Anda di halaman 1dari 41

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA

KSPPS BMT AL-HUDA WONOSOBO, PT PEKEBUNAN TAMBI

WONOSBO DAN FEB UNSIQ WONOSOBO

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Disusun Oleh :

Arqam Arroyah Mondika

21.22.515

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM (STEI) HAMFARA

JULI 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KSPPS BMT AL-

HUDA WONOSOBO, PT PEKEBUNAN TAMBI WONOSBO DAN FEB

UNSIQ WONOSOBO

Disusun Oleh :

Arqam Arroyah Mondika

21.22.515

Telah dikoreksi dan diajukan dalam Ujian Responsi KKL 2022

Dosen Pembimbing

Ir. Sugeng Nugroho Hadi., MM

NIK.

Yogyakarta, 28 Juli 2022

Disahkan oleh

Wakil Ketua STEI Hamfara

Salihah Khairawati, S.Ag., MM.

NIK. 003120109
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya berupa kesehatan, kesempatan, serta pengetahuan yang

telah saya dapatkan. Sehingga Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) ini hingga

penyusunan laporan dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam pun

tidak lupa saya haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW dan para

sahabatnya, yang telah memberikan tauladan baik sehingga akal dan pikiran saya

mampu menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) ini. Semoga kita

semua umatnya mendapatkan syafaat dalam menuntut ilmu.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak –

pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan

Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) diantaranya :

1. Ibu Salihah Khairawati, S.Ag., MM. selaku wakil ketua STEI Hamfara.

2. Bapak Ir. Sugeng Nugroho Hadi., MM selaku penanggung jawab umum

kegiatan KKL sekaligus sebagai dosen pembimbing saat pelaksanaan KKL

3. Drs. Hery Sarsono,MM., Ir.Sugeng Nugroho Hadi,M.M.,Yuana Tri Utomo

dan Baiquni syihab.SEI,MSI. selaku Dosen pembimbing saat kunjungan

ke KSPPS BMT AL-HUDA,PT. PERKEBUNAN TEH TAMBI DAN

FEB UNSIQ WONOSOBO.

4. Bapak Ir. Sugeng Nugroho Hadi., MM selaku dosen pembimbing

sekaligus dosen penguji yang telah berkenan membimbing penulis dalam

menyusun laporan ini.

ii
5. Pihak dari KSPPS BMT Al-huda, PT.Perkebunan Teh Tambi dan FEB

Unsiq wonosobo yang telah berkenan menyambut kami dengan ramah dan

baik.

6. Ibu Bapak, orang tua tercinta yang selalu membimbing, mendukung, serta

mendoakan anak – anak nya dalam setiap langkah dan cita – cita.

7. Rekan – rekan angkatan 2021, atas kerja samanya mulai dari persiapan

pelaksanaan kegiatan, berlangsungnya kegiatan, hingga pembuatan

laporan, sehingga dari mulai persiapan hingga proses pembuatan laporan,

semuanya dapat berjalan dengan baik.

Adapun dalam laporan ini, masih banyak terdapat kekurangan didalamnya

baik dari sisi penyusunan maupun isi laporan itu sendiri, untuk itu masukan,

kritik, serta saran yang membangun sangat diperlukan penyusunan untuk

menyempurnakan laporan ini.

Yogyakarta , 28 juli 2022

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan masalah......................................................................................2

C. Maksud Dan Tujuan...................................................................................2

D. Target Dan Sasaran Kegiatan....................................................................3

E. Bentuk Kegiatan........................................................................................4

F. Waktu dan tempat......................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia........................................6

B. Fungsi Dari Manajemen Sumber Daya Manusia......................................6

C. Tujuan Dan Manfaat Penerapan Dari Manajemen Sumber Daya............9

BAB III PROFILE PERUSAHAAN

A. Profil KSPPS BMT Al-Huda Wonosobo................................................11

B. Profil Perkebunan Teh Tambi.................................................................13

C. Profil FEB UNSIQ..................................................................................17

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ASPEK MANAJEMEN

iv
A. Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia KSPPS BMT Al-Huda......21

B. Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia Perkebunan Teh Tambi.....24

C. Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia FEB Unsiq wonosobo.......26

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...............................................................................................30

B. Saran..........................................................................................................31

Referensi

Daftar Gambar
Gambar 3.1 kantor PSPS BMT AL-HUDA.......................…..............................32

Gambar 3.2 PT PERKEBUNAN TEH TAMBI...................................................32

Gambar 3.3 FEB UNSIQ WONOSOBO ...........................................................32

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dalam literasi STEI Hamfara merupakan

perkuliahan yang dilakukan pada industri-industri yang memenuhi aspek strategis

bagi pembelajaran mahasiswa terkait bisnis dan kelembagaan bisnis. Kuliah Kerja

Lapangan (KKL) ini dinyatakan sebagai Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 2022,

yakni kegiatan perkuliahan Industrial STEI Hamfara Yogyakarta yang dilakukan

di Tahun 2022 atau pada Semester 2.

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) diselenggarakan di industri dan atau

perusahaan baik skala menengah maupun besar. Pembelajaran pada Kuliah Kerja

Lapangan (KKL) bersifat field-trip atau sering pula disebut sebagai kunjungan

(kuliah) Industrial. Mahasiswa didekatkan dengan pembelajaran praktik bisnis

real dari teori-teori manajemen dan bisnis yang telah dipelajari.

Sebagai salah satu penyokong terwujudnya pengembangan wawasan,

pengasah keterampilan, dan kecakapan dalam persiapan memasuki dunia kerja,

mahasiswa diikutsertakan dalam program studi Kuliah Kerja Lapangan. Program

ini menuntut para mahasiswanya untuk dapat mengembangkan diri dengan

mengaplikasikan ilmu manajerial yang didapat dalam kelas ke perusahaan yang

menjadi tempat pengobservasian. Kuliah Kerja Lapangan memberikan gambaran

secara kasar bagaimana praktik kerja di lapangan. Dan dengan ilmu manajemen

1
dasar, setidaknya peserta KKL mampu memahami dan memecahkan

permasalahan yang muncul.

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan agenda rutin yang dilaksanakan

bagi mahasiswa STEI Hamfara pada semester antara 2021/2022. Di tahun 2022

ini, Kuliah Kerja Lapangan (KKL) STEI Hamfara memilih tiga obyek tempat

yang berbeda yaitu KSPPS BMT Al-Huda,PT.Perkebunan Teh Tambi Dan FEB

Unsiq wonosobo.

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini juga diharapkan menjadi langkah awal

sekaligus pembelajaran bagi mahasiswa sebelum terjun ke dunia bisnis , yang

merupakan salah satu harapan masa depan yang diharapkan oleh STEI Hamfara

kepada para mahasiswanya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana analisis manajemen sumber daya manusia pada KSPPS BMT

Al-huda?

2. Bagaimana analisis manajemen sumber daya manusia pada PT.Perkebunan

Teh Tambi?

3. Bagaimana analisis Manajemen sumber daya manusia pada FEB UNSIQ

wonosobo?

C. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan KKL adalah sebagai berikut :

2
1. Memberikan pembelajaran manajemen praktis (kausitis) kepada

mahasiswa melalui studi lapangan (field trip) ke perusahaan dan

universitas yang ada di wonosobo.

2. Memberikan wawasan perilaku fungsi-fungsi manajemen (produksi,

strategi, pemasaran, dan sumber daya manusia) kepada Mahasiswa di

lingkar industri yang berbeda untuk melihat keunikan masing masing

manajemen perusahaan.

3. Menumbuhkan spirit enterpreneurship dan atau intrapreneurship

Mahasiswa dalam tata kelola perusahaan mapan dalam kelasnya.

4. Mahasiswa mampu menyusun laporan pengamatan dalam kunjungan

sebagai laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 2022.

D. Target dan Sasaran Kegiatan

1. Bagi Perusahaan :

Melaksanakan salah satu dari program Corporate Social Responsibility

dari perusahaan sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan kualitas

pendidikan di Indonesia.

Menjadi salah satu bentuk promosi yang dilakukan oleh perusahaan

dengan mengenalkan secara lebih detail kepada peserta kunjungan tentang produk

serta keunggulan yang dimiliki perusahaan, sehingga penerimaan kunjungan

merupakan bagian dari teknik marketing.

Menambah jaringan publikasi produk-produk bagi perusahaan kepada

Lembaga Kampus ataupun secara personal Mahasiswa.

3
2. Bagi STEI Hamfara

Sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban kurikulum yang merupakan salah

satu cara untuk memperkuat pemahaman mahasiswa tentang ilmu manajemen

yang telah diberikan pada saat perkuliahan berlangsung.

Menambah jaringan konsultasi dan rujukan Perguruan Tinggi dalam

melakukan aktivitas perkuliahan dan penelitian.

3. Bagi Mahasiswa

Menambah wawasan serta pengalaman baru yang tentunya akan

menunjang pemahaman mahasiswa terkait ilmu-ilmu manajemen praktis yang

telah dipelajari dengan melihat langsung ke perusahaan.

E. Bentuk Kegiatan

Bentuk kegiatan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) 2022

oleh STEI Hamfara diantaranya:

1. Pemaparan materi oleh pihak perusahaan berupa pengetahuan tentang

perusahaan serta manajerial yang diterapkan pada perusahaan-perusahaan

yang dikunjungi.

2. Observasi ke lokasi yang menjadi objek yang akan dianalisis, mulai dari

proses produksi, pengemasan hingga proses pendistribusian.

3. Dialog interaktif dengan pihak perusahaan terkait tata kelola manajemen

dan bentuk prospek industri yang sedang dijalankan atau yang menjadi

harapan industri yang bersangkutan.

4
4. Pencatatan, dokumentasi dan penulisan laporan mandiri serta responsi

F. Waktu dan Tempat Kegiatan

Hari /Tanggal : Selasa, 26 Juli 2022

Tempat :1. KSPPS BMT Al-Huda Wonosobo,Jawa tengah

2. PT. Perkebunan Teh Tanbi – Wonosobo, Jawa Tengah

3. FEB UNSIQ Wonsobo,Jawa Tengah

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A.Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah upaya perusahaan untuk

mengelola sumber daya manusia yang dimiliki, dalam rangka mencapai tujuan

perusahaan yang telah ditetapkan. Target perusahaan, jadi tujuan utama semua

pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.

Meski demikian, manajemen SDM kekinian tak lagi hanya berfokus pada

pemenuhan target perusahaan saja, namun juga memikirkan bagaimana

perkembangan dari setiap talent yang dimiliki perusahaan. Hal ini bergeser

karena talent kini tak hanya berperan sebagai ‘mesin’ saja, tapi juga sebagai aset

yang dimiliki perusahaan.

Orientasi pragmatis kemudian diubah jadi orientasi proses. Harapannya,

semakin baik perkembangan individu talent yang dimiliki, maka semakin baik

pula kinerja yang diberikan untuk perusahaan. Akhirnya, performa perusahaan

bisa meningkat dari waktu ke waktu.

B.Fungsi dari Manajemen Sumber Daya Manusia

6
Ada beberapa fungsi yang bisa jadi acuan kerja manajemen sumber daya

manusia secara umum.

1.Perencanaan

Fungsi ini dilakukan dalam rangka mengkaji, menelaah, dan mengamati

kebutuhan SDM secara sistematis untuk memastikan jumlah karyawan dan

bidang keahlian yang dibutuhkan. Analisa jabatan, pemilihan calon karyawan,

pembagian kerja, masuk ke dalam fungsi ini.

2.Rekrutmen hingga Pemberhentian

Manajemen SDM juga bertanggung jawab atas proses rekrutmen hingga

pada pemberhentian karyawan secara baik. Perencanaan rekrutmen, pemilihan

kandidat, onboarding, hingga pada saatnya nanti kerja sama harus diakhiri,

semua wajib dengan proses yang sesuai dengan ketentuan hukum.

3.Fungsi Pengupahan

Perencanaan, penghitungan, pembayaran, dan komplain terkait pengupahan,

jadi fungsi selanjutnya yang dimiliki manajemen SDM. Semua juga wajib

diberikan sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati dalam kontrak atau

7
kesepakatan kerja, terkait lembur, potongan, tunjangan, hingga ke tambahan

atau insentif tertentu.

4.Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karier

Melakukan penilaian kinerja secara berkala berguna untuk mengetahui

sejauh mana kemampuan karyawan sudah berkembang. Di waktu yang sama,

disediakan pula kesempatan jenjang karier untuk karyawan yang sudah

memenuhi kualifikasi, sehingga karyawan bisa memiliki motivasi dalam

meningkatkan kemampuannya.

5.Pelatihan dan Pengembangan Kemampuan

Manajemen sumber daya manusia juga berfungsi dalam rangka memberikan

pelatihan serta pengembangan kemampuan dari talent yang dimiliki. Talent

adalah aset, mindset seperti ini akan membuat talent sebagai investasi hidup

yang dapat memberikan ROI yang diharapkan ketika diberikan cukup effort

dalam pengembangannya.

6.Keselamatan Kerja

Tak hanya soal kesejahteraan dan peningkatan performa, manajemen SDM

juga wajib berfokus pada keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka

menjaga hajat hidup setiap talent yang ada. Perancangan manajemen risiko,

8
program motivasi, strategi konflik, serta memperhatikan keselamatan kerja di

dalam atau di luar perusahaan.

7.Pengelolaan Hubungan Kerja

Mengelola hubungan kerja dengan setiap elemen yang ada di perusahaan,

menghormati hak antar talent atau pegawai, menetapkan prosedur keluhan dan

masukan dapat disampaikan, hingga penelitian pada manajemen SDM yang baik.

Fungsi ini dijalankan dengan sebaik-baiknya dengan mempertimbangkan hak

talent yang dimiliki perusahaan.

C.Tujuan Dan Manfaat Penerapan Dari Memanajemen Sumber Daya Manusia

a. Tujuan Penerapan

Tujuan dari manajemen SDM ini sebenarnya sudah cukup jelas. Yaitu ;

 Mengembangkan sistem kerja yang dimiliki perusahaan hingga ke titik

paling optimal.

 Mengembangkan praktik manajemen berkomitmen, yang memandang

talent sebagai stakeholder dalam perusahaan.

9
 Memastikan ketersediaan kesempatan yang setara untuk semua orang.

 Memastikan hak talent selalu dihargai dan didapatkan sesuai dengan

prosedur.

 Menciptakan iklim kerja yang efisien, produktif untuk semua orang, dan

mendukung perkembangan individu setiap talent.

Tujuan ini bisa dicapai selama praktik manajemen sumber daya manusia yang

dilakukan bisa efisien dan efektif, sesuai dengan keperluan perusahaan dengan

mempertimbangkan hak-hak dan kesempatan bagi talent yang dimilikinya.

b.Manfaat Penerapan

Dengan penerapan secara cermat, tak hanya perusahaan yang mendapat

manfaat dari manajemen SDM, namun juga karyawan secara langsung. Manfaat

yang bisa didapatkan, dilihat dari kedua sisi, bisa Anda simak dalam poin singkat

ini :

 Optimalisasi SDM yang dimiliki

 Peningkatan produktivitas dan disertai kepuasan kerja

 Memetakan kebutuhan talent di setiap bagian yang sudah dan akan

dimiliki

 Data lengkap terkait informasi ketenagakerjaan

 Penelitian untuk perencanaan di masa yang akan datang

10
Manajemen sumber daya manusia memang bersifat krusial, karena

mengelola elemen hidup dari perusahaan atau bisnis secara langsung. Tanpanya,

perusahaan bisa menghabiskan banyak sekali anggaran hanya untuk menemukan

dan memanfaatkan talenta yang diperlukan.

BAB III

PROFILE PERUSAHAAN

A. Profil KSPPS BMT Al-Huda Wonosobo

Lembaga keuangan syariah (LKS) merupakan lembaga keuangan yang

beroperasional dan berjalan dengan prinsip syariah Islam. Salah satu bentuk dari

lembaga keuangan syariah adalah Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah

(KSPPS). Jika dilihat dalam konteks sejarah, kelahiran lembaga keuangan mikro

seperti BMT dilatarbelakangi oleh keterbatasan masyarakat lapis bawah untuk

mengakses modal sebagai penguatan perekonomiannya (Lubis, 2016).

KSPPS yang dahulu dikenal dengan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah

atau Baitul Maal Wat Tamwil (KJKS-BMT) adalah sistem intermediasi keuangan di

tingkat mikro yang berbadan hukum koperasi yang dalam operasionalnya

dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah, membantu masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya berupa pembiayaan serta membantu

11
menyediakan modal kerja bagi masyarakat untuk mengembangkan usahanya

(Arwin, 2020); (Rachmawati & Karim, 2020).

Prinsip syariah Islam ini berbeda dari perbankan atau lembaga keuangan

konvensional. Lembaga keuangan syariah merupakan lembaga yang berdedikasi

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Lembaga keuangan syariah

mikro yang dikenal dengan KJKS (Koperasi Jasa Keuangan Syariah) memberikan

kontribusi pemberdayaan usaha mikro dan menegah dalam menambah modal

ventura ke UMKM guna pengembangan bisnis (Mulia, 2019) . Menurut Fitriana

(2016) beberapa poin penting yang berdampak pada keberadaan KJKS antara

lain: prosedur pengajuan pembiayaan sederhana, pembiayaan dinilai tidak

semata-mata berdasarkan nilai agunan melainkan lebih cenderung kelayakan

usaha, pengembalian pembiayaan dapat dilakukan secara fleksibel, sistem

pengelolaan risiko berbagi keuntungan dan risiko, serta lokasi yang mudah

dijangkau. Pengawasan atas pelaksanaan prinsip-prinsip syariah pada lembaga

keuangan syariah (LKS) menjadi sesuatu yang sangat urgen dan utama untuk

dilaksanakan di mana hal itu merupakan core atau inti dari operasional lembaga

keuangan syariah.

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) tidak hanya dituntut bertanggung jawab

tentang kuantitas perhitungan angka laba, sebab selain laba ada pula keyakinan

bahwa ia kelak harus mempertanggungjawabkan pengelolaan LKSnya kepada

Allah. LKS harus konsisten untuk melakukan tanggung jawab terhadap penerapan

12
prinsip syariah. LKS hidup di tengah-tengah masyarakat dengan mengusung

platform syariah (Budiono, 2017). Kesalahan-kesalahan dalam pengambilan

keputusan pembiayaan harus dapat ditekan guna menghindari risiko kerugian

dan pembiayaan bermasalah.

BMT Al-huda Adalah Lembaga keuangan jasa simpan pinjam yang di dirikan

pada tanggal 14 april 1997 di wonosobo lebih tepatnya dijalan raya kalibeber

km.3,Mojotengah,kalibeber,kabubaten wonosobo, jawa tengah.Dengan asset

sekarang 200 milyar dan berangota 48000 bahkan memiliki kantor cabang 17

kantor cabang di sekitar jawa tengah.

Adapun visi-misi KSPPS BMT Al-huda adalah;

VISI: menjadi Lembaga syariah kebanggaan umat yang Amanah, shat dan

professional dengan mengembangkan pola kemitraan untuk

pemberdayaan dalam kerangka dakwah.

MISI:

 Memberikan mutu layanan yang baik,Amanah,professional dan resiko

minimal

 Meningkatkan peran pemberdayaan ekonomi masyarakat.

 Membantu dan memberikan solusi kepada usaha kecil, menengah dalam

memecahkan permasalahan permasalahanya.

 Meningkatkan peran dakwah bilhaal kepada umat.

13
B. Profil perkebunan teh tambi

Perkebunan teh Tambi didirikan sejak tahun 1865, pada saat Indonesia

masih dijajah oleh negara Belanda. Pada tahun 1954 kebun dijual kepada NV Eks

Pegawai Perkebunan Negara Sindoro Sumbing dan kepengurusannya

bekerjasama dengan Pemda Wonosobo. Kerjasama tersebut melahirkan

perusahaan baru yang bernama NV Tambi dan kini beralih nama menjadi

PT.Tambi.Pada masa penjajahan Hindia Belanda sekitar tahun 1865 Perusahaan

Perkebunan Tambi adalah salah satu perusahaan milik Belanda, dengan nama

Bagelen Thee & Kina Maatschaappij yang berada di Netherland. Di Indonesia

perusahaan tersebut dikelola oleh NV John Peet yang berkantor di Jakarta.

Ketika revolusi kemerdekaan meletus, perusahaan diambil alih oleh

Pemerintah Republik Indonesia dan para pekerjanya diangkat menjadi Pegawai

Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).

Meja Bundar pada tahun 1950 perusahaan diserahkan kembali kepada

pemilik semula yaitu Bagelen Thee & Kina Maatschappij. Karena keadaan

perusahaan yang tidak menentu pada tahun 1954 perusahaan dijual kepada NV

Eks. PPN Sindoro Sumbing, perusahaan yang didirikan oleh Eks. Pegawai

Perusahaan Perkebunan Negara.

14
Pada tahun 1957 NV Eks PPN Sindoro Sumbing bekerja sama dengan

Pemerintah Daerah Wonosobo mendirikan sebuah perusahaan baru dengan

nama NV Tambi dan sekarang dengan nama PT Perkebunan Tambi. Tahun 2010

saham PT Perkebunan Sindoro Sumbing dibeli oleh PT Indo Global Galang

Pamitra (IGP).

PT Perkebunan Tambi sekarang sedang mengembangkan potensi keindahan

dan daya tarik alam perkebunan sebagai wisata agro dengan nama Wisata Agro

Kebun Teh Tambi dan Kampoeng Teh Tanjungsari.

VISI dan MISI PT. PERKEBUNAN TAMBI

-VISI

Mewujudkan perusahaan perkebunan teh yang mempunyai :

1.Produktivitas tinggi.

2.Kualitas standar.

3.Ramah lingkungan.

4.Kokoh dan lestari.

-MISI

Misi Bisnis:

15
Mendorong pertumbuhan ekonomi dalam rangka pendapatan devisa dan pajak

bagi Negara.

Misi Sosial:

Melaksanakan konservasi alam dengan memanfaatkan tanaman teh sebagai lini

kedua setelah kehutanan.

Konservasi alam meliputi:

Mencegah erosi.

1.Mengatur tata guna air (daerah tangkapan air hujan).

2.Mengatur iklim mikro (menjaga suhu dan kelembaban).

3.Menyerap tenaga kerja di lingkungan perkebunan sesuai dengan ratio

kebutuhan.

4.Menyediakan tercukupinya minuman teh untuk masyarakat Indonesia dan

Masyarakat Dunia.

LOKASI

Lokasi  Desa Tambi Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo luas 256.43 ha

ketinggian 1.250 – 2.000 meter DPL curah hujan 3.000 – 3.500 mm per tahun

16
kelembaban udara 70‰ – 90‰ suhu udara 10°C – 23°C status tanah HGU 253.79

ha, HGB 2.64 hadan ada 4 Blok

HASIL PRODUKSI TEH HIJAU

PT Perkebunan Tambi memproduksi teh hijau sementara hanya dengan jenis

unsorted.

1.Teh Hitam

2.Teh Kemasan

Sekitar 50% produk teh PT Perkebunan Tambi, Kabupaten Wonosobo, Jawa

Tengah, diekspor ke sejumlah negara di Asia, Amerika, dan Australia. Selain itu

Teh Tambi memiliki ‘taste’ sangat tinggi sehingga digunakan pabrik lain untuk

bumbu sesuai cita rasa mereka.Total produksi teh tidak sama untuk setiap

bulannya, tergantung jumlah hasil petikan daun teh. Karena produksi teh

mengalami pasang surut tergantung dengan musim.

C.PROFIL FEB UNSIQ

Yayasan Pendidikan Ilmu-ilmu Al-Qur'an (YPIIQ) Wonosobo, didirikan pada

tahun 1987 berawal dari gagasan dan niat suci K.H. Muntaha Al Hafidz yang

17
membentuk Lajnah Pengkajian Al-Qur'an (LPQ) guna mempersiapkan pesantren

luhur Al-Qur'an.

Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ)

IIQ Jawa Tengah di Wonosobo didirikan pada tahun 1988 dan merupakan

cikal bakal berdirinya UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo dengan rektor

pertamanya adalah K.H. Muntaha Al Hafidz (1988-2001). Pada awalnya, IIQ

memiliki 2 fakultas dengan 2 program studi jenjang S1, yakni Fakultas Tarbiyah

program studi Pendidikan Agama Islam (PAI), dan Fakultas Dakwah program

studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Selanjutnya, dalam

perkembangannya IIQ membuka Fakultas Syariah dengan program studi Akhwal

Syakhshiyah (AS) pada tahun 1993. Kemudian pada tahun 1996, IIQ kembali

membuka 3 program studi baru sehingga menjadi 3 Fakultas dengan 6 Program

Studi. Fakultas Tarbiyah dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan

Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Fakultas Dakwah dengan Program Studi

Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Pengembangan Masyarakat Islam (KPI)

dan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), serta Fakultas Syariah dengan

Program Studi Akhwal Syakhshiyah (AS) dan Program studi muamalah.

Akademi Keperawatan YYPIIQ

Sesuai dengan rencana induk pengembangan IIQ Jawa Tengah di Wonosobo,

bertepatan dengan sewindu berdirinya IIQ, tepatnya pada tahun 1996 dibuka

Program Studi D3 Keperawatan di bawah Departemen Kesehatan RI.

18
STIE YPIIQ

Dalam rangka untuk mengembangkan IIQ menjadi universitas, maka pada

tahun 1999 dibuka program pendidikan baru, yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

(STIE) YPIIQ dengan 2 Program Studi, yakni Akuntansi (S1) dan Manajemen (S1).

Universitas Sains Al Qur'an

Atas persetujuan dari Presiden RI K.H. Abdurrahman Wahid dalam kunjungan

di PPTQ Al Asy'ariyyah pada tahun 2001, dan berdasarkan SK Mendiknas RI No.

78/D/0/2001 tertanggal 10 Juli 2001 secara resmi berdiri Universitas Sains Al

Qur'an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo yang merupakan pengembangan dari

3 perguruan tinggi sebelumnya (IIQ, AKPER, STIE) ditambah dengan berbagai

program studi keilmuan dan teknologi.

Kampus 1

Kampus yang terletak di Kelurahan Kalibeber ini merupakan kampus pusat

UNSIQ. Rektorat, pusat administrasi universitas dan fakultas berada di kampus

ini. Beberapa fasilitas yang ada di kampus 1 diantaranya : Masjid Al Furqon,

Perpustakaan, Aula Al A'la, Klinik Nurussyifa, Pondok Pesantren Mahasiswa

(Ponpesma) putri, Lapangan Basket, Lapangan Bulu Tangkis, Lapangan Voli,

Student Centre, dan lain sebagainya.

Kampus ini juga dikelilingi oleh banyak pondok pesantren. Tercatat lebih dari

30 pondok pesantren berada di lingkungan kampus, diantaranya pondok

19
pesantren Al Asy'ariah, Baitul Abidin Darussalam (BAD), Ulumul Qur'an, Ma'had

Mamba'ul Qur'an, Nawwir Qulubana, dan lainnya.

Kampus 2

Kampus ini terletak di Kelurahan Andongsili yang berjarak sekitar 1 Km dari

kampus 1. Kampus ini digunakan untuk sebagian pembelajaran dari fakultas

teknik dan ilmu komputer dan fakultas ekonomi dan bisnis. Beberapa fasilitas

yang ada di kampus 2 diantaranya : Masjid Baitul Qur'an KH Muntaha Al Hafidz,

GOR Poedjiharjo, asrama mahasiswa program Tahfidz, dan lain sebagainya.

AkademikSunting

Dalam perkembangannya, UNSIQ saat ini telah memiliki 7 Fakultas dan 1

Program Pascasarjana.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan S1 Pendidikan Agama Islam, S1


Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, S1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini, S1
Pendidikan Bahasa Arab, S1 Pendidikan Fisika,Fakultas Komunikasi dan Sosial
Politik,S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam,S1 Ilmu Politik,Fakultas Syariah dan
Hukum, S1 Ilmu HukumS1 Hukum Ekonomi Syariah, S1 Hukum Keluarga Islam,S1
Ilmu Al Qur'an dan Tafsir,Fakultas Bahasa dan Sastra,S1 Pendidikan Bahasa
Inggris,S1 Sastra Inggris, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, S1 Akuntansi,S1
Manajemen,S1 Perbankan Syariah,Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, S1
Arsitektur, S1 Teknik Mesin, S1 Teknik Sipil, S1 Teknik Informatika, D3
Manajemen Informatika, Fakultas Ilmu Kesehatan Profesi Ners,S1 Ilmu
Keperawatan, D3 Keperawatan, D3 Kebidanan Program Pascasarjana, S2 Ilmu Al
Qur'an dan TafsirS2 Pendidikan Agama Islam.

VISI :
Terwujudnya universitas Transformatif, Humanis, dan Qur’ani pada
tahun 2031

20
MISI :
 Menyelenggarakan Pendidikan untuk melahirkan SDM yang
mampu
 mentrasformasikan nilai-nilai Al-Qur'an
 Menyelenggarakan penelitian dan pengkajian untuk
mengembangkan IPTEK dengan mengintegrasikan Al-Qur'an dan
Sains Modern
 Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dengan
memadukan nilai-nilai Al-Qur'an dan IPTEK, berparadigma Islam
rahmatalil'alamin
 Membangun tata kelola Universitas yang baik (Good University
Governance)
 Menjalin jejaring dengan institusi dalam dan luar negeri untuk
mengoptimalkan terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi.

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ASFEK MANAJEMEN

A. Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia KSPPS BMT Al-Huda.

Mengingat peranan sumberdaya manusia yang berada di garda depan sangat

penting, maka organsasi perlu membekali karyawannya dengan pengetahuan dan

keterampilan. Dalam banyak penelitian memberikan bukti bahwa pelatihan

berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan kerja (Ratnasari &

Sunuharyo, 2018). Salah satunya adalah pengetahuan mengenai penilaian

kelayakan usaha.Selama ini seringkali faktor keuntungan atau keuangan menjadi

satu satunya indikator kelayakan suatu usaha. Perlunya menggeser paradigma ini,

bahwa kelayakan usaha didukung oleh banyak faktor. Ada beberapa faktor yang

harus dipertimbangkan dalam menilai kelayakan usaha yakni aspek legalitas,

pasar, produksi atau tekhnis lingkungan (Wayan et al., 2020), sosial dan ekonomi

21
(Nainggolan, 2018). Dalam menjalankan bisnis, tentu ada banyak hal yang harus

diperhatikan. Apa pun yang dapat mempengaruhi perusahaan perlu

diperhitungkan. Melalui studi kelayakan usaha atau bisnis, pelaku usaha dapat

mengetahui informasi mengenai posisi bisnis saat ini. Melihat sebuah usaha

sebagai suatu sistem yang holistik pelaku akan dapat melakukan perbaikan dan

pengendalian lebih baik (Turner & Endres, 2017). Menurut Chang, et.al, (2018)

manajemen mutu dan layanan kepada konsumen merupakan unsur yang penting

dalam organisasi.

Pentingnya staff yang bertugas di lapangan memiliki kemampuan mitigasi,

analisis dan riset sederhana. Salah satu yang masih jarang dimiliki lembaga

keuangan sekelas koperasi adalah tim riset dan informasi. Disinilah pentingnya

sinergi antara lembaga pendidikan dan lembaga usaha, agar saling mengisi. Hasil

dari kegiatan ini adalah memberikan pemahaman yang seragam dan komprehensif

bagaimana melakukan analisa kelayakan usaha bagi pelaku lembaga keuangan

syariah, bagaimana mencari informasi dan data yang layak untuk menunjang

pengambilan keputusan pembiayaan, selain itu dapat meningkatkan ketelitian dan

kehati-hatian dalam melakukan analisis kelayakan usaha dengan menggeser

paradigma lama bahwa kelayakan usaha hanya ditinjau dari aspek keuntungan

atau keuangan dan kehalalan saja.

Mengingat koperasi syariah menyalurkan pembiayaan yang berasal dari dana

masyarakat, maka penilaian kelayakan usaha perlu dilakukan secara

22
komprehensif. Aspek-aspek yang harus dikaji dalam menganalisa kelayakan usaha

antara lain:

1. Aspek legalitas : penilai perlu mempertimbangkan aspek legalitas dari usaha

yang akan dibiayai meliputi badan hukum, kepemilikan usaha dan identitas calon

nasabah, izin usaha, izin lokasi dan izin masyrakat.

2. Aspek pasar : penilai perlu mempertimbankan aspek pasar dari usaha yang akan

dibiayai meliputi adanya gap antara permintaan dan penawaran, tingkat urgensi

produk untuk dipenuhi, keunikan produk yang tidak dimiliki produk lain,

permintaan akan produk yang terus tumbuh, intensitas persaingan yang mampu

dihadapi pengusaha.

3. Aspek keuangan : penilai perlu mempertimbankan aspek keuangan dari usaha

yang akan dibiayai meliputi arus kas, neraca keuangan, paybcak period, return on

investment, pofitability index, Analisis BEP, rasio likuiditas, rasio aktivitas.

4. Aspek syariah : penilai perlu mempertimbankan aspek syariah dari usaha yang

akan dibiayai meliputi niat dari pelaku usaha, jenis usaha yang halal, cara

menjalankan usaha sesuai ajaran Islam. Sebagai sebuah lembaga bisnis syariah,

maka aspek syariah tidak boleh dilalaikan.

5. Aspek sumberdaya manusia : penilai perlu mempertimbangkan aspek

sumberdaya manusia dari usaha yang akan dibiayai meliputi cara

pengelolaan .sumber daya manusia, keterpenuhan kualitas dan kuantitas,

kaderisasi sumberdaya inti.

23
6. Aspek produksi : penilai perlu mempertimbankan aspek produksi dari usaha

yang akan dibiayai meliputi ketersediaan bahan baku, ketersediaan sarana dan

prasarana pendukung, lokasi yang tepat.

7. Aspek lingkungan, ekonomi dan sosial : penilai perlu mempertimbangkan

aspek lingkungan dari usaha yang akan dibiayai meliputi dampak terhadap

lingkungan, upaya mengelola dampak terhadap lingkungan, dampak usaha

terhadap ekonomi daerah, nasional, peningkatan kesejahteraan, dan peningkatan

kualitas hidup.

Antusiasme peserta untuk mengikuti pelatihan dan menerima hal-hal yang

baru menjadi alasan bagi pimpinan lembaga untuk menyelenggarakan pelatihan di

KSPPS Al Huda untuk tahun yang akan datang. Dalam kegiatan pelatihan peserta

juga dijelaskan beberapa metode penilaian kelayakan usaha dari sisi keuangan

beserta contoh-contohnya, dengan pendekatan interaktif dimana peserta diminta

untuk melakukan penghitungan. Pada akhir rangkaian acara pelatihan ini, peserta

menyusun rencana tabel indikator kelayakan usaha yang akan mereka gunakan

sebagai panduan dalam melakukan analisa usaha calon nasabah. Tabel ini berisi

beberapa aspek meliputi aspek legalitas, keuangan, produksi, sumberdaya

manusia, pasar, lingkungan dan ekonomi serta aspek syari.

B. Analisis manajemen sumberdaya manusia PT.Perkebunan teh tambi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis pelatihan, dan untuk

mengetahui bagaimana manajemen pelatihan yang dilaksanakan serta mengetahui

tanggapan karyawan terhadap pelatihan yang diberikan PT. Perkebunan Tambi.

24
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Metode analisis data

yang digunakan adalah analisis deskriptif dan skala likert.Manajemen pelatihan di

perkebunan teh PT. Perkebunan tambi wonosobo Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui jenis-jenis pelatihan, dan untuk mengetahui bagaimana manajemen

pelatihan yang dilaksanakan serta mengetahui tanggapan karyawan terhadap

pelatihan yang diberikan PT. Perkebunan Tambi. Penelitian ini merupakan

penelitian deskriptif kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah

analisis deskriptif dan skala likert. Sampel penelitian ini adalah karyawan yang

telah mengikuti pelatihan HACCP sebanyak 30 orang serta staff perusahaan yang

bertanggung jawab dalam pengelolahan pelatihan diperusahaan sebanyak 2 orang.

Tempat penelitian ini berada di PT. Perkebunan Tambi, Kabupaten Wonosobo,

Provinsi Jawa Tengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa;

1) Perencanaan pelatihan meliputi perencanaan waktu, perencanaan tempat,

perencanaan jadwal, perencanaan materi, perencanaan pemateri,

perencanaan metode, perencanaan media, perencanaan pengelola, dan

perencanaan biaya.

2) Pengorganisasian pelatihan meliputi penentuan tugas tim inti dan tim

tambahan pengelola pelatihan, untuk tim inti yaitu kasubag SDM bertugas

sebagai penanggung jawab Penanggung jawab dan koordinator program,

serta administrasi SDM sebagai koordinator acara dan sekretaris kepanitian

serta tim tambahan terdiri dari tiga orang yaitu bagian keuangan SDM

sebagai bendahara kepanitian dan dua orang dari bagian Umum sebagai

penanggung jawab terkait konsumsi dan logistik kegiatan pelatihan.

25
3) Pelaksanaan pelatihan diawali breafing penanggung jawab dan

koordinator program yaitu kasubag SDM, kemudian presensi peserta,

pembukaan oleh pengelola dan pihak direksi, dilanjutkan dengan masuk

sesi materi, tea break, dan penutup.

4) Evaluasi pealtihan merupakan tahapan terakhir dalam manajemen

pelatihan yang dilakukan oleh peserta dengan mengisi formulir evaluasi

pelatihan. Kriteria evaluasinya yaitu dampak pelatihan terhadap kinera

karyawan, kemampuan pemateri dalam menyampaikan, dan perubahan

yang terjadi pada karyawan setelah mengikuti pelatihan.

5) Berdasarkan hasil wawancara, responden menjawab SB (Sangat Baik)

pada pertanyaan tentang sifat sabar pemateri, fasilitas yang memadai, dan

frekuensi atau jumlah pelatihan yang diberikan dengan hasil kurang dari

50% jumlah responden, sehingga menunjukan masih ada kekurangan-

kekurangan dalam pelaksanaan pelatihan. Seperti pemateri yang masih

kurang sabar, fasilitas yang masih kurang memadai, dan frekuensi atau

jumlah pelatihan yang masih harus ditambahkan.

C. Analisis manajemen sumberdaya manusia FEB UNSIQ

Sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang mendapat

banyak perhatian. Sistem informasi akuntansi memberikan informasi kepada

manajer agar bisa mengambil tindakan yang tepat terkait dengan keputusan dalam

organisasi. Sistem informasi akuntansi maupun sistem pengendalian manajemen

26
sama – sama memiliki peran yang penting di dalam pengelolaan sebuah

organisasi. Tujuan dari kedua sistem tersebut untuk meningkatkan keputusan-

keputusan kolektif di dalam sebuah organisasi. Sistem informasi akuntansi

merupakan sistem informasi formal. Sistem ini mengandung semua karakteristik

yang meliputi tujuan (kegunaan), tahap, tugas, pengguna, dan sumberdaya. Sistem

informasi akunting suatu organisasi tertentu mempunyai cakupan yang

menyeluruh. Sistem informasi tersebut meluas keseluruh kegiatan organisasi dan

menyediakan informasi bagi semua pengguna organisasi (Wilkinson, 1992:15).

Sistem informasi ini tentunya akan sangat membantu organisasi dalam hal

pengambilan keputusan dalam hal keuangan, dan hal ini akan berdampak pada

peningkatan kinerja bagi organisasi. Godhue dan Thompson (1995), menyatakan

bahwa peran teknologi penting untuk menghasilkan kinerja yang positif

(meningkat), agar memberikan pengaruh atau kinerja yang positif maka teknologi

tersebut harus sesuai atau pas (fit) dengan jenis pekerjaan yang dilakukan dan

teknologi tersebut harus dimanfaatkan. Technology to performance chain (TPC)

adalah teori yang dikembangkan oleh Godhue dan Thompson. TPC bisa dijadikan

sebagai landasan teori dalam pemilihan variable sistem informasi akuntansi Teori

TPC sebagai dasar penggunaan sistem informasi akuntansi sebagai sebuah

teknologi yang tepat dan sebagai teknologi yang dimanfaatkan, karena teori yang

dikembangkan oleh Godhue dan Thompson (1995), menyatakan bahwa peran

teknologi penting untuk menghasilkan kinerja yang positif (meningkat). Landasan

teori TPC merupakan dasar peneliti memilih sistem informasi akuntansi dan

sistem pengendalian manajemen sebagai variabel dependent untuk menentukan

27
tingkat kinerja organisasi.Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem

untuk merencanakan kegiatan untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi

yang telah dipilih dan implementasi serta pengendalian pelaksanaan rencana

kegiatan tersebut (Mulyadi dan Setyawan, 1999:2). Sistem pengendalian

manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk

membangun masa depan organisasi (Mulyadi dan Setyawan, 1999:2). Masa depan

organisasi yang telah terbangun dengan baik akan meningkatkan kinerja dari

organisasi tersebut.untuk menghasilkan kualitas laba dan nilai perusahaan yang

meningkat diperlukan kemampuan manjerial (manajerial skill) yang tinggi. Muizu

dan Sule (2017) menyatakan bahwa untuk dapat mengimplementasikan kegiatan

manajemen sesuai dengan fungsinya masing-masing, maka diperlukan beberapa

keahlian manajemen (managerial skills) dan kompetensi khusus yang diperlukan

oleh setiap orang yang terlibat dalam kegiatan organisasi berdasarkan

tingkatannya dalam organisasi yang bisa membedakan seorang manajer dan bukan

manajer. Keahlian tersebut meliputi keahlian teknis, keahlian konseptual, keahlian

berkomunikasi dan berinteraksi, keahlian dalam pengambilan keputusan, keahlian

dalam pengaturan waktu, keahlian dalam manajemen global dan keahlian dalam

teknologi. Manajerialskill merupakan ketrampilan seorang manajer dalam

mengelola sisi bayangan organisasi, yaitu faktor-faktor yang berdampak positif

atau negatif terhadap produktivitas dan kualitas kerja organisasi secara subtantif

dan sitematik, serta tidak dapat dijumpai di dalam bagan organisasi atau di dalam

pedoman organisasi juga tidak dibicarakan dalam forum resmi organisasi

(Mulyadi dan Setyawan, 1999:9). Uraian di atas menyimpulkan bahwa, penting

28
untuk memasukkan manajerial skill dalam sebuah organisasi agar sistem-sistem

yang telah direncanakan dapat memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja

organisasi.Variabel tersebut dipilih untuk memoderasi hubungan antara sistem

informasi akuntansi dan sistem pengendalian manjemen dengan hubungannya

terhadap kinerja, karena penting kiranya memasukkan variabel moderasi kedalam

penelitian ini untuk memperkuat hubungan antara keduanya. Penelitian lain

mengambil topik yang sama mengenai sistem informasi akuntansi dan sistem

pengendalian manajemen dengan pengaruhnya terhadap kinerja, ternyata

menemukan hasil yang berbeda. Penelitian Soudani (2012) menemukan bahwa

sistem informasi akuntansi tidak memiliki hubungan signifikan dengan kinerja

manajemen. Hasil penelitian yang sama dikemukakan oleh Nejad et al., (2008)

yang menyatakan bahwa ternyata sistem informasi akuntansi tidak dapat dipakai

sebagai indikator untuk menerapkan evaluasi kinerja. Penelitian Jin (2003) juga

menyatakan hal yang sama bahwa sistem informasi akuntansi tidak memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap kinerja di kantor Akuntan Publik. Otley (1995)

serta Mia dan Clarke (1999) menyatakan bahwa teori kontijensi dapat digunakan

untuk menganalisis desain dan sitem, untuk memberikan informasi yang dapat

digunakan organisasi untuk berbagaimacam tujuan dan untuk menghadapi

persaingan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

29
Kesimpulan

Kuliah Kerja Lapangan yang diselenggarakan pada tanggal 26Juli 2022 di

beberapa tempat yaitu KSPPS BMT AL-Huda,PT.Perkebunnan teh tambi dan

FEB UNSIQ Wonosobo yang dilaksanakan oleh Angkatan 2022 mahasiswa STEI

Hamfara, memberikan pengetahuan praktis kepada seluruh peserta KKL berupa

permasalahan, strategi pemecahan permasalahan dan berbagai pelajaran lainnya

berkaitan dengan dunia bisnis. Dengan demikian mahasiswa dapat

membandingkan secara langsung teoriteori yang didapatkan dibangku perkuliahan

dengan keadaan dilapangan, yang tentu hal ini akan memberi bekal pengetahuan

dan pengalamanlebih banyak bagi mahasiswa.

Perusahaan Industri yang dikunjungi oleh penulis sudah memiliki manejerial

SDM yang sangat baik. KSPPS BMT AL-Huda,PT.Perkebunnan teh tambi dan

FEB UNSIQ Wonosobo.memiliki manajemen sumber daya manusia yang sangat

baik dengan penyesuaian diri pada perkembangan teknologi sehingga mampu

menjadi pelopor dalam skala nasional dan menjadi brand khas yang dimiliki

Indonesia di kancah internasional.

Sumber Daya Manusia yang unggul akan sangat berpengaruh pada eksistensi

serta efektifitas dan efisiensi produk yang dihasilkan.KSPPS BMT AL-

Huda,PT.Perkebunnan teh tambi dan FEB UNSIQ Wonosobo selalu mendorong

SDM dengan pelatihan-pelatihan maupun memberikan penghargaan berupa premi

dan penghargaan lainnya yang mampu mengacu daya kreativitas dan inovasi

Saran-saran :

30
Untuk KSPPS BMT Al-huda

 Meningkatkan kualitas pengelolaan SDM

 Menyediakan program kesiapam pensiun bagi seluruh civitas perusahaan

Untuk PT. Perkebunan teh tambi

 Meningkatkan kualitas pengelolaan SDM

 Menyediakan program kesiapam pensiun bagi seluruh civitas perusahaan

Untuk FEB UNSIQ Wonosobo

 Meningkatkan kualitas pengelolaan SDM di setiap organisasi

 Menyediakan program pertukaran mahasiswa dan menjunjung kualitas

mahasiswa.

Referensi

1.https://scholar.google.co.id/scholar?

hl=id&as_sdt=0%2C5&q=profil+kspps+BMT+Al+Huda+wonosobo&oq=#d=g

s_qabs&t=1658942880669&u=%23p%3DgvaYYbX7HKgJ

2.https://bpsdmd.jatengprov.go.id/1.0/2021/04/26/kebun-teh-tambi/

3.https://unsiq.ac.id/fakultas/ekonomi-dan-bisnis

4. wawancara dari setiap perusahaan

5. Penjelasan dari panitia perusahaan

31
Daftar gambar perusahaan

Gambar 3.1 kantor PSPS BMT AL-HUDA

Gambar 3.2 perkebunan teh tambi

Gambar 3.3 FEB UNSIQ WONOSOBO

32
33
1
35

Anda mungkin juga menyukai