Anda di halaman 1dari 2

Sinopsis Naskah Drama “Aa - Ii - Uu” karya Arifin C.

Noer

Bermula dari kisah sebuah keluarga yang terdiri dari Ibu dan Bapak
Rustam serta ketiga anaknya yang bernama Aa, Ii, dan Uu. Aa merupakan
anak pertama berjenis kelamin laki-laki, sedangkan Ii merupakan anak kedua
berjenis kelamin perempuan, dan Uu merupakan anak ketiga berjenis
kelamin perempuan.

Suatu malam Uu mengatakan kepada ibunya bahwa ia ingin menjadi


Ahli Sejarah dan masuk perguruan tinggi mengambil Jurusan Sejarah.
Mendengar pernyataan anak bungsunya tersebut sang ibu kaget, namun ia
tidak juga menentang cita-cita anaknya tersebut, sang ibu hanya bertanya lalu
menyuruh Uu untuk beristirahat.

Tokoh ibu (ibu Rustam) lalu memberitahukan suaminya tentang


keinginan anak bungsunya tersebut. Bapak Rustam marah, dan akhirnya
memicu pedebatan diantara suami istri tersebut, yaitu Ibu Rustam dan Bapak
Rustam. Sang Bapak dengan tegas menentang cita-cita UU yang ingin menjadi
ahli sejarah, dengan pertimbangan bahwa bidang pekerjaan tersebut dari segi
material tidak menjamin kehidupan anaknya. Namun berbeda dengan Ibu
yang mendukung dan memberi kebebasan terhadap Uu untuk memilih jalan
hidupnya, termasuk cita-cita yang Uu pilih. Ibu berasumsi bahwa setiap
manusia berhak menentukan jalan hidupnya masing-masing, dan sebagai
orangtua tidak berhak memaksakan kehendak bahwa seorang anak harus
menjadi apa.

Rupanya keluarga ini merupakan keluarga yang keras kepala, baik ibu,
bapak, Aa, Ii, dan Uu sama-sama memiliki watak keras kepala. Oleh karena
itu masing-masing tetap pada pendiriannya.

Aa dan Ii yang merupakan kakak Uu walaupun tidak secara tegas


menentang Uu yang memilih jurusan sejarah, namun sesungguhnya watak
mereka berdua sama seperti ayahnya yang memandang sesuatu selalu dari
segi materi dan uang.

Teman-teman sekolah Uu semasa SMA juga ternyata memandang


rendah profesi ahli sejarah. Sampai akhirnya Uu mengadu pada ayah dan
ibunya. Namun tidak disangka, bukannya mendapat dukungan dari
bapaknya, sang bapak berpihak pada teman-teman Uu. Uu kesal, sampai
akhirnya ia memutuskan untuk mengurung diri di kamar dan mogok makan
sampai sang bapak mengizinkannya untuk mengambil Jurusan Sejarah.
Segala upaya telah Bapak, Aa, dan Ii lakukan untuk membujuk Uu tidak
mengambil Jurusan Sejarah. Namun Uu tetap pada pendiriannya bahwa ia
akan tetap mengambil Jurusan Sejarah bagaimanapun konsekuensinya.
Sampai akhirnya Pak Rustam menelfon Oom dan Tante untuk datang ke
rumahnya dan membujuk Uu agar mau nurut dengan ayahnya. Segala upaya
juga dilakukan oleh Oom dan Tante, namun sia-sia.

Setelah beberapa rencana gagal, lalu Oom dan Tante berfikir sejenak,
lalu sehubungan dengan kegemaran Uu membaca dan mendengarkan cerita
dongeng, maka Oom dan Tante menyarankan bahwa Ibu harus menceritakan
sebuah dongeng tentang anak yang penurut terhadap orangtuanya. Dengan
demikian sekiranya agar Uu dapat melupakan keinginan masuk Jurusan
Sejarah. Awalnya, ibu tidak mau, namun setelah dibujuk oleh Oom dan Tante
akhirnya ia mau.

Singkat cerita, setelah mendengar dongeng tersebut akhirnya setiap


ditanya Uu selalu menjawab, “Iya Ma, Iya Ma, Iya Ma” secara berulang-
ulang. Hal itu semakin membuat Ibu, Bapak, Oom, dan kedua kakaknya
khawatir. Tidak lama kemudian Aa dan Ii juga tertular oleh UU, yaitu setiap
ada yang berkata atau bertanya kepada mereka maka mereka hanya
menjawab “Iya Ma, Iya Pa, Iya Oom, Iya Tante.” Keadaaan semakin kacau
tatkala Uu hilang dari kamarnya dan disusul oleh hilangnya Aa dan Ii.

Seorang pembantu di rumah Oom dan Tante menyarankan untuk


memanggil dukun. Datanglah dukun ke rumah Oom dan Tante. Sempat
terjadi perdebatan antar tokoh, baik itu Bapak dengan Oom, Bapak dengan
Dukun, Bapak dengan Pembantu, dan lainnya. Sang dukun menyarankan
agar Pak Rustam dapat dengan lapang dada mengabulkan keinginan anak-
anaknya, terutama keinginan Uu yang ingin masuk Jurusan Sejarah. Awalnya
Pak Rustam tetap pada pendiriannya menolak saran dari Dukun, sampai
pada akhirnya ia menyerah lalu merelakan Uu mengambil Jurusan Sejarah.
Tidak lama kemudian UU terbangun dari igauannya, lalu ibu berkata kepada
Uu bahwa semua mengizinkan ia mengambil Jurusan Sejarah. Lalu mereka
saling berpelukan, hidup dengan bahagia.

Anda mungkin juga menyukai