Perangkat Pembelajaran
Mata pelajaran :BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/Genap
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Bahan Ajar
3. Media Pembelajaran
4. Lembar Kerja Peserta Didik
5. Alat Evaluasi
Disusun Oleh:
Nama : Dyah Kartikasari
No UKG 201501371185
Unit Sekolah: SMAN 2 Purwakarta
Mapel : Biologi
LPTK : Universitas Galuh
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.10Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan lat indera) dalam
kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia.
4.10Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur danfungsi
organ koordinasi yang menyebabkan gangguan system saraf dan hormon pada manusia
berdasarkan studi literatur
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran berbasis neurosains dan TPACK, pendekatan kontekstual dan
model pembelajaran problem based learning
1. Peserta didik dapat mengevaluasi pengaruh pola hidup terhadap gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada system koordinasi manusia dengan tepat
2. Peserta didik dapat merekomendasikan upaya pencegahan pengaruh pola hidup terhadap
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada system koordinasi manusia dengan baik
3. Peserta didik dapat mempresentasikan rencana program pengaturan pola hidup untuk
mencegah pengaruh pola hidup terhdap kelainan system koordinasi (saraf dan hormone)
dengan tepat
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Essensial
Mind Map
PARKINSON
ALZHAIMER
2. Materi Pengayaan
Teknologi Pada Sistem koordinasi
1. MRI
2. CT SCAN
E. Strategi Pembelajaran
a. Pembelajaran berbasis : Neurosains, TPACK
b. Pendekatan : Kontekstual
c. Model : Problem Based Learning
d. Metode : Analisis kasus, Diskusi, tanya Jawab, presentasi
F. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran :
a. PPt Pengaruh pola hidup terhadap system koordinasi
b. Video :
Pengaruh gawai terhadap gangguan organ saraf :
https://youtu.be/7ic8nuwC8Tk
c. LKPD
2. Alat
a. Laptop
b. Screen proyektor
c. Proyektor
d. Spidol
e. Kertas warna
F. Sumber Pembelajaran :
1. Modul Sistem Koordinasi
2. Modul Pengaruh Pola Hidup terhadap system koordinasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-Langkah Pembelajaran Desain Alokasi
Pembelajarn inovatif Waktu
Kegiatan 1. Guru membuka pelajaran, 15
Pendahuluan mengecek kehadiran siswa dan menit
melakukan asesmen diagnostik
non kognitif dengan menanyakan
kabar siswa untuk memastikan
kesiapan siswa untuk memulai
pelajaran (kebersihan kelas, buku
dan alat tulis serta tampilan PPt).
2. Guru mengajak siswa mengingat
Disiplin
kembali kesepakatan kelas agar
pembelajaran berlangsung tertib.
3. Guru meminta perwakilan kelas
membaca doa sebelum belajar. Religius
lajaran
Pre Test
Post test
mengkomunikasikan hasil
penemuannya
3. Peserta didik membuat rencana
pola hidup yang sehat untuk
mencegah gangguan sistem
koordinasi
Tujuan Pembelajaran
Membaca membentuk
impianku dan lebih banyak
membaca membantu impianku
menjadi kenyataan
Refleksi
Apa hal yang anda khawatirkan ada komik di atas ?
Perhatikan Gambar di bawah ini!
Gemetar. Getaran bermula dari tangan meliputi jari. Situasi ini kadang muncul bahkan saat
beristirahat.
Gerakan melambat (bradikinesia). Penyakit dapat memperlambat gerakan anggota tubuh seiring
berjalannya waktu.
Otot kaku. Nyaris di seluruh bagian tubuh, otot akan menjadi kaku dan menjurus menyakitkan.
Gangguan postur dan keseimbangan. Postur tubuh akan terlihat bungkuk dan memiliki masalah
keseimbangan saat beraktivitas.
Hilangnya refleks. Pengidap akan mengalami penurunan kemampuan refleks. Beberapa di
antaranya, mengedipkan mata, tersenyum, dan mengayunkan tangan saat berjalan.
Perubahan ucapan. Gejala yang dialami pengidap untuk poin ini beragam. Misalnya, berbicara
dengan nada lembut, intonasi terlalu cepat, atau ragu-ragu sebelum berbicara.
Perubahan tulisan. Pengidap sulit saat menulis sehingga tulisan tampak lebih kecil.
Neuropati
Gejala Neuropati
Gejala neuropati tergantung pada jenis, jumlah, dan area saraf yang terganggu.
Neuropati sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu
Penyakit Alzheimer terjadi saat protein otak gagal berfungsi secara normal sehingga
mengganggu kinerja sel otak (neuron). Ketika neuron rusak, sel otak kehilangan koneksi
satu sama lain hingga akhirnya mati. Ada dua protein otak yang menjadi penyebab utama
Alzheimer yaitu:
Usia. Risiko Alzheimer semakin meningkat seiring berjalannya usia akibat pola hidup
tidak sehat.
Riwayat keluarga dan genetika. Adanya perubahan mutasi genetik dalam keluarga
meningkatkan risiko Alzheimer pada 1 persen pengidap.
Sindrom Down. Alzheimer dikaitkan dengan tiga salinan kromosom 21 yang dimiliki oleh
pengidap Sindrom Down.
Jenis kelamin. Wanita berisiko lebih tinggi terkena Alzheimer ketimbang pria.
Gangguan kognitif. Pengidap gangguan kognitif akan mengalami masalah memori yang
berisiko berkembang menjadi demensia akibat Alzheimer.
Trauma kepala. Cedera kepala akibat berolahraga, kecelakaan, dan prosedur operasi berisiko
terjangkit Alzheimer di kemudian hari.
Polusi udara. Partikel polusi udara mempercepat degenerasi sistem saraf yang meningkatkan
risiko Alzheimer.
Konsumsi alkohol berlebihan. Alkohol memicu perubahan pada otak yang dikaitkan dengan
peningkatan risiko demensia dini.
Pola tidur yang buruk. Kesulitan tidur dan tidak memiliki kualitas tidur yang baik dikaitkan
dengan peningkatan risiko Alzheimer.
Gaya hidup dan kesehatan jantung. Kurang olahraga, obesitas, merokok, kolesterol, hipertensi,
dan diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol memicu Alzheimer di kemudian hari.
Tuliskan kata kata penting yang ada pada materi yang sudah anda baca
Apakah anda masih ingat Hormon apa saja yang di
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru
menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi
insulin. Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah meningkat sehingga
memicu kerusakan pada organ-organ tubuh.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak terjadi, yakni
sekitar 90–95%. Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi kurang
sensitif terhadap insulin sehingga insulin yang dihasilkan tidak bisa
digunakan dengan baik. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah resistensi
insulin.
Selain kedua jenis diabetes tersebut, ada jenis diabetes yang biasa terjadi
pada ibu hamil, yakni diabetes gestasional. Diabetes jenis ini disebabkan
oleh perubahan hormon pada masa kehamilan, tetapi biasanya gula darah
penderita akan kembali normal setelah masa persalinan.
Beberapa ciri-ciri penyakit gula atau diabetes tipe 1
dan tipe 2 meliputi:
Mulut kering
Gatal-gatal di kulit
Disfungsi ereksi atau impotensi
Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki
Hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang
terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi
insulin yang berlebihan
Bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan
selangkangan, (akantosis nigrikans) yang menjadi
tanda resistensi insulin
OBESITAS
Obesitas adalah kondisi ketika lemak yang menumpuk di dalam
tubuh sangat banyak akibat kalori masuk lebih banyak dibandingkan
yang dibakar. Jika tidak segera ditangani, obesitas dapat
meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, hipertensi, hingga
diabetes.
Penyebab Obesitas
Obesitas terjadi ketika kadar kalori masuk lebih
banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal tersebut
menyebabkan energi menjadi berlebihan, sehingga
diubah menjadi cadangan dalam bentuk lemak. Selain
itu, pengaruh genetik, perilaku dan hormonal pada
berat badan juga menjadi salah satu penyebab
obesitas.
Sumber :https://jalantikus.com/amp/tips/dampak-negatif-main-hp-sebelum-tidur/
MARI HIDUP SEHAT
katakan pada PERATURAN KELAS
TOLERASI TERLAMBAT MASUK KELAS
diri sendiri PERHATIKAN TEMAN YANG SEDANG
IJIN KEPADA GURU JIKA INGIN
KELUAR KELAS
Pengingat:
30
AKU LAYAK UNTUK
BERHASIL
SIAPKAN BUKU PAKET BIOLOGI BUKU CATATAN
AKU SIAP BELAJAR ALAT TULIS
GAMAI DAN INTERNET NETBOOK
AKU AKAN MENJADI VERSI
TERBAIK DARI DIRIKU
Apakah anDa juga suDah bermain gawai paDa
tahap seperti yang aDa Di gambar
Pengaruh Pola Hidup
Terhadap Gangguan
Sistem Koordinasi
Manfaat Belajar
Gangguan sistem
Koordinasi ???
PETA PIKIRAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
peserta didik dapat mengevaluasi pengaruh pola hidup
terhadapsistem koordinasi
pembagi
pembag ia
n
K e l om p ok
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pengaruh
pola hidup terhadap
gangguan sistem
koordinasi
https://youtu.be/UCTBxWVLesU
Motivasi
https://youtu.be/UCTBxWVLesU
kerjakan
lembar observasi diri
LKPD
nda isi lembar observasi diri tetang penggunaan gawai
kerja kelompok kecil
JAWABAN
NO AKTIVITAS PENGGUNAAN GAWAI
YA TIDAK
1 Apakah saat bangun tidur Saya
langsung menggunakan gawai
2 Saya menggunakan gawai di pagi hari
sekitar 30 menit
3 Setelah bersiap diri akan beraktivitas
apakah Saya kembali menggunakan
gawai?
4 Selama aktivitas harian, gawai tidak
pernah lepas dari aktivitas Saya
5 Apakah saya tetap menggunakan gawai
bahkan pada saat beristirahat?
6 Pada malam hari Ketika akan tidur
malam apakah saya menggunakan
gawai
7 Sebelum tidur saya menggunakan
gawai lebih dari 4 jam
8 Dalam sehari saya menggunakan gawai
kurang dari 4 jam
9 Dalam sehari saya menggunakan gawai
kurang lebih 4-8 jam
10 Dalam sehari saya menggunakan gawai
lebih dari 8 jam
Setelah melakukan lembar observasi diri lakukanlah evaluasi apakah saya dalam tahap
penggunaan gawai yang wajar sesuai dengan usia saya !
Judul LKPD : Pengaruh pola hidup terhadap gangguan sistem koordinasi (Obesitas)
Tujuan LKPD : Siswa dapat menganalisis dan mengevaluasi pengaruh penggunaan gawai
terhadap gangguan sistem hormone (Obesitas)
Nama : Kelompok :
Gambar 1.1 Jalur yang memediasi efek cahaya kaya biru di malam hari pada obesitas dan diabetes
Sumber:https://circadianlight.com/images/pdfs/White%20Paper/CL_BlueRich_ObesityBrochure.pdf
Dari gambar di atas lakukanlah studi literatur dari pertanyaan arahan di bawah ini !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sinar blue light?
2. Apakah paparan sinar blue light ini akan berdampak pada tubuh kita? jelaskan!
3. Adakah batasan paparan sinar blue light yang aman untuk tubuh kita?
4. Di mana Anda bisa menemukan blue light dalam kehidupan sehari-hari?
5. Bagaimana sinar blue light dapat mempengaruhi system endokrin pada tubuh kita? Jelaskan!
6. Bagaimana kemudian hormon tersebut akan mempengaruhi gangguan metabolisme
sehingga berdampak kepada obesitas?
7. Apa fungsi hormone melatonin pada system koordinasi tubuh manusia?
8. Jelaskan mekanisme produksi hormone melatonin pada kelenjar endokrin!
9. Jelaskan gejala umum yang terlihat jika kita mengalami gangguan metabolisme
akibat paparan sinar blue light dari gawai?
10. Upaya apa yang harus dilakukan sebagai bentuk pencegahan gangguan metabolisme
akibat paparan sinar blue light!
11. Buatlah sebuah peta konsep untuk menjelaskan pengaruh penggunaan gawai terhadap
system koordinasi!
Sumber referensi:
Pengertian, dampak sinar blue light
LEMBAR JAWABAN TEMUAN MANDIRI
Kelompok :
Pilihan Pertanyaan No :
Penanggung Jawab :
Refleksi:
Apakah kamu sudah merasa puas dengan informasi yang
ditemukan? Kesulitan apa yang kamu temui saat mencari informasi?
Hal baik yang akan kamu pertahankan saat mencari informasi selanjutnya?
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
Nama : Kelompok :
Kelompok :
Pertanyaan No :
Penanggung Jawab :
Refleksi:
Apakah kamu sudah merasa puas dengan informasi yang
ditemukan? Kesulitan apa yang kamu temui saat mencari informasi?
Hal baik yang akan kamu pertahankan saat mencari informasi selanjutnya?
Petunjuk Belajar
1. Setiap orang yang memilih kasus yang sama bergabung menjadi satu kelompok besar
2. Tentukan ketua kelompok dalam grup besar
3. Lakukan pembagian tugas untuk mencari informasi melalui studi literatur yang valid dan
relevan untuk menjawab pertanyaan arahan yang ada pada LKPD.
4. Setiap orang wajib menuliskan hasil temuannya di dalam lembar kerja mandiri
5. Setelah studi literatur selesai, diskusikan informasi yang terkumpul di dalam kelompok
besar dan buatlah peta konsep untuk menjawab permasalahan yang diajukan
6. Setelah selesai membuat peta konsep, kembali kepada kelompok kecil dan kemudian
komunikasikan hasil temuan dengan temanmu.
7. Buatlah rencana pengaturan pola hidup penggunaan gawai sebagai upaya pencegahan
ganggaun pada sistem koordinasi.
JAKARTA, KOMPAS.com - Kita mungkin sering berpapasan dengan orang yang berjalan
sambil asyik dengan ponselnya. Ponsel memang tampaknya begitu lekat dengan masyarakat
masa kini. Data pun menunjukan hal demikian. Data olahan Asosiasi Pengguna Jasa dan Internet
Indonesia (APJII) selama 2012-2018 juga menunjukkan, pengguna internet Indonesia terus
bertambah. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2014 ketika layanan 4G masuk ke Indonesia.
Angkanya mencapai 50,6 persen. Setelahnya, kenaikan mencapai rata-rata 8-10 persen per tahun.
Kebanyakan dari pengakses internet tersebut rupanya menggunakan ponsel sebagai sarana
berselancar di dunia maya. Berdasarkan survei APJII di 2017, 50 persen pengguna aktif internet
menggunakan ponsel pintar. Tapi, tahukah kamu bahwa terlalu banyak bermain gawai bisa
merusak sistem saraf di tubuh kita? Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi
Perdossi Pusat Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) menjelaskan, aktivitas dengan gerakan berulang
dapat menjadi faktor risiko neuropati atau kerusakan saraf tepi. Saraf tepi sendiri merupakan
penghubung organ tubuh dengan syaraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang dengan
seluruh organ tubuh. "Kebiasaan terlalu banyak menggunakan gawai memberikan potensi
kerusakan saraf tepi atau jaringan lain. Salah satunya memicu terjadinya kerusakan saraf tepi
atau neuropati." Demikian diungkapkan Manfaluthy dalam sebuah diskusi mengenai neuropati di
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019). Neuropati sendiri dapat mengenai fungsi
saraf tepi penggerak motorik (yang memberikan perintah pada tubuh), sistem sensorik
(merasakan panas, dingin dan sentuhan) dan saraf otonom. Bagian tubuh yang paling berisiko
terkena neuropati jika terlalu banyak menggunakan gawai, antara lain tangan dan lengan
terutama bagian siku. Sebab, posisi menggunakan gawai membuat tangan melakukan gerakan
statis dalan posisi lama dan berulang. "Lengan akan tegang dan mengalami cedera, lalu
pergelangan tangan. Lama-lama terjadi kelelahan pada otot akhirnya saraf terjepit," tuturnya.
Gejala neuropati Beberapa gejala bisa menjadi tanda. Misalnya, hilangnya sensasi, terjadi
kesemutan dan kram pada bagian tubuh yang digunakan untuk mengoperasikan gawai.
Kerusakan saraf jika dibiarkan akan terus berlanjut hingga lebih parah. "Gejala mencerminkan
tingkat kerusakan saraf. Jika sudah parah bisa menimbulkan rasa kaku. Ketika dikasih sentuhan,
rasanya kayak digaruk benda kasar," tuturnya. Menurut Manfaluthy, lebih dari 50 persen
masyarakat melakukan aktivitas harian yang berisiko
neuropati. Seperti mengoperasikan gawai (61,5 persen), mengendarai motor dan mobil (58,5
persen), duduk pada posisi yang sama (53,7 persen), melakukan gerakan berulang (54,5 persen),
mengetik di komputer (52,8 persen), dan lainnya. Neuropati bisa menyerang siapa saja dan umur
berapa saja. Meski begitu, neuropati pada anak cenderung berhubungan dengan aktivitas fisik.
Misalnya, cedera ketika berolahraga. "Seperti badminton, di tangan ada saraf kecil yang
digunakan, bengkak, terjepit sarafnya, tangan enggak bisa digunakan," kata Manfaluthy. Meski
begitu, dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu menuturkan, saat
ini mulai banyak anak yang menunjukkan gejala neuropati karena gawai. Apalagi, saat ini
banyak orangtua sudah memperkenalkan gawai pada anak sejak dini. "Mulai banyak. Biasanya
tangan ngeluh kesakitan. Tapi tingkatnya masih ringan. Diobati dan kita edukasi apa yang harus
dilakukan," tuturnya. Neuropati bisa dicegah lebih parah dengan melakukan deteksi dini. Ketika
sudah melihat gejala neuropati, segera cek ke dokter. Selain itu, lakukan olahraga rutin dan
peregangan. Jangan lupa untuk mengkonsumsi vitamin neurotropik untuk menurunkan gejala
neuropati. Menurut Manfaluthy, konsumsi vitamin neuritropik bisa mengurangi risiko neuropati
hingga 63 persen. "Ini diketahui dari hasil penelitian kami. Bisa menurunkan gejala neuropati
sampai 63 persen dengan waktu konsumsi minimal dua minggu. Makin lama semakin menurun,"
katadia.
Dari wacana di atas lakukanlah studi literatur dari pertanyaan arahan di bawah ini !
1. Apakah yang kamu ketahui tentang penyakit neuropati? Jelaskan deskripsi penyakit ini!
2. Apakah gejala yang muncul ketika seseorang terkena penyakit neuropati ini!
3. Apa penyebab terjadinya penyakit neuraopati ini?
4. Apa hubungan penggunaan gawai dengan gangguan saraf tepi yang terjadi? Jelaskan!
5. Apakah kerusakan yang ditimbulkan pada saraf tepi, akibat penggunaan gawai? Jelaskan!
6. Penggunaan gawai yang seperti apa yang menyebabkan terjadinya penyakit neuropati ini!
7. Apa fungsi sel saraf tepi pada sistem koordinasi?
8. Apa dampak yang terjadi jika ada gangguan pada sel saraf tepi?
9. Adakah batasan penggunaan gawai agar tidak terjadi gangguan pada sistem koordinasi
(neuropati)?
10. Apakah anda juga pernah mengalami hal yang sama seperti gejala neurapati yang
terjadi tersebut? Jika tidak apakah anda pernah melihat kerabat anda mengalami gejala
yang serupa?
11. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk pencegahan penggunaan gawai agar tidak
terjadi gangguan pada saraf tepi!
12. Buatlah sebuah peta konsep dari informasi yang dikumpulkan untuk
menjelaskan Pengaruh pola hidup (penggunaan gawai) terhadap sistem
koordinasi !
Sumber referensi:
1. Penilaian Kognitif
NOMOR 1
Perhatikan Gambar 1 tersebut, setujukah Anda bahwa siswa SMA sebaiknya memiliki durasi
penggunaan gawai sekitar 3 - 5 jam?
a. Setuju, karena batas waktu penggunaan gawai kurang dari 30% dari waktu yang
digunakan untuk kegiatan harian
b. setuju, karena rata-rata penggunaan gawai pada remaja di daerah tersebut kurang lebih 3-
5 jam
c. setuju, karena penggunaan gawai pada rentan waktu tersebut efektif digunakan pada saat
jam belajar di sekolah sehingga dapat mendukung aktifitas pembelajaran
d. tidak setuju, karena batas waktu pemakain gawai sudah melebihi batas waktu
maksimal yang akan mengakibatkan gejala kecanduan gawai
e. tidak setuju, karena waktu tersebut masih kurang untuk remaja dapat mengakses berbagai
informasi yang mereka butuhkan dalam sehari
jawab C
NOMOR 2
Penilaian Psikomotorik
jumlah skor
Pedoman penilaian ketrampilan : nilai = X 100
16
2. Penilaian Sikap
Lembar Observasi
Keterangan :
• KK : Kerja keras
• SS : Sopan santun
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
Skorong
4 : sangat baik
3 : baik
2 : Cukup baik
1 : kurang baik
jumlah skor
Pedoman penilaian sikap : nilai = X 100
16
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (A)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (D)
Rubrik Penilaian Sikap
Aspek yang Dinilai
Disiplin dalam pengumpulan tugas Tanggung jawab terhadap tugas
Indikator penilaian Indikator penilaian:
a. Tugas selesai tepat waktu (skor: 4) a. Ikut serta dalam penyelesaian tugas diskusi,
b. Tugas belum selesai pada waktu pelaksanaan diskusi, penyajian danpresentasi
yang ditentukan (skor: 2) hasil diskusi (skor 4)
b. Ikut serta dalam penyelesaian tugas diskusi,
pelaksanaan diskusi, penyajian, namun
tidak siap mempresentasikan hasildiskusi
(skor 3)
c. Tidak ikut berartisipasi dalam diskusi
(skor 2)
Kerja keras dalam penyelesaian tugas D. Sopan santun dalam perilaku dan
jumlahskor
Pedoman penilaian sikap : nilai = X 100
16
TES KEMAMPUAN AWAL
“Melatonin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar kecil yang ada di otak.
Fungsi utama dari hormon ini adalah membantu mengatur dan memberi sinyal,
kapan waktu untuk tidur dan waktu untuk terjaga. Selain diproduksi secara alami,
hormon tidur ini juga dibuat dalam bentuk suplemen yang bisa dikonsumsi.“
Halodoc, Jakarta – Melatonin merupakan hormon yang berperan dalam mengatur pola
tidur. Hormon ini diproduksi secara alami oleh kelenjar pineal yang terdapat di dalam otak.
Secara umum, hormon melatonin bekerja dengan memberi sinyal kapan waktu untuk tidur
dan waktu terjaga. Produksi hormon akan lebih banyak terjadi pada malam hari sehingga
bisa membantu tubuh terlelap.
Selain diproduksi secara alami, hormon ini juga dibuat dalam bentuk sintetis atau
suplemen. Tujuannya, untuk membantu mengatasi berbagai gangguan tidur, misalnya
insomnia. Produk ini juga berguna untuk orang yang mengidap gangguan tidur atau
masalah pada produksi hormon. Biar lebih jelas, mari mengenal hormon melatonin melalui
artikel berikut ini!
Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-melatonin-si-hormon-tidur-yang-
bantu-terlelap
Pertanyaan dari wacana tersebut, setujukah anda bahwa sinar pada gawai anda yang
digunakan sebelum anda tidur dapat menghambat kerja hormon melatonin?
a. Setuju karena sinar blue light pada gawai akan membuat saya tetap terjaga
b. Tidak setuju, karena saya akan tetap tidur akibat rasa kantuk
TES KEMAMPUAN AKHIR
“Melatonin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar kecil yang ada di otak.
Fungsi utama dari hormon ini adalah membantu mengatur dan memberi sinyal,
kapan waktu untuk tidur dan waktu untuk terjaga. Selain diproduksi secara alami,
hormon tidur ini juga dibuat dalam bentuk suplemen yang bisa dikonsumsi.“
Halodoc, Jakarta – Melatonin merupakan hormon yang berperan dalam mengatur pola
tidur. Hormon ini diproduksi secara alami oleh kelenjar pineal yang terdapat di dalam otak.
Secara umum, hormon melatonin bekerja dengan memberi sinyal kapan waktu untuk tidur
dan waktu terjaga. Produksi hormon akan lebih banyak terjadi pada malam hari sehingga
bisa membantu tubuh terlelap.
Selain diproduksi secara alami, hormon ini juga dibuat dalam bentuk sintetis atau
suplemen. Tujuannya, untuk membantu mengatasi berbagai gangguan tidur, misalnya
insomnia. Produk ini juga berguna untuk orang yang mengidap gangguan tidur atau
masalah pada produksi hormon.
Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-melatonin-si-hormon-tidur-yang-
bantu-terlelap
Pertanyaan dari wacana tersebut, setujukah anda bahwa sinar pada gawai anda yang
digunakan sebelum anda tidur dapat menghambat kerja hormon melatonin?
a. Setuju karena sinar blue light pada gawai akan membuat saya tetap terjaga
b. Tidak setuju, karena saya akan tetap tidur akibat rasa kantuk
Berikan alasan sesuai studi literatur yang sudah anda lakkan ketika pembelajaran:
KUNCI JAWABAN
PERTANYAAN : NOMOR 1
JAWABAN :A
ALASAN : Sinar Blue light yang diterima oleh retina mata, akan mempengaruhi kerja
kelenjar pineal, sehingga menekan pengeluaran hormon melatonin. Dan ini akan
membuat seseorang menjadi terjaga pada malam hari.