Anda di halaman 1dari 73

RENCANA AKSI 2

PPG DALAM JABATAN


KATEGORI 1 GELOMBANG 2
2022

Perangkat Pembelajaran
Mata pelajaran :BIOLOGI
Kelas/Semester : XI/Genap
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Bahan Ajar
3. Media Pembelajaran
4. Lembar Kerja Peserta Didik
5. Alat Evaluasi

Disusun Oleh:
Nama : Dyah Kartikasari
No UKG 201501371185
Unit Sekolah: SMAN 2 Purwakarta
Mapel : Biologi
LPTK : Universitas Galuh

SMA NEGERI 2 PURWAKARTA


Jln. Raya Sadang NO.17 Ciseureuh Purwakarta 41118
Jawa Barat
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 2 Purwakarta


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/2
Materi Pokok : Sistem
Koordinasi Alokasi Waktu :2X
45 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.10Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
penyusun organ pada sistem koordinasi (saraf, hormone dan lat indera) dalam
kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia.
4.10Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur danfungsi
organ koordinasi yang menyebabkan gangguan system saraf dan hormon pada manusia
berdasarkan studi literatur

C. Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.10 Menganalisis hubungan antara struktur 1. Mengevaluasi pengaruh pola hidup
jaringan penyusun organ pada sistem terhadap gangguan fungsi yang dapat
penyusun organ pada sistem koordinasi terjadi pada system koordinasi manusi
(saraf, hormone dan lat indera) dalam 2. Merekomendasikan upaya pencegahan
kaitannya dengan mekanisme koordinasi pengaruh pola hidup terhadap gangguan
dan regulasi serta gangguan fungsi yang fungsi yang dapat terjadi pada system
dapat terjadi pada sistem koordinasi koordinasi manusia
manusia.

4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh 1. Mempresentasikan rencana program


pola hidup terhadap kelainan pada pengaturan pola hidup untuk mencegah
struktur dan fungsi organ koordinasi pengaruh pola hidup terhdap kelainan
yang menyebabkan gangguan system system koordinasi (saraf dan hormone)
saraf dan hormon pada manusia
berdasarkan studi literatur

Melalui kegiatan pembelajaran berbasis neurosains dan TPACK, pendekatan kontekstual dan
model pembelajaran problem based learning
1. Peserta didik dapat mengevaluasi pengaruh pola hidup terhadap gangguan fungsi yang
dapat terjadi pada system koordinasi manusia dengan tepat
2. Peserta didik dapat merekomendasikan upaya pencegahan pengaruh pola hidup terhadap
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada system koordinasi manusia dengan baik
3. Peserta didik dapat mempresentasikan rencana program pengaturan pola hidup untuk
mencegah pengaruh pola hidup terhdap kelainan system koordinasi (saraf dan hormone)
dengan tepat

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Essensial
Mind Map

STRUKTUR DAN FUNGSI KELAINAN STRUKTUR


ORGAN PADA SISTEM DAN FUNGSI ORGAN
POLA HIDUP KOORDINASI (SARAF DAN PADA SISTEM
HORMON) KOORDINASI SARAF
DAN HORMON

SISTEM SARAF SISTEM HORMON


GANGGUAN
METABOLISME

SISTEM SARAF DIABETES


PUSAT KELENJAR
OBESITAS
SISTEM SARAF
TEPI
NEUROPATI

PARKINSON

ALZHAIMER

evaluasi pola hidup yang menyebabkan


gangguan pada organ system koordinasi

Analisis gangguan organ pada system


koordinasi

Upaya pencegahan dengan rencana


mengatur pola hidup sehat
a. Sistem saraf pusat dan system saraf tepi
b. Jenis-jenis kelenjar hormone
c. Hubungan struktur dan fungsi pada system saraf dan system hormon
d. Kelaian pada system koordinasi

2. Materi Pengayaan
Teknologi Pada Sistem koordinasi
1. MRI
2. CT SCAN

E. Strategi Pembelajaran
a. Pembelajaran berbasis : Neurosains, TPACK
b. Pendekatan : Kontekstual
c. Model : Problem Based Learning
d. Metode : Analisis kasus, Diskusi, tanya Jawab, presentasi

F. Media Pembelajaran
1. Media Pembelajaran :
a. PPt Pengaruh pola hidup terhadap system koordinasi
b. Video :
Pengaruh gawai terhadap gangguan organ saraf :

https://youtu.be/7ic8nuwC8Tk

c. LKPD

2. Alat
a. Laptop
b. Screen proyektor
c. Proyektor
d. Spidol
e. Kertas warna

F. Sumber Pembelajaran :
1. Modul Sistem Koordinasi
2. Modul Pengaruh Pola Hidup terhadap system koordinasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Langkah-Langkah Pembelajaran Desain Alokasi
Pembelajarn inovatif Waktu
Kegiatan 1. Guru membuka pelajaran, 15
Pendahuluan mengecek kehadiran siswa dan menit
melakukan asesmen diagnostik
non kognitif dengan menanyakan
kabar siswa untuk memastikan
kesiapan siswa untuk memulai
pelajaran (kebersihan kelas, buku
dan alat tulis serta tampilan PPt).
2. Guru mengajak siswa mengingat
Disiplin
kembali kesepakatan kelas agar
pembelajaran berlangsung tertib.
3. Guru meminta perwakilan kelas
membaca doa sebelum belajar. Religius

1. Guru menghubungkan materi


Apersepsi pelajaran yang sudah dipelajari
oleh siswa sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari hari
ini, dengan cara mengajukan
pertanyaan tentang apa fungsi dari
system saraf dan system hormone?
Jelaskan kaitan kedua system
tersebut dalam system koordinasi!
2. Guru menampilkan judul berita
Motivasi tentang pengaruh penggunaan
gawai pada sistem saraf.
Kemudian
guru meminta peserta didik untuk
menaggapi hal tersebut

Menyam- 3. Menyampaikan judul materi yang


paikan akan dipelajari Pengaruh Pola
materi Hidup terhadap system koordinasi
4. Menyampaikan tahap kegiatan

Menyam- pembelajaran, kompetensi yang

paikan IPK dikembangkan (kolaborasi, digital,

dan Tujuan berpikir kritis dan komunikasi) dan

Pembe- jenis penilaian yang dilakukan.

lajaran
Pre Test
Post test

Kegiatan Inti Orientasi 1. Peserta didik mengamati video 15


pada tentang pengaruh penggunaan menit
masalah gawai terhadap organ system
koordinasi
Link youtube:
https://youtu.be/7ic8nuwC8Tk
Communi
2. Peserta didik diminta untuk
cation
menceritakan kembali dan
menaggapi isi dari video tersebut
3. Peserta didik mengakses LKPD
yang sudah disiapkan oleh guru
4. Peserta didik mengisi lembar
quisioner tentang pola hidup
penggunaan gawai
5. Peserta didik melakukan evaluasi
diri tentang pola penggunaan
gawai dan tidur apakah sudah
cukup baik
atau belum
6. Peserta didik membuat rumusan
masalah Critical
"Bagaimana pengaruh pola hidup thing-
terhadap struktur dan fungsi system king
koordinasi tubuh manusia?
7. Peserta didik membuat pertayaan
penelitian bersama dengan guru
Critical
a. Bagaimana gawaidapat thing-
berpengaruh terhadap sistem king
koordinasi?
b. Apa pengaruh radiasi gawai
terhadap organ pada sistem
koordinasi?
c. Bagaimana proses terjadinya
gangguan pada sistem
koordinasi yang di sebabkan
oleh paparan radiasi gawai?
d. Apa dampak yang ditimbulkan
dari hasil radiasi tersebut
terhdap sistem koordinasi?
e. Bagaiman gejala yang terlihat
pada gangguan sistem
koordinasi tersebut?
f. Upaya apa yang bisa dilakukan
untuk mencegah gangguan
pada sistem koordinasi
g. Bagaimanakah batas wajar
pengunnaan gawai agar tidak
menimbulkan gangguan pada
sistem koordinasi?
h. Ganguaan apa saja yang dapat
ditimbulkan oleh penggunan
gawai yang terus menerus !

1. Peserta didik dibagi menjadi


Mengorga- Collab- 5 menit
kelompok kecil yaitu setip
nisasikan oration
kelompok terdiri dari 2 orang.
peserta
didik untuk 2. Kemudian 2 orang tersebut akan
belajar menganalisis jenis gangguan pada
sistem koordinasi yang berbeda
3. Jika sudah ditentukkan siapa yang
akan menganalisis gangguan apa,
maka setiap orang akan berkumpul
dengan teman yang membahs
gangguan yang sama. Sehingga
terbentuk 2 kelompok besar
berdasarkan jenis gangguna sistem
koordinasi yang ingin mereka
analisis yaitu kelompok Obesitas,
kelompok Neuropati

Membim- 1. Peserta didik mengeksplorasi


Commu- 20
bing berbagai referensi dari buku
nication menit
penyeli- maupun online yang telah
dikan dicantumkan di LKPD dan sumber
belajar lain untuk menemukan
informasi yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian
2. Peserta didik bertanggung jawab
hanya pada satu jenis pertanyaan
3. Peserta didik mencatat semua
informasi yang diperoleh pada
LKPD dan memastikan bahan
rujukan yang di dapat sudah valid.
4. Ketua kelompok memastikan
Cretive
semua informasi sudah di dapat
thing-
dan membuat informasi tersebut ke
king
dalam sebuah peta konsep tentang
pengaruh pola hidup terhadap
kelianan sistem koordinasi

Mengem- 1. Peserta didik kembali kepada


bangkan kelompok kecil dan membawa 15
dan hasil peta konsep yang sudah menit
menyajikan dibuat bersama kelompok besar
hasil karya. 2. Setiap orang di dalam kelompok

mengkomunikasikan hasil
penemuannya
3. Peserta didik membuat rencana
pola hidup yang sehat untuk
mencegah gangguan sistem
koordinasi

1. Peserta didik memperesentasikan


Mengana-
hasil rancangan rencana
lisis dan
melakukan pola hidup yang sehat
mengeva-
luasi proses 2. Peserta didik memberikan
pemecahan tanggapan dan apresiasi mengenai
masalah rencana pola hidup sehat yang
sudah dibuat.

Kegiatan 1. Guru memberikan penguatan 15


Akhir materi mengenai dampak menit
penggunaan gawai pada sistem
saraf tepi dan kelenjar endokrin
2. Peserta didik dengan bantuan guru,
membuat kesimpulan tentang poin-
poin yang muncul pada kegiatan
pembelajaran dampak pencemaran
udara terhadap sistem pernapasan
(pengertian, gejala dan cara
pencegahan)
3. Peserta didik mendapatkan
kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan jika ada materi yang
belum dipahami.
4. Post test
5. Melakukan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pemberian tugas
individu, yaitu siswa diminta untuk
membuat kampanye dalam bentuk
infografis mengenai dampak
penggunan gawai terhadap
gangguan sistem koordinasi.
6. Menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
G. Penilaian
1. Pengetahuan
Soal Tes PG
2. Keterampilan
Keterampilan mengkomunikasikan hasil saat presentasi.
3. Sikap
a. Lembar observasi keaktifan siswa saat
diskusi b.Format penilaian diri antar peserta
didik
4. Tugas
Pemberian tugas individu, yaitu siswa diminta untuk membuat kampanye
dalam bentuk infografis mengenai dampak penggunan gawai terhadap gangguan
sistem koordinasi.
BIO
PengaRUh PoLa HiDUp
TeRhaDap sisTem
KooRDinasi
Indikator
Pencapain
Kompetensi

Mengevaluasi pengaruh hidup terhadap


pola
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada system
koordinasi manusia

Merekomendasikan upaya pencegahan pengaruh pola


hidup terhadap gangguan yang dapat terjadi
fungsi
pada system koordinasi manusia

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat pengaruh pola hidup terhadap


mengevaluasi
gangguan fungsi yang dapat terjadi pada system koordinasi manusia
dengan tepat

Peserta didik dapat merekomendasikan upaya pencegahan pengaruh


pola hidup terhadap gangguan fungsi yang dapat terjadi pada system
koordinasi manusia dengan baik

Peserta didik dapat mempresentasikan ren


cana program pengaturan pola hidup untuk mencegah pengaruh pola
hidup terhdap kelainan system koordinasi (saraf dan hormone) dengan
tepat
Petunjuk Penggunaan
Modul

Membaca membentuk
impianku dan lebih banyak
membaca membantu impianku
menjadi kenyataan
Refleksi
Apa hal yang anda khawatirkan ada komik di atas ?
Perhatikan Gambar di bawah ini!

Ingatlah kembali struktur saraf tepi


Peta konsep
PARKINsON
Penyakit Parkinson menyerang sel saraf yang bertanggung
jawab untuk mengendalikan gerakan. Pengidap penyakit ini
mengalami penurunan produksi dopamin akibat sel saraf
dopaminergik mengalami degenerasi sehingga tubuh
kehilangan kontrol gerak dan keseimbangan.

Faktor Risiko Penyakit Parkinson


Faktor risiko parkinson meliputi:

Usia. Orang berusia 60 tahun ke atas berisiko mengalaminya.


Keturunan. Orang tua atau saudara yang punya riwayat parkinson
berpotensi menurunkannya.
Seks. Pria berpotensi menularkan parkinson ketimbang wanita saat
berhubungan intim.
Paparan racun.
Gejala yang dialami oleh pengidap parkinson berbeda-beda. Salah satunya, kondisi fisik akan
memburuk seiring berjalannya waktu. Namun demikian, perhatikan ciri gejala penyakit parkinson:

Gemetar. Getaran bermula dari tangan meliputi jari. Situasi ini kadang muncul bahkan saat
beristirahat.
Gerakan melambat (bradikinesia). Penyakit dapat memperlambat gerakan anggota tubuh seiring
berjalannya waktu.
Otot kaku. Nyaris di seluruh bagian tubuh, otot akan menjadi kaku dan menjurus menyakitkan.
Gangguan postur dan keseimbangan. Postur tubuh akan terlihat bungkuk dan memiliki masalah
keseimbangan saat beraktivitas.
Hilangnya refleks. Pengidap akan mengalami penurunan kemampuan refleks. Beberapa di
antaranya, mengedipkan mata, tersenyum, dan mengayunkan tangan saat berjalan.
Perubahan ucapan. Gejala yang dialami pengidap untuk poin ini beragam. Misalnya, berbicara
dengan nada lembut, intonasi terlalu cepat, atau ragu-ragu sebelum berbicara.
Perubahan tulisan. Pengidap sulit saat menulis sehingga tulisan tampak lebih kecil.
Neuropati

Neuropati adalah istilah


yang digunakan untuk gejala
gangguan atau penyakit pada
saraf di tubuh. Gejala yang
muncul bisa berupa nyeri,
kesemutan, kram otot, hingga
susah buang air kecil.

Gejala Neuropati
Gejala neuropati tergantung pada jenis, jumlah, dan area saraf yang terganggu.
Neuropati sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu

Mononeuropati (gangguan pada satu saraf)


Mononeuritis multiple (gangguan pada dua saraf atau lebih di area yang
berbeda)
Polineuropati (gangguan pada banyak saraf)
Gejala sensorik Gejala motorik
Gejala sensorik muncul pada saraf Gejala motorik muncul pada saraf
sensorik yang berfungsi sebagai indra motorik, yang berfungsi mengatur
peraba. Gejala neuropati yang muncul pergerakan otot. Gejala motorik terdiri
pada saraf sensorik meliputi: dari:

Kesemutan Otot terasa lemas


Mati rasa, terutama di tangan dan kaki Otot berkedut
Perubahan pada sensor perasa, seperti Kram otot
merasakan nyeri parah Spasme atau tegang otot
Merasakan sensasi terbakar Sulit berjalan atau menggerakkan tangan
Rasa seperti sedang memakai kaus kaki atau kaki
atau sarung tangan Hilangnya kendali pada otot
Hilangnya kemampuan koordinasi tubuh Tidak mampu menggerakkan bagian tubuh
Hilangnya refleks tubuh tertentu
Alzhaimer
dengan penurunan fungsi otak yang memengaruhi memori, keter

Penyakit Alzheimer terjadi saat protein otak gagal berfungsi secara normal sehingga
mengganggu kinerja sel otak (neuron). Ketika neuron rusak, sel otak kehilangan koneksi
satu sama lain hingga akhirnya mati. Ada dua protein otak yang menjadi penyebab utama
Alzheimer yaitu:

Beta-amiloid. Pengendapan protein ini menimbulkan efek beracun yang dapat


mengganggu komunikasi antara sel otak.
Neurofibril. Ini adalah protein yang berperan dalam membawa nutrisi ke dalam sel otak.
Jika tidak sesuai jalur, dapat mengganggu proses pengiriman nutrisi yang memicu efek
beracun bagi sel otak.

Faktor Risiko Alzheimer


Beberapa faktor pemicu Alzheimer antara lain:

Usia. Risiko Alzheimer semakin meningkat seiring berjalannya usia akibat pola hidup
tidak sehat.
Riwayat keluarga dan genetika. Adanya perubahan mutasi genetik dalam keluarga
meningkatkan risiko Alzheimer pada 1 persen pengidap.
Sindrom Down. Alzheimer dikaitkan dengan tiga salinan kromosom 21 yang dimiliki oleh
pengidap Sindrom Down.
Jenis kelamin. Wanita berisiko lebih tinggi terkena Alzheimer ketimbang pria.
Gangguan kognitif. Pengidap gangguan kognitif akan mengalami masalah memori yang
berisiko berkembang menjadi demensia akibat Alzheimer.
Trauma kepala. Cedera kepala akibat berolahraga, kecelakaan, dan prosedur operasi berisiko
terjangkit Alzheimer di kemudian hari.
Polusi udara. Partikel polusi udara mempercepat degenerasi sistem saraf yang meningkatkan
risiko Alzheimer.
Konsumsi alkohol berlebihan. Alkohol memicu perubahan pada otak yang dikaitkan dengan
peningkatan risiko demensia dini.
Pola tidur yang buruk. Kesulitan tidur dan tidak memiliki kualitas tidur yang baik dikaitkan
dengan peningkatan risiko Alzheimer.
Gaya hidup dan kesehatan jantung. Kurang olahraga, obesitas, merokok, kolesterol, hipertensi,
dan diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol memicu Alzheimer di kemudian hari.

Gejala Kehilangan Memori


Mengulangi pernyataan dan pertanyaan.
Melupakan obrolan, janji pertemuan.
Lupa meletakkan benda.
Tersesat di tempat yang dikenali.
Lupa nama anggota keluarga.
Lupa nama benda yang sering digunakan.
Kesulitan mengungkapkan pikiran.
Gejala Kehilangan Nalar dalam berpikir
Kesulitan berkonsentrasi dan berpikir, terutama saat menghitung.
Sulit melakukan dua pekerjaan sekaligus.
Sulit mengelola keuangan.
SeTeLah membaCa mengenai maTeRi PenyakiT PaRU
ObsUbTRik KRonik

1.HaL- HaL apa saja yang sUDah kamU keTahUi


TenTang penyakiT TeRsebUT ?
2.HaL- HaL apa saja yang beLUm kamU keTahUi TenTang
penyakiT TeRsebUT?

Apa yang anda rasakan ketika membaca materi tersebut


GambaRkan daLam benTUk emoji

Tuliskan kata kata penting yang ada pada materi yang sudah anda baca
Apakah anda masih ingat Hormon apa saja yang di

Hormon apa saja yang berhubungan dengan Gangguan


DIABETES

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan


tingginya kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber
energi utama bagi sel tubuh manusia. Akan tetapi, pada
penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan
oleh tubuh.

Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru
menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi
insulin. Hal ini menyebabkan kadar glukosa darah meningkat sehingga
memicu kerusakan pada organ-organ tubuh.

Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Penyebab


diabetes tipe 1 masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada
dugaan penyakit ini terkait dengan faktor genetik dan faktor
lingkungan.

Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang paling banyak terjadi, yakni
sekitar 90–95%. Diabetes tipe 2 terjadi ketika sel-sel tubuh menjadi kurang
sensitif terhadap insulin sehingga insulin yang dihasilkan tidak bisa
digunakan dengan baik. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah resistensi
insulin.

Selain kedua jenis diabetes tersebut, ada jenis diabetes yang biasa terjadi
pada ibu hamil, yakni diabetes gestasional. Diabetes jenis ini disebabkan
oleh perubahan hormon pada masa kehamilan, tetapi biasanya gula darah
penderita akan kembali normal setelah masa persalinan.
Beberapa ciri-ciri penyakit gula atau diabetes tipe 1
dan tipe 2 meliputi:

Sering merasa haus atau sangat lapar


Sering buang air kecil, terutama pada malam hari
Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
Penurunan massa otot
Pandangan kabur
Urine mengandung keton
Tubuh mudah lelah dan lemas
Luka menjadi lebih sulit sembuh
Mudah mengalami infeksi, seperti di gusi, kulit,
vagina, atau saluran kemih

Selain itu, ada beberapa gejala lain yang juga bisa


dialami penderita diabetes, antara lain:

Mulut kering
Gatal-gatal di kulit
Disfungsi ereksi atau impotensi
Rasa terbakar, kaku, dan nyeri pada kaki
Hipoglikemia reaktif, yaitu hipoglikemia yang
terjadi beberapa jam setelah makan akibat produksi
insulin yang berlebihan
Bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan
selangkangan, (akantosis nigrikans) yang menjadi
tanda resistensi insulin
OBESITAS
Obesitas adalah kondisi ketika lemak yang menumpuk di dalam
tubuh sangat banyak akibat kalori masuk lebih banyak dibandingkan
yang dibakar. Jika tidak segera ditangani, obesitas dapat
meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, hipertensi, hingga
diabetes.

Penyebab Obesitas
Obesitas terjadi ketika kadar kalori masuk lebih
banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal tersebut
menyebabkan energi menjadi berlebihan, sehingga
diubah menjadi cadangan dalam bentuk lemak. Selain
itu, pengaruh genetik, perilaku dan hormonal pada
berat badan juga menjadi salah satu penyebab
obesitas.

Kondisi ini juga dapat berhubungan penyebab medis,


seperti sindrom Prader-Willi, sindrom Cushing, penyakit
dan kondisi lainnya. Meski begitu, gangguan ini amat
jarang terjadi. Secara umum, penyebab utama obesitas
adalah jarang beraktivitas serta pola makan dan
kebiasaan makan yang tidak sehat
Umumnya obesitas tahap awal tidak memiliki gejala yang berdampak
Menghitung MASA BMI pada tubuh kita
https://www.rsmurniteguh.com/id/tools/kalkulator_b
mi#:~:text=Indeks%20Massa%20Tubuh%20(atau%20 BMI,BMI
%20%3D%20Kg%2FM2.
BAHAYA RADIASI BLUE LIGHT

Sumber :https://jalantikus.com/amp/tips/dampak-negatif-main-hp-sebelum-tidur/
MARI HIDUP SEHAT
katakan pada PERATURAN KELAS
TOLERASI TERLAMBAT MASUK KELAS
diri sendiri PERHATIKAN TEMAN YANG SEDANG
IJIN KEPADA GURU JIKA INGIN
KELUAR KELAS

AKU MENERIMA DIRIKU


APA ADANYA
AKU YAKIN AKU
NOVEMBER BERHARGA TERTIB, RAPIH DAN BERSIH

Pengingat:
30
AKU LAYAK UNTUK
BERHASIL
SIAPKAN BUKU PAKET BIOLOGI BUKU CATATAN
AKU SIAP BELAJAR ALAT TULIS
GAMAI DAN INTERNET NETBOOK
AKU AKAN MENJADI VERSI
TERBAIK DARI DIRIKU
Apakah anDa juga suDah bermain gawai paDa
tahap seperti yang aDa Di gambar
Pengaruh Pola Hidup
Terhadap Gangguan
Sistem Koordinasi
Manfaat Belajar
Gangguan sistem
Koordinasi ???
PETA PIKIRAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
peserta didik dapat mengevaluasi pengaruh pola hidup
terhadapsistem koordinasi

peserta didik dapat merekomendasikan renacan mengatur pola


hidup yang lebih baik

peserta didik dapat mempresentasikan hasil diskusi mengenai


pengruh pola hidup terhadap sistem koordinasi
tahap pembelajaran dan
kompetensi yang dikembangkan
uji kemampuan awalStudi literatur diskusiuji kemampuan
kelompok akhir
presentasi peniaian antar teman
uji kemampuan awal
s

pembagi
pembag ia
n
K e l om p ok
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pengaruh
pola hidup terhadap
gangguan sistem
koordinasi
https://youtu.be/UCTBxWVLesU
Motivasi
https://youtu.be/UCTBxWVLesU
kerjakan
lembar observasi diri
LKPD
nda isi lembar observasi diri tetang penggunaan gawai
kerja kelompok kecil

dalam 24 jam silahkan melakukan tukar


kerja kelompok besar informasi untuk setiap
pengetahuan yang sudah di
Gunakan Hp untuk dapat dari kelompok besar
membuka link LKPD
Lakukan diskusi kelompok
untuk menjawab
pertanyaan LKPD
Susun hasil temuan
kelompok dalam bentuk
Peta konsep
presentasi, diskusi dan tanya jawab

Perhatikan dan kritisi hasil paparan


temanmu
Ajukan pertanyaan, pendapat atau
apresiasi
Simpulkan poin-poin penting yang
ditemukan pada analisis kasus
pengaruh penggunaan gawai
terhadap gangguan neuropati dan
obesitas
BAGAimAnA PenGARuh
GAwAi teRhADAP SiStem
SARAf tePi ?
BAGAimAnA SinAR Blue
liGht PADA GAwAi DAPAt
BeRPenGARuh kePADA
OBeSitAS?
Kesimpulan
apa itu neuropati?
apa penyebab terjadinya neuropati?
bagaimana gawai dapat menyebabkan
obesitas?
bagaimana upaya pencegahan untuk
menghindarigangguan sistem koordinasi
karena pengaruh pola hidup?
POS TEST
penugasan
Buatlah sebuah kampanye pada sosial media
nada mengenai dampak penggunaan gawai
terhadap sistem koordinasi
LEMBAR OBSERVASI DIRI
POLA HIDUP PENGGUNAAN GAWAI

JAWABAN
NO AKTIVITAS PENGGUNAAN GAWAI
YA TIDAK
1 Apakah saat bangun tidur Saya
langsung menggunakan gawai
2 Saya menggunakan gawai di pagi hari
sekitar 30 menit
3 Setelah bersiap diri akan beraktivitas
apakah Saya kembali menggunakan
gawai?
4 Selama aktivitas harian, gawai tidak
pernah lepas dari aktivitas Saya
5 Apakah saya tetap menggunakan gawai
bahkan pada saat beristirahat?
6 Pada malam hari Ketika akan tidur
malam apakah saya menggunakan
gawai
7 Sebelum tidur saya menggunakan
gawai lebih dari 4 jam
8 Dalam sehari saya menggunakan gawai
kurang dari 4 jam
9 Dalam sehari saya menggunakan gawai
kurang lebih 4-8 jam
10 Dalam sehari saya menggunakan gawai
lebih dari 8 jam

Setelah melakukan lembar observasi diri lakukanlah evaluasi apakah saya dalam tahap
penggunaan gawai yang wajar sesuai dengan usia saya !

Sumber referensi: https://health.detik.com/anak-dan-remaja/d-3398677/ini-durasi-ideal-


gunakan-gadget-untuk-remaja
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2


Purwakarta Kelas / semester : 2 semester 2
Mata Pelajaran : Biologi
Topik : Sistem Koordinasi
Sub Tema : Pengaruh Penggunaan Gawai
terhadap Gangguan sistem hormon
(obesitas)
Jumlah jam pelajaran : 2 X 45 menit

Judul LKPD : Pengaruh pola hidup terhadap gangguan sistem koordinasi (Obesitas)
Tujuan LKPD : Siswa dapat menganalisis dan mengevaluasi pengaruh penggunaan gawai
terhadap gangguan sistem hormone (Obesitas)

Nama : Kelompok :

Pertanyaan Penelitian yang sudah muncul dari peserta didik adalah


a. Bagaimana gawai dapat berpengaruh terhadap sistem koordinasi?
b. Apa pengaruh radiasi gawai terhadap organ pada sistem koordinasi?
c. Bagaimana mekanisme gangguan pada sistem koordinasi yang di sebabkan oleh paparan
radiasi gawai?
d. Apa dampak yang ditimbulkan dari hasil radiasi tersebut terhadap sistem koordinasi?
e. Bagaimana gejala yang terlihat pada gangguan sistem koordinasi tersebut?
f. Upaya apa yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan pada sistem koordinasi
g. Bagaimanakah batas wajar penggunaan gawai agar tidak menimbulkan gangguan
pada sistem koordinasi?
Petunjuk Belajar
1. Setiap orang memilih kasus yang sama kan bergabung menjadi satu kelompok besar
2. Tentukan ketua kelompok dalam grup besar
3. Lakukan pembagian tugas untuk mencari informasi melalui studi literatur yang valid dan
relevan untuk menjawab pertanyaan arahan yang ada pada LKPD.
4. Setiap orang wajib menuliskan hasil temuannya di dalam lembar kerja mandiri
5. Setelah studi literatur selesai, diskusikan informasi yang terkumpul di dalam kelompok
besar dan buatlah peta konsep untuk menjawab permasalahan yang diajukan
6. Setelah selesai membuat peta konsep, kembali kepada kelompok kecil dan kemudian
komunikasikan hasil temuan dengan temanmu.
7. Buatlah rencana pengaturan pola hidup penggunaan gawai sebagai upaya pencegahan
gangguan pada sistem koordinasi.

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 1.1 Jalur yang memediasi efek cahaya kaya biru di malam hari pada obesitas dan diabetes
Sumber:https://circadianlight.com/images/pdfs/White%20Paper/CL_BlueRich_ObesityBrochure.pdf
Dari gambar di atas lakukanlah studi literatur dari pertanyaan arahan di bawah ini !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sinar blue light?
2. Apakah paparan sinar blue light ini akan berdampak pada tubuh kita? jelaskan!
3. Adakah batasan paparan sinar blue light yang aman untuk tubuh kita?
4. Di mana Anda bisa menemukan blue light dalam kehidupan sehari-hari?
5. Bagaimana sinar blue light dapat mempengaruhi system endokrin pada tubuh kita? Jelaskan!
6. Bagaimana kemudian hormon tersebut akan mempengaruhi gangguan metabolisme
sehingga berdampak kepada obesitas?
7. Apa fungsi hormone melatonin pada system koordinasi tubuh manusia?
8. Jelaskan mekanisme produksi hormone melatonin pada kelenjar endokrin!
9. Jelaskan gejala umum yang terlihat jika kita mengalami gangguan metabolisme
akibat paparan sinar blue light dari gawai?
10. Upaya apa yang harus dilakukan sebagai bentuk pencegahan gangguan metabolisme
akibat paparan sinar blue light!
11. Buatlah sebuah peta konsep untuk menjelaskan pengaruh penggunaan gawai terhadap
system koordinasi!

Sumber referensi:
Pengertian, dampak sinar blue light
LEMBAR JAWABAN TEMUAN MANDIRI

Kelompok :

Pilihan Pertanyaan No :

Penanggung Jawab :

Refleksi:
Apakah kamu sudah merasa puas dengan informasi yang
ditemukan? Kesulitan apa yang kamu temui saat mencari informasi?
Hal baik yang akan kamu pertahankan saat mencari informasi selanjutnya?
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2


Purwakarta Kelas / semester : 2 semester 2
Mata Pelajaran : Biologi
Topik : Sistem Koordinasi
Sub Tema : Pengaruh Pola hidup terhadap
sistem koordinasi
Jumlah jam pelajaran : 2 X 45 menit

Judul LKPD : Pengaruh pola hidup terhadap gangguan sistem koordinasi


Tujuan LKPD : Siswa dapat menganalisis dan mengevaluasi pengaruh pola penggunaan gawai
terhadap gangguan sistem koordinasi (neuropati)

Nama : Kelompok :

Pertanyaan Penelitian yang sudah muncul dari peserta didik adalah


a. Bagaimana gawai dapat berpengaruh terhadap sistem koordinasi?
b. Apa pengaruh radiasi gawai terhadap organ pada sistem koordinasi?
c. Bagaimana mekanisme gangguan pada sistem koordinasi yang di sebabkan oleh paparan
radiasi gawai?
d. Apa dampak yang ditimbulkan dari hasil radiasi tersebut terhadap sistem koordinasi?
e. Bagaimana gejala yang terlihat pada gangguan sistem koordinasi tersebut?
f. Upaya apa yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan pada sistem koordinasi
g. Bagaimanakah batas wajar penggunaan gawai agar tidak menimbulkan gangguan
pada sistem koordinasi?
LEMBAR JAWABAN TEMUAN MANDIRI

Kelompok :

Pertanyaan No :

Penanggung Jawab :

Refleksi:
Apakah kamu sudah merasa puas dengan informasi yang
ditemukan? Kesulitan apa yang kamu temui saat mencari informasi?
Hal baik yang akan kamu pertahankan saat mencari informasi selanjutnya?
Petunjuk Belajar
1. Setiap orang yang memilih kasus yang sama bergabung menjadi satu kelompok besar
2. Tentukan ketua kelompok dalam grup besar
3. Lakukan pembagian tugas untuk mencari informasi melalui studi literatur yang valid dan
relevan untuk menjawab pertanyaan arahan yang ada pada LKPD.
4. Setiap orang wajib menuliskan hasil temuannya di dalam lembar kerja mandiri
5. Setelah studi literatur selesai, diskusikan informasi yang terkumpul di dalam kelompok
besar dan buatlah peta konsep untuk menjawab permasalahan yang diajukan
6. Setelah selesai membuat peta konsep, kembali kepada kelompok kecil dan kemudian
komunikasikan hasil temuan dengan temanmu.
7. Buatlah rencana pengaturan pola hidup penggunaan gawai sebagai upaya pencegahan
ganggaun pada sistem koordinasi.

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 1.1 Skema kerusakan saraf tepi neuropati


Sumber: https://www.republika.co.id/berita/pvqck2428/waspada-perempuan-rentan-terkena-
neuropati
Bacalah wacana di bawah ini!
Gadget' Bisa Picu Keíusakan Saíaf, Apa Gejalanya?
Kompas.com - 29/03/2019, 05:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kita mungkin sering berpapasan dengan orang yang berjalan
sambil asyik dengan ponselnya. Ponsel memang tampaknya begitu lekat dengan masyarakat
masa kini. Data pun menunjukan hal demikian. Data olahan Asosiasi Pengguna Jasa dan Internet
Indonesia (APJII) selama 2012-2018 juga menunjukkan, pengguna internet Indonesia terus
bertambah. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2014 ketika layanan 4G masuk ke Indonesia.
Angkanya mencapai 50,6 persen. Setelahnya, kenaikan mencapai rata-rata 8-10 persen per tahun.
Kebanyakan dari pengakses internet tersebut rupanya menggunakan ponsel sebagai sarana
berselancar di dunia maya. Berdasarkan survei APJII di 2017, 50 persen pengguna aktif internet
menggunakan ponsel pintar. Tapi, tahukah kamu bahwa terlalu banyak bermain gawai bisa
merusak sistem saraf di tubuh kita? Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi
Perdossi Pusat Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) menjelaskan, aktivitas dengan gerakan berulang
dapat menjadi faktor risiko neuropati atau kerusakan saraf tepi. Saraf tepi sendiri merupakan
penghubung organ tubuh dengan syaraf pusat yaitu otak dan sumsum tulang belakang dengan
seluruh organ tubuh. "Kebiasaan terlalu banyak menggunakan gawai memberikan potensi
kerusakan saraf tepi atau jaringan lain. Salah satunya memicu terjadinya kerusakan saraf tepi
atau neuropati." Demikian diungkapkan Manfaluthy dalam sebuah diskusi mengenai neuropati di
kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019). Neuropati sendiri dapat mengenai fungsi
saraf tepi penggerak motorik (yang memberikan perintah pada tubuh), sistem sensorik
(merasakan panas, dingin dan sentuhan) dan saraf otonom. Bagian tubuh yang paling berisiko
terkena neuropati jika terlalu banyak menggunakan gawai, antara lain tangan dan lengan
terutama bagian siku. Sebab, posisi menggunakan gawai membuat tangan melakukan gerakan
statis dalan posisi lama dan berulang. "Lengan akan tegang dan mengalami cedera, lalu
pergelangan tangan. Lama-lama terjadi kelelahan pada otot akhirnya saraf terjepit," tuturnya.
Gejala neuropati Beberapa gejala bisa menjadi tanda. Misalnya, hilangnya sensasi, terjadi
kesemutan dan kram pada bagian tubuh yang digunakan untuk mengoperasikan gawai.
Kerusakan saraf jika dibiarkan akan terus berlanjut hingga lebih parah. "Gejala mencerminkan
tingkat kerusakan saraf. Jika sudah parah bisa menimbulkan rasa kaku. Ketika dikasih sentuhan,
rasanya kayak digaruk benda kasar," tuturnya. Menurut Manfaluthy, lebih dari 50 persen
masyarakat melakukan aktivitas harian yang berisiko
neuropati. Seperti mengoperasikan gawai (61,5 persen), mengendarai motor dan mobil (58,5
persen), duduk pada posisi yang sama (53,7 persen), melakukan gerakan berulang (54,5 persen),
mengetik di komputer (52,8 persen), dan lainnya. Neuropati bisa menyerang siapa saja dan umur
berapa saja. Meski begitu, neuropati pada anak cenderung berhubungan dengan aktivitas fisik.
Misalnya, cedera ketika berolahraga. "Seperti badminton, di tangan ada saraf kecil yang
digunakan, bengkak, terjepit sarafnya, tangan enggak bisa digunakan," kata Manfaluthy. Meski
begitu, dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu menuturkan, saat
ini mulai banyak anak yang menunjukkan gejala neuropati karena gawai. Apalagi, saat ini
banyak orangtua sudah memperkenalkan gawai pada anak sejak dini. "Mulai banyak. Biasanya
tangan ngeluh kesakitan. Tapi tingkatnya masih ringan. Diobati dan kita edukasi apa yang harus
dilakukan," tuturnya. Neuropati bisa dicegah lebih parah dengan melakukan deteksi dini. Ketika
sudah melihat gejala neuropati, segera cek ke dokter. Selain itu, lakukan olahraga rutin dan
peregangan. Jangan lupa untuk mengkonsumsi vitamin neurotropik untuk menurunkan gejala
neuropati. Menurut Manfaluthy, konsumsi vitamin neuritropik bisa mengurangi risiko neuropati
hingga 63 persen. "Ini diketahui dari hasil penelitian kami. Bisa menurunkan gejala neuropati
sampai 63 persen dengan waktu konsumsi minimal dua minggu. Makin lama semakin menurun,"
katadia.

sumbeí: https://lifestyle.kompas.com/íead/2019/03/29/054753220/gadget -bisa-picu-keíusakan-


saíaf-apa-gejalanya?page=all.
Penulis: Nabila Sandía

Dari wacana di atas lakukanlah studi literatur dari pertanyaan arahan di bawah ini !
1. Apakah yang kamu ketahui tentang penyakit neuropati? Jelaskan deskripsi penyakit ini!
2. Apakah gejala yang muncul ketika seseorang terkena penyakit neuropati ini!
3. Apa penyebab terjadinya penyakit neuraopati ini?
4. Apa hubungan penggunaan gawai dengan gangguan saraf tepi yang terjadi? Jelaskan!
5. Apakah kerusakan yang ditimbulkan pada saraf tepi, akibat penggunaan gawai? Jelaskan!
6. Penggunaan gawai yang seperti apa yang menyebabkan terjadinya penyakit neuropati ini!
7. Apa fungsi sel saraf tepi pada sistem koordinasi?
8. Apa dampak yang terjadi jika ada gangguan pada sel saraf tepi?
9. Adakah batasan penggunaan gawai agar tidak terjadi gangguan pada sistem koordinasi
(neuropati)?
10. Apakah anda juga pernah mengalami hal yang sama seperti gejala neurapati yang
terjadi tersebut? Jika tidak apakah anda pernah melihat kerabat anda mengalami gejala
yang serupa?
11. Upaya apa yang dapat dilakukan untuk pencegahan penggunaan gawai agar tidak
terjadi gangguan pada saraf tepi!
12. Buatlah sebuah peta konsep dari informasi yang dikumpulkan untuk
menjelaskan Pengaruh pola hidup (penggunaan gawai) terhadap sistem
koordinasi !

Sumber referensi:

Gejala neuropati Pengaruh gawai terhadap gangguan saraf

Kerusakan sel saraf tepi


Penilaian Kognitif

1. Kisi-kisi soal ulangan harian

1. Penilaian Kognitif

Nomor Kompetensi Kelas/ Materi IPK Jenis soal Indikator Soal


urut Dasar Sem
1 2 3 4 5 6
1 Menganalisis XI/2 Pengaruh Mengevaluasi PG (C5) PD diberikan
hubungan pola hidup pengaruh pola hidup wacana mengenai
antara struktur terhadap terhadap gangguan hasil penelitian
jaringan sistem fungsi yang dapat lamanya
penyusun organ koordinasi terjadi pada system penggunaan
pada sistem (saraf dan koordinasi manusia Gadget.
penyusun organ hormon) Berdasarkan
pada sistem wacana tersebut,
koordinasi PD mampu menilai
(saraf, hormone waktu ideal yang
dibutuhkan oleh
dan alat indera)
pelajar usia 15 - 18
dalam kaitannya
tahun.
dengan
mekanisme PD diberikan
koordinasi dan Merekomendasikan PG (C6) wacana mengenai
regulasi serta upaya pencegahan hasil penelitian
gangguan pengaruh pola hidup lamanya
fungsi yang terhadap gangguan penggunaan
dapat terjadi fungsi yang dapat Gawai.
pada sistem terjadi pada system Berdasarkan
koordinasi koordinasi manusia wacana tersebut,
manusia. PD mampu
merekomendasikan
upaya pencegahan
terhadap gangguan
st. koordinasi dari
bahaya gawai.
SOAL ULANGAN

NOMOR 1

Gambar. 1 Hasil Survey Penggunaan Gawai pada Remaja


Sumber : https://pskp.kemdikbud.go.id/assets_front/images/produk/1-gtk/kebijakan/8 PB_Gawai.pdf

Perhatikan Gambar 1 tersebut, setujukah Anda bahwa siswa SMA sebaiknya memiliki durasi
penggunaan gawai sekitar 3 - 5 jam?

a. Setuju, karena batas waktu penggunaan gawai kurang dari 30% dari waktu yang
digunakan untuk kegiatan harian
b. setuju, karena rata-rata penggunaan gawai pada remaja di daerah tersebut kurang lebih 3-
5 jam
c. setuju, karena penggunaan gawai pada rentan waktu tersebut efektif digunakan pada saat
jam belajar di sekolah sehingga dapat mendukung aktifitas pembelajaran
d. tidak setuju, karena batas waktu pemakain gawai sudah melebihi batas waktu
maksimal yang akan mengakibatkan gejala kecanduan gawai
e. tidak setuju, karena waktu tersebut masih kurang untuk remaja dapat mengakses berbagai
informasi yang mereka butuhkan dalam sehari

jawab C

NOMOR 2

Gambar 1. Hasil Survey Penggunaan Gawai pada Remaja


Sumber : https://pskp.kemdikbud.go.id/assets_front/images/produk/1-gtk/kebijakan/8 PB_Gawai.pdf
Perhatikan Gambar 1 tersebut, berikan rekomendasi terbaik anda mengenai upaya pencegahan
untuk mengurangi dampak gangguan penggunaan gawai terhadap sistem koordinasi
a. Gunakan gawai hanya pada siang hari untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
b. Buatlah rencana pengaturan penggunaan gawai harian sesuai batas wajar
penggunaan gawai sesuai usia
c. Gunakan perangkat pelindung gawai yang dapat menguragi dampak penggunaan gawai
d. Gunakan gawai menggunakan handset untuk menjaga paparan radiasi gawai dari otak
e. Gunakan gawai yang memiliki nilai SAR paling rendah yaitu 2 watt/kg

Penilaian Psikomotorik

Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/ genap
Topik/Subtopik : Sistem Koordinasi/Pengaruh Pola Hidup terhadap Sistem koordinasi

No Nama Aktif dalam Terampil Terampil Terampil Jumlah Nilai


Siswa diskusi dalam dalam dalam Skor
menemukan menyajikan mengkomu
konsep pada hasil LKPD nikasikan
LKPD hasil
diskusi

Rubrik Penilaian LKPD

Aspek yang dinilai Indikator penilaian nilai


A. Aktif dalam aktif memberikan solusi pada diskusi kelompok 4
diskusi kelompok Mengikuti diskusi dengan aktif dan siap 3
memberikanbantuan tetapi belum bisa memberikan
solusi permasalahan
Aktif mengikuti diskusi tetapi tidak memberi solusi 2
dan bantuan
Kurang tanggap terhadap diskusi kelompok 1
B. terampil dalam Mampu menyelesaikan langkah awal sampai 4
menemukan konsep kesimpulan pada LKPD dan sudah benar
penyelesaian LKPD Mampu menyelesaikan langkah awal sampai akhir 3
padaLKPD namun ada bagian-bagian yang belum tepat
Hanya menyelesaikan langkah yang dipahami saja 2
Belum mampu menyelesaikan langkah awal 1
sampai kesimpulan pada LKPD
C. Terampil dalam LKPD dikerjakan dengan tulisan yang rapi (tulis tangan / 4
menyajikan LKPD ketikan) dan urut
LKPD dikerjakan belum rapi(tulis tangan / ketikan) 2

D. Terampil dalam Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang 4


mengkomunikas baik,dengan hasil yang benar dan mampu
ikan hasil diskusi menjawab pertanyaan.
Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang baik, 3
dengan hasil yang benar tetapi belum mampu menjawab
pertanyaan.
Mampu mempresentasikan dengan bahasa yang 2
baik,namun hasilnya belum tepat dan belum
mampu menjawab pertanyaan.
Belum mampu mempresentasikan dengan bahasa 1
yangbaik, dengan hasil yang benar dan belum
mampu menjawab pertanyaan.

jumlah skor
Pedoman penilaian ketrampilan : nilai = X 100
16

2. Penilaian Sikap
Lembar Observasi

Aspek Perilaku yang Dinilai Jumla Skor Kode


No. Nama Siswa
KK SS TJ DS h Skor Sikap Nilai
1
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• KK : Kerja keras
• SS : Sopan santun
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
Skorong
4 : sangat baik
3 : baik
2 : Cukup baik
1 : kurang baik

jumlah skor
Pedoman penilaian sikap : nilai = X 100
16
Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (A)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (D)
Rubrik Penilaian Sikap
Aspek yang Dinilai
Disiplin dalam pengumpulan tugas Tanggung jawab terhadap tugas
Indikator penilaian Indikator penilaian:
a. Tugas selesai tepat waktu (skor: 4) a. Ikut serta dalam penyelesaian tugas diskusi,
b. Tugas belum selesai pada waktu pelaksanaan diskusi, penyajian danpresentasi
yang ditentukan (skor: 2) hasil diskusi (skor 4)
b. Ikut serta dalam penyelesaian tugas diskusi,
pelaksanaan diskusi, penyajian, namun
tidak siap mempresentasikan hasildiskusi
(skor 3)
c. Tidak ikut berartisipasi dalam diskusi
(skor 2)

Kerja keras dalam penyelesaian tugas D. Sopan santun dalam perilaku dan

Indikator penilaian: Indikator penilaian:


a. Menunjukkan upaya dan tidak pantang a. Selalu menunjukkan Sopan santun dalam
menyerah dalam menemukan perilaku dan ucapan (skor 4)
penyelesaian tugas dengan mencari b. Memiliki perilaku yang sopan namun
referensi dan aktif bertanya. Terlihat dari bahasa yang digunakan kurang
referensi yang digunakan dan pertanyaan sopan (skor :3)
yang diajukan (skor 4) c. Sesekali masih terlihat sikap dan
b. siswa berusaha menyelesaikan tugas bahasa yang kurang sopan (skor: 2)
namun hanya menggunakan referensi d. Memiliki sopan santun yang sangat
terbatas dan tidak aktif bertanya (skor kurang dalam perlaku maupun bahasa
:3) (skor: 1)
c. Siswa menyelesaikan tugas dengan
menggunakan sumber referensi
yang diberikan (skor: 2)
d. Siswa menyelesaikan tugas tanpa ada
referensi yang digunakan (skor: 1)

jumlahskor
Pedoman penilaian sikap : nilai = X 100
16
TES KEMAMPUAN AWAL

BACALAH WACANA DI BAWAH INI!

“Melatonin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar kecil yang ada di otak.
Fungsi utama dari hormon ini adalah membantu mengatur dan memberi sinyal,
kapan waktu untuk tidur dan waktu untuk terjaga. Selain diproduksi secara alami,
hormon tidur ini juga dibuat dalam bentuk suplemen yang bisa dikonsumsi.“

Halodoc, Jakarta – Melatonin merupakan hormon yang berperan dalam mengatur pola
tidur. Hormon ini diproduksi secara alami oleh kelenjar pineal yang terdapat di dalam otak.
Secara umum, hormon melatonin bekerja dengan memberi sinyal kapan waktu untuk tidur
dan waktu terjaga. Produksi hormon akan lebih banyak terjadi pada malam hari sehingga
bisa membantu tubuh terlelap.

Selain diproduksi secara alami, hormon ini juga dibuat dalam bentuk sintetis atau
suplemen. Tujuannya, untuk membantu mengatasi berbagai gangguan tidur, misalnya
insomnia. Produk ini juga berguna untuk orang yang mengidap gangguan tidur atau
masalah pada produksi hormon. Biar lebih jelas, mari mengenal hormon melatonin melalui
artikel berikut ini!

Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-melatonin-si-hormon-tidur-yang-
bantu-terlelap

Pertanyaan dari wacana tersebut, setujukah anda bahwa sinar pada gawai anda yang
digunakan sebelum anda tidur dapat menghambat kerja hormon melatonin?

a. Setuju karena sinar blue light pada gawai akan membuat saya tetap terjaga
b. Tidak setuju, karena saya akan tetap tidur akibat rasa kantuk
TES KEMAMPUAN AKHIR

BACALAH WACANA DI BAWAH INI!

“Melatonin merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar kecil yang ada di otak.
Fungsi utama dari hormon ini adalah membantu mengatur dan memberi sinyal,
kapan waktu untuk tidur dan waktu untuk terjaga. Selain diproduksi secara alami,
hormon tidur ini juga dibuat dalam bentuk suplemen yang bisa dikonsumsi.“

Halodoc, Jakarta – Melatonin merupakan hormon yang berperan dalam mengatur pola
tidur. Hormon ini diproduksi secara alami oleh kelenjar pineal yang terdapat di dalam otak.
Secara umum, hormon melatonin bekerja dengan memberi sinyal kapan waktu untuk tidur
dan waktu terjaga. Produksi hormon akan lebih banyak terjadi pada malam hari sehingga
bisa membantu tubuh terlelap.

Selain diproduksi secara alami, hormon ini juga dibuat dalam bentuk sintetis atau
suplemen. Tujuannya, untuk membantu mengatasi berbagai gangguan tidur, misalnya
insomnia. Produk ini juga berguna untuk orang yang mengidap gangguan tidur atau
masalah pada produksi hormon.

Sumber: https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-melatonin-si-hormon-tidur-yang-
bantu-terlelap

Pertanyaan dari wacana tersebut, setujukah anda bahwa sinar pada gawai anda yang
digunakan sebelum anda tidur dapat menghambat kerja hormon melatonin?

a. Setuju karena sinar blue light pada gawai akan membuat saya tetap terjaga
b. Tidak setuju, karena saya akan tetap tidur akibat rasa kantuk

Berikan alasan sesuai studi literatur yang sudah anda lakkan ketika pembelajaran:
KUNCI JAWABAN

PERTANYAAN : NOMOR 1
JAWABAN :A
ALASAN : Sinar Blue light yang diterima oleh retina mata, akan mempengaruhi kerja
kelenjar pineal, sehingga menekan pengeluaran hormon melatonin. Dan ini akan
membuat seseorang menjadi terjaga pada malam hari.

Anda mungkin juga menyukai