Program Studi Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan FK UNS 2022
Persalinan • Proses fisiologi pengeluaran fetus dari uterus • Terjadi karena pengaktifan cassette of contraction- associated proteins’ (CAPs) yang mengubah myometrium dari keadaan tenang menjadi kontraktil peningkatan intensitas dan durasi kontraksi uterus, diikuti dilatasi serviks • Rata-rata persalinanterjadi setelah 280 hari kehamilan (40 minggu) usia kehamilan term (matang) dimualai pada usia 37 – 42 minggu. – Kurang dari 37 minggu = Pre term – Lebih dari 42 minggu = post term Perubahan hormonal dalam persalinan Fase Persalinan pada manusia • Phase 0 - Uterine quiescence (Ketenangan uterus) • Phase 1 - Activation phase (Dilatasi) • Phase 2 - Stimulation phase (Persalinan) • Phase 3 - Involution phase (Involusi) Phase 0 - Uterine quiescence • Progesteron 1. Memungkinkan implantasi dalam endometrium 2. Mempertahankan ketenangan rahim melalui relaksasi miometrium. • Progesteron dari korpus luteum mempertahankan kehamilan pada trimester pertama, selanjutnya pada akhir trimester pertama, produksi progesteron diambil alih oleh plasenta.
related peptide (PTHrP), calcitonin gene-related peptide, vasoactive intestinal peptide dan nitric oxide. Semua unsur ini bertindak dengan cara yang berbeda tetapi secara umum, menghasilkan peningkatan konsentrasi cyclic adenosine monophospate (cAMP) atau cyclic guanosine monophospate (cGMP). Nukleotida ini menghambat pelepasan kalsium intraseluler yang penting untuk aktivasi myosin light chain kinase (MLCK), sehingga dapat menahan agar tidak terjadi kontraktilitas myometrium. Phase 1 - Activation phase • Disebabkan oleh: Peningkatan estrogen dan corticotrophin-releasing hormone (CRH) --> menyebabkan peningkatan regulasi CAP, reseptor prostaglandin dan oksitosin (OXTR). – CRH yang di sekresi oleh Plasenta --> menyebabkan bermulanya persalinan • Konsentrasinya CRH dalam darah Ibu terlihat meningkat sekitar 90 hari sebelum dimulainya masa persalinan. yang tepat • CRH merangsang sintesis prostaglandin di membran janin (selaput ketuban) dan myometrium
– Terjadi peningkatan konsentrasi estriol dan estradiol ( jenis
hormon estrogen) secara bertahap selama trimester ketiga, mencapai puncaknya pada sekitar 38 minggu Refresing
• Phase 1 - Activation phase/ Kala 1
– Terbagi menjadi berapa berapa fase? – Apa tanda atau ciri-ciri dari masing-masing fase? – Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melewate setiap fase pada persalinan normal? Phase 2 - Stimulation phase
• Pada fase ini, peristiwa biokimia di dalam
rahim menyerupai reaksi inflamasi. – Dalam masa persalinan terjadi kenaikan sintesis sitokin, prostaglandin, dan masuknya neutrofil ke dalam rahim. – Kemotaktik sitokin, seperti interleukin 8 (IL-8), merangsang protease untuk mensekresi neutrofil (sel darah putih) ke selaput janin dan serviks. • Uterotonin, termasuk oksitosin dan prostaglandin merangsang rahim dan pematangan serviks. Phase 3 - Involution phase
• Involusi uterus terjadi setelah kelahiran janin
dan plasenta. • Efek utama dari oksitosin • Penghentian sekresi berbagai hormone dan senyawa kimia penyebab aktifitas uterus. • Proses involusi berlangsung kira – kira selama 6 minggu Diskusi Kelompok Bagi kelas menjadi dua kelompok Tuliskan resume dalam bentuk .pdf, singkat namun jelas, bila perlu disertai visualisasi Kirimkan tugas paling lambat hari ini Pukul 14.40 WIB melalui email ke grhastadian@staff.uns.ac.id Kelompok 1: Bagaimana mekanisme hormonal pada persalinan pre term Kelompok 2: Bagaimana mekanisme hormonal pada persalinan post term