Anda di halaman 1dari 14

MANFAAT DEMOKRASI DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN

BERNEGARA

Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah

“Kewarganegaraan”

DISUSUN OLEH :

Faris Destiana (2222201001)

DOSEN :

H. Riswandar, S.H., M.H.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS SERASAN MUARA EMIM
TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat
kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran
yang benar yaitu agama Islam, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Manfaat Demokrasi Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara” ini dengan lancar.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh
dari berbagai sumber yang berkaitan dengan manfaat demokrasi dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan manfaat demokrasi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada
pengajar matakuliah kewarganegaraan atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah
ini. juga kepada pihak-pihak yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah
ini.

Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai materi manfaat demokrasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih
jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tanjung Enim, 25 Juli 2023

Faris Destiana

2ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 4
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Rumusan Masalah 4
1.3. Tujuan Penulisan 4
1.4. Manfaat 4

BAB II TINJAUAN UMUM 5


2.1. Pengertian Demokrasi 5
2.2. Ciri-ciri Demokrasi 5
2.3. Prinsip Demokrasi 6
2.4. Asas Pokok Demokrasi 6
2.5. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia 6

BAB III MAFAAT DEMOKRASI 9


3.1. Demokrasi Menurut Ahli 9
3.2. Manfaat Demokrasi 10
3.3. Penerapan Dalam Demokrasi 11

BAB IV PENUTUP 13
4.1 Kesimpulan 13
4.2 Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

3
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Demokrasi di negara Indonesia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan dibebaskan menyelenggarakan kebebasan pers, kebebasan
masyarakat dalam berkeyakinan, berbicara, berkumpul, mengeluarkan pendapat,
mengkritik bahkan mengawasi jalannya pemerintahan. Tapi bukan berarti demokrasi di
Indonesia saat ini sudah berjalan sempurna. Masih banyak persoalan yang muncul
terhadap pemerintah yang belum sepenuhnya bisa menjamin kebebasan warga negaranya.
Seperti meningkatnya angka pengangguran, bertambahnya kemacetan di jalan, semakin
parahnya banjir, dan masalah korupsi.
Dalam kehidupan berpolitik di setiap negara yang kerap selalu menikmati kebebasan
berpolitik namun tidak semua kebebasan berpolitik berjalan sesuai dengan yang
diinginkan, karena pada hakikatnya semua sistem politik mempunyai kekuatan dan
kelemahannya masing-masing. Demokrasi adalah sebuah proses yang terus menerus
merupakan gagasan dinamis yang terkait erat dengan perubahan. Jika suatu negara
mampu menerapkan kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan dengan sempurna, maka
negara tersebut adalah negara yang sukses menjalankan sistem demokrasi. Sebaliknya,
jika suatu negara itu gagal menggunakan sistem pemerintahan demokrasi, maka negara
itu tidak layak disebut sebagai negara demokrasi.
Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia yang menganut sistem
pemerintahan yang demokrasi, kita sudah sepatutnya untuk terus menjaga, memperbaiki,
dan melengkapi kualitas-kualitas demokrasi yang sudah ada. Demi tercapainya suatu
kesejahteraan, tujuan dari cita-cita demokrasi yang sesungguhnya akan mengangkat
Indonesia kedalam suatu perubahan.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Apa itu pemerintahan Demokrasi ?
1.2.2. Bagaimana demokrasi berjalan di Indonesia ?
1.2.3. Dan apa sebenarnya manfaat daripada demokrasi itu ?
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1. Untuk mengetahui apa itu Demokrasi
1.3.2. Untuk mengetahui demokrasi di Indonesia
1.3.3. Untuk mengetahui manfaat Demokrasi
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi Penulis : Makalah ini dapat dijadikan pembelajaran dalam menulis
makalah yang baik dan menambah pengetahuan tentang
materi yang ditulis.
1.4.2. Bagi pembaca : makalah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran terhadap
mata kuliah terkait.

4
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan
pemerintahannya berasal dari rakyat, baik secara langsung (demokrasi langsung) atau
melalui perwakilan (demokrasi perwakilan). Istilah ini berasal dari bahasa Yunani
δημοκρατία – (dēmokratía) “kekuasaan rakyat”, yang dibentuk dari kata δῆμος (demos)
“rakyat” dan κράτος (Kratos) kekuasaa”, merujuk pada system politik yang muncul
pada pertengahan abad ke-5 dan ke-4 SM di negara kota Yunani Kuno, khususnya Athena,
menyusul revolusi rakyat pada tahun 508 SM.
Kalimat Efektif adalah kalimat yang disusun secara sadar untuk mencapai daya
informasi yang diinginkan oleh penulis terhadap pembacanya (Fuad,dkk, 2009:58). Dalam
hal ini, kalimat yang disusun harus jelas, sehingga informasi yang disampaikan mudah
diterima oleh pembacannya.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang mampu membuat isi dan maksud yang
disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran isi penerima (pembaca) persis seperti
yang disampaikan.
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun yang secara sadar untuk mencapai daya
informasi yang diinginkan oleh penulis terhadap pembacannya. Selain itu, kalimat efektif
junga memiliki kemampuan atau tenaga untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran
pendengar atau pembaca identik dengan apa yang difikirkan pembicara atau penulis
(Akhadiah, 1997).
Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan,
maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud si pembicara atau penulis. Untuk itu
penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar,
pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif adalah
kalimat yang memiliki potensi untuk menyampaikan pesan, ide, gagasan atau informasi
secara utuh, jelas dan tepat, sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami maksud
yang diungkapkan oleh pembicara atau penulis.

2.2. Ciri-Ciri Demokrasi


Bahasa kata demokrasi pertama diperkenalkan kali oleh Aristoteles sebagai suatu
bentuk pemerintahan, yaitu suatu pemerintahan yang menggariskan bahwa kekuasaan
berada di tangan banyak orang (rakyat). Dalam perkembangannya, demokrasi menjadi
suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir seluruh negara di dunia. Ciri-ciri
suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut.
a. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik,
baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
b. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
5
c. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
d. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat

2.3. Kesepadanan dan Kesatuan


Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang
kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi." Menurutnya, prinsip-prinsip
demokrasi adalah sebagai berikut:
1. Kedaulatan rakyat;
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
3. Kekuasaan mayoritas;
4. Hak-hak minoritas;
5. Jaminan hak asasi manusia;
6. Pemilihan yang bebas dan jujur;
7. Persamaan di depan hukum;
8. Proses hukum yang wajar;
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

2.4. Asas Pokok Demokrasi


Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah pengakuan
hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan yang sama
dalam hubungan sosial. Berdasarkan gagasan dasar tersebut terdapat 2 (dua) asas
pokok demokrasi, yaitu:
a. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan wakil-
wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara langsung, umum, bebas, dan
rahasia serta adil; dan
b. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan pemerintah
untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan bersama.
2.5. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Selama 50 tahun berdirinya republik Indonesia masalah pokok yang dihadapi
adalah bagaimana masyarakat yang beraneka ragam pola budayanya mempertinggi
tingkat ekonominya, membina kehidupan sosial, dan politik yang demokratis.
Masalah ini berkisar pada cara menyusun suatu sistem politik dengan kepemimpinan
cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan bangsa dengan partisipasi rakyat serta
menghindari timbulnya pemerintahan totaliter.

A. Demokrasi diawal masa kemerdekaan


Praktek demokrasi sebenarnya sudah dilakukan menjelang proklamasi
kemerdekaan RI atau bahkan jauh sebelum itu, hal ini terlihat dalam rembuk desa
dimasyarakat pedesaan, sidang BPUPKI dalam rangka menyusun dasar Negara
dan UUD 1945, melalui musyawarah dengan prinsip demokrasi, sidang PPKI
yang memutuskan UUD serta memilih presiden dan wakilnya.

6
B. Demokrasi dari tanggal 18 agustus 1945 dampai 27 desember 1949
Setelah terbentuknya pemerintahan tanggal 18 agustus 1945, pemerintahan
diatur berdasarkan hukum nasional, terlihat dalam pasal 1 ayat 2 dinyataka
“kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR”.
Namun karena MPR belum terbentuk maka, dalam aturan peralihan pasal IV
ditegaskan “sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD, segala
kekuasaanya dijalankan oleh presiden dengan bantuan komite nasional”. Dilihat
dasar negara dan UUD 1945 tersebut Negara Indonesia antara tahun 1945-1949
adalah Negara demokrasi, walaupun pelaksanaanya belum sesuai dengan prinsip-
prinsip yang diharapkan dalam UUD 1945. Hal ini terlihat kekuasaan presiden
terlalu luas. Untuk mengembalikan prinsip demokrasi maka dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. KNIP diberi wewenang menjalankan fungsi legislative (didasarkan maklumat
wakil presiden no X tanggal 5 november).
2. Rakyat diberi kebebasan untuk mendirikan partai politik (dasar maklumat
pemerintah tanggal 3 november 1945)
3. Maklumat presiden tanggal 14 november 1945 tentang perubahan sistem
perubahan presidensil menjadi parlementer.

C. Pelaksanaan demokrasi liberal


Pelaksanaan demokrasi liberal di Indonesia terjadi antara kurun waktu 27
desember 1949 sampai dengan 5 juli 1959. Pada tahun1950 bentuk Negara
mengalami perubahan yaitu dari serikat menjadi Negara kesatuan RI. UUD yang
berlaku adalah UUDS 1950. Pelaksanaan UUD RIS sampai UUDS cenderung
kearah kebebasan yang tak terbatas, maka dapat dikatakan bahwa sistem
demokrasi liberal yaitu sistem demokrasi yang mengagungkan kebebasan individu
secara mutlak. Karena adanya kebebasan yang mutlak tersebut menyebabkan tidak
adanya kesetabilan pemerintah sehingga kurun waktu 1950-1959 tidak kurang 6
kali ganti cabinet. Terpaksa presiden pada tanggal 5 juli 1959 mengeluarkan dekrit
presiden yang isinya:
1. Bubarkan konstituante
2. Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlaku UUDS 1950
3. Segera dibentuk MPRS dan DPAS

D. Pelaksanaan demokrasi terpimpin pada kurun waktu 5 juli 1959- 11 maret 1966
Menurut Ir. Sopekarno demokrasi terpimpin adalah “demokrasi yang
terpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan”.
Konsep demokrasi terpimpin sebenarnya baik karena didasarkan pada pancasila.
Demokrasi terpimpin sebenarnya untuk mengoreksi praktik demokrasi liberal
yang terlalu mengutamakan kebebasan individu ternyata tidak cocok dengan
kepribadian Indonesia. Akan tetapi pelaksanaan demokrasi terpimpin ternyata
menyimpang dari Pancasila maupun UUD 1945 hal ini karena yang ditonjolkan
bukan nilai-nilai demokrasi tetapi terpimpinnya, terlihat setiap pengambilan
keputusan bila tidak dapat ditempuh mufakat maka keputusan diserahkan pada
presiden.

E. Demokrasi pancasila pada masa orde baru (11 maret 1966 – 21 mei 1998)
7
Dengan terjadinya penyimpangan yang menonjol terhadap pancasila dan UUd
1945 menyebabkan terjadinya kekacauan dari seluruh lapisan masyarakat, bangsa
dan Negara yang meliputi segala aspek kehidupan bahkan hampir saja
menghancurkan Negara proklamasi atau NKRI. Hal ini yang mendorong
munculnya TRITURA yang akhirnya melandasi lahirnya orde baru yang tertekat
melaksanakan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dengan
semangat itu seluruh kegiatan penyelenggaraan Negara diupayakan dengan
ketentuan yang bersumber pada pancasila dan UUD 1945 (disebut demokrasi
pancasila).
Pada masa ini terjadi perubahan yang mendasar, partai politik mengalami
penyederhanan sehingga peran partai politik dalam Negara dpat dimaksimalkan.
Bagi kepentingan rakyat, pemilu dapat diselenggarakan secara periodik tiap 5
tahun, pembangunan berencana dapat berjalan dengan lancar yang desebut
PELITA, kestabilan pemerintah terjamin bahkan pertumbuhan ekonomi pun
sangat menggembirakan. Kelemahan yang terjadi pada masa orde baru adalah
dalam menafsirkan dan menerapkan UUD 1945.
Demokrasi pancasila pada masa orde baru memilki cirri-ciri sebagai berikut;
1. Pelaksanaan UUD 1945 secara formalitas sedangkan substansinya atau makna
sebenarnya untuk menjamin kepentingan penguasa. Hal ini sulit bila dikatakan
sebagai penyimpangan secara formal atau konstitusional.
2. Pemilu berjalan secara periodic dan lancar. Namun dalam draft real terjadi
ketidakseimbangan kesempatan untuk berkembang dari setiap parpol karena
adanya single mayority.
3. Control sosial dari masyarakat kurang berjalan lancar karena adanya
penerapan manajemen tertutup sehingga budaya ABS (asal bapak senang)
4. Pada masa orde baru stabilitas politik dan keamanan terjamin sebab memang
pemerintah cenderung menerapkan pendekatan keamanan.
5. Munculnya praktek-praktek KKN (korupsi, Kolusi, dan nepotisme) dalam
tubuh pemerintahan.
F. Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi
Reformasi merupakan istilah periode pemerintahan paska orde baru yang
dartikan sebagai suatu gerakan untuk menata kembali kehidupan pemerintahan
berdasarkan sandi-sandi kehidupan yang dicita-citakan demi terwujudnya
masyarakat madani, yaitu tata kehidupan masyarkat sipil yang tentram, damai,
aman, dan demokratis serta terjaminnya HAM.
Selama masa yang singkat itu bangsa Indonesia berhasil menetapkan berbagai
peraturan perundang-undangan yang penting bagi pengembangan demokrasi.
Perkembangan yang pesat dalam sendi-sendi demokrasi antara lain;
1. Adanya jaminan kebebasan pers
2. Adanya jaminan tata cara penyampaian pendapat dimuka umum (kebebasan
mimbar) yang diatur dalam UU. Seperti aksi unjuk rasa, pawai, mogok kerja
dan sebagainya.
3. Kebebasan berpolitik dibuka seluas-luasnya
4. Terbukanya kontrol sosial dari masyarkat terhadap pemerintah seperti LSM,
perorangan, organisasi/lembaga maupun dari DPR
5. Terselenggaranya pemilu yang transparan untuk memilih anggota legislatif,
presiden dan wakil presiden langsung oleh rakyat.

8
BAB III
MANFAAT DEMOKRASI

3.1 Demokrasi Menurut Ahli


1. Abraham Lincoln
Demokrasi adalah sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
2. Charles Costello
Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan
kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk
melindungi hak-hak perorangan warga negara.
3. John L. Esposito
Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh
karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun
mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja
lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif.
4. Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang
melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana
rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di
dalam melaksanakan kekuasaan Negara.
5. Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan
mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
6. C.F. Strong
Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota
dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan yang
menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-tindakannya
pada mayoritas tersebut.
7. Hannry B. Mayo
Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang
diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana di mana terjadi
kebebasan politik.
8. Merriem
Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya,
oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat dan
dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah sistem
perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu bebas yang
diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk mengangkat sumber
9
otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese berdasarkan keturunan atau
kesewenang-wenangan.

9. Samuel Huntington
Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam
sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan berkala dan
di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh suara dan hampir
seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.

3.2 Manfaat Demokrasi


Demokrasi yang diharapkan bisa dirasakan oleh keseluruhan masyarakat Indonesia
saat ini belum bisa terwujud. Anggapan yang muncul, demokrasi lebih diidentikkan
kepada hal-hal bersifat politis, sehingga yang terjadi isu-isu demokratis tersebut lebih
berkembang pesat di kalangan partai politik. Dalam pelaksanaannya demokrasi, belum
bisa menyentuh kepada lembaga atau masyarakat.
Saat ini lembaga dan masyarakat belum bisa menerapkan pendekatan demokrasi
dalam berorganisasi atau bermasyarakat. Mereka masih memakai atau lebih suka
menerapkan pendekatan adat dan budaya masing-masing. Hal tersebut karena adat dan
budaya dianggap sudah menjadi kebiasaan dan lebih mudah dikenal masyarakat. Akan
tetapi, mereka tidak sadar bahwa pendekatan- pendekatan adat dan budaya masing-
masing tersebut tidak bisa dipakai jika dihadapkan dengan adat dan budaya yang lain.
Seringkali timbul tindakan-tindakan destruktif yang dilatarbelakangi oleh adat dan
budaya.
Misalnya, jika timbul permasalahan di Yogyakarta, tidak mungkin bila diselesaikan
menggunakan pendekatan adat atau budaya Batak, begitu juga sebaliknya. Oleh karena
itu, mengingat Indonesia memiliki keragaman masyarakat yang sangat tinggi, demokrasi
yang menjadi asas negara saat ini diharapkan bisa memancarkan nilai-nilai demokratisnya
agar lebih universal dan dapat menjadi solusi terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi
akibat perbedaan-perbedaan yang ada.
Menurut Dahl, terdapat beberapa keuntungan demokrasi selain contoh sederhana di
atas, yaitu:
a. Demokrasi menolong mencegah tumbuhnya pemerintahan oleh kaum otokrat yang
kejam dan licik.
b. Demokrasi menjamin warga negaranya dengan sejumlah hak asasi manusia yang tidak
diberikan dan tidak dapat diberikan oleh sistem-sitem yang tidak demokratis.
c. Demokrasi menjamin kebebasan pribadi yang lebih luas bagi warga negaranya
daripada alternatif lain yang memungkinkan.
d. Demokrasi membantu rakyat untuk melindungi kepentingan dasarnya.
e. Hanya pemerintahan demokratis yang dapat memberikan kesempatan sebesar-
besarnya bagi orang-orang untuk menggunakan kebebasan untuk menentukan
nasibnya sendiri, yaitu untuk hidup di bawah hukum yang mereka pilih sendiri.
f. Hanya pemerintahan demokratis yang dapat memberikan kesempatan sebesar-
besarnya untuk menjalankan tanggung jawab moral.
10
g. Demokrasi membantu perkembangan manusia lebih total daripada alternatif lain yang
memungkinkan.
h. Hanya pemerintahan demokratis yang dapat membantu perkembangan persamaan
politik yang relatif tinggi.
i. Negara-negara demokrasi perwakilan modern tidak berperang satu sama lain.
j. Negara-negara dengan pemerintahan demokratis cenderung lebih makmur daripada
negara-negara dengan pemerintahan yang tidak demokratis.

3.3 Penerapan Demokrasi Dalam Kehidupan


1. Di Lingkungan Keluarga
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan keluarga dapat diwujudkan dalam
bentuk sebagai berikut:
a. Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak sudara;
b. Menghargai pendapat anggota keluarga lainya;
c. Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja;
d. Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi bersama.
2. Di Lingkungan Masyarakat
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan masyarakat dapat diwujudkan dalam
bentuk sebagai berikut:
a. Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya;
b. Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa diskriminasi;
c. Menghormati pendapat orang lain yang berbeda dengannya;
b. Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan kompromi;
c. Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara dengan warga lain.
3. Di Lingkungan Sekolah
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat diwujudkan dalam
bentuk sebagai berikut:
a. Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-bedakan;
b. Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang budaya, ras dan agama;
c. Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu berbeda dengan kita;
d. Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan untuk menyelesaikan
masalah;
e. Sikap anti kekerasan.
4. Di Lingkungan Kehidupan Bernegara
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan kehidupan bernegara dapat diwujudkan
dalam bentuk sebagai berikut:
a. Besedia menerima kesalahan atau kekalahan secara dewasa dan ikhlas;
b. Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar dan menghargai
pendapat warganya;
c. Memiliki kejujuran dan integritas;

11
d. Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik;
e. Menghargai hak-hak kaum minoritas;
f. Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat;
g. Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan berrsama untuk
menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.

12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Saat ini demokrasi menjadi salah satu sistem politik yang paling banyak
digunakan di dunia. Semua ini tidak terlepas dari pengaruh barat serta liberalisasi
di berbagai aspek kehidupan, tidak sedikit membawa keuntungan namun tidak
sedikit pula membawa kerugian bagi negara maupun rakyat sebagai objek
demokrasi.
Di kebanyakan negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan
satu kekuasaan berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak
langsung melalui perwakilan; ini disebut demokrasi perwakilan, dimana setiap-
setiap kelompok masyarakat memiliki seorang perwakilan dalam parlemen atau
dewan.
Sebuah konsep demokrasi dan bentuk system demokrasi pada suatu
pemerintahan, harus berlandaskan pada sikap dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, karena demokrasi merupakan wujud dari kebersamaan dalam Negara
juga merupakan hak sekaligus kewajiban bagi warga Negara, yang dimana
sesungguhnya kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat secara mutlak.

4.2 Saran
Pemerintah wajib memberikan pendidikan politik secara lebih intensive
kepada rakyat, supaya tidak mudah terpengaruh pencitraan atau ekspose media
yang berlebihan. Karena selama ini hanya medialah yang mampu memberikan
pendidikan politik secara massive dan gratis. Akan tetapi pemerintah juga harus
mengendalikan media dalam upaya untuk mencegah media sebagai alat politik
golongan saja.
Akan tetapi media haruslah netral dalam pemberitaannya sesuai dengan
kode etik yang berlaku, dimana media haruslah independen dan netral.
Selain itu budaya demokrasi haruslah disesuaikan dengan kontur
masyarakat Indonesia yang majemuk. Negara tidak bias mengambil kebijakan
sepihak dalam penentuan jenis dan sistem demokrasi, akan tetapi harus
memperhatikan dan meneliti kondisi social politik dalam negeri. Mewujudkan
budaya demokrasi memang tidak mudah. Perlu adanya usaha dari semua warga
negara. Yang paling utama, tentu saja, adalah adanya niat untuk memahami nilai-
nilai demokrasi dan mempraktekanya secara terus menerus, atau membiasakannya.
Pemerintah juga dituntut untuk melakukan perubahan-perubahan serta
revisi dari sistem demokrasi saat ini yang masih tidak beraturan serta tidak jelas
arah politiknya, serta menghentikan segala sesuatu usaha untuk menempatkan
“rakyat” sebagai tameng ataupun kendaraan politik sekelompok golongan saja.
Karena kegiatan seperti ini dapat menimbulkan perpecahan di dalam harmoni
persatuan rakyat Indonesia yang sudah tertata selama puluhan tahun menjadi kesia-
siaan.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://sistempemerintahannegaraindonesia.blogspot.co.id/2015/10/pengertian-demokrasi-dan-
jenis-jenis.html (Diakses pada tanggal 25/Juli/2023).

http://www.informasi-pendidikan.com/2016/02/ciri-ciridemokrasi.html (Diakses pada tanggal


25/Juli/2023)

http://www.tugassekolah.com/2017/09/contoh-contoh-demokrasidalam-kehidupan.html (Diakses
pada tanggal 25/Juli/2023)

https://guruppkn.com/contoh-perwujudan-demokrasi-di-lingkungan-bangsadan-negara (Diakses
pada tanggal 25/Juli/2023)

14

Anda mungkin juga menyukai