Anda di halaman 1dari 13

BAB III.............................................................................................................................

2
3.1 Lokasi Penelitian....................................................................................................2
3.2 Sasaran Penelitian..................................................................................................2
3.3 Metode Penelitian...................................................................................................3
3.4 Fokus Penelitian.....................................................................................................4
3.5 Teknik Penentuan Informan.................................................................................5
3.6 Sumber Data...........................................................................................................6
3.6.1 Data Primer.....................................................................................................6
3.6.2 Data Sekunder.................................................................................................7
3.7 Metode Pengumpulan Data...................................................................................7
3.7.1 Wawancara......................................................................................................7
3.7.2 Observasi.........................................................................................................8
3.7.3 Dokumentasi....................................................................................................8
3.8 Metode Analisis Data.............................................................................................9
3.9 Validitas Data.......................................................................................................10
BAB III
3.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Banyumas. Lokasi ini dipilih sebagai
lokasi penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu :
a. Berdasarkan Data Capaian Sampah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2021
yang diperoleh dari SIPSN, memperlihatkan Kabupaten Banyumas
menempati urutan keempat dari 31 kabupaten/kota dengan pengelolaan
sampah tertinggi. Namun hanya Kabupaten Banyumas yang dalam
pengelolaan sampah tersebut, penanganan sampahnya masih tergolong
rendah yaitu 32.30% dari total timbulan sampah sedangkan keempat
kabupaten/kota lainnya memiliki penanganan sampah diatas 70%.
Pemerintah telah menargetkan pengurangan sampah sebesar 30% dan 70%
penanganan sampah (PP No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan
Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Rumah Tangga). Hal ini mengisyaratkan bahwa terdapat
permasalahan di Kabupaten Banyumas dalam menangani sampah yang
ditimbulkan sehingga perlu upaya untuk mengatasinya yang dilakukan
dengan program Bank Sampah.
b. Partisipasi masyarakat dalam program bank sampah sebagai upaya
penanganan sampah di Kabupaten Banyumas tergolong masih rendah
sehingga mempengaruhi capaian bank sampah dalam upaya penanganan
sampah.

3.2 Sasaran Penelitian


Sasaran penelitian pada penelitian ini adalah :
a. Identifikasi dan analisis partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah
melalui program bank sampah pada tahap pengambilan keputusan,
pelaksanaan, pengambilan manfaat, dan evaluasi. Sebagaimana yang
disampaikan oleh Cohen dan Uphoff (1980) bahwa partisipasi bukanlah
hal yang bersifat kuantitatif sehingga tidak dapat diukur dan dilihat
sebagai sebuah rubrik yang saling menjelaskan satu sama lain, sehingga
untuk mengidentifikasi partisipasi perlu melihat mulai pada tahap
pengambilan keputusan, pelaksanaan, pengambilan manfaat, dan evaluasi.
b. Melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program bank sampah baik
faktor pendorong dan penghambat partisipasi. Perlunya
mengidentifikasikan faktor-faktor baik pendorong dan penghambat
partisipasi sehingga dapat mengetahui alasan rendahnya partisipasi
masyarakat serta mampu memberikan saran untuk peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program bank sampah.
c. Ketua pengurus bank sampah serta masyarakat nasabah bank sampah di
Kabupaten Banyumas yang memiliki keterkaitan dengan pengelolaan
sampah melalui bank sampah.

3.3 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.
Creswell (2013:4-5) dalam bukunya yang berjudul Research Design
Qualitative, Quantitative, and Mixed Method Approaches mengatakan bahwa:
“Qualitative research is an approach for exploring and understanding
the meaning individuals or groups ascribe to a social or human
problems.”

Dengan demikian, penelitian kualitatif merupakan sebuah metode untuk


mengeksplorasi dan juga memahami permasalahan-permasalahan manusia
dalam konteks sosial untuk membentuk gambaran menyeluruh dan mendalam
berdasarkan perspektif informan. Selain itu, penelitian ini dilakukan dalam
setting alamiah tanpa paksaan dari peneliti.
Terdapat perbedaan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitif
seperti yang disampaikan oleh Minichiello, et al (1995:10) yang membedakan
metode penelitian secara konseptual dan metodologi. Secara konseptual,
metode penelitian kualitatif berfokus untuk memahami perilaku dari manusia
dari perspektif informan sedangkan metode penelitian kuantitatif berfokus
pada usaha menemukan fakta mengenai suatu fenomena sosial. Sementara
secara metodologi, metode penelitian kualitatif melakukan pengumpulan data
dengan melalui observasi dan wawancara kemudian menganalisis penjelasan
informan tersebut serta melaporkannya sesuai bahasa informan, sedangkan
metode penelitian kuantitatif melakukan pengumpulan data berdasarkan
pengukuran yang dilakukan pada objek kemudian menganalisisnya melalui
perbandingan angka dan kesimpulan statistik serta melaporkan data tersebut
dengan analisis statistik.
Oleh karena penelitian bertujuan untuk mengetahui lebih dalam partisipasi
masyarakat termasuk faktor pendorong dan penghambatnya yang berfokus
pada memahami perilaku masyarakat tertentu serta pengumpulan data
dilakukan melalui observasi dan wawancara, lalu menganalisis penjelasan
informan tersebut dan menyajikannya dalam bentuk kata-kata deskriptif, maka
penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.

3.4 Fokus Penelitian


Terdapat dua maksud dari ditetapkannya fokus penelitian yaitu untuk
membatasi studi serta memenuhi kriteria input-output suatu informasi yang
diperoleh ketika melakukan penelitian lapangan (Moleong, 2015:94). Pada
penelitian ini penulis berfokus pada partisipasi masyarakat dalam pengelolaan
sampah melalui program Bank Sampah di Kabupaten Banyumas mulai dari
partisipasi pengambilan keputusan, partisipasi dalam pelaksanaan, partisipasi
dalam pengambilan manfaat, serta partisipasi dalam evaluasi program.

Tabel 3.1 Fokus Penelitian

Fokus Aspek Sub aspek


Partisipasi masyarakat Pengambilan a.Partisipasi dalam pengambilan
dalam pengelolaan keputusan keputusan dalam inisiasi
sampah melalui (initiation)
program Bank Sampah b. Partisipasi dalam
pengambilan keputusan pada saat
pelaksanaan (on going)
c.Partisipasi dalam pengambilan
keputusan pada operasional
Pelaksanaan a. Partisipasi dalam pemberian
sumber daya
b. Partisipasi dalam bentuk
administrasi serta koordinasi
c. Partisipasi dalam bentuk
pendaftaran
Pengambilan a. Menikmati manfaat secara materi
Manfaat b. Menikmati manfaat terhadap
keuntungan sosial
c. Menikmati keuntungan personal
Evaluasi a. Evaluasi secara langsung
b. Evaluasi secara tidak langsung
Faktor-faktor yang Internal a. Usia
mempengaruhi b. Jenis kelamin
partisipasi c. Pendidikan
d. Pekerjaan
e. Norma kerelawanan
Eksternal a. Jejaring sosial
b. Konteks interpersonal promosi
program

3.5 Teknik Penentuan Informan


Dalam penelitian ini, informan ditentukan melalui metode non-probability
sampling. Neuman (2007:141) menjelaskan bahwa metode non-probability
sampling, menetapkan jumlah informan berdasarkan pengetahuan yang
terbatas mengenai populasi yang besar yang mana mampu diwakili oleh
sampel terpilih. Sedangkan Herdiansyah (2010:106) mengutarakan bahwa
metode non-probability sampling merupakan sebuah metode sampling dimana
setiap individu dari populasi tidak memiliki kemungkinan yang sama untuk
terpilih. Diantara beberapa tipe non-probability sampling yang ada, penelitian
ini menggunakan tipe purposive sampling dan snowball sampling. Purposive
sampling digunakan dalam situasi dimana peneliti memiliki kemampuan untuk
menentukan informan sesuai dengan tujuan yang sudah dipikirkan sebelumnya
(Neuman, 2007:142). Teknik ini merupakan teknik pengambilan informan
yang dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti yang menganggap bahwa
unsur-unsur yang dikehendaki telah tercermin dalam anggota sampel yang
diambil. Dengan kata lain informan yang dipilih adalah informan yang mampu
memberikan informasi mengenai konsep yang diangkat. Teknik ini digunakan
apabila peneliti telah mengetahui dengan baik populasi yang akan diteliti
sehingga sampel tersebut akan merepresentasikan populasi yang sedang
diteliti. Sedangkan teknik snowball sampling digunakan untuk mengambil
sampel sumber data, yang pada awalnya memiliki jumlah yang sedikit,
bertambah menjadi besar (Sugiyono, 2010:300). Dalam penelitian ini, peneliti
mencoba untuk memilih orang tertentu yang mampu memberikan data yang
diperlukan. Kemudian berdasarkan data yang diperoleh itu, peneliti akan
menetapkan sampel lain yang akan memberikan data yang lebih lengkap.

Peneliti menggunakan teknik ini untuk memilih informan pada empat bank
sampah di Kabupaten Banyumas yaitu Bank Sampah Inti Barokah, Bank
Sampah Hamberkahi, Bank Sampah Wartinem Ambaradi, dan Bank Sampah
Moro (Limo Loro) Kranji yang dipilih peneliti karena dianggap mampu
menggambarkan permasalahan bagaimana partisipasi masyarakat dalam
program Bank Sampah di Kabupaten Banyumas, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2 Informan Penelitian

No Bank Bank Bank Bank Teknik


. Sampah Sampah Sampah Sampah pengambilan
Inti Hamberkahi Wartinem Moro informan
Barokah Kranji
1. Ketua Ketua Ketua Ketua Purposive
pengurus pengurus pengurus pengurus sampling
2. Nasabah Nasabah Nasabah Nasabah Snowball
bank bank bank bank Sampling
sampah sampah sampah sampah
3. Nasabah Nasabah Nasabah Nasabah Snowball
bank bank bank bank Sampling
sampah sampah sampah sampah

3.6 Sumber Data


Berdasarkan fenomena permasalahan yang ada serta fokus penelitian yang
akan dikaji oleh penulis, maka sumber data yang digunakan adalah jenis data
primer dan sekunder.
3.6.1 Data Primer
Menurut Danang Sunyoto (2013:21) data primer merupakan data
yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab permasalahan
penelitiannya. Data primer adalah data yang diperoleh melalui
wawancara dan observasi yang dilakukan oleh peneliti kepada sasaran
penelitian serta merupakan upaya mengintegrasikan kegiatan melihat,
mendengar, dan bertanya kemudian mencatatnya secara tertulis. Dalam
penelitian ini, data primer diperoleh melalui wawancara mendalam
terhadap ketua program bank sampah serta dengan masyarakat sebagai
nasabah aktif bank sampah. Selain itu, peneliti melakukan pengamatan
langsung terhadap kegiatan di bank sampah untuk melihat partisipasi
masyarakat dalam program.

3.6.2 Data Sekunder


Data sekunder adalah data yang berasal dari sumber tertulis yang
dibagi atas buku dan majalah ilmiah, sumber yang berasal dari arsip,
dokumen pribadi, serta dokumen resmi (Moleong, 2012:157). Adapun
dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data sekunder yang berasal
dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas, dokumen-dokumen
mengenai profil bank sampah, data organisasi, laporan capaian bank
sampah, dan buku-buku lain (buku keuangan, buku keanggotaan, dll.)
Selain itu pada penelitian ini juga menyertakan data sekunder yang
berasal dari website Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

3.7 Metode Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang relevan dan lengkap, penelitian ini
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Adapun teknik teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
3.7.1 Wawancara
Menurut Moleong (2012:186) wawancara merupakan percakapan
dengan maksud tertentu. Teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan wawancara semi terstruktur dengan
menggunakan pedoman wawancara yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tujuan diadakannya wawancara semi terstruktur dalam penelitian ini
adalah untuk menemukan permasalahan yang lebih terbuka dan
mendalam (Sugiyono, 2008:233). Pertanyaan-pertanyaan yang telah
dibuat peneliti dalam pedoman wawancara selanjutnya mampu
dikembangkan sesuai kebutuhan informasi yang dibutuhkan ketika
proses wawancara berlangsung sehingga pada proses tersebut
wawancara dapat lebih terbuka tetapi tetap berfokus kepada masalah
penelitian. Wawancara akan dilakukan kepada ketua pengurus bank
sampah serta masyarakat nasabah bank sampah untuk mengetahui terkait
dengan pelaksanaan pengelolaan sampah pada bank sampah di
Kabupaten Banyumas.
3.7.2 Observasi
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi langsung
dengan jenis observasi pasif. Menurut Sugiyono (2008:227), partisipasi
pasif mengartikan bahwa peneliti datang ke tempat orang-orang
melakukan kegiatan yang akan diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam
kegiatan tersebut. Dengan begitu, artinya peneliti akan melakukan
pengumpulan data dengan melihat sekaligus mengamati secara langsung
proses partisipasi dalam pengelolaan sampah melalui program bank
sampah di Kabupaten Banyumas tetapi tidak ikut melakukan
pengelolaan sampahnya. Dalam observasi langsung, pengumpulan data
dan pencatatannya dilakukan oleh peneliti terhadap objek di tempat
berlangsungnya peristiwa sehingga artinya peneliti berada bersama
dengan objek yang sedang diteliti atau diamati.

3.7.3 Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan sebuah cara pengumpulan data
yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah
serta bukan berdasarkan dari perkiraan dengan mengambil data yang
sudah ada dan tersedia dalam catatan dokumen. Hasil penelitian dari
wawancara dan observasi menjadi lebih dapat dipercaya apabila
didukung dengan dokumen (Sugiyono, 2008:240). Dokumentasi ini
diambil untuk memperoleh data-data, foto, serta catatan lapangan seperti
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan melalui program bank sampah di
Kabupaten Banyumas.

3.8 Metode Analisis Data


Analisis berdasarkan pendapatan Patton (1980:268) menjadi sebuah proses
pengorganisasian dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sehingga mampu menemukan tema dan merumuskan hipotesis.
Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah metode penelitian
kualitatif dengan analisis interaktif. Miles, Huberman dan Saldana (2014:18-
25) membagi analisis data ke dalam empat komponen utama yaitu:
a. Pengumpulan data (Data Collection)
Merupakan tahap mencari dan menelaah data primer dan sekunder
(wawancara, dokumentasi resmi, dan dokumentasi pribadi).
b. Kondensasi data (Data Condensation)
Dilatarbelakangi oleh perolehan data lapangan yang cukup banyak
jumlahnya, maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Kondensasi berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal hal yang
penting, mencari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu yang
berasal dari catatan lapangan baik secara tertulis, transkip wawancara,
dokumen-dokumen, serta materi empiris lainnya. Dengan demikian data
yang telah dikondensasi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudah dalam pengumpulan data selanjutnya.
c. Penyajian Data (Data Display)
Berdasarkan proses kondensasi, data disajikan dalam bentuk teks yang
bersifat naratif. Penyajian data merupakan upaya penyusunan sekumpulan
informasi ke dalam suatu matriks atau bentuk yang mudah dipahami
sehingga analis mampu melihat yang sedang terjadi dan menentukan
apakah harus menarik kesimpulan atau terus melangkah dengan
melakukan analisis kembali. Penyajian data yang mudah dipahami adalah
cara utama untuk menganalisis data kualitatif yang valid.
d. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)
Menarik kesimpulan menjadi sebuah proses dimana berusaha untuk
mencari arti objek, mencatat keteraturan pola yang ada, penjelasan,
konfigurasi-konfigurasi yang mungkin serta alur sebab akibat dari suatu
fenomena.

Berikut ini merupakan bentuk analisis interaktif dari Miles, Huberman dan
Saldana (2014:18-25) dimana tanda panah menjadi pola proses hubungan
diantara komponen data collection, data condensation, data display, dan
conclusion yaitu sebagai berikut :

Analisis data model interaktif Miles, Huberman dan Saldana (2014:18-25)

Data Collection Data Display

Data Condensation Conclusion


3.9 Validitas Data
Dalam penelitian ini, teknik validitas data yang digunakan berupa
triangulasi data. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data
dengan pendekatan multimetode dengan tujuan memperkuat dan menguji
konsistensi data yang diperoleh dari metode yang berbeda (wawancara,
observasi, dan dokumentasi) (Patton, 2015:600-603). Motivasi dasar dari
triangulasi adalah fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik
sehingga memperoleh kebenaran yang mampu dipertanggungjawabkan. Ini
bertujuan untuk mengurangi bias yang mungkin akan terjadi saat
pengumpulan dan analisis data. Triangulasi dilakukan dalam tiga bentuk
yaitu :
a. Triangulasi sumber. Teknik ini digunakan dalam menguji kredibilitas data
yang dilakukan dengan cara mengecek kembali data yang sudah diperoleh
di lapangan melalui sumber-sumber terkait dengan penelitian.
b. Triangulasi teknik. Teknik ini digunakan untuk menguji kredibilitas data
dengan mengecek kembali perolehan data lapangan dengan teknik
penelitian yang berbeda. Sebagai contoh, pada teknik pertama
menggunakan wawancara dilanjutkan kemudian dengan mencari validitas
menggunakan cara yang berbeda yaitu observasi untuk mengetahui apakah
hasil wawancara dan observasi menjadi hal yang sama atau justru berbeda.
c. Triangulasi waktu. Teknik ini merupakan teknik validitas data dengan
membandingkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan hasil
penelitian yang dilakukan pada jangka waktu bahkan situasi yang berbeda
tetapi dengan objek yang sama.

Dalam penelitian ini, teknik validitas data yang digunakan adalah


triangulasi sumber yangmana dalam mencari data akan dipilih beberapa
informan dengan karakteristik yang sama sehingga mampu membandingkan
jawaban setiap informan dan mendapatkan data yang lebih valid. Menurut
Moleong (2007:330), triangulasi sumber dilakukan dengan cara:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dan hasil wawancara
b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dan dengan
apa yang dikatakan secara pribadi
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang pada situasi penelitian
dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu sepanjang waktu
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan seperti masyarakat, masyarakat berpendidikan
menengah atau tinggi, dan pejabat pemerintah
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
Peneliti dalam penelitian menggunakan tahap triangulasi sumber dengan
membandingkan data hasil pengamatan dan hasil wawancara serta
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Hal ini dikarenakan secara praktis, peneliti memiliki keterbatasan waktu,
tenaga, dan biaya sehingga peneliti berusaha memaksimalkan hasil penelitian
dengan menggunakan tahap yang paling relevan dengan penelitian ini. Selain
itu telah disebutkan bahwa penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan
data berupa wawancara, observasi, serta dokumentasi sehingga dengan
membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara serta
membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen mampu mengurangi
bias yang mungkin akan terjadi saat pengumpulan dan analisis data.

REFERENSI :

Cohen, J. M., & Uphoff, N. T. (1980). Participation’s place in Rural


Development: Seeking clarity through specificity. World Development,
8(3), 213-235. Doi: https://doi.org/10.1016/0305-750X(80)90011-X
Creswell, J. W. (2013). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Method Approach. 4th Edition, SAGE Publication, Inc., London.
Danang Sunyoto. (2013). Metode Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika
Aditama.
Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis:
A Methods Sourcebook. London: SAGE.
Minichiello. V., Aroni, R., Timewell, E., & Alexander, L. (1995). In-Depth
Interviewing. (Second Edition). Australia: Longman.
Moleong, L. J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
______. (2012). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
______. (2015). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya
Neuman, W. L. (2007). Social Research Method: Qualitative and Quantitatif
Approach (2nd ed.). Boston: Pearson Education.
Patton, M. Q. (1980). Qualitative Evaluation Methods. SAGE Publications,
Beverly Hills.
_____. (2015). Qualitative Research and Evaluation Methods. 4 th Edition, SAGE
Publications, Thousand Oaks.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian (Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
______. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai