Di susun oleh :
Dosen Pengampuh :
Aulia Annisa,M.Tr.ID
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AWALBROS
PEKANBARU
T.A. 2022/2023
KATA PENGANTAR
Dengan segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan paper ct scan ekstremitas atas.
Dalam menyelesaikan penyusunan karya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak. Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan kami. Oleh sebab itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sebagai masukan
bagikami. Akhir kata kami berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kami sebagai penulis pada khususnya. Atas segala perhatiannya kami
mengucapkan terima kasih.
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 ..................................................................................................................Latar Belakang
1.3 ...............................................................................................................................Tujuan
2.2 ..............................................................................................................................Indikasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini kanker payudara menempati urutan pertama dari 10
kanker terbanyak di Indonesia. Masalah di Indonesia adalah belum
semua perempuan tahu cara mendeteksi dini kanker payudara. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai deteksi
dini kanker payudara salah-satunya tentang mammografi. (Rosmawati,
2010). Sebenarnya kanker payudara bisa ditangani dengan optimal,
bila terdeteksi sejak dini. Sayangnya, banyak pasien yang baru datang
ke dokter ketika sudah stadium lanjut. (Hastutik, 2010). Alasan orang
malas melakukan pemeriksaan sejak dini karena ketidaktahuan juga
menjadi salah satu faktor, benjolan payudara tidak terasa sakit, dan
penderitanya kebanyakan sudah menopause dan berpikir tidak ingin
merepotkan keluarga. (Nugraheni, 2010). WHO memprediksi, tahun
2030 akan terjadi ledakan insiden penyakit kanker di negara
berkembang, dan kanker payudara termasuk di dalamnya. Indonesia
salah satu negara berkembang yang juga mengalami kenaikan insiden
kanker. Riset Penyakit Tidak Menular (PTM) 2016 menyatakan
perilaku masyarakat dalam deteksi dini kanker payudara masih
rendah.salah satu pemeriksaan pada payudara adalah teknik
pemeriksaan duktulografi.duktulografi adalah pencitraan sinar x untuk
mengetahui lumen duktus laktiferus dengan cara memasukkan bahan
kontras secara retroged melalui kanula yang dipasang di papilla mamae
melalui pemeriksaan mamografi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas,maka
rumusan masalahnya adalah :
Bagaimana melakukan teknik pemeriksaan ductulografi
1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui anatomi dan patologi dari payudara
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Indikasi
a. Keluarnya cairan atau darah pada puting susu
b. Adanya benjolan pada payudara saat di palpasi
c. Krista pada payudara
d. Tumor jinak atau ganas pada payudara
e. Pemebesaran kelenjar payudaramemastikan lesi yang tidak terlihat pada
pemeriksaan usg payudara,mamografi dan mri payudara
2.2 Kontra indikasi
a. Ibu sedang menyusui
b. Infeksi berat pada payudara
c. Setelah dilakukan operasi
d. Tidak memperbolehkan suatu obat yang digunakan pasien
2.3 Indikasi Patologis
Sebagian besar kelainan intraduktal dengan nipple discharge ditemukan 1 - 4 cm
dari papilla mamae, meliputi :
1. Duct ectasia
a. Pelebaran duktus laktiferus dapat sampai tortuosus
b. Dapat terlihat filling defect akibat secret
c. Dilatasi berbentuk kistik terutama di area subareolar yang membentuk
contrast fluid level
d. Kaliber dapat melebar sampai 8 mm di sertai dengan ebading appearance
e. Wanita 40 tahun dengan serous right nipple discharge
f. Pelebaran subareolar collecting ducts dan segmental ducts
g. Dilatasi berbentuk kistik (panah)
h. Di posterior regio subareolar terlihat cabang-cabang kecil duktus
i. Tidak terlihat filling defect intralumen
2. Cystic Duct Ectasia
a. Spontaneous serous left nipple discharge
b. Pelebaran collecting duct dan segmental ducts di area subareolar
c. Pengisian kista-kista kecil oleh kontras membentuk fluid
3. Duct Papilloma
a. Filling defect berlobulasi didalam duktus (kiri) Galactography (kanan)
USG
b. Defect soliter biasanya disebabkan papilloma intraductal
c. Paling sering di jumpai di dekat nipple -areolar complex
d. Hou et al. menemukan 88 dari 113 (77.9%) lesi intraductal jinak
terletak di duktus laktiferus utama
e. Tepi papilloma biasanya bulat atau berlobulasi
f. Bila ukurannya besar dapat mengobstruksi duktus laktiferus
BAB III
https://repository.um-surabaya.ac.id/3168/2/BAB_1.pdf
http://cafe-radiologi.blogspot.com/2011/01/teknik-radiografi-
duktulografi.html#
http://mmujibrk.blogspot.com/2016/06/pemeriksaan-mamografi-dan-
ductulografi.html