Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH INDUSTRI KENTANG

KELOMPOK 2 WATT

NAMA KELOMPOK: ASBAH IMAM A(KETUA)

ANNISA AULIA D

BAGAS RIZKI R

DELINDA VINDIA

MUHAMMAD FAISAL

MUHAMMAD AR’S

PUTRI EZPERANZA

PRADILLA

RULLY SEPTIANTO

YULIANA EVA A
Daftar Isi

Daftar Isi ……………………………………………………………………….........….... iv

Kata Pengantar ………………………………………………………….........………….

I Pendahuluan ………………………………………………………..…..........…..…….

I.I Latar Belakang …………………………………………………........…………

I.II Rumusan Masalah ……………………………………........…………………

I.III Tujuan Pembahasan ………………………………......……………………

II. Isi …………………………………………………………………………..........………

III. Kesimpulan ……………………………………………………...…….......…….… 42

Penutup ………………………………………………………………........…………... 46

Daftar Pustaka ………………………………………………………........…………… 48

Lampiran ……………………………………………………………….....…………….. 54
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta
anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan judul “Adab Kepada Guru
dan Ustadz” ini.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan
sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-
satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini
supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah
kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung
serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat ini mampu
memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Bandung, 1 November 2018

KELOMPOK 2
I PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG

Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dari suku Solanaceaeyang memiliki umbi batan
g yang dapatdimakan dan disebut "kentang" pula. Umbi kentang sekarang telah menjadisalah satu makana
n pokok penting diEropa walaupun pada awalnyadidatangkan dari Amerika Selatan.

Penjelajah Spanyol dan Portugispertama kali membawa ke Eropa danmengembangbiakkan tanam


an ini padaabad XVI. Dengan cepat menu baru initersebar di seluruh bagian Eropa. Dalam sejarah migrasi
orang Eropa keAmerika, tanaman ini pernah menjadipemicu utama perpindahan bangsa Irlandia ke Amer
ika pada abad ke19, dikala terjadi wabah penyakit umbi di daratan Irlandia yang diakibatkan olehjenis ja
mur yang disebut ergot dan menurut pengertian secara biologiTanaman kentang adalah salah satu tanama
n budidaya tetraploid (2n = 4x = 40) .
Asalnya dari Amerika Selatan dan telah dibudidayakan olehpenduduk di sana sejak ribuan tahun silam. T
anaman ini merupakan herba(tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk.
Di daerah tropis cocok ditanam di dataran tinggi.Dan kentang juga selain mengandung karbohidrat, kenta
ng juga kayavitamin C. Hanya dengan makan 200 gram kentang, kebutuhan vitamin C sehari terpenuhi.

Kalium yang dikandungnya juga bisa mencegah hipertensi. Lebih dari itu, kentang dapat dibuat minuman
yang berkhasiat untuk mengurangigangguan saat haid.Kentang merupakan lima kelompok besar makanan
pokok dunia selaingandum, jagung, beras, dan terigu. Bagian utama kentang yang
menjadi bahan makanan adalah umbi,yang merupakan sumber karbohidrat, mengandung vitamin dan min
eral cukuptinggi.

Tanaman kentang (Solanum tuberosum Linn.) berasal dari daerahsubtropika, yaitu dataran tinggi Andes A
merika Utara. Daerah yang cocokuntuk budi daya kentang adalah dataran tinggi atau pegunungan dengan
ketinggian 1.000-1.300 meter di atas permukaan laut, curah hujan 1.500 mm per tahun, suhu rata-
rata harian 18-21oC, serta kelembaban udara 80-90 persen.
Dibandingkan dengan produksi kentang di Eropa yang rata-ratanyamencapai 25,5 ton
per hektar, produksi kentang di Indonesia masih sangatrendah. Rata-rata hanya 9,4 ton per hektar.
Rendahnya hasil tersebut terkait dengan mutu benih yang kurang baik(misalnya terinfeksi virus), teknolog
i bercocok tanam yang belum memadai, serta iklim yang kurang mendukung. Penanganan pascapanen ya
ng kurangbaik dapat menyebabkan kerusakan umbi kentang sebesar 2-
10 persenserta menimbulkan bagian terbuang sekitar 10 persen.
I.II RUMUSAN MASALAH

Bagaimana produksi pendistribusian kentang di Indonesia?

Siapa yang melakukan pendistribusian kentang?

Apa saja proses yang ada pada pendistribusian kentang?

I.III TUJUAN

1. mengetahui proses produksi kentang

2. mengetahui bagaimana kentang bisa sampai pada konsumen

3. mengetahui lebih dalam industry pertanian dan kentang


II. Isi

Kentang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berperan penting dalam perwujudan
ketahanan pangan terutama di daerah dataran tinggi Indonesia. Kentang dikenal sebagai alternatif sumber
karbohidrat yang dapat mensubstitusi kebutuhan pangan pokok masyarakat. Menurut Badan Pusat
Statistik (2014), produksi kentang terbesar di Indonesia terdapat di Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar
273.513 ton dan Kabupaten Wonosobo dikenal sebagai salah satu penghasil kentang terbesar di Jawa
Tengah. Lebih dari 85% produksi kentang di Kabupaten Wonosobo dihasilkan di Kecamatan Kejajar
yang juga dikenal sebagai sentra usahatani kentang di Kabupaten Wonosobo. Letaknya yang berada di
kawasan Dataran Tinggi Dieng membuat kentang dapat tumbuh subur di daerah tersebut karena kentang
sangat baik dibudidayakan di lingkungan beriklim sejuk.

Terdapat fluktuasi harga pada komoditas kentang, petani kentang biasanya hanya berperan sebagai
penerima harga sehingga tak jarang posisi mereka dalam menentukan harga menjadi lemah. Sementara
itu, peranan yang lebih besar dalam pengendalian harga kentang biasanya ditentukan oleh para pedagang,
mulai dari pengepul, pedagang besar, sampai pedagang pengecer. Adanya fluktuasi harga dapat
mempengaruhi pendapatan petani maupun pelaku usaha kentang lainnya. Oleh karena itu diperlukan
koordinasi maupun kolaborasi dari para pelaku pemasaran kentang agar tercipta pemasaran yang efektif
dan efisien.

Informasi mengenai rantai nilai komoditas kentang dapat memberikan gambaran mengenai aktivitas
apa yang perlu ditambahkan dalam setiap tahapan rantai agar tercipta nilai tambah dan terbuka lapangan
kerja. Terdapat beberapa pelaku di dalam rantai nilai yaitu produsen/petani, pengolah, pedagang dan
konsumen. Rantai pertama berupa produsen/ petani yang membudidayakan tanaman kentang dan rantai
terakhir yaitu konsumen yang mengkonsumi produk akhir kentang. Di tengah rantai terdapat individu atau
kelompok yang melakukakan transportasi/ memindahkan, mengolah, mensortasi, menjual, membeli,
mengemas, memeriksa, mengawasi, membuat keputusan dan kegiatan lainnya dalam pemasaran. Kondisi
produksi dan pemasaran kentang dapat digunakan untuk meningkatkan informasi mengenai rantai nilai
kentang. Jika rantai nilai beroperasi lancar tanpa kemacetan atau distorsi, maka petani menerima harga
yang wajar untuk produk mereka dan semua konsumen mampu membeli kentang.
Gambar: Pendistribusian kentang di Indonesia

Rantai nilai di Indonesia dimulai dari produsen/petani sebagai pelaku awal rantai nilai yang
membudidayakan tanaman kentang. Kentang yang dihasilkan oleh petani hampir seluruhnya dijual (97%),
hanya sebagian kecil yang dikonsumsi (0,83%) dan digunakan sebagai bibit (2,17%) musim tanam
berikutnya. Kentang yang dijual petani sebagian besar dibeli langsung oleh pengepul kecil (55%) dan
pengepul besar (32,5%), sisanya dibeli oleh pedagang besar (12,5%). Terdapat banyak rantai dalam
pemasaran kentang yang memiliki nilai yang berbeda. Berdasarkan rantai nilai pada gambar 2 dapat
diuraikan menjadi lima rantai yaitu:

1. Petani⇒Pedagang Besar⇒Eksportir
2. Petani⇒Pedagang Besar⇒Pasar Induk⇒Konsumen
3. Petani⇒Pengepul Kecil⇒Pedagang Besar⇒Pasar Induk⇒Konsumen
4. Petani⇒Pengepul Kecil⇒Pengumpul Besar⇒Pedagang Besar⇒Pasar Induk⇒Konsumen
5. Petani⇒Pengumpul Besar⇒Pasar Induk⇒Konsumen

Rantai terpendek terdapat pada rantai petani – pedagang besar- eksportir. Ekspor kentang dilakukan PT
Bumi Sari Lestari (PT BSL) yang diperoleh dari supplier pedagang besar yaitu Kelompok Tani
Surengede. Rantai nilai dalam pemasaran yang panjang dimulai dari petani ke pengepul kecil, pengepul
kecil biasanya memeriksa lahan petani yang siap panen, kemudian memberikan informasi dan menjualnya
kepada pengepul besar dan pedagang besar. Pengepul besar dan pedagang besar terkadang menerima
informasi langsung dari petani tidak melalui pengepul kecil kemudian membelinya langsung dari petani.
Pemasaran yang melewati pengepul kecil maupun tidak, petani tetap menerima harga beli yang sama,
akan tetapi pengepul dan pedagang besar menerima margin harga yang lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai