Anda di halaman 1dari 13

BAB 3

SIFAT STRATIFIKASI SOSIAL, SISTEM


STRATIFIKASI SOSIAL, KONSEKUENSI
STRATIFIKASI SOSIAL
SIFAT STARTIFIKASI SOSIAL

Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya stratifikasi di bedakan menjadi stratifikasi sosial

tertutup dan stratifikasi sosial terbuka.

STRATIFIKASI SOSIAL TERTUTUP

Bentuk stratifikasi yang anggota dari setiap stratanya sulit melakukan mobilitas vertikal. mobilitas

mereka hanya terbatas pada mobilitas horizontal. karena itu, stratifikasi ini bersifat diskriminatif.

misalnya : sistem kasta pada masyarakat India, masyarakat rasialis, dan masyarakat feodal.

STRATIFIKASI

SOSIAL TERBUKA

Stratifikasi ini bersifat demokratis yang berati setiap anggota bebas berpindah strata sosial baik

vertikal maupun horizontal. walaupun kenyataannya mobilitas harus melalui perjuangan berat,

kemungkinan untuk berpindah strata selalu ada.

misal: seseorang berusaha menjadi orang kaya dengan cara bekerja keras.
STRATIFIKASI SOSIAL CAMPURAN

kombinasi antara stratifikasi sosial tertutup dan terbuka

misal: seseorang dari kasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat dan sangat dihargai

oleh masyarakat lingkungannya. namun jika ia pindah ke Jakarta harus menyesuaikan diri

dengan aturan kelompok masyarakat baru. Ia akan diperlakukan sesuai kedudukannya di tempat

baru.
STRATIFIKASI DAPAT BERFUNGSI SEBAGAI BERIKUT

a. distribusi hak-hak istimewa yang objektif karena dapat diterima orang lain,

seperti menentukan penghasilan, tingkat kekayaaan, keselamatan, dan

wewenang.

b. menjadi sistem pertanggaan pada strata yang berhubungan dengan kewibawaan


dan penghargaan.

c. kriteria sistem pertentangan dan persaingan, yaitu apakah didapat melalui

kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, milik, wewenang atau

kekuasaan.

d. penentu lambang-lambang atau kedudukan seperti, tingkah laku, cara

berpakaian, dan bentuk rumah.

e. penentu tingkat mudah dan sukanya bertukar kedudukan.


f. alat solidaritas di antara individu-individu atau kelompok yang menduduki

sistem sosial yang sama dalam masyarakat.

EKONOMI

berdasarkan kepemilikan harta, masyarakat dapat di bagi dalam tiga kelas

sebagai berikut.
a. kelas atas terdiri dari kelompok orang-orang kaya yang dengan

leluasa dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan secara

berlebihan.

b. kelas menengah terdiri dari kelompok orang-orang yang

berkecukupan yang sudah bisa memenuhi kebutuhan pokok (primer)

c. kelas bawah terdiri dari kelompok-kelompok orang miskin yang masih


belum dapat memenuhi kebutuhan primer.

Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi tiga kelas:

1. golongan pertama (sangat kaya) merupakan kelompok terkecil

dalam masyarakat. mereka terdiri dari penguasa, tuan tanah, dan

bangsawan.

2. golongan kedua merupakan golongan yang cukup banyak

terdapat di masyarakat, seperti petani dan pedagang.

3. golongan ketiga merupakan golongan terbanyak dalam

masyarakat. mereka kebanyakan adalah rakyat jelata.


Menurut Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan

1. gologan kapitalis atau borjuis orang-orang yang menguasai tanah

dan alat produksi.

2. golongan menengah terdiri dari para pegawai pemerintah.

3. golongan proletar, mereka yang tidak memiliki tanah dan alat

produksi termasuk buruh atau pekerja pabrik.

Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi

enam kelas:

Dalam masyarakat Eropa di kenal empat lapisan masyarakat

1. lapisan puncak (top class)

2. kelas menengah berpendidikan

3. kelas menengah ekonomi

4. kelas pekerja

5. kelas bawah

pelapisan masyarakat di negara-negara demokratis meliputi enam golongan

sebagai berikut:
1. elite

meliputi orang-orang kaya dan orang-orang yang menempati kedudukan

atau pekerjaan yang oleh masyarakat sangat dinilai atau dihargai.

2. profesional

meliputi orang-orang berijazah, bergelar, serta orang-orang dari dunia

perdagangan yang berhasil.

3. Semi profesional

para pegawai kantor, pedagang, teknisi yang berpendidikan menengah,

dan mereka yang tidak bergelar.

4. Skilled

meliputi orang-orang yang mempunyai keterampilan mekanis, teknisi,

dan kapster

5. semi skilled

meliputi pekerja pabrik tanpa keterampilan, supir, pelayan restoran.

6. Unskilled

pramuwisma, tukang gali tanah, dan pasukan orange.

SOSIAL

Secara Sosial, pelapisan sosial dikelompokkan menurut status. umumnya

nilai status seseorang dalam masyarakat diukur dari prestise atau gengsi.
pelapisan masyarakat secara sosial dapat kita lihat dari pembagian kasta pada

masyarakat Bali.

POLITIK

Secara Politik pelapisan masyarakat didasarkan pada wewenang atau

kekuasaan. makin besar wewenang atau kekuasaan seseorang, semakin tinggi

lapisan sosialnya.

SISTEM STRATIFIKASI DI INDONESIA

berdasarkan kepemilikan tanah, masyarakat pertanian dibagi atas tiga

lapisan berikut.

a. lapisan tertinggi yaitu petani yang memiliki tanah pertanian dan

rumah.

b. lapisan menengah yaitu petani yang tidak memiliki tanah

pertanian, namun memiliki tanah pekarangan dan rumah.

c. lapisan terendah yaitu kaum petani yang tidak memiliki tanah

pertanian, pekarangan, dan rumah.


pelapisan sosial masyarakat pertanian berdasarkan kriteria ekonomi adalah

sebagai berikut:

1. lapisan pertama terdiri dari kaum elite desa yang memiliki

cadangan pangan dan pengembangan usaha.

2. lapisan kedua terdiri dari orang yang hanya memiliki cadangan

pangan saja.

3. lapisan ketiga teridiri dari orang yang tidak memiliki cadangan

pangan dan cadangan usaha. mereka bekerja untuk memenuhi

kebutuhan konsumsi agar tetap hidup.

Masyarakat pertanian pada umumnya masih menghargai peran pembuka

tanah (cikal bakal), yaitu orang yang pertama kali membuka hutan untuk

dijadikan tempat tinggal dan lahan pertanian.

a. cikal bakal dan keturunannya merupakan golongan elite di

desanya. biasanya mereka menjadi sesepuh atau golongan yang

dituakan.

b. golongan kedua sesudah cikal bakal diduduki oleh pemilik tanah

atau orang kaya, tetapi bukan keturunan cikal bakal.

c. golongan ketiga adalah petani yang hanya memiliki tanah sedikit dan
hasilnya hanya cukup untuk dikonsumsi sendiri.
SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT FEODAL

pola dasar dalam masyarakat feodal sebagai berikut:

a. raja dan kaum bangsawan merupakan pusat kekuasaan yang

harus ditaati dan dihormati oleh rakyatnya karena raja mempunyai hak

istimewa.

b. terdapat lapisan utama, yakni raja dan kaum bangsawan dan

lapisan dibawahnya yakni rakyatnya.

c. adanya pola ketergantungan dan patrimonialistik. artinya, kaum feodal


merupakan tokoh panutan yang harus disegani, sedangkan rakyat

harus hidup menghamba dan selalu dalam posisi di bawah.

d. terdapat pola hubungan antarkelompok yang diskriminatif, yaitu

kaum feodal memperlakukan bawahannya secara tidak adil dan

cenderung sewenang-wenangan.

e. masyarakat feodal cenderung memiliki sistem stratifikasi tertutup.

PENGARUH FEODALISME DI SURAKARTA DAN YOGYAKARTA

Strata sosial pada masyarakat feodal Surakarta dan Yogyakarta adalah

sebagai berikut:
a. kaum bangsawan yang terdiri dari raja dan keluarga, serta

kerabatnya.

b. golongan priayi, yaitu pegawai kerajaan yang terdiri dari orang-

orang yang berpendidikan atau memiliki kemampuan khusus untuk

kerajaan.

strata kedua ini bukan berasal dari keturunan raja.

c. golongan wong cilik, yaitu rakyat jelata yang hidup mengabdi untuk

raja, misalnya petani, nelayan, dan pedagang.

Strata sosial masyarakat Aceh adalah sebagai berikut:

a. keturunan raja atau bangsawan sebagai golongan atas.

b. golongan kedua meliputi olee balang dan golongan bawah atau

rakyat jelata.

Masyarakat Sulawesi Selatan terdapat strata sosial sebagai berikut:

a. golongan bangsawan disebut anakaraung pada lapisan atas.

Adanya gelar tertentu spt Andi atau Karaeng.

b. lapisan kedua diduduki oleh orang merdeka atau bukan budak.

c. golongan ketiga disebut ata yang terdiri dari para budak yang meliputi
orang-orang yang tidak mampu membayar utang.
SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL PADA ZAMAN BELANDA

a. pada zaman Belanda menempatkan penduduk asli atau

bumiputera pada strata paling bawah yang disebut inlander.

b. Belanda menerapkan politik monopoli dan juga melestarikan

feodalisme. Belanda sendiri merupakan negara monarki yang menganut

feodalisme.

c. dalam bidang ekonomi. Belanda juga sangat diskriminatif, Bumiputera


hanya diperbolehkan menjadi pedagang kecil.

golongan Timur Asing mendapat kesempatan mengelola ekonomi

menengah, seperti menjadi pedagang grosir dan pemilik pabrik

kebutuhan pangan.

SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL PADA ZAMAN JEPANG

sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang menempatkan golongan

bumiputera di atas golongan Eropa maupun golongan Timur Asing, kecuali

Jepang. Hal ini merupakan salah satu strategi untuk mengambil hati rakyat

Indonesia agar mau membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya.

SISTEM STRATIFIKASI SOSIAL PADA ZAMAN INDUSTRI MODERN


saat ini, industrialisasi modern tentu membawa dampak yang jauh lebih luas

daripada industrialisasi pada masa kolonial Belanda. Di perkotaan, terdapat

pergeseran struktur pekerjaan dan angkatan kerja.

penentuan kelas sosial tidak lagi ditentukan oleh aspek ekonomi semata,

tetapi juga oleh aspek lain, seperti kelangkaan dan profesionalitas seseorang.

Hal ini disebabkan masyarakat industri sangat menghargai kreativitas yang

dapat memberi nilai tambah dalam pekerjaan. akibatnya orang yang

berpendidikan rendah ditempatkan pada strata bawah.

KONSEKUENSI STRATIFIKASI SOSIAL

konsenkuensi atau dampak stratifikasi sosial dalam masyarakat adalah

perbedaan gaya hidup seperti pakain, rumah dan perabot, bahsa dan gaya

bicara, makanan, gelar, pangkat atau jabatan, serta hobi dan kegemaran.

sumber: buku paket sosiologi dan buku mandiri sosiologi.

Anda mungkin juga menyukai