Anda di halaman 1dari 7

NAMA : AMANDA DESVITRIANI (4)

KELAS : XI IPS 3
SOSIOLOGI - TUGAS BDR 15

Pelajarilah PPT dan Video pembelajaran pada materi BDR ini, setelah melihat PPT
dan video pembelajaran jawablah pertanyaan di bawah ini:
1. Pengertian Stratifikasi Sosial
Stratifikasi Sosial berasal dari kata Latin Stratum (tunggal) atau Strata (Jamak)
artinya berlapis-lapis dan socius yang berarti masyarakat.
Stratifikasi Sosial adalah pembedaan/pengelompokan masyarakat kedalam
lapisan-lapisan sosial secara hierarki (bertingkat). Ditinjau dari aspek material,
tingkat ekonomi, tingkat kesejahteraan, serta kelas sosial yang ada di
masyarakat. Perlu kita ketahui bahwasanya kelas sosial dapat digambarkan
dalam bentuk yang terdiri atas tiga tingkatan; kelas atas, kelas menengah, dan
kelas bawah.

2. Jelaskan dasar-dasar pembentukan Stratifikasi Sosial di masyarakat


Dasar-dasar dalam pembentukan stratifikasi sosial antara lain:
1. Kekayaan (capital), orang-orang yang berpenghasilan lebih tinggi/besar
akan menempati lapisan sosial yang tinggi pula.
Orang yang mempunyai kekayaan yang berlimpah akan berada pada
kelas atas dan orang tersebut akan lebih dihargai dalam kehidupan
masyarakat daripada orang yang sama sekali tidak memiliki kekayaan.
2. Kekuasaan (power), kemampuan seseorang menentukan kehendaknya
terhadap orang lain (yang dikuasai).
Orang yang mempunyai kekuasaan akan masuk kedalam kelas atas dan
orang tersebut juga akan dihargai dalam kehidupan masyarakat daripada
orang yang tidak memiliki kekuasaan.
3. Keturunan, golongan bangsawan baik pada masyarakat tradisional
maupun pada masyarakat modern selalu menduduki kelas sosial yang
lebih tinggi.
4. Pendidikan, orang yang memiliki tingkat pendidikan tinggi secara otomatis
akan menempati lapisan sosial yang tinggi pula.
5. Status/kedudukan, status dan kedudukan menunjukkan hak dan
kewajipan seseorang di dalam masyarakat. Orang yang disegani dan
dihormati dalam kehidupan masyarakat akan berada pada kelas atas.
6. Peran (role), tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki
kedudukan atau status.

3. Jelaskan bentuk dan bagan Stratifikasi Sosial yang ada di masyarakat


1 Pelapisan Masyarakat di Keterangan
Amerika Serikat 1 : Upper-upper Class
2 : Lower-upper Class
3 : Upper-middle Class
4 : Lower-middle Class
5 : Upper-lower Class
6 : Lower-lower Class

2 Pelapisan Masyarakat Menurut Keterangan


Aristoteles 1 : Golongan Sangat Kaya
2 : Golongan Kaya
3 : Golongan Miskin

3 Stratifikasi Masyarakat Keterangan


Pertanian di Pulau Jawa 1 : Cikal Bakal
2 : Kuli Kenceng
3 : Kuli Kendo
4 : Buruh Tani
Sistem Stratifikasi Sosial dalam
Masyarakat Pertanian
Berdasarkan kepemilikan tanah
1) Lapisan tertinggi, yaitu petani
yang memiliki rumah,
pekarangan, serta lahan.
2) Lapisan menengah, yaitu
petani yang memiliki rumah
serta pekarangan.
3) Lapisan terendah, yaitu
petani yang tidak memiliki
rumah, pekarangan, serta
lahan.
Berdasarkan kriteria ekonomi
1) Lapisan pertama terdiri dari
kaum elit desa yang memiliki
cadangan pangan dan
pengembangan usaha.
2) Lapisan kedua terdiri dari
orang yang memiliki
cadangan pangan saja.
3) Lapisan ketiga terdiri dari
orang yang tidak memiliki
cadangan pangan dan
cadangan usaha dan mereka
bekerja untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi
perutnya agar tetap hidup.

4 Stratifikasi Masyarakat Feodal Sistem Stratifikasi Sosial dalam


di Surakarta dan Yogyakarta Masyarakat Feodal
1) Terdapat lapisan utama,
yakni raja dan kaum
bangsawan (kaum feodal)
dan lapisan bawahnya, yakni
rakyatnya.
2) Golongan bawah cenderung
memiliki sistem stratifikasi
tertutup.
Stratifikasi Masyarakat Feodal 3) Raja dan kaum bangsawan
di Aceh harus dihormati oleh
rakyatnya, karena raja
mempunyai hak istimewa.
4) Adanya pola ketergantungan
dan patrimonialistik, artinya
kaum feodal merupakan
tokoh yang disegani
sedangkan rakyat harus
hidup menghamba dan selalu
dalam posisi dirugikan.
5) Terdapat pola hubungan
antarkelompok yang
diskriminatif, yaitu kaum
feodal memperlakukan
bawahannya secara tidak
adil..

5 Stratifikasi sosial pada masa Keterangan


penjajahan Belanda 1 : Golongan Eropa
2 : Golongan Timur Asing
3 : Golongan Bumiputera (inlander)

6 Stratifikasi sosial pada masa Keterangan


penjajahan Jepang 1 : Bangsa Jepang
2 : Bangsa Bumiputera
3 : Bangsa Cina dan Eropa
Sistem Stratifikasi Sosial pada
Zaman Jepang Sistem stratifikasi
sosial pada zaman Jepang
menempatkan golongan bumiputera
di atas golongan orang Eropa /
golongan Timur Asing kecuali
Jepang. Hal ini disebabkan oleh
Jepang ingin yang mengambil hati
rakyat Indonesia untuk membantu
mereka dalam perang Asia Timur
Raya.

4. Beri contoh bentuk Stratifikasi Sosial yang ada di masyarakat Indonesia


Berdasarkan sifat/jenis stratifikasi sosial contoh yang dapat ditampilkan sebagai
berikut:

1) Stratifikasi Sosial Tertutup


Stratifikasi sosial yang tidak memungkinkan bagi seseorang untuk
melakukan yang namanya perpindahan status sosial baik dari kelas atas
dan kelas menengah kelas menengah ke kelas bawah dan sebaliknya.
Contohnya adalah stratifikasi berdasarkan sistem kasta pada ajaran
agama Hindu.
- Pada sistem kasta individu dalam lingkungan masyarakat dibagi
menjadi beberapa kelompok yakni kelompok brahmana, ksatria,
waisya, dan sudra. Pengelompokkan tersebut didasarkan atas
peran yang dapat mereka berikan kepada kehidupan sosialnya.
2) Stratifikasi Sosial Terbuka
Stratifikasi sosial yang memungkinkan bagi seseorang untuk melakukan
perpindahan status sosial.
Contohnya adalah stratifikasi berdasarkan pendidikan dan stratifikasi
ekonomi masyarakat industri.
- Orang-orang dengan latar belakang ilmu pengetahuan yang tinggi
dalam suatu kelompok masyarakat biasanya akan disegani oleh
kelompok masyarakat tersebut. Keberadaan ilmu pengetahuan
juga dapat menjadi faktor pendorong mobilitas sosial.
3) Stratifikasi Sosial Campuran
Merupakan gabungan dari stratifikasi sosial terbuka dan stratifikasi sosial
tertutup, dalam stratifikasi sosial campuran memungkinkan terjadinya
perpindahan status sosial pada batas-batas tertentu.
- Tidak menutup kemungkinan pada saat dia berpindah tempat
tinggal, strata sosial yang pernah dimiliki di tempatnya berasal tidak
akan dinilai atau dipandang secara sama oleh masyarakat
setempat.

5. Apa yang dimaksud: [unsur-unsur stratifikasi sosial]


a. Status Sosial (kedudukan)
Status menunjukkan tempat atau posisi seseorang dalam masyarakat.
Status dibagi lagi menjadi tiga jenis antara lain:
1) Ascribed Status adalah status yang melekat karena kelahiran.
Contohnya adalah jenis kelamin, ras, maupun kasta. Seseorang
yang lahir di keluarga kerajaan akan berstatus sebagai anggota
kerajaan.
2) Achieved Status adalah status sosial yang diperoleh karena kerja
keras atau usaha sendiri. Contohnya adalah anak petani yang
berasal dari keluarga miskin, tapi menjadi pengusaha sukses.
3) Assigned Status adalah status yang dimiliki seseorang karena
pemberian dari masyarakat. Contohnya adalah status Tuan Guru
diberikan pada orang yang berjasa atau dianggap mulia di
lingkungannya.
b. Peranan Sosial (role)
Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Apabila
seseorang melaksana kan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan.
Berdasarkan pelaksanaannya, peranan sosial dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu:
1) Peranan yang diharapkan (expected roles), masyarakat
menghendaki peranan yang diharapkan dilaksanakan dengan
secermat-cermatnya dan peranan ini tidak dapat ditawar dan harus
dilaksanakan. Contohnya peranan hakim, peranan protokoler,
diplomatik, dsb.
2) Peranan yang disesuaikan (actual roles), cara bagaimana
sebenarnya peranan itu dijalankan. Pelaksanaannya disesuaikan
dengan situasi dan kondisi tertentu, peranan yang disesuaikan
mungkin tidak cocok dengan situasi setempat, tetapi
kekurangannya yang muncul dapat dianggap wajar oleh
masyarakat.
c. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial merupakan perpindahan/gerak sosial yang dilakukan
seseorang atau sekelompok masyarakat dengan tujuan memperbaiki
kualitas hidup.
Mobilitas yang dilakukan oleh seseorang akan menempatkan seseorang
tersebut pada suatu kelas sosial (stratifikasi sosial) yang berbeda dari
sebelumnya. Adapun bentuk-bentuk mobilitas sosial antara lain:
1) Mobilitas horizontal, peralihan individu atau objek-objek sosial
lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang
sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam derajat status seseorang
ataupun objek sosial lainnya. Mobilitas sosial horizontal bisa terjadi
secara:
- Sukarela (mobilitas sukarela)
- Terpaksa karena ancaman kekeringan (mobilitas terpaksa)
2) Mobilitas vertikal, perpindahan individu atau objek-objek sosial dari
suatu kedudukan sosial ke kedudukan sosial lainnya yang tidak
sederajat. Sesuai dengan arahnya, karena itu dikenal dua jenis
mobilitas vertikal yaitu:
- Gerakan sosial yang meningkat (social climbing), yaitu gerak
perpindahan anggota masyarakat dari kelas sosial yang
rendah ke kelas sosial yang lebih tinggi.
- Gerak sosial yang menurun (social sinking), yaitu gerak
perpindahan anggota masyarakat dari kelas sosial tertentu
ke kelas sosial lain yang lebih rendah posisinya.
3) Mobilitas antargenerasi, secara umum berarti mobilitas dua
generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu. Ditandai dengan
perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu
generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu
sendiri, melainkan pada perpindahan status sosial suatu generasi
ke generasi lainnya.
4) Mobilitas sosial intragenerasi, dialami oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam satu generasi yang sama. Mengacu pada
mobilitas sosial yang dialami seseorang dalam masa hidupnya,
misalnya dari status asisten dosen menjadi guru besar, atau dari
perwira pertama menjadi perwira tinggi.

Anda mungkin juga menyukai