Anda di halaman 1dari 171

i

Puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa, karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Kabupaten Paser Tahun 2021 dengan baik dan tepat
waktu, meskipun masih dalam masa pendemi Covid-19 yang
belum hilang dari sekitar kita. Penyusunan Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Kabupaten Paser Tahun 2021 ini juga
merupakan media Rencana Pembangunan Jangka Menengah
pertanggungjawaban kinerja yang telah ditetapkan dalam
Daerah (RPJMD) Kabupaten Paser Tahun 2016–2021, Tentu saja hal ini sebagai
perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta
menciptakan Good Governance dan Clean Government.
Secara umum laporan kinerja tahun 2021 telah memberikan hasil yang positif,
namun karena dampak pendemi Covid-19 yang sangat terasa pengaruhnya terhadap
pencapaian kinerja organisasi, tetapi tujuan akhirnya adalah perbaikan pelayanan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya kami berharap, bahwa laporan ini
dapat dijadikan sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif, efektif dan
efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan dalam
manajemen kinerja dan keuangan.
Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Paser Tahun 2021
ini dapat dijadikan parameter terhadap keberhasilan pencapaian kinerja pelaksanaan
pembangunan tahun 2021 dan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan dan
peningkatkan kinerja yang semakin produktif, efektif dan efisien dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Tana Paser, Maret 2022

Olo Manin Aso Buen Si Olondo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang bai k, yang mana
pemerintah daerah melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik
berdasarkan perencanaan kinerja yang telah ditetapkan dan perjanjian kinerja yang telah
disusun. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran
bagi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan, sehingga
kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Paser Tahun
2021 merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor
5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas
Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan
akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Daerah
Kabupaten Paser.

Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisis dan mengumpulkan bukti
untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan
dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten
Paser dalam rangka mencapai tujuan pembangunan daerah yang dicita-citakan.
Berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 7 Tahun 2017
tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2021.
Adapun pencapaian kinerja untuk masing-masing indikator sasaran untuk periode tahun
2021 adalah sebagai berikut :

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
 Misi I terdapat 2 tujuan, 2 sasaran dan 10 indikator kinerja :
 Capaian indikator sasaran, sebanyak 5 indikator sasaran atau 50 % kategori
baik sekali, dan 1 indikator sasaran atau 10 % kategori baik, 1 indikator sasaran
atau 10% kategori cukup dan 3 indikator sasaran atau 30% kurang .
 Misi II terdapat 1 tujuan, 2 sasaran dan 10 indikator kinerja :
 Capaian indikator sasaran, sebanyak 3 indikator sasaran atau 30% kategori
(baik sekali), 4 indikator sasaran kategori (baik) atau 40 %, dan 2 indikator
sasaran atau 20 % kategori cukup, dan 1 indikator sasaran atau 10 % data
tidak tersedia

 Misi III terdapat 3 tujuan, 7 sasaran dan 14 indikator kinerja :


 Capaian indikator sasaran, sebanyak 2 indikator sasaran atau 14,29 % kategori
(baik sekali) dan 8 indikator sasaran atau 57,14% kategori (baik) dan 3 indikator
sasaran atau 21,43 % kategori (cukup), dan 1 indikator sasaran atau 7,14 %
data tidak tersedia

 Misi IV terdapat 2 tujuan, 3 sasaran dan 7 indikator kinerja :


Capaian indikator sasaran, sebanyak 2 indikator sasaran atau 28,57% kategori
(baik sekali) 3 indikator kinerja sasaran atau 42,86% kategori (baik), 2
indikator kinerja sasaran atau 28,57 % kategori (cukup)

 Misi V terdapat 2 tujuan, 8 sasaran dan 11 indikator kinerja :


 Capaian indikator sasaran, sebanyak 6 indikator kinerja sasaran atau
54,55% kategori (baik) dan 4 indikator sasaran atau 36,36% kategori
(cukup), 1 indikator sasaran atau 9,09 % kategori (kurang).

Berkenaan dengan ketercapaian indikator sasaran terhadap target yang


telah ditetapkan sebagaimana di atas, Hasil analisis pencapaian indikator sasaran
terhadap 22 (dua puluh dua) sasaran dengan 52 (lima puluh dua) indikator kinerja,
diketahui bahwa 12 Indikator Sasaran atau 23,08 % dengan kategori (Baik Sekali),
22 indikator sasaran atau 42,31% dengan kategori (Baik), 12 Indikator Sasaran
atau 23,08% dengan kategori (Cukup), dan 4 Indikator Sasaran atau 7,69 % dengan
kategori (Kurang) dan 2 indikator atau 3,85 % tidak ada data kinerjanya (N/A).

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
IKHTISAR ............................................................................................................... ii
EKSEKUTIF ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................... 1
B. GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASER .................................................. 2
1. Kondisi Geografis Daerah ................................................................... 2
2. Iklim ..................................................................................................... 6
3. Kondisi Demografi ............................................................................... 7
4. Ketenagakerjaan ................................................................................. 8
5. Pendidikan ........................................................................................... 10
C. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ............................................................ 10
1. Kedudukan, Tugas dan Wewenang Bupati ........................................ 10
2. Perangkat Daerah ................................................................................ 13
3. Sumber Daya Aparatur ...................................................................... 17
4. Capaian Reformasi Birokrasi ........................................................... 19
BAB II PERENCANAAN KINERJA ......................................................... 21
A. Rencana Pembagunan Jangka Menengah .......................................... 21
B. Program Prioritas ................................................................................. 23
C. Tujuan Dan Sasaran ............................................................................. 28
D. Strategi dan Arah Kebijakan ................................................................ 34
E. Perjanjian Kinerja ................................................................................ 46
BAB III AKUNTABILITAS ............................................................................ 48
A. Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Sebelumnya ......................................... 48
B. Capaian Kinerja ................................................................................... 50
C. Evaluasi dan Analisis Realisasi Kinerja ............................................... 53
D. Akuntabillitas Keuangan ...................................................................... 110
E. Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.............................. 125
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 127
LAMPIRAN

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Paser .................................................................... 3
Gambar 1.2 Luas Wilayah Menurut Kecamatan .................................................. 5
Gambar 1.3 Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas ............................. 8
Gambar 1.4 Banyaknya Sekolah dan Perguruan Tinggi ....................................... 10

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Letak, Batas, dan Luas Kabupaten Paser ............................................ 4
Tabel 1.2 Luas Daerah PerKecamatan di Kabupaten Paser .................................... 5
Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur ....................................... 7
Tabel 1.4 Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan ............. 9
Tabel 1.5 Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu .. 9
Tabel 1.6 Jumlah pegawai Negeri Sipil .............................................................. 18
Tabel 1.7 Jumlah PNS Menurut Tingkat Pangkat ............................................... 18
Tabel 1.8 Nilai indeks Reformasi Birokrasi.......................................................... 20
Tabel 3.1 Pengukuran Ordinal ........................................................................ 51
Tabel 3.2 Pencapaian Indikator Tujuan ........................................................... 51
Tabel 3.3 Pencapaian Indikator Sasaran.......................................................... 53
Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1 dengan Tahun n-1 54
Tabel 3.5 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 55
Tabel 3.6 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 dengan Tahun n-1 63
Tabel 3.7 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 63
Tabel 3.8 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan Tahun n-1 66
Tabel 3.9 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 66

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
Tabel 3.10 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan Capaian
Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional ........................................... 67
Tabel 3.11 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4 dengan Tahun n-1 69
Tabel 3.12 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 69
Tabel 3.13 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5 dengan Tahun n-1 70
Tabel 3.14 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 71
Tabel 3.15 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5
dengan Capaian Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional .................. 72
Tabel 3.16 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 dengan Tahun n-1 75
Tabel 3.17 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 76
Tabel 3.18 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 dengan
Capaian Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional .............................. 76
Tabel 3.19 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 dengan Tahun n-1 77
Tabel 3.20 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 77
Tabel 3.21 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 dengan Capaian
Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional ........................................... 78
Tabel 3.22 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 dengan Tahun n-1 78
Tabel 3.23 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 78
Tabel 3.24 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 dengan Capaian
Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional ........................................... 79
Tabel 3.25 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9 dengan Tahun n-1 80
Tabel 3.26 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 80
Tabel 3.27 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10 dengan Tahun n-1 82

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
Tabel 3.28 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 82
Tabel 3.29 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11 dengan Tahun n-1 83
Tabel 3.30 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 84
Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 dengan Tahun n-1 85
Tabel 3.32 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 85
Tabel 3.33 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 dengan
Capaian Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional .............................. 86
Tabel 3.34 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13 dengan Tahun n-1 88
Tabel 3.35 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 88
Tabel 3.36 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14 dengan Tahun n-1 92
Tabel 3.37 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 92
Tabel 3.38 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15 dengan Tahun n-1 94
Tabel 3.39 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15 dengan Akhir
Periode RPJMDTabel ...................................................................... 94
Tabel 3.40 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 16 dengan Tahun n-1 96
Tabel 3.41 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17 dengan Tahun n-1 97
Tabel 3.42 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17 dengan Akhir
Periode RPJMD ............................................................................... 97
Tabel 3.43 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18
dengan Tahun n-1 .......................................................................... 100
Tabel 3.44 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 dengan
Akhir Periode RPJMD....................................................................... 100
Tabel 3.45 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 19 dengan
Tahun n-1 ...................................................................................... 102

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
Tabel 3.46 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 dengan
Akhir Periode RPJMD....................................................................... 103
Tabel 3.47 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 dengan
Tahun n-1 ...................................................................................... 105
Tabel 3.48 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 dengan
Akhir Periode RPJMD....................................................................... 105
Tabel 3.49 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 dengan
Capaian Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional .............................. 106
Tabel 3.50 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 21 dengan
Tahun n-1 ...................................................................................... 107
Tabel 3.51 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 21 dengan
Capaian Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional .............................. 107
Tabel 3.52 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 22 dengan
Tahun n-1 ...................................................................................... 108
Tabel 3.53 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 22 dengan
Capaian Provinsi Kalimantan Timur dan Nasional .............................. 109
Tabel 3.54 Realisasi Aanggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ....................... 111
Tabel 3.55 Belanja Per Program Untuk Mencapai Sasaran Strategis .................... 112
Tabel 3.56 Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran ........................................... 125

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo
Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
1

A. LATAR BELAKANG

Dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance)


sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999
terdapat azas akuntabilitas yang menetapkan setiap kegiatan dan hasil akhir
dari penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat. Guna mewujudkan hal tersebut diterbitkan Peraturan Presiden
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
adalah perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi
dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. Berdasarkan ketentuan tersebut maka dalam rangka
mempertanggungjawabkan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD), Bupati menyusun laporan kinerja tahunan berdasarkan
laporan kinerja tahunan perangkat daerah.
Kinerja tahunan pemerintah kabupaten/kota dan menyampaikannya
kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
tahun anggaran berakhir.
Dengan demikian, Laporan Kinerja yang disusun secara periodik setiap akhir
tahun anggaran tersebut menjadi media pertanggungjawaban dan sebagai

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
2
perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah
diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi
secara terukur dengan sasaran atau target kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu
juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kinerja dan alat pendorong
terwujudnya Good Governance atau dalam perspektif yang lebih luas berfungsi
sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.

B. GAMBARAN UMUM KABUPATEN PASER

1. KONDISI GEOGRAFIS DAERAH

Kabupaten Paser merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan


Timur yang terletak paling Selatan, tepatnya pada posisi 0⁰ 48’ 29.44’’ - 2⁰ 37’
24.21’’Lintang Selatan dan 115⁰ 37’ 0.77’’ - 118⁰ 1’ 19.82’’ Bujur Timur. Ibukota
kabupaten ini terletak di Tana Paser Batas wilayah Kabupaten Paser sebelah Utara
meliputi Kabupaten Kutai Barat dan Kutai Kartanegara, sebelah Timur Laut
berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara, sebelah Timur berbatasan
dengan Selat Makasar dan Kabupaten Mamuju (Provinsi Sulawesi Barat), sebelah
Tenggara berbatasan dengan Selat Makasar dan Kabupaten Kotabaru (Provinsi
Kalimantan Selatan), sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Kotabaru
(Provinsi Kalimantan Selatan), sebelah Barat Daya berbatasan dengan Kabupaten
Baangan Provinsi Kalimantan Selatan), sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Tabalong (Provinsi Kalimantan Selatan), dan sebelah Barat Laut berbatasan dengan
Kabupaten Barito Utara (Provinsi Kalimantan Tengah).
Adapun luas wilayah Kabupaten Paser adalah 11.603,94 Km². Wilayah ini
terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan dengan 144 desa/kelurahan. Kecamatan yang
memiliki luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Long Kali dengan luas 2.385,39 Km²
dan yang memiliki luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Tanah Grogot dengan luas
335,58 Km². Peta Geografis Kabupaten Paser dapat di liat pada Gambar 1.1

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
3
Gambar 1.1
Peta Kabupaten Paser

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
4
Tabel 1.1
Letak, Batas, dan Luas Kabupaten Paser

Letak/Location Antara/Between 0⁰ 48’ 29,44’’- -2⁰ 37’ 24,21’’ Lintang Selatan/South Latitude
115⁰ 37’ 0,77’’ - 118⁰ 1’ 19,82’’ Bujur Timur/East Longitude

Batas/Border Utara/North Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Kutai Kartanegara/


Kutai Barat Regency and Kutai Kartangara Regency

Timur Laut/Northeast Kabupaten Penajam Paser Utara/


Penajam Paser Utara Regency

Timur/East Selat Makassar dan Kabupaten Mamuju (Provinsi Sulawesi Barat)/


Makassar Strait and Mamuju Regency (Sulawesi Barat Province)

Tenggara/Southeast Selat Makassar dan Kabupaten Kotabaru (Provinsi Kalimantan Selatan)/


Makassar Strait and Kotabaru Regency (Kalimantan Selatan Province)

Selatan/South Kabupaten Kotabaru (Provinsi Kalimantan Selatan)/


Kota Baru Regency (Kalimantan Selatan Province)

Barat Daya/Southwest Kabupaten Balangan (Kalimantan Selatan)/


Balangan Regency (Provinsi Kalimantan Selatan)

Barat/West Kabupaten Tabalong (Provinsi Kalimantan Selatan)/


Tabalong Regency (Kalimantan Selatan Province)

Barat Laut/Northwest Kabupaten Barito Utara (Provinsi Kalimantan Tengah)/


Barito Regency (Kalimantan Tengah Province)

Luas Wilayah/
Total Land Area 11 603,94 km2

Wilayah Administrasi Pemerintahan Kabupaten Paser Pada Tahun 2021,


Jumlah Kecamatan di Kabupaten Paser tidak mengalami perubahan masih tetap 10
Kecamatan, yang terdiri dari 139 Desa dan 5 Kelurahan. Kecamatan Long Ikis
mempunyai jumlah Desa/Kelurahan terbanyak yaitu 26 Desa dan Kelurahan, Tanjung
Harapan merupakan kecamatan yang terletak di peisisir pantai memiliki jumlah Desa
paling sedikit hanya 7 desa. Pemekaran Desa diperlukan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan percepatan pembangunan di Desa/ Kelurahan

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
5

Gambar 1.2
Luas Wilayah menurut Kecamatan (%) di KabupatenPaser, 2021

Tabel 1.2
Luas Daerah PerKecamatan di Kabupaten Paser

Luas Total Area


Kecamatan Ibukota Kecamatan
(km2/sq.km)
Subdistrict Capital of Subdistrict

(1) (2) (3)

Batu Sopang Batu Kajang 1 111,38

Muara Samu Muser 855,25

Batu Engau Kerang 1 507,26

Tanjung Harapan Tanjung Aru 714,05

Pasir Belengkong Pasir Belengkong 990,11

Tanah Grogot Tanah Grogot 335,58

Kuaro Kuaro 747,30

Long Ikis Long Ikis 1 204,22

Muara Komam Muara Komam 1 753,40

Long Kali Long Kali 2 385,39

Paser Tanah Grogot 11 603,94

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
6

Grafik 1.1
Banyaknya Desa/Kelurahan di Kabupaten Paser menurut Kecamatan,
Tahun 2021

2. IKLIM

Keadaan iklim di Kabupaten Paser banyak dipengaruhi oleh lintang dan topografi
wilayahnya. Dalam setahun, rata-rata jumlah hari hujan Kabupaten Paser adalah 204
hari, dengan Kecamatan Long Ikis sebagai kecamatan dengan hari hujan terbanyak
selama tahun 2021, yaitu 294 hari hujan. Sedangkan rata-rata curah hujan Kabupaten
Paser selama tahun 2021 adalah 171,45 milimeter, lebih rendah dari tahun sebelumnya,
yaitu 206,82 milimeter.

Grafik 1.2
Rata-Rata Curah Hujan di Kabupaten Paser (mili meter), 2016-2021

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
7

3. KONDISI DEMOGRAFI
Jumlah penduduk Kabupaten Paser mencapai 275.452 jiwa. Laju pertumbuhan
penduduknya mencapai 1,75% dibandingkan jumlah penduduk pada Sensus
Penduduk 2010. Jika ditinjau berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki
masih lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Adapun rasio jenis
kelamin kabupaten Paser tahun 2020 adalah 108,98, yang artinya dari 100 penduduk
perempuan terdapat 109 penduduk laki-laki. Jika dilihat berdasarkan kelompok umur,
penduduk di Kabupaten Paser didominasi oleh penduduk usia muda.
TABEL : 1.3
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis
Kelamin di Kabupaten Paser, 2021

Jenis Kelamin
Sex
Kelompok Umur
Age Groups
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total

(1) (2) (3) (4)


0-4 12 350 11 952 24 302
5-9 11 427 10 987 22 414
10-14 11 822 11 061 22 883
15-19 12 373 11 243 23 616
20-24 12 414 11 834 24 248
25-29 12 478 11 616 24 094
30-34 12 689 11 809 24 498
35-39 11 959 10 808 22 767
40-44 11 056 10 188 21 244
45-49 9 780 8 830 18 610
50-54 8 022 7 211 15 233
55-59 6 629 5 750 12 379
60-64 4 794 3 964 8 758
65-69 3 023 2 628 5 651
70-74 1 941 1 625 3 566
75+ 1 798 1 541 3 339

Jumlah/Total 144 555 133 047 277 602

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
8

4. KETENAGAKERJAAN

Tenaga kerja adalah modal dalam pembangunan ekonomi. Jumlah dan


komposisi tenaga kerja akan mengalami perubahan seiring dengan pertumbuhan
penduduk. Tenaga Kerja yang aktif secara ekonomi disebut angkatan kerja. Tingkat
Partisipasi Angkatan (TPAK) adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang
merupakan angkatan kerja. Selama kurun waktu 2020- 2021, angkatan kerja di
Kabupaten Paser menurun dari 142.568 orang menjadi 136.640 orang. Jika ditinjau
berdasarkan jenis kelamin, terlihat bahwa TPAK laki-laki lebih tinggi dibanding TPAK
perempuan. Tahun 2021, TPAK laki-laki sebesar 82,14 persen, sedangkan TPAK
perempuan sebesar 44,89 persen. Jika ditinjau berdasarkan kelompok umur, kelompok
umur 25 hingga 44 tahun memiliki proporsi yang lebih beasar dibandingkan kelompok
umur yang lain.

Gambar 1.3
Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu yang
Lalu Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Paser, 2021

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
9

Tabel 1.4:
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
Selama Seminggu yang Lalu dan Jenis Kelamin di K0061bupaten Paser, 2021

Jenis Kelamin
Sex
Kegiatan Utama
Main Activity Laki-Laki +
Laki-Laki Perempuan Perempuan
Male Female
Male + Female
(1) (2) (3) (4)
Angkatan Kerja/Economically Active 91 850 44 790 136 640
Bekerja/Working 88 759 42 725 131 484
Pengangguran Terbuka/Unemployment 3 091 2 065 5 156
Bukan Angkatan Kerja/Not Economically 19 972 54 996 74 968
Inactive
Sekolah/Attending School 9 047 8 016 17 063
Mengurus Rumah Tangga/Housekeeping 4 199 45 836 50 035
Lainnya/Others 6 726 1 144 7 870
Jumlah/Total 111 822 99 786 211 608
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
82,14 44,89 64,57
Economically Active Participation Rate
Tingkat Pengangguran
3,37 4,61 3,77
Unemployment Rate

Tabel 1.5:
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Selama Seminggu
yang Lalu Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kabupaten
Paser, 2021

Jenis Kelamin
Kelompok Umur Sex
Age Groups Laki-Laki Perempuan Jumlah
Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
15−19 2 546 1 135 3 681
20−24 7 911 3 979 11 890
25−29 10 097 4 256 14 353
30−34 11 500 4 812 16 312
35−39 11 367 5 692 17 059
40−44 10 943 4 747 15 690
45−49 10 991 4 887 15 878
50−54 9 070 4 444 13 514
55−59 6 036 3 893 9 929
60+ 8 298 4 880 13 178
Jumlah/Total 88 759 42 725 131 484

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
10

5. PENDIDIKAN

Jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Paser berdasarkan tingkat pendidikan


adalah TK (Taman Kanak-Kanak) sebanyak 143 unit, RA (Raudatul Athfal) sebanyak
10 unit, SD (Sekolah Dasar) 221 unit, MI (Madrasah Ibtidaiyah) sebanyak 13 unit,
SMP (Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 76 unit, MTs (Madrasah Tsanawiyah)
sebanyak 17 unit, SMA (Sekolah Menengah Atas) sebanyak 17 unit, SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan) sebanyak 12 unit, MA (Madrasah Aliyah) sebanyak 12 unit, dan
Perguruan Tinggi sebanyak 4 unit.
Gambar 1.4
Banyaknya Sekolah dan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta
di Kabupaten Paser, 2021

C. GAMBARAN UMUM ORGANISASI

1. KEDUDUKAN, TUGAS DAN WEWENANG BUPATI

Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Paser mendasarkan pada


Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dimana

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
11
disebutkan bahwa Bupati berkedudukan dalam melaksanakan urusan
pemerintahan umum di Daerah. Guna pelaksanaan otonomi daerah Bupati
memiliki Tugas, Wewenang, Kewajiban, dan Hak sebagai
berikut :

a. Tugas Bupati Sebagai Kepala Daerah


1. Memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama
DPRD;
2. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;
3. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah (Perda)
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) dan rancangan Perda tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) kepada DPRD untuk
dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);
4. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD,
rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan
Perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada
DPRD untuk dibahas bersama;
5. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat
menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. Mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan Melaksanakan
tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Wewenang Bupati sebagai Kepala Daerah
1 Mengajukan rancangan Perda;

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
12
2 Menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan
bersama
DPRD;
3 Menetapkan Perkada dan Keputusan Kepala Daerah;
4 Mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak
yang
sangat dibutuhkan oleh Daerah dan/atau masyarakat;
5 Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan..

c. Kewajiban Bupati sebagai Kepala Daerah dan Wakil Bupati


sebagai Wakil Kepala Daerah

1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia;

2. Menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. Mengembangkan kehidupan demokrasi;

4. Menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan


Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah;

5. Menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;

6. Melaksanakan program strategis nasional; dan

7. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah dan


semua Perangkat Daerah.

Selain mempunyai kewajiban sebagaimana dimaksud di atas,


Kepala Daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban,
dan ringkasan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
13
d. Hak Bupati sebagai Kepala Daerah dan Wakil Bupati sebagai
Wakil Kepala Daerah

Dalam melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi


kewenangan Daerah, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
mempunyai Hak Protokoler dan Hak Keuangan. Hak keuangan
meliputi gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan lain. Kepala daerah
dan/atau wakil kepala daerah yang dikenai sanksi
pemberhentian sementara tidak mendapatkan hak protokoler serta
hanya diberikan hak keuangan berupa gaji pokok, tunjangan anak,
dan tunjangan istri/suami

2. PERANGKAT DAERAH

Berdasarkan Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah, telah dilakukan penataan kembali Organisasi Perangkat
Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 1 Tahun 2020
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Paser.

Susunan Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Paser


Nomor 1 Tahun 2020 sebagai berikut :

A. Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah merupakan Sekretariat Daerah Tipe A,
terdiri dari 3 (tiga) Asisten;
1. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
a. Bagian Tata Pemerintahan
b. Bagian Kesejahteraan Rakyat
c. Bagian Hukum
d. Bagian Kerja Sama

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
14
2. Asisten Perekonomian dan Pembangunan
a. Bagian Perekonomian
b. Bagian Administrasi pembangunan
c. Bagian Pengadaan Barang dan Jasa

d. Bagian Sumber Daya Alam


3. Asisten Administrasi Umum
a. Bagian Umum
b. Bagian Organisasi
c. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Daerah
d. Bagian Perencanaan dan Keuangan
B. Sekretariat DPRD merupakan Sekretariat DPRD Tipe B;
C. Inspektorat Daerah merupakan Inspektorat Tipe A;
D. Dinas Daerah terdiri dari :

a. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan merupakan Dinas Tipe A yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendidikan dan urusan
pemerintahan bidang kebudayaan;
b. Dinas Kesehatan merupakan Dinas Tipe A yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang kesehatan;
c. Dinas Perhubungan merupakan Dinas Tipe B yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan bidang perhubungan;
d. Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian merupakan
Dinas Tipe A yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
komunikasi dan informatika, urusan pemerintahan bidang statistik dan
bidang persandian;
e. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang merupakan Dinas Tipe A yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan
tata ruang;
f. Dinas Lingkungan Hidup merupakan Dinas Tipe A yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan
urusan pemerintahan bidang kehutanan;

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
15

g. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merupakan Dinas Tipe A


yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pemberdayaan
masyarakat desa;
h. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
merupakan Dinas Tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu;

i. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan merupakan Dinas Tipe A yang


menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kearsipan urusan
pemerintahan bidang Perpustakaan;

j. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan merupakan


Dinas Tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
perumahan dan kawasan permukiman dan urusan pemerintahan bidang
pertanahan;
k. Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata merupakan Dinas Tipe A yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pemuda dan olah raga
dan urusan pemerintahan bidang pariwisata;
l. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi merupakan Dinas Tipe A yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan
urusan pemerintahan bidang Transmigrasi;
m. Dinas Sosial merupakan Dinas Tipe A yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan bidang sosial;
n. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan Dinas Tipe A yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kependudukan dan
pencatatan sipil;
o. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah Tipe A menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
perindustrian, urusan pemerintahan bidang perdagangan dan urusan
pemerintahan bidang koperasi dan usaha kecil dan menengah;

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
16

p. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan Dinas Tipe B


yang menyelenggarakan menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang tanaman pangan dan holtikultura;
q. Dinas Perkebunan dan Peternakan merupakan Dinas Tipe B yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perkebunan dan
peternakan
r. Dinas Ketahanan Pangan merupakan Dinas Tipe A yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketahanan pangan dan
penyuluhan;
s. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan Dinas Tipe A yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pengendalian
penduduk dan keluarga berencana, dan urusan pemerintahan bidang
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

t. Satuan Polisi Pamong Praja merupakan Dinas Tipe A


yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketenteraman,
ketertiban umum dan perlindungan masyarakat yang terdiri dari sub
urusan Ketentraman dan Ketertiban Umum dan sub urusan
kebakaran;dan
u. Dinas Pemadam Kebakaran merupakan Dinas Tipe C
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketenteraman,
ketertiban umum dan perlindungan masyarakat sub urusan kebakaran

v. Dinas Perikanan merupakan Dinas Tipe B yang menyelenggarakan urusan


pemerintahan bidang perikanan
E. Badan Daerah terdiri dari :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan merupakan Badan Tipe A yang melaksanakan fungsi
penunjang perencanaan pembangunan Daerah dan fungsi penunjang
penelitian dan pengembangan;

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
17

2. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


merupakan Badan Tipe B yang melaksanakan fungsi penunjang
kepegawaian dan fungsi penunjang pengembangan sumber daya
manusia;
3. Badan Keuangan dan Aset Daerah merupakan Badan Tipe A yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang keuangan dan aset
daerah
4. Badan Pendapatan Daerah merupakan Badan Tipe A yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pendapatan daerah
5. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik merupakan Badan Tipe B yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesatuan bangsa dan
politik
F. Kecamatan terdiri atas :
a. Kecamatan Tanah Grogot dengan Tipe A;
b. Kecamatan Kuaro dengan Tipe A;
c. Kecamatan Batu Sopang dengan Tipe A;
d. Kecamatan Muara Komam dengan Tipe A;
e. Kecamatan Long Ikis dengan Tipe A;
f. Kecamatan Long kali dengan Tipe A;
g. Kecamatan Pasir Belengkong dengan Tipe A;
h. Kecamatan Tanjung Harapan dengan Tipe A;
i. Kecamatan Muara Samu dengan Tipe A; dan
j. Kecamatan Batu Engau dengan Tipe A.

3. SUMBER DAYA APARATUR

Profil Aparatur Sipil Negara (ASN) khususnya PNS di Kabupaten


Paser pada tahun 2021 menurut golongan, eselon/jabatan, dan
jenis kelamin adalah sebagai berikut:

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
18
Tabel 1.6
Jumlah pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten Paser
Menurut jenis Kelamin, 2016-2021

Tahun Laki-Laki Perempuan Jumlah


Years Male Female Total
(1) (2) (3) (4)
2016 2 956 2 399 5 355
2017 2 668 2 183 4 851
2018 2 560 2 125 4 685
2019 2 514 2 194 4 708
2020 2 396 2 124 4 520
2021 2 265 2 071 4 336

Tabel 1.7
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Kabupaten Paser
Menurut Tingkat Kepangkatan dan Jenis Kelamin

2020
Pangkat/Golongan/Ruan
Laki-Laki Perempuan Jumlah
g
Male Female Total
Hierarchy
(1) (5) (6) (7)
1. I/A (Juru Muda) 0 0 0
2. I/B (Juru Muda Tingkat I) 3 0 3
3. I/C (Juru) 9 0 9
4. I/D (Juru Tingkat I) 33 0 33
Golongan I/Range I 45 0 45
5. II/A (Pengatur Muda) 39 4 43
6. II/B (Pengatur Muda Tingkat I) 92 45 137
7. II/C (Pengatur) 192 151 343
8. II/D (Pengatur Tingkat I) 231 104 335
Golongan II/Range II 554 304 858
9. III/A (Penata Muda) 101 124 225
10. III/B (Penata Muda Tingkat I) 335 521 856
11. III/C (Penata) 287 348 635
12. III/D (Penata Tingkat I) 425 348 773
Golongan III/Range III 1 148 1 341 2 489
13. IV/A (Pembina) 376 247 623

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
19
14. IV/B (Pembina Tingkat I) 245 227 472
15. IV/C (Pembina Utama Muda) 26 5 31
16. IV/D (Pembina Utama Madya) 2 0 2
17. IV/E (Pembina Utama) 0 0 0
Golongan IV/Range IV 649 479 1 128
Jumlah/Total 2 396 2 124 4 520

Berdasarkan tabel di atas, jika dibandingkan dengan tahun-tahun


sebelumnya, tahun 2020 merupakan tahun dimana jumlah PNS di
Kabupaten Paser berada di angka terendah yaitu sejumlah 4.520 orang dan hal
tersebut menjadi pola yaitu semakin turun di tiap
tahunnya. Semakin sedikitnya jumlah PNS diakibatkan moratorium
pengadaan CPNS yang sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu.
Dapat terlihat pula bahwa jumlah PNS berjenis kelamin laki laki
lebih besar dari pada yang berjenis kelamin perempuan

4. CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI


Reformasi birokrasi merupakan salah satu langkah untuk
melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang baik,
efektif dan efisien, sehingga dapat melayani masyarakat
secara cepat, tepat, dan profesional. Berdasarkan Peraturan Menteri
PAN dan RB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Dari Korup si Dan Wilayah
Birokrasi Bersih Dan Melayani di Lingkungan Instansi Pemerintah
disebutkan bahwa Penilaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah
Model Penilaian yang digunakan sebagai metode untuk melakukan
penilaian serta analisis yang menyeluruh terhadap pelaksanaan
reformasi birokrasi dan kinerja instansi pemerintah, baik pada indikator
pengungkit maupun indikator hasilnya.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
20
Dari hasil penilaian Reformasi Birokrasi Pemerintah Kabupaten
Paser pada tahun 2020 berikut ini:

Tabel 1.8:
Nilai indeks Reformasi Birokrasi Kabupaten Paser pada tahun 2020

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai indeks penilaian reformasi


Birokrasi kabupaten paser pada tahun 2020 adalah 55,81 dengan katagori “CC”

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
21

A. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Penyelenggaraan SAKIP meliputi rencana
strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja,
pelaporan kinerja, reviu dan evaluasi kinerja sehingga Renstra menjadi landasan
dalam penyelenggaraan SAKIP.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, RPJMD adalah perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah yang merupakan penjabaran dari visi, misi,
dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan,
pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program Perangkat Daerah dan
lintas Perangkat Daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat indikatif
untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun dengan berpedoman pada RPJPD,
RPJMN dan RPJMD Provinsi. Dengan pendekatan perencanaan strategis yang jelas
dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan
potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas
kinerjanya.
Untuk mendukung pelaksanaan misi dan mencapai visi Pemerintah
Kabupaten Paser Tahun 2016-2021, telah ditetapkan 10 tujuan dan 22 sasaran
strategis serta indikatornya secara terukur dan dapat dicapai. Berdasarkan kondisi
Kabupaten Paser dewasa ini, serta peluang, tantangan dan isu strategis yang akan
dihadapi dalam 5 tahun mendatang,

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
22
pasangan H. YUSRIANSYAH SYARKAWI (Bupati) – H.M. MARDIKANSYAH (Wakil
Bupati) membuat Visi Kabupaten Paser tahun 2016 - 2021 sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA KABUPATEN PASER YANG MAJU, MANDIRI, SEJAHTERA,


DAN BERKEADILAN.”
Penjelasan dari Visi sebagai berikut :
 Maju
Maju mempunyai makna menjadikan Kabupaten Paser sebagai daerah yang maju
dan mampu sejajar dengan daerah lain. Maju juga berarti berdaya saing, hal
yang dibutuhkan bagi setiap daerah untuk responsif dan dapat unggul di tengah
perkembangan kondisi lokal, regional dan global yang dinamis.
 Mandiri
Mandiri adalah suatu kondisi masyarakat Kabupaten Paser yang mampu
memenuhi kebutuhannya sendiri untuk lebih maju dengan mengandalkan
kemampuan dan kekuatan sendiri.
 Sejahtera
Sejahtera merupakan sebuah kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang
dapat memenuhi standar kehidupan yang layak sehingga tercipta kehidupan
yang aman, sentosa dan makmur. Sejahtera juga dimaknai sebagai sebuah
kondisi derajat kehidupan masyarakat Paser yang semakin membaik pada
berbagai bidang pembangunan terutama pada sektor ekonomi, pendidikan, dan
kesehatan.
 Berkeadilan
Berkeadilan merupakan perwujudan kesamaan hak dan kewajiban dalam segala
aspek kehiduan tanpa membedakan latar belakang suku, agama, ras dan
golongan. Adil juga bermakna bahwa pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
yang dilaksanakan secara merata. Merata berarti menghilangkan kesenjangan
antar wilayah, termasuk kesenjangan antar masyarakat. Nilai ini sekaligus
bermakna memperkecil kesenjangan dalam mendapatkan pelayanan publik,
mengelola sumber daya strategis serta memperoleh distribusi hasil

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
23
pembangunan. Rumusan visi di atas terbangun dalam satu kesatuan dan saling
melengkapi. Secara substantif, rangkaian visi tersebut bertujuan untuk
meningkatkan pemenuhan kebutuhan infrastruktur, peningkatan perekonomian
masyarakat dan daerah, meningkatkan kualitas pelayanan publik yang berbasis
teknologi informasi dan partisipasi masyarakat. Serta tidak kalah penting, untuk
mewujudkan dan meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan serta
mewujudkan kohesivitas sosial di tengah masyarakat Paser.

B. PROGRAM PRIORITAS
1. Program Pengelolaan Pendidikan
2. Program Pengembangan Kurikulum
3. Program Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
4. Program Pengendalian Perizinan Pendidikan
5. Program Pengembangan Bahasa Dan Sastra
6. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
7. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
8. Program Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan Dan Makanan Minuman
9. Program Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
10. Program Penyelenggaraan Jalan
11. Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase
12. Program Penataan Bangunan Gedung
13. Program Pengembangan Jasa Konstruksi
14. Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
15. Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
16. Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah
17. Program Pengembangan Sistem Dan Pengelolaan Persampahan Regional
18. Program Penyelenggaraan Penataan Ruang
19. Program Pengembangan Perumahan
20. Program Kawasan Permukiman

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
24
21. Program Perumahan dan Kawasan Permukiman Kumuh
22. Program Peningkatan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU)
23. Program Peningkatan Ketenteraman Dan Ketertiban Umum
24. Program Pencegahan, Penanggulangan, Penyelamatan Kebakaran Dan
Penyelamatan Non Kebakaran
25. Program Penanggulangan Bencana
26. Program Pemberdayaan Sosial
27. Program Rehabilitasi Sosial
28. Program Perlindungan Dan Jaminan Sosial
29. Program Penanganan Bencana
30. Program Pengelolaan Taman Makam Pahlawan
31. Program Perencanaan Tenaga Kerja
32. Program Pelatihan Kerja dan Produktivitas Tenaga Kerja
33. Program Penempatan Tenaga Kerja
34. Program hubungan industrial
35. Program Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
36. Program Perlindungan Perempuan
37. Program Peningkatan Kualitas Keluarga
38. Program Pengelolaan Sistem Data Gender Dan Anak
39. Program Pemenuhan Hak Anak (PHA)
40. Program Perlindungan Khusus Anak
41. Program Pengelolaan Sumber Daya Ekonomi untuk kedaulatan dan
Kemandirian Pangan
42. Program Peningkatan Diversifikasi Dan Ketahanan Pangan Masyarakat
43. Program Penanganan Kerawanan Pangan
44. Program Pengawasan Keamanan Pangan
45. Program Penyelesaian Sengketa Tanah Garapan
46. Program Penyelesaian Ganti Kerugian dan Santunan Tanah Untuk
Pembangunan
47. Program Penetapan Tanah Ulayat

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
25
48. Program Penatagunaan Tanah
49. Program Perencanaan Lingkungan Hidup
50. Program Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan
Hidup
51. Program Pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
52. Program Pembinaan dan Pengawasan terhadap Izin Lingkungan Hidup dan
Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
53. Program Peningkatan Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Lingkungan
Hidup untuk Masyarakat
54. Program Pengelolaan Keanekaragman Hayati (KEHATI)
55. Program Pengakuan Keberadaan Masyarakat Hukum Adat (MHA) Kearifan
Lokal dan Hak MHA yang terkait dengan PPLH
56. Program Penghargaan Lingkungan Hidup untuk Masyaraka
57. Program Penanganan Pengaduan Lingkungan Hidup
58. Program Pengelolaan Persampahan
59. Program Pendaftaran Penduduk
60. Program Pencatatan Sipil
61. Program Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan
62. Program Pengelolaan Profil Kependudukan
63. Program Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Adat dan
Masyarakat Hukum Adat
64. Program Penataan Desa
65. Program Peningkatan Kerjasama Desa
66. Program Administrasi Pemerintahan Desa
67. Program Pengendalian Penduduk
68. Program Pembinaan Keluarga Berencana (KB)
69. Program Pemberdayaan Dan Peningkatan Keluarga Sejahtera (KS)
70. Program Penyelenggaraan Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (LLAJ)

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
26
71. Program Pengelolaan Pelayaran
72. Program Pengelolaan Perkeretaapia
73. Program Informasi Dan Komunikasi Publik
74. Program Aplikasi Informatika
75. Program Pengawasan dan pemeriksaan Koperasi
76. Program Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi
77. Program Pendidikan dan pelatihan perkoperasian
78. Program Pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha Kecil dan Usaha Mikro
(UMKM)
79. Program Pengembangan UMKM
80. Program Pengembangan Iklim Penanaman Modal
81. Program Promosi Penanaman Moda
82. Program Pelayanan Penanaman Modal
83. Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
84. Program Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Penanaman Modal
85. Program Pengembangan Kapasitas Daya Saing Kepemudaan
86. Program Pengembangan Kapasitas Daya Saing Keolahragaan
87. Program Pengembangan Kapasitas Kepramukaan
88. Program Penyelenggaraan Statistik Sektoral
89. Program Penyelenggaraan Persandian Untuk Pengamanan Informas
90. Program Pengembangan Kebudayaan
91. Program Pengembangan Kesenian Tradisiona
92. Program Pembinaan Sejarah
93. Program Pelestarian Dan Pengelolaan Cagar Budaya
94. Program Pengelolaan Permuseuman
95. Program Pembinaan Perpustakaan
96. Program Pelestarian Koleksi Nasional Dan Naskah Kuno
97. Program Pengelolaan Arsip
98. Program Perlindungan Dan Penyelamatan Arsip

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
27
99. Program Perizinan Penggunaan Arsip
100. Program Pengelolaan Perikanan Tangkap
101. Program Pengelolaan Perikanan Budidaya
102. Program Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
103. Program Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan
104. Program Peningkatan Daya Tarik Destinasi Pariwisa
105. Program Pemasaran Pariwisata
106. Program Pengembangan Ekonomi Kreatif melalui Pemanfaatan dan
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
107. Program Pengembangan Sumberdaya Pariwisata dan Ekonomi Kreati
108. Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian (Tanaman
Pangan dan Hortikultura)
109. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian (Tanaman
Pangan dan Hortikultura)
110. Program Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian (Tanaman
Pangan dan Hortikultura)
111. Program Penyuluhan Pertanian
112. Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana Pertanian (Perkebunan
dan Peternakan)
113. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana Pertanian
(Perkebunan dan Peternakan)
114. Program Pengendalian Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner (Perkebunan dan Peternakan)
115. Program Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian
(Perkebunan dan Peternakan)
116. Program Perizinan Usaha Pertanian (Perkebunan dan Peternakan)
117. Program Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
118. Program Perizinan dan Pendaftaran Perusahaa
119. Program Peningkatan Sarana Distribusi Perdagangan

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
28
120. Program Stabilisasi Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
121. Program Pengembangan Eksport
122. Program Standardisasi dan Perlindungan Konsumen
123. Proram Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri
124. Program Perencanaan dan Pembangunan Industri
125. Program Pengendalian Izin Usaha Industri Kabupaten /Kota
126. Program Perencanaan Kawasan Transmigrasi
127. Program Pembangunan Kawasan transmigrasi
128. Program Pengembangan Kawasan transmigrasi
129. Program Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah
130. Program Koordinasi Dan Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Daerah
131. Program Pengelolaan Keuangan Daerah
132. Program Pemerintahan Dan Kesejahteraan Rakyat
133. Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
134. Program Penguatan Ideologi Pancasila Dan Karakter Kebangsaan
135. Program Peningkatan Peran Partai Politik Dan Lembaga Pendidikan Melalui
Pendidikan Politik Dan Pengembangan Etika Serta Budaya Politik
136. Program Pemberdayaan Dan Pengawasan Organisasi Kemasyarakatan
137. Program Pembinaan Dan Pengembangan Ketahanan Ekonomi, Sosial, Dan
Budaya
138. Program Peningkatan Kewaspadaan Nasional Dan Peningkatan Kualitas
Dan Fasilitasi Penanganan Konflik Sosial

C. Tujuan dan Sasaran


Tujuan dan sasaran merupakan derivasi dari visi dan misi Kabupaten Paser yang
telah disusun. Tujuan merupakan usaha yang dilakukan untuk dapat mewujudkan
kondisi yang diharapkan pada akhir periode RPJMD. Sementara sasaran merupakan
kondisi yang diinginkan dapat terwujud pada akhir periode RPJMD. Sasaran lebih
bersifat spesifik dan terukur karena memuat juga indikator kinerja
sasaran.Penjabaran tujuan, sasaran dan indikator kinerjanya pada setiap misi

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
29
Berdasarkan visi dan misi pembagunan daerah Kabupaten Paser sebagai berikut :
Tujuan 1 : Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan transportasi
publik, energi air bersih dan pemukiman
Sasaran :
1. Meningkatnya kualitas infrastruktur dasar
pembangunan, jaringan komunikasi dan internet.
Indikator Kinerja :
1. Panjang jalan dalam kondisi mantap;
2. Panjang jembatan kondisi mantap (persentase);
3. Tingkat kepatuhan terhadap dokumen RTRW;
4. Irigasi kondisi mantap;
5. Persentase desa blankspot;
6. Indeks SPBE
7. Hasil pelaksanaan konstruksi yang terstandas SNI;
8. Sarana dan prasarana publik yang memadai.
Tujuan 2 : Meningkatkan kualitas kawasan dan lingkungan
pemukiman
Sasaran :
Meningkatnya kawasan Pemukiman rakyat yang
berwawasan lingkungan.
Indikator Kinerja :
1. Luasan kawasan kumuh dan kawasan berpotensi
kumuh;
2. Persentase akses air bersih;
Tujuan 3 : Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan
Sasaran 1:
1. Meningkatnya akses, kualitas dan daya saing pendidikan
Indikator Kinerja :
a) APK PAUD
b) Rasio Ketersediaan Sekolah

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
30
c) APM PAUD
d) APK SD
e. APM SD
f. APK SMP
g. APM SMP
h. Rata-rata lama sekolah
Sasaran 2:
Meningkatkan akses, mutu dan daya saing pelayanan
kesehatan
Indikator Kinerja :
1. Angka Harapan Hidup
2. Persentase fasilitas kesehatan terakreditasi
3. Persentase penduduk memiliki jaminan Kesehatan
4. Angka Kematian Ibu
5. Angka Kematian Bayi
6. Indeks Keluarga Sehat
Tujuan 4 : Meningkatkan produktifitas perekonomian sektor non-
tambang
Sasaran 1:
Meningkatnya produksi,Produktifitas dan Kualitas Komoditi
Pertanian, perkebunan, Peternakan dan Perikanan
Indikator Kinerja:
Kontribusi sector pertanian, perkebunan, peternakan dan
perikanan terhadap PDRB (%)
Sasaran 2:
Meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP)
Indikator Kinerja:
1. Nilai Tukar Petani
Sasaran 3:

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
31
Berkembangnya Sektor Pariwisata
Indikator Kinerja:
Jumlah Kunjungan Wisata
Tujuan 5 : Meningkatkan Kesempatan dan lapangan pekerjaan
Sasaran 1 :
1. Meningkatnya Peran Pasar Tradisional, Koperasi dan UMKM
dalam Perekonomian Masyarakat
Indikator Kinerja :
1. Omzet UMKM (%)
2. Presentase koperasi aktif
3. Kontribusi industri pengolahan terhadap PDRB
Sasaran 2 :
Menurunnya Angka Pengangguran
Indikator Kinerja :
Tingkat Ketrserapan tenaga kerja
Sasaran 3 :
Meningkatnya Investasi
Indikator Kinerja :
Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (juta)
Tujuan 6 : Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Sasaran :
Meningkatnya Indeks Kukalitas Lingkungan Hidup
Indikator Kinerja :
1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
2. Luas Kawasan Konservasi
Tujuan 7 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Efektif dan
Bersih serta Layanan Publik yang Berkualitas
Sasaran 1 :
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
Indikator Kinerja :

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
32
1. Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Daerah
2. Nilai EKPPD
3. Nilai Evaluasi AKIP
4. Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Perangkat
Daerah yang melakukan Pelayanan Publik
Tujuan 8 : Meningkatkan Partisipasi Publik Dalam Proses
Pembangunan, Hukum dan HAM
Sasaran 1 :

Meningkatnya Perencanaan Pembangunan, Pengelolaan Data dan


Implementasi Kerjasama Daerah
Indikator Kinerja :
Persentase Usulan Musrenbang yang Diakomodir
Sasaran 2 :
Meningkatnya pemahaman Masyarakat tentang pendidikan politik
dan perilaku demokratis
Indikator Kinerja :
Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum
Tujuan 9 : Meningkatkan rekognisi dan promosi
Sasaran 1:
Meningkatnya Akses Masyarakat Lokal untuk Berpartisipasi
Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam
berbagai proses pembangunan
Indikator Kinerja :
Persentase komunitas adat terpencil (KAT) yang menjadi sasaran
pembangunan
Sasaran 2 :
Meningkatnya promosi nilai-nilai kearifan lokal dalam
pembangunan

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
33
Indikator Kinerja :
Persentase Pembangunan yang mengangkat nilai-nilai kearifan
lokal
Sasaran 3 :
Meningkatnya akses perempuan untuk berpartisipasi dalam
berbagai proses pembangunan
Indikator Kinerja :
Proporsi Kursi yang diduduki perempuan di DPR
Tujuan 10 : Meningkatkan stabilitas sosial
Sasaran 1 :
Meningkatnya kerukunan, kemanan dan ketertiban masyarakat
Indikator Kinerja :
1. Jumlah konflik berbau SARA
2. Persentase Penegakkan Perda
Sasaran 2:
meningkatnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam
Indikator Kinerja :
Respon time
Sasaran 3 :
Meningkatnya perlindungan sosial bagi masyarakat
Indikator Kinerja :
Tingkat Kemiskinan
Sasaran 4 :
meningkatnya perlindungan perempuan dan pemenuhan hak
anak
Indikator Kinerja :
1. kasus kekerasan terhadap perempuan
2. kasus kekerasan terhadap anak
3. Predikat kabupaten layak anak

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
34
Sasaran 5 :
Meningkatkan partsisipasi dan peran aktif pemuda dan prestasi
keolahragaan
Indikator Kinerja :
1. Presentase organisasi pemuda yg aktif
2. jumlah prestasi olahraga

D. Strategi dan Arah Kebijakan

Strategi dan arah kebijakan pembangunan merupakan panduan dalam


menentukan program prioritas pembangunan daerah yang akan dilaksanakan
selama lima tahun ke depan. Dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran
pembangunan daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2021, dirumuskan strategi dan
arah kebijakan pembangunan daerah. Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran
pada setiap misi dijabarkan sebagai berikut:

Strategi dan Kebijakan Misi 1

Misi 1 : Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Transportasi, Energi, Air


Bersih, dan Pemukiman
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan akses Meningkatnya Pembangunan dan Melaksanakan
dan kualitas kualitas Peningkatan pembangunan dan
pelayanan infrastruktur dasar Kualitas Jalan dan peningkatan
transportasi publik , pembangunan, jembatan kualitas jalan dan
energi air bersih jaringan komunikasi jembatan
dan pemukiman dan internet Menyediakan
fasilitas pendukung
jalan dan jembatan
Melakukan
pendataan jalan
dan jembatan
Pembangunan dan Melaksanakan
pemeliharaan pembangunan dan
saluran irigasi pemeliharaan
saluran
Menyediakan
fasilitas pendukung

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
35
irigasi

Peningkatan peran
serta masyarakat
dalam pengelolaan
sumber daya air
Meningkatkan Melaksanakan
sarana dan pengadaan
prasaranan pembangunan
penunjang sarana dan
komunikasi prasarana
penunjang
komunikasi
Meningkatkan Pembuatan
pengaturan jasa kebijakan dalam
konstruksi pelaksanaan jasa
konstruksi
Memperketak Melakukan
pengawasan monitoring dan
pelaksanaan jasa evaluasi
konstruksi penyelenggaraan
jasa konstruksi
secara kontinyu
dan berkelanjutan
Peningkatan Meningkatkan
kualitas sarana dan akses dan kualitas
prasarana publik sarana prasana
publik
Pengadaan tanah
bagi kepentingan
pembangunan dan
penyelesaian
konflik pertanahan
Meningkatkan Meningkatnya Peningkatan Penanganan
kualitas kawasan sanitasi pemukiman sampah dan limbah
kawasan dan pemukiman rakyat pemukiman
lingkungan yang berwawasan perkotaan,
pemukiman lingkungan pemukiman
pedesaan dan
pusat ekonomi
Penataan areal Penataan sarana
pemakaman dan dan prasarana
terbuka hijau areal pemakaman
umum dan ruang
terbuka hijau

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
36

Peningkatan Penataan dan


kualitas peningkatan
infrastruktur kualitas sarana dan
pemukiman prasarana
pemukiman
Peningkatan jumlah Peningkatan
dan kualitas sarana kualitas dan
dan prasarana air kuantitas sarana
bersih/air prasarana
minum penampungan air
bersih
Pembangunan dan
pemeliharaan
jaringan air bersih
Peningkatan
kualitas sistem
penyediaan air
minum
Meningkatkan Meningkatnya Peningkatan Penanganan
kualitas kawasan sanitasi pemukiman sampah dan limbah
kawasan dan pemukiman rakyat pemukiman
lingkungan yang berwawasan perkotaan,
pemukiman lingkungan pemukiman
pedesaan dan
pusat ekonomi
Penataan areal Penataan sarana
pemakaman dan dan prasarana
terbuka hijau areal pemakaman
umum dan ruang
terbuka hijau
Peningkatan Penataan dan
kualitas peningkatan
infrastruktur kualitas sarana dan
pemukiman prasarana
pemukiman
Peningkatan jumlah Peningkatan
dan kualitas sarana kualitas dan
dan prasarana air kuantitas sarana
bersih/air prasarana
minum penampungan air
bersih
Pembangunan dan
pemeliharaan
jaringan air bersih

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
37
Peningkatan
kualitas sistem
penyediaan air
minum

Strategi dan Kebijakan Misi 2

Misi 2 : Meningkatkan pelayanan dasar di bidang pendidikan dan kesehatan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Mewujudkan Meningkatnya akses Menguatkan akses Peningkatan akses
pendidikan yang dan pendidikan bagi anak usia
maju , unggul dan kualitas dan daya kepada semua sekolah baik dari
merata saing pendidikan kalangan level PAUD, SD,
masyarakat SMP
Meningkatkan Meningkatkan Meningkatkan Peningkatan
derajat kesehatan akses, mutu dan berbagai pelayanan kualitas layanan
daya saing primer hingga unit dengan perbaikan
pelayanan pelayanan terkecil sarana prasaran
kesehatan dari Rumah Sakit,
Puskesmas,
hingga
Pustu/Pusban
Peningkatan Memastikan
masyarakat yang masyarakat yang
mendapatkan mendapatkan
jaminan kesehatan jaminan kesehatan
warga miskin dan
peningkatan
pengguna BPJS
Meningkatkan Peningkatan
derajat kesehatan kualitas derajat
masyarakat dan kesehatan dengan
menurunkan resiko penanggulangan
kematian penyakit menular
dari penyakit dan tidak
menular

Strategi dan Kebijakan Misi 3

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
38

Misi 3 : Memperkuat Fondasi Perekonomian yang Berbasis Potensi Lokal dan


Berkelanjutan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Meningkatkan Meningkatnya Peningkatan produksi Pengembangan
Produksi, produksi,Produktifitas komoditas budidaya
Produktifitas dan dan Kualitas Komoditi pertanian,perkebunan, pertanian,
Kualitas Komoditi Pertanian, peternakan dan peternakan,
Pertanian, perkebunan, perikanan perkebunan dan
perkebunan, Peternakan dan perikanan secara
Peternakan dan Perikanan berkelanjutan
perikanan Pengembangan
sentra produksi
pertanian,
perkebunan,
peternakan dan
perikanan
Peningkatan Penyediaan sarana
produktifitas komoditi dan prasarana
pertanian, produksi
perkebunan, dan komoditas
peternakan pertanian,
perkebunan,
peternakan dan
perikanan
Peningkatan
inovasi IPTEK,
perlindungan
lahan dan
pemberdayaan
penyuluhan
pertanian dan
perikanan secara
merata dan
berkelanjutan
Pengembangan
kualitas produk
pertanian,
perkebunan,
peternakan dan
perikanan.
Peningkatan
produktifitas komoditi
pertanian,

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
39
perkebunan, dan
peternakan
Peningkatan kualitas Peningkatan
komoditi pertanian, penanganan
perkebunan dan panen dan pasca
peternakan panen komoditas
pertanian,
perkebunan,
peternakan dan
perikanan
Penyediaan sarana
dan prasarana
panen dan pasca
panen komoditas
pertanian,
perkebunan,
peternakan dan
Perikanan
Meningkatkan Meningkatnya nilai Peningkatan peluang Pengembangan
kesejakteraan tukar petani (NTP) pasar komoditi pemasaran
petani pertanian, komoditas
perkebunan, pertanian,
peternakan dan perkebunan,
perikanan melalui peternakan dan
peningkatan nilai perikanan
tambah produk
Tercukupinya Penuruanan desa Penyediaan
Ketersediaan Pangan rawan pangan cadangan
pangan
Lancarnya distribusi Penyediaan
pangan infrastruktur
Penganekaragaman pada daerah
pangan sumber pangan

Peningkatan
sumber pangan
alternatif secara
berkelanjutan

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
40
Peningkatan
pola pangan
harapan
Mengembangkan Berkembangnya Peningkatan Pemberdayaan
pariwisata sektor pariwisata partisipasi masyarakat masyarakat
berbasis dalam pengelolaan dibidang
masyarakat yang pariwisata pariwisata secara
berkelanjutan Berkelanjutan
Pengembangan
potensi wisata
daerah dan
kapasitas
masyarakat dalam
pengelolaan
Pariwisata
Meningkatkan Meningkatnya peran Pengembangan UMKM Pengembangan
kinerja pasar pasar kapasitas UMKM
tradisional, tradisional,koperasi secara menyeluruh
koperasi dan dan UMKM dalam dan Berkelanjutan
UMKM perekonomian
masyarakat Pengembangan Revitalisasi kop
koperasi aktif erasi secara nyata
dan berkelanjutan
Pengembangan Pengembangan
industri kecil industri kecil dan
menengah menengah secara
merata dan
berkelanjutan
Penyediaan
fasilitas pasar
tradisional
Menurunnya Angka Penyediaan lapangan Penyaluran tenaga
Pengangguran pekerjaan kerja secara
berkelanjutan
Penguatan
regulasi
perlindungan
tenaga kerja
Penguatan Meningkatnya Peningkatan investasi Peningkatan nilai
regulasi investasi non tambang dan non investasi dan
perlindungan sawit serta kinerja pelayanan
tenaga kerja peningkatan perijinan secara
pelayanan berkelanjutan
perijinan terpadu

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
41
Meningkatkan Meningkatnya indeks Penguatan regulasi Penguatan
kualitas kualitas lingkungan perlindungankawasan regulasi,
lingkungan hidup hidup konservasi pemberdayaan
masyarakat dan
konservasi
lingkungan dan
pemberdayaan
masyarakat secara
berkelanjutan
Perlindungan kawasan Perlindungan
konservasi kawasan
konservasi,
wilayah DAS dan
lahan kritis secara
berkelanjutan

Strategi dan Kebijakan Misi 4

Misi 4 : Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pemerintahan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Mewujudkan Meningkatnya birokrasi Meningkatkan Penataan struktur yang
Tata Kelola kinerja keuangan proporsional organisasi
Pemerintahan daerah, Peningkatan
Yang Efektif pengelolaan aset transparansi dan
dan Bersih daerah, dan akuntabiltas melalui
serta pelaksanaan pengembangan zona
Layanan pembangunan integritas
Publik yang yang didukung Peningkatn
Berkualitas oleh aparatur pengelolaan dan
profesional keuangan daerah
pelayanan, pelaporan
Peningkatan
pengetahuan dan
keterampilan aparatur
berbasis kompetensi

Melaksanakan
administrasi
kependudukan yang
berkualitas

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
42
Meningkatnya Peningkatan
kinerja pengelolaan
pengawasan pengawasan
penyelenggaraan penyelenggaraan
pemerintah daerah pemerintah daerah
Menerapkan sistem Implementasi Rencana
pengawasan Aksi Daerah
internal Pemberantasan
korupsi RAD PPK
Penerapan SPIP di
SKPD
Desentralisasi Menguatkan peran
urusan pemerintah kecamatan dalam
daerah penyelenggaraan
urusan umumm
pemerintahan,
pemberdayaan
masyarakat,
ketentraman dan
ketertiban umum,
penerapan dan
penegakan Perda dan
Perkada,
pengkoordinasian
pemeliharaan
prasarana dan sarana
pelayanan
umum,
penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan
yang dilakukan oleh
Perangkat Daerah di
Kecamatan, Membina
dan mengawasi
penyelenggaraan
kegiatan Desa
dan/atau kelurahan
Meningkatkan Meningkatkan standar
kualitas pelayanan kualitas pelayanan PD
publik
Meningkatka Meningkatnya Mewujudkan mewujudkan
n Partisipasi perencanaan integrasi/konektivit pengelolaan data yang
Publik Dalam pembangunan,pengelola as data melalui akurat, relevan dan
Proses an data dan pengelolaan satu terkini dengan
Pembanguna data pembangunan membangun koneksi

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
43
n, Hukum implementasi kerjasama data PD untuk
dan HAM daerah mendukungan proses
perencanaan
pembangunan
Pemanfaatan Membuka layanan
teknologi informasi jaringan media
komunikasi dalam partisipasi, aspirasi,
diseminasi program dan pengaduan publik
pembangunan dan yang terakses selama
pelayanan publik 24 Jam
Peningkatanpenggunaa
n Teknologi Informasi
Komunikasi dalam
pelayanan publik
meningkatkan
kerjasama
pembangunan
Meningkatnya Meningkatnya Peningkatan
pemahaman masyarakat pemahaman pemahaman
tentang pendidikan Masyarakat t masyarakat tentang
politik dan perilaku entang ideologi ideologi bangsa dan
demokratis bangsa dan Negara negara

Peningkatan peran Peningkatan peran


serta masyarakat serta masyarakat
dalam dalam pemilu
pembangunan
politik
Meningkatkan Meningkatkan fungsi
pemahaman partai politik dalam
masyarakat pendidikan politik
tentang pendidikan
politik dan perilaku
demokratis
Meningkatnya kesadaran Menata produk Menyediakan produk
dan ketaatan hukum daerah dan hukum daerah untuk
masyarakat dalam meningkatkan mendukung
pelaksanaan produk budaya taat hukum Penyelenggaraan
hukum pemerintahan
Peningkatanpenyelaras
an peraturan daerah
Peningkatan sinergitas
penanganann perkara
dengan lembaga
lainnya

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
44
Penegakan Perda
Meningkatnya
kesadaran hukum dan
kepatuhan hukum
aparatur birokrasi
terhadap penerapan
dan penegakan hukum
dan/atau peraturan
perundang-undangan
yang berlaku
membangun dan
meningkatkan
kapasitas serta
menambah jumlah
aparatur pengawas,
penyuluh dan penegak
hukum yang ideal di
dalam lingkup kerja
Meningkatka Meningkatnya akses Pelibatan Pelibatan komunitas
n rekognisi masyarakat lokal untuk masyarakat lokal adat terpencil (KAT)
dan promosi berpartisipasi dalam dalam dalam proses
proses pembangunan perencanaan pembangunan
pembangunan
Meningkatnya akses Pengarus-utamaan Pelibatan perempuan
perempuan untuk gender dalam partai politik dan
berpartisipasi dalam jabatan publik
berbagai proses Pelibatan perempuan
pembangunan dalam partai politik dan
jabatan public

Meningkatka Meningkatnya Penguatan forum Pengembangan


n stabilitas kerukunan, kemanan adat dan forum wawasan
sosial dan ketertiban keagamaan kebangsaan bagi
masyarakat kelompok adat dan
kelompok keagamaan
Pengarusutamaan Pengembangan
sistem keamanan kelompok-
berbasis kelompok keamanan
masyarakat lingkungan di level
komunitas
Meningkatnya Promosi desa Penyediaan bantuan
kesiapsiagaan terhadap tanggap bencana bagi korban bencana
bencana alam

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
45
alam dan sosialisasi
desa tanggap bencana
meningkatnya Perlindungan dan Pemberian bantuan
perlindungan sosial bagi pemberdayaan sosial bagi KK Miskin
masyarakat fakir miskin
Perlindungan dan Pemberian bantuan
pemberdayaan penyandang disabilitas
penyandang
disabilitas

Strategi dan Kebijakan Misi 5

Misi 5 : Memperkuat Kohesivitas Sosial, budaya dan adat istiadat lokal

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan


Meningkatkan Meningkatnya akses Pelibatan masyarakat Pelibatan
rekognisi dan masyarakat lokal lokal dalam komunitas adat
promosi untuk berpartisipasi perencanaan terpencil (KAT)
dalam pembangunan dalam proses
berbagai proses pembangunan
pembangunan
Meningkatnya akses Pengarus-utamaan Pelibatan
perempuan untuk gender perempuan dalam
berpartisipasi dalam partai
berbagai proses politik dan jabatan
pembanguna public

Pelibatan
perempuan dalam
partai politik dan
jabatan publik
Meningkatkan Meningkatnya Penguatan forum adat Pengembangan
stabilitas sosial kerukunan, kemanan dan forum keagamaan wawasan
dan ketertiban kebangsaan bagi
masyarakat kelompok adat
dan kelompok
keagamaan

Pengarusutamaan Pengembangan
sistem keamanan kelompok-
berbasis masyarakat kelompok

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
46
Keamaan
lingkungan di level
komunitas
Meningkatnya Promosi desa tanggap Penyediaan
kesiapsiagaan bencana bantuan bagi
terhadap bencana korban bencana
alam alam dan
sosialisasi desa
tanggap bencana
Meningkatnya Perlindungan dan Pemberian
perlindungan pemberdayaan fakir bantuan sosial
sosial bagi miskin bagi KK
masyarakat Miskin
Perlindungan dan Pemberian
pemberdayaan bantuan
penyandang penyandang
disabilitas disabilitas
Perlindungan dan Pemberian
pemberdayaan lanjut bantuan lanjut
usia terlantar usia terlantar
Meningkatnya Perlindungan Peningkatan
perlindungan perempuan penanganan kasus
perempuan dan kekerasan
pemenuhan hak anak
Promosi hak-hak anak Peningakatan
penanganan kasus
kekerasan anak di
rumah tangga
(KDRT)

E. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian Kinerja merupakan dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan


kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu
berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh suatu instansi pemerintah. Pada
dasarnya perjanjian kinerja merupakan pernyataan komitmen pimpinan yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan

terukur dalam rentang waktu satu tahun berdasarkan tugas, fungsi dan

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
47
wewenang serta mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Perjanjian
kinerja berguna untuk menetapkan prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber
dana yang terbatas sehingga fokus dalam mengarahkan dan mengelola program
serta kegiatan instansi pemerintah akan lebih baik.
Tujuan penyusunan Perjanjian Kinerja yaitu :
1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur;
2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur
3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi;
4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja penerima amanah.
Penyusunan Perjanjian Kinerja Bupati Paser mengacu pada dokumen RPJMD
Tahun 2016-2021, dokumen RKPD Tahun 2021, Peraturan Bupati Paser Nomor 39
Tahun 2020 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Paser. Adapun
Perjanjian Kinerja Bupati Paser Tahun 2021 sebagaimana terlampir.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
48

A
kuntabilitas kinerja dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Kabupaten Paser tidak terlepas dari rangkaian mekanisme fungsi perencanaan
yang dilaksanakan, mulai Perencanaan Strategis (RPJMD), Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) dan Perjanjian Kinerja Pemerintah KabupatenPaser. Dari
perencanaan yang sudah dibuat ke mudian dikukuhkan dalam Perjanjian Kinerja
selanjutnya setelah tahun anggaran berakhir, maka apa yang sudah direncanakan dan
diperjanjikan harus diukur dan dilaporkan sebagai bentuk pertanggung jawaban publik.

A TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA

Hasil Evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


terhadap Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem AKIP tahun 2020 adalah ‘’CC’’
(58,41) Terhadap rekomendasi atas hasil evaluasi tersebut telah dilakukan langkah-
langkah tindak lanjut sebagai berikut :

Rekomendasi Tindak Lanjut


1 Melakukan penyempurnaan doumen Melakukan Perubahan atas Dokumen
perencanaan kinerja pada level RPJMD Kabupaten Paser melalui Perda
pemerintah daerah maupun Perangkat Kabupaten Paser Nomor 7 tentang
Daerah untuk memastikan rumusan Perubahan Atas Perda Nomor 12 Tahun
tujuan/sasaran strategis telah 2016 tentang RPJMD Kabupaten Paser
berorientasi hasil/outcome. 2016-2021
2 Menyempurnakan ketepatan Telah dilakukan Revisi IKU Kabupaten
indikator-indikator kinerja yang telah Paser yaitu dengan Peraturan Bupati
disesuaikan dengan hasil Paser Nomor 39 Tahun 2020
penyempurnaan perencanaan kinerja,
dengan memenuhi kriteria spesifik,
terukur, relevan dan cukup dalam

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
49

mengukur keberhasilan pencapaian


kinerja daerah, sehingga ukuran
keberhasilan pencapaian kinerja
daerah dapat diyakini.
3 Menyempurnakan perencanaan Telah disusun Cascading RPJMD –
kinerja pada level PD, dengan Renstra Perangkat Daerah namun
memastikan kinerja PD berorientasi belum semua sampai ke level individu
hasil/outcome dan menjabarkan
kinerja PD secara berjenjang dari level
paling tinggi hingga level jabatan
paling rendah.
4 Memperbaiki sistem monitoring dan Telah disusun Rencana Aksi semua
evaluasi kinerja daerah dengan Perangkat Daerah dan akan dievaluasi
menetapkan rencana aksi berkala secara berkala melalui sistem
yang dijabarkan dari Perencanaan manajemen kinerja mandiri ASN
kinerja PD dan dilakukan Monev
secara berkala/periodek atas target
kinerja yang telah ditentukan.
5 Menyempurnakan Laporan Kinerja Telah disajikan informasi analis faktor
dengan menyajikan informasi dan keberhasilan dan hambatan serta
analisis yang lebih mendalam terkait analisis efisiensi penggunaan
faktor-faktor yang mempengaruhi sumberdaya dalam pencapaian kinerja
pencapaian kinerja. yang telah diperjanjikan dalam
dokumen Laporan Kinerja Kabupaten
6 Mendorong pelaksanaan evaluasi Telah dilakukan evaluasi internal atas
akuntabilitas atas implementasi implemetasi menajemen kinerjan
manajemen kinerja PD secara Perangkat Daerah melalui Inspektorat
menyeluruh dan memberikan Kabupaten dan dalam hasil evaluasi
rekomendasi yang spesifik, serta tersebut telah diberikan rekomendasi

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
50

memastikan bahwa rekomendasi hasil yang cukup spesifik terhadap


evaluasi internal ditindaklanjuti. perbaikan SAKIP perangkat Daerah
yang dievaluasi

B CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN PASER TAHUN 2022

Pemerintah Kabupaten Paser selaku pengemban amanah masyarakat Paser


melaksanakan kewajiban mempertanggungjawabkan amanah tersebut. Penyajian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Paser yang dibuat sesuai ketentuan yang
diamanatkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target
sasaran dari masing - masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Paser 2016- 2021,
dan Tahun 2021 merupakan periode akhir dari RPJMD Kabupaten Paser Tahun 2016-
2021. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan program
yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Pemerintah Kabupaten
Paser.
Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran dan
program/kegiatan dilakukan dengan membandingkan rencana kinerja yang dengan
realisasinya. Pencapaian sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan
realisasi indikator sasaran melalui media formulir pengukuran kinerja. kemudian atas hasil
pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan
kegagalan pencapaian sasaran strategis Pemerintah Kabupaten Paser. Untuk
mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan indikator kinerja sasaran
digunakan skala pengukuran ordinal sebagai berikut.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
51

TABEL 3.1 PENGUKURAN ORDINAL

NO RENTANG CAPAIAN KATEGORI


CAPAIAN
1 Lebih dari 100 % Baik Sekali (BS)
2 Lebih dari 75 % sd. 100 % Baik (B)
3 55 % sd. 75 % Cukup (C)
4 Kurang dari 55 % Kurang (K)

Secara umum Pemerintah Kabupaten Paser telah dapat melaksanakan tugas dalam
rangka pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Paser Tahun 2016-2021.
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 12 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016 – 2021 terdapat
5 (lima) Misi, 10 (sepuluh) Tujuan dan 22 (dua puluh dua) Sasaran, dengan 52 (lima
puluh dua) indikator sasaran. Misi I terdapat 2 tujuan, 2 sasaran dan 10 indikator kinerja,
Misi II terdapat 1 tujuan, 2 sasaran dan 10 indikator kinerja, Misi III terdapat 3 tujuan, 7
sasaran dan 14 indikator kinerja, Misi IV terdapat 2 tujuan, 3 sasaran dan 7 indikator
kinerja dan Misi V terdapat 2 tujuan, 8 Sasaran dan 11 indikator kinerja.
Tabel 3.2
Pencapaian Indikator Tujuan Tahun 2021

No Misi Tujuan Indikator Target Realisasi Capaian


Tujuan (%)
1 2 3 4 5 6 7
1 Meningkatkan Meningkatkan IKM layanan 62,50 N/A N/A
Pembangunan akses dan infrastruktur
Infrastruktur kualitas (Indeks
Transportasi, pelayanan tingkat
Energi, Air transportasi kepuasan
Bersih, dan publik , energi masyarakat
Pemukiman air bersih dan terhadap
pemukiman layanan
infrastruktur

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
52

Meningkatkan Persentase 90 90 90
kualitas Rumah
kawasan dan Tangga
lingkungan Memiliki
pemukiman Hunian Layak
dan
Terjangkau
2 Meningkatkan Meningkatkan IPM (Indeks 73 72,93 99,9
Pelayanan akses dan Pembangunan
Dasar di kualitas Manusia)
Bidang pendidikan
Pendidikan dan
dan kesehatan
Kesehatan
3 Memperkuat Meningkatkan Angka 2,50 5,41 216,40**
Fondasi produktifitas Pertumbuhan
Perekonomia perekonomian Ekonomi
n yang sektor non PDRB per 70 Jt 56,51 jt 80,73
Berbasis tambang Kapita (non-
Potensi Lokal batubara)
dan Pertumbuhan 13 12,02 92,46
Berkelanjutan PDRB
(pertanian,
kehutanan,
perikanan)
Meningkatkan TPT (Tingkat 4,00 3,77 94,25
kesempatan Pengangguran
dan lapangan Terbuka)
pekerjaan
Meningkatkan Penghargaan ADIPURA ADIPURA -
kualitas ADIPURA A (2019)
lingkungan
hidup
4 Meningkatkan Mewujudkan Indeks 70 55,81 79,73
Kualitas Tata Tata Kelola Reformasi
Kelola Pemerintahan Birokrasi
Pemerintahan Yang Efektif
dan Bersih
serta Layanan
Publik yang
Berkualitas
Meningkatkan Indeks 74 N/A N/A
Partisipasi Demokrasi
Publik Dalam Indonesia
Proses (skala
Pembangunan kabupaten)
, Hukum dan
HAM

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
53

5 Memperkuat Meningkatkan Indeks 73 71,19 97,52


Kohesivitas rekognisi dan Pembangunan
Sosial, promosi Gender
Budaya dan Meningkatkan Indeks 73 N/A N/A
Adat Istiadat stabilitas Kebahagiaan
Lokal sosial (BPS)

Tabel 3.3
Pencapaian Indikator Sasaran

JUMLAH JUMLAH JUMLAH


NO MISI TUJUAN SASARAN INDIKATO PENCAPAIAN INDIKATOR
R SASARAN SASARAN

1 Misi 1 2 2 10 BS = 5, B = 1 C= 1, K= 3

2 Misi 2 1 2 10 BS = 3, B = 4, C= 2 , K= 0
(1 Indikator Kinerja = N/A)
3 Misi 3 3 7 14 BS = 2 , B = 7 , C= 3, K= 0
(1 Indikator = N/A)
4 Misi 4 2 3 7 BS = 2 , B = 3 , C= 2 , K=

5 Misi 5 2 8 11 BS = -, B = 6, C = 4, K= 1

Jumlah 10 22 52 BS = 12, B= 22, C= 12 K = 4


NA = 2

Hasil analisis pencapaian indikator sasaran terhadap 22 (dua puluh dua) sasaran
dengan 51 (lima puluh satu) indikator kinerja, diketahui bahwa 11 Indikator Sasaran
atau 22% dengan kategori Baik Sekali, 21 Indikator Sasaran atau 41 % dengan
kategori Baik, 6 Indikator Sasaran atau 12% dengan kategori Cukup, dan 7
Indikator Sasaran atau 14 % dengan kategori Kurang.

C EVALUASI DAN ANALISIS REALISASI KINERJA

Pengukuran kinerja Pemerintah Kabupaten Paser Tahun 2021 menggunakan metode


yang diatur dalam Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, dengan hasil:

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
54

SASARAN STRATEGIS 1 :
Meningkatnya Kualitas Infrastruktur Dasar Pembangunan,
Jaringan Komunikasi dan Internet
Tabel 3.4
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1 dengan
Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatn Panjang jalan Km 585,52 470 585,94 124,67
ya Kualitas dalam kondisi
Infrastruktur Mantap
Dasar
Pembangun
an, Jaringan
Komunikasi
dan internet
Panjang % 75,60 100 71,70 71,70
jembatan
kondisi mantap
(persentase)
Tingkat % 58 100 45,18 45,18
kepatuhan
terhadap
dokumen
RTRW
Persentase % 72 70 75 107
Irigasi kondisi
mantap
Persentase % 7,5 0 0,63 47
desa blankspot

Indeks SPBE Indeks N/A 2,6 1,36 52,31

Hasil % 100 100 100 100


pelaksanaan
konstruksi yang
terstandar SNI
(Persen)

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
55

Sarana dan % 80 65 97,18 149,51


prasarana
publik yang
memadai
Rata-rata 87,17

Tabel 3.5
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1 dengan Akhir
Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatn ya Panjang jalan Km 470 595,94 124,67
Kualitas dalam kondisi
Infrastruktur Dasar Mantap
Pembangun an,
Jaringan
Komunikasi dan
internet
Panjang % 100 71,70 71,70
jembatan
kondisi mantap
(persentase)
Tingkat % 100 45,18 45,18
kepatuhan
terhadap
dokumen
RTRW
Persentase % 70 75 107
Irigasi kondisi
mantap
Persentase % 0 0,63 47
desa blankspot

Indeks SPBE Indeks 2,6 1,36 52,31

Hasil Ha 100 100 100


pelaksanaan
konstruksi yang
terstandar SNI
(Persen)

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
56

Sarana dan % 65 97,18 149,51


prasarana
publik yang
memad ai

Sasaran strategis 1 memiliki 8 (delapan) indikator kinerja. Terdapat 3 indikator kinerja


>100% (Baik Sekali), 1 indikator kinerja >75-100% (Baik), 1 indikator kinerja =
55 – 75% (Cukup), dan 1 indikator kinerja <100% (Kurang)

1. Indikator kinerja : Panjang jalan dalam kondisi mantap, dengan capaian kinerja
124,67% ( Baik Sekali ); dan

2. Indikator kinerja: Panjang jembatan dalam kondisi mantap, dengan capaian


kinerja 71,70% ( Cukup )

Infrastruktur jalan dan jembatan berperan penting dalam peningkatan


investasi dan memperluas jangkauan partisipasi masyarakat, serta pemerataan hasil
pembangunan. Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi.
Alokasi pembiayaan publik dan swasta, infrastruktur dipandang sebagai lokomotif
pembangunan daerah. Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan
kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai
konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja,
serta peningkatan kemakmuran yang nyata. Infrastruktur juga memiliki pengaruh
penting dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan
akses kepada lapangan kerja.

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan,


maka diperlukan kebijakan-kebijakan yang dapat mendorong agar infrastruktur dapat
membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemerintah.
Kabupaten Paser harus mampu membuat infrastruktur yang nantinya dapat
meningkatka pertumbuhan ekonomi, serta mnafaat dari peningkatan infrastruktur
tersebut dapat juga dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Paser, karena pertumbuhan
ekonomi yang tinggi harus diimbangi dengan kesejahteraan masyarakat yang merata.
Meskipun demikian persentase tingkat kemajuan pembangunan jalan dalam

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
57

kondisi mantap yang diharapkan pada akhir periode RPJMD mencapai 124,67 %
artinya target Periode akhir RPJMD tahun 2021 terlampaui dari penetapan target
sebesar 470 km dan berhasil direalisasikan sebesar 595,94 km.
Dalam menuntaskan permasalahan ini, pemerintah Kabupaten Paser
menemukan beberapa kendala diantaranya:
- Pembebasan lahan seringkali masih menjadi kendala lambatnya proses
pembangunan jalan / jembatan.
- Rusaknya badan jalan baru disebabkan oleh muatan kendaraan yang over kapasitas
sehingga jalan tidak mampu dan kuat saat menerima adanya tekanan, beban
yang berlebihan dari kendaraan yang melintas.
- Masih minimnya tanggung jawab sosial (CSR) pihak swasta/perusahaan
terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar untuk perbaikan jalan.
- Kejadian bencana banjir dan tanah longsor masih seringkali menjadi penyebab
kerusakan jalan dan jembatan
- Melakukan advokasi ke Pemerintah Pusat dan Provinsi untuk mendapatkan
dukungan pembiayaan pembangunan dan perbaikan jalan/jembatan.
- Menempatkan pembangunan/perbaikan jalan dan jembatan sebagai prioritas
pembangunan daerah.
- Meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam melakukan pengawasan serta
penegakan hukum secara konsisten terhadap pelanggaran penggunaan kendaraan
yang beroperasi tidak sesuai dengan kelas jalan yang dilalui.
- Mendorong keterlibatan pihak swasta/perusahaan dalam menyalurkan dana CSR
untuk memperbaiki jalan.
- Membentuk Satgas PU dalam menangani kerusakan jalan akibat bencana.
3. Indikator Kinerja : Tingkat Kepatuhan terhadap dokumen RTRW, dengan
capaian kinerja 45,18 % (Kurang)
a. Keberadaan ruang sangat mempengaruhi kelangsungan hidup manusia, oleh
sebab itu dalam melakukan perencanaan wilayah pemanfaatan dan pengelolaan
ruang harus sebijaksana mungkin sehingga keharmonisan dapat terwujud guna

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
58

mendukung proses pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan


(sustainable development).
b. Penataan ruang menggariskan bahwa pelaksanaan pembangunan harus sesuai
dengan rencana tata ruangyang telah ditetapkan. Kecenderungan penyimpangan
terhadap tata ruang yang telah ditetapkan dapat disebabkan oleh berbagai
faktor baik produk tata ruang maupun pada tahapan implementasi.
Penyimpangan tata ruang tidak hanya sekedar penyimpangan sema tatetapi
akibatnya meluas kepada beberapa aspek terkait lainnya.
c. Pengendalian terhadap tata ruang sangat diperlukan untuk mengetahui
konsistensi implementasi pelaksanaan produk hukum rencana tata ruang
tersebut. Melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi, kesesuaian
pemanfaatanruang sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan dapat
diwujudkan.
d. Pengendalian pemanfaatan ruang tersebut dilakukan pula melalui perizinan
pemanfaatan ruang. Perizinan pemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai upaya
penertiban pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang dilakukan
sesuai dengan rencana tata ruang. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan
rencana tata ruang baik yang dilengkapi dengan izin maupun yang tidak memiliki
izin, dikenai sanksi administratif, sanksi pidana penjara, dan atau sanksi pidana
denda

Keberhasilan indikator kinerja ini adalah regulasi yang sudah ada yakni
Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Paser Tahun 2015-2035, pengawasan seperti pemantauan dan
evaluasi terhadap penyelenggaraan penataan ruang dengan ketentuan Undang-
Undang.
:
Hambatan yang dihadapi adalah cepatnya pertumbuhan berbagai
bidang seperti masalah ekonomi, masalah sosial, masalah daya dukung
lingkungan dan masalah tata ruang, infrastruktur seperti permasalahan

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
59

infrastruktur bidang daerah tertinggal, pesisir, pembangunan infrastruktur


bidang sosial, bidang daya dukung lingkungan, pertanian dan pariwisata,
peraturan perundang- undangannya masih bersifat umum, pertumbuhan
penduduk dan keterbatasan lahan, kurangnya sumber daya manusia dan
pendanaan. Adanya perubahan regulasi terkait tata ruang yang kerap kali terjadi
membuat penyusunan dokumen menjadi terhambat, dimana penyusunan
dokumen RTRT memerlukan waktu yang panjang, selain itu RTRW Provinsi pun
hingga saat ini belum dapat terwujud dan tentunya hal tersebut berpengaruh
terhadap penyusunan RTRW Kabupaten
Solusi terhadap permasalahan yang dihadapi adalah:
a. Menyusun rencana detail tata ruang sebagai konsep pembangunan berbasis
rencana, dan menjadikannya sebagai cara untuk memeriksa pelanggaran
pemanfaatan tata ruang serta sebagai dasar penegakan sanksi dan hukum
b. Mendorong upaya pemberian sangsi bagi para pelanggar tata ruang, baik
sanksi administratif, sanksi pidana ataupun perdata.
4. Indikator Kinerja Irigasi Kondisi Mantap, dengan capaian kinerja 107%
(Baik Sekali)
Irigasi sebagai salah satu faktor penting dan dapat memberi sumbangan
komprehensif dalam peningkatan produksi pangan,khususnya beras. Untuk
meningkatkan produksi pertanian selain dengan perbaikan mutu benih, pemupukan,
pemberantasan hama, dan penyakit tanaman, maka perlu diperhatikan juga peranan
irigasi. Usaha pendayagunaan air melalui irigasi memerlukan suatu sistem
pengelolaan yang baik, sehingga pemanfaatan air dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien. Kabupaten Paser memiliki luas sawah sebanyak 56,456 Ha dan telah
dilengkapi sejumlah sarana pengairan yakni saluran primer sepanjang 154,229 M,
saluran sekunder 486.150 dan saluran tertier 77,050 M.
Faktor Penghambat :
Permasalahan yang ditemui adalah sejumlah saluran irigasi belum sepenuhnya dalam
kondisi baik. Tercatat saluran irigasi dalam kondisi baik yakni 67,60% saluran primer,
60,66% saluran sekunder dan hanya sekitar 1 % saluran tertier.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
60

Solusi :
Dalam menyelesaikan permasalahan tersebut di atas maka Pemerintah Kabupaten
Paser fokus pada pembenahan saluran irigasi tertier oleh karena pembangunan irigasi
tersier ini sangat penting terutama dalam upaya mendukung optimalisasi
produktivitas tanaman misalnya setahun sekali panen diupayakan meningkat menjadi
dua kali panen dengan produksi yang maksimal.
5. Indikator Kinerja Persentase Desa Blankspot, dengan capaian kinerja 50%
(Kurang)
Kabupaten Paser merupakan wilayah yang spesifik yang memiliki kontur pegunungan,
berbukit bukit dan pesisir pantai menyebabkan adanya beberapa wilayah yang sulit
terjangkau sinyal. Beberapa wilayah di Kabupaten Paser masih mengalami blank
spot area atau tidak terjangkau sinyal khususnya yang berada di daerah pedalaman
dan pesisir. Menara telekomunikasi adalah syarat mutlak penghubung jaringan
telekomunikasi antar wilayah yang terhalang oleh pegunungan atau bukit wilayah
tersebut.
Potensi perekonomian masyarakat pedesaan dapat dikembangkan jika sudah
terjamah oleh teknologi telekomunikasi khususnya telepon seluler dan internet
karena dapat memudahkan komunikasi masyarakat pedesaan dalam menjalankan
roda kehidupan.
Potensi perekonomian masyarakat pedesaan dapat dikembangkan jika sudah
terjamah oleh teknologi telekomunikasi khususnya telepon seluler dan internet
karena dapat memudahkan komunikasi masyarakat pedesaan dalam menjalankan
roda kehidupan Saat ini akses internet di Kabupaten Paser umumnya hanya bisa
dinikmati di wilayah kota, ibukota kecamatan dan desa di sekitarnya. Pembangunan
menara telekomunikasi umumnya dilakukan oleh provider telekomunikasi yang
beroperasi di Kabupaten Paser dimana orientasi bisnis yang kuat menyebabkan desa-
desa yang ada di pedalaman masih belum dijangkau
Adapun kendalan atau permasalahan yang dihadapai antara lain yaitu :
a. Perusahaan telekomunikasi kurang ikut berpartisipasi karena pertimbangan
bisnis.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
61

b. Sebaran Penduduk yang tidak merata.


Sedangkan solusi atau upaya yang dilakukan pemerintah kabupaser adalah:
a. Advokasi ke Pemerintah Pusat dan Perusahaan telekomunikasi untuk
mendapatkan dukungan pembangunan menara telekomunikasi.
b. Memfasilitasi pembangunan menara telekomunikasi oleh pemerintah pusat
melalui penyediaan lahan.
6. Indikator Kinerja : Indeks SPBE, dengan capaian kinerja 52,31 % (Kurang)
Untuk indikator kinerja Indeks SPBE tahun 2021 dari target yang ditetapkan sebesar
2,6, realisasi 1,36.
Dalam pengisian dokumen evaluasi SPBE, banyak Perangkat Daerah belum
memahami pengisian Lembar Kerja Evaluasi SPBE serta belum dilengkapi data
dukung.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator ini adalah :
 Belum semua personel di PD yang memiliki kemampuan dalam hal IT;
 Pelaksanaan SPBE di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Paser Belum didukung
dengan regulasi yang memadai;
solusi atau upaya yang dilakukan pemerintah kabupaser adalah :
 Membentuk Tim lintas Perangkat Daerah;
 Mengubah pola pikir pelayanan, dari sistem manual menjadi digital yang
terintegrasi;
7. Indikator Kinerja : Hasil Pelaksanaan Konstruksi yang berstandar SNI,
dengan capaian kinerja 100% (Baik).

Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi mengamanatkan


pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan meliputi
standar mutu bahan, standar mutu peralatan, standar keselamatan dan kesehatan
kerja, standar prosedur pelaksanaan jasa konstruksi, standar mutu hasil
pelaksanaan jasa konstruksi, standar operasi dan pemeliharaan, pedoman
pelindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan jasa konstruksi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, dan standar pengelolaan lingkungan
hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
62

Evaluasi terhadap berbagai kasus kecelakaan konstruksi yang terjadi akhir-akhir ini
menunjukkan bahwa diperlukan pemutakhiran standar-standar terkait konstruksi.
Selain itu juga perlu memastikan penerapan standar tersebut di lapangan melalui
sistem penilaian kesesuaian sesuai amanat Undang- Undang Nomor 20 Tahun
2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dan Undang-Undang No. 2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
Standarisasi industri konstruksi menjadi isu strategis. Sebab industri konstruksi bukan
sebatas industri bahan bangunan. Namun industri yang menghasilkan bangunan, baik
infrastruktur maupun properti seperti jalan, jembatan, bandara, bendung,
bendungan, pelabuhan, jalan rel, pembangkit listrik, offshore structure, gedung
perkantoran, gedung hunian, rumah tinggal, pabrik, dan gedung khusus lainnya.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan terhadap pencapaian kinerja ini berupa evaluasi,
monitoring, pembinaan, pelatihan aparat, konsultasi dan koordinasi pengaturan jasa
konstruksi dalam rangka pemenuhan standar keamanan, keselamatan.
8. Sarana dan Prasarana Publik yang memadai, dengan capaian kinerja
“149,51%”(Sangat Baik).
Sarana prasarana publik yang memadai telah melebihi target tahun 2021 yang
ditetapkan di RPJMD sebesar 65% dengan realisasi mencapai 97,18%.
Jika dilihat dari aspek kualitas meningkat karena luas areal bertambah dan
ditingkatkan estetikanya untuk mempercantik kota. Sarana publik yang diperbaiki
umumnya adalah taman-taman yang ada di kota dan ibukota kecamatan.
Pada areal taman kota ditingkatkan kualitasnya untuk mengantisipasi dampak-
dampak yang ditimbulkan oleh perkembangan kota dan dapat dinikmati oleh seluruh
warga kota di samping itu juga untuk meningkatkan fungsi ekologis dan fungsi
sosialnya. Secara ekologis taman kota dapat menjadi paru-paru kota dan tempat
penyimpanan air tanah, sehingga mencegah datangnya banjir dan erosi serta
menjamin pasokan air tanah. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten
Paser dalam meningkatkan proporsi ruang terbuka hijau dalam mendukung “Kaltim
Green”.
Secara sosial, upaya ini dilakukan karena mengingat taman merupakan tempat

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
63

komunikasi sosial masyarakat, sarana olah raga dan rekreasi. Hal ini sejalan dengan
misi kelima Kabupaten Paser “Memperkuat Kohesivitas Sosial, Budaya, dan Adat
Istiadat Lokal”
SASARAN STRATEGIS 2 :

Meningkatnya Kawasan Pemukiman Rakyat yang Berwawasan Lingkungan

Tabel 3.6
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkat Luasan kawasan Ha 345,1 246,5 235,20 104,58
nya kawasan kumuh dan
pemukiman kawas an
rakyat yang Berpotensi
berwawasan kumuh
lingkungan Persentase % 55.340 69,59 70,63 101,49
akses air bersih

Rata-rata : 103,04

Tabel 3.7
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2 dengan Akhir
Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkat nya Luasan kawasan Ha 246,5 235,20 104,58
kawasan kumuh dan
pemukiman rakyat kawas an
yang Berpotensi
berwawasan kumuh
lingkungan Persentase akses % 69,59 70,63 101,49
air bersih

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
64

Sasaran Strategis 2 memiliki 2 (dua) indikator kinerja yaitu Luas Kawasan Kumuh dan
kawasan berpotensi kumuh dengan Capaian : 104,58 % (Baik Sekali) dan Persentase
akses air bersih dengan capaian : 101,49 % (Baik Sekali).
1. Indikator Kinerja Luas Kawasan Kumuh dan kawasan berpotensi kumuh dengan
Capaian 104,58 % (Baik sekali).
Pada Tahun 2020, luas kawasan kumuh dan kawasan berpotensi kumuh adalah 345,1
Ha, turun menjadi 235,20Ha pada tahun 2021 atau mengalami penurunan 109,9 Ha.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Paser Nomor 653/KEP-116/2021 tentang
Penetapan Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh di kawasan Perkotaan
Tana Paser, luas kawasan kumuh di Kabupaten Paser adalah hanya seluas 224,52 Ha.
2. Indikator Kinerja Persentase Akses Air Bersih dengan capaian 101,49 % (Baik Sekali).
Sebagian besar rumah tangga di Kabupaten Paser menggunakan air isi ulang (42,65%)
sebagai sumber air minum, PDAM sebesar 21,41%. dari sumur tak terlindung, air hujan
dan air sungai yang masing-masing sebesar 14,82%, 6,88 persen dan 2,34 persen.
Jumlah rumah tangga yang memiliki akses minum dan air bersih menigkat dari 55.964
rumah tangga menjadi 74.865 rumah tangga. Capaian program PAMSIMAS sebenarnya
dapat menjangkau 12 desa di 4 kecamatan pada tahun 2021 diantaranya Desa
Suatang, Lempesu, Keresik Bura, Kertabumi, Munggu, Muara Pias, Sekurau Jaya,
Sebakung, Long Gelang, Suatang Keteban, Belimbing dan Kayungo Sari.

PAMSIMAS merupakan salah satu program nasional dalam penyediaan air minum dan
sanitasi yang berbasis masyarakat dengan dukungan dana dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan kontribusi masyarakat.
Secara khusus, PAMSIMAS bertujuan meningkatkan perilaku higienis di masyarakat
serta meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana air minum dan sanitasi.
Minat masyarakat mengikuti program PAMSIMAS cukup tinggi namun terkendala
dengan kontribusi masyarakat sebesar 20% dan APBDes sebesar %. Kontribusi
Masyarakat terdiri dari kontribusi dalam bentuk uang tunai 4% dan tenaga kerja 16%.
Untuk APBDes dapat dianggarkan pada tahun anggaran berjalan atau tahun anggaran

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
65

berikutnya, sepanjang tidak melebihi satu tahun anggaran setelah kegiatan konstruksi
selesai.
Faktor yang mempengaruhi pencapaian indikator ini antara lain adalah:
a. Masih ditemukannya luas kawasan kumuh dan berpotensi kumuh disebabkan
karena tidak berfungsinya saluran drainase sebagai pematus air hujan, perilaku
masyarakat membuang sampah, rendahnya penegakan hukum, serta terbatasnya
akses Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam memenuhi kebutuhan
perumahan yang layak.
b. Masih rendahnya peran serta dalam memelihara sarana air bersih
c. Masih terdapat lokasi potensi sumber air bersih dan kualitas air tidak memenuhi
syarat diikutkan dalam program PAMSIMAS
Dalam rangka meminimalisir meluasnya kawasan kumuh dan sebagai langkah
peningkatan realisasi kinerja pada tahun yang akan datang, Pemerintah Kabupaten
Paser melakukan langkah-langkah:
a. Untuk mencegah meluasnya kawasan kumuh maka diperlukan upaya pengawasan
dan pengendalian alih fungsi lahan untuk pembangunan perumahan dan
permukiman.
b. Pembinaan masyarakat dalam pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan
c. Peningkatan penegakan hukum terhadap bangunan liar atau pemanfaatan
bangunan yang tidak sesuai perijinannya.
1. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih dan air minum
diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Meningkatkan peran serta masyarakat dan pihak swasta dalam penyediaan air
bersih di pedesaan yang belum terjangkau PDAM.
b. mengoptimalkan pembangunan embung pada wilayah wilayah yang
mengalami kesulitan akses air bersih dan memfasilitasi masyarakat
miskin/tidak mampu agar dapat memiliki penampungan air bersih

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
66

SASARAN STRATEGIS 3 :

Meningkatnya Akses dan Kualitas dan Daya Saing Pendidikan

Tabel 3.8
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkat APK PAUD % 37,6 70 34,50 49,29
nya Akses
dan kualitas
dan daya Rasio Rasio - 14 24,33 173,79
saing Ketersediaan
pendidikan Sekolah
APM PAUD % 20 70 N/A N/A
APK SD % 105,58 100 102,42 102,42
APM SD % 97,87 100 95,70 95,70
APK SMP % 94,56 100 97,81 97,81
APM SMP % 81,58 100 83,76 83,76
Rata-rata lama Tahun 8,55 9 8,79 97,67
sekolah
Rata-rata capaian 87,56

Tabel 3.9
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3 dengan Akhir
Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkat nya APK PAUD % 70 34,50 49,29
Akses dan kualitas
dan daya saing
pendidikan Rasio % 14 24,33 173,79
Ketersediaan
Sekolah
APM PAUD % 70 N/A N/A

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
67

APK SD % 100 102,42 102,42


APM SD % 100 95,70 95,70
APK SMP % 100 97,81 97,81
APM SMP % 100 83,76 83,76
Rata-rata lama Tahun 9 8,79 130,56
sekolah

Tabel 3.10
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser

1 2 3 4 5
Meningkatnya APK PAUD 40,17 33,66 34,50
Akses dan APK SD 102,62 106,10 102,42
Kualitas Daya APM SD 92,57 97,14 95,70
Saing APK SMP 101,83 106,22 97,81
Pendidikan APM SMP 75,60 78,98 83,76
Rata-rata lama 8,54 9,84 8,79
sekolah

Sasaran strategis 3: Meningkatnya akses dan kualitas dan daya saingpendidikan


memiliki 8 (Delapan) indikator kinerja, dengan rata-rata capaian 87,56 % (Baik).

Kemajuan dunia pendidikan pada suatu wilayah tidak lepas dari campur tangan
pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Salah satu wujud peran serta
pemerintah dalam kemajuan dunia pendidikan adalah peningkatan jumlah sekolah dari
tahun ke tahun. Sampai dengan tahun 2021, jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Paser
berdasarkan tingkat pendidikan adalah TK (Taman Kanak-Kanak) sebanyak 149 unit, RA
(Raudatul Athfal) sebanyak 10 unit, SD (Sekolah Dasar) 221 unit, MI (Madrasah Ibtidaiyah)
sebanyak 13 unit, SMP (Sekolah Menengah Pertama) sebanyak 76 unit, MTs (Madrasah
Tsanawiyah) sebanyak 17 unit.
Angka Partisipasi Kasar (APK) memberikan gambaran tentang banyaknya anak yang

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
68

menerima pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Pada tahun 2021, APK pada
tingkat Sekolah Dasar (SD) mencapai 102,42 % dan APK SMP sebesar 97,81%.
Artinya ada anak di luar usia 7-12 tahun dan 12- 15 tahun yang bersekolah di SD atau SMP.
Hal ini bisa terjadi karena ada anak yang terlalu dini masuk SD atau pernah tinggal kelas
sementara umurnya sudah di atas rentang tersebut.
Sementara itu, Angka Partisipasi Murni (APM) mengindikasikan proporsi anak
sekolah yang dapat sekolah tepat waktu. Tahun 2021, APM pada jenjang SD 95,70 %
relatif sama dengan tahun lalu dan APM SMP 83,76% mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten
Paser dengan realisasi 11,75 tahun dari target 9 tahun dengan capaian 130,56%, lebih
tinggi dibandingkan rata – rata lama sekolah Provinsi Kalimantan Timur dan nasional.
Relatif lebih rendahnya rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Paser
menunjukkan prioritas untuk meningkatkan akses bagi penduduk untuk memperoleh
pendidikan masih perlu mendapatkan perhatian yang serius. Untuk meningkatkan rata-
rata lama sekolah adalah dengan meningkatkan akses dan mutu pendidikan dasar ,
meningkatkan partisipasi sekolah jenjang pendidikan dasar yang bermutu, serta
meningkatkan mutu pendidik.

Rendahnya rata-rata lama sekolah menunjukkan bahwa angka putus sekolah pada
jenjang SD dan SMP masih cukup tinggi, hal ini sangat berhubungan dengan angka putus
sekolah dan angka buta huruf. Putus sekolah biasanya disebabkan karena dorongan orang
tua yang kurang optimal akibat desakan ekonomi sehingga anaknya ikut membantu orang
tua bekerja, akses transportasi dari pemukiman menuju sekolah, serta ketidaksiapan
siswa dan orang tua dalam menghadapi metode pembelajaran jarak jauh di masa pandemi
Covid-19.
Adapun upaya untuk meningkatkan partisipasi sekolah di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Paser adalah:
a. Mengintensifkan sosialisasi rintisan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
b. Pemenuhan sarana dan prasaran pendidikan sesuai denganstandar pelayanan minimal
di bidang pendidikan;

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
69

c. Meningkatkan akses infrastruktur jalan dari rumah menuju sekolah;


d. Meningkatkan pemerataan kesempatan pendidikan;
e. Meningkatkan relevansi pendidikan dengan kebutuhan.

SASARAN STRATEGIS 4 :

Meningkatnya Partisipasi dan Peran Aktif Pemuda dan Prestasi Keolahragaan

Tabel 3.11
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatny Presentase % - 26,7 17,17 64,31
a Partisipasi organisasi
dan Peran pemuda yang
Aktif Pemuda aktif
dan Prestasi
Olahraga
Jumlah Prestasi Jumlah - 6 21 350
Olahraga

Rata-rata 207,16

Tabel 3.12
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4 dengan Akhir
Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Presentase % 26,7 17,17 64,31
Partisipasi dan organisasi
Peran Aktif Pemuda pemuda yang
dan Prestasi aktif
Keolahragaan Jumlah Prestasi Jumlah 6 21 350
Olahraga

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
70

Sasaran strategis 4: Meningkatnya Partisipasi dan Peran Aktif Pemuda dan


Prestasi Keolahragaan dengan rata-rata capaian 207,16% (Baik Sekali), sasaran
ini didukung dengan 2 (dua) indikator kinerja yaitu Presentase organisasi pemuda yang
aktif dengan capaiannya 64,31% (Cukup) dan indikator Jumlah Prestasi Olahraga
dengan capaian kinerja 350% (Baik sekali).

Pada tahun 2021 target persentase organisasi pemuda aktif adalah sebesar 26,7%,
sedangkan realisasi kinerjanya sebesar 17,17%. Salah satu factor yang mempengaruhi
adalah adanya Pandemi Covid-19 sehingga tidak dapat melaksanakan sosialisasi maupun
pembinaan terhadap organisasi pemuda karena keterbatasan dalam melaksanakan
kegiatan yang mengumpulkan banyak peserta.

Pada indikator kinerja jumlah prestasi olahraga dengan target pada tahun 2021
adalah 6 prestasi olahraga dengan realisasi sebesar 21 prestasi olahraga yang diraih. Hal
ini diperoleh dari atlet Kabupaten paser yang berlaga di PON Papua dan PAPERNAS
(Pekan Paralimpiade Nasional) Tahun 2021.

SASARAN STRATEGIS 5 :

Meningkatnya Akses, Mutu dan Daya Saing Pelayanan Kesehatan


Tabel 3.13
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Angka Harapan % 74,33 75 72,88 76,93
Akses, Mutu Hidup
dan Daya
Saing Persentase % 91 100 95,24 95,24
Pelayanan fasilitas
Kesehatan kesehatan
terakreditasi

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
71

Persentase % 95 100 97,60 97,60


penduduk
memiliki
jaminan
Kesehatan
Angka Kasus 5 5 20 -200
Kematian Ibu
Angka Kasus 9 7 11 42,86
Kematian Bayi

Indeks Indeks 0,17 0,55 0,19 76,93


Keluarga Sehat
Rata-rata : 31,59

Tabel 3.14
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5 dengan Akhir
Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Angka Harapan % 75 72,88 76,93
Akses, Mutu dan Hidup
Daya Saing
Pelayanan Persentase % 100 100 100
Kesehatan fasilitas
kesehatan
terakreditasi
Persentase % 100 97,60 97,60
penduduk
memiliki jaminan
Kesehatan
Angka Kematian Kasus 5 20 -200
Ibu
Angka Kematian Kasus 7 11 42,86
Bayi

Indeks Keluarga Indeks 0,55 0,19 76,93


Sehat

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
72

Tabel 3.15
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser

1 2 3 4 5
Meningkatnya Angka Harapan 71,61 74,61 76,93
Akses, Mutu Hidup
dan Daya Saing Persentase 64,50 88,29 95,45
Pelayanan fasilitas kesehatan
Kesehatan terakreditasi
Angka Kematian 3794 92 20
Ibu

Angka Kematian - 662 11


Bayi
Indeks Keluarga 0,163 0,234 0,19
Sehat

Sasaran strategis 5: Meningkatnya akses, mutu dan daya saing pelayanan


kesehatan memiliki 6 ( enam ) indikator kinerja. Indikator Kinerja Angka Harapan Hidup
dengan capaian kinerja 76,93% (Baik), Indikator kinerja Persentase fasilitas kesehatan
terakreditasi dengan capaian kinerja 95,24 (Baik), Indikator kinerja

Angka Harapan Hidup penduduk Kabupaten Paser (76,93) lebih tinggi


dibandingkan dengan rata-rata Angka Harapan Hidup penduduk Kalimantan Timur (
74,61 ). Di wilayah regional Kalimantan Timur, Angka Harapan Hidup penduduk
Kabupaten Paser lebih tinggi dari Kabupaten Penajam Paser Utara, Mahakam Hulu, Berau
dan Kutai Kartenagara.
Oleh karena itu diperlukan upaya pendekatan promotif dan preventif yang sangat
efektif untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan tersebut karena pada dasarnya
sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung oleh kualitas lingkungan,
ketersediaan sarana dan prasarana, peningkatan pelayanan kesehatan, menciptakan
sumber daya kesehatan yang berkualitas serta dukungan regulasi. Peraturan

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
73

Bupati Paser nomor 61 tahun 2018 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ditujukan
untuk mendukung sumber daya manusia yang sehat. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
(GERMAS) mengedepankan upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan
upaya kuratif-rehabilitatif dengan melibatkan seluruh komponen dalam memasyarakatkan
paradigma sehat.
Untuk itu kebijakan kesehatan promotif dan preventif perlu dilakukan secara
terstruktur dan masif dengan dukungan dana yang cukup, perlu penggalangan program
kesehatan untuk mencegah mundulnya penyakit- penyakit katastropik tersebut. Salah
satu faktor penting dalam mencegah penyakit kardiovaskular adalah aktifitas fisik secara
rutin. Ini diperlukan sarana publik dan ruang sosial seperti lapangan olah raga dan taman
kota. Selain itu juga perlu adanya kampanye pemeriksaan fisik untuk mendeteksi penyakit
lebih awal.
Jumlah kasus kematian ibu melahirkan pada tahun 2021 sama yaitu 20 kasus,
meningkat dari tahun 2020 yang hanya 5 kasus , sedangkan kasus kematian bayi juga
meningkat dari tahun 2020 sebanyak 9 kasus menjadi 11 kasus pada tahun 2021.
Jika dilihat dari penyebab terjadinya kematian Ibu hamil penyebab terbesar adalah karena
covid – 19, juga dikarenakan pendarahan, Usia ibu pada saat hamil, jarak kehamilan,
penyakit yang diderita ibu pada saat kehamilan, nutrisi ibu selama hamil dan nifas. Nutrisi
selama kehamilan dan nifas, kekurangan nutrisi pada saat kehamilan dapat menyebabkan
anemia ibu hamil yang sangat beresiko menyebabkan terjadinya perdarahan pada saat
persalinan, Penyakit yang diderita ibu selama kehamilan seperti Hipertensi, Diabetes
Milliteus dan lainnya, juga berpengaruh pada kematian ibu dan terhadap perkembangan
janin sehingga dapat menyebabkan kelahiran premature, BBLR dan aspeksia.
Penyebab kematian bayi terbesar karena BBLR, Asfeksia, pneumonia, diare. BBLR
dan Asfeksia dapat disebabkan karena nutrisi ibu hamil yang kurang baik selama
kehamilan, pneumonia sangat di pengaruhi oleh daya tahan tubuh dan status nutrisi, hal
ini disebabkan pada saat kehamilan ibu jarang memeriksakan kehamilannya ke fasilitas
kesehatan, karena adanya pembatasan kegiatan atau takut terpapar Covid-19, sehingga
gejala awal kurang gizi atau adanya kelainan pada janin tidak terdeteksi.
Indikator Indeks Keluarga Sehat (IKS) merupakan proporsi keluarga sehat dibagi

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
74

jumlah keluarga di wilayah tertentu, yang besarannya berkisar antara 0 -1. Ada 12
indikator yang digunakan dalam mengukur IKS 5 indikator terkait dengan ibu melahirkan
dan kesehatan bayi balita, 1 indikator terkait TB Paru, 2 indikator penyakit tidak menular,
3 indikator terkait PHBS dan 1 indikator tentang jaminan kesehatan.
Disadari bahwa pelayanan kesehatan saat pandemi Covid-19 memang sangat
terbatas karena harus dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Disisi
lain sejumlah anggaran yang sebelumnya direncanakan untuk memeuhi sejulah SPM
bidang kesehatan harus di refocusing ke penanganan pandemi Covid-19. Meski kendala
dan tantangan dalam pencapaian khususnya akibat pandemi Covid-19 namun jajaran
Pemerintah Kabupaten Paser berkomitmen untuk mencapai target yang telah ditetapkan
sesuai dengan pedoman dan kebijakan teknis yang ada.
Berdasarkan data capaian tersebut di atas, permasalahan utama dari urusan
kesehatan adalah:
a. Masih ditemukannya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi.
b. Masih tingginya masalah kesehatan akibat penyakit menular dan tidak menular.
c. Kualitas sarana prasarana pelayanan kesehatan belum memadai.
d. Belum optimalnya pelaksanaan jaminan kesehatan
e. elum meratanya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan.
f. Masih rendahnya pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan
Dalam rangka meminimalisir permasalahan tersebut dan sebagai langkah
peningkatan realisasi kinerja pada tahun yang akan datang, Pemerintah Kabupaten Paser
telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Sebagai upaya
meningkatkan Angka Harapan Hidup, untuk mengatasi masih tingginya masalah;
2. kesehatan akibat penyakit menular dan tidak menular akan dilaksanakan upaya
pengendalian Tuberkulosis, penguatan keterlibatan UPT dalam program, peningkatan
keterlibatasan semua stakeholder, penguatan jejaring laboratorium dan
pendampingan RS Sub Rujukan TB MDR, Penguatan kapasitas petugas, deteksi dini
melalui penemuan secara aktif berbasis keluarga, Mengaktifkan Posbindu di
masyarakat, Mengaktifkan Gerakan Masyarakat Sehat (Germas), memastikan kembali

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
75

implementasi Perda Kabupaten Paser Nomor 3 Tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa
Rokok.
3. Menjamin berjalannya protokol kesehatan bagi seluruh masyarakat secara konsisten
dalam rangka menurunkan penyebaran covid-19
4. Mempercepat tercapainya Universal Health Coverage (UHC) melalui pembiayaan
jaminan kesehatan bersumber APBN dan APBD.

SASARAN STRATEGIS 6 :
Meningkatnya Produksi, Produktifitas dan Kualitas Komoditi
Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikana

Tabel 3.16
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatny Kontribusi Sektor % 12,48 15,66 12,02 76,76
a Produksi, Pertanian,
produktifitas Perkebunan,
dan Kualitas Peternakan dan
Komoditi Perikanan
Pertanian, terhadap PDRB
Perkebunan,
Peternakan
dan
Perikanan
Rata -rata 76,76

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
76

Tabel 3.17
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6 dengan Akhir
Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Kontribusi Sektor % 15,66 12,02 76,76
Produksi, Pertanian,
produktifitas dan Perkebunan,
Kualitas Komoditi Peternakan dan
Pertanian, Perikanan
Perkebunan, terhadap PDRB
Peternakan dan
Perikanan

Tabel 3.18
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser

1 2 3 4 5
Meningkatnya Kontribusi Sektor N/A 8,48 12,02
Produksi, Pertanian,
produktifitas Perkebunan,
dan Kualitas Peternakan dan
Perikanan terhadap
Komoditi
PDRB
Pertanian,
Perkebunan,
Peternakan dan
Perikanan

Capaian indikator kinerja kontribusi sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan


perikanan terhadap PDRB pada tahun 2021 sebesar 12,02 menurun jika dibandingkan
dengan tahun 2020 sebesar 12,48 Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD maka
progress capaian kinerja pada sasaran ini sudah mencapai 12,02%. Namun demikian
capaian kontribusi sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan terhadap
PDRB Kabupaten Paser pada tahun 2021 masih lebih tinggi dibandingkan capaian Provinsi
Kalimantan Timur (8,48).

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
77

Peningkatan capaian tersebut disebabkan karena meningkatnya produksi tanaman


unggulan salah satunya produksi karet, akan tetapi kontribusi sektor pertambangan dan
penggalian, pertambangan dan penggalian khususnya batu bara masih menjadi sektor
utama dalam struktur perekonomian Kabupaten Paser.

SASARAN STRATEGIS 7 :
Meningkatnya Nilai Tukar Petani

Tabel 3.19
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Nilai Tukar Petani % N/A 98,30 N/A N/A
Nilai Tukar
Petani
Rata-rata : N/A

Tabel 3.20
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7 dengan Akhir
Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Nilai Nilai Tukar Petani % 98,30 N/A -
Tukar Petani

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
78

Tabel 3.21
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser

1 2 3 4 5
Meningkatnya Nilai Tukar Petani 106,67 93,93 N/A
Nilai Tukar
Petani

SASARAN STRATEGIS 8 :
Berkembangnya Sektor Pariwisata

Tabel 3.22
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7

Berkembang Jumlah Org 1.458 50.000 8.865 17,73


nya Sektor Kunjungan
Pariwisata Wisata

Rata-rata : 17,73

Tabel 3.23
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8 dengan Akhir
Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6

Berkembangnya Jumlah Org 50.000 8.865 17,73


Sektor Pariwisata Kunjungan
Wisata

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
79

Tabel 3.24
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser

1 2 3 4 5

Berkembangny Jumlah Kunjungan


a Sektor Wisata 1.560.000 163.619 8.865
Pariwisata

Capaian kinerja pada Sasaran Strategis 8: “Berkembangnya Sektor Pariwisata”


adalah 17,73 % (Kurang). Jika dibandingkan dengan target akhir RPJMD, maka tingkat
keberhasilan sasaran strategis ini hanya mencapai 17,73%.
Pada Tahun 2021 target jumlah kunjungan wisata di Kabupaten paser adalah 50.000
wisatawan, sedangkan realisasinya hanya 8.865. Rendahnya realisasi jumlah kunjungan
wisata di Kabupaten Paser dibandingkan dengan target yang ditetapkan berkorelasi
dengan terjadi Pandemi Covid_19 di Kabupaten Paser sehingga Pemerintah Kabupaten
Paser harus menerapkan kebijakan PPKM sesuai dengan kebijakan Nasional, termasuk
penerapannya dalam penyelenggaraan urusan kepariwisataan.

Upaya peningkatan jumlah kunjungan wisata dalam penerapan new normal selain
menerapkan protocol kesehatan dalam setiap objek wisata Pemerintah Kabupaten Paser
secara konsisten melakukan pengembangan pembangunan pariwisata melalui 4 (empat)
aspek, yakni Atraktif, Aminity, Aksesbilitas, dan Kelembagaan.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
80

SASARAN STRATEGIS 9 :
Meningkatnya Peran Pasar Tradisional , Koperasi dan UMKM
dalam Perekonomian Masyarakat

Tabel 3.25
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Omzet UMKM % 75,30 100 86,7 86,7
Peran Pasar
Tradisional,
Koperasi dan Persentase % 56,33 76 59,40 78,16
UMKM dalam Koperasi Aktif
Perekonomian
Masyarakat Kontribusi % 4,60 5,21 5,84 112,09
Industri
Pengolahan
terhadap PDRB
Rata-rata capaian : 92,32

Tabel 3.26
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9 dengan Akhir
Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Peran Omzet UMKM % 100 86,7 86,7
Pasar Tradisional,
Koperasi dan UMKM
dalam Perekonomian Persentase
Masyarakat Koperasi Aktif % 76 59,40 78,16

Kontribusi
Industri % 5,21 5,84 112,09
Pengolahan
terhadap PDRB

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
81

Sasaran Strategis 9: Meningkatnya peran pasar tradisional, koperasi dan UMKM


dalam perekonomian masyarakat” memiliki 3 (tiga ) indikator kinerja, 1 (satu)
indikator kinerja yaitu Kontribusi Industri Pengolahan terhadap PDRB dengan capaian
112,09% (Baik sekali) dan 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian (baik) yaitu Omzet
UMKM sebesar 86,7% dan Persentase Koperasi Aktif dengan capaian 78,16%,.89,64
Capaian Omzet UMKM tahun 2021 menurun dari tahun 2020 sebesar 89,64% dan 86,7%
pada tahun 2021, sedangkan Persentase koperasi aktif 75,11% pada tahun 2020
meningkat menjadi 78,16% pada tahun 2021 namun masih belum mencapai target yang
ditetapkan. Sedangkan capaian indikator kinerja kontribusi industri pengolahan
terhadap PDRB yaitu 90,33% pada tahun 2020 meningkat menjadi 112,09% pada
tahun 2021.
yang mempengaruhi tidak tercapainya target kinerja indikator Omzet UMKM
antara lain adanya pandemi covid-19 yang berdampak menurunnya daya beli masyarakat,
lemahnya daya saing UMKM karena diversifikasi usaha yang masih rendah, Minimnya
inovasi dalam mengembangkan usaha.
Adapun upaya yang dilakukan pemerintah Kabupaten Paser agar meningkatnya
capaian indikator kinerja Omzet UMKM yaitu dengan menyiapkan berbagai program untuk
mendukung UMKM, memberikan pembinaan terhadap UMKM dalam strategi pemasaran
dari offline menjadi online, mempermudah perizinan usaha mikro, serta Fasilitasi usaha
mikro menjadi usaha kecil dalam pengembangan produksi dan pengelolaan pemasaran,
sdm, serta desain dan teknologi.
Sedangka rendahnya capaian Indikator kinerja persentase koperasi aktif da tahun
2021 padisebabkan oleh Keterbatasan dibidang permodalan, lemahnya daya saing,
kurangnya kemampuan tenaga profesional dalam pengelolaan koperasi.
Adapun upaya yang dilakukan terhadap permasalahan koperasi, yaitu dengan
melakukan langkah strategis sebagai berikut:
a. Reorientasi Koperasi yang mengorientasikan koperasi kepada kualitasnya, baik dari
aspek kelembagaan, usaha dan keuangannya.
b. Rehabilitasi Koperasi, yang dimulai dengan membuat data base koperasi selanjutnya
mendorong koperasi untuk melakukan RAT agar koperasi menjadi sehat.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
82

c. Pengembangan Koperasi, melalui pembinaan agar omzet koperasi terus bias


bertambah
SASARAN STRATEGIS 10 :
Menurunnya Angka Pengangguran

Tabel 3.27
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Menurunnya Tingkat % 93,16 93,3 93,21 99,90
Angka Keterserapan
Penganggura Tenaga Kerja
n
Rata-rata : 99,90

Tabel 3.28
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10 dengan
Akhir Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Menurunnya Angka Tingkat
Pengangguran Keterserapan % 93,3 93,21 99,90
Tenaga Kerja

Rata-rata capaian kinerja pada Sasaran Strategis 10: “Menurunnya Angka


Pengangguran” adalah 99,90 (Baik). Sasaran ini hanya didukung oleh satu indikator
kinerja yaitu indikator Tingkat Keterserapan Tenaga Kerja, dengan capaian 99,90 %. Jika
dibandingkan dengan target akhir RPJMD, maka tingkat keberhasilan Indikator kinerja
sasaran strategis ini juga mencapai 99,90 %.
Meskipun mengalami keberhasilan, namun masih ditemui sejumlah permasalahan
di bidang ketenagakerjaan diantaranya :

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
83

a. Masih kurangnya informasi lowongan kerja akibat rendahnya kepatuhan perusahaan-


perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Paser menjalankan kewajiban laporan
tentang wajib lapor lowongan sebagaimana diatur dalam Kepres Nomor 4 tahun
1980;
b. Banyaknya lowongan kerja namun kurang diminati oleh pencari kerja;
c. Sebagian besar pencari kerja belum memiliki pengalaman kerja yang banyak dan
belum memiliki keterampilan kerja;
Adapun upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Paser untuk meningkatkan
keterserapan tenaga kerja di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Paser adalah :

a. Memaksimalkan teknologi digital untuk kemudahan pelayanan dan pelaksanaan


kegiatan di Disnakertrans selama kondisi Pendemi Covid_19;
b. Melaksanakan evaluasi kegiatan pelatihan berbasis kompetensi yang sesuai dengan
kebutuhan pemberi kerja;
c. Sosialisasi pemagangan pencari kerja kepada para perusahaan/pemberi kerja;
d. Peningkatan kapasitas Balai Latihan Kerja serta melakukan pelatihan sesuai dengan
pasar kerja.

SASARAN STRATEGIS 11 :
Meningkatnya Investasi

Tabel 3.29
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Jumlah Nilai Rp 657.970,9 671,768 756,794 112,66
Investasi Investasi
Berskala
Nasional

Rata-rata : 112,66

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
84

Tabel 3.30
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11 dengan
Akhir Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Jumlah Nilai
Investasi Investasi Rp 671,768 756,794 112,66
Berskala Nasional

Capaian kinerja sasaran strategis 11 “Meningkatnya investasi” Tahun 2021 yaitu


112,66 % (Baik Sekali) , meningkat dibandingkan dengan capaian pada tahun 2020
yaitu 104%.
Potensi perekonomian di Kabupaten Paser tidak hanya terfokus pada sektor
pertambangan (batubara) tetapi juga perkebunan kelapa sawit. Kedua sektor usaha padat
modal tersebut menarik banyak investor berskala nasional maupun asing. Oleh sebab itu,
tolok ukur pengembangan investasi daerah dapat dilihat melalui jumlah investor berskala
nasional, baik PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) maupun PMA (Penanaman Modal
Asing).
Peningkatan nilai investasi tahun 2021 disebabkan adanya kebijakan pemerintah
yang mewajibkan perusahaan tambang yang belum membangun pabrik pengolahan dan
pemurnian mineral (smelter). Pemberian sanksi bagi perusahaan tambang di Indonesia
yang tidak membangun smelter seperti menghentikan kontrak karya perusahaan tambang
tersebut menyebabkan beberapa perusahaan tambang yang beroperasi di Kabupaten
Paser ikut membangun smelter dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut.
Meskipun tingkat capaian kinerja ini tinggi namun bisa saja hanya bersifat temporer
dan cenderung beresiko menurun . Oleh karena itu, indikator penentu yang mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas harus terus menerus diupayakan. Misalnya
meningkatkan dukungan pemerintah daerah terhadap kemudahan dalam berinvestasi,
menggali potensi ekonomi berbasis Sumber Daya Alam terbarukan, meningkatkan daya

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
85

saing daerah secara komprehensif, serta mendorong terciptanya iklim yang kondusif bagi
dunia bisnis dan investasi melalui harmonisasi kebijakan pusat dan daerah.

SASARAN STRATEGIS 12 :
Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Tabel 3.31
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun
2021(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Indeks Kualitas Indeks 71,17 70,21 73,97 105,36
Indeks Lingkungan
Kukalitas Hidup
Lingkungan
Hidup
Luas Kawasan Ha 233.788,54 245.500 237.233,91 96,63
Konservasi

Rata-rata : 101,00

Tabel 3.32
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12 dengan
Akhir Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Indeks Kualitas Indeks 70,21 73,97 105,36
Indeks Kukalitas Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup
Luas Kawasan Ha 245.500 237.233,91 96,63
Konservasi

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
86

Tabel 3.33
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser

1 2 3 4 5
Meningkatnya Indeks Kulitas 73,97
Indeks Kulitas Lingkungan Hidup
Lingkungan
Hidup

Berdasarkan hasil kajian terhadap Indeks Kualitas Lingkungan Hidup di


Kabupaten Paser diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Secara umum kualitas air sungai pada 32 titik pantau mengalami cemar, mulai dari
cemar ringan, sedang dan berat berdasarkan perhitungan indek kualitas air. Untuk
nilai indeks pencemar air nilainya adalah 28,463. Kondisi ini sangat
mengkhawatirkan dikarenakan beberapa sungai merupakan sumber air baku untuk
PDAM yang akan didistribusikan ke masyarakat.
2. Secara umum kualitas udara di Kabupaten Paser masih cukup baik dan tidak
manunjukkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan. Pada tahun 2016 dari hasil
analisa sampling udara ambient untuk parameter PM 10 dan TSP berada diatas baku
mutu.
3. Luasan hutan lindung di Kabupaten Paser adalah sebesar 9,6 persen dari luas wilayah
kabupaten Paser. Dalam perkembangan saat ini, umumnya kondisi hutan di
Kabupaten Paser cenderung mengalami deforestasi akibat konversi hutan berbagai
peruntukan, baik terencana maupun tidak terncana. Penggunaan lahan untuk
pertambangan mengalami peningkatan, begitu pula dengan pembukaan lahan untuk
kegiatan non kehutanan masih cukup besar terjadi yang ditunjukkan dengan adanya
perubahan dari hutan sekunder kerapatan tinggi menjadi sawit monokultur.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
87

Kebijakan upaya perbaikan kualitas lingkungan hidup diarahkan untuk


meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang menyeluruh di setiap sektor
pembangunan, yang tercermin pada meningkatnya kualitas air, udara dan
lahan/hutan, yang didukung oleh kapasitas pengelolaan lingkungan yang kuat,
antara lain mencakup: kelembagaan,sumber daya manusia, penegakan hokum
lingkungan, dan kesadaran masyarakat, sehingga terwujud pembangunan yang
ramah lingkungan serta kehidupan masyarakat dalam lingkungan yang bersih dan
sehat.
Tersedianya berbagai potensi sumber daya alam seperti sumber daya hutan,
lahan, dan mineral di Kabupaten Paser menyebabkan usaha kehutanan,
perkebunan, pertanian, dan pertambangan menjadi salah satu sektor unggulan
dalam menunjang perekonomian daerah, namun demikian pendayagunaan potensi
sumber daya alam harus memperhatikan batas kemampuan daya dukung dan daya
tampung lingkungan agar tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan hidup.
Beberapa program kegiatan yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten
Paser dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup diantaranya adalah:
1. Dukungan Pemerintah Kabupaten Paser terhadap pertemuan
tahunan;
2. Governors’ Climate and Forest (GCF);
3. Meningkatkan dukungan perwujudan green economy;
4. Optimalisasi pembinaan dan pengawasan terhadap izin lingkungan dan izin
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
5. Meningkatkan upaya pengakuan keberadaan masyarakat hokum adat, kearifn
lokal dan hak MHA yang terkait dengan PPLH

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
88

SASARAN STRATEGIS 13 :
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Birokrasi

Tabel 3.34
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13 dengan Tahun n-1
Realisasi Tahun 2021 Capaian
Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Opini BPK WTP WTP WTP WTP 100
Akuntabilitas Terhadap
Kinerja Laporan
Birokrasi Keuangan
Daerah
Nilai EKPPD Nilai N/A 3,1 2,69 86,77

Nilai Evaluasi Nilai 57,76 85 58,41 68,72


AKIP

Rata-rata Nilai Indeks N/A 3,25 3,29 101,23


Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
Perangkat
Daerah yang
melakukan
Pelayanan
Publik
Rata-rata : 98,19

Tabel 3.35
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13 dengan
Akhir Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Opini BPK WTP WTP WTP 100
Akuntabilitas Terhadap
Kinerja Birokrasi Laporan

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
89

Keuangan Daerah
Nilai EKPPD Nilai 3,1 2,69 86,77

Nilai Evaluasi Nilai 85 58,41 68,72


AKIP

Rata-rata Nilai Indeks 3,25 3,29 101,23


Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM)
Perangkat
Daerah yang
melakukan
Pelayanan Publik

Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah :


Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, maka pemerintah berprinsip
pada keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung tinggisupremasi
hukum dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin Kelancaran, serta
keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraa
pemerintahan dan pembangunan. Di samping itu, untuk mewujudkan good governance
harus melibatkan peran masyarakat yang mempunyai hak untuk mencari, memperoleh,
dan memberikan informasi mengenai penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Pemeriksaan oleh BPK dilakukan dengan mendasarkan pada UU No. 15 tahun 2004
tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik setiap
tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca, Laporan Realisasi Angaran,
Laporan Arus Kas, dan catatan atas Laporan Keuangan. Opini yang dihasilkan atas
pemeriksaan ini di Kabupaten Paser pada tahun 2020 adalah Opini Wajar tanpa
pengecualian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Opini Wajar tanpa pengecualian di
Kalimantan Timur di raih oleh Kabupaten Paser, Balikpapan, Samarinda, Bontang, Berau,
Kutim, Kubar dan Penajam Paser Utara.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indicator ini adalah:
1. Penatausahaan aset yang belum optimal disebabkan karena masalah bukti
kepemilikan, pencatatan pada saat pengadaan sehingga menyulitkan perbaikan
dalam penatausahaan aset saat ini.
2. Pemanfaatan aset belum optimal untuk pemasukan pendapatan daerah.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
90

3. Keterbatasan SDM dalam pembinaan, pengawasan dan pengendalian asset.


Langkah upaya perbaikan yang dilakukan pemerintah kabupaten paser adalah :
1. Pensertifikatan dan pengamanan aset berupa pemasangan plank/papan nama
pemerintah kabupaten dan patok tanda batas.
2. Meningkatkan intensitas koordinasi dengan Perangkat Daerah dalam inventarisasi
Barang Aset Daerah;
3. Optimalisasi pemanfaatan asset dalam rangka peningkatan pendapatan asli daerah.
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas APIP
Nilai Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD)
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) terhadap Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) adalah suatu proses pengumpulan dan
analisis data secara sistematis terhadap kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja.

Nilai Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)


Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas KKN, Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP,
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan
dan Penganggaran Pembangunan Nasional mengamanatkan birokrasi untuk menciptakan
akuntabilitas kinerja melalui Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
yang tidak lain merupakan pengejawantahan manajemen kinerja sektor publik di
Indonesia. SAKIP mengarahkan birokrasi kita untuk menetapkan program dan kegiatan
berdasarkan pada prioritas dan kebutuhan masyarakat.
SAKIP adalah katalisator terciptanya efisiensi melalui penguatan implementasi
manajemen kinerja dan anggaran berbasis kinerja. Tahapan penerapan SAKIP dimulai
dengan menetapkan sasaran strategispada masing- masing instansi pemerintah sesuai
dengan sasaran pembangunan nasional. Sasaran strategis tersebut harus disertai dengan
ukuran keberhasilan dan target yang jelas dan terukur, sehingga instansi pemerintah
dapat menjawab keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasarannya.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
91

Perolehan evaluasi SAKIP Kabupaten Paser pada tahun 2021 masih menunggu hasil dari
kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Adapun permasalahan yang harus ditindaklanjuti dan disempurnakan berdasarkan
rekomendasi dari Kementerian PAN dan RB atas hasil Evaluasi terhadap Implementasi
SAKIP Pemerintah Kabupaten Paser Tahun sebelumnya adalah :
1. Menyempurnakan dokumen-dokuken perencanaan kinerja dan memastikan tujuan
dan sasaran strategis telah berorientasi Hasil / Outcome, berupa manfaat
2. Menyempurnakan Indikator-indikator kinerja dalam dokumen perencanaan agar
memenuhi kriteria SMART, sehingga ukuran keberhasilan lebih andal;
3. Memperbaiki penjabaran perencanaan kinerja (cascade down) dari level Pemda
kepada PD hingga level individu;
4. Menyusun Rencana Aksi setiap PD sebagai rincian kegiatan atas Perjanjian Kinerja;
5. Menyajikan analisis terhadap faktor keberhasilan dan hambatan terhadap
pencapaian kinerja yang telah diperjanjikan;
6. Mengoptomalkan evaluasi internal atas implementasi manajemen kinerja PD, serta
meningkatkan kualitas evaluasi dengan meberikan rekomendasi – rekomendasi yang
spesifik dan signifikan untuk mendorong perbaikan SAKIP yang berkelanjutan
terhadap Perangkat Daerah.
Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Perangkat Daerah yang
melakukan Pelayanan Publik

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM ) diperoleh dengan melakukan Survei Kepuasan


Masyarakat, sementara Survei Kepuasan Masyarakat sendiri adalah kegiatan pengukuran
secara komprehensif tentang tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan
yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik. Untuk kegiatan Survei Kepuasan
Masyarakat Tahun 2021 dilaksanakan dengan melibatkan pihak akademisi yang
diharapkan hasilnya akan lebih akuntabel.

Pada tahun sebelumnya, survei kepuasan masyarakat hanya dilaksanakan pada 10


(sepuluh) peran gkat daerah namun pada tahun 2021 ini ada penambahan sebanyak 3
(tiga) perangkat daerah yang dilakukan survei.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
92

Nilai rata-rata indeks kepuasan masyarakat tahun 2021 sebesar 82,142 dan jika dikonversi
menjadi 3,51, hal ini meningkat jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya
yang hanya 3,11.

SASARAN STRATEGIS 14 :
Meningkatnya Perencanaan Pembangunan, Pengelolaan Data dan
Implementasi Kerjasama Daerah

Tabel 3.36
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Persentase % - 0,5 35,29 70,58
Perencanaan Usulan
Pembangunan, Musrenbang
Pengelolaan yang
Data dan Diakomodir
Implementasi
Kerjasama
Daerah
Rata-rata : 70,58

Tabel 3.37
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14 dengan
Akhir Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Persentase % 0,5 35,29 70,58
Perencanaan Usulan
Pembangunan, Musrenbang yang
Pengelolaan Data Diakomodir
dan Implementasi
Kerjasama Daerah

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
93

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa esensi dari perencanaan pembangunan
merupakan kegiatan dalam menentukan arah kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dengan berbagai metode dan alur kegiatan yang sistematis dengan melihat
kualitas sumber daya yang dimiliki.
Pentingnya proses perencanaan pembangunan daerah ini menandakan setiap
daerah dituntut untuk dapat menimalisir kesalahan-kelasahan yang akan terjadi dalam
proses pembangunan, sehingga diharapkan pembangunan daerah dapat berjalan lebih
efektif dan efisien. Setiap daerah memiliki permasalahan atau kendala
yang berbeda-beda dalam penyusunan rencana pembangunannya. Hal tersebut
menandakan bahwa dalam proses perencanaan pembangunan daerah tidak terlepas dari
isu strategis dan permasalahan khas yang akan dialami oleh pemerintah daerah.
Untuk menjamin kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien dan tepat sasaran
diperlukan perencanaan. Dalam proses perencanaan dan pembangunan harus
mengoptimalkan partisipasi masyarakat agar memberikan dampak dan manfaat sesuai
yang diharapkan karena memenuhi kebutuhan riil masyarakat. Partisipasi masyarakat
dalam perencanaan diakomodir melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang).
Peran Musrenbang menjadi lebih bermakna karena menjadi media utama
konsultasi publik bagi segenap pelaku kepentingan untuk menyelaraskan prioritas
pembangunan kecamatan/kelurahan dengan prioritas dan sasaran pembangunan,
mengklarifikasi usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat pada
setiap tahapan Musrenbang, mulai dari Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang
Kecamatan, Konsultasi Publik, Forum Perangkat Daerah dan Musrenbang Kabupaten serta
menyepakati prioritas pembangunan dan program/kegiatan pada setiap tahapan
Musrenbang.
Prinsip yang digunakan untuk menyepakati program dan kegiatan prioritas tersebut
adalah musyawarah untuk mencapai mufakat melalui pendekatan atas- bawah (top-
down) dan bawah-atas (bottom-up) sesuai dengan kewenangan penyelenggaraan
pemerintahan daerah.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
94

Untuk menjamin program prioritas yang telah disepakati konsisten terhadap


penganggaran yang tertuang dalam APBD, maka diperlukan sistem perencanaan dan
penganggaran yang terintegrasi (e-budgeting).

SASARAN STRATEGIS 15:


Meningkatnya Pemahaman Masyarakat tentang Pendidikan Politik
dan Perilaku Demokratis

Tabel 3.38
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Tingkat % 69 90 68,55 76,17
Pemahaman partisipasi
Masyarakat Pemilihan
tentang Umum
Pendidikan
Politik dan
Perilaku
Demokratis
Rata-rata : 76,17

Tabel 3.39
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15 dengan
Akhir Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Tingkat % 90 68,55 76,17
Pemahaman partisipasi
Masyarakat tentang Pemilihan Umum
Pendidikan Politik
dan Perilaku
Demokratis

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
95

Sasaran Strategis 16 yaitu ‘’Meningkatnya Pemahaman Masyarakat Tentang


Pendidikan Politik dan Perilaku Demokratis’’ dengan Indikator kinerja ‘Tingkat
Partisipasi Pemilihan Umum’’ pada tahun 2021 memperoleh capaian kinerja sebesar
76,12% (Baik), dari target kinerja 90% dengan realisasi 68,55%, jika dibandingkan
dengan tahun sbelumnya yaitu tahun 2020, maka sasaran dan Indikator ini mengalami
penurunan karena realisasi ‘Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum’ pada tahun 2021 hanya
sebesar 68,55% dari target 90%, dikarenakan masih adanya pandemik covid-19 yang
menyebabkan partisipasi masyarakat datang langsung ke TPS menjadi berkurang.
Adapun beberapa permasalahan terkait partisipasi masyarakat mengikuti Pemilu di
kabupaten Paser adalah:
 Masih belum optimalnya sosialisasi terhadap Peraturan KPU Nomor 8 tahun 2017
tentang Sosialisasi, Pendidikan pemilih dan Partitipasi Masyarakat dalam pemilihan
gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil
walikota.yang dilakukan kepada masyarakat, terutama masyarakat yang berdomisili
di pedesaan;
 Pelaksanaan pemilukada dilaksanakan pada masa pandemi sehingga sosialisasi calon
kepala daerah tidak berjalan optimal

Adapun solusi atau upaya untuk meningkatkan capaian kinerja indikator ‘Tingkat
Partisipasi Pemilihan Umum’’ ini adalah dengan :
 Meningkatkan pemahaman terhadap masyarakat tentang Pemilihan Umum melalui
Sosialisasi yang inovatif dgn memanfaatkan teknologi informasi.
 Penguatan peran partai politik dalam peningkatan peran masyarakat dalam politik

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
96

SASARAN STRATEGIS 16:


Meningkatnya Akses Masyarakat Lokal untuk Berpartisipasi Dalam
Berbagai Proses Pembangunan

Tabel 3.40
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 16 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Persentase % 34,35 100 65,03 65,03
Akses komunitas adat
Masyarakat terpencil (KAT)
Lokal untuk yang menjadi
Berpartisipasi sasaran
Dalam Berbagai pembangunan
Proses
Pembangunan
Rata-rata : 65,03

Capaian Indikator Persentase komunitas Adat Terpencil pada tahun 2021


realisasinya 65,03% jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan masih terdapat
kesenjangan sebesar 34,97%, namun jika dibandingkan dengan capaian tahun 2020
terdapat peningkatan sebesar 30,68%. Masih belum optimalnya capaian indikator jika
dibandingkan dengan target yang ditetapkan, secara umum disebabkan oleh factor
geografis yaitu sulitnya untuk menjangkau daerah KAT, dengan kata lain aksesibilitas ke
daerah KAT dari Kabupaten ke Kecamatan masih belum memadai sehingga prose
pembangunan menjadi terkendala, selain itu tim Pokja KAT lintas Perangkat Daerah
belum fungsional dan operasional sebagaimana yang diharapkan, sehingga belum
terbangunnya komitmen dan persepsi yang sama bagaimana merumuskan upaya-upaya
peningkatan pelayanan public terkait dengan KAT secara efektif dan efisien.
Langkah-langkah perbaikan atau upaya peningkatan capaian kinerja Indikator
Persentase komunitas Adat Terpencil selain merumuskan kegiatan yang lebih focus pada
capaian indikator kemudia perlunya pembangunan secara kolaboratif dan sinergis antar
Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo
Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
97

Perangkat Daerah sehingga kendala-kendala terkait pembangunan akesisibilitas bisa


diminimalisir, selain itu penguatan peran Tim Pokja yang telah dibentuk perlu lebih
fungsional dan operasional melalui rapat-rapat dan monitoring evaluasi secara berkala.

SASARAN STRATEGIS 17:


Meningkatnya Promosi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam
Pembangunan

Tabel 3.41
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Persentase % 100 100 76,87 76,87
Promosi Nilai- Program
Nilai Kearifan pembangunan
Lokal dalam yang
Pembangunan mengangkat
nilai-nilai
kearifan lokal
Rata-rata : 76,87

Tabel 3.42
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17 dengan
Akhir Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Persentase % 100 76,87 76,87
Promosi Nilai-Nilai Program
Kearifan Lokal pembangunan
dalam yang
Pembangunan mengangkat
nilai-nilai kearifan
lokal

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
98

Capaian kinerja pada sasaran strategis “Meningkatnya akses masyarakat


lokal untuk berpartisipasi dalam berbagai proses pembangunan” ditentukan oleh
1 (satu) indikator yakni ‘persentase program pembangunan yang mengangkat nilai-nilai
kearifan lokal’ dengan capaian pada tahun 2021 yaitu 76,87% (Baik), dari target 100%
dan realisasi yaitu 76,87%. Capaian program terhadap pencapaian sasaran ini sudah
berjalan baik, namun masih menyisakan berbagai permasalahan yang harus di selesaikan
di masa yang akan datang.
Di daerah yang multi kultur seperti di Kabupaten Paser persoalan hubungan antar
manusia yang serba multi dalam berbagai aspek seperti multi kultur, multi ras, multi
agama dan lain sebagainya, kerap menjadi pemicu dan pemacu timbulnya konflik antar
golongan.
Oleh karena itu kohesivitas sosial dipandang sebagai salah satu misi yang perlu
diperhatikan dalam konsep pembangunan berkelanjutan. Mengingat penduduk yang
berasal dari berbagai latar belakang sosial (suku) yang beragam,
pemerataan hasil pembangunan ekonomi di Kabupaten Paser belum mampu
berjalan dengan optimal. Ketika masyarakat memiliki kohesivitas sosial yang
menjadikannya sebagai modal untuk berpartisipasi aktif, serta budaya yang menjadikan
setiap komponen merasa memiliki daerah dan bertanggung jawab atas berjalannya
pembangunan daerah. Kondisi tersebut akan menciptakan situasi yang kondusif untuk
menjalankan roda pembangunan.
Adapaun permasalahan dalam pencapaian indicator kinerja ‘persentase program
pembangunan yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal’ antara lain adalah :
 Menurunnya eksistensi kebudayaan lokal akibat arus global dan trnsformasi
globalisasi dan teknologi informasi ;
 Menurunnya minat masyarakat khususnya generasi muda dalam mempelajari dan
melastarikan budaya lokal;
 Belum optimalnya pengelolaan tempat-tempat bersejarah dan cagar budaya yang
ada.
Solusi atau upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Paser untuk
meningkatkan capaian dari indikator kinerja persentase program pembangunan yang

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
99

mengangkat nilai-nilai kearifan lokal’ ini yaitu dengan :


 Revitalisasi dan diversifikasi kebudayaan lokal, Revitalisasi kebudayaan lokal antara
lain dapat dilakukan dengan mengukuhkan kembali nilai nilai luhur yang menjadi nilai
intrinsik pada kebudayaan tertentu, membuat berbagai ragam dan alternatif bentuk
dan penampilan dari suatu kebudayaan lama menjadi sesuatu yang baru namun
dapat diterima oleh masyarakat seperti mengemas parade budaya menjadi lebih
modern sehingga dapat menarik wistawan, menggali nilai nilai kesejarahan melalui
cerita cerita rakyat.
 Memperkuat kantong kantong budaya lokal sebagai lembaga, institusi, dan perangkat
adat agar berperan dalam kerja sama antar lembaga adat, baik intraetnik maupun
antaretnik sehingga memberi dampak positif dalam pengembangan budaya dan
tradisi lokal yang lebih baik.
Adapun program program yang perlu dikembangkan dalam mendukung
sasaran strategis ini di Kabupaten Paser diantaranya:
1. Peningkatan partisipasi masyarakat lokal dalam pembangunan melalui
pengembangan peran serta masyarakat lokal dalam pembangunan melalui Karang
Taruna, PKK, komunitas pencinta budaya dan sebagainya.
2. Melakukan inventaris budaya-budaya lokal Kabupaten Paser. Hal ini perlu dilakukan
demi mengenal secara tepat unsur-unsur kebudayaan lokal Kabupaten Paser sebelum
ditampilkan dalam festival-festival atau pameran budaya.
3. Upaya pelestarian kesenian daerah melalui pemberian fasilitasi melalui pemberian
bantuan pemerintah kepada masyarakat dalam rangka perlindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan kesenian daerah.
4. Meningkatkan khazanah budaya dan kearifan lokal sebagai bagian dari kurikulum
pendidikan di sekolah-sekolah.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
100

SASARAN STRATEGIS 18:


Meningkatnya Kerukunan, Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Tabel 3.43
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Jumlah Konflik Kasus 1 0 0 100
Kerukunan, Berbau Sara
Keamanan dan
Ketertiban
Masyarakat
Persentase % 100 100 100 100
Penegakkan
Perda
Rata-rata : 100

Tabel 3.44
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 dengan
Akhir Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Jumlah Konflik Kasus 1 0 100
Kerukunan, Berbau Sara
Keamanan dan
Ketertiban Persentase % 100 100 100
Masyarakat Penegakkan
Perda

Capaian kinerja pada sasaran strategis “Meningkatnya kerukunan, keamanan dan


ketertiban masyarakat” ditentukan oleh 2 (dua) indikator yakni :
‘Jumlah konflik berbau SARA’ dengan capaian 100% (Baik) sedangkan capaian indikator
kinerja ‘Persentase Penegakan PERDA’ dengan juga capaian 100% (Baik).

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
101

 Jumlah konflik berbau SARA

Capaian indikator ini meningkat dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2020
terdapat 1 konflik berbau SARA yang terjadi di Kabupaten Paser.
Pemerintah Kabupaten Paser terus melakukan berbagai kebijakan melalui pendekatan
nilai-nilai kearifan lokal, pendekatan keserasian sosial, serta penguatan kohesivitas
sosial antar warga.
Peran dan sinergitas dari lintas sektoral terkait dengan keagamaan mampu
menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif melalui tindakan deteksi dini dan cegah
dini terhadap permasalahan di masyarakat agar tidak berkembang menjadi konflik
yang berkepanjangan dan sulit diselesaikan.
Pemerintah Kabupaten bekerja sama dengan semua stakeholder terkait selalu
berupaya meningkatkan peran Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama dalam menjalin
komunikasi antar umat beragama, meningkatkan kualitas pelayanan dan pemahaman
agama serta kehidupan berbangsa pada masyarakat Kabupaten Paser, dan
meningkatkan hubungan dan dialog antar kelompok masyarakat yang berdimensi
Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA).
 Persentase Penegakan Perda
Perturan Daerah merupakan salah satu jenis Peraturan Perundang - undangan
dan merupakan bagian dari sistem hukum nasional yang berfungsi sebagai instrumen
kebijakan untuk melaksanakan otonomi daerah dan tugas pembantuan sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang. Melihat fungsinya yang sangat penting
tersebut, maka penting untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat menaati
dan mematuhinya. Namun faktanya, masih ada sebagian pihak yang tidak mau
tunduk dan patuh terhadap perda-perda yang ada. Terhadap pelanggaran atas perda,
peraturan perundang-undangan mengamanatkan kepada satuan polisi pamong praja
(Satpol PP) untuk melakukan langkah-langkah penegakan. Keberadaan Perda sangat
penting untuk mengatur warganya agar menjadi warga negara yang tertib dan sadar
hukum membantu penegak hukum dalam bidang yang terutama berkaitan dengan
ketertiban umum, ketenteraman masyarakat, dan perlindungan masyarakat.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
102

Adapun permasalahan yang terjadi dalam peningkatan indikator Persentase


Penegakan Perda ini yaitu :
 Kurangnya jumlah PPNS yang tersedia
 Masih rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia PPNS
 Kurangnya sarana dan Prasarana operasional kegiatan
Sedangkan solusi atau Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam mencapai
capaian kinerja sasaran ini adalah :
 Sosialisasi Peraturan Daerah;
 penertiban PKL di beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Paser, Penanggulangan
Penyakit Masyarakat;
 Mendorong penambahan jumlah PPNS secara proporsional dan berkelanjutan.
 Peningkatan keterampilan anggota melalui Pendidikan dan pelatihan PPNS
supaya dilakukan secara berkelanjutan.
 Menambah jumlah anggaran dan menyediakan sarana prasarana operasional
yang cukup dalam melaksanakan penegakan perda
SASARAN STRATEGIS 19:
Meningkatnya Kesiapsiagaan Terhadap Bencana Alam

Tabel 3.45
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 19 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Response Waktu 2,5 3 3 100
Kesiapsiagaan Time
Terhadap
Bencana Alam
Rata-rata : 100

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
103

Tabel 3.46
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18 dengan
Akhir Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Response Time Waktu 3 3 100
Kesiapsiagaan
Terhadap Bencana
Alam

Capaian kinerja pada sasaran strategis “Meningkatnya Kesiapsiagaan Terhadap


Bencana Alam” 100% (Baik). Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah
layanan Bencana Alam rata –rata selama 3 jam dari target 3 jam. Capaian Tahun 2021
lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian tahun 2020 dari target Tingkat waktu
tanggap (response time rate) 3 Jam dengan realisasi pada tahun 2020 dengan rata-rata
hanya 2,5 jam, hal ini dikarenakan antara lain disebebkan rata-rata daerah jangkauan
bencana yang ditangani memakan waktu tempuh yg lebih jauh dari tahun sebelumnya.
Pada setiap penanganan bencana dan keadaan darurat diperlukan penanganan
yang bersifat menyeluruh dan terkoordinir dan juga diperlukan respons yang sangat cepat
dari pemangku kepentingan maupun pihak-pihak lain yang dibutuhkan sebagai
pendukung. Penanganan tersebut harus bersifat cepat dan tepat yang terkoordinasi dalam
suatu pusat kendali.
Petugas di lapangan merupakan kunci utama dalam penanganan bencana dan
keadaan darurat. Sebagai pelaksana langsung dan penghubung antara tim yang ada di
lapangan dengan pusat kendali, petugas di lapangan perlu secara real time mendapatkan
update dan informasi terakhir terkait kondisi bencana dan keadaan darurat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Paser terus berupaya
mengoptimalisasikan time response atau waktu tanggap evakuasi korban saat terjadi
bencana. Diharapkan, semakin cepatnya time response untuk mengevakuasi korban ini
mampu mengurangi jumlah korban jiwa akibat dampak bencana alam.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
104

Upaya-upaya peningkatan respon time ini telah dilakukan seperti pelaksanaan


simulasi kesiapsiagaan bencana, pelatihan pemadam kebakaran, peningkatan koordinasi
lintas sektor, pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan desa siaga bencana.
Dalam kurun waktu 2018, sejumlah bencana yang terjadi di Kabupaten Paser seperti
banjir, pergerakan tanah, kebakaran rumah, kebakaran lahan.
Keberhasilan capaian kinerja sasaran strategis ini didukung oleh beberapa faktor
diantaranya :
1. Telah disusun Peta Rawan Bencana Kabupaten Paser.
2. Telah ada regulasi mitigasi bencana banjir melalui Peraturan Daerah No 10 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu.
3. Koordinasi lintas sektor yang sudah berjalan dengan baik.
4. Keterlibatan pihak swasta/perusahaan berjalan cukup optimal.
5. Telah terbentuk desa/kelurahan siaga bencana.
Meskipun demikian masih ditemukan beberapa permasalahan - permasalahan yang
dihadapi yang menjadi catatan untuk perbaikan ke depan diantaranya:
1. Sarana dan prasarana penanggulangan bencana yang kurang memadai.
2. Belum optimalnya pola pemberdayaan masyarakat dalampenanggulangan bencana.
3. Belum optimalnya penggunaan informasi teknologi dalam penanganan bencana.
Adapun solusi yang dilaksanakan dalam peningkatan capaian indikator kinerja
Response Time ini adalah :

1. Menambah sarana dan prasarana yang memadai.


2. Sosialisasi tentang daerah yang rawan bencana.
3. Optimalisasi pemberdayaan masyarakat melalui Desa/Kelurahan Siaga Bencana.
4. Membangun sistem Informasi kebencanaan.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
105

SASARAN STRATEGIS 20:


Meningkatnya Akses Perempuan Untuk Berpartisipasi dalam
Berbagai Proses Pembangunan

Tabel 3.47
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Poroporsi % 21 30 20 66,67
Akses Kursi yang
Perempuan Diduduki
Untuk Perempuan
Berpartisipasi di DPRD
dalam Berbagai
Proses
Pembangunan
Rata-rata : 66,67

Tabel 3.48
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20 dengan
Akhir Periode RPJMD

Sasaran Strategis Indikator Sasaran Satuan Target Realisasi Tingkat


Akhir Tahun 2021 Kemajuan
RPJMD (%)
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Akses Poroporsi Kursi % 30 20 66,67
Perempuan Untuk yang Diduduki
Berpartisipasi dalam Perempuan
Berbagai Proses di DPRD
Pembangunan

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
106

Tabel 3.49
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 20
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser

1 2 3 4 5
Meningkatnya Poroporsi Kursi 20,8 22 20
Akses yang Diduduki
Perempuan Perempuan
Untuk di DPRD
Berpartisipasi
dalam Berbagai
Proses
Pembangunan

Capaian kinerja pada sasaran strategis “Meningkatnya Akses Perempuan


Untuk Berpartisipasi dalam Berbagai Proses Pembangunan” dengan indikator
kinerja ‘Poroporsi Kursi yang Diduduki Perempuan di DPRD’ adalah 66,67 % (cukup).
Capaian indikator kinerja Poroporsi Kursi yang Diduduki Perempuan di DPRD’ pada Tahun
2021 lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya dengan capaian
70%, hal ini tejadi karena adanya pergantian antar waktu.
Jika dibandingkan proporsi Kursi yang Diduduki Perempuan di DPRD Kabupaten Paser
dengan Provinsi dan Nasioal kesenjangan tidak terlalu jauh. Adapun Penyebab tidak
tercapainya kuota 30 persen atas keterwakilan perempuan di DPRD Kabupaten Paser
sesuai dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai politik dan UU Nomor
10 Tahun 2008 disebabkan beberapa faktor antara lain perempuan masih dianggap
sebagai pelengkap dalam dunia perpolitikan, masih belum bisa bersaingnya secara
kualitas perempuan dibanding laki-laki baik dalam bidang politik maupun bidang lainnya
yang terkait dengan politik seperti dalam bidang sosial dan ekonomi, ketertarikan
perempuan untuk terjun ke dunia politik masih rendah, masih belum kuatnya proses
kaderisasi dan pemberdayaan perempuan dalam partai politik, Isu gender juga belum
sepenuhnya menjadi perhatian partai politik yang diwujudkan dalam platform partai
politik.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
107

Adapun upaya untuk meningkatkan pemberdayaan dan partisipasi perempuan


melalui gender mainstreaming baik dalam politik, sosial maupun ekonomi.

SASARAN STRATEGIS 21:


Meningkatnya Perlindungan Sosial Bagi Masyarakat

Tabel 3.50
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 21 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Tingkat % 9,23 7,5 9,73 70,27
Perlindungan Kemiskinan
Sosial Bagi
Masyarakat
Rata-rata : 70,27

Tabel 3.51
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 21
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser

1 2 3 4 5
Meningkatnya Tingkat Kemiskinan 9,71 6,27 9,73
Perlindungan
Sosial Bagi
Masyarakat

Capaian kinerja pada sasaran strategis “Meningkatnya Perlindungan Sosial


Bagi Masyarakat” dengan indikator kinerja ‘Tingkat Kemiskinan’ adalah 70,27 %
(Baik). Capaian indikator kinerja Tingkat Kemiskinan pada Tahun 2021 lebih rendah jika
dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya dengan capaian 76,93 %.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
108

Penyebab meningkatnya angka kemiskinan tahun 2021 di Kabupaten Paser adalah


disebabkan oleh Pandemi Covid _19 yang berdampak goncangan ekonomi terutama
dalam sektor UMKM, sector tambang dan perkebunan yang merupakan sektor unggulan
sehingga menyebabkan turunnya kemampuan dan daya beli masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan dasar.
Adapun upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Paser dalam
penanggulangan Kemisikinan dengan penguatan sistem perlindungan sosial, termasuk
perluasan akses masyarakat miskin terhadap pendidikan, kesehatan dan infrastruktur
dasar dan kesempatan memperoleh pekerjaan dan kesempatan berusaha, serta
penguatan kelembagaan dengan memperkuat peran fungsi tim penanggulanan
kemiskinan Daerah.

SASARAN STRATEGIS 22:


Meningkatnya Perlindungan Bagi Perempuan dan
Pemenuhan Hak Anak

Tabel 3.52
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 22 dengan Tahun n-1

Realisasi Tahun 2021 Capaian


Sasaran Indikator Satuan Tahun Kinerja
Strategi s Sasaran 2020 Target Realisasi Tahun 2021
(%)
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatnya Kasus kasus 17 10 10 100
Perlindungan kekerasan
Bagi terhadap
Perempuan perempuan
dan Kasus kasus 40 10 21 -10
Pemenuhan kekerasan
Hak Anak terhadap anak
Predikat Predikat 705 805 600 75
kabupaten (Nindya) (Utama) (Pratama)
layak anak
Rata-rata : 55

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
109

Tabel 3.53
Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 22
dengan CapaianProvinsi Kalimantan Timur dan Nasional
Capaian
Sasaran Indikator Sasaran Capaian Capaian Kabupaten
Strategis Nasional Provinsi Paser

1 2 3 4 5
Meningkatnya Kasus kekerasan 8.800 10
Perlindungan terhadap
Bagi perempuan
Perempuan dan
Pemenuhan Kasus kekerasan 12.566 21
Hak Anak terhadap anak

Rata-rata capaian kinerja pada sasaran strategis 22 yaitu “Meningkatnya


Perlindungan bagi Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak” sebesar 55 %
(Cukup). Capaian kinerja ini ditentukan oleh 3 (tiga) indikator dengan 1 (satu) indikator
‘Baik, 1 (satu) indikator ‘Kurang’ dan 1 (satu) indikator ‘Cukup’ yaitu indikator Kasus
kekerasan terhadap perempuan dengan capaian sebsar 100%, indikator Kasus kekerasan
terhadap anak sebesar -10%, sedangkan indikator prdikat kabupaten layak anak dengan
capaian sebesar 75%.
Tantangan dan permasalahan dalam pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak semakin bertambah berat dan kompleks. Oleh karena itu, peran aktif
masyarakat menjadi sangat penting dan menentukan keberhasilan pencapaian sasaran
tersebut. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat faktor penghambat yang dapat
menjadi penghalang pencapaian tujuan atau sasaran.
Adapun permasalahan dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
diantaranya adalah kurangnya komunikasi dalam rumah tangga, permasalahan ekonomi,
kurangnya kontrol sosial dari masyarakat.
Upaya atau solusi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Paser dalam
penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah dengan meningkatkan
advokasi kebijakan perlindungan perempuan dan anak, meningkatkan kapasitas dan
jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak, meningkatkan kualitas
pelayanan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
110

meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemberdayaan perempuan dan perlindungan


anak.
Sedangkan untuk indikator kinerja Predikat Kabupaten layak anak pada tahun
2021 Pemerintah Kabupaten Paser mendapat predikat ‘Pratama’ dari target yang
ditetapkan adalah predikat ‘Utama’ , rendahnya capaian indikator tersebut karena
Pemerintah Kabupaten Paser belum memenuhi beberapa syarat sebagai Kabupaten Layak
Anak (KLA) antara lain belum semua kecamatan memiliki Sekolah Ramah Anak (SRA),
belum semua desa dan kelurahan di Kabupaten Paser menjadi desa dan kelurahan layak
anak (DEKELA) serta desa dan kelurahan yang sudah ditetapkan menjadi DEKELA dan
Perlindungan Anak Terpadu Berbasis masyarakat (PATBM) belum optimal.
Adapun upaya dan solusi untuk meningkatkan predikat kabupaten layak anak
adalah dengan mewujudkan seluruh kecamatan sudah memiliki sekolah ramah anak dan
Puskesmas ramah anak, penguatan gugus tugas KLA baik ditingkat Kabupaten,
Kecamatan maupun desa melalui pelatihan Pengarus Utamaan Hak Anak (PUHA) secara
berkala, menyediakan fasilitas tempat bermain anak, ruang terbuka ramah anak.

AKUNTABILLITAS KEUANGAN PEMERINTAH


D
KABUPATEN PASER TAHUN 2021

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran atau target kinerja yang telah
ditetapkan, Pemerintah Kabupaten Paser telah menetapkan program yang merupakan
bentuk instrument kebijakan yang dijabarkan dalam beberapa kegiatan dengan
menggunakan sumber daya yang disediakan untuk mencapai hasil yang terukur.
Pada tahun 2021 realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Paser sebesar
Rp.2,215,381,754,654.91 sedangkan realisasi belanja daerah sebesar
Rp.2,336,219,694,446.65, ditambah pembiayaan daerah sebesar
Rp.516,919,791,375.12 , sehingga jumlah SILPA Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp.
396,081,851,583.38. .

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
111

Tabel 3.54
Realisasi Aanggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Paser Tahun Anggaran 2021

ANGGARAN REALISASI
URAIAN (%)
2021 2021
1 2 3 4

PENDAPATAN DAERAH 2,110,152,000,000.00 2,215,381,754,654.91 104.99

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 165,495,630,000.00 270,145,145,588.91 163.23


Pajak Daerah 40,098,000,000.00 48,074,617,655.26 119.89
Retribusi Daerah 9,842,337,500.00 10,780,217,789.50 109.53
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 4,938,453,633.00 5,038,453,633.21 102.02
Lain-lain PAD yang Sah 110,616,838,867.00 206,251,856,510.94 186.46
PENDAPATAN TRANSFER 1,899,693,270,000.00 1,913,090,027,703.00 100.71
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 1,282,415,211,000.00 1,300,917,444,701.00 101.44
Dana Perimbangan 1,120,593,927,000.00 1,139,626,323,072.00 101.70
Dana Insentif Daerah (DID) 34,102,035,000.00 34,102,035,000.00 100.00
Dana Desa 127,719,249,000.00 127,189,086,629.00 99.58
Pendapatan Transfer Antar Daerah 617,278,059,000.00 612,172,583,002.00 99.17
Pendapatan Bagi Hasil 226,922,543,000.00 221,117,067,002.00 97.44
Bantuan Keuangan 390,355,516,000.00 391,055,516,000.00 100.18
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 44,963,100,000.00 32,146,581,363.00 71.50
Pendapatan Hibah 4,000,000,000.00 3,990,000,000.00 99.75
Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang- 40,963,100,000.00 28,156,581,363.00 68.74
Undangan
BELANJA DAERAH 2,627,094,789,175.00 2,336,219,694,446.65 88.93
BELANJA OPERASI 1,828,817,601,312.00 1,661,587,138,502.65 90.86
Belanja Pegawai 745,404,737,243.00 668,066,041,455.00 89.62
Belanja Barang dan Jasa 1,061,465,769,995.00 972,933,784,093.65 91.66
Belanja Hibah 21,947,094,074.00 20,587,312,954.00 93.80
BELANJA MODAL 492,004,041,408.00 436,178,845,136.00 88.65
Belanja Modal Tanah 6,323,500,000.00 0.00 0.00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 79,405,836,580.00 68,588,798,976.00 86.38
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 66,122,992,784.00 59,421,445,652.00 89.87
Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi 335,265,402,044.00 306,101,018,708.00 91.30
Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 4,886,310,000.00 2,067,581,800.00 42.31
BELANJA TIDAK TERDUGA 10,500,000,000.00 8,434,567,029.00 80.33
Belanja Tidak Terduga 10,500,000,000.00 8,434,567,029.00 80.33
BELANJA TRANSFER 295,773,146,455.00 230,019,143,779.00 77.77
Belanja Bagi Hasil 3,430,436,299.00 2,982,727,150.00 86.95
Belanja Bantuan Keuangan 292,342,710,156.00 227,036,416,629.00 77.66

SURPLUS / (DEFISIT) (516,942,789,175.00) (120,837,939,791.74) 23.38

PEMBIAYAAN DAERAH
PENERIMAAN PEMBIAYAAN 528,442,789,175.00 528,409,791,375.12 99.99
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 528,442,789,175.00 528,409,791,375.12 99.99
PENGELUARAN PEMBIAYAAN 11,500,000,000.00 11,490,000,000.00 99.91
Penyertaan Modal Daerah 11,500,000,000.00 11,490,000,000.00 99.91

PEMBIAYAAN NETTO 516,942,789,175.00 516,919,791,375.12 100.00

SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA) 0.00 396,081,851,583.38 0.00

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
112

BELANJA PER PROGRAM UNTUK MENCAPAI SASARAN STRATEGIS


DIURAIKAN SEBAGAI BERIKUT:

Tabel 3.55
NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI
KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1: M e n i n g k a t n y a K u a l i t a s I n f r a s t r u k t u r D a s a r
Pembangunan, Jaringan Komunikasi dan Internet
1. Panjang jalan Program 262,542,379,337 91,30
dalam kondisi Penyelenggaraan
mantap Jalan
2. Panjang Program Pengelolaan 14,383,769,147 98,50
jembatan kondisi dan Pengembangan
mantap Sistem Penyediaan Air
(persentase) Minum
3 Tingkat Program 137,412,438,765 92,83
kepatuhan Pengelolaan
terhadap Sumber Daya Air
dokumen RTRW (SDA)
4 Persentase
Irigasi kondisi
mantap
5 Persentase desa
blankspot
6 Indeks SPBE Program 1,024,630,400 96,95
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
7 Hasil Program 603,230,000 86,46
pelaksanaan Pengembangan
konstruksi yang Jasa Konstruksi
terstandar SNI
(Persen)
8 Sarana dan Program Penataan 49,120,655,778 84,95
prasarana Bangunan Gedung
publik yang
memadai
Rata-rata capaian : 91,83

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
113

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 2 : M e n i n g k a t n y a K a w a s a n Pemukiman Rakyat yang
Berwawasan Lingkungan
1. Luasan Program 598,180,640 97,42
kawasan Pengembangan
kumuh dan Perumahan
kawasan
berpotensi
kumuh
2. Persentase Program pengelolaan 2,358,171,000 97,14
akses air bersih dan Pengembangan
Sistem Air Limbah
Programpengelolaan 12,711,426,650 94,96
dan Pengembangan
Sistem Penyediaan Air
Minum
Rata-rata capaian : 96,51

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 3 : M e n i n g k a t n y a A k s e s d a n K u a l i t a s d a n D a y a S a i n g
Pendidikan
1. APK PAUD Program Pengelolaan 169.143.111.907,15 92,95
Pendidikan
2. Rasiol
Ketersediaan
Sekolah

3 APM PAUD

4 APK SD|

5 APM SD

6 APK SMP

7 APM SMP Program 58,450,500.00 97,47


Pengembangan
Kurikulum

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
114

8 Rata – Rata Program 114,568,900.00 70,58


Lama Sekolah Pengendalian
Perizinan Pendidikan
Rata-rata capaian : 87,00

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 4 : M e n i n g k a t n y a P a r t i s i p a s i d a n P e r a n A k t i f P e m u d a d a n
Prestasi Keolahragaaan
1. Presentase Program Penyadaran, 1,735,123,720 98,41
organisasi Pemberdayaan, dan
pemuda yang Pengembangan
aktif Pemuda dan
Kepemudaan Terhadap
Pemuda Pelopor
Kabupaten/Kota
Wirausaha Muda
Pemula, dan Pemuda
Kader Kabupaten/Kota
2. Jumlah Prestasi Program 150.000.000 100
Olahraga Pengembangan
kapasitas
kepramukaan
Program Pembinaan 2,352,290,000 99,48
dan Pengembangan
Organisasi Olahraga

Rata-rata capaian : 99,30

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 5 : M e n i n g k a t k a n A k s e s , M u t u d a n D a y a S a i n g P e l a y a n a n
Kesehatan
1. Angka Harapan Program pemenuhan 53,186,499,917 80,60
Hidup upaya kesehatan
peorangan (UKP) dan
upaya kesehatan
Masyarakat (UKM)

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
115

2. Persentase Program Peningkatan 14,659,647,800 86,54


fasilitas Kapasitas Sumber
kesehatan Daya Manusia
terakreditasi Kesehatan
3 Persentase Program Sediaan 319,390,300 72,77
fasilitas Farmasi, Alat
kesehatan Kesehatan Dan
terakredi tasi Makanan Minuman
4 Angka Program 261,814,400.00 86,36
Kematian Ibu Pemberdayaan
Masyarakat Bidang
5 Angka
Kesehatan
Kematian Bayi
6 Indeks
Keluarga Sehat

Rata-rata capaian : 81,57

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 6 : M e n i n g k a t n y a P r o d u k s i , P r o d u k t i f i t a s d a n K u a l i t a s
Komoditi Pertanian, Perkebunan,Peternakan dan
Perikanan
1. Kontribusi Program Penyediaan 4,621,928,512.00 91,16
sektor perta dan Pengembangan
nian Sarana Pertanian
perkebunan,
peternakan dan
perikanan
terhadap PDRB
(%)
Program Penyediaan 2,592,955,072.00 93,97
dan Pengembangan
Sarana Pertanian
Program 38,550,425,400.00 87,14
Penyediaan dan
Pengembangan
Prasarana
Pertanian
Program Pengendalian 240,888,360.00 84,28
dan Penanggulangan
Bencana Pertanian

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
116

Program Penyuluhan 2,358,783,394.00 93,47


Pertanian
Rata-rata : 89,80

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 7 : M e n i n g k a t n y a N i l a i T u k a r P e t a n i
1. Nilai Tukar Program Perizinan 119,000,000.00 100
Petani Usaha Pertanian

Program 177,385,000.00 100


Pengendalian Dan
Penanggulangan
Bencana Pertanian
Program Penyediaan 554,407,672.00 98,51
dan Pengembangan
Prasarana Pertanian
Rata-rata capaian : 99,50

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 8 : B e r k e m b a n g n y a S e k t o r P a r i w i s a t a
1. Jumlah Program Pengelolaan 1,222,701,660.00 99,28
Kunjungan Daya Tarik Wisata
Wisata Kabupaten/Kota
Program Pengelolaan 1,189,999,910.00 99,46
Kawasan Strategis
Pariwisata
Kabupaten/Kota
Program Pemasaran 217,609,080.00 99,74
Pariwisata Dalam dan
Luar Negeri Daya
Tarik, Destinasi dan
Kawasan Strategis
Pariwisata
Kabupaten/Kota
Pelaksanaan 307,787,100.00 95,40
Peningkatan Kapasitas

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
117

Sumber Daya Manusia


Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
Tingkat Dasar
Rata-rata capaian 98,47

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 9 : M e n i n g k a t n y a P e r a n P a s a r T r a d i s i o n a l , K o p e r a s i d a n
UMKM Dalam Perekonomian Masyarakat
1. Omzet UMKM Program 336,304,000.00 99,84
Pengembangan
UMKM
2. Presentase Program 60,300,000.00 95,85
koperasi aktif Pemberdayaan Usaha
menengah, usaha kecil
dan usaha mikro
Program pendidikan 54,000,000.00 9,97
dan pelatihan
Koperasi
Program pengawasan 31,399,800.00 95,55
dan pemeriksaan
Koperasi
Program Standarisasi 218,894,092.00 22,35
dan perlindungan
konsumen
3 Kontribusi Program perencanaan 639,443,100.00 99,44
industri dan pembangunan
pengolahan industri
terhadap
PDRB
Program 44,154,500.00 99,92
Pengembangan
Ekspor
Program 93,575,000.00 99,33
Pengendalian izin
usaha industry
Kabupaten/Kota
Rata-rata capaian 77,78

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
118

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1 0 : M e n u r u n n y a A n g k a P e n g a n g g u r a n

1. Tingkat Program 107,731,600.00 96,98


Keterserapan Pembangunan dan
Tenaga Kerja Pengembangan
Kawasan
Transmigrasi
Rata-rata capaian 96,98

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5

Sasaran 1 1 : M e n i n g k a t n y a I n v e s t a s i

1. Jumlah nilai Program 306,016,800.00 76,31


investasi Pengembangan Iklim
berskala Penanaman Modal
Nasional (juta) Program Promosi 272,298,800.00 79,26
Penanaman Modal
Program pelayanan 663,706,850.00 87,64
penanaman modal
Program 416,749,700.00 25,28
pengendalian
pelaksanaan
Penanaman modal
Program pengelolaan 183,376,800.00 93,17
data dan sistem
Informasi penanaman
modal
Rata-rata capaian 72,33

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
119

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1 2 : M e n i n g k a t n y a I n d e k s K u a l i t a s L i n g k u n g a n H i d u p

1. Indeks Kualitas Perencanaan 855.917.000,00 98,85


Lingkungan Pengelolaan
Hidup Lingkungan Hidup
2. Luas kawasan Program 1.610.900.301,00 82,22
konservasi Pengendalian
Pencemaran dan /
atau Kerusakan
Lingkungan Hidup
Program 85.563.800,00 99,96
Pengelolaan
Keanekaragaman
Hayati (KEHATI)
Program pembinaan 133.282.000,00 56,96
dan pengawasan
terhadap ijin
lingkunngan dan ijin
perlindungan dan
pengelolaan
lingkungan hidup (
PPLH)
Program Peningkatan 82.510.000,00 92,00
Pendidikan, Pelatihan
dan Penyuluhan
Lingkungan Hidup
Untuk Masyarakat
Program Penghargaan 105.703.520,00 71,82
Lingkungan Hidup
untuk Masyarakat
Program Konservasi 11.214.642.565,00 74,51
Sumber Daya Alam
Hayati dan
Ekosistemnya
Rata-rata capaian 82,33

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
120

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1 3 : M e n i n g k a t n y a A k u n t a b i l i t a s K i n e r j a B i r o k r a s i

1. Opini BPK Program pengelolaan 249,846,760,599 88,71


terhadap keuangan daerah
Laporan
Keuangan
Daerah
2. Nilai EKPPD Rogram pemerintahan 9,077,142,880 95,20
dan kesejahteraan
rakyat
3 Nilai Evaluasi Program Penunjang 52,206,690,604 89,57
AKIP Urusan Pemerintahan
4 Rata-rata Nilai Daerah
Kabupaten/Kota
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM) Perangkat
Daerah yang
melakukan
Pelayanan Publik
Rata-rata capaian 91,16

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1 4 : M e n i n g k a t n y a Perencanaan Pembangunan,
Pengelolaan Data dan Implementasi Kerjasama
Daerah
1. Persentase Program Perencanaan, 2,501,380,670.00 82,54
usulan Pengendalian Dan
Musrenbang Evaluasi Pembangunan
yang diakomodir Daerah
Program Koordinasi 2,986,736,620.00 89,19
Dan Sinkronisasi
Perencanaan
Pembangunan Daerah
Rata-rata capaian 85,87

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
121

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1 5 : M e n i n g k a t n y a Pemahaman Masyarakat Tentang
Pendidikan Politik dan Perilaku Demokratis
1. Tingkat Program Peningkatan 771,166,374.00 99,99
Partisipasi Peran Partai Politik
Pemilihan dan Lembaga
Umum Pendidikan Melalui
Pendidikan Politik dan
Pengembangan Etika
Serta Budaya Politik
Program 54,265,500.00 99,11
Pemberdayaan dan
Pengawasan
Organisasi
Kemasyarakatan
Program Penguatan 68,737,000.00 92,91
Ideologi Pancasila
dan Karakter
Kebangsaan
Program Pembinaan 359,287,080.00 97,13
dan Pengembangan
Ketahanan Ekonomi,
Sosial, dan Budaya
Rata-rata capaian 97,27

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1 6 : M e n i n g k a t n y a Akses Masyarakat Lokal untuk
Berpartisipasi dalam Berbagai Proses Pembangunan
1. Persentase Program 368,240,500.00 93,66
komunitas adat Pemberdayaan Sosial
terpencil (KAT)
yang menjadi
sasaran
pembangunan
Program Rehabilitasi 680,936,800.00 100
Sosial

Rata-rata capaian 96,83

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
122

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1 7 : M e n i n g k a t n y a P r o m o s i N i l a i - N i l a i K e a r i f a n L o k a l
dalam Pembangunan
1. Persentase Program 25,172,500.00 74,45
program Pengembangan
pembangunan Kebudayaan
yang Program 297,391,000.00 97,39
mengangkat Pengembangan
nilai-nilai Kesenian Tradisional
kearifan lokal Program Pembinaan 62,893,700.00 74,31
Sejarah
Program Pengelolaan 180,600,300.00 23,37
Permuseuman
Rata-rata capaian 67,38

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1 8 : M e n i n g k a t n y a K e r u k u n a n , K e a m a n a n d a n K e t e r t i b a n
Masyarakat
1. Meningkatnya Program Pembinaan 359,287,080.00 97,13
Kerukunan, Dan Pengembangan
Keamanan dan Ketahanan Ekonomi,
Ketertiban Sosial, Dan Budaya
Masyarakat
2. Persentase Program Peningkatan 11,650,000.00 100
Penegakan Keamanan dan
Perda Kenyamanan
Lingkungan
Program 4,506,735,400.00 93,17
Pemeliharaan
Kantrantibmas dan
Pencegahan Tindak
Kriminal
Rata-rata capaian 96,77

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
123

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 1 9 : M e n i n g k a t n y a K e s i a p s i a g a a n T e r h a d a p B e n c a n a A l a m

1. Response Time Program 930,455,488.00 98,50


Penanggulangan
Bencana
Rata-rata capaian 98,50

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 2 0 : M e n i n g k a t n y a A k s e s P e r e m p u a n U n t u k B e r p a r t i s i p a s i
dalam Berbagai Proses Pembangunan
1. Poroporsi Kursi Program Pengarus 538,490,830.00 98,94
yang Diduduki utamanaan
Perempuan di Gender dan
DPRD Pemberdayaan
Perempuan
Rata-rata capaian 98,94

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 2 1 : M e n i n g k a t n y a p e r l i n d u n g a n s o s i a l b a g i m a s y a r a k a t

1. Tingkat Program 787.079.950,00 96,67


Kemiskinan Perlindungan dan
Jaminan Sosial
Rata-rata capaian 96,67

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
124

NO INDIKATOR PROGRAM ANGGARAN (Rp) REALISASI


KINERJA (%)
1 2 3 4 5
Sasaran 2 2 : M e n i n g k a t n y a P e r l i n d u n g a n b a g i P e r e m p u a n d a n
Pemenuhan Hak Anak
1. kasus kekerasan Program 126,063,800.00 96,05
terhadap Perlindungan
perempuan perempuan
Program 3,992,894,219.00 87,34
Pembinaan
Keluarga
Berencana
2. Kasus kekerasan Program Perlindungan 157,939,850.00 87,27
terhadap anak Khusus Anak
Program 37,927,000.00 100
Pemberdayaan dan
peningkatan Keluarga
sejahtera
3 Predikat Program 62,463,290.00 98,46
kabupaten layak Pengelolaan
anak Sistem Data
Gender dan anak

Rata-rata capaian 93,82

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
125

ANALISIS ATAS EFISIENSI


E
PENGGUNAAN SUMBER DAYA
Analisis efisiensi penggunaan input berupa sumber daya keuangan dilakukan
terhadap tiap indikator sasaran dengan cara membandingkan capaian indikator kinerja
dengan capaian penggunaan sumber daya. Efisiensi sumber daya terjadi manakala
capaian indikator kinerja lebih tinggi dari anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan
tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan.

Analisis atas efisiensi penggunaan anggaran menampilkan efisiensi anggaran


untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai ≥100%. Gambaran Analisis atas
efisiensi penggunaan sumber daya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.56
Tingkat Efisiensi Penggunaan Anggaran Kabupaten Paser
Tahun 2021

Capaian Capaian Tingkat


No Sasaran Kinerja Realisasi Efisiensi (%)
(%) Anggaran (%)
1 2 3 4 5
1 Sasaran 2 : 103,04 96,51 6,53
Meningkatnya kawasan
pemukiman rakyat yang
berwawasan lingkungan
2 Sasaran 4: 207,16 99,30 107,86
Meningkatnya Partisipasi dan Peran
Aktif Pemuda dan Prestasi Olahraga
3 Sasaran 11 : 112,66 72,33 40,33
Meningkatnya Investasi
4 Sasaran 12: 101,00 82,33 18,67
Meningkatnya Indeks Kukalitas
Lingkungan Hidup
5 Sasaran 17: 100 67,38 32,62
Meningkatnya Kerukunan,
Keamanan dan Ketertiban
Masyarakat
6 Sasaran 19: 100 98,50 1,5
Meningkatnya Kesiapsiagaan
Terhadap Bencana Alam
Rata-rata 120,64 86,06 34,58

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
126

Dari tabel di atas diperoleh hasil bahwa terdapat 6 (enam) sasaran yang
pencapaian kinerjanya mencapai ≥100%. Banyaknya sasaran yang berhasil dicapai
dengan sumber daya yang efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran telah mencapai
tingkat yang cukup tinggi .

Kondisi ini sejalan dengan prinsip efektif dan efisiensi sejalan dengan prinsip
pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber daya anggaran
yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran pembangunan.

Dari data tersebut di atas juga diperoleh hasil bahwa rata-rata capaian kinerja
Pemerintah Kabupaten Paser pada tahun 2021 adalah sebesar 86,06% (Baik) sedangkan
rata-rata capaian realisasi anggaran 86,06 % sehingga rata-rata tingkat efisiensi sebesar
34,38)%.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
127

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Paser disusun sebagai wujud


pertanggungjawaban dalam pencapaian visi, misi dan tujuan/sasaran yang
ditetapkan dalam RPJMD, serta dalam rangka mewujudkan good governance pada
Pemerintah Kabupaten Paser. Laporan Kinerja Tahun 2021 merupakan akhir dari
periode RPJMD 2016-2021 Pemerintah Kabupaten Paser.
Hasil analisis pencapaian keberhasilan terhadap pencapaian 10 (sepuluh)
tujuan dengan 22 (dua puluh dua) sasaran dan 52 (limapuluh dua) indikator kinerja
sasaran yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Kabupaten
Paser Tahun 2021 sert a Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Paser
dapat disimpulkan berhasil (baik), dengan rata-rata nilai capaian keseluruhan
indikator sebesar 81,62.
Tingkat rata-rata efisiensi kinerja sasaran strategis atas penggunaan
sumber daya dari 6 (enam) sasaran strategis yang capaiannya ≥100% adalah
sebesar 34,58%. Tingkat efisiensi tersebut belum sepenuhnya mencerminkan
efektivitas penggunaan sumber daya khususnya dalam penggunaan anggaran,
masih perlu mendapat analisa yang lebih mendalam atas persentase penyerapan
anggaran dibanding dengan realisasi per program dan kegiatan.
Langkah-langkah perbaikan yang akan dilaksanakan di masa mendatang
dalam rangka meningkatkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) pada Pemerintah Kabupaten Paser adalah sebagai berikut:
1. Menindaklanjuti rekomendasi perbaikan SAKIP sesuai hasil Evaluasi AKIP yang
dilakukan oleh Kementerian PANRB
2. Melaksanakan upaya-upaya lainnya dalam rangka perbaikan SAKIP sebagai
berikut:
a. Meningkatkan kapasitas pegawai yang berkaitan dengan SAKIP;
b. Melakukan reviu secara berkala terhadap dokumen perencanaan
(RPJMD/Renstra PD);

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
128

c. Melakukan reviu secara berkala terhadap dokumen IKU Pemda dan IKU PD;
d. Memperkuat sistem pengumpulan data kinerja; dan
e. Meningkatkan kualitas penyusunan Laporan Kinerja (LKjIP) sesuai Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014.

Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo


Hari Esok Lebih Bagik Dari Hari Ini
BUPATI PASER

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan


akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Drs. H. Yusriansyah Syarkawi, M.Si

Jabatan : Bupati Paser

Berjanji akan mewujudkan taget kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini,
dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan
dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab
kami.

Tana Paser, 4 Februari 2021

BUPATI PASER,

Drs. H. YUSRIANSYAH SYARKAWI, M.Si


PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021
PEMERINTAH KABUPATEN PASER

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2021

1. Meningkatnya kualitas 1 Panjang jalan dalam kondisi mantap 470 Km


infrastruktur dasar 2 Panjang jembatan kondisi mantap 100%
pembangunan, jaringan (persentase)
komunikasi dan 3 Tingkat kepatuhan terhadap dokumen 100%
internet RTRW

4 Persentase Irigasi kondisi mantap 70%


5 Persentase desa blankspot 0%
6 Indeks SPBE 2,6
7 Hasil pelaksanaan konstruksi yang 100%
terstandar SNI (Persen)
8 Sarana dan prasarana publik yang memadai 65%
2. Meningkatnya kawasan 1 Luasan kawasan kumuh dan kawasan 246,5 Ha
pemukiman rakyat yang berpotensi kumuh
berwawasan
2 Persentase akses air bersih 69,59%
lingkungan
3. Meningkatnya akses 1 APK PAUD 70
dan kualitas dan daya 2 Rasiol Ketersediaan Sekolah 14
saing pendidikan 2 APM PAUD 70
3 APK SD 100
4 APM SD 100
5 APK SMP 100
6 APM SMP 100
7 Rata-rata Lama Sekolah 9
4. Meningkatnya 1 Presentase organisasi pemuda yang aktif 26,7
Partisipasi dan Peran 2 Jumlah Prestasi Olahraga 6
Aktif Pemuda dan
Prestasi Keolahragaan
5. Meningkatkan akses, 1 Angka Harapan Hidup 75
mutu dan daya saing 2 Persentase fasilitas kesehatan terakreditasi 100
pelayanan kesehatan 3 Persentase penduduk memiliki jaminan 100
kesehatan
4 Angka Kematian Ibu 5 Kasus
5 Angka Kematian Bayi 7
6 Indeks Keluarga Sehat 0,55
6. Meningkatnya produksi, 1 Kontribusi sektor pertanian perkebunan, 15,66
Produktifitas dan peternakan dan perikanan terhadap PDRB
Kualitas Komoditi (%)
Pertanian, perkebunan,
Peternakan dan
Perikanan
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2021

7. Meningkatnya Nilai 1 Nilai Tukar Petani 98,30


Tukar Petani
8. Berkembangnya Sektor 1 Jumlah Kunjungan Wisata 50.000 Org
Pariwisata

9. Meningkatnya Peran 1 Omzet UMKM 100%


Pasar Tradisional, 2 Presentase koperasi aktif 76%
Koperasi dan UMKM 3 Kontribusi industri pengolahan terhadap 5,21
dalam Perekonomian PDRB
Masyarakat
10. Menurunnya Angka 1 Tingkat Keterserapan Tenaga Kerja 93,3
Pengangguran
11. Meningkatnya Investasi 1 Jumlah nilai investasi berskala Nasional 671,768
(juta)
12. Meningkatnya Indeks 1 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 70,21
Kualitas Lingkungan 2 Luas kawasan konservasi 245.500
Hidup
13. Meningkatnya 1 Opini BPK terhadap Laporan Keuangan WTP
Akuntabilitas Kinerja Daerah
Birokrasi 2 Nilai EKPPD 3,1
3 Nilai Evaluasi AKIP 85
4 Rata-rata Nilai Indeks Kepuasan 3,25
Masyarakat (IKM) Perangkat Daerah yang
melakukan Pelayanan Publik
14. Meningkatnya 1 Persentase usulan Musrenbang yang 0,5
Perencanaan diakomodir
Pembangunan,
Pengelolaan Data dan
Implementasi
Kerjasama Daerah
15. Meningkatnya 1 Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum 90%
Pemahaman
Masyarakat Tentang
Pendidikan Politik dan
Perilaku Demokratis
16. Meningkatnya Akses 1 Persentase komunitas adat terpencil (KAT) 100%
Masyarakat Lokal untuk yang menjadi sasaran pembangunan
Berpartisipasi dalam
Berbagai Proses
Pembangunan
17. Meningkatnya Promosi 1 Persentase program pembangunan yang 100
Nilai-Nilai Kearifan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal
Lokal dalam
Pembangunan
SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET 2021

18. Meningkatnya 1 Jumlah konflik berbau SARA 0 kasus


Kerukunan, Keamanan
dan Ketertiban 2 Persentase Penegakan Perda
Masyarakat
19. Meningkatnya 1 Response Time 3
kesiapsiagaan terhadap
bencana alam
20. Meningkatnya Akses 1 Poroporsi Kursi yang Diduduki Perempuan 30%
Perempuan Untuk di DPRD
Berpartisipasi dalam
Berbagai Proses
Pembangunan

21. Meningkatnya 1 Tingkat Kemiskinan 7,5


perlindungan
sosial2bagi masyarakat
22. Meningkatnya 1 kasus kekerasan terhadap perempuan 10 Kasus
Perlindungan bagi 2 kasus kekerasan terhadap anak 10 Kasus
Perempuan dan 3 Predikat kabupaten layak anak 805
Pemenuhan Hak Anak

PROGRAM ANGGARAN (RP)


1. Program Pengelolaan Sumber Daya Air 62.179.041.231
2. Program pengelolaan dan 2.515.267.349
Pengembangan sistem Penyediaan Air
Minum (PU)
3. Program Penataan Bangunan Gedung 27.963.337.600
4. Program Penyelenggaraan Jalan 121.470.547.350
5. Program Pengembangan Jasa 585.630.000
Konstruksi
6. Program Penyelenggaraan Penataan 996.590.400
Ruang
7. Program Informasi dan Komunikasi 3.557.929.686
Publik
8. Program Aplikasi Informatika 4.706.005.900

9. Program Penyelenggaraan Persandian 69.020.000


untuk Pengamanan Informasi
10. Program pengelolaan dan 7.652.026.650
Pengembangan sistem Penyediaan Air
Minum (DPKPP)
11. Program Pengelolaan dan 2.358.171.000
Pengembangan Sistem Air Limbah
12. Program Pengembangan Perumahan 594.580.840
13. Program Kawasan Permukiman 3.780.992.800
14. Program Perumahan dan Kawasan 1.226.685.700
Permukiman Kumuh
15. Program Peningkatan Prasarana, 48.828.902.615
Sarana dan Utilitas Umum (PSU)
16. Program Penyelesaian Sengketa Tanah 255.349.500
Garapan
17. Program Penyelesaian Ganti Kerugian 4.350.256.900
dan Santunan Tanah Untuk
Pembangunan
18. Program Pengelolaan Izin Membuka 61.332.100
Tanah
19. Program Pengelolaan Keanekaragaman 3.648.909.620
Hayati (KEHATI)
20. Program Penyediaan dan 29.510.325.250
Pengembangan Prasarana Pertanian
21. Program Pengelolaan Pendidikan 154.825.401.690

22. Program Pengembangan kurikulum 58.450.500

23. Program Pengendalian Perizinan 90.119.100


Pendidikan
24. Program Pengembangan Kesenian 62.391.000
Tradisional
25. Program Pembinaan Sejarah 62.893.700

26. Program Pengelolaan Permuseuman 878.023.400

27. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan 148.292.304.511


Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat
28. Program Peningkatan Kapasitas 28.047.584.956
Sumber Daya Manusia Kesehatan
29. Program Sediaan Farmasi, Alat 331.273.300
Kesehatan dan Makanan Minuman
30. Program Pemberdayaan Masyarakat 1.992.848.120
Bidang Kesehatan
31. Program Peningkatan Ketentraman dan 2.720.314.050
Ketertiban Umum
32. Program Pencegahan, 1.090.707.420
Penanggulangan, Penyelamatan
Kebakaran dan Penyelamatan non
Kebakaran
33. Program Penanggulangan Bencana 1.334.975.588

34. Program Pemberdayaan Sosial 351.287.240


35. Program Rehabilitasi Sosial 980.873.395

36. Program Perlindungan dan Jaminan 687.702.400


Sosial
37. Program Penanganan Bencana 198.081.000

38. Program Pengelolaan Taman Makam 93.130.000


Pahlawan
39. Program Pengnarusutamaan Gender 360.929.940
dan Pemberdayaan Perempuan
40. Program Perlindungan Perempuan 68.353.800

41. Program Pengendalian Penduduk 338.105.850

42. Program Pembinaan Keluarga 3.806.101.739


Berencana (KB)
43. Pemberdayaan dan Peningkatan 37.927.000
Keluarga Sejahtera (KS)
44. Program Pengembangan Kapasitas 1,455,743,040
Daya Saing Kepemudaan
45. Program Pengembangan Sumber Daya 219,326,800
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
46. Program Pengembangan Kapasitas 2,079,255,020
Daya Saing Keolahragaan
47. Program Pemberdayaan Masyarakat 1,992,848,120
Bidang Kesehatan
48. Program pemenuhan upaya kesehatan 148,292,304,511
perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat
49. Program Pengendalian dan 230,288,360
Penanggulangan Bencana Pertanian
50. program peningkatan daya tarik 1,088,043,600
destinasi pariwisata
51. Program Pengembangan UMKM 336,304,000

52. Program Pemberdayaan Usaha 61,371,200


Menengah, Usaha Kecil, Dan Usaha
Mikro (UMKM)
53. Program Pendidikan dan Latihan 54,000,000
Perkoperasian
54. Program Pengawasan dan Pemeriksaan 31,188,300
Koperasi
55. Program Perizinan dan Pendaftaran 31,400,000
Perusahaan
56. Program Peningkatan Sarana Distribusi 5,383,695,040
Perdagangan
57. Program Pengembangan Ekspor 44,153,500

58. Program Pengendalian Izin Usaha 93,186,700


Industri Kabupaten/Kota
59. Program Perencanaan Tenaga Kerja 65,268,400

60. Program Pelatihan Kerja dan 260,905,950


Produktivitas Tenaga Kerja
61. Program Penempatan Tenaga Kerja 134,536,470

62. Rogram Pengembangan Iklim 157,073,400


Penanaman Modal
63. Program Promosi Penanaman Modal 79,376,800

64. Program Pelayanan Penanaman Modal 421,906,850

65. Program Pengendalian Pelaksanaan 78,176,700


Penanaman Modal
66. Program Pengelolaan Data dan Sistem 122,576,800
Informasi Penanaman Modal
67. Program Perencanaan Lingkungan 848,726,510
Hidup
68. Program Pengendalian Pencemaran 2,505,780,290
dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
69. Program Peningkatan Pendidikan, 75,510,000
Pelatihan dan Penyuluhan Lingkungan
Hidup Untuk Masyarakat
70. Program Penghargaan Lingkungan 105,703,520
Hidup untuk Masyarakat
71. Program Pengelolaan Persampahan 4,831,233,100

72. Program Pengelolaan Keanekaragaman 58,103,500


Hayati (Kehati)
73. Rogram Konservasi Sumber Daya Alam 76,344,551,271
Hayati dan Ekosistemnya
74. Program Pengelolaan Keuangan 236,456,488,099
Daerah
75. Program Pengelolaan Barang Milik 2,954,447,900
Daerah
76. Program Pemerintahan dan 794,689,400
Kesejahteraan Rakyat
77. Program penunjang urusan 483,477,200
pemerintahan Daerah Kabupaten/kota
78. Program Penguatan Ideologi Pancasila 68,737,000
dan Karakter Kebangsaan
79. Program Peningkatan Peran Partai 771,166,374
Politik dan Lembaga Pendidikan Melalui
Pendidikan Politik dan Pengembangan
Etika Serta Budaya Politik
80. Program Pemberdayaan Sosial 351,287,240

81. Program Pengembangan Kebudayaan 62,769,800

82. Rogram Pengembangan Kesenian 62,391,000


Tradisional
83. Program peningkatan kewaspadaan 1,097,660,500
nasional dan peningkatan kualitas dan
fasilitasi penanganan konflik sosial
84. Program Pemberdayaan dan 54,265,500
Pengawasan Organisasi
Kemasyarakatan
85. Program Peningkatan Ketenteraman 2,720,314,050
dan Ketertiban Umum
86. Program Penanggulangan Bencana 1,334,975,588

87. Program Perlindungan dan Jaminan 687,702,400


Sosial
88. Program Perlindungan Perempuan 68,353,800

89. Program Perlindungan Khusus Anak 255,829,300

90. Program Pemenuhan Hak Anak (PHA) 50,290,200

Tana Paser, 4 Februari 2021

BUPATI PASER,

Drs. H. YUSRIANSYAH SYARKAWI, M.Si


Pelaksa Mutu
na Baku
Tim Kasubbag Ass Wakil Bupati Inspek
N Uraian Sekretaris Kabag Penyusun Kinerja Kelengkapan Waktu Output Ket
Adm Bupati torat
o Kegiatan Darah Organisasi LKjIP RB Umum .

1 2 3 4 5 6 7 8 9
Final 24 Men Final

1 Memberi Paraf Koordinasi Laporan

1 Menandatangani Laporan Final 48 Men Laporan yang


ditandatang

1 Menyerahkan Laporan ke Inspektorat untuk Laporan yang 6 Men Tanda


ditandatang

1 Mengarsipkan Laporan yang 1 Men Arsi


ditandatang
BUPATI PASER
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PERATURAN BUPATI PASER
NOMOR 39 TAHUN 2020

TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA


PEMERINTAH KABUPATEN PASER

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASER,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan


pasal 4 Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan
Aparatur Negara Nomor PER/9/M.PAN/5/2007
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama (IKU) di Lingkungan Instansi Pemerintah;
b. bahwa dengan adanya perubahan RPJMD Tahun 2016-
2021 yang berpengaruh pada perubahan indikator
kinerja utama yang telah ditetapkan dengan Peraturan
Bupati Paser Nomor 46 Tahun 2017 tentang Penetapan
Indikator Kinerja Utama Kabupaten Paser;
c. bahwa berdasarkan Pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan
Peraturan Bupati Paser tentang Penetapan Indikator
Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Paser
Pemerintah Kabupaten Paser perlu ditetapkan melalui
Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tah un 2006
Nomor 25, Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor
4614);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
5. Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 12 Tahun
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kabupaten Paser Tahun 2016-2021
(Lembaran Daerah Kabupaten Paser Tahun 2017
Nomor 7) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Daerah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Paser Nomor 12 Tahun
2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Paser Tahun 2016-2021.

Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/20/M.PAN/11/2008 tentang Petunjuk
Penyusunan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan
Instansi Pemerintah;
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI PASER TENTANG INDIKATOR


KINERJA UTAMA PEMERINTAH KABUPATEN PASER.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Paser;
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan daerah otonom Kabupaten Paser;
3. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan
sasaran strategis Organisasi Perangkat Daerah;
4. Bupati adalah Bupati Paser;
5. Kinerja Perangkat Daerah adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian
sasaran ataupun tujuan organisasi perangkat daerah sebagai penjabaran
dari visi, misi dan strategis organisasi perangkat daerah yang
mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan kegiatan–kegiatan
sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan;
6. Sasaran strategis adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu
yang pendek dari tujuan;
7. Inspektorat adalah Inspektorat Kabupaten Paser;
8. Bappeda Adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Paser;dan
9. Bagian Organisasi adalah Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten
Paser.

BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

Tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama adalah:


a. untuk memperoleh informasi kinerja yang diamanatkan dalam Dokumen
RPJMD Kabupaten Paser; dan
b. untuk mengukur keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan
peningkatan akuntabilitas kinerja dalam periode Tahun 2016 – 2021.
Pasal 3
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah sebagaimana tercantum pada
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
Pasal 4
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah digunakan oleh Perangkat Daerah
untuk :
a. perencanaan jangka menengah;
b. perencanaan tahunan;
c. penyusunan dokumen penetapan kinerja;
d. pelaporan akuntabilitas kinerja;
e. evaluasi kinerja instansi pemerintah;dan
f. pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program-program dan
kegiatan.

BAB III
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 5

(1) Pembinaan atas pelaksanaan Peraturan Bupati ini dilakukan oleh Bagian
Organisasi;
(2) Pengawasan atas pelaksanaan Peraturan Bupati ini dilakukan oleh
Inspektorat;dan
(3) Pengkoordinasian dan pengintegrasian ke dalam sistem perencanaan dan
evaluasi capaian program dilakukan oleh Bappeda.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Paser Nomor
46 Tahun 2017 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kabupaten Paser
(Berita Daerah Kabupaten Paser Tahun 2017 Nomor 46) dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
Pasal 7

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.


Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini
dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Paser.

Ditetapkan di Tana Paser,


pada tanggal 13 Januari 2020

BUPATI PASER,

YUSRIANSYAH SYARKAWI
LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI PASER
NOMOR : 39
TANGGAL : 13 JANUARI 2020
TENTANG : INDIKATOR KINERJA UTAMA
I. INDIKATOR TUJUAN PEMERINTAH KABUPATEN
PASER

INDIKATOR PENANGGUNG
No TUJUAN PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
TUJUAN JAWAB

1. Meningkatkan akses IKM layanan


dan kualitas infrastruktur Hasil Survey
Dinas Pekerjaan
pelayanan (Indeks tingkat Kepuasan
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 Umum dan Tata
transportasi publik , kepuasan 𝐼𝐾𝐿𝐼 = x 100% Masyarakat
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 Ruang dan
energi air bersih dan masyarakat Layanan
Bappedalitbang
pemukiman terhadap layanan Infrastruktur
infrastruktur)
2 Meningkatkan Dokumen Rencana
kualitas kawasan dan Pembangunan Dinas Perumahan,
Persentase Rumah 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑢𝑚𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑦𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖
lingkungan Pengembangan Kawasan
Tangga Memiliki
pemukiman ℎ𝑢𝑛𝑖𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑙𝑎𝑢 Perumahan dan Pemukiman dan
Hunian Layak Dan 𝑥 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ ℎ𝑢𝑛𝑖𝑎𝑛 𝑦𝑔 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑢 Kawasan Pertanahan dan
Terjangkau
Permukiman Bappedalitbang
(RP3KP) Kab. Paser
3 Meningkatkan akses Dinas Komunikasi,
IPM (Indeks Indeks
dan kualitas 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐾𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛+𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑎𝑛+𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑎𝑛 Informatika,Statistik
Pembangunan 𝐼𝑃𝑀= Pembangunan
pendidikan dan 3 dan Persandian dan
Manusia) Manusia Kab. Paser
kesehatan Bappedalitbang
4 Meningkatkan R(t-1, t) = (PDBt – PDBt-1)/PDBt-1 x 100%
produktifitas
perekonomian sektor Keterangan:
non-tambang R = tingkat pertumbuhan ekonomi dalam
Dinas Komunikasi,
1. Angka satuan persentase (%)
Informatika,Statistik
Pertumbuhan PDBt = Produk Domestik Bruto (pendapatan PDRB Kab. Paser
dan Persandian dan
Ekonomi nasional riil) pada tahun t
Bappedalitbang
PDBt-1 = Produk Domestik Bruto (pendapatan
nasional riil) pada tahun sebelumnya

𝐺𝐷𝑃 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥
𝐺𝐷𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 Dinas Komunikasi,
2. PDRB per Kapita Informatika,Statistik
𝐺𝑁𝑃 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥 PDRB Kab. Paser
(non-batubara) 𝐺𝑁𝑃 𝑃𝑒𝑟𝑘𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎= dan Persandian dan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑥
Bappedalitbang
INDIKATOR PENANGGUNG
No TUJUAN PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
TUJUAN JAWAB
3. Pertumbuhan Dinas Komunikasi,
PDRB (pertanian, Informatika,Statistik
Cukup Jelas PDRB Kab. Paser
kehutanan, dan Persandian dan
perikanan) Bappedalitbang
5 Meningkatkan Dinas Tenaga Kerja
TPT (Tingkat Indikator
kesempatan dan dan Transmigrasi,
Pengangguran 𝑇𝑃𝑇=
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑔𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑟𝑏𝑢𝑘𝑎
𝑥 100% Kesejahteraan Rakyat
lapangan pekerjaan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 Badan Pusat
Terbuka) (INKESRA) Kab. Paser
Statistik Kab. Paser
6 Meningkatkan Kementerian Negara
Penghargaan Dinas Lingkungan
kualitas lingkungan Cukup Jelas Lingkungan Hidup
ADIPURA Hidup
hidup
7 Mewujudkan Tata
Kelola Pemerintahan
Yang Efektif dan Indeks Reformasi Kementerian PAN dan Sekretariat Daerah
Cukup Jelas
Bersih serta Layanan Birokrasi RB (Bagian Organisasi)
Publik yang
Berkualitas
8 Meningkatkan
Partisipasi Publik Indeks Demokrasi Indeks Demokrasi
Badan Kesatuan
Dalam Proses Indonesia (skala Cukup Jelas Indonesia (Badan
Bangsa dan Politik
Pembangunan, kabupaten) Pusat Statistik)
Hukum dan HAM
9 Meningkatkan Xede = (Pf Xf (1- Є)+ Pm Xm (1- Є) ) 1/(1- Є)
Dinas Pengendalian
rekognisi dan promosi Keterangan:
Penduduk, Keluarga
Indeks Xf : Pencapaian Perempuan Indeks Pembangunan
Berencan,
Pembangunan Xm : Pencapaian Laki-laki Gender (Badan Pusat
Pemberdayaan
Gender Pf : Proporsi Populasi Perempuan Statistik)
Perempuan dan
Pm : Proporsi Populasi Laki-laki
Perlindungan Anak
Є : Parameter Penolakan Ketimpangan (=2)
𝐼−𝐼∗100
10 Meningkatkan IKH =
stabilitas sosial Indeks 𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒
Kebahagiaan (BPS) Dimana : Badan Pusat Statistik Dinas Sosial dan
IKH = Indeks Kepuasan Hidup 0 – 100 (BPS) Bappedalitbang
I = indeks kepuasan hidup skala 1 -10
II. INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB

1. Meningkatnya Kualitas Panjang jalan dalam Profil Dinas PU dan Dinas Pekerjaan
Panjang jalan dalam kondisi mantap
Infrastruktur Dasar kondisi mantap Tata Ruang Kab. Paser Umum dan Tata
Pembangunan, Ruang
Jaringan Komunikasi Persentase panjang Profil Dinas PU dan
Dinas Pekerjaan
dan Internet jembatan kondisi 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑡𝑎𝑝 Tata Ruang Kab. Paser
𝑥 100% Umum dan Tata
mantap 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛
Ruang

Tingkat kepatuhan Profil Dinas PU dan


𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑅𝑇𝑅𝑊 Tata Ruang Kab. Paser Dinas Pekerjaan
terhadap dokumen 𝑥 100%
𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘𝑎𝑛 Umum dan Tata
RTRW
Ruang

Profil Dinas PU dan


Persentase irigasi Tata Ruang Kab. Paser
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑖𝑟𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑡𝑎𝑝 Dinas Pekerjaan
dalam kondisi 𝑥 100%
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑖𝑟𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 Umum dan Tata
mantap
Ruang

Profil Dinas Dinas


Komunikasi, Komunikasi,
Persentase desa 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖𝑎𝑘𝑠𝑒𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑒𝑡
𝑥 100% Informatika, Statistik Informatika,
blankspot 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑑𝑒𝑠𝑎
dan Persandian Statistik dan
Persandian
Profil Dinas Dinas
Persentase
Komunikasi, Komunikasi,
pelayanan publik 𝐽𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑛𝑡𝑒𝑔𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑚 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑒−𝑔𝑜𝑣
𝑥 100% Informatika, Statistik Informatika,
terintegrasi dalam 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘
dan Persandian Statistik dan
sistem e-government
Persandian
Profil Dinas PU dan
Hasil pelaksanaan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑆𝑁𝐼 Tata Ruang Kab. Paser Dinas Pekerjaan
𝑥 100%
konstruksi yang 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑘𝑠𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑠𝑖 Umum dan Tata
terstandar SNI Ruang
INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB

Profil Dinas PU dan Dinas Pekerjaan


Sarana dan Tata Ruang Kab. Paser
𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑝𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑑𝑎𝑖 Umum dan Tata
prasarana publik 𝑥 100%
𝑆𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑑𝑎 Ruang
yang memadai

2 Meningkatnya Profil Dinas Dinas


Luasan kawasan
Kawasan Pemukiman Luas areal kawasan kumuh Perumahan, Kawasan Perumahan,
kumuh dan
Rakyat yang dan kawasan berpotensi kumuh Pemukiman dan Kawasan
kawasan berpotensi
Berwawasan Pertanahan Pemukiman dan
kumuh
Lingkungan Pertanahan
Rumah tangga yang Profil Dinas Dinas
memiliki akses Perumahan, Kawasan Perumahan,
Jumlah rumah tangga yang memiliki akses
minum dan air Pemukiman dan Kawasan
terhadap air minum dan air bersih
bersih Pertanahan Pemukiman dan
Pertanahan
3 Meningkatnya Akses Indikator Kesejahteraan
dan Kualitas dan Daya 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑃𝐴𝑈𝐷 Rakyat (INKESRA) Kab.
𝑥 100% Dinas Pendidikan
Saing Pendidikan APK PAUD 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 0−6 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Paser dan Kebudayaan

Indikator Kesejahteraan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑎𝑘 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑃𝐴𝑈𝐷 0−6 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 Rakyat (INKESRA) Kab. Dinas Pendidikan
APM PAUD 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 0−6 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Paser dan Kebudayaan

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝐷 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 Indikator Kesejahteraan


𝑥 100% Dinas Pendidikan
APK SD 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 7−12 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 Rakyat (INKESRA) Kab.
dan Kebudayaan
Paser
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑢𝑠𝑖𝑎 7−12 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑑𝑖 𝑆𝐷 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 Indikator Kesejahteraan
𝑥 100% Dinas Pendidikan
APM SD 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 7−12 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 Rakyat (INKESRA) Kab.
dan Kebudayaan
Paser
Indikator Kesejahteraan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑀𝑃 /𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 Rakyat (INKESRA) Kab. Dinas Pendidikan
APK SMP 𝑥 100%
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 13−15 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 Paser dan Kebudayaan

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑢𝑠𝑖𝑎 7−12 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑑𝑖 𝑆𝐷 𝑠𝑒𝑑𝑒𝑟𝑎𝑗𝑎𝑡 Indikator Kesejahteraan


𝑥 100% Rakyat (INKESRA) Kab. Dinas Pendidikan
APM SMP 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑢𝑠𝑖𝑎 13 −15 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Paser dan Kebudayaan
INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB

Indikator Kesejahteraan Dinas Pendidikan


Kombinasi antara partisipasi sekolah, jenjang
Rakyat (INKESRA) Kab. dan Kebudayaan
Rata-rata lama pendidikan yang sedang dijalani, kelas yang
Paser
sekolah diduduki dan pendidikan yang ditamatkan

4 Meningkatkan Jumlah wirausaha Profil Dinas Pemuda, Dinas Pemuda,


Jumlah wirausaha muda mandiri dalam satu
Partisipasi dan Peran muda mandiri Olah Raga dan Olah Raga dan
tahun
Aktif Pemuda dan Pariwisata Pariwisata
Prestasi Keolahragaan Profil Dinas Pemuda,
Jumlah cabang Dinas Pemuda,
Jumlah atlet yang memenangi kejuaraan Olah Raga dan
olahraga berprestasi Olah Raga dan
tingkat nasional dalam satu tahun Pariwisata
nasional Pariwisata
5 Meningkatkan Akses, Angka perkiraan lama hidup rata-rata Indeks Pembangunan
Mutu dan Daya Saing Angka Harapan penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan Manusia Kab. Paser
Pelayanan Kesehatan Hidup pola mortalitas menurut umur Dinas Kesehatan

Profil Kesehatan Kab.


𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑏𝑢 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙 𝑦𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙, Paser
AKI/1000 penduduk 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑙𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑓𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 Dinas Kesehatan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑚𝑎𝑡𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑦𝑖 (𝑏𝑒𝑟𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 Profil Kesehatan Kab.


AKB/1000 𝑝𝑑 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
Paser
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑙𝑎ℎ𝑖𝑟𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑝𝑎𝑑𝑎 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 Dinas Kesehatan
penduduk

Persentase Profil Kesehatan Kab.


penduduk memiliki 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑗𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡𝑎𝑛 Paser
𝑥 100% Dinas Kesehatan
jaminan kesehatan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘

Persentase Fasilitas Profil Kesehatan Kab.


Kesehatan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐹𝐾𝑇𝑃 𝑑𝑎𝑛 𝐹𝐾𝑇𝑅𝐿 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 Paser
𝑥 100% Dinas Kesehatan
Terakreditasi 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐹𝐾𝑇𝑃 𝑑𝑎𝑛 𝐹𝐾𝑇𝑅𝐿

Profil Kesehatan Kab.


Indeks Keluarga 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑡
Paser Dinas Kesehatan
Sehat 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟𝑔𝑎
INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB

6 Meningkatnya
Kontribusi sektor
Produksi, Produktifitas
pertanian 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑆𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛,𝑝𝑒𝑟𝑘𝑒𝑏𝑢𝑛𝑎𝑛, Dinas Tanaman
dan Kualitas Komoditi
perkebunan, 𝑝𝑒𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛𝑎𝑛 Pangan dan
Pertanian, Perkebunan, 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷𝑅𝐵
𝑥 100% PDRB Kab. Paser
peternakan dan Hortikultura dan
Peternakan dan
perikanan terhadap Dinas Perikanan
Perikanan
PDRB
7 Meningkatnya Nilai Profil Dinas Pertanian Dinas Tanaman
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖
Tukar Petani (NTP) Nilai Tukar Petani 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖
Kab. Paser Pangan dan
Hortikultura
8 Berkembangnya Sektor Profil Dinas Pemuda, Dinas Pemuda,
Jumlah kunjungan
Pariwisata Jumlah wisatawan dalam satu tahun Olah Raga dan Olah Raga dan
wisata
Pariwisata Pariwisata
9 Meningkatnya Peran Profil Dinas Dinas
Pasar Tradisional, 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑂𝑚𝑧𝑒𝑡 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ Perindustrian, Perindustrian,
Koperasi dan UMKM Omzet UMKM 𝑥 100% Perdagangan, Koperasi Perdagangan,
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑖𝑘𝑟𝑜 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ
dalam Perekonomian dan UKM Koperasi dan
Masyarakat UKM
Profil Dinas Dinas
Perindustrian, Perindustrian,
Presentase koperasi 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑓
𝑥 100% Perdagangan, Koperasi Perdagangan,
aktif 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐾𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
dan UKM Koperasi dan
UKM
Dinas
Kontribusi industri 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷𝑅𝐵 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑆𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑠𝑡𝑟𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑜𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛
Perindustrian,
pengolahan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝐷𝑅𝐵
𝑥 100% PDRB Kab. Paser Perdagangan,
terhadap PDRB Koperasi dan
UKM
10 Tingkat Profil Dinas Tenaga Dinas Tenaga
Menurunnya Angka 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 Kerja dan Transmigrasi
keterserapan tenaga 𝑥 100% Kerja dan
Pengangguran 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
kerja Transmigrasi
11 Profil Dinas
Jumlah nilai Dinas
Jumlah nilai investasi berskala nasional Penanaman Modal dan
Meningkatnya Investasi investasi berskala Penanaman
(PMDN/PMA) Perijinan Terpadu Satu
Nasional Modal dan
Pintu
INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB

Perijinan Terpadu
Satu Pintu

Profil Dinas Dinas


Indeks Kualitas
12 IKLH = (IPA x 30%)+(IPU x 30%)+(ITH x 40%) Lingkungan Hidup Lingkungan
Meningkatnya Indeks Lingkungan Hidup
Hidup
Kualitas Lingkungan
Luas wilayah yang ditetapkan sebagai kawasan Profil Dinas Dinas
Hidup
Luas kawasan konservasi Lingkungan Hidup Lingkungan
konservasi Hidup
13 Meningkatnya Hasil Opini BPK
Akuntabilitas Kinerja Opini BPK terhadap Badan Keuangan
Hasil Opini BPK
Birokrasi Laporan Keuangan dan Aset Daerah
Daerah
Hasil Evaluasi
Nilai hasil evaluasi LPPD Sekretariat
Nilai EKPPD Kementerian Dalam
Daerah
Negeri
Hasil Evaluasi Sekretariat
Kementerian PAN dan Daerah
Nilai hasil evaluasi atas implementasi sistem
RB
Nilai Evaluasi AKIP akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

Rata-rata Nilai Laporan Hasil Survey


Indeks Kepuasan Kepuasan Masyarakat
Masyarakat (IKM) Sekretariat
Nilai rata-rata hasil Survey Kepuasan Masyarakat
Perangkat Daerah Daerah
yang melakukan
Pelayanan Publik
14 Meningkatnya
Perencanaan Profil Bappedalibang
Persentase usulan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑖𝑜𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑦𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑠𝑢𝑙𝑘𝑎𝑛
Pembangunan, 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑀𝑢𝑠𝑟𝑒𝑛𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑘𝑜𝑚𝑜𝑑𝑖𝑟
Musrenbang yang Bappedalibang
Pengelolaan Data dan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑝𝑟𝑖𝑜𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ
𝑥 100%
diakomodir
Implementasi
Kerjasama Daerah
INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB

15 Meningkatnya
Pemahaman 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 Profil Badan Kesatuan Badan Kesatuan
Tingkat partisipasi 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑘 𝑝𝑖𝑙𝑖ℎ
Masyarakat Tentang Bangsa dan Politik Bangsa dan
pemilihan umum 𝑥 100%
Pendidikan Politik dan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖ℎ 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 Politik
Perilaku Demokratis
16 Meningkatnya Akses Persentase Profil Dinas Sosial
Masyarakat Lokal komunitas adat 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑑𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑐𝑖𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑠𝑖𝑎𝑙
Untuk Berpartisipasi terpencil (KAT) yang Dinas Sosial
Dalam Berbagai Proses menjadi sasaran 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝐾𝑜𝑚𝑢𝑛𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑑𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑐𝑖𝑙
𝑥 100%
Pembangunan pembangunan
17 Meningkatnya promosi Persentase program Profil Dinas Pendidikan
nilai-nilai kearifan pembangunan yang dan Kebudayaan Dinas Pendidikan
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑎𝑟𝑖𝑓𝑎𝑛 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑙
lokal dalam mengangkat nilai- 𝑥 100% dan Kebudayaan
𝐽𝑚𝑙ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑦𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑎𝑖 𝑑𝑔𝑛 𝑘𝑒𝑎𝑟𝑖𝑓𝑎𝑛 𝑙𝑜𝑘𝑎𝑙
pembangunan nilai kearifan lokal
18 Meningkatnya akses Dinas
perempuan untuk Profil Dinas Pengendalian
berpartisipasi dalam Pengendalian Penduduk,
berbagai proses Proporsi Kursi yang Penduduk, Keluarga Keluarga
pembangunan diduduki 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑟𝑠𝑖 𝐷𝑃𝑅𝐷 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑒𝑚𝑝𝑢𝑎𝑛 Berencana, Berencana,
𝑥 100%
perempuan di DPRD 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑢𝑟𝑠𝑖 𝑑𝑖 𝑘𝑒𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎𝑎𝑛 𝐷𝑃𝑅𝐷 Pemberdayaan Pemberdayaan
Perempuan dan Perempuan dan
Perlindungan Anak Perlindungan
Anak
19 Meningkatnya Profil Badan Kesatuan Badan Kesatuan
Kerukunan, Keamanan Jumlah konflik Jumlah konflik suku, agama, ras dan antar Bangsa dan Politik Bangsa dan
dan Ketertiban berbau SARA golongan
Politik
Masyarakat
Profil Satuan Polisi
Persentase 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝐸𝑅𝐷𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 Satuan Polisi
𝑥 100% Pamong Praja
Penegakan Perda 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝐸𝑅𝐷𝐴 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑘𝑎𝑛 Pamong Praja
20 Meningkatnya Tingkat waktu Waktu minimal yang diperlukan dimulai saat Profil Badan
Perlindungan Sosial tanggap (response menerima informasi sampai tiba di tempat Penanggulangan Badan
Bagi Masyarakat time rate) daerah kejadian, serta langsung melakukan tindakan Bencana Daerah Penanggulangan
layanan bencana yang diperlukan secara cepat dan tepat sasaran Bencana Daerah
alam di lokasi bencana.
INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB

21 Meningkatnya Indikator Kesejahteraan


Perlindungan Sosial 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑘𝑒𝑚𝑖𝑠𝑘𝑖𝑛𝑎𝑛
𝑥 100%
Rakyat (INKESRA) Kab.
bagi Masyarakat Tingkat Kemiskinan 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 Paser Dinas Sosial

22 Meningkatnya Profil Dinas Dinas


Perlindungan bagi Pengendalian Pengendalian
Perempuan dan Penduduk, Keluarga Penduduk,
Kasus kekerasan Jumlah kasus kekerasan terhadap
Pemenuhan Hak Anak Berencana, Keluarga
terhadap perempuan yang dilaporkan dan
Pemberdayaan Berencana,
perempuan mendapat penanganan secara terpadu
Perempuan dan Pemberdayaan
Perlindungan Anak Perempuan dan
Perlindungan Anak
Profil Dinas Dinas
Pengendalian Pengendalian
Penduduk, Keluarga Penduduk,
Jumlah kasus kekerasan terhadap anak
Kasus kekerasan Berencana, Keluarga
yang dilaporkan dan mendapat penanganan
terhadap anak Pemberdayaan Berencana,
secara terpadu
Perempuan dan Pemberdayaan
Perlindungan Anak Perempuan dan
Perlindungan Anak
Hasil Evaluasi KLA Dinas
Kementerian Pengendalian
Pemberdayaan Peremp Penduduk,
Predikat Kabupaten Nilai hasil evaluasi pelaksanaan uan dan Perlindungan Keluarga
Layak Anak Kabupaten Layak Anak Anak Berencana,
Pemberdayaan
Perempuan dan
Perlindungan Anak
INDIKATOR PENANGGUNG
No SASARAN STARTEGIS PENJELASAN/FORMULASI PENGHITUNGAN SUMBER DATA
KINERJA UTAMA JAWAB

Anak dan balita Jumlah anak terlantar di luar panti yang Profil Dinas Dinas
terlantar mendapatkan pelayanan rehabilitasi sosial dasar Pengendalian Pengendalian
Penduduk, Keluarga Penduduk,
Berencana, Keluarga
Pemberdayaan Berencana,
Perempuan dan Pemberdayaan
Perlindungan Anak Perempuan dan
Perlindungan Anak

BUPATI PASER,

YUSRIANSYAH SYARKAWI
PENGHARGAAN YANG DIRAIH KABUPATEN PASER
TAHUN 2021

NO DALAM BIDANG

1 Bidang Tanaman Pangan

2 Biang Kebudayaan

3 Bidang Penyelenggaraan Penataan Ruang

4 Bidang Penyelenggaraan Perumahan dan Pemukiman

5 Bidang Tata Kelola Kearsipan

6 Bidang Penanganan Anak Disabilitas

7 Bidang Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga


Berencana
8 Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa

Anda mungkin juga menyukai