Anda di halaman 1dari 32

Fundamental Thinking:

Belajar Cara Belajar

Selasa, 30 Agustus 2022


Kapan terakhir kali Bapak/Ibu belajar
sesuatu yang tidak terkait langsung
dengan mapel yang diampu?
Apa yang dipelajari dan
kenapa belajar itu?
Tujuan

Tujuan Sesi: Apa peran Bapak/Ibu?

Setelah mengikuti sesi ini, Bapak/Ibu peserta Sesi ini adalah sebuah simulasi, sebuah bentuk
diharapkan memiliki kemampuan untuk belajar penyederhanaan dari proses belajar yang tentunya
secara mandiri dengan: bersifat kompleks dan kontekstual. Artinya dalam
belajar, ada banyak faktor yang memiliki peran
- menyadari kebutuhan informasi untuk berbeda di setiap individu dan saling memengaruhi
pengembangan diri, satu sama lain.
- mengidentifikasi pengetahuan dan
kemampuan baru yang dibutuhkan, Oleh karena itu, dengan berpartisipasi secara aktif,
- mengidentifikasi dan mencari Bapak/Ibu harapannya dapat mengalami secara
sumber-sumber belajar yang tepat, langsung perasaan, pikiran, tantangan, dan respons
- menguji asumsi dan mengidentifikasi dari proses belajar yang utuh, yang harapannya dapat
substansi, dan sama-sama kita refleksikan sebagai bekal belajar
- merefleksikan proses belajar. sesungguhnya yang akan Bapak/Ibu lakukan di
kehidupan sehari-hari.
Kesepakatan Sesi

Kolaboratif Partisipasi Aktif

Reflektif
Belajar Cara Belajar
Dalam 4 Babak

Babak 1
Sadari Kebutuhan
Babak 2
Identifikasi Sumber Belajar
Babak 3
Analisis Informasi
Babak 4
Refleksikan Proses Belajar
Babak 1:
Sadari Kebutuhan
“Apa yang saya perlu pelajari lagi?”
Pada kertas plano yang disediakan di kelompok,
tulis sebanyak-banyaknya kualitas,
kemampuan, atau pengetahuan yang
Bapak/Ibu rasa perlu dimiliki seorang guru
untuk bisa menjadi pemimpin proses
pembelajaran yang baik.
5 hal teratas yang perlu dipelajari guru di abad 21:

1. Pembelajaran berpusat kepada anak


2. Mindset murid sebagai produser
3. Teknologi baru
4. Bahasa Inggris
5. Kolaborasi

Sumber: 15 Characteristics of a 21st-Century Teacher


https://www.edutopia.org/discussion/15-characteristics-21st-century-teacher
Salin sebanyak-banyaknya hal yang
Bapak/Ibu ingin pelajari ke dalam buku
catatan masing-masing.
Pernyataan Belajar
Saya ingin belajar [................................................]
untuk [................................................]

Contoh:
1. Saya ingin belajar bagaimana cara menggunakan PMM
untuk mendukung proses belajar mengajar di kelas.
2. Saya ingin belajar Bahasa Inggris lagi
untuk bisa mengakses lebih banyak konten pembelajaran yang berkualitas.
3. Saya ingin belajar mendiferensiasi instruksi belajar
untuk bisa membuat proses belajar di kelas relevan untuk semua anak.
Diskusikan secara bergantian dengan
rekan di sebelah satu hal dari daftar hal yang
Bapak/Ibu ingin pelajari dan kenapa
Bapak/Ibu ingin mempelajari hal tersebut.
Babak 2:
Identifikasi Sumber Belajar
“Dari mana saya dapat belajar?”
Pada kertas plano yang disediakan di kelompok,
tulis sebanyak-banyaknya sumber belajar yang
Bapak/Ibu rasa bagus untuk mempelajari hal-hal
yang barusan saja dituliskan.
5 contoh sumber belajar yang baik:
1. Murid
2. Komunitas Guru
3. PMM
4. Internet
5. Buku
Ingat kembali Pernyatan Belajar yang
Bapak/Ibu telah tulis

Saya ingin mempelajari


[................................................]

Lihat kembali daftar sumber belajar yang tadi dituliskan.


Pilih salah satu sumber belajar yang saat ini bisa
diakses.
Dalam waktu 15 menit (silakan menyesuaikan),
cari dan catat informasi sebanyak-banyaknya
tentang yang barusan Bapak/Ibu ingin pelajari.
Babak 3:
Analisis Informasi
“Mana yang esensial mana yang teknis?”
Tantangan apa yang ditemui ketika Bapak/Ibu
barusan belajar.
Bagikan juga tantangan yang Bapak/Ibu
bayangkan dapat muncul kalau hal tersebut
diimplementasikan di lapangan.
Mengapa tantangan itu muncul?
Bagaimana cara Bapak/Ibu menghadapi
tantangan tersebut?
Apa yang Bapak/Ibu lakukan ketika menghadapi tantangan?
Apakah Bapak/Ibu langsung mencoba melihat apa yang
orang lain lakukan untuk menghadapi masalah tersebut?
Maka, Bapak/Ibu adalah seorang analogical thinker. Atau
apakah Bapak/Ibu berusaha mencari solusi baru? Maka,
Bapak/Ibu adalah seorang fundamental thinker.1`
Ciri-ciri yang esensial vs yang teknis

Esensial Teknis

Tujuan yang ingin dicapai Cara untuk mencapai tujuan

Langkah-langkah, poin-poin,
Naratif
rumus, tips dan trik

Ada banyak cara Satu cara saja

Kompleks Penyederhanaan

Abu-abu Hitam-putih
*tentu saja ciri-ciri ini bukan sesuatu yang saklek
5 langkah fundamental
(first principles) thinking:
1. Tulis kembali tujuan belajar
2. Identifikasi tantangan
3. Tinjau asumsi
4. Bedah yang teknis, gali yang esensial
5. Sintesis
5 langkah fundamental (first principles) thinking:

Identifikasi Gali yang


Tujuan Belajar Tinjau Asumsi Sintesis
Tantangan Esensial

Tulis kembali tujuan Identifikasi Tinjau kembali asumsi Hindari terjebak dalam Sintesis semua hasil
belajar dengan spesifik tantangan yang yang ada dibalik hal-hal teknis yang belajar dan coba
dan jelas. dihadapi dalam tantangan yang kita membatasi. Gali terapkan untuk
proses belajar. hadapi. esensi dari tujuan dan pembelajaran lebih
Contoh: bangun solusi yang banyak lagi.
Saya ingin belajar Contoh: Contoh: memungkinkan
mendiferensiasi Terlalu banyak metode Apakah pembelajaran dilakukan dalam
dan perangkat yang
instruksi belajar terdiferensiasi semua batasan konteks yang
perlu disiapkan untuk harus terjadi di dalam
untuk bisa membuat dihadapi di lapangan.
dapat memastikan kelas dan harus terjadi
proses belajar di kelas semua murid secara terstruktur?
relevan untuk semua terfasilitasi
anak. pembelajarannya di
kelas.
5 langkah fundamental thinking:

Identifikasi Gali yang


Tujuan Belajar Tinjau Asumsi Sintesis
Tantangan Esensial

Identifikasi Tinjau kembali asumsi Hindari terjebak dalam Sintesis semua hasil
Tulis kembali tujuan
tantangan yang yang ada dibalik hal-hal teknis yang belajar dan coba
belajar dengan spesifik
dihadapi dalam tantangan yang kita membatasi. Gali terapkan untuk
dan jelas.
proses belajar. hadapi. esensi dari tujuan dan pembelajaran lebih
bangun solusi yang banyak lagi.
memungkinkan
dilakukan dalam
batasan konteks yang
dihadapi di lapangan.
Contoh Analisis Informasi Belajar:
1. Tujuan:
Mempelajari pembelajaran terdiferensiasi
2. Tantangan:
Terlalu banyak metode dan perangkat yang perlu disiapkan untuk dapat memastikan semua murid
terfasilitasi pembelajarannya di kelas.
3. Tinjau asumsi:
Apakah pembelajaran terdiferensiasi semua harus terjadi di dalam kelas dan harus terjadi secara
terstruktur?
4. Gali yang esensial:
a. Apa artinya belajar?
Belajar terjadi secara aktif berangkat dari kehendak anak.
b. Apakah semua pembelajaran perlu terjadi di kelas?
Belajar bisa terjadi di mana saja dan sumber belajar bisa dari mana saja.
c. Apakah semua proses belajar perlu diberikan instruksinya?
Karena belajar perlu didorong aktif dari anak. Guru bisa memberikan pemantik yang menarik dan
memberikan tujuan yang jelas (SMART GOAL) dan anak bisa kreatif mencari jalannya
masing-masing mencapai tujuan pembelajaran.
d. Apa saja sumber belajar lain yang bisa dimanfaatkan?
Pembelajaran bisa diperkaya dengan sumber video, artikel, dan audio dari internet, atau juga
narasumber orang di sekitar, seperti: saudara, tetangga, pak RT, kepala sekolah, penjual kantin, dst.
tergantung dengan kebutuhan tujuan belajar.
5. Sintesis:
a. Sekarang saya bisa fokus membuat Alur Aktivitas Belajar yang terdiferensiasi dari segi proses,
produk, dan sumber belajar. Anak-anak akan semakin senang belajar.
Silakan Bapak/Ibu buat analisis serupa di buku
catatan masing-masing terkait dengan yang
dipelajari.
Diskusikan secara bergantian dengan
rekan di sebelah, untuk membagikan hasil
analisis berdasarkan 5 langkah fundamental
thinking.
Babak 4:
Refleksikan Proses Belajar
“Apa yang saya dapat perbaiki dari
proses belajar yang saya lalui?”
3 pertanyaan Kaizen:
1. Apa yang sudah baik?
2. Apa yang dipelajari?
3. Akan lebih baik jika?
Silakan, pada satu set kertas plano (semua
kelompok mengerjakan di plano yang sama),
setiap Bapak/Ibu menuliskan poin refleksi
berdasarkan tiga pertanyaan pemantik
Kaizen yang diberikan.
Nantinya, hasil refleksi pada kertas plano ini
akan dibagikan di kelompok besar.
Takeaways:

Setiap prosedur teknis dibuat untuk mencapai sebuah


tujuan yang esensial. Seringkali kita terjebak dengan
hal-hal teknis tanpa sesungguhnya paham benar apa
yang ingin dicapai melalui teknis tersebut.
Belajar Cara Belajar
Dalam 4 Babak

Babak 1
S Sadari Kebutuhan
Babak 2
I Identifikasi Sumber Belajar
Babak 3
A Analisis Informasi
Babak 4
R Refleksikan Proses Belajar
MARI SIAR-KAN PENTINGNYA
BELAJAR CARA BELAJAR.

Anda mungkin juga menyukai