Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

BAB V
PERENCANAAN CAMPURAN BETON

5.1 Tujuan Percobaan


Tujuan percobaan dari proporsi campuran adalah menentukan komposisi
komponen atau unsur beton dengan ketentuan tekan karakteristik.
5.2 Dasar Teori
Perancangan cara Inggris atau dikenal dengan metode Departemen Pekerjaan
Umum yang tertuang dalam SNI 03-3449-2002 “Tata Cara Pembuatan Rencana
Campuran Beton Normal” merupakan adopsi dari cara Department of Environment
(DOE), Building Research Establishment, Britain

A. Syarat Perancangan
a. Kuat Tekan Rencana (MPa)
Beton yang dirancang harus memehui persyaratan kuat tekan rata –
rata, yang memenuhi syarat berdasarkan data deviasi standar hasil uji
tekan yang lalu (umur 28 hari) untuk kondisi dan jenis konstruksi yang
sama. Persyaratan kuat tekan didasarkan hasil uji kubus berisi 150 mm,
maka hasilnya harus dikonversi menggunakan persamaan :
f’c = {0,76 + 0,2 log (f’ck / 15)] f’ck
dengan :
f’c = kuat tekanbeton yang disyaratkan, MPa
f’ck = kuat tekan beton, MPa, dari uji kubus beton berisi 150 mm
Data kuat tekan sebagai dasar perancangan, dapat menggunakan
hasil uji kurang dari 28 hari berdasarkan data yang lalu untuk kondisi yang
sama. Jika menggunakan hal ini maka dalam perancangan harus
disebutkan (dalam gambar atau dalam uraian lainnya), dan hasilnya
dikonversi untuk umur 28 hari berdasarkan tabel 1 (PC, 1989 : 6).

Universitas Islam Sultan Agung 1


Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Tabel 5.1 : Perkembangan Kuat Tekan Untuk Semen Portland


Tipe I
Umur Beton (hari) Semen Portland Tipe I
3 0,46
7 0,70
14 0,88
21 0,96
28 1,00

B. Pemilihan Proporsi Campuran


Rencana kekuatan beton didasarkan pada hubungan antara kuat
tekan dengan faktor air semen. Pemilihan proporsi campuran beton harus
memenuhi syarat atau ketentuan - ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk beton dengan kuat tekan f’c > 20 MPa, proporsi campuran2
percobaan harus didasarkan pada campuran berat atau weight
batching, (PB, 1989 : 17).
2. Untuk beton dengan kuat tekan f’c hingga 20 MPa, proporsi campuran
percobaan boleh didasarkan pada campuran volume atau
volumebatching (ASTM C685). Penakaran vulome harus didasarkan
pada campuran dalam berat yang dikonversikan ke dalam volume
berdasarkan berat satuan volume atau bulk masing – masing bahan
(PB, 1989 : 17).
3. Khusus untuk beton yang direncanakan mempunyai kekuatan sebesar
10 MPa, bila pertimbangan praktis dan kondisi setempat tidak
memungkinkan pelaksanaan beton dengan mengikuti prosedur
perancangan proporsi campuran (PB, 1989 :17), dapat digunakan
perbandingan 1pc : 2ps : 3kr dengan nilai slump beton tidak boleh
melebihi 100 mm. Jika beton tersebut digunakan untuk struktur yang
kedap air, dapat digunakan perbandingan 1pc : 1,5ps : 2,5kr.

Universitas Islam Sultan Agung 2


Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

C. Bahan Campuran
Bahan yang digunakan dalam campuran harus memenuhi syarat
standar, yaitu :
1. Air, harus memenuhi syarat yang berlaku, dalam hal ini tertuang
dalam SK SNI S-04-1989-F tentang spesifikasi air sebagai bahan
bangunan. Air yang dapat diminum dapat langsung digunakan, namun
jika tidak memenuhi syarat atau tidak dapat diminum, air yang
digunakan harus memenuhi syarat uji perbandingan kekukatan tekan
dengan menggunkan bahan air standar, minimal memenuhi syarat
90% kuat tekannya. Perbandingan campuran dibuat dan diuji
berdasarkan syarat uji ASTM C109, “Test Methods for Compressive
Strength of Hydraulic Cement Mortars (using 50 mm cube
specimens)”.
2. Semen, harus memenuhi syarat SII-0013-81, tentang “Mutu dan Cara
Uji Semen Portland” atau SK SNI S-04-1989-F, “Spesifikasi Bahan
Perekat Hidrolis sebagai Bahan Bangunan”.
3. Agregat, harus memenuhi syarat SII-0052-80, tentang “Mutu dan
Cara Uji Agregat Beton” atau SK SNI S-04-1989-F, “Spesifikasi
Agregat sebagai Bahan Bangunan”.

D. Perhitungan Proporsi Campuran


Faktor air semen untuk mencapai kuat tekan yang ditargetkan berdasarkan
:
1. Hubungan kuat tekan dan faktor air semen yang diperoleh dari hasil
penelitian lapangan sesuai dengan bahan dan kondisi pekerjaan yang
diusulkan. Bila tidak tersedia data hasil penelitian sebagai pedoman,
dapat digunakan tabel 7.2 dan grafik 7.1 (SNI, 1990 : 6-8).
2. Untuk lingkungan khusus, faktor air semen maksimum harus
memenuhi ketentuan SNI untuk beton tahan sulfat dan beton kedap air
(PB, 1989 : 21-23).

Universitas Islam Sultan Agung 3


Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Tabel 5.2 : Perkiraan kuat tekan beton dengan FAS 0,5 dan jenis semen serta
agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia

Kuat Tekan pada Umur


Jenis Agregat Bentuk
Jenis Semen
Kasar 3 7 28 91 Benda Uji

Batu tak pecah


17 23 33 40
(alami) Silinder
19 27 37 45
Batu pecah
Semen Portland
Tipe I atau Semen
Tahan Sulfat Tipe
II, V
Batu tak pecah
20 28 40 48
(alami) Kubus
23 32 45 54
Batu pecah

Batu tak pecah


21 28 38 44
(alami) Silinder
25 33 45 48
Batu pecah

Semen Portland
Tipe III

Batu tak pecah


25 31 46 53
(alami) Kubus
30 40 53 60
Batu pecah

Universitas Islam Sultan Agung 4


Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

22,825

0,49

Grafik 5.1 : Grafik hubungan antara kuat tekan dan FAS untuk benda uji beton silinder
(diameter 150 mm, tinggi 300 mm)

5.3 Contoh Analisa Data Percobaan


A. Data-data Campuran Beton

Data-data untuk perencanaan campuran beton :


Jenis Agregat Halus (Pasir) : batu alami
Jenis Agregat Kasar (Kerikil) : batu pecahan
Berat Jenis Agregat Halus : 865,25 kg/m3
Berat Jenis Agregat Kasar : 900,58 kg/m3
Ukuran Maksimal Agregat : 20 mm

Universitas Islam Sultan Agung 5


Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

B. Langkah-Langkah Perencanaan Campuran Beton (mix design)


1. Kuat tekan beton yang disyaratkan, K = 300 kg/m
f’c = (300 x 0,83)/9,81 MPa
= 25,28 MPa
2. Umur beton = 28 Hari
3. Deviasi Standar = 7
4. Nilai Tambah = 7 x 1,64
= 11,48
5. Hitung kuat tekan rata-rata, f’cr
Karena dalam pembuatan belum pernah memiliki pengalaman maka nilai
margin langsung ditetapkan 11,48 MPa
f’cr = 25,28 + 11,48 = 36,76 MPa
6. Jenis semen portland (ditetapkan) = Tipe 1
7. Jenis agregat :
- kasar = Batu Pecah
- halus = Pasir Alami

37
36,76

0,51

Grafik 5.2 Faktor Air Semen


8. Faktor Air Semen, FAS = 0,5
Faktor Air Semen maksimum = 0,5

Universitas Islam Sultan Agung 6


Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Faktor Air Semen yang digunakan = 0,5


9. Nilai slump ditentukan = 30 mm – 60 mm
10. Ukuran maksimum kerikil = 20 mm
11. Kadar air bebas = 190 Kg/m3

(tabel 6 SNI 03-3449-2002)

Gambar 5.3 : Tabel Kadar Air Bebas

12. Kadar semen =

= 380 Kg/m3
13. Susunan agregat halus = Zone 1
(grafik 3 s/d 6 SNI 03-3449-2002)

43
34

Universitas Islam Sultan Agung 7


Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Grafik 5.3 Prosentase Pasir Terhadap Agregat Gabungan


14. Persen agregat halus =( 43 % + 34%) /2
= 38,5%
15. Persen agregat kasar = 61,5%

(grafik 12 SK SNI 03-3449-2002)

2450

2310

Grafik 5.4 Hubungan Kandungan Air, BJ campuran,


dan Berat Beton
16. BJ. Kasar = 2,57
17. BJ. Halus = 2,44
18. Berat jenis agregat gabungan = (2,44 x 0,385) + (2,57 x 0,615)
= 2,51
19. Berat jenis beton = 2310 Kg/m3
20. Kadar agregat gabungan =Berat jenis beton – (Kadar semen +
Kadar air bebas)
= 2310 – (380 + 190)
= 1740 Kg/m3
21. Kadar agregat halus = (0,385 x 1740)
= 669,9 Kg/m3
22. Kadar agregat kasar = (1740-669,9)

Universitas Islam Sultan Agung 8


Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

= 1070,1 Kg/m3

 Komposisi campuran :
1. Perencanaan /m3:
Air = 190 L
Semen = 380 Kg
Pasir = 669,9 Kg
Kerikil = 1070,1 Kg

5.4 Kesimpulan

Perbandingan :

Semen Pasir Kerikil Air


380 kg 669,9 kg 1070,1 kg 190 L
Semen : Pasir : kerikil : Air
1 : 1,760 : 2,81 : 0,5
Kebutuhan untuk benda uji sebanyak 4 silinder, dan 1 balok dengan volume
gabungan, 4 x 5298,75 + 1 x 10575 = 31770 cm3 = 0,03177 m3
Maka kebutuhan bahan-bahan campuran :
Air = 190 L x 0,03177 = 6,0363 L
Semen = 380 Kg x 0,03177 = 12,072 kg
Pasir = 669,9 Kg x 0,03177 = 21,282 kg
Kerikil = 1070,1 Kg x 0,03177 = 33,997 kg
Pencampuran untuk 4 silinder dan 1 balok :

Semen Pasir Kerikil Air


12,072 kg 21,282 kg 33,997 kg 6,0363 L
Semen : Pasir : Kerikil : Air
1 : 1,76 : 2,816 : 0,5

Universitas Islam Sultan Agung 9


Laporan Praktikum Teknologi Bahan Konstruksi

Universitas Islam Sultan Agung 10

Anda mungkin juga menyukai