Modul Fisika
Modul Fisika
LISTRIK STATIS
Disusun Oleh:
Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga kita masih diberi kesempatan dan dapat melaksanakan segala
aktivitas kita. Dan Alhamdulillah dengan berkat rahmat Allah kami dapat menyelesaikan
“Modul: Listrik Statis”. Shalawat beserta salam kita curahkan kepada nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa kita semua dari alam jahiliyah kepada alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagaimana yang telah kita rasakan sekarang ini.
Dalam penulisan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu yang telah membimbing kami dalam mata kuliah “Kajian IPA FISIKA”, karena
tanpa mereka kami tidak dapat menyelesaikan tugas ini. Penulis sadar tidak ada satu karya
tulis pun yang luput dari kekhilafan, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan modul ini kearah yang lebih baik. Semoga modul ini dapat berguna dan dapat
di manfaatkan untuk kita semua.
( Penulis)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
LISTRIK STATIS...............................................................................................................................4
A. Listrik Statis.............................................................................................................................4
B. Muatan Listrik.........................................................................................................................5
C. Induksi......................................................................................................................................6
D. Hukum Coulomb........................................................................................................................7
E. Medan Listrik........................................................................................................................10
F. Penerapan Listrik Statis........................................................................................................11
Kesimpulan........................................................................................................................................13
SOAL LATIHAN...............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................17
LISTRIK STATIS
A. Listrik Statis
Ketika kita memperhatikan proses terjadinya kilat dan petir pada saat turun
hujan, mungkin kita tidak menyadari bahwa sesungguhnya pada saat itu terjadi
‘loncatan’ sejumlah muatan listrik statis, yakni elektron. Terjadinya loncatan muatan
listrik dalam bentuk kilat dan petir ini membawa energi yang sangat besar sehingga
sangat wajar apabila terjadinya kilat dan petir ini sangat ditakuti karena bangunan atau
manusia yang terkena sambaran petir umumnya akan terbakar. Untuk melindungi dari
bahaya terkena kilat dan petir, maka pada gedung-gedung yang tinggi umumnya
dilengkapi dengan alat penangkal petir. (Ignatius, 2009)
Sejak ditemukannya lampu listrik oleh Thomas A. Edison kira-kira seabad
yang lalu, kini rasanya hampir setiap orang memiliki ketergantungan yang sangat
besar terhadap listrik. Walaupun ada sejumlah bahaya yang ditimbulkan oleh listrik
akan tetapi manfaatnya bagi kehidupan sungguh tiada terkira. Hampir semua
peralatan di sekitar kita umumnya bergantung pada listrik, mulai dari lampu-lampu,
televisi, lemari es, komputer, radio, hingga telepon seluler dan benda-benda lainnya
mengandalkan energi listrik. Pembelajaran mengenai kelistrikan itu sendiri dibagi
kedalam dua bagian, yaitu listrik statis (electrostatic) yang mempelajari muatan listrik
yang dalam keadaan diam, dan listrik dinamik (electrodynamic) yang mempelajari
muatan listrik yang bergerak.( Ignatius, 2009)
B. Muatan Listrik
Gejala kelistrikan statik baru dipelajari intensif pada tahun 1700-an oleh
seorang Ilmuan Perancis bernama Charles Dufay. Ia berhasil menunjukkan adanya
dua jenis gejala. Pertama bahwa gejala listrik ini dapat menimbulkan efek tarik-
menarik pada benda tertentu dan yang kedua dapat menyebabkan tolak-menolak.
Dalam perkembangan selanjutnya dari dua gejala ini disimpulkan terdapat dua jenis
sumber listrik (yang kemudian disebut muatan listrik). Dufay menamakan gejala ini
dengan istilah resinous (yang bersifat -) dan vitreous (yang bersifat +). Perkembangan
selanjutnya adalah ditemukannya mesin pembangjkit (generator) muatan listrik.
Generator elektrostatik yang pertama kali dikembangkan oleh Francis Hauksbee
(1666-1713) pada tahun 1710, mampu menghasilkan muatan listrik yang semakin
besar. Selain dihantarkan, muatan listrik juga berinteraksi satu dengan lainnya.
Charles Augustin de Coulomb (1736-1806) merupakan ilmuwan pertama yang
mengukur bagaimana muatan listrik berinteraksi. (Ishaq, 2002)
Salah satu kegiatan percobaan untuk menunjukkan adanya muatan listrik ialah
menggosok batang kaca dengan kain sutera sehingga batang kaca menjadi bermuatan
negatif. Atau menggosok batang plastik dengan kain wol sehingga batang plastik
menjadi bermuatan positif. Bagaimana menjelaskan dua jenis gosokan yang
menghasilkan muatan yang berbeda. Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda harus
mengingat kembali teori atom Rutherford dalam ilmu kimia. Menurut Rutherford
atom pembentuk benda tersusun dari sejumlah proton bermuatan positif yang
terkonsentrasi di inti dan sejumlah elektron bermuatan negatif menempati sejumlah
kulit lintasan yang mengelilingi inti. Benda netral adalah benda yang pada setiap
atomnya jumlah proton sama dengan jumlah elektron. (Subekti, 2009)
C. Induksi
Induksi dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke
benda netral. Akibatnya benda netral akan terpolarisasi. Jika benda netral yang telah
terpolarisasi di hubungkan dengan tanah (di ground kan), maka elektron-elektronnya akan
mengalir menuju tanah. Setelah penghantar yang menuju tanah di hilangkan dan benda
bermuatan listrik dijauhkan, maka benda netral akan menjadi kekurangan elektron
(bermuatan positif). Induksi dalam jumlah muatan tertentu dapat mengakibatkan muatan
listrik melompati gap (jarak pemisah), dalam hal ini dapat menimbulkan lintasan bunga api.
Salah satu peristiwa yang besar adalah terjadinya petir.
D. Hukum Coulomb
Gaya Coulomb adalah jenis gaya di alam yag ditemukan oleh Charles Augustin de
Coulomb, seorang ahli fisika bangsa Prancis. Gaya Coulomb sebenarnya merupakan salah
satu contoh gaya alamiah. Hingga saat ini di alam ditemukan adanya empat gaya alamiah,
yaitu: (1) Gaya gravitasi, bekerja pada semua partikel, antara lain berfungsi menjaga setiap
benda langit berada pada orbitnya. (2) Gaya elektromagnetik, bekerja di antara partikel
bermuatan, antara lain berfungsi mengikat atom-atom dan molekul-molekul dalam benda.
Gaya Coulomb merupakan contoh gaya elektromagnetik. (3) Gaya lemah (week force),
terjadi pada peluruhan radio aktif. (4) Gaya kuat (strong force), berfungsi menjaga neutron-
neutron dan proton-proton berada bersamasama dalam sebuah inti atom.
Pada tahun 1768, melalui sebuah percobaan, Coulomb mendapatkan bahwa muatan-muatan
sejenis akan menimbulkan efek tarik-menarik (atraktif) dan benda yang berlainan jenis akan
saling menolak (repulsif). Gaya tarik/tolak ini berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar
benda/muatan dan sebanding dengan besarnya muatan benda tersebut.(Walker, 2009)
Contoh soal
Di udara terdapat dua buah muatan 10 μC dan 40 μC terpisah dalam jarak 20 cm
a. berapakah besar gaya interaksi kedua muatan tersebut.
b. Apabila kedua muatan ditempatkan di suatu medium yang
konstanta dielektrikumnya 3. Berapakah gaya yang dialami
oleh muatan 40 μC ?
a. besarnya gaya interaksi kedua
muatan adalah
b.
E. Medan Listrik
Medan listrik merupakan salah satu besaran listrik yang memiliki kaitan
dengan interaksi Coulomb. Medan listrik merupakan suatu besaran fisis yang
memiliki nilai pada setiap titik dalam ruang. Konsep medan memungkinkan kita
memandang sebuah muatan listrik q sebagai sumber yang memancarkan pengaruh
listrik ke segala arah. Pengaruh listrik ini dinamakan medan (field). Medan listrik ini
akan mempengaruhi muatan listrik lain q’ (muatan uji) yang berada di sekitarnya,
berupa tarikan atau tolakan, bergantung dari jenis muatannya. Dengan kata lain
muatan q’ akan mengalami gaya Coulomb. Medan listrik adalah daerah di sekitar
muatan di mana pengaruh listrik masih berpengaruh pada muatan lain. Kuat medan
listrik di suatu titik sejauh r dari muatan q adalah :
Dari persamaan ini kita perhatikan bahwa makin jauh dari muatan listrik, medan
listrik makin kecil secara kuadratik, perhatikan Gambar
Dari persamaan di atas bisa kita dapatkan hubungan antara gaya Coulomb F dengan medan
listrik E:
1 q 1.q 2 1 q1
F= =q( )
4 πε ˳ r ² 4 πε ˳ r 2
F
F = q.E E= q
Kesimpulan
Benda yang digosok dengan benda lain sehingga menimbulkan listrik statis disebut
benda tersebut bermuatan listrik
Muatan listrik adalah pembawa sifat kelistrikan suatu benda
Dua buah benda tertentu bila saling digosok, maka kedua benda akan bermuatan
listrik.
Contoh:
Balon dengan kain wol
Kaca dengan kain sutra
Mika dengan kain wol
Mika dengan kain sutra
Induksi dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke
benda netral. Akibatnya benda netral akan terpolarisasi
Gaya tolak menolak atau gaya Tarik menarik antara dua buah benda bermuatan listrik
sebanding dengan besar muatan listrik masing-masing dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak pisah antara kedua muatan listrik
Medan listrik digunakan untuk menggambarkan keadaan daerah atau ruang di sekitar
benda yang bermuatan listrik dimana setiap benda lain yang bermuatan bila
ditempatkan pada ruang tersebut maka benda tersebut mengalami gaya listrik statis.
Pada pengecatan Mobil agar dapat dicat dengan rata maka badan mobil diberi muatan
listrik yang berbeda dengan muatan listrik yang ada pada cat. Dengan demikian cat
dapat menempel kuat dan merata pada mobil
SOAL LATIHAN
1. Titik A terletak dalam medan listrik. Kuat medan listrik di titik A= 0,5 NC -1. Jika di
titik A diletakkan benda bermuatan listrik 0,25 C, maka pada benda tersebut
bekerja gaya Coulomb sebesar …
A. 0,125 N
B. 0,25 N
C. 0,35 N
D. 0,40 N
E. 0,70 N
Diketahui :
Kuat medan listrik di titik A = 0,5 NC -1
F = 0,125 N
Jawaban yang benar adalah A.
2. Dua buah muatan masing-masing 5 C dan 4 C berjarak 3 m satu sama lain. Jika
diketahui k = 9 × 109 Nm2 C–2 , maka besar gaya Coulomb yang dialami kedua muatan
adalah …
Diketahui :
Muatan 1 (q1) = 5 C
Muatan 2 (q2) = 4 C
Jarak antara muatan 1 dan 2 (r) = 3 meter.
Konstanta Coulomb (k) = 9 × 109 Nm2 C–2
Ditanya : Besar gaya Coulomb (F)
Jawab :
q 1. q 2
F= K r²
(5)(4 )
= (9 x 109¿
3²
20
(9 x 109¿
9
= (1 x 109) (20)
= 20 x 109
F = 2 x 1010
Jawaban C
3. Muatan listrik +q1 = 10 μC ; +q2 = 20 μC ; dan q3 terpisah seperti pada gambar di
bawah. Agar gaya Coulomb yang bekerja di muatan q 2 = nol ; maka muatan
q3 adalah…
A. +2,5 μC
B. –2,5 μC
C. +25 μC
D. –25 μC
E. +4 μC
Pembahasan
Diketahui :
Muatan 1 (q ) = 10 μC = 10 x 10 C
1
-6
Muatan 2 (q ) = 20 μC = 20 x 10 C
2
-6
Ditanya : Berapa muatan q agar gaya Coulomb yang bekerja di muatan q sama
3 2
Jawab :
Ada dua gaya yang bekerja pada +q . 2
Gaya pertama adalah gaya tolak antara muatan +q dan muatan +q yakni
1 2
bermuatan negatif. Jadi gaya kedua adalah gaya tarik antara muatan +q dan -
2
Muatan q mengalami gaya listrik dalam arah menuju muatan (+) yang
menimbulkan medan listrik, sehingga muatan q bertanda negatif.
Jawaban yang benar adalah D.
DAFTAR PUSTAKA