Anda di halaman 1dari 2

TIPUAN DALAM JUAL BELI

PENELITIAN

NAMA : MUHAMMAD HAFZHUL FAUZI


NIM : 17.23.466
SEMESTER : IV
JURUSAN : EKONOMI SYARIAH
MATA KULIAH : FIQIH MUAMALAH
KELURAHAN : SENYERANG
KECAMATAN : SENYERANG
KABUPATEN : TANJUNG JABUNG BARAT

1. PENGERTIAN
a. Tipu
ti·pu/ n perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu, dan sebagainya)
dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung; kecoh: --
dibalas dengan --; -- daya;
daya bermacam-macam tipu; berbagai daya upaya yang buruk; muslihat;
muslihat siasat; ilmu (perang dan sebagainya): -- muslihatnya amat halus;
tepok berbagai-bagai tipu muslihat;

b. Tipuan
teknik memvisualisasikan suatu situasi menurut cerita yang sedang digarap sehingga
tampak seperti kejadian yang sesungguhnya.

c. Jual Beli
Adalah proses penukaran barang dengan barang atau barang dengan uang.

d. Tipuan dalam jual beli


Adalah suatu proses tukar menukar yang tidak sesuai dengan takaran atau apa yang
sudah direncanakan atau yang sudah disepakati.

2. HUKUM TIPUAN DALAM JUAL BELI


Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan berkata, “Pengelabuan atau akal-akalan pada sesuatu yang
telah Allah haramkan menyebabkan murka dan laknat Allah. Orang yang melakukan akal-akalan
itu berdosa disebabkan karena melakukan tipu daya terhadap Allah Ta’ala. Orang seperti ini telah
menyerupai orang-orang Yahudi yang terkena murka Allah. Barangsiapa yang menyerupai suatu
kaum, maka ia termasuk golongan mereka. Telah banyak bentuk akal-akalan di zaman ini, lebih-
lebih dalam masalah jual beli. Itu bisa terjadi karena lemahnya iman dan kurangnya rasa takut
pada Allah, juga karena meremehkan hukum syari’at. Ini pun disebabkan karena sudah terfitnah
dengan dunia.” (Minhatul ‘Allam, 6: 17).

Dari Abu Hurairah, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati setumpuk makanan, lalu


beliau memasukkan tangannya ke dalamnya, kemudian tangan beliau menyentuh sesuatu yang
basah, maka pun beliau bertanya, “Apa ini wahai pemilik makanan?” Sang pemiliknya
menjawab, “Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda,
“Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian makanan agar manusia dapat melihatnya?
Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim no. 102).

Jadi sudah sangat jelas bahwa hukum tipuan dalam jual beli adalah dosa besar atau HARAM.

3. PENELITIAN
Proses penelitian saya lakukan di kelurahan senyerang, kecamatan senyerang, kabupaten
tanjung jabung barat dengan melibatkan 10 orang ibu-ibu dengan berbagai macam profesi sebagai
berikut
5 berprofesi sebagai IRT
3 berprofesi sebagai GURU
2 berprofesi sebagai PETANI

Dengan pertanyaan “Setujukah anda dengan penjual yang melakukan penipuan dalam
jual beli ? dan berikan alasan singkatnya”

4. HASIL PENELITIAN
Dari 10 ibu-ibu yang saya teliti tadi semua kompak menjawab TIDAK SETUJU dengan
tipuan dalam jual beli dengan ringkasan alasan sebagai berikut :

1. Merugikan konsumen
2. Memberikan keuntungan bagi penjual yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai