Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENELITIAN

JENIS-JENIS PELANGGARAN TATA TERTIB DI SMA KRISTEN ELIM MAKASSAR

DISUSUN OLEH:

X.4 TESALONIKA

Kelompok 2

Jhuan Dwinata

Evline Wandita

Chikita Aurelia Tamaela

Fitri Palengka

Michael Wagner Editiapaska

George Antonio Rossi Patongloan

SMA KRISTEN ELIM MAKASSAR

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan juga
Maha penyayang Laporan Penelitian ini dengan judul "Jenis-Jenis Pelanggaran Tata Tertib
Sekolah SMA Kristen Elim Kota Makassar” Sehingga laporan penelitian ini dapat kami susun
bersama dengan teman kelompok kami Setiap orang dalam berkarya selalu mencari
kesempurnaan, tetapi kesempurnaan itu terkadang terasa jauh dari kehidupan seseorang
Kesempurnaan bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menjauh dari pandangan,
bagai pelangi yang terlihat dari kejauhan, tetapi menghilang jika didekati, motivasi dari berbagai
pihak sangat membantu dalam perampungan tulisan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Sunarti Fajanna S.Pd yang telah membimbing kami dalam melakukan penelitian ini. Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami ucapkan kepada teman-teman sekalian yang telah
senantiasa bersabar dan terus berusaha untuk memberikan informasi dalam penyusunan Laporan
Penelitian ini. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan semoga penelitian
ini bermanfaat bagi orang yang membaca laporan penelitian ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANGAR 3

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 3

I.I Latar Belakang Masalah 2

I.II Rumusan Masalah 3

I.III Tujuan Penelitian 3

I.IV Manfaat Penelitian 3

BAB II KERANGKA TEORI/LANDASAN TEORI 4

II.I Tinjauan Pustaka 5

II.II Kerangka Teori 5

BAB III METODE PENELITIAN 3

III.I Pendekatan Penelitian …………………………………………………………………….. 9

III.II Jenis Penelitian ……………………………………………………………………………

III.III Subjek Penelitian ………………………………………………………………………..

III.IV Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………………

BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………………………………..

IV.I Peraturan Tata Tertib di SMA KristenElim Makassar …………………………………..

IV.II Jenis-jenis Pelanggaran Yang Pernah di Langgar Siswa………………………………..

IV.III Sanksi/Hukuman Yang Siswa Terima Saat Melanggar Tata Tertib Sekolah…………..

IV.IV Efekti/Tidaknya Peraturan Tata Tertib di SMA Kristen Elim Makassar………………

IV.V Peraturan di Sekolah Membuat Siswa Tertekan………………………………………..

IV.VI Penyebab Siswa Melakukan Pelanggaran Tata Tertib ………………………………...


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………..

V.I Kesimpulan …………………………………………………………………………….

V.II Saran …………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………..

LAMPIRAN………………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-Undang No. 20
Tahun 2003). Pentingnya pendidikan di sekolah membuat seluruh komponen yang ada di sekolah
menyadari arti pentingnya tata tertib di sekolah. Tata tertib ini sangat bermanfaat untuk
mengajarkan kedisiplinan kepada siswa. Tetapi kondisi tersebut tidak begitu mudah menjadi
suatu kenyataan, karena sering terjadi adanya pelanggaran-pelanggaran terhadap tata tertib
sekolah oleh para siswa. Pelanggaran tata tertib merupakan perbuatan yang dilakukan oleh siswa
yang bertentangan dengan peraturan-peraturan tata tertib sekolah yang bisa mengakibatkan
kerugian pada semua pihak yaitu pada diri siswa, orang tua dan guru (sekolah) dan masyarakat
lingkungan sekitar. Pelanggaran-pelanggaran peraturanperaturan tata tertib sekolah yang
dilakukan oleh siswa yang dapat diidentifikasikan atau dikelompokkan sebagai pelanggaran tata
tertib sebagai berikut , Pelanggaran dalam hal waktu, Pelanggaran dalam beretika (sopan santun),
Pelanggaran dalam hal menggunakan fasilitas sekolah yang ada, Pelanggaran dalam hal menjaga
kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah, Pelanggaran dalam hal criminal, Pelanggaran
dalam hal berpakaian dan berhias (bagi perempuan). Dari berbagai macam pelanggaran tersebut
tentu ada faktor-faktor yang dapat menjadi penyebabnya. Faktor internal yaitu dari dalam diri
siswa yaitu kepribadian siswa itu sendiri dan fator eksternal yaitu factor yang datang dari luar
diri siswa yaitu lingkungan, sekolah dan masyarakat. Maka terasa perlu untuk diadakan
penelitian yang akan dituangkan dalan sebuah penelitian sederhana yaitu “jenis-jenis
pelanggaran tata tertib di SMA Kristen Elim Makassar”.
I.II Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apa saja jenis pelanggaran yang dilakukan oleh siswa di SMA Kristen Elim Makassar?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pelanggaran tata tertib di SMA Kristen Elim
terjadi?

I.III Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui apa saja jenis pelanggaran yang dilakukan oleh siswa/i di SMA
Kristen Elim Makassar.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penyebab pelanggaran tata tertib di SMA
Krristen Elim Makassar.

I.IV Manfaat Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat diperoleh manfaat sebgai seberikut:

1. Agar mengetahui jenis pelanggaran yang dilakukan siswa/i SMA Kristen Elim Makassar.
2. Agar mengetahui apa yang menjadi penyebab terjadinya pelanggaran di SMA Kristen
Elim Makassar.

.
BAB II

KERANGKA TEORI/LANDASAN TEORI

II.I Tinjauan Pustaka

1. Jenis-Jenis pelanggaran tata tertib


Setiap sekolah pasti mempunyai peraturan tata tertib, tetapi masih banyak dijumpai
siswa yang melanggar peraturan-peraturan tata tertib sekolah yang ada. Pelanggaran tata
tertib merupakan perbuatan yang dilakukan oleh siswa yang bertentangan dengan
peraturan-peraturan tata tertib sekolah yang bisa mengakibatkan kerugian pada semua
pihak yaitu pada diri siswa, orang tua dan guru (sekolah) dan masyarakat lingkungan
sekitar. Pelanggaran tata tertib sekolah berhubungan erat dengan disiplin. Pelanggaran yang
diawali dengan tidak disiplinnya para siswa dalam mematuhi peraturan yang ada. Menurut
Widi Rahardjo (1998) apabila peserta didik berperilaku disiplin dan menaati segala
peraturan tata tertib sekolah, merupakan modal dasar yang sangat berharga sekali dalam
menunjang terciptanya tujuan belajar mengajar. Tingkah laku disiplin siswa adalah salah
satu kunci sukses untuk meraih prestasi sekolah yang maksimal.
Menurut Slameto (1986) pelanggaran-pelanggaran peraturanperaturan tata tertib sekolah
yang dilakukan oleh siswa yang dapat diidentifikasikan atau dikelompokkan sebagai
pelanggaran tata tertib sebagai berikut :
1. Pelanggaran dalam hal waktu.
2. Pelanggaran dalam beretika (sopan santun).
3. Pelanggaran dalam hal menggunakan fasilitas sekolah yang ada.
4. Pelanggaran dalam hal menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.
5. Pelanggaran dalam hal kriminal.
6. Pelanggaran dalam hal berpakaian dan berhias (bagi perempuan)
Menurut Djiwandono (2002:307), menjelaskan bahwa bentuk pelanggaran tata tertib
sekolah yang sering dilakukan oleh siswa antara lain : bicara di kelas, keluar kelas tanpa
ijin, gagal mengikuti aturan kelas dan tidak ada perhatian. Berdasarkan penjelasan tersebut
di atas diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk - bentuk perilaku pelanggaran terhadap tata
tertib sekolah adalah bentuk perilaku yang tidak diinginkan oleh penyelenggaraan sekolah.
Bentuk perilaku pelanggaran tata tertib sekolah seperti membolos, berkelahi, terlambat,
membuat gaduh di dalam kelas, tidak mengerjakan PR, mencontek, membantah perintah
guru, tidak membawa buku-buku maupun alat-alat pelajaran sekolah, tidak mengikuti
upacara, tidak mengerjakan tugas piket, merokok, merusak benda-benda milik sekolah,
pencurian, membawa barang-barang terlarang misalnya senjata tajam, gambar-gambar
porno, dan lain sebagainya, semua itu termasuk jenis-jenis pelanggaran tata tertib sekolah.
2. Faktor Yang Menyebabka Pelanggaran tata tertib
Menurut Bimo Walgito (2003) pelanggaran kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah
seringkali disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal yang terdapat dalam diri
sendiri dan faktor ekternal dari pengaruh lingkungan luar :
1. Faktor internal yaitu dari dalam diri siswa yaitu kepribadian siswa itu sendiri misalnya,
rasa malas yang timbul dari dalam diri sendiri, kurangnya rasa tanggung jawab, ingin
mencari perhatian dan kurang religious
2. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat misalnya, lingkungan keluarga atau orang tua yang kurang
memperhatikan anak, orang tua bercerai, tinggal terpisah dengan orang tua,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat yang kurang baik
juga sangat mempengaruhi.
Menurut Maman Rachman (1999) membagi ke dalam tiga kelompok penyebab
munculnya pelanggaran disiplin sekolah.
A. Pelanggaran disiplin yang ditimbulkan oleh guru antara lain :
1) Aktivitas yang kurang tepat untuk saat atau keadaan tertentu
2) Kata-kata atau sindiran tajam yang menimbulkan rasa malu peserta didik
3) Ketidakcocokan antara kata dan perbuatan dan antara teori dan praktek
4) Bertindak tidak sopan tanpa pertimbangan yang matang, tanpa melihat situasi
5) Memiliki rasa ingin terkenal, rasa ingin ditakuti, atau ingin disegani
6) Kurang pengendalian diri, seperti suka menggunjing peserta didik di tempat orang
banyak
7) Kegagalan menjelaskan tujuan pelajaran kepada peserta didik
8) Menggunakan metode yang monoton atau kurang variatif, sama dari suatu hari ke
hari yang lain
9) Gagal mendeteksi perbedaan individu peserta didik
10) Berbicara menggumam atau tidak jelas
11) Memberikan tugas yang berat dan kompleks
12) Tidak mengontrol pekerjaan peserta didik, apalagi mengembangkan pekerjaan
tersebut
13) Tidak memberikan umpan balik kepada hasil kerja peserta didik.
B. Pelanggaran disiplin yang ditimbulkan oleh siswa antara lain.
1) Anak yang “suka membadut” atau berbuat aneh yang sematamata untuk menarik
perhatian di kelas.
2) Anak dari keluarga yang kurang harmonis atau kurang perhatian dari orang tuanya
3) Anak yang sakit.
4) Anak yang tidak punya tempat untuk mengerjakan pekerjaan sekolah rumah
5) Anak yang kurang tidur (karena melek mata sepanjang malam)
6) Anak yang malas membaca atau tidak mengerjakan tugas-tugas sekolah.
7) Anak yang pasif atau potensi rendah yang datang ke sekolah sekadarnya.
8) Anak yang memiliki rasa bermusuhan atau menentang kepada semua peraturan.
9) Anak yang memiliki rasa pesimis atau putus asa terhadap semua keadaan;
10) Anak yang berkeinginan berbuat segalanya dikuasai secara “sempurna”
C. Pelanggaran disiplin yang yang ditimbulkan oleh lingkungan antara lain :
1) Lingkungan rumah atau keluarga seperti kurang perhatian, ketidakteraturan,
pertengkaran, ketidakharmonisan, kecemburuan, masa bodoh, tekanan, dan sibuk
urusannya masing-masing.
2) Lingkungan atau situasi tempat tinggal, seperti lingkungan kriminal, lingkungan
bising, dan lingkungan minuman keras.
3) Lingkungan sekolah, seperti kelemahan guru, kelemahan kurikulum, kelemahan
manajemen kelas, ketidaktertiban, dan kekurangan fasilitas.
4) Situasi sekolah seperti: hari-hari pertama dan hari-hari akhir sekolah (akan libur atau
sesudah libur), pergantian pelajaran, pergantian guru, jadwal yang kaku atau jadwal
aktivitas sekolah yang kurang cermat, bau makanan dari kafetaria, dan suasana gaduh
dari praktik pelajaran musik atau bengkel ruang sebelah

II.II Kerangka Teori

Siswa SMA Kristen Elim

Makassar

Jenis-jenis Pelanggaran

Faktor Penyebab Pelanggaran


BAB III

METODE PENELITIAN

III.I PENDEKATAN PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan secara utuh kepada subjek penelitian dimana
terdapat sebuah peristiwa dimana peneliti menjadi instrumen kunci dalam penelitian, kemudian
hasil pendekatan tersebut diuraikan dalam bentuk kata-kata yang tertulis data empiris yang telah
diperoleh dan dalam pendekatan ini pun lebih menekankan makna daripada generalisasi.

III.II JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif atau
penelitian penjelasan yaitu penelitian yang menganalisa hubungan antara variabel-variabel
penelitian dan hipotesis yang harus di buktikan. Metode-metode kualitatif memungkinkan
peneliti untuk mengkaji hal ihwal tertentu secara mendalam dan rinci. Metode-metode ini
menghasilkan sejumlah kecil orang dan kasus. Hal ini meningkatkan pemahaman terhadap
kasus-kasus dan situasi itu, namun juga mengurangi kemungkinan generalisasi.

III.III SUBJEK PENELITIAN

Pada penelitian yang kami lakukan ini, subjek yang kami ambil sesuai dengan judul
penelitian kami yaitu Jenis jenis pelanggaran tata tertib di SMA Kristen Elim Makassar.Kami
memilih subjek sebanyak 21 orang, mulai dari kelas X sampai kelas XI.
III.IV TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini kami melakukan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya;

1.Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dimana penelitian atau kolaboratornya


mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama penelitian. Kami mengambil data
langsung dilapangan dengan mengamati subjek, dimana subjeknya ialah SMA Kristen Elim

2.Wawancara

Selain menggunakan teknik observasi, kami juga menggunakan teknik wawancara


terhadap subjek penelitian untuk mendapatkan data. Data yang di dapatkan melalui wawancara
juga sangat efektif dan terjamin.
BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dari hasil wawancara yang telah kami lakukan, kami mewawancarai 21 siswa di SMA
Kristen Elim Makassar yang melakukan pelanggaran tata tertib sekolah. Di setiap kelas kami
mengambil 3 orang yang sering ditegur ataupun ditindaklanjuti oleh guru-gurudari kelas X
hingga kelas Xl.

lV.l Peraturan Tata Tertib di SMA Kristen Elim Makassar

Peraturan tata tertib adalah peraturan-peraturan yang harus ditaati atau dilaksanakan oleh
seluruh warga sekolah. Berikut ini beberapa jawaban atau tanggapan mengenai peraturan di
SMA Kristen Elim Makassar dari beberapa narasumber.

Menurut para narasumber peraturan yang ada di SMA Kristen Elim antara lain, dilarang
memakai aksesoris di sekolah, rambut laki-laki memakai ukuran 321, dilarang memakai jaket di
dalam area sekolah, masuk sebelum pukul 7.15, dilarang berpacaran, memakai pakaian dan
atribut sekolah sesuai yang telah ditetapkan pada harinya, Tidak menggunakan handphone saat
pembelajaran berlangsung kecuali guru mengijinkan, tidak memakai make-up apalagi membawa
peralatan make-up , handphone dikumpulkan sesudah ibadah, dilarang membawa rokok ataupun
minuman keras, tidak membawa barang berharga lain dan lain-lain.

IV.ll Jenis-jenis Pelanggaran yang Pernah di Langgar Siswa SMA Kristen Elim Makassar

Pelanggaran tata tertib merupakan perbuatan yang dilakukan oleh siswa yang bertentangan
dengan peraturan-peraturan tata tertib sekolah yang bisa mengakibatkan kerugian pada diri siswa
itu sendiri. Berikut jenis-jenis pelanggaran yang kerap kali dilanggar oleh Siswa di SMA Kristen
Elim Makassar dari beberapa narasumber.
lV.lll Sanksi/Hukuman yang Siswa Terima Saat Melanggar Tata Terib Sekolah

Sanksi adalah suatu bentuk akibat dari tindakan seseorang atau kelompok yang melanggar
aturan yang telah dibuat baik berdasarkan kesepakatan antara para pihak maupun hukum yang
berlaku. Berikut beberapa sanksi yang Siswa terima saat melanggar tata tertib di SMA Kristen
Elim menurut beberapa narasumber.

Yang pertama, menurut, F.X.1, A.X.1, H.X.3, CS.XI.IPA2, T.s.XI.IPA2, dan R.X.1
sanksi/hukuman yang mereka dapat akibat melanggar peraturan sekolah yaitu dilarang membawa
alat make up dan juga dilarang menggunakan aksesoris seperti kalung, gelang, cincin dan
berakhir barang mereka di sita dan tidak di kembalikan lagi karena sudah diberi peringatan pada
peringatan pertama penyitaan barang. Yang kedua, menurut L.X.1, N.X.2, K.X.2, Kn.XI.IPA1,
Rd.XI.IPS, M.X.4, AL.XI.IPS, sanksi yang mereka dapatkan akibat melanggar peraturan sekolah
yaitu terlambat datang sebelum pukul 7.15 siswa akan di pulangkan, maka dari itu mereka yang
melanggar peraturan tersebut akan di pulangkan atau tidak di perkenankan mengikuti pelajaran.
Dan yang ketiga, menurut D.X.3, F.XI.IPA1, E.XI.IPA1, M.s.X.4, E.b.X.4, C.X.3, J.XI.IPA2,
dan N.XI.IPS, sanksi yang mereka dapatkan akibat melanggar aturan lebih dari satu yaitu di beri
ditegur dan juga di tangani langsung oleh guru wakil kesiswaan SMA Kristen Elim.

lV.lV Efektif/Tidaknya Peraturan Tata Tertib di SMA Kristen Elim Makassar

Pada dasarnya setiap sekolah memiliki peraturan, akan tetapi ada bebarapa sekolah yang
peraturannya efektif dan ada juga yang tidak efektif. Berikut pendapat Siswa mengenai
efektif/tidaknya peraturan tata tertib di SMA Kristen Elim Makassar dari beberapa narasumber.

Menurut F.X.1, L.X.1, A.X.2, N.X.2, D.X.3, Kn.Xl IPA1, F.Xl IPA1, En.Xl IPA1, Rd.Xl
IPS, M.X.4, Ms.X.4, Al.Xl IPS, Eb.X.4, C.X.3, Cs.Xl IPA2, dan R.X.1, mereka mengatakan
bahwa peraturan tata tertib yang ada di SMA Kristen Elim Makassar sudah berjalan dengan
efektif. Sedangkan menurut K.X.2, N.Xl IPS, H.X.3, dan Ts.Xl. IPA2 peraturan tata tertib yang
ada di sekolah belum berjalan dengan efektif karena masih ada Siswa yang melanggar peraturan
sekolah dan bahkan terkadang ada Siswa yang tidak ditegur.

IV.V Peraturan di Sekolah yang Membuat Siswa SMA Kristen Elim Makassar Tertekan

Disetiap sekolah tentunya banyak sekali peraturan yang dibuat oleh pihak sekolah.
Tentunya peraturan itu harus dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah,akan tetapi ada juga
murid yang merasa tidak nyaman ataupun merasa tertekan pada peratura yang dibuat sekolah.
Berikut pendapat dari beberapa narasumber di SMA Kristen Elim Makassar.

Menurut F.X.1, C.X.3, A.X.2, N.X2, D.X3, J.Xl IPA2, Rd.Xl IPS, M X.4, Ms. X.4, Al. Xl
IPS, Eb. X.4, H.X.3, dan Ts.Xl IPA2, mereka tertekan akan peraturan sekolah seperti rambut
laki-laki yang bisa dibilang pendek tapi tetap diberi peringatan bahkan ada yang langsung dirazia
rambutnya, mereka juga mengatakan bahwa mereka tertekan akan peraturan sekolah yang
memulangkan siswa ketika terlambat, dan penyitaan aksesoris yang bisa dibilang tidak berharga
contohnya kalung salib berwarna silver bukan emas dan juga parfum. Sedangkan menurut L.X.1,
K.X.2, Kn.Xl IPA1, F.Xl IPA1, En.Xl IPA1, N.Xl IPS, Cs.Xl IPA2, R.X.1, mereka tidak
tertekan akan peraturan sekolah yang ada karena mereka bertanggapan bahwa jika tidak ada
peraturan sekolah, keadaan di lingkungan sekolah tidak akan berjalan dengan baik.

lV.Vl Penyebab Siswa di SMA Kristen Elim Makassar Melakukan Pelanggaran Tata Terib

Ada beberapa faktor yang menyebabkan Siswa melakukan pelanggaran tata tertib di setiap
sekolah. Berikut faktor penyebeb siswa di SMA Kristen Elim Makassar melakukan pelanggaran
tata tertib dari beberapa narasumber.

1. Faktor keterlambatan datang di sekolah:


Menurut L.X1, N.X2, Rd.Xl IPS, Eb.X4 dan M.X.4, yang menyebabkan mereka datang
terlambat ke sekolah karena faktor jarak rumah ke sekolah yang jauh sehingga mereka
terlambat datang di sekolah, menurut Al.Xl IPS dan faktor yang menyebabkan dirinya
terlambat ke sekolah adalah keadaan contohnya terlambat karena macet atau hujan, dan
menurut Kn.Xl IPA2 faktor yang membuat dirinya terlambat ke sekolah adalah
terlambat bangun.
2. Faktor tidak mencukur rambut sesuai dengan aturan:
Menurut En.Xl IPA1, Ms.X.4, J.Xl IPA2, D.X.3 dan C.X.3 yang menyebabkan mereka
melanggar peraturan adalah meraka lupa cukur rambut dan terkadang juga mereka
sengaja untuk tidak mencukur rambut mereka.
3. Faktor Siswa membawa alat make-up/skincare, aksesoris dan barang berharga
kesekolah:
Menurut F.X1 dan H.X3 mereka membawa alat make-up dan parfum ke sekolah agar
tidak terlihat pucat dan juga agar setelah jam olahraga mereka tidak terlalu bau
keringat. Menurut A.X2, R.X1 dan Cs.Xl IPA2 mereka lupa melepas atau bahkan tidak
sengaja membawa barang seperti kalung dan juga gelang di lingkungan sekolah.
4. Faktor tidak memakai atribut sekolah:
Menurut K.X2, F.Xl IPA1 dan Ts.Xl IPA2 mereka tidak memakai atribut sekolah
seperti kaos kaki danjuga sepatu hitam polos karena basah, belum dicuci atau bahkan
hilang.
5. Faktor ketidaksengajaan dan kesengajaan melanggar peraturan sekolah:
Menurut N.Xl IPS Dirinya tidak sengaja melanggar peraturan sekolah dengan cara Dia
naik ke lantai 4 sekolah pada saat jam istirahat dimana Siswa dilarang untuk naik ke
lantai 4 tersebut. Menurut Eb.X.4 Dirinya sengaja tidak kumpul handphone pada saat
jam pelajaran, dimana seluruh siswa diwajibkan untuk kumpul handphone
setelah/sebelum ibadah.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Anda mungkin juga menyukai