Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AKUNTANSI PAJAK ATAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK DAN


KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Pajak

Dosen Pengampu : Dede Riswandi SE.,M.Ak

Disusun oleh:
Nurul Mahfudoh 20210102091
Risris Rosalina 20210102077

UNIVERSITA CIPASUNG TASIKMALAYA


2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai
salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1


1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3 Tujuan Masalah...............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................5
2.1 Kewajiban jangka pendek.....................................................……. 5
2.2 Akuntansi pajak atas utang bank.....................................................5
2.3 Akuntansi pajak atas utang dagang.................................................5
2.4 Akuntansi pajak atas utang pajak....................................................5
2.5 Akuntansi pajak atas utang dividen.................................................6
2.6 Akuntansi pajak atas utang wesel...................................................6
2.7 Akuntansi pajak atas utang pendapatan diterima di muka..............7
2.8 Kewajiban jangka panjang obligasi................................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................8


3.1 Kesimpulan..................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan membutuhkan dana yang akan digunakan untuk mencapai tujuan
perusahaan yaitu memakmurkan para pemegang saham. Demi tercapai tujuan tersebut,
perusahaan melakukan kegiatan produksi dan investasi. Kegiatan produksi dan investasi ini
dilakukan dengan menggunakan aktiva lancar dan aktiva tetap. Manajemen keuangan
perusahaan bertugas untuk menentukan pendanaan guna membiayai aktiva lancar dan
aktiva tetap tersebut melalui struktur keuangan. Struktur keuangan merupakan perpaduan
dari seluruh item yang ada di sisi kanan neraca perusahaan yang tercermin pada
keseluruhan pasiva neraca.

Stuktur keuangan terdiri dari hutang dan modal perusahaan. Hutang adalah modal
yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara di dalam perusahaan dan bagi
perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang yang pada saatnya harus
dibayar kembali. Hutang dibedakan menjadi dua berdasarkan jangka waktunya, yaitu
hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Hutang jangka pendek biasanya
digunakan untuk mendanai aktiva lancar yang disebut sebagai modal kerja karena memiliki
jangka waktu yang pendek. Hutang jangka panjang biasanya digunakan untuk mendanai
aktiva tetap karena memiliki jangka waktu yang panjang. Sedangkan modal sendiri adalah
modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang tertanam di perusahaan untuk jangka
waktu tertentu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Kewajiban jangka pendek
2. Akuntansi pajak atas utang bank
3. Akuntansi pajak atas utang dagang
4. Akuntansi pajak atas utang pajak
5. Akuntansi pajak atas utang dividen
6. Akuntansi pajak atas utang wesel
7. Akuntansi pajak atas pendapatan diterima di muka
8. Kewajiban jangka panjang obligasi

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami kewajiban jangka pendek
2. Untuk memahami pajak atas utang bank
3. Untuk memahami pajak atas utang dagang
4. Untuk memahami pajak atas utang pajak
5. Untuk memahami pajak atas utang dividen
6. Untuk memahami pajak atas utang wesel
7. Untuk memahami pajak atas pendapatan diterima di muka
8. Untuk memahami kewajiban jangka panjang obligasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kewajiban Jangka Pendek
PSAK 57 Kewajiban adalah kewajiban kini perusahaan yang timbul dari peristiwa
masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya
perusahaan.
Kewajiban jangka pendek : utang bank, utang dagang, biaya yang masih harus
dibayar, utang pajak, utang dividen, utang wesel, dan pendapatan diterima di muka.

2.2 Akuntansi Pajak atas Utang Bank


Jika WP memilki pinjaman pada sebuah bank dan juga memiliki tabungan/deposito maka:
1) Apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari
jumlah rata2 dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan
lainnya, maka bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya
tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
2) Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang
ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya, maka bunga atas
pinjaman yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah bunga yang dibayar atau
terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-rata dana yang
ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya.

2.3 Akuntansi Pajak atas Utang Dagang


Contoh:
Tanggal 31 Januari 2008 PT.A melakukan pembelian barang dagangan
Rp.15.000.000 secara kredit. Utang dilunasi tanggal 28 Februari 2008.
Jurnal
31 Jan
Pembelian 15.000.000
PPN Masukan 1.500.000
Utang Dagang 16.500.000
28 Feb
Utang Dagang 16.500.000
Kas 16.500.000

2.4 Akuntansi Pajak atas Utang Pajak


Akuntansi pajak atas utang pajak merupakan proses pencatatan dan pelaporan pajak
yang berkaitan dengan utang pajak perusahaan. Hal ini meliputi penghitungan pajak atas
bunga yang dibayar pada utang pajak, serta pengurangan pajak atas bunga tersebut dari
penghasilan perusahaan. Proses akuntansi ini sangat penting untuk memastikan bahwa
perusahaan membayar pajak yang tepat dan mengoptimalkan keuntungan mereka.
Dalam akuntansi pajak atas utang pajak, perusahaan harus memperhatikan beberapa
hal seperti perbedaan antara bunga yang dibayar pada utang pajak dalam negeri dan luar
negeri, serta perbedaan antara bunga yang dibayar pada utang pajak dalam mata uang lokal
dan asing. Selain itu, perusahaan juga harus memahami bagaimana melakukan pelaporan
pajak atas utang pajak dengan benar agar tidak terkena sanksi atau denda dari otoritas
pajak.

2.5 Akuntansi Pajak atas Utang Dividen


Contoh:
Maret 2009 PT.V melakukan pembayaran dividen tahun 2008 kepada pemegang
saham yaitu PT.A 20%, PT.B 30%, PT. C 40% dan PT.D 10%. Jumlah seluruh dividen
yang dibayarkan adalah Rp.200.000.000.

PPh Pasal 23 yang harus dipotong, disetorkan dan dilaporkan di atas:


PT.A 15% x (20% x 200.000.000) = Rp.6.000.000
PT.B = Bukan obyek PPh 23 (Kepemilikan lebih dari 25%)
PT. C = Bukan obyek PPh 23 (Kepemilikan lebih dari 25%)
PT. D 15% x (10% x 200.000.000) = Rp.3.000.000

Jurnal: Maret 07
Dividen - PT.A 40.000.000
Dividen - PT.B 60.000.000
Dividen - PT.C 80.000.000
Dividen - PT.D 20.000.000

Utang PPh 23 9.000.000


Kas 191.000.000

2.6 Akuntansi Pajak atas Utang Wesel


Utang Wesel merupakan suatu surat utang yang disertai dengan dokumen
perjanjian. Utang wesel ini dapat muncul akibat utang dagang yang tidak dibayar pada
jatuh tempo sehingga muncul perjanjian atau kesepakatan maupun dikeluarkan untuk
mendapatkan pinjaman. Wesel harus selalu dicatat sebesar nomunalnya dan apabila
terdapat bunga (diskonto) harus dicatat terpisah.
Contoh:
Tanggal 5 Mei 2009 PT. A meminjam uang dari bank dengan menyerahkan promes senilai
Rp. 8.000.000, bunga diskonto 15%, dan jangka waktu 12 bulan.
JURNAL:
5 Mei 2009
Kas 6.800.000
Diskonto wesel bayar 1.200.000
Wesel Bayar 8.000.000
31 Des 2009
Biaya bunga 800.000
Diskonto wesel bayar 800.000

Rugi 800.000
Biaya bunga 800.000
5 Mei 2010 Pada saat pelunasan
Wesel bayar 8.000.000
Kas 8.000.000

Transaksi ini merupakan penghasilan bagi bank. Penghasilan ini bukan merupakan obyek
PPh 23.

2.7 Akuntansi Pajak atas Penerimaan diterima di muka


Penghasilan yang diterima dari penjualan barang ataupun penyerahan jasa yang diterima
sebelum terjadinya penyerahan barang atau jasa akan dilaporkan dalam kelompok kewajiban
karena setelah pemberi jasa atau penjual barang tersebut menerima uang maka akan timbul
kewajiban baginya untuk menyerahkan barang maupun jasa di kemudian hari.

2.8 Kewajiban Jangka Panjang Obligasi


Kewajiban jangka panjang adalah utang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun
buku dan sumber pembiayaannya tidak diambil dari asset lancer. Kewajiban jangka
panjang mencakup utang obligasi dan utang hipotik.
Obligasi adalah janji tertulis untuk membayar bunga secara periodic dan sejumlah
nilai nominal pada tanggal jatuh tempo. Pada obligasi dapat terjadi adanya agio (premium)
dan juga disagio (discount): - Agio ataupun disagio terjadi karena perbedaan suku bunga
pasar dengan suku bunga yang terdapat dalam obligasi. - Agio dan disagio merupakan
penyesuaian terhadap tarif bunga nominal sehingga perlu dilakukan amortisasi tahunan
atas jumlah agio atau disagio tersebut - Alternatif amortisasi : metode garis lurus, dan
bunga efektif.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban atau utang yang jatuh tempo dalam
waktu singkat, umumnya kurang dari satu tahun. Ini berarti bahwa kewajiban tersebut
harus dilunasi dalam jangka waktu yang relatif dekat. contoh kewajiban jangka pendek
meliputi hutang dagang (utang kepada pemasok), utang bank (pinjaman yang harus
dilunasi dalam waktu singkat), hutang pajak (utang pajak yang harus dibayar dalam jangka
pendek), hutang gaji dan upah (hutang kepada karyawan), dan kewajiban jangka pendek
lainnya.
Dalam laporan keuangan perusahaan, pendapatan bunga dan biaya bunga bank
dicatat sebagai komponen pendapatan dan biaya yang relevan. Perlakuan ini
mencerminkan pengaruh pembayaran bunga terhadap laba bersih perusahaan.
Akuntansi pajak atas utang dagang adalah proses pencatatan dan pelaporan pajak
yang berkaitan dengan utang dagang perusahaan. Hal ini meliputi penghitungan pajak atas
bunga yang dibayar pada utang dagang, serta pengurangan pajak atas bunga tersebut dari
penghasilan perusahaan.
Akuntansi pajak atas utang pajak merupakan proses pencatatan dan pelaporan pajak
yang berkaitan dengan utang pajak perusahaan. Hal ini meliputi penghitungan pajak atas
bunga yang dibayar pada utang pajak, serta pengurangan pajak atas bunga tersebut dari
penghasilan perusahaan. Proses akuntansi ini sangat penting untuk memastikan bahwa
perusahaan membayar pajak yang tepat dan mengoptimalkan keuntungan mereka.
Dividen adalah pembayaran yang diberikan oleh perusahaan kepada pemegang
saham sebagai pembagian keuntungan atau surplus yang dihasilkan oleh perusahaan.
Dividen dapat diberikan dalam bentuk tunai atau saham.
Utang wesel adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan untuk meminjam
dana dari investor atau lembaga keuangan. Utang wesel biasanya memiliki jangka waktu
tertentu dan bunga yang harus dibayarkan kepada pemegang utang.
Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang diterima oleh perusahaan
sebelum pelayanan atau pengiriman barang dilakukan. Misalnya, jika perusahaan
menerima pembayaran penuh dari pelanggan sebelum produk atau layanan diberikan,
pendapatan tersebut dianggap sebagai pendapatan diterima dimuka.
Obligasi adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau entitas lain
untuk mengumpulkan dana dari investor. Obligasi ini menjanjikan pembayaran bunga
berkala dan pembayaran pokok pada tanggal jatuh tempo yang ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
Soekrisno Agus dan Estralita Tresnawati, Akuntansi Perpajakan, Salemba Empat,
2014, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai