Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN APRESIASI DRAMA KELOMPOK 1

MATERI “FORMULA DRAMATURGI”


Dramaturgi merupakan ilmu yang mengkaji dan mempelajari tentang segala aspek drama
dan teater. Sebagai sebuah ilmu, tentu dramaturgi mesti memiliki prinsip-prinsip dasar
sebagai landasannya, seperti ilmu-ilmu lain. Namun, dramaturgi memiliki kekhasan untuk
disebut sebagai ilmu. Ia cenderung dianggap masih dalam tataran sebagai pengetahuan,
belum menjadi sebuah ilmu. Dramaturgi masih dianggap sebagai pengetahuan tentang drama
dan teater.
Landasan ontologi dramaturgi mempertanyakan obyek kajian dramaturgi, apa hakikat dari
obyek tersebut, dan bagaimana hubungan antara obyek tersebut dengan subyek yang
mengajinya. dapat dikatakan bahwa drama merupakan obyek dari studi dramaturgi.
Drama pada dasarnya memahami problematika atau konflik kehidupan yang dialami
manusia dari sudut pandang seni, yaitu seni sastra dan seni teater. Objek formal dramaturgi
meliputi dimensi drama sebagai karya sastra dan seni pertunjukan (teater) merupakan titik
pijak atau sudut pandang mengkaji tentang drama.
Upaya seseorang dalam memahami drama berkisar pada dua proses berdasarkan dimensi
drama itu sendiri.
1. Dalam dimensi drama sebagai karya sastra, upaya seseorang memahami drama
adalah dalam rangka menemukan makna yang terkandung dalam drama.
2. Dalam dimensi drama sebagai seni pertunjukan, seseorang memahami drama
untuk mewujudkannya ke dalam permainan di atas panggung.
Kedua upaya memahami drama dalam dua dimensi tersebut, menempatkan hubungan
seseorang (subyek yang memahami) dengan drama (obyek yang dipahami) bersifat fleksibel.
Maka posisi yang bisa diambil oleh seseorang di dalam memahami drama akan
menentukan jarak kedekatan antara orang itu (subyek) terhadap drama (obyeknya). Posisi
atau kedudukan seseorang di dalam memahami drama akan berkisar berikut :
1. Seseorang dapat berposisi sebagai seorang pengkaji atau peneliti untuk
mengungkapkan makna drama.
2. Seseorang dapat berposisi sebagai penghayat atau pemaham tentang makna
drama.
3. Seseorang sebagai kreator yang menggali drama sebagai sumber kreatifnya dalam
rangka proses penggarapan drama ke dalam pertunjukan teater.
4. Seseorang dapat berposisi sebagai penghayat dan pemaham terhadap tokoh dan
peristiwa yang diceritakan untuk ditransfer ke dalam peran yang dimainkan.
Landasan epistemologis dramaturgi tergantung pada orang yang mengkaji, menganalisis,
dan meneliti drama, dalam membangun paradigmanya. Jika berangkat dari dari dua dimensi
drama sebagai karya sastra dan sebagai seni pertunjukkan, maka landasan epistemology
dramaturgi dapat menggunakan paradigma dalam ilmu sastra dan dapat pula menggunakan
paradigma seni pertunjukan. Kedua paradigma tersebut memungkinkan munculnya berbagai
ragam kajian, analisis, dan penelitian drama.
Landasan aksiologi dramaturgi menitik beratkan pada pertanyaan nilai atau
kebermaknaan dari perspektif estetika, sosial dan pendidikan yang memberikan cara untuk
memahami bagaimana drama atau karya (tester) memiliki suatu nilai dan makna dalam hal
yang lebih luas.
Dikemukakan beberapa kegunaan seni drama (sastra) bagi kehidupan, sebagaimana pada
berikut ini:
1. Drama sebagai karya sastra merupakan wacana naratif yang berisi tentang potret
kehidupan masyarakat yang dipandang dari sisi imajinasi dan fiksi.
2. Pengetahuan drama (dramaturgi) dan drama itu sendiri, merupakan media
komunikasi sosial, yang menanamkan nilai-nilai yang baik bagi pembacanya.
3. Drama dapat menjadi kontrol bagi masyarakat pemiliknya.
4. Sebagai karya seni yang memiliki nilai estetis, drama menjadi media hiburan yang
mendidik bagi masyarakat.
Terdapat beberapa tahapan dasar untuk mempelajari dramaturgi yang disebut formula
dramaturgi, yaitu :
1. Menghayalkan
2. Menuliskan
3. Memainkan
4. Menyaksikan
Dramaturgi memiliki cakupan maupun wilayah kajian. Wilayah kajian tersebut dapat
disebut cabang-cabang dramatugir. Adapaun wilayah-wilayah tersebut, yaitu :
1. Dramaturgi
2. Seni peran dan akting
3. Penyutradaraan
4. Manajemen Pementasan Drama/Teater
Jika melihat keempat cabang dramaturgi di atas, tampak bahwa dramaturgi
merupakan pengetahuan yang membahas tentang drama atau teater (teoritis). Seorang aktor,
sutradara, dan crew yang lain, mesti memahami apa yang dikemukakan dalam keempat
wilayah kajian dramaturgi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai