Anda di halaman 1dari 4

1.

STRATIFIKASI SOSIAL
1.1 Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang
menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan
memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan
sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga
dalam masyarakat. Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk
atau masyarakat kedalam kelas kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas
tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi
sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda
secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui
serangkain usaha perjuangan.

1.2 Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial Berdasarkan Cara Memperolehnya


1.2.1 Stratifikasi sosial yang diperoleh secara alami yaitu:
1.2.1.1 Stratifikasi sosial berdasakan usia
1.2.1.2 Stratifikasi sosial karena senioritas
1.2.1.3 Stratifikasi sosial berdasarkan jenis kelami
1.2.1.4 Stratifikasi sosial berdasarkan sistem kekerabatan
1.2.1.5 Stratifikasi sosial berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu
1.2.2

Stratifikasi sosial berdasarkan status yang diperoleh melalui usaha-usaha tertentu

yaitu:
1.2.2.1 Stratifikasi dalam bidang pendidikan
1.2.2.2 Stratifikasi dalam bidang pekerjaan
1.2.2.3 Stratifikasi dalam bidang ekonomi (klas sosial)
1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4

Kekayaan (materi)
kekuasaan (power)
kehormatan/kebangsawanan
tingkat pendidikan (pengetahuan)

1.4 Stratifikasi Sosial Berdasarkan Sifatnya:


1.4.1 Stratifikasi terbuka
Yaitu sistem stratifikasi yang memberikan kesempatan kepada seseornag untuk
berusaha dengan kemampuannya sendiri masuk ke kelas tertentu. Sistem ini terjadi
karena:
Perbedaan ras dan sistem nilai

1.4.2

1.4.3

Pembagian tugas (spesialisasi)


Kelangkaan hak dan kewajiban
Stratifikasi tertutup
Yaitu adanya pembatasan terhadap kemungkinan pindahnya kedudukan seseorang
dari suatu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain.
Stratifikasi sosial campuran

1.5 Bentuk bentuk Stratifikasi yang Ada di Masyarakat


1.5.1 Sistem Kasta
Sistem kasta mempunyai ciri-ciri : keanggotaan berdasar keturunan, keunggulan yang
diwariskan berlaku seumur hidup, perkawinan endogami, hubungan dengan
kelompok sosial lain terbatas, penyesuaian diri ketat pada norma-norma kasta, diikat
oleh kedudukan yang sudah ditetapkan secara tradisional, prestise kasta dijaga, kasta
1.5.2

yang lebih rendah dikendalikan oleh kasta yang lebih tinggi.


Sistem Kelas Sosial,
Sistem
kelas
sosial
didasarkan
pada
status

yang

diusahakan

Sistem Feodal, yaitu berdasarkan kepemilikan tanah, raja, bangsawan, ksatria dan
1.5.3

1.5.4

petani.
Berdasarkan Kepemilikan Tanah,
Masyarakat dapat dikategorikan menjadi empat golongan yaitu:
Pemilik atau tuan tanah atau bangsawan
Pemilik dan penggarap
Penyakap (penggarap tanah bagi hasil datau sewa)
Buruh tani
Sistem Apartheid, yaitu berdasarkan warna kulit

1.6 Fungsi Stratifikasi Sosial


Fungsi stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:
1.6.1 Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat
1.6.2

kekayaan, wewenang pada jabatan


Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat menyangkut
prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima anugerah

1.6.3

penghargaan/gelar/kebangsawanan
Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi,

1.6.4

keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan


Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, cara

1.6.5

berpakaian dan bentuk rumah


Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.

1.6.6

Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem


sosial yang sama dalam masyarakat

1.7 Pelapisan Sosial


Pelapisan sosial dalam masyarakat terjadi pada bidang:
1.7.1 Ekonomi , yaitu menjadi kelas atas, menengah dan bawah
1.7.2 status sosial, yaitu berkaitan dengan kedudukannya di masyarakat
1.7.3 Politik, yaitu berdasarkan kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki seseorang
Menurut Mac Iver tiga pola umum sistem pelapisan kekuasaan yaitu:
Tipe Kasta: Adalah sistem pelapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan
kaku dimana hampir tidak terjadi mobilitas vertikal antar lapisan. Pelapisan sosial
terdiri dari (dari puncak) penguasa tertinggi yaitu bangsawan, tentara dan pendeta.
Lapisan kedua adalah para tukang, nelayan, petani dan buruh dan lapiran ketiga diisi

oleh para budak.


Tipe Oligarkis: Adalah sistem pelapisan kekuasaan yang masih mempunyai garis
pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan
masyarakat, terutama kesempatan untuk memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu.
Lapisan atas terdiri dari raja, pegawai tinggi, pengusaha, pengacara. Lapisan kedua
terdiri dari tukang, petani dan pedagang. Lapisan ketiga terdiri dari buruh tani dan

budak.
Tipe Demokratis: Adalah tipe kekuasaan yang menunjukkan kenyataan akan aanya
garis pemisah antara laipsan yang bersifat fleksibel. Kedudukan seseorang ditentukan
oleh kemampuan dan kadang faktor keberuntungan. Lapisan atas terdiri dari
pemimpin parpol, pimpinan organisasi besar, orang-orang kaya. Lapisan menengah
terdiri dari pejabat administrasi, kelas atas dasar keahlian, petani dan pedagang.
Lapisan terakhir terdiri dari pekerja-pekerja dan petani rendahan

Pada masyarakat pedesaan (Jawa) maka sistem pelapisan sosialnya adalah:

Lapisan pertama adalah golongan priyayi, yaitu pegawai pemerintahan di desa atau

pimpinan formal di desa


Golongan kuli kenceng, yaitu pemilik sawah yang juga sebagai pedagang perantara
Golongan kuli gundul, yaitu penggarap sawah dengan sistem sewa
Kuli karang kopek, yaitu buruh tani yang hanya mempunyai rumah dan pekarangan saja

tetapi tidak punya tanah pertanian sendiri


Indung tlosor yaitu kelas buruh tani, tidak punya rumah dan tanah pekarangan

Pelapisan sosial pada masa kolonial adalah sebagai berikut:

Golongan Eropa (orang Belanda, Portugis, Perancis)


Golongan Timur Asing (orang Cina, Arab, India)
Golongan bumiputera

Anda mungkin juga menyukai