Anda di halaman 1dari 149

PORTOFOLIO

MATA PELAJARAN EKONOMI


Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan kelas XII pelajaran
2022-2023 SMAN 1 Telagasari

Guru Pembimbing: Teni Nuraeni, S.Ak

Disusun Oleh:

Nama : SITI NURFADILAH RIZKY


NIS :202110324
Kelas : XII MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYA IV
SMA NEGRI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41384
Web : https://sman1tlgsr.wix.com/smanet// Email: sman1tlgsr@gmail.com
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan portofolio ekonomi ini.

Portofolio ini disusun guna memenuhi kelengkapan tugas mata pelajaran ekonomi.
Dengan tersusunnya portofolio ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :

1. Ibu Teni Nuraeni S.Ak selaku Guru Pengajar Ekonomi kelas XII MIPA,
2. Kedua orang tua penyusun yang selalu memberikan doa dan motivasi.
3. Serta kepada teman-teman sekelas dan seangkatan.

Saya menyadari dalam penyusunan portofolio ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan
demi terciptanya portofolio yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya
portofolio ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Dengan disusunnya portofolio ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada


berbagai pihak yang membutuhkan. Penulis menyadari bahwa portofolio ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran kritik ataupun masukan yang
membangun demi kesempurnaan pembuatan portofolio ini untuk masa yang akan datang dan
lebih bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Karawang, 27 Januari 2023

Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. .
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. .
A. KELAS X SEMESTER 1 ......................................................................................................... .
a. Konsep Ilmu Ekonomi ................................................................................................. .
b. Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi ............................................................ .
B. KELAS X SEMESTER 2 ......................................................................................................... .
a. Bank Sentral, Sistem Pembayaran dan Alat Pembayaran ............................................ .
b. Koperasi Indonesia ..................................................................................................... .
C. KELAS XI SEMESTER 1 ........................................................................................................ .
a. Pendapatan Nasional .................................................................................................. .
b. Ketenagakerjaan......................................................................................................... .
D. KELAS XI SEMESTER 2 ........................................................................................................ .
a. Kerjasama Ekonomi Internasional ............................................................................... .
b. Perdagangan Internasional ......................................................................................... .
E. KELAS XII SEMESTER 1........................................................................................................ .
a. Akutansi Sebagai Sistem Informasi ............................................................................. .
b. Persamaan Dasar Akutansi ......................................................................................... .
REFLEKSI ................................................................................................................................ .
MAKALAH
KONSEP ILMU EKONOMI
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi kelas X
MIPA 4 tahun pelajaran 2020-2021 SMAN 1 Telagasari

Guru Pembimbing: Siti Marlyna, S.Pd

Disusun Oleh:

Nama : SITI NURFADILAH RIZKY


NIS :202110324
Kelas : X MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYA IV
SMA NEGRI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41384
Web : https://sman1tlgsr.wix.com/smanet// Email: sman1tlgsr@gmail.com

4
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti
"keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan
secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara,
yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek
ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs
heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam
manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan
dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku
kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan
lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah
disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang
dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran
ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme,
briton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode
ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan
keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan.
misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan
agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam
artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui
pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk
menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai
ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori
dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada
di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan
metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan
tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan
yang ada.

5
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diungkapkan diatas, maka dari itu hal yang paling pokok
untuk bisa menjadi pembahasan selanjutnya adalah :

1. Apa pengertian dan ruang lingkup ilmu ekonomi?


2. Metode-metode apa saja yang ada dalam ilmu ekonomi?
3. Bagaimana sejarah perkembangan ilmu ekonomi?
4. Bagaimana generalisasi ilmu ekonomi?
5. Apa saja teori ekonomi?

1.3 Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini antara lain :
1. Mengetahui apa pengertian dan ruang lingkup ekonomi.
2. Mengetahui metode apa saja yang ada dalam ilmu ekonomi.
3. Mengetahui sejarah perkembangan ilmu ekonomi.
4. Mengetahui generalisasi ilmu ekonomi.
5. Mengetahui apa saja teori-teori ekonomi.

6
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi


Menurut AlbertL. Meyers, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan
kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Kata kunci dari definisi ini adalah
kebutuhan dan pemuas kebutuhan.
Ahli ekonomi lainnya, yaitu J.L. Meij mengemukakan bahwa ilmu ekonomi
adalah ilmu tentang usaha manusia kearah kemakmuran. Pendapat tersebut sangat
realistis karena ditinjau dari aspek ekonomi di mana manusia sebagai makhluk
ekonomi, pada hakikatnya mengarah pada pencapaian kemakmuran.
Kemudian, Samuelson dan Nordhaus mengemukakan bahwa ilmu
ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara
menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternative
penggunaan dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, kemudian
menyalurkannya baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan
kelompok yang ada dalam suatu masyarakat.
Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua, yakni :

1. Ilmu ekonomi positf


Hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi, dan hubungan yang terjadi
dalam ekonomi. Merupakan ilmu yang hanya melibatkan diri dalam masalah
‗apakah yang terjadi‘. Oleh karena itu ilmu ekonomi positif netral terhadap
nilai-nilai. artinya, ilmu ekonomi positif bebas nilai, hanya menjelaskan
‗apakah harga itu‘ dan ‗apakah yang akan terjadi jika harga itu naik atau turun‘
bukan ‗apakah harga itu adil atau tidak‘ .
2. Ilmu ekonomi normatif
Membahas pertimbangan-pertimbangan nilai dan etika. Ilmu ekonomi
normatif beranggapan bahwa ilmu ekonomi harus melibatkan diri dalam
mencari jawaban atas masalah ‗apakah yang seharusnya terjadi‘.
Ilmu ekonomi adalah pertimbangan nilai.

Ilmu ekonomi sebagai bagian dari ilmu sosial, tentu berkaitan dengan bidang
disiplin akademis ilmu sosial lainnya, seperti ilmu politik, psikologi, antropologi,
sosiologi, sejarah, geografi dll.
Sebagai disiplin yang mengkaji tentang aspek ekonomi dan tingkah laku
manusia, juga berarti mengkaji peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di
dalam masyarakat.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa tujuan ilmu ekonomi itu untuk
mencari pengertian tentang hubungan peristiwa ekonomi, baik yang berupa

7
hubungan kausal maupun fungsional dan untuk dapat menguasai masalah-
masalah eonomi yang dihadapi oleh masyarakat.
Ilmu ekonomi pun memiliki keterbatasan. Keterbatasan tersebut mencakup
hal-hal berikut.

1. Objek penyelidikan ilmu ekonomi tidak dapat dilokalisasikan. Sebagai


akibatnya, kesimpulan atau generalisasi yang diambilnya bersifat
kontekstual (akan terikat oleh ruangdan waktu)
2. Dalam ilmu ekonomi, manusia selain berkedudukan sebagai subjek
yang menyelidiki, juga berkedudukan sebagai objek yang diselidiki. Oleh
karena itu, hasil penyelidikannya yang berupa kesimpulan atau
generalisasi, tidak dapat bersifat mutlak, dimana unsur-unsur
subjektivasnya akan mewarnai kesimpulan tersebut.
3. Tidak ada laboratorium untuk mengadakan percobaan ekonomi.
Sebagai akibatnya, ramalan ekonomi sering tidak tepat dan akurat.
4. Ekonomi hanya merupakan salah satu bagian saja dari seluruh program
akivitas di suatu Negara. Oleh karena itu, apa yang direncanakan
dengan kenyataan sering tidak sejalan. Sehubungan dengan
keterbatasannya tersebut, maka sebagai akibatnya, sifat keberlakuan
generalisasinya yang berupa dalil-dalil atau hukumhukum, dan teori-
teorinya akan tergantung kepada konteks ruang dan waktu serta tidak
mutlak. Jadi, sifat keberlakuan dalil-dalilnya atau hukum-hukumnya
adalah bersyarat, yaitu apabila yang lainnya tidak berubah. Syarat ini
disebut pula Cateris Paribus. Hal itu disebabkan oleh hukum ekonomi
yang merupakan pernyataan tentang tendesitendesi ekonomi. Ia
merupakan hukum-hukum yang berhubungan dengan tingkah laku
social masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dimana
tingkah laku tersebut pun dipengaruhi atau tergantung pada situasi dan
kondisi yang berlaku suatu saat. Jadi, ilmu ekonomi sebagai bagian dari
ilmu social tetap tidak dapat melepaskan dirinya dari keterbatasan yang
dimiliki oleh ilmu social.
Ditinjau dari ruang lingkupnya, ilmu ekonomi dapat dibedakan
atas makro ekonomi dan mikro ekonomi. Istilah makro ekonomi untuk pertama
kalinya diperkenalkan oleh Ragnar Frisch pada tahun 1933, yang diterapkan
pada studi mengenai hubungan antaragregat ekonomi yang bersifat luas,
seperti pendapatan nasional, inflasi, pengangguran, neraca pembayaran.
Dalam hal ini, instrument kebijakan makro ekonomi adalah moneter
dan fiskal. Kebijakan moneter dilaksanakan oleh Bank sentral, sebagai contoh
oleh Bank Indonesia. Salah satu keuntungan kebijakan moneter sebagai alat
untuk mempengarihi perekonomian adalah berbeda dari kebijakan fiskal,
kebijakan ini dapat dikaji ulang dan diubah secara continue berdasarkan

8
informasi baru. Sedangkan kebijakan fiskal adalah perpajakan dan
pembelanjaan masyarakat yang dikontrol oleh pemerintah dan tunduk pada
ketentuan-ketentuan yang telah mendapat pengesahan dari badan legislative.
Pajak dan pembelanjaan mempengaruhi perekonomian melalui cara yang
berbeda-beda, tetapi kebijakan fiskal dalam konteks saat ini adlah efek bujet
sebagai suatu keseluruhan terhadap tingkat agregat permintaan dalam
perekonomian, kecuali dalam situasi darurat, kebijakan fiskal biasanya diubah
sekali setahun. Kegunaannya dalam mengatur perekonomian pun ditentukan
oleh kemampuan dalam menangani anggaran public itu sendiri secara
bijaksana.
Penggunaan pinjaman public dan tingkat suku bunga untuk
menstabilkan perekonomian diterima sebagai suatu prinsip kebijakan pada
tahun 1950-an dan 1960-an, seiring dengan gagasan Maynard
Keynes yang telah mengubah banyak prinsip ekonomi. Selanjutnya, di tahun
1970-an dan 1980-an muncullah neoklasik atau kontrarevolusi moneritas yang
berasal dari Chicago dan dipimpin Milton Friedman. Isu yang mendasar dalam
perdebatan ini berkaitan dengan hubungan antara dua tujuan dari full
employment dan stabilitas harga. Hal itu dimungkinkan dari pemotongan pajak
atau pemotongan tingkat suku bunga, untuk meningkatkan ketenagakerjaan
dalam jangka pendek tanpa harus membuat inflasi meningkat cepat. Namun,
dalam jangka panjang argumentasi neoklasik menyatakan bahwa situasi ini
tidak dapat berbalik dengan tingkat pengangguran kembali pada level alamiah
dan tidak ada yang dapat ditunjukan untuk kebijakan perluasan, kecuali
terjadinya inflasi yang lebih tinggi.
Menurut Briion, tidak dapat dipungkiri dalam praktiknya catatan
kebijakan makro ekonomi sejak tahun 1970-an lebih banyak mengalami
kegagalan dibandingkan keberhasilan. Inflasi meningkat tajam disebagian
besar Negara, terutama pada periode kenaikan harga minyak dunia yang paling
dramatis pada tahun 1947 dan 1979. sejak tahun 1980-an, inflasi lebih rendah,
tetapi pada saat bersamaan pengangguran di banyak Negara jauh lebih tinggi.
Respon terhadap berbagai kekecewaan ini telah mengarahkan pada tindakan
memperkenalkan desain kebijakan harga dan penghasilan. Pendekatan lain
yang berlanjut hingga tahun 1990-an, melibatkan tindakantindakan
ketenagakerjaan khusus yang dirancang untuk membantu pengaturan secara
langsung dengan cara memberikan pelatihan atau mencarikan lowongan
pekerjaan yang sesuai untuk mereka.
Ini sangat berbeda dengan studi mengenai unit-unit pengambilan
keputusan individual dalam perekonomian, seperti rumah tangga, pekerja dan
perusahaan yang secara umum dikenal dengan sebutan mikro ekonomi.
Sebagai contoh, ekonomi mikro meneliti determinasi harga terhadap beras,
harga relative beras dan baja, atau employment dalam industri baja sementara

9
makro ekonomi berurusan dengan determinasi tingkat employment dalam
suatu perekonomian khusus, atau dengan tingkat harga dari seluruh
komoditas. Kendati demikian, perbedaan antara dua bidang analisis ekonomi
ini berguna untuk berbagai tujuan.
Perkembangan mikro ekonomi sebagai bidang tersendiri, merupakan bagian
dari pendekatan marginal atau neoklasik yang mulai mendominasi teori
ekonomi setelah tahun 1970-an. Berbeda dengan ekonomi klasik, yang
menyoroti pertumbuhan ekonomi ngara akibat pertumbuhan sumber daya
produktif mereka, serta menjelaskan harga relative barang berdasarkan kondisi
objektif dari biaya produksinya. Teori neoklasik mengarahkan perhatiannya
pada alokasi sumber daya yang tersedia secara efektif dan padadeterminasi
subjektif terhadap harga-harga individual yang berdasarkan pada kegunaan
marginal. Terdapat enam topik yang sering dipersentasikan dalam mikro
ekonomi, yakni :

1. Teori perilaku konsumen


2. Teori pertukaran
3. Teori produksi dan biaya
4. Teori perusahaan
5. Teori distribusi
6. Teori ekonomi kesejahteraan
Tema umum yang mendasari semua topic tersebut adalah
upaya dari para actor individual untuk meraih seatu posisi yang optimal dengan
nilai-nilai parameter yang membatasi pemilihan mereka. Para konsumen
berusaha untuk memaksimalkan kepuasan atau kegunaan sesuai dengan
selera, pendapatan dan harga barang. Perusahaan berusaha memaksimalkan
laba mereka, ini berarti bahwa dengan tingkat output berapa pun diproduksi
dengan biaya terendah. Syaratsyarat maksimalisasi tersirat dalam istilah
ekualitas marginal sama dengan biaya marginal.
Dewasa ini ilmu ekonomi telah berkembang jauh melebihi ilmu-ilmu social
lainnya yang terbagi-bagi dalam berbagai bidang kajian, seperti berikut ini :

1. Ekonomi Lingkungan
Bidang kajian ekonmi lingkingan ini bermula dari tulisan gray (1900an), pigou
(1920-an), dan Hotelling (1930-an), akan tetapi baru muncul sebagai studi
koheren pada tahun 1970-an, yakni ketika revolusi lingkungan mulai terjadi di
berbagai Negara. Terdapat 3 nsur pokok dalam ekonomi lingkungan, yakni
sebagai berikut :

a. Kesejahteraan manusia sedang terancam oleh degradasi


lingkungan dan penyusuan sumber daya alam.

10
b. Kerusakan lingkungan disebabkan oleh penyimpangan atau
kegagalan ekonomi, terutama yang bersumberdari pasar.
c. Solusi kerusakan lingkungan harus mengoreksi unsurunsur
ekonomi sebagai penyebabnya.
2. Ekonomi Evolusioner
Ilmu ekonomi evolusioner merupakan bidang kajian ekonomi yang
menjelaskan naik turunnya pertumbuhan ekonomi dan jatuh bangunnya
perusahaan-perusahaan, kota-kota, kawasan, dan Negara yang mencerminkan
bahwa evolusi selalu beroperasi pada tingkat yang berlainan dengan tingkat
kecepatan yang berbeda-beda.

3. Ekonomi Ekserimental
Pada mulanya, bidang ekonomi eksperimental merupakan hasil studi perilaku
pilihan individu, terutama ketika para ekonom memusatkan perhatiannya pada
teori mikro ekonomi

4. Ekonomi Kesehatan
Ilmu ekonomi kesehatan berusaha melakukan analisis terhadap input
perawatan kesehatan, seperti pembelanjaan dan tenaga kerja, memperkirakan
dampak pada hasil akhir yang diinginkan, yakni kesehatan masyarakat. Tujuan
ilmu ekonomi kesehatan adalah menggeneralisasikan aneka informasi
mengenai biaya dan keuntungan dari cara-cara alternative mencari kesehatan
dan tujuan kesehatan.

5. Ekonomi Institusional
Ilmu ekonomi institusional merupakan studi tentang system social yang
membatasi penggunaan dan pertukaran sumber daya langka, serta upaya
untuk menjelaskan munculnya berbagai bentuk pengaturan institusional yang
masing-masing mengandung konsekuensi tersendiri terhadap kinerja ekonomi.

6. Ekonomi Matematik
Ditinjau dari substansinya dalam ekonomi matematik, mula-mula digunakan
teori ekuasi simultan oleh Leon Walras untuk membahas problem ekuilibrium
dalam beberapa pasar yang saling berhubungan dengan digunakannya kalkulus
oleh Edgeworth untuk menganalisis perilaku konsumen.

7. Ekonomi Sumber Daya Alam


Ilmu ekonomi sumber daya alam merupakan bidang ekonomi yang mencakup
kajian deskriptif dan normaif terhadap alokasi berbagai sumber daya alam,
yaitu sumber daya yang tidak diciptakan melalui kegiatan manusia, melainkan
disediakan oleh alam.

11
8. Ekonomi Pertahanan
Ekonomi pertahanan, merupakan studi tentang biaya-biaya pertahanan yang
mengkaji masalah pertahanan dan perdamaian dengan menggunakan analisis
dan metode ekonomi yang meliputi kajian mikroekonomidan makroekonomi,
seperti optimisasi statis dan dinamis, teori pertumbuhan, distribusi,
perbandingan data statistic, dan ekonometrik(penggunaan statistika model
ekonomi).

9. Ekonomi Sisi Penawaran


Ilmu ekonomi sisi penawaran memiliki makna danda, yakni makna umum dan
khusus. Makna umum ekonomi sisi penawaran, biasanya berkaitan dengan
analisis yang menekankan pada arti penting factor penawaran dalam output
dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang. Sedangkan dalam
pengertian khusus, istilah tersebutdialosasikan dengan kebijakan ekonomi
amerika serikat pada tahun 1980-an, kadang-kadang merujuk pada
Reagonomics yang berpandangan bahwa pemotongan pajak tidak perlu
disesuaikan dengan pemotongan pengeluaran karena pemotongan pajak akan
menyebabkan pertumbuhan yang cukup untuk mengembalikan pendapatan
pajak.

10. Ekonomi Kesejahteraan


Ilmu ekonomi kesejahteraan adalah kajian ilmu ekonomi tentang bagaimana
melakukan sesuatu dengan cara yang terbaik atau optimal, dalam
menggunakan sumber-sumber yang terbatas.

11. Ekonomi Dualistik


Ilmu ekonomi dualistic merupakan istilah yang memiliki makna akademis teknis
maupun makna yang lebih umum. Dikatakan demikia karena dalam teknisnya,
istilah ini merujuk pada adanya dua sector berlainan dalam perekonomian yang
sama, masing-masing mempunyai pijakan budaya, aturan main, teknologi,
pola-pola permintaan, dan praktik pelaksanaannya sendiri. Sedangkan di sisi
lain yang mencerminkan hal lebih umum adalah adanya perbedaan sector
subsisten tradisional yang berpendapatan rendah, khususnya di pedesaan
dengan sector kapitalis perkotaan yang tumbuh pesat dan lebih modern.

12. Ekonomi Informal


Ilmu ekonomi informal merupakan suatu istilah yang sering dihubungkan
dengan perekonomian ―bawah tanah‖, ―perekonomian gelap‖ atau
―perekonomian yang terabaikan‖, yang semuanya mengacu pada jenis-jenis
transaksi ekonomi yang tidak tercermin pada statistik resmi.

12
13. Ekonomi campuran
Konsep ekonomi campuran merujuk kepada bentuk pengakuan keharusan
system ekonomi pasar bercampur dengan intervensi Negara.

14. Ekonomi Pertanian


Konsep tentang ekonomi pertanian untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh
Franscois Quesnay. Asumsinya adalah bidang pertanian dinyatakan sebagai
satu-satunya sector yang produktif sebab hanya bidang pertanian itulah
reproduksi dilipat gandakan, seperti halnya padi-padian.

15. Ilmu Ekonomi Tingkah Laku


Ilmu ekonomi sndiri pada hakikatnay dalh ilmu tenang tingkah laku manusia.
Oleh karena itu, memang agak pleonasme untuk menggunakan istilah ‗ilmu
ekonomi tingkah laku‘. Namun demikian, terdapat perbedaan yang berarti
antara ilmu ekonomi tingkah laku, khususnya dengan ilmu ekonomi neoklasik,
mengingat yang terakhir tersebut umumnya menjauhi studi empiris dan
cenderung lebih memilih pendekatan deduksi secara logis dari aksioma-
aksioma yang rasional.

Mengingat dalam ilmu ekonomi tingkah laku bersifat empiris maka wajar dalam
pengembangan metode yang digunakannya pun lebih banyak dengan
wawancara. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi secara
langsung, sebagai contoh pada pengkajian perilaku konsumen.
Sedangkan ilmu ekonomi neoklasik yang menggunakan pendekatan deduksi,
metode yang dikembangkan adalah metode-metode ekonometri. Dalam
metode tersebut banyak menggunakan tumpukan data-data.

16. Ilmu ekonomi Pembangunan


Kajian ilmu ekonomi pembangunan mengacu pada masalah perkembangan
ekonomi, khususnya di Negara-negara berkembang dan terbelakang yang
embrionya mulai awal tahun 1940-an, dan lahir setelah perang dunia II.

2.2 Metode Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi secara sederhana merupakan upaya manusia untuk memenuhi
kebutuhannya yang bersifat tidak terbatas dengan alat pemenuhan kebutuhan berupa
barang dan jasa yang bersifat langka serta memiliki kegunaan alternatif. Untuk itu, cara
pemenuhan kebutuhannya berkaitan dengan metode-metode dalam ilmu ekonomi
tersebut.
Adapun metode yang digunakan dalam ilmu ekonomi menurut Chaurmain dan Prihatin
(1994:14-16) meliputi sebagai berikut.

1. Metode Induktif

13
Metode dimana suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan semua
data informasi yang ada di dalam realitas kehidupan. Realita tersebut
mencakup setiap unsure kehidupan yang dialami individu, keluarga,
masyarakat likal, dan sebagainya yang mencoba mencari jalan pemecahan
sehingga upaya pemenuhan kebutuhan tersebut dapat dikaji secermat
mungkin. Sebagai contoh, upaya menghasilkan dan menyalurkan sumber daya
ekonomi. Upaya tersebut dilakukan sedemikian rupa sampai diperoleh barang
dan jasa yang dapat tersedia pada jumlah, harga dan waktu yang tepat bagi
pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk mencapai tujuan kebutuhan tersebut,
diperlukan perencanaan yang dalam ilmu ekonomi berfungsi sebagai cara atau
metode untuk menyusun daftar kebutuhan terhadap sejumlah barang dan jasa
yang diperlukan masyarakat.

2. Metode Deduktif
Metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum, ketentuan, atau prinsip
umum yang sudah diuji kebenarannya. Dengan metode ini, ilmu ekonomi
mencoba menetapkan cara pemecahan masalah sesuai dengan acuan, prinsip
hukum, dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. Misalnya, dalam ilmu
ekonomi terdapat hukum yang mengemukakan bahwa jika persediaan barang
dan jasa berkuranng dalam masyarakat, sementara permintaannya tetap maka
barang dan jasa akan naik harganya. Bertolak dari hukum ekonomi tersebut,
para ahli ekonomi secara deduktif sudah dapat menentukan bahwa harus
dijaga agar persediaan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat tersebut
selalu dapat mencukupi dalam kuantitas dan kualitasnya. Buolding (1955:12)
menyebutnya sebagai metode eksperimen
intelektual (the method of intellectual experiment).

3. Metode Matematika
Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah ekonomi
dengan cara pemecahan soal-soal secara matematis. Maksudnya bahwa dalam
matematika terdapat kebiasaan yang dimulai dengan pembahasan dalil-dalil.
Melalui pembahasan dalil-dalil tersebut dapat dipastikan bahwa kajiannya
dapat diterima secara umum.

4. Metode Statistika
Suatu metode pemecahan masalah ekonomi dengan cara pengumpulan,
pengolahan, analisis, penafsiran, dan penyajian data dalam bentuk angka-
angka secara statistik. Dari angka-angka yang disajikan, kemudian dapat
diketahui permasalahan yang sesungguhnya, selanjutnya dicarikan cara
pemecahannya. Sebagai contoh, pembahasan mengenai pengangguran. Dalam
hal ini, dapat terlebih dahulu diidentifikasi unsure-unsur yang berkaitan
dengan pengangguran, misalnya data perusahaan, data tenaga kerja yang

14
terdidik atau kurang terdidik, jenis dan jumlah lapangan kerja yang tersedia,
jumlah dan tingkat upah yang ditawarkan perusahaan, tempat perusahaan
beroperasi, rata-rata tempat tinggal para calon pekerja. Dari data yang
terkumpul tersebut, seorang ahli ekonomi dapat menyusun analisis dan
penafsiran data secara statistik yang berhubungan dengan pemecahan
masalah penganguran tersebut. selanjutnya, dari angkaangka statistik tersebut
dapat ditentukan cara yang tepat untuk membantu mengatasi masalah
pengangguran secara akurat berdasarkan tafsiran peneliti terhadap angka-
angka yang disajikan statistik.

2.3 Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi


Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi
pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya
besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan
negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar
moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments.
Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan
tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah
Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh
apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam
Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber
daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan
mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai
mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an
yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar
saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya
General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar
tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah
harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini
kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak
varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan
lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori
pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang
pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel
Douglass C. North.

15
2.4 Generalisasi Ilmu Ekonomi

1. Skarsitas
Skarsitas (kelangkaan) akan barang dan jasa timbul apabila kebutuhan
(keinginan) seseorang ataupun masyarakat lebih besar dari pada tersedianya
barang dan jasa tersebut. Skarsitas akan muncul apabila barang dan jasa yang
tersedia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.

2. Produksi
Dalam system perekonomian modern, berlangsung berbagai aktivitas produksi
yang sangat banyak dan beragam. Dalam masyarakat agraris, aktivitas
pertanian menggunakan pupuk, benih, tanah, dan tenaga kerja yang
menghasilkan beras dan jagung. Dalam masyarakat industri, pabrik – pabrik
modern menggunakan bahan mentah, energi, mesin, dan tenaga kerja untuk
menghasilkan televise, computer, mobil, telepon, dan sebagainya. Begitu pun
dalam dunia usaha penerbangan, banyak menggunakan pesawat terbang,
bahan baker, tenaga kerja, dan system reservasi terkomputerisasi sehingga
penumpang memungkinkan untuk melakukan traveling ke berbagai rute
penerbangan dengan metode kerja yang cepat dan modern. Dengan demikian,
semuanya berusaha untuk berproduksi secara efisien atau dengan biaya yang
serendah – rendahnya. Dengan kata lain, mereka selalu berusaha untuk
berproduksi pada tingkat output yang maksimum dengan menggunakan
sejumlah input tertentu.

3. Konsumsi

Konsumsi selalu merupakan satu – satunya unsure GNP yang terbesar dari
seluruh pengeluaran. Untuk itu, alat pokok dalam analisis ini adalah bagaimana
mengaitkan pengeluaran untuk konsumsi dengan tingkat pendapatan
disposable konsumen. Akan tetapi, perbandingan konsumsi dan pendapatan
tersebut tidaklah selalu linear karena ada batas tambahan uang yang
dibelanjakan untuk makanan, dimana orang tidak dapat makan semakin
banyak dan semakin enak terus searah dengan peningkatan pendapatannya.
Maka mulai batas tersebut proporsi dari seluruh pengeluaran untuk makan pun
mulai menurun atau sebaliknya kecenderungan tabungan semakin menarik.

4. Investasi
Kenaikan investasi dapat mendorong kenaikan pendapatan. Proses kenaikan
pendapatan sebagai akibat kenaikan investasi dapat dikemukakan sebagai
berikut. Injeksi dana investasi memungkinkan produsen menghasilkan barang
dan jasa yang lebih banyak. Untuk itu, ia akan membeli factor produksi yang
lebih banyak lagi. Sebagai akibatnya, pendapatan yang diterima konsumen

16
meningkat. Kenaikan pendapatan konsumen tersebut akan mendorong
mereka menambah konsumsi, tabungan, atau keduanya.

5. Pasar
Dalam sebuah system ekonomi pasar, tidak ada individu maupun organisasi
yang secara seorang diri bertanggung jawab atas penetapan harga, produksi,
konsumsi, dan distribusi. Khusus untuk harga, menggambarkan kesepakatan
antara orang dan perusahaan yang dengan sukarela melakukan pertukaran
berbagai komoditas. Disamping itu, harga pun merupakan sinyal bagi produsen
dan konsumen. Hargapun mengkoordinasikan keputusan – keputusan para
produsen dan konsumen dalam sebuah pasar. Harga – harga yang lebih tinggi
cenderung mengurangi pembelian konsumen dan mendorong produksi. Harga
– harga yang lebih rendah mendorong konsumsi dan menghambat produksi.
Harga adalah roda penyeimbang dari mekanisme pasar.

6. Uang
Pada hakikatnya, uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau diterima
untuk melakukan pembayaran, baik barang, jasa, maupun utang. Dengan
demikian, secara umum uang dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
secara umum memiliki fungsi sebagai alat tukar – menukar, sebagai alat
menyimpan kekayaan, dan sebagai alat pengukur nilai.

7. Letter of Credit
Dipandang dari sudut kepentingan eksportir dan importer, system pembayaran
yang paling aman adalah letter of credit. Sebab dengan system letter of credit
dapat memudahkan pelunasan pembayaran transaksi ekspor, mengamankan
dana yang disediakan importer dalam pembayaran barang impor, dan
menjamin kelengkapan dokumen pengapalan.

8. Neraca pembayaran

Dalam mempertimbangkan langkah – langkah untuk menyeimbangkan neraca


pembayaran, Negara yang bersangkutan harus memfokuskan diri pada neraca
transaksi berjalan jika ia menginginkan berfungsinya perekonomian riil dan
ingin menghindari penurunan terus – menerus atas nilai tukar mata uangnya
jika sedang defisit.

9. Bank dan Perbankan


Pada dasarnya bank sentral memiliki tugas untuk memelihara agar system
moneter bekerja secara efisien sehingga dapat menjamin tercapainya tingkat
pertumbuhan kredit atau uang yang beredar sesuai dengan yang diperlukan
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tanpa mengakibatkan inflasi yang
berarti. Untuk mencapai tujuan tersebut, bank sentral bertanggung jawab atas

17
perumusan serta pelaksanaan kebijaksanaan moneter, mengatur dan
mengawasi serta mengendalikan system moneter.

10. Koperasi
Beberapa kasus kurang majunya system ekonomi koperasi di Indonesia, pada
umumnya disebabkan oleh rendahnya kesadaran berkoperasi serta kurangnya
etos kerja yang berdisiplin, baik di tingkat pengurus maupun para anggotanya.

11. Kebutuhan Dasar


Kebutuhan dasar tidak cukup lagi didefinisikan hanya dengan mengacu kepada
kebutuhan fisik individunya saja, melainkan harus melibatkan syarat – syarat
fisik serta layanan lainya yang dibutuhkan oleh komunitas local. Penguraian
kebutuhan dasar tersebut bergantung pada beberapa asumsi mengenai
berfungsi dan berkembangnya masyarakat.

12. Kewirausahaan
Suatu hal yang menarik untuk dikaji lebih jauh, banyak kewirausahawan yang
sukses adalah para pendatang atau imigran yang walaupun dengan semangat
―kantong kosong‖, anggota kelompok minoritas keagamaan yang militian jauh
lebih berhasil disbanding kelompok lain (Casson, 2000: 298).

13. Perpajakan
Tradisi membayar pajak tepat pada waktunya sebagai bagian integral dalam
menaati perundangan yang berlaku, tidaklah mudah untuk dilaksanakan
karena memerlukan tingkat kesadaran yang tinggi dan terjalin kuat rasa saling
percaya antara rakyat dengan pemerintah yang ada. Namun, bagi sejumlah
pemerintahan yang tidak transparan, korup, dan tidak accountable akan sulit
menumbuhkan kesadaran bagi rakyatnya untuk mematuhi undang – undang
perpajakan tersebut.

14. Periklanan

Pengaruh periklanan tidak lagi terbatas pada efek – efek ekonomi, melainkan
meluas ke berbagai bidang, dan tidak selalu positif tetapi juga negative. Dalam
bidang komunikasi social, iklan pun berperan sebagai lokomotif komunikasi
social. Ia mencoba menarik para konsumen dengan dimensi – dimensi yang
tidak berhubungan langsung dengan promosi barang – barang tersebut, seperti
dimensi identitas individual, keluarga atau kelompok, kepuasan atau
kebahagiaan, gender, dan sebagainya (Leiss, 1990).

15. Perseroan Terbatas

Badan usaha perseroan terbatas memiliki ciri – ciri independensi yang tinggi
serta dapat mengabaikan risiko utang bagi pemilik sahamnya sehingga berani

18
berekspansi secara maksimal, selama masih ada pihak yang mau memberikan
pinjaman usahanya.
(Reekie, 2000:176).

2.5 Teori Ekonomi


Teori ekonomi makro adalah teori ekonomi yang membahas masalah-masalah
ekonomi secara keseluruhan, secara besar-besaran, menyangkut keseluruhan sistem
dan organisasi ekonomi. Dalam ekonomi makro, dibahas teori-teori yang bersifat
umum dari gejala-gejala ekonomi keseluruhan. Hal itu terutama menyangkut
peristiwa-peristiwa ekonomi yang berhubungan dengan tingkat harga umum;
keseluruhan permintaan dan penawaran yang berkaitan dengan jumlah penduduk dan
jumlah produksi masyarakat keseluruhan; jumlah kesempatan kerja, lapangan kerja,
serta penempatan kerja dari seluruh tenaga kerja yang ada dalam masyarakat. Jadi,
teori ekonomi makro membahas keseluruhan gejala dan peristiwa dalam kehidupan
ekonomi serta hubungannya satu sama lain, baik yang bersifat hubungan kausal
maupun hubungan fungsional.
Berbeda dengan teori mikro yang merupakan suatu teori yang membahas peristiwa
atau hubungan kausal dan fungsional antara beberapa peristiwa ekonomi yang bersifat
khusus. Pengertian khusus di sini adalah pada kajiankajian yang lebih terbatas (spesifik),
seperti pada orang tertentu, keluarga tertentu, perusahaan tertentu, dan sebagainya.
Dengan demikian, pokok kajian utama pada teori mikro terbatas pada kebutuhan
barang dan jasa, harga, upah, dan pendapatan dari suatu organisme ekonomi dalam
lingkup rumah tangga, keluarga, atau perusahaan (Choumain dan Prihatin, 1994: 19).

1. Teori Ekonomi Klasik Adam Smith


Teori ini merupakan karya Adam Smith yang dituangkan dalam buku ―An
Inquiry into Nature and Causes of the Wealth of Nations‖ (1776). Smith adalah
seorang Guru Besar Falsafah Moral di Universitas Glasgow yang memusatkan
perhatiannya kepada persoalan-persoalan umum, yaitu bagaimana
menciptakan kerangka politik dan sosial yang mendorong pertumbuhan
ekonomi secara swasembada (Jhingan, 1994: 138; Sastradipoera, 2001).
Adapun pokok-pokok pikiran dari teorinya sebagai berikut.

a. Kebijaksanaan Pasar Bebas


Tercapainya suatu keterlibatan pemerintah yang minimum untuk
mencapai suatu bentuk persaingan yang sempurna maka secara
otomatis harus bebas atau campur tangan pemerintah seminimal
mungkin. Karena itu, semboyannya the best government governs the
least. Sebab teori tersebut berasumsi bahwa yang akan

19
memaksimumkan pendapatan nasional adalah "tangan-tangan yang
tak kelihatan".

b. Keuntungan Merangsang bagi Investasi


Menurut pandangan teori ini bahwa keuntungan itu merangsang
investasi. Artinya, semakin besar keuntungan, akan semakin besar pula
akumulasi modal dan investasi.

c. Keuntungan Cenderung Menurun


Artinya, keuntungan tidak akan naik secara terus-menerus, namun
cenderung menurun apabila persaingan untuk menghimpun modal
antarkapitalis meningkat. Alasannya adalah dengan menaiknya upah
sebagai akibat persaingan antarkapitalis. Sementara upah dan sewa
naik karena naiknya harga-harga pangan. Hal itu mendapat
pembenaran dari Ricardo.

d. Keadaan Stationer
Para ahli ekonomi klasik meramalkan akan timbulnya keadaan stationer
pada akhir proses pemupukan modal. Sekali keuntungan mulai
menurun, proses ini akan berlangsung terus sampai keuntungan
menjadi nol, pertumbuhan penduduk dan pemupukan modal terhenti,
dan tingkat upah mencapai tingkat kebutuhan hidup minimal.

2. Teori Tahapan Pertumbuhan Ekonomi Modernisasi Rostow Teori Pertumbuhan


Ekonomi Modernisasi yang paling terkenal adalah teori dari ekonom W.W.
Rostow yang ditulis dalam bukunya ―The Stage of Economic Growth: A Non-
Communist Manifesto‖ (1960) dan juga dalam ―The Process of Economic
Growth‖ (1953), kajiannya memakai pendekatan sejarah dalam menjelaskan
proses perkembangan ekonomi. Menurut Rostow, perkembangan ekonomi
suatu masyarakat meliputi lima tahap perkembangan, yaitu tahap masyarakat
tradisional, tahap prakondisi tinggal landas, tahap tinggal landas, tahap
kematangan (maturity), tahap konsumsi massa tinggi atau besarbesaran.
a. Tahap Tradisional
Masyarakat tradisional diartikan sebagai suatu masyarakat yang
strukturnya berkembang di sepanjang fungsi produksi berdasarkan
ilmu pengetahuan dan teknologi pra-Newtonian, yaitu zaman dinasti-
dinasti Cina, Peradaban Timur Tengah, daerah Mediterania, dan dunia
Eropa pada Abad Pertengahan (Rostow, 1960: 5). Dalam masyarakat ini,
pertanian masih mendominasi aktivitas ekonomi dan kekuatan politik
umumnya masih pada penguasa tanah. Ini tidak berarti bahwa pada
masyarakat tersebut tidak ada perubahan ekonomi. Sebenarnya,
banyak tanah dapat digarap, skala dan pola perdagangan dapat

20
diperluas, manufaktur dapat dibangun, dan produktivitas pertanian
dapat ditingkatkan sejalan dengan pertambahan penduduk yang nyata.
Namun, fakta menunjukkan bahwa keinginan untuk menggunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi modem secara teratur dan sistematis
masih bertabrakan dengan suatu batas, yaitu tingkat output perkapita
yang dapat dicapai. Selain itu, struktur sosial masyarakat seperti itu
berjenjang, hubungan dan keluarga memainkan peranan yang
menentukan (Jhingan, 1994: 180).

b. Tahap prakondisi tinggal landas


Tahap ini merupakan masa transisi dimana prasyarat-prasyarat
pertumbuhan swadaya dibangun atau diciptakan. Di Eropa Barat, sejak
akhir abad ke-15 dan awal abad ke-16 menempatkan kekuatan
penalaran (reasoning) dan ketidakpercayaan (skepticism) yang
merupakan pengaruh empat kekuatan, yaitu Renaissance, Kerajaan
Baru, Dunia Baru, dan Agama Baru atau Protestan, sebagai pengganti
kepercayaan (faith) dan kewenangan (authority), mengakhiri
feodalisme, membawa ke kebangkitan negara kebangsaan,
menanamkan semangat pengembaraan yang menghasilkan berbagai
penemuan, dan dominannya kaum borjuis dalam dunia usaha.
Manusia-manusia baru yang mau bekerja keras muncul memasuki
sektor ekonomi swasta, pemerintah, atau keduanya, manusia baru
yang bersemangat menggalakkan tabungan dan berani mengambil
risiko dalam mengejar keuntungan. Bank dan lembaga lain
bermunculan untuk mengerahkan modal sehingga investasi meningkat
di berbagai bidang, yaitu pengangkutan, perhubungan, dan bahan
mentah yang memiliki daya tank ekonomis bagi bangsa lain. Jangkauan
perdagangan dari dalam dan luar negeri menjadi makin luas. Di mana-
mana muncul perusahaan manufaktur yang menggunakan metode
baru (Rostow, 1960: 6-7).

c. Tahap Tinggal Landas


Merupakan masa awal yang menentukan di dalam suatu kehidupan
masyarakat.
Ketika pertumbuhan mencapai kondisi normalnya... kekuatan
modernisasi berhadapan dengan adat istiadat dan lembaga- lembaga.
Nilai-nilai dan kepentingan masyarakat tradisional membuat
terobosan yang menentukan dan kepentingan bersama membentuk
struktur masyarakat tersebut. bahwa pertumbuhan biasanya berjalan
menurut deret ukur, seperti rekening tabungan yang bunganya
dibiarkan bergabung dengan simpanan pokok,... revolusi industri yang

21
berkaitan secara langsung dengan perubahan radikal di dalam metode
produksi yang dalam jangka waktu relatif singkat menimbulkan
konsekuensi yang menentukan (Rostow, 1960: 9-11).
d. Tahap Kematangan (Maturity)
Rostow mendefinisikan tahap ini merupakan tahapan ketika
masyarakat telah dengan efektif menerapkan serangkaian teknologi
modern terhadap keseluruhan sumber daya mereka. Masa ini pun
merupakan suatu tahap pertumbuhan swadaya jangka panjang yang
merentang melebihi masa empat dasawarsa. Teknik produksi baru
menggantikan teknik yang lama. Berbagai sektor penting baru tercipta.
Tingkat investasi netto lebih dari 10% dari pendapatan nasional.
Perekonomian mampu menahan segala guncangan yang tidak terduga.
Dalam hal ini, Rostow memberikan bukti-bukti simbolis kernatangan
teknologi pada negara-negara industri, seperti Inggris (1850), Amerika
Serikat (1900), Jerman (1910), Prancis (1910), Swedia (1930), Jepang
(1940), Rusia (1950), dan (Canada (1950) (Jhingan, 1994: 187).

e. Tahap Konsumsi Massa Tinggi atau Besar-besaran


Merupakan suatu masa yang ditandai dengan pencapaian banyak
sektor penting (leading sector) dalam perekonomian berubah menuju
produksi barang dan jasa konsumsi. Abad konsumsi besar-besaran pun
ditandai dengan migrasi ke pinggiran kota, pemakaian mobil secara
luas, serta barangbarang konsumen dan peralatan rumah tangga yang
tahan lama. Pada tahap ini, keseimbangan perhatian masyarakat
beralih dari penawaran ke permintaan, dari persoalan produksi ke
persoalan konsumsi, dan kesejahteraan dalam arti luas. Ada tiga
kekuatan yang tampak dalam tahap puma dewasa ini, yaitu sebagai
berikut.

1. Penerapan kebijaksanaan untuk meningkatkan kekuasaan dan


pengaruli melampaui batas-batas nasional.
2. Ingin memiliki suatu negara kesejahteraan dengan pemerataan
pendapatan nasional yang lebih adil melalui pajak progresif,
peningkatan jaminan sosial, dan fasilitas hiburan bagi para pekerja.
3. Keputusan untuk membangun pusat perdagangan dan sektor penting
seperti mobil, rumah murah, berbagai peralatan rumah tangga yang
menggunakan listrik, dan sebagainya (Jhingan, 1994: 114).

22
3. Teori Dampak Balik dan Dampak Sebar Gunnard Myrdal
Gunnard Myrdal adalah seorang ahli ekonomi Swedia dan pejabat pada
Perserikatan Bangsa-Bangsa, terkenal dengan tulisannya ―Economic Theory
and Underdeveloped Regions‖ (1957) dan ―Asian Drama: An Inquiry into the
Poverty of Nations‖ (1968), berpendapat bahwa pembangunan ekonomi
menghasilkan suatu proses sebab musabab sirkuler yang membuat si kaya
mendapat keuntungan semakin banyak dan mereka yang tertinggal di belakang
menjadi semakin terhambat. Dampak balik (blackwash effects) cenderung
mengecil.
Secara kumulatif, kecenderungan ini semakin memperburuk ketimpangan
internasional dan menyebabkan ketimpangan regional di antara negara-negara
terbelakang. Sebaliknya, di negara terbelakang proses kumulatif dan dissirkuler
pun dikenal istilah "lingkaran setan kemiskinan" berjalan menurun dan karena
tidak teratur menyebabkan meningkatnya ketimpangan. Myrdal yakin bahwa
pendekatan teoretis yang kita warisi tidak cukup menyelesaikan problem
ketimpangan ekonomi tersebut. Teori perdagangan internasional dan tentu
saja teori ekonomi secara umum, tidak pemah disusun untuk menjelaskan
realitas keterbelakangan dan pembangunan ekonomi (Myrdal; 1957). Pada
tesis Myrdal adalah membangun dari suatu keterbelakangan dan
pembangunan ekonominya di sekitar ketimpangan regional pada taraf nasional
dan internasional. Untuk itu is menjelaskan hal-hal sebagai berikut.

a. Dampak Balik
Semua perubahan yang bersifat merugikan dari ekspansi ekonomi
suatu tempat karena sebab-sebab di luar tempat itu, atau dapat
disebut juga dampak migrasi. Dampak ini merupakan perpindahan
modal dan perdagangan serta keseluruhan dampak yang timbul dari
proses sebab musabab sirkuler antara faktor-faktor ekonomi dan
nonekonomi.

b. Dampak Sebar
Mengunjuk pada dampak momentum pembangunan yang menyebar
secara sentrifugal dari pusat pengembangan ekonomi ke wilayah-
wilayah lainnya. Sebab utama ketimpangan regional adalah kuatnya
dampak balik dan lemahnya dampak sebar di negara-negara
terbelakang.

c. Ketimpangan Regional
Terjadi lebih banyak karena berakar pada dasar nonekonomi yang
berkaitan erat dengan sistem kapitalis yang dikendalikan oleh motif
laba, di mana terpusat di wilayah-wilayah (negaranegara) yang memiliki

23
harapan laba tinggi. Gejala ini disebabkan oleh peranan kekuatan pasar
bebas yang cenderung memperlebar ketimpangan regional karena
produksi, industri, perdagangan, perbankan, asuransi, dan perkapalan
cenderung mendatangkan keuntungan bagi wilayah maju (Myrdal,
1957:26).

d. Dampak Balik dan Dampak Sebar


Dalam laju perkembangannya, kedua dampak tersebut tidak mungkin
berjalan seimbang. Hal itu disebabkan ketimpangan regional jauh
lebih besar di negara-negara miskin daripada di negara-negara kaya.
Selain itu, di negara-negara miskin ketimpangan regional semakin
melebar, sedangkan di negara maju menyempit. Hal itu disebabkan
oleh semakin tinggi tingkat pembangunan ekonomi yang sudah
dicapai suatu negara, biasanya semakin kuat pula dampak sebar yang
akan terjadi.
Mengingat pembangunan tersebut disertai oleh transportasi dan
komunikasi yang makin baik, tingkat pendidikan makin tinggi, dan
semakin dinamis antara ide dan nilai yang semuanya cenderung
memperkuat daya sebar sentrifugal dan hambatan-hambatannya
cenderung melunak. Dengan demikian, suatu negara berhasil
mencapai tingkat pembangunan yang tinggi, maka pembangunan
ekonomi akan menjadi suatu proses yang berjalan otomatis.
Sebaliknya, penyebab utama keterbelakangan terletak pada lemahnya
dampak sebar dan kuatnya dampak balik sehingga dalam proses yang
semakin menggumpal, kemiskinan itu adalah penyebab yang berasal
dari dirinya sendiri.

e. Peranan Pemerintah
Kebijaksanaan nasional sering memperburuk ketimpangan regional,
terutama oleh peranan kekuatan pasar bebas dan kebijaksanaan liberal
sebagai akibat lemahnya dampak sebar. Faktor lain yang menyebabkan
ketimpangan regional di negara miskin adalah lembaga feodal yang
kokoh dan lembaga lainnya yang tidak egaliter, serta struktur kekuasaan
yang membantu si kaya "menghisap" si miskin (Myrdal, 1957: 28). Oleh
karena itu, pemerintah negara terbelakang, hams menerapkan
kebijaksanaan yang adil dan egaliter.

f. Ketimpangan Internasional
Pada umumnya perdagangan internasional menguntungkan negara
kaya dan memperlemah negara terbelakang. Sebab negara maju/kaya
memiliki basis industri manufaktur yang kuat dengan dampak sebar
yang kuat pula. Dengan mengekspor produk industri mereka ke negara

24
terbelakang, akan mematikan industri skala kecil. Ini cenderung
mengubah negara terbelakang menjadi produsen barang-barang
primer untuk ekspor. Mengingat permintaan akan barang-barang
ekspor inelastic (di pasar ekspor) maka mereka menderita akibat
fluktuasi harga yang menggila. Sebagai konsekuensinya, mereka tidak
dapat mengambil untung dari naik turunnya harga barang di dunia
ekspor.

g. Perpindahan Modal
Hal ini pun gagal menghapuskan ketimpangan internasional, karena
negara maju lebih menjanjikan keuntungan dan jaminan bagi para
investor maka modal akan semakin menjauhkan diri dan negara
terbelakang. Modal yang mengalir ke negara terbelakang diarahkan
sebagian besar pada produksi barang primer untuk ekspor, hal ini akan
meragukan mereka karena dampak balik yang kuat. Apa pun yang
diinvestasikan pihak asing, akan meningkatkan dampak balik yang
domain serta tidak menjadi pemecah masalah dalam ketimpangan
intemasional (Thingan, 1994: 274).

4. Teori Nilai Surplus Karl Marx


Karl Marx adalah seorang filsuf Jerman (1818-1883). Di mata para ekonom
Barat, ia adalah seorang agitator yang telah membangkitkan persatuan di
kalangan kaum buruh dan intelektual yang telah merasa dirugikan oleh
kapitalisme pasar dan sekaligus sebagai penjerumus ekonomi ke abad
kegelapan baru. Kemudian ia menghancurkan ikatan kapitalisme dan
mengoyak-oyak dasardasar sistem kebebasan natural Adam Smith (Skousen,
2005: 163-164).
Sesuai dengan subjudul di atas, pada kajian Teori Nilai Surplus disini tidak akan
dibahas tentang peranan Karl Marx di bidang filsafat sejarah, politik,
komunisme, serta alienasi. Adapun pokok pikiran yang dituangkan Marx dalam
Teori Nilai Surplus dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Jika tenaga kerja adalah satu-satunya penentu nilai, lalu ke mana profit
dan bunganya? Marx menyebut profit dan bunganya itu sebagai nilai
surplus.
2. Oleh karena itu, ia berkesimpulan bahwa kapitalis dan pemilik tanah
adalah pihak yang mengeksploitasi para pekerja.
3. Jika semua nilai adalah produk dan tenaga kerja maka semua profit yang
diterima adalah oleh kapitalis dan pemilik tanah pastilah merupakan
nilai surplus yang diambil secara tidak adil dari pendapatan kelas
pekerja.

25
4. Adapun rumus matematis untuk teori nilai surplus dapat dikemukakan
bahwa tingkat profit (p) atau eksploitasi adalah sama dengan nilai
surplus (s) dibagi dengan nilai produktif akhir (r). Dengan demikian,

Misalnya, pabrik pakaian mempekerjakan buruh untuk membuat baju.


Kapitalis menjual bajunya seharga $100/buah, tetapi ongkos tenaga
kerjanya adalah $70/ baju. Karena itu, tingkat profit atau eksploitasinya
adalah

5. Marx membagi nilai produk akhir menjadi dua bentuk kapital (modal),
yakni kapital konstan (c) dan kapital variabel (v). Kapital konstan
mempresentasikan pabrik dan peralatan. Kapital adalah biaya tenaga
kerja. Jadi, persamaan untuk tingkat profit menjadi:
p = s(v.c)

5. Teori Monetarisme Pasar Bebas Friedman


Milton Friedman lahir di Brooklyn pada tahun 1912. Ia adalah satu-
satunya anak lelaki dari empat bersaudara imigran Yahudi dan Eropa
Timur yang bekerja serabutan di New York. Pada tahun 1932, saat
depresi, Friedman mendapat beasiswa untuk belajar ekonomi di
University of Chicago. Di Chicago ia bertemu dengan rekannya George
Stigler seumur hidupnya, selain itu ia bertemu Rose Director, yang kelak
menjadi istrinya. Tahun 1938 Friedman menikah dengan Rose, mereka
menjadi rekan dan bersama-sama menulis beberapa buku, serta
dikaruniai dua anak. Friedman mendapat gelar master tahun 1933.
Kemudian, tahun 1946 Friedman memperoleh gelar Ph.D. dari
Columbia dan ia kembali mengajar di University of Chicago, bahkan
melanjutkan tradisinya memperkuat versi terbaru dari teori kuantitas
uang Irving Fisher yang diterapkannya pada kebijakan moneter. Ia
menulis banyak topik yang berkaitan dengan ekonomi moneter dan
berpuncak pada riset dan tulisan empirisnya yang paling terkenal, yaitu
―A Monetary History of the United States‖ (1867-1960) yang
dipublikasikan oleh National Bureau of Economic Research dan ditulis
bersama Anna J.Schwartz. Pada intinya, studi monumental ini
menunjukkan kekuatan uang dan kebijakan moneter dalam gejolak
perekonomian Amerika Serikat, termasuk Depresi Besar dan era
pascaperang, ketika para ekonom arus utama percaya bahwa uang
tidak penting. Kemudian, ia pun menulis buku ―Capitalism and

26
Freedom‖ yang diluncurkan pada ulang tahun perkawinan Friedman
dan Rose ke-
25. Inti teorinya sebagai berikut.

a. Metodologi Positivisme, menurut Friedman, validitas suatu teori tidak


tergantung pada unsur generalisasinya maupun kekokohan asumsi-
asumsi dasarnya, melainkan semata-mata pada kesesuaian
implikasinya secara relatif terhadap implikasi teori-teori lain, yang
diukur berdasarkan statistik primer.
b. Pasar dianggap sebagai mekanisme utama dalam menyelesaikan
berbagai masalah ekonomi, asalkan didukung kebebasan politik
intelektual. Para ekonom aliran Chicago melihat perekonomian sebagai
suatu kondisi yang perlu, namun bukan kondisi cukup untuk
menciptakan masyarakat bebas.
c. Aturan moneter yang ketat lebih disukai untuk pengambilan keputusan
yang diskret oleh otoritas pemerintah. "Setiap sistem yang memberi
banyak kekuasaan dan banyak keleluasaan bagi segelintir orang,
dimana kekeliruan mereka entah itu disengaja
atau tidak dapat menimbulkan efek yang luas adalah sistem yang
buruk" (Friedman, 1969: 50).

d. Ia lebih menekankan pada kebijakan moneter Q, kuantitas uang jauh


lebih penting daripada P. Opininya yang segar dan sangat berbeda
dengan opini. Fisher dan Simons seperti "kilatan tibatiba", baginya
"Aturan dari sudut pandang kuantitas uang jauh lebih unggul, baik itu
untuk jangka pendek maupun jangka panjang, daripada aturan dari
sudut pandang stabilisasi harga" (Friedman, 1969: 84).
e. Pengelolaan administratif dan intervensi kebijakan ekonomi yang
bersifat ad hoc hanya akan merusak situasi ekonomi. Dalam soal
kebijakan moneter dan fiskal, ia menekankan pentingnya
kesinambungan.
f. Ia menolak standar emas sebagai numeraire moneter dengan dua
alasan, yaitu biaya resources-nya yang tinggi dan implementasinya yang
tidak praktis. Selain itu, produksi emas jarang dapat mengimbangi
pertumbuhan ekonomi dan karena itu bersifat deflasioner. "Betapa
mustahil menyianyiakan sumber daya untuk menggali tanah mencari
emas, hanya untuk menguburkannya lagi di kolong Fort Knox,
Kentucky".
g. Moneterisme jauh lebih baik daripada fiskalisme dalam regulasi
makroekonomi.

27
h. Kebijakan fiskal baginya diyakini sebagai wahana yang tepat untuk
mengentaskan kemiskinan, namun redistribusi pendapatan bagi
kalangan di atas garis kemiskinan justru akan lebih banyak
menimbulkan kerugian.
i. Imperialisme disipliner yang menonjolkan penerapan analisis ekonomi
oleh para ekonom terhadap semua bidang yang biasanya dianggap
sebagai disiplin lain, seperti sejarah, politik, hukum, dan sosiologi.

28
BAB III PENUTUP

Simpulan
Istlah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikosnomos atau oikonomia
yang artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan
administrasi pendapatan. Namun, sejak perolehan maupun penggunaan kekayaan
sumber daya alam secara fundamental perlu diadakan efesiensi, termasuk pekerja dan
produksinya maka dalam bahasa modern istilah ekonomi tersebut menunjuk terhadap
prinsip usaha maupun metode untuk mencapai tujuan dengan alat-alat sedikit
mungkin.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih
dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity). Untuk itu, cara pemenuhan
kebutuhannya berkaitan dengan metode-metode dalam ilmu ekonomi yang
diantaranya yaitu metode induktif, metode deduktif, metode matematika, dan metode
statistika.
Setiap orang pasti mneghadapi masalah kelangkaan, dan ilmu ekonomi
berusaha menjawab masalah tersebut. jadi sebenarnya, ilmu ekonomi diperlukan
setiap orang. Untuk menghadapi masalah yang sederhana mungkin cukp diperlukan
pengalaman masa lampau dan intuisi. Akan tetapi ketika makin kompleks masalahnya
maka makin terasa kebutuhan akan adanya pegangan dalam pengambilan keputusan.
Pegangan ini dapat dicari di dalam khazanah teori ekonomi.

29
DAFTAR PUSTAKA

Suparman, Dadang. 2008. Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi [1 Maret 2009]
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_teori_ekonomi [1 Maret 2009]

30
PORTOFOLIO
MASALAH POKOK EKONOMI DAN SISTEM
EKONOMI
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi kelas
X MIPA 4 tahun pelajaran 2020-2021 SMAN 1 Telagasari

Guru Pembimbing: Siti Marlyna, S.Pd

Disusun Oleh:

Nama : SITI NURFADILAH RIZKY


NIS :202110324
Kelas : X MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYA IV
SMA NEGRI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41384
Web : https://sman1tlgsr.wix.com/smanet// Email: sman1tlgsr@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu ekonomi sangat berguna dan bermanfaat
dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ilmu pengatahuan menempatkan kedudukannya
sejajar dengan ilmu lain. Peranan pemerintah dalam perekonomian negara di bagi menjadi
2, yaitu jangka panjang dan jangka pendek. Dimana pada jangka panjang pemerintah
harus menghantarkan masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin,
serta harus menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan dalam jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat membantu
menciptakan iklim usaha yang kondusif mendukung semua pihak. Sedangkan dipihak lain
masih harus menghadapi masalah-masalah ekonomi jangka pendek yang terkenal dengan
istilah ‘tiga penyakit pokok ekonomi. Dan sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam
jangka panjang tidak terlepas dari kemampuan menangani masalah-masalah ekonomi
jangka pendek ini.
Sistem Ekonomi sangat berpengaruh besar pada keberhasilan pemerintah dalam
mencapai misi memakmurkan dan mensejahterakan perekonomian
masyarakatnya.Bahkan tidak hanya pemerintah, pihak swasta pun menggunakan sistem
ekonomi demi tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan baik untuk diri sendiri ataupun
pihak-pihak lainnya.
Dengan adanya keterkaitan ini maka masalah ekonomi dan sistem ekonomi dapat
mempengaruhi kegiatan ekonomi.

2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja permasalahan pokok ekonomi?


2. Apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi?
3. Apa sajakah macam-macam sistem ekonomi?
4. Bagaimana sistem ekonomi di Indonesia?

3. TUJUAN PENULISAN

Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap para rekan-rekan segenerasi penerus
bangsa dapat peka dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan terjadi
pada masalah ekonomi yang akan terus berkembang.Dengan kepekaan inilah maka
perkembangan masalah ekonomi di setiap waktunya dapat teranalisa.Sehingga di masa
yang akan datang diharapkan para generasi baru dapat menciptakan sistem perekonomian
yang sesuai dengan harapan dan juga sesuai dengan keadaan yang ada.

4. METODE PENULISAN

31
Dalam makalah ini penulis menggunakan metode studi literatur, dimana kami
menjadikan bacaan-bacaan dari beberapa media sebagai sumber informasi.

5. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulis membagi makalah ini kedalam tiga bagian besar, yang masing-masingnya memiliki
poin-poin tertentu.
Pada BAB I kami lebih menekankan pada pengenalan pokok-pokok masalah.Pada poin 1
penulis menuliskan latar belakang penulis mengenai ketertarikan penulis terhadap
permasalahan pokok ekonomi dan sistem ekonomi.Pada poin 2 penulis mulai menjelaskan
permasalahan pokok ekonomi dan sistem ekonomi secara masing-masing sembari dijelaskan
juga keterkaitan antara keduanya.Pada poin 3 penulis mencantumkan tujuan penulis. Pada
poin 4 dijelaskan tentang metode yang penulis pakai dalam membuat karya tulis ini.Dan pada
poin 5 penulis menuliskan sistematika penulisan, sebagaimana yang tertera pada lembar yang
sedang anda lihat sekarang ini.
Pada BAB II kami menuliskan pembahasan mengenai masalah-masalah yang sudah
penulis rumuskan pada BAB I satu per satu.Khusus untuk sistem ekonomi di Indonesia kami
bahas pada bab baru yaitu BAB III Aplikasi Teori dan Kelayakan
Pada BAB IV kami awali dengan penutup, lalu kesimpulan berdasarkan hasil informasi
yang penulis dapatkan, juga pada bab ini kami sampaikan beberapa saran dari penulis pribadi.

32
BAB II
PEMBAHASAN

A. PERMASALAHAN POKOK EKONOMI


Permasalahan pokok ekonomi dibagi dua menjadi masalah ekonomi klasik dan
masalah ekonomi modern.
A. Permasalahan Ekonomi Modern
1. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce)
Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat diproduksi. Suatu masyarakat
ekonomi harus menentukan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi, barang
dan jasa mana yang akan diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi
kemudian, serta barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan
masalah bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada (sumber daya alam,
manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk menghasilkan barang
dan jasa.
2. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini, diperlukan
penggunaan metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat
menghasilkan suatu barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling
rendah. Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses
produksi. Namun, masih banyak faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti
skala produksi, kemampuan manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental.
3. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang
keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaimana memberi balas jasa atas warga yang
bekerja lebih banyak daripada yang lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan
pertanyaan bagaimana memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan
hasil produksi di dalam ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi seperti anak-anak
sekolah dan orang tua jompo. Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi
berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat yang bersangkutan. Bagi
masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu berhak mendapatkan barang dan
jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi masyarakat utilitarian yang
dimaksud dengan adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan
masing-masing .

B. Masalah Ekonomi Klasik


Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith.
para penganut teori tersebut mengemukakan bahwa permasalahan ekonomi
merupakan satu kesatuan proses yang terdiri dari proses produksi, distribusi, dan
konsumsi. kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dipengaruhi oleh :
1. Masalah Pokok Ekonomi
a. Konsumsi, setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-
kebutuhan atau keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa
yang hendak digunakan atau dikonsumsi.

33
b. Produksi, masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa
yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan
berapa tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan
bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan
kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi barang dan jasa.
c. Distribusi, msalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa dari
produsen sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan.
misalnya lewat distributor, agen, atau saluran lainnya
d. Pertumbuhan, masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya
pendapatan nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan/ masyarakat.
Pertumbuhan juga berkaitan erat dengan kelangsungan hidup manusia. Pokok
masalahnya adalah bagaimana kehidupan ekonomi berjalan terus menerus
dengan sumber daya alam yang semakin berkurang, sementara pertambahan
penduduk dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.
2. Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global
a. Masalah Ekonomi Lokal
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang yang dianalisis
berdasarkan pendekatan letak geografis, menimbulkan konsep ekonomi regional
(regional econimics) atau ekonomi lokal yang menyelidiki tata ruang sumber-
sumber yang langka serta hubungannya dengan pengaruh terhadap lokasi
berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun social. Ilmu ekonomi ini
berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan dan
manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat
dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:
1) Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur perekonomian dari
waktu ke waktu (bulan, triwulan, semester, dan tahun). Ada tiga permasalahan
yang sering muncul, yaitu:
a) Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan jasa.
b) Pengangguran atau kesempatan kerja.
c) Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.
2) Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi yaitu bagaimana
mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan antara pertumbuhan
penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi.
Masalah jangka panjang juga mengatur untuk dapat menghindari masaJah
ekonomi tersebut dalam waktu yang lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, dua
puluh tahun, dan seterusnya)
Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat harga
umum secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang yang beredar
lebih banyak dibandingkan dengan mengatur jumlah barang, dapat diatasi dengan
mengatur jumlah uang yang beredar. Mengurangi jumlah uang yang beredar dapat
dilakukan dengan menaikkan tingkat suku bunga bank, dengan harapan orang yang
meminjam berkurang dan yang menabung meningkat, sehingga jumlah uang yang
beredar berkurang. Disamping itu, juga dapat ditempuh dengan cara pemerintah
menjual surat- surat berharga, misalnya setifikat Bank Indonesia, kepada

34
masyarakat dengan harapan uang yang beredar di masyarakat dapat di tarik oleh
bank. Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a) Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh: Politik diskonto (menaikkan
dan menurunkan tingkat bunga), pasar terbuka (kebijakan pemerintah melalui
bank sentral untuk menjual surat- surat berharga berupa SBI), meningkatkan
kas rasio yaitu perbandingan antara modal dengan dana pinjaman, kredit
selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk memperketat pemberian kredit).
b) Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang tingi dengan harapan pajak
yang ditarik pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat
pula dengan anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah lebih banyak
dibandingkan pengeluarannya
c) Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah
produksi, membeli subsidi kepada produse, sehingga produksi lebih produktif
untuk menghasilkan jumlah produksi lebih banyak. Pemerintah dapat pula
mendorong pengusaha untuk menanamkan modalnya (invenstasi) baru.
d) Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan biaya
impor, dengan harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat dalam
negeri melimpah.
e) Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam
menetapkan harga maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus neraca pembayaran
merupakan masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah
catatan transaksi- transaksi internasional.
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam jangka pendek sebab, hal ini
merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih banyak dibandingkan modal yang masuk.
Masalah ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih
besar dibandingkan kewajiban membayar impor, akan tetapi dalam jangka panjang
merupakan masalah. Begitu pula sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus
berkepanjangan tidak baik, neraca pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa
yang terakumulasi hanya akan mendorong tingkat harga umum naik.
b. Masalah Ekonomi Global
Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau globalisasi.
Secara sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian menyatunya negara-
negara di dunia menjadi negara yang sangat besar. Globalisasi terjadi akibat
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dan sarana transportasi,
sehingga batas- batas negar menjadi kurang berarti secara ekonomi. Pengaruh
globalisasi dapat kalian rasakan dari segi budaya musik yang didengarkan remaja
Singapura, Jepang. Amerika, bahakan negara-negar di Afrika. Begitu pula jenis mode
pakaian, dan makanan yang hampir sama di berbagai negara. Masalah ini dialami pula
di bidang ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi ekonomi; mengandung pengertian
semakin menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di dunia. Berbagai contoh dapat
kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya sebagai berikut.
1) Bidang Produksi
Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam menentukan dimana
produk tersebut dibuat. Misalnya untuk produk pakaian yang dibuat di Perancis,
kapasnya dari Cina, kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya

35
dari Amerika, dirancang dan dibuat di Perancis. Dengan keadaan seperti itu,
dapatkah produk tersebut buatan Perancis?
Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri- industri mobil, elektronik,
computer, pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu terjadi karena sangat jarang
suatu negara yang dapat memproduksi suatu barang dari hulu sampai hilir. Di
samping itu, penggunaan bahan dari negara lain juga dilakukan dengan alas an
efisiensi; apabila salah satu bahan diproduksi sendiri biayanya terlalu mahal.
2) Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta banyak terdapat orang asing
bekerja pada suatu kantor atau banyak tenaga i kerja kita yang bekerja di luar
negeri. Hal ini dapat saja terjadi, dan sekarang menjadi wajar, karena siapa pun
apabial ada kesempatan dan memenuhi syarat maka ia dapat bekerja dimana pun.
Misalnya sebuah perusahaan di Indonesia memperkerjakan orang Philipina karena
kemampuannya berbahasa Inggris, atau memperkerjakan orang Jepang karena
etos kerjanya yang tinggi.
3) Bidang modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan modal untuk
memperluas perusahaannya. Misalnya perusahaan tambak ikan di Indonesia
memerlukan modal untuk memperluas tambaknya, dapat saja meminjam modal
dari Hongkong, karena tingkat bunga di Indonesia dianggap terlalu mahal.
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring dengan dorongan perdagangan
bebas. Negara berkembangan semakin ketinggalan dalam banyak hal; misalnya
masuknya barang- barang negara maju mudah (tanpa proteksi), akan
menimbulkan ketergantungan, kualitas sumber daya manusia yang ketinggalan,
produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena kualitas, dan harga produk
luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan perdagangan bebas itu
terhadap masalah ekonomi nasional? Jawabannya dapat beraneka ragam. Salah
satunya adalah pereknomonian nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena itu,
agar tidak ketinggalan, harus memenangkan persaingan. Ada tiga cara untuk
memenangkan persaingan yaitu:
a) Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara melakukan penghematan di segala
bidangdan sector kegiatan ekonomi; misalnya menghilangkan biaya yang tidak
perlu (efisiensi ekonomis), dan pengalokasian sumber daya yang terbaik (efisiensi
teknis)
b) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu meningkatkan kemampuan.
keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah menyerah. Berbagai
cara dapat dilakukan. seperti melalui pendidikan. pemagangan, latihan kerja. dan
lain- lain.
c) Mengadakan progam penelitian dan pengembangan (research and development)
atau litbang. Dengan tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide serta
pengembangan yang berakhir dengan suatu produk yan lebih bermanfaat.
Penelitian dan pengembangan berkaitan erat dengan penemuan (invention) yang
mencakup penemuan metode- metode baru, teknik- teknik produksi baru, dan
produk- produk baru, serta pembahanian (innovation) yaitu membawa penemuan

36
baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien akan mampu memproduksi
barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang murah, sedangkan
sumberdaya yang berkualitas dan penelitian yang baik akan memungkinkan
perekonomian untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan
kemungkinan lebih murah.

B. PENGERTIAN SISTEM EKONOMI


Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh
karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara
menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di
dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas
tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai
subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek
atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk
suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan
benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem
informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan
dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja
dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma
yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang
dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari
aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai
tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi
adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen,
produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi
(produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu
kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut
McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi
untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

C. MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI


Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan
berkembang yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara yang bersangkutan.
Keempat sistem ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
terpusat atau komando, sistem ekonomi pasar dan sitem ekonomi campuran.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan,
dan kebiasaan masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi,
biasanya mereka hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu, sistem

37
ekonomi tradisional ini sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab
permasalahan ekonomi yang semakin berkembang.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional, sebagai berikut:
a) aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
b) kehidupan masyarakatnya sangat sederhana;
c) kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan;
d) teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana;
e) modal yang digunakan sedikit;
f) transaksi jual beli dilakukan dengan cara barter;
g) kegiatan produksi sepenuhnya bergantung pada alam dan tenaga kerja;
h) hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompoknya saja.
2. Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau
terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki
pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena
itu, dalam sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi
sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah
seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das
Capital. Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan
direncanakan oleh pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam
kegiatan perekonomian. Semua permasalahan perekonomian yang meliputi what,
how, dan for whom semuanya dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat
sehingga semua alat produksi dikuasai oleh pemerintah. Sistem ekonomi komando
banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat
adalah sebagai berikut:
a) semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b) kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh
negara;
c) semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau
pihak swasta tidak diakui.
Sistem ekonomi sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang
dimiliki oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :
a) Tingkat inflasi dan pengangguran dapat ditangani dengan baik , sebab
perekonomian di kendalikan oleh pemerintah pusat;
b) Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab
pemerintah memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor produksi;
c) Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh
pemerintah.
Kelemahan Sistem Ekonomi Terpusat, diantaranya sebagai berikut :
a) menghambat kreativitas masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian
sebab kegiatan perekonomian telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat;
b) terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat;
c) terjadinya ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang
disebabkan oleh sulitnya pemerintah daam menghitung semua kebutuhan
masyarakat.

38
Contoh negara yang dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi komando adalah
Kuba, Rusia, Korea Utara, dan RRC, walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem
ekonomi komando dalam perekonomiannya.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai
laissez-faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya “biarlah
mereka melakukan pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain di istilahkan laissez-
faire, Sistem ekonomi pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini
muncul dikarenakan dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalisme”
(sistem persaingan bebas), artinya siapa yang memiliki dan mampu menggunakan
kekuatan modal secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan
dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat dalam
memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme. Tokoh yang memopulerkan
sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal berjudul An Inquiry
into the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan bahwa
“perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada
mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan
The Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar merupakan suatu tata cara pengaturan
kehidupan pereekonomian yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi
antara permintaan dan penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung pada
kekuatan modal yang dimiliki oleh setiap individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, di antaranya sebagai berikut:
a) setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
b) perekonomian diatur oleh mekanisme pasar;
c) peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu
untuk menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi;
d) peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
e) hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan
yang dilindungi sepenuhnya oleh negara;
f) setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan;
g) kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar.
Sistem ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki
oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :
a) Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian,
sebab masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian;
b) Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan
yang ketat;
c) Efisiensi dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapau dengan
baik, sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencrian
keuntungan yang sebesar-besarnya.
Kelemahan sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut:
a) Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku
adalah free fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan persaingan adalah
modal;
b) Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat;
c) Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja
sehingga yang kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin.

39
Contoh negara yang sistem ekonominya mendekati sistem ekonomi pasar adalah
Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis, Kanada, Albania,
Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark,
Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia,
Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia,
Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia,
Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya
adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia
dan San Marino. Juga beberapa negara di kawasan Asia seperti Hongkong , Myanmar,
Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura , India, Iran, Israel, Jepang, Korea
Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Sistem ekonomi liberal terbilang masih
baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di
Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah
dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Côte
D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik,
Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan perekonomian
yang dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai
kebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana ekonomi yang ingin
mereka jalankan.
Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara sistem
ekonomi pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan masyarakat
atau pihak swasta bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi sehingga
perekonomian tidak lepas kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini diserahkan
kepada kekuatan pasar.
Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk
menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi
terpusat. Pemikiran selanjutnya mengenai sistem ekonomi campuran didasarkan pada
fakta di lapangan yaitu tidak ada satu negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar
atau sistem ekonomi komando secara murni. Atau sebaiknya, di suatu negara yang
menganut sistem ekonomi pasar, pemerintah masih turut mengendaikan beberapa
sektor yang di anggap menguasai hajat hidup orang banyak.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran, di antaranya sebagai berikut:
a) hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembatasan dari
pemerintah;
b) kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu
memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan
yang dimilikinya;
c) kepentingan umum lebih diutamakan;
d) campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor
yang menguasai hajat hidup orang banyak.
e) pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.

40
BAB III
APLIKASI TEORI DAN KELAYAKAN

1. SISTEM EKONOMI PANCASILA


Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando,
Sistem ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang
diterapkan di Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya
terkandung demokrasi ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.
Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk
rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan
ekonomi masyarakat berperan aktif, sementara pemerintah berkewajiban
memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan iklim yang sehat guna
meningkatkan keejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi
setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya
dalam membangun perekonomian.
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita karena
bersifat kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai
berikut :
a) Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitau manusia dan
bangsa lain;
b) Sistem “Etatisme”, negara sagat dominan serta mematikan potensi dan daya kresi
unit-unit ekonomi di luar sektor negara
c) Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu keompok dalam bentuk monopoli yang
mergikan masyarakat.
d) Landasan perekonomian Indonesia adalah pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945
hasil Amendemen, yang berbunyi sebagau berikut :
e) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan;
f) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
g) Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
h) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi ekonomi tercantum
dalam Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai cta-cita sosial dengan ciri-cirinya.
Selanjutnya, setiap Tap MPR tentang GBHN mencantumakn demokrasi ekonomi
sebagai dasar pelaksanaan pembangunan dengan ciri-ciri posiif yang selalu harus
dipupuk dan dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan dalam poin-poin berikut :
a) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan;

41
b) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara;
c) Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
d) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
e) Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak;
f) Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat;
g) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam batas-
batas yang tidak merugikan kepentngan umum;
h) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan pemufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat;
i) Fakir miskin dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.
Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya
:
1) Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal
sebagai perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada
pengalaman pahit bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh
bangsa asing yang menganut sitem ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem
ini di Indonesia telah menimbulkan kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu
menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang baik untuk diterapkan di Indonesia
harus berasakan kekeluargaan
2) Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang
pasal 38 UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september
1955.menurut Wilopo, pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal,
karena itu SEP juga menolak sector swasta yang merupakan penggerak utama
sistem ekonomi liberal-kapitalistik
3) Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo.
Menurut Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai
penolakan terhadap sector swasta.
4) Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga
sosialis. Salah satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan
tentang manusia. Dalam sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai
mahluk rasional yang memiliki kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan
materi saja.
5) Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar
dengan perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai
keseimbangan antara sistem komando dengan sistem pasar. “lazimnya suatu
sistem ekonomi bergantung erat dengan paham-ideologi yang dianut suatu

42
negara”.Sumitro Djojohadikusumo dalam pidatonya di hadapan School of
Advanced International Studies di Wasington, AS Tanggal 22 Februari 1949,
menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu macam
ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan
dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam
lingkungan usaha swasta.

2. SISTEM EKONOMI KERAKYATAN


Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi
rakyat. Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha
yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya
mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya,
yang selanjutnya disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi
sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama
untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan
kepentingan masyarakat lainnya.
Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun 1989 memberi definisi ekonomi kerakyatan
adalah ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan masyarakat local dalam
mempertahan kehidupannnya. Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan berdasarkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat local dalam mengelola lingkungan dan
tanah mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan
ekonomi sub sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan, perkebunan,
mencari ikan, dan lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya serta kerajinan
tangan dan industri rumahan. Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan dengan
pasar tradisional dan berbasis masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk menghidupi
dan memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya sendiri. Kegiatan ekonomi
dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri dan masyarakatnya, sehingga tidak
mengekploitasi sumber daya alam yang ada.
Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli
ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara negara
berkembang termasuk Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan. Penerapan
teori pertumbuhan yang telah membawa kesuksesan di negara-negara kawasan Eropa
ternyata telah menimbulkan kenyataan lain di sejumlah bangsa yang berbeda. Salah
satu harapan agar hasil dari pertumbuhan tersebut bisa dinikmati sampai pada lapisan
masyarakat paling bawah, ternyata banyak rakyat di lapisan bawah tidak selalu dapat
menikmati cucuran hasil pembangunan yang diharapkan itu. Bahkan di kebanyakan
negara negara yang sedang berkembang, kesenjangan sosial ekonomi semakin
melebar. Dari pengalaman ini, akhirnya dikembangkan berbagai alternatif terhadap
konsep pembangunan yang bertumpu pada pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi
tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi pelaksanaannya harus serasi dengan
pembangunan nasional yang berintikan pada manusia pelakunya.
Pembangunan yang berorientasi kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang
berpihak pada kepentingan rakyat. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa
konsep, ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya untuk lebih
mengedepankan masyarakat. Dengan kata lain konsep ekonomi kerakyatan dilakukan
sebagai sebuah strategi untuk membangun kesejahteraan dengan lebih

43
mengutamakan pemberdayaan masyarakat. Menurut Guru Besar, FE UGM ( alm ) Prof.
Dr. Mubyarto, sistem Ekonomi kerakyatan adalah system ekonomi yang berasas
kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, dan menunjukkan pemihakan sungguh – sungguh
pada ekonomi rakyat Dalam praktiknya, ekonomi kerakyatan dapat dijelaskan juga
sebagai ekonomi jejaring ( network ) yang menghubung – hubungkan sentra – sentra
inovasi, produksi dan kemandirian usaha masyarakat ke dalam suatu jaringan berbasis
teknologi informasi, untuk terbentuknya jejaring pasar domestik diantara sentara dan
pelaku usaha masyarakat.
Sebagai suatu jejaringan, ekonomi kerakyatan diusahakan untuk siap bersaing
dalam era globalisasi, dengan cara mengadopsi teknologi informasi dan sistem
manajemen yang paling canggih sebagaimana dimiliki oleh lembaga “ lembaga bisnis
internasional, Ekonomi kerakyatan dengan sistem kepemilikan koperasi dan publik.
Ekomomi kerakyatan sebagai antitesa dari paradigma ekonomi konglomerasi berbasis
produksi masal ala Taylorism. Dengan demikian Ekonomi kerakyatan berbasis ekonomi
jaringan harus mengadopsi teknologi tinggi sebagai faktor pemberi nilai tambah
terbesar dari proses ekonomi itu sendiri. Faktor skala ekonomi dan efisien yang akan
menjadi dasar kompetisi bebas menuntut keterlibatan jaringan ekonomi rakyat, yakni
berbagai sentra-sentra kemandirian ekonomi rakyat, skala besar kemandirian ekonomi
rakyat, skala besar dengan pola pengelolaan yang menganut model siklus terpendek
dalam bentuk yang sering disebut dengan pembeli .
Berkaitan dengan uraian diatas, agar sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya
berhenti pada tingkat wacana, sejumlah agenda konkret ekonomi kerakyatan harus
segera diangkat kepermukaan. Secara garis besar ada lima agenda pokok ekonomi
kerakyatan yang harus segera diperjuangkan. Kelima agenda tersebut merupakan inti
dari poitik ekonomi kerakyatan dan menjadi titik masuk ( entry point) bagi
terselenggarakannya system ekonomi kerakyatan dalam jangka panjang.
Peningkatan disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi
praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya; Penghapusan
monopoli melalui penyelenggaraan mekanisme ; persaingan yang berkeadilan ( fair
competition) ; Peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada
pemerintah daerah.; Penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada
petani penggarap ; Pembaharuan UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi dalam
berbagai bidang usaha dan kegiatan.
Yang perlu dicermati peningkatan kesejahteraan rakyat dalam konteks ekonomi
kerakyatan tidak didasarkan pada paradigma lokomatif, melainkan pada paradigma
fondasi. Artinya, peningkatan kesejahteraan tak lagi bertumpu pada dominasi
pemerintah pusat, modal asing dan perusahaan konglomerasi, melainkan pada
kekuatan pemerintah daerah, persaingan yang berkeadilan, usaha pertanian rakyat
sera peran koperasi sejati, yang diharapkan mampu berperan sebagai fondasi
penguatan ekonomi rakyat. Strategi pembangunan yang memberdayakan ekonomi
rakyat merupakan strategi melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu produksi
dikerjakan oleh semua untuk semua dan dibawah pimpinan dan pemilikan anggota-
anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan ketimbang
kemakmuran orang seorang. Maka kemiskinan tidak dapat ditoleransi sehingga setiap
kebijakan dan program pembangunan harus memberi manfaat pada mereka yang
paling miskin dan paling kurang sejahtera. Inilah pembangunan generasi mendatang
sekaligus memberikan jaminan sosial bagi mereka yang paling miskin dan tertinggal.

44
Yang menjadi masalah, struktur kelembagaan politik dari tingkat Kabupaten
sampai ke tingkat komunitas yang ada saat ini adalah lebih merupakan alat control
birokrasi terhadap masyarakat. Tidak mungkin ekonomi kerakyatan di wujudkan tanpa
restrukturisasi kelembagaan politik di tingkat Distrik. Dengan demikian persoalan
pengembangan ekonomi rakyat juga tidak terlepas dari kelembagaan politik di tingkat
Distrik. Untuk itu mesti tercipta iklim politik yang kondusif bagi pengembangan
ekonomi rakyat. Di tingkat kampung dan Distrik bisadimulai dengan pendemokrasian
pratana sosial politik, agar benar-benar yang inklusif dan partisiporis di tingkat Distrik
untuk menjadi partner dan penekan birokrasi kampung dan Distrik agar memenuhi
kebutuhan pembangunan rakyat.

3. SISTEM YANG MENGUTAMAKAN KEADILAN


Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama,
bukan materialisme); Kemanusiaan yang adil dan Beradab (tidak mengenal pemerasan
atau eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, Asas kekeluargaan,
sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan
kehidupan ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran
orang-seorang).

Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi
Indonesia. Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.

Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang
berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan
34.

Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi


(kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi
penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal
dari Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yang berfungsi sosial dan kebebasan memilih
jenis pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan
unsur Pasal 18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi
Ekonomi tidak disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli
UUD 1945.

Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur, yang
menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan,
rakyat sebagai ummat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu
sama lain, saling tolong-menolong dan bergotong-royong.

45
BAB IV
PENUTUP

A. SIMPULAN
Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang
mendasar dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang ada untuk
mengatasi hal ini, kita membutuhkan sistem ekonomi yang tepat dan sesuai dengan
kondisi permasalahan ekonomi yang ada.Masalah ekonomi yang ditemui akan selalu
berbeda dan berkembang di tiap waktu nya.Oleh sebab itulah diperlukan
pengembangan dalam hal ilmu ekonomi, agar masalah ekonomi yang ada senantiasa
diimbangi oleh pemecahannya yang berupa sistem ekonomi.
Keterkaitan erat antara masalah ekonomi dan sistem ekonomi inilah sehingga
kegiatan ekonomi dapat benar-benar berjalan.Karena keduanya ini memiliki peranan
yang sangat besar dan penting dalam ruang lingkup ekonomi.Jika saja tidak seimbang,
maka dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan seperti misalnya krisis
atau kemiskinan dalam masyarakat.

B. SARAN
1. Disarankan kita sebagai generasi masa depan membangun sistem ekonomi yang
sesuai, stabil, dan konstan.
2. Perlunya penyuluhan-penyuluhan pengaplikasian sistem ekonomi kepada
masyarakat kurang mampu agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan
supaya tetap bertahan dikala sistem ekonomi yang dipakai mengalami masa
kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga dipersiapkan dalam menghadapi masalah-
masalah ekonomi.
3. Peningkatan kualitas pendidikan diperkirakan akan menciptakan generasi penerus
yang cerdas dan matang dalam menghadapi masalah ekonomi dan juga dalam
mempersiapkan sistem ekonomi baru.
4. Keterlibatan hukum dalam masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi dapat
mengefektifkan beberapa hal.Sehingga dengan adanya aturan dalam masyarakat
akan memudahkan pemerintah adatu masyarakat itu sendiri dalam melakukan
kegiatan ekonomi.

46
DAFTAR PUSTAKA

https://Tim-Penyusun-HKMJ. LKS-Ekonomi-X-SMA- Semester- I.Solo/CV/Haka-MJ


http://darvanws-babel.blogspot.com/2012/04/masalah-pokok-ekonomi-indonesia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://jangan-takutmiskin.blogspot.com/2012/03/masalah-pokok-ekonomi.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/masalah-masalah-pokok-perekonomian-
indonesia/

47
MAKALAH
BANK SENTRAL, SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT
PEMBAYARAN
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi kelas X
MIPA 4 tahun pelajaran 2020-2021 SMAN 1 Telagasari

Guru Pembimbing: Siti Marlyna, S.Pd

Disusun Oleh:

Nama : SITI NURFADILAH RIZKY


NIS :202110324
Kelas : X MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYA IV
SMA NEGRI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41384
Web : https://sman1tlgsr.wix.com/smanet// Email: sman1tlgsr@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENULISAN


Dalam perekonomian modern setiap negara memiliki Bank Sentral atau setidak-
tidaknya ada salah satu bank atau lembaga yang bertindak dan menjalankan fungsi
bank sentral. Bank sentral memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengaturan
ekonomi dan moneter yang dalam kegiatannya dapat bertindak sebagai agen
pemerintah.

Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam


perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan perbankan.
Sehingga oleh karena itu bank sentral menjalankan tugasnya berdasarkan garis-garis
pokok kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Bank Sentral bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintah dalam


bidang Ekonomi dan Moneter, karena bank Sentral adalah juga bagian dari Pemerintah
dan juga Lembaga keuangan Negara yang mempunyai wewenang untuk Mengeluarkan
alat pembayaran yang sah, Merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,
Mengontrol kelancaran system pembayaran, dan Pengawasan Perbankan, serta
Menjalankan fungsi sebagai “Lender of the Last Resort”.

Bank Sentral di Indonesia yaitu Bank Indonesia (BI). Dimana bank sentral tidak
sama dengan Bank Umum yang bertujuan Menginvestasikan asetnya untuk
memaksimalkan Profit. Tetapi bank sentral tidak mencari keuntungan dan Kegiatan
bank dikelola oleh pemerintah. Selain bertugas untuk melaksanakan fungsi-fungsi
Pemerintah dalam bidang Ekonomi dan Moneter, banyak lagi hal yang perlu
diketahui tentang bank sentral terdapat dalam pembahasan makalah ini yaitu
tentang fungsi bank sentral, neraca bank sentral, instrument kebijakan moneter.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penulisan
ini:
a. Sejarah Perkembangan dan Pengertian Bank Sentral?
b. Bagaimana Tujuan Bank Sentral?
c. Apa saja kebijakan Moneter dan Peranan Bank Sentral dalam Stabilitas Keuangan?
d. Bagaimana Fungsi, Tugas, dan Wewenang Bank Sentral?

48
C. TUJUAN PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
pembaca mengenai Sejarah dan Pengertian Bank Sentral, tujuan Bank Sentral,
kebijakan moneter dan peranan Bank Sentral dalam stabilitas keuangan, serta fungsi,
tugas, dan wewenang Bank Sentral.

D. MANFAAT PENULISAN

1. Manfaat Teoritis
Penulisan ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang Bank Sentral.
2. Manfaat Praktis
Penulisan ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan atau pedoman bagi orang yang ingin
memahami tentang Bank Sentral.

49
BAB 2
PEMBAHASAN

A. SEJARAH DAN PENGERTIAN BANK SENTRAL


Sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia
Belanda. Pada masa itu terdapat beberapa pihak bank yang memegang peranan
penting di Hindia Belanda, Bank-bank yang ada itu antara lain, De Javasche Bank NV,
De Post Poar Bank, De Algemenvolks Crediet Bank, dan Nederland Handles Maatscapi.
De Javaasche Bank NV pada masa itu bertindak sebagai bank sirkulasi yang mencetak
dan meredarkan uang dan menjadi cikal bakal bank sentral di Indonesia. Istilah bank
sentral sebenarnya bukan hal baru karena sudah ada sejak 1946 dan sudah tercantum
dalam UUD 1945. Adapun yang dimaksud dengan bank sentral pada saat itu adalah
Bank Nasional Indonesia 1946 yang didirikan dengan perpu No. 2 tahun 1946 tentang
Bank Negara Indonesia. Pada saat itu BNI 1946 mempunyai fungsi rangkap, yaitu baik
sebagai bank komersial maupun sebagai bank sentral. Dengan demikian, bank sentral
pertama yang dimiliki oleh Indonesia adalah BNI 1946 namun demikian, sejarah
menunjukkan bahwa BNI 46 belum dapat melaksanakan fungsinya sebagai bank
sentral dengan baik karena fungsi rangkap yang diembannya.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihak berwenang mengeluarkan UU No. 11


Tahun 1953 Tentang Pokok Bank Indonesia. Salah satu pasalnya menyatakan “didirikan
bank Indoneia merupakan bank sentral sebagai pengganti de javasche bank NV sebagai
bank nasional kepunyaan Negara”. Dengan didirikannya bank Indonesia dan dijadikan
pula bank sentral, sejak saat itu dalam struktur ketatanegaraan Indonesia dikenal 2
buah bank sentral, yaitu BNI 1946 dan Bank Indonesia. Dualisme bank sentral tersebut
berlangsung selama 2 tahun. dan baru berakhir dengan dikeluarkannya UU No. 2
Tahun 1955. Sejak saat itu, di Indonesia hanya dikenal satu bank sentral yaitu Bank
Indonesia.

Bank sentral dapat didefinisikan sebagai sebuah badan keuangan, yang pada
umumnya dimiliki pemerintah, yang bertugas untuk mengatur kesetabilan badan-
badan keuangan, serta menjamin agar kegiatan badan-badan keuangan terseut dapat
menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil.

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 968 pada Pasal 7 dapat diketahui:

a. Bank Indonesia adalah bank sentral sebagaimana dimaksudkan 1945.


b. Bank Indonesia adalah milik Negara.

50
c. Bank Indonesia sebagai bank sentral berbentuk badan hokum.
d. Bank Indonesia adalah pembantu pemerintah.
e. Bank Indonesia diangkat dan diperhentikan oleh presiden.
Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Menurut Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, bank Indonesia
adalah lembaga Negara yang independan dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan /atau pihak lain, kecuali
untukhal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.

(Tim Buku Bank Indonesia dan Tim Penulis Universitas Islam Indonesia, 2010)

B. TUJUAN BANK SENTRAL


Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu
tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan
nilai rupiah ini mengandung 2 aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap
barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang Negara lain. (Eko
Prasetyo, 2009:106-107)
Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999 Bab 3
Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Adapun maksud
dari kestabilan rupiah dan diinginkan oleh bank sentral adalah :
1. Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa yang dapat diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan laju inflansi.
2. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang Negara lain. Hal ini
dapat diukur dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar
rupiah dengan mata uang Negara lain. (Kasmir, 1998:169-170)
Dengan stabilnya nilai mata uang rupiah, maka akan sangat banyak manfaat yang akan
diperoleh terutama untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
meningkatkan kesejahteraan rakyat.

C. KEBIJAKAN MONETER DAN PERANAN BANK SENTRAL DALAM STABILITAS KEUANGAN


Dalam mengatasi laju inflasi, bank sentral mengelurkan kebijakan moneter, meliputi

a. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Operasi pasar terbuka adalah salah satu kebijakan yang diambil bank sentral
yang bertujuan untuk mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan dengan cara men-jual Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau
membeli surat berharga di pasar modal. Jika bank sentral ingin mengurangi jumlah
uang beredar maka bank sentral akan menjual Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Dengan
penjualan SBI, uang akan masuk ke bank sentral, sehingga uang yang beredar

51
berkurang. Sebaliknya, jika bank sentral mengamati bahwa jumlah uang yang beredar
kurang dari kebutuhan, maka bank sentral akan membeli kembali SBI atau surat-surat
berharga lainnya dari pasar modal. Pembelian SBI atau surat berharga ini akan
menambah jumlah uang yang beredar.

b . Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto adalah kebijakan bank sentral dalam rangka mengatur


jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau menurunkan suku
bunga. Apabila bank sentral ingin menurunkan jumlah uang yang beredar di
masyarakat, maka bank sentral mengeluarkan keputusan untuk menaikkan suku
bunga. Naiknya suku bunga dapat memengaruhi hasrat masyarakat untuk lebih banyak
menabung. Sebaliknya, jika bank sentral ingin menambah jumlah uang yang beredar
di masyarakat, maka bank sentral akan menurunkan tingkat suku bunga. Rendahnya
suku bunga bank membuat masyarakat enggan menabung dan orang akan mengambil
uang tabungannya. Dengan demikian bertambahlah jumlah uang yang beredar di
masyarakat.

c . Kebijakan Rasio Kas

Kebijakan rasio kas adalah kebijakan bank sentral dengan cara membuat
perubahan atas cadangan minimum yang harus disimpan oleh bank-bank. Apabila
bank sentral menginginkan menambah jumlah uang yang beredar, maka bank sentral
akan menurunkan rasio kas. Kebijakan ini diterapkan pada saat terjadi deflasi.
Sebaliknya, bank sentral akan menaikkan rasio kas agar jumlah uang yang menjadi
cadangan semakin banyak, sehingga jumlah uang yang beredar akan berkurang.
Kebijakan ini biasanya diambil pada saat terjadi inflasi.
Peranan Bank Indonesia sebagai bank sentral atau sering juga disebut bank to
bank dalam pembangunan memang penting dan sangat dibutuhkan keberadaannya hal
ini disebabkan bahwa pembangunan disektor apapun selalu membutuhkan dana dan
dana ini diperoleh dari sector lembaga keuangan termasuk bank. Tugas-tugas bank
Indonesia sebagai bank to bank adalah mengatur, mengkoordinir, mengawasi serta
memberikan tindakan kepada dunia perbankan. Bank Indonesia juga mengurus dana
yang dihimpun dari masyarakat agar disalurkan kembali ke masyarakat benar-benar
efektif penggunaannya sesuai dengan tujuan pembangunan. Kemudian di samping
mengurus dana perbankan, Bank Indonesia juga mengatur dan mengawasi kegiatan
perbankan secara keseluruhannya.
Peranan lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama
uang kartal atau kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal

52
untuk menyalurkan uang kartal. Kemudian mengendalikan jumlah uang yang beredar
dan suku bunga dengan maksud untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Di samping itu
hubungan Bank Indonesia dengan pemerintah adalah sebagia pemegang kas
pemerintah. Begitu pula keuangan dunia Internasional juga ditangani oleh Bank
Indonesia seperti menerima pinjaman luar negeri. (Kasmir, 1998: 167-169)

Disamping itu, sebagai Bank sentral, bank indonesia memiliki lima peran utama
dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
a. Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrument suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Untuk menciptakan stabilitas
moneter, Bank Indonesia yelah menerapkan suatu kebijakan inflation targeting
framework.
b. Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan
yang sehat, khususnya perbankan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi.
c. Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran
sistem pembayaran.
d. Melalui fungsinyadalam riset pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
e. Bank Indonesia memilikifungsi sebagai jarring pengaman sistem keuangan melalui
fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).
(dari www.bi.go.id/perbankan/ssk/peran-bi, 6 November 2017)

D. FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG BANK SENTRAL


a. Fungsi Bank Sentral
Dari segi otoritas moneter, peran dan fungsi bank sentral di Indonesiaa adalah
sangat dominan dan strategis. Dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank
Indonesia, telah ditegaskan bahwa untuk menjamin keberhasilan tujuan memelihara
stabilitas nilai rupiah diperlukan bank sentral yang memiliki kedudukan untuk
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum
dalam UU No.3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Artinya, fungsi dan peran
Bank Indonesia sebagai bank sentral sangat dibutuhkan dan semakin independen;guna
mendukung terwujudnya perekonomian nasional sebagaimana tersebut diatas dan
sejalan dengan keuangan yang semakin maju serta perekonomian internasional yang
semakin kompetitif dan terintegrasi, kebijakan moneter harus dititikberatkan pada
upaya untuk memelihara stabilitas nilai rupiah. (Eko Prasetyo, 2009:106)
b. Tugas-Tugas Dan Wewenang Bank Sentral
Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan tiga bidang tugasnya.
Ketiga bidang tugas ini adalah menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men
gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi
perbankan di Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai dan

53
memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. . (Eko
Prasetyo, 2009:107)
Secara garis besar ada tiga tugas Bank Indonesia dalam rangka mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah sepertti yang telah diungkapkan diatas. Berikut ini
akan diuraikan tugas Bank Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang Undang No.
23 tahun 1999.
2. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
Dalam rangka menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter Bank Indonesia
berwenang:
a. Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju
inflasi yang ditetapkannya.
b. Melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara-cara yang
termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
• Operasi pasar terbuka di pasar uang, baik mata uang Rupiah maupun
valas
• Penetapan tingkat diskonto
• Penetapan cadangan wajib minimum
• Pengaturan kredit atau pembiayaan
c. Memberikan kredit berdasarkan prinsip syariah, paling lama 90
hari kepada bank untuk mengatasi kesulitan pendanaan jangka
pendek bank yang bersangkutan.
d. Melaksanakan kebijakan nilai tukar berdasarkan system nilai tukar
yang telah ditetapkan.
e. Mengelola cadangan devisa
f. Menyelenggarakan survey secara berkala yang dapat bersifat
makro dan mikro.
2. Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran
Dalam tugas mengatur dan menjaga system pembayaran, Bank Indonesia
berwenang:
a. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
system pembayaran
b. Mewajibkan penyelenggara jasa system pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya.
c. Menetapkan penggunaan alat pembayaran
d. Mengatur system kliring bank baik dalam aupun asing
e. Menyelenggharakan penyelasaian akhir transaksi pembayaran bank
f. Menetapkan macam harga ciri uang yang akan dikeluarkan, bahan yang digunakan,
dan tanggal mulai berlakunya sebagai alat pembayaran yang sah.
3. Mengatur dan Mengawasi bank
Dalam hal Mengatur dan Mengawasi bank mempunyai wewenang:

54
a. Menetapkan ketentuan-ketentuan perbankan yang memuat prinsip-prinsip kehati-
hatian
b. Memberi dan meyabut izin bank
c. Memberikan izin dan pembukuan, penutupan, dan pemindahan kantor bank.
d. Memberikan persetujuan atas kepemilikan, dan kepengurusan bank
e. Memberikan izin pada bank untuk menaympaikan laporan, keterangan, dan
penjelasan sesuai dengan tata cara yang ditetapkan bank Indonesia
f. Mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan, keterangan, dan penjelasan sesuai
dengan tata cara yang ditetapkan Bank Indonesia.
g. Melakukan pemeriksaan terhadap bank, baik secara berkala maupun setiap waktu
apabila diperlukan.
h. Memerintahkan bank untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh kegiatan
transaksi tertentu apabila menurut penilaian Bank Indonesia transaksi patut diduga
merupakan tindak pidana di bidang perbankan.
i. Mengatur dan mengembangkan informasi antar bank
j. Mengambil tindakan terhadap sutu bank sebagaimana diatur dalam undang-undang
tentang perbankan yang berlaku apabila menurut penilaian Bank Indonesia dapat
membahayakan kelangsungan usaha bank yang bersangkutan dan atau
membahayakan perekonomian nasional.
k. Tugas mengawasi bank akan dilakukan bank oleh lembaga pengawasan sector jasa
keuangan yang independen dan dibentuk dengan undang-undang. (Kasmir,1998:170-
174)

55
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bank sentral merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam
perekonomian suatu bangsa, terutama di bidang moneter, keuangan, dan
perbankan. Tujuan bank sentral seperti tertuang dalam UU RI No. 23 Tahun1999
Bab 3 Pasal 7 adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan rupiah. Peranan
lain Bank Indonesia adalah dalam hal menyalurkan uang terutama uang kartal atau
kertas dan logam dimana Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk
menyalurkan uang kartal. Bank Indonesia mempunyai tiga pilar yang merupakan
tiga bidang tugasnya: menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, men
gatur dan menjaga kelancaran system pembayaran, serta mengatur dan mengawasi
perbankan di Indonesia.

B. SARAN
Diharapkan mahasiswa dapat memahami tujuan, tugas-tugas, dan wewenang
dari Bank sentral.

56
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir.2002.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta: RajaGrafindo


Persada
Prasetyo, Eko.2009.Fundamental Makro Ekonomi.Yogyakarta:Beta Offset
Tim Buku Media Indonesia, dkk.2010.Era Baru Transformasi Bank
Sentral.:Gramedia Pustaka Utama
Mangani, Silvanita Ktut.2009.Bank dan Lembaga Keuangan Lain:Gelora Aksara
Pratama
dosenekonomi.com /ilmuekonomi/moneter/instrument-kebijakan-moneter, diakses pada 7
November 2017
dari www.bi.go.id/perbankan/ssk/peran-bi, diakses pada 6 November 217

57
MAKALAH
KOPERASI INDONESIA
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi kelas X
MIPA 4 tahun pelajaran 2020-2021 SMAN 1 Telagasari

Guru Pembimbing: Siti Marlyna S.Pd

Disusun Oleh:

Nama : SITI NURFADILAH RIZKY


NIS :202110324
Kelas : X MIPA 6

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYA IV
SMA NEGRI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41384
Web : https://sman1tlgsr.wix.com/smanet// Email: sman1tlgsr@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai
kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi
merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di
Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang
terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut,
yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing
anggota. Upaya dari pendirian koperasi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat untuk
lebih memahami koperasi. Ciri utama dari koperasi yang membedakannya dengan badan
usaha lainnya (non koperasi) adalah posisi anggota. Dalam UU No. 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian disebutkan bahwa, anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna
jasa koperasi.
Tujuan koperasi sebagai perusahaan atau badan usaha bukan semata-semata
hanya pada orientasi laba, melainkan juga pada orientasi manfaat . Karena itu, dalam banyak
kasus koperasi, manajemen koperasi tidak mengejar keuntungan sebgai tujuan perusahaan
karena mereka bekerja didasari dengan pelayanan. Untuk koperasi diindonesia, tujuan badan
usaha koperasi adaalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya (UU No. 25/1992 pasal 3). Tujuan ini dijabarkan dalam berbagai aspek
program oleh manajemen koperasi pada setiap rapat angggota tahunan.Koperasi juga
memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pembentukan produk nasional,
peningkatan ekspor, perluasan lapangan kerja dan usaha, serta peningkatan dan pemerataan
pendapatan.
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya peran
koperasi sebagai salah satu sector usaha perekonomian Indonesia. Mungkin masih banyak
orang yang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya
koperasi merupakan salah satu dari tiga sector usaha formal dalam perekonomian Indonesia.
Dalam kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan social dan ekonomi, kegiatan
ekonomi juga menekankan pada kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di
dalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memiliki
kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan
Koperasi masih menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi
khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang lebih luas lagi oleh
pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di Indonesia bisa benar-benar sebagai soko
guru perekonomian Indonesia yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan
dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Koperasi sebagai lembaga di mana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif
homogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dalam pelaksanaan
kegiatannya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang mencirikannya sebagai
lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis. Nilai-nilai yang terkandung dalam
koperasi, seperti menolong diri sendiri (self help), percaya pada diri sendiri (selfreliance), dan

58
kebersamaan (cooperation) akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu
kekuatan yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku
ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usah yang cukup
strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang pada gilirannya
berdampak pada masyarakat secara luas. Pada era Orde Baru (Orba), pembangunan koperasi
sangat signifikan. Diwarnai oleh kesuksesan gerakan para karyawan bank bjb yang tergabung
dalam Koperasi Karyawan bank bjb (Ziebar).
Sebuah Koperasi dikatakan berhasil atau sukses jika mampu meningkatkan
kesejahteraan anggotanya. Koperasi dapat mensejahterahkan anggotanya, karena ia
menciptakan nilai tambah dari usaha mereka. Dalam hal ini, semakin baik kinerja Koperasi,
maka semakin besar kemampuan Koperasi mensejahterakan anggotanya. Semakin besar
peran Koperasi memperbaiki kesejahteraan anggotanya, semakin tinggi partisipasi mereka
dalam kegiatan Koperasi. Jadi, hubungan antara kinerja Koperasi, partisipasi anggota dan
kesejahteraan anggota adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Anggota Koperasi
mempunyai makna yang sangat strategis bagi pengembangan Koperasi, anggota dapat
berfungsi sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna jasa sebagai karakteristik utama
Koperasi yang tidak dimiliki oleh bentuk perusahaan lain. Sebagai pemilik harus berpartisipasi
dalam penyetoran modal, pengawasan, dan pengambilan keputusan, dengan harapan akan
memperoleh pembagian SHU yang memadai, kesuksesan koperasi juga dapat dilihat dari
kemampuan dalam mempromosikan ekonomi anggotanya. Oleh karna itu dapat dikatakan
bahwa peranan koperasi sangat besar bagi anggotanya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH


1. Bagaimanakah sejarah perkembangan Koperasi di Indonesia?
2. Apakah pengertian koperasi?
3. Bagaimana lambang Koperasi?
4. Apa ciri-ciri koperasi?
5. Bagaimana unsur-unsur koperasi?
6. Bagaimana fungsi dan peran koperasi?
7. Bagaimana prinsip koperasi?
8. Apa asas dan tujuan koperasi?
9. Apa landasan koperasi?
10. Apa saja jenis-jenis koperasi?
11. Apa saja kelebihan dan kelemahan koperasi?
12. Darimana asal modal Koperasi?
13. Bagaimana cara mendirikan koperasi?
14. Apa Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia?

1.3. TUJUAN PENULISAN


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi di Indonesia;
2. Untuk mengetahui pengertian koperasi
3. Untuk mengetahui lambang dan ciri-ciri koperasi.

59
4. Untuk mengetahui unsur-unsur koperasi.
5. Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi.
6. Untuk mengetahui prinsip, asas dan tujuan koperasi.
7. Untuk mengetahui landasan koperasi di Indonesia.
8. Untuk mengetahui jenis- jenis koperasi.
9. Untuk mengetahui modal dan cara mendirikan koperasi.
10. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan koperasi.
11. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perekonomian indonesia

1.4. KEGUNAAN PENULISAN


Kegunaan utama dari makalah ini adalah:
1. Kegunaan secara teoritis
Dalam makalah ini, penulis berharap hasilnya mampu memberikan sumbangan
bagi Ilmu Sosial khususnya perkoperasian di Indonesia
2. Kegunaan secara praktis
Selain kegunaan secara teoritis, diharapkan hasil makalah ini juga mampu
memberikan sumbangan secara praktis, yaitu :
a. Memberi sumbangan pemikiran mengenai sejarah perkembangan koperasi di
Indonesia.
b. Memberi sumbangan kepada semua pihak yang terkait dalam perkembangan
pengaturan pendirian koperasi di Indonesia;

60
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI DI INDONESIA
Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya
merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang
sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan
ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa
orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong
oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk
menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.
Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus mengintimidasi
penduduk pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat sangat memprihatinkan. Di
samping itu para rentenir, pengijon dan lintah darat turut pula memperkeruh suasana. Mereka
berlomba mencari keuntungan yang besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan
hidup, sehingga tidak jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan dengan
ketidakmampuan mereka mengembalikan hutang-hutangnya yang membengkak akibat
sistem bunga yang diterapkan pengijon.
Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di
Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun 1896 mendirikan sebuah
Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De
Wolffvan Westerrode.
Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan
penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena
pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk
tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo memberikan peranan
bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat
peraturan Verordening op de Cooperatieve Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi
tahun 1915, rakyat tidak mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:
1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.
2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.
3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.
4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.
5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.

Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi tahun 1927
tersebut antara lain :
1) Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat Urusan Kredit
Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa Daerah.

61
2) Bea materainya cukup 3 gulden.
3) Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.
4) Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk
memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi. Kemudian pada tahun
1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang memperjuangkan penyebarluasan semangat
koperasi.
Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha
koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu
mendirikan koperasi “KUMIAI”. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun fungsinya
berubah drastic dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan
rakyat Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di
Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian
ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia. Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta
pernah berkata : “Bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan
tentang Koperasi”. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain
:
1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi

Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputusan Kongres
Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli
1953, diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan
sebagai berikut :
1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru

Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain disebabkan oleh hal-hal


berikut: :
1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah
2. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap merasa curiga
terhadap koperasi
3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah

Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan


antara lain :
a. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi
b. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi

62
c. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri maupun
pertanian yang bermodal kecil.

Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu diperbaiki. Para


pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi hisapan kaum tengkulak dan lintah
darat. Cara membantu mereka adalah mendirikan koperasi di kalangan mereka. Dengan
demikian pemerintah dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut.
Untuk menanamkan pengertian dan fungsi koperasi di kalangan masyarakat diadakan
penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.
2.2. PENGERTIAN KOPERASI
1) Pengertian Koperasi Menurut Istilah

Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama dan
”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja sama. Sedangkan
pengertian umum, Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan
sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud
mensejahterakan anggota.
2) Pengertian Koperasi Menurut Undang – Undang
UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian Indonesia):
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.
3) Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :
1. Dr. Fay ( 1980 )

Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri atas
mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri
sedemikian rupa, sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai
anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka terhadap organisasi.
2. R.M Margono Djojohadikoesoemo

Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri


hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya.
3. Prof. R.S. Soeriaatmadja

Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh
anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar
laba atau dasar biaya.
Jadi, Koperasi adalah suatu badan atau lembaga melakukan usaha bersama atas dasar
prinsip-prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya
rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.
2.3 LAMBANG KOPERASI

63
Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti:
1. Roda Bergigi, melambangkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus.
2. Rantai, memiliki makna ikatan kekeluargaan, persatuan, dan persahabatan yang
kokoh.
3. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran anggota koperasi secara khusus dan
rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi.
4. Timbangan, menggambarkan keadilan sosial bagi salah satu dasar kopersi.
5. Bintang dan Perisai, yang merupakan lambang dari PANCASILA yang berarti
landasan ideal koperasi.
6. Pohon Beringin, menggambarkan simbol kehidupan yang memiliki sifat
kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang berakar kokoh.
7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat Indonesia.
8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional Indonesia.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Nomor : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang lalu tentang penggunaan lambang
Koperasi Indonesia, maka sejak diumumkan peraturan resmi ini, lambang koperasi Indonesia
yang berlaku adalah gambar teratai berwarna abu-abu sebagai ganti dari logo koperasi yang
sudah digunakan yaitu logo pohon beringin.
Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan
perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia mengandung makna
bahwa koperasi Indonesia harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif
sekaligus produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan
teknologi.
Penjelasan Gambar dan Warna:
1. Bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap
perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia harus
selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif
dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan dan
teknologi;
2. 4 (empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai
maksud Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk

64
menyalurkan aspirasi; sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat
kerakyatan; sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian,
keadilan dan demokrasi; selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan global.
3. Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan kemajuan
untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang mencerminkan
pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi Indonesia yang
berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya ikatan yang kuat, baik
didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia maupun antara Koperasi Indonesia
dan para anggotanya;
4. Warna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi Indonesia
bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan adanya suatu
keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai kepribadian yang
kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan percaya diri yang tinggi
terhadap pelaku ekonomi lainnya;
5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi yang
memuat: Tulisan: Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;
Gambar: 4(empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk sebuah
lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya,
menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara
terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi Indonesia.

2.4 CIRI-CIRI KOPERASI DAN UNSUR-UNSUR KOPERASI


Beberapa ciri dari koperasi ialah :
1. Terdiri dari perkumpulan orang.
2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.
3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki kesejahteraan
anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.
5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi keanggotaan
pribadi dengan prinsip kebersamaan.

Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi sabagai berikut:


1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan anggotanya.
2. Berasaskan kekeluargaan.
3. Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat pada
umumnya.
4. Keanggotaannya bersifat sukarela.
5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya masing-masing.
6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota.
7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.

2.5. FUNGSI DAN PERANAN KOPERASI


Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992, fungsi dan peran
koperasi di Indonesia seperti berikut ini :

65
1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi dan sosial.

Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif kecil.
Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu dihimpun sebagai satu
kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih besar. Dengan demikian koperasi
akan memiliki peluang yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosial anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
mengembangkan kemampuannya dalam membangun dan meningkatkan
kesejahteraan ekonomi anggota-anggotanya serta masyarakat disekitarnya.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional.

Koperasi adalah satu-satunya bentuk perusahaan yang dikelola secara demokratis.


Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam
menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu koperasi harus
berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya
dengan cara itulah koperasi dapat menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional.
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi
mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional bersama-sama
dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Dengan demikian koperasi harus mempunyai
kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut
koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.

2.6 PRINSIP-PRINSIP KOPERASI


Koperasi dianggap sebagai satu lembaga bisnis yang unik. Keunikan itu sering dikaitkan
dengan prinsip-prinsip yang tidak saja mendasarkan diri pada prinsip ekonomi melainkan juga
kebersamaan. Menurut penjelasan (Pasal 5) undang-undang Perkoprasian No.25 tahun 1992,
adapun yang menjadi prinsip-prinsip koperasi adalah
1. Keanggotaan bersifat sekarela dan terbuka
2. Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa
menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun. Sedangkan sikap
tebuka memiliki arti bahwa dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau
diskriminasi dalam bentuk apapun.
3. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

66
Prinsip demokratis menunjukan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas
kehendak dan keputusan para anggota. Para anggota itulah yang memegang dan
melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi.

4. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil


Yaitu sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
Ketentuan demikian ini merupakan perwujudan nilai kekeluargaan dan keadilan
5. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Modal dalam koperasi pada dasarnya dipergunakan untuk kemanfaatan
anggota dan bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu balas jasa
terhadap modal yang diberikan kepada para anggota juga terbatas, dan tidak
didasarkan semata-mata alas besarnya modal yang diberikan. Yang dimaksud
dengan terbatas adalah wajar dalam arti melebihi suku bunga yang berlaku.
6. Kemandirian

2.7 ASAS KOPERASI DAN TUJUAN KOPERASI


Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia karena badan
usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas-asas tersebut antara lain:
1) Asas kekeluargaan

Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani setiap anggota
koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi yang berguna untuk semua
anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi, bukan untuk diri sendiri maupun beberapa
anggota saja dan juga bukan dari satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas
yang bersifat seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang
sama.
2) Asas kegotongroyongan

Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki toleransi, sifat mau
bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung unsur kerja sama, bukan orang
perorangan. Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam
garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :
a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;
b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan
c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.\

2.8 LANDASAN KOPERASI


Koperasi juga memiliki beberapa landasan diantaranya sebagai berikut :
1) Landasan Idiil Pancasila
Sebagai sarana untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, koperasi tidak
lepas dari landasan-landasan hukum.Sebagai landasan berpijaknya koperasi Indonesia
adalah Pancasila. Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa, koperasi Indonesia harus

67
menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan
kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat, lingkungan waktu, dengan suatu
ciri khas adanya unsur ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotong royongan dalam arti
bekerja sama, saling bantu membantu, kekeluargaan dengan semboyan Bhineka
Tunggal Ika.

2) Landasan Struktural UUD 1945


Undang-undang Dasar 1945 menempatkan Koperasi pada kedudukan sebagai
Soko Guru perekonomian nasional. Dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN)
1993 ditegaskan kembali bahwa hakikat pembangunan nasional sebagai pengamalan
Pancasila adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan
masyarakat Indonesia seluruhnya. Hal ini sangat sesuai dengan satu fungsi dan peran
koperasi, yaitu mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3) Landasan mental setia kawan dan kesadaran pribadi


Koperasi merupakan organisasi yang paling banyak melibatkan peran serta
rakyat.Oleh karena itu, koprasi sebagi gerakan ekonomi rakyat perlu lebih banyak
diikutsertakan dalam upaya pembangunan, untuk mewujudkan pembangunan yang
lebih merata, tumbuh dari bawah, berakar di masyarakat dan mendapat dukungan
luas dari rakyat.

4) Landasan operasional Pasal 33 UUD 1945, UU Koperasi No. 12 1967, UU Koperasi


No. 25 1992
Dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 menyatakan bahwa
perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
Dalam penjelasannya antara lain dinyatakan bahwa kemakmuran masyarakatlah yang
diutamakan bukan kemakmuran perorangan, dan bentuk perusahaan yang sesuai
dengan itu adalah koprasi.
Sejak tanggal 21 Oktober 1992, dasar hukum Koperasi Indonesia yang semula
UU Nomor 12 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perkoperasian, Lembaran Negara RI
Tahun 1967 Nomor 23, dan Tambahan Lembaran Negara RI Tahun 1967 Nomor 2832
berubah menjadi UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. UU ini disahkan
oleh Presiden RI Soeharto, dan diumumkan pada Lembaran Negara RI Tahun 1992
Nomor 116.
2.9 JENIS-JENIS KOPERASI
1. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya:
a) Koperasi Konsumsi
Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para anggotanya. Di
sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau konsumen bagi
koperasinya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di koperasi harus lebih murah
dibandingkan di tempat lain, karena koperasi bertujuan untuk mensejahterakan
anggotanya. Contoh-contoh koperasi konsumen adalah kopkar/kopeg, Koperasi
Pegawai Indosat (Kopindosat), KPRI adalah Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).
b) Koperasi Produksi
Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota berperan sebagai
pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah membantu penyediaan bahan

68
baku, penyediaan peralatan produksi, membantu memproduksi jenis barang tertentu
serta membantu menjual dan memasarkannya hasil produksi tersebut.
Misalnya Koperasi Produksi Kerja, misalnya dapat berupa kajian rumah tangga,
pertanian, dan sebagainya. Anggota sebagai pekerja dan sekaligus pemilik. Koperasi
Produksi Pengusaha (Produsen), Contohnya koperasi produsen tahu dan tempe
(kopti), koperasi produksi kerajinan (koprinka).
c) Koperasi Jasa
Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada para
anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan sebagainya. Di sini
anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi. Tentu bunga
yang dipatok harus lebih rendah dari tempat meminjam uang yang lain. Contoh
koperasi jasa angkutan yang anggotanya para pemilik angkutan, yaitu Koperasi
Wahana Kalpika (KWK), Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi
(Koasi); koperasi perumahan yang memberi jasa sewa rumah; koperasi pelistrikan
yang memberi jasa aliran listrik kepada anggotanya; koperasi asuransi yang memberi
jasa jaminan kepada anggotanya yaitu asuransi jiwa, pinjaman dan kebakaran.
d) Koperasi penjualan/pemasaran
Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang
dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini anggota berperan
sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada koperasinya.

2. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja


a) Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki anggota sebanyak 20
orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar Agung dan Koperasi Pasar Kemiri
b) Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan badan-badan koperasi
serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas dibandingkan dengan koperasi primer.
Contoh gabungan dari koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang
ada di kota Depok.

3. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya


a) Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu
menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung
(menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota. Dari
sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”
Contoh Kospin Jasa Pekalongan, KSP Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP Arta
Prima di Ambarawa, Magelang.
b) Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang usahanya bermacam-
macam. Anggota KSU adalah orang-orang yang bertempat tinggal diwilayah
itu.Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan
sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel. Contohnya KUD.
c) Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan
sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan,
pakaian, dan perabot rumah tangga. Contoh kopkar dan koperasi pegawai (KPRI),
serta KSU dan KUD.
d) Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat barang
(memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota koperasi ini pada

69
umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan
bantuan modal dan pemasaran. Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan
(KPBS).

4. Koperasi berdasarkan keanggotaannya


a) Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan.
Koperasi ini melakukan kegiatan usaha ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk
itu, kegiatan yang dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas
hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan teknis pertanian.
Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.
b) Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini beranggotakan para
pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN).
KPRI bertujuan terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri (anggota).
KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau instansi.
c) Koperasi Pasar (Koppas), Koperasi ini beranggotakan para pedagang pasar. Pada
umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan
yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan
barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat Koperasi Pasar
(Puskoppas) yang bertujuan memberikan bimbingan kepada koperasi pasar yang ada
di wilayah binaannya.
d) Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu guru, karyawan, dan
siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan usaha menyediakan kebutuhan warga
sekolah, seperti buku pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan
koperasi sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan sebagai
media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi, kepemimpinan, tanggung
jawab, dan kejujuran.

2.10 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN KOPERASI


Kelebihan Koperasi Yaitu:
• Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.
• Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk menjadi anggota dengan
dasar sukarela.
• Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya saja, tetapi juga untuk
masyarakat pada umumnya
• Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang kehidupan ekonomi
rakyat
• Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan kepada anggota sebanding
dengan jasa usaha masing-masing anggota

Kekurangan Koperasi Yaitu:


• Koperasi sulit berkembang karena keterbatasan dibidang permodalan.
• Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.
• Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan anggotanya.
• Tidak semua anggota koperasi berperan aktif dalam pengembangan koperasi.

70
• Koperasi identik dengan usaha kecil sehingga sulit untuk bersaing dengan badan usaha
lain.

2.11 MODAL KOPERASI


Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :
1. Modal Sendiri
a. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota
kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak boleh
diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota kepada
koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib juga tidak boleh
diambil jika bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Dengan simpanan wajib
modal koperasi terus bertambah dan berkembang.
c. Simpanan Sukarela
Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota – anggota koperasi
yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada paksaan untuk melakukan simpanan ini
tetapi dilakukan atas kemauan sendiri.
d. Dana Cadangan
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasi
usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk cadangan selama tidak terjadi kerugian
dapat dimanfaatkan sebagai modal.
e. Hibah
Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima oleh koperasi
tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain. Contohnya koperasi
menerima hibah dari pemerintah atau perusahaan tertentu.

2. Modal pinjaman
a. Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan dengan
simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka besar kecil dari
nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota. Sebaliknya dalam pinjaman,
koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai dengan uang yang berasal dari
anggota.
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama
badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal.
Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam
lingkup yang sempit tergantung dari kebutuhan modal yang diperlukan.
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi
mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi
sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang bersangkutan
untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha koperasi.
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya

71
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum diluar
anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang
tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.
e. Sumber lain yang sah;
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana
yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.
f. Modal penyertaan (diatur dengan PP);
Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal
(investasi) pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti perorangan, badan usaha
swasta, dan BUMN). Modal ini dilakukan dalam upaya memperkuat kegiatan usaha
koperasi. Dalam koperasi, modal penyertaan juga menanggung risiko. Pemilik modal
ini tidak memiliki suara dalam rapat anggota. Akan tetapi, pemilik dapat diikutsertakan
dalam pengawasan usaha investasi dari modal tersebut sesuai dengan kesepakatan.

2.12 CARA MENDIRIKAN KOPERASI


1. Syarat pendirian koperasi
▪ Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh) orang;
▪ Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi;
▪ Dibuat dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar;
▪ Berkedudukan di wilayah Indonesia;

2. Persiapan Mendirikan Koperasi


1. Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus mengerti maksud dan
tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi
untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat sebesar-besarnya bagi anggota.
Pada dasarnya koperasi dibentuk dan didirikan berdasarkan kesamaan
kepentingan koperasi.
2. Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh pengertian,
maksud, tujuan, struktur organisasi, managemen, prinsip-prinsip koperasi dan
prospek pengembangan koperasinya, maka mereka dapat meminta penyuluhan
dan pendidikan serta latihan dari Kantor Departemen Koperasi Pengusaha Kecil
dan Menengah Setempat.

3. Rapat Pendirian

Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan penyelenggaraan Rapat Pendirian


Koperasi oleh anggota masyarakat yang menjadi pendirinya. Hal - Hal yang dibicarakan dalam
Rapat:
✓ Tujuan mendirikan koperasi
✓ Kegiatan usaha yang hendak dijalankan
✓ Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi diantaranya dari simpanan
pokok dan simpanan wajib
✓ Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi
✓ Menyusun anggaran dasar

4. Prosedur permohonan pengesahan

72
• Adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri akta pendirian;
• Bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan diberitahukan kepada para
pendiri secara tertulis dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya
permintaan;
• Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri dapat mengajukan
permintaan ulang dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya
penolakan;
• Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permintaan ulang;
• Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia

2.13 PERANAN KOPERASI DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA


1. Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dibedakan menjadi peranan
segi ekonomi sebagai berikut:
a. Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga secara tidak
langsung ikut serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
b. Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata.
c. Ikut mengembangkan daya cipta, daya usaha orang-orang secara individu
maupun sebagai kelompok.
d. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi masyarakat.
2. Peranan segi sosial sebagai berikut:
a. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan anggota.
b. Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung jawab yang mampu
menyelesaikan masalah sendiri.

73
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN

Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dijalankan berdasarkan asas


kekeluargaan. inti dari koperasi adalah kerja sama, yaitu kerja sama diantara anggota dan para
pengurus dalam rangka mewujudkan kesejahteraan anggota dan masyarakat serta
membangun tatanan perekonomian nasional. Sebagai gerakan ekonomi rakyat, koperasi
bukan hanya milik orang kaya melainkan juga milik oleh seluruh rakyat Indonesia tanpa
terkecuali.
Keanggotaan Koperasi Indonesia bersifat sukarela dan didasarkan atas kepentingan
bersama sebagai pelaku ekonomi. Melalui koperasi, para anggota ikut, secara aktif
memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat melalui karya dan jasa yang
disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih menekankan pada pelayanan terhadap
kepentingan anggota, baik sebagai produsen maupun konsumen
Koperasi juga merupakan bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan mencari
keuntungan tetapi mencari kesejahteraan anggotanya dan meningkatkan perekonomian
rakyat. Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga terjangkau.
Masyarakat ikut serta menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal koperasi di dapatkan dari
modal sendiri maupun modal pinjaman. Oleh karena itu, dengan adanya koperasi,
kesejahteraan rakyat akan meningkat.
3.2 SARAN

Kita harus meningkatkan kesadaran dari diri kita masing - masing dalam usaha untuk
meningkatkan koperasi di Indonesia, dengan cara meningkatkan kinerja anggota koperasi
dengan cara memberikan training atau pelatihan kepada anggota koperasi, kita juga bisa
memodifikasi produk yang ada , dengan memodifikasi produk-produk yang ada dikoperasi
untuk meningkatkan selera masyarakat sehingga tertarik untuk mengkonsumsi produk dari
koperasi tersebut dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman dari tahun ke tahun
dan juga memperbaiki koperasi secara menyeluruh. Kita harus menjadikan koperasi yang ada
Indonesia ini sebagai koperasi yang baik dan marilah kita memberi perubahan yang ada untuk
lebih mensejahterkan koperasi Indonesia agar menjadi lebih baik lagi

74
DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/5036612/MAKALAH_KOPERASI
https://hamparan.net/pengertian-koperasi/
http://dianekaps.blogspot.co.id/2015/11/makalah-koperasi.html
https://aneswari.wordpress.com/2015/12/25/makalah-koperasi/
http://tesyazulvaaprilia.blogspot.co.id/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

75
MAKALAH
PENDAPATAN NASIONAL
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi
kelas XI MIPA 4 tahun pelajaran 2021-2022 SMAN 1 Telagasari

Guru pembimbing: Hj. Ade Sri Haryani, S.E

Disusun Oleh:

Nama : SITI NURFADILAH RIZKY

NIS :202110324

Kelas : XI MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYA IV
SMA NEGRI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41384
Web : https://sman1tlgsr.wix.com/smanet// Email: sman1tlgsr@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Seorang manusia membutuhkan materi (uang) untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang begitu banyak. Materi (uang) sangat berkaitan dengan
pendapatan, dalam hal ini materi (uang) merupakan salah satu bentuk
pendapatan. Lalu apa itu pendapatan? Dalam pengertian umum, pendapatan
adalah hasil pencaharian berupa uang atau materi lainnya yang didapat dari suatu
usaha, yang kemudian akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi,
pendapatan memegang peranan penting dalam kehidupan seorang manusia,
dengan pendapatan yang berupa materi mereka dapat membuat peramalan,
perencanaan, dan pengaplikasian yang lebih baik dalam kehidupannya, terutama
yang berkaitan dengan kebutuhan hidupnya.
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha.
Di Negara kita ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri,
pariwisata, perbankan dan masih banyak sektor yang lain berlomba-lomba
menghasilkan pendapatan yang tinggi guna menghidupi usaha yang mereka jalani
agar tetap bisa bertahan. Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa
barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah
seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam
satu tahun.. Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran
suatu Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat
dikatakan semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa Pengertian Pendapatan Nasional ?
2. Apa Saja Manfaat Pendapatan Nasional ?
3. Bagaimana Konsep Pendapatan Nasional ?
4. Berapa Macam Perhitungan Pendapatan Nasional ?
5. Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional ?

1.3Tujuan Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan.
1. Pengertian Pendapatan Nasional.
2. Manfaat Pendapatan Nasional.
3. Konsep Pendapatan Nasional.
4. Macam-Macam Perhitungan Pendapatan Nasional.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional.

76
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendapatan Nasional


Pendapatan Nasional adalah seluruh pendapatan yang diterima oleh setiap
anggota masyarakat di suatu negara dalam periode tertentu, umumnya dihitung
dalam satu tahun.
Dengan pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu
Negara, semakin tinggi pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan
semakin tinggi juga tingkat kesejahteraan rakyatnya. Namun, sesungguhnya
pendapatan nasional suatu Negara tidak dapat sepenuhnya dijadikan sebagai
indikator naiknya tingkat kesejahteraan rakyat di suatu Negara. Sebagai contoh,
meskipun pendapatan nasional Indonesia pada tahun 2010 naik dari tahun
sebelumnya, tetapi tetap saja masih (sangat) banyak rakyat Indonesia yang sampai
saat ini hidup di bawah garis kemiskinan.

2.2 Manfaat Pendapatan Nasional


Menghitung pendapatan nasional adalah hal penting karena memiliki banyak
manfaat seperti.
1. Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.
2. Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu.
3. Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu.
4. Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor.
5. Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara.
6. Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara.
7. Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu negara dengan
negara lain.
8. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke
waktu.
9. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan
antar negara.

2.3 Konsep Pendapatan Nasional


Berikut ini merupakan bebrapa konsep yang mempengaruhi Pendapatan
Nasional suatu Negara:

1. Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic Product ) / PDB / GDP Jumlah


total barang dan jasa yang berhasil diproduksi oleh unit-unit produksi di
dalam negeri atau domestik dalam satu periode, yaitu dalam satu tahun.
Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum
diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari
GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

77
GDP = Pendapatan Masyarakat Dalam Negeri + Pendapatan Asing
Dalam Negeri

Barang dan jasa yang diproduksi oleh badan usaha asing di dalam negeri juga
termasuk di dalam Gross Domestic Product (GDP).
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) / PNB / GNP
Nilai produk, baik barang maupun jasa, yang diproduksi oleh masyarakat
suatu negara dalam periode tertentu, umumnya dalam satu tahun.
Produksi tersebut termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut di
luar negeri, misalnya pengusaha Indonesia yang beroperasi di negara lain.

GNP = Pendapatan WNI Dalam Negeri + Pendapatan WNI Luar Negeri

– Pendapatan Asing Dalam Negeri

Contoh:
Hardi warga negara Indonesia, bekerja di Indonesia dengan
pendapatan Rp2.000.000,00 Paul warga negara asing tinggal dan bekerja
di Indonesia, pendapatan Rp3.000.000,00 Ali warga negara Indonesia
tinggal dan bekerja di luar negeri dengan pendapatan Rp1.000.000,00.
• Maka PDB (GDP) = Pendapatan Hardi + Pendapatan Paul
= Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00
= Rp5.000.000,00.
• Penghasilan Neto = Pendapatan Ali − Pendapatan Paul
= Rp1.000.000,00 − Rp3.000.000,00
= -Rp2.000.000,00,
• Dengan menerapkan rumus di atas dapat kita ketahui PNB
adalah: PNB (GNP) = PDB + Penghasilan Net
= Rp5.000.000,00 + (- Rp2.000.000)
= Rp3.000.000,00

3. Produk Nasional Netto (Net National Product ) / PNN / NNP


Jumlah total Produk Nasional Bruto dikurangi dengan penyusutan barang
modal. Penyusutan merupakan penggantian barang modal bagi peralatan
yang digunakan untuk kegiatan produksi. Biasanya berupa taksiran
sehingga bisa terjadi kekeliruan walaupun relatif kecil.

78
Contoh:
NNP = GNP depresiasi (penyusutan barang modal)

Pada tahun 2003 GNP Indonesia atas dasar harga berlaku 2.007.191,1 milliar rupiah
dan depresiasi/penyusutan sebesar 104.337,9 milliar
· Maka: NNP = GNP - Depresiasi
=2.007.191,1 − 104.337,9 = 1.902.853,2 milliar

4. Pendapatan Nasional Netto (Net National Income ) / PNN / NNI


Pendapatan yang dihitung berdasarkan jumlah balas jasa yang diperoleh
masyarakat pemilik faktor produksi.

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung

Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat
dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income ) / PI
Jumlah total pendapatan yang diperoleh oleh masing-masing orang dalam
masyarakat, termasuk penghasilan yang didapatkan tanpa harus bekerja,
misalnya PNS yang mendapatkan uang pensiun.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer


Payment
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer Payment adalah semua penerimaan yang bukan dari
hasil balas jasa produksi, tapi diambil dari pendapatan nasional tahun
sebelumnya. Misalnya dana pensiun, tunjangan pengangguran, dan lain-
lain.
6. Pendapatan yang Siap Dibelanjakan (Disposable Income ) / DI
Penghasilan yang sudah dikurangi dengan pajak langsung sehingga dapat
dibelanjakan atau disimpan dalam bentuk investasi.

DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah yang pajak yang tidak bisa dialihkan kepada pihak
lain, misalnya pajak penghasilan.
Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional.

Jika penjelasan tentang pendapatan nasional kita buat urutan akan terlihat
seperti di bawah ini:
GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DI

79
Perbandingan mengenai indikator pendapatan nasional akan lebih jelas bila kita
menerapkan dalam angka:
• GDP Rp. 100.000,00
• Pendapatan Neto dari LN Rp. 10.000,00 -

• GNP Rp. 90.000,00


• Depresiasi / Penyusutan Rp. 5.000,00 -

• NNP Rp. 85.000,00


• Pajak tidak langsung Rp. 3.000,00 -

• NNI Rp. 82.000,00


• Laba ditahan Rp. 7.500
• PPh Persh Rp. 2.500
• Iuran Sosial Rp. 1.000 +
Rp. 11.000,00 –

• PI Rp. 71.000,00
• Pajak Langsung Rp. 5.000,00 –

• DI Rp. 66.000,00
• Konsumsi Rp. 47.000,00 –
• Tabungan (saving) Rp. 19.000,00
2.4 Macam-Macam Perhitungan Pendapatan Nasional
Macam-macam perhitungan pendapatan negara dapat dihitung dengan
tiga pendekatan, yaitu sebagai berikut:

1. Pendekatan Pendapatan
Adalah Pendekatan yang menghitung seluruh balas jasa yang diterima oleh
pemilik faktor produksi akibat dari penyerahan faktor produksi kepada produsen.
Faktor-faktor produksi yang termasuk dalam proses penghitungan adalah: gaji
dan upah para pekerja, pendapatan usaha perorangan, pendapatan sewa, bunga
netto, dan keuntungan perusahaan.
Pendapatan Nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan total imbal hasil
dalam bentuk upah, sewa, bunga, dan laba.

Y = upah + sewa + bunga + laba

Atau

Y: ∑ = w + r + i + π

Dimana,
Y = Pendapatan nasional i = bunga
w = upah π = laba
80
r = sewa

2. Pendekatan Produksi
Adalah Pendekatan yang menghitung seluruh nilai tambah dari barang/jasa yang
dihasilkan dalam suatu sektor tertentu.
Pendekatan produksi dilakukan dengan cara menambahkan nilai produksi
akhir dari setiap sektor.

Rumus Pendekatan produksi : Y = Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +…..(PXQ)n


Keteranagan : (P = harga) & (Q = kuantitas)

Sebagai contoh,
Suatu negara memiliki sektor perikanan, dengan hasil utama yaitu ikan tuna.
Misalnya harga ikan tuna adalah Rp2000,- per ekor. Ikan tuna tersebut kemudian
dijual ke perusahaan A untuk diolah menjadi produk lain dan diberi harga Rp5000,-
. Ikan tuna yang telah diolah tersebut kemudian dijual ke perusahaan B dengan
harga Rp10.000,- untuk dijadikan produk baru. Dari penjelasan ilustrasi tersebut,
maka jumlah Pendapatan Nasional adalah Rp10.000,- yang merupakan nilai akhir
dari ikan tuna tersebut. Nilai yang sama akan didapatkan dengan menjumlahkan
nilai akhir dari produksi ikan tuna.
Berikut ilustrasinya:

Unit Ekonomi Nilai tambah Harga

Nelayan 2000 2000

Perusahaan A 3000 5000

Perusahaan B 5000 10000

Total Nilai Tambah 10.000

Jika Y = Nilai akhir, maka

Y = nilai tambah 1 + Nilai tambah 2 + … + Nilai tambah N

Atau

Y: ∑= Pn . Qn
Dimana,

Y = Pendapatan Nasional Pn= Harga jual produk jadi


Qn= Jumlah produksi produk asli

3. Pendekatan pengeluaran
81
Adalah Pendekatan yang menghitung seluruh pengeluaran yang dikeluarkan oleh
rumah tangga seperti konsumsi masyarakat, investasi pengusaha, pengeluaran
pemerintah, dan selisih ekspor-impor atau sektor rumah tangga luar negeri.
Pendekatan pengeluaran dapat dihitung dengan cara menjumlahkan semua
pengeluaran berupa konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan selisih
ekspor dikurangi dengan impor.

Y = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor – impor)

Dimana,
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi perusahaan G = Pengeluaran Pemerintah
X = Jumlah ekspor M = Jumlah impor
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional
Faktor-faktor yang memepengaruhi pendapatan nasional dibagi
menjadi tiga aspek yaitu sebagai berikut:

1. Permintaan dan penawaran agregat


Dimana agregat menunjukkan hubungan antara seluruh jumlah permintaan
terhadap barang maupun jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat
sendiri merupakan suatu daftar dari seluruh barang dan jasa yang akan dibeli oleh
sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga.
Sementara itu penawaran agregat merupakan hubungan antara seluruh
penawaran barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan
tingkat harga tertentu.
2. Investasi
Dimana pengeluaran untuk investasi oleh perusahaan atau yang lainnya
merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat. Pelaku faktor
produksi yang mampu berinvestasi banyak menunjukkan bahwa mereka
mengalami kemajuan atau peningkatan pendapatan. Hal itu kemudian juga
mempengaruhi pendapatan nasional suatu negara.
3. Konsumsi dan tabungan
Dimana konsumsi merupakan pengeluaran secara keseluruhan untuk memperoleh
barang dan jasa dalam aktifitas perekonomian dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan, tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan
untuk berbagai konsumsi.
Bisa dikatakan bahwa semakin banyak tabungan artinya pendapatan nasional
menjadi lebih banyak atau meningkat. Begitu pula dengan tingkat konsumsi yang
meningkat menunjukkan bahwa pendapatan suatu masyarakat maupun negara
juga baik dan meningkat.

82
Y = Pendapatan Nasional C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi perusahaan G = Pengeluaran Pemerintah
X = Jumlah ekspor M = Jumlah impor

2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional


1. Permintaan dan penawaran agregat
Dimana agregat menunjukkan hubungan antara seluruh jumlah permintaan terhadap
barang maupun jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat sendiri
merupakan suatu daftar dari seluruh barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor
ekonomi pada berbagai tingkat harga.
Sementara itu penawaran agregat merupakan hubungan antara seluruh penawaran
barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga
tertentu.
2. Investasi
Dimana pengeluaran untuk investasi oleh perusahaan atau yang lainnya merupakan
salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat. Pelaku faktor produksi yang
mampu berinvestasi banyak menunjukkan bahwa mereka mengalami kemajuan atau
peningkatan pendapatan. Hal itu kemudian juga mempengaruhi pendapatan nasional
suatu negara.
3. Konsumsi dan tabungan
Dimana konsumsi merupakan pengeluaran secara keseluruhan untuk memperoleh
barang dan jasa dalam aktifitas perekonomian dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan, tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan
untuk berbagai konsumsi.
Bisa dikatakan bahwa semakin banyak tabungan artinya pendapatan nasional menjadi
lebih banyak atau meningkat. Begitu pula dengan tingkat konsumsi yang meningkat
menunjukkan bahwa pendapatan suatu masyarakat maupun negara juga baik dan
meningkat.

83
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bertolak dari latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
▪ Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa barang dan jasa yang
dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu
tahun.
▪ Manfaat penghitungan pendapatan nasional adalah untuk Mengetahui
tentang struktur perekonomian suatu Negara, dapat membandingkan keadaan
perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi, dapat
membandingkan keadaan perekonomian antar Negara, dapat membantu
merumuskan kebijakan pemerintah.
▪ Konsep pendapatan nasional adalah sebagai berikut produk domestik bruto
(GDP), produk sasional bruto (GNP), pendapatan nasional netto (NNI),
pendapatan perseorangan (PI), Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).
▪ Cara untuk menghitung pendapatan nasional dengan cara pendekatan
produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran.
▪ Faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional adalah permintaan dan
penawaran agregat, konsumsi dan tabungan, dan investasi.
▪ Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu
pengeluaran konsumsi rumah tangga, pengeluaran invesatasi oleh pengusaha
(bisnis), pengeluaran pemerintah, dan permintaan luar negeri.

84
Daftar Pustaka

https://www.slideshare.net/RamanyaRio/makalah-pendapatan-nasional

https://www.academia.edu/44178111/MAKALAH_PENDAPATAN_NASIONAL_Oleh

https://www.studocu.com/id/document/universitas-mercu-buana-jakarta/corporate-
financw/teori-ekonomi-pendapatan-nasional/35705363

85
MAKALAH
KETENAGAKERJAAN
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi
kelas XI MIPA 4 tahun pelajaran 2021-2022 SMAN 1 Telagasari

Guru Pembimbing: Hj. Ade Sri Haryani, S.E

Disusun Oleh:

Nama : SITI NURFADILAH RIZKY


NIS :202110324
Kelas : XI MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYA IV
SMA NEGRI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41384
Web : https://sman1tlgsr.wix.com/smanet// Email: sman1tlgsr@gmail.com
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 225 juta jiwa, menjadikan negara ini
negara dengan penduduk terpadat ke-4 di dunia. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia
sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah
penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan
kurang merata.
Sebuah negara tidak akan pernah bisa lepas dari berbagai permasalahan yang
berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara - negara yang memiliki
jumlah penduduk yang tinggi seperti Indonesia.
Masalah ketenagakerjaan, pengangguran, dan kemiskinan Indonesia sudah menjadi
masalah pokok bangsa ini dan membutuhkan penanganan segera supaya tidak semakin
membelit dan menghalangi langkah Indonesia untuk menjadi mengara yang lebih
maju.Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan
pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat,
sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal;
dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Permasalahan pengangguran dan setengah pengguran ini merupakan persoalan serius
karena dapat menyebabkan tingkat pendapatan Nasional dan tingkat kemakmuran
masyarakat tidak mencapai potensi maksimal. Untuk itu perlu adanya upaya untuk
menanggulangi masalah ketenagakerjaan yang berkaitan dengan banyaknya jumlah
pengangguran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu ketenagakerjaan?
2. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengangguran?
3. Sebutkan dampak dari pengangguran di lingkungan sosial, ekonomi dan individu?
4. Bagaimana cara mengatasi pengangguran?
5. Sebutkan dan jelaskan sistem upah yang berlaku di Indonesia?
6. Jelaskan pengertian dari pemagangan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian ketenagakerjaan
2. Mengetahui pengertian dan jenis-jenis pengangguran
3. Mengetahui dampak dari adanya pengangguran
4. Mengetahui cara mengatasi pengangguran
5. Mengetahui pengertian dan macam-macam upah yang berlaku di Indonesia
6. Mengetahui pengertian dari pemagangan

86
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ketenagakerjaan

• Tenaga Kerja : Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasiklan
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
• Angkatan Kerja : Bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan ekonomi. Aktif ini
tidak selalu berarti sudah bekerja karena yang digolongkan sebagai angkatan kerja
adalah penduduk dalam usia kerja (15 tahun ke atas) baik yang bekerja maupun yang
mencari pekerjaan (pengangguran).
• Kesempatan Kerja : Kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil diperlukan oleh
perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat
tertentu, yang di informasikan melalui iklan, dll. Kesempatan kerja ini sering disebut
lowongan kerja.
• Pekerja : setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai nilai
ekonomis baik yang menerima gaji atau bekerja sendiri yang terlibat dalam kegiatan
manual.
• International Labour Organization (ILO), penduduk suatu negara dibedakan menjadi
dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja1.
Tenaga kerja-manpower (berusia 15 tahun), yang dibedakan menjadi angkatan kerja
dan bukan angkatan kerja.
Angkatan kerja atau labour force adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja
yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak
bekerja, dan yang mencari pekerjaan.

2.2 Pengangguran

1. Pengertian
• Seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila memenuhi salah satu
kategori berikut
• Sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
• Sedang mempersiapkan suatu usaha baru
• Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan
• Sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
2. Jenis Pengangguran berdasarkan sifatnya ada tiga macam, yaitu sebagai berikut
a. Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak
bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah
bekerja sama sekali maupun yang sudah penah bekerja), atau sedang
mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena
merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah
memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
b. Setengah pengangguran adalah tenaga kerja yang bekerja tidak optimum
dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerjanya dalam satu minggu kurang
dari 40 jam.

87
c. Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang bekerja secara tidak
optimum karena kelebihan tenaga kerja. Misalnya seorang petani yang
menggarap sawah sebenarnya cukup dikerjakan oleh satu orang, tetapi karena
anaknya tidak punya pekerjaan maka ia ikut menggarap tanah tersebut. Dalam
hal ini anak petani tersebut termasuk pengangguran terselubung.

3. Pengangguran berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi


a. Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur yaitu pengangguran yang
terjadi akibat gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya
gelombang ekonomi. Misalnya, pengangguran karena PHK massal akibat resesi
ekonomi.
b. Pengangguran friksi atau pengangguran sementara yaitu pengangguran
sementara waktu. Misalnya, seseorang yang sedang menunggu waktu
panggilan mulai kerja.
c. Pengangguran musiman yaitu pengangguran akibat perubahan musim atau
kegagalan musim. Misalnya, petani menganggur karena musim paceklik,
nelayan menganggur karena musim badai.
d. Pengangguran voluntary yaitu pengangguran yang terjadi karena seseorang
yang masih mampu bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak bekerja karena
telah memiliki penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya:
menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati bunga uang simpanan.
e. Pengangguran struktural yaitu pengangguran karena perubahan struktur
ekonomi. Misalnya, negara agraris yang berubah menjadi Negara industri,
lahan-lahan pertanian digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga kerjanya
belum mempunyai keterampilan di sektor industri.

4. Dampak Pengangguran

a. Dampak Ekonomi
- nilai GDP akan menurun
- pendapatan nasional akan berkurang bersamaan dengan turunnya standar
hidup
b. Dampak Sosial
- naiknya tingkat kejahatan
- naiknya ketergantungan narkoba dan alkohol
- hilangnya harga diri serta kepercayaan diri para pengangguran
c. Dampak Individu dan Keluarga
- jumlah konsumsi akan bekurang
- meningkatkan ketergantungan dengan pihak lain yang menjadi tumpangan
mereka selama menganggur

5. Cara Mengatasi Pengangguran


Secara umum cara mengatasi pengangguran adalah dengan
meningkatkan investasi, meningkatkan kualitas SDM, transfer teknologi dan
penemuan teknologi baru, pembenahan perangkat hukum dalam bidang

88
ketenagakerjaan, dan lainlain. Secara teknis kebijakan upaya-upaya ke arah itu
dapat ditempuh dengan berbagai kebijakan misalnya :

• Menyelenggarakan bursa pasar kerja


Bursa tenaga kerja adalah penyampaian informasi oleh perusahaan-
perusahaan atau pihak-pihak yang membutuhkan tenaga kerja kepada
masyarakat luas. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar terjadi komunikasi
yang baik antara perusahaan dan pencari kerja. Selama ini banyak
informasi pasar kerja yang tidak mampu tersosialisasikan sampai ke
masyarakat, sehingga mengakibatkan informasi lowongan kerja hanya bisa
diakses oleh golongan tertentu.
• Menggalakkan kegiatan ekonomi informal
Kebijakan yang memihak kepada pengembangan sektor informal,
dengan cara mengembangkan industri rumah tangga sehingga mampu
menyerap tenaga kerja. Dewasa ini telah ada lembaga pemerintah yang khusus
menangani masalah kegiatan ekonomi informal yakni Departemen Koperasi
dan UKM. Selain itu dalam pengembangan sektor informal diperlukan
keterpihakan dari Pemda setempat.
• Meningkatkan keterampilan tenaga kerja
Pengembangan sumber daya manusia dengan peningkatan
keterampilan melalui pelatihan bersertifikasi internasional. Berdasarkan survei
tentang kualitas Tenaga Kerja menunjukkan bahwa ranking Human
Development Index Indonesia di Asia pada tahun 2000 berada di peringkat
110. Sementara negara lain seperti Vietnam ada diperingkat 109, Filipina (77),
Thailand (69), Malaysia (59), Brunei Darussalam (32), Singapura (25), Jepang
(9). Data ini menunjukkan rendahnya kualitas sumber daya manusia sehingga
peningkatan keterampilan mereka menjadi sangat perlu dilakukan.
• Meningkatkan mutu pendidikan
Mendorong majunya pendidikan, dengan pendidikan yang memadai
memungkinkan seseorang untuk memperoleh kesempatan kerja yang lebih
baik. Dewasa ini sesuai dengan perintah undang-undang, pemerintah
diamanatkan untuk mengalokasikan dana APBN sebesar 20% untuk bidang
pendidikan nasional.
• Mendirikan pusat-pusat latihan kerja
Pusat-pusat latihan kerja perlu didirikan untuk melaksanakan pelatihan
tenaga kerja untuk mengisi formasi yang ada.
• Meningkatkan pertumbuhan ekonomi

89
Pemerintah perlu terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga
akan memberikan peluang bagi penciptaan kesempatan kerja.
• Mendorong investasi
Pemerintah perlu terus mendorong masuknya investasi baik dari dalam
negeri maupun luar negeri untuk menciptakan kesempatan kerja di Indonesia.
• Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan langkah pemerintah meratakan jumlah
penduduk dari pulau yang berpenduduk padat ke pulau yang masih jarang
penduduknya serta mengoptimalkan sumber kekayaan alam yang ada.
• Melakukan deregulasi dan debirokrasi
Deregulasi dan debirokrasi di berbagai bidang industri untuk
merangsang timbulnya investasi baru. Deregulasi artinya adalah perubahan
peraturan aturan main terhadap bidang-bidang tertentu. Deregulasi biasanya
ke arah penyederhanaan peraturan. Debirokrasi artinya perubahan struktur
aparat pemerintah yang menangani bidang-bidang tertentu. Debirokrasi
biasanya ke arah penyederhanaan jumlah pegawai/lembaga pemerintah yang
menangani suatu urusan tertentu.
• Memperluas lapangan kerja
Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri
baru terutama yang bersifat padat karya. Dengan adanya era perdagangan
bebas secara regional dan internasional sebenarnya terbuka lapangan kerja
yang semakin luas tidak saja di dalam negeri juga ke luar negeri. Ini tergantung
pada kesiapan tenaga kerja untuk bersaing secara bebas di pasar tenaga kerja
internasional.

2.3 Upah Yang Berlaku di Indonesia


1. Definisi Upah
Pemberian upah kepada tenaga kerja dalam suatu kegiatan produksi pada dasarnya
merupakan imbalan/balas jasa dari para produsen kepada tenaga kerja atas
prestasinya yang telah disumbangkan dalam kegiatan produksi. Upah tenaga kerja
yang diberikan tergantung pada:
a. Biaya keperluan hidup minimum pekerja dan keluarganya.
b. Peraturan undang-undang yang mengikat tentang upah minimum pekerja
(UMR).
c. Produktivitas marginal tenaga kerja.
d. Tekanan yang dapat diberikan oleh serikat buruh dan serikat pengusaha.
e. Perbedaan jenis pekerjaan.

` Upah yang diberikan oleh para pengusaha secara teoritis dianggap sebagai harga dari
tenaga yang dikorbankan pekerja untuk kepentingan produksi. Sehubungan dengan hal itu
maka upah yang diterima pekerja dapat dibedakan dua macam yaitu:

90
• Upah Nominal, yaitu sejumlah upah yang dinyatakan dalam bentuk uang yang diterima
secara rutin oleh para pekerja.
• Upah Riil, adalah kemampuan upah nominal yang diterima oleh para pekerja jika
ditukarkan dengan barang dan jasa, yang diukur berdasarkan banyaknya barang dan
jasa yang didapatkan dari pertukaran tersebut.
• Upah Minimum Regional adalah suatu upah minimum yang digunakan oleh
para pelaku pengusaha untuk memberikan upah dalam bentuk uang kepada
pekerja/buruh ,di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Pemerintah mengatur
pengupahan melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05/Men/1989 tanggal 29 Mei
1989 tentang Upah Minimum.
Penetapan upah dilaksanakan setiap tahun melalui proses yang panjang. Mula-
mula Dewan Pengupahan Daerah (DPD) yang terdiri dari akademisi,mengadakan rapat,
membentuk kepanitiaan dan turun ke lapangan mencari tahu sejumlah kebutuhan yang
dibutuhkan oleh pegawai, karyawan dan buruh. Setelah survei di sejumlah kota dalam
propinsi tersebut yang dianggap representatif, diperoleh angka Kebutuhan Hidup Layak
(KHL) – dulu disebut Kebutuhan Hidup Minimum (KHM). Berdasarkan KHL, DPD
mengusulkan upah minimum regional (UMR) kepada Gubernur untuk disahkan.
Komponen kebutuhan hidup layak digunakan sebagai dasar penentuan upah minimum
berdasarkan kebutuhan hidup pekerja lajah). Saat ini UMR juga dienal dengan istilah Upah
Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya biasanya hanya meliputi suatu propinsi.
Selain itu setelah berlaku penuh, dikenal juga istilah Upah Minimum Kota/Kabupaten
(UMK).

2. Macam-Macam Sistem Upah Dalam Ekonomi


a. Sistem Upah Menurut Prestasi
Dalam sistem upah ini pemberian upah dilakukan disesuaikan dengan
prestasi atau jumlah barang yang dapat dihasilkan masing-masing pekerja. Jadi
dalam sistem ini berlaku semakin banyak jumlah barang yang dapat dihasilkan
maka semakin besar balas jasa yang diterima pekerja tersebut.
b. Sistem Upah Menurut Waktu
Dalam sistem upah ini pemberian upah didasarkan atas waktu atau
lamanya seorang pekerja melakukan pekerjaanya. Contohnya apabila seorang
tukang bangunan dalam satu hari diberikan kompensasi sebesar Rp 50.000
maka jika tukang tersebut bekarja selama 10 hari tukang tersebut harus diberi
kompensasi sebesar Rp 500.000.
c. Sistem Upah Borongan
Sistem upah dimana dalam pemberian upah didasarkan atas
kesepakatan antara pemberi kerja dan pekerja. Contohnya, Pak Rahmat ingin
membuat rumah dengan ukuran 50 m x 20 meter pembuatan rumah tersebut
diserahkan semua kepada pemborong dan telah ada kesepakatan antara pak
rahmat dengan pemborong bahwa upah yang akan dibayarkan pak rahmat
kepada pemborong sebesar Rp 110.000.000 hingga rumah jadi dan siap dihuni.
d. Sistem Upah Partisipasi Yang Dikenal Juga Dengan Sistem Upah Bonus

91
Sistem upah partisipasi adalah pemberian upah yang sifatnya khusus
berupa sebagian keuntungan perusahaan setiap akhir tahun buku. Upah ini
merupakan sebuah bonus atau hadiah. Dengan demikian pekerja akan
menerima balas jasa seperti biasa,ditambah balas jasa yang sifatnya bonus
dalam akhir tahun buku.
e. Sistem Upah Premi
Sistem upah yang dalam pemberian upah dilakukan dengan
mengombinasikan sistem upah prestasi ditambahkan dengan premi tertentu.
Contohnya apabila karyawan mampu menghasilkan 50 boneka angrybird
dalam 1 jam maka karyawan tersebut akan diberi balas jasa Rp 50.000,- dan
selebihnya dari 50 boneka tersebut akan diberi premi misal Rp 900,- tiap
boneka. Dengan demikian jika karyawan dapat menghasilkan 80 boneka
angrybird maka karyawan tersebut akan diberikan balas jasa sebesar Rp
50.000 + (Rp 900 x 30) = Rp 77.000.
f. Sistem Upah Mitra Usaha Atau Co Partnership
Merupakan sistem pemberian upah yang hampir mirip dengan sistem
upah bonus, Hanya saja terdapat sedikit perbedaan, perbedaanya adalah
dalam sistem upah mitra balas jasa tidak dibayarkan dalam bentuk uang tunai
tetapi diberikan dalam bentuk saham ataupun obligasi. Dengan pemberian
saham, perusahaan mengharapkan karyawannya dapat lebih tekun dan
bersemangat dalam bekerja, karena karyawan tersebut telah menjadi salah
satu pemegang saham dengan kata lain maka karyawan tersebut
menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut sebesar saham yang
dimilikinya.
g. Sistem Upah Skala Berubah Atau Sliding Scale
Merupakan sebuah sistem dengan pemberian upah didasarkan pada
skala hasil penjualan yang selalu berubah. Jika terjadi peningkatan hasil
penjualan maka jumlah balas jasa yang dibayarkan akan bertambah dan
sebaliknya.
h. Sistem Upah Produksi Atau Production Sharing
Merupakan sebuah sistem upah dimana dalam pemberian upah
disesuaikan dengan peningkatan atau penurunan jumlah produksi barang atau
jasa secara keseluruhan. Jika terjadi peningkatan jumlah produksi misalnya
meningkat sebesar 10%, maka besarnya balas jasa juga meningkat sebesar
10% dan sebaliknya.
i. Sistem upah indeks biaya hidup
Merupakan sistem upah dimana dalam pemberian upah berdasarkan
pada tingi-rendahnya biaya hidup. Semakin tinggi biaya hidup maka semakin
tinggi juga besarnya upah yang dibayarkan.
j. Sistem Upah Bagi Hasil
Merupakan sistem upah dimana dalam pemberian upah dilakukan
dengan memberikan bagian tertentu kepada karyawan dari hasil keuntungan
yang didapatkan. Sistem ini sering dipakai dalam sektor pertanian. Contohnya
petani penggarap menggarap sawah orang lain dengan kesepakatan bagi hasil

92
50%. Jadi jika sawah yang digarap petani tersebut dapat menghasilkan 4 ton
beras maka petani penggarap akan mendapat 2 ton beras dan 2 ton sisanya
menjadi hak milik pemilik sawah.

3. Fasilitas dan Tunjangan Pekerja


1. Selain menerima gaji, pekerja biasanya juga menerima berbagai fasilitas-fasilitas dan
tunjangan kerja
2. Tunjangan dan fasilitas ini merupakan kompensasi tidak langsung yang diberikan
perusahaan kepada karyawannya.
3. Ada beberapa tunjangan yang diberikan langsung seperti Asuransi, namun ada juga
tunjangan yang diganti oleh perusahaan dalam bentuk uang, misalnya uang kuliah
yang dibiayai perusahaan.
4. Biasanya tunjangan yang diterima pekerja bernilai sepertiga dari total upah dan gajinya
5. Karena menambah penghasilan maka dalam perhitungan pajaknya, tunjangan dan
fasilitas dianggap sebagai Penghasilan Kena Pajak.

4. Perbedaan Upah

Faktor-faktor yang menentukan perbedaan upah adalah :


1. Perbedaan tingkat pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki
2. Perbedaan pengalaman kerja
3. Jumlah keuntungan perusahaan
4. Besar kecilnya perusahaan
5. Tingkat efisiensi dan manajemen perusahaan
6. Keberadaan serikat pekerja
7. Kelangkaan tenaga kerja dan resiko kerja
5. Usaha-usaha meningkatkan kesempatan kerja yang dilakukan pemerintah
1. Menggalakkan pendidikan SMK
2. Mendirikan kursus-kursus
3. Mendirikan balai latihan kerja
4. Mengadakan kegiatan pembangunan yang bersifat padat karya yang menyerap banyak
tenaga kerja
5. Mendirikan usaha industri di daerah-daerah
6. Pengiriman TKI ke luar negeri
7. Program transmigrasi
8. Mengadakan pameran bursa kerja
9. Memberikan pinjaman lunak dengan bunga rendah
10. Membina UKM
11. Menggalakkan pemakaian produksi dalam negeri

6. Perbandingan Upah Tenaga Kerja Indonesia Dengan Negara Lain

93
Dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia, upah tenaga kerja Indonesia paling
murah. Kondisi ini dimanfaatkan pemerintah untuk mengundang investasi-investasi dari
negara asing untuk masuk ke dalam negeri. Di brosur BKPM, upah TKI lebih rendah dari di
China, Thailand, dan India, bahkan Vietnam. Dan sekarang sudah diakui komunitas
internasional upah tenaga kerja China lebih tinggi dari negara Asia lain. Tinggal penyikapan
UU Tenaga Kerja saja, murahnya ongkos tenaga kerja ini membuat beberapa investor besar
berencana untuk membangun basis manufaktur di Indonesia. Seperti, produsen barang-
barang elektronik LG dan produsen sepatu olahraga yaitu Nike. Nike misalnya, akan kembali
memperbesar order sepatunya dari Indonesia, yakni mencapai 300 juta pasang sepatu
atletik dalam satu tahun ini. Sedangkan LG akan memindahkan basis produksinya ke Asia
Tenggara termasuk Indonesia, khususnya untuk pembuatan TV yang nilainya miliaran dolar.

7. Upah Tenaga Kerja Asing


Besaran gaji rata-rata Tenaga Kerja Asing (TKA) di Indonesia mencapai Rp 25-50 juta.
Dari besaran itu, gaji para TKA di sektor konstruksi, dan sektor pertambangan dan
penggalian jadi yang tertinggi, mencapai di atas Rp 125 juta/bulan. Demikian hasil survei
Bank Indonesia (BI) yang dikutip Senin (25/10/2010). Dari survei tersebut dikatakan,
selain gaji Rp 25-50 juta/bulan, para TKA ini juga memperoleh tunjangan jabatan dengan
kisaran Rp 10-25 juta/bulan. Gaji TKA tertinggi adalah yang bekerja di sektor konstruksi,
serta pertambangan dan penggalian yang jumlahnya di atas Rp 125 juta/bulan.
Sementara yang paling rendah adalah di sektor Pertanian dan sektor Keuangan,
Persewaan dan Jasa yaitu di bawah Rp 10 juta. Berdasarkan asal negara, disebutkan TKA
asal AS dan Eropa rata-rata mendapatkan gaji Rp 25-50 juta per bulan di Indonesia,
Sedangkan TKA asal Oceania mendapatkan gaji di atas Rp 125 juta/bulan. Lalu terkecil
adalah TKA asal Afrika dan Timur Tengah dengan gaji di bawah Rp 10 juta/bulan.
Dari hasil survei BI tersebut, sebagian besar gaji yang diterima oleh para TKA ini
digunakan untuk konsumsi, sisanya untuk ditabung dan dikirim ke negara asalnya
(remitansi). Rata-rata remitansi yang dikirim oleh TKA ini adalah Rp 10 juta/bulan. Jika
dibandingkan dengan rata-rata gaji mereka yang sebesar Rp 25-50 juta/bulan, maka
porsi gaji yang dikirim ke negara asal adalah 20-40%. Berdasarkan daerahnya, mayoritas
TKA berada di pulau Jawa (83%) mencakup DKI Jakarta (48%), Jawa Barat (22%), Banten
(9%) dan Jawa Timur (3%). Adapun sisanya berasal dari luar Jawa (17%) meliputi
beberapa provinsi Kepri/Riau (11%), Kaltim (4%) dan Bali (3%). Yang sangat memalukan
adalah, pekerja rumah tangga Indonesia yang sudah mengabdikan waktu dan tenaganya
untuk keluarga Malaysia sehari penuh justru dibayar dengan upah sangat rendah.
Perilaku diskriminatif itu semakin jelas ketika pekerja rumah tangga dari negara lain
secara otomatis menerima upah yang lebih tinggi.
Sebagian besar dari 300 ribu pekerja sektor domestik di Malaysia adalah pekerja yang
berasal dari Indonesia. Kebanyakan mereka bekerja hingga 18 jam perhari, tujuh hari
seminggu, dengan upah sebesar 400 - 600 ringgit (1,1 - 1,6 juta rupiah) perbulan. Pada
umumnya upah pekerja rumah tangga juga dipotong selama enam bulan pertama untuk
membayar ongkos perekrutan agen tenaga kerja yang sudah menyalurkan mereka ke
tempat kerja. Dengan adanya potongan upah untuk membayar ongkos perekrutan itu,

94
pekerja rumah tangga Indonesia hanya mendapat gaji sebesar 300 - 450 ringgit (840 ribu
-1,2 juta rupiah) perbulan untuk masa kontrak kerja selama dua tahun.
Dengan tidak adanya peraturan pemerintah, agen tenaga kerja dan majikan pada
umumnya mematok upah pekerja rumah tangga berdasarkan standar yang berlaku di
negara asal dan bukan berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman mereka.
Pekerja rumah tangga asal Filipina memperoleh gaji paling tinggi sebesar 400 dolar
Amerika karena persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah Filipina. Dibandingkan
dengan negara lain yang menerima tenaga kerja Indonesia dalam jumlah banyak,
Malaysia merupakan negara yang menetapkan upah terendah. Sebagai contoh, Arab
Saudi mewajibkan majikan untuk memberi upah sebesar 800 rial (1,9 juta rupiah)
perbulan tanpa potongan apapun.
Keluhan terbanyak yang disampaikan oleh pekerja rumah tangga adalah berkisar pada
upah yang tidak dibayar dan mencuatnya berbagai kasus penyiksaan yang mendorong
pemerintah Indonesia untuk menunda pengiriman tenaga kerja ke Malaysia pada bulan
Juni 2009 hingga adanya mekanisme perlindungan yang jelas. Setelah melalui beberapa
perundingan yang berlarut-larut, Indonesia dan Malaysia masih belum sepakat atas
tuntutan Indonesia mengenai penetapan standar upah minimum dan dalam rancangan
kesepakatan saat ini terdapat pasal yang rentan terhadap penyalahgunaan dimana
majikan diperbolehkan memberi uang pengganti jika pekerja tidak mengambil hari libur.
Di samping itu Human Rights Watch juga menekankan bahwa ongkos perekrutan masih
merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian seri.

2.4 Pemagangan
Masalah magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30. Dan lebih spesifiknya diatur dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang Penyelenggaraan
Pemagangan di Dalam Negeri.
Dalam Peraturan Menteri tersebut, Pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem
pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan
dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja
yang lebih berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam
rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Magang merupakan bagian dari
pelatihan kerja, biasanya magang dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir atau siswa SMK
kelas 3 (PKL) sebagai salah satu syarat utama untuk menyelesaikan proses pendidikan.
Sedangkan pelatihan kerja biasanya diikuti oleh pekerja yang sudah menandatangani kontrak
dengan perusahaan dalam rangka untuk mengembangkan kompetensi kerja dan produktifitas
sang karyawan.
Dalam kegiatan magang, kita memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan
semua ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah dan mempelajari detail tentang
seluk beluk standar kerja yang profesional. Pengalaman ini kemudian menjadi bekal
dalam menjalani jenjang karir yang sesungguhnya.
Mahasiswa juga dapat menambah wawasan mengenai dunia industri dan
meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja.

95
1. Keuntungan dalam melakukan pemagangan
Bagi Universitas :

• Terjalinnya kerjasama/ hubungan baik antara Universitas dengan perusahaan tempat


mahasiswa magang.
• Universitas dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja
Magang.
• Universitas akan lebih dikenal di dunia industri.

Bagi Perusahaan :

• Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga dari mahasiswa- mahasiswa yan


melakukan praktek.
• Adanya kerjasama/hubungan baik antara Universitas dengan Perusahaan sehingga
perusahaan tersebut dikenal oleh kalangan akademis dan dunia pendidikan.
• Adanya orang yang mengaudit perusahaan tanpa mengeluarkan biaya dengan adanya
laporan-laporan magang yang diberikan kepada perusahaan.

Yang Berhak Didapatkan Oleh Peserta Pemagangan

• Mendapatkan sertifikat dari lembaga pelatihan kerja apabila yang bersangkutan telah
menyelesaikan program magang
• Mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan pengakuan kualifikasi kompetensi
• Mendapatkan perlindungan asuransi kecelakaan, kesehatan, kematian yang preminya
ditanggung oleh lembaga penerima peserta program magang yang besarnya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di negara tempat dilaksanakannya program magang
• Mendapatkan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja selama mengikuti praktek
kerja di perusahaan
• Mendapatkan uang saku dan transport sesuai perjanjian antara peserta magang
dengan lembaga pelatihan kerja penyelenggara program magang.

Perjanjian magang antara peserta magang dan perusahaan, sekurang-kurangnya harus


memuat:

• hak dan kewajiban peserta magang dan perusahaan


• pembiayaan
• jangka waktu
• jenis program dan bidang kejuruan
• jumlah peserta magang

96
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kondisi ketenagakerjaan di indonesia amatlah kurang dari harapan. Banyaknya jumlah


pengangguran yang terjadi di Indonesia diakibatkan oleh kurangnya peningkatan terhadap
mutu tenaga kerja sehingga mereka tidak mempunyai skill atau keterampilan yang dibutuhkan
oleh lapangan kerja. Adapun cara yang dapat dilakukan yaitu dengan cara latihan kerja,
pemagangan dan perbaikan gizi.Pemerintah dalam rangka mewujudkan penghasilan yang
layak bagi pekerja, perlu menetapkan upah minimum.

Penetapan upah minimum itu antara lain dilakukan dengan mempertimbangkan


peningkatan kesejahteraan pekerja, tanpa mengabaikan peningkatan produktivitas dan
kemajuan perusahaan serta perkembangan perekonomian pada umumnya.Adapun cara
untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan di Indonesia dapat melalui investasi, perbaikan
daya saing, peningkatan fleksibilitas tenaga kerja, peningkatan keahlian pekerja dan yang
paling penting adalah terlaksananya hukum ketenagakerjaan yang berlaku.

97
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/17441331/MAKALAH_EKONOMI_KETENAGAKERJAAN
https://www.academia.edu/9357066/Makalah_Ekonomi_tentang_Ketenagakerjaan
https://eprints.umm.ac.id/43386/2/BAB%20I.pdf

98
MAKALAH
KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi
kelas XI MIPA 4 tahun pelajaran 2021-2022 SMAN 1 Telagasari

Guru Pembimbing: Hj. Ade Sri Haryani, S.E

Disusun Oleh:
Nama : SITI NURFADILAH RIZKY
NIS :202110324
Kelas : XI MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYA IV
SMA NEGRI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41384
Web : https://sman1tlgsr.wix.com/smanet// Email: sman1tlgsr@gmail.com
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Semua negara di dunia ini tidak dapat berdiri sendiri. Perlu kerjasama dengan negara lain
karena adanya saling ketergantungan sesuai dengan kebutuhan negara masing-masing.
Kerjasama dalam bidang ekonomi dapat dijalin oleh suatu negara dengan satu atau lebih
negara lainnya. Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Hubungan kerjasama antar negara dapat mempercepat proses perkembangan ekonomi.


Hal ini sangat dirasakan sekali pentingnya bagi negara-negara yang sedang berkembang
seperti Indonesia. Kerjasama negara-negara maju dapat membahas masalah-masalah
bidang tertentu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kerjasama ekonomi internasioal?
2. Apa tujuan dari kerjasama ekonomi internasioal?
3. Apa manfaat dari kerjasama ekonomi internasioal?
4. Apa saja bentuk-bentuk dari kerjasama ekonomi internasioal?
5. Apa saja badan-badan dari kerjasama ekonomi internasioal?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari kerjasama ekonomi internasioal
2. Untuk mengetahui tujuan dari kerjasama ekonomi internasioal
3. Untuk mengetahui manfaat dari kerjasama ekonomi internasioal
4. Untuk mengetahui saja bentuk-bentuk dari kerjasama ekonomi internasioal
5. Untuk mengetahui saja badan-badan dari kerjasama ekonomi internasioal

99
BAB II

ISI

A. KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

1. Pengertian Kerjasama Ekonomi Internasional


Kerja sama ekonomi internasional adalah suatu kerjas sama dalam bidanhg ekonomi yang
dilakukan oleh suatu negara dengan negar lain. Kerja sama tersebut hanya melibatkan dua
negara atau lebih dengan dasar kepentingan tertentu untuk dapat meningkatkan
kesejahteraan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan struktur kegiatan
ekonomi nasional. Dari pengertian tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
kerja sama ekonomi terjadi karena adanya sifat kerja sama yang saling menguntungkan
diantara negara-negara yang terlibat diantaranya.

2. Tujuan Kerjasama Ekonomi Internasional


Tujuna kerjasama ekonomi internasioan antara lain sebagai berikut.

1. Memenuhi kebutuhan dlam negeri akan barang dan jasa.


2. Memperluas pasar hasil produksi barang dan jasa atau memajukan perdagangan dunia.
3. Mendorong peningkatan produktivitas hasil produksi.
4. Memperluas lapangan kerja.
5. Menambah devisa negara.
6. Mendistribusikan manfaat sumber daya.
7. Mengurangi ketimpangan antara negara maji dan negara berkembang.
8. Mempercepat perkembangan ekonomi dunia.
9. Meningkatkan kualitas hidup bangsa-bangsa di dunisa.

3. Manfaat Kerjasama Ekonomi Internasional


Manfaat kerjasama ekonomi internasional antara lain sebagai berikut.

a. Memperkuat dan meningkatkan kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi antara para
anggota.
b. Meriberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa, serta
menciptakan suatu sistem perdagangan yang transparan dan mempermudah investasi.
c. Menggali bidang-bidang kerjasama yang baru dan mengembangkan kebijaksanaan yang tepat
dalam rangka kerjasama ekonomi diantara para anggota.
d. Memfasilitasi integrasi ekonomi yang lebih efektif dari para anggota dan menjabatani
kesenjangan pembangunan ekonomi diantara para anggota.

100
4. Bentuk Kerjasama Internasional
a. Bilateral
Kerjasama bilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi yang dilakukan oleh dua negara.
Misalnya kerjasama ekonomi Indonesia dengan Malaysia. Kerjasama bilateral yang
diputuskan secara sepihak, pemutusannya disebut secara unilateral.

b. Multilateral
Kerjasama multilateral adalah bentuk kerjasama ekonomi antara beberapa negara,
dimana yang tergabung dalam kerjasama itu saling membantu di bidang ekonomi,
misalnya ASEAN.

c. Regional
Kerjasama regional adalah bentuk kerjasama ekonomi dari negara-negara
kawasan/daerah tertentu, yang bertujuan menjamin kepentingan ekonomi negara-
negara satu kawasan.

d. Antar Regional
Kerjasama antar regional adalah bentuk kerjasama ekonomi antar regional yang satu
dengan regional lainnya. Bertujuan menjamin kepentingan ekonomi antara dua
kawasan, misalnya ASEAN dengan MEE.

e. Internasional
Kerjasama internasional adalah bentuk kerjasama ekonomi yang mencakup banyak
negara dan bernaung di bawah satu bendera PBB. Kerjasama ini bertujuan saling
membantu di bidang ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. Misalnya
IMF, WTO, dan lain-lain.

5. Badan Kerjasama Ekonomi Internasional


a. ASEAN (Association of South East Asian Nations)
1) Sejarah ASEAN
ASEAN adalah organisasi regional dari negara-negara Asia Tenggara. Organisasi ini
didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 pada saat ditanda-tanganinya “Deklarasi
Bangkok” oleh empat menteri luar negeri dan seorang wakil perdana menteri yaitu:
1. Adam Malik : Menteri Luar Negeri Indonesia
2. S. Rajaratnam : Menteri Luar Negeri Singapura

101
3. Tun Abdul Razak : Wakil Perdana Menteri Malaysia
4. Narsisco Ramos : Menteri Luar Negeri Filipina
5. Thanat Khoman : Menteri Luar Negeri Thailand
Dengan persetujuan kelima negara anggota ASEAN maka Brunei Darussalam
diterima menjadi anggota ASEAN yakni pada tanggal 7 Januari 1984. Setelah itu,
Vietnam secara resmi diterima sebagai anggota ke-7 pada tanggal 28 Juli 1995 dan
menyusul Laos serta Myanmar yang masuk menjadi anggota tahun 1997. Hal yang
mendorong didirikannya ASEAN adalah untuk menghadapi perluasan pengaruh
negara-negara besar terutama negara adi kuasa. Untuk itu perlu diciptakan
stabilitas dan ketahanan nasional tiap-tiap negara di kawasan Asia Tenggara melalui
kerjasama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

2) Tujuan ASEAN
a) Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, perkembangan
kebudayaan melalui usaha bersama masyarakat Asia Tenggara yang sejahtera dan
damai.
b) Mendorong perkembangan perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara.
c) Meningkatkan kerjasama yang aktif dan saling membantu di bidang sosial, ekonomi,
kebudayaan, teknologi, dan administrasi.
d) Menciptakan usaha-usaha yang efektif guna meningkatkan pemanfaatan dalam
bidang pertanian, industri, perdagangan, termasuk perdagangan internasional,
perbaikan sarana-sarana pengangkutan dan komunikasi.
e) Mempertinggi taraf hidup masyarakat di wilayah Asia Tenggara.

b. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)


Organisasi negara pengekspor minyak didirikan 14 September 1960 di Baghdad
atas prakarsa negara : Irak, Iran, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela. Markas besar
OPEC di Wina, Austria. Indonesia menjadi anggota OPEC tahun 1962.

1) Tujuan OPEC
Sebagai wadah kerjasama negara-negara penghasil dan pengekspor minyak,
organisasi ini bertujuan :
a) Menjaga kestabilan harga minyak di pasar internasional.
b) Menaikkan pendapatan negara anggota dari sektor minyak bumi.

102
c) Menghindarkan persaingan sesama negara anggota OPEC.
d) Mengusahakan untuk memenuhi kebutuhan minyak dunia.

2) Anggota OPEC
Negara-negara anggota OPEC :
a) Arab Saudi
b) Nigeria
c) Aljazair
d) Gabon
e) Irak
f) Persatuan Emirat Arab
g) Iran
h) Venezuela
i) Indonesia
j) Qatar
k) Kuwait
l) Brunei
m) Libya

Bahan bakar minyak semakin lama akan semakin berkurang. Oleh karena itu, setiap
negara akan berusaha untuk menghemat pemakaian bahan bakar dan juga
berusaha untuk mencari bahan penggantinya.

c. WTO (World Trade Organization)


WTO adalah organisasi perdagangan dunia yang ditransformasikan dari GATT (General
Agreement of Tariff and Trade). GATT dibentuk di Jenewa, Swiss pada tahun 1947
dalam konferensi yang diselenggarakan PBB dan diikuti oleh 23 negara. Indonesia
masuk menjadi anggota GATT pada tahun 1950. GATT bertujuan untuk mengadakan
pengurangan tarif untuk barang-barang tertentu yang dapat merintangi perdagangan
internasional. Dalam pelaksanaannya badan ini berasaskan :

1. The most favour nation; maksudnya ialah bahwa setiap fasilitas yang diberikan suatu
negara kepada negara lain, harus diberikan juga kepada semua negara anggota GATT.

2. Reciprocity; memberikan kemudahan-kemudahan kepada negara lain sehingga


terjadi kerjasama yang saling menguntungkan.

103
3. Nondiscrimination; setiap barang impor yang masuk ke suatu negara harus
diperlakukan sama dengan barang domestik.

d. IMF (International Monetary Fund)


IMF atau Dana Moneter Internasional didirikan pada tanggal 27 September 1945
sebagai hasil konferensi di Breton Words, Amerika Serikat. Markas besar IMF di
Washington DC, AS. Tujuan IMF tercantum dalamArticles of Agreement, yaitu :

1. Membantu negara-negara anggota memperbaiki neraca pembayaran yang tidak


seimbang dengan jalan penyediaan dana.
2. Membantu memperluas perdagangan internasional dan perekonomian negara-negara
anggota.
3. Menjadi pusat pertemuan dan perundingan untuk mencapai kerjasama internasional
dalam hal keuangan.
4. Mengusahakan kestabilan kurs.
5. Memberikan bantuan kredit kepada negara-negara anggota yang mengalami kesulitan
pembayaran luar negeri.

e. Bank Dunia (World Bank)


Bank Dunia adalah salah satu badan keuangan internasional yang memberikan
bantuan kepada negara-negara untuk perbaikan dan pengembangan usaha-usaha
seperti : industri, pertanian, perhubungan atau jalan raya. Bank Dunia merupakan
saluran dana bagi negara kreditor (negara kaya) untuk membantu meningkatkan
kemakmuran/kemajuan sosial ekonomi bagi negara berkembang. Prioritasnya adalah
mendorong peningkatan produktivitas negara-negara debitor (penerima pinjaman).
Bank Dunia mengeluarkan obligasi yang ditawarkan kepada bank-bank sentral dengan
tujuan memperbesar modal bank dan menjual obligasi kepada negara-negara anggota.
Indonesia merupakan salah satu penerima bantuan dari Bank Dunia yang
dipergunakan untuk pengembangan berbagai proyek.

f. UNDP (United Nation Development Program)


UNDP adalah suatu badan PBB yang memberikan sumbangan untuk
membiayai survei jalan di Indonesia. Dana UNDP diperoleh dari sumbangan negara-
negara : USA, Denmark, Kanada, Belanda, Inggris, dan Perancis. Pada tahun 1970 –

104
1983 UNDP memberikan bantuan kepada Indonesia sebesar US$ 74.2 juta sebagai
program kerjasama teknik UNDP.

g. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)


MEE adalah suatu wadah kerjasama regional untuk kawasan Eropa Barat.
Kerjasama ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 di Roma (Italia) oleh beberapa
negara yaitu : Italia, Perancis, Inggris, Belgia, Irlandia, Luxemburg, dan Denmark.
Tujuan utama dari MEE adalah untuk menghilangkan hambatan-hambatan
perdagangan secara bertahap, baik sesama anggota MEE maupun negara Eropa Barat
yang tidak termasuk daerah perdagangan bebas Eropa. Sementara itu, MEE telah
mencapai persetujuan perdagangan dengan sebagian besar negara di Lautan Tengah
yang bukan anggota MEE. Dalam rangka kerjasama masyarakat Eropa, telah
dikembangkan konsep “Pasar Tunggal Eropa”.

h. AFTA
AFTA adalah kerjasama ekonomi intra ASEAN, yang pertama kali dicetuskan
dalam KTT ASEAN ke-4 di Singapura tanggal 27-28 Januari 1992, tetapi secara resmi
dimulai 1 Januari 1993. AFTA beranggotakan 7 negara anggota ASEAN. Kepala-kepala
negara/pemerintahan negara ASEAN menyepakati suatu kerangka persetujuan
mengenai peningkatan kerjasama ekonomi ASEAN yang berfungsi sebagai
pelindung bagi segala kerjasama ekonomi ASEAN di masa datang. Dengan AFTA
diharapkan negara anggota lebih meningkatkan perdagangan dan spesialisasi dalam
intra ASEAN. Di samping itu, juga meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi
barang dan jasa antar anggota ASEAN.

i. NAFTA (North American Free Trade Area)


NAFTA adalah badan kerjasama ekonomi negara-negara Amerika Utara, yang
didirikan pada tanggal 12 Agustus 1992. Anggota-anggotanya adalah Amerika Serikat,
Kanada, dan Meksiko.

NAFTA bertujuan membentuk kawasan perdagangan bebas di daerah Amerika


Utara. Kendala utama untuk mewujudkan perdagangan bebas di Amerika Utara adalah
karena tingkat pertumbuhan ekonomi antara Amerika Serikat dan Meksiko sulit untuk

105
mewujudkan perdagangan bebas dengan persaingan yang sehat. Peluang bagi Meksiko
hanyalah ekspansi tenaga kerja ke Amerika Serikat.

j. APEC (Asia Pacific Economic Corporation)


APEC adalah sarana kerjasama ekonomi negara-negara Asia Pasifik yang
dibentuk pada bulan November 1989 di Canberra, Australia atas usul Perdana Menteri
Australia Bob Hawke. Prinsip dasar pembentukan APEC adalah sebagai forum
konsultasi dalam memecahkan masalah ekonomi, perdagangan, dan investasi
anggotanya.
Keanggotaan APEC terdiri dari 18 negara yaitu : Amerika Serikat, Australia,
Kanada, Meksiko, Cina, Jepang, Brunei Darussalam, Hong Kong, Korea Selatan,
Malaysia, Papua Nugini, Thailand, Singapura, Indonesia, Selandia Baru, Filipina, Chili,
dan Taiwan.
Tujuan APEC adalah untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di kawasan Asia
Pasifik, terutama di bidang perdagangan dan investasi.
Badan-badan yang mengatur APEC adalah :
1. KTM : Konferensi Tingkat Menteri
2. SOM : Senator Official Meeting
3. CTI : Komite Perdagangan dan Investasi
4. BAC : Komite Anggaran dan Administrasi
5. ETI : Kelompok Ad Hoc mengenai Kelompok Kerja
Tanggal 15 November 1994 diselenggarakan pertemuan KTT II APEC di Bogor,
Indonesia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh 18 kepala negara/pemerintahan anggota
APEC. Pada pertemuan tersebut dihasilkan Deklarasi Bogor (Bogor Declaration).
Negara-negara anggota APEC telah mencanangkan liberalisasi perekonomian
(perdagangan tanpa hambatan) yang akan dilaksanakan paling lambat tahun 2020
untuk negara-negara berkembang dan tahun 2010 untuk negara-negara maju.
APEC diperkirakan dapat memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini
mengingat besarnya peranan kawasan Asia Pasifik sebagai negara tujuan ekspor
produk Indonesia, sumber prestasi, dan sumber wisatawan.

106
3. Pengertian Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas
Globalisasi adalah paham kebijaksanaan nasional yang memperlakukan seluruh dunia sebagai
lingkungan yang pantas untuk pengaruh politik. Hal ini senada dengan yang dihadapi
masyarakat dunia untuk mencapai tujuan yang menggembirakan sekaligus mengkhawatirkan.
Globalisasi ekonomi adalah suatu paham nasionalisme yang menganggap seluruh dunia
sebagai suatu lingkungan ekonomi. Paham ini timbul karena revolusi informasi yang
menyebabkan dunia menyatu. Globalisasi ekonomi memandang dunia sebagai satu kesatuan
ketika sisi perdagangan dan investasi bergerak bebas menuju liberalisasi perdagangan dan
investasi dunia secara menyeluruh.

Perdagangan bebas (free trade) adalah sistem perdagangan dan investasi bebas di seluruh
dunia. Bisnis finansial dunia berlangsung 24 jam penuh dengan sistemonline yang
memungkinkan melakukan transaksi secara cepat dan efisien.

Pada sistem perdagangan bebas semua hambatan perdagangan internasional dan investasi
dihapuskan. Landasan kerjanya adalah yang kuat membantu yang lemah.
Pada perdagangan bebas perlu dikembangkan sikap kemitraan yang setara dan saling
menghormati antar negara, apakah itu negara maju maupun negara berkembang, agar
kerjasama ekonomi saling menguntungkan.
Bagi negara maju (kaya) membantu negara yang masih lemah ekonominya, tetapi bukan
berarti negara yang lemah terus-menerus menggantungkan diri kepada yang kaya. Negara
lemah harus berusaha meningkatkan kemampuan agar kesejahteraan rakyatnya
tercapai/terpenuhi.

4. Dampak Globalisasi Ekonomi dan Perdagangan Bebas


Dengan adanya proses globalisasi dan perdagangan bebas akan berpengaruh terhadap
perekonomian setiap negara termasuk Indonesia. Indonesia pada prinsipnya harus siap
menghadapi berlakunya perdagangan bebas.

a. Dampak Positif
1. Mendorong pengusaha untuk lebih maju karena kan bersaing di tingkat regional maupun
internasional.
2. Memperluas penciptaan kesempatan kerja yang dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat.
3. Meningkatkan kegiatan ekonomi melalui investasi langsung, usaha patungan, dan kredit.
4. Meningkatkan devisa negara melalui peningkatan perdagangan internasional.

107
5. Dapat membuka peluang baru berupa tersebarnya pasar yang berskala lebih luas.

b. Dampak Negatif
1. Persaingan yang tidak seimbang antara negara maju dan negara berkembang, dapat
menghambat perkembangan ekonomi nasional.
2. Akibat persaingan yang tidak seimbang, negara berkembang semakin ketinggalan dan
tergantung kepada negara-negara maju.
3. Masuknya teknologi canggih yang sebetulnya belum dibutuhkan negara berkembang.
4. Untuk menghindari dampak negatif bagi negara berkembang, prinsip kemitraan dan saling
menghormati harus benar-benar ditegakkan.

5. Integrasi Ekonomi

Integrasi ekonomi terjadi apabila beberapa negara yang berada dalam satu
wilayah memutuskan untuk menciptakan perdagangan bebas di antara sesama negara
anggota dan menetapkan tarif yang sama terhadap impor barang-barang produksi
negara-negara lain yang bukan merupakan anggota. Beberapa jenis integrasi ekonomi
yang terdapat saat ini diantaranya adalah daerah perdagangan bebas (free trade area),
perserikatan pabean (customs union), pasar bersama (common market), dan kesatuan
ekonomi (economic union). Berbagai jenis integrasi ekonomi tersebut akan dibahas
dibawah ini :

c. Daerah Perdagangan Bebas


Daerah atau kawasan perdagangan bebas terjadi jika sekelompok negara
sepakat untuk menghapuskan berbagai hambatan perdagangan, seperti tarif dan
kuota, antar sesama negara anggota. Meskipun demikian, masing-masing negara tetap
memiliki dan memberlakukan berbagai hambatan terhadap negara-negara bukan
anggota kawasan tersebut.

Contoh daerah perdagangan bebas adalah The European Free Trade Area
(EFTA) yang dibentuk tahun 1960 dan menghasilkan konvensi Stockholm. Konvensi
tersebut menciptakan Daerah Perdagangan Bebas Eropa antar tujuh negara, yaitu
Austria, Denmark, Norwegia, Portugal, Swedia, Swiss, dan Inggris. Hambatan antar
negara-negara ini dapat dihilangkan secara bertahap dalam tahun 1960 sampai

108
dengan tahun 1966. Setelah itu, Finlandia bergabung pada tahun 1961 dan Islandia
tahun 1977.

Di wilayah Asia Tenggara, negara-negara ASEAN mencetuskan kawasan


perdagangan bebas yang dikenal dengan nama ASEAN Free Trade Area (AFTA). AFTA
dibentuk pada awal tahun 1993 oleh tujuh negara anggota ASEAN, yaitu Indonesia,
Singapura, Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei dan Vietnam. Anggotanya kemudian
bertambah dengan masuknya Laos, Kamboja, dan Myanmar. Keringanan yang
diterapkan antar sesama anggota, misalnya, adalah penurunan tarif bea masuk dari
negara-negara sesama anggota AFTA. Misalnya, Indonesia akan memberikan tarif bea
masuk yang lebih rendah terhadap impor radio buatan Malaysia dibandingkan dengan
impor radio dari Cina (bukan anggota AFTA).

Perserikatan pabean (custom unions)

Pada perserikatan pabean, antar sesama negara anggota memberlakukan


ketentuan perdagangan bebas dan tarif bea masuk serta kuota yang seragam terhadap
impor dari negara-negara bukan anggota. Misalnya negara X, Y, dan Z membentuk
perserikatan pabean. Perdagangan di antara ketiga negara tersebut akan berlangsung
secara bebas atau tidak ada hambatan baik berupa tarif maupun kuota. Namun jika
negara X, Y, dan Z mengimpor produk tertentu dari negara di luar anggota, maka
ketiganya akan memberlakukan tarif yang seragam terhadap produk tersebut.

Pasar bersama (common market)

Dalam integrasi ekonomi berbentuk pasar bersama, sesama negara anggota


mempunyai kebebasan secara penuh untuk memindahkan faktor-faktor produksi,
khususnya modal dan tenaga kerja, serta membentuk kawasan perdagangan bebas
dan menyeragamkan peraturan tarif bea masuk.

Contoh bentuk kerjasama ini adalah Masyarakat Eropa (ME) atauEuropean


Community (EC). ME didirikan pada tahun 1958 oleh Jerman Barat (sekarang Jerman),
Perancis, Belgia, Italia, Luxemburg, dan Belanda. Saat ini anggotanya bertambah lagi
dengan masuknya negara Inggris, Yunani, Spanyol, Portugal, Irlandia, dan Denmark.
Nama European Community ini juga kemudian berubah menjadi European Union (EU).

109
Kesatuan ekonomi (economic union)

Negara-negara yang membentuk kerjasama kesatuan ekonomi (economic


union) memiliki kebijakan ekonomi tunggal atau serupa, termasuk kebijakan moneter,
pajak, maupun perdagangan. Sampai saat ini hanyaEuropean Union yang mengarah
pada bentuk kerjasama ini. Hal ini, misalnya, ditandai dengan diberlakukannya mata
uang tunggal untuk kawasan tersebut yang dinamakan European Currency Unit (ECU)
atau Euro.

110
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Kerjasama ekonomi merupakan keniscayaan untuk dilakukan bagi setiap
negara sebab tidak ada satupun negara didunia yang mampu menutup diri dari
kerjasama antar negara lain. Sehingga ketergantungan antara suatu negara dengan
negara yang lain merupakan suatu hal yang conditiosine a qua non. Hal ini diperkuat
dengan apa yang disampaikan oleh Adam Smith, yang merupakan seorang ekonom
dalam bukunya “The Wealth of Nation”yang mengemukakan mengenai teori
keunggulan mutlak (absolute advantage) 1.

Teori keunggulan mutlak adalah teori yang mendasarkan pada asumsi bahwa
setiap negara memiliki keunggulan absolut nyata terhadap mitra dagang. Menurut
teori ini, suatu negara yang mempunyai keunggulan absolut relatif terhadap negara
mitra dagangnya dalam memproduksi barang atau komoditi tertentu, akan
mengeskpor komoditi tersebut ke negara mitra yang tidak memiliki keunggulan
absolut3

2. Saran
Dari sudut pandang sebagai seorang pelajar, penulis hanya mengharapkan
sebuah perhatian yang besar terhadap Kerjasama ekonomi internasional, dengan
pengaplikasian yang baik, maka manajemen sebuah entitas yang kita harapkan akan
tercapai, semoga makalah ini dapat memberikan sedikit gambaran ataupun informasi
yang kelak dapat menjadi literature ilmu. Penulis juga mengharapkan perhatian
pemerintah dalam hal sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama
ekonomi internasional. Terima kasih.

111
DAFTAR PUSTAKA

1. Boediono. Ekonomi Nasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi.

2. Amir M.S. 1990. Penuntun Ekspor. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.

3. Salvatore, Dominick. 1992. Ekonomi Internasional. Jakarta : Erlangga.

Sobri. Ekonomi Internasional. Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.

http://khusnitohirblogspot.com/2011/02/makalah-kerjasama-ekonomi-internasional.html

112
MAKALAH
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Portofolio ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Ekonomi
kelas XI MIPA 4 tahun pelajaran 2021-2022 SMAN 1 Telagasari

Guru Pembimbing: Hj. Ade Sri Haryani, S.E

Disusun Oleh:
Nama : SITI NURFADILAH RIZKY
NIS :202110324
Kelas : XI MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYA IV
SMA NEGRI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41384
Web : https://sman1tlgsr.wix.com/smanet// Email: sman1tlgsr@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perdagangan Internasional merupakan aspek penting bagi suatu negara.
Perdagangan Internasional terjadi karena adanya perbedaan sumber daya manusia,
sumber daya alam, seperti iklim dan letak geografis serta perbedaan keasaan
ekonomi dan sosial yang tersedia pada suatu negara. Perbedaan-perbedaan yang
terdapat pada masing-masing negara tersebut yang menimbulkan perbedaan barang
yang dihasilkan, biaya yang diperlukan, serta mutu dan kuantumnya. Perdagangan
Internasional dibagi menjadi dua kategori yaitu perdagangan barang dan
perdagangan jasa. Kegiatan perdagangan Internasional dilakukan bertujuan untuk
meningkatkan standar hidup negara tersebut (Schumacher, 2013). Salah satu cara
suatu negara melakukan perdagangan Internasional adalah dengan cara melakukan
kegiatan ekspor (Apridar, 2012).
2. Rumusan Masalah
1. Menganalisis konsep dan kebijakan Perdagangan internasional.
2. Menyajikan hasil analisis dampak kebijakan Perdagangan Internasional.
3. Tujuan
1. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Perdagangan Internasional.
2. Memenuhi syarat penyelesaian tugas kelompok mata pelajaran Ekonomi.

113
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional dapat disebut pula sebagai international trade dan telah
ada sejak pertengahan abad. Lebih jelasnya, perdagangan internasional ini dapat terjadi
ketika ada kegiatan perdagangan yang dilakukan oleh dua negara berbeda dan tentu saja
kegiatan tersebut telah disetujui oleh keduanya. Contohnya seperti ketika Anda
berbelanja barang impor-impor dari marketplace tertentu.
Selain pengertian secara umum, menurut ahli yaitu Wahono Diphayana
mengemukakan pengertian perdagangan internasional. Menurut Wahono, perdagangan
internasional merupakan transaksi bisnis antara beberapa pihak yang melibatkan lebih
dari satu negara, perdagangan internasional dapat dilakukan oleh perseorangan maupun
kelompok. Dari aktivitas perdagangan internasional tersebut, kemudian terbentuklah
hubungan ekonomi antar negara yang menjalin kerja sama. Ada tiga bentuk hubungan
ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Terjadinya pertukaran output atau hasil yang diperoleh suatu negara dengan negara
lain yang telah menjalin kerja sama.
2. Terbentuknya hubungan ekonomi dalam bentuk hutang piutang yang terjadi antar
negara.
3. Terjadinya pertukaran aliran produksi maupun pertukaran sarana produksi.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kebijakan dari perdagangan internasional
telah terjadi ribuan tahun yang lalu serta memiliki dampak dan manfaat terhadap
kepentingan dan keberlangsungan ekonomi, sosial, hingga politik suatu negara. Di
beberapa negara, perdagangan internasional ini menjadi salah satu faktor utama yang
dapat meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP.

Perdagangan internasional menurut negara partisipannya dapat dibagi menjadi tiga


jenis, yaitu perdagangan internasional bilateral, perdagangan internasional regional serta
perdagangan internasional multilateral. Sedangkan menurut bentuknya, perdagangan
internasional dibagi lagi menjadi beberapa jenis yaitu dapat berupa ekspor dan impor,
konsinyasi, package deal, border crossing dan lainnya.

B. Tujuan Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan Gross
Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan internasional bertujuan untuk
meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun jasa yang dijual oleh suatu negara
pada negara lain selama satu tahun lamanya. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut ada
juga peraturan serta ketentuan yang berlaku terkait jenis dan sistem pembayaran,
berbagai pihak terkait dengan perdagangan internasional dan banyak hal lainnya yang

114
dibahas dalam buku Perdagangan Internasional. Selain tujuan utama tersebut,
perdagangan internasional juga memiliki lima tujuan lain sebagai berikut.

1. Menaikan Devisa Negara


Tujuan yang pertama dari kebijakan perdagangan internasional adalah guna
menaikan devisa Negara. Melalui pertukaran perdagangan dengan cara mengimpor
maupun mengekspor barang yang ada di dalam ke luar negeri dan begitu pula
sebaliknya. Apabila devisa negara meningkat, maka akan menyebabkan beberapa hal
ini.
Pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi atau kenaikan produk nasional bruto (GDP) ini dihasilkan
melalui faktor produksi milik warga negaranya yang tinggal di dalam maupun luar
negeri dan warga negara yang tinggal di dalamnya maupun yang tinggal di luar negeri
tidak termasuk dalam GDP, jadi hanya faktor produksinya saja.

2. Mempengaruhi stabilitas harga barang ekspor


Stabilitas harga yang dimaksud merupakan cara pemerintah mempertahankan harga
ketika terjadi fenomena inflasi yang mulai meninggi. Inflasi sendiri merupakan
peningkatan ketersediaan uang, sehingga dapat menyebabkan kenaikan harga barang.

3. Eksistensi tenaga kerja


Eksistensi tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi
kelancaran dari segala tindakan yang berhubungan dengan pengadaan barang maupun
jasa. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di suatu negara dapat membuat perusahaan
pengekspor akan menerima banyak pesanan, sehingga perusahaan akan
membutuhkan tenaga kerja tambahan agar dapat menyelesaikan pesanan permintaan
konsumen. Dengan menambah tenaga kerja, maka perusahaan tersebut juga
membuka lapangan kerja baru yang dapat menyebabkan berkurangnya angka
pengangguran di negara tersebut, sehingga dapat menguntungkan kedua belah pihak.

4. Memenuhi Kebutuhan di Negara Lain


Kerjasama perdagangan internasional dapat membuat negara lain yang tidak
memiliki barang maupun jasa yang diinginkan menjadi terpenuhi. Contohnya,
Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengolah kedelai menjadi tempe,
berbeda dengan negara di Eropa maupun Amerika. Oleh karena itu dengan menjalin
kerja sama dengan negara-negara di Eropa maupun Amerika, negara tersebut dapat
memenuhi kebutuhan pangan nabatinya, yaitu kedelai yang diolah menjadi tempe,
begitu pula sebaliknya.

115
Perdagangan internasional dilakukan dan disetujui oleh kedua negara yang bekerja
sama untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negara lain, ketika negara tersebut tidak
dapat memproduksi kebutuhan yang dimaksud. Alasan tak dapat memproduksi
kebutuhan tersebut bisa bermacam-macam salah satunya adalah iklim negara yang
berbeda.

5. Memperoleh Keuntungan Internal serta Eksternal


Kebijakan perdagangan internasional ini tentu memiliki tujuan untuk mendapatkan
keuntungan secara internal maupun eksternal. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, negara tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan penduduknya
apabila negara tersebut tidak melakukan kerja sama dengan negara lain dan hanya
mengandalkan dana atau anggaran dari pungutan pajak saja. Oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan penduduk, negara akan berusaha meraih keuntungan yang
dapat diperoleh melalui persetujuan kerja sama perdagangan internasional antar
negara.

Keuntungan internal yang dimaksud merupakan keuntungan yang dapat dimiliki oleh
sebuah perusahaan, contohnya seperti keuntungan yang didapatkan melalui
banyaknya pesanan permintaan barang atau jasa dari luar negeri. Sedangkan
keuntungan eksternal merupakan keuntungan spesialisasi yang diperoleh melalui
fungsi dalam yang digunakan untuk mempertinggi keefektifan penggunaan faktor
produksi.

6. Memperluas Pasar
Tujuan dari perdagangan internasional selanjutnya adalah untuk memperluas pasar.
Perdagangan internasional memiliki tujuan agar sebuah perusahaan yang ada dalam
negara tersebut dapat menjalankan mesin produksinya secara maksimal dan dapat
menjual stock produknya tanpa perlu mengkhawatirkan kelebihan produksi yang
dapat mengakibatkan turunnya harga produk maupun jasa yang dijual.

7. Transfer Teknologi Modern


Perdagangan internasional juga dilakukan demi memperoleh keuntungan dalam hal
teknologi modern yang tidak bisa atau belum diproduksi atau diperoleh dari dalam
negeri, sehingga membutuhkan kerja sama dengan pihak luar. Transfer teknologi
modern yang dimaksud dapat berupa mesin maupun vaksin seperti saat ini, Indonesia
belum bisa memproduksi dan menguji keefektifan dari vaksin untuk virus Covid-19,
sehingga negara lain memberikan vaksin hal produksinya untuk Indonesia dan lain
sebagainya.

116
C. Manfaat Perdagangan Internasional
Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya
adalah dapat membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan
sumber daya yang ada di negara lain dengan proporsional. Selain itu, dengan
perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga
membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama
untung. Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan
sumber daya nya sehingga, setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan
lebih baik.
Perdagangan internasional juga memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap
PDB negara serta memiliki peran dalam meningkatkan perdagangan yang dapat
memberikan dampak positif pada pertumbuhan PDB dari negara perdagangan
tersebut. Selain itu ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh negara yang
melakukan kerja sama dengan negara lain dalam perdagangan internasional,
manfaat-manfaat tersebut dikemukakan oleh Nazarudin Malik. Berikut
penjelasannya.
1. Membentuk hubungan persahabatan antar negara
Dengan menjalin kerja sama antar negara, maka negara tersebut dapat
membentuk relasi persahabatan dengan negara lain. Terbentuknya persahabatan
antar negara tersebut juga memungkinkan perluasan kerja sama di bidang atau
sektor lain seperti bidang budaya, politik hingga militer.
2. Dapat menciptakan efisiensi serta spesialisasi
Perdagangan internasional dapat membuat suatu negara memiliki spesialisasi di
satu bidang ekonomi. Artinya, negara yang membangun kerja sama tersebut akan
memiliki penduduk yang mempunyai keahlian khusus serta berbeda dari negara.
Sehingga dapat menghasilkan produk maupun jasa yang bernilai jual dan dapat di
ekspor ke negara lain.
3. Dapat meningkatkan kemakmuran negara
Kegiatan perdagangan internasional dapat membawa kemakmuran pada suatu
negara yang menyetujui kerja sama tersebut. Indikator kemakmuran tersebut dapat
dilihat melalui aktivitas pelaku ekonomi yang meliputi produsen, pemerintah serta
konsumen.
Ketiga pihak dalam indikator kemakmuran tersebut tentu akan sama-sama
diuntungkan dengan kebijakan perdagangan internasional. Contohnya, produsen
akan makmur ketika ia bisa meningkatkan keuntungan melalui menjual dagangannya
ke luar negeri, begitu pula dengan konsumen yang akan makmur karena kemudahan
mendapatkan suatu barang, pemerintah pun akan makmur karena akan
mendapatkan devisa negara.

4. Dapat mengurangi pengangguran


Seperti yang dijelaskan sebelumnya, apabila produsen mendapatkan banyak
pesanan dan permintaan konsumen maka produsen perlu menambah tenaga kerja
agar dapat melakukan pekerjaan dengan maksimal. Oleh karena itu, produsen akan

117
membuka lowongan kerja baru dan dapat mengurangi tingkat pengangguran di
negara tersebut.
5. Mentransfer ilmu pengetahuan serta teknologi
Perdagangan internasional dapat memungkinkan negara melakukan ekspor barang
dengan basis teknologi canggih, seperti mesin maupun alat modern kepada negara
yang lebih membutuhkan. Sehingga akan tercipta mobilisasi teknologi yang lebih
cepat di negara pengimpor.
6. Dapat menstabilkan harga
Secara tidak langsung, perdagangan internasional dapat menstabilkan harga yang
beredar di pasar domestik negara tertentu. Caranya adalah dengan mengatasi
kelangkaan barang yang dapat membuat barang tersebut memiliki harga mahal
melalui mengimpor barang. Begitu pula sebaliknya, apabila suatu negara memiliki
persediaan barang yang berlebihan maka akan mengakibatkan harga barang
tersebut turun, sehingga dapat diatasi dengan melakukan ekspor barang yang
memiliki stok berlebih.
D. Kerugian dari Perdagangan Internasional
Berikut kerugian-kerugian yang akan dirasakan jika mengikuti perdagangan internasional.
1. Kemudahan mendapatkan produk impor di pasar dalam negeri bisa menghambat
pertumbuhan sektor industri dalam negeri.
2. Barang impor dengan barang kualitas tinggi dan murah memunculkan perilaku
konsumtif.
3. Untuk memenuhi kebutuhan pasar dunia maka akan ada eksploitasi sumber daya
alam.
4. Terlalu bergantung pada iptek dan modal asing sehingga pertumbuhan industri
terhambat.
5. Persaingan industri yang tidak sehat membuat usaha yang bermodal kecil gulung
tikar.
E. Contoh Perdagangan Internasional
1. Perdagangan internasional ekspor
Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh
Indonesia. Salah satunya merupakan ekspor sumber daya alam seperti lobster dan
lain sebagainya. Selain ekspor lobster, Indonesia juga sering melakukan ekspor
sumber daya alam yang dimiliki seperti kelapa sawit, rempah-rempahan, kopi hingga
pasir ke negeri tetangga.
Selain ekspor yang dilakukan oleh pemerintah, ekspor juga dapat dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan swasta maupun perusahaan mikro. Contohnya adalah
ekspor baju dengan motif maupun design khusus yang dibuat oleh orang lokal.
Ekspor barang juga merupakan suatu kemudahan yang dapat dilakukan oleh
perusahaan kecil, karena saat ini banyak jasa pengiriman yang memfasilitasi
pengiriman barang ke luar negeri, selain sarana penjualan seperti marketplace yang
marah digunakan juga mempermudah perusahaan mikro untuk mengiklankan
produknya.
2. Perdagangan internasional Impor

118
Kebalikannya dari ekspor, perdagangan internasional impor berarti negara
membeli suatu barang maupun jasa dari negara lain. Selain kerap melakukan ekspor,
Indonesia juga tak jarang melakukan impor untuk dapat memenuhi kebutuhan
penduduknya. Walaupun terkadang masih menjadi pro dan kontra, Indonesia sering
melakukan impor bahan pangan seperti buah-buahan hingga beras.
3. Perdagangan Internasional Barter
Barter merupakan salah satu cara untuk mendapatkan barang maupun jasa yang
diinginkan oleh seseorang dengan cara menukar dengan nominal atau harga yang
sesuai dengan barang yang dibarter tersebut. Contohnya kegiatan barter adalah
ketika suatu negara melakukan penukaran hasil sumber daya alamnya dengan
barang yang belum bisa diproduksi atau didapatkan negara tersebut.
4. Perdagangan internasional konsumsi
Perdagangan internasional konsumsi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
cara menitipkan barang yang dijual ke pasar bebas. Konsumsi yang dimaksud bukan
hanya menjual atau membeli barang yang dapat dikonsumsi saja, tetapi juga
melakukan perdagangan pada produk lain yang tidak dapat dikonsumsi. Contohnya
adalah dengan melakukan pelelangan pada suatu produk, negara atau pihak yang
menawarkan harga paling tinggi, maka berhak mendapatkan produk tersebut dan
produk tersebut boleh diperjual belikan secara bebas tanpa terkecuali.
F. Kebijakan Perdagangan Internasional
Ada delapan kebijakan perdagangan internasional, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Tarif, merupakan pajak yang dikenakan pada barang yang diimpor.
2. Subsidi ekspor, pembayaran yang dibayarkan kepada perusahaan maupun
perorangan yang akan menjual barang ke luar negeri.
3. Pembatasan impor, pembatasan langsung yang dikenakan atas jumlah barang
yang diperbolehkan untuk diimpor.
4. Pengekangan ekspor secara sukarela, merupakan kesepakatan pengendalian
secara sukarela.
5. Persyaratan kandungan lokal, aturan mengenai bagian tertentu yang dari unit fisik.
6. Subsidi kredit ekspor, wujudnya berupa pinjaman yang disubsidi kepada pembeli.
7. Pengendalian pemerintah.
8. Hambatan birokrasi, merupakan salah satu bentuk pembatasan yang dilakukan
oleh pemerintah untuk membatasi impor.
G. Faktor Penggerak Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional bukan hanya seputar ekspor dan impor barang, tetapi
penggunaan atau pemakaian jasa-jasa lain yang berkaitan dengan perdagangan, seperti
pengangkutan, pembayaran, internasional, dan kebijakan pemerintah negara lain.
Terjadinya perdagangan internasional harus didasari dengan kepercayaan dan saling
memberikan keuntungan.
Simak faktor-faktor penggerak terjadinya perdagangan internasional sebagai berikut
Perbedaan sumber daya alam
Adanya perbedaan sumber daya, iklim, dan kualitas sumber daya manusia
sehingga menimbulkan perbedaan kuantitas dan kualitas hasil produksi. Oleh

119
karena itu, perdagangan internasional harus dilakukan supaya kuantitas dan
kualitas produksi di suatu negara bisa berjalan dengan lancar.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Setiap negara mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
yang berbeda-beda.
Karena hal inilah yang membuat suatu negara ingin melakukan perdagangan
internasional agar perkembangan iptek di negaranya tidak tertinggal dengan
negara lain.
1. Terjadinya kelebihan produksi sehingga memerlukan perluasan usaha
Jika suatu negara mengalami kelebihan produksi (barang) maka barang itu lebih
baik di jual ke negara lain. Siapa tahu saja negara lain sedang membutuhkan
barang tersebut dan negara yang menjual kelebihan produksi akan mendapatkan
keuntungan. Hal seperti ini bisa menjadi penggerak untuk melakukan
perdagangan internasional.

Perkembangan globalisasi tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada warga


negara lain yang menyukai produk dalam negeri. Dengan adanya hal seperti ini
maka perdagangan internasional harus dilakukan karena untuk memenuhi
keinginan atau kesukaan warga dari negara tersebut.
2. Adanya keinginan untuk menjalin kerja sama dengan negara lain
Salah satu kerja sama yang bisa dilakukan dengan negara lain adalah
melakukan perdagangan internasional karena dengan perdagangan internasional
maka kedua negara atau lebih akan mendapatkan keuntungan yang sama.
Dengan adanya kerja sama seperti ini maka hubungan antar negara bisa berjalan
dengan baik.
3. Adanya kemajuan telekomunikasi, informasi, dan transportasi
Kemudahan informasi yang didapatkan membuat kehidupan sosial budaya
pada warga negara lain menjadi mudah diketahui. Jika sosial dan budaya dalam
negeri sudah diketahui oleh negara lain maka bisa saja warga negara itu
berwisata ke dalam negeri sehingga pariwisata dalam negeri akan memperoleh
keuntungan.
4. Memperluas pasar
Dengan memperluas pasar maka produksi dalam negeri bisa diekspor ke negara
lain sehingga negara mendapatkan keuntungan yang bisa menjadi tambahan
atau pemasukan ke kas negara. Oleh karena itu, setiap negara harus cermat dan
teliti dalam melakukan perluasan pasar.
H. Faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Meskipun perdagangan internasional sudah ada sejak lama, tetapi perdagangan
internasional masih menghadapi berbagai kendala. Pada umumnya, ada banyak faktor
yang menyebabkan perdagangan internasional mengalami hambatan. Berikut faktor-
faktor 1. penghambat perdagangan internasional.
1. Kebijakan ekonomi internasional
Beberapa negara sudah menerapkan perdagangan bebas. Namun, jika ada
suatu negara yang menerapkan kebijakan pembatasan impor maka perdagangan
120
internasional menjadi terhambat. Dengan kata lain, kebijakan pembatasan impor
bisa menjadi penghambat masuknya produk impor ke dalam negeri.
2. Terjadinya konflik pada suatu negara.
Dalam hal ini, konflik yang dimaksud, seperti kekacauan politik, peperangan
kerusuhan, dan sebagainya. Jika terjadi konflik pada suatu negara maka proses
perdagangan internasional menjadi terganggu.
3. Kegiatan ekspor dan impor yang terlalu lama.
Kegiatan ekspor dan impor menjadi peran penting dalam terjadinya
perdagangan internasional. Namun, kegiatan ini harus melewati bea impor dan
bea ekspor pada suatu negara sehingga kegiatan ekspor dan impor
membutuhkan waktu yang lama. Waktu yang lama dalam kegiatan ekspor dan
impor merupakan hambatan dalam perdagangan internasional.
4. Kualitas sumber daya manusia yang rendah
Kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan proses produksi
yang maksimal. Jika suatu negara tidak memiliki sumber daya alam yang banyak
maka negara tersebut bisa memaksimalkan sumber daya manusianya. Dengan
demikian, kekurangan atau tidak ada sumber daya manusia yang baik merupakan
hambatan dalam perdagangan internasional.
5. Organisasi ekonomi regional pada suatu negara
Pada saat ini, organisasi ekonomi regional sudah banyak berkembang. Namun,
perkembangan ini menjadi hambatan dalam proses terjadinya perdagangan
internasional karena hanya negara anggota dari organisasi tersebut yang diberi
akses ketika melakukan perdagangan internasional. Dengan kata lain, ketika
melakukan transaksi perdagangan internasional, negara-negara di luar anggota
akan dipersulit.

121
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perdagangan internasional merupakan suatu aktivitas berdagang yang dilakukan oleh
dua negara yang berbeda. Perdagangan internasional memiliki tujuan utama yaitu
untuk meningkatkan Gross Domestic Product atau GDP, artinya perdagangan
internasional bertujuan untuk meningkatkan total nilai dari produksi barang maupun
jasa yang dijual oleh suatu negara pada negara lain selama satu tahun lamanya.
Kebijakan perdagangan internasional memiliki beberapa manfaat, salah satunya
adalah dapat membuka kesempatan bagi negara lain untuk dapat memanfaatkan
sumber daya yang ada di negara lain dengan proporsional. Selain itu, dengan
perdagangan internasional kedua negara yang telah menjalin kerja sama juga
membangun hubungan ekonomi yang dapat membuat kedua belah pihak sama-sama
untung. Dengan perdagangan internasional, tidak akan ada negara yang kehilangan
sumber daya nya sehingga, setiap warga negara dapat menikmati standar kehidupan
lebih
B. Saran
1. Bentuklah suatu peraturan-peraturan tentang bagaimana cara pembayaran antar
negaraagar tercipta negara yang damai.
2. Agar kebutuhan penduduknya terpenuhi, suatu negara harus melakukan
perdagangan internasional yaitu kegiatan ekspor dan impor.
3. Kalau ingin jual beli barang di dalam negeri tidak menimbulkan masalah maka lebih
baik gunakanlah mata uang yang sama agar tidak terjadi keributan.
4. Apabila seseorang ingin membeli barang yang tidak bisa dihasilkannya maka
diaharus mempunyai daya beli.

122
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/33562532/MAKALAH_PERDAGANGAN_INTERNASIONAL
_LENGKAP
https://www.pinhome.id/blog/makalah-perdagangan-internasional/

123
MAKALAH
AKUTANSI SEBAGAI SISTEM INFORMASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran ekonomi

pengampu Teni Nuraeni, S.Ak

Disusun oleh :

NAMA : SITI NURFADILAH RIZKY


NIS :202110324
KELAS : XII MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV
SMA NEGERI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41381
web: https://sman1tlgsr.wix.com/samnet // Email: sman1tlgsr@gmail.com
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Informasi dari suatu perusahaan, terutama Informasi keuangan dibutuhkan


oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak diluar perusahaan,
seperti kreditur, calon investor, kantor pajak, dan lain-lain memerlukan Informasi
ini dalam kaitannya dengan kepentingan mereka. Di samping itu, pihak intern yaitu
manajemen juga memerlukan Informasi untuk mengetahui, mengawasi, dan
mengambil keputusan-keputusan untuk menjalankan perusahaan. Untuk
memenuhi kebutuhan Informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan
disusun suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan
Informasi yang berguna bagi pihak luar maupun dalam perusahaan. Sistem
akuntansi yang disusun untuk suatu perusahaan dapat diproses secara manual
atau proses dengan menggunakan mesin-mesin mulai dari mesin pembukuan
yang sederhana sampai denagn computer. Sistem Informasi akuntansi salah satu
sistem Informasi diantara berbagai sistem yang digunakan oleh manajemen
dalam mengelola perusahaan. Sistem ini merupakan subsistem Informasi
manajemen yang mengelola data keuangan menjadi Informasi keuangan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai internal maupun pemakai eksternal.

B. Rumusan Masalah
1 Menjelaskan perkembangan akutansi sebagai sistem informasi?
2 Mengetahui pengertian akuntansi sebagai sistem informasi?
3 Menjelaskan kualitas informasi Akutansi?
4 Menjelaskan bidang-bidang Akutansi?
5 Mendeskripsikan profesi akutansi?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengatahui perkembangan akutansi sebagai sistem informasi.


2. Untuk mengetahui pengertian akuntansi sebagai sistem informasi.
3. Untuk mengetahui kualitas informasi Akutansi.
4. Untuk mengetahui bidang-bidang Akutansi.
5. Untuk mengetahui profesi akutansi

132
BAB II

PEMBAHASAN

1. Perkembangan Akuntansi
Pada dasarnya akuntansi berkembang dari sistem tata buku berpasangan (double
entry system) yang pertama kali diperkenalkan di Italia pada tahun 1494. Seorang ahli
ilmu pasti berkebangsaan Italia, Luca Pacioli menerbitkan buku berjudul Summa de
Aritmatica, Geometria, Proportioni et Proportionalita. Pada salah satu bagian buku
tersebut berisi tentang pengetahuan akuntansi dengan judul Tractatus de Computis et
Scriptoris. Oleh karena Luca Pacioli merupakan orang pertama yang menulis
pengetahuan akuntansi, para penganutnya memberikan gelar Bapak Akuntansi (The
Father of Accounting) kepadanya.
Sejarah dan Perkembangan akuntansi di Indonesia ini relatif lama dan bermula dari
zaman penjajahan Belanda. Butuh waktu hingga lebih dari 100 tahun untuk mencapai
sistem akuntansi yang sekarang ini dikenal dan banyak digunakan oleh masyarakat.
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642, akan tetapi bukti yang jelas
terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747.
Sekitar pertengahan abad ke-18 sampai abad ke-19, setelah terjadi Revolusi Industri
muncul perkembangan di berbagai bidang, baik sosial, ekonomi, maupun perdagangan.
Dari kejadian tersebut akhirnya akuntansi tidak hanya berkembang di Eropa, tetapi juga
sampai ke daratan Amerika yang dikenal dengan sistem Anglo Saxon.
Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam paksa dihapuskan
pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda
yang menanamkan modalnya di Indonesia.
Pada tahun 1994, Ikatan Akutansi Indonesia (IAI) telah melakukan berbagai langkah
harmonisasi menggunakan standar akuntansi internasional di dalam proses
pengembangan standar akuntansi dan melakukan revisi total pada Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI) 1984 dan sejak itu mengeluarkan Standar Keuangan yang diberi nama
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ditetapkan sebagai standar akuntansi yang baku
di Indonesia. Perkembangan standar akuntansi ketiga ini ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dunia usaha dan profesi akuntansi dalam rangka mengikuti dan
mengantisipasi perkembangan Internasional.
2. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan, dan peringkasan dengan
suatu cara dalam nilai uang terhadap kejadian atau transaksi yang paling sedikit atau
sebagian bersifat keuangan dan penafsiran terhadap hasil hasilnya.
Dalam proses akuntansi akan dihasilkan sebuah laporan yang disebut Laporan keuangan.
Dengan demikian, tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

133
Menurut American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai proses
identifikasi.pengukuran dan komunikasi informasi ekonomi untuk memungkinkan
pembuatan pertimbangan-pertimbangan dan keputusan-keputusan oleh para pemakai
informa. Oleh karena itu sasaran kegiatan akuntansi adalah transaksi yang dapat diukur
dengan satuan uang. Transaksi keuangan yang terjadi dalam satu periode diproses
melalui tahap-tahap pengidentifikasian (identifying) dan pengukuran (measuring),
pecatatan (recording), penggolongan (classification), penyusunan laporan keuangan
(reporting). pengikhtisaran (summarizing), serta Informasi akuntansi akan disajikan
secara tertulis dalam laporan keuangan, baik laporan laba rugi (income statement),
laporan perubahan modal (capital statement), neraca (balance statement), dan laporan
arus kas (cash flow).

3. Kualitas Informasi Akuntansi


Informasi akuntansi berupa laporan keuangan yang disajikan secara urut, jelas,
sesuai aturan, dan mengedepankan sifat-sifat tertentu. Standar kualitas laporan
keuangan harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditentukan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Laporan keuangan yang memiliki kualitas baik mempunyai karakteristik sebagai
berikut.
a. Relevan, informasi akuntansi harus relevan dengan penggunanya sehingga
pengguna dapat mengetahui informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan.
b. Dapat dimengerti, informasi akuntansi yang disajikan harus jelas dan dapat
dimengerti oleh pemakai informasi.
c. Dapat diuji, informasi keuangan yang dihasilkan harus dapat diuji kebenarannya
oleh penilai independen.
d. Netral, informasi keuangan ditujukan kepada tujuan umum pengguna, bukan
ditujukan kepada pihak tertentu.
e. Tepat waktu, informasi keuangan hendaknya disajikan sedini mungkin agar dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak pengguna secara
cepat.
f. Daya banding, laporan keuangan dapat dibandingkan antarperiode atau antar
perusahaan yang sejenis untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
g. Lengkap, informasi akuntansi harus menyajikan semua fakta penting dan tidak
menyesatkan.

4. Pemakai informasi Akuntansi


Pemakai informasi akuntansi dibagi menjadi dua, yaitu pihak intern dan ekstren
1. Pihak Intern
Pemakai pihak Intern adalah manager atau pemimpin, yaitu orang
bertanggung jawab terhadap kegiatan perusahaan. Pemimpin perusahaan
memerlukan informasi akuntansi sebagai dasar untuk membuat perencanaan,
menentukan kebijakan untuk masa yang akan datang, mengadakan pengawasan

134
terhadap kegiatan kegiatan perusahaan yang dikelolanya dan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan yang dicapainya.

2. Pihak Eksternal
Pihak eksternal terdiri dari banyak kelompok yang berbeda-beda
kepentingannya atas laporan keuangan perusahaan.
a. Investor
Investor memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui posisi keuangan,
perkembangan perusahaan, prospek usaha, dan untuk menilai keberhasilan
manajemen dalam mengelola perusahaan.
b. Calon investor
Menanamkan modalnya, calon investor harus memilih perusahaan mana yang
dapat memberikan keuntungan maksimum. Calon investor memerlukan data
akuntansi untuk mengetahui tingkat rentabilitas (kemampuan menghasilkan laba)
dan prospek usaha perusahaan.
c. Kreditor
Kreditor adalah lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan lemaga keuangan
bukan bank, seperti pemasok/leveransir yang melakukan penjualan secara kredit
kepada perusahaan. Mereka memerlukan informasi keuangan untuk dapat
mengetahui posisi dan prospek keuangan perusahaan, keadaan likuiditas, dan
solvabilitas perusahaan sehingga resiko kredit macet dapat dikurangi.
d. Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi akuntansi untuk perhitungan pajak.
e. Karyawan
Dengan informasi akuntansi, karyawan dapat mengetahui prospek perusahaan
untuk masa yang akan datang, yang berkaitan langsung dengan
kesejahteraannya.
f. Pemasok
Informasi akuntansi berguna sebagai alat bantu dalam memprediksi pembayaran
atas barang atau jasa yang diserahkan pada saat jatuh tempo.
g. Pelanggan
Pelanggan untuk mengetahui kelangsungan perusahaan berkaitan dengan
perjanjian kontrak dengan perusahaan.
h. Masyarakat umum
Masyarakat umum berkaitan dengan kepentingan umum dan permasalahan
sosial Pemakai informasi akuntansi.
5. Bidang-Bidang Akuntansi
Sesuai dengan pengelompokan para pemakai akuntansi, bidang-bidang spesialisasi
akuntansi dapat dibagi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai berikut.
a. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi yang berkaitan dengan masalah
pencatatan transaksi-transaksi keuangan dan penyusunan laporan keuangan secara

135
periodik berdasarkan catatan-catatan yang menjadi sumber pencatatan (bukti
transaksi).
b. Pemeriksaan Keuangan (Auditing)
Pemeriksaan keuangan (auditing) merupakan kegiatan pemeriksaan laporan
keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
memberikan kepastian bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh pihak perusahaan
benar-benar sesuai dengan kondisi sebenarnya dan sesuai dengan prosedur yang
ada dalam Standar Akuntansi Keuangan. Pelaksana pemeriksaan disebut auditor
yang bekerja bebas tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pihak-pihak tertentu.
c. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi manajemen berhubungan dengan berbagai masalah khusus yang dihadapi
manajemen. Akuntansi manajemen merupakan akuntansi yang bertujuan membantu
para manajer di setiap tingkatan organisasi, baik dalam menjalankan operasinya
sehari-hari maupun dalam merencanakan operasinya pada masa yang akan datang.
d. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Akuntansi biaya merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan
perencanaan, penetapan, dan pengendalian biaya selama proses produksi serta
penetapan harga pokok dari suatu barang setelah selesai diproduksi. Oleh karena itu,
akuntansi biaya digunakan oleh perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi
bahan mentah menjadi barang jadi (perusahaan manufaktur).
e. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
Akuntansi anggaran berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Selain itu,
memberikan analisis tentang data perbandingan dari kegiatan keuangan yang
sebenarnya dengan rencana yang telah ditetapkan. Analisis tersebut dibuat
berdasarkan pencatatan dan interpretasi data kegiatan keuangan yang telah
dilakukan.
f. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
Akuntansi perpajakan berhubungan dengan masalah penyusunan surat
pemberitahuan pajak tahunan dari suatu perusahaan. Dalam hal ini perlu
dipertimbangkan tentang konsekuensi perpajakan dari suatu transaksi usaha. Oleh
karena itu, akuntan harus mengikuti perkembangan peraturan perpajakan agar pajak
yang dibayar perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6. Profesi Akuntansi
Profesi akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut.
a. Akuntan privat (intern)
Profesi bidang akuntansi yang bekerja pada perusahaan tertentu dan
merupakan karyawan perusahaan tersebut. Tugas akuntan perusahaan
anatara lain: Menyusun sistem akuntansi. Menyusun laporan akuntansi untuk
pihak luar perusahaan.

136
Tugas dari akuntan internal adalah menyusun sistem akuntansi perusahaan,
menyusun laporan untuk pihak luar, menyusun anggaran hingga menangani
masalah pajak.
b. Akuntan publik
Akuntan publik adalah profesi yang memberikan jasa sebagai profesional
yang telah memiliki izin dari negara untuk melakukan praktik sebagai akuntan
swasta yang bekerja secara independen. Tugas akuntan publik meliputi
analisis laporan keuangan, audit laporan keuangan, audit pajak, dan
sebagainya.
Tugas Akuntan Publik Pemeriksaan laporan keuangan. Penyusunan sistem
akuntansi. Penyusunan laporan keuangan untuk kepentingan perpajakan.
Konsultasi manajemen.

137
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Akuntansi dilaksanakan baik dalam perusahaan yang berorientasi mencari laba
maupun dalam organisasi nirlaba. Salah satu penyebabnya adalah karena hal itu diharuskan
oleh undang-undang. Namun, alasan utama mengapa akuntansi dilaksanakan dalam berbagai
organisasi adalah karena semakin rumitnya variabel variabel yang dihadapi, meskipun dalam
perusahaan kecil sekalipun. Keadaan ini menyebabkan transaksi-transaksi keuangan semakin
tergantung pada data akuntansi. Dalam akuntansi transaksi-transaksi keuangan diolah
sedemikian rupa, sehingga menjadi laporan yang siap digunakan untuk pengambilan
keputusan manajemen. Dengan demikian, akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang
sangat diperlukan dewasa ini.

Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi diperlukan oleh berbagai pihak baik intern maupun
ekstern perusahaan. secara garis besar pihak-pihak tersebut adalah manajer, investor,
kreditor, instansi pemerintah, organisasi nirlaba, dan lain-lain.

3.2 SARAN
Dari sudut pandang sebagai seorang mahasiswa, penulis hanya mengharapkan sebuah
perhatian yang besar terhadap pengelolaan akuntansi sebagai system informasi, karena
dengan pengaplikasian yang baik, maka manajemen sebuah entitas yang kita harapkan akan
tercapai, semoga makalah ini dapat memberikan sedikit gambaran ataupun informasi yang
kelak dapat menjadi literature ilmu. Penulis juga mengharapkan perhatian pemerintah dalam
hal sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya akuntabilitas keuangan. Terima kasih.

138
DAFTAR PUSTAKA
http://dokumen.tips/documents/makalah-sistem-informasi-akuntansi.html

http://dokumen.tips/documents/makalah-pengantar-akuntansi-sebagai-sistem-
informasidocx.html

http://rierahayu.blogspot.co.id/2013/02/makalah-sistem-informasi-akuntansi-sia.html

139
MAKALAH
PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Makalah ini disajikan untuk didiskusikan dalam mata pelajaran Ekonomi Kelas XII MIPA 4
semester 1

Guru Pengampu : Teni Nuraeni, S.Ak

Disusun Oleh :

Nama : SITI NURFADILAH RIZKY


NIS :202110324
Kelas : XII MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH IV
SMA NEGERI 1 TELAGASARI
Jl. Raya Syech Quro (Telagasari Timur) Telp. (0267) 510544 Karawang 41381
web: https://sman1tlgsr.wix.com/samnet // Email: sman1tlgsr@gmail.com
BAB I

PEMBAHASAN

1.1 PENGERTIAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI


Persamaan dasar akuntansi adalah perhitungan yang nantinya bisa
memproyeksikan kekayaan, hutang, serta modal yang dimiliki perusahaan tersebut. Seperti
yang kita ketahui, prinsip umum akuntansi yang kita ketahui adalah adanya keseimbangan
(balance) antara sisi pemasukan dengan pengeluaran.
Atau adanya keseimbangan antara harta/liabilitas yang dimiliki oleh perusahaan
dengan kewajiban. Adanya keseimbangan angka antara kedua bagian tersebut tentu saja
harus dianalisis lebih dalam dengan persamaan dasar akuntansi. Nantinya persamaan
dasar akuntansi tersebut digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan mengelola
keuangan perusahaan.
1.2 PRINSIP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Persamaan Dasar Akuntansi sering juga disebut sebagai PDA, dan merupakan suatu
konsep dasar yang harus dikenal oleh para ahli ekonomi atau calon akuntan. Semua
perusahaan pasti memiliki harta / aset (yang dikenal juga sebagai sarana melancarkan
liabilitas), serta kewajiban (beban yang harus dibayar). Prinsip persamaan dasar akuntansi
secara matematis menghubungkan antara harta perusahaan dengan hutang serta modal.
Bagian harta atau aset perusahaan termasuk dalam bagian Aktiva, sedangkan hutang dan
modal masuk dalam bagian Pasiva.

1.3 RUMUS PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

Rumus dari persamaan dasar akuntansi atau PDA adalah sebagai berikut:

Harta Aktiva = Hutang + Modal ( pasiva )

Seperti yang kita ketahui, semakin besar hutang pada sisi pasiva, akan menyebabkan
ketidakseimbangan pada sisi aktiva. Jika terjadi suatu transaksi yang tidak transparan atau

140
tidak dilaporkan, nantinya juga akan terlihat dengan penghitungan prinsip persamaan dasar
akuntansi tersebut.

1 Manfaat Persamaan Dasar Akuntansi

Persamaan dasar akuntansi tentu saja dibuat perhitungannya bukan tanpa alasan. Tentu saja
ada berbagai manfaat yang bisa diperoleh oleh pihak akuntan ataupun perusahaan dari tabel
persamaan dasar akuntansi ini. Berikut berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari tabel
persamaan akuntansi :

1. Jadi sumber catatan yang nantinya bisa mempermudah proses pencatatan transaksi keuangan.
Persamaan dasar akuntansi memuat informasi mendasar terkait transaksi keuangan yang masuk
maupun keluar dari rekening perusahaan sehingga nantinya memudahkan proses pembuatan
laporan keuangan.
2. Sebagai sarana untuk memeriksa besarnya saldo yang masuk maupun keluar dari rekening
perusahaan. Berbeda dengan laporan keuangan yang menyediakan laporan terperinci, persamaan
dasar akuntansi menyediakan transaksi keuangan secara garis besar.
3. Sebagai sarana koreksi ketepatan antara saldo pada sisi aktiva maupun sisi pasiva. Perhitungan
saldo pada kedua belah pihak tabel persamaan dasar akuntansi nantinya menyisakan angka yang
seimbang jika semua transaksi telah dilaporkan dengan sebaik mungkin.
2 AKUN
Secara umum, akun dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Akun Riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, saldo akun terbawa dari satu periode
ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok seperti harta, kewajiban, dan modal.
2. Akun Nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi, akun nominal
terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban.
▪ 5 jenis penggolongan akun Akuntansi secara lengkap, antara lain:
1. Akun Harta (Assets)
Penggolongan Akun (Akun Harta, Akun Kewajiban, Akun Modal, Akun Pendapatan,
Akun Beban) dan Pengertian Harta Lancar, Harta Tetap, Utang Lancar, Harta Tak Berwujud,
Hak Paten, Hak Cipta, Kas, Efek, Wesel Tagih, Piutang, Goodwill, Pendapatan Usaha dan Beban
Usaha Beserta Lengkap.
Harta (aktiva) adalah sumber ekonomis yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi
akibat transaksi sebelumnya dan mempunyai manfaat pada masa yang akan datang. Harta
merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan usahanya. Harta

141
dapat dikelompokkan atas kelancaran (likuiditas), yaitu harta lancar, investasi jangka panjang,
harta tetap, harta tidak berwujud, dan harta-harta lainnya. Harta lancar merupakan harta
yang berupa uang kas/bank dan sangat mudah dijadikan uang, yang biasa umur pemakaiannya
kurang dari satu tahun. Berikut ini berberapa harta lancar:
1. Kas, adalah uang tunai yang siap digunakan dan bebas digunakan setiap saat baik yang ada
dalam perusahaan maupun saldo rekening giro perusahaan yang terdapat pada bank.
2. Surat-surat berharga (efek), adalah surat-surat yang dimiliki perusahaan untuk
diperjualbelikan. Gunanya untuk memanfaatkan dana kas/bank yang dipakai.
3. Wesel tagih adalah piutang yang diperkuat dengan promes.
4. Piutang adalah tagihan pada pihak lain baik perorangan maupun badan usaha.
5. Persedian barang dagang adalah persediaan barang yang tersedia untuk dijual (dalam
perusahaan dagang), persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi (dalam
perusahaan manufaktur).
6. Perlengkapan adalah barang-barang yang digunakan untuk kegiatan perusahaan dan
diperkirakan habis dipakai dalam setahun. Misalnya, perlengkapan kantor atau
perlengkapan toko (biasanya juga disebut bahan habis pakai).
7. Beban dibayar di muka, berarti biaya yang telah dibayar, tetapi manfaat dari pembayaran
belum diperoleh atau digunakan, seperti asuransi dibayar di muka, sewa dibayar di muka,
dan iklan dibayar di muka.
Harta tetap adalah harta berwujud yang digunakan untuk operasi perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, seperti tanah, bangunan, mesin-mesin,
dan peralatan.
Harta tak berwujud adalah harta yang tidak mempunyai wujud fisik, tetapi merupakan
hak-hak istimewa yang menguntungkan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan.
Contoh harta tak berwujud, antara lain:
▪ Hak paten, yaitu hak istimewa atas suatu barang yang diberikan oleh pemerintah
kepada perusahaan.
▪ Hak cipta, yaitu hak karena menciptakan sesuatu yang diberikan oleh pemerintah
kepada perusahaan, misalnya hak cipta lagu goodwill, yaitu nama baik perusahaan yang
melekat pada perusahaan itu sendiri. Dengan adanya goodwill, barang yang diproduksi
mendapat kepercayaan dan dibeli oleh masyarakat.

142
2. Akun Kewajiban (Liabilities)
Kewajiban adalah pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa
yang akan datang sebagai akibat kegiatan usaha. Kewajiban ini dibedakan atas utang lancar
dan utang jangka panjang, antara lain:
a) Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu
tahun. Utang lancar meliputi wesel bayar, yaitu utang yang disertai promes.
b) Utang jangka panjang adalah kewajiban yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu
tahun. Utang ini timbul karena pelunasan perusahaan untuk membeli peralatan-peralatan
baru atau mesinmesain baru. Yang termasuk utang jangka panjang antara lain:
1. Utang bank, yaitu pinjaman modal kerja dari bank untuk perluasan usaha;
2. Utang hipotek, yaitu pinjaman dari bank dengan jaminan aktiva tetap;
3. Utang obligasi, yaitu utang yang disebabkan perusahaan menerbitkan dan menjual
surat-surat berharga.
4. Utang lain-lain adalah utang yang tidak termasuk utang lancar ataupun utang jangka
panjang. Misalnya, utang kepada direksi dan kepada pemegang saham.

3. Akun Modal (Equility)

Modal adalah selisih antara harta dan kewajiban, dan merupakan hak pemilik
perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada perusahaan
perseorangan disertai nama pemilik, sedangkan akuntansi modal pada persekutuan
disertai dengan nama sekutu. Pada perusahaan Perseroan Terbatas, akuntansi modal
disebut dengan modal saham

4. Akun Pendapatan

Pendapatan adalah hasil atau penghasilan yang diperoleh perusahaan. Pendapatan


dibedakan berdasarkan :

• Pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan


usaha.

▪ Pendapatan di luar usaha, yaitu pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan
kegiatan usaha, misalnya sebuah perusahaan dagang menyewakan sebagian ruang yang
tidak dipakai untuk kegiatan usaha pihak lain.
5. Akun Beban

143
Beban adalah pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatanusaha untuk
memperoleh pendapatan. Dapat dibedakan berdasarkan :
3 Beban usaha, yaitu pengorbanan yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha
Beban lain-lain, yaitu pengorbanan yang tidak langsung.
4 Akun Riil (tetap) adalah akun yang dilaporkan dalam neraca, saldo akun terbawa dari satu
periode ke periode berikutnya. Akun riil terdiri dari tiga kelompok seperti harta, kewajiban,
dan modal.
5 Akun Nominal (sementara) adalah akun yang disajikan dalam laporan laba rugi, akun
nominal terdiri dari dua kelompok, yaitu pendapatan dan beban.

144
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Persamaan dasar akuntansi adalah: Aktiva = Kewajiban + Modal. Ini


menyatakan bahwa aset yang dimiliki oleh sebuah perusahaan harus sama dengan
jumlah dari kewajiban perusahaan tersebut dan modal yang telah ditanamkan oleh
pemilik. Ini menunjukkan bahwa setiap transaksi yang terjadi harus mempengaruhi
setidaknya satu aktiva, satu kewajiban, atau satu modal. Persamaan ini merupakan
dasar dari semua sistem akuntansi dan digunakan untuk memastikan bahwa catatan
akuntansi seimbang dan akurat.

B. SARAN

1. Perlunya penyuluhan-penyuluhan pengaplikasian sistem ekonomi kepada


masyarakat kurang mampu agar mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan
supaya tetap bertahan dikala sistem ekonomi yang dipakai mengalami masa
kemerosotan atau bahkan kegagalan.Juga dipersiapkan dalam menghadapi
masalah-masalah ekonomi.
2. Keterlibatan hukum dalam masalah pokok ekonomi dan sistem ekonomi dapat
mengefektifkan beberapa hal.Sehingga dengan adanya aturan dalam masyarakat
akan memudahkan pemerintah adatu masyarakat itu sendiri dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
3. Disarankan kita sebagai generasi masa depan membangun sistem ekonomi yang
sesuai, stabil, dan konstan.
4. Peningkatan kualitas pendidikan diperkirakan akan menciptakan generasi
penerus yang cerdas dan matang dalam menghadapi masalah ekonomi dan juga
dalam mempersiapkan sistem ekonomi baru.

145
REFLEKSI

A. Pendapat Mengenai Materi Maupun Kegiatan Pembelajaran Ekonomi

Menurut pendapat saya, terkadang ada kalanya belajar ekonomi itu sulit dan
membosankan terutama ketika melakukan pembelajaran daring sekitar lebih dari satu
setengah tahun, namun materi yang diberikan cukup untuk menambah wawasan. Tetapi,
belajar Ekonomi di SMA adalah pengalaman yang menarik dan berguna yang akan
membantu saya memahami dunia ekonomi dan bagaimana itu mempengaruhi kehidupan
manusia sehingga sangat penting bagi kita untuk mempelajarinya.

B. Materi yang Paling dipahami dan Alasannya

Dalam pembelajaran ekonomi materi yang paling saya sukai adalah materi "Siklus
Akutansi perusahaan jasa". Alasannya karena materi ini membantu saya memahami
bagaimana perusahaan dapat menarik kesimpulan mengenai berbagai perusahaan dan
perkembangan perusahaannya sendiri, dan juga saya dapat memahami bagaimana dunia
perusahaan bisa bekerja secara teroganisir.Dalam materi ini juga saya sangat menyukai
dengan materi penghitungan buku besar dan sangat paham tentang materi tersebut.

C. Tugas yang Paling dibanggakan dan Puas dengan Hasilnya

Materi yang paling saya banggakan adalah materi ”Tahap Pelaporan Siklus Akutansi
Perusahaan Jasa pada Bagian Neraca”. Alasannya karena neraca saldo adalah laporan yang
menunjukkan keadaan keuangan atau posisi keuangan suatu perusahaan pada akhir
periode. Sehingga dalam penyusunan neraca perlu menyusun serta mengurutkan sesuai
dengan tingkat likuiditasnya atau tingkat kelancarannya yang mana harus diurutkan sesuai
posisi aset, libilitas, dan ekuitas. Materi ini membuat saya pusing, sehingga ketika selesai
mengerjakannya dan hasilnya balance itu membuat saya senang.

146
Berikut ini tugas yang saya banggakan dan puas dalam pengerjaannya.

D. Materi Ekonomi Selama SMA yang Paling Sulit

Saya menganggap materi sistem informasi akutansi sebagai materi ekonomi yang
paling sulit dan kurang dipahami. Berikut alasan mengapa materi sistem informasi
akutansi sulit dipahami. Karena materi tersebut terlalu rumit dipahami, banyak konsep
dan teori yang belum dimengerti dan juga kurangnya kemampuan analisis murid terhadap
materi.

147
E. Cara Belajar yang efektif untuk dapat Memahami Materi dan dapat diterapkan dalam
Pembelajaran Ekonomi oleh Guru.
Saya pribadi menganggap bahwa cara yang paling efektif dalam melakukan
pembelajaran ekonomi adalah dengan tes lisan. Karena dengan tes lisan siswa benar-
benar diuji secara cepat dan tepat. Saya harap metode ini ikut diterapkan oleh guru,
karena dengan metode ini juga guru menjadi lebih mengetahui siapa siswa yang aktif dan
tidak aktif, siapa siswa yang benar-benar paham dan hanya pura-pura paham.

148

Anda mungkin juga menyukai