DISUSUN OLEH
1. Vander Han Andriano (36)
2. Agita Tarigan (01)
3. Denisa Elysia (10)
4. Ermina Arya. W. P. H (11)
5. Joyce Lin (17)
6. Marcello Chrisdiantoro (23)
7. Ryan Ferbianto (28)
8. Yoris Panji (39)
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang
berjudul “Perbandingan Sistem PJJ dan PTM Terhadap Proses Pembelajaran Siswa
di SMA Gembala Baik Pontianak.” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Judul........................................................................................................... 1
1.2 Latar Belakang ........................................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................... 6
1.3.1 Bagaimana dampak yang dirasakan siswa terhadap sistem
PTM dan PJJ yang dilaksanakan?
1.3.2 Bagaimana minat siswa dengan sistem PTM atau PJJ yang
dilaksanakan?
1.3.3 Bagaimana pandangan siswa terhadap sistem PTM dan PJJ
yang dilaksanakan?
1.3.4 Bagaimana sikap siswa terhadap sistem PTM dan PJJ yang
dilaksanakan?
1.3.5 Bagaimana kendala siswa selama pembelajaran PTM dan PJJ
yang dilaksanakan?
1.1 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6
1.2 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
BAB II Kajian Toeri
2.1 Pengertian pembelajaran............................................................................ 8
2.2 Tujuan pembelajaran ................................................................................. 8
2.3 Jenis pembelajaran PJJ dan PTM .............................................................. 11
2.4 Ciri-ciri Sitem PJJ dan PTM ...................................................................... 13
2.5 Kelebihan dan kekurangan Sistem PJJ dan PTM ...................................... 16
BAB III Metodologi Penelitian
3.1 Metode penelitian ...................................................................................... 19
3.2 Bentuk penelitian ....................................................................................... 19
3.3 Sumber Data dan Data ............................................................................... 20
3.4 Teknik dan Alat pengumpulan Data .......................................................... 20
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................. 20
ii
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Dampak yang dirasakan siswa terhadap sistem PTM dan PJJ
yang dilaksanakan...................................................................................... 22
4.2 Minat siswa dengan sistem PTM atau PJJ yang dilaksanakan .................. 23
4.3 Pandangan siswa terhadap sistem PTM dan PJJ yang dilaksanakan ......... 24
4.4 Sikap siswa terhadap sistem PTM dan PJJ yang dilaksanakan ................. 24
4.5 Kendala siswa selama pembelajaran PTM dan PJJ yang dilaksanakan .... 25
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .................................................................................................... 27
5.2 Saran .......................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 42
LAMPIRAN I .................................................................................................... 30
LAMPIRAN II ................................................................................................... 31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
8
9
penuh kasih sayang dan kelembutan adapun dengan cara ketegasan agar
situasi pembelajaran di dalam kelas tersebut menjadi lebih serius untuk
dilakukan. Tentu saja semua guru memiliki ciri khasnya masing-masing
karena mereka memiliki prinsip dan cara gaya pembelajarannya sendiri.
Begitu pula dengan siswa/i yang sebagai penerima dari didikan
pembelajaran tersebut memiliki tanggapan otak pemikiran yang berbeda.
Relatif saja jika dalam satu kelompok kelas memiliki daya tampung
pemahaman terhadap materi yang berbeda-beda.
Dari keberagaman proses pembelajaran yang diajarkan oleh guru dan
diterima oleh siswa/i. Semuanya memiliki satu kesatuan tujuan
pembelajaran yang diterima, yakni suatu keberhasilan dalam hidup. Dimana
cara-cara proses pembelajaran yang diterima sangat berpotensi besar dalam
mempengaruhi citra masa depan seseorang. Tujuan pembelajaran dapat
dirumuskan dalam bentuk suatu perilaku seseorang dalam berkompetisi
spesifik, aktual dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau
dikuasai siswa setelah mengikuti proses kegiatan pembelajaran tertentu.
Menurut Dejnozka dan Kavel (1981) mendefinisikan bahwa “tujuan
pembelajaran adalah suatu pernyataan spesifik yang dinyatakan dalam
bentuk perilaku yang diwujudkan dalam bentuk tulisan yang
menggambarkan hasil belajar yang diharapkan”. Tujuan pembelajaran
juga salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan
pembelajaran. Adapun manfaat dari Tujuan Pembelajaran :
Sedangkan sistem PTM (luring) adalah pembelajaran yang sama sekali tidak
dalam kondisi terhubung jaringan internet maupun intranet. Secara
sederhana, misalnya peserta didik melakukan chat di Whatsapp artinya
mereka melakukan aktivitas daring atau online. Akan tetapi, jika peserta
didik menulis artikel atau mengerjakan tugas di Microsoft Word dan tidak
menyambungkannya dengan jaringan internet, maka itu adalah contoh
aktivitas luring atau offline.
Misalkan lagi, jika guru dan peserta didik melakukan online
conference melalui aplikasi Whatsapp, Google Hangout, atau Zoom, ini
artinya melakukan aktivitas daring atau online. Sedangkan jika melakukan
offline conference dengan bertemu secara langsung tanpa menggunakan
internet, hal itu adalah contoh aktivitas luring atau offline. Dari sisi definisi
sudah berbeda. Tentu saja masih ada perbedaan lain dari penerapannya
dengan berbagai ciri-ciri tersendiri.
2.4.1 Ciri-ciri sistem PJJ
2.4.1.1 Mengandalkan penggunaan teknologi
Teknologi yang mumpuni adalah salah satu persyaratan
yang wajib dipenuhi agar aktivitas dapat berjalan lancar
dan tidak berkonflik satu sama lain. Selain itu, aktivitas
PJJ yang dilaksanakan wajib terhubung dengan jaringan
internet. Biasanya dalam praktek aktivitas PJJ, siswa bisa
menggunakan smartphone, laptop, atau komputer yang
didukung oleh aplikasi tertentu, seperti Google Meet,
Zoom, dan lain-lain.
2.4.1.2 Menggunakan sistem dan media
Apabila siswa ingin beraktivitas secara PJJ, maka akan
ada medium atau media khusus untuk dapat
menyelenggarakan suatu acara tanpa tatap muka. Siswa
bisa gunakan beberapa aplikasi yang tersedia di komputer
atau sesuai rekomendasi dari penyelenggara acara. Maka
15
19
20
22
23
Setiap hal atau pilihan yang kita pilih pasti ada dampak nya
masing-masing ,semua orang pasti ingin terhindar dari dampak, pengaruh
ataupun konsekuensi dari pilihannya, tetapi kita tidak dapat memastikan
apakah pilihan yang telah kita pilih sudah tepat atau belum.
4.2 Minat Siswa Dengan Sistem PTM atau PJJ Yang Dilaksanakan
Ada berbagai macam minat dari siswa-siswi SMA Gembala Baik,
minat adalah suatu keinginan yang mendukung seseorang untuk tertarik
pada kegiatan tertentu, minat juga dapat dikatakan dimana seseorang
mempunyai perhatian terhadap suatu dan disertai keinginan untuk
mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih jauh apa yang
mereka dapat dan mereka pelajari, jika dilihat dari hasil bahwa yang
meminati sistem PTM lebih banyak dari PJJ walaupun selisih
perbandingan sangat-sangat tipis.
Pada pembelajaran PTM yang sudah dilakukan ini berpengaruh pada
minat belajar siswa-siswi, yang dikarenakan murid menjadi bosan ketika
pembelajaran daring berlangsung, pembelajaran kurang menarik tidak
seperti dikelas, oleh karena itu mereka memilih sistem PTM karena
ketertarikan nya.
Begitu pula pada sistem PJJ, pembelajaran daring adalah modal/pola
pembelajaran pilihan guru untuk merencanakan proses belajar yang
sesuai dengan efisien guna mencapai tujuan pembelajaran online dapat
dijadikan minat belajar siswa PJJ, ketika terjadi sebuah wabah seperti
sekarang, siswa-siswi PJJ lebih tertarik akan hal ini dikarenakan tidak
ingin keluar rumah karena COVID-19, dan lebih aman jika memilih
belajar dirumah, oleh karena itu siswa-siswi lebih minat/tertarik pada
sistem ini. Setiap orang pasti memiliki minat yang berbeda-beda, dan
pasti nya minat yang ia pilih akan menguntungkan diri nya sendiri.
24
Gembala Baik mengenai sikap siswa terhadap sistem PTM dan PJJ yang
dilaksanakan.
Untuk itu peneliti mengambil data dari siswa SMA Gembala Baik
dimana rata-rata siswa memberi respon tentang sikap siswa saat
melakukan pembelajaran PTM atau PJJ, apakah bersikap pasif atau aktif.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat
berbagai respon tentang sikap siswa saat melakukan sistem pembelajaran
PTM dan PJJ, terdapat berbagai respon terhadap pembelajaran PTM
dimana mereka menjawab sikap mereka saat pembelajaran adalah aktif,
namun ada juga beberapa siswa yang bersifat pasif saat pembelajaran
PTM. Pembelajaran PJJ mendapatkan respon yang sama dimana siswa
lebih banyak bersifat aktif, namun ada juga murid yang bersifat pasif
karena kendala sinyal dan device.
4.5 Kendala Siswa Selama Pembelajaran PTM Dan PJJ Yang
Dilaksanakan
Dalam sistem pembelajaran PTM maupun PJJ pasti bagi beberapa
siswa terdapat kendala yang membuat pembelajaran menjadi terganggu
dan mengakibatkan ketinggalan materi dalam pembelajaran. Rumusan
masalah ini dipilih oleh penulis dengan tujuan untuk mengetahui adanya
kendala yang terjadi saat sistem pembelajaran PTM maupun PJJ
berlangsung. Dapat dilihat dari hasil data angket yang telah diberikan
kepada siswa-siswi SMA Gembala Baik, dalam sistem pembelajaran PTM
ataupun PJJ pasti ada beberapa yang mengalami kendala yang membuat
sistem pembelajaran menjadi terganggu.
Pada hasil data angket yang ada pada sistem pembelajaran PJJ
maupun PTM terdapat masing-masing kendala. Pada sistem pembelajaran
PJJ, beberapa siswa-siswi SMA Gembala Baik ada yang mengalami
kendala seperti jaringan dan device yang dipakai. Bahkan listrik juga
menjadi salah satu kendala untuk beberapa siswa yang berada didaerah
yang belum mendapat penyaluran listrik. Pada sistem pembelajaran PTM,
beberapa siswa mengalami kendala seperti, tidak adanya transportasi,
26
bosan dengan suasana sekolah dan jam sekolah yang terlalu pagi yang
mengharuskan para siswa untuk bangun lebih pagi dari biasanya.
Bagi beberapa siswa yang mengalami kendala tersebut, akan sangat
sulit untuk mengikuti pembelajaran dengan serius. Karena kendala yang
beberapa siswa alami itu dapat menggangu konsentrasi saat guru
menjelaskan materi yang menyebabkan ketertinggalan akan pemahaman
materi.
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini terdapat kesimpulan dari pembahasan di bab IV. Bab ini juga
berisi saran-saran yang berhubungan dengan hasil dari rumusan masalah yang
telah di buat.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis peneliti pada bab IV maka peneliti dapat
menyimpulkan setiap rumusan masalah sebagai berikut:
5.1.1 Dampak yang dirasakan siswa terhadap sistem PTM Dan PJJ yang
dilaksanakan
Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan pertama yaitu dampak
yang dirasakan siswa terhadap sistem PTM dan PJJ yang
dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi yang mengambil
sistem PJJ dan PTM memiliki kendala mereka masing-masing.
Terlepas dari itu, sistem PTM dan PJJ juga memiliki resiko, seperti
PJJ yang beresiko keterbatasan dalam memahami materi dan PTM
yang beresiko kurang amannya kondisi (COVID-19). Setiap hal atau
pilihan yang dipilih pasti ada dampaknya masing-masing, semua
orang pasti ingin terhindar dari dampak, pengaruh ataupun
konsekuensi dari pilihannya, tetapi kita tidak dapat memastikan
apakah pilihan yang telah dipilih sudah tepat atau belum.
5.1.2 Minat siswa dengan sistem PTM dan PJJ yang dilaksanakan
Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan kedua yaitu minat siswa
dengan sistem PTM adn PJJ yang dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa siswa-siswi lebih meminati sistem PTM daripada sistem PJJ.
Pada pembelajaran PTM maupun PJJ tentunya berpengaruh kepada
minat belajar siswa-siswi seperti PTM dimana siswa-siswi menjdi
bosan ketika pembelajarannya berlangsung dan PJJ dimana siswa-
siswi tidak ingin keluar rumah dikarenakan COVID-19. Setiap orang
pasti memiliki minat yang berbeda-beda, dan pasti nya minat yang ia
pilih akan menguntungkan diri nya sendiri.
27
28
5.1.3 Pandangan siswa terhadap sistem PTM dan PJJ yang dilaksanakan
Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan ketiga yaitu pandangan
siswa terhadap sistem PTM dan PJJ yang dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa terdapat berbagai respon dari siswa tentang
pandangan terhadap sistem PTM serta PJJ yang masing masing
memberikan respon terhadap sistem PTM dan PJJ. Terdapat beberapa
kelebihan maupun kekurangan baik dari sistem PTM maupun PJJ
seperti kelebihan PTM lebih fokus dan dapat mudah dipahami
materinya serta kekurangan PTM dimana hanya masalah cocok atau
tidaknya murid dan guru sedangkan Kelebihan PJJ dapat mengurangi
penyebaran COVID-19 serta kekurangan PJJ seperti kendala device
maupun sinyal, tidak fokus dalam pembelajaran dan tidak memahami
materi yang dijelaskan.
5.1.4 Sikap siswa terhadap sistem PTM dan PJJ yang dilaksanakan
Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan keempat yaitu sikap
siswa terhadap sistem PTM dan PJJ yang dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa terdapat berbagai respon tentang sikap siswa saat
melakukan sistem pembelajaran PTM dan PJJ. Pada PTM dimana
siswa menjawab sikap mereka saat pembelajaran adalah aktif serta
ada juga yang bersifat pasif. Tidak jauh berbeda dengan PTM dimana
PJJ mendapatkan respon yang sama dimana siswa lebih banyak
bersifat aktif, namun ada juga murid yang bersifat pasif karena
kendala sinyal dan device.
5.1.5 Kendala siswa selama pembelajaran PTM dan PJJ yang dilaksanakan
Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan kelima yaitu kendala
siswa selama pembelajaran PTM dan PJJ yang dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa pada sistem pembelajaran PJJ maupun PTM
terdapat masing-masing kendala tersendiri. Pada PJJ siswa-siswi
megalami kendala seperti jaringan dan device yang dipakai bahkan
listrik. Pada PTM siswa-siswi megalami kendala seperti tidak adanya
transportasi, bosan dengan suasana sekolah dan jam sekolah yang
29
terlalu pagi. Siswa yang mengalami kendala tersebut akan sangat sulit
untuk mengikuti pembelajaran dengan serius karena dapat
menggangu konsentrasi saat guru menjelaskan materi yang
menyebabkan ketertinggalan materi.
5.2 Saran
Setelah menelaah jawaban – jawaban dari siswa/i SMA GEMBALA
BAIK, penulis mendapati beberapa saran yang mana mungkin dapat
membantu perkembangan sistem PJJ dan PTM yang dilaksanakan di
sekolah SMA GEMBALA BAIK. Penulis mendapati bahwa siswa/i SMA
GEMBALA BAIK cenderung lebih fokus pada pembelajaran PTM
dibandingkan dengan PJJ. Salah satu alasan kenapa siswa/i sulit fokus pada
pembelajaran PJJ ialah karena terdapat banyak kendala saat melaksanakan
PJJ seperti kendala listrik, internet dan lain sebagainya.
30
LAMPIRAN II
Menurut hasil angket tertutup di atas dari kedua opsi pilihan tersebut
rata-rata sesi PTM paling banyak dipilih dan artinya perminatan sesi
pembelajaran PTM lebih banyak diminati dibanding dengan sesi
pembelajaran PJJ. Terlihat dari 57 data yang telah berhasil dikumpul
dan yang memilih sesi PJJ sebanyak 28 orang sedangkan yang
memilih sesi PTM sebanyak 29 orang. Tetapi melihat perbandingan
dari hasil presentase yang diperoleh ternyata selisih perbedaanya
sangat tipis.
Catatan : Nomor 1-10 merupakan jawaban yang memilih PJJ
sedangkan nomor 11-20 merupakan jawaban yang memilih PTM
2. Apa alasan Anda memilih sistem pembelajaran PJJ/PTM?
a) PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)
1) Masih memikirkan kasus covid yang belum sepenuhnya
membaik, dan tidak ada kendaraan pribadi
2) Supaya lebih aman, karena jika PTM akan merepotkan
orang tua untuk mengantar jemput karena di sekolah
hanya sebentar
3) Karna tidak ada yang mengantar jemput saya ke sekolah
4) Lebih aman karena sekarang lagi Corona
5) Lebih aman saat situasi covid begini, mengurangi resiko
6) Dikarenakan sulit dalam alat transportasi
31
32
Hasil yang didapatkan pada sesi PJJ sekitar 86% banyak siswa
yang jarang meninggalkan vicon saat mata pelajaran
berlangsung. Dapat dilihat hanya 4% yang sering meninggalkan
vicon karena mengantuk, sedangkan 10% tidak mengalami
kendala seperti mengantuk selama proses pembelajaran
berlangsung. Hal tersebut dapat disimpulkan, hanya tersisa 4%
yang sering meninggalkan vicon saat mengantuk dan 96% sudah
tidak mengalami hal tersebut.
b) PTM (Pembelajaran Tatap Muka)
Hasil yang didapatkan pada pembagian sistem PTM dan PJJ ada
68% banyak siswa yang setuju bahwa proses pembelajaran yang
dibagi menjadi PTM dan PJJ itu efektif. Dapat dilihat juga hanya
sekitar 32% siswa yang tidak setuju bahwa selama proses
pembelajaran yang dibagi menjadi dua sesi itu tidak efektif untuk
kesejahteraan Guru dan murid. Hal tersebut dapat disimpulkan, 68%
murid memungkinkan setuju karena sudah dengan efektif memulai
PJJ dengan menggunakan aplikasi daring seperti Zoom atau Google
Meet sedangkan untuk yang PTM berada dikelas bersamaan dengan
PJJ agar proses pembelajaran dapat dilakukan secara bersama. Dan
32% murid memungkinkan tidak setuju karena biasanya terdapat
beberapa kendala yang terjadi dalam pembelajaran jarak jauh,
seperti kendala pada device yang digunakan untuk PJJ, koneksi
internet, metode pembelajaran yang membuat “jenuh”, dan lainnya.
39
Hasil yang didapatkan pada pembagian sistem PTM dan PJJ terdapat
61% banyak siswa yang tidak setuju bahwa proses pembelajaran
yang dibagi menjadi PTM dan PJJ itu dapat menimbulkan
kecemburuan sosial. Dapat dilihat juga hanya sekitar 39% siswa
yang setuju bahwa selama proses pembelajaran yang dibagi menjadi
dua sesi itu benar dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Hal
tersebut dapat disimpulkan, 61% murid memungkinkan tidak setuju
dikarenakan ini semua dilakukan guna untuk membatasi penyebaran
virus Covid-19 yang meluas, yang dimana dalam PJJ Guru dan
murid tidak bertatap muka secara langsung, juga antara guru dan
murid yang berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang
sangat jauh. jadi sangat memudahkan proses pembelajaran. Selama
dua proses pembelajaran dilakukan dapat mengurangi resiko
kerugian dan guru dapat lebih realistis ke murid. Sedangkan sisa
murid yang setuju dikarenakan semua tidak bisa belajar secara tatap
muka bersamaan di kelas, tapi harus belajar di rumah dengan
menggunakan teknologi informasi, juga tidak semua guru dan murid
memiliki kemampuan yang memadai untuk melaksanakan PJJ.
Bukan hanya persoalan kemampuan finansial dan kepemilikan alat
IT, akan tetapi juga masalah kemampuan dalam menggunakan
40
42