Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) yang diundangkan di Indonesia pada tahun 2020
memiliki dampak pada sektor kehutanan dan pengelolaan hutan. Namun, untuk
menjawab tingkat urgensi organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang efektif
dalam pengelolaan hutan lestari pasca UUCK, perlu mempertimbangkan beberapa faktor:
Tingkat urgensi organisasi KPH yang efektif dalam pengelolaan hutan lestari pasca UUCK
tetap tinggi, mengingat perlunya menjaga keberlanjutan hutan dan memastikan bahwa
perubahan kebijakan tidak mengorbankan lingkungan dan masyarakat. Kolaborasi yang
baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait akan menjadi kunci
dalam mencapai tujuan pengelolaan hutan lestari yang berhasil.