Anda di halaman 1dari 3

Nama: Maria Ulfa

NIM: 12270521301
Matkul: Praktek Ibadah (UAS)
Dosen Pengampu: H. Syafril Siregar S.Th. I. MA

Soal UAS
1. Jelaskan perbedaan antara aqikah dan qurban
2. Apa2 saja yg membatalkan puasa
3. Jelaskan pengertian jama' dan qoshar
4. Apa perbedaan antara haji dan umrah
5. Tulis doa takbir yg ketiga sholat jenazah.

Jawaban:
1. Qurban adalah ibadah yang dilakukan dengan cara menyembelih hewan sebagai ekspresi
keimanan dan ketakwaan atas perintah Allah SWT.
Aqiqah adalah wujud rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Perbedaan Waktu
Pelaksanaan Qurban: setelah sholat Idul Adha 10 Dzulhijah hingga sebelum matahari
tenggelam 13 Dzulhijah. Aqiqah: pada hari ke 7, 14 dan 21 setelah kelahiran si anak.
Hukum qurban dan aqiqah adalah sunah muakkad.
Daging hewan qurban disedekahkan segera setelah disembelih. Daging aqiqah sebaiknya
dimasak lebih dulu. Tulang hewan aqiqah juga tidak boleh dipecahkan.
Orang yang berkurban boleh memakan daging qurban asal tidak lebih dari 1/3 bagian.
Sedangkan daging aqiqah boleh dimakan, disedekahkan tapi tidak boleh diperjualbelikan.
Hewan qurban berupa unta berusia 5 tahun, sapi atau kerbau 2 tahun, kambing 2 tahun dan
domba atau biri-biri 1 tahun atau sudah bergigi. Hewan tersebut juga harus bebas dari
cacat. Hewan aqiqah berupa kambing atau domba berumur lebih dari 1 tahun atau sudah
bergigi, tidak kurus, tidak cacat dan tidak hamil.
Jumlah hewan qurban boleh satu untuk sekeluarga. Jumlah hewan aqiqah untuk laki-laki
disunahkan 2 ekor, untuk perempuan 1 ekor.
Hewan qurban boleh atas nama keluarga atau orangtua. Hewan akikah hanya boleh atas
nama bayi yang lahir tersebut.

2. 1. Makan dan Minum Memasukkan sesuatu berupa makanan, minuman, maupun benda
lainnya ke dalam tubuh melalui lubang yang berpangkal pada organ bagian dalam (jauf)
seperti mulut, telinga, dan hidung dalam keadaan sengaja maka dapat membatalkan puasa.
Akan tetapi, jika perbuatan tersebut dilakukan tanpa kesengajaan atau lupa, maka tidak
membatalkan puasa.
2. Memasukan Obat atau Benda Melalui Dua Jalan Ketika seseorang melakukan
pengobatan dengan cara memasukkan benda (obat atau benda lain) pada salah satu dari
dua jalan (qubul dan dubur). Misalnya pengobatan bagi orang yang sedang mengalami
ambeien dan juga bagi orang yang sakit dengan memasang kateter urin, maka dua hal
tersebut dapat membatalkan puasa.
3. Muntah secara sengaja termasuk hal yang dapat membatalkan puasa. Akan tetapi, jika
seseorang muntah tanpa disengaja atau muntah tiba-tiba dan tidak ada sedikitpun dari
muntahannya yang tertelan, maka puasa tetap sah.
4. Berjimak di Siang Hari
Melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis atau berjimak di siang hari pada saat
berpuasa secara sengaja maka dapat membatalkan puasa. Selain itu, orang yang
melakukannya juga akan dikenakan denda atau kafarat.
5. Keluarnya Air Mani
Keluar air mani (sperma) yang disebabkan bersentuhan kulit maka dapat membatalkan
puasa. Kondisi ini terjadi karena onani atau bersentuhan dengan lawan jenis tanpa adanya
hubungan seksual. Tetapi, apabila air mani keluar tanpa sengaja atau karena mimpi basah,
maka keadaan tersebut tidak membatalkan puasa.
6. Haid dan Nifas
Keluarnya darah dari kemaluan saat seorang perempuan sedang menjalankan ibadah
puasa maka puasanya batal. Perempuan yang sedang haid dan dalam masa nifas
berkewajiban untuk mengqadha puasanya.
7. Gila
Ketika seseorang tengah berpuasa dan tiba-tiba mengalami gangguan jiwa atau gila, maka
puasanya batal.
8. Murtad
Murtad adalah seseorang yang keluar dari agama Islam. Ketika seseorang yang tengah
berpuasa melakukan hal-hal yang sifatnya mengingkari keesaan Allah SWT atau
mengingkari hukum syariat yang telah disepakati ulama, maka puasa orang tersebut
langsung batal.

3. pengertian salat jamak adalah mengumpulkan atau menggabungkan dua salat fardu yang
dikerjakan pada satu waktu, seperti salat Zuhur dengan salat Asar dan salat Magrib dengan
salat Isya. Sedangkan, pengertian salat qasar adalah salat yang dilakukan dengan
meringkas salat fardu yang empat rakaat menjadi dua rakaat. Misalnya, salat Zuhur, Isya,
atau Asar. Salat dapat dilakukan dengan menjamak atau mengqasar saja, juga dibolehkan
untuk kedua-duanya, yaitu menjamak dan mengqasar dengan ketentuan bahwa salat yang
diqasar harus salat empat rakaat.

4. Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib ditunaikan. Sementara umrah merupakan
ibadah sunah yang dimuliakan. Umrah kerap disebut dengan haji kecil karena memiliki ritual
yang mirip. Perbedaan haji dan umrah bisa dilihat dari hukumnya. Hukum haji adalah wajib
bagi yang mampu menjalankannya. Haji merupakan rukun Islam yang kelima, dan
hukumnya wajib dilaksanakan bagi seluruh umat Islam yang memenuhi syarat wajib untuk
melaksanakannya.
Sementara hukum umrah adalah sunah. Umrah dianggap sebagai penyempurna ibadah.
Waktu pelaksanaan haji dan umrah juga berbeda ibadah haji hanya dilakukan sekali
setahun. Ibadah haji hanya dapat dilakukan antara tanggal 1 syawal hingga 13 Dzulhijjah.
Sementara umroh bisa dilakukan kapan saja kecuali pada hari tertentu seperti hari Arafah
pada 10 Dzulhijjah dan hari hari tasyrik tanggal 11 12,13 Zulhijjah. Ibadah haji mewajibkan
semua jemaah untuk melakukan rukun yang dikerjakan di luar Mekkah. Rukun-rukun
tersebut antara lain wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di
Muzdalifah. Sementara umrah dilaksanakan di Mekah. Jemaah kemudian pergi berziarah ke
Madinah.Rukun-rukun haji ada lima, yaitu niat ihram, wuquf di Arafah, tawaf, sa’i dan
memotong rambut. Sementara rukun umrah ada empat yaitu ihram, tawaf, sa’i dan
memotong rambut. Perbedaan haji dan umrah hanyalah wuquf di Padang Arafah yang
hanya dilaksanakan oleh Jemaah haji saja.Kewajiban ibadah haji ada lima, yaitu niat ihram
dari miqat, batas area yang telah ditentukan sesuai dengan asal wilayah Jemaah, menginap
di Muzdalifah, menginap di Mina, tawaf wada’ atau perpisahan, dan melempar jumrah.
Sementara kewajiban umrah h hanya dua, yaitu niat dari miqat dan menjauhi larangan-
larangan ihram.

5. Allaahummaghfir lahu warhamhu wa 'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahu wa wassi'


madkhalahu wa aghsilhu bimaa-in wa tsaljin wa baradin wa naqqihi minal khathaayaa
kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas, wa abdilhu daaran khairan min daarihi, wa
ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa qihi fitnatal qabri wa 'adzaaban
naar.

Anda mungkin juga menyukai