadap perda-perda yang ada. Terhadap pelanggaran atas perda,
peraturan perundang-undangan mengamanatkan kepada satuan polisi pamong praja
(Satpol PP) untuk melakukan langkah-langkah penegakan. Keberadaan Perda sangat
penting untuk mengatur warganya agar menjadi warga negara yang tertib dan sadar
hukum membantu penegak hukum dalam bidang yang terutama berkaitan dengan
ketertiban umum, ketenteraman masyarakat, dan perlindungan masyarakat.
Tabel 3.45
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 19 dengan Tahun n-1
Tabel 3.46
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 dengan
Akhir Periode RPJMD
Tabel 3.47
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 dengan Tahun n-1
Tabel 3.48
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 dengan
Akhir Periode RPJMD
Tabel 3.49
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser
1 2 3 4 5
Meningkatnya Poroporsi Kursi 20,8 22 20
Akses yang Diduduki
Perempuan Perempuan
Untuk di DPRD
Berpartisipasi
dalam Berbagai
Proses
Pembangunan
Tabel 3.50
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 21 dengan Tahun n-1
Tabel 3.51
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 21
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser
1 2 3 4 5
Meningkatnya Tingkat Kemiskinan 9,71 6,27 9,73
Perlindungan
Sosial Bagi
Masyarakat
Tabel 3.52
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 22 dengan Tahun n-1
Tabel 3.53
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 22
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser
1 2 3 4 5
Meningkatnya Kasus kekerasan 8.800 10
Perlindungan terhadap
Bagi perempuan
Perempuan dan
Pemenuhan Kasus kekerasan 12.566 21
Hak Anak terhadap anak
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran atau target kinerja yang telah
ditetapkan, Pemerintah Kabupaten Paser telah menetapkan program yang merupakan
bentuk instrument kebijakan yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan dengan
menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur.
Pada tahun 2021 realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Paser sebesar
Rp.2,215,381,754,654.91 sedangkan realisasi belanja daerah sebesar
Rp.2,336,219,694,446.65, ditambah pembiayaan daerah sebesar
Rp.516,919,791,375.12 , sehingga jumlah SILPA Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp.
396,081,851,583.38. .
Tabel 3.54
Realisasi Aanggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Paser Tahun Anggaran 2021
ANGGARAN REALISASI
URAIAN (%)
2021 2021
1 2 3 4
PEMBIAYAAN DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 528,442,789,175.00 528,409,791,375.12 99.99
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 528,442,789,175.00 528,409,791,375.12 99.99
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 11,500,000,000.00 11,490,000,000.00 99.91
Penyertaan Modal Daerah 11,500,000,000.00 11,490,000,000.00 99.91
Tabel 3.55
NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI
KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1: M e n i n g k a t n y a K u a l i t a s I n f r a s t r u k t u r D a s a r
Pembangunan, Jaringan Komunikasi dan Internet
1. Panjang jalan Program 262,542,379,337 91,30
dalam kondisi Penyelenggaraan
mantap Jalan
2. Panjang Program Pengelolaan 14,383,769,147 98,50
jembatan kondisi dan Pengembangan
mantap Sistem Penyediaan Air
(persentase) Minum
3 Tingkat Program 137,412,438,765 92,83
kepatuhan Pengelolaan
terhadap Sumber Daya Air
dokumen RTRW (SDA)
4 Persentase
Irigasi kondisi
mantap
5 Persentase desa
blankspot
6 Indeks SPBE Program 1,024,630,400 96,95
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
7 Hasil Program 603,230,000 86,46
pelaksanaan Pengembangan
konstruksi yang Jasa Konstruksi
terstandar SNI
(Persen)
8 Sarana dan Program Penataan 49,120,655,778 84,95
prasarana Bangunan Gedung
publik yang
memadai
Rata-rata capaian : 91,83
3 APM PAUD
4 APK SD|
5 APM SD
6 APK SMP
Sasaran 1 1 : M e n i n g k a t n y a I n v e s t a s i
Dari tabel di atas diperoleh hasil bahwa terdapat 6 (enam) sasaran yang
pencapaian kinerjanya mencapai ≥100%. Banyaknya sasaran yang berhasil dicapai
dengan sumber daya yang efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai
tingkat yang cukup tinggi .
Kondisi ini sejalan dengan prinsip efektif dan efisiensi sejalan dengan prinsip
pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber daya anggaran
yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan.
Dari data tersebut di atas juga diperoleh hasil bahwa rata-rata capaian kinerja
Pemerintah Kabupaten Paser pada tahun 2021 adalah sebesar 86,06% (Baik) sedangkan
rata-rata capaian realisasi anggaran 86,06 % sehingga rata-rata tingkat efisiensi sebesar
34,38)%.
c. Melakukan reviu secara berkala terhadap dokumen IKU Pemda dan IKU PD;
d. Memperkuat sistem pengumpulan data kinerja; dan
e. Meningkatkan kualitas penyusunan Laporan Kinerja (LKjIP) sesuai Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014.
Berjanji akan mewujudkan taget kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini,
dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan
dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab
kami.
BUPATI PASER,
BUPATI PASER,
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Final 24 Men Final
TENTANG
BUPATI PASER,
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
BAB III
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 5
(1) Pembinaan atas pelaksanaan Peraturan Bupati ini dilakukan oleh Bagian
Organisasi;
(2) Pengawasan atas pelaksanaan Peraturan Bupati ini dilakukan oleh
Inspektorat;dan
(3) Pengkoordinasian dan pengintegrasian ke dalam sistem perencanaan dan
evaluasi capaian program dilakukan oleh Bappeda.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Paser Nomor
46 Tahun 2017 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Paser
(Berita Daerah Kabupaten Paser Tahun 2017 Nomor 46) dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 7
BUPATI PASER,
YUSRIANSYAH SYARKAWI
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI PASER
NOMOR : 39
TANGGAL : 13 JANUARI 2020
TENTANG : INDIKATOR KINERJA UTAMA
I. INDIKATOR TUJUAN PEMERINTAH KABUPATEN
PASER
INDIKATOR PENANGGUNG
No TUJUAN PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
TUJUAN JAWAB
𝐺𝐷𝑃 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥
𝐺𝐷𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 Dinas Komunikasi,
2. PDRB per Kapita Informatika,Statistik
𝐺𝑁𝑃 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 PDRB Kab. Paser
(non-batubara) 𝐺𝑁𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎= dan Persandian dan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥
Bappedalitbang
INDIKATOR PENANGGUNG
No TUJUAN PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
TUJUAN JAWAB
3. Pertumbuhan Dinas Komunikasi,
PDRB (pertanian, Informatika,Statistik
Cukup Jelas PDRB Kab. Paser
kehutanan, dan Persandian dan
perikanan) Bappedalitbang
5 Meningkatkan Dinas Tenaga Kerja
TPT (Tingkat Indikator
kesempatan dan dan Transmigrasi,
Pengangguran 𝑇𝑃𝑇=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑎
𝑥 100% Kesejahteraan Rakyat
lapangan pekerjaan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 Badan Pusat
Terbuka) (INKESRA) Kab. Paser
Statistik Kab. Paser
6 Meningkatkan Kementerian Negara
Penghargaan Dinas Lingkungan
kualitas lingkungan Cukup Jelas Lingkungan Hidup
ADIPURA Hidup
hidup
7 Mewujudkan Tata
Kelola Pemerintahan
Yang Efektif dan Indeks Reformasi Kementerian PAN dan Sekretariat Daerah
Cukup Jelas
Bersih serta Layanan Birokrasi RB (Bagian Organisasi)
Publik yang
Berkualitas
8 Meningkatkan
Partisipasi Publik Indeks Demokrasi Indeks Demokrasi
Badan Kesatuan
Dalam Proses Indonesia (skala Cukup Jelas Indonesia (Badan
Bangsa dan Politik
Pembangunan, kabupaten) Pusat Statistik)
Hukum dan HAM
9 Meningkatkan Xede = (Pf Xf (1- Є)+ Pm Xm (1- Є) ) 1/(1- Є)
Dinas Pengendalian
rekognisi dan promosi Keterangan:
Penduduk, Keluarga
Indeks Xf : Pencapaian Perempuan Indeks Pembangunan
Berencan,
Pembangunan Xm : Pencapaian Laki-laki Gender (Badan Pusat
Pemberdayaan
Gender Pf : Proporsi Populasi Perempuan Statistik)
Perempuan dan
Pm : Proporsi Populasi Laki-laki
Perlindungan Anak
Є : Parameter Penolakan Ketimpangan (=2)
𝐼−𝐼∗100
10 Meningkatkan IKH =
stabilitas sosial Indeks 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒
Kebahagiaan (BPS) Dimana : Badan Pusat Statistik Dinas Sosial dan
IKH = Indeks Kepuasan Hidup 0 – 100 (BPS) Bappedalitbang
I = indeks kepuasan hidup skala 1 -10
II. INDIKATOR KINERJA UTAMA
INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB
1. Meningkatnya Kualitas Panjang jalan dalam Profil Dinas PU dan Dinas Pekerjaan
Panjang jalan dalam kondisi mantap
Infrastruktur Dasar kondisi mantap Tata Ruang Kab. Paser Umum dan Tata
Pembangunan, Ruang
Jaringan Komunikasi Persentase panjang Profil Dinas PU dan
Dinas Pekerjaan
dan Internet jembatan kondisi 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑡𝑎𝑝 Tata Ruang Kab. Paser
𝑥 100% Umum dan Tata
mantap 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛
Ruang
Indikator Kesejahteraan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑃𝐴𝑈𝐷 0−6 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 Rakyat (INKESRA) Kab. Dinas Pendidikan
APM PAUD 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 0−6 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Paser dan Kebudayaan
6 Meningkatnya
Kontribusi sektor
Produksi, Produktifitas
pertanian 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑆𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛,𝑝𝑒𝑟𝑘𝑒𝑏𝑢𝑛𝑎𝑛, Dinas Tanaman
dan Kualitas Komoditi
perkebunan, 𝑝𝑒𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 Pangan dan
Pertanian, Perkebunan, 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷𝑅𝐵
𝑥 100% PDRB Kab. Paser
peternakan dan Hortikultura dan
Peternakan dan
perikanan terhadap Dinas Perikanan
Perikanan
PDRB
7 Meningkatnya Nilai Profil Dinas Pertanian Dinas Tanaman
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖
Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖
Kab. Paser Pangan dan
Hortikultura
8 Berkembangnya Sektor Profil Dinas Pemuda, Dinas Pemuda,
Jumlah kunjungan
Pariwisata Jumlah wisatawan dalam satu tahun Olah Raga dan Olah Raga dan
wisata
Pariwisata Pariwisata
9 Meningkatnya Peran Profil Dinas Dinas
Pasar Tradisional, 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑂𝑚𝑧𝑒𝑡 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ Perindustrian, Perindustrian,
Koperasi dan UMKM Omzet UMKM 𝑥 100% Perdagangan, Koperasi Perdagangan,
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ
dalam Perekonomian dan UKM Koperasi dan
Masyarakat UKM
Profil Dinas Dinas
Perindustrian, Perindustrian,
Presentase koperasi 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑥 100% Perdagangan, Koperasi Perdagangan,
aktif 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
dan UKM Koperasi dan
UKM
Dinas
Kontribusi industri 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑆𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛
Perindustrian,
pengolahan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷𝑅𝐵
𝑥 100% PDRB Kab. Paser Perdagangan,
terhadap PDRB Koperasi dan
UKM
10 Tingkat Profil Dinas Tenaga Dinas Tenaga
Menurunnya Angka 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 Kerja dan Transmigrasi
keterserapan tenaga 𝑥 100% Kerja dan
Pengangguran 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
kerja Transmigrasi
11 Profil Dinas
Jumlah nilai Dinas
Jumlah nilai investasi berskala nasional Penanaman Modal dan
Meningkatnya Investasi investasi berskala Penanaman
(PMDN/PMA) Perijinan Terpadu Satu
Nasional Modal dan
Pintu
INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB
Perijinan Terpadu
Satu Pintu
15 Meningkatnya
Pemahaman 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 Profil Badan Kesatuan Badan Kesatuan
Tingkat partisipasi 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑘 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ
Masyarakat Tentang Bangsa dan Politik Bangsa dan
pemilihan umum 𝑥 100%
Pendidikan Politik dan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 Politik
Perilaku Demokratis
16 Meningkatnya Akses Persentase Profil Dinas Sosial
Masyarakat Lokal komunitas adat 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑑𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑐𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙
Untuk Berpartisipasi terpencil (KAT) yang Dinas Sosial
Dalam Berbagai Proses menjadi sasaran 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑑𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑐𝑖𝑙
𝑥 100%
Pembangunan pembangunan
17 Meningkatnya promosi Persentase program Profil Dinas Pendidikan
nilai-nilai kearifan pembangunan yang dan Kebudayaan Dinas Pendidikan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑎𝑟𝑖𝑓𝑎𝑛 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑙
lokal dalam mengangkat nilai- 𝑥 100% dan Kebudayaan
𝐽𝑚𝑙ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑎𝑖 𝑑𝑔𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑟𝑖𝑓𝑎𝑛 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑙
pembangunan nilai kearifan lokal
18 Meningkatnya akses Dinas
perempuan untuk Profil Dinas Pengendalian
berpartisipasi dalam Pengendalian Penduduk,
berbagai proses Proporsi Kursi yang Penduduk, Keluarga Keluarga
pembangunan diduduki 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑟𝑠𝑖 𝐷𝑃𝑅𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 Berencana, Berencana,
𝑥 100%
perempuan di DPRD 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑢𝑟𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐷𝑃𝑅𝐷 Pemberdayaan Pemberdayaan
Perempuan dan Perempuan dan
Perlindungan Anak Perlindungan
Anak
19 Meningkatnya Profil Badan Kesatuan Badan Kesatuan
Kerukunan, Keamanan Jumlah konflik Jumlah konflik suku, agama, ras dan antar Bangsa dan Politik Bangsa dan
dan Ketertiban berbau SARA golongan
Politik
Masyarakat
Profil Satuan Polisi
Persentase 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝐸𝑅𝐷𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 Satuan Polisi
𝑥 100% Pamong Praja
Penegakan Perda 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝐸𝑅𝐷𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛 Pamong Praja
20 Meningkatnya Tingkat waktu Waktu minimal yang diperlukan dimulai saat Profil Badan
Perlindungan Sosial tanggap (response menerima informasi sampai tiba di tempat Penanggulangan Badan
Bagi Masyarakat time rate) daerah kejadian, serta langsung melakukan tindakan Bencana Daerah Penanggulangan
layanan bencana yang diperlukan secara cepat dan tepat sasaran Bencana Daerah
alam di lokasi bencana.
INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB
Anak dan balita Jumlah anak terlantar di luar panti yang Profil Dinas Dinas
terlantar mendapatkan pelayanan rehabilitasi sosial dasar Pengendalian Pengendalian
Penduduk, Keluarga Penduduk,
Berencana, Keluarga
Pemberdayaan Berencana,
Perempuan dan Pemberdayaan
Perlindungan Anak Perempuan dan
Perlindungan Anak
BUPATI PASER,
YUSRIANSYAH SYARKAWI
PENGHARGAAN YANG DIRAIH KABUPATEN PASER
TAHUN 2021
NO DALAM BIDANG
2 Biang Kebudayaan