Review K4 Kekuatan Medan Ligan Fiks
Review K4 Kekuatan Medan Ligan Fiks
01 Tujuan 02 MSDS
I- < Br- < Cl- < OH- < RCO2- < F < H2O < NCS- < NH3 < en < NO2- < phen < CN-
Besarnya 10Dq dipengaruhi oleh jenis ion logam, bilangan oksidasi dan ligan yang terlibat.
Transisi elektrinik dari tingkat energi pertama ke tingkat energi yang lain jatuh pada daerah sinar tampak atau
spektrum elektromagnetik. Wrna yang tampak adalah komplemen warna yang diserap, sebagai contoh
kompleks [Ti(H2O6]3+ berwarna violet berarti warna yang diserap adalah komplemen warna violet yaitu hijau
kekuningan.
ALAT DAN
BAHAN
Alat dan Bahan Bahan
Larutan [Cu(H2O)n(NH3)6-n]+2
Ditambahkan padatan ammonium asetat padat sampai tidak terlarut ke dalam 5 ml larutan Cu2+
Di pindahkan 1 ml larutan tersebut ke dalam gelas beker yang berisi 9 ml larutan ammonium
asetat 2 M untuk menghasilkan larutan [Cu(H2O)5(NH3)3]+2
Diukur panjang gelombang maksimum pada rentang 550 - 850 nm dengan jeda gelombang
20 nm
Hasil
Cara Kerja
Larutan [Cu(H2O)n(NH3)6-n]+2
Ditambahkan padatan ammonium asetat padat sampai tidak terlarut ke dalam 5 ml larutan Cu2+.
Di pindahkan 1 ml larutan tersebut ke dalam gelas beker yang berisi 19 ml larutan ammonium
asetat 2 M untuk menghasilkan larutan [Cu(H2O)4(NH3)2]+2
Diukur panjang gelombang maksimum pada rentang 550 - 850 nm dengan jeda gelombang
20 nm
Hasil
Cara Kerja
Larutan [Cu(H2O)n(NH3)6-n]+2
Ditambahkan padatan ammonium asetat padat sampai tidak terlarut ke dalam 5 ml larutan Cu2+.
Di pindahkan 1 ml larutan tersebut ke dalam gelas beker yang berisi 24 ml larutan ammonium
asetat 2 M untuk menghasilkan larutan [Cu(H2O)3(NH3)3]+2
Diukur panjang gelombang maksimum pada rentang 550 - 850 nm dengan jeda gelombang
20 nm
Hasil
Cara Kerja
1 ml ammonium
Diukur panjang gelombang maksimum pada rentang 550 - 850 nm dengan jeda gelombang
20 nm
Hasil
Cara Kerja
0,2 ml ammonium
Diukur panjang gelombang maksimum pada rentang 550 - 850 nm dengan jeda gelombang
20 nm
Hasil
Cara Kerja
Diukur panjang gelombang maksimum pada rentang 550 - 850 nm dengan jeda gelombang
20 nm
Hasil
OUTLINE
03 Pembahasan 04 Kesimpulan
05 Tugas
No Langkah Percobaan Hasil Pengamatan
1. Preparasi sampel Sampel A : larutan berwarna biru pekat
Sampel B : larutan berwarna biru lebih pekat
Sampel C : larutan berwarna deep sky blue
Sampel D : larutan berwarna biru pekat
Sampel E : larutan berwarna biru langit
Sampel F : larutan berwarna biru bening
2. Pengaturan Panjang gelombang pada blanko Interval 2nm dengan panjang gelombang 550 – 850 nm
3. Mengukur panjang gelombang uji sampel A Panjang absorbansi maksimum 2,422 pada λ 625 nm
4. Mengukur Panjang gelombang uji sampel B Panjang absorbansi maksimum 1,276 pada λ 625 nm
5. Mengukur Panjang gelombang uji sampel C Panjang absorbandi maksimum 0,504 pada λ 625 nm
6. Mengukur Panjang gelombang uji sampel D Panjang absorbansi maksimum 0,527 pada λ 625nm
7. Mengukur Panjang gelombang uji sampel E Panjang absorbansi maksimum 4,857 pada λ 775 nm
8. Mengukur Panjang gelombang uji sampel F Panjang absorbansi maksimum 0,129 pada λ 775 nm
Menghitung Nilai Dq :
Sampel B, larutan berwarna biru dan saat diukur dengan UV-Vis Spektrofotometer
dengan interval 2 nm dengan Panjang gelombang 550-850 nm diperoleh absorbansi
maksimum 1.276 pada λ 625 nm dan nilai 10Dq nya 45,7 kkal/mol. Persamaan reaksi yang
terjadi sebagai berikut. Pada larutan sampel B, NH4OH 2M berperan sebagai ligan dan Cu2+
sebagai logam pusat. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
[Cu (H2O)5 (NH3)]2+ (aq) + NH3 (aq) → [Cu (H2O)4 (NH3)2]2+ (aq)
Pembahasan
Sampel C, larutan berwarna deep blue sky dan saat diukur dengan UV-Vis
Spektrofotometer dengan interval 2 nm dengan Panjang gelombang 550-850 nm diperoleh
absorbansi maksimum 0,584 pada λ 625 nm dan nilai 10Dq nya 45,7 kkal/mol. Persamaan
reaksi yang terjadi sebagai berikut. Pada sampel C, NH4OH 3M berperan sebagai ligan dan
Cu2+ sebagai logam pusat. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
[Cu (H2O)4 (NH3)2]2+ (aq) + NH3 (aq) → [Cu (H2O)3 (NH3)3]2+ (aq)
Sampel D, larutan berwarna biru pekat yand dihasilkan dari penambahan 1 ml ammonia
dengan 1 ml larutan Cu2+ dan dilakukan pengenceran hingga 50 ml dengan aquades. Saat
diukur dengan UV-Vis Spektrofotometer dengan interval 2 nm dengan Panjang gelombang
550-850 nm diperoleh absorbansi maksimum 0,527 pada λ 625 nm dan nilai 10Dq nya 45,7
kkal/mol. Pada sampel D, ammonia dan air berperan sebagai ligan dan Cu2+ sebagai logam
pusat. Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
[Cu (H2O)3 (NH3)3]2+ (aq) + NH3 (aq) → [Cu (H2O)2 (NH3)4]2+ (aq)
Pembahasan
Sampel E, larutan berwarna biru langit dan saat diukur dengan UV-Vis
Spektrofotometer dengan interval 2 nm dengan Panjang gelombang 550-850 nm
diperoleh absorbansi maksimum 4,857 pada λ 775 nm dan nilai 10Dq nya 36,9 kkal/mol.
Pada sampel E, ammonia berperan sebagai ligan dan larutan Cu2+ sebagai logam pusat.
Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
[Cu (H2O)4]2+ (aq) + NH3 (aq) → [Cu (H2O)3 (NH3)3]2+ (aq)
Sampel F, larutan berwarna biru bening dan saat diukur dengan UV-Vis
Spektrofotometer dengan interval 2 nm dengan Panjang gelombang 550-850 nm
diperoleh absorbansi maksimum 0,129 pada λ 775 nm dan nilai 10Dq nya 36,9 kkal/mol.
Pada sampel F, H2O berperan sebagai ligan lemah dan larutan Cu2+ sebagai logam pusat.
Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.
Cu2+ + H2O → [Cu(H2O)]2+
Pembahasan
1. 𝐶𝑢 𝐻20 6
2+ + NH3(aq)→[Cu(H20)3(NH3)]2+(aq)
2. 𝐶𝑢 𝐻20 6
2+ + NH3(aq)→[Cu(H20)3(NH3)]2+(aq)
3. 𝐶𝑢 𝐻20 6
2+ + NH3(aq)→[Cu(H20)3(NH3)]2+(aq)
4. 𝐶𝑢 𝐻20 6
2+ + NH3(aq)→[Cu(H20)3(NH3)]2+(aq)
5. 𝐶𝑢 𝐻20 6
2+ + NH3(aq)→[Cu(H20)3(NH3)]2+(aq