Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN KONSTIPASI

Konstipasi merupakan defekasi tidak teratur yang abnormal dan membuat pengerasan feses.

Etiologi : Kebiasaan defekasi yang tidak Mengonsumsi makanan rendah serat, Pemakaian laksatif yang
berat menyebabkan hilangnya reflex defekasi normal. Obat penenang, opiat, antikolinergik, zat besi (zat
besi m em punyai efek menciutkan dan kerja yang lebih secara lokal pada mukosa usus untuk
menyebabkan konstipasi, kelainan saluran GI (gastrointestinal),

Teori Tambahan:

Kata constipation atau konstipasi berasal dari bahasa Latin constipare yang mempunyai arti
‘bergerombol bersama’, yaitu suatu istilah yang berarti menyusun ke dalam menjadi bentuk padat. Baru
pada abad 16 istilah konstipasi digunakan pada keadaan ditemukan sejumlah tinja terakumulasi di dalam
kolon yang berdilatasi. (Endyarni, 2004)

Konstipasi merupakan keadaan yang sering ditemukan pada anak dan dapat menimbulkan masalah
sosial maupun psikologis. Konstipasi lebih merupakan suatu gejala klinis dibanding sebagai suatu
penyakit tersendiri. Salah satu kendala dalam mempelajari konstipasi adalah sulitnya menentukan
definisi kelainan ini. Terdapat tiga aspek penting untuk menentukan adanya konstipasi, yaitu konsistensi
tinja, frekuensi defekasi dan temuan pada fisis. (Endyarni, 2004)

FITOTERAPI KONSTIPASI

Daun sendok (Plantago Major L.)


Kandungan kimia : flavonoid, polifenol , vitamin C, asam sitrat dan tanin.

Mekanisme kerja : Kandungan tanin pada daun sendok diperkirakan mempunyai efek sebagai adstrigen
sehingga dapat mengurangi diare dengan menciutkan selaput lndir usus. Hasil penelitian ekstrak daun
sendok memiliki manfaat dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi saluran
pencernaan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

Pengolahan : Herba daun dicuci dan ditumbuk halus. Peras dan saring airnya hingga terkumpul 1 gelas.
Ditambahkan 2 sdm madu, lalu di tim sebentar dan diminum selagi hangat.

Tambahan Fitoterapi Konstipasi

Buah Pisang Raja (Musa Sapientum) (Indah, 2017)

Kandungan kimia : Kandungan Pisang Raja dalam komposisi zat gizi per 100 gram, yaitu: Air 65,8 g;
Energi 120 Kkal; Protein 1,2 g; Lemak 0,2 g; Karbohidrat 31,8 g; Serat 5,3 g; Abu 1,0 g; Kalsium 10 mg;
Fosfor 22 mg; Besi 0,8 mg; Natrium 35 mg; Kalium 582,2 mg; Tembaga 0,31 mg; Seng 0,7 mg; Beta-
Karoten 53 mcg; Thiamin 0,06 mg; Riboflavin 0,14 mg; Niasin 1,2 mg; Vitamin C 10 mg (Kemenkes, DKPI).
(Mutmainah, 2020)
Mekanisme kerja : buah pisang raja tidak hanya mengandung serat, melainkan juga terdapat kandungan
prebiotik yang berfungis sebagai makanan bakteri yang bermanfaat atau bakteri baik yang ada dalam
usus besar. Bakteri baik yang ada dalam tubuh manusia mampu menghasilkan enzim pencernaan serta
mampu menghasilkan vitamin yang dapat memperlancar pencernaan makanan dan melancarkan buang
air besar. (Indah, 2017)

Penggunaan : Dikonsumsi sebelum makan (Indah, 2017)

Daun Ketepeng cina (Cassia Alata Linn) (Safitri, 2021)

Kandungan kimia : Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa infusa daun ketepeng cina mengandung
senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, glikosida, fenolik, triterpenoid,
dan antrakuinon. (Safitri, 2021)

Mekanisme kerja : Infusa daun ketepeng cina dapat berkhasiat sebagai laksatif karena adanya
kandungan senyawa metabolit didalamnya, seperti antrakuinon. Senyawa antrakuinon dalam tubuh
akan diabsorpsi dalam bentuk glikosidanya dan dihidrolisis oleh enzim flora usus menjadi antrakuinon
dan bekerja sebagai pencahar didalam kolon. (Safitri, 2021)

Dosis : daun ketepeng cina mempunyai efek laksatif yang optimal pada dosis ketiga yaitu 218,4 mg/200
g BB tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley. (Safitri, 2021)

Daun Ungu (Graptophylum pictum Griff) (Sya’haya, 2016)

Kandungan kimia : kandungan daun ungu adalah senyawa alkaloid nontoksik, flavonid, steroid, saponin,
tannin (Sya’haya, 2016)

Mekanisme kerja : daun ungu juga mengandung alkaloid nontoksik, steroid, saponin dan tannin yang
mempunyai sifat melunakkan tinja, namun tidak sampai menyebabkan diare karena persentase
kandungan seratnya mencapai 35%. (Sya’haya, 2016)

Dosis : 4-6 g/hari (Sya’haya, 2016)

DAFTAR PUSTAKA

Sya’haya, S., dkk. 2016. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Ungu (Graptophylum pictum Griff) terhadap
Penyembuhan Hemoroid. MAJORITY | Volume 5 I Nomor 5|

Endyarni, B., dkk. 2004. Konstipasi Fungsional. Sari Pediatri, Vol. 6, No. 2, h: 75-80

Indah, S., dkk. 2017. PENGARUH KONSUMSI BUAH PISANG RAJA, MINUM AIR MINERAL DAN JALAN-
JALAN PAGI TERHADAP KEJADIAN KONSTIPASI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI BPS SUNARSIH
YUDHAWATI. Volume 5, Nomor 1, h: 13-17

Mutmainah, A., dkk. 2020. Fortifikasi Pisang Raja (Musa Sapientum) untuk Makanan Tambahan Balita.
Prosiding Seminar Nasional Umum. Vol. 3 e-ISSN: 2654-3168.
Safitri, M., dkk. 2021. EFEK LAKSATIF INFUSA DAUN KETEPENG CINA (Cassia Alata Linn) PADA TIKUS
JANTAN (Rattus norvegicus) GALUR Sprague dawley YANG DIINDUKSI GAMBIR. Jurnal Farmagazine Vol.
VIII No.1

Anda mungkin juga menyukai