Tugas Ekonomi Waskita Karya
Tugas Ekonomi Waskita Karya
Disusun oleh :
XI – A4.1
A. Profil Perusahaan
PT Waskita Karya adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang
konstruksi. BUMN ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1961, bercikal bakal dari sebuah
perusahaan Belanda bernama "Volker Aannemings Maatschappij NV", yang diambil alih
berdasarkan Keputusan No.62 Pemerintah Tahun 1961.
Visi
Misi
B. Jenis Usaha
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) adalah perusahaan milik negara
(BUMN) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, industri, real estat dan
perdagangan.
C. Laporan Keuangan
D. Kontribusi BUMN,BUMD, BUMS tersebut terhadap perekonomian negara
atau daerah.
1. Apakah badan usaha tersebut memberikan memberikan keuntungan atau
pemasukan untuk kas negara/daerah
2. Bentuk tanggung jawab social perusahaan /CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap masyarakat
3. Apakah badan usaha tersebut bisa menyerap banyak tenaga kerja
4. Ketika mengalami kerugian, bagaimana badan usaha tersebut bisa
menyelesaikan masalah tersebut
5. Di masa pandemi ini, apakah badan usaha tersebut bisa bertahan atau tidak
Penjelasan :
Program CSR Waskita Karya telah mengadopsi CSV atau Creating Shared
Value, misalnya dalam pelaksanaan program kemitraan yang memiliki fokus
dalam pemberdaayaan serta peningkatan perekonomian masyarakat.
3. Sangat bisa, karena seperti yang kita ketahui sebuah perusahaan konstruksi pasti
membutuhkan tenaga kerja yang banyak, terlebih lagi terdapat proyek besar, itu
akan sangat membutuhkan banyak tenaga kerja, maka dari itu perusahaan ini
bisa menyerap banyak tenaga kerja.
4. Contoh permasalaan yang terjadi adalah menurunnya pendapatan di saat
pandemi Covid-19 yang merugi cukup besar. Terpangkasnya rugi perusahaan
salah satunya karena perusahaan mampu menekan beban pokok penjualan
hingga nyaris sepertiga menjadi Rp 10,35 triliun dari semula mencapai Rp
15,13 triliun. Selain itu perusahaan juga mampu menekan beban umum dan
administrasi yang nilainya berkurang nyaris setengahnya dari semula Rp 4,33
triliun menjadi Rp 2,26 triliun sepanjang tahun lalu. Dengan cara itu perusahaan
Waskita Karya dapat memperkecil persentasi kerugian.
5. Perusahaan Waskita Karya tetap bertahan di era pandemi ini, walaupun sempat
merugi cukup besar akibat kenaikan beban bahan baku dan beban overhead
akibat pandemi, serta adanya beberapa klasifikasi ulang dalam pos laba rugi.
Selama pandemi Covid-19, Waskita Karya pun harus mengeluarkan biaya
tambahan untuk implementasi protokol kesehatan di lingkungan kerja
perusahaan. Dengan segala rintangan perusahaan Waskita Karya tetap bertahan
di tengah era pandemi ini dan mencoba untuk bangkit lagi