Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.

1 (2021): 9-18 e-ISSN: 2549-9297


DOI: 10.47399/jpi.v8i1.114 p-ISSN: 1858-1161

Active Listening: Adab Menerima Ilmu pada Mahasiswa Psikologi


(Perspektif Psikologi Islam)
Vera Imanti1, Kusnulia Rosita2, Intan Wahyu Istiqomah3
1
Program Studi Psikologi Islam, Institut Agama Islam Negeri Surakarta, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia
2,3
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia
e-mail: 1veraimanti3@gmail.com, 2kusnuliarosita@gmail.com, 3intanwahyu506@gmail.com

Abstrak
Implementasi akhlak mulia dalam Islam salah satunya adalah adab menerima ilmu. Kurangnya penerapan adab
menerima ilmu, mahasiswa perlu dibekali tentang adab menerima ilmu. Salah satunya yaitu kemampuan active
listening. Dikarenakan dapat memberikan dampak positif dalam komunikasi interpersonal dan menciptakan
hubungan yang harmonis. Salah satu cara meningkatkan kemampuan active listening adalah dengan menerapkan
adab menerima ilmu. Salah satu alasan mengapa mahasiswa Psikologi perlu dibekali kemampuan active
listening adalah sebagai bekal mendengarkan klien dan menganalisa suatu permasalahan. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran active listening (adab menerima ilmu pada mahasiswa). Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan melibatkan 28 mahasiswa dengan menggunakan teknik random
sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner terbuka melalui google form dan wawancara. Analisis data
menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan active listening akan
mudah diterapkan jika seseorang memiliki pemahaman yang baik tentang adab menuntut ilmu serta mampu
menerapkannya. Keterampilan mendengarkan aktif harus dilatih dan dikembangkan terlebih sebagai mahasiswa
Psikologi ketika akan menghadapi klien dan melakukan analisis terhadap permasalahan klien. Adapun yang
harus diperhatikan dalam active listening selain menerapkan adab menuntut ilmu adalah menyiapkan fisik dan
mental serta melibatkan perasaan empati dengan pikiran terbuka. Mendengar aktif akan muncul dengan
sendirinya jika semua orang menerapkan adab menuntut ilmu.

Kata Kunci: adab menerima ilmu, active listening, mahasiswa psikologi

Artikel Diterima: Artikel Direvisi: Artikel Disetujui: Publikasi Online:


Tersedia Secara Daring Tersedia Secara Daring Tersedia Secara Daring Tersedia Secara Daring
pada 31 Maret 2022 pada 31 Maret 2022 pada 31 Maret 2022 pada 31 Maret 2022

Active Listening: Adab Receiving Science to Psychology Students


(Islamic Psychological Perspective)
Abstract
The implementation of Islamic noble character is to receive knowledge. Lack of attitudes to acquire knowledge
should be overcome by preparing college students with attitudes to acquire knowledge. One of them is – having
active listening skills. This skill has positive impacts on interpersonal communication and creates a harmonious
relationship. This skill can be improved by applying it to receive knowledge. It is the reason why psychological
students are prepared with this skill. It allows them to listen and analyze a problem of a client. This research
aims to find out the description of active listening (the attitudes of receiving knowledge by college students). This
research is qualitative, involving 28 college students taken by random sampling technique. The data were
collected with an opened questionnaire distributed by Google form and interview. The data analysis applied
descriptive data analysis. The findings showed that the students’ active listening skills would be easily applied
when an individual had a better understanding of obtaining knowledge and could apply the skill. The active
listening skill had to be trained and developed by students, especially psychological students. It would be
necessary when they engaged with clients and analyzed their problems. It was essential to pay attention in
applying active listening while promoting the attitudes of receiving knowledge, especially in terms of physics,
mentality, empathy, and open-mind. Active listening would emerge if all people applied the attitudes of acquiring
knowledge.

Keywords: attitudes to receive knowledge, active listening, psychological students

First Received: Revised: Accepted: Published:


Available Online on Available Online on Available Online on Available Online on
31 March 2022 31 March 2022 31 March 2022 31 March 2022

9
Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.1 (2021): 9-18

Pendahuluan pembentukan kompetensi dan softskill profesi


psikologi.
Proses menegakkan diagnosa psikologis
Adapun beberapa kompetensi yang
membutuhkan kompetensi yang dipelajari dan
harus dimiliki antara lain: public speaking,
telah dikuasai baik secara teori maupun
self confidence, time management, creative
praktik. Kompetensi ini akan lebih baik jika
thinking, critical thinking, problem solving,
sering dipraktikan, sehingga akan mengasah
serta active listening. Menurut (Martoredjo,
kemampuan dan pengalaman, serta seimbang
2014) jika mengukur tingkat kepentingan
antara teori dan praktiknya (Hasanati, 2017;
suatu kegiatan menurut ukuran waktu maka
vony agustin,Bisnis & Universitas, 2012).
mendengarkan merupakan kegiatan
Kompetensi-kompetensi yang kita miliki
komunikasi yang paling penting di samping
tidak bisa dibentuk secara instan dan
membaca, berbicara atau menulis. Pada
membutuhkan waktu yang relative lama
profesi psikolog ataupun konselor, active
dengan pembiasaan sikap dan karakter kita.
listening merupakan salah satu softskill yang
Konsisten dalam menjalani pembiasaan juga
paling dibutuhkan. Aktivitas mendengarkan
diperlukan, dan tidak diukur dengan waktu
klien untuk menganalisa permasalahan
yang singkat. Awalnya membutuhkan
menjadi kompetensi yang wajib dimiliki, agar
penyesuaian dengan kondisi diri terhadap
tidak salah dalam mendiagnosa dan
pembiasaan tersebut. Namun lambat laun jika
memberikan treatmen. Hal ini dikarenakan
secara konsisten dan berkala, sikap tersebut
pada beberapa kasus tertentu aktivitas
akan menjadi biasa, sehingga mudah untuk
mendengarkan memiliki porsi yang besar
dibentuk. Dalam prosesnya dapat diawali
dalam penentuan diagnosa. Selain untuk
dengan memahamkan, lalu melakukannya
keperluan diagnosa, asesment wawancara
secara bertahap, hingga kemudian individu
memiliki porsi penting karena memberikan
tersebut memiliki kompetensi yang
informasi yang secara potensial berharga
diharapkan. Softskill merupakan kompetensi
dibandingkan dengan cara yang lain (Groth &
yang melekat dalam diri seseorang dan
Marnat, 2015). Dengan demikian active
merupakan suatu kebiasaan (Marlina, 2005;
listening juga memiliki posisi yang
Nashikhah, 2016).
menentukan.
Mengawali pembetukan dan
Active listening merupakan
peningkatan softskill perlu diberikan
kemampuan mendengarkan dalam rangka
pemahaman dan gambaran tujuannya. Dengan
untuk memahami secara objektif informasi
demikian motivasi internal dapat muncul di
yang disampaikan oleh pembicara. Menurut
dalam diri masing-masing individu dan akan
Martoredjo (2014) mendengarkan aktif perlu
menjadi motif juga motor penggerak terhadap
memperhatikan tiga dimensi, penginderaan,
perilakunya (Hamdu & Agustina, 2011).
pengolahan/ evaluasi, dan memberi respon.
Mahasiswa psikologi khususnya dapat
Mendengarkan aktif tidak sekedar
dikenalkan dan diberikan gambaran terkait
mendengarkan saja, namun ada proses
profesi psikologi juga softskill yang harus
memperhatikan, empati, memahami, juga
dikuasai sebagai penunjang profesinya kelak.
mengerti point penting yang disampaikan.
Awal perkuliahan merupakan waktu yang
Sikap mendengarkan pun didukung dengan
tepat untuk proses pembentukan dan
respon verbal maupun non verbal. Hal ini
peningkatan kompetensi dan softskillnya.
juga akan mempengaruhi interaksi timbal
Selain itu didukung juga dengan aktivitas
balik antara pembicara dan pendengar,
perkuliahan yang sejalan dengan

10
Active Listening: Adab Menerima Ilmu pada Mahasiswa Psikologi (Perspektif Psikologi Islam) (Vera Imanti, Kusnulia Rosita, Intan Wahyu
Istiqomah)

termasuk seberapa banyak yang akan Arab “ilm” (https://id.wikipedia.org/wiki/


diungkapkan oleh pembicara. Ilmu) yang berarti memahami, mengerti, atau
Devito (2013) mengungkap beberapa mengetahui. Menerima informasi sama halnya
hal terkait proses mendengarkan aktif: (1) dengan menerima ilmu, ada proses
mendengarkan secara partisipatif, artinya mendengarkan aktif didalamnya. Pada konsep
kesiapan mental dan fisik diperlukan untuk Islam, adab menerima ilmu telah banyak
terlibat didalamnya. Memperhatikan, dicontohkan. Menurut Syaikh al-Utsaimin
mendengarkan, respon non verbal seperti (1434:7) “Apabila penuntut ilmu tidak
mengangguk – posisi tubuh, serta siapkan menghiasai dirinya dengan budi pekerti yang
keluasan berfikir dalam menerima informasi baik (akhlak al-fadhilah), meskipun ia
tersebut. (2) Mendengarkan secara empati, menuntut ilmunya itu tidak memberikan
artinya ikut merasakan secara proporsional, manfaat”. Artinya sikap diri dalam
mencoba menyelami pikiran dan perasaan. mendengarkan aktif sesuai dengan adab
Perlu juga dijaga sikap memotong menerima ilmu, seseorang akan lebih mudah
pembicaraan, serta posisi tubuh yang sesuai. menerima ilmu ataupun informasi yang
(3) Mendengarkan tanpa menilai namun diterimanya. Dengan demikian makna atau
kritis, yaitu menyiapkan pikiran yang terbuka kesimpulan pesan dapat dipahami dan lebih
dalam menerima informasi tersebut, sehingga dimengerti.
memahami makna dari informasi yang Menurut tafsir Jalalayn pada surat An-
disampaikan. Adapun sikap kritis dapat Nahl ayat 78, “(Dan Allah mengeluarkan
membantu proses analisa dan evaluasi, namun kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan
berhati-hati karena terkadang akan muncul tidak mengetahui sesuatu pun) jumlah kalimat
bias, apalagi informasi tersebut bertentangan laa ta’lamuuna syaian berkedudukan menjadi
dengan yang dipikirkan. (4) Mendengarkan hal atau kalimat keterangan (dan Dia
secara mendalam, artinya jangan terlalu cepat memberi kalian pendengaran) lafal as-sam’u
menyimpulkan dalam memaknai, karena bisa bermakna jamak sekali pun lafalnya mufrad
terjadi yang tertangkap hanya makna tingkat (penglihatan dan hati) kalbu (agar kalian
permukaan saja. Dengan demikian diperlukan bersyukur) kepada-Nya atas hal-hal tersebut,
probing (menanyakan kembali) untuk oleh karenanya kalian beriman kepada-Nya”.
menyamakan persepsi, meningkatkan Sedangkan menurut tafsir Quraish Shihab,
kemampuan observasi dengan memperhatikan “Allah mengeluarkan diri kalian dari dalam
pesan-pesan non verbal yang mengikuti pesan perut ibu dalam keadaan tidak mengenal
verbal. sedikit pun apa yang ada di sekeliling kalian.
Berdasarkan hasil survey yang Kemudian Allah memberi kalian
dilakukan pada 28 mahasiswa psikologi pendengaran, penglihatan dan mata hati
semester 2, didapatkan 19 mahasiswa sebagai bekal mencari ilmu pengetahuan,
berpartisipasi aktif, namun terdapat 9 agar kalian beriman kepada-Nya atas dasar
mahasiswa yang cukup berpartisi dalam keyakinan dan bersyukur atas segala karunia-
kemampuan active listening sesuai dengan Nya”.
yang diungkapkan oleh Devito mengenai Ketiga hal tersebut merupakan kunci
aspek active listening. bagi setiap ilmu. Seorang hamba tidaklah
Informasi yang diterima merupakan mendapatkan ilmu kecuali melalui salah satu
kumpulan pesan baik berupa ucapan, ekspresi pintu ini. Yakni terhadap-Nya sehingga kamu
maupun simbol, kemudian dapat disimpulkan beriman. Bersyukur terhadap-Nya adalah
makna dan pesannya. Kata ilmu dalam bahasa dengan menggunakan permberian itu untuk

11
Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.1 (2021): 9-18

ketaatan kepada Allah. Barang siapa tidak active listening dalam kesehariannya, terlebih
menggunakan untuk berpikir mencari dalam kegiatan pembelajaran.
kebenaran atau untuk ketaatan kepada Allah,
maka semua itu akan menjadi hujjah Metode Penelitian
terhadapnya (berbalik menimpanya), dan Penelitian ini menggunakan metode
sama saja membalas nikmat dengan penelitian kualitatif deksriptif. Metode ini
keburukan. digunakan sebagai upaya dalam
Adab menerima ilmu sendiri mendeskripsikan, menganalisis dan
dirawayatkan oleh sahabat Abi Sa’id Al- mengklarifikasi kondisi yang ada pada objek
Khudri Radhiallahu’anhu, “Saat kami sedang yang sedang diteliti. Penelitian ini
duduk-duduk di masjid, maka keluarlah dilaksanakan di salah satu kampus berbasis
Rasulullah saw kemudian duduk dihadapan
Islam di Surakarta. Di dalam menentukan
kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami sampel penelitian menggunakan teknik
terdapat burung. Tak satupun dari kami yang purposive sampling, yaitu memilih subjek
berani berbicara” (HR Bukhari). Selanjutnya berdasarkan karakteristik tertentu yang sesuai
Ahmad bin Sinan menceritakan majelis dengan tujuan dari penelitian ini. Adapun
Abdurrahman bin Mahdi (guru Imam yang menjadi subjek adalah mahasiswa
Ahmad), “Tidak seorang pun berbicara di semester 2 dari jurusan Psikologi.
majelis Abdurrahman bin Mahdi, tidak Teknik pengumpulan data yang
seorang pun yang berdiri, tidak ada seorang digunakan adalah dengan menggunakan
pun yang mengasah atau meruncingkan pena, angket terbuka yang kemudian hasil dianalisis
dan tidak ada yang tertawa” (Saifurrahman, secara deskriptif.
2018). Kedua riwayat tersebut menjelaskan
bahwa adab menerima ilmu adalah Hasil dan Pembahasan
memusatkan perhatian dengan meninggalkan
semua aktivitas, fokus terhadap informasi Dalam konteks hubungan
atau penjelasan yang diterima. interpersonal, salah satu indikator bahwa
Adab-adab dalam menerima ilmu hubungan interpersonal seseorang dengan
memberikan gambaran sikap dalam menerima orang lain semakin baik jika ada saling
informasi atau ilmu. Sikap atau perilaku yang keterbukaan untuk mengungkapkan diri dan
ada di dalamnya sesuai dengan sikap yang memberikan umpan balik dalam komunikasi.
harus dilakukan dalam active listening. Dalam berkomunikasi terkadang seseorang
Penerapan adab dan active listening bisa sudah bersikap mendengar tetapi belum
diterapkan dalam satuan penyelenggara mendengarkan secara aktif. Mendengarkan
pendidikan. secara aktif membutuhkan latihan secara
Perguruan tinggi Islam, sebagai salah kesinambungan. Pada penelitian ini, yang
satu penyelenggara pendidikan yang di terdiri dari 28 koresponden didapatkan hasil
dalamnya mengajarkan berbagai ilmu seperti pada tabel 1. Berdasarkan data tersebut
keislaman, termasuk adab. Di dalam proses dapat diketahui bahwa 19 responden
pembelajaran, dosen sebaiknya memberikan berpartisipasi secara aktif dan 9 responden
pengantar sebelum memulai pembelajaran dalam kategori cukup. Keterampilan
mengenai pentingnya menajaga adab. Dengan mendengarkan ternyata tidak mudah dan
adanya adab yang telah tertanam dalam diri butuh proses pembelajaran yang
mahasiswa, diharapkan bisa menerapkan berkelanjutan. Mendengarkan secara aktif
bertujuan untuk memberikan perhatian penuh

12
Active Listening: Adab Menerima Ilmu pada Mahasiswa Psikologi (Perspektif Psikologi Islam) (Vera Imanti, Kusnulia Rosita, Intan Wahyu
Istiqomah)

kepada lawan bicara dan menandakan bahwa Empati merupakan kepedulian dan kasih
kita tertarik dengan bahan pembicaraan sayang atas hubungan emosional seseorang
(Gunawan et al, 2018). dalam menyesuaikan emosionalnya dengan
orang lain. Empati merupakan respons
Tabel 1 emosional (afektif), bergantung pada interaksi
Kemampuan Active Listening
Kategori
antara kapasitas sifat dan pengaruh negara.
Aspek Active
Listening Baik Cukup Kurang Proses empati akan muncul dan dibentuk oleh
Partisipasi 19 9 proses kontrol dari atas ke bawah. Emosi yang
Empati 13 12 3 dihasilkan mirip dengan persepsi seseorang
Mendengarkan (dialami atau dibayangkan secara langsung)
3 15 10
tanpa menilai
dan pemahaman (empati kognitif) dari
Mendalam 24 4
rangsangan emosi, dengan pengakuan bahwa
sumber emosi itu bukan milik seseorang (Cuff
Mahasiswa perlu dibekali kemampuan
et al., 2016).
mendengar aktif, hal ini didukung oleh
Semakin baik keterampilan
penelitian Sugiarto (2019) dimana peserta
komunikasi seseorang maka kemungkinan
didik dalam menuntut ilmu harus mengetahui
terjalin hubungan positif dengan orang lain
tugas-tugas kewajiban sebelum belajar seperti
juga akan semakin tinggi (Kourmousi,
niat dan tujuan, bersungguh-sungguh dan
Amanaki, Tzavara, & Koutras, 2017). Selain
belajar melalui sarana apa saja.
itu, keterampilan mendengarkan perlu
Berdasarkan tabel 1 diperoleh bahwa
diajarkan karena melatih seseorang untuk
13 responden mampu mendengarkan dengan
menghargai orang lain dan meningkatkan
menunjukkan empati, 12 responden cukup
hubungan interpersonal yang positif (Lyoyd,
empati, dan 3 responden kurang mampu
Boer & Voelpel, 2015). Hal ini didukung oleh
menunjukkan empatinya. Menurut Covey
penelitian Peck, Maude, dan Brotherson
(1997) ada empat jenis dasar komunikasi
(2015) yang menyatakan bahwa empati
yaitu membaca, menulis, berbicara, dan
membuat guru dapat memahami, merasakan,
mendengar. Berdasarkan fakta mayoroitas
membuat mudah berkomunikasi dengan anak
orang banyak menghabiskan waktu belajar
dan merespon kebutuhan. Empati juga
membaca, menulis, dan berbicara, namun
membantu individu untuk memahami orang
sedikit orang yang belajar cara mendengarkan
lain, baik perilaku maupun perasaanya bahkan
dengan baik. Empati mengacu pada
memprediksi perilaku berikutnya dan
kemampuan individu untuk memahami
memberikan respons dengan cara yang tepat
keadaan mental orang lain dalam hal emosi,
(Allison, Cohen, Wheelwright, Stone, &
perasaan dan pikiran, yang penting untuk
Muncer, 2011). Hasil penelitian dari
interaksi interpersonal yang efektif (Shamay-
pertanyaan terbuka pertama pada table 2
Tsoory et al., 2009). Empati memungkinkan
menunjukkan beberapa jawaban yang
seseorang untuk memahami masalah atau
mewakili.
kebutuhan yang secara tidak langsung
Berdasarkan paparan tabel 2
diungkap oleh orang lain. Dalam kecerdasan
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan
emosional terdapat lima komponen yaitu
mendengar mahasiswa masih tergolong
empati, pengenalan diri (self awareness),
rendah dan cenderung mengabaikan apa yang
motivasi (motivation), pengendlaian diri (self
disampaikan oleh lawan bicara. Hal ini
regulation), dan keterampilan sosial (social
menunjukkan bahwa pelajaran tentang adab
skills). (Goleman, dalam Cahyani, 2019)).
mendengar terlebih untuk kampus Islam perlu

13
Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.1 (2021): 9-18

ditingkatkan. Adab merupakan suatu ciri khas Berdasarkan tabel 3, dapat kita lihat
dari agama Islam. Adab berkaitan dengan bahwa responden melakukan aktivitas lain
ibadah dan iman dalam Islam yang lebih ketika dosen menjelaskan materi. Hal ini
menjunjung tinggi harkat dan martabat yang dapat menjadi fokus bahwa di tingkat
sesuai dengan ajaran Islam yang menjadi universitas Islam, penerapan adab-adab
ketentuan Allah (Gustia, 2015). Mahasiswa menuntut ilmu masih perlu disosialisasikan.
perlu diberikan adab dalam menuntut ilmu. Pembinaan tentang akhlak dan adab semakin
Pemahaman adab saat ini perlu ditekankan terasa diperlukan terutama di zaman modern
lagi bahkan untuk setiap mata kuliah perlu di mana masalah moral dan akhlak
sekiranya dosen menyampaikan adab mengalami penurunan yang cukup serius.
menuntut ilmu kepada mahasiswa. Salah satu timbulnya krisis akhlak yang
terjadi di masyarakat adalah karena lemahnya
Tabel 2 pengawasan sehingga respon terhadap agama
Pertanyaan terbuka 1 kurang. Krisis akhlak mengindikasikan
Pertanyaan :
tentang kualitas pendidikan agama yang
Ketika mendengarkan orang lain berbicara, maka
saya biasanya seharusnya memberi nilai spiritual namun
Jawaban : justru tidak memiliki kekuatan karena
Saya tidak memahami apa yg dikatakan org tersebut, kesadaran dalam beragam kurang (Daradjat,
saya tidak mengingat point penting dari yang 1989).
dibicarakan, saya tidak memberi respon baik verbal
Hasil penelitian ini sejalan dengan
maupun non verbal
penelitian yang dilakukan oleh Vickery,
Saya tidak mencoba utk memahami isi pesannya,
Keaton, bodie (2015) yang menunjukkan
saya tidak menanyakan kembali jika ada yg kurang
paham, saya tidak memberikan respon baik secara
bahwa keterampilan mendengarkan yang
verbal maupun non verbal dilakukan dengan aktif dan empati akan
Saya tidak mendengarkan dengan seksama dan tidak
menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih
menghentikan aktivitas lain yang saya lakukan, saya baik dalam menjalin hubungan interaksi
tidak menanyakan kembali jika ada yg kurang paham dengan orang lain. Permasalahan tersebut
muncul sebagai implikasi dari rendahnya
Hasil penelitian dari pertanyaan pemahaman akhlak dan adab sebagai
terbuka kedua sebagai berikut : mahasiswa. Hal ini harus menjadi perhatian
bagi kampuskampus baik swasta Islam
Tabel 3 maupun negeri untuk memasukkan
Pertanyaan Terbuka 2 pembinaan akhlak sebagai kurikulum kampus.
Pertanyaan : Dalam pembinaan akhlak diperlukan adanya
Ketika mendengarkan penjelasan dosen di kelas,
strategi khusus agar pembinaan akhlak
saya akan....
Jawaban :
berhasil, Keteladanan dan pembiasaan dalam
Tidak memperhatikan bahasa tubuh dosen dalam pendidikan sangat dibutuhkan. Secara
menjelaskan psikologis, mahasiswa lebih banyak
Saya menanggapi teman yang mengajak bicara mencontoh perilaku atau figur idolanya
termasuk juga dosen. Konsep pembinaan
Saya tidak menolak teman yang mengajak bicara,
dan saya membuka HP ketika dosen menjelaskan akhlak dan adab dalam Islam dapat dilakukan
materi dengan metode keteladanan dan pembiasaan.

14
Active Listening: Adab Menerima Ilmu pada Mahasiswa Psikologi (Perspektif Psikologi Islam) (Vera Imanti, Kusnulia Rosita, Intan Wahyu
Istiqomah)

Metode Keteladanan Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui


Keteladanan dalam pendidikan bahwa memahami isi pesan yang
merupakan salah satu metode yang efektif disampaikan oleh orang lain sangatlah perlu.
dalam mempersiapkan dan membentuk anak Mendengarkan secara mendalam perlu
secara moral, spiritual, dan sosial. Dalam dilakukan agar meningkatkan kepercayaan
pendidikan Islam, konsep keteladanan dapat dan meningkatkan pada hubungan
dijadikan sebagai model dalam pembentukan interpersonal.
kepribadian seorang muslim sebagaimana Hasil penelitian dari pertanyaan
Rasulullah SAW. Sebagaimana telah terbuka keempat yaitu :
difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur’an Tabel 5
“Sesungguhnya telah ada suri Pertanyaan Terbuka 4
tauladan yang baik bagimu pada Nabi Pertanyaan :
Pesan/ informasi yang telah saya terima...
Ibrahim dan orang-orang yang bersama
Jawaban :
dengan beliau.” (Q.S Al Mumtahanah, ayat Saya jarang menemukan point dari pesan yang
4). menjadi perhatian saya, Terkadang saya
melupakannya, meskipun itu point penting. Saya tdak
Metode Pembiasaan
dapat mengingat dg jelas pesan yang disampaikan
Menurut Arief (2002), ada beberapa Terkadang saya melupakan point penting yang saya
syarat yang perlu diperhatikan dalam dengar, saya tidak dapat mengingat dengan jelas
melakukan metode pembiasaan kepada anak pesan yang disampaikan
yaitu : mulailah pembiasaan sebelum Saya tidak mencatat dan menggarisbawahi point
terlambat, lakukan pembiasaan secara terus- penting dari pesan tersebut, terkadang point penting
menerus, berikan konsekuensi dan bersikap dari pesan tersebut terlupakan
tegaslah terhadap peserta didik, dan lakukan
pembiasaan secara komprehensif. Pembiasaan Berdasarkan tabel 5 dapat disimpulkan
akan terbentuk melalui pengulangan yang bahwa setiap kali melakukan komunikasi
dilakukan secara berkesinambungan. sesungguhnya bukan hanya sekadar
Hasil penelitian dari pertanyaan menyampaikan isi pesan, tetapi menentukan
terbuka ketiga yaitu : kadar hubungan interpersonal. Unsur yang
terpenting dalam komunikasi bukan sekadar
Tabel 4 yang kita tuliskan atau yang kita katakana,
Pertanyaan Terbuka 3
Pertanyaan : tetapi bagaimana karakter kita dan bagaimana
Memahami isi pesan dari orang lain/ teman curhat/ kita menyampaikan pesan kepada penerima
penjelasan dosen ketika dikelas pesan sebagai lawan bicara kita. Jika tulisan
Jawaban : dapat dibangun dari teknik hubungan manusia
Saya tidak lagi perlu untuk mengkroscek isi pesan
yang dangkal dan bukan dari kita yang paling
karena sudah mendengarkan, dan menurut saya
ketika saya tidak paham ya tidak mengapa, sesuai dalam (etika), orang lain akan melihat atau
kemampuan diri saja membaca sikap kita. Dalam hal ini, syarat
Saya tidak lagi perlu untuk mengkroscek isi pesan utama dalam berkomunikasi efektif adalah
karena sudah mendengarkan, dan menurut saya memiliki karakter yang kokoh yang dibangun
ketika saya tidak paham ya tidak mengapa, sesuai dari integritas pribadi yang kuat baik
kemampuan diri saja. Saya juga tidak mengulang isi pembicara maupun lawan bicara. Jika kita
pesan, meskipun itu dg kata2 saya sendiri
berperan sebagai lawan bicara, jadilah lawan
Ketika saya tdk paham ya tidak mengapa, karena bicara yang berkualitas dan peka terhadap
kemampuan saya hanya seperti ini

15
Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.1 (2021): 9-18

pesan yang disampaikan. Pemahaman kita e. Tertib dalam permulaan dan intensitas
menjunjukkan kualitas karakter diri. belajar.
Hasil penelitian dari pertanyaan f. Tawakkal kepada Allah SWT. Walaupun
terbuka kelima yaitu : dalam proses menuntut ilmu ini nanti akan
ditemui kesulitan, penuntut ilmu
Tabel 6
Pertanyaan Terbuka 5
diharapkan untuk senantiasa sabar dan
Pertanyaan : tetap berusaha belajar, teguh dalam
Respon saya ketika mendengarkan teman perjalanannya sesuai dengan perintah Allah
Jawaban : SWT.
Saya tidak memberikan respon verbal ketika
g. Kasih sayang dan memberi nasehat.
mendengarkan. meskipun ada hal yang menarik dari
point pembicaraan, saya tidak menatap pembicara Penuntut ilmu seyogyanya memiliki dan
mengiasi dirinya dengan sifat dan akhlak
Tidak memberikan respon verbal ketika mendengar,
posisi saya duduk bersandar menjauh ketika
yang baik dan mulia, serta menghindari
mendengarkan. Saya pun tidak menatap pembicara prasangka buruk terhadap orang lain.
meskipun ada h. Pandai memanfaatkan waktu
Posisi duduk saya menyandar agak menjauh dalam i. Mampu mengambil hikmah
mendengarkan, saya tidak menatap pembicara j. Wara’ atau menjaga diri dari yang syuhbat
meskipun ada pembicaraan yang menarik dan haram
Saya tidak memberikan respon mengangguk ketika k. Penyebab hafal dan lupa. Di dalam
paham, tidak memberikan respon non verbal ketika menghindari lupa dan agar bisa hafal serta
mendengarkan, dan tdk menatap pembicara meskipun memahami suatu ilmu, maka perlu
materinya menarik
dilakukan dengan kesungguhan,
berkelanjutan, mengurangi makan,
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui
melaksanakan shalat malam,
bahwa kemampuan memberikan respon
memperbanyak membaca Al-Qur’an dan
diawali dari keterampilan mendengar dan
memiliki sifat tawadhu.
keterampilan mendengar didapatakan dari
l. Masalah rezeki dan umur. Penuntut ilmu
penerapan adab menuntut ilmu. Menurut Al-
sebaiknya dapat mengawali harinya dengan
Zarnuji terdapat beberapa adab yang harus
bangun lebih pagi, tidak bermalas-malasan,
diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu
memanfaatkan waktu luangnya dengan
dalam belajar (Saihu, 2020), antara lain:
baik, mengedepankan kepentingan akhirat
a. Niat belajar. Niat dalam belajar
dan dunia yang sesuai dengan tuntunan
seyogyanya diniatkan karena ingin mencari
Allah SWT.
ridha Allah SWT.
Hasil pengamatan berdasarkan lembar
b. Memilih guru, ilmu, teman, dan memiliki
behavioral checklist saat pengambilan data
ketabahan dalam belajar. Di dalam
mengkonfirmasi bahwa adanya perubahan
memilih guru, penuntut ilmu sebaiknya
yang signifikan yaitu terdapat peningkatan
mencari yang alim, penyabar, wara’, dan
closeness hubungan interpersonal.
berlapang dada.
Kemampuan mendengarkan aktif mahasiswa
c. Menghormati ilmu dan ulama. Seorang
dapat ditingkatkan melalui pemahaman dan
penuntut ilmu harus menghormati ilmu,
penerapan adab menuntut ilmu dalam Islam.
orang yang berilmu dan pendidiknya.
Pelajaran tentang adab Islam dalam menuntut
d. Sungguh-sungguh, kontinuitas dan
ilmu harus dijadikan platform unggulan suatu
memiliki minat yang kuat.
kampus untuk melahirkan lulusan yang
berkarakter dan beradab. Tanggung jawab

16
Active Listening: Adab Menerima Ilmu pada Mahasiswa Psikologi (Perspektif Psikologi Islam) (Vera Imanti, Kusnulia Rosita, Intan Wahyu
Istiqomah)

memahamkan adab dan akhlak pada generasi analisis terhadap permasalahan klien agar
muda menjadi tugas bersama antara efektif. Adapun yang harus diperhatikan
pemerintah, kampus, orang tua, dan dalam mendengarkan secara aktif selain
mahasiswa. menerapkan adab menuntut ilmu adalah
Hasil wawancara terhadap semua menyiapkan fisik dan mental serta melibatkan
subjek memperlihatkan bahwa sebenarnya perasaan empati dengan pikiran terbuka.
secara umum, mahasiswa bersedia untuk lebih Mendengar aktif akan muncul dengan
kooperatif setelah mengetahui adab-adab sendirinya jika semua orang menerapkan adab
menuntut ilmu dalam Islam. Mereka belum menuntut ilmu. Allah SWT menciptakan
menerapkan adab karena krisis akhlak yang manusia dengan dua telingan dan satu mulut
berkelanjutan. Selama ini tidak ada mata sebagai hikmah agar kita belajar mendengar
kuliah khusus ataupun program yang intensif lebih banyak dibandingkan bicara.
membahas tentang adab dan akhlak.
Krisis moralitas menurut Idris (2008) Daftar Pustaka
dapat diketahui melalui informasi, Allison, C., Baron-Cohen, S., Wheelwright,
pemberitaan, dan surat kabar. Indikasi krisis S.j., Stone, M.H., & Muncer, S.J. (2011).
moral dapat dilihat dari dua aspek. Pertama, Psychometric Analysis of the Empathy
krisis moral yang dilakukan oleh anak Quotient (EQ). Personality and
sehingga memposisikan anak sebagai subjek Individual Differences,51,829-835.
kejahatan. Kedua, krisis moral terhadap anak Cahyani, N. (2019). Psikodrama untuk
yang dilakukan orang dewasa sehingga Meningkatkan Empati Siswa di Sekolah
menjadikan anak sebagai objek tindak Inklusif. Inklusi: Jurnal of Disability
kejahatan. Berdasarkan data ini, peneliti Studies, 6(02), 259–284.
mengajak kepada seluruh elemen baik https://doi.org/10.14421/ijds.060204
pemerintah, kampus negeri maupun swasta Cuff, B. M. ., Taylor, L., Brown, S. J., &
untuk memasukkan mata kuliah adab pada Howat, D. (2016). Empathy: A Review of
semua jurusan agar pembiasaan baik akhlak the Concept.
tumbuh kembali di kalangan generasi muda. https://doi.org/10.1177/17540739145584
66
Simpulan Groth, G., & Marnat. (2015). Hand Book of
Hasil penelitian menunjukkan terdapat Psychological Assessment (kelima).
peningkatan pemahaman antara mahasiswa Pustaka Pelajar.
dengan dosen. Komunikasi interpersonal yang Gustia, T. (2015). Sinergitas Ilmu dan Adab.
terjalin antara mahasiswa dan dosen dapat Jurnal Adabiyah, 15(01), 18–29.
efektif jika dosen maupun mahasiswa Hamdu, G., & Agustina, L. (2011).
menerapkan adab-adab menuntut ilmu. PENGARUH MOTIVASI BELAJAR
Keterampilan mendengarkan aktif SISWA TERHADAP PESTASI
memberikan manfaat tidak hanya BELAJAR IPA DI SEKOLAH DASAR
memperlancar komunikasi tetapi memberi (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV
efek yang positif terhadap hubungan SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang
interpersonal. Keterampilan mendengarkan Kota Tasikmalaya). Jurnal Penelitian
aktif harus dilatih dan dikembangkan terlebih Pendidikan, 12(1), 81–86.
sebagai mahasiswa Psikologi yang nantinya Hasanati, N. (2017). Pengaruh Kompetensi
akan menghadapi klien dan melakukan terhadap Komitmen Profesi pada Dosen.

17
Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.1 (2021): 9-18

Analitika, 9(1), 36–51. Saihu. (2020). Etika Menuntut Ilmu Menurut


https://doi.org/10.31289/analitika.v9i1.7 Kitab Ta’lim Muta’alim. Al Amin:
38 Jurnal Kajian Ilmu Dan Budaya Islam,
Marlina, T. (2005). Mengembangkan Soft 3(01), 99–112.
Skill Siswa dalam Pembelajaran Dengan Shamay-Tsoory, S. G., Aharon-Peretz, J., &
Metode Permainan Media Gambar pada Perry, D. (2009). Two Systems for
Kelas 1 MI Al Fithrah Surabaya. Jurnal Empathy: A Double Dissociation
Tarbawi STAI Al Fithrah, 101–117. Between Emotional and Cognitive
Martoredjo, N. T. (2014). Keterampilan Empathy in Inferior Frontal Gyrus
Mendengarkan secara Aktif dalam Versus Ventromedial Prefrontal Lesions.
Komunikasi Interpersonal. Jurnal Brain: A Journal of Neurology, 132(03),
Humaniora, 5(01), 501–509. 617–627.
Nashikhah, M. (2016). Peranan Soft Skill https://doi.org/10.1093/brain/awn279
dalam Menumbuhkan Karakter Anak vony agustin,Bisnis, F., & Universitas, E.
TPA. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu (2012). Calyptra: Jurnal Ilmiah
Tarbiyah, 01(1), 33. Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1
https://doi.org/10.24042/tadris.v1i1.888 No.1 (2012). Jurnal Ilmiah Mahasiswa,
1(1), 1–10.

18

Anda mungkin juga menyukai