Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN KISI KISI TEATER

46. Nilai Estetis Seni teater :


1. Nilai Emosional : Ekspresi actor
2. Nilai Intelektual : Pembawakan actor
3. Nilai Visual : Yang dilihat penokohannya
4. Nilai Verbal : Cara dialog berbicara

48. Jenis teater :


1. Teater tradisi : Tanpa naskah, set panggung tidak terlalu detail, menggunakan
panggug arena (tidak ada jarak antara penonton dan pemain),
contohnya Ludruk, Lenong, Wayang wong
2. Teater modern : Pakai naskah/ skenario, set panggung detail, menggunakan panggung
procenium (ada jarak antara penonton dan pemain), contohnya film,
pantomime

Gaya Teater :
1. Gaya klasik : cenderung dilebih-lebihkan, bahasanya dilebih-lebihkan
2. Gaya repesentasional (realisme) : bahasanya tidak dibuat-buat, contohnya naskah
ayahku pulang, masjid
3. Gaya Posrealisme, dibagi menjadi :
- Ekepresionisme : dilihat dari ekspresi
- Teatrikalisme : Pertunjukan teater yang dibuat untuk menarik penonton secara
langsung, misalnya baca puisi teatrikal
- Surealisme : yang dieskpresikan melalui symbol-simbol mimpi (dunia bawah sadar)
- Simbolisme : menggunakan symbol untuk mengungkapkan makna lakon
- Teater epik
- absurdtisme

Penokohan :
1. Antagonis : Tokoh peran lawan/ musuh
2. Protagonis : Tokoh utama
3. Deotragonis : Tokoh lain yang berpihak protagonis
4. Tritagonis : Tokoh penengah yang bertugas jadi pendamai antagonis dan protagonist
5. Foil : Tokoh yang secara tidak langsung terlibat dalam konflik
6. Utility : Peran pembantu sebagai pengungkap untuk mendukung sebagai cerita

55. Komponen proposal pertunjukan


1. Nama kegiatan (Judul)
2. Latar belakang
3. Tujuan kegiatan
4. Tema
5. Sasaran/peserta
6. Tempat dan waktu kegiatan
7. Kepanitiaan
8. Rencana anggaran kegiatan
9. Penutup
60. Konsep teater tradisional

Salah satu ciri esensial dari teater tradisional ialah proses kreatifnya didukung oleh system kebersamaan, tidak
ada penonjolan “Individu” sebagai pencipta “karya”, yang lahir dan muncul ialah bahwa karya tersebut
dilakukan bersama, semua dikerjakan bersama. Teater tradisonal Indonesia pada umumnya adalah tidak
menggunakan naskah cerita yang lengkap seperti naskah dalam teater modern, naskah yang ada hanya garis
besar cerita. Cerita yang akan dimainkan hanya di tuturkan dan di-cerita kan oleh pimpinan rombongan
secara garis besarnya saja, dan pemain mengembangkannya secara improvisasi. Hal ini tentunya mempunyai
kelebihan dan kekurangnya. Ke-lebihannya adalah memberikan keleluasaan bagi pemain untuk mengembangkan
permainan sebebasnya sesuai dengan ke-mampuan improvisasinya, dan menuntut pemain untuk hapal cerita
di luar kepala. Tetapi kelemahannya cerita tidak ter-kontrol baik waktu maupun batasan dialog tiap peran.
Tanpa ada nya naskah, karya seni yang merupakan ekspresi dan ide seniman tidak dapat terdokumentasikan.

61. Kritik seni teater

1. Kritik Populer (popular criticism), adalah kritik yang ditujukan untuk kalangan umum
dengan menggunakan gaya bahasa dan istilah yang sederhana dan dipahami oleh orang
awam.
2. Kritik Jurnalistik (journalistic criticism), tipe kritik ini ditulis untuk para pembaca surat
kabar dan majalah. Tujuannya memberikan informasi tentang berbagai peristiwa dalam
dunia kesenian.
3. Kritik Keilmuan (scholarly criticism), Kritik ilmiah atau kritik akademi biasanya
melakukan pengkajian nilai seni secara luas, mendalam, dan sistematis, baik dalam
menganalisis maupun dalam melakukan kaji banding kesejarahan critical judgment.
4. Kritik Pendidikan (pedagogical criticism), Kritik seni pedagogic diterapkan dalam
kegiatan proses belajar mengajar di lembaga pendidikan kesenian. Jenis kritik ini
dikembangkan oleh para dosen dan guru kesenian, tujuannya terutama mengembangkan
bakat dan potensi artistic-estetik peserta didik, agar memiliki kemampuan mengenali bakat
dan potensinya.

62. Prosedur pementasan teater :


1. Adanya naskah
2. Menentukan setting panggung
3. Adanya kru panggung
4. Pagelaran proses

63. Krtik seni teater/ sama seperti nomor 61

64. Kekurangan pementasan / Evaluasi :


1. Penonton sedikit : permasalahan ada pada tim produksi
2. Lighting : permasalahan ada light man
3. Sound : permasalahan ada sound man
4. Penonton mondar-mandir : tugasnya Host manager (keamanan/ host kru)

Tugas stage manager : bertanggung jawab penuh pada panggung (masuk tim artistic)
Tim artistik :
1. Sutradara
2. Pemeran
3. Pimpinan artistik : stage manager
73. Fungsi sosial teater :
1. sebagai media ekspresi : pengungkapan ide-ide pementasan
2. sebagai propaganda : mempengaruhi
3. Sebagai sarana pendidikan

74. Teknik penciptaan karya teater

75. Prosedur penciptaan karya teater

79. Konsep estetika seni teater, dilihat dari pendekatan/ model/ metode pembelajaran

98. Penokohan :
1. Antagonis : Tokoh peran lawan/ musuh
2. Protagonis : Tokoh utama
3. Deotragonis : Tokoh lain yang berpihak protagonis
4. Tritagonis : Tokoh penengah yang bertugas jadi pendamai antagonis dan protagonist
5. Foil : Tokoh yang secara tidak langsung terlibat dalam konflik
6. Utility : Peran pembantu sebagai pengungkap untuk mendukung sebagai cerita

Anda mungkin juga menyukai