Anda di halaman 1dari 6

TUGAS EKONOMI

Disusun oleh :

Muhammad Daud Difa Amin Putra

XI – A4.1

SMA NEGERI 2 CIBINONG


PT. WASKITA KARYA

A. Profil Perusahaan

PT Waskita Karya adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang bergerak di bidang
konstruksi. BUMN ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1961, bercikal bakal dari sebuah
perusahaan Belanda bernama "Volker Aannemings Maatschappij NV", yang diambil alih
berdasarkan Keputusan No.62 Pemerintah Tahun 1961.

Berikut Visi dan Misi Perusaaan Waskita Karya

Visi

Menjadi perusahaan Indonesia Terpercaya dan Berkelanjutan di Bidang Konstruksi


Terintegrasi dan Investasi.

Misi

Meningkatkan nilai Perusahaan yang berkelanjutan melalui :

1. Mengembangkan sistem dan teknologi yang terintegrasi


2. Membangun fundamental keuangan yang kuat
3. Menerapkan Enterprise Risk Management yang prima
4. Membentuk SDM yang kompeten dan berkinerja unggul
5. Mencapai portfolio yang seimbang melalui investasi di bidang usaha baru

B. Jenis Usaha
PT. Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) adalah perusahaan milik negara
(BUMN) yang bergerak di bidang jasa konstruksi, industri, real estat dan
perdagangan.
C. Laporan Keuangan
D. Kontribusi BUMN,BUMD, BUMS tersebut terhadap perekonomian negara
atau daerah.
1. Apakah badan usaha tersebut memberikan memberikan keuntungan atau
pemasukan untuk kas negara/daerah
2. Bentuk tanggung jawab social perusahaan /CSR (Corporate Social
Responsibility) terhadap masyarakat
3. Apakah badan usaha tersebut bisa menyerap banyak tenaga kerja
4. Ketika mengalami kerugian, bagaimana badan usaha tersebut bisa
menyelesaikan masalah tersebut
5. Di masa pandemi ini, apakah badan usaha tersebut bisa bertahan atau tidak

Penjelasan :

1. Perusahaan Waskita Karya menyumbang kontribusi dalam perekonomian


negara berupa pembangunan infrastruktur penunjang khalayak umum.
Contohnya PT Waskita Karya membangun sudah lebih 1.300 km jalan tol,
perbaikan Masjid Istiqlal yang menelan dana ratusan milyar, pembangunan
sumber daya air, serta infrastruktur besar lainnya.
2. Komitmen pada tanggung jawab sosial menjadi salah satu fokus perusahaan.
Perusahaan berkomitmen untuk memberikan manfaat positif bagi
stakeholder di internal dan eksternal perusahaan. Lingkup tanggung jawab
sosial perusahaan dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.47
Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan
Terbatas dan mengacu pada SDG Goals.
Dalam menyusun program tanggung jawab sosial, perusahaan berfokus
pada:
1. Tanggung jawab sosial terkait HAM
2. Tanggung jawab sosial terkait Operasi yang Adil
3. Tanggung jawab sosial terhadap Lingkungan
4. Tanggung jawab sosial terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan
Keselamatan Lingkungan
5. Tanggung jawab sosial terkait Konsumen
6. Tanggung jawab sosial dalam bidang Pengembangan Sosial dan
Masyarakat
7. Komitmen yang tinggi dari perusahaan untuk memberikan dampak
positif bagi masyarakat luas menjadi faktor pendorong bagi perusahaan
untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan
masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

Program CSR Waskita Karya telah mengadopsi CSV atau Creating Shared
Value, misalnya dalam pelaksanaan program kemitraan yang memiliki fokus
dalam pemberdaayaan serta peningkatan perekonomian masyarakat.

3. Sangat bisa, karena seperti yang kita ketahui sebuah perusahaan konstruksi pasti
membutuhkan tenaga kerja yang banyak, terlebih lagi terdapat proyek besar, itu
akan sangat membutuhkan banyak tenaga kerja, maka dari itu perusahaan ini
bisa menyerap banyak tenaga kerja.
4. Contoh permasalaan yang terjadi adalah menurunnya pendapatan di saat
pandemi Covid-19 yang merugi cukup besar. Terpangkasnya rugi perusahaan
salah satunya karena perusahaan mampu menekan beban pokok penjualan
hingga nyaris sepertiga menjadi Rp 10,35 triliun dari semula mencapai Rp
15,13 triliun. Selain itu perusahaan juga mampu menekan beban umum dan
administrasi yang nilainya berkurang nyaris setengahnya dari semula Rp 4,33
triliun menjadi Rp 2,26 triliun sepanjang tahun lalu. Dengan cara itu perusahaan
Waskita Karya dapat memperkecil persentasi kerugian.
5. Perusahaan Waskita Karya tetap bertahan di era pandemi ini, walaupun sempat
merugi cukup besar akibat kenaikan beban bahan baku dan beban overhead
akibat pandemi, serta adanya beberapa klasifikasi ulang dalam pos laba rugi.
Selama pandemi Covid-19, Waskita Karya pun harus mengeluarkan biaya
tambahan untuk implementasi protokol kesehatan di lingkungan kerja
perusahaan. Dengan segala rintangan perusahaan Waskita Karya tetap bertahan
di tengah era pandemi ini dan mencoba untuk bangkit lagi

Anda mungkin juga menyukai