Disusun Oleh:
Agung Laksono D3A2022.003
Anggi Septima Anjani D3A2022.006
Aprilia Wulansari D3A2022.009
Diaz Indah Ramadhani D3A2022.020
Gilang Rahmadhan D3A2022.034
Kezia Saha Dewi D3A2022.041
Kireina Permatsari U.A.S D3A2022.043
Margaretha Ninda Santosa D3A2022.050
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah PBL dengan
topik yang berjudul “Patient Safety: Pemberian Obat”. Adapun maksud
penyusunan makalah.
Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan makalah
ini dengan memberikan gambaran secara deskriptif agar mudah dipahami. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankan penulia mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Ratna Indriati., Ns., M.kes Selaku ketua SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN PANTI KOSALA
2. Ibu Tunjung Sri Y, S. Kep., Ns., M. Kes selaku dosen pembimbing
3. Seluruh Dosen Sekolah Tinggi Panti Kosala Surakarta, yang telah
memberi bekal ilmu yang besar manfaatnya bagi penulis
4. Para rekan kerja yang sangat membantu dalam menyelesaikan penyusunan
makalah ini
5. Keluarga terrcinta yang telah memberikan semangat, dorongan serta
motivasi kepada kami
Namun penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari pada itu penyusun memohon saran dan arahan yang
sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini dimasa akan datang dan
penyusunan berharap makalah ini bermanfaat bagi semua orang.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Learning Outcomes (LO)..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah................................................................................2
B. Proses Diskusi...............................................................................................2
BAB III PENUTUP...............................................................................................28
A. Kesimpulan.................................................................................................28
B. Saran............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep, prinsip dan teknik pengendalian infeksi dan patient
safety?
2. Identifikan macam pemberian obat!
3. Identifikan sasaran keselamatan pasien dalam proses pemberian obat!
4. Identifikan sasaran peran perawat dalam pengendalian infeksi
setelah pemberian obat!
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep, prinsip dan teknik pengendalian infeksi dan
patient safety
2. Untuk mengetahui macam pemberian obat
3. Untuk mengetahui sasaran keselamatan pasien dalam proses pemberian
obat
4. Untuk mengetahui peran perawat dalam pengendalian infeksi
setelah pemberian obat
1
2
5.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Proses Diskusi
1. Tuliskan kata-kata sulit/ Key word
a. Double shift
b. Syok anafilaktik
2. Tuliskan pokok permasalahan
Seorang perawat yang bekerja double shift di RS Bulan dengan
pengalaman kerja 10 tahun harus menulis kronologi dikarenakan
melakukan kelalaian dalam pemberian obat. Hal tersebut terjadi karena
perawat salah memberikan obat oral, sehingga pasien yang seharusnya
tidak mendapatkan obat amoxillin, diberikan obat tersebut dan terjadi syok
anafilaktik. Namun berkat kesigapan tim kesehatan di RS tersebut, pasien
dapat tertolong. Hasil audit ditemukan bahwa perawat salah melihat obat
yang bentuknya mirip, dan tidak melakukan indentifikasi pasien sebagai
salah satu bagian dari sasaran keselamatan pasien.
3. Tuliskan pertanyaan terkait dengan masalah yang belum anda ketahui.
Gunakan prinsip pertanyaan 5W1H
a. Ара macam-macam pemberian obat?
3
4
b. Pokok permasalahan
1) Ара macam-macam pemberian obat?
Injeksi, oral, bukal
2) Sebutkan cara pemberian obat secara benar?
Injeksi dimasukkan dengan spuit, orat melalui mulut, sub
lingual dibawah lidah
3) Bagaimana sasaran keselamatan pasien dalam proses
pemberian obat?
Gunakan prinsip 6 benar obat
4) Bagaimana peran perawat dalam prinsip patient safety
setelah pemberian obat?
Menjawa kesterilan
5) Bagaimana cara mencapai keselamatan di RS?
Lantai tidak licin dan menaikkan pengaman bed
6) Apa saja faktor yang mempengaruhi keselamatan pasien?
Usia, lingkungan
7) Sebutkan 6 benar obat!
Benar obat, pasien, rute, waktu, dosis, dan dokumentasi
8) Apa sanksi yang didapatkan oleh perawat ketika salah dalam
pemberian obat dari RS?
Surat peringatan
9) Apa saja jenis incident keselamatan pasien?
Pasien jatuh, keracunan, infeksi
10) Mengapa pasien bisa mengalami syok anafilaktik?
Karena efek obat amoxilin
11) Bagaimana pertolongan pertama pada salah pemberian obat?
Memberikan minum air kelapa
12) Bagaimana cara mencegah kesalahan dalam pemberian obat?
Look alike, sound alike
6
b. Pokok permasalahan
1) Ара macam-macam pemberian obat? (Gilang Rahmadhan
D3A20222.034)
Menurut Athijah (2011), ada beberapa cara pemberian obat
antara lain:
a) Diminum secara langsung (oral)
b) Suntikan (parenteral)
Terdapat beberapa cara pemberian obat menggunakan
suntikan di antaranya subkutan, intramuskular, intravena,
intratekal
c) Topikal
d) Supositoria (rektal)
2) Sebutkan cara pemberian obat secara benar? (Agung Laksono
D3A2022.003)
Menurut Septikasari (2018), cara pemberian obat yang benar
antara lain:
a) Diminum secara langsung (oral)
Meminum obat secara oral umumnya ditujukan untuk obat
berbentuk cair, tablet, kapsul, atau tablet kunyah.
b) Suntikan (parenteral)
Terdapat beberapa cara pemberian obat menggunakan
suntikan. Biasanya, cara ini dibedakan dari lokasi
suntiknya. Beberapa di antaranya:
(1) Subkutan
Obat ini disuntikkan ke jaringan lemak tepat di bawah
kulit. Obat ini kemudian masuk ke pembuluh darah kecil
(kapiler) menuju alirah darah untuk diedarkan ke seluruh
tubuh. Insulin adalah salah satu yang paling sering
menggunakan cara pemberian obat yang satu ini.
8
(2) Intramuskular
Metode ini ditujukan untuk pasien yang membutuhkan
obat dengan dosis yang lebih besar. Obat disuntikkan
langsung ke jaringan otot lengan atas, paha, atau pantat
menggunakan jarum berukuran besar.
(3) Intravena
Sering disebut sebagai infus, cara pemberian obat melalui
intravena dilakukan dengan menyuntikkan cairan
mengandung obat langsung ke pembuluh vena. Obat
dapat diberikan dalam satu dosis atau berkelanjutan
(4) Intratekal
Cara ini ditujukan untuk mengobat penyakit pada otak,
tulang belakang, serta lapisan pelindungnya. Obat
disuntikkan melalui jarum yang dimasukkan ke celah
antara dua tulang belakang bagian pinggang.
c) Topikal
Obat-obatan topikal merupakan jenis obat yang diserap
secara langsung oleh permukaan tubuh, terutama kulit.
Contoh obat topikal adalah salep, losion, krim, bedak, gel,
dan plester yang ditempelkan ke kulit
d) Supositoria (rektal)
Supositoria merupakan jenis obat-obatan yang dimasukkan
melalui dubur.
e) Sublingual
Obat yang di tempelkan dibawah lidah
f) Bukal
Obat yang diletakkan di bagian dalam pipi
9
b) Pelaporan eksternal
Adapun pelaporan eksternal yang dilaksanakan setelah
proses pelaporan internal adalah sebagai berikut: Laporan
hasil investigasi sederhana/analisis akar masalah/RCA yang
terjadi pada pasien dilaporkan oleh Tim KP di RS
(Internal)/ Pimpinan RS ke KKP-RS Nasional dengan
mengisi formulir laporan insiden keselamatan pasien dan
melakukan entry data (e-reporting) melalui website resmi
KKPRS: www.buk.depkes.go.id.
17)Bagaimana solusi keselamatan pasien di RS? (Agung
Laksono D3A2022.003)
Menurut Hadi (2016), Langkah-Langkah Pelaksanaan Patient
Safety meliputi :
25
28
A. Kesimpulan
Kesalahan pemeberian obat sering terjadi pada pasien dan bisa
mengganggu keselamtan pasien. untuk mencapai keselamatan pasien dapat
dilakukan dengan membangan kesadaran akan nilai keselamatan pasien,
memimpin dan mendukung staf, mengintegrasi aktivitas dan pengelolaan
resiko, pengembangan sistem pelaporan, melibatkan dan berkomunikasi
dengan pasien, belajar dari berbagai pengalaman tentang keselamatan pasien,
dan mencegh cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien. Untuk
pencegahan terjadii kesalahan dalam pemberian obat dapat dilakukan dengan
membaca label obat dengan teliti, pertanyakan dosis, waspadai obat bernama
dan berbentuk mirip, cermati angka dibelakang koma, jika tidak sesuai
program konsultasikan, jangan berupaya mengartikan obat secara
sembarangan, kenali klien, dan cermati ekuivalen..
B. Saran
Sebaiknya kita membaca dan melakukan dengan teliti dan cermat saat
melakukan pemberian obat.
DAFTAR PUSTAKA
Nair. M dan Ian Peate. 2022. Dasar-Dasar Patofisiologi Terapan Edisi Kedua.
Pandung Penting untuk Mahasiswa Keperawatan dan Kesehatan. Jakarta:
Bumi Salemba.
Wirawan I Made Cock. 2017. Blog Dokter: Berbagai Tips Hidup Sehat dengan
Cara Sederhana 2 (Snackbook). Jakarta Selatan: Noura e-Lite.
Yuniarti C. A. et. al. 2023. Konsep dan Patient Safetyy (Keselamatan Pasien)
Dalam Lingkup Pelayanan Kesehatan. Bandung: Media Sains Indonesia.