Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan portofolio ekonomi ini.
Portofolio ini disusun guna memenuhi kelengkapan tugas mata pelajaran ekonomi.
Dengan tersusunnya portofolio ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Teni Nuraeni S.Ak selaku Guru Pengajar Ekonomi kelas XII MIPA,
2. Kedua orang tua penyusun yang selalu memberikan doa dan motivasi.
3. Serta kepada teman-teman sekelas dan seangkatan.
Saya menyadari dalam penyusunan portofolio ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan
demi terciptanya portofolio yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya
portofolio ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. .
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. .
A. KELAS X SEMESTER 1 ......................................................................................................... .
a. Konsep Ilmu Ekonomi ................................................................................................. .
b. Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi ............................................................ .
B. KELAS X SEMESTER 2 ......................................................................................................... .
a. Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran ............................................ .
b. Koperasi Indonesia ..................................................................................................... .
C. KELAS XI SEMESTER 1 ........................................................................................................ .
a. Pendapatan Nasional .................................................................................................. .
b. Ketenagakerjaan......................................................................................................... .
D. KELAS XI SEMESTER 2 ........................................................................................................ .
a. Kerjasama Ekonomi Internasional ............................................................................... .
b. Perdagangan Internasional ......................................................................................... .
E. KELAS XII SEMESTER 1........................................................................................................ .
a. Akutansi Sebagai Sistem Informasi ............................................................................. .
b. Persamaan Dasar Akutansi ......................................................................................... .
REFLEKSI ................................................................................................................................ .
MAKALAH
KONSEP ILMU EKONOMI
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi kelas X
MIPA 4 tahun pelajaran 2020-2021 SMAN 1 Telagasari
Disusun Oleh:
4
BAB I PENDAHULUAN
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti
"keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan
secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara,
yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek
ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs
heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam
manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan
dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku
kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan
lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah
disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang
dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran
ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme,
briton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode
ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan
keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan.
misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan
agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam
artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui
pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk
menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai
ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori
dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada
di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan
metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan
tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan
yang ada.
5
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diungkapkan diatas, maka dari itu hal yang paling pokok
untuk bisa menjadi pembahasan selanjutnya adalah :
1.3 Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini antara lain :
1. Mengetahui apa pengertian dan ruang lingkup ekonomi.
2. Mengetahui metode apa saja yang ada dalam ilmu ekonomi.
3. Mengetahui sejarah perkembangan ilmu ekonomi.
4. Mengetahui generalisasi ilmu ekonomi.
5. Mengetahui apa saja teori-teori ekonomi.
6
BAB II PEMBAHASAN
Ilmu ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial, tentu berkaitan dengan bidang
disiplin akademis ilmu sosial lainnya, seperti ilmu politik, psikologi, antropologi,
sosiologi, sejarah, geografi dll.
Sebagai disiplin yang mengkaji tentang aspek ekonomi dan tingkah laku
manusia, juga berarti mengkaji peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di
dalam masyarakat.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa tujuan ilmu ekonomi itu untuk
mencari pengertian tentang hubungan peristiwa ekonomi, baik yang berupa
7
hubungan kausal maupun fungsional dan untuk dapat menguasai masalah-
masalah eonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
Ilmu ekonomi pun memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut mencakup
hal-hal berikut.
8
informasi baru. Sedangkan kebijakan fiskal adalah perpajakan dan
pembelanjaan masyarakat yang dikontrol oleh pemerintah dan tunduk pada
ketentuan-ketentuan yang telah mendapat pengesahan dari badan legislative.
Pajak dan pembelanjaan mempengaruhi perekonomian melalui cara yang
berbeda-beda, tetapi kebijakan fiskal dalam konteks saat ini adlah efek bujet
sebagai suatu keseluruhan terhadap tingkat agregat permintaan dalam
perekonomian, kecuali dalam situasi darurat, kebijakan fiskal biasanya diubah
sekali setahun. Kegunaannya dalam mengatur perekonomian pun ditentukan
oleh kemampuan dalam menangani anggaran public itu sendiri secara
bijaksana.
Penggunaan pinjaman public dan tingkat suku bunga untuk
menstabilkan perekonomian diterima sebagai suatu prinsip kebijakan pada
tahun 1950-an dan 1960-an, seiring dengan gagasan Maynard
Keynes yang telah mengubah banyak prinsip ekonomi. Selanjutnya, di tahun
1970-an dan 1980-an muncullah neoklasik atau kontrarevolusi moneritas yang
berasal dari Chicago dan dipimpin Milton Friedman. Isu yang mendasar dalam
perdebatan ini berkaitan dengan hubungan antara dua tujuan dari full
employment dan stabilitas harga. Hal itu dimungkinkan dari pemotongan pajak
atau pemotongan tingkat suku bunga, untuk meningkatkan ketenagakerjaan
dalam jangka pendek tanpa harus membuat inflasi meningkat cepat. Namun,
dalam jangka panjang argumentasi neoklasik menyatakan bahwa situasi ini
tidak dapat berbalik dengan tingkat pengangguran kembali pada level alamiah
dan tidak ada yang dapat ditunjukan untuk kebijakan perluasan, kecuali
terjadinya inflasi yang lebih tinggi.
Menurut Briion, tidak dapat dipungkiri dalam praktiknya catatan
kebijakan makro ekonomi sejak tahun 1970-an lebih banyak mengalami
kegagalan dibandingkan keberhasilan. Inflasi meningkat tajam disebagian
besar Negara, terutama pada periode kenaikan harga minyak dunia yang paling
dramatis pada tahun 1947 dan 1979. sejak tahun 1980-an, inflasi lebih rendah,
tetapi pada saat bersamaan pengangguran di banyak Negara jauh lebih tinggi.
Respon terhadap berbagai kekecewaan ini telah mengarahkan pada tindakan
memperkenalkan desain kebijakan harga dan penghasilan. Pendekatan lain
yang berlanjut hingga tahun 1990-an, melibatkan tindakantindakan
ketenagakerjaan khusus yang dirancang untuk membantu pengaturan secara
langsung dengan cara memberikan pelatihan atau mencarikan lowongan
pekerjaan yang sesuai untuk mereka.
Ini sangat berbeda dengan studi mengenai unit-unit pengambilan
keputusan individual dalam perekonomian, seperti rumah tangga, pekerja dan
perusahaan yang secara umum dikenal dengan sebutan mikro ekonomi.
Sebagai contoh, ekonomi mikro meneliti determinasi harga terhadap beras,
harga relative beras dan baja, atau employment dalam industri baja sementara
9
makro ekonomi berurusan dengan determinasi tingkat employment dalam
suatu perekonomian khusus, atau dengan tingkat harga dari seluruh
komoditas. Kendati demikian, perbedaan antara dua bidang analisis ekonomi
ini berguna untuk berbagai tujuan.
Perkembangan mikro ekonomi sebagai bidang tersendiri, merupakan bagian
dari pendekatan marginal atau neoklasik yang mulai mendominasi teori
ekonomi setelah tahun 1970-an. Berbeda dengan ekonomi klasik, yang
menyoroti pertumbuhan ekonomi ngara akibat pertumbuhan sumber daya
produktif mereka, serta menjelaskan harga relative barang berdasarkan kondisi
objektif dari biaya produksinya. Teori neoklasik mengarahkan perhatiannya
pada alokasi sumber daya yang tersedia secara efektif dan padadeterminasi
subjektif terhadap harga-harga individual yang berdasarkan pada kegunaan
marginal. Terdapat enam topik yang sering dipersentasikan dalam mikro
ekonomi, yakni :
1. Ekonomi Lingkungan
Bidang kajian ekonmi lingkingan ini bermula dari tulisan gray (1900an), pigou
(1920-an), dan Hotelling (1930-an), akan tetapi baru muncul sebagai studi
koheren pada tahun 1970-an, yakni ketika revolusi lingkungan mulai terjadi di
berbagai Negara. Terdapat 3 nsur pokok dalam ekonomi lingkungan, yakni
sebagai berikut :
10
b. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh penyimpangan atau
kegagalan ekonomi, terutama yang bersumberdari pasar.
c. Solusi kerusakan lingkungan harus mengoreksi unsurunsur
ekonomi sebagai penyebabnya.
2. Ekonomi Evolusioner
Ilmu ekonomi evolusioner merupakan bidang kajian ekonomi yang
menjelaskan naik turunnya pertumbuhan ekonomi dan jatuh bangunnya
perusahaan-perusahaan, kota-kota, kawasan, dan Negara yang mencerminkan
bahwa evolusi selalu beroperasi pada tingkat yang berlainan dengan tingkat
kecepatan yang berbeda-beda.
3. Ekonomi Ekserimental
Pada mulanya, bidang ekonomi eksperimental merupakan hasil studi perilaku
pilihan individu, terutama ketika para ekonom memusatkan perhatiannya pada
teori mikro ekonomi
4. Ekonomi Kesehatan
Ilmu ekonomi kesehatan berusaha melakukan analisis terhadap input
perawatan kesehatan, seperti pembelanjaan dan tenaga kerja, memperkirakan
dampak pada hasil akhir yang diinginkan, yakni kesehatan masyarakat. Tujuan
ilmu ekonomi kesehatan adalah menggeneralisasikan aneka informasi
mengenai biaya dan keuntungan dari cara-cara alternative mencari kesehatan
dan tujuan kesehatan.
5. Ekonomi Institusional
Ilmu ekonomi institusional merupakan studi tentang system social yang
membatasi penggunaan dan pertukaran sumber daya langka, serta upaya
untuk menjelaskan munculnya berbagai bentuk pengaturan institusional yang
masing-masing mengandung konsekuensi tersendiri terhadap kinerja ekonomi.
6. Ekonomi Matematik
Ditinjau dari substansinya dalam ekonomi matematik, mula-mula digunakan
teori ekuasi simultan oleh Leon Walras untuk membahas problem ekuilibrium
dalam beberapa pasar yang saling berhubungan dengan digunakannya kalkulus
oleh Edgeworth untuk menganalisis perilaku konsumen.
11
8. Ekonomi Pertahanan
Ekonomi pertahanan, merupakan studi tentang biaya-biaya pertahanan yang
mengkaji masalah pertahanan dan perdamaian dengan menggunakan analisis
dan metode ekonomi yang meliputi kajian mikroekonomidan makroekonomi,
seperti optimisasi statis dan dinamis, teori pertumbuhan, distribusi,
perbandingan data statistic, dan ekonometrik(penggunaan statistika model
ekonomi).
12
13. Ekonomi campuran
Konsep ekonomi campuran merujuk kepada bentuk pengakuan keharusan
system ekonomi pasar bercampur dengan intervensi Negara.
Mengingat dalam ilmu ekonomi tingkah laku bersifat empiris maka wajar dalam
pengembangan metode yang digunakannya pun lebih banyak dengan
wawancara. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara
langsung, sebagai contoh pada pengkajian perilaku konsumen.
Sedangkan ilmu ekonomi neoklasik yang menggunakan pendekatan deduksi,
metode yang dikembangkan adalah metode-metode ekonometri. Dalam
metode tersebut banyak menggunakan tumpukan data-data.
1. Metode Induktif
13
Metode dimana suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan semua
data informasi yang ada di dalam realitas kehidupan. Realita tersebut
mencakup setiap unsure kehidupan yang dialami individu, keluarga,
masyarakat likal, dan sebagainya yang mencoba mencari jalan pemecahan
sehingga upaya pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dikaji secermat
mungkin. Sebagai contoh, upaya menghasilkan dan menyalurkan sumber daya
ekonomi. Upaya tersebut dilakukan sedemikian rupa sampai diperoleh barang
dan jasa yang dapat tersedia pada jumlah, harga dan waktu yang tepat bagi
pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk mencapai tujuan kebutuhan tersebut,
diperlukan perencanaan yang dalam ilmu ekonomi berfungsi sebagai cara atau
metode untuk menyusun daftar kebutuhan terhadap sejumlah barang dan jasa
yang diperlukan masyarakat.
2. Metode Deduktif
Metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum, ketentuan, atau prinsip
umum yang sudah diuji kebenarannya. Dengan metode ini, ilmu ekonomi
mencoba menetapkan cara pemecahan masalah sesuai dengan acuan, prinsip
hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Misalnya, dalam ilmu
ekonomi terdapat hukum yang mengemukakan bahwa jika persediaan barang
dan jasa berkuranng dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap maka
barang dan jasa akan naik harganya. Bertolak dari hukum ekonomi tersebut,
para ahli ekonomi secara deduktif sudah dapat menentukan bahwa harus
dijaga agar persediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tersebut
selalu dapat mencukupi dalam kuantitas dan kualitasnya. Buolding (1955:12)
menyebutnya sebagai metode eksperimen
intelektual (the method of intellectual experiment).
3. Metode Matematika
Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi
dengan cara pemecahan soal-soal secara matematis. Maksudnya bahwa dalam
matematika terdapat kebiasaan yang dimulai dengan pembahasan dalil-dalil.
Melalui pembahasan dalil-dalil tersebut dapat dipastikan bahwa kajiannya
dapat diterima secara umum.
4. Metode Statistika
Suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara pengumpulan,
pengolahan, analisis, penafsiran, dan penyajian data dalam bentuk angka-
angka secara statistik. Dari angka-angka yang disajikan, kemudian dapat
diketahui permasalahan yang sesungguhnya, selanjutnya dicarikan cara
pemecahannya. Sebagai contoh, pembahasan mengenai pengangguran. Dalam
hal ini, dapat terlebih dahulu diidentifikasi unsure-unsur yang berkaitan
dengan pengangguran, misalnya data perusahaan, data tenaga kerja yang
14
terdidik atau kurang terdidik, jenis dan jumlah lapangan kerja yang tersedia,
jumlah dan tingkat upah yang ditawarkan perusahaan, tempat perusahaan
beroperasi, rata-rata tempat tinggal para calon pekerja. Dari data yang
terkumpul tersebut, seorang ahli ekonomi dapat menyusun analisis dan
penafsiran data secara statistik yang berhubungan dengan pemecahan
masalah penganguran tersebut. selanjutnya, dari angkaangka statistik tersebut
dapat ditentukan cara yang tepat untuk membantu mengatasi masalah
pengangguran secara akurat berdasarkan tafsiran peneliti terhadap angka-
angka yang disajikan statistik.
15
2.4 Generalisasi Ilmu Ekonomi
1. Skarsitas
Skarsitas (kelangkaan) akan barang dan jasa timbul apabila kebutuhan
(keinginan) seseorang ataupun masyarakat lebih besar dari pada tersedianya
barang dan jasa tersebut. Skarsitas akan muncul apabila barang dan jasa yang
tersedia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
2. Produksi
Dalam system perekonomian modern, berlangsung berbagai aktivitas produksi
yang sangat banyak dan beragam. Dalam masyarakat agraris, aktivitas
pertanian menggunakan pupuk, benih, tanah, dan tenaga kerja yang
menghasilkan beras dan jagung. Dalam masyarakat industri, pabrik – pabrik
modern menggunakan bahan mentah, energi, mesin, dan tenaga kerja untuk
menghasilkan televise, computer, mobil, telepon, dan sebagainya. Begitu pun
dalam dunia usaha penerbangan, banyak menggunakan pesawat terbang,
bahan baker, tenaga kerja, dan system reservasi terkomputerisasi sehingga
penumpang memungkinkan untuk melakukan traveling ke berbagai rute
penerbangan dengan metode kerja yang cepat dan modern. Dengan demikian,
semuanya berusaha untuk berproduksi secara efisien atau dengan biaya yang
serendah – rendahnya. Dengan kata lain, mereka selalu berusaha untuk
berproduksi pada tingkat output yang maksimum dengan menggunakan
sejumlah input tertentu.
3. Konsumsi
Konsumsi selalu merupakan satu – satunya unsure GNP yang terbesar dari
seluruh pengeluaran. Untuk itu, alat pokok dalam analisis ini adalah bagaimana
mengaitkan pengeluaran untuk konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposable konsumen. Akan tetapi, perbandingan konsumsi dan pendapatan
tersebut tidaklah selalu linear karena ada batas tambahan uang yang
dibelanjakan untuk makanan, dimana orang tidak dapat makan semakin
banyak dan semakin enak terus searah dengan peningkatan pendapatannya.
Maka mulai batas tersebut proporsi dari seluruh pengeluaran untuk makan pun
mulai menurun atau sebaliknya kecenderungan tabungan semakin menarik.
4. Investasi
Kenaikan investasi dapat mendorong kenaikan pendapatan. Proses kenaikan
pendapatan sebagai akibat kenaikan investasi dapat dikemukakan sebagai
berikut. Injeksi dana investasi memungkinkan produsen menghasilkan barang
dan jasa yang lebih banyak. Untuk itu, ia akan membeli factor produksi yang
lebih banyak lagi. Sebagai akibatnya, pendapatan yang diterima konsumen
16
meningkat. Kenaikan pendapatan konsumen tersebut akan mendorong
mereka menambah konsumsi, tabungan, atau keduanya.
5. Pasar
Dalam sebuah system ekonomi pasar, tidak ada individu maupun organisasi
yang secara seorang diri bertanggung jawab atas penetapan harga, produksi,
konsumsi, dan distribusi. Khusus untuk harga, menggambarkan kesepakatan
antara orang dan perusahaan yang dengan sukarela melakukan pertukaran
berbagai komoditas. Disamping itu, harga pun merupakan sinyal bagi produsen
dan konsumen. Hargapun mengkoordinasikan keputusan – keputusan para
produsen dan konsumen dalam sebuah pasar. Harga – harga yang lebih tinggi
cenderung mengurangi pembelian konsumen dan mendorong produksi. Harga
– harga yang lebih rendah mendorong konsumsi dan menghambat produksi.
Harga adalah roda penyeimbang dari mekanisme pasar.
6. Uang
Pada hakikatnya, uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau diterima
untuk melakukan pembayaran, baik barang, jasa, maupun utang. Dengan
demikian, secara umum uang dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
secara umum memiliki fungsi sebagai alat tukar – menukar, sebagai alat
menyimpan kekayaan, dan sebagai alat pengukur nilai.
7. Letter of Credit
Dipandang dari sudut kepentingan eksportir dan importer, system pembayaran
yang paling aman adalah letter of credit. Sebab dengan system letter of credit
dapat memudahkan pelunasan pembayaran transaksi ekspor, mengamankan
dana yang disediakan importer dalam pembayaran barang impor, dan
menjamin kelengkapan dokumen pengapalan.
8. Neraca pembayaran
17
perumusan serta pelaksanaan kebijaksanaan moneter, mengatur dan
mengawasi serta mengendalikan system moneter.
10. Koperasi
Beberapa kasus kurang majunya system ekonomi koperasi di Indonesia, pada
umumnya disebabkan oleh rendahnya kesadaran berkoperasi serta kurangnya
etos kerja yang berdisiplin, baik di tingkat pengurus maupun para anggotanya.
12. Kewirausahaan
Suatu hal yang menarik untuk dikaji lebih jauh, banyak kewirausahawan yang
sukses adalah para pendatang atau imigran yang walaupun dengan semangat
―kantong kosong‖, anggota kelompok minoritas keagamaan yang militian jauh
lebih berhasil disbanding kelompok lain (Casson, 2000: 298).
13. Perpajakan
Tradisi membayar pajak tepat pada waktunya sebagai bagian integral dalam
menaati perundangan yang berlaku, tidaklah mudah untuk dilaksanakan
karena memerlukan tingkat kesadaran yang tinggi dan terjalin kuat rasa saling
percaya antara rakyat dengan pemerintah yang ada. Namun, bagi sejumlah
pemerintahan yang tidak transparan, korup, dan tidak accountable akan sulit
menumbuhkan kesadaran bagi rakyatnya untuk mematuhi undang – undang
perpajakan tersebut.
14. Periklanan
Pengaruh periklanan tidak lagi terbatas pada efek – efek ekonomi, melainkan
meluas ke berbagai bidang, dan tidak selalu positif tetapi juga negative. Dalam
bidang komunikasi social, iklan pun berperan sebagai lokomotif komunikasi
social. Ia mencoba menarik para konsumen dengan dimensi – dimensi yang
tidak berhubungan langsung dengan promosi barang – barang tersebut, seperti
dimensi identitas individual, keluarga atau kelompok, kepuasan atau
kebahagiaan, gender, dan sebagainya (Leiss, 1990).
Badan usaha perseroan terbatas memiliki ciri – ciri independensi yang tinggi
serta dapat mengabaikan risiko utang bagi pemilik sahamnya sehingga berani
18
berekspansi secara maksimal, selama masih ada pihak yang mau memberikan
pinjaman usahanya.
(Reekie, 2000:176).
19
memaksimumkan pendapatan nasional adalah "tangan-tangan yang
tak kelihatan".
d. Keadaan Stationer
Para ahli ekonomi klasik meramalkan akan timbulnya keadaan stationer
pada akhir proses pemupukan modal. Sekali keuntungan mulai
menurun, proses ini akan berlangsung terus sampai keuntungan
menjadi nol, pertumbuhan penduduk dan pemupukan modal terhenti,
dan tingkat upah mencapai tingkat kebutuhan hidup minimal.
20
diperluas, manufaktur dapat dibangun, dan produktivitas pertanian
dapat ditingkatkan sejalan dengan pertambahan penduduk yang nyata.
Namun, fakta menunjukkan bahwa keinginan untuk menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi modem secara teratur dan sistematis
masih bertabrakan dengan suatu batas, yaitu tingkat output perkapita
yang dapat dicapai. Selain itu, struktur sosial masyarakat seperti itu
berjenjang, hubungan dan keluarga memainkan peranan yang
menentukan (Jhingan, 1994: 180).
21
berkaitan secara langsung dengan perubahan radikal di dalam metode
produksi yang dalam jangka waktu relatif singkat menimbulkan
konsekuensi yang menentukan (Rostow, 1960: 9-11).
d. Tahap Kematangan (Maturity)
Rostow mendefinisikan tahap ini merupakan tahapan ketika
masyarakat telah dengan efektif menerapkan serangkaian teknologi
modern terhadap keseluruhan sumber daya mereka. Masa ini pun
merupakan suatu tahap pertumbuhan swadaya jangka panjang yang
merentang melebihi masa empat dasawarsa. Teknik produksi baru
menggantikan teknik yang lama. Berbagai sektor penting baru tercipta.
Tingkat investasi netto lebih dari 10% dari pendapatan nasional.
Perekonomian mampu menahan segala guncangan yang tidak terduga.
Dalam hal ini, Rostow memberikan bukti-bukti simbolis kernatangan
teknologi pada negara-negara industri, seperti Inggris (1850), Amerika
Serikat (1900), Jerman (1910), Prancis (1910), Swedia (1930), Jepang
(1940), Rusia (1950), dan (Canada (1950) (Jhingan, 1994: 187).
22
3. Teori Dampak Balik dan Dampak Sebar Gunnard Myrdal
Gunnard Myrdal adalah seorang ahli ekonomi Swedia dan pejabat pada
Perserikatan Bangsa-Bangsa, terkenal dengan tulisannya ―Economic Theory
and Underdeveloped Regions‖ (1957) dan ―Asian Drama: An Inquiry into the
Poverty of Nations‖ (1968), berpendapat bahwa pembangunan ekonomi
menghasilkan suatu proses sebab musabab sirkuler yang membuat si kaya
mendapat keuntungan semakin banyak dan mereka yang tertinggal di belakang
menjadi semakin terhambat. Dampak balik (blackwash effects) cenderung
mengecil.
Secara kumulatif, kecenderungan ini semakin memperburuk ketimpangan
internasional dan menyebabkan ketimpangan regional di antara negara-negara
terbelakang. Sebaliknya, di negara terbelakang proses kumulatif dan dissirkuler
pun dikenal istilah "lingkaran setan kemiskinan" berjalan menurun dan karena
tidak teratur menyebabkan meningkatnya ketimpangan. Myrdal yakin bahwa
pendekatan teoretis yang kita warisi tidak cukup menyelesaikan problem
ketimpangan ekonomi tersebut. Teori perdagangan internasional dan tentu
saja teori ekonomi secara umum, tidak pemah disusun untuk menjelaskan
realitas keterbelakangan dan pembangunan ekonomi (Myrdal; 1957). Pada
tesis Myrdal adalah membangun dari suatu keterbelakangan dan
pembangunan ekonominya di sekitar ketimpangan regional pada taraf nasional
dan internasional. Untuk itu is menjelaskan hal-hal sebagai berikut.
a. Dampak Balik
Semua perubahan yang bersifat merugikan dari ekspansi ekonomi
suatu tempat karena sebab-sebab di luar tempat itu, atau dapat
disebut juga dampak migrasi. Dampak ini merupakan perpindahan
modal dan perdagangan serta keseluruhan dampak yang timbul dari
proses sebab musabab sirkuler antara faktor-faktor ekonomi dan
nonekonomi.
b. Dampak Sebar
Mengunjuk pada dampak momentum pembangunan yang menyebar
secara sentrifugal dari pusat pengembangan ekonomi ke wilayah-
wilayah lainnya. Sebab utama ketimpangan regional adalah kuatnya
dampak balik dan lemahnya dampak sebar di negara-negara
terbelakang.
c. Ketimpangan Regional
Terjadi lebih banyak karena berakar pada dasar nonekonomi yang
berkaitan erat dengan sistem kapitalis yang dikendalikan oleh motif
laba, di mana terpusat di wilayah-wilayah (negaranegara) yang memiliki
23
harapan laba tinggi. Gejala ini disebabkan oleh peranan kekuatan pasar
bebas yang cenderung memperlebar ketimpangan regional karena
produksi, industri, perdagangan, perbankan, asuransi, dan perkapalan
cenderung mendatangkan keuntungan bagi wilayah maju (Myrdal,
1957:26).
e. Peranan Pemerintah
Kebijaksanaan nasional sering memperburuk ketimpangan regional,
terutama oleh peranan kekuatan pasar bebas dan kebijaksanaan liberal
sebagai akibat lemahnya dampak sebar. Faktor lain yang menyebabkan
ketimpangan regional di negara miskin adalah lembaga feodal yang
kokoh dan lembaga lainnya yang tidak egaliter, serta struktur kekuasaan
yang membantu si kaya "menghisap" si miskin (Myrdal, 1957: 28). Oleh
karena itu, pemerintah negara terbelakang, hams menerapkan
kebijaksanaan yang adil dan egaliter.
f. Ketimpangan Internasional
Pada umumnya perdagangan internasional menguntungkan negara
kaya dan memperlemah negara terbelakang. Sebab negara maju/kaya
memiliki basis industri manufaktur yang kuat dengan dampak sebar
yang kuat pula. Dengan mengekspor produk industri mereka ke negara
24
terbelakang, akan mematikan industri skala kecil. Ini cenderung
mengubah negara terbelakang menjadi produsen barang-barang
primer untuk ekspor. Mengingat permintaan akan barang-barang
ekspor inelastic (di pasar ekspor) maka mereka menderita akibat
fluktuasi harga yang menggila. Sebagai konsekuensinya, mereka tidak
dapat mengambil untung dari naik turunnya harga barang di dunia
ekspor.
g. Perpindahan Modal
Hal ini pun gagal menghapuskan ketimpangan internasional, karena
negara maju lebih menjanjikan keuntungan dan jaminan bagi para
investor maka modal akan semakin menjauhkan diri dan negara
terbelakang. Modal yang mengalir ke negara terbelakang diarahkan
sebagian besar pada produksi barang primer untuk ekspor, hal ini akan
meragukan mereka karena dampak balik yang kuat. Apa pun yang
diinvestasikan pihak asing, akan meningkatkan dampak balik yang
domain serta tidak menjadi pemecah masalah dalam ketimpangan
intemasional (Thingan, 1994: 274).
1. Jika tenaga kerja adalah satu-satunya penentu nilai, lalu ke mana profit
dan bunganya? Marx menyebut profit dan bunganya itu sebagai nilai
surplus.
2. Oleh karena itu, ia berkesimpulan bahwa kapitalis dan pemilik tanah
adalah pihak yang mengeksploitasi para pekerja.
3. Jika semua nilai adalah produk dan tenaga kerja maka semua profit yang
diterima adalah oleh kapitalis dan pemilik tanah pastilah merupakan
nilai surplus yang diambil secara tidak adil dari pendapatan kelas
pekerja.
25
4. Adapun rumus matematis untuk teori nilai surplus dapat dikemukakan
bahwa tingkat profit (p) atau eksploitasi adalah sama dengan nilai
surplus (s) dibagi dengan nilai produktif akhir (r). Dengan demikian,
5. Marx membagi nilai produk akhir menjadi dua bentuk kapital (modal),
yakni kapital konstan (c) dan kapital variabel (v). Kapital konstan
mempresentasikan pabrik dan peralatan. Kapital adalah biaya tenaga
kerja. Jadi, persamaan untuk tingkat profit menjadi:
p = s(v.c)
26
Freedom‖ yang diluncurkan pada ulang tahun perkawinan Friedman
dan Rose ke-
25. Inti teorinya sebagai berikut.
27
h. Kebijakan fiskal baginya diyakini sebagai wahana yang tepat untuk
mengentaskan kemiskinan, namun redistribusi pendapatan bagi
kalangan di atas garis kemiskinan justru akan lebih banyak
menimbulkan kerugian.
i. Imperialisme disipliner yang menonjolkan penerapan analisis ekonomi
oleh para ekonom terhadap semua bidang yang biasanya dianggap
sebagai disiplin lain, seperti sejarah, politik, hukum, dan sosiologi.
28
BAB III PENUTUP
Simpulan
Istlah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikosnomos atau oikonomia
yang artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan
administrasi pendapatan. Namun, sejak perolehan maupun penggunaan kekayaan
sumber daya alam secara fundamental perlu diadakan efesiensi, termasuk pekerja dan
produksinya maka dalam bahasa modern istilah ekonomi tersebut menunjuk terhadap
prinsip usaha maupun metode untuk mencapai tujuan dengan alat-alat sedikit
mungkin.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity). Untuk itu, cara pemenuhan
kebutuhannya berkaitan dengan metode-metode dalam ilmu ekonomi yang
diantaranya yaitu metode induktif, metode deduktif, metode matematika, dan metode
statistika.
Setiap orang pasti mneghadapi masalah kelangkaan, dan ilmu ekonomi
berusaha menjawab masalah tersebut. jadi sebenarnya, ilmu ekonomi diperlukan
setiap orang. Untuk menghadapi masalah yang sederhana mungkin cukp diperlukan
pengalaman masa lampau dan intuisi. Akan tetapi ketika makin kompleks masalahnya
maka makin terasa kebutuhan akan adanya pegangan dalam pengambilan keputusan.
Pegangan ini dapat dicari di dalam khazanah teori ekonomi.
29
DAFTAR PUSTAKA
Suparman, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi [1 Maret 2009]
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_teori_ekonomi [1 Maret 2009]
30
PORTOFOLIO
MASALAH POKOK EKONOMI DAN SISTEM
EKONOMI
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi kelas
X MIPA 4 tahun pelajaran 2020-2021 SMAN 1 Telagasari
Disusun Oleh:
1. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu ekonomi sangat berguna dan bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ilmu pengatahuan menempatkan kedudukannya
sejajar dengan ilmu lain. Peranan pemerintah dalam perekonomian negara di bagi menjadi
2, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Dimana pada jangka panjang pemerintah
harus menghantarkan masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin,
serta harus menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan dalam jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu
menciptakan iklim usaha yang kondusif mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak lain
masih harus menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal dengan
istilah ‘tiga penyakit pokok ekonomi. Dan sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam
jangka panjang tidak terlepas dari kemampuan menangani masalah-masalah ekonomi
jangka pendek ini.
Sistem Ekonomi sangat berpengaruh besar pada keberhasilan pemerintah dalam
mencapai misi memakmurkan dan mensejahterakan perekonomian
masyarakatnya.Bahkan tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun menggunakan sistem
ekonomi demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan baik untuk diri sendiri ataupun
pihak-pihak lainnya.
Dengan adanya keterkaitan ini maka masalah ekonomi dan sistem ekonomi dapat
mempengaruhi kegiatan ekonomi.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PENULISAN
Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap para rekan-rekan segenerasi penerus
bangsa dapat peka dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan terjadi
pada masalah ekonomi yang akan terus berkembang.Dengan kepekaan inilah maka
perkembangan masalah ekonomi di setiap waktunya dapat teranalisa.Sehingga di masa
yang akan datang diharapkan para generasi baru dapat menciptakan sistem perekonomian
yang sesuai dengan harapan dan juga sesuai dengan keadaan yang ada.
4. METODE PENULISAN
31
Dalam makalah ini penulis menggunakan metode studi literatur, dimana kami
menjadikan bacaan-bacaan dari beberapa media sebagai sumber informasi.
5. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulis membagi makalah ini kedalam tiga bagian besar, yang masing-masingnya memiliki
poin-poin tertentu.
Pada BAB I kami lebih menekankan pada pengenalan pokok-pokok masalah.Pada poin 1
penulis menuliskan latar belakang penulis mengenai ketertarikan penulis terhadap
permasalahan pokok ekonomi dan sistem ekonomi.Pada poin 2 penulis mulai menjelaskan
permasalahan pokok ekonomi dan sistem ekonomi secara masing-masing sembari dijelaskan
juga keterkaitan antara keduanya.Pada poin 3 penulis mencantumkan tujuan penulis. Pada
poin 4 dijelaskan tentang metode yang penulis pakai dalam membuat karya tulis ini.Dan pada
poin 5 penulis menuliskan sistematika penulisan, sebagaimana yang tertera pada lembar yang
sedang anda lihat sekarang ini.
Pada BAB II kami menuliskan pembahasan mengenai masalah-masalah yang sudah
penulis rumuskan pada BAB I satu per satu.Khusus untuk sistem ekonomi di Indonesia kami
bahas pada bab baru yaitu BAB III Aplikasi Teori dan Kelayakan
Pada BAB IV kami awali dengan penutup, lalu kesimpulan berdasarkan hasil informasi
yang penulis dapatkan, juga pada bab ini kami sampaikan beberapa saran dari penulis pribadi.
32
BAB II
PEMBAHASAN
33
b. Produksi, masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa
yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan
berapa tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan
bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan
kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi barang dan jasa.
c. Distribusi, msalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa dari
produsen sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan.
misalnya lewat distributor, agen, atau saluran lainnya
d. Pertumbuhan, masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya
pendapatan nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan/ masyarakat.
Pertumbuhan juga berkaitan erat dengan kelangsungan hidup manusia. Pokok
masalahnya adalah bagaimana kehidupan ekonomi berjalan terus menerus
dengan sumber daya alam yang semakin berkurang, sementara pertambahan
penduduk dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.
2. Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global
a. Masalah Ekonomi Lokal
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang yang dianalisis
berdasarkan pendekatan letak geografis, menimbulkan konsep ekonomi regional
(regional econimics) atau ekonomi lokal yang menyelidiki tata ruang sumber-
sumber yang langka serta hubungannya dengan pengaruh terhadap lokasi
berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun social. Ilmu ekonomi ini
berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan dan
manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat
dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:
1) Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur perekonomian dari
waktu ke waktu (bulan, triwulan, semester, dan tahun). Ada tiga permasalahan
yang sering muncul, yaitu:
a) Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan jasa.
b) Pengangguran atau kesempatan kerja.
c) Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.
2) Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi yaitu bagaimana
mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan antara pertumbuhan
penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.
Masalah jangka panjang juga mengatur untuk dapat menghindari masaJah
ekonomi tersebut dalam waktu yang lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, dua
puluh tahun, dan seterusnya)
Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat harga
umum secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang yang beredar
lebih banyak dibandingkan dengan mengatur jumlah barang, dapat diatasi dengan
mengatur jumlah uang yang beredar. Mengurangi jumlah uang yang beredar dapat
dilakukan dengan menaikkan tingkat suku bunga bank, dengan harapan orang yang
meminjam berkurang dan yang menabung meningkat, sehingga jumlah uang yang
beredar berkurang. Disamping itu, juga dapat ditempuh dengan cara pemerintah
menjual surat- surat berharga, misalnya setifikat Bank Indonesia, kepada
34
masyarakat dengan harapan uang yang beredar di masyarakat dapat di tarik oleh
bank. Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh: Politik diskonto (menaikkan
dan menurunkan tingkat bunga), pasar terbuka (kebijakan pemerintah melalui
bank sentral untuk menjual surat- surat berharga berupa SBI), meningkatkan
kas rasio yaitu perbandingan antara modal dengan dana pinjaman, kredit
selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk memperketat pemberian kredit).
b) Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang tingi dengan harapan pajak
yang ditarik pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat
pula dengan anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah lebih banyak
dibandingkan pengeluarannya
c) Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah
produksi, membeli subsidi kepada produse, sehingga produksi lebih produktif
untuk menghasilkan jumlah produksi lebih banyak. Pemerintah dapat pula
mendorong pengusaha untuk menanamkan modalnya (invenstasi) baru.
d) Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan biaya
impor, dengan harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat dalam
negeri melimpah.
e) Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam
menetapkan harga maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus neraca pembayaran
merupakan masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah
catatan transaksi- transaksi internasional.
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam jangka pendek sebab, hal ini
merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih banyak dibandingkan modal yang masuk.
Masalah ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih
besar dibandingkan kewajiban membayar impor, akan tetapi dalam jangka panjang
merupakan masalah. Begitu pula sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus
berkepanjangan tidak baik, neraca pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa
yang terakumulasi hanya akan mendorong tingkat harga umum naik.
b. Masalah Ekonomi Global
Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau globalisasi.
Secara sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian menyatunya negara-
negara di dunia menjadi negara yang sangat besar. Globalisasi terjadi akibat
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dan sarana transportasi,
sehingga batas- batas negar menjadi kurang berarti secara ekonomi. Pengaruh
globalisasi dapat kalian rasakan dari segi budaya musik yang didengarkan remaja
Singapura, Jepang. Amerika, bahakan negara-negar di Afrika. Begitu pula jenis mode
pakaian, dan makanan yang hampir sama di berbagai negara. Masalah ini dialami pula
di bidang ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi ekonomi; mengandung pengertian
semakin menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di dunia. Berbagai contoh dapat
kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya sebagai berikut.
1) Bidang Produksi
Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam menentukan dimana
produk tersebut dibuat. Misalnya untuk produk pakaian yang dibuat di Perancis,
kapasnya dari Cina, kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya
35
dari Amerika, dirancang dan dibuat di Perancis. Dengan keadaan seperti itu,
dapatkah produk tersebut buatan Perancis?
Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri- industri mobil, elektronik,
computer, pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu terjadi karena sangat jarang
suatu negara yang dapat memproduksi suatu barang dari hulu sampai hilir. Di
samping itu, penggunaan bahan dari negara lain juga dilakukan dengan alas an
efisiensi; apabila salah satu bahan diproduksi sendiri biayanya terlalu mahal.
2) Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta banyak terdapat orang asing
bekerja pada suatu kantor atau banyak tenaga i kerja kita yang bekerja di luar
negeri. Hal ini dapat saja terjadi, dan sekarang menjadi wajar, karena siapa pun
apabial ada kesempatan dan memenuhi syarat maka ia dapat bekerja dimana pun.
Misalnya sebuah perusahaan di Indonesia memperkerjakan orang Philipina karena
kemampuannya berbahasa Inggris, atau memperkerjakan orang Jepang karena
etos kerjanya yang tinggi.
3) Bidang modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan modal untuk
memperluas perusahaannya. Misalnya perusahaan tambak ikan di Indonesia
memerlukan modal untuk memperluas tambaknya, dapat saja meminjam modal
dari Hongkong, karena tingkat bunga di Indonesia dianggap terlalu mahal.
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring dengan dorongan perdagangan
bebas. Negara berkembangan semakin ketinggalan dalam banyak hal; misalnya
masuknya barang- barang negara maju mudah (tanpa proteksi), akan
menimbulkan ketergantungan, kualitas sumber daya manusia yang ketinggalan,
produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena kualitas, dan harga produk
luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan perdagangan bebas itu
terhadap masalah ekonomi nasional? Jawabannya dapat beraneka ragam. Salah
satunya adalah pereknomonian nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena itu,
agar tidak ketinggalan, harus memenangkan persaingan. Ada tiga cara untuk
memenangkan persaingan yaitu:
a) Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara melakukan penghematan di segala
bidangdan sector kegiatan ekonomi; misalnya menghilangkan biaya yang tidak
perlu (efisiensi ekonomis), dan pengalokasian sumber daya yang terbaik (efisiensi
teknis)
b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu meningkatkan kemampuan.
keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah menyerah. Berbagai
cara dapat dilakukan. seperti melalui pendidikan. pemagangan, latihan kerja. dan
lain- lain.
c) Mengadakan progam penelitian dan pengembangan (research and development)
atau litbang. Dengan tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide serta
pengembangan yang berakhir dengan suatu produk yan lebih bermanfaat.
Penelitian dan pengembangan berkaitan erat dengan penemuan (invention) yang
mencakup penemuan metode- metode baru, teknik- teknik produksi baru, dan
produk- produk baru, serta pembahanian (innovation) yaitu membawa penemuan
36
baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien akan mampu memproduksi
barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang murah, sedangkan
sumberdaya yang berkualitas dan penelitian yang baik akan memungkinkan
perekonomian untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan
kemungkinan lebih murah.
37
ekonomi tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab
permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional, sebagai berikut:
a) aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
b) kehidupan masyarakatnya sangat sederhana;
c) kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan;
d) teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana;
e) modal yang digunakan sedikit;
f) transaksi jual beli dilakukan dengan cara barter;
g) kegiatan produksi sepenuhnya bergantung pada alam dan tenaga kerja;
h) hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompoknya saja.
2. Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau
terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki
pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena
itu, dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi
sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah
seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das
Capital. Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan
direncanakan oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam
kegiatan perekonomian. Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what,
how, dan for whom semuanya dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat
sehingga semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando
banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat
adalah sebagai berikut:
a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh
negara;
c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau
pihak swasta tidak diakui.
Sistem ekonomi sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang
dimiliki oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :
a) Tingkat inflasi dan pengangguran dapat ditangani dengan baik , sebab
perekonomian di kendalikan oleh pemerintah pusat;
b) Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab
pemerintah memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor produksi;
c) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh
pemerintah.
Kelemahan Sistem Ekonomi Terpusat, diantaranya sebagai berikut :
a) menghambat kreativitas masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian
sebab kegiatan perekonomian telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat;
b) terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat;
c) terjadinya ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang
disebabkan oleh sulitnya pemerintah daam menghitung semua kebutuhan
masyarakat.
38
Contoh negara yang dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi komando adalah
Kuba, Rusia, Korea Utara, dan RRC, walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem
ekonomi komando dalam perekonomiannya.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai
laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya “biarlah
mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain di istilahkan laissez-
faire, Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini
muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalisme”
(sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan mampu menggunakan
kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan
dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat dalam
memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme. Tokoh yang memopulerkan
sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal berjudul An Inquiry
into the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa
“perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada
mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan
The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar merupakan suatu tata cara pengaturan
kehidupan pereekonomian yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi
antara permintaan dan penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung pada
kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, di antaranya sebagai berikut:
a) setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
b) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar;
c) peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu
untuk menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi;
d) peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
e) hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan
yang dilindungi sepenuhnya oleh negara;
f) setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan;
g) kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar.
Sistem ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki
oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :
a) Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian,
sebab masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian;
b) Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan
yang ketat;
c) Efisiensi dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapau dengan
baik, sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencrian
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kelemahan sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut:
a) Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku
adalah free fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan persaingan adalah
modal;
b) Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat;
c) Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja
sehingga yang kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin.
39
Contoh negara yang sistem ekonominya mendekati sistem ekonomi pasar adalah
Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis, Kanada, Albania,
Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark,
Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia,
Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia,
Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia,
Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya
adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia
dan San Marino. Juga beberapa negara di kawasan Asia seperti Hongkong , Myanmar,
Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura , India, Iran, Israel, Jepang, Korea
Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Sistem ekonomi liberal terbilang masih
baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di
Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah
dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte
D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik,
Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan perekonomian
yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai
kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana ekonomi yang ingin
mereka jalankan.
Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara sistem
ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan masyarakat
atau pihak swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi sehingga
perekonomian tidak lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini diserahkan
kepada kekuatan pasar.
Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk
menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi
terpusat. Pemikiran selanjutnya mengenai sistem ekonomi campuran didasarkan pada
fakta di lapangan yaitu tidak ada satu negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar
atau sistem ekonomi komando secara murni. Atau sebaiknya, di suatu negara yang
menganut sistem ekonomi pasar, pemerintah masih turut mengendaikan beberapa
sektor yang di anggap menguasai hajat hidup orang banyak.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran, di antaranya sebagai berikut:
a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembatasan dari
pemerintah;
b) kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu
memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya;
c) kepentingan umum lebih diutamakan;
d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor
yang menguasai hajat hidup orang banyak.
e) pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.
40
BAB III
APLIKASI TEORI DAN KELAYAKAN
41
b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
c) Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
d) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
e) Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak;
f) Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat;
g) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam batas-
batas yang tidak merugikan kepentngan umum;
h) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan pemufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat;
i) Fakir miskin dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.
Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya
:
1) Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal
sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada
pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh
bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem
ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu
menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia
harus berasakan kekeluargaan
2) Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang
pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september
1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal,
karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama
sistem ekonomi liberal-kapitalistik
3) Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo.
Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai
penolakan terhadap sector swasta.
4) Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga
sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan
tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai
mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan
materi saja.
5) Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar
dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai
keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar. “lazimnya suatu
sistem ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi yang dianut suatu
42
negara”.Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of
Advanced International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949,
menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam
ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan
dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam
lingkungan usaha swasta.
43
mengutamakan pemberdayaan masyarakat. Menurut Guru Besar, FE UGM ( alm ) Prof.
Dr. Mubyarto, sistem Ekonomi kerakyatan adalah system ekonomi yang berasas
kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, dan menunjukkan pemihakan sungguh – sungguh
pada ekonomi rakyat Dalam praktiknya, ekonomi kerakyatan dapat dijelaskan juga
sebagai ekonomi jejaring ( network ) yang menghubung – hubungkan sentra – sentra
inovasi, produksi dan kemandirian usaha masyarakat ke dalam suatu jaringan berbasis
teknologi informasi, untuk terbentuknya jejaring pasar domestik diantara sentara dan
pelaku usaha masyarakat.
Sebagai suatu jejaringan, ekonomi kerakyatan diusahakan untuk siap bersaing
dalam era globalisasi, dengan cara mengadopsi teknologi informasi dan sistem
manajemen yang paling canggih sebagaimana dimiliki oleh lembaga “ lembaga bisnis
internasional, Ekonomi kerakyatan dengan sistem kepemilikan koperasi dan publik.
Ekomomi kerakyatan sebagai antitesa dari paradigma ekonomi konglomerasi berbasis
produksi masal ala Taylorism. Dengan demikian Ekonomi kerakyatan berbasis ekonomi
jaringan harus mengadopsi teknologi tinggi sebagai faktor pemberi nilai tambah
terbesar dari proses ekonomi itu sendiri. Faktor skala ekonomi dan efisien yang akan
menjadi dasar kompetisi bebas menuntut keterlibatan jaringan ekonomi rakyat, yakni
berbagai sentra-sentra kemandirian ekonomi rakyat, skala besar kemandirian ekonomi
rakyat, skala besar dengan pola pengelolaan yang menganut model siklus terpendek
dalam bentuk yang sering disebut dengan pembeli .
Berkaitan dengan uraian diatas, agar sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya
berhenti pada tingkat wacana, sejumlah agenda konkret ekonomi kerakyatan harus
segera diangkat kepermukaan. Secara garis besar ada lima agenda pokok ekonomi
kerakyatan yang harus segera diperjuangkan. Kelima agenda tersebut merupakan inti
dari poitik ekonomi kerakyatan dan menjadi titik masuk ( entry point) bagi
terselenggarakannya system ekonomi kerakyatan dalam jangka panjang.
Peningkatan disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi
praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya; Penghapusan
monopoli melalui penyelenggaraan mekanisme ; persaingan yang berkeadilan ( fair
competition) ; Peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada
pemerintah daerah.; Penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada
petani penggarap ; Pembaharuan UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi dalam
berbagai bidang usaha dan kegiatan.
Yang perlu dicermati peningkatan kesejahteraan rakyat dalam konteks ekonomi
kerakyatan tidak didasarkan pada paradigma lokomatif, melainkan pada paradigma
fondasi. Artinya, peningkatan kesejahteraan tak lagi bertumpu pada dominasi
pemerintah pusat, modal asing dan perusahaan konglomerasi, melainkan pada
kekuatan pemerintah daerah, persaingan yang berkeadilan, usaha pertanian rakyat
sera peran koperasi sejati, yang diharapkan mampu berperan sebagai fondasi
penguatan ekonomi rakyat. Strategi pembangunan yang memberdayakan ekonomi
rakyat merupakan strategi melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu produksi
dikerjakan oleh semua untuk semua dan dibawah pimpinan dan pemilikan anggota-
anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan ketimbang
kemakmuran orang seorang. Maka kemiskinan tidak dapat ditoleransi sehingga setiap
kebijakan dan program pembangunan harus memberi manfaat pada mereka yang
paling miskin dan paling kurang sejahtera. Inilah pembangunan generasi mendatang
sekaligus memberikan jaminan sosial bagi mereka yang paling miskin dan tertinggal.
44
Yang menjadi masalah, struktur kelembagaan politik dari tingkat Kabupaten
sampai ke tingkat komunitas yang ada saat ini adalah lebih merupakan alat control
birokrasi terhadap masyarakat. Tidak mungkin ekonomi kerakyatan di wujudkan tanpa
restrukturisasi kelembagaan politik di tingkat Distrik. Dengan demikian persoalan
pengembangan ekonomi rakyat juga tidak terlepas dari kelembagaan politik di tingkat
Distrik. Untuk itu mesti tercipta iklim politik yang kondusif bagi pengembangan
ekonomi rakyat. Di tingkat kampung dan Distrik bisadimulai dengan pendemokrasian
pratana sosial politik, agar benar-benar yang inklusif dan partisiporis di tingkat Distrik
untuk menjadi partner dan penekan birokrasi kampung dan Distrik agar memenuhi
kebutuhan pembangunan rakyat.
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi
Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.
Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang
berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan
34.
Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur, yang
menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan,
rakyat sebagai ummat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu
sama lain, saling tolong-menolong dan bergotong-royong.
45
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang
mendasar dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk
mengatasi hal ini, kita membutuhkan sistem ekonomi yang tepat dan sesuai dengan
kondisi permasalahan ekonomi yang ada.Masalah ekonomi yang ditemui akan selalu
berbeda dan berkembang di tiap waktu nya.Oleh sebab itulah diperlukan
pengembangan dalam hal ilmu ekonomi, agar masalah ekonomi yang ada senantiasa
diimbangi oleh pemecahannya yang berupa sistem ekonomi.
Keterkaitan erat antara masalah ekonomi dan sistem ekonomi inilah sehingga
kegiatan ekonomi dapat benar-benar berjalan.Karena keduanya ini memiliki peranan
yang sangat besar dan penting dalam ruang lingkup ekonomi.Jika saja tidak seimbang,
maka dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti misalnya krisis
atau kemiskinan dalam masyarakat.
B. SARAN
1. Disarankan kita sebagai generasi masa depan membangun sistem ekonomi yang
sesuai, stabil, dan konstan.
2. Perlunya penyuluhan-penyuluhan pengaplikasian sistem ekonomi kepada
masyarakat kurang mampu agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan
supaya tetap bertahan dikala sistem ekonomi yang dipakai mengalami masa
kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga dipersiapkan dalam menghadapi masalah-
masalah ekonomi.
3. Peningkatan kualitas pendidikan diperkirakan akan menciptakan generasi penerus
yang cerdas dan matang dalam menghadapi masalah ekonomi dan juga dalam
mempersiapkan sistem ekonomi baru.
4. Keterlibatan hukum dalam masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi dapat
mengefektifkan beberapa hal.Sehingga dengan adanya aturan dalam masyarakat
akan memudahkan pemerintah adatu masyarakat itu sendiri dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
46
DAFTAR PUSTAKA
47
MAKALAH
BANK SENTRAL, SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT
PEMBAYARAN
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi kelas X
MIPA 4 tahun pelajaran 2020-2021 SMAN 1 Telagasari
Disusun Oleh:
Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI). Dimana bank sentral tidak
sama dengan Bank Umum yang bertujuan Menginvestasikan asetnya untuk
memaksimalkan Profit. Tetapi bank sentral tidak mencari keuntungan dan Kegiatan
bank dikelola oleh pemerintah. Selain bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi
Pemerintah dalam bidang Ekonomi dan Moneter, banyak lagi hal yang perlu
diketahui tentang bank sentral terdapat dalam pembahasan makalah ini yaitu
tentang fungsi bank sentral, neraca bank sentral, instrument kebijakan moneter.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penulisan
ini:
a. Sejarah Perkembangan dan Pengertian Bank Sentral?
b. Bagaimana Tujuan Bank Sentral?
c. Apa saja kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentral dalam Stabilitas Keuangan?
d. Bagaimana Fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Sentral?
48
C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
pembaca mengenai Sejarah dan Pengertian Bank Sentral, tujuan Bank Sentral,
kebijakan moneter dan peranan Bank Sentral dalam stabilitas keuangan, serta fungsi,
tugas, dan wewenang Bank Sentral.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Manfaat Teoritis
Penulisan ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang Bank Sentral.
2. Manfaat Praktis
Penulisan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau pedoman bagi orang yang ingin
memahami tentang Bank Sentral.
49
BAB 2
PEMBAHASAN
Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah badan keuangan, yang pada
umumnya dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur kesetabilan badan-
badan keuangan, serta menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan terseut dapat
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.
50
c. Bank Indonesia sebagai bank sentral berbentuk badan hokum.
d. Bank Indonesia adalah pembantu pemerintah.
e. Bank Indonesia diangkat dan diperhentikan oleh presiden.
Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, bank Indonesia
adalah lembaga Negara yang independan dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan /atau pihak lain, kecuali
untukhal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
(Tim Buku Bank Indonesia dan Tim Penulis Universitas Islam Indonesia, 2010)
Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral
yang bertujuan untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan dengan cara men-jual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau
membeli surat berharga di pasar modal. Jika bank sentral ingin mengurangi jumlah
uang beredar maka bank sentral akan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dengan
penjualan SBI, uang akan masuk ke bank sentral, sehingga uang yang beredar
51
berkurang. Sebaliknya, jika bank sentral mengamati bahwa jumlah uang yang beredar
kurang dari kebutuhan, maka bank sentral akan membeli kembali SBI atau surat-surat
berharga lainnya dari pasar modal. Pembelian SBI atau surat berharga ini akan
menambah jumlah uang yang beredar.
b . Kebijakan Diskonto
Kebijakan rasio kas adalah kebijakan bank sentral dengan cara membuat
perubahan atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank. Apabila
bank sentral menginginkan menambah jumlah uang yang beredar, maka bank sentral
akan menurunkan rasio kas. Kebijakan ini diterapkan pada saat terjadi deflasi.
Sebaliknya, bank sentral akan menaikkan rasio kas agar jumlah uang yang menjadi
cadangan semakin banyak, sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.
Kebijakan ini biasanya diambil pada saat terjadi inflasi.
Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga disebut bank to
bank dalam pembangunan memang penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya hal
ini disebabkan bahwa pembangunan disektor apapun selalu membutuhkan dana dan
dana ini diperoleh dari sector lembaga keuangan termasuk bank. Tugas-tugas bank
Indonesia sebagai bank to bank adalah mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta
memberikan tindakan kepada dunia perbankan. Bank Indonesia juga mengurus dana
yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan kembali ke masyarakat benar-benar
efektif penggunaannya sesuai dengan tujuan pembangunan. Kemudian di samping
mengurus dana perbankan, Bank Indonesia juga mengatur dan mengawasi kegiatan
perbankan secara keseluruhannya.
Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama
uang kartal atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal
52
untuk menyalurkan uang kartal. Kemudian mengendalikan jumlah uang yang beredar
dan suku bunga dengan maksud untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Di samping itu
hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah adalah sebagia pemegang kas
pemerintah. Begitu pula keuangan dunia Internasional juga ditangani oleh Bank
Indonesia seperti menerima pinjaman luar negeri. (Kasmir, 1998: 167-169)
Disamping itu, sebagai Bank sentral, bank indonesia memiliki lima peran utama
dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
a. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrument suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Untuk menciptakan stabilitas
moneter, Bank Indonesia yelah menerapkan suatu kebijakan inflation targeting
framework.
b. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan
yang sehat, khususnya perbankan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
c. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran.
d. Melalui fungsinyadalam riset pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
e. Bank Indonesia memilikifungsi sebagai jarring pengaman sistem keuangan melalui
fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).
(dari www.bi.go.id/perbankan/ssk/peran-bi, 6 November 2017)
53
memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. . (Eko
Prasetyo, 2009:107)
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah sepertti yang telah diungkapkan diatas. Berikut ini
akan diuraikan tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang Undang No.
23 tahun 1999.
2. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia
berwenang:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju
inflasi yang ditetapkannya.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang
termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
• Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang Rupiah maupun
valas
• Penetapan tingkat diskonto
• Penetapan cadangan wajib minimum
• Pengaturan kredit atau pembiayaan
c. Memberikan kredit berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90
hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka
pendek bank yang bersangkutan.
d. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan system nilai tukar
yang telah ditetapkan.
e. Mengelola cadangan devisa
f. Menyelenggarakan survey secara berkala yang dapat bersifat
makro dan mikro.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
Dalam tugas mengatur dan menjaga system pembayaran, Bank Indonesia
berwenang:
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
system pembayaran
b. Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
d. Mengatur system kliring bank baik dalam aupun asing
e. Menyelenggharakan penyelasaian akhir transaksi pembayaran bank
f. Menetapkan macam harga ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan,
dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
3. Mengatur dan Mengawasi bank
Dalam hal Mengatur dan Mengawasi bank mempunyai wewenang:
54
a. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip-prinsip kehati-
hatian
b. Memberi dan meyabut izin bank
c. Memberikan izin dan pembukuan, penutupan, dan pemindahan kantor bank.
d. Memberikan persetujuan atas kepemilikan, dan kepengurusan bank
e. Memberikan izin pada bank untuk menaympaikan laporan, keterangan, dan
penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan bank Indonesia
f. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan, dan penjelasan sesuai
dengan tata cara yang ditetapkan Bank Indonesia.
g. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu
apabila diperlukan.
h. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan
transaksi tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia transaksi patut diduga
merupakan tindak pidana di bidang perbankan.
i. Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank
j. Mengambil tindakan terhadap sutu bank sebagaimana diatur dalam undang-undang
tentang perbankan yang berlaku apabila menurut penilaian Bank Indonesia dapat
membahayakan kelangsungan usaha bank yang bersangkutan dan atau
membahayakan perekonomian nasional.
k. Tugas mengawasi bank akan dilakukan bank oleh lembaga pengawasan sector jasa
keuangan yang independen dan dibentuk dengan undang-undang. (Kasmir,1998:170-
174)
55
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan
perbankan. Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999
Bab 3 Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Peranan
lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal atau
kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk
menyalurkan uang kartal. Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan
tiga bidang tugasnya: menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men
gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi
perbankan di Indonesia.
B. SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan, tugas-tugas, dan wewenang
dari Bank sentral.
56
DAFTAR PUSTAKA
57
MAKALAH
KOPERASI INDONESIA
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi kelas X
MIPA 4 tahun pelajaran 2020-2021 SMAN 1 Telagasari
Disusun Oleh:
58
kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu
kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku
ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usah yang cukup
strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya
berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi
sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para karyawan bank bjb yang tergabung
dalam Koperasi Karyawan bank bjb (Ziebar).
Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia
menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja Koperasi,
maka semakin besar kemampuan Koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar
peran Koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka
dalam kegiatan Koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi anggota dan
kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Anggota Koperasi
mempunyai makna yang sangat strategis bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat
berfungsi sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama
Koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk perusahaan lain. Sebagai pemilik harus berpartisipasi
dalam penyetoran modal, pengawasan, dan pengambilan keputusan, dengan harapan akan
memperoleh pembagian SHU yang memadai, kesuksesan koperasi juga dapat dilihat dari
kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya. Oleh karna itu dapat dikatakan
bahwa peranan koperasi sangat besar bagi anggotanya.
59
4. Untuk mengetahui unsur-unsur koperasi.
5. Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi.
6. Untuk mengetahui prinsip, asas dan tujuan koperasi.
7. Untuk mengetahui landasan koperasi di Indonesia.
8. Untuk mengetahui jenis- jenis koperasi.
9. Untuk mengetahui modal dan cara mendirikan koperasi.
10. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan koperasi.
11. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perekonomian indonesia
60
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang
sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan
ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa
orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong
oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk
menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus mengintimidasi
penduduk pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat sangat memprihatinkan. Di
samping itu para rentenir, pengijon dan lintah darat turut pula memperkeruh suasana. Mereka
berlomba mencari keuntungan yang besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan
hidup, sehingga tidak jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan dengan
ketidakmampuan mereka mengembalikan hutang-hutangnya yang membengkak akibat
sistem bunga yang diterapkan pengijon.
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di
Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah
Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De
Wolffvan Westerrode.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan
penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk
tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan
bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat
peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi
tahun 1915, rakyat tidak mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:
1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.
2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.
4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.
Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi tahun 1927
tersebut antara lain :
1) Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat Urusan Kredit
Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa Daerah.
61
2) Bea materainya cukup 3 gulden.
3) Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.
4) Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.
Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun
1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat
koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu
mendirikan koperasi “KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya
berubah drastic dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di
Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta
pernah berkata : “Bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan
tentang Koperasi”. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain
:
1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputusan Kongres
Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli
1953, diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan
sebagai berikut :
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru
62
c. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri maupun
pertanian yang bermodal kecil.
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan
”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan
pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan
sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud
mensejahterakan anggota.
2) Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang
UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia):
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.
3) Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :
1. Dr. Fay ( 1980 )
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas
mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri
sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai
anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
2. R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh
anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar
laba atau dasar biaya.
Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan usaha bersama atas dasar
prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya
rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.
2.3 LAMBANG KOPERASI
63
Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti:
1. Roda Bergigi, melambangkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus.
2. Rantai, memiliki makna ikatan kekeluargaan, persatuan, dan persahabatan yang
kokoh.
3. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan
rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi.
4. Timbangan, menggambarkan keadilan sosial bagi salah satu dasar kopersi.
5. Bintang dan Perisai, yang merupakan lambang dari PANCASILA yang berarti
landasan ideal koperasi.
6. Pohon Beringin, menggambarkan simbol kehidupan yang memiliki sifat
kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang berakar kokoh.
7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang lalu tentang penggunaan lambang
Koperasi Indonesia, maka sejak diumumkan peraturan resmi ini, lambang koperasi Indonesia
yang berlaku adalah gambar teratai berwarna abu-abu sebagai ganti dari logo koperasi yang
sudah digunakan yaitu logo pohon beringin.
Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan
perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia mengandung makna
bahwa koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif
sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan
teknologi.
Penjelasan Gambar dan Warna:
1. Bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap
perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia harus
selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif
dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan
teknologi;
2. 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai
maksud Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk
64
menyalurkan aspirasi; sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat
kerakyatan; sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian,
keadilan dan demokrasi; selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
3. Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan
untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang mencerminkan
pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang
berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik
didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia
dan para anggotanya;
4. Warna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia
bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu
keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang
kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi
terhadap pelaku ekonomi lainnya;
5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang
memuat: Tulisan: Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;
Gambar: 4(empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah
lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya,
menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara
terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia.
65
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosial.
Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif kecil.
Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu
kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi
akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.
Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Dengan demikian koperasi harus mempunyai
kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.
66
Prinsip demokratis menunjukan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas
kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan
melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.
Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota
koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua
anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa
anggota saja dan juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas
yang bersifat seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang
sama.
2) Asas kegotongroyongan
Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat mau
bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan orang
perorangan. Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam
garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.\
67
menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan
kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan waktu, dengan suatu
ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan dalam arti
bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika.
68
baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu
serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut.
Misalnya Koperasi Produksi Kerja, misalnya dapat berupa kajian rumah tangga,
pertanian, dan sebagainya. Anggota sebagai pekerja dan sekaligus pemilik. Koperasi
Produksi Pengusaha (Produsen), Contohnya koperasi produsen tahu dan tempe
(kopti), koperasi produksi kerajinan (koprinka).
c) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Tentu bunga
yang dipatok harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain. Contoh
koperasi jasa angkutan yang anggotanya para pemilik angkutan, yaitu Koperasi
Wahana Kalpika (KWK), Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi
(Koasi); koperasi perumahan yang memberi jasa sewa rumah; koperasi pelistrikan
yang memberi jasa aliran listrik kepada anggotanya; koperasi asuransi yang memberi
jasa jaminan kepada anggotanya yaitu asuransi jiwa, pinjaman dan kebakaran.
d) Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.
69
umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan
bantuan modal dan pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan
(KPBS).
70
• Koperasi identik dengan usaha kecil sehingga sulit untuk bersaing dengan badan usaha
lain.
2. Modal pinjaman
a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari
nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. Sebaliknya dalam pinjaman,
koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari
anggota.
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama
badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal.
Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam
lingkup yang sempit tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi
mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi
sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan
untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
71
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar
anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang
tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.
e. Sumber lain yang sah;
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana
yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
f. Modal penyertaan (diatur dengan PP);
Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal
(investasi) pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti perorangan, badan usaha
swasta, dan BUMN). Modal ini dilakukan dalam upaya memperkuat kegiatan usaha
koperasi. Dalam koperasi, modal penyertaan juga menanggung risiko. Pemilik modal
ini tidak memiliki suara dalam rapat anggota. Akan tetapi, pemilik dapat diikutsertakan
dalam pengawasan usaha investasi dari modal tersebut sesuai dengan kesepakatan.
3. Rapat Pendirian
72
• Adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri akta pendirian;
• Bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan diberitahukan kepada para
pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya
permintaan;
• Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat mengajukan
permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya
penolakan;
• Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang;
• Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia
73
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara meningkatkan kinerja anggota koperasi
dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa
memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi
untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari
koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun
dan juga memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada
Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk
lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi
74
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/5036612/MAKALAH_KOPERASI
https://hamparan.net/pengertian-koperasi/
http://dianekaps.blogspot.co.id/2015/11/makalah-koperasi.html
https://aneswari.wordpress.com/2015/12/25/makalah-koperasi/
http://tesyazulvaaprilia.blogspot.co.id/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
75
MAKALAH
PENDAPATAN NASIONAL
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi
kelas XI MIPA 4 tahun pelajaran 2021-2022 SMAN 1 Telagasari
Disusun Oleh:
NIS :202110324
Kelas : XI MIPA 4
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Pendapatan Nasional ?
2. Apa Saja Manfaat Pendapatan Nasional ?
3. Bagaimana Konsep Pendapatan Nasional ?
4. Berapa Macam Perhitungan Pendapatan Nasional ?
5. Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional ?
1.3Tujuan Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan.
1. Pengertian Pendapatan Nasional.
2. Manfaat Pendapatan Nasional.
3. Konsep Pendapatan Nasional.
4. Macam-Macam Perhitungan Pendapatan Nasional.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional.
76
BAB II
PEMBAHASAN
77
GDP = Pendapatan Masyarakat Dalam Negeri + Pendapatan Asing
Dalam Negeri
Barang dan jasa yang diproduksi oleh badan usaha asing di dalam negeri juga
termasuk di dalam Gross Domestic Product (GDP).
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) / PNB / GNP
Nilai produk, baik barang maupun jasa, yang diproduksi oleh masyarakat
suatu negara dalam periode tertentu, umumnya dalam satu tahun.
Produksi tersebut termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut di
luar negeri, misalnya pengusaha Indonesia yang beroperasi di negara lain.
Contoh:
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan
pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja
di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia
tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
• Maka PDB (GDP) = Pendapatan Hardi + Pendapatan Paul
= Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00
= Rp5.000.000,00.
• Penghasilan Neto = Pendapatan Ali − Pendapatan Paul
= Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00
= -Rp2.000.000,00,
• Dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB
adalah: PNB (GNP) = PDB + Penghasilan Net
= Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000)
= Rp3.000.000,00
78
Contoh:
NNP = GNP depresiasi (penyusutan barang modal)
Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah
dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar
· Maka: NNP = GNP - Depresiasi
=2.007.191,1 − 104.337,9 = 1.902.853,2 milliar
Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat
dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income ) / PI
Jumlah total pendapatan yang diperoleh oleh masing-masing orang dalam
masyarakat, termasuk penghasilan yang didapatkan tanpa harus bekerja,
misalnya PNS yang mendapatkan uang pensiun.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah yang pajak yang tidak bisa dialihkan kepada pihak
lain, misalnya pajak penghasilan.
Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional.
Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat
seperti di bawah ini:
GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DI
79
Perbandingan mengenai indikator pendapatan nasional akan lebih jelas bila kita
menerapkan dalam angka:
• GDP Rp. 100.000,00
• Pendapatan Neto dari LN Rp. 10.000,00 -
• PI Rp. 71.000,00
• Pajak Langsung Rp. 5.000,00 –
• DI Rp. 66.000,00
• Konsumsi Rp. 47.000,00 –
• Tabungan (saving) Rp. 19.000,00
2.4 Macam-Macam Perhitungan Pendapatan Nasional
Macam-macam perhitungan pendapatan negara dapat dihitung dengan
tiga pendekatan, yaitu sebagai berikut:
1. Pendekatan Pendapatan
Adalah Pendekatan yang menghitung seluruh balas jasa yang diterima oleh
pemilik faktor produksi akibat dari penyerahan faktor produksi kepada produsen.
Faktor-faktor produksi yang termasuk dalam proses penghitungan adalah: gaji
dan upah para pekerja, pendapatan usaha perorangan, pendapatan sewa, bunga
netto, dan keuntungan perusahaan.
Pendapatan Nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan total imbal hasil
dalam bentuk upah, sewa, bunga, dan laba.
Atau
Y: ∑ = w + r + i + π
Dimana,
Y = Pendapatan nasional i = bunga
w = upah π = laba
80
r = sewa
2. Pendekatan Produksi
Adalah Pendekatan yang menghitung seluruh nilai tambah dari barang/jasa yang
dihasilkan dalam suatu sektor tertentu.
Pendekatan produksi dilakukan dengan cara menambahkan nilai produksi
akhir dari setiap sektor.
Sebagai contoh,
Suatu negara memiliki sektor perikanan, dengan hasil utama yaitu ikan tuna.
Misalnya harga ikan tuna adalah Rp2000,- per ekor. Ikan tuna tersebut kemudian
dijual ke perusahaan A untuk diolah menjadi produk lain dan diberi harga Rp5000,-
. Ikan tuna yang telah diolah tersebut kemudian dijual ke perusahaan B dengan
harga Rp10.000,- untuk dijadikan produk baru. Dari penjelasan ilustrasi tersebut,
maka jumlah Pendapatan Nasional adalah Rp10.000,- yang merupakan nilai akhir
dari ikan tuna tersebut. Nilai yang sama akan didapatkan dengan menjumlahkan
nilai akhir dari produksi ikan tuna.
Berikut ilustrasinya:
Atau
Y: ∑= Pn . Qn
Dimana,
3. Pendekatan pengeluaran
81
Adalah Pendekatan yang menghitung seluruh pengeluaran yang dikeluarkan oleh
rumah tangga seperti konsumsi masyarakat, investasi pengusaha, pengeluaran
pemerintah, dan selisih ekspor-impor atau sektor rumah tangga luar negeri.
Pendekatan pengeluaran dapat dihitung dengan cara menjumlahkan semua
pengeluaran berupa konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan selisih
ekspor dikurangi dengan impor.
Dimana,
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi perusahaan G = Pengeluaran Pemerintah
X = Jumlah ekspor M = Jumlah impor
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
Faktor-faktor yang memepengaruhi pendapatan nasional dibagi
menjadi tiga aspek yaitu sebagai berikut:
82
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi perusahaan G = Pengeluaran Pemerintah
X = Jumlah ekspor M = Jumlah impor
83
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bertolak dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
▪ Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu
tahun.
▪ Manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah untuk Mengetahui
tentang struktur perekonomian suatu Negara, dapat membandingkan keadaan
perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi, dapat
membandingkan keadaan perekonomian antar Negara, dapat membantu
merumuskan kebijakan pemerintah.
▪ Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk domestik bruto
(GDP), produk sasional bruto (GNP), pendapatan nasional netto (NNI),
pendapatan perseorangan (PI), Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).
▪ Cara untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan
produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.
▪ Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah permintaan dan
penawaran agregat, konsumsi dan tabungan, dan investasi.
▪ Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu
pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran invesatasi oleh pengusaha
(bisnis), pengeluaran pemerintah, dan permintaan luar negeri.
84
Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/RamanyaRio/makalah-pendapatan-nasional
https://www.academia.edu/44178111/MAKALAH_PENDAPATAN_NASIONAL_Oleh
https://www.studocu.com/id/document/universitas-mercu-buana-jakarta/corporate-
financw/teori-ekonomi-pendapatan-nasional/35705363
85
MAKALAH
KETENAGAKERJAAN
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi
kelas XI MIPA 4 tahun pelajaran 2021-2022 SMAN 1 Telagasari
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian ketenagakerjaan
2. Mengetahui pengertian dan jenis-jenis pengangguran
3. Mengetahui dampak dari adanya pengangguran
4. Mengetahui cara mengatasi pengangguran
5. Mengetahui pengertian dan macam-macam upah yang berlaku di Indonesia
6. Mengetahui pengertian dari pemagangan
86
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ketenagakerjaan
• Tenaga Kerja : Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasiklan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
• Angkatan Kerja : Bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi. Aktif ini
tidak selalu berarti sudah bekerja karena yang digolongkan sebagai angkatan kerja
adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas) baik yang bekerja maupun yang
mencari pekerjaan (pengangguran).
• Kesempatan Kerja : Kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil diperlukan oleh
perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat
tertentu, yang di informasikan melalui iklan, dll. Kesempatan kerja ini sering disebut
lowongan kerja.
• Pekerja : setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai nilai
ekonomis baik yang menerima gaji atau bekerja sendiri yang terlibat dalam kegiatan
manual.
• International Labour Organization (ILO), penduduk suatu negara dibedakan menjadi
dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja1.
Tenaga kerja-manpower (berusia 15 tahun), yang dibedakan menjadi angkatan kerja
dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja atau labour force adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja
yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak
bekerja, dan yang mencari pekerjaan.
2.2 Pengangguran
1. Pengertian
• Seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila memenuhi salah satu
kategori berikut
• Sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
• Sedang mempersiapkan suatu usaha baru
• Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan
• Sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
2. Jenis Pengangguran berdasarkan sifatnya ada tiga macam, yaitu sebagai berikut
a. Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak
bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah
bekerja sama sekali maupun yang sudah penah bekerja), atau sedang
mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena
merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah
memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
b. Setengah pengangguran adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum
dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerjanya dalam satu minggu kurang
dari 40 jam.
87
c. Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja secara tidak
optimum karena kelebihan tenaga kerja. Misalnya seorang petani yang
menggarap sawah sebenarnya cukup dikerjakan oleh satu orang, tetapi karena
anaknya tidak punya pekerjaan maka ia ikut menggarap tanah tersebut. Dalam
hal ini anak petani tersebut termasuk pengangguran terselubung.
4. Dampak Pengangguran
a. Dampak Ekonomi
- nilai GDP akan menurun
- pendapatan nasional akan berkurang bersamaan dengan turunnya standar
hidup
b. Dampak Sosial
- naiknya tingkat kejahatan
- naiknya ketergantungan narkoba dan alkohol
- hilangnya harga diri serta kepercayaan diri para pengangguran
c. Dampak Individu dan Keluarga
- jumlah konsumsi akan bekurang
- meningkatkan ketergantungan dengan pihak lain yang menjadi tumpangan
mereka selama menganggur
88
ketenagakerjaan, dan lainlain. Secara teknis kebijakan upaya-upaya ke arah itu
dapat ditempuh dengan berbagai kebijakan misalnya :
89
Pemerintah perlu terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga
akan memberikan peluang bagi penciptaan kesempatan kerja.
• Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam
negeri maupun luar negeri untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.
• Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah
penduduk dari pulau yang berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang
penduduknya serta mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada.
• Melakukan deregulasi dan debirokrasi
Deregulasi dan debirokrasi di berbagai bidang industri untuk
merangsang timbulnya investasi baru. Deregulasi artinya adalah perubahan
peraturan aturan main terhadap bidang-bidang tertentu. Deregulasi biasanya
ke arah penyederhanaan peraturan. Debirokrasi artinya perubahan struktur
aparat pemerintah yang menangani bidang-bidang tertentu. Debirokrasi
biasanya ke arah penyederhanaan jumlah pegawai/lembaga pemerintah yang
menangani suatu urusan tertentu.
• Memperluas lapangan kerja
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri
baru terutama yang bersifat padat karya. Dengan adanya era perdagangan
bebas secara regional dan internasional sebenarnya terbuka lapangan kerja
yang semakin luas tidak saja di dalam negeri juga ke luar negeri. Ini tergantung
pada kesiapan tenaga kerja untuk bersaing secara bebas di pasar tenaga kerja
internasional.
` Upah yang diberikan oleh para pengusaha secara teoritis dianggap sebagai harga dari
tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan produksi. Sehubungan dengan hal itu
maka upah yang diterima pekerja dapat dibedakan dua macam yaitu:
90
• Upah Nominal, yaitu sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang yang diterima
secara rutin oleh para pekerja.
• Upah Riil, adalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para pekerja jika
ditukarkan dengan barang dan jasa, yang diukur berdasarkan banyaknya barang dan
jasa yang didapatkan dari pertukaran tersebut.
• Upah Minimum Regional adalah suatu upah minimum yang digunakan oleh
para pelaku pengusaha untuk memberikan upah dalam bentuk uang kepada
pekerja/buruh ,di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Pemerintah mengatur
pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei
1989 tentang Upah Minimum.
Penetapan upah dilaksanakan setiap tahun melalui proses yang panjang. Mula-
mula Dewan Pengupahan Daerah (DPD) yang terdiri dari akademisi,mengadakan rapat,
membentuk kepanitiaan dan turun ke lapangan mencari tahu sejumlah kebutuhan yang
dibutuhkan oleh pegawai, karyawan dan buruh. Setelah survei di sejumlah kota dalam
propinsi tersebut yang dianggap representatif, diperoleh angka Kebutuhan Hidup Layak
(KHL) – dulu disebut Kebutuhan Hidup Minimum (KHM). Berdasarkan KHL, DPD
mengusulkan upah minimum regional (UMR) kepada Gubernur untuk disahkan.
Komponen kebutuhan hidup layak digunakan sebagai dasar penentuan upah minimum
berdasarkan kebutuhan hidup pekerja lajah). Saat ini UMR juga dienal dengan istilah Upah
Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya biasanya hanya meliputi suatu propinsi.
Selain itu setelah berlaku penuh, dikenal juga istilah Upah Minimum Kota/Kabupaten
(UMK).
91
Sistem upah partisipasi adalah pemberian upah yang sifatnya khusus
berupa sebagian keuntungan perusahaan setiap akhir tahun buku. Upah ini
merupakan sebuah bonus atau hadiah. Dengan demikian pekerja akan
menerima balas jasa seperti biasa,ditambah balas jasa yang sifatnya bonus
dalam akhir tahun buku.
e. Sistem Upah Premi
Sistem upah yang dalam pemberian upah dilakukan dengan
mengombinasikan sistem upah prestasi ditambahkan dengan premi tertentu.
Contohnya apabila karyawan mampu menghasilkan 50 boneka angrybird
dalam 1 jam maka karyawan tersebut akan diberi balas jasa Rp 50.000,- dan
selebihnya dari 50 boneka tersebut akan diberi premi misal Rp 900,- tiap
boneka. Dengan demikian jika karyawan dapat menghasilkan 80 boneka
angrybird maka karyawan tersebut akan diberikan balas jasa sebesar Rp
50.000 + (Rp 900 x 30) = Rp 77.000.
f. Sistem Upah Mitra Usaha Atau Co Partnership
Merupakan sistem pemberian upah yang hampir mirip dengan sistem
upah bonus, Hanya saja terdapat sedikit perbedaan, perbedaanya adalah
dalam sistem upah mitra balas jasa tidak dibayarkan dalam bentuk uang tunai
tetapi diberikan dalam bentuk saham ataupun obligasi. Dengan pemberian
saham, perusahaan mengharapkan karyawannya dapat lebih tekun dan
bersemangat dalam bekerja, karena karyawan tersebut telah menjadi salah
satu pemegang saham dengan kata lain maka karyawan tersebut
menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut sebesar saham yang
dimilikinya.
g. Sistem Upah Skala Berubah Atau Sliding Scale
Merupakan sebuah sistem dengan pemberian upah didasarkan pada
skala hasil penjualan yang selalu berubah. Jika terjadi peningkatan hasil
penjualan maka jumlah balas jasa yang dibayarkan akan bertambah dan
sebaliknya.
h. Sistem Upah Produksi Atau Production Sharing
Merupakan sebuah sistem upah dimana dalam pemberian upah
disesuaikan dengan peningkatan atau penurunan jumlah produksi barang atau
jasa secara keseluruhan. Jika terjadi peningkatan jumlah produksi misalnya
meningkat sebesar 10%, maka besarnya balas jasa juga meningkat sebesar
10% dan sebaliknya.
i. Sistem upah indeks biaya hidup
Merupakan sistem upah dimana dalam pemberian upah berdasarkan
pada tingi-rendahnya biaya hidup. Semakin tinggi biaya hidup maka semakin
tinggi juga besarnya upah yang dibayarkan.
j. Sistem Upah Bagi Hasil
Merupakan sistem upah dimana dalam pemberian upah dilakukan
dengan memberikan bagian tertentu kepada karyawan dari hasil keuntungan
yang didapatkan. Sistem ini sering dipakai dalam sektor pertanian. Contohnya
petani penggarap menggarap sawah orang lain dengan kesepakatan bagi hasil
92
50%. Jadi jika sawah yang digarap petani tersebut dapat menghasilkan 4 ton
beras maka petani penggarap akan mendapat 2 ton beras dan 2 ton sisanya
menjadi hak milik pemilik sawah.
4. Perbedaan Upah
93
Dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia, upah tenaga kerja Indonesia paling
murah. Kondisi ini dimanfaatkan pemerintah untuk mengundang investasi-investasi dari
negara asing untuk masuk ke dalam negeri. Di brosur BKPM, upah TKI lebih rendah dari di
China, Thailand, dan India, bahkan Vietnam. Dan sekarang sudah diakui komunitas
internasional upah tenaga kerja China lebih tinggi dari negara Asia lain. Tinggal penyikapan
UU Tenaga Kerja saja, murahnya ongkos tenaga kerja ini membuat beberapa investor besar
berencana untuk membangun basis manufaktur di Indonesia. Seperti, produsen barang-
barang elektronik LG dan produsen sepatu olahraga yaitu Nike. Nike misalnya, akan kembali
memperbesar order sepatunya dari Indonesia, yakni mencapai 300 juta pasang sepatu
atletik dalam satu tahun ini. Sedangkan LG akan memindahkan basis produksinya ke Asia
Tenggara termasuk Indonesia, khususnya untuk pembuatan TV yang nilainya miliaran dolar.
94
pekerja rumah tangga Indonesia hanya mendapat gaji sebesar 300 - 450 ringgit (840 ribu
-1,2 juta rupiah) perbulan untuk masa kontrak kerja selama dua tahun.
Dengan tidak adanya peraturan pemerintah, agen tenaga kerja dan majikan pada
umumnya mematok upah pekerja rumah tangga berdasarkan standar yang berlaku di
negara asal dan bukan berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman mereka.
Pekerja rumah tangga asal Filipina memperoleh gaji paling tinggi sebesar 400 dolar
Amerika karena persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah Filipina. Dibandingkan
dengan negara lain yang menerima tenaga kerja Indonesia dalam jumlah banyak,
Malaysia merupakan negara yang menetapkan upah terendah. Sebagai contoh, Arab
Saudi mewajibkan majikan untuk memberi upah sebesar 800 rial (1,9 juta rupiah)
perbulan tanpa potongan apapun.
Keluhan terbanyak yang disampaikan oleh pekerja rumah tangga adalah berkisar pada
upah yang tidak dibayar dan mencuatnya berbagai kasus penyiksaan yang mendorong
pemerintah Indonesia untuk menunda pengiriman tenaga kerja ke Malaysia pada bulan
Juni 2009 hingga adanya mekanisme perlindungan yang jelas. Setelah melalui beberapa
perundingan yang berlarut-larut, Indonesia dan Malaysia masih belum sepakat atas
tuntutan Indonesia mengenai penetapan standar upah minimum dan dalam rancangan
kesepakatan saat ini terdapat pasal yang rentan terhadap penyalahgunaan dimana
majikan diperbolehkan memberi uang pengganti jika pekerja tidak mengambil hari libur.
Di samping itu Human Rights Watch juga menekankan bahwa ongkos perekrutan masih
merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian seri.
2.4 Pemagangan
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30. Dan lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan
Pemagangan di Dalam Negeri.
Dalam Peraturan Menteri tersebut, Pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem
pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan
dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja
yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam
rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Magang merupakan bagian dari
pelatihan kerja, biasanya magang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir atau siswa SMK
kelas 3 (PKL) sebagai salah satu syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan.
Sedangkan pelatihan kerja biasanya diikuti oleh pekerja yang sudah menandatangani kontrak
dengan perusahaan dalam rangka untuk mengembangkan kompetensi kerja dan produktifitas
sang karyawan.
Dalam kegiatan magang, kita memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan
semua ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang
seluk beluk standar kerja yang profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal
dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya.
Mahasiswa juga dapat menambah wawasan mengenai dunia industri dan
meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja.
95
1. Keuntungan dalam melakukan pemagangan
Bagi Universitas :
Bagi Perusahaan :
• Mendapatkan sertifikat dari lembaga pelatihan kerja apabila yang bersangkutan telah
menyelesaikan program magang
• Mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan pengakuan kualifikasi kompetensi
• Mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan, kesehatan, kematian yang preminya
ditanggung oleh lembaga penerima peserta program magang yang besarnya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di negara tempat dilaksanakannya program magang
• Mendapatkan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja selama mengikuti praktek
kerja di perusahaan
• Mendapatkan uang saku dan transport sesuai perjanjian antara peserta magang
dengan lembaga pelatihan kerja penyelenggara program magang.
96
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
97
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17441331/MAKALAH_EKONOMI_KETENAGAKERJAAN
https://www.academia.edu/9357066/Makalah_Ekonomi_tentang_Ketenagakerjaan
https://eprints.umm.ac.id/43386/2/BAB%20I.pdf
98
MAKALAH
KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi
kelas XI MIPA 4 tahun pelajaran 2021-2022 SMAN 1 Telagasari
Disusun Oleh:
Nama : SITI NURFADILAH RIZKY
NIS :202110324
Kelas : XI MIPA 4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain
karena adanya saling ketergantungan sesuai dengan kebutuhan negara masing-masing.
Kerjasama dalam bidang ekonomi dapat dijalin oleh suatu negara dengan satu atau lebih
negara lainnya. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kerjasama ekonomi internasioal?
2. Apa tujuan dari kerjasama ekonomi internasioal?
3. Apa manfaat dari kerjasama ekonomi internasioal?
4. Apa saja bentuk-bentuk dari kerjasama ekonomi internasioal?
5. Apa saja badan-badan dari kerjasama ekonomi internasioal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kerjasama ekonomi internasioal
2. Untuk mengetahui tujuan dari kerjasama ekonomi internasioal
3. Untuk mengetahui manfaat dari kerjasama ekonomi internasioal
4. Untuk mengetahui saja bentuk-bentuk dari kerjasama ekonomi internasioal
5. Untuk mengetahui saja badan-badan dari kerjasama ekonomi internasioal
99
BAB II
ISI
a. Memperkuat dan meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara para
anggota.
b. Meriberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa, serta
menciptakan suatu sistem perdagangan yang transparan dan mempermudah investasi.
c. Menggali bidang-bidang kerjasama yang baru dan mengembangkan kebijaksanaan yang tepat
dalam rangka kerjasama ekonomi diantara para anggota.
d. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota dan menjabatani
kesenjangan pembangunan ekonomi diantara para anggota.
100
4. Bentuk Kerjasama Internasional
a. Bilateral
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.
Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang
diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.
b. Multilateral
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara,
dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi,
misalnya ASEAN.
c. Regional
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara
kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negara-
negara satu kawasan.
d. Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi antar regional yang satu
dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara dua
kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE.
e. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak
negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling
membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya
IMF, WTO, dan lain-lain.
101
3. Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
4. Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
5. Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Dengan persetujuan kelima negara anggota ASEAN maka Brunei Darussalam
diterima menjadi anggota ASEAN yakni pada tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu,
Vietnam secara resmi diterima sebagai anggota ke-7 pada tanggal 28 Juli 1995 dan
menyusul Laos serta Myanmar yang masuk menjadi anggota tahun 1997. Hal yang
mendorong didirikannya ASEAN adalah untuk menghadapi perluasan pengaruh
negara-negara besar terutama negara adi kuasa. Untuk itu perlu diciptakan
stabilitas dan ketahanan nasional tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara melalui
kerjasama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
2) Tujuan ASEAN
a) Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan
kebudayaan melalui usaha bersama masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan
damai.
b) Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
c) Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di bidang sosial, ekonomi,
kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
d) Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan dalam
bidang pertanian, industri, perdagangan, termasuk perdagangan internasional,
perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi.
e) Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.
1) Tujuan OPEC
Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan pengekspor minyak,
organisasi ini bertujuan :
a) Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.
b) Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi.
102
c) Menghindarkan persaingan sesama negara anggota OPEC.
d) Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia.
2) Anggota OPEC
Negara-negara anggota OPEC :
a) Arab Saudi
b) Nigeria
c) Aljazair
d) Gabon
e) Irak
f) Persatuan Emirat Arab
g) Iran
h) Venezuela
i) Indonesia
j) Qatar
k) Kuwait
l) Brunei
m) Libya
Bahan bakar minyak semakin lama akan semakin berkurang. Oleh karena itu, setiap
negara akan berusaha untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan juga
berusaha untuk mencari bahan penggantinya.
1. The most favour nation; maksudnya ialah bahwa setiap fasilitas yang diberikan suatu
negara kepada negara lain, harus diberikan juga kepada semua negara anggota GATT.
103
3. Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke suatu negara harus
diperlakukan sama dengan barang domestik.
104
1983 UNDP memberikan bantuan kepada Indonesia sebesar US$ 74.2 juta sebagai
program kerjasama teknik UNDP.
h. AFTA
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali dicetuskan
dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi secara resmi
dimulai 1 Januari 1993. AFTA beranggotakan 7 negara anggota ASEAN. Kepala-kepala
negara/pemerintahan negara ASEAN menyepakati suatu kerangka persetujuan
mengenai peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN yang berfungsi sebagai
pelindung bagi segala kerjasama ekonomi ASEAN di masa datang. Dengan AFTA
diharapkan negara anggota lebih meningkatkan perdagangan dan spesialisasi dalam
intra ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi
barang dan jasa antar anggota ASEAN.
105
mewujudkan perdagangan bebas dengan persaingan yang sehat. Peluang bagi Meksiko
hanyalah ekspansi tenaga kerja ke Amerika Serikat.
106
3. Pengertian Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas
Globalisasi adalah paham kebijaksanaan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai
lingkungan yang pantas untuk pengaruh politik. Hal ini senada dengan yang dihadapi
masyarakat dunia untuk mencapai tujuan yang menggembirakan sekaligus mengkhawatirkan.
Globalisasi ekonomi adalah suatu paham nasionalisme yang menganggap seluruh dunia
sebagai suatu lingkungan ekonomi. Paham ini timbul karena revolusi informasi yang
menyebabkan dunia menyatu. Globalisasi ekonomi memandang dunia sebagai satu kesatuan
ketika sisi perdagangan dan investasi bergerak bebas menuju liberalisasi perdagangan dan
investasi dunia secara menyeluruh.
Perdagangan bebas (free trade) adalah sistem perdagangan dan investasi bebas di seluruh
dunia. Bisnis finansial dunia berlangsung 24 jam penuh dengan sistemonline yang
memungkinkan melakukan transaksi secara cepat dan efisien.
Pada sistem perdagangan bebas semua hambatan perdagangan internasional dan investasi
dihapuskan. Landasan kerjanya adalah yang kuat membantu yang lemah.
Pada perdagangan bebas perlu dikembangkan sikap kemitraan yang setara dan saling
menghormati antar negara, apakah itu negara maju maupun negara berkembang, agar
kerjasama ekonomi saling menguntungkan.
Bagi negara maju (kaya) membantu negara yang masih lemah ekonominya, tetapi bukan
berarti negara yang lemah terus-menerus menggantungkan diri kepada yang kaya. Negara
lemah harus berusaha meningkatkan kemampuan agar kesejahteraan rakyatnya
tercapai/terpenuhi.
a. Dampak Positif
1. Mendorong pengusaha untuk lebih maju karena kan bersaing di tingkat regional maupun
internasional.
2. Memperluas penciptaan kesempatan kerja yang dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan kegiatan ekonomi melalui investasi langsung, usaha patungan, dan kredit.
4. Meningkatkan devisa negara melalui peningkatan perdagangan internasional.
107
5. Dapat membuka peluang baru berupa tersebarnya pasar yang berskala lebih luas.
b. Dampak Negatif
1. Persaingan yang tidak seimbang antara negara maju dan negara berkembang, dapat
menghambat perkembangan ekonomi nasional.
2. Akibat persaingan yang tidak seimbang, negara berkembang semakin ketinggalan dan
tergantung kepada negara-negara maju.
3. Masuknya teknologi canggih yang sebetulnya belum dibutuhkan negara berkembang.
4. Untuk menghindari dampak negatif bagi negara berkembang, prinsip kemitraan dan saling
menghormati harus benar-benar ditegakkan.
5. Integrasi Ekonomi
Integrasi ekonomi terjadi apabila beberapa negara yang berada dalam satu
wilayah memutuskan untuk menciptakan perdagangan bebas di antara sesama negara
anggota dan menetapkan tarif yang sama terhadap impor barang-barang produksi
negara-negara lain yang bukan merupakan anggota. Beberapa jenis integrasi ekonomi
yang terdapat saat ini diantaranya adalah daerah perdagangan bebas (free trade area),
perserikatan pabean (customs union), pasar bersama (common market), dan kesatuan
ekonomi (economic union). Berbagai jenis integrasi ekonomi tersebut akan dibahas
dibawah ini :
Contoh daerah perdagangan bebas adalah The European Free Trade Area
(EFTA) yang dibentuk tahun 1960 dan menghasilkan konvensi Stockholm. Konvensi
tersebut menciptakan Daerah Perdagangan Bebas Eropa antar tujuh negara, yaitu
Austria, Denmark, Norwegia, Portugal, Swedia, Swiss, dan Inggris. Hambatan antar
negara-negara ini dapat dihilangkan secara bertahap dalam tahun 1960 sampai
108
dengan tahun 1966. Setelah itu, Finlandia bergabung pada tahun 1961 dan Islandia
tahun 1977.
109
Kesatuan ekonomi (economic union)
110
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kerjasama ekonomi merupakan keniscayaan untuk dilakukan bagi setiap
negara sebab tidak ada satupun negara didunia yang mampu menutup diri dari
kerjasama antar negara lain. Sehingga ketergantungan antara suatu negara dengan
negara yang lain merupakan suatu hal yang conditiosine a qua non. Hal ini diperkuat
dengan apa yang disampaikan oleh Adam Smith, yang merupakan seorang ekonom
dalam bukunya “The Wealth of Nation”yang mengemukakan mengenai teori
keunggulan mutlak (absolute advantage) 1.
Teori keunggulan mutlak adalah teori yang mendasarkan pada asumsi bahwa
setiap negara memiliki keunggulan absolut nyata terhadap mitra dagang. Menurut
teori ini, suatu negara yang mempunyai keunggulan absolut relatif terhadap negara
mitra dagangnya dalam memproduksi barang atau komoditi tertentu, akan
mengeskpor komoditi tersebut ke negara mitra yang tidak memiliki keunggulan
absolut3
2. Saran
Dari sudut pandang sebagai seorang pelajar, penulis hanya mengharapkan
sebuah perhatian yang besar terhadap Kerjasama ekonomi internasional, dengan
pengaplikasian yang baik, maka manajemen sebuah entitas yang kita harapkan akan
tercapai, semoga makalah ini dapat memberikan sedikit gambaran ataupun informasi
yang kelak dapat menjadi literature ilmu. Penulis juga mengharapkan perhatian
pemerintah dalam hal sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama
ekonomi internasional. Terima kasih.
111
DAFTAR PUSTAKA
http://khusnitohirblogspot.com/2011/02/makalah-kerjasama-ekonomi-internasional.html
112
MAKALAH
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi
kelas XI MIPA 4 tahun pelajaran 2021-2022 SMAN 1 Telagasari
Disusun Oleh:
Nama : SITI NURFADILAH RIZKY
NIS :202110324
Kelas : XI MIPA 4
1. Latar Belakang
Perdagangan Internasional merupakan aspek penting bagi suatu negara.
Perdagangan Internasional terjadi karena adanya perbedaan sumber daya manusia,
sumber daya alam, seperti iklim dan letak geografis serta perbedaan keasaan
ekonomi dan sosial yang tersedia pada suatu negara. Perbedaan-perbedaan yang
terdapat pada masing-masing negara tersebut yang menimbulkan perbedaan barang
yang dihasilkan, biaya yang diperlukan, serta mutu dan kuantumnya. Perdagangan
Internasional dibagi menjadi dua kategori yaitu perdagangan barang dan
perdagangan jasa. Kegiatan perdagangan Internasional dilakukan bertujuan untuk
meningkatkan standar hidup negara tersebut (Schumacher, 2013). Salah satu cara
suatu negara melakukan perdagangan Internasional adalah dengan cara melakukan
kegiatan ekspor (Apridar, 2012).
2. Rumusan Masalah
1. Menganalisis konsep dan kebijakan Perdagangan internasional.
2. Menyajikan hasil analisis dampak kebijakan Perdagangan Internasional.
3. Tujuan
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Perdagangan Internasional.
2. Memenuhi syarat penyelesaian tugas kelompok mata pelajaran Ekonomi.
113
BAB II
PEMBAHASAN
114
dibahas dalam buku Perdagangan Internasional. Selain tujuan utama tersebut,
perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai berikut.
115
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja
sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak
dapat memproduksi kebutuhan yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi
kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah satunya adalah iklim negara yang
berbeda.
Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh
sebuah perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui
banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari luar negeri. Sedangkan
keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui
fungsi dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor
produksi.
6. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar.
Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam
negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat
menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang
dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.
116
C. Manfaat Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya
adalah dapat membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan
sumber daya yang ada di negara lain dengan proporsional. Selain itu, dengan
perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga
membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama
untung. Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan
sumber daya nya sehingga, setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan
lebih baik.
Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap
PDB negara serta memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat
memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB dari negara perdagangan
tersebut. Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang
melakukan kerja sama dengan negara lain dalam perdagangan internasional,
manfaat-manfaat tersebut dikemukakan oleh Nazarudin Malik. Berikut
penjelasannya.
1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara
Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat
membentuk relasi persahabatan dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan
antar negara tersebut juga memungkinkan perluasan kerja sama di bidang atau
sektor lain seperti bidang budaya, politik hingga militer.
2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi
Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di
satu bidang ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan
memiliki penduduk yang mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara.
Sehingga dapat menghasilkan produk maupun jasa yang bernilai jual dan dapat di
ekspor ke negara lain.
3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara
Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu
negara yang menyetujui kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat
dilihat melalui aktivitas pelaku ekonomi yang meliputi produsen, pemerintah serta
konsumen.
Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama
diuntungkan dengan kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen
akan makmur ketika ia bisa meningkatkan keuntungan melalui menjual dagangannya
ke luar negeri, begitu pula dengan konsumen yang akan makmur karena kemudahan
mendapatkan suatu barang, pemerintah pun akan makmur karena akan
mendapatkan devisa negara.
117
membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat pengangguran di
negara tersebut.
5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi
Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang
dengan basis teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara
yang lebih membutuhkan. Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih
cepat di negara pengimpor.
6. Dapat menstabilkan harga
Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang
beredar di pasar domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi
kelangkaan barang yang dapat membuat barang tersebut memiliki harga mahal
melalui mengimpor barang. Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki
persediaan barang yang berlebihan maka akan mengakibatkan harga barang
tersebut turun, sehingga dapat diatasi dengan melakukan ekspor barang yang
memiliki stok berlebih.
D. Kerugian dari Perdagangan Internasional
Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan internasional.
1. Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat
pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
2. Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku
konsumtif.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya
alam.
4. Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri
terhambat.
5. Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung
tikar.
E. Contoh Perdagangan Internasional
1. Perdagangan internasional ekspor
Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh
Indonesia. Salah satunya merupakan ekspor sumber daya alam seperti lobster dan
lain sebagainya. Selain ekspor lobster, Indonesia juga sering melakukan ekspor
sumber daya alam yang dimiliki seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi hingga
pasir ke negeri tetangga.
Selain ekspor yang dilakukan oleh pemerintah, ekspor juga dapat dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan swasta maupun perusahaan mikro. Contohnya adalah
ekspor baju dengan motif maupun design khusus yang dibuat oleh orang lokal.
Ekspor barang juga merupakan suatu kemudahan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan kecil, karena saat ini banyak jasa pengiriman yang memfasilitasi
pengiriman barang ke luar negeri, selain sarana penjualan seperti marketplace yang
marah digunakan juga mempermudah perusahaan mikro untuk mengiklankan
produknya.
2. Perdagangan internasional Impor
118
Kebalikannya dari ekspor, perdagangan internasional impor berarti negara
membeli suatu barang maupun jasa dari negara lain. Selain kerap melakukan ekspor,
Indonesia juga tak jarang melakukan impor untuk dapat memenuhi kebutuhan
penduduknya. Walaupun terkadang masih menjadi pro dan kontra, Indonesia sering
melakukan impor bahan pangan seperti buah-buahan hingga beras.
3. Perdagangan Internasional Barter
Barter merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang maupun jasa yang
diinginkan oleh seseorang dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang
sesuai dengan barang yang dibarter tersebut. Contohnya kegiatan barter adalah
ketika suatu negara melakukan penukaran hasil sumber daya alamnya dengan
barang yang belum bisa diproduksi atau didapatkan negara tersebut.
4. Perdagangan internasional konsumsi
Perdagangan internasional konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
cara menitipkan barang yang dijual ke pasar bebas. Konsumsi yang dimaksud bukan
hanya menjual atau membeli barang yang dapat dikonsumsi saja, tetapi juga
melakukan perdagangan pada produk lain yang tidak dapat dikonsumsi. Contohnya
adalah dengan melakukan pelelangan pada suatu produk, negara atau pihak yang
menawarkan harga paling tinggi, maka berhak mendapatkan produk tersebut dan
produk tersebut boleh diperjual belikan secara bebas tanpa terkecuali.
F. Kebijakan Perdagangan Internasional
Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.
2. Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun
perorangan yang akan menjual barang ke luar negeri.
3. Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang
yang diperbolehkan untuk diimpor.
4. Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian
secara sukarela.
5. Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.
6. Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada pembeli.
7. Pengendalian pemerintah.
8. Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan
oleh pemerintah untuk membatasi impor.
G. Faktor Penggerak Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional bukan hanya seputar ekspor dan impor barang, tetapi
penggunaan atau pemakaian jasa-jasa lain yang berkaitan dengan perdagangan, seperti
pengangkutan, pembayaran, internasional, dan kebijakan pemerintah negara lain.
Terjadinya perdagangan internasional harus didasari dengan kepercayaan dan saling
memberikan keuntungan.
Simak faktor-faktor penggerak terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut
Perbedaan sumber daya alam
Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia
sehingga menimbulkan perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Oleh
119
karena itu, perdagangan internasional harus dilakukan supaya kuantitas dan
kualitas produksi di suatu negara bisa berjalan dengan lancar.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
yang berbeda-beda.
Karena hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan
internasional agar perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal dengan
negara lain.
1. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha
Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih
baik di jual ke negara lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan
barang tersebut dan negara yang menjual kelebihan produksi akan mendapatkan
keuntungan. Hal seperti ini bisa menjadi penggerak untuk melakukan
perdagangan internasional.
121
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh
dua negara yang berbeda. Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu
untuk meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan
internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun
jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun lamanya.
Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya
adalah dapat membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan
sumber daya yang ada di negara lain dengan proporsional. Selain itu, dengan
perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga
membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama
untung. Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan
sumber daya nya sehingga, setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan
lebih
B. Saran
1. Bentuklah suatu peraturan-peraturan tentang bagaimana cara pembayaran antar
negaraagar tercipta negara yang damai.
2. Agar kebutuhan penduduknya terpenuhi, suatu negara harus melakukan
perdagangan internasional yaitu kegiatan ekspor dan impor.
3. Kalau ingin jual beli barang di dalam negeri tidak menimbulkan masalah maka lebih
baik gunakanlah mata uang yang sama agar tidak terjadi keributan.
4. Apabila seseorang ingin membeli barang yang tidak bisa dihasilkannya maka
diaharus mempunyai daya beli.
122
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/33562532/MAKALAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL
_LENGKAP
https://www.pinhome.id/blog/makalah-perdagangan-internasional/
123
MAKALAH
AKUTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran ekonomi
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1 Menjelaskan perkembangan akutansi sebagai sistem informasi?
2 Mengetahui pengertian akuntansi sebagai sistem informasi?
3 Menjelaskan kualitas informasi Akutansi?
4 Menjelaskan bidang-bidang Akutansi?
5 Mendeskripsikan profesi akutansi?
C. Tujuan Makalah
132
BAB II
PEMBAHASAN
1. Perkembangan Akuntansi
Pada dasarnya akuntansi berkembang dari sistem tata buku berpasangan (double
entry system) yang pertama kali diperkenalkan di Italia pada tahun 1494. Seorang ahli
ilmu pasti berkebangsaan Italia, Luca Pacioli menerbitkan buku berjudul Summa de
Aritmatica, Geometria, Proportioni et Proportionalita. Pada salah satu bagian buku
tersebut berisi tentang pengetahuan akuntansi dengan judul Tractatus de Computis et
Scriptoris. Oleh karena Luca Pacioli merupakan orang pertama yang menulis
pengetahuan akuntansi, para penganutnya memberikan gelar Bapak Akuntansi (The
Father of Accounting) kepadanya.
Sejarah dan Perkembangan akuntansi di Indonesia ini relatif lama dan bermula dari
zaman penjajahan Belanda. Butuh waktu hingga lebih dari 100 tahun untuk mencapai
sistem akuntansi yang sekarang ini dikenal dan banyak digunakan oleh masyarakat.
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642, akan tetapi bukti yang jelas
terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747.
Sekitar pertengahan abad ke-18 sampai abad ke-19, setelah terjadi Revolusi Industri
muncul perkembangan di berbagai bidang, baik sosial, ekonomi, maupun perdagangan.
Dari kejadian tersebut akhirnya akuntansi tidak hanya berkembang di Eropa, tetapi juga
sampai ke daratan Amerika yang dikenal dengan sistem Anglo Saxon.
Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam paksa dihapuskan
pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda
yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Pada tahun 1994, Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) telah melakukan berbagai langkah
harmonisasi menggunakan standar akuntansi internasional di dalam proses
pengembangan standar akuntansi dan melakukan revisi total pada Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI) 1984 dan sejak itu mengeluarkan Standar Keuangan yang diberi nama
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ditetapkan sebagai standar akuntansi yang baku
di Indonesia. Perkembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti dan
mengantisipasi perkembangan Internasional.
2. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dengan
suatu cara dalam nilai uang terhadap kejadian atau transaksi yang paling sedikit atau
sebagian bersifat keuangan dan penafsiran terhadap hasil hasilnya.
Dalam proses akuntansi akan dihasilkan sebuah laporan yang disebut Laporan keuangan.
Dengan demikian, tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
133
Menurut American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai proses
identifikasi.pengukuran dan komunikasi informasi ekonomi untuk memungkinkan
pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan oleh para pemakai
informa. Oleh karena itu sasaran kegiatan akuntansi adalah transaksi yang dapat diukur
dengan satuan uang. Transaksi keuangan yang terjadi dalam satu periode diproses
melalui tahap-tahap pengidentifikasian (identifying) dan pengukuran (measuring),
pecatatan (recording), penggolongan (classification), penyusunan laporan keuangan
(reporting). pengikhtisaran (summarizing), serta Informasi akuntansi akan disajikan
secara tertulis dalam laporan keuangan, baik laporan laba rugi (income statement),
laporan perubahan modal (capital statement), neraca (balance statement), dan laporan
arus kas (cash flow).
134
terhadap kegiatan kegiatan perusahaan yang dikelolanya dan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan yang dicapainya.
2. Pihak Eksternal
Pihak eksternal terdiri dari banyak kelompok yang berbeda-beda
kepentingannya atas laporan keuangan perusahaan.
a. Investor
Investor memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui posisi keuangan,
perkembangan perusahaan, prospek usaha, dan untuk menilai keberhasilan
manajemen dalam mengelola perusahaan.
b. Calon investor
Menanamkan modalnya, calon investor harus memilih perusahaan mana yang
dapat memberikan keuntungan maksimum. Calon investor memerlukan data
akuntansi untuk mengetahui tingkat rentabilitas (kemampuan menghasilkan laba)
dan prospek usaha perusahaan.
c. Kreditor
Kreditor adalah lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan lemaga keuangan
bukan bank, seperti pemasok/leveransir yang melakukan penjualan secara kredit
kepada perusahaan. Mereka memerlukan informasi keuangan untuk dapat
mengetahui posisi dan prospek keuangan perusahaan, keadaan likuiditas, dan
solvabilitas perusahaan sehingga resiko kredit macet dapat dikurangi.
d. Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk perhitungan pajak.
e. Karyawan
Dengan informasi akuntansi, karyawan dapat mengetahui prospek perusahaan
untuk masa yang akan datang, yang berkaitan langsung dengan
kesejahteraannya.
f. Pemasok
Informasi akuntansi berguna sebagai alat bantu dalam memprediksi pembayaran
atas barang atau jasa yang diserahkan pada saat jatuh tempo.
g. Pelanggan
Pelanggan untuk mengetahui kelangsungan perusahaan berkaitan dengan
perjanjian kontrak dengan perusahaan.
h. Masyarakat umum
Masyarakat umum berkaitan dengan kepentingan umum dan permasalahan
sosial Pemakai informasi akuntansi.
5. Bidang-Bidang Akuntansi
Sesuai dengan pengelompokan para pemakai akuntansi, bidang-bidang spesialisasi
akuntansi dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut.
a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang berkaitan dengan masalah
pencatatan transaksi-transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan secara
135
periodik berdasarkan catatan-catatan yang menjadi sumber pencatatan (bukti
transaksi).
b. Pemeriksaan Keuangan (Auditing)
Pemeriksaan keuangan (auditing) merupakan kegiatan pemeriksaan laporan
keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
memberikan kepastian bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh pihak perusahaan
benar-benar sesuai dengan kondisi sebenarnya dan sesuai dengan prosedur yang
ada dalam Standar Akuntansi Keuangan. Pelaksana pemeriksaan disebut auditor
yang bekerja bebas tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pihak-pihak tertentu.
c. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen berhubungan dengan berbagai masalah khusus yang dihadapi
manajemen. Akuntansi manajemen merupakan akuntansi yang bertujuan membantu
para manajer di setiap tingkatan organisasi, baik dalam menjalankan operasinya
sehari-hari maupun dalam merencanakan operasinya pada masa yang akan datang.
d. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan
perencanaan, penetapan, dan pengendalian biaya selama proses produksi serta
penetapan harga pokok dari suatu barang setelah selesai diproduksi. Oleh karena itu,
akuntansi biaya digunakan oleh perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi
bahan mentah menjadi barang jadi (perusahaan manufaktur).
e. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Akuntansi anggaran berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Selain itu,
memberikan analisis tentang data perbandingan dari kegiatan keuangan yang
sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan. Analisis tersebut dibuat
berdasarkan pencatatan dan interpretasi data kegiatan keuangan yang telah
dilakukan.
f. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Akuntansi perpajakan berhubungan dengan masalah penyusunan surat
pemberitahuan pajak tahunan dari suatu perusahaan. Dalam hal ini perlu
dipertimbangkan tentang konsekuensi perpajakan dari suatu transaksi usaha. Oleh
karena itu, akuntan harus mengikuti perkembangan peraturan perpajakan agar pajak
yang dibayar perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Profesi Akuntansi
Profesi akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Akuntan privat (intern)
Profesi bidang akuntansi yang bekerja pada perusahaan tertentu dan
merupakan karyawan perusahaan tersebut. Tugas akuntan perusahaan
anatara lain: Menyusun sistem akuntansi. Menyusun laporan akuntansi untuk
pihak luar perusahaan.
136
Tugas dari akuntan internal adalah menyusun sistem akuntansi perusahaan,
menyusun laporan untuk pihak luar, menyusun anggaran hingga menangani
masalah pajak.
b. Akuntan publik
Akuntan publik adalah profesi yang memberikan jasa sebagai profesional
yang telah memiliki izin dari negara untuk melakukan praktik sebagai akuntan
swasta yang bekerja secara independen. Tugas akuntan publik meliputi
analisis laporan keuangan, audit laporan keuangan, audit pajak, dan
sebagainya.
Tugas Akuntan Publik Pemeriksaan laporan keuangan. Penyusunan sistem
akuntansi. Penyusunan laporan keuangan untuk kepentingan perpajakan.
Konsultasi manajemen.
137
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Akuntansi dilaksanakan baik dalam perusahaan yang berorientasi mencari laba
maupun dalam organisasi nirlaba. Salah satu penyebabnya adalah karena hal itu diharuskan
oleh undang-undang. Namun, alasan utama mengapa akuntansi dilaksanakan dalam berbagai
organisasi adalah karena semakin rumitnya variabel variabel yang dihadapi, meskipun dalam
perusahaan kecil sekalipun. Keadaan ini menyebabkan transaksi-transaksi keuangan semakin
tergantung pada data akuntansi. Dalam akuntansi transaksi-transaksi keuangan diolah
sedemikian rupa, sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan
keputusan manajemen. Dengan demikian, akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang
sangat diperlukan dewasa ini.
Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak baik intern maupun
ekstern perusahaan. secara garis besar pihak-pihak tersebut adalah manajer, investor,
kreditor, instansi pemerintah, organisasi nirlaba, dan lain-lain.
3.2 SARAN
Dari sudut pandang sebagai seorang mahasiswa, penulis hanya mengharapkan sebuah
perhatian yang besar terhadap pengelolaan akuntansi sebagai system informasi, karena
dengan pengaplikasian yang baik, maka manajemen sebuah entitas yang kita harapkan akan
tercapai, semoga makalah ini dapat memberikan sedikit gambaran ataupun informasi yang
kelak dapat menjadi literature ilmu. Penulis juga mengharapkan perhatian pemerintah dalam
hal sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya akuntabilitas keuangan. Terima kasih.
138
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/makalah-sistem-informasi-akuntansi.html
http://dokumen.tips/documents/makalah-pengantar-akuntansi-sebagai-sistem-
informasidocx.html
http://rierahayu.blogspot.co.id/2013/02/makalah-sistem-informasi-akuntansi-sia.html
139
MAKALAH
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Makalah ini disajikan untuk didiskusikan dalam mata pelajaran Ekonomi Kelas XII MIPA 4
semester 1
Disusun Oleh :
PEMBAHASAN
Persamaan Dasar Akuntansi sering juga disebut sebagai PDA, dan merupakan suatu
konsep dasar yang harus dikenal oleh para ahli ekonomi atau calon akuntan. Semua
perusahaan pasti memiliki harta / aset (yang dikenal juga sebagai sarana melancarkan
liabilitas), serta kewajiban (beban yang harus dibayar). Prinsip persamaan dasar akuntansi
secara matematis menghubungkan antara harta perusahaan dengan hutang serta modal.
Bagian harta atau aset perusahaan termasuk dalam bagian Aktiva, sedangkan hutang dan
modal masuk dalam bagian Pasiva.
Rumus dari persamaan dasar akuntansi atau PDA adalah sebagai berikut:
Seperti yang kita ketahui, semakin besar hutang pada sisi pasiva, akan menyebabkan
ketidakseimbangan pada sisi aktiva. Jika terjadi suatu transaksi yang tidak transparan atau
140
tidak dilaporkan, nantinya juga akan terlihat dengan penghitungan prinsip persamaan dasar
akuntansi tersebut.
Persamaan dasar akuntansi tentu saja dibuat perhitungannya bukan tanpa alasan. Tentu saja
ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh oleh pihak akuntan ataupun perusahaan dari tabel
persamaan dasar akuntansi ini. Berikut berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari tabel
persamaan akuntansi :
1. Jadi sumber catatan yang nantinya bisa mempermudah proses pencatatan transaksi keuangan.
Persamaan dasar akuntansi memuat informasi mendasar terkait transaksi keuangan yang masuk
maupun keluar dari rekening perusahaan sehingga nantinya memudahkan proses pembuatan
laporan keuangan.
2. Sebagai sarana untuk memeriksa besarnya saldo yang masuk maupun keluar dari rekening
perusahaan. Berbeda dengan laporan keuangan yang menyediakan laporan terperinci, persamaan
dasar akuntansi menyediakan transaksi keuangan secara garis besar.
3. Sebagai sarana koreksi ketepatan antara saldo pada sisi aktiva maupun sisi pasiva. Perhitungan
saldo pada kedua belah pihak tabel persamaan dasar akuntansi nantinya menyisakan angka yang
seimbang jika semua transaksi telah dilaporkan dengan sebaik mungkin.
2 AKUN
Secara umum, akun dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Akun Riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, saldo akun terbawa dari satu periode
ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok seperti harta, kewajiban, dan modal.
2. Akun Nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi, akun nominal
terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban.
▪ 5 jenis penggolongan akun Akuntansi secara lengkap, antara lain:
1. Akun Harta (Assets)
Penggolongan Akun (Akun Harta, Akun Kewajiban, Akun Modal, Akun Pendapatan,
Akun Beban) dan Pengertian Harta Lancar, Harta Tetap, Utang Lancar, Harta Tak Berwujud,
Hak Paten, Hak Cipta, Kas, Efek, Wesel Tagih, Piutang, Goodwill, Pendapatan Usaha dan Beban
Usaha Beserta Lengkap.
Harta (aktiva) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi
akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat pada masa yang akan datang. Harta
merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta
141
dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas), yaitu harta lancar, investasi jangka panjang,
harta tetap, harta tidak berwujud, dan harta-harta lainnya. Harta lancar merupakan harta
yang berupa uang kas/bank dan sangat mudah dijadikan uang, yang biasa umur pemakaiannya
kurang dari satu tahun. Berikut ini berberapa harta lancar:
1. Kas, adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada
dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat pada bank.
2. Surat-surat berharga (efek), adalah surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk
diperjualbelikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
3. Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes.
4. Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
5. Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam
perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi (dalam
perusahaan manufaktur).
6. Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan
diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya, perlengkapan kantor atau
perlengkapan toko (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
7. Beban dibayar di muka, berarti biaya yang telah dibayar, tetapi manfaat dari pembayaran
belum diperoleh atau digunakan, seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka,
dan iklan dibayar di muka.
Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin,
dan peralatan.
Harta tak berwujud adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan
hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
Contoh harta tak berwujud, antara lain:
▪ Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah
kepada perusahaan.
▪ Hak cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah
kepada perusahaan, misalnya hak cipta lagu goodwill, yaitu nama baik perusahaan yang
melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan adanya goodwill, barang yang diproduksi
mendapat kepercayaan dan dibeli oleh masyarakat.
142
2. Akun Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa
yang akan datang sebagai akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar
dan utang jangka panjang, antara lain:
a) Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu
tahun. Utang lancar meliputi wesel bayar, yaitu utang yang disertai promes.
b) Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu
tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan
baru atau mesinmesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:
1. Utang bank, yaitu pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha;
2. Utang hipotek, yaitu pinjaman dari bank dengan jaminan aktiva tetap;
3. Utang obligasi, yaitu utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual
surat-surat berharga.
4. Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar ataupun utang jangka
panjang. Misalnya, utang kepada direksi dan kepada pemegang saham.
Modal adalah selisih antara harta dan kewajiban, dan merupakan hak pemilik
perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan
perseorangan disertai nama pemilik, sedangkan akuntansi modal pada persekutuan
disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal
disebut dengan modal saham
4. Akun Pendapatan
▪ Pendapatan di luar usaha, yaitu pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha, misalnya sebuah perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang
tidak dipakai untuk kegiatan usaha pihak lain.
5. Akun Beban
143
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatanusaha untuk
memperoleh pendapatan. Dapat dibedakan berdasarkan :
3 Beban usaha, yaitu pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha
Beban lain-lain, yaitu pengorbanan yang tidak langsung.
4 Akun Riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, saldo akun terbawa dari satu
periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok seperti harta, kewajiban,
dan modal.
5 Akun Nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi, akun
nominal terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban.
144
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
145
REFLEKSI
Menurut pendapat saya, terkadang ada kalanya belajar ekonomi itu sulit dan
membosankan terutama ketika melakukan pembelajaran daring sekitar lebih dari satu
setengah tahun, namun materi yang diberikan cukup untuk menambah wawasan. Tetapi,
belajar Ekonomi di SMA adalah pengalaman yang menarik dan berguna yang akan
membantu saya memahami dunia ekonomi dan bagaimana itu mempengaruhi kehidupan
manusia sehingga sangat penting bagi kita untuk mempelajarinya.
Dalam pembelajaran ekonomi materi yang paling saya sukai adalah materi "Siklus
Akutansi perusahaan jasa". Alasannya karena materi ini membantu saya memahami
bagaimana perusahaan dapat menarik kesimpulan mengenai berbagai perusahaan dan
perkembangan perusahaannya sendiri, dan juga saya dapat memahami bagaimana dunia
perusahaan bisa bekerja secara teroganisir.Dalam materi ini juga saya sangat menyukai
dengan materi penghitungan buku besar dan sangat paham tentang materi tersebut.
Materi yang paling saya banggakan adalah materi ”Tahap Pelaporan Siklus Akutansi
Perusahaan Jasa pada Bagian Neraca”. Alasannya karena neraca saldo adalah laporan yang
menunjukkan keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada akhir
periode. Sehingga dalam penyusunan neraca perlu menyusun serta mengurutkan sesuai
dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya yang mana harus diurutkan sesuai
posisi aset, libilitas, dan ekuitas. Materi ini membuat saya pusing, sehingga ketika selesai
mengerjakannya dan hasilnya balance itu membuat saya senang.
146
Berikut ini tugas yang saya banggakan dan puas dalam pengerjaannya.
Saya menganggap materi sistem informasi akutansi sebagai materi ekonomi yang
paling sulit dan kurang dipahami. Berikut alasan mengapa materi sistem informasi
akutansi sulit dipahami. Karena materi tersebut terlalu rumit dipahami, banyak konsep
dan teori yang belum dimengerti dan juga kurangnya kemampuan analisis murid terhadap
materi.
147
E. Cara Belajar yang efektif untuk dapat Memahami Materi dan dapat diterapkan dalam
Pembelajaran Ekonomi oleh Guru.
Saya pribadi menganggap bahwa cara yang paling efektif dalam melakukan
pembelajaran ekonomi adalah dengan tes lisan. Karena dengan tes lisan siswa benar-
benar diuji secara cepat dan tepat. Saya harap metode ini ikut diterapkan oleh guru,
karena dengan metode ini juga guru menjadi lebih mengetahui siapa siswa yang aktif dan
tidak aktif, siapa siswa yang benar-benar paham dan hanya pura-pura paham.
148