Indah Puspitasari APT A
Indah Puspitasari APT A
Disusun oleh:
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas LAPORAN yang berjudul SISTEM
PENCERNAAN ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas IBU
JUMATRIATIKAH HADRAWI, S.Pt., M.Si. pada DASAR PRODUKSI TERNAK.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang SISTEM
PENCERNAAN bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL.....................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................
1.1 Latar belakang ............................................................................
1.2 Tujuan.........................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM.............................................................
2,1 Waktu dan Tempat......................................................................
2.2 Alat dan Bahan............................................................................
2.3 Metode Kerja...............................................................................
2.4 Prosedur Pembedahan.................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................
BAB V KESIMPULAN .............................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk dan fungsi organ reproduksi pada burung puyuh
betina.
2. Untuk mengetaghui ukuran dan berat bagian-bagian organ reproduksi
burung puyuh.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini yaitu hari Rabu, 09
November 2022 pukul 01.00-16.30 WITA bertempat di RK 5.
a. Spesimen unggas yang akan dibedah diletakkan di atas papan bedah atau
nampan.
b. Pembedahan dilakukan dengan mengiris/menggunting bagian perut ke
samping kiri dan kanan sampai pada bagian dada depan. Bagian yang telah
diiris dibuka sehingga organ dalam terlihat. Organ terdapat pada bagian
dalam tubuh diisolasi.
c. Selain metode pembedahan, isolasi organ dalam tubuh juga dapat dilakukan
dengan membuat irisan lubang yang cukup besar dari bagian bawah anus,
seluruh isi dalam tubuh ditarik keluar termasuk jaringan pengikat paru-paru,
hati dan jantung. Pengambilan organ dalam tersebut dilakukan dengan cara
memasukkan tangan ke dalam rongga perut dan menarik seluruh organ
dalam keluar. Kelebihan dari metode ini adalah bagian luar spesimen yang
bernilai komersial masih utuh, kelemahan dari metode ini adalah terdapat
kemungkinan kerusakan pada organ yang yang rapuh.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka diperoleh data sebagai
berikut:
Puyuh Betina
Keterangan:
Organ reproduksi ayam betina terdiri dari ovarium dan oviduct. Pada ovarium
terdapat banyak folikel dan ovum. Oviduct terdiri dari infudibulum, magnum, ithmus,
kelenjar kerabang telur dan vagina.
1. Ovarium
Ovarium terletak pada daerah kranial ginjal diantara rongga dada dan rongga
perut pada garis punggung sebagai penghasil ovum.
2. Oviduk
Oviduk terdapat sepasang dan merupakan saluran penghubung antara
ovarium dan uterus. Pada unggas oviduk hanya satu yang berkembang baik
dan satunya mengalami rudimeter. Bentuknya panjang dan berkelok-kelok
yang merupakan bagian dari ductus Muller. Oviduk terdiri dari lima bagian
yaitu: infundibulum atau funnel, magnum, ithmus, uterus atau shell
gland dan vagina.
a. Infundibulum
Infundibulum adalah bagian teratas dari oviduk dan mempunyai panjang
sekitar 9 cm. Infundibulum berbentuk seperti corong atau fimbria dan
menerima telur yang telah diovulasikan. Pada bagian leher infundibulum
yang merupakan bagian kalasiferos juga merupakan tempat penyimpanan
sperma, sperma juga tersimpan pada bagian pertemuan antara uterus dan
vagina. Penyimpanan ini terjadi pada saat kopulasi hingga saat fertilisasi.
Infundibulum selain tempat ovulasi juga merupakan tempat terjadinya
fertilasi. Setelah fertilasi, ovum akan mengalami pemasakkan setelah 15
menit di dalam infundibulum, dan dengan gerak peristaltik ovum yang
terdapat pada yolk akan masuk ke bagian magnum.
b. Magnum
Magnum merupakan saluran kelanjutan dari oviduk dan merupakan bagian
terpanjang dari oviduk. Batas antara infundibulum dengan magnum tidak
dapat terlihat dari luar. Magnum mempunyai panjang sekitar 33 cm dan
tempat disekresikan albumen telur. Proses perkembangan telur dalam
magnum sekitar 3 jam. Albumen padat yang kaya akan mucin disekresikan
oleh sel goblet yang terletak pada permukaan mukosa magnum dan jumlah
albumen yang disekresikan sekitar 40 sampai 50% total albumen telur.
c. Ithmus
setelah melewati infundibulum telur masuk ke dalam Ithmus. Antara ithmus
dan magnum terdapat garis pemisah yang nampak jelas yang disebut garis
penghubung ithmus-magnum.
d. uterus
Uterus merupakan bagian oviduk yang melebar dan berdinding kuat. Di
dalam uterus telur mendapatkan kerabang keras yang terbentuk dari garam-
garam kalsium. Selain pembentukan kerabang pada uterus juga terjadi
penyempurnaan telur dengan disekresikannya albumen cair, meneral,
vitamin dan air melalui dinding uterus dan secara osmosis masuk ke dalam
membran sel. Pembentukan kerabang juga diikuti dengan pewarnaan
kerabang.
e. vagina
Bagian akhir dari oviduk adalah vagina dengan panjang sekitar 12 cm. Telur
masuk ke bagian vagina setelah pembentukan oleh kelenjar kerabang
sempurna (di dalam uterus). Pada vagina telur hanya dalam waktu singkat
dan dilapisi oleh mucus yang berguna untuk menyumbat pori-pori kerabang
sehingga invasi bakteri dapat dicegah. Kemudian telur dari vagina keluar
melalui kloaka.
Sumber.Hasil Praktikum Dasar Produksi Ternak,2022
Tabel 2. Hasil pengukuran berat dan ukuran organ reproduksi burung puyuh
3. Ifundibulum 2 9
5. Ithmus 1,1 4
7. Vagina 0,5 12
Sumber Hasil Praktikum Dasar Produksi Ternak
Pembahasan
Tingkat kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani semakin tinggi dari
hari ke hari, hal tersebut terlihat dari ketidakseimbangan yang terjadi antara
permintaan daging yang terus meningkat dengan persediaan yang ada serta
pertambahan populasi ternak yang tidak cukupi kebutuhan. Hal inilah yang
mendorong dilaksanakannya pengembangan dan penganekaragaman ternak
sumber protein hewani, salah satunya adalah burung puyuh selain daging
sapi,ayam,domba,dan kambing ternyata burung puyuh memiliki potensi
sebagai salah satu sumber protein
Burung puyuh sampai saat ini masih dipandang sebagai unggas penghasil
telur. Oleh karena hal tersebut maka berbagai upayah telah dilakukan untuk
meningkatkan performans puyuh sebagai petelur. Beberapa diantaranya yaitu
dengan melakukan perbaikan pakan yang di berikan. Hal ini sangat berkaitan
erat dengan nutrisi yang diberikan kepada puyuh agar dapat berkembang dan
bereproduksi sesuai dengan yang diharapkan. Hal inilah yang kemudian
menarik untuk dikaji mengenai bagaimana system pencernaan burung puyuh
dan kebutuhan nutrisinya, oleh karena itu penulis berusaha untuk
memberikan pemahaman dan juga mendapatkan referensi dari berbagai
sumber tentang pertanyaan tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut
http://eprints.undip.ac.id/57778/3/Bab_II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/57778/3/Bab_II.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/19755097.pdf
https://rimbakita.com/burung-puyuh/
https://www.orami.co.id/magazine/amp/infundibulum