Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan malakah yang berjudul “Perubahan Perkembangan fisik dan mental
pada Lansia” ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gerontik.

Ucapan terimakasih tidak lupa kami haturkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
menyelesaikan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami menggunakan berbagai
sumber baik dari buku maupun media elektronik.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu
kritik yang bersifat membangun kami harapkan dari pembaca sekalian agar dalam penyusunan
makalah selanjutnya dapat lebih baik dari sebelumnya.

Semarang, 17 Juli 2018

penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................. i

Kata Pengantar............................................................................................................. ii

Daftar Isi...................................................................................................................... iii

BAB I  PENDAHULUAN......................................................................................... 1

A.    Latar Belakang............................................................................................ 1

B.     Rumusan Masalah........................................................................................ 2

C.     Tujuan.......................................................................................................... 2

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 3

A.    Pengertian Lansia....................................................................................... 3

B.     Teori-Teori Proses Menua.......................................................................... 3

C.     Batasan-Batasan Lanjut Usia..................................................................... 5

BAB III  PEMBAHASAN......................................................................................... 7

A.    Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia.............................. 7

BAB IV  PENUTUP................................................................................................... 13

A.     Kesimpulan............................................................................................... 13

B.     Saran......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 14
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil
yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang medis atau ilmu kedokteran
sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan
hidup manusia. Akibatnya jumlah penduduk yang berusia lanjut meningkat dan bertambah
cenderung lebih cepat.

Saat ini, di seluruh dunia orang lanjut usia diperkirakan ada 500 juta dengan usia rata-rata 60
tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar.

Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan secara alamiah. Hal ini akan
menimbulkan masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Dengan bergesernya pola
perekonomian dari pertanian ke industri maka pola penyakit juga bergeser dari penyakit menular
menjadi penyakit tidak menular(degeneratif).

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.

Proses menua merupakan proses yang terus-menerus atau berlanjut secara alamiah dimulai sejak
lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup.
Proses menua setiap individu pada organ tubuh juga tidak sama cepatnya. Ada kalanya orang
belum tergolong lanjut usia (masih muda) tetapi kekurangan-kekurangan yang
menyolok (deskripansi).

Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia dewasa, misalnya dengan
terjadi kehilangan jaringan pada otot, susunan saraf dan jaringan lain sehingga tubuh “mati”
sedikit demi sedikit.

Sebenarnya, tidak ada batas yang tegas pada usia berapa penampilan seseorang mulai menurun.
Pada setia orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak
maupun saat menurunnya. Hal ini juga sangat individu. Namun umumnya, fungsi fisiologis
tubuh mencapai puncaknya pada umur antara 20 dan 30 tahun. Setelah mencapai puncak, fungsi
alat tubuh akan berada dalam kondisi tetap utuh beberapa saat, kemudian menurun sedikit-sedikit
sesuai bertambahnya umur.

Sampai saat ini banyak sekali teori yang menerangkan “proses menua”, mulai dari teori
degeneratif yang didasari oleh habisnya daya cadangan pita, teori terjadinya atrofi, yaitu : teori
yang mengatakan bahwa proses menua adalah proses evolusi, dan teori imunologik, yaitu : teori
adanya produk sampah atau waste products. Dari tubuh sendiri yang makin bertumpuk. Tetapi
seperti diketahui, lanjut usia kan selalau bergandengan dengan perubahan fisiologis maupun
psikologi. Yang penting untuk diketahui bahwa aktivitas fisik dapat menghambat atau
memperlambat kemunduran fungsi alat tubuh yang disebabkan bertambahnya umur.

B.     Rumusan Masalah

Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia ?

C.     Tujuan

Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang dialami oleh lanjut usia.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Pengertian Lansia

Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia yang berbunyi sebagai berikut :
BAB I pasal 1 ayat 2 berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 tahun
keatas.”

Proses menua merupakan proses yang terus-menerus atau berlanjut secara alamiah dimulai sejak
lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup. (Nugroho Wahyudi, 2000)

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam mendefinisikan batasan
penduduk lanjut usia menurut badan koordinasi keluarga berencana nasional ada 3 aspek yang
perlu dipertimbangkan yaitu aspek biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. (BKKBN, 1998)

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia adalah individu yang
mencapai usia lebih dari 60 tahun dan mengalami proses penuaan secara terus-menerus secara
alamiah.

B.     Teori-Teori Proses Menua

Tahap proses menua terjadi pada orang dengan usia berbeda. Masing-masing lanjut usia
mempunyai kebiasaan yang berbeda. Tidak ada satu faktor pun ditemukan untuk mencegah
proses menua.

1.      Teori-teori biologi
a.       Teori genetik dan mutasi (Somatic Mutatie Theory)

Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-spesies tertentu. Menua
terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang diprogram oleh molekul-molekul atau DNA
dan setiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi.

b.      Reaksi dari kekebalan sendiri (Auto Immune Theory)

Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada jaringan tubuh
tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.

c.       Teori “Immunologi Slow Virus” (Immunology Slow Virus Theory)

Sistem imun menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus ke dalam tubuh
dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.

d.      Teori Stress

Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak
dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan
sel-sel tubuh lelah terpakai.

e.       Teori Radikal Bebas

Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom)
mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik, seperti karbohidrat dan protein. Radikal
ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.

f.       Teori Rantai Silang

Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan
kolagen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis, kekacauan, dan hilangnya fungsi.

g.      Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel tersebut
mati.

2.      Teori Kejiwaan Sosial

a.       Aktivitas dan Kegiatan (Activity Theory)

Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut
banyak dalam kegiatan sosial.

b.      Kepribadian Berlanjut (Continuity Theory)

Teori dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan
gabungan dari teori diatas. Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seorang
yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya.

c.       Teori Pembebasan (Diengagement Theory)

Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur
mulai melepakna diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya.
Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun
kuantitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda(Triple Loos), yakni :

·         Kehilangan peran (Loos of Role)

·         Hambatan kontak sosial (Restraction of Contacts and Relationship)

·         Berkurangnya komitmen(Reduced Commitment to Social Mores and Values)

C.     Batasan-Batasan Lanjut Usia

Di bawah ini dikemukakan beberapa pendapat mengenai batasan umur :

1.      Menurut Organisasi Kesehatan Dunia

Lanjut usia meliputi :


a.       Usia pertengahan (Middle Age)

Ialah kelompok usia 45-59 tahun.

b.      Lanjut usia (Elderly)

Ialah usia antara 60-74 tahun.

c.       Lanjut usia tua (Old)

Ialah usia antara 75-90 tahun.

d.      Usia sangat tua (Very Old)

Ialah usia diatas 90 tahun.

2.      Menurut Prof. Dr. Ny. Sumiati Ahmad Mohamad

Membagi periodisasi biologis perkembangan manusia sebagai berikut :

a.       0-1 tahun               = masa bayi

b.      1-6 tahun               = masa pra sekolah

c.       6-10 tahun             = masa sekolah

d.      10-20 tahun           = masa pubertas

e.       40-65 tahun           = masa setengah umur (Prasenium)

f.       65 tahun keatas     = masa lanjut usia (Senium)

3.      Menurut Dra. Ny. Jos Masdani (Psikolog UI)

Mengatakan : Lanjut usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa. Kedewasaaan dapat dibagi
menjadi 4 bagian.

a.       Pertama     =  fase iuventus, antara 25-40 tahun

b.      Kedua       =  fase verilitas, antara 40-50 tahun


c.       Ketiga       =  fase praesenium, antara 55-65 tahun

d.      Keempat    =  fase senium, antara 65 hingga tutup usia

4.      Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyo Negoro

Pengelompokan lanjut usia sebagai berikut :

a.       Usia dewasa muda (Elderly Adulhood)    =  18 atau 20-25 tahun

b.      Usia dewasa penuh(Middle Years) atau maturitas   = 25-60 atau 65 tahun

c.       Lanjut usia (Geriatric Age)  = lebih dari 65 atau 70 tahun. Terbagi untuk umur 70-75
tahun (Young Old), 75-80 tahun (Old), lebih dari 80 tahun (Very Old).

BAB III

PEMBAHASAN

A.    Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lanjut Usia

1.      Perubahan-perubahan fisik

a.       Sel

·         Lebih sedikit jumlahnya

·         Lebih besar ukurannya

·         Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan inraseluler

·         Menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah, dan hati


·         Jumlah sel otak menurun

·         Terganggunya mekanisme perbaikan sel

·         Otak menjadi atrofis, beratnya berkurang 5-10%

b.      Sistem persyarafan

·         Berat otak menurun 10-20%

·         Cepatnya menurun hubungan persyarafan

·         Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khusunya dengan stress

·         Mengecilnya syaraf panca indera

·         Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya syaraf pencium dan


perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan terhadap dingin

·         Kurang sensitif terhadap sentuhan

c.       Sistem pendengaran

·         Presbiakusis atau gangguan pada pendengaran

·         Membrana timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis

·         Terjadinya pengumpulan serumen dapat mengeras karena meningkatnya keratin

·         Pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia yang mengalami ketegangan jiwa atau
stress

d.      Sistem penglihatan

·         Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar

·         Kornea lebih berbentuk sferis atau bola

·         Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa) lalu menjadi katarak, jelas menyebabkan
gangguan penglihatan
·         Meningkatnya ambang, pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan lebih lambat,
dan susah melihat dalam cahaya gelap

·         Hilangnya daya akomodasi

·         Menurunnya lapangan pandang : berkurang luas pandangannya

·         Menurunnya daya membedakan warna biru atau hijau pada skala

e.       Sistem kardiovaskular

·         Elastisitas, dinding aorta menurun

·         Katup jantung menebal dan jadi kaku

·         Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20


tahun, hal ini menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya

·         Kehilangan elastisistas pembuluh darah : kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer


untuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk (duduk ke berdiri) bisa menyebabkan
tekanan darah menurun menjadi 65 mmhg (mengakibatkan pusing mendadak)

·         Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh darah
perifer : sistolik normal lebih kurang 170 mmhg, diastolik normalnya lebih kurang 90 mmhg

f.       Sistem pengaturan temperatur tubuh

·         Temperatur tubuh menurun atau hipotermia secara fisiologik lebih kurang 35o C, ini
akibat metabolisme yang menurun

·         Keterbatasan reflek menggigil dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga
terjadi rendahnya aktivitas otot

g.      Sistem respirasi

·         Otot-otot pernafasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku

·         Menurunnya aktivitas dari silia


·         Paru-paru kehilangan elastisitas : kapasitas residu meningkat, menarik nafas lebih berat,
kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun

·         Alveoli ukurannya melebar dari biasa dan jumlahnya berkurang

·         Oksigen pada arteri menurun menjadi 75 mmhg

·         Karbondioksida pada arteri tidak berganti

·         Kemampuan untuk batuk berkurang

·         Kemampuan pegas, dinding, dada dan kekuatan otot pernafasan akan menurun seiring
dengan pertambahan usia

h.      Sistem gastrointestinal

·         Kehilangan gigi : penyebab utama adanya periodental disesase yang biasa terjadi setelah
umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi dan gizi yang buruk

·         Indera pengecap menurun : adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir, atrofi indera
pengecap (lebih kurang 80%), hilangnya sensitivitas dari saraf pengecap di lidah terutama rasa
manis dan asin

·         Esofagus melebar

·         Lambung : rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun), asam lambung menurun,
waktu mengosongkan menurun

·         Peristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasi

·         Fungsi absorpsi melemah (daya absorpsi terganggu)

·         Liver (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan, berkurangnya aliran
darah

i.        Sistem reproduksi

·         Menciutnya ovari dan uterus


·         Atrofi payudara

·         Pada laki-laki, testis masih dapat memproduksi spermatozoa, meskipun adanya penurunan

·         Dorongan seksual menetap sampai usia diatas usia 70 tahun (asal kondisi kesehatan baik)
yaitu : kehidupan seksual dapat diupayakan sampai masa lanjut usia, hubungan seksual secara
teratur membantu mempertahankan kemampuan seksual, tidak perlu cemas karan merupakan
perubahan alami

·         Selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang,
reaksi sifatnya menjadi alkali dan terjadi perubahan-perubahan warna 

j.        Sistem genitourinaria

·         Ginjal : mengecil, nefron menjadi atrofi, aliran darah keginjal menurun sampai 50%,
fungsi tubulus berkurang akibatnya kurang mengkonsentrasi urin, berat jenis urin menurun,
BUN (Blood Urea Nitrogen) meningkat sampai 21 mg%, nilai ambang ginjal terhadap glukosa
meningkat

·         Vesika urinaria atau kandung kemih : otot-otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun
sampai 200 ml atau menyebabkan frekuensi BAK meningkat, VU susah dikosongkan pada pria
usia lanjut sehingga mengakibatkan meningkatnya retensi urin

·         Pembesaran prostat lebih kurang 75% dialami oleh pria usia diatas 65 tahun

·         Atrofi vulva

·         Vagina : frekuensi seksual intercourse menurun secara bertahap tiap tahun tetapi kapasitas
untuk melakukan dan menikmati berjalan terus sampai tua

k.      Sistem endokrin

·         Produksi dari hampir semua hormon menurun

·         Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah


·         Pituitari : pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya di dalam pembuluh
darah, berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH, dan LH

·         Menurunnya aktivitas tiroid, menurunnya BMR = Basal Metabolic Rate, dan menurunnya
daya pertukaran zat

·         Menurunnnya produksi aldosteron

·         Menurunnya sekresi hormon kelamin misalnya : progesteron, estrogen dan testosteron

l.        Sistem kulit (integumen)

·         Kulit mengerut atau keriput akibt kehilangan jaringan lemak

·         Perubahan kulit kasar dan bersisik (karena kehilangan proses keratinasi) serta perubahan
ukuran dan bentuk-bentuk sel epidermis

·         Menurunnnya respon terhadap trauma

·         Mekanisme proteksi kulit menurun : poduksi serum menurun, penurunan produksi VTB,
gangguan pigmentasi kulit

·         Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu

·         Berkurangnya elastisits akibat dari menurunnya cairan dan vaskulerisasi

·         Pertumbuhan kuku lebih lambat

·         Kuku jari jadi keras dan rapuh

·         Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk

·         Klenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya

·         Kuku menjadi pudar dan kurang bercahaya

m.    Sistem muskuloskeletal

·         Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh


·         Kifosis

·         Pinggang, lutut, dan jari-jari pergelangan terbatas

·         Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek

·         Persendian membesar dan menjadi kaku

·         Tendon mengerut dan mengalami skelerosis

·         Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil) : serabut-serabut otot mengecil sehingga
seseorang bergerak menjadi lamban, otot-otot kram dan menjadi tremor

·         Otot-otot polos tidak begitu berpengaruh

2.      Perubahan-Perubahan Mental

a.       Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :

·         Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa

·         Kesehatan umum

·         Tingkat pendidikan

·         Keturunan atau hereditas

·         Lingkungan

a.       Kenangan (Memory)

·         Kenangan jangka panjang : berjam-jam sampai berhari-hari yang lalu mencakup beberapa
perubahan.

·         Kenangan jangka pendek atau seketika : 0-10 menit, kenangan buruk.

b.      IQ (Intellgentia Quantion)

·         Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal.


·         Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor : terjadi perubahan pada
daya membayangkan karena tekanan-tekanan dari faktor luar itu.

3.      Perubahan-Perubahan Psikososial

a.       Pensiun, akan mengalami kehilangan-kehilangan antara lain :

·         Kehilangan finansial (income berkurang)

·         Kehilangan status ( dulu mempunyai jabatan, posisi yang cukup tinggi, lengkap dengan
segala fasilitasnya)

·         Kehilangan teman atau kenalan atau relasi

·         Kehilangan pekerjaan atau kegiatan

b.      Merasakan atau sadar akan kematian

c.       Perubahan dalam cara hidup yaitu memasuki rumah perawatan, bergerak lebih sempit

d.      Ekonomi akibat dari pemberhentian jabatan (economyc deprivation), meningkatnya biaya


hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya pengobatan

e.       Penyakit kronis dan ketidakmampuan

f.       Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian

g.      Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan

h.      Rangkaian dari kehilangan yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan family

i.        Hilangnya kekuatan dan ketagapan fisik : perubahan terhadap gangguan dan konsep diri

4.      Perkembangan Spiritual

·         Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya


·         Lansia makin matur dalam kehidupan kegamannnya. Hal ini terlihat dalam berpikir dan
bertindak dalam kehidupan sehari-hari

·         Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun adalah berpikir dan bertindak dengan cara
memberikan contoh cara mencintai dan keadilan.

BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Lanjut usia adalah individu yang mencapai usia lebih dari 60 tahun dan mengalami proses
penuaan secara terus-menerus secara alamiah.

Secara individu, pengaruh proses menua dapat menimbulkan berbagai masalah baik secara fisik,
mental, psikososial dan spiritual sehingga dapat menimbulkan  gangguan dalam hal memenuhi
kebutuhan hidup dan berkurangnya integrasi dengan lingkungannya.

B.     Saran

Perubahan-perubahan yang terjadi pada kanjut usia harus disikapi secara tenang sehingga tidak
akan menimbulkan kecemasan karena merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh semua
individu. Dukungan dari keluarga dan lingkungan juga akan membantu lanjut usia dalam
melewati masa perubahannya.
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Wahjudi. 2000. Keperawatan Gerontik. Edisi 2. Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai