Anda di halaman 1dari 11

Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No.

01, Februari 2016


ISSN 2355-2883

STRATEGI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

A.H. Rahadian
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
Rahadian_ah@yahoo.com

Abstrak. Pembangunan berkelanjutan (Emil Salim,1990) bertujuan untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Pembangunan
yang berkelanjutan pada hekekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan pembangunan antar
generasi pada masa kini maupun masa mendatang,
Sasaran Pembangungan Berkelanjutan mencakup upaya untuk Pemerataan manfaat hasil-hasil
pembangunan antar generasi (intergeneration equity), safeguarding atau pengamanan terhadap
kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, pemanfaatan dan pengelolaan
sumberdaya alam semata untuk kepentingan mengejar pertumbuhan ekonomi,
mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang berkelanjutan, mempertahankan
manfaat pembangunan, menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan manusia antar generasi.
Strategi pembangunan berkelanjutan, meliputi Pembangunan yang menjamin pemerataan dan
keadilan sosial, pembangunan yang menghargai keanekaragaman, pembangunan yang
menggunakan pendekatan integratif, dan pembangunan yang meminta perspektif jangka
panjang.
Kata kunci : Sustainable Development Goal, Strategi Pembangunan Berkelanjutan.

Abstract. Sustainable development (Emil Salim, 1990) aims to improve the welfare of the
community, to meet the needs and aspirations of human beings. Sustainable development
principally intended to seek equitable development between generations in the present and in
the future. The targets of Sustainable Development includes a drive for equitable distribution
of the benefits of development outcomes across generations (intergeneration equity),
safeguarding or securing the preservation of natural resources and the environment,
utilization and management of natural resources solely for economic growth, maintaining the
sustainable welfare of the people, the benefits of development, the quality of human life across
generations. The sustainable development strategies, including development that ensures
equity and social justice, development that respects diversity, development using an
integrative approach, and development with long term perspectives.
Keywords: Sustainable Development Goals, Sustainable Development Strategy

ekonomi dan perlindungan lingkungan


PENDAHULUAN
merupakan tantangan berat bagi para
Ditengah deraan tantangan global
pengambil kebijakan di setiap negara.
seperti tingkat kemiskinan, bencana alam,
Tanpa adanya komitmen global untuk
perubahan iklim, dan krisis keuangan, isu
mengubah pola pembangunan
pembangunan berkelanjutan yang
konvensional, maka eksplorasi sumber
menekankan pada integrasi pembangunan
daya alam dan lingkungan akan semakin

46
A. H. Rahadian, Strategi Pembangunan Berkelanjutan

besar. Dampak nyata dari ekstraksi yang lahan di Inggris akibat ledakan penduduk
melebihi ambang batas daya dukung yang pesat. Satu setengah abad kemudian,
lingkungan tersebut adalah kekeringan perhatian terhadap keberlanjutan ini
yang berkepanjangan, peningkatan semakin mengental setelah Meadow dan
permukaan air laut serta terjadinya cuaca kawan-kawan pada tahun 1972
ekstrim. menerbitkan publikasi yang berjudul The
Limit to Growth (Meadow et al.,1972)
Salah satu masalah penting yang
dalam kesimpulannya, bahwa pertumbuhan
dihadapi dalam pembangunan ekonomi
ekonomi akan sangat dibatasi oleh
adalah bagaimana menghadapi trade-off
ketersediaan sumber daya alam. Dengan
antara pemenuhan kebutuhan
ketersediaan sumber daya alam yang
pembangunan disatu sisi dan upaya
terbatas, arus barang dan jasa yang
mempertahankan kelestarian lingkungan
dihasilkan dari sumber daya alam tidak
disisi lain (Fauzi,2004). Pembangunan
akan selalu bisa dilakukan secara terus
ekonomi yang berbasis sumber daya alam
menerus (on sustainable basis).
yang tidak memperhatikan aspek
kelestarian lingkungan pada akhirnya akan Meskipun mendapat kritikan yang
berdampak negatif pada lingkungan itu tajam dari para ekonom karena lemahnya
sendiri, karena pada dasarnya sumber daya fundamental ekonomi yang digunakan
alam dan lingkungan memiliki kapasitas dalam model The Limit to Growth, namun
daya dukung yang terbatas. Dengan kata buku tersebut cukup menyadarkan manusia
lain, pembangunan ekonomi yang tidak akan pentingnya pembangunan yang
memperhatikan kapasitas sumber daya berkelanjutan. Karena itu perhatian
alam dan lingkungan akan menyebabkan terhadap aspek keberlanjutan ini mencuat
permasalahan pembangunan dikemudian kembali ketika pada tahun 1987 World
hari. Commission on Environment and
Development (WCED) atau dikenal
Konsep pembangunan
sebagai Brundland Commission
berkelanjutan sebenarnya sejak sudah lama
menerbitkan buku berjudul Our Common
menjadi perhatian para ahli. Namun istilah
Future. Publikasi ini kemudian memicu
keberlajutan (sustainability) sendiri baru
lahirnya agenda baru mengenai konsep
muncul beberapa dekade yang lalu,
pembangunan ekonomi dan keterkaitannya
walaupun perhatian terhadap keberlanjutan
dengan lingkungan dalam konteks
sudah dimulai sejak Malthus pada tahun
pembangunan yang berkelanjutan. Agenda
1798 yang mengkhawatirkan ketersedian

47
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

ini sekaligus menjadi tantangan konsep beberapa negara namun pencapaiannya


pembangunan ekonomi neo-klasikal yang sangat tidak merata sesuai dengan tujuan
merupakan konsep pembangunan berdasarkan topik MDGs, negara atau
konvensional yang selama ini dikenal, wilayah dunia. Untuk itulah SDGs ini
yang menyatakan bahwa sustainable dicanangkan oleh PBB.
development is one that meets the needs of
KONSEP PEMBANGUNAN
the present without comprimising the
BERKELANJUTAN.
ability of the future generations to meet
their own need atau pembangunan Pembangunan berkelanjutan (Emil
berkelanjutan adalah pembangunan yang Salim,1990) bertujuan untuk meningkatkan
memenuhi kebutuhan masa kini tanpa kesejahteraan masyarakat, untuk
mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan- memenuhi kebutuhan dan aspirasi
kebutuhan generasi yang akan datang. manusia. Pembangunan yang berkelanjutan
pada hekekatnya ditujukan untuk mencari
Pembangunan berkelanjutan adalah
pemerataan pembangunan antar generasi
sebagai upaya manusia untuk memperbaiki
pada masa kini maupun masa mendatang.
mutu kehidupan dengan tetap berusaha
Menurut KLH (1990) pembangunan (yang
tidak melampaui ekosistem yang
pada dasarnya lebih berorientasi ekonomi)
mendukung kehidupannya. Dewasa ini
dapat diukur keberlanjutannya berdasarkan
masalah pembangunan berkelanjutan telah
tiga kriteria yaitu : (1) Tidak ada
dijadikan sebagai isu penting yang perlu
pemborosan penggunaan sumber daya
terus di sosialisasikan ditengah
alam atau depletion of natural resources;
masyarakat.
(2) Tidak ada polusi dan dampak
Maksud SDGs adalah upaya untuk
lingkungan lainnya; (3) Kegiatannya harus
melanjutkan tindak lanjut secara luas
dapat meningkatkan useable resources
dipublikasikannya Millenium
ataupun replaceable resource.
Development Goals, atau MDGs, yang
Senada dengan konsep diatas,
telah dilaksanakan dari tahun 2000 sampai
Sutamihardja (2004), menyatakan sasaran
2015. Beberapa lembaga yang menyetujui
pembangunan berkelanjutan mencakup
adanya SDGs ini mengatakan bahwa upaya
pada upaya untuk mewujudkan terjadinya:
ini belum pernah terjadi sebelumnya di era
MDGs untuk memenuhi kebutuhan orang- a. Pemerataan manfaat hasil-hasil
orang termiskin di dunia; para kritikus pembangunan antar generasi
mengatakan sudah ada implementasi di (intergeneration equity) yang

48
A. H. Rahadian, Strategi Pembangunan Berkelanjutan

berarti bahwa pemanfaatan yang mempunyai dampak manfaat


sumberdaya alam untuk jangka panjang ataupun lestari
kepentingan pertumbuhan perlu antar generasi.
memperhatikan batas-batas yang f. Menjaga mutu ataupun kualitas
wajar dalam kendali ekosistem atau kehidupan manusia antar generasi
sistem lingkungan serta diarahkan sesuai dengan habitatnya.
pada sumberdaya alam yang Dari sisi ekonomi Fauzi (2004)
replaceable dan menekankan setidaknya ada tiga alasan utama mengapa
serendah mungkin eksploitasi pembangunan ekonomi harus
sumber daya alam yang berkelanjutan. Pertama menyangkut alasan
unreplaceable. moral. Generasi kini menikmati barang dan
b. Safeguarding atau pengamanan jasa yang dihasilkan dari sumber daya
terhadap kelestarian sumber daya
alam dan lingkungan sehingga secara
alam dan lingkungan hidup yang
moral perlu untuk memperhatikan
ada dan pencegahan terjadi
ketersediaan sumber daya alam tersebut
gangguan ekosistem dalam rangka
untuk generasi mendatang. Kewajiban
menjamin kualitas kehidupan yang
moral tersebut mencakup tidak
tetap baik bagi generasi yang akan
mengekstraksi sumber daya alam yang
datang.
dapat merusak lingkungan, yang dapat
c. Pemanfaatan dan pengelolaan
menghilangkan kesempatan bagi generasi
sumberdaya alam semata untuk
mendatang untuk menikmati layanan yang
kepentingan mengejar pertumbuhan
sama. Kedua, menyangkut alasan ekologi,
ekonomi demi kepentingan
Keanekaragaman hayati misalnya,
pemerataan pemanfaatan
memiliki nilai ekologi yang sangat tinggi,
sumberdaya alam yang
oleh karena itu aktivitas ekonomi
berkelanjutan antar generasi.
semestinya tidak diarahkan pada kegiatan
d. Mempertahankan kesejahteraan
pemanfaatan sumber daya alam dan
rakyat (masyarakat) yang
lingkungan semata yang pada akhirnya
berkelanjutan baik masa kini
dapat mengancam fungsi ekologi. Faktor
maupun masa yang mendatang
ketiga, yang menjadi alasan perlunya
(inter temporal).
memperhatiakan aspek keberlanjutan
e. Mempertahankan manfaat
adalah alasan ekonomi. Alasan dari sisi
pembangunan ataupun pengelolaan
ekonomi memang masih terjadi perdebatan
sumberdaya alam dan lingkungan

49
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

karena tidak diketahui apakah aktivitas demikian ada kecendrungan bahwa


ekonomi selama ini sudah atau belum pemenuhan kebutuhan tersebut akan
memenuhi kriteria keberlanjutan, seperti tergantung pada kebutuhan dalam
kita ketahui, bahwa dimensi ekonomi mewujudkan pertumbuhan ekonomi
berkela njutan sendiri cukup kompleks, ataupun kebutuhan produksi pada skala
sehingga sering aspek keberlanjutan dari maksimum. Pembangunan berkelanjutan
sisi ekonomi ini hanya dibatasi pada jelas mensyaratkan pertumbuhan ekonomi
pengukuran kesejahteraan antargenerasi ditempat yang kebutuhan utamanya belum
(intergeneration welfare maximization). bisa konsisten dengan pertumbuhan

Sutamihardja (2004), dalam konsep ekonomi, asalkan isi pertumbuhan

pembangunan berkelanjutan, tabrakan mencerminkan prinsip-prinsip

kebijakan yang memungkin dapat terjadi keberlanjutan. Akan tetapi kenyataannya

antara kebutuhan menggali sumberdaya aktivitas produksi yang tinggi dapat saja

alam untuk memerangi kemiskinan dan terjadi bersamaan dengan kemelaratan

kebutuhan mencegah terjadinya degredasi yang tersebar luas. Kondisi ini dapat

lingkungan perlu dihindari serta sejauh membahayakan lingkungan. Jadi

mungkin dapat berjalan secara berimbang. pembangunan berkelanjutan mensyaratkan

Pembangunan berkelanjutan juga masyarakat terpenuhi kebutuahan dengan

mengharuskan pemenuhan kebutuhan cara meningkatkan potensi produksi

dasar bagi masyarakat dan adanya mereka dan sekaligus menjamin

kesempatan yang luas kepada warga kesempatan yang sama semua orang.

masyarakat untuk mengejar cita-cita akan Bagaimana cara hal ini dapat dilakukan?
kehidupan yang lebih baik dengan tanpa Pemerintah tentunya memerlukan
mengorbankan generasi yang akan datang. suatu strategi kebijakan yang realistis dan

Pengembangan konsep dapat dilaksanakan disertai dengan sistem

pembangunan yang berkelanjutan perlu pengendalian yang tepat. Eksploitasi

mempertimbangkan kebutuhan yang wajar sumber daya alam disarankan sebaiknya

secara sosial dan kultural, pada sumber daya alam yang replaceable

menyebarluaskan nilai-nilai yang atau tergantikan sehingga ekosistem atau

menciptakan standar konsumsi yang sistem lingkungan dapat dipertahankan.

berbeda dalam batas kemampuan


PRINSIP-PRINSIP PEMBANGUNAN
lingkungan, serta secara wajar semua
BERKELANJUTAN.
orang mampu mencita-citakannya. Namun

50
A. H. Rahadian, Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Memang diakui bahwa konsep mendatang untuk memenuhi kebutuhan


keberlanjutan merupakan konsep yang mereka.”
sederhana namun kompleks, sehingga Ada dua hal yang secara implisit
pengertian keberlajutanpun sangat menjadi perhatian dalam konsep brunland
multidimensi dan multi-interpretasi. tersebut. Pertama, menyangkut pentingnya
Menurut Heal, (Fauzi,2004). Konsep memperhatikan kendala sumber daya alam
keberlanjutan ini paling tidak mengandung dan lingkungan terhadap pola
dua dimensi : Pertama adalah dimensi pembangunan dan konsumsi. Kedua,
waktu karena keberlanjutan tidak lain menyangkut perhatian pada kesejahteraan
menyangkut apa yang akan terjadi dimasa (well-being)generasi mendatang. Heal
yang akan datang . Kedua adalah dimensi (1998) menyatakan bahwa asumsi
interaksi antara sistem ekonomi dan sistem
keberlajutan paling tidak terletak pada tiga
sumber daya alam dan lingkungan. Pezzey
aksioma dasar;(1) Perlakuan masa kini dan
(1992) melihat aspek keberlajutan dari sisi
masa mendatang yang menempatkan nilai
yang berbeda. Dia melihat bahwa
positif dalam jangka panjang; (2)
keberlanjutan memiliki pengertian statik
Menyadari bahwa aset lingkungan
dan dinamik. Keberlanjutan dari sisi statik
memberikan kontribusi terhadap economic
diartikan sebagai pemanfaatan sumber
wellbeing; (3) Mengetahui kendala akibat
daya alam terbarukan dengan laju
implikasi yang timbul pada aset
teknologi yang konstan, sementara
lingkungan.
keberlanjutan dari sisi dinamik diartikan
Konsep ini dirasakan masih sangat
sebagai pemanfaatan sumber daya alam
normatif sehingga aspek operasional dari
yang tidak terbarukan dengan tingkat
konsep keberlanjutan ini pun banyak
teknologi yang terus berubah.
mengalami kendala. Perman et al.,(1997)
Karena adanya multidimensi dan
mencoba mengelaborasikan lebih lanjut
multi-interpretasi ini, maka para ahli
konsep keberlanjutan ini dengan
sepakat untuk sementara mengadopsi mengajukan 5 lima alternatif pengertian:
pengertian yang telah disepakati oleh (1). Suatu kondisi dikatakan berkelanjutan
komisi Brundtland yang menyatakan (sustainable) jika utilitas yang diperoleh
bahwa “Pembangunan berkelanjutan masyarakat tidak berkurang sepanjang
adalah pembangunan yang memenuhi waktu dan konsumsi tidak menurun
kebutuhan generasi saat ini tanpa sepanjang waktu (non-declining
mengurangi kemampuan generasi consumption),(2) keberlanjutan adalah

51
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

kondisi dimana sumber daya alam dikelola aspek pemahaman, (1) keberlajutan
sedemikian rupa untuk memelihara ekonomi yang diartikan sebagai
kesempatan produksi dimasa mendatang, pembangunan yang mampu menghasilkan
(3) keberlanjutan adalah kondisi dimana barang dan jasa secara kontinu untuk
sumber daya alam (natural capital stock) memelihara keberlajutan pemerintahan dan
tidak berkurang sepanjang waktu menghindari terjadinya ketidakseimbangan
(nondeclining), (4) keberlanjutan adalah sektoral yang dapat merusak produksi
kondisi dimana sumber daya alam dikelola pertanian dan industri. (2) Keberlajutan
untuk mempertahankan produksi jasa lingkungan: Sistem keberlanjutan secara
sumber daya alam, dan (5) keberlanjutan lingkungan harus mampu memelihara
adalah adanya kondisi keseimbangan dan sumber daya yang stabil, menghindari
daya tahan (resilience) ekosistem eksploitasi sumber daya alam dan fungsi
terpenuhi. penyerapan lingkungan. Konsep ini juga
menyangkut pemeliharaan keanekaraman
Senada dengan pemahaman diatas,
hayati, stabilitas ruang udara, dan fungsi
Daly (1990) menambahkan beberapa aspek
ekosistem lainnya yang tidak termasuk
mengenai definisi operasional
kategori sumber-sumber ekonomi. (3).
pembangunan berkelanjutan, antara lain:


Keberlajutan sosial, keberlanjutan secara
Untuk sumber daya alam yang
sosial diartikan sebagai sistem yang
terbarukan : laju pemanenan harus
mampu mencapai kesetaraan, penyediaan
sama dengan
layanan sosial termasuk kesehatan,
laju regenerasi (produksi lestari).

pendidikan, gender, dan akuntabilitas
Untuk masalah lingkungan : laju
politik.
pembuangan limbah harus setara
dengan kapasitas asimilasi SUSTAINABLE DEVELOPMENT
lingkungan. GOALS.
 Sumber energi yang tidak
Dipilihnya SDGs (Sustainable
terbarukan harus dieksploitasi
Development Goals) sebagai pengganti
secara quasisustainable, yakni
MDGs (Millennium Development Goals)
mengurangi laju deplesi dengan
karena daya dukung alam alam terhadap
cara menciptakan energi substitusi.
kehidupan manusia semakin menurun
Selain definisi operasional diatas, sehingga perlu penyelamatan. Penurunan
Haris (2000) melihat bahwa konsep daya dukung alam itu seperti jumlah
keberlajutan dapat diperinci menjadi tiga
52
A. H. Rahadian, Strategi Pembangunan Berkelanjutan

penduduk dunia yang terus meningkat dari 1. Combating Poverty


4 miliar menjadi 7 miliar, akan 2. Changing Consumption Patterns
meningkatkan penggunaan sumber daya 3. Promoting Sustainable Human
alam untuk pemenuhan kebutuhan hidup Settlement Development
sehari-hari. Peningkatan pemanfaatan SDA 4. Biodiversity and Forests
ini yang dikuatirkan akan merusak lebih 5. Oceans
jauh lautan dan daratan sebagai sumber 6. Water Resources
nutrisi manusia. Kebutuhan manusia akan 7. Advancing Food Security
bahan pangan, energi dan kebutuhan 8. Energy, including from renewable
lainnya yang berasal dari hutan terus sources
meningkat sejak tahun 2007. Kehidupan Karena terdiri dari 8 tujuan maka
penduduk lokal, terutama yang berada di setiap negara dapat menentukan bagian
sekitar pantai dan hutan, terancam oleh mana yang perlu mendapat prioritas agar
bahaya banjir dan kekeringan. Karena itu, tercipta keseimbangan antara pertumbuhan
muncul kesadaran baru diantara negara- ekonomi, sosial dan perlindungan
negara di dunia bahwa pola produksi dan lingkungan hidup. Melalui SDGs umat
konsumsi yang selama ini terjadi, dilihat manusia diingatkan kembali akan tanggung
dari sisi lingkungan, tidak berkelanjutan. jawabnya terhadap sebuah proses yang
Ide atau gagasan tentang SDGs telah dimulai 20 tahun yang lalu, tepatnya
pertama kali disampaikan oleh pemerintah tahun 1992, ketika disepakati tentang
Kolombia dan Guatemala dalam Deklarasi Rio dengan Agenda 21 tentang
pertemuan tidak resmi di Solo, Indonesia, pembangunan berkelanjutan. Pada tahun
Juli 2011. Usulan ini terus bergulir dan 2002 disepakati Rio+10 yang menyepakati
menjadi perdebatan di kalangan anggota Plan of Implementation, dan di tahun 2012
PBB dalam berbagai pertemuan tidak negara-negara di dunia kembali bersepakat
resmi untuk menyempurnakan usulan untuk menentukan sebuah tujuan yang
tersebut. Laporan Sekjen PBB yang sebenarnya sudah dirumuskan 20 tahun
dipersiapkan oleh Panel Tingkat Tinggi yang lalu. Jika MDGs hanya
tentang Keberlanjutan Global juga diimplementasikan di negara-negara
memberikan dukungan yang signifikan berkembang saja, maka SDGs akan
terhadap SDGs. Di dalam usulannya, diterapkan di semua negara di dunia.
kedua negara menyebutkan ada 7 tujuan Pembangunan berkelanjutan
pembangunan berkelanjutan, yaitu: mencakup tiga pilar penting yaitu

53
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

ekonomi, sosial dan lingkungan yang harus melampaui ambang batas dan daya dukung
dijalankan secara terintegrasi. Pemahaman lingkungan.
tentang pembangunan berkelanjutan tidak
Jika daya tampung lingkungan
diartikan secara sempit sebagai
terlampaui, maka struktur dan fungsi dasar
perlindungan lingkungan tetapi
ekosistem sebagai penunjang kehidupan
pemahaman tentang keterkaitan antara
akan rusak dan keberlanjutan fungsi
ekonomi, sosial dan lingkungan alam.
lingkungan terganggu. Keadaan itu akan
Munculnya masalah ketersediaan bahan
menjadi beban lingkungan dan sosial yang
pangan, air, tanah dan energi merupakan
pada akhirnya masyarakat dan
akibat dari tindakan manusia yang
pemerintahlah yang harus menanggung
melakukan eksploitasi secara berlebihan.
beban pemulihannya. Oleh karena itu,
Melalui konsep pembangunan
pendayagunaan sumberdaya alam sebagai
berkelanjutan, maka pengelolaan sumber
pokok-pokok kemakmuran rakyat harus
daya alam harus dilakukan secara hati-hati
dilakukan secara terencana, rasional,
agar generasi yang akan datang tetap
optimal dan bertanggungjawab serta sesuai
dapat, menikmati kekayaan alam tersebut.
dengan kemampuan daya dukungnya serta
Masalah pembangunan dengan memperhatikan kelestarian fungsi
berkelanjutan terkait dengan kemajuan dan keseimbangan lingkungan hidup bagi
pesat yang dicapai dalam pembangunan pembangunan berkelanjutan.
untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat. Namun
STRATEGI PEMBANGUNAN
sayangnya semuanya itu diiringi oleh
BERKELANJUTAN
kemunduran kemampuan sumberdaya
Dari berbagai konsep yang ada
alam seperti air, tanah, dan hutan dan
maka dapat dirumuskan prinsip dasar dari
terkurasnya sumberdaya alam seperti
setiap elemen pembangunan berkelanjutan.
perikanan, pertambangan, minyak dan
Dalam hal ini ada empat komponen yang
mineral lainnya. Pelaksanaan
perlu diperhatikan yaitu pemerataan,
pembangunan juga menghasilkan produk
partisipasi, keanekaragaman, integrasi, dan
sampingan seperti limbah, sampah, dan
perspektif jangka panjang.
buangan baik dalam bentuk padat, cair,
gas, maupun tingkat tekanan dan Pembangunan yang Menjamin
kebisingan. Yang perlu dijaga adalah agar Pemerataan dan Keadilan Sosial.
hasil-hasil sampingan tersebut tidak

54
A. H. Rahadian, Strategi Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan yang berorientasi ekosistem.. Pemeliharaan keanekaragaman


pemerataan dan keadilan sosial harus budaya akan mendorong perlakuan yang
dilandasi hal-hal seperti ; meratanya merata terhadap setiap orang dan membuat
distribusi sumber lahan dan faktor pengetahuan terhadap tradisi berbagai
produksi, meratanya peran dan kesempatan masyarakat dapat lebih dimengerti.
perempuan, meratanya ekonomi yang
Pembangunan yang Menggunakan
dicapai dengan keseimbangan distribusi
Pendekatan Integratif.
kesejahteraan. Namun pemerataan
bukanlah hal yang secara langsung dapat Pembangunan berkelanjutan
dicapai. Pemerataan adalah konsep yang mengutamakan keterkaitan antara manusia
relatif dan tidak secara langsung dapat dengan alam. Manusia mempengaruhi
diukur. Dimensi etika pembangunan alam dengan cara yang bermanfaat atau
berkelanjutan adalah hal yang menyeluruh, merusak. Hanya dengan memanfaatkan
kesenjangan pendapatan negara kaya dan pengertian tentang kompleksnya
miskin semakin melebar, walaupun keterkaitan antara sistem alam dan sistem
pemerataan dibanyak negara sudah sosial. Dengan menggunakan pengertian
meningkat. Aspek etika lainnya yang perlu ini maka pelaksanaan pembangunan yang
menjadi perhatian pembangunan lebih integratif merupakan konsep
berkelanjutan adalah prospek generasi pelaksanaan pembangunan yang dapat
masa datang yang tidak dapat dimungkinkan. Hal ini merupakan
dikompromikan dengan aktivitas generasi tantangan utama dalam kelembagaan.
masa kini. Ini berarti pembangunan
generasi masa kini perlu Pembangunan yang Meminta Perspektif

mempertimbangkan generasi masa datang Jangka Panjang.

dalam memenuhi kebutuhannya.


Masyarakat cenderung menilai

Pembangunan yang Menghargai masa kini lebih dari masa depan,.implikasi

Keanekaragaman. pembangunan berkelanjutan merupakan


tantangan yang melandasi penilaian ini.
Pemeliharaan keanekaragaman
Pembangunan berkelanjutan mensyaratkan
hayati adalah prasyarat untuk memastikan
dilaksanakan penilaian yang berbeda
bahwa sumber daya alam selalu tersedia
dengan asumsi normal dalam prosedur
secara berkelanjutan untuk masa kini dan
discounting. Persepsi jangka panjang
masa datang. Keanekaragaman hayati juga
adalah perspektif pembangunan yang
merupakan dasar bagi keseimbangan

55
Prosiding Seminar STIAMI Volume III, No. 01, Februari 2016
ISSN 2355-2883

berkelanjutan. Hingga saat ini kerangka Fauzi.A. 2004, Ekonomi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan, Teori dan
jangka pendek mendominasi pemikiran
Aplikasi, Gramedia Pustaka Utama,
para pengambil keputusan ekonomi, oleh Jakarta.
karena itu perlu dipertimbangkan. Heal,G.1998 Valuing the Future :
Economic Theory and
Sustainability. Columbia University
DAFTAR PUSTAKA
Press.New York.

Griggs, D. 2013. From MDGs to SDGs: Michael Harris, 2000. Human Resource
Key challenges and opportunities. management.second edition. USA :
Jerman: Monash Sustainability Harcourt Brace & Company.
Institute. Pezzey, John. 1992. "Sustainability: An
http:/ Interdisciplinary Guide."
http://sustainabledevelopment.un.or Environmental Values 1, no 4, The
g/content/documents/3490griggs.pd White Horse Press: Cambridge,
f UK.
[1 Februari 2016]
Sutamihardja, 2004 Perubahan Lingkungan
Daly, Herman. 1990. "Commentary: Global; Program Studi Pengelolaan
Toward some operational Sumber Daya Alam dan
principles of sustainable Lingkungan Sekolah Pascasarjana;
development." Ecological IPB.
Economics 2 (1990).

56

Anda mungkin juga menyukai