Anda di halaman 1dari 34

Capaian Tujuan Pembelajaran K11 Profil Pelajar Saran

Elemen Deskripsi Elemen Judul Materi Unit Pokok Materi


Pembelajaran / XI Pancasila Periode

NEGARA Mengkaji karakteristik Peserta didik Peserta didik 1. Ancaman, tantan- Mengidentifikasi Bernalar kritis 6 JP
gan, hambatan, dan
KESATUAN bangsa, kearifan lokal, mampu menganalisis system gangguan (ATHG)
konsep sistem
REPUBLIK mengenali bahwa dirinya menganalisis dan pertahanan dan keamanan yang dihadapi pertahanan dan
INDONESIA adalah bagian dari lingkungan memberi solusi NKRI dan memberi NKRI dan Konsep keamanan Nasional
sistem pertahanan
sekitarnya, sehingga muncul terkait ancaman, solusi terkait ancaman, dan keamanan
Nasional
Contoh kasus
kesadaran untuk menjaga tantangan, tantangan, hambatan, dan
Ancaman, tantangan,
lingkungan sekitarnya hambatan, gangguan (ATHG) yang
hambatan, dan
agar tetap nyaman dihuni. dan gangguan dihadapi NKRI
gangguan (ATHG) yang
Bermula dari kepedulian (ATHG)
dihadapi NKRI
untuk mempertahankan yang dihadapi
lingkungan sekitarnya yang Indonesia;
nyaman tersebut, peserta peserta didik
didik dapat mengembangkan mampu
ke dalam skala yang lebih memahami
Peserta didik mampu 3. Mendemon- Praktik peran Indonesia Berbinekaan 6 JP
besar, yaitu negara, sehingga sistem strasikan praktik
menganalisis dan memilah kerukunan dalam
dalam pergaulan antar global
dapat berperan dalam pertahanan
peran Indonesia dalam Hubungan antarneg- bangsa dan negara di
mempertahankan keutuhan dan keamanan ara
hubungan antar bangsa dunia
wilayah Negara Kesatuan negara;
dan negara di dunia.
Republik Indonesia dengan kemudian
.
menumbuhkembangkan peserta didik
jiwa kebangsaan akan hak mampu
dan kewajiban bela negara menganalisis
sebagai suatu kehormatan peran Indonesia
dan kebanggaan.Peserta didik dalam hubungan
dapat mengkaji secara nalar antar bangsa dan
dan kritis sebagai bagian negara.
dari sistem keamanan dan
pertahanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, serta
berperan aktif dalam kancah
global
TOTAL 72
kehidupan global.
A. DESKRIPSI

PETA KONSEP

PANCASILA
ELEMEN 1
PANCASILA

Capaian Pembelajaran Fase F kelas 11 / XI

pu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.


dan bernegara
dan bernegara
Makna ideologi Terbuka

Peluang dan tantangan penerapan


nilai -nilai Pancasila dalam konteks

Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa
kehidupan bermasyarakat, berbangsa
BAB 2A

personal yang bermanfaat dalam kehidupannya, memberi bantuan yang dianggap penting dan berharga
kepada orang-orang yang membutuhkan di masyarakat yang lebih luas dalam konteks Indonesia dan
dengan membangun kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, mengembangkan potensi sebagai kualitas
kehidupan keseharian penerapan nilai-nilai Pancasila secara kolektif dalam beragam kegiatan kelompok
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
Pancasila, proses perumusan Pancasila, implementasi Pancasila dari masa ke masa, serta reaktualisasi

ang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global; peserta didik mam-
Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa mengkaji nilai-nilai
83

Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; serta pelu-
84 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 85

Makna Ideologi
Unit 1 Makna ideologi bagi suatu negara dapat diartikan sebagai suatu cita-cita dari negara tersebut.
Makna Ideologi Terbuka a. Ideologi memiliki derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
b. Ideologi dapat mewujudkan satu asas kerohanian pandangan dunia dan pandangan hidup.

Jenis-Jenis Ideologi
Tujuan Pembelajaran Unit
Ada beberapa jenis ideologi yang dianut oleh beberapa negara, antara lain, sebagai berikut:
Peserta didik dapat menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka; a. Liberalisme
Liberalisme merupakan ideologi yang memiliki konsep kebebasan individual. Artinya, adanya kesetaraan
bagi semua anggota masyarakat untuk itu, ideologi liberalisme menginginkan semua orang diberikan
kesempatan yang sama untuk mengembangkan bakat-bakat yang dimilikinya seperti halnya yang dimiliki
Kegiatan Pembelajaran orang lain dengan demikian, hak-hak individual harus dilindungi dari campur tangan negara dan badan-
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa kepada badan yang lain.
Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam memahami dan
mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita budayakan literasi dengan mulai b. Marxisme - Komunisme
membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 1 “Makna ideologi terbuka” di bawah ini: Paham ini merupakan ajaran dari Karl Mark dalam pandangan komunisme ini mengutamakan kebersamaan
manusia (individu) daripada kebebasan individu dengan demikian, hak pribadi perseorangan tidak
diakui prinsip utama dari komunisme adalah materialisme yang menyangkal adanya jiwa rohani dan

I stilah ideologi berasal dari bahasaYunani yaitu idein yang memiliki arti melihat selanjutnya istilah ideologi ini Tuhan sehingga menindas kebebasan pribadi dan agama.
dalam bahasa Inggris menjadi idea yang memiliki arti gagasan, cita-cita, konsep, serta kata logia yang berarti
ajaran istilah ideologi adalah ajaran atau ilmu mengenai gagasan dan buah pikiran atau science des ideas istilah Menurut Miriam Budiardjo, terdapat nilai-nilai tertentu yang ada dalam komunisme.
ideologi ini pertama kali diciptakan oleh Destutt de Tracy, seorang filsuf Prancis yang mengemukakan bahwa 1) Gagasan Monoisme, yaitu gagasan yang menolak adanya golongan-golongan di dalam masyarakat.
ideologi sebagai ilmu mengenai gagasan-gagasan yang menunjukkan jalan kebenaran menuju masa depan. 2) Kekerasan dipandang sebagai alat yang sah untuk mencapai komunisme.
Dengan demikian, ideologi dapat diartikan juga sebagai falsafah hidup, yang dalam bahasa Jerman disebut
dengan Weltanschaung. Beberapa pendapat mengenai ideologi yang dikemukakan para ahli adalah sebagai berikut. Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme oleh karena itu, semua alat negara, seperti polisi,
tentara, dan kejaksaan dipergunakan untuk diabdikan kepada tercapainya komunisme.
a. Hegel
Dalam bukunya “An Introduction to Hegel, Freedom,Truth and History” karangan Stephen Houlgate (2005), c. Sosialisme
menyitir pendapat Hegel bahwa ideologi adalah produk kebudayaan dari suatu masyarakat dalam arti Ideologi sosialisme berpandangan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk kreatif, sehingga untuk
tertentu, ideologi merupakan manifestasi kenyataan sosial. mendapatkan kebahagiaan harus melalui kerja sama.

b. Soerjanto Poespowardojo Pokok ajaran sosialisme menurut Heuken Sj mencakup beberapa hal berikut ini.
Dalam bukunya yang berjudul “Filsafat Ilmu Pengetahuan” (2000), disebutkan bahwa ideologi adalah konsep 1) Penghapusan ataupun pembatasan hak milik pribadi.
pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang atau masyarakat untuk 2) Perlindungan bagi kaum buruh terhadap kemiskinan dan pengangguran dalam bentuk jaminan
memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. kerja bagi semua.
3) Perubahan struktur ekonomi melalui pengawasan negara terhadap perusahaan monopoli.
c. Dr. Alfian 4) Perubahan struktur kekuasaan yaitu dengan jalan memaksakan adanya pengakuan terhadap
Dalam bukunya yang berjudul “Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia” (1980), Dr. Alfian berpendapat kesamaan kedudukan semua warga negara.
bahwa ideologi adalah pandangan atau sistem bilateral yang menyeluruh dan mendalam mengenai cara 5) Perubahan struktur pendidikan melalui perlawanan terhadap privilese pendidikan yang dimiliki
yang sebaiknya yaitu secara moral dianggap benar dan adil serta mengatur tingkah laku bersama dalam kelas menengah dan kelas atas.
berbagai segi kehidupan. d. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan ideologi yang mempunyai suatu kekuatan pengaruh untuk menggerakkan
Dengan demikian, pengertian ideologi secara umum merupakan suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan, pada umumnya, pengatur ideologi ini mengatributkan negara pada suatu bentuk identitas kultural yang
serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai khas.
aspek kehidupannya.
86 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 87

Nasionalisme adalah sebuah ideologi yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi dan menggerakkan Perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi lain
rakyat dengan dilandasi rasa kecintaan dan rasa bela negara terhadap tanah air dan bangsanya. Ideologi
Sebelum pembahasan Pancasila sebagai ideologi terbuka, coba Anda amati perbandingan ideologi Pancasila
nasionalisme ini akan muncul apabila suatu bangsa terusik kemerdekaannya atau terhina harga dirinya oleh
dengan ideologi yang lain yang diterapkan di negara-negara di dunia berikut ini.
bangsa lain. Ideologi nasionalisme tidak memandang perbedaan agama, ras, suku, ataupun golongan
yang ada di negara tersebut. Ideologi nasionalisme lebih mementingkan rasa persatuan dan tekad rela
berkorban tanpa pamrih demi membela kepentingan bangsa dan negara. Tabel 1. Perbandingan antar ideologi (Liberalisme-Komunisme-Sosialisme-Pancasila)

IDEOLOGI
ASPEK
e. Fundamentalisme LIBERALISME KOMUNISME SOSIALISME PANCASILA
Fundamentalisme merupakan ideologi untuk menetapkan agama sebagai sistem politik dalam dunia Politik dan - Demokrasi liberal - Demokrasi rakyat - Demokrasi untuk - Demokrasi
Hukum - Hukum untuk - Berkuasa mutlak kolektivitas Pancasila
modern dalam hal ini, agama menjadi sistem organik total yang bersaing di dalam kekomprehensifan melindungi satu parpol - Diutamakan - Hukum untuk
serta jangkauan ideologi dan sistem negara. individu - Hukum untuk kebersamaan menjunjung
- Dalam politik melanggengkan - Masyarakat sama tinggi keadilan
mementingkan komunis dengan negara dan keberadaan
individu individu dan
masyarakat
Ekonomi - Peran negara kecil - Peran negara - Peran negara ada - Peran negara
- Swasta dominan untuk pemerataan ada untuk tidak
mendominasi - Demi kolektivitas - Keadilan distributif terjadi monopoli,
- Kapitalisme berarti demi negara yang diutamakan dan lain-lain yang
- Monopolisme - Monopoli negara merugikan rakyat
- Persaingan bebas

Agama - Agama urusan - Agama candu - Agama harus - Bebas memilih


pribadi masyarakat mendorong salah satu agama
- Bebas beragama - Agama harus berkembangnya - Agama harus
· Bebas memilih dijauhkan dari kebersamaan menjiwai dalam
agama masyarakat kehidupan
· Bebas tidak - Ateis bermasyarakat,
beragama berbangsa, dan
bernegara
Pandangan - Individu lebih - Individu tidak - Masyarakat lebih - Individu diakui
terhadap penting dari pada penting penting daripada keberadaannya
Individu dan masyarakat - Masyarakat tidak individu - Masyarakat diakui
Masyarakat - Masyarakat penting keberadaannya
diabdikan bagi - Kolektivitas yang - Hubungan individu
individu dibentuk negara dan masyarakat
lebih penting dilandasi 3S
(Selaras, Serasi,
Seimbang)
- Masyarakat
ada karena ada
individu. Individu
akan punya arti
apabila hidup di
tengah masyarakat
Ciri khas - Penghargaan atas - Ateisme - Kebersamaan - Keselarasan
HAM - Dogmatis - Akomodasi - Keseimbangan
- Demokrasi - Otoriter - Jalan tengah dan keserasian
- Negara Hukum - Ingkar HAM dalam setiap aspek
- Menolak Dogmatis - Reaksi terhadap kehidupan
- Reaksi terhadap liberalisme dan
absolutisme kapitalisme

Sumber: Franz Magnis Suseno (2000) dan Kansil (2002)


88 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 89

Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Gagasan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Dengan Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari karena pandangan Pancasila bertumpu
pada pola hidup yang berdasarkan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian sehingga perbedaan apapun
yang ada dapat dibina menjadi suatu pola kehidupan yang dinamis, penuh dengan keanekaragaman yang
berada dalam satu keseragaman yang kokoh.
Gagasan ataupun pemikiran pertama mengenai Pancasila sebagai ideologi terbuka mulai berkembang
dan ditampilkan secara formal sekitar tahun 1985 akan tetapi, semangatnya sendiri sesungguhnya sudah ada
sejak tahun 1945 hal tersebut seperti yang tercantum dalam penjelasan UUD 1945 berikut ini.

“Maka telah cukup jika Undang-Undang Dasar hanya memuat garis-garis besar
sebagai instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain penyelenggara negara
untuk menyelenggarakan kehidupan negara dan kesejahteraan sosial, terutama
bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya
memuat aturan-aturan pokok, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan
aturan pokok itu diserahkan kepada Undang-Undang yang lebih mudah cara
Gambar: Pancasila seperti jalan aspal yang memberikan arah kemana membuat, mengubah, dan mencabutnya.”
Gambar: Pancasila seperti jalan aspal yang memberikan arah
kendaraan itu dapat dibawa tanpa ada kerusakan

kemana kendaraan itu dapat dibawa tanpa ada


kerusakan Penjelasan UUD 1945 tersebut dapat disimpulkan bahwa UUD 1945 memiliki unsur keterbukaan.
Pada hakikatnya, Pancasila diangkat dari sistem nilai, kebudayaan, dan kepercayaan yang terdapat pada Dasar dari UUD 1945 adalah Pancasila dengan demikian, Pancasila merupakan dasar dari UUD 1945 dan
kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila menjadi pedoman bagi bangsa dan negara Indonesia untuk ideologi bangsa Indonesia bersifat terbuka pula. Pancasila sebagai ideologi terbuka merupakan nilai-nilai
menjalankan aktivitas sehari-hari di segala aspek kehidupan untuk itu, Pancasila memiliki sifat terbuka, yang memiliki sifat yang tetap, meskipun di dalam penjelasannya dapat secara dinamis dan kreatif yang
fleksibel, dan tidak kaku (luwes) sehingga dapat diterapkan di setiap generasi. Pancasila sebagai suatu disesuaikan dengan kebutuhan atau kepentingan perkembangan masyarakat Indonesia.
ideologi terbuka telah memenuhi persyaratan kualitas tiga dimensi.Pengertian Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia mengakui bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung tiga hal fleksibilitas,
terbuka adalah sebagai berikut. yaitu nilai dasar, nilai instrumen, dan nilai praktis penjelasan ketiga nilai tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pancasila senantiasa mampu menyesuaikan perkembangan zaman tanpa harus mengubah nilai 1. Nilai Dasar
dasarnya. Nilai dasar adalah asas-asas yang diterima sebagai dalil yang mutlak, nilai dasar bersumber dari
2. Pancasila memiliki makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila mampu dikembangkan sesuai tuntutan nilai-nilai budaya dan masyarakat Indonesia sendiri, yaitu yang bersumber dari kebudayaan bangsa
perkembangan zaman dan dinamika kehidupan bangsa Indonesia secara kreatif dan dinamis. yang sesuai dengan konstitusi UUD 1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural (budaya) hal
3. Pancasila mampu memberikan orientasi ke depan dengan menghendaki bangsa Indonesia untuk ini terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
menyadari situasi dan kondisi dalam menghadapi era globalisasi dan keterbukaan dunia dalam segala
aspek kehidupan. 2. Nilai Instrumen
Nilai instrument merupakan pelaksanaan umum dari nilai-nilai dasar pada umumnya, pelaksanaan
tersebut dalam wujud norma sosial atau norma hukum untuk selanjutnya terkristalisasi
Menurut Frans Magnis Suseno, suatu ideologi dapat disebut sebagai ideologi terbuka jika memiliki dua dalam lembaga-lembaga yang sesuai dengan kebutuhan tempat dan waktu, nilai instrumen ini
kategori berikut ini. kedudukannya lebih rendah dari nilai dasar, tetapi dapat mewujudkan nilai umum menjadi konkret
1. Nilai-nilai dan cita-citanya bersumber dari kekayaan budaya masyarakat itu sendiri. Artinya, Pancasila serta sesuai perkembangan zaman dalam hal ini terdapat dalam batang tubuh UUD 1945, ketetapan
bersumber dari budaya dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia, seperti kepercayaan, MPR, peraturan perundang-undangan, keputusan Presiden, dan sebagainya.
keyakinan, dan adat istiadat yang terdapat pada setiap aspek kehidupan masyarakat. Pancasila bukan
merupakan ideologi yang berasal dari negara lain, seperti ideologi liberalisme maupun Marxisme
Komunisme, dengan demikian, Pancasila dapat diterima oleh seluruh masyarakat (bangsa) Indonesia.
2. Isinya Tidak Langsung Operasional
Pancasila tidak dapat langsung dioperasionalkan, melainkan diperlukan suatu penjabaran ke dalam
nilai instrumental.
90 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 91

3. Nilai Praktis Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan


Nilai praktis merupakan nilai yang sebenarnya dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai inilah Pancasila”
yang sesungguhnya menjadi bahan ujian, apakah nilai dasar dan nilai instrumen dapat benar-benar hidup
Elemen Pancasila
dalam masyarakat atau tidak dalam hal ini nilai praktis seperti menghormati, kerukunan, dan gotong
royong dapat diwujudkan dalam bentuk sikap, perbuatan, dan tingkah laku sehari-hari. Judul Unit Makna Ideologi Terbuka

Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila telah menunjukkan perkembangan bangsa sejak Proklamasi Kemerdekaan Profil Pelajar Pancasila Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong,
sampai saat Reformasi ini. Pancasila menjawab segala masalah-masalah di setiapperiode di masa lalu, masa kini, (5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
dan masa depan yang penuh dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta keterbukaan,
oleh karenanya, bangsa Indonesia mampu menjalankan tanpa harus meninggalkan kepribadian dan PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,
nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya
untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran

Aktivitas Belajar 1
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar mandiri

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)


Pembelajaran terpadu antara kemampuan membaca dan menulis yang melibatkan peserta didik
secara aktif (fisik maupun mental) dalam proses pembelajaran agar mampu memahami isi bacaan,
dilakukan secara individu maupun kelompok
• Bacalah wacana tentang “Makna Ideologi Terbuka”
• Buatlah 4 kelompok yang berperan sebagai penyaji 2 kelompok dan yang berperan
sebagai pendengar 2 kelompok
• Kelompok penyaji membacakan ringkasan bacaan selengkap mungkin, dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasan. Sementara itu, kelompok pendengar:
(a) menyimak/ mengoreksi/ menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap; (b)
membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
Proyek/aktivitas pembelajaran
sebelumnya atau dengan materi lainnya
Pendidikan Pancasila
• Kelompok bertukar peran yaitu kelompok yang semula sebagai penyaji menjadi
pendengar dan kelompok pendengar menjadi penyaji.
• Menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama

Aktivitas Belajar 2
2. Buatlah kajian sesuai nilai dan etika Pancasila, dengan judul “Pancasila Ideologi Terbuka
Penyatu Bangsa” lakukan studi pustaka (browsing dan literasi) guna mengeksplorasi: lakukan
posting hasil proyek ke akun sosial masing masing dengan membagikannya ke akun guru dan/
atau sekolah.

Aktivitas Belajar 3
3. Peserta didik diminta melaporkan hasil kajian dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing
oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas.

1. Jelaskan makna Pancasila sebagai ideologi terbuka


2. Bagaimanakah sikap dan perilaku kita menyikapi perkembangan teknologi di era globalisasi yang
semakin mengikis nilai-nilai Pancasila.
Latihan Uji Pemahaman
3. Kemukakan argumentasi kalian tentang “mengapa ideologi itu penting bagi sebuah bangsa/negara”
4. Bagaimanakah pandangan ideologi Pancasila terhadap kebebasan Individu.
5. Sebuah argumentasi bergulir “Perlukah negara dengan ideologi Pancasila membatasi hak milik
pribadi warga negaranya”, Jelaskan analisis terhadap argumentasi tersebut.
92 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 93

Unit 2 barat yang telah menjadi biasa di Indonesia, telah menggeser budaya luhur bangsa sendiri budaya asing
sudah merajalela masuk dalam pola kehidupan sehari-hari menjadi hal yang lumrah dapat ditemui di mana-
Peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam mana, mulai dari kebiasaan berpakaian, berbicara, berperilaku dan sebagainya, kecanggihan teknologi
konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat membantu setiap aktivitas manusia, namun pesatnya perkembangan teknologi memerlukan filter
untuk dapat menyaring hal-hal yang baik bermanfaat dan hal-hal yang sia-sia atau bahkan informasi yang
memberi pengaruh buruk, ketidakhati-hatian dan kebebasan dalam menyikapi teknologi memungkinkan
terjadi penyimpangan dan kerugian, kemerosotan nilai-nilai moral dan mengancam eksistensi nilai-nilai
Tujuan Pembelajaran Unit luhur bangsa.
Peserta didik dapat menganalisis peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan Bagaimana caranya agar nilai-nilai luhur pancasila yang merupakan ciri dan cerminan budi pekerti
sehari-hari bangsa Indonesia sejak dahulu kala itu tetap ada dan menjadi ciri dalam kehidupan anak bangsa Indonesia
di masa depannya? masihkah anak-anak mempelajari, mempedomani, menghayati dan mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari nilai-nilai luhur bangsa. akankah nilai-nilai yang mengikat tersebut terkikis oleh
Kegiatan Pembelajaran
kemajuan teknologi dan pengetahuan serta budaya luar.
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa kepada Pancasila merupakan pondasi, asas dan pandangan serta pedoman hidup bangsa Indonesia. Pancasila
Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam memahami dan memuat nilai-nilai luhur yang yang mengatur tatanan kehidupan dan menjadi ciri bangsa yang dimiliki
mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita budayakan literasi dengan mulai oleh rakyat Indonesia, kemajuan pengetahuan dan teknologi tersebut kiranya dapat menjadi sarana untuk
membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 2 “Peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila memudahkan bangsa Indonesia mencapai cita-citanya yakni mewujudkan masyarakat yang sejahtera
dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” di bawah ini: mencerdaskan kehidupan bangsa dan turut menjaga ketertiban dunia.
Bangsa Indonesia terutama generasi muda harus memahami, mempelajari dan menanamkan serta

M encermati Tantangan Pancasila Sebagai Ideologi Negara di era digital, pentingnya Pancasila
sebagai dasar pengembangan ilmu dapat ditelusuri ke dalam hal-hal sebagai berikut.
Pertama, pluralitas nilai yang berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia dewasa ini seiring
mempedomani nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pondasi moral dalam kehidupan sehari-hari serta harus
terus menjaga jati diri bangsa yang berbeda dengan bangsa-bangsa yang lain, sejenak mari kita kembali
mengenang nilai-nilai luhur dari sila-sila pancasila secara garis besar yang harus selalu terpatri dan menjadi
dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan pedoman hidup setiap rakyat Indonesia terutama generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan
hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak mengisi kelangsungan pembangunan dan kedamaian negeri tercinta ini agar ciri khas akhlak dan budi
terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. pekertinya selalu berada dalam koridor nilai luhur pancasila
Kedua, dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam
titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan dating, oleh karena Berikut nilai-nilai luhur sila-sila Pancasila tersebut:
itu, diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia. 1. Ketuhanan yang Maha Esa
Ketiga, perkembangan iptek yang didominasi negara-negara barat dengan politik global ikut Sila pertama ini mengandung arti bahwa setiap warga negara Indonesia harus memercayai, meyakini,
mengancam nilai-nilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena adanya keyakinan akan Tuhan Yang Maha Esa
royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan, oleh karena itu, diperlukan orientasi tersebut maka seluruh warga Negara Indonesia wajib memiliki agama atau kepercayaan, meskipun
yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda-beda namun nilai kerukunan hidup beragama,
dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia. berdampingan dengan menjaga sikap toleransi, saling menghargai kebebasan beragama serta saling
menjaga keamanan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing, dan tidak
memaksakan kehendak kepada orang lain. sikap toleran telah melahirkan akhlak yang mulia dan rasa
Pancasila sebagai ideologi negara menghadapi berbagai bentuk tantangan, salah satu tantangan
ini telah menumbuhkan dan memupuk rasa persaudaraan sebangsa dan se tanah air yang selalu hidup
yang paling dominan dewasa ini adalah globalisasi merupakan era saling keterhubungan antara
berdampingan dengan damai.
masyarakat suatu bangsa dan masyarakat bangsa yang lain sehingga masyarakat dunia menjadi
Keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa ini juga memiliki nilai luhur yang dapat menjadi benteng
lebih terbuka, kemajuan teknologi dan era digital yang melanda dunia membawa berbagai perubahan bagi
diri agar selalu melakukan hal-hal yang baik serta dengan taat dan takwa pada ajarannya dan hal ini
masyarakat kemudahan untuk mengakses berbagai informasi tanpa batas dapat dilakukan dengan mudah,
tentunya juga akan menjauhkan diri dari perbuatan tercela.
kejadian apapun di belahan bumi mana pun dapat diakses dan diketahui dalam sekejap tanpa ada yang
membatasi, kemajuan teknologi adalah sesuatu hal yang tak bisa dihindari dan dibendung, karena teknologi
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan.
Nilai yang terkandung dalam sila kedua ini adalah adanya persamaan hak, harkat, martabat, derajat
Indonesia termasuk salah satu negara yang juga menikmati dan dipengaruhi kemajuan teknologi dan
bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai makhluk ciptaan Tuhan tanpa membedakan suku, agama, ras/
digital tersebut, kemajuan zaman dan teknologi memiliki pengaruh positif dan negative meskipun banyak
keturunan, jenis kelamin, kedudukan sosial dan semua telah terpatri dalam satu semboyan Bhinneka
anak bangsa yang memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang positif namun pengaruh negatifnya juga telah
Tunggal Ika, nilai lainnya dapat menumbuhkan rasa saling mencintai, memiliki perilaku tenggang
terlihat nyata saat ini dampak negatif yang nyata terlihat adalah berkembangnya budaya asing atau budaya
rasa, toleransi, selalu memupuk rasa persaudaraan saling menghormati hak dan kewajiban.
94 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 95

1. Pendidikan Agama yang harus menjadi peranan penting untuk membentuk ketakwaan pada diri
3. Persatuan Indonesia generasi muda Indonesia,
Nilai luhur pada Sila Persatuan Indonesia ini adalah merupakan nilai inti dalam bernegara dan 2. Pendidikan Pancasila yang harus ditanamkan sehingga dapat menjadi pedoman dan landasan bagi
berbangsa yakni adanya satu arah dan satu tekad untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara generasi muda, menumbuhkan kesadaran dalam diri generasi muda Indonesia untuk membangkitkan
semua warga negara harus memiliki satu tujuan yakni menjaga persatuan dan negara yang kokoh semangat Pancasila, menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dan keyakinan dengan sebaik-
berdaulat aman dan menumbuhkan spirit cinta tanah air warga negara harus siap membela negara baiknya, menumbuhkan semangat nasionalisme, contohnya mencintai produk dalam negeri, dan
dari berbagai ancaman persatuan Indonesia baik ancaman dari dalam negeri sendiri maupun dari yang terakhir adalah lebih selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ekonomi, maupun
luar negeri Indonesia, setiap warga negara harus menempatkan kepentingan persatuan dan kesatuan budaya bangsa.
dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi, atau golongan, selalu mempertahankan rasa
nasionalisme, mengobarkan semangat untuk membela tanah air, memiliki kebanggaan pada tanah air, Sosialisasi tentang nilai-nilai Pancasila sangat diperlukan agar generasi milenial yang akan menjadi
mencintai perdamaian bersatu untuk persatuan Indonesia. penerus bangsa ini tidak lupa dan bisa terus menjaga jati diri bangsa Indonesia. Mengingat bahwa di era
industri 4.0 ini, para generasi milenial akan dituntut untuk berlomba-lomba menciptakan inovasi dan juga
4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan /Perwakilan. berpikiran kreatif sehingga dikhawatirkan banyak remaja akan mulai melupakan jati diri bangsa Indonesia,
Sila ini memiliki nilai luhur yang mencerminkan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa memiliki berkembangnya ilmu teknologi menjadi pengaruh terbesar dalam perubahan karakter dan juga tingkah laku
hak dan kewajiban yang sama, dalam mengambil keputusan harus dilaksanakan dengan musyawarah generasi milenial akibat dari perkembangan ilmu teknologi tersebut, Pancasila kini sedikit demi sedikit
dan tidak memaksakan kehendak, namun mendahulukan asas musyawarah untuk mufakat dengan mulai tergerus oleh globalisasi.
menjunjung tinggi dan menghargai setiap keputusan yang diambil secara bermusyawarah. Begitu pentingnya Pancasila bagi negara Indonesia, karena jika tidak berpedoman pada Pancasila
Indonesia akan bubar. kita juga bisa memulai dari mencintai diri sendiri, keluarga, lingkungan dan negara
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dan melaksanakan nilai-nilai pancasila. Itu secara tidak langsung dapat mempertahankan keutuhan Pancasila.
Nilai luhur dalam sila ini adalah adanya sikap kekeluargaan, gotong royong, demokrasi yang mengatur
keseimbangan hak dan kewajiban sesama warga negara menghargai hak orang lain dan mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Tantangan Penerapan Pancasila Pada Generasi Milenial


Semangat persatuan dan kesatuan merupakan bentuk dari semangat Pancasila yang kemudian diterapkan
dalam kehidupan ber-KetuhananYang Maha Esa, mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan serta
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila merupakan suatu nilai yang memberikan dasar-dasar
yang bersifat fundamental dan universal baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan
begitu Pancasila dijadikan pedoman pada generasi milenial untuk tetap menjalankan dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila.
Pesatnya perkembangan ilmu teknologi menjadi kekhawatiran terbesar dalam perubahan karakter dan
juga tingkah laku generasi milenial.
Generasi milenial berusia 18–36 tahun ini adalah generasi produktif yang akan memainkan peranan
penting dalam keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara, generasi milenial memiliki semangat
produktivitas yang tinggi serta memiliki relasi yang baik antar generasi lainnya, karena hidup di era yang serba
otomatis, generasi ini cenderung menginginkan sesuatu yang serba instan dan sangat mudah dipengaruhi
oleh trend dan budaya luar, hal inilah yang menjadi titik kritis bagi masa depan negara dan bangsa kita.
Perkembangan teknologi ternyata masih menjadi hambatan untuk mendekatkan dan menyatukan anak
bangsa akibat dari tidak seimbangnya antara perilaku milenial dengan penerapan nilai-nilai Pancasila,
seperti gotong royong yang mulai memudar seiring berjalannya waktu hal ini menjadikan generasi milenial
menjadi manusia yang individualis, serta kurangnya rasa Nasionalisme dan Patriotisme.
Untuk membatasi diri dari pengikisan jati diri bangsa akibat pesatnya perkembangan teknologi dan
upaya-upaya memecah bangsa, maka perlu langkah antisipasi yang dapat dilakukan dengan cara :
96 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 97

Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan


Pancasila”
Unit 3
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
Elemen Pancasila bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan bermasyarakat,
Judul Unit
berbangsa dan bernegara

Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
Profil Pelajar Pancasila Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong, Tujuan Pembelajaran Unit
(5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
Peserta didik dapat menganalisis penerapan nilai-nilai Pancasila dan menerapkan, melatih dan mengubah
perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan global;
PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,
Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya
untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Aktivitas Belajar 1
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa kepada
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar mandiri Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam memahami
dan mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita, budayakan literasi dengan
“Pembelajaran Peta Konsep”
Pembelajaran peta konsep dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran kelompok maupun individu. mulai membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 3 “Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
• Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa. Tentang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” di bawah ini:
“Peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”
• Peserta didik mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran atau diagram.

Proyek/aktivitas pembelajaran
Pendidikan Pancasila
• Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan konsep
berpikirnya.
• Dari data hasil diskusi, peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberi
peta konsep yang telah disediakan sebagai pembanding
P ancasila sebagai Sumber Nilai, Pancasila memuat nilai-nilai luhur yang menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia, nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang ada di
dalam kehidupan masyarakat sejak dulu.
a. Pengertian Nilai
Aktivitas Belajar 2
2. Buatlah kajian sesuai nilai dan etika Pancasila, dengan judul “Peluang dan tantangan penerapan Nilai yaitu sesuatu yang berharga, indah, bermanfaat, memperkaya batin, serta menyadarkan manusia
nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara” terhadap harkat dan martabatnya terbentuknya nilai atas dasar suatu pertimbangan cipta, rasa, dan
lakukan studi pustaka (browsing dan literasi) guna mengeksplorasi: lakukan posting hasil
proyek ke akun sosial masing masing dengan membagikannya ke akun guru dan/atau sekolah.
keyakinan seseorang, kelompok maupun bangsa, nilai bersumber dari kebudayaan yang memiliki fungsi
untuk mendorong dan mengarahkan sikap serta perbuatan manusia.
Aktivitas Belajar 3
3. Peserta didik diminta melaporkan hasil kajian dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing
oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas. Ada beberapa pengertian nilai yang dikemukakan oleh para ahli berikut.
1) C. Kluckhon
Dalam bukunya yang berjudul “Culture: A Critical Review of Concept and Definitions” (1952), ia
menyatakan bahwa nilai bukanlah keinginan, melainkan apa yang diinginkan artinya, nilai tersebut
tidak hanya diharapkan tetapi diusahakan sebagai suatu yang pantas dan benar pada diri sendiri
1. Saat era digital seperti sekarang ini, bagaimana peluang Pancasila diterapkan dalam kehidupan maupun orang lain, ukuran-ukuran yang dipergunakan untuk mengatasi keinginan pada saat dan
sehari-hari, khususnya dikalangan pelajar. situasi tertentu itulah yang dimaksud dengan nilai.
2. Saat era digital seperti sekarang ini, bagaimana tantangan Pancasila diterapkan dalam kehidupan 2) Nursal Luth dan Daniel Fernandez
sehari-hari, khususnya dikalangan pelajar.
Latihan Uji Pemahaman 3. Kemukakan analisis kalian tentang “Era sosial media harus diayomi nilai-nilai Pancasila” bagaimana Dalam bukunya “Sosiologi” (2005), mereka menyatakan bahwa nilai adalah perasaan-perasaan yang
dampak positif dan negatifnya. diinginkan atau tidak diinginkan sehingga mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki
4. Bagaimanakah strategi kita untuk mengampanyekan nilai-nilai Pancasila dalam seluruh lini
kehidupan berbangsa dan bernegara melalui sosial media dan kehidupan nyata.
nilai itu dengan demikian nilai bukanlah soal benar atau salah, melainkan persoalan yang dikehendaki
5. Buatlah ide dan gagasan dasar tentang peluang pemanfaatan kemajuan teknologi dan media sosial atau tidak dan disukai atau tidak, kesimpulannya, nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan-
sebagai peluang penerapan Pancasila. perasaan yang selalu diperlihatkan melalui perilaku oleh manusia.

b. Pengertian Pancasila
Istilah Pancasila secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Panca yang berarti lima dan Sila
yang berarti dasar atau asas. Pancasila diartikan sebagai lima dasar atau lima asas dalam buku Sutasoma
karya Mpu Tantular dan Nagarakretagama karya Mpu Prapanca terdapat istilah Pancasila yang ditulis
98 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 99

dengan istilah Pancasila Krama, istilah Pancasila yang digunakan bangsa Indonesia sebagai dasar negara 4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
pertama kali merupakan usulan Ir. Soekarno dalam sidang BPUPKI ketika merumuskan dasar negara Nilai dari sila keempat ini mengandung pengertian bahwa adanya paham demokrasi yang mengutamakan
Indonesia bagian Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 alinea yang masing-masing alinea memiliki makna pengambilan keputusan dengan cara musyawarah mufakat. Contohnya:
tersendiri adapun rumusan Pancasila yang digunakan sebagai dasar negara Indonesia adalah sebagaimana a) Kedaulatan negara adalah di tangan rakyat.
tertuang pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945, pada alinea keempat tersebut terdapat tujuan b) Melaksanakan segala keputusan bersama secara penuh tanggung jawab dan itikad yang baik.
negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara, UUD, dan dasar negara Indonesia. Dasar negara c) Pengambilan keputusan yang sesuai dengan nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Indonesia adalah Pancasila, yaitu negara yang berdasarkan kepada KetuhananYang Maha Esa, kemanusiaan d) Mengakui adanya kedudukan dan hak yang sama bagi semua warga negara Indonesia.
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Nilai keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung arti bahwa tujuan negara Indonesia
c. Nilai-Nilai dalam Pancasila adalah tercapainya masyarakat yang adil dan makmur secara lahir maupun batin. Contohnya:
Sumber nilai kehidupan bangsa Indonesia yaitu sila KetuhananYang Maha Esa. Sila pertama dari Pancasila a) Adanya kewajiban dan hak yang sama bagi semua rakyat Indonesia.
ini merupakan norma dasar yang mengatur hubungan antara manusia sebagai individu dan anggota b) Menjunjung tinggi sifat dan suasana gotong royong dengan penuh rasa kekeluargaan.
masyarakat, negara, pemerintah dan bangsa lain di dunia, selain itu juga menjiwai, mendasari serta c) Menciptakan keadilan sosial dalam segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
memimpin perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia yang berdaulat penuh d) Cita-cita masyarakat adil dan makmur serta material dan spiritual yang merata bagi seluruh rakyat
serta kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan untuk Indonesia
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Penerapan Pancasila dalam konteks berbangsa dan bernegara
Pancasila yang berisi lima sila pada hakikatnya berisi lima nilai dasar yang fundamental, yaitu sebagai berikut. Inti esensi penerapan Pancasila dalam konteks berbangsa dan bernegara harus merujuk pada esensi
1) Ketuhanan Yang Maha Esa nilai-nilai Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan social, konteks
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa adanya pengakuan dari bangsa Indonesia bagaimana mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang dicita-citakan,
terhadap Tuhan, yaitu mesti dalam dalam kenyataannya belum sesuai dengan harapan, bukan berarti harus menyerah pada keadaan,
a) Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa hal tersebut merupakan tantangan bagi generasi muda, khususnya mahasiswa sebagai kaum intelektual,
b) Membina adanya kerja sama dan toleransi diantara umat beragama kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk berpartisipasi berjuang mewujudkan tujuan negara berdasarkan Pancasila, sebagai bagian dari negeri
tercinta ini kita Perlu melatih dan mengubah perilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, maka perlu perluasan
2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan pendalaman wawasan akademik mengenai dasar negara melalui pendidikan Pancasila dan dibutuhkan
Sila ini mengandung pengertian bahwa adanya pengakuan terhadap hak asasi manusia dengan partisipasi yang efektif seluruh warga negara di masa sekarang dan masa yang akan datang berbagai
memperlakukan semua manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang permasalahan di negeri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya pendidikan Pancasila dan sebagai wujud
sama derajatnya. Contohnya: penerapan Pancasila dalam konteks berbangsa dan bernegara maka permasalahan berikut ini harus segera
a) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. diatasi, dengan tekad dan semangat nasionalisme berdasarkan nilai-nilai Pancasila, berikut permasalahan
b) Pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia. bangsa tersebut;
c) Saling menghormati bangsa lain. 1. Masalah Kesadaran Perpajakan
d) Saling bekerja sama dengan bangsa lain. Kesadaran perpajakan menjadi permasalahan utama bangsa, karena uang dari pajak menjadi tulang
e) Memperlakukan semua orang dengan sama, tanpa membedakan suku bangsa dan warna kulit. punggung pembiayaan pembangunan, laporan yang disampaikan masih belum sesuai dengan harta
dan penghasilan yang sebenarnya dimiliki, bahkan banyak kekayaannya yang disembunyikan masih
3) Persatuan Indonesia banyak warga negara yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak, tidak membayar pajak tetapi ikut
Persatuan Indonesia mengandung pengertian adanya membina persatuan dan rasa nasionalisme bangsa menikmati fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, ayo sukseskan wajib pajak di negeri tercinta
Indonesia dengan menghargai keanekaragaman yang terdapat pada bangsa Indonesia. Contohnya: kita ini.
a) Menempatkan persatuan dalam kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun
golongan bangga menjadi bangsa Indonesia. 2. Masalah Korupsi
b) Menempatkan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi maupun golongan. Masalah korupsi sampai sekarang masih terjadi, baik di pusat maupun di daerah hal tersebut
c) Memajukan pergaulan untuk persatuan bangsa. menunjukkan bahwa masih ditemukan adanya perilaku pejabat publik yang kurang sesuai dengan
d) Mewujudkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. standar nilai/moral Pancasila agar perilaku koruptif tersebut ke depan dapat makin direduksi
pendidikan Pancasila perlu diintensifkan di dunia pendidika hal tersebut dikarenakan generasi muda
merupakan kelompok elite intelektual generasi muda calon-calon pejabat publik di kemudian hari
sebenarnya, perilaku koruptif ini hanya dilakukan oleh segelintir pejabat publik saja tetapi seperti
100 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 101

kata peribahasa, karena nila setitik rusak susu sebelanga hal inilah tantangan yang harus direspons 7. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan
bersama agar prinsip good governance dapat terwujud dengan lebih baik di negara Indonesia. Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalah mereformasi sistem hukum dan sekaligus meningkatkan
kualitas penegakan hukum memang banyak faktor yang berpengaruh terhadap efektivitas penegakan
3. Masalah Lingkungan hukum, tetapi faktor dominan dalam penegakan hukum adalah faktor manusianya konkretnya
Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia, namun dewasa ini, citra tersebut perlahan mulai luntur penegakan hukum ditentukan oleh kesadaran hukum masyarakat dan profesionalitas aparatur
seiring dengan banyaknya kasus pembakaran hutan, perambahan hutan menjadi lahan pertanian, dan penegak hukum. Inilah salah satu urgensi pendidikan Pancasila, yaitu meningkatkan kesadaran
yang paling santer dibicarakan, yaitu beralihnya hutan Indonesia menjadi perkebunan selain masalah hukum para mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.
hutan, masalah keseharian yang dihadapi masyarakat Indonesia saat ini adalah sampah, pembangunan
yang tidak memperhatikan ANDAL dan AMDAL, polusi yang diakibatkan pabrik dan kendaraan 8. Masalah Terorisme
yang semakin banyak hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat terhadap kelestarian Salah satu masalah besar yang dihadapi Indonesia saat ini adalah terorisme asal mula dari kelompok
lingkungan masih perlu ditingkatkan dengan reboisasi dan tidak membakar hutan, peningkatan terorisme itu sendiri tidak begitu jelas di Indonesia namun, faktanya terdapat beberapa kelompok
kesadaran melestarikan lingkungan tersebut juga merupakan perhatian pendidikan Pancasila. teroris yang sudah ditangkap dan dipenjarakan berdasarkan hukum yang berlaku para teroris
tersebut melakukan kekerasan kepada orang lain dengan melawan hukum dan mengatasnamakan
4. Masalah Disintegrasi Bangsa agama. Mengapa mereka mudah terpengaruh paham ekstrem tersebut? sejumlah tokoh berasumsi
Reformasi membuat demokrasi mengalir deras dan disalahartikan di samping menghasilkan bahwa lahirnya terorisme disebabkan oleh himpitan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan,
perbaikan-perbaikan dalam tatanan Negara Republik Indonesia, reformasi juga menghasilkan pemahaman keagamaan yang kurang komprehensif terkadang membuat mereka mudah dipengaruhi
dampak negatif, antara lain terkikisnya rasa kesatuan dan persatuan bangsa sebagai contoh dalam oleh keyakinan ekstrem tersebut.
wacana publik bahwa ada segelintir elite politik di daerah yang memiliki pemahaman yang sempit
tentang otonomi daerah. Mereka terkadang memahami otonomi daerah sebagai bentuk keleluasaan Setelah uraian tersebut diharapkan kita dapat menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam konteks berbangsa
pemerintah daerah untuk membentuk kerajaan-kerajaan kecil. Implikasinya mereka menghendaki dan bernegara, termasuk didalamnya menjalankan ajaran agama dalam konteks Indonesia yang berdasar
daerahnya diistimewakan dengan berbagai alasan inilah cikal bakal disintegrasi bangsa semakin pada Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945; taat beragama dalam kehidupan individu,
mencuat, maka perlu pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai Pancasila agar tidak terjadi bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan dalam pengembangan keilmuan serta kehidupan akademik dan
Perpecahan. profesinya mengembangkan karakter Pancasilais yang teraktualisasi dalam sikap jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, cinta damai, responsif, dan proaktif. Menganalisis
ideologi besar dunia dan ideologi-ideologi baru yang muncul dan menjelaskan Pancasila sebagai ideologi yang
5. Masalah Dekadensi Moral cocok untuk Indonesia mengembangkan karakter Pancasilais yang teraktualisasi dalam sikap jujur, disiplin,
Dewasa ini, fenomena materialisme, pragmatisme, dan hedonisme makin menggejala dalam tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, cinta damai, responsif dan proaktif
kehidupan bermasyarakat paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat, karena Pendidikan Pancasila memiliki misi mengembangkan potensi akademik peserta didik Menyiapkan
khususnya generasi muda. fenomena dekadensi moral tersebut terekspresikan dan tersosialisasikan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, membangun budaya
lewat tayangan berbagai media massa begitu banyak tontonan yang bukan hanya mengajarkan ber-Pancasila sebagai salah satu determinan kehidupan serta mengkaji dan mengembangkan pendidikan
kekerasan, melainkan juga perilaku tidak bermoral seperti pengkhianatan dan perilaku pergaulan Pancasila sebagai sistem pengetahuan terintegrasi.
bebas bahkan, perilaku kekerasan juga sering disuguhkan dalam sinetron-sinetron yang notabene
menjadi tontonan keluarga sungguh ironis, tayangan yang memperlihatkan perilaku kurang terpuji
justru menjadi tontonan yang paling disenangi, hasilnya sudah dapat ditebak, perilaku menyimpang
di kalangan remaja semakin meningkat.

6. Masalah Narkoba
Dilihat dari segi letak geografis, Indonesia merupakan negara yang strategis namun, letak strategis
tersebut tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga memiliki dampak negative sebagai contoh,
dampak negatif dari letak geografis, dilihat dari kacamata bandar narkoba, Indonesia strategis dalam
hal pemasaran obat-obatan terlarang tidak sedikit bandar narkoba warga negara asing yang tertangkap
membawa zat terlarang ke negeri ini namun sayangnya, sanksi yang diberikan terkesan kurang tegas
sehingga tidak menimbulkan efek jera akibatnya, banyak generasi muda yang masa depannya suram
karena kecanduan narkoba.
102 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 103

BAB 2B
Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan
Pancasila”
Elemen Pancasila

Judul Unit Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
ELEMEN 2
Profil Pelajar Pancasila Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong,
(5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK
INDONESIA TAHUN1945
PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,
Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya
untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran

Aktivitas Belajar 1
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar mandiri

2. Lakukan studi pustaka (browsing dan literasi) guna mengeksplorasi, Inisiasi diskusi kelompok A. DESKRIPSI
dengan membahas pertanyaan mengenai:
• Kajilah nilai-nilai yang taada di Pancasila? Mengkaji konstitusi dan perwujudan norma yang berlaku mulai dari lingkup terkecil (keluarga, dan
• Bagaimanakah strategi memecahkan masalah sampah di lingkungan kalian? masyarakat) sampai pada lingkup negara dan global sehingga dapat mengetahui dan mempraktikkan hak
• Apa fungsi pajak bagi penyelenggaraan negara dan bagi warga negara”?
dan kewajibannya baik sebagai manusia, bangsa Indonesia maupun sebagai warga negara Indonesia dan
Proyek/aktivitas pembelajaran dunia, termasuk menyuarakan secara kritis terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Mempraktikkan
Aktivitas Belajar 2
Pendidikan Pancasila
3. Buatlah video/film dialog pendek bebas menarik sesuai nilai dan etika Pancasila, dengan judul sistem musyawarah dari lingkup kelas, sekolah, dan keluarga, menyadari dan menjadikan musyawarah
“Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”
lakukan studi pustaka (browsing dan literasi) guna mengeksplorasi: lakukan posting hasil proyek sebagai pilihan penting dalam mengambil keputusan, menjaga persatuan, dan kehidupan yang demokratis.
ke akun sosial masing masing dengan membagikannya ke akun guru dan/atau sekolah. peserta didik dapat menganalisis konstitusi, hubungan antarregulasi yang berlaku sehingga segala peraturan
perundang-undangan dapat diterapkan secara kontekstual dan aktual.
Aktivitas Belajar 3
4. Peserta didik diminta melaporkan hasil proyek studinya dan kemudian bersama-sama dengan
dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas.

PETA KONSEP
Produk dan hierarki perundang-
undangan dan hubungan antar
1. Uraikan pengertian nilai perundang-undangan
2. Rumuskan wujud pelaksanaan nilai persatuan dan kesatuan di lingkungan sekolah kalian.
3.
4.
Rumuskan wujud pelaksanaan nilai persatuan dan kesatuan di lingkungan tempat tinggal kalian
Rumuskan wujud pelaksanaan nilai menjadi kebersihan di lingkungan bermasyarakat.
UNDANG
5. Buatlah peta konsep tahapan penyelesaian masalah bangsa di bawah ini; UNDANG
Latihan Uji Pemahaman
a) Masalah Kesadaran Perpajakan
DASAR NEGARA Hubungan antar regulasi dan
b) Masalah Korupsi
c) Masalah Lingkungan REPUBLIK penerapannya secara kontekstual dan
aktual
d) Masalah Disintegrasi Bangsa
e) Masalah Dekadensi Moral
INDONESIA
f) Masalah Narkoba TAHUN 1945
g) Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan
h) Masalah Terorisme Sikap dan perilaku dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia

Capaian Pembelajaran Fase F Kelas 11 / XI


Peserta didik mampu menganalisis produk perundang-undangan dan mengevaluasi ketidaksesuaian
antarproduk perundang-undangan; serta peserta didik mampu mempraktikkan sikap dan perilaku dalam
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
104 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 105

Unit 1 Kesatuan norma-norma ini ditunjukkan oleh fakta bahwa pembentukan norma yang satu yakni norma
yang lebih rendah ditentukan oleh norma lain yang lebih tinggi, yang pembentukannya ditentukan oleh
Produk dan hierarki perundang-undangan dan hubungan antar norma lain yang lebih tinggi lagi, dan bahwa regressus (rangkaian proses pembentukan hukum) ini diakhiri
perundang-undangan oleh suatu norma dasar tertinggi yang karena menjadi dasar tertinggi dari validitas keseluruhan tatanan
hukum, membentuk suatu kesatuan tatanan hukum. Norma adalah suatu ukuran yang harus dipatuhi oleh
seseorang dalam hubungan dengan sesamanya atau dengan lingkungan peraturan perundang-undangan
(hukum tertulis) disusun dalam satu tingkatan yang disebut hierarki peraturan perundang-undangan
Tujuan Pembelajaran Unit maksudnya adalah peraturan perundang-undangan lebih tinggi berlaku, bersumber dan berdasar pada
Peserta didik menganalisis produk perundang-undangan dan; hubungan antar perundang-undangan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi lagi, dan seterusnya sampai pada peraturan perundang-
undangan yang paling tinggi tingkatannya konsekuensinya setiap peraturan perundang-undangan yang
lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. yang lebih
Kegiatan Pembelajaran
rendah tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam memahami dan
mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita, budayakan literasi dengan mulai
Sejarah Hierarki Norma Hukum Indonesia
membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 1 “Produk dan hierarki perundang-undangan dan hubungan
antar perundang-undangan” di bawah ini: Sistem norma hukum Indonesia pernah mengalami evolusi hierarki peraturan perundang-undangan. Saat
ini, yang menjadi acuan hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia adalah Undang-Undang

H ierarki norma hukum dalam peraturan perundang-undangan dalam kaitannya dengan hierarki norma Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Undang-Undang tentang
hukum, Hans Kelsen mengemukakan teori mengenai jenjang norma hukum (stufentheorie). Hans pembentukan peraturan sedikitnya sudah mengalami empat kali perubahan yaitu;
Kelsen berpendapat bahwa norma-norma hukum itu berjenjang-jenjang dan berlapis lapis dalam suatu 1. Susunan hierarki dalam Ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966
hierarki (tata susunan), dalam arti, suatu norma yang lebih rendah berlaku, bersumber, dan berdasar pada Susunan hierarki dalam Ketetapan MPRS Nomor XX/MPRS/1966 tentang Memorandum DPR-GR
norma yang lebih tinggi, norma yang lebih tinggi berlaku, bersumber, dan berdasar pada norma yang mengenai Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan
lebih tinggi lagi, demikian seterusnya sampai pada suatu norma yang tidak dapat ditelusuri lebih lanjut Republik Indonesia;
dan bersifat hipotesis dan fiktif, yaitu norma dasar (grundnorm). Namun Tidak ada sistem di dunia ini yang a. Undang-Undang Dasar 1945;
secara positif mengatur tata urutan peraturan perundang-undangan. kalaupun ada pengaturannya hanya b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
hanya sebatas pada asas yang menyebutkan misalnya: “Peraturan daerah tidak boleh bertentangan dengan c. Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Peraturan Pemerintah
dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya’ atau dalam hal UUD ada ungkapan d. Keputusan Presiden dan
“the supreme law of the land”. e. Peraturan-Peraturan Pelaksana lainnya seperti;
Norma hukum yang di bawah berlaku dan bersumber, dan berdasar dari norma yang lebih tinggi, dan • Peraturan Menteri
norma lebih tinggi juga bersumber dan berdasar dari norma yang lebih tinggi lagi begitu seterusnya sampai • Instruksi Menteri
berhenti pada suatu norma tertinggi yang disebut sebagai Norma Dasar (Grundnorm) dan masih menurut • dan lain-lainnya.
Hans Kelsen termasuk dalam sistem norma yang dinamis, oleh sebab itu hukum selalu dibentuk dan
dihapus oleh lembaga-lembaga otoritas-otoritasnya yang berwenang membentuknya, berdasarkan norma 2. Susunan hierarki dalam Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000
yang lebih tinggi, sehingga norma yang lebih rendah (Inferior) dapat dibentuk berdasarkan norma yang lebih Susunan hierarki dalam Ketetapan MPR RI Nomor III/MPR/2000 Tentang Sumber Hukum dan Tata
tinggi (superior), pada akhirnya hukum menjadi berjenjang-jenjang dan berlapis-lapis membentuk suatu Urutan Peraturan Perundang-undangan
Hierarki. a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Hubungan antara norma yang mengatur pembentukan norma lain dengan norma yang lain lagi dapat c. Undang-Undang
digambarkan sebagai hubungan antara “Superordinasi” dan “Subordinasi” yang special menurutnya yaitu. d. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
a. Norma yang menentukan pembentukan norma lain adalah norma yang lebih tinggi; e. Peraturan Pemerintah
b. Sedangkan norma yang dibentuk menurut peraturan ini adalah norma yang lebih rendah. f. Keputusan Presiden
c. Tatanan hukum, terutama tatanan hukum yang dipersonifikasikan dalam bentuk negara, bukanlah g. Peraturan Daerah
sistem norma yang satu sama lain hanya dikoordinasikan yang berdiri sejajar atau sederajat, melainkan
suatu tatanan urutan norma-norma dari tingkatan-tingkatan yang berbeda.
3. Susunan Hierarki dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004
Susunan Hierarki dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan.
2. Peraturan daerah kabupaten/Kota dibuat oleh DPRD Kabupaten/Kota bersama
dengan Bupati/Walikota
106 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 107
3. Peraturan Desa/Peraturan yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan desa
atau nama lainnya bersama dengan kepala desa atau nama lainnya
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Berikut ini penjelasan masing-masing Peraturan Perundang-undangan tersebut:
b. Undang-Undang/ Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang 1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) UUD 1945 adalah
c. Peraturan Pemerintah hukum dasar dalam Peraturan Perundang-undangan. UUD 1945 merupakan peraturan tertinggi
4. d.Susunan
Peraturanhierarki
Presiden dalam Undang-Undang Nomor 12 / Tahun 2011 dalam tata urutan Peraturan Perundang-undangan nasional.
e.Prinsip
Peraturan daerahnorma hukum itu bertingkat dan berjenjang, termanifestasikan dalam
bahwa 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (Tap MPR) Ketetapan MPR adalah putusan MPR yang
1. Peraturan daerah Provinsi dibuat oleh DPRD bersama Gubernur ditetapkan dalam sidang MPR meliputi Ketetapan MPR Sementara dan Ketetapan MPR yang masih
Undang-Undang
2. Peraturan daerahNomor 12 / tahun
kabupaten/Kota dibuat2011 tentang
oleh DPRD Pembentukan
Kabupaten/Kota Peraturan
bersama Perundang-
dengan Bupati/ berlaku. Sebagaimana dalam Pasal 2 dan Pasal 4 Ketetapan MPR RI Nomor I/MPR/2003 tentang
Walikota
undangan yang tercermin pada Pasal 7 yang menyebutkan jenis dan hierarki Peraturan Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan MPR Sementara dan MPR 1960 sampai
3. Peraturan Desa/Peraturan yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama lainnya 2002 pada tanggal 7 Agustus 2003. Berdasarkan sifatnya, putusan MPR terdiri dari dua macam yaitu
Perundang-undangan,
bersama dengan kepalayaitu sebagai
desa atau berikut:
nama lainnya Ketetapan dan Keputusan. Ketetapan MPR adalah putusan MPR yang mengikat baik ke dalam atau
keluar majelis. Keputusan adalah putusan MPR yang mengikat ke dalam majelis saja.
a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
4. Susunan hierarki dalam Undang-Undang Nomor 12 / Tahun 2011 3. UU atau Perppu UU adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan
b. Ketetapan
Prinsip bahwa normaMajelis Permusyawaratan
hukum itu Rakyat;
bertingkat dan berjenjang, termanifestasikan dalam Undang-Undang Rakyat (DPR) dengan persetujuan bersama Presiden. Perppu adalah Peraturan Perundang-undangan
Nomor 12 / tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang tercermin pada yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa. Mekanisme UU atau
c. 7Undang-Undang/Peraturan
Pasal Pemerintah
yang menyebutkan jenis dan hierarki Pengganti Undang-Undang;
Peraturan Perundang-undangan, yaitu sebagai berikut: Perppu adalah sebagai berikut: Perppu diajukan ke DPR dalam persidangan berikut. DPR dapat
a.d.Undang-Undang Dasar Negara
Peraturan Pemerintah; Republik Indonesia Tahun 1945; menerima atau menolak Perppu tanpa melakukan perubahan. Bila disetujui oleh DPR, Perppu
b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; ditetapkan menjadi UU. Bila ditolak oleh DPR, Perppu harus dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
c.e.Undang-Undang/Peraturan
Peraturan Presiden; Pemerintah Pengganti Undang-Undang; Baca juga: Plt Menkumham: Perlu Revisi 23 Undang-Undang untuk Pindah Ibu Kota.
d. Peraturan Pemerintah; 4. Peraturan Pemerintah (PP) PP adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden
f. Peraturan Daerah Provinsi; dan
e. Peraturan Presiden; untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya. PP berfungsi untuk menjalankan perintah Peraturan
f.g.Peraturan
Peraturan
DaerahDaerah
Provinsi;Kabupaten/Kota.
dan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan.
g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. 5. Peraturan Presiden (Perpres) Perpres adalah Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Presiden untuk menjalankan perintah Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau dalam
menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan. Peraturan perundang-undangan: Jenis dan hierarkinya
6. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Perda Provinsi adalah Peraturan Perundang-undangan yang
dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dengan persetujuan bersama
Gubernur. Termasuk dalam Peraturan Daerah Provinsi adalah Qanun yang berlaku di Provinsi Aceh
CITA PANCASILA Konstitutive Rechtsidee dan Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) serta Peraturan Daerah Provinsi (Perdasi) yang berlaku di
HUKUM & Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Baca juga: Revisi UU KPK Segera Disahkan Jadi Undang-
Regulative Rechtsidee
Undang dalam Rapat Paripurna.
7. Perda Kabupaten atau Kota Perda Kabupaten atau Kota adalah Peraturan Perundang-undangan yang
Pembukaan
UUD 1945
•Staatsfundamentalnorm dibentuk oleh DPRD Kabupaten atau Kota dengan persetujuan bersama Bupati atau Walikota.
Termasuk dalam Peraturan Daerah Kabupaten atau Kota adalah Qanun yang berlaku di Kabupaten
Batang Tubuh atau Kota di Provinsi Aceh.
UUD 1945
SISTEM
HUKUM
INDONESIA Tap MPR Hukum Dasar
•Staatsgrundgesetz Mengapa harus disebut hierarki? hal ini dikarenakan peraturan perundang-undangan yang lebih rendah
Tidak Tertulis tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi seperti Peraturan Daerah
SISTEM atau Perda tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Pemerintah maupun Undang-Undang sebaliknya
NORMA •Formell Gesetz
Undang-undang peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi menjadi dasar atau landasan bagi peraturan di bawahnya.
HUKUM
•Verordnung
Selain peraturan perundang-undangan yang tercantum di atas, peraturan lainnya diatur dalam
Peraturan Pelaksanaan dan Peraturan
Otonomi, dll •Autonome Pasal 8 Ayat (1) UU No. 12 /2011, yang menegaskan bahwa:
Satzung
Jenis Peraturan Perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 Ayat (1) mencakup peraturan yang ditetapkan oleh Majelis Permusyawaratan
Gambar Teori Tata Urutan Perundangan (Attamimi dalam Oesman dan Alfian, 1993: 85)
Gambar Teori Tata Urutan Perundangan (Attamimi dalam Oesman dan Alfian, 1993: 85) Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah
Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, KomisiYudisial, Bank
Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk
108 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 109

dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan Pancasila”
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat.
Judul Unit Produk dan hierarki perundang-undangan dan hubungan antar perundang-undangan
Jenis peraturan tersebut memiliki kekuatan mengikat sebagai peraturan perundang-undangan dengan
ketentuan bahwa peraturan tersebut diperintahkan oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
atau dibentuk berdasarkan kewenangan. Profil Pelajar Pancasila Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong,
(5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.

PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,


Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya
untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran

Aktivitas Belajar 1
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar mandiri

2. Bentuklah kelompok dari kelas Anda, setiap kelompok berjumlah sekitar 8 orang. Dalam
kelompok tersebut, dibagi lagi menjadi 4 kelompok kecil. Setiap kelompok mempunyai tugas-
tugas sebagai berikut!
• Kelompok pertama menyusun latar belakang,
• Kelompok kedua mengidentifikasi berbagai alternatif peraturan atau kebijakan publik,
• Kelompok ketiga memilih alternatif peraturan atau kebijakan publik yang paling cocok
untuk menyelesaikan masalah di suatu daerah,
• Kelompok keempat menyusun rencana aksi dari alternatif yang sudah dipilih bersama.

Melakukan penelitian
Masing-masing kelompok meneliti tentang masalah Produk dan hierarki perundang-undangan dan
hubungan antar perundang-undangan, dalam kebijakan pemerintah atau peraturan perundang-
undangan. Anda dapat melakukan penelitian di pemerintah daerah setempat atau lembaga-lembaga
Proyek/aktivitas pembelajaran lain yang mempunyai kewenangan dalam merumuskan dan menetapkan peraturan atau kebijakan
Pendidikan Pancasila publik. Kemudian, Anda diminta menganalisis apakah nilai-nilai Pancasila itu telah menjiwai
peraturan atau kebijakan pemerintah tersebut!

Presentasi
Setelah Anda melakukan penelitian, selanjutnya Anda mempresentasikan hasil penelitian kelompok
masing-masing di depan kelas bersama guru Pendidikan Pancasila!

Aktivitas Belajar 2
2. Buatlah video/film dialog pendek bebas menarik sesuai nilai dan etika Pancasila, dengan judul
“Produk dan hierarki perundang-undangan dan hubungan antar perundang-undangan” lakukan
studi pustaka (browsing dan literasi) guna mengeksplorasi: lakukan posting hasil proyek ke akun
sosial masing masing dengan membagikannya ke akun guru dan/atau sekolah.

Aktivitas Belajar 3
3.Peserta didik diminta melaporkan hasil proyek studinya dan kemudian bersama-sama dengan
dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas.

1. Kemukakan pendapatmu tentang hierarki peraturan perundang-undangan di Indonesia


2. Mengapa harus ada hierarki dalam peraturan perundang-undangan?
Latihan Uji Pemahaman 3. Kemukakan analisismu dalam hal apa saja Presiden mengeluarkan PERPU
4. Bagaimanakah hubungan keterkaitan antar peraturan perundang-undangan
5. Uraikan dan jelaskan urutan peraturan perundang-undangan sesuai UU No. 12 / 2011
110 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 111

Unit 2 4. Process Regulations/ Regulasi Proses


Regulasi proses mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, bukan hanya hasil yang ditentukan atau
Hubungan Antar Regulasi dan Penerapannya Secara dilarang. Ini adalah jenis regulasi yang paling berisiko karena mengorbankan inovasi dan kelincahan
Kontekstual dan Aktual untuk memastikan lebih sedikit variabilitas dalam pengiriman proses, contoh umum dari regulasi proses
adalah skrip call center.

Regulasi berasal dari berbagai sumber, tetapi bentuk yang paling umum adalah regulasi pemerintah dan
Tujuan Pembelajaran Unit swa-regulasi. Peraturan Pemerintah adalah perpanjangan alami dari undang-undang, yang mendefinisikan
Peserta didik menyajikan, membuat dan menata langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan dan mengontrol beberapa cara yang dapat dilakukan oleh bisnis atau individu untuk mengikuti hukum
regulasi, penyelesaian sengketa jika terjadi tumpang tindih, pertentangan antara satu regulasi dengan sistem perundang-undangan yang baik perlu dibangun sebagai penopang prinsip negara hukum kualitas
regulasi yang setara. terjaminnya prinsip negara hukum sangat dipengaruhi oleh kondisi regulasi di Indonesia. Regulasi yang
tidak efektif dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan pengaruh negatif bagi eksistensi negara hukum
tersebut, dalam situasi seperti ini, masyarakat dapat mengambil jarak dengan hukum.
Kegiatan Pembelajaran
Di Indonesia tingkat kepercayaan dan ketergantungan masyarakat terhadap hukum biasa jadi mengalami
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa penurunan walaupun, sistem hukum dan tata pemerintahan Indonesia menempatkan peraturan perundang-
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam undangan sebagai instrumen penting dalam menjalankan sistem bernegara dan bermasyarakat namun,
memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita budayakan literasi sampai dengan saat ini permasalahan peraturan perundang-undangan masih menjadi salah satu permasalahan
dengan mulai membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 2 “Hubungan antar regulasi dan penerapannya yang belum tuntas diselesaikan, baik peraturan perundang-undangan di tingkat pusat maupun di tingkat
secara kontekstual dan aktual.” di bawah ini: daerah permasalahan itu diakui pada masa pemerintah Presiden Joko Widodo, pada Maret 2016, Presiden
menyatakan komitmennya untuk menyederhanakan regulasi. banyaknya regulasi tersebut menyebabkan

R egulasi adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah atau otoritas lain untuk mengontrol cara sesuatu yang
dilakukan atau cara orang berperilaku. Regulasi adalah seperangkat peraturan untuk mengendalikan
suatu tatanan yang dibuat supaya bebas dari pelanggaran dan dipatuhi semua anggotanya, regulasi adalah
pemerintah tidak leluasa bergerak, regulasi yang tidak efektif dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan
pengaruh negatif bagi eksistensi negara hukum.

kata serapan dari bahasa Inggris “Regulation” yang artinya aturan, menurut Collins Dictionary, regulasi
adalah aturan yang dibuat oleh pemerintah atau otoritas lain untuk mengontrol cara sesuatu yang dilakukan
Sinkronisasi Peraturan Perundang-undangan dengan regulasi dan
atau cara orang berperilaku regulasi adalah istilah yang mungkin kerap terdengar di bidang pemerintahan
kebijakan Nasional
dan bisnis, regulasi pemerintah adalah perpanjangan alami dari undang-undang, yang mendefinisikan dan
mengontrol beberapa untuk memahami regulasi, kamu perlu menganalisis jenis-jenisnya, menurut Stephen di Indonesia terdapat dua dokumen yang terkait dengan perencanaan pembangunan dan perencanaan
Bounds, jenis-jenis regulasi adalah sebagai berikut: pembentukan peraturan perundang-undangan dokumen perencanaan pembangunan terdiri atas dokumen
1. Arbitrary Regulations/Regulasi Arbiter pembangunan nasional dan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang kedudukannya diatur dalam
Regulasi arbiter adalah standar atau aturan yang mewajibkan penggunaan memilih satu dari beberapa Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU SPPN).
opsi regulasi yang sama-sama valid contoh klasik adalah pilihan mengemudi di sisi kiri atau kanan Pada tingkat nasional, dokumen perencanaan pembangunan mencakup:
jalan, meskipun tidak ada bedanya praktis sisi mana yang dipilih, itu menjadi penting ketika semua • Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN),
orang mematuhi pilihan yang lebih banyak dan umum, seiring waktu, biasanya opsi yang paling banyak • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),
digunakan akan menang. • Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L),
• Rencana Kerja Pemerintah (RKP), dan
2. Good Faith Regulations/Regulasi Iktikad Baik • Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L). Sementara
Regulasi itikad baik adalah peraturan yang menetapkan dasar perilaku di area tertentu misalnya peraturan
kesehatan untuk restoran ada untuk melindungi konsumen dan meminimalkan risiko hal-hal seperti Pada tingkat daerah, dokumen perencanaan pembangunan mencakup
keracunan makanan dalam skenario ini tidak ada pihak yang bertanggung jawab yang akan keberatan • Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RKJPD),
dengan tujuan peraturan yang telah ditetapkan, tetapi argumen mungkin muncul atas kompleksitas • Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
peraturan dan sulitnya kepatuhan. • Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD),
• Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dan Renja SKPD.
3. Goal Conflict Regulations/Regulasi Konflik Tujuan
Goal conflict regulations adalah peraturan yang mengakui konflik intrinsik antara dua tujuan, biasanya Demikian pula halnya dokumen perencanaan legislasi, terdiri atas dokumen perencanaan legislasi di
tujuan individu versus tujuan masyarakat dan mengatur untuk kebaikan masyarakat yang lebih besar, tingkat nasional dan dokumen perencanaan legislasi di tingkat daerah, yang diatur dalam Undang-Undang
contoh dari regulasi konflik tujuan adalah mengamanatkan pemakaian sabuk pengaman dan batasan
konsumsi alkohol saat mengendarai mobil.
112 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 113

Nomor 12 / Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU PPP) serta Undang- antar umat beragama. Contoh lain, merespons aksi terorisme belakangan, pemerintah menggagas revisi
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemerintahan Daerah). undang-undang antiterorisme beberapa contoh lainnya dapat dicermati dari daftar RUU yang masuk
dalam program legislasi nasional 2015-2019 pertanyaannya, apakah materi-materi tersebut layak diatur
Pada tingkat pusat, dokumen perencanaan legislasi terdiri dari: dalam undang-undang dan apakah membentuk undang-undang menjadi solusi tepat mengatasi persoalan
 Program
• Program Legislasi Prioritas
Nasional Tahunan,
(Prolegnas), masyarakat?
• Program Prioritas Tahunan,
 Program Penyusunan Peraturan Pemerintah (Progsun PP), Kita bisa mempertanyakan urgensi pembentukan berbagai undang-undang yang tidak masuk dalam
• Program Penyusunan Peraturan Pemerintah (Progsun PP), lingkup pengaturan kepentingan umum, seperti undang-undang yang mengatur mengenai profesi, berbagai
 Program
• Program Penyusunan Penyusunan
Peraturan Peraturan
Presiden (ProgsunPresiden (Progsun Perpres),
Perpres), peraturan di bidang kesehatan, sampai pada undang-undang yang bersifat sangat teknis, alasan legitimasi
 dan
• dan Perencanaan Peraturan Perundang-undangan
Perencanaan K/L.
Peraturan Perundang-undangan K/L. juga ditengarai muncul dalam pembentukan berbagai undang-undang tersebut kebutuhan legitimasi yang
Sementara itu, dokumen perencanaan legislasi pada tingkat daerah terdiri dari: menurut Ann Seydman hanya tertuju pada pemerintah untuk menguatkan kebijakannya, ternyata juga
Sementara itu, dokumen perencanaan legislasi pada tingkat daerah terdiri dari: dibutuhkan oleh organisasi atau masyarakat, sehingga keinginan membentuk undang-undang, didasarkan
 ProgramPeraturan
• Program Pembentukan Pembentukan
DaerahPeraturan
(PropemDaerah (PropemProvinsi
Perda) Tingkat Perda)dan
Tingkat Provinsi dan pada alasan pragmatis tanpa mempertimbangkan apakah akan memberi manfaat bagi masyarakat luas atau
 ProgramPeraturan
• Program Pembentukan DaerahPeraturan
Pembentukan (PropemDaerah
Perda) Tingkat
(PropemKabupaten/Kota.
Perda) Tingkat Kabupaten/Kota. hanya sebagian kecil kelompok.
Adanya kecenderungan pendapat bahwa setiap persoalan perlu diatur dalam Undang-Undang,
ProgramProgram
Simplifikasi Regulasi Pemerintah 2015–2017 keinginan memperoleh legitimasi melalui Undang-Undang, keyakinan bahwa Undang-Undang menjadi
Simplifikasi Regulasi Pemerintah 2015–2017 alternatif solusi menyelesaikan masalah sosial akan menyebabkan tingginya produksi Undang-Undang.
Jumlah undang-undang akan semakin membengkak Indonesia masuk dalam situasi hiper regulasi banyak
Simplifikasi Regulasi hal yang diatur dengan undang-undang, permasalahan ini juga akan berdampak pada pemborosan anggaran
negara pembahasan undang-undang melalui proses yang panjang dengan tuntutan ketersediaan alokasi
Kementerian Kementerian Kementerian Kementerian
Koordinator BAPPENAS anggaran yang tidak sedikit ditambah lagi dengan alokasi anggaran yang tidak relevan misalnya studi
Lembaga lain Hukum & HAM Dalam Negeri Bidang Perekonomian
banding permasalahan lain terkait dengan ongkos sosial yang muncul dari pembahasan undang-undang
Dalam rangka Dari tahun 2015 sampai akhir Melalui Paket Kebijakan
yang menimbulkan pro kontra yang ekstrem di masyarakat padahal belum tentu undang-undang yang
menindaklanjuti direktif 2017, sebanyak Ekonomi I-XV, sejauh ini diperdebatkan tersebut akan dapat diimplementasikan secara efektif dan memberi manfaat bagi masyarakat

427
Presiden untuk telah ada
memangkas luas.

50% regulasi 213* Montesquieu berpendapat bahwa perubahan-perubahan yang tidak penting dalam undang-undang
Undang hanya akan menjadi dokumen tertulis yang tidak berpengaruh bagi perubahan
yang ada, undang-undang yang sulit dilaksanakan, dan undang-undang yang benar-benar tidak diperlukan,
dari 42.000 level Permen, Perdirjen, dan Peraturan yang masyarakat bahkan dapatituberpengaruh pada kepercayaan masyarakat terhadapJadi
hukum.
regulasi peraturan setingkatnya dideregulasi, meliputi harus dihindari karena hukum-hukum seperti akan memperlemah otoritas hukum secara umum.
pencabutan, revisi, dan
Bappenas mengoordinasikan pembentukan regulasi baru membengkaknya undang-undang justru akan berdampak negatif bagi keberadaan hukum itu sendiri.
pelaksanaan Pemilihan 22 K/L dilakukan
simplifikasi/pemangkasan berdasarkan Instruksi Presiden Undang-Undang hanya akan menjadi
Membatasi dokumen
Produksi tertulis yangUU
Membentuk tidak berpengaruh bagi perubahan masyarakat
regulasi terkait perizinan dan No. 4 Yahun 2015 tentang
investasi di 20 Pelaksanaan Pelayanan Terpadu * Keterangan : bahkan dapat berpengaruh pada kepercayaan masyarakat terhadap hukum.
kementerian/lembaga Satu Pintu Pusat di Badan Laporan 3 Tahun
Koordinasi Penanaman Modal
Pemerintahan Jokowi JK
Perbandingan
Membatasi Produksi dan irisan jumlah
Membentuk UURUU yang diusulkan pemerintah dalam RPJMN 2015–
2019 dan dokumen Prolegnas 2015-2019
yang terdiri atas Peraturan dan Keputusan Menteri Dalam Negeri
Melalui
pembatalan 3.143 serta Peraturan Daerah yang bertentangan dengan peraturan yang Perbandingan dan irisan jumlah RUU yang diusulkan pemerintah
sebanyak regulasi
lebih tinggi kepentingan umum dan/atau kesusilaan serta
menghambat perizinan investasi dalam RPJMN 2015–2019 dan dokumen Prolegnas 2015-2019
Melalui agenda reformasi hukum, yang meliputi penataan regulasi dengan penguatan
pembentukan
Melalui peraturanhukum,
agenda reformasi perundang-undangan, sertaregulasi
yang meliputi penataan penataan database
dengan peraturan
penguatan perundang-
pembentukan peraturan
undangan
perundang-undangan, serta penataan database peraturan perundang-undangan
Sumber:
Sumber: Bappenas
Bappenas
RPJMN Prolegnas

Hiper Regulasi, Tantangan Pembenahan Regulasi di Indonesia 14 RUU 70 RUU 12 RUU


Hiper Regulasi, Tantangan Pembenahan Regulasi di Indonesia
Salah satu kecenderungan yang bisa dilihat dari perkembangan perundang-undangan di Indonesia adalah
84 82
Salah satu kecenderungan yang bisa dilihat dari perkembangan perundang-undangan di RUU RUU
banyaknya persoalan yang ingin diatur dalam undang-undang. Seolah-olah undang-undang menjadi obat
Indonesia
yang paling ampuh untukadalah banyaknya
mengatasi persoalanpersoalan
yang ada.yang ingin
Sebagai diatur
contoh, dalam
untuk undang-undang.
mengatasi Seolah-
permasalahan
hubungan antarolah
umatundang-undang menjadi
beragam, muncul obat yang
usulan untuk paling ampuh
membentuk untuk mengatasi
undang-undang persoalan
yang mengatur yang ada.
kerukunan
Sebagai contoh, untuk mengatasi permasalahan hubungan antar umat beragam, muncul Sumber: Bappenas (diolah dari RPJMN dan Prolegnas 2015-2019)
usulan untuk membentuk undang-undang yang mengatur kerukunan antar umat beragama. Sumber: Bappenas (diolah dari RPJMN dan Prolegnas 2015-2019)

Undang-undang menjadi bagian penting dalam sistem hukum kita ketidakcermatan dalam
114 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 115

Undang-undang menjadi bagian penting dalam sistem hukum kita ketidakcermatan dalam membentuk Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan
undang-undang dapat menimbulkan dampak negatif bagi hukum itu sendiri oleh karena itu, DPR dan Pancasila”
Presiden sebagai pemegang kuasa membentuk undang-undang perlu melakukan penataan ulang dengan
Elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
melihat pada kecenderungan motif membentuk undang-undang saat ini seleksi usulan undang-undang
perlu dilakukan secara lebih ketat, prioritaskan pada undang-undang yang mengatur kepentingan umum. Judul Unit Hubungan antar regulasi dan penerapannya secara kontekstual dan aktual
Selain itu, ketaatan pada ketentuan normatif yang mengatur materi muatan undang-undang juga
harus ditingkatkan kembali, sehingga materi yang seharusnya diatur dalam jenis peraturan di bawah Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
undang-undang tidak perlu dibahas untuk menjadi undang-undang di sisi lain, perlu mendorong berbagai Profil Pelajar Pancasila Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong,
kalangan untuk lebih memahami kedudukan undang-undang dalam mengatur kepentingan negara dengan (5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.

mengedepankan pada pengaturan yang bersifat umum dan luas, berikut jumlah regulasi di tingkat Pusat:
PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,
Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya
untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran
Jumlah Regulasi yang Dihasilkan di Tingkat Pusat (Periode 2014 –
Oktober 2018) Aktivitas Belajar 1
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar mandiri

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)


• Pembelajaran terpadu antara kemampuan membaca dan menulis yang melibatkan
Potensi peserta didik secara aktif (fisik maupun mental) dalam proses pembelajaran agar mampu
Peraturan
7621 MenterI
tumpang
tindih
memahami isi bacaan, dilakukan secara individu maupun kelompok
Hiperregulasi

• Bacalah wacana tentang “Hubungan antar regulasi dan penerapannya secara kontekstual
Peraturan dan aktual”
765 Presiden
Beban harmonisasi
• Buatlah 4 kelompok yang berperan sebagai penyaji 2 kelompok dan yang berperan
dan sinkronisasi
sebagai pendengar 2 kelompok
Peraturan
452 Pemerintah
• Kelompok penyaji membacakan ringkasan bacaan selengkap mungkin, dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasan. Sementara itu, kelompok pendengar:
(a) menyimak/ mengoreksi/ menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap; (b)
Undang- Tidak ada lembaga yang Proyek/aktivitas pembelajaran
107 undang melakukan monitoring
dan evaluasi
Pendidikan Pancasila
membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya
• Kelompok bertukar peran yaitu kelompok yang semula sebagai penyaji menjadi
pendengar dan kelompok pendengar menjadi penyaji.
• Menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama

Aktivitas Belajar 2
2. Buatlah kajian sesuai nilai dan etika Pancasila, dengan judul “Hubungan antar regulasi dan
penerapannya secara kontekstual dan aktual” lakukan studi pustaka (browsing dan literasi)
guna mengeksplorasi: lakukan posting hasil proyek ke akun sosial masing masing dengan
membagikannya ke akun guru dan/atau sekolah.

Aktivitas Belajar 3
3. Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan Pancasila” 3. Peserta didik diminta melaporkan hasil kajian dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing
oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas.
Elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Hubungan antar regulasi dan penerapannya secara kontekstual dan
Judul Unit
aktual
1. Apa yang kalian pahami dari istilah regulasi peraturan perundang-undangan.
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) 2. Di Indonesia tingkat kepercayaan dan ketergantungan masyarakat terhadap hukum biasa jadi
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak mengalami penurunan, Jelaskan alasannya.
Profil Pelajar Pancasila Latihan Uji Pemahaman 3. Lembaga apakah di Indonesia yang memiliki kewenangan menguji undang-undang terhadap
Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong, (5) UUD.
Bernalar kritis, dan (6) Kreatif. 4. Bagaimanakah Tantangan Pembenahan Regulasi di Indonesia
5. “Banyaknya regulasi peraturan perundang-undangan menyebabkan pemerintah tidak leluasa
PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, bergerak” Jelaskan alasannya.
Adobe PhotoShop/sejenisnya, Adobe Premier/sejenisnya,
Sarana dan Prasarana
CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya
untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran
Aktivitas Belajar 1
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi
ataupun belajar mandiri

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)


116 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 117

Unit 3 2) Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.


3) Mengolah kekayaan alam dengan menjaga ekosistem guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sikap dan perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik 4) Rajin belajar guna menguasai ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin untuk diabdikan kepada
Indonesia negara.

b. Membina persatuan dan kesatuan


Pembinaan persatuan dan kesatuan harus dilakukan di mana pun kita berada, baik di lingkungan keluarga,
Tujuan Pembelajaran Unit sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara, tindakan yang menunjukkan usaha membina persatuan dan
Peserta didik mempraktikkan sikap dan perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik kesatuan, antara lain:
Indonesia 1) Menyelenggarakan kerja sama antardaerah.
2) Menjalin pergaulan antarsuku bangsa.
3) Memberi bantuan tanpa membedakan suku bangsa atau asal daerah.
Kegiatan Pembelajaran
4) Mempelajari berbagai kesenian dari daerah lain
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa kepada 5) Memperluas pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam memahami dan 6) Mengerti dan merasakan kesedihan dan penderitaan orang lain, serta tidak mudah marah atau
mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita budayakan literasi dengan mulai menyimpan dendam.
membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 3 “Sikap dan perilaku dalam menjaga keutuhan Negara 7) Menerima teman tanpa mempertimbangkan perbedaan suku, agama, maupun bahasa dan kebudayaan.
Kesatuan Republik Indonesia” di bawah ini:
c. Rela Berkorban

P entingnya keutuhan NKRI, Dalam KBBI, keutuhan berasal dari kata dasar utuh yang berarti dalam
keadaan sempurna seperti semula utuh juga berarti tidak bercerai berai atau tidak terpecah belah.
Jadi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia artinya adalah bahwa Indonesia merupakan negara
Sikap rela berkorban adalah sikap yang mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan memberikan
sesuatu yang dimiliki untuk orang lain, walaupun akan menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri
dalam pengertian yang lebih sederhana, rela berkorban adalah sikap dan perilaku yang tindakannya
kesatuan yang memiliki kedaulatan, memiliki tujuan nasional, dan berdiri secara utuh baik wilayahnya, dilakukan dengan ikhlas serta mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan diri sendiri,
rakyatnya, ataupun pemerintahnya. Nilai-nilai Pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-sehari sikap rela berkorban ditunjukkan dengan cara membiasakan merelakan sebagian kepentingan kita untuk
sebagai upaya menjaga keutuhan negara nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dengan cara hidup rukun kepentingan orang lain atau kepentingan bersama.
antarsesama kerukunan merupakan modal utama dalam menjaga keutuhan negara, sikap tersebut dapat
ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat. Pelaksanaan sikap rela berkorban antara lain:
Keutuhan NKRI juga ditunjukkan melalui hal-hal berikut: 1) Di rumah
1. Indonesia yang utuh dan tidak mudah terpecah belah. a) Menunda acara bermain untuk membantu pekerjaan ibu.
2. Hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya baik. b) Menunda rencana berkemah bersama teman-teman karena harus menunggu anggota keluarga
3. Tidak ada pergolakan, peperangan, pemberontakan ataupun perpecahan di antara rakyat. yang sedang sakit.
4. Situasi negara yang aman, nyaman, dan damai. 2) Di sekolah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dianugerahi wilayah yang luas dan kekayaan alam yang beraneka a) Memberi iuran bila ada teman yang kena musibah.
ragam oleh karena itu, semua rakyat Indonesia berkewajiban untuk melindungi dan mempertahankan b) Mau berangkat lebih pagi untuk melaksanakan piket kelas.
wilayah Indonesia agar tetap utuh jika NKRI utuh makan kekayaan alam dapat kita manfaatkan untuk c) Memberikan sumbangan untuk PMI (Palang Merah Indonesia).
kesejahteraan rakyat Indonesia. 3) Di masyarakat
Perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia telah mengorbankan harta dan bahkan nyawa demi a) Menunda pergi piknik ketika ada acara kerja bakti di kampung.
Indonesia tercinta, sehingga para pejuang dan pendiri Indonesia sudah bertekad bahwa bentuk Negara b) Membatalkan perayaan ulang tahun ketika tetangga sakit parah.
Kesatuan Republik Indonesia, gangguan demi gangguan yang berusaha membubarkan Republik Indonesia
sudah banyak terjadi, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri kita harus selalu waspada
terhadap ancaman dan gangguan yang ingin memecah belah bangsa Indonesia, rakyat Indonesia harus
Upaya-upaya dalam menjaga keutuhan NKRI
membangun rasa kebersamaan dan menjadikan perbedaan sebagai sumber kekuatan bersama, untuk
menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia diperlukan sikap-sikap: Setiap warga negara memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mempertahankan keamanan dan
a. Cinta tanah air pertahanan seperti dalam UUD 1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2) yang berbunyi bahwa tiap-tiap warga negara
Warga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah air, cinta tanah air dan bangsa berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara usaha pertahanan dan keamanan
dapat diwujudkan dalam berbagai hal, antara lain: rakyat dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan
1) Menjaga keamanan wilayah negaranya dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
118 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 119

pendukung, isi pasal tersebut juga menunjukkan bahwa partisipasi warga negara sangat penting untuk 3) Lingkungan Masyarakat
menjaga keutuhan negara dan berlangsungnya pemerintahan. Masyarakat adalah bagian dari suatu negara, sehingga masyarakat dapat memengaruhi persatuan dan
1. Bela negara secara fisik kesatuan bangsa dan negara yang bersangkutan. Masyarakat yang terdiri atas berbagai individu dengan
Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga berbagai sikap dan kehendak akan mengalami kekacauan jika tidak memiliki tata tertib di masyarakat,
negara dalam usaha bela negara dapat dilakukan dengan cara bergabung dalam: oleh karena itu, perlu dibuat tata tertib yang mengatur kehidupan bermasyarakat, agar dapat mewujudkan
a. Anggota TNI lingkungan yang aman, tertib, serta menjaga persatuan dan kesatuan. Agar tujuan tersebut dapat dicapai
b. Jajaran Kepolisian RI (Polri) maka semua warga masyarakat harus berpartisipasi dalam menjaga keamanan di lingkungan masyarakat,
c. Pelatihan dasar kemiliteran, seperti Rakyat Terlatih (Ratih), pertahanan rakyat semesta (Permesta), adapun contoh-contoh kegiatan di masyarakat sebagai wujud peran serta dalam menjaga keutuhan Negara
dan lain-lain. Kesatuan Republik Indonesia, antara lain:
a) Kerja bakti dan gotong royong membersihkan lingkungan, sarana dan prasarana hidup milik umum.
2. Bela Negara secara Nonfisik b) Saling menghormati dan bekerja sama.
Berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 2002, keikutsertaan warga negara dalam bela negara c) Toleransi antarumat beragama dan penganut kepercayaan.
secara nonfisik dapat dilakukan melalui berbagai bentuk, misalnya: d) Ikut ronda malam bagi yang sudah dewasa sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
a. Meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara dengan cara menghargai perbedaan pendapat dan e) Rela berkorban untuk kepentingan bersama bagi bangsa dan negara.
tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain.
b. Menanamkan kecintaan terhadap tanah air, melalui pengabdian tulus dalam membangun masyarakat.
c. Berperan serta dalam memajukan bangsa dan negara dengan karya nyata.
d. Meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku dan menjunjung tinggi hak
asasi manusia serta menangkal pengaruh-pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma-
norma kehidupan bangsa Indonesia dengan lebih bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Selain melalui bela negara secara fisik dan bela negara secara non-fisik, partisipasi rakyat dalam menjaga
keutuhan NKRI dapat dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1) Lingkungan keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran menjaga keamanan
dan ketertiban di lingkungan yang lebih besar oleh karena itu, setiap anggota keluarga harus dapat
menjaga keamanan dan ketertiban keluarga.
Keamanan dan ketertiban keluarga dapat terwujud jika di dalam keluarga ada kepatuhan dan ketaatan
terhadap aturan keluarga, tata krama, dan adat istiadat, jika itu semua sudah tercapai maka terciptalah
kehidupan yang harmonis, rukun dan damai.
2) Lingkungan sekolah
Di dalam lingkungan sekolah ada tata tertib yang harus ditaati oleh seluruh warga sekolah tata
tertib di sekolah bertujuan untuk menciptakan ketertiban, kelancaran, dan keamanan sekolah dalam
proses kegiatan belajar mengajar, jika semua warga sekolah menaati tata tertib maka keamanan,
kenyamanan, dan keberhasilan belajar dapat dicapai, sebaliknya, bila warga sekolah tidak menaati
tata tertib maka akan terjadi kekacauan dalam kegiatan belajar mengajar.

Selain itu, menjaga tata tertib di sekolah juga dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan adapun hal-hal
yang dapat dilakukan untuk menjaga persatuan dan kesatuan di sekolah antara lain:
a) Melaksanakan 6K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kerindangan)
di lingkungan sekolah masing-masing.
b) Berperan aktif dalam kegiatan UKS, PMR, pramuka, OSIS, olahraga, dan kesenian.
c) Aktif belajar, mematuhi tata tertib, hormat kepada bapak/ibu guru, kepala sekolah, dan semua
karyawan di sekolah.
d) Mempunyai kepedulian sosial, misalnya memberi sumbangan bila ada bencana alam, membantu
kegiatan donor darah PMI, dan sebagainya.
120 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 121

BAB 2C
Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan
Pancasila”
Elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Judul Unit

Profil Pelajar Pancasila


Sikap dan perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong,
ELEMEN 3
(5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
BHINNEKA TUNGGAL IKA
PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,
Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya
untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran

Aktivitas Belajar 1
1.Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar
mandiri
A. DESKRIPSI
“Pembelajaran Peta Konsep”
• Pembelajaran peta konsep dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran kelompok Mengenali dan menunjukkan rasa bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia yang berlandaskan
maupun individu. Pancasila, sikap hormat kepada bangsa yang beragam, serta memahami dirinya menjadi bagian dari warga
• Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa. Tentang
“Sikap dan perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia”
negara dunia peserta didik dapat menanggapi secara memadai terhadap kondisi dan keadaan yang ada di
• Peserta didik mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik, peserta didik juga
atau diagram. menerima adanya kebinekaan bangsa Indonesia, baik dari segi suku, ras, bahasa, agama dan kelompok
• Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan
Proyek/aktivitas pembelajaran
konsep berpikirnya. sosial., terhadap kebinekaan tersebut, peserta didik dapat bersikap adil dan menyadari bahwa dirinya
Pendidikan Pancasila
• Dari data hasil diskusi, peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru setara yang lain, sehingga ia tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan SARA., terhadap kebinekaan itu,
memberi peta konsep yang telah disediakan sebagai pembanding peserta didik juga dapat memiliki sikap tenggang rasa, penghargaan, toleransi dan cinta damai sebagai
Aktivitas Belajar 2 bagian dari jati diri bangsa yang perlu dilestarikan, peserta didik secara aktif mempromosikan kebinekaan,
2.Siswa melakukan kunjungan /study belajar ke lembaga penegak hukum untuk mempertautkan kearifan lokal dengan budaya global, serta mendahulukan produk dalam negeri.
mengetahui fungsi dan tugas lembaga tersebut siswa dibagi menuju ke Kantor
Polisi, Kantor Kejaksaan Negeri, Kantor Pengadilan Negeri

Aktivitas Belajar 3
3.Peserta didik diminta melaporkan hasil proyek studinya dan kemudian bersama- PETA KONSEP
Potensi konflik dan pencegahan
sama dengan dibimbing oleh guru mepresentasikan hasil laporannya di depan kelas.
Konflik di tengah kebinekaan bangsa
Indonesia

Rasa bangga terhadap jati dirinya


1. Bagaimana caramu menunjukkan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia? BHINNEKA sebagai anak Indonesia dan berperan
2. Uraikan hal-hal yang dapat memperkuat dan memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia!
TUNGGAL IKA aktif mempromosikan Bhinneka
Latihan Uji Pemahaman
3. Bagaimana cara mempertahankan NKRI dari ancaman budaya luar negeri yang tidak sesuai Tunggal Ika
nilai-nilai Pancasila.
4. “Menjaga tata tertib di sekolah juga dapat meningkatkan persatuan dan kesatuan” Uraikan
argumentasi kalian.
5. Uraikan contoh-contoh kegiatan di masyarakat sebagai wujud peran serta kita dalam menjaga Belajar dari kekayaan Tradisi di
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Indonesia dan kolaborasi antarbudaya
di Indonesia

Capaian Pembelajaran Fase F Kelas 11 / XI


Peserta didik mampu menganalisis potensi konflik dan memberi solusi di tengah keragaman dalam
masyarakat; serta peserta didik berperan aktif mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika.
122 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 123

jika kita memiliki sikap toleransi dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika keragaman budaya di Indonesia ada
Unit 1 karena faktor geografis sebagai negara kepulauan, keragaman terjadi juga karena letak Indonesia di jalur
pelayaran perdagangan dunia, sehingga interaksi dengan budaya bangsa lain menjadi erat. Keanekaragaman
Potensi Konflik di tengah kebinekaan bangsa Indonesia
tersebut merupakan kekayaan milik bangsa Indonesia yang harus kita jaga dan lestarikan sehingga mampu
memberikan warna ketenteraman dan kedamaian bagi rakyat Indonesia, keberagaman yang dimiliki bangsa
Indonesia merupakan kekayaan yang sangat berharga dengan keberagaman untuk mempersatukan perbedaan
suku, adat istiadat, ras, dan agama bukan untuk perpecahan adanya keinginan bangsa Indonesia untuk tetap
Tujuan Pembelajaran Unit bersatu mempertahankan kebinekaan merupakan tanggung jawab kita bersama di mana dibutuhkan kerja
Peserta didik mampu menganalisis potensi konflik di tengah keragaman dalam masyarakat sama antara pemerintah dan warga masyarakat.
Di dalam keberagaman kita juga harus dapat bersikap toleran, menghargai setiap perbedaan yang ada
kekayaan budaya yang kita miliki ini merupakan anugerah Tuhan yang Maha Esa yang harus senantiasa
Kegiatan Pembelajaran
kita syukuri, kita jaga, dan kembangkan untuk kesejahteraan bersama. keberagaman budaya masyarakat,
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa kepada toleransi perlu di tengah masyarakat yang berbeda-beda perbedaan adalah keniscayaan dalam masyarakat
Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam memahami dan sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk saling menjatuhkan karena dia atau mereka
mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita budayakan literasi dengan mulai berbeda terutama untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan. Di negara yang lainnya, tentu
membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 1 “Potensi Konflik di tengah kebinekaan bangsa Indonesia” tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak memang tugas masyarakat Indonesia saat ini cukup berat
di bawah ini: karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari.
Menerima perbedaan antara suku, agama dan kebudayaan dapat dimulai dengan lingkungan sekitar

K eberagaman atau kebinekaan di Indonesia menjadi kekayaan yang yang patut untuk kita jaga, namun
keberagaman juga bias menjadi pemicu konflik jika tidak dijaga kearifannya, memahami istilah konflik
sosial, penanganan konflik, pencegahan konflik, penghentian konflik, pemulihan pasca konflik kita akan
terlebih dahulu buat lingkungan masyarakat yang nyaman, tenteram dan aman. Kemudian sampaikan
kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting untuk dilakukan, lalu bagaimana perilaku yang sesuai
terhadap keberagaman budaya di Indonesia? sebagai generasi muda, perlu untuk menumbuhkan toleransi
jabarkan artinya untuk dapat kita memahami bagaimana cara kita bersikap dan berperilaku yang sesuai dan rasa cinta kepada budaya Indonesia dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti: pawai budaya,
terhadap keberagaman budaya di Indonesia sehingga konflik bias dicegah sejak dini; konflik sosial adalah festival budaya, dan sebagainya, ikut berpartisipasi dalam kegiatan pelestarian budaya, misalnya: mengikuti
perseteruan dan atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang kompetisi kebudayaan, lomba tari tradisional atau teater, mementaskan budaya tradisional pada acara
berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi atau kegiatan tertentu: perayaan HUT Kemerdekaan RI, mengadakan pementasan ketoprak yang berbau
sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional, sedangkan perjuangan, mengadakan event-event yang bertujuan untuk mengembangkan bakat bertema melestarikan
penanganan konflik adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam situasi budaya Indonesia.
dan peristiwa baik sebelum pada saat, maupun sesudah terjadi konflik yang mencakup pencegahan konflik,
penghentian konflik, dan pemulihan pascakonflik, sementara itu, pencegahan konflik adalah serangkaian
Menghindari Konflik Sosial di Tengah Pluralisme
kegiatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik dengan peningkatan kapasitas kelembagaan dan
sistem peringatan dini dan penghentian konflik adalah serangkaian kegiatan untuk mengakhiri kekerasan, Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (atau juga
menyelamatkan korban, membatasi perluasan dan eskalasi konflik, serta mencegah bertambahnya jumlah kelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak
korban dan kerugian harta benda serta pemulihan pasca konflik adalah serangkaian kegiatan untuk berdaya. Konflik sosial sendiri adalah pertentangan antaranggota masyarakat yang bersifat menyeluruh
mengembalikan keadaan dan memperbaiki hubungan yang tidak harmonis dalam masyarakat akibat konflik dalam kehidupan konflik sosial bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Inti dari penyebab konflik adalah
melalui kegiatan rekonsiliasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi. adanya perbedaan mulai dari faktor perbedaan pandangan antarindividu/kelompok, perbedaan latar
belakang kebudayaan, perbedaan kepentingan, maupun perubahan nilai-nilai secara cepat akibat yang
Berdasarkan UU No. 7 Tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial pada Pasal 6 dijelaskan bahwa ditimbulkan dari perpecahan konflik sosial juga bermacam-macam, mulai dari yang positif hingga negative,
pencegahan konflik dilakukan dengan upaya: oleh karena itu, konflik sosial sebisa mungkin haruslah dihindari agar tidak menimbulkan pertikaian yang
a.memelihara kondisi damai dalam masyarakat; dapat menimbulkan dampak negatif.
b. mengembangkan sistem penyelesaian perselisihan secara damai; Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari terjadinya konflik social seperti apa saja cara
c.meredam potensi konflik; dan menghindari konflik? 1) Menghindar; terkadang, seseorang akan merasa tidak ada manfaatnya apabila
d. membangun sistem peringatan dini. terus melanjutkan konflik dengan individu atau kelompok lainnya ,salah satu kemungkinan adalah ia tahu
bahwa dirinya tidak akan menang dalam konflik sosial tersebut, maka dari itu menghindar adalah salah
satu jalan untuk mencegah konflik. 2) Menyesuaikan kepada keinginan pihak lawan; Seperti yang
Perilaku yang sesuai di tengah kebinekaan Indonesia
sudah dijelaskan, konflik bisa menyebabkan keretakan hubungan antarindividu atau antarkelompok ada
Keberagaman budaya di Indonesia adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan kebudayaan orang-orang yang lebih suka perdamaian. Ia khawatir apabila konflik berlanjut, seseorang akan terluka dan
nasional keberagaman adat kebudayaan yang ada, bisa menjadi kekuatan dan kekayaan bangsa Indonesia hal itu akan menghancurkan hubungan pribadi dengan orang tersebut. Maka dari itu lebih baik memilih
124 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 125

untuk mengorbankan kepentingan pribadi demi menjaga keharmonisan hubungan. 3) Tawar-menawar; Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan
Ini adalah cara yang paling ideal untuk menyelesaikan konflik sosial yang terjadi, kedua belah pihak saling Pancasila”
bertemu untuk melakukan tawar-menawar dalam penyelesaian konflik dalam proses tawar-menawar,
Elemen Bhinneka Tunggal Ika
individu akan mengorbankan sebagian tujuannya dan meminta lawan konflik mengorbankan sebagian
tujuannya juga sehingga keadilan bisa diterima oleh kedua belah pihak. 4) Kolaborasi; Selain tawar- Judul Unit Potensi Konflik di tengah kebinekaan bangsa Indonesia
menawar, konflik sosial juga bisa diselesaikan dengan cara kolaborasi memandang konflik sebagai masalah
yang harus diselesaikan. atas dasar itu dicarilah cara-cara untuk mengurangi ketegangan kedua belah pihak. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
Berusahalah memulai sebuah pembicaraan yang dapat mengenali konflik sebagai suatu masalah dan mencari Profil Pelajar Pancasila Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong,
(5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
pemecahan yang bisa diselesaikan dengan cara kolaborasi dua pihak. itulah cara-cara menghindari konflik
social, pluralisme dan konflik sosial adalah hal yang sulit terhindarkan di masyarakat Indonesia. Namun,
sebagai individu kita bisa melakukan tindakan-tindakan untuk menghindari pecahnya konflik sosial yang PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,
dapat merugikan banyak pihak. Jangan sampai perbedaan yang ada justru menimbulkan konflik sosial Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya
untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran
yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan tetap berusahalah untuk menjadi individu yang cinta akan
kedamaian demi terciptanya kerukunan dan persatuan. Aktivitas Belajar 1
1. Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar mandiri

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)


• Pembelajaran terpadu antara kemampuan membaca dan menulis yang melibatkan
peserta didik secara aktif (fisik maupun mental) dalam proses pembelajaran agar mampu
memahami isi bacaan, dilakukan secara individu maupun kelompok
• Bacalah wacana tentang “Potensi Konflik di tengah kebinekaan bangsa Indonesia”
• Buatlah 4 kelompok yang berperan sebagai penyaji 2 kelompok dan yang berperan
sebagai pendengar 2 kelompok
• Kelompok penyaji membacakan ringkasan bacaan selengkap mungkin, dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasan. Sementara itu, kelompok pendengar:
(a) menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap;
(b) membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
Proyek/aktivitas pembelajaran
sebelumnya atau dengan materi lainnya
Pendidikan Pancasila
• Kelompok bertukar peran yaitu kelompok yang semula sebagai penyaji menjadi
pendengar dan kelompok pendengar menjadi penyaji.
• Menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama

Aktivitas Belajar 2
2. Buatlah video/film dialog pendek bebas menarik sesuai nilai dan etika Pancasila, dengan judul
“Potensi Konflik di tengah kebinekaan bangsa Indonesia” lakukan studi pustaka (browsing
dan literasi) guna mengeksplorasi: lakukan posting hasil proyek ke akun sosial masing masing
dengan membagikannya ke akun guru dan/atau sekolah.

Aktivitas Belajar 3
3. Peserta didik diminta melaporkan hasil proyek studinya dan kemudian bersama-sama dengan
dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas.

1. Kemukakan arti konflik sosial di tengah keberagaman.


2. Bagaimanakah penanganan konflik di tengah keberagaman Indonesia
Latihan Uji Pemahaman
3. Bagaimanakah cara pencegahan konflik sosial di tengah pluralisme
4. Bagaimanakah cara menyelesaikan konflik sosial di tengah pluralisme
5. Bagaimanakah tindakan Pemulihan Pasca Konflik di tengah pluralisme
126 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 127

Unit 2 kebudayaan orang lain; Tidak terpengaruh budaya asing melakukan filterisasi dan akulturasi
kebudayaan, untuk melestarikan budaya sendiri, sebaiknya kita tidak terpengaruh dengan budaya negara
Rasa bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia dan lain pada era globalisasi saat ini, budaya asing sangat mudah masuk ke tengah-tengah masyarakat Indonesia,
berperan aktif mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika dengan banyak budaya asing yang masuk, sebaiknya kita menjadikan budaya sendiri sebagai identitas diri,
menjadi peluang untuk memperkenalkan budaya Indonesia meski budaya asing dinilai lebih modern,
budaya Indonesia juga tidak kalah bagusnya untuk diperkenalkan, budaya Indonesia yang beraneka ragam
menjadi daya tarik bangsa lain.; Menghormati budaya asing, bukan berarti kita harus menirunya,
Tujuan Pembelajaran Unit jika harus meniru untuk memperkaya budaya Indonesia, maka filter dari nilai-nilai Pancasila sangat
Peserta didik mampu mengenali dan menunjukkan rasa bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia diperlukan menghormati dan tidak menghina budaya luar akan menjadi pemicu bangsa luar menghormati
dan berperan aktif mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika dan menghargai budaya kita, meniru budaya lain tidak berarti harus asal memilih apalagi menghilangkan
budaya sendiri kita boleh mempelajari budaya asing, namun harus dengan cermat, mengambil sisi positif
yang bisa mengembangkan diri kita, tanpa menghilangkan jati diri kebudayaan sendiri.
Memperkenalkan budaya ke negara lain Selain memperkenalkan budaya sendiri di dalam negeri,
Kegiatan Pembelajaran
kita juga patut memperkenalkan budaya kita ke luar negeri terlebih dengan teknologi media sosial yang
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa kepada semakin canggih dengan memanfaatkan media sosial, kita bisa mem-posting foto maupun video kesenian
Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam memahami dan lokal dan budaya daerah Indonesia dengan mem-posting hal tersebut, maka secara tidak langsung sudah
mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita Budayakan literasi dengan mulai memperkenalkan budaya kita ke luar negeri. hal ini karena yang memanfaatkan media sosial atau internet
membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 2 “Rasa bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia tidak terbatas hanya orang Indonesia saja, melainkan semua orang di dunia, memperkenalkan budaya
dan berperan aktif mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika.” di bawah ini: Indonesia di luar negeri juga bisa dengan menggunakan pakaian-pakaian yang mencerminkan budaya
Indonesi bagi beberapa orang yang sedang bekerja, sekolah, atau liburan ke luar negeri bisa menggunakan

R asa bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia diwujudkan dengan upaya melestarikan budaya
bangsa dan berperan aktif mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika, dengan beberapa cara di antaranya:
Mengajarkan budaya kepada orang lain, janganlah menyimpan kekayaan budaya diri sendiri hanya
baju-baju produk hasil budaya local, ika ada salah satu produsen baju lokal Indonesia di luar negeri, bisa
menjadi sarana yang baik untuk kita menggunakannya.
Indonesia salah satu negara dengan keberagaman yang begitu banyak keberagaman Indonesia tidak akan
untuk kita sendiri. salah satu caranya dengan mengajarkan budaya kita kepada orang lain, baik di lingkungan berjalan dengan baik jika masyarakatnya terlalu diam justru, masyarakat Indonesia memiliki sifat yang
rumah maupun sekolah cara ini berdampak positif bagi budaya kita semakin banyak orang yang mengajarkan memang sangat mencintai keberagaman ini. Keberagaman bukanlah penghalang untuk bisa bekerja sama
atau memberi tahu, banyak orang lain yang mengetahui mengenai budaya daerah sendiri atau daerah lain. dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik berikut ini 4 tips untuk menjaga keberagaman di Indonesia
semakin banyak pengetahuan budaya yang dimiliki, maka semakin besar rasa kita untuk saling menghormati sebagai wujud rasa bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia, agar semakin menjadikan Indonesia
sebagai negara maju di masa depan; 1) Saling Menghargai; hal utama yang paling penting untuk bisa
dilakukan yaitu dengan saling menghargai dengan saling menghargai, maka akan memberikan manfaat yang
baik serta, tidak terjadi permasalahan yang memang tidak diperlukan tidak ada manfaat dari permasalahan
yang terjadi. Sebaliknya, jika saling menghargai satu sama lain maka akan sangat bermanfaat, cobalah untuk
bisa menghargai baik agama, suku, ras dan golongannya jangan jadikan hal tersebut sebagai perbedaan yang
mendalam. Justru, sebaiknya bisa digunakan untuk membuktikan bahwa masyarakat Indonesia mencintai
keberagaman di mana pun anda berada, tetaplah miliki rasa untuk bisa saling menghargai! 2) Membantu
Satu Sama Lain; sejatinya, manusia merupakan makhluk sosial yang memang membutuhkan satu sama
lainnya termasuk dalam hal menjalin keberagaman di Indonesia dengan membantu satu sama lainnya akan
memberikan efek yang sangat besar terlebih, sesama masyarakat Indonesia memang seharusnya melakukan
hal ini seperti saat terdapat musibah maka bisa membantu satu sama lainnya, bersikaplah baik untuk tetap
membantu lainnya. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk tidak membantu tetapi, tetap berikan
bantuan yang memang bisa bermanfaat untuk digunakan hal ini akan membuat pola kehidupan yang lebih
baik. 3) Tidak Saling Menjatuhkan; sebagaimana mestinya seorang saudara, maka tidak boleh untuk
saling menjatuhkan terutama, untuk membuat keberagaman di Indonesia tetap berjalan di negara yang
lainnya, tentu tidak memiliki keberagaman yang begitu banyak. memang, tugas masyarakat Indonesia saat
ini cukup berat karena, harus menjaga keberagaman ini agar tetap lestari, sebenarnya, hal tersebut berat jika
dilakukan sendiri, sebaliknya jika dilakukan bersama-sama tentu tidak justru, akan sangat menyenangkan
Gambar: Bhinneka Tunggal Ika, Sumber: kfk.kompas.com
untuk dilakukan mulai dengan lingkungan sekitar terlebih dahulu buat lingkungan masyarakat yang
nyaman, tenteram dan aman kemudian, sampaikan kepada saudara yang lainnya bahwa hal ini penting
128 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 129

untuk dilakukan! 4) Saling Menjalin Kebersamaan; baik dalam kondisi susah maupun senang, maka materi pelajaran yang terkadang harus diujicobakan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah
bisa untuk tetap menjalin kebersamaan jangan biarkan, saudara yang di sana sedang susah tetapi tidak diberi mata pelajaran tentang pengenalan kebudayaan merupakan salah satu mata pelajaran yang sarat dengan uji
bantuan yang sesuai harus diberikan penanganan yang memang tepat padahal, saat ini sudah begitu banyak coba di luar sekolah pengetahuan di bangku sekolah tentang kuliner, kesenian, kerajinan tradisional, dan
akses yang bisa dilakukan untuk tetap menjalin kebersamaan. tidak hanya pada kondisi senang saja, tetapi sebagainya tentu bukan hanya dihapal. Saat berada di luar sekolah, siswa juga harus mengetahui wujud
saat kondisi susah juga. tetaplah menjadi bagian dari masyarakat yang memang siap membantu sesama. Jalin sebenarnya tentang kuliner ataupun kesenian tradisional yang telah dipelajarinya di sekolah, dengan adanya
kebersamaan sesama masyarakat Indonesia jangan sampai, keberagaman ini hilang karena tidak ada jalinan uji coba pengenalan secara langsung mengenai karya budaya tradisional diharapkan siswa mampu untuk
kebersamaan satu sama lainnya mulailah dari sekarang! mengeluarkan ide-ide kreatif dalam upaya merangkai kebhinnekatunggalikaan sekaligus memperkuat
karakter kebangsaan.
Belajar Keindonesiaan dalam Bingkai Budaya
Antara tradisi dan modern merupakan sebuah fenomena yang terkadang menjadi acuan untuk menentukan Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan
arah perilaku dan sikap bagi sebagian masyarakat keinginan untuk mengambil salah satu dari dua pilihan Pancasila”
tersebut tidak dapat dipaksakan karena antara tradisi dan modern merupakan sebuah kebudayaan yang Elemen Bhinneka Tunggal Ika
memang menjadi bagian dari kehidupan manusia. Dalam ilmu antropologi, Koentjaraningrat (dalam Rasa bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia dan berperan aktif mempromosikan
Judul Unit
Prabowo, 1996: 20) mengatakan bahwa kebudayaan pada hakikatnya merupakan keseluruhan sistem gagasan, Bhinneka Tunggal Ika
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang menjadi milik diri manusia
dengan belajar. Indonesia dikatakan sebagai negara multikultur yang terlihat dari keberagaman suku bangsa Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
Profil Pelajar Pancasila Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong,
berikut tradisi yang melimpah baik dari unsur bahasa, sistem pengetahuan, sistem kemasyarakatan atau (5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian hidup, sistem religi, dan
kesenian terkadang timbul pendapat yang bernada guyon, “jadi, Indonesia itu merupakan sebuah negara
PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,
yang dihuni oleh masyarakat tradisional?” jawabannya tentu tidak. suku bangsa seperti Jawa, Sunda, Batak, Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya
bahkan Papua sudah tentu mengenal teknologi (budaya) modern mulai dari transportasi, fashion, kuliner untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran
dan lain-lainnya.
Aktivitas Belajar 1
Etika kebangsaan, moral, dan martabat Indonesia merupakan identitas Indonesia di mata negara lain 1.Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar mandiri
keramahtamahan, kuliner yang beraneka ragam, keunikan, dan kebudayaan Indonesia yang kaya menjadi daya
tarik tersendiri bagi bangsa luar konsep kemodernan bukan berarti meninggalkan gaya hidup tradisional, “Pembelajaran Peta Konsep”
• Pembelajaran peta konsep dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran kelompok
tapi kita kemas dengan hidup kekinian, gaya kemodernan merupakan unsur tambahan dan pendukung maupun individu.
kebudayaan dengan tidak meninggalkan sama sekali gaya hidup mereka sebelumnya, oleh karena itu, dapat • Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa.
Tentang “Rasa bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia dan berperan aktif
dilihat perbedaan etika berperilaku antara masyarakat Indonesia dan bangsa luar pernyataan masyarakat
mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika”
Indonesia yang ramah menandakan adanya perbedaan interaksi antara masyarakat di negara mereka dan • Peserta didik mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran atau diagram.
interaksi yang berbeda saat berada di Indonesia. • Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan konsep
Proyek/aktivitas pembelajaran berpikirnya.
Acuan kemodernan bagi sebagian masyarakat Indonesia yang lebih mengarah pada negara maju Pendidikan Pancasila • Dari data hasil diskusi, peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberi
sudah sepantasnya ditinjau kembali mengingat nama Indonesia yang kaya akan keragaman budaya dan peta konsep yang telah disediakan sebagai pembanding
keramahtamahannya merupakan hasil didikan budaya tradisional yang memiliki nilai luhur warisan nenek
Aktivitas Belajar 2
moyang, sementara itu, acuan kemodernan lebih diarahkan pada duplikasi gaya hidup yang bersifat 2.Guru PPKn berkolaborasi dengan Waka Kesiswaan, pembina OSIS berinisiatif mengajak
temporer di satu sisi, dan pada sisi lainnya masih berpedoman pada nilai budaya yang biasa mereka terapkan semua siswa untuk mengenakan pakaian adat atau pakaian keagamaannya masing masing pada
peringatan hari besar nasional
dalam pola hidup keseharian, contoh sederhana dapat dilihat dari pola komunikasi seperti bertegur sapa,
mengucapkan salam, memprioritaskan orang yang lebih tua saat berada di angkutan umum, meskipun Aktivitas Belajar 3
di tangan mereka tetap menggenggam handphone beserta headset yang tetap terpasang dengan kata lain, 3.Peserta didik memakai baju adat aau pakaian keagamaanya pada peringatan hari besar nasional
dan mendokumentasikan serta ditampilkan di majalah dinding
generasi muda yang rentan terkontaminasi budaya modern, sebagai pemegang tongkat estafet selanjutnya
dari generasi tua untuk melanjutkan perjuangan Indonesia menjadi negara yang beretika dan bermartabat
sudah saatnya memiliki referensi budaya untuk digunakan sebagai acuan dalam merencanakan masa depan 1. Uraikan wujud rasa bangga kalian sebagai anak Indonesia
yang sesuai dengan rambu-rambu Bhinneka Tunggal Ika 2. Bagaimanakah cara mempromosikan kebinekaan Indonesia ke dunia global
Sekolah sangat berperan penting dalam mempersiapkan generasi muda sehingga diibaratkan sebagai Latihan Uji Pemahaman 3. Bagaimanakah tips menjaga keberagaman di Indonesia
4. Apa alasan utama kita harus menghormati budaya asing, jelaskan.
“kawah candradimuka” untuk mematangkan generasi muda dalam menjalani dan menghadapi “kehidupan 5. Bagaimanakah wujud sikap dan perilaku kita terhadap bangsa lain yang berkunjung ke negara kita,
yang sebenarnya” berbagai disiplin ilmu diajarkan di sekolah, termasuk di antaranya pelajaran tentang sesuai nilai-nilai Pancasila.
kebudayaan patut digarisbawahi bahwa mata pelajaran yang disampaikan di sekolah sudah tentu berbentuk
130 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 131

Unit 3 untuk mencatat dan melestarikannya perlu ada undang-undang untuk melindungi pengetahuan tradisional
dan ekspresi budaya yang bertujuan mengembangkan budaya, memanfaatkan pengetahuan tradisional,
Belajar dari kekayaan Tradisi di Indonesia dan Kolaborasi melestarikan budaya, mempromosikan serta melindungi budaya, dan pengetahuan tradisional, seperti
antarbudaya di Indonesia pembuatan katalog dengan penyebutan asal usul dan menghargai aspek religius yang berlaku di masyarakat
adat setiap tradisi, budaya, dan kearifan lokal yang sudah dimasukkan ke katalog bidang studi setidaknya
dapat menyimpan informasi tentang latar belakang historis, kondisi geografis, dan jenis keterbukaan
terhadap budaya luar. Jika hal ini secara terus-menerus diobservasi melalui pendekatan pembelajaran, itu
Tujuan Pembelajaran Unit setidaknya akan menguntungkan dan melanggengkan sebuah tradisi dari sergapan budaya luar secara liar
Peserta didik menginisiasi, menunjukkan dan memperjelas pentingnya dan menunjukkan sikap saling dan serampangan.
menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung. Pentingnya menganalisis sistem budaya, tradisi, dan kearifan lokal dari interaksi dengan budaya luar
justru akan membuat sebuah tradisi dan budaya tetap dicintai anak-anak kita. proses interaksi antara budaya
dan tradisi kita dengan budaya luar saat ini tidak bisa dihindari, perbedaan tampak dari adanya jenis budaya,
Kegiatan Pembelajaran
adaptasi terhadap lingkungan, dan perkembangan teknologi walaupun berbeda, Indonesia mempunyai
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa kepada persamaan, yaitu pada umumnya berasal dari satu nenek moyang, bahasa yang dipergunakan berasal dari
Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam memahami dan satu rumpun, dan dari sudut budaya menunjukkan adanya persamaan, yaitu berdasarkan tradisi dan ikatan
mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita budayakan literasi dengan mulai keluarga keuntungan ini, jika diselisik lebih lanjut, sesungguhnya dapat menghindari terjadinya kegoncangan
membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 3 “Belajar dari kekayaan tradisi di Indonesia dan kolaborasi budaya (cultural shock) karena skemanya diperkenalkan melalui sebuah proses belajar-mengajar.
antar budaya di Indonesia.” di bawah ini: Sarana adaptasi Proses belajar juga dapat menghindari anak-anak kita yang mengenali dengan baik budaya
dan tradisi lokal ketika beradaptasi dengan budaya luar yang terkadang dapat menimbulkan ketimpangan

K ekayaan Indonesia itu bernama tradisi. Indonesia adalah negara yang sangat kaya, kekayaan itu sendiri
tidaklah hanya terdapat dari alamnya saja tetapi, Negara Indonesia juga memiliki kekayaan lain yakni
kekayaan akan tradisi. Negara Indonesia memiliki keanekaragaman tradisi, budaya dan kekayaan bahasa yang
budaya (cultural lag) gejala ini sangat umum terjadi karena kebanyakan anak-anak kita mengenal lebih
dahulu kebudayaan luar daripada mengenali terlebih dahulu tradisi dan budaya kita, oleh karena itu, dalam
proses arus interaksi dengan kebudayaan luar, diharapkan budaya dan tradisi kita dapat menjadi pengukuh
sangat banyak, dengan kekhasan yang berbeda satu sama lain, dan ketika keanekaragaman dan kekayaan itu kekuatan bangsa, yaitu kebudayaan daerah yang merupakan jati diri kebudayaan nasional, dengan tumbuhnya
menyatu menjadi satu bangsa, maka yang muncul adalah sebuah keindahan arti tradisi merupakan satu kata kesadaran keanekaragaman budaya dan tradisi di lingkungan anak-anak sekolah, di masa depan, bangsa
yang tidak dapat dipisahkan dari Indonesia yang merupakan negara majemuk dan multikultural terbesar Indonesia dapat menjadi bangsa yang maju dan bangga dalam mengembangkan bidang kebudayaan dengan
di dunia, tradisi atau adat istiadat serta kebiasaan turun-temurun yang telah dipraktikkan masyarakat di tetap menjunjung tinggi kebudayaan daerah yang dipertahankan keasliannya tanpa mencampuradukkan
seluruh Nusantara, tradisi adalah segala perbuatan yang menyangkut hidup manusia, yang diturunkan dengan budaya asing.
secara terus-menerus dari generasi satu ke generasi lainnya dalam bentuk yang sama (ajeg). Tradisi ini
bisa menyangkut adat istiadat, budaya, ataupun bentuk-bentuk yang lainnya., tradisi sebagai salah satu
Menjaga kekayaan tradisi dengan pemanfaatan teknologi dan
jenis sistem sosial tidak bisa terpisahkan dari berbagai bentuk kegiatan manusia, baik saat berkelompok
kolaborasi antarbudaya
ataupun saat hidup sendiri semua manusia memiliki tradisi yang diakui atau tidak tradisi ini kemudian akan
memberikan pengaruh besar pada kehidupan manusia, dalam berhubungan sosial. Perkembangan zaman saat ini tidak bisa ditolak kita tetap harus diterima tanpa menghilangkan kebudayaan
Tradisi menurut Para Ahli; 1) Soerjono Soekamto (1990), Ahli sosiologi dan ilmu antropologi ini yang dimiliki bangsa Indonesia seiring perkembangan zaman, tradisi dan budaya bisa mengikuti perubahan
mengemukakan jika pengertian tradisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat namun diharapkan, esensi dari kebudayaan tersebut jangan pernah diubah melihat perkembangan teknologi
dengan secara langgeng (berulang-ulang). Tradisi menjadi bagian bagian budaya lantaran dilakukan secara dan kebudayaan yang ada di Indonesia, dan perkembangan zaman yang semakin pesat, selayaknya kita perlu
bersama-sama. 2) WJS Poerwadarminto (1976), Pengertian tradisi adalah segala sesuatu yang menyangkut kolaborasi baik antarbudaya lokal atau tradisi lokal di Indonesia bahkan juga dengan kebudayaan dari negara
tentang kehidupan manusia di dalam bermasyarakat yang dilakukan secara terus-menerus, seperti adat, lain, Kolaborasi budaya adalah bentuk kerja sama memelihara dan mengemas tradisi menjadi lebih menarik,
budaya, kebiasaan dan juga kepercayaan). Tradisi ini tergolong sebagai tindakan sosial yang dilakukan dalam diperlukan interaksi, kompromi dalam menyatukan beberapa elemen budaya yang terkait. Kolaborasi ini
sistem kebudayaan, dan 2) Coomans, M (1987), Tradisi ialah sebuah bentuk realitas sosial terkait dengan bisa saja dalam bentuk perpaduan tradisi dan budaya, dilakukan baik secara individu, ataupun lembaga dan
perilaku atau sikap masyarakat dalam kurun waktu yang sudah sangat lama dan diwariskan secara turun- pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung yang menerima akibat dan manfaat. Nilai-
temurun mulai dari nenek moyang sehingga keberadaannya dianggap sacral saat ini tradisi di Indonesia nilai yang mendasari sebuah kolaborasi antar budaya atau tradisi tentunya memiliki tujuan yang sama,
sedang menghadapi tantangan serius, yaitu hilangnya generasi penerus yang mencintai tradisi lokal mereka kesamaan persepsi, kemauan untuk berproses, saling memberikan manfaat, serta kejujuran. Untuk itu,
penyebabnya tidak sederhana selain karena arus urban ke pedesaan yang menggerus nilai-nilai lokal, banyak manfaat yang akan didapatkan apabila melakukan kolaborasi antar budaya.
berkembangnya informasi dan teknologi juga menyebabkan anak-anak kita tak lagi mencintai bangunan Misi untuk menjaga kekayaan tradisi melalui pemanfaatan teknologi dan kolaborasi antar budaya
tradisi lokal yang kalah bersaing dengan kemajuan teknologi. bertujuan untuk menjaga tradisi itu sendiri, dan diharapkan tetap bisa diakses oleh siapa saja,” kolaborasi
Tradisi budaya di Indonesia baik lisan maupun tulisan dikhawatirkan akan mulai dilupakan oleh karena antara budaya memiliki manfaat tak jauh berbeda dengan manfaat kolaborasi secara umum, yaitu membantu
itu, kearifan tradisional Indonesia akan terancam punah jika tidak ada perlindungan dari pemerintah memecahkan masalah secara bersama untuk mencegah punahnya tradisi:, mengetahui dan menganalisis
132 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 133

potensi diri dan saling berbagi ilmu, meningkatkan efisiensi kolaborasi budaya; kemudahan berkomunikasi; Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan
dan mendapatkan Ide-ide baru sehingga mampu mengembangkan potensi tradisi yang bisa kita pelajari Pancasila”
dari estetika tradisi orang lain, kemajuan teknologi mampu membantu mendokumentasikan tradisi baik
Elemen Pancasila
menyimpan video, foto seperti pementasan wayang. pengambilan video, foto dengan karakter dan pose
yang sesuai harapannya bisa menggambarkan bagaimana karakter asli dari wayang orang tersebut melalui Judul Unit Belajar dari kekayaan Tradisi di Indonesia dan kolaborasi antarbudaya di Indonesia;
pemanfaatan teknologi untuk menjaga tradisi diharapkan dapat mendukung dan meningkatkan kesadaran
pada pelestarian budaya. “kalau tidak kita, siapa lagi yang bertanggung jawab. Jangan sampai kita nanti Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
terheran-heran jika budaya kita lambat laun hilang dan kita tiba-tiba menyadarinya pada posisi yang sudah Profil Pelajar Pancasila Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong
royong, (5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
sulit untuk mengembalikannya.”

PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,


Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-
lainnya untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran

Aktivitas Belajar 1
1.Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar mandiri

“Pembelajaran Peta Konsep”


Pembelajaran peta konsep dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran kelompok maupun
individu.
• Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa. Tentang
“Belajar dari kekayaan Tradisi di Indonesia dan kolaborasi antarbudaya di Indonesia”
• Peserta didik mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran atau diagram.
• Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan konsep
berpikirnya.
Proyek/aktivitas pembelajaran • Dari data hasil diskusi, peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberi
Pendidikan Pancasila peta konsep yang telah disediakan sebagai pembanding

Aktivitas Belajar 2
2.Siswa membuat kajian manfaat akulturasi budaya sesuai nilai dan etika Pancasila, dengan judul
“Belajar dari kekayaan Tradisi di Indonesia dan akulturasi antarbudaya di Indonesia” lakukan
studi pustaka (browsing dan literasi) guna mengeksplorasi: lakukan posting hasil proyek ke
akun sosial masing masing dengan membagikannya ke akun guru dan/atau sekolah.

Aktivitas Belajar 3
3.Peserta didik diminta melaporkan hasil proyek studinya dan kemudian bersama-sama dengan
dibimbing oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas.

1. Pernahkah kamu menemukan praktik-praktik yang bertentangan dengan semangat penghargaan


terhadap keberagaman di lingkungan sekolah atau tempat tinggalmu? Berikan penjelasan.
2. Banyak sekali budaya luar yang datang ke Indonesia dan disukai oleh anak-anak muda.
Latihan Uji Pemahaman Bagaimana kalian menjelaskan kenyataan ini?
3. Apa yang bisa kita petik dari kekayaan tradisi di Indonesia.
4. Bagaimanakah prinsip yang perlu di lakukan ketika kita melakukan akulturasiantarbudaya.
5. Bagaimanakah kita menyikapi kemajuan teknologi sebagai peluang untuk belajar memperoleh
manfaat dari kekayaan tradisi di Indonesia.
135

B A B 21 D
A

ELEMEN 4
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

A. DESKRIPSI
Mengkaji karakteristik bangsa, kearifan lokal, mengenali bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungan
sekitarnya, sehingga muncul kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitarnya agar tetap nyaman dihuni
bermula dari kepedulian untuk mempertahankan lingkungan sekitarnya yang nyaman tersebut, peserta
didik dapat mengembangkan ke dalam skala yang lebih besar, yaitu negara, sehingga dapat berperan dalam
mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menumbuhkembangkan
jiwa kebangsaan akan hak dan kewajiban bela negara sebagai suatu kehormatan dan kebanggaan, peserta
didik dapat mengkaji secara nalar dan kritis sebagai bagian dari sistem keamanan dan pertahanan Negara
Kesatuan Republik Indonesia, serta berperan aktif dalam kancah global.

PETA KONSEP Ancaman, tantangan, hambatan, dan


gangguan (ATHG) yang dihadapi NKRI
dan Konsep sistem pertahanan dan
keamanan Nasional

NEGARA KESATUAN
REPUBLIK
INDONESIA

Mendemonstrasikan praktik kerukunan


dalam Hubungan antarnegara

Capaian Pembelajaran Fase F Kelas 11 / XI


Peserta didik mampu menganalisis dan memberi solusi terkait ancaman, tantangan, hambatan, dan
gangguan (ATHG) yang dihadapi Indonesia; peserta didik mampu memahami sistem pertahanan dan
keamanan negara; kemudian peserta didik mampu menganalisis peran Indonesia dalam hubungan antar
bangsa dan negara.
136 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 137

Unit 1 luar negeri. Berikut arti ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang perlu diwaspadai
bangsa Indonesia.
Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dihadapi 1. Ancaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan
NKRI dan Konsep sistem pertahanan dan keamanan Nasional secara konsepsional melalui tindak kriminal dan politis. Ancaman militer adalah ancaman yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa
ancaman militer dapat berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri beberapa macam ancaman
Tujuan Pembelajaran Unit dan gangguan pertahanan dan keamanan negara.
a. Dari luar negeri : agresi, pelanggaran wilayah oleh negara lain, spionase (mata-mata) sabotase
Peserta didik menganalisis system pertahanan dan keamanan NKRI dan memberi solusi terkait ancaman, aksi teror dari jaringan internasional
tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dihadapi NKRI b. Dari dalam negeri, pemberontakan bersenjata, konflik horizontal, aksi terror, sabotase, aksi
kekerasan yang berbau SARA, gerakan separatism, perusakan lingkungan.
Kegiatan Pembelajaran Adapun ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa kepada dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan
Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam memahami dan segenap bangsa.
mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita budayakan literasi dengan mulai 2. Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah kemampuan.
membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 1 “Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) 3. Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat atau bertujuan untuk melemahkan
yang dihadapi NKRI dan konsep sistem pertahanan dan keamanan Nasional” di bawah ini: atau menghalangi secara tidak konsepsional.
4. Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat atau bertujuan melemahkan
atau menghalangi secara tidak konsepsional (tidak terarah).

B ela negara adalah wujud kewajiban kita sebagai warga negara yang baik, sudah sepantasnya kita
senantiasa mewaspadai dan mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
(ATHG) yang dapat mengganggu dan merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia baik
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia
Kesadaran bela negara merupakan satu hal yang esensial dan harus dimiliki oleh setiap warga negara
yang datangnya dari dalam maupun luar negeri. Menurut penjelasan UU Republik Indonesia Nomor 3
Indonesia (WNI), sebagai wujud penunaian hak dan kewajibannya dalam upaya bela negara kesadaran bela
Tahun 2002 Pasal 9 Ayat (1) tentang Pertahanan Negara, upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga
negara menjadi modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan, kedaulatan serta
negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup
1945 (UUD 1945) mengatur mengenai Upaya Bela Negara yaitu ketentuan Pasal 27 Ayat (3): “Setiap warga
bangsa dan negara.
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara,” dan Pasal 30 Ayat (1): “Tiap-tiap warga
Upaya bela negara bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
warga negara sebagai wujud pengabdian dan kerelaan berkorban kepada bangsa dan negara bela negara yang
Upaya bela negara harus dilakukan dalam kerangka pembinaan kesadaran bela ngara sebagai sebuah
dilakukan oleh warga negara merupakan hak dan kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan
upaya untuk mewujudkan WNI yang memahami dan menghayati serta yakin untuk menunaikan hak dan
dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman, pembelaan
kewajibannya bangsa Indonesia ingin pula memiliki peradaban yang unggul dan mulia. Peradaban demikian
yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan negara merupakan tanggung jawab
dapat dicapai apabila masyarakat dan bangsa kita juga merupakan masyarakat dan bangsa yang baik (good
dan kehormatan setiap warga negara. Oleh karena itu, warga negara mempunyai kewajiban untuk ikut
society and nation), damai, adil dan sejahtera, sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh para pendiri bangsa
serta dalam pembelaan negara, kecuali ditentukan lain dengan undang-undang dengan demikian, upaya
(founding fathers) dalam Pembukaan UUD 1945.
pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan
Di sisi lain, bahwa UUD 1945 memberikan landasan serta arah dalam pengembangan sistem dan
pada kekuatan sendiri. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam UU Republik Indonesia Nomor 3 tahun
penyelenggaraan pertahanan negara. Substansi pertahanan negara yang terdapat dalam UUD 1945
2002 tentang Pertahanan Negara pada Pasal 1 Ayat (1), yaitu Pertahanan keamanan negara adalah segala
di antaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat diri dan lingkungannya, tujuan negara,
usaha untuk mempertahankan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman dan
sistem pertahanan negara, serta keterlibatan warga negara hal ini merefleksikan sikap bangsa Indonesia
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
yang menentang segala bentuk penjajahan, yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan
Bangsa Indonesia cinta perdamaian, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatan. Alinea pertama
dan kesejahteraan, selanjutnya, UUD 1945 menetapkan Sistem Pertahanan Negara (Sishanneg) yang
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Bahwa
menempatkan rakyat sebagai pemeran yang vital, dan pertahanan negara dilaksanakan dengan Sistem
sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia
Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata) kemudian Sishankamrata dijabarkan dalam
harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” Sebagai warga negara
Sishanneg, menjadi Sishanneg yang bersifat semesta.
yang baik sudah sepantasnya kita wajib turut serta dalam bela negara, yaitu dengan mewaspadai dan
Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
mengatasi berbagai macam ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dapat mengganggu
NKRI, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara
dan merongrong keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia baik yang datangnya dari dalam maupun
138 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 139

makna yang terkandung dalam Sishankamrata: “rakyat adalah yang utama dan dalam kesemestaan,” baik Unit 2
dalam semangat maupun dalam mendayagunakan segenap kekuatan dan sumber daya nasional, untuk
kepentingan pertahanan dalam membela eksistensi NKRI. Keikutsertaan rakyat dalam Sishanneg pada
Mendemonstrasikan praktik kerukunan dalam Hubungan
dasarnya merupakan perwujudan dari hak dan kewajiban setiap warga negara untuk ikut serta dalam usaha- antarnegara
usaha pertahanan negara. Keikutsertaan warga negara dalam pertahanan negara adalah wujud kehormatan
warga negara untuk merefleksikan haknya, keikutsertaan warga negara dalam upaya pertahanan negara
dapat secara langsung, yakni menjadi prajurit sukarela Tentara Nasional Indonesia (TNI), tetapi dapat juga
secara tidak langsung, yakni dalam profesinya masing-masing yang memberikan kontribusi terhadap Tujuan Pembelajaran Unit
pertahanan negara (termasuk pendidik), atau menjadi prajurit wajib. Peserta didik mampu menganalisis dan memilah peran Indonesia dalam hubungan antar bangsa dan negara
di dunia

Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan Kegiatan Pembelajaran


Pancasila”
Sebelum memulai ataupun mengakhiri kegiatan pembelajaran pada unit ini, diharapkan untuk berdoa kepada
Elemen Negara Kesatuan Republik Indonesia Tuhan Yang Maha Kuasa terlebih dahulu agar memperoleh kebaikan dan keberkahan dalam memahami dan
Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dihadapi NKRI dan Konsep sistem mengaplikasikan nilai-nilai Pendidikan Pancasila dalam kehidupan kita. Budayakan literasi dengan mulai
Judul Unit
pertahanan dan keamanan Nasional membaca ringkasan materi pembelajaran Unit 2 “Mendemonstrasikan praktik kerukunan dalam Hubungan
antarnegara” di bawah ini:
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Profil Pelajar Pancasila Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2) Berkebinekaan global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong,
(5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
H ubungan internasional merupakan kegiatan interaksi manusia antar bangsa baik secara individual
maupun secara kelompok, secara sederhana para ahli hukum mengartikan hubungan internasional
sebagai hubungan antarbangsa. wujud hubungan internasional dapat berupa hubungan individual,
PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,
Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya antara kelompok, antarnegara. Adapun sifat hubungan antarbangsa dapat berupa persahabatan, ataupun
untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran permusuhan, persengketaan, dan peperangan. Politik luar negeri Indonesia untuk mewujudkan perdamaian
dunia yang abadi adalah bebas dan aktif.
Aktivitas Belajar 1
1.Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar mandiri Bebas mengandung arti sebagai berikut.
a. Bangsa Indonesia bebas bergaul dengan bangsa mana pun juga tanpa membeda-bedakan ideologi,
“Pembelajaran Peta Konsep”
bentuk negara, maupun sistem pemerintahan bangsa lain.
• Pembelajaran peta konsep dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran kelompok
maupun individu. b. Dalam pergaulan itu bangsa Indonesia tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, begitu
• Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa. Tentang juga sebaliknya negara lain tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri bangsa Indonesia.
“Ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dihadapi NKRI dan Konsep
sistem pertahanan dan keamanan Nasional” c. Dalam pergaulan itu terjadi upaya saling memberi dan menerima bantuan, tetapi bantuan itu tidak
• Peserta didik mengidentifikasi alternatif jawaban dalam bentuk peta pikiran atau diagram. boleh mengikat, tidak boleh mengabaikan atau bahkan menghilangkan kedaulatan negara itu masing-
• Beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide pemetaan konsep masing.
berpikirnya.
Proyek/aktivitas pembelajaran • Dari data hasil diskusi, peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberi
Pendidikan Pancasila peta konsep yang telah disediakan sebagai pembanding

Aktivitas Belajar 2
2.Buatlah kajian ilmiah sederhana sesuai nilai dan etika Pancasila, dengan judul “Ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dihadapi NKRI dan Konsep sistem
pertahanan dan keamanan Nasional” lakukan studi pustaka (browsing dan literasi) guna
mengeksplorasi: lakukan posting hasil proyek ke akun sosial masing masing dengan
membagikannya ke akun guru dan/atau sekolah.

Aktivitas Belajar 3
3.Peserta didik diminta melaporkan hasil kajian dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing
oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas.

1.Jelaskanlah dan berikan contoh ancaman dalam bidang ideologi


2.Jelaskanlah dan berikan contoh ancaman dalam bidang politik
Latihan Uji Pemahaman
3.Jelaskanlah dan berikan contoh ancaman dalam bidang ekonomi
4.Uraikan dengan singkat maksud sistem pertahanan dan keamanan Indonesia
5.Jelaskanlah bentuk ancaman militer merupakan ancaman nonmiliter Gambar 4.1 Indonesia mempunyai hubungan dengan negara-negara lain. Sumber http://www.mimbar-rakyat.com
140 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 141

Aktif mengandung arti sebagai berikut. Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang dialami oleh suatu negara
a. Bangsa Indonesia aktif bekerja sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia dalam mengupayakan ketika suatu negara mengalami kekurangan dalam suatu bidang, misalnya kekurangan tenaga ahli untuk
terwujudnya perdamaian abadi berdasarkan keadilan dan kemanusiaan. membangun negerinya, maka dengan hubungan internasional negara tersebut mampu mengatasi persoalan
b. Bangsa Indonesia aktif membela bangsa lain yang terancam keberadaan dan kedaulatan negaranya, tersebut dengan meminta bantuan dari negara lain, oleh karena itu hubungan internasional mempunyai
campur tangan bangsa Indonesia terhadap masalah dalam negeri negara lain masih dimungkinkan kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara yang beradab. Untuk memperluas
dalam hal-hal khusus, yakni dalam hal negara yang bersangkutan terancam keberadaannya oleh pemahaman kalian, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep tersebut.
pihak lain atau terancam oleh tindakan yang bertentangan dengan prinsip kemerdekaan dan 1) Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan
kesamaderajatan manusia. hubungan dengan negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan
nasional negara yang bersangkutan
Dalam menjalankan politik luar negeri bebas aktif, bangsa Indonesia menjalin pergaulan/kerja sama 2) Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara dengan semua
internasional yang dipimpin oleh presiden/kepala negara, dalam pelaksanaan kerja sama dan hubungan pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
internasional, presiden sebagai kepala negara selain dibantu oleh departemen luar negeri yang dipimpin 3) Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan beberapa
oleh menteri luar negeri, juga dibantu oleh para duta dan konsul yang diangkat oleh presiden dan oleh duta atau semua negara, serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara dengan organisasi
dan konsul negara lain yang diterimanya. internasional.
Pengangkatan duta dan konsul serta penerimaan duta negara lain diatur dalam Pasal 13 UUD 1945 yang
selengkapnya berbunyi sebagai berikut. Asas hubungan internasional yang didasarkan pada kekuasaan negara warga negaranya menurut Resolusi
(1) Presiden mengangkat duta dan konsul. PBB Nomor 2625 Tahun 1970, antara lain sebagi berikut;
(2) Dalam hal mengangkat duta, presiden memperhatikan pertimbangan DPR. 1. Asas Teritorial, asas teritorial dalam hubungan internasional biasanya didasarkan pada kekuasaan
(3) Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR. negara atas daerahnya, menurut asas inilah, suatu negara melaksanakan hukum bagi semua orang dan
semua barang yang berada di wilayah-wilayahnya.
Arti Penting Hubungan dan Kerja Sama Internasional 2. Asas Kebangsaan, asas kebangsaan dapat diartikan sebagai sebuah kerja sama internasional dengan
berdasarkan pada kekuasaan yang dilakukan setiap negara kepada seluruh element seluruh warga
Arti penting hubungan dan kerja sama internasional itu, antara lain negaranya, sehingga fakta inilah setiap warga negara akan senantiasa mendapatkan perlakuan atas
1. menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, kelangsungan keberadaan dan kehadirannya di norma hukum dan negaranya.
tengah bangsa-bangsa lain; 3. Asas kepentingan umum, asas kepentingan umum dalam hubungan internasional didasarkan pada
2. membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antarbangsa; wewenang negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat,
3. berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, oleh karena itulah dalam asas ini, negara dapat menyesuaikan diri dengan semua.
perdamaian abadi, dan keadilan sosial; 4. Asas Persamaan Harkat, Martabat Dan Derajat, hubungan antarbangsa hendaknya didasarkan atas asas
4. membantu bangsa lain yang terancam keberadaannya sebagai akibat dari pelanggaran atas hak-hak bahwa negara-negara yang berhubungan adalah negara yang berdaulat ,oIeh karena itu, hak dijunjung
kemerdekaan yang dimiliki; tinggi harkat dan martabatnya oleh setiap negara yang berhubungan agar terwujud persamaan
5. mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan, permusuhan atau persengketaan yang mengancam derajat, sehingga saling menghormati dan menjaga hubungan baik dan saling menguntungkan.
perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan nasional yang berbeda di antara bangsa dan 5. Asas keterbukaan, Asas keterbukaan sangatlah berkaitan erat dengan hubungan antarbangsa perlu
negara di dunia; dilakukan keterbukaan dan kedua belah pihak, sehingga setiap negara yang melakukan kerja sama
6. memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan bangsa lain; paham akan manfaat dan hubungan yang telah dilakukan atau akan dilakukan.
7. mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan diplomasi yang
lazim ditempuh oleh negara-negara beradab, cinta damai, dan berpegang kepada nilai-nilai etik
dalam pergaulan antar bangsa. Dalam praktik hubungan internasional membutuhkan sarana. Sarana-sarana hubungan internasional
merupakan suatu sarana atau cara dalam mendukung proses kerja sama atau hubungan internasional.
Makna Hubungan Internasional Sarana-sarana internasional meliputi:
1) Diplomasi: Perundingan atau metode atau cara untuk mengatur dan melaksanakan hubungan-
Salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang
hubungan luar negeri.
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
2) Negosiasi: Perundingan dua arah dalam menyelesaikan masalah antarnegara tanpa melibatkan pihak
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social salah satu konsekuensi dari tujuan tersebut adalah
ketiga.
bangsa Indonesia harus senantiasa berperan serta dalam menciptakan perdamaian dunia, hal tersebut
3) Lobi: Lobi merupakan suatu kegiatan politik yang mempengaruhi satu sama lain.
dikarenakan Bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia di dunia, sehingga sudah
4) Propaganda: Suatu upaya yang di atur secara sistematis dengan tujuan untuk mempengaruhi pola
seharusnya bangsa Indonesia berada pada barisan terdepan dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.
pikir, pendapat, emosi, dan tindakan suatu kelompok masyarakat demi mencapai kepentingan
masyarakat dari berbagai saluran.
142 | BUKU PENDIDIKAN PANCASILA KEJURUAN - 143

5) Ekonomi: Ekonomi merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dikesampingkan dan memiliki Proyek Kegiatan Pembelajaran Mandiri Terbimbing “Pendidikan
pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan suatu negara. Pancasila”
6) Kekuatan militer: Kekuatan militer dapat meningkatkan kepercayaan diri suatu negara di dunia
Elemen Negara Kesatuan Republik Indonesia
internasional, kekuatan militer yang kuat dapat dijadikan modal dalam hubungan internasional.
Judul Unit Mendemonstrasikan praktik kerukunan dalam hubungan antarnegara
Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? apa arti penting hubungan
internasional bagi bangsa Indonesia? pola hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, di antaranya: (1) Beriman, Bertakwa kepada Tuhan
dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia, bangsa Indonesia dalam membina hubungan Profil Pelajar Pancasila Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, (2) Berkebinekaan Global, (3) Mandiri, (4) Bergotong royong,
(5) Bernalar kritis, dan (6) Kreatif.
dengan negara lain menerapkan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif dan diabdikan bagi kepentingan
nasional, terutama kepentingan pembangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. PC/Laptop/HP Android dengan telah ter-install contoh MS Office, Adobe PhotoShop/sejenisnya,
Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan persahabatan dan Sarana dan Prasarana Adobe Premier/sejenisnya, CorelDraw/sejenisnya. Alat cetak, Akun Sosial media, dan lain-lainnya
untuk mempermudah menyelesaikan proyek pembelajaran
kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai macam forum sesuai dengan kepentingan
dan kemampuan nasional Selain itu, bagi bangsa Indonesia, hubungan internasional diarahkan untuk hal-hal Aktivitas Belajar 1
berikut: 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan terbimbing tentang materi ataupun belajar mandiri
1) Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan negara kebangsaan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
yang demokratis. • Pembelajaran terpadu antara kemampuan membaca dan menulis yang melibatkan
2) Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual dalam wadah peserta didik secara aktif (fisik maupun mental) dalam proses pembelajaran agar mampu
memahami isi bacaan, dilakukan secara individu maupun kelompok
Negara Kesatuan Republik Indonesia. • Bacalah wacana tentang “Praktik kerukunan dalam Hubungan antarnegara”
3) Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia, • Buatlah 4 kelompok yang berperan sebagai penyaji 2 kelompok dan yang berperan
sebagai pendengar 2 kelompok
dasar kerja sama adalah membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme • Kelompok penyaji membacakan ringkasan bacaan selengkap mungkin, dengan
menuju perdamaian dunia yang sempurna. memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasan. Sementara itu, kelompok pendengar:
4) Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara. (a) menyimak/ mengoreksi/ menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap; (b)
membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi
5) Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kemakmuran rakyat, Proyek/aktivitas pembelajaran
sebelumnya atau dengan materi lainnya
Pendidikan Pancasila
apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri. • Kelompok bertukar peran yaitu kelompok yang semula sebagai penyaji menjadi
6) Meningkatkan perdamaian internasional, karena hanya dalam keadaan damai Indonesia dapat pendengar dan kelompok pendengar menjadi penyaji.
• Menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama
membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar kemakmuran
rakyat. Aktivitas Belajar 2
2. Buatlah kajian sesuai nilai dan etika Pancasila, dengan judul “Praktik kerukunan dalam
7) Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita. Hubungan antarnegara” lakukan studi pustaka (browsing dan literasi) guna mengeksplorasi:
lakukan posting hasil proyek ke akun sosial masing masing dengan membagikannya ke akun
guru dan/atau sekolah.

Aktivitas Belajar 3
2. Peserta didik diminta melaporkan hasil kajian dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing
oleh guru mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas.

1. Kemukakan Makna Asas kepentingan umum dalam hubungan internasional


2. Kemukakan arti penting hubungan luar negeri bagi Indonesia
3. Kemukakan Makna Hubungan Internasional
Latihan Uji Pemahaman
4. Apa yang kalian pahami tentang salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum
dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
5. Jelaskan maksud politik luar negeri Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dunia yang abadi
adalah bebas dan aktif.
I. Alur Tujuan Pembelajaran Fase F Kelas 12 / XII

Capaian Tujuan Pembelajaran K12 / Profil Pelajar


Elemen Deskripsi Elemen Judul Materi Unit Pokok Materi Saran Periode
Pembelajaran XII Pancasila
PANCASILA Mengkaji Pancasila Peserta didik Peserta didik dapat 1. Kedudukan Pancasila Ideologi sebagai satu system Bernalar kritis 4 JP
sebagai dasar negara, mampu menganalisis menganalisis kedudukan sebagai ideologi terbuka Kedudukan Pancasila sebagai
ideologi, dan pandangan kedudukan Pancasila Pancasila sebagai ideologi ideologi terbuka
hidup bangsa. Mengkaji sebagai ideologi terbuka;
terbuka; serta peluang
nilai-nilai Pancasila,
dan tantangan
proses perumusan penerapan nilai-nilai
Pancasila, implementasi Pancasila dalam
Pancasila dari masa ke kehidupan global;
masa, serta reaktualisasi peserta didik mampu
nilai-nilai yang menerapkan nilai-
terkandung di dalamnya nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengklasifikasi, 2. Penyebab pelanggaran Penyebab pelanggaran Bernalar kritis 4 JP
dalam kehidupan sehari-
memilah dan menunjukkan pelaksanaan nilai- pelaksanaan nilai-nilai
hari. Penerapan nilai-
penyebab pelanggaran nilai Pancasila dalam Pancasila dalam kehidupan
nilai Pancasila dalam
pelaksanaan nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehari-hari secara
kehidupan keseharian.
Pancasila dalam kehidupan secara kontekstual kontekstual
Penerapan nilai-nilai
sehari-hari secara kontekstual
Pancasila secara kolektif
dalam beragam kegiatan
kelompok dengan
membangun kerja
sama untuk mencapai
tujuan bersama.
Mengembangkan potensi
.
sebagai kualitas personal
yang bermanfaat dalam Peserta didik dapat 3. Contoh penerapan Contoh penerapan nilai-nilai Kreatif 4 JP
kehidupannya, memberi mencontohkan penerapan nilai-nilai Pancasila Pancasila dalam kehidupan
bantuan yang dianggap nilai-nilai Pancasila dalam dalam kehidupan sehari- sehari-hari dan global;
penting dan berharga kehidupan sehari-hari dan hari dan global; dan
kepada orang-orang global; dan membumikan membumikan Pancasila membumikan Pancasila
yang membutuhkan di Pancasila dalam berbagai dalam berbagai aspek dalam berbagai aspek
masyarakat yang lebih aspek kehidupan kehidupan kehidupan Pengembangan
luas dalam konteks Profil Pelajar
Indonesia dan kehidupan Pancasila I :
global

Capaian Tujuan Pembelajaran K12 / Profil Pelajar


Elemen Deskripsi Elemen Judul Materi Unit Pokok Materi Saran Periode
Pembelajaran XII Pancasila
UNDANG- Mengkaji konstitusi dan Peserta didik Peserta didik menyajikan, 2. Penyusunan regulasi, Langkah-langkah dalam Bernalar Kritis 4 JP
UNDANG perwujudan norma yang mampu membuat dan menata langkah- penyelesaian sengketa penyusunan regulasi
DASAR berlaku mulai dari lingkup menganalisis langkah yang dilakukan dan mekanisme penyelesaian sengketa,
NEGARA terkecil (keluarga, dan produk perundang- dalam penyusunan regulasi, perumusan regulasi di
masyarakat) sampai pada
REPUBLIK undangan dan penyelesaian sengketa jika Indonesia. Mekanisme perumusan
lingkup negara dan global
sehingga dapat mengetahui mengevaluasi terjadi tumpang tindih, regulasi di Indonesia
dan mempraktikkan hak dan ketidaksesuaian pertentangan antara satu
kewajibannya baik sebagai antar produk regulasi dengan regulasi yang
manusia, bangsa Indonesia perundang- setara
maupun sebagai warga undangan; Peserta didik mempraktikkan 2. Contoh sikap dan Mendemonstrasikan sikap Bernalar kritis 4 JP
negara Indonesia dan dunia, serta peserta sikap dan perilaku dalam perilaku dalam menjaga dan perilaku dalam menjaga
termasuk menyuarakan didik mampu menjaga keutuhan Negara keutuhan Negara keutuhan Negara Kesatuan
secara kritis terhadap mempraktikkan
pelanggaran hak asasi Kesatuan Republik Indonesia Kesatuan Republik Republik Indonesia
sikap dan perilaku Indonesia
manusia. Mempraktikkan
sistem musyawarah dari dalam menjaga
lingkup kelas, sekolah, dan keutuhan Negara
keluarga. Menyadari dan Kesatuan Republik
menjadikan musyawarah Indonesia.
sebagai pilihan penting
dalam mengambil
keputusan, menjaga
persatuan, dan kehidupan
yang demokratis. Peserta
didik dapat menganalisis
konstitusi, hubungan
antarregulasi yang berlaku
sehingga segala peraturan
perundang-undangan
dapat diterapkan secara
kontekstual dan aktual.
Capaian Tujuan Pembelajaran K12 / Profil Pelajar
Elemen Deskripsi Elemen Judul Materi Unit Pokok Materi Saran Periode
Pembelajaran XII Pancasila
BHINNEKA Mengenali dan Peserta didik mampu Peserta didik dapat bersikap 1. Prinsip dan nilai saling Sikap dan perilaku Berbinekaan 4 JP
TUNGGAL menunjukkan rasa bangga menganalisis potensi adil dan menyadari bahwa menghargai kekayaan menerima kebinekaan Global
IKA terhadap jati dirinya konflik dan memberi dirinya setara yang lain, tradisi serta menerima bangsa Indonesia
sebagai anak Indonesia yang solusi di tengah sehingga ia tidak membeda- adanya kebinekaan
keragaman dalam
berlandaskan Pancasila, bedakan jenis kelamin dan bangsa Indonesia Mengidentifikasi pertukaran
masyarakat; serta
sikap hormat kepada SARA.serta mengidentifikasi, budaya di Indonesia
peserta didik berperan
bangsa yang beragam, aktif mempromosikan merancang dan mendukung
serta memahami dirinya Bhinneka Tunggal Ika. pertukaran budaya dan Dampak pertukaran budaya
menjadi bagian dari warga kolaborasi antara budaya yang di Indonesia
negara dunia. Peserta didik saling terhubung berdasarkan
dapat menanggapi secara nilai-nilai Pancasila
memadai terhadap kondisi
dan keadaan yang ada di Peserta didik mampu mengenali 2. Sikap dan perilaku Sikap dan perilaku berperan Bernalar kritis 4 JP
dan menunjukkan rasa bangga berperan aktif aktif mempromosikan Bhinneka
lingkungan dan masyarakat
terhadap jati dirinya sebagai mempromosikan Bhinneka Tunggal Ika;
untuk menghasilkan kondisi
anak Indonesia dan berperan Tunggal Ika;
dan keadaan yang lebih baik. aktif mempromosikan Bhinneka
Peserta didik juga menerima Tunggal Ika;
adanya kebinekaan bangsa
Indonesia, baik dari segi
suku, ras, bahasa, agama dan
kelompok sosial. Terhadap
kebinekaan tersebut,
peserta didik dapat bersikap
adil dan menyadari bahwa
Peserta didik 3. Pertukaran Budaya di Mengidentifikasi pertukaran Berbinekaan 4 JP
dirinya setara yang lain,
mengidentifikasi, merancang Pentas Global budaya di Pentas Global global
sehingga ia tidak membeda-
dan mendukung pertukaran Dampak pertukaran budaya
bedakan jenis kelamin dan
budaya dan kolaborasi antara di Pentas global
SARA. Terhadap kebinekaan
budaya yang saling terhubung Manfaat dan keuntungan
itu, peserta didik juga dapat
berdasarkan nilai-nilai pertukaran budaya di pentas
memiliki sikap tenggang
Pancasila global
rasa, penghargaan, toleransi
dan cinta damai sebagai
Pengembangan
bagian dari jati diri bangsa
Profil Pelajar
yang perlu dilestarikan.
Pancasila II
Peserta didik secara
aktif mempromosikan
kebinekaan, mempertautkan
kearifan lokal dengan budaya
global, serta mendahulukan
produk dalam negeri.

Capaian Tujuan Pembelajaran K12 / Profil Pelajar


Elemen Deskripsi Elemen Judul Materi Unit Pokok Materi Saran Periode
Pembelajaran XII Pancasila
NEGARA Mengkaji karakteristik Peserta didik mampu Peserta didik menganalisis 1. Solusi terhadap Solusi terhadap ancaman, Bernalar kritis 4 JP
KESATUAN bangsa, kearifan lokal, menganalisis dan dan memberi solusi terkait ancaman, tantangan, tantangan, hambatan, dan
REPUBLIK memberi solusi ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan gangguan (ATHG) yang
mengenali bahwa dirinya
terkait ancaman, hambatan, dan gangguan (ATHG) yang dihadapi dihadapi NKRI
adalah bagian dari tantangan, hambatan,
lingkungan sekitarnya, (ATHG) yang dihadapi NKRI NKRI
dan gangguan
sehingga muncul (ATHG) yang
dihadapi Indonesia; .
kesadaran untuk menjaga
peserta didik mampu
lingkungan sekitarnya
memahami sistem
agar tetap nyaman dihuni. pertahanan dan
Bermula dari kepedulian keamanan negara;
untuk mempertahankan kemudian peserta
lingkungan sekitarnya yang didik mampu
menganalisis peran
nyaman tersebut, peserta
Indonesia dalam
didik dapat mengembangkan hubungan antar
ke dalam skala yang lebih bangsa dan negara.
besar, yaitu negara, sehingga
dapat berperan dalam
mempertahankan keutuhan
wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia dengan
menumbuhkembangkan
jiwa kebangsaan akan hak
dan kewajiban bela negara
sebagai suatu kehormatan
dan kebanggaan.Peserta
didik dapat mengkaji
secara nalar dan kritis
sebagai bagian dari sistem
keamanan dan pertahanan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia, serta berperan
aktif dalam kancah global
TOTAL 36
149

BAB 3A

ELEMEN 1
PANCASILA
A. DESKRIPSI
Mengkaji Pancasila sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa, mengkaji nilai-nilai
Pancasila, proses perumusan Pancasila, implementasi Pancasila dari masa ke masa, serta reaktualisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari, penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan keseharian, penerapan nilai-nilai Pancasila secara kolektif dalam beragam kegiatan kelompok
dengan membangun kerja sama untuk mencapai tujuan bersama, mengembangkan potensi sebagai kualitas
personal yang bermanfaat dalam kehidupannya, memberi bantuan yang dianggap penting dan berharga
kepada orang-orang yang membutuhkan di masyarakat yang lebih luas dalam konteks Indonesia dan
kehidupan global.

PETA KONSEP
Kedudukan Pancasila sebagai
ideologi terbuka

Penyebab pelanggaran
PANCASILA pelaksanaan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari
secara kontekstual

Contoh penerapan nilai-nilai Pancasila


dalam kehidupan sehari-hari dan global;
dan membumikan Pancasila dalam
berbagai aspek kehidupan

Capaian Pembelajaran Fase F kelas 12 / XII


Peserta didik mampu menganalisis kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka, serta peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global, peserta didik mampu menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai