DOSEN PENGEMPU
Disusun Oleh :
IAIN KEDIRI
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami berterimakasih kepada dosen pembimbing sudah memberi arahan untuk kami
membuat makalah ini tepat waktu.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG................................................................................1
2. RUMUSAN MASALAH............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.................................................................................................22
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Pelayanan jasa bank merupakan produk jasa bank yang diberikan kepada nasabah
untuk memenuhi kebutuhannya. Bank menawarkan produk jasa dengan tujuan untuk
memberikan pelayanan kepada nasabah bank atau pihak lain yang memerlukannya.
Dengan memberikan pelayanan jasa bank, maka bank akan memperoleh pendapatan.
Pendapatan yang diperoleh bank yang berasal dari pendapatan atas produk jasa disebut
dengan fee based income.1
A. Al-Wakalah
Al-Wakalah merupakan akad antara dua pihak yang dimana pihak pertama
menyerakan, mendelegasikan, mewakilkan datau memberikan mandat kepada pihak
lain dan pihak lain menjalankan amanat sesuai permintaan pihak yang diwakilkan. Al-
Wakalah dapat diartikan sebagai pelimpahan kekuasaan seseorang kepada orang lain
dalam menjalankan amanat tertentu.3
Landasan syariah dalam transaksi dapat dilihat dari Al-Quran sebagai berikut:
1
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 200
2
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 200
3
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 200
4
Dwi Suwiknyo,Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah,(Yogyakarta,2010)hal 38
“...Maka suruhlah salah seorang diantara kamu pergi ke kota dengan membawa
uang perakmu itu.”(QS. Al-Kahfi:19)5
Dalam aplikasi bank syariah, kalafah merupakan produk jasa yang diberikan
kepada nasabah yang mengajukan garansi kepada bank untuk melakukan pekerjaan
atas perintah pihak pemberi kerja. Pemberi kerja biasanya mensyaratkan kepada
penerima kerja, bahwa ada penjamin yang mau menjamin penyelesaian pekerjaannya,
sehingga pemberi kerja merasa terjamin atas pelaksanaan pekerjaan yang diberikan.8
D. Ar-Rahn ( Gadai )
Ar- Rahn atau rahn merupakan perjanjian penyerahan barang yang digunakan
sebagai jaminan untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan. Beberapa ulama
mendefinisikan rahn sebagai harta yang oleh pemiliknya digunakan sebagai jaminan
utang yang bersifat mengikat. Rahn juga diartikan sebagai jaminan terhadap utang baik
seluruhnya atau sebagai apabila pihak yang berutang tidak mampu melunasinya.12
Rahn diperbolehkan berdasarkan Al-Quran dan Hadis Rasulullah SAW. Rahn atau
jaminan itu dapat dijual atau dihargai apabila dalam waktu yang telah diperjanjikan
oleh kedua pihak, tidak dapat dilunasi. Hak Pemberian pinjaman akan muncul pada
saat debitur tidak mampu melunasi kewajibannya.13
Digunakan untuk memberikan jaminan pembayaran kembali kepada bank dalam
memberikan pembiayaan. Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria,
diantaranya milik nasabah sendiri; jelas ukuran, sifat, dan nilainya ditentukan
berdasarkan nilai riil pasar; dan dapat dikuasai, namun tidak boleh dimanfaatkan oleh
bank.14
E. Al-Qard (Pinjaman kebaikan)
Merupakan fasilitas pembiyaan yang diberikan oleh bank syariah dalam membantu
pengusaha kecil. Pembiyaan qard diberikan tanpa adanya imbalan. Al-Qard dapat
diartikan dengan pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta
kembali sesuai dengan jumlah uang yang dipinjamkan, tanpa adanya tambahan atau
imbalan yang diminta oleh bank syariah.15
Al-Qard digunakan untuk membantu keuangan nasabah secara cepat dan berjangka
pendek (short time). Produk ini digunakan untuk membantu usaha kecil dan keperluan
sosial. Dana qard diberikan kepada nasabah diperoleh dari dana zakat, infak dan
shadakah.17
F. AS-SHARF
Merupakan pelayanan jasa Bank syariah dalam pertukaran mata uang.Arti Harfiah
Sharf adalah penambahan, penukaran, pengehindaran, pemalingan (transaksi jual
beli).Sharf dapat diartikan transaksi jual beli antara mata uang yang satu dan lainnya,
misalnya jual beli antara US Dollar dan Rupiah, dan Singapur Dollar dan Malaysia
Ringgit.18
A. Al-Wakalah
a. Skema Al-Wakalah
16
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 219
17
Dwi Suwiknyo,Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah,(Yogyakarta,2010)hal 37
18
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 221
Keterangan:
19
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 201
20
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 202
Transfer dengan nominal kecil yaitu transfer senilai kurang dari Rp.
100.000.000,-. Transfer sejumlah kurang dari Rp. 100.000.000,- dapat
dikatakan transfer melalu lembaga kliring setempat atau melalui RTGS (
real time gross settlement ), yaitu transfer dengan sistem elektronik.21
b. Kiriman uang dengan nominal besar.
Tranfers sejumlah besar yaitu transfer sebesar Rp. 100.000.000,- atau lebih,
maka pelaksanaan transfer harus melalui sistem RTGS (real time gross
settlement). RTGS merupakan kegiatan pengiriman uang melalui sistem
elektronik yang telah disiapkan oleh Bank Indonesia. Transfer sejumlah
besar tidak boleh dilakukan melalui lembaga kliring setempat.22
2. Kliring
Warkat yang dapat dilakukan oleh transaksi kliring antara lain: cek, bilyet
giro, dan surat berharga lainnya.
3. Inkaso
Warkat yang diinkasokan sama halnya dengan warkat kliring antara lain:
cek, bilyet giro, dan surat berharga lainnya. Hasil inkaso atau tagihan yang
21
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 202
22
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 202
23
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 203
24
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 203
dilakukan oleh bank dengan mudah dengan jasa inkaso hanya memerlukan waktu
kurang lebih lima hari kerja.25
4. Intercity Clearing
5. Letter of Credit
Letter of credit adalah jasa bank yang diberikan kepada masyarakat untuk
memperlancar pelayanan arus barang, baik arus barang dalam negeri (antar pulau)
atau arus antar luar negeri (ekspor-impor). Letter of credit juga bisa disebut dengan
documentary credit.28
Perdagangan merupakan suatu aktivitas yang telah lama ada di muka bumi.
Transaksi perdagangan melibatkan sekurang-kurangnya dua pihak yaitu penjual
dan pembeli. Apabila perdagangan (jual beli) dilakukan secara langsung dimana
pihak penjual dan pembeli langsung bertemu dan melakukan negosiasi tentang
jenis barang, harga, dan lain-lain, maka tidak ada kesulitan dalam melakukan jual
beli. Akan tetapi apabila penjual dan pembeli tidak secara langsung bertemu dan
negosiasi, maka permasalahan akan timbul.29
25
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 203
26
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 203
27
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 204
28
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 206
29
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 205
Beberapa permasalah yang akan terjadi, antara lain tentang kualitas barang
yang dipesan, caa pengiriman barang serta waktu pengirimannya, dan cara
pembayaran atas pembelian barang.30
6. Payment
Pembayaran telepon.
Pembayaran rekening listrik.
Pembayaran pajak.
Pembayaran uang kuliah.
30
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 205
31
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 205
32
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 205
33
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 205
34
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 205
35
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 205
36
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 206
37
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 206
Pembayaran gaji.
Pembayaran tersebut dapat dilakukan melalui taller, ATM, kartu kredit, dan
dengan memberikan Standing instruction kepada bank. Standing instruction
merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank untuk melakukan pembayaran
sesuai dengan tagihan atau lainnya yang berlaku untuk selamanya hingga
dicabutnya standing instruction tersebut.38
38
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 207
39
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 207
40
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 208
41
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 208
3. Nasabah wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak
antara nasabh dan pemberi kerja’.42
4. Bila nasabah tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak,
maka bank syariah akan menanggung kerugian.43
b. Jenis-jenis AL-KAFALAH
c. Kafalah Bit-Tsalim
Merupakan perjanjian dalam memberikan jamiann pengembalian atas
barang yang disewa, pada saat perjanjian sewa berakhir. Banka syariah
dapat ,melakuka kontrak al- kafalah bit tsalim dengan leasing company terkait
atas nama nasabah dan atas barang yang menjadi objek sewa.47
42
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 208
43
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 208
44
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 209
45
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 209
46
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 209
47
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 209
d. Kafalah Al-Munjazah
Merupakan jaminan yang diberikan oleh penjamin atas pekerjaan yang
dilakukan oleh pihak yang dijamin. Kafalah al-munjazah dibatasi oleh kurun
waktu tertentu atau dihubungkan dengan maksud tertentu.48
e. Kafala Al-Muallaqah
Merupakan akad perjanjian yang dilakukan oleh tiga pihak yaitu pihak
penjamin (bank syariah),pihak terjamin(pemberi kerja), dan pihak dijamin
(nasabah). Jenis kafalah al Muallaqah hamper sama dengan kafalah al-
munjazah.49
a. Skema AL-HAWALAH
48
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 210
49
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 210
50
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 210
51
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 213
Keterangan :
Rukun Al-Hawalah
1. Para pihak yang melakukan akad Al-Hawalah antara lain: Muhal, Muhil, dan
Muhal Alaih.Syarat-syarat pihak yang melakukan akad antara lain:57
a) Cakap dalam melakukan hukum, baligh dan berakal.58
b) Kerelaan masing-masing yang terlibat dalam akad Al-Hawalah.59
52
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 214
53
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 214
54
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 214
55
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 214
56
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 215
57
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 213
58
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 213
59
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 213
c) Persetujuan adanya pengalihan utang dari pihak kedua yaitu Muhil
kepada muhal Alaih untuk membayar utangnya kepada Muhal.60
2. Adanya utang muhil kepada muhal. Utang piutang tersebut telah ada sebelum akad
al-Hawalah dilaksanakan.61
3. Adanya utang muhal alaih kepada muhil. Utang piutang ini juga sudah terjadi
sebelum akad dilaksanakan.Jumlah utang muhil kepada muhal dan utang muhal
alaih kepada muhil jumlahnya tidak harus sama.62
4. Sighat (Ijab kabul), Ijab kabul ini harus dinyatakan secara tertulis.63
c. Produk AL-HAWALAH
Beberapa produk jasa bank syariah yang menggunakan akad al-hawalah antara lain:
1) Factoring atau anjak piutang, dimana para nasabah yang memiliki piutang kepada
pihak ketiga memindahkan piutang itu kepada bank, lalu membayar piutang
tersebut dan bank menagihnya dari pihak ketiga.64
2) Post dated check, dimana bank bertindak sebagai juru tagih, tanpa membayarkan
dahulu piutang tersebut.65
3) Bill discounting pada dasarnya sama dengan hawalah, namun dalam bill
discounting nasabah harus membayar fee.66
D. AR-RAHN
Landasan syariah:
Jika kamu dalam perjalan (dan bermuamalah tidak secara tunai), sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan
yang dipegang oleh yang berpiutang. (al-Baqarah: 283)
60
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 213
61
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 214
62
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 214
63
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 214
64
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 215
65
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 215
66
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 215
“Rasulullah Saw. Membeli makanan dari seorang Yahudi dengan
menjadikan baju besinya sebagai barang jaminan.” (HR.Buchori dan Muslim dari
aisyah Bintin Abu Bakar)
a. Skema AR-RAHN
Keterangan:
67
68
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 216
69
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 216
c) Marhun Bih (Pembiayaan), Pembiayaan yang diberikan oleh murtahin harus
jelas dan spesifik, wajib dikembalikan oleh rahn. Dalam hal rahn tidak mampu
mengembalikan pembiayaan yang telah diterima dalam waktu yang telah
diperjanjikan, maka barang jaminan dapat dijual sebagai sumber pembayaran.70
E. AL-QARD
a. Skema AL-QARD
70
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 217
71
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 218
72
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 219
2. Al-Qard yang digunakan untuk pemberian pembiayaan kepada pedagang asongan
lainnya, sumber dana bersal dari zakat, infaq, sedekah dari nasabah atau para pihak
yang meniipkannya kepada Bank Syariah.73
3. Al-Qard untuk bantuan sosial, sumber dana berasal dari pendapatan Bank Syariah
dari transaksi yang tidak dapat dikategorikan pendapatn halah. Misal, pendapatan
denda atas keterlambatan pembayaran angsuran oleh nasabah pembiayaan, denda
atas pencairan deposito berjangka sebelum jatuh tempo, dan pendapatan non-halal
lainnya.74
c. Manfaat AL-QARD
1. Membantu nasabah pada saat mendapat kesulitan dengan memberikan dana
talangan jangka pendek.75
2. Pedagang kecil meperoleh bantuan dari Bank Syariah untuk mengembangkan
usahanya, sehingga merupakan misi sosial bagi Bank Syariah dalam membantu
masyarakat miskin.76
3. Dapat mengalihkan pedagang kecil dari ikatan utang dengan rentenir, dengan
mendapatkan utang dari Bank Syariah.77
4. Miningkatkan loyalitas masyarakat kepada Bank Syariah, karena Bank Syariah
dapat memberikan manfaat kepada masyarakat golongan miskin.78
F. AS-SHARF
Merupakan pelayanan jasa Bank syariah dalam pertukaran mata uang.Arti Harfiah
Sharf adalah penambahan, penukaran, pengehindaran, pemalingan (transaksi jual
beli).Sharf dapat diartikan transaksi jual beli antara mata uang yang satu dan lainnya,
misalnya jual beli antara US Dollar dan Rupiah, dan Singapur Dollar dan Malaysia
Ringgit.79
73
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 219
74
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 219
75
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 220
76
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 220
77
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 220
78
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 220
79
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 221
1. Nilai tukar antar mata uang yang akan diperjualbelikan telah dikuasai secara langsung
oleh penjual dan pembeli.80
2. Bila pertukaran antara mata uang yang sejenis, maka jumlah dan nilainya harus sama.81
3. Dalam Sharf tidak boleh ada tenggang waktu antara transaksi dan saat penyerahan
uang, artinya pertukaran ini harus dilakukan secara tunai.82
4. Transaksi Sharf tidak untuk spekulasi, akan tetapi transaksi itu terjadi karena kedua
pihak saling membutuhkan untuk melakukan jual beli mata uang.83
80
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 222
81
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 222
82
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 222
83
Drs. Ismail MBA,AK ,Perbankan Syariah,(Jakarta: kencana,2011) hal 222
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pelayanan jasa bank merupakan produk jasa bank yang diberikan kepada
nasabah untuk memenuhi kebutuhannya. Bank menawarkan produk jasa dengan tujuan
untuk memberikan pelayanan kepada nasabah bank atau pihak lain yang
memerlukannya.
1. Al-Wakalah
2. Al-Kafalah (bank garansi)
3. Al- Hawalah (alih utang-piutang)
4. Ar-Rahn ( Gadai )
5. Al-Qard (Pinjaman kebaikan)
6. AS-SHARF
DAFTAR PUSTAKA